HALAMAN JUDUL
PENERAPAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK DALAM METODE MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI SMP
skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Subiantoro 4401408113
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Penerapan Media Bagan Elektrik Dalam Metode Make A Match Pada Materi Sistem Pernapasan Di SMP” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi apapun.
Semarang,
Subiantoro 4401408113
ii
Agustus 2013
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul: “PENERAPAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK DALAM METODE MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI SMP ” disusun oleh nama : Subiantoro NIM
: 4401408113
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada tanggal 26 Agustus 2013.
Panitia Ujian Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si NIP. 19631012 198803 1001
Andin Irsadi. S.Pd. M.Si NIP. 19740310 200003 1001 Penguji Utama
Ir. Tyas Agung pribadi, M.Sc, St NIP 19620308 199002 1 001 Anggota Penguji/
Anggota Penguji/
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
drh.Wulan Christijanti M.Si NIP 19680911 199603 2 001
Drs. Kukuh Santosa NIP 19490809 197603 1 002
iii
ABSTRAK Subiantoro. 2012. Penerapan Media Bagan Elektrik Dalam Metode Make a Match Pada Materi Sistem Pernapasan Di SMP Negeri 4 Ungaran. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : drh. Wulan Christijanti M, Si. Dan Drs. Kukuh Santosa Pembelajaran KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Menurut Hasan (2004), dalam proses belajar mengajar, peran guru sangat penting karena di tangan merekalah suasana kelas akan hidup, diminati, dan diperhatikan. Hal ini antara lain dapat didukung dengan penggunaan media dan metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Inovasi dalam menggunakan media sangat menunjang keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 4 Ungaran bahwa pada umumnya hasil belajar materi sistem pernapasan pada siswa SMP Negeri 4 Ungaran masih rendah (belum mencapai KKM). Aktivitas dan motivasi belajar yang rendah disebabkan karena media yang digunakan disekolah belum bervariasi dan belum ditambah dengan metode pembelajaran. Media yang biasa digunakan disekolah adalah media gambar. Media ini hanya dapat menunjukkan gambar struktur organ pernapasan, tetapi tidak dapat memvisualisasikan mekanisme terjadinya proses pernapasan yang berlangsung pada manusia. Hal ini menyebabkan siswa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan siswapun mengalami kesulitan dalam memahami proses pernapasan pada manusia. Penelitian akan dilakukan di kelas VIII SMP N 4 Ungaran, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen menggunakan desain One shot case design. Sampelnya adalah kelas VIII C dan VIII F di SMP N 4 Ungaran semester genap 2012/2013. Sebagai data pendukung adalah tanggapan guru dan tanggapan siswa. Data tentang aktivitas siswa, motivasi belajar dan tanggapan siswa dianalisis menggunakan analisa deskreptif persentase, sedangkan hasil wawancara guru dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Uutuk data hasil belajar dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penellitian menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajar (nilai hasil belajar ≥ 75) ≥ 80 %, serta siswa yang aktif dan termotivasi dalam pembelajaran ≥ 80 %. Secara klasikal ketuntasan belajar siswa termasuk dalam kriteria sangat baik yakni sebesar 89,6% serta tanggapan siswa selama proses pembelajaran termasuk kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match efektif diterapkan pada materi sistem pernapasan di SMP N 4 Ungaran
Kata kunci : Media Bagan Elektrik, Metode Make A Match, Sistem Pernapasan, Aktivitas Siswa, Motivasi Belajar, Dan Hasil Belajar Siswa
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Media Bagan Elektrik Dalam Metode Make A Match Pada Materi Sistem Pernapasan Di SMP ” Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan sebagian waktu dan tenaga demi membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus hati kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk melaksanakan penelitian. 3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi. 4. Ibu drh.Wulan Christijanti M.Si. dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dalam membimbing, memberi arahan, motivasi, dan nasehat yang luar biasa kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. 5. Bapak Drs. Kukuh Santosa dosen pembimbing II yang memberi arahan serta saran yang baik dan positif sehingga skripsi ini dapat selesai. 6. Bapak Ir. Tyas Agung pribadi M.Sc, St dosen penguji yang memberikan masukan dan saran positif demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. 7. Bapak Putut Martin H.b, M.Si dosen wali yang telah memberi motivasi kepada penulis. 8. Bapak/Ibu dosen dan karyawan FMIPA khususnya jurusan Biologi atas segala bantuan yang diberikan. 9. Ibu Siti Ida Asrotul M, M.Pd Kepala SMP Negeri 4 Ungaran yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis melakukan penelitian. 10. Bapak Rustanto, S.Pd. guru Biologi SMP Negeri 4 Ungaran yang telah berkenan membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan penelitian. 11. Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2012/2013 atas kesediannya menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini.
v
12. Orang tuaku, Bapak Sukardi dan Ibu Sumarti, yang telah memberikan segenap dukungan, motivasi, nasehat dan doa tiada henti untuk kesuksesan penulis menyelesaikan skripsi ini. 13. Teman-teman angkatan 2008 Biologi FMIPA UNNES terutama rombel 4 angkatan 2008 terima kasih untuk dukungan dan semangatnya. 14. Rekan-rekanku guru praktikan dan guru pamong PPL 2011 di SMP Negeri 4 Ungaran yang memberikan pengalaman beharga selama penulis berlatih menjadi pendidik di sana. 15. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Semarang, Agustus 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN KEASLIAN .........................................................................
ii
PENGESAHAN ..............................................................................................
iii
ABSTRAK ......................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................
v
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................................
2
C. Penegasan Istilah ...................................................................................
2
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................
3
E. Manfaat Penelitian .................................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ...............................................................................
5
B. Metode Make A Match ...........................................................................
6
C. Metode POE ...........................................................................................
8
D. Keefektifan Pembelajaran ......................................................................
9
E. Sistem pernapasan ..................................................................................
12
F. Kerangka berpikir dan hipotesis .............................................................
17
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................
18
B. Populasi dan Sampel ..............................................................................
18
C. Variabel Penelitian .................................................................................
18
D. Rancangan Penelitian .............................................................................
19
E. Prosedur Penelitian .................................................................................
19
F. Metode Pengumpulan Data ....................................................................
24
vii
G. Metode Analisis Data .............................................................................
24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................................
27
B. Pembahasan ............................................................................................
31
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ................................................................................................
36
B. Saran ......................................................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................
40
viii
DAFTAR TABEL Halaman 1. Rekapitulasi hasil analisis validitas butir soal ........................................ 20 2. Kriteria tingkat kesukaran ....................................................................... 20 3. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal .................................. 21 4. Rekapitulasi persentase aktivitas siswa ................................................... 26 5. Analisis angket motivasi ......................................................................... 27 6. Rekapitulasi hasil belajar siswa .............................................................. 29 7. Analisis angket tanggapan siswa ............................................................ 30
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar media bagan elektrik ......................................................................
98
2. Dokumentasi penelitian ...............................................................................
105
x
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Silabus ..........................................................................................................
41
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................
43
3. Kisi-kisi soal uji coba...................................................................................
54
4. Analisis soal uji coba ...................................................................................
57
5. Perhitungan validitas butir soal ....................................................................
58
6. Perhitungan tingkat kesukaran soal .............................................................
59
7. Perhitungan reliabilitas soal .........................................................................
60
8. Perhitungan daya beda soal ..........................................................................
61
9. Contoh lembar observasi aktivitas siswa .....................................................
62
10. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa ................................................
65
11. Contoh kartu make a match ..........................................................................
67
12. Daftar nilai siswa yang mendapat pasangan make a match .......................
73
13. Contoh tugas siswa .......................................................................................
75
14. Soal evaluasi .................................................................................................
78
15. Kunci jawaban ..............................................................................................
82
16. Contoh lembar jawab siswa..........................................................................
83
17. Data nilai hasil belajar siswa ........................................................................
84
18. Contoh angket motivasi belajar siswa ..........................................................
86
18. Rubrik penskoran angket motivasi belajar siswa ........................................
89
19. Rekapitulasi hasil motivasi belajar siswa .....................................................
90
20. Contoh angket tanggapan siswa ...................................................................
92
21. Analisis hasil tanggapan siswa ....................................................................
93
22. Rekapitulasi hasiil tanggapan siswa .............................................................
95
23. Contoh lembar wawancara tanggapan guru ................................................
97
24. Gambar media bagan elektrik ......................................................................
98
25. Validasi media bagan elektrik oleh pakar media .........................................
99
26. Validasi media bagan elektrik oleh pakar materi .........................................
102
xi
27. Dokumentasi penelitian ................................................................................
105
28. Surat ijin penelitian ......................................................................................
107
29. Surat keterangan melaksanaan penelitian ....................................................
108
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu komponen dalam pendidikan di sekolah. Menurut Hasan (2004), guru sebagai seorang pengajar, memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena di tangan merekalah suasana kelas akan hidup, diminati, dan diperhatikan oleh siswa. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, maka penggunaan media dan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa merupakan faktor yang penting. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat berinovasi dalam menggunakan media dan metode pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman 2006). Sedangkan Metode belajar mengajar biasa diartikan sebagai pola perencanaan kegiatan siswa dan guru dalam perwujudan (Saptorini 2004).
kegitan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran materi sistem pernapasan adalah bagan elektrik sistem pernapasan. Fungsi dari bagan elektrik adalah untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit disampaikan secara tertulis atau lisan. Selain itu keunggulan dari penggunaan bagan elektrik adalah guru lebih mudah dalam penyampaian materi dan dapat menghemat waktu. Bagan elektrik digambarkan
tersebut
melalui lampu yang dijalankan dengan sumber listrik sehingga mampu
memvisualisasikan sistem pernapasan pada manusia. Penerapan media ini akan sesuai jika dengan menggunakan metode Make a Match (mencari pasangan) kartu soal dan jawaban. Metode ini dimulai dari teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktu yang telah ditentukan, dan siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Selain itu metode make a match memiliki salah satu keunggulan yaitu siswa mencari pasangan kartu sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan (Tarmizi 2008). Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 4 Ungaran bahwa pada umumnya hasil belajar materi sistem pernapasan pada siswa SMP Negeri 4 Ungaran masih rendah (belum mencapai KKM). Aktivitas dan motivasi belajar yang rendah disebabkan karena media yang digunakan disekolah belum bervariasi dan belum ditambah dengan metode pembelajaran. Media yang biasa 1
2
digunakan disekolah adalah media gambar. Media ini hanya dapat menunjukkan gambar struktur organ pernapasan, tetapi tidak dapat memvisualisasikan mekanisme terjadinya proses pernapasan yang berlangsung pada manusia. Hal ini menyebabkan siswa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan siswapun mengalami kesulitan dalam memahami proses pernapasan pada manusia. Memperhatikan uraian di atas maka perlu penggunaan media yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran sistem pernapasan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan dilakukan penelitian tentang “Penerapan Media Bagan Elektrik Dalam Metode Make A Match Pada Materi Sistem Pernapasan di SMP”
B.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah “Apakah media bagan elektrik dalam metode make a match efektif diterapkan pada materi sistem pernapasan di SMP N 4 Ungaran?” C.
PENEGASAN ISTILAH Agar tidak terjadi kesalahpahaman pendapat, maka dibatasi dan diberikan penjelasan istilah
sebagai berikut : 1.
Media Bagan Elektrik Menurut Prawoto (1989) chart atau bagan adalah media grafis yang tidak diproyeksikan dan
mengandung verbal berfungsi dalam mengantarkan informasi, antara sumber dan penerima informasi tersebut. Dalam penelitian ini bagan elektrik yang dimaksud adalah media berupa chart yang terbuat dari triplek yang berbentuk persegi panjang yang berukuran 60 cm x 90 cm dialiri arus listrik untuk memperagakan mekanisme sistem pernapasan pada manusia. Bagan/chart ini fokus dalam memperagakan bagaimana proses sistem pernapasan terjadi. Proses sistem pernapasan digambarkan melalui lampu yang dijalankan dengan sumber listrik. 2.
Metode Make a Match Menurut Curran (1994) Merupakan suatu metode pembelajaran dengan cara siswa diminta
untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum habis batas waktu permainan, yang dapat mencocokkan kartunya diberi skor.
3
3.
Keefektifan Keefektifan adalah dapat membawa hasil atau berhasil guna (usaha atau tindakan).
Keefektifan yang dimaksud pada penelitian ini ditunjukkan dengan siswa yang tuntas belajar (nilai hasil belajar ≥ 75) ≥ 80 %, serta siswa yang aktif dan termotivasi dalam pembelajaran ≥ 80 % . 4.
Sistem Pernapasan Materi sistem pernapasan pada manusia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) termasuk dalam mata pelajaran Sains Biologi kelas VIII semester genap. Adapun standar kompetensi yang ditetapkan adalah 2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar yang harus dicapai adalah 2.3 mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungan dengan kesehatan.
D.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media bagan elektrik dalam metode
make a match efektif diterapkan pada materi sistem pernapasan di SMP N 4 Ungaran. E.
MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Manfaat tersebut sebagai
berikut. 1. Peneliti, sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk alternatif membuat media dan metode pembelajaran yang baru. 2. Guru, memberi informasi dan bahan pertimbangan untuk guru mata pelajaran biologi agar memilih metode dan menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam upaya peningkatan hasil belajar biologi siswa. 3. Siswa, membantu siswa dalam memahami materi sistem pernapasan manusia melalui penerapan media bagan elektrik dengan metode make a match. 4. Sekolah, sebagai tambahan referensi dibidang pendidikan, khususnya media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Media Pembelajaran Menurut Arsyad (2002), kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Menurut Ouda Teda Ena (2001) dalam Rifai (2005), Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media (Ouda Teda Ena, 2001). Gerlach dan Erly (1971) dalam Arsyad (2002) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuaan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alatalat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Schramm (1977) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Brown (1973) dalam Hatono (2009) mengungkapkan bahwa Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Istilah media disini dilihat dari segi penggunaan, serta faedah dan fungsi khusus dalam kegiatan/proses belajar mengajar, maka yang digunakan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar). Pesan (informasi) yang disampaikan melalui media, dalam bentuk isi atau materi pengajaran itu harus dapat diterima oleh penerima pesan (anak didik), dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka. Bahkan lebih baik lagi bila seluruh alat indera yang dimiliki mampu dapat menerima isi pesan yang disampaikan.
4
5
Jerold Kemp (1986) dalam Pribadi (2004) mengemukakan beberapa faktor yang merupakan karakteristik dari media, antara lain : 1. kemampuan dalam menyajikan gambar, faktor ukuran (size); besar atau kecil 2. faktor warna (color): hitam putih atau berwarna 3. faktor gerak: diam atau bergerak Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya: 1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik 2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya Bagan elektrik adalah sebuah media
bekerja dengan sumber listrik yang dapat
memvisualisasikan proses. Bagan ini bentuknya mirip dengan bagan biasa yang sering digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah, namun bagan ini terbuat dari triplek berukuran 60 cm x 90 cm. Bagan ini memperagakan proses pernapasan pada manusia. Proses pernapasan digambarkan melalui lampu yang dijalankan dengan sumber listrik. Lampu tadi akan berjalan mengikuti instruksi dari tombol. Cara kerja dari bagan ini : jika tombol hijau di tekan maka akan terjadi proses inspirasi lampu yang menyala pada organ-organ penapasan berwarna hijau dan aliran nyala lampu berjalan dari hidung sampai ke paru-paru. Begitu juga pada proses ekspirasi jika tombol merah ditekan maka nyala lampu berwarna merah dan aliran nyala lampu berjalan dari paru-paru sampai hidung. 2. Metode Make a Match Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Djamarah dan A.Zain (2006), ada lima macam faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar, yaitu: 1. Tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya 2. Anak didik yang berbagai tingkat kematangannya 3. Situasi yang berbagai keadaanya 4. Fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya 5. Pribadi guru serta kemampuan professional yang berbeda-beda. Metode make a match merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan melalui permainan kartu, yaitu siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang merupakan pertanyaan
6
atau jawaban sebelum habis waktu permainan. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi skor. Kelebihan dari metode make a match adalah untuk melatih untuk ketelitian, kecermatan, dan ketepatan sera kecepatan. Kelemahan dari metode make a match adalah waktu yang cepat sehingga kurang konsentrasi. Sintaks pembelajaran metode make a match sebagai berikut menurut Anita Lie (2003). 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. 3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. 4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya pemegang kartu yang bertuliskan nama organ pernapasan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama dalam bahasa latin (ilmiah). 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. 7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. 9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran. Kartu tersebut terbuat dari kertas agak tebal yang berbentuk persegi panjang (10 x 7 cm) yang berisi tentang materi pelajaran yang divariasikan dengan bentuk dan warnanya, dan variasi berupa pertanyaan yang disertai gambar. Contoh kartu yang digunakan dalam pembelajaran konsep sistem pernapasan:
7
Ks.1.1 Pernapasan yang menggunakan gerakan otot antar tulang rusuk adalah…. 3.
Kj.1.1 Pernapasan dada
Metode POE (Predict-Observe-Explain) Predict-Observe-Explain pertama kali diperkenalkan oleh White dan Gunston pada tahun
1995 dalam bukunya Probing Understanding. Model pembelajaran yang digunakan guru untuk menggali pemahaman siswa dengan cara meminta siswa untuk melaksanakan tiga tugas utama, yaitu predict, observe, dan explain disebut model pembelajaran POE (Indrawati & Setiawan 2011). Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) menurut Khantavy (2009) merupakan model pembelajaran yang meminta siswa untuk memprediksi apa yang akan terjadi terhadap suatu fenomena yang akan dipelajari, kemudian guru melakukan demonstrasi dan siswa mengamati apa yang dilakukan guru sambil mencocokkan dengan dugaan yang telah dibuat siswa dan terakhir siswa diminta untuk menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Adapun sintak-sintak pembelajaran POE menurut Suparno (2007) adalah sebagai berikut (1) Prediction (Prediksi) yaitu proses membuat dugaan sementara. Dalam proses ini siswa ditugaskan untuk membuat dugaan terhadap fenomena yang dibuat atau yang disampaikan oleh guru dalam suatu pembelajaran. Di sini sebaiknya siswa tidak dibatasi dalam membuat dugaan sementara, semakin banyak dugaan-dugaan yang dibuat oleh siswa maka guru semakin tahu tentang pemikiran siswa terhadap fenomena yang diajukan. (2) Observation (pengamatan), dalam proses ini siswa diajak untuk melakukan pengamatan terhadap percobaan untuk menguji kebenaran dugaan siswa atas fenomena yang ditampilkan. (3) Explanation (menjelaskan) yaitu pemberian penjelasan terhadap dugaan yang dibuat siswa dengan hasil observasi siswa. Apabila hasil dugaan siswa sesuai dengan hasil observasi, maka siswa semakin yakin dengan konsepnya.
4. Keefektifan Pembelajaran Keefektifan berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, hasilnya dan kesannya) terhadap suatu tindakan atau usaha (Depdiknas 2003). Dalam kamus bahasa Indonesia, keefektifan berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai nilai efektif, pengaruh atau akibatnya, bisa diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil yang memuaskan, dapat dikatakan juga bahwa keefektifan merupakan keterkaitan antara tujuan yang
8
dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai. Jadi pengertian tentang keefektifan adalah pengaruh yang ditimbulkan/disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam setiap tindakan yang dilakukan. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari tingkat keberhasilan yang dicapai pada aktivitas siswa, motivasi belajar dan hasil belajar. Aktivitas siswa yang dimaksud adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Ada beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai parameter keaktifan siswa sebagai berikut. a. Keikutsertaan mempersiapkan pelajaran. b. Kegemaran belajar. c. Keberanian menyampaikan gagasan dan minat. d. Sikap kritis dan rasa ingin tahu. e. Dapat mendiskusikan suatu hal dengan kawanya f. Kesanggupan bekerja sesuai denagan prosedur g. Pengembangan penalaran Menurut Roeseau dalam Sardiman (2005), pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Ini menunjukkan setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas siswa ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa. Motivasi tidak hanya penting untuk membuat siswa melakukan aktivitas belajar, melainkan juga menentukan berapa banyak siswa dapat belajar dari aktivitas yang mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi (Rifa‟i, 2009). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang (Baharuddin, 2008). Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar (Rifa‟i, 2009). Motivasi belajar menentukan tujuan belajar siswa. Motivasi belajar mendorong keinginan siswa untuk belajar sehingga motivasi belajar berkontribusi terhadap hasil belajar dan prestasi belajar siswa.
9
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan salah satu perihal yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasi mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa faktor yang didukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki dampak terhadap motivasi belajar siswa (Anni dkk, 2007), diantaranya: 1) Sikap Sikap merupakan kombinasi dari konsep, infrmasi, dan emosi yang dihasilkan dalam rangka untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap adalah produk dari kegiatan belajar yang diperoleh melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran (guru-murid, orang tuaanak dan sebagainya). Sikap dapat diubah dan dimodifikasi. 2)
Kebutuhan Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal
yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. Semakin kuat seseorang merasakan kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekan dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila siswa membutuhkan atau menginginkan sesuatu untuk dipelajari, mereka cenderung sangat termotivasi. Dalam hal ini guru dapat menumbuhkan motivasi belajar berdasar pada kebutuhan yang dirasakan siswa. 3)
Rangsangan Rangsangan merupakan perubahan dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan
yang membuat seseorang bersifat aktif. Rangsangan secara langsung juga membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa. Setiap siswa memiliki keinginan untuk mempelajari sesuatu dan bersikap positif terhadap mtaeri pembelajaran. namun bila mereka tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang, maka perhatiannya akan menurun. Pembelajaran yang tidak merangsang mengakibatkan siswa yang pada mulanya termotivasi untuk belajar pada akhirnya menjadi bosan untuk terlibat dalam pembelajaran. 4) Afeksi Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional-kecemasan, kepedulian, dan kepemilikan dari individu atau kelompok waktu belajar. Siswa akan merasakan sesuatu saat belajar, dan emosi tersebut dapat memotivasi perilakunya kepada tujuan. Afeksi dapat menjadi
10
motivator intrinsik. Integritas emosi dan berpikir siswa dapat mempengaruhi motivasi belajar dan menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga menimbulkan kegiatan belajar efektif. 5) Kompetensi Teori kompetensi mengasumsikan bahwa siswa secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Siswa secara intrinsik termotiasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Kompetensi pada dasarnya memberikan peluang pada kepecayaan diri untuk berkmbang, dan memberikan dukungan emosional terhadap usaha tertentu dalam menguasai keterampilan dan pengetahuan baru. Yang pada akhirnya menjadi faktor pendukung dan motivasi belajar yang lebih luas. 6) Penguatan Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon. Para pakar psikologi menyatakan bahwa perilaku seseorang dapat dibentuk kurang lebih sama melalui penerapan penguatan positif atau negatif. Penggunaan peristiwa penguatan yang efektif, seperti penghargaan terhadap hasil karya siswa, pujian, penghargaan sosial dan perhatian, dinyatakan sebagai variabel yang penting dalam perancangan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) a. Cita- cita atau aspirasi yang ingin dicapai siswa b. Kemampuan belajar, maksudnya kuat lemahnya kemampuan siswa dalam menyerap materi pembelajaran. c. Kondisi siswa, yaitu kondisi fisik dan psikologis siswa d. Kondisi lingkungan yang mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar, misalnya keadaan siswa, gairah siswa dan situasi keluarga f. Upaya guru dalam membelajarkan termasuk didalamnya cara penyampaian, penguasaan materi dan metode pengajarannya. Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada yang dipelajari oleh siswa. Jika pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep (Anni 2006).
11
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa (Darsono 2000), antara lain. a. Kesiapan belajar: faktor kesiapan belajar meliputi faktor fisik dan psikologis yang merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis siswa yang kurang mendukung seperti sakit, gelisah, cemas dapat mempengaruhi aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan untuk membantu siswa siap mengikuti kegiatan belajar mengajar. b. Perhatian: perhatian adalah pemusatan tenaga psikis menuju suatu obyek. merupakan suatu aktivitas yang kompleks sehingga memerlukan
Belajar
perhatian dari siswa.
Perhatian ini dapat diupayakan oleh guru dengan menciptakan kegiatan yang menarik perhatian siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. c. Motivasi: motif adalah kekuatan dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan suatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan, sedangkan motivasi adalah motif yang menjadi aktif ketika seseorang melakukan aktivitas. Motif dapat berupa dari diri sendiri dan biasanya seseorang akan puas terhadap hasil pekerjaan yang sesuai dengan kemauan tersebut. Sedangkan motif ekstrinsik, merupakan motif yang timbul dalam diri seseorang karena pengaruh dari luar. Motif ekstrinsik inilah yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan sekolah dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. d. Keaktifan siswa: siswa telah memiliki kemampuan potensial baik fisik maupun psikologis yang dapat dikembangkan dengan memberikan layanan belajar yang mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Layanan tersebut misalnya dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan kemampuan mencari menemukan dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki siswa. e. Mengalami sendiri: mengalami sendiri adalah sebuah prinsip dimana siswa belajar dengan melakukan sendiri, dengan demikian pemahaman yang diperoleh siswa lebih dalam. Prinsip ini juga diartikan bahwa hendaknya siswa tidak hanya mengetahui secara teoritis tetapi juga secara praktis. Implikasi prinsip ini dalam KBM ialah dengan melaksanakan KBM yang memungkinkan siswa mengalami sendiri misalnya dengan pengamatan, eksperimen, inkuiri dan sebagainya, selain penjelasan teoritis dari guru. f. Pengulangan: pengulangan mengandung pengertian bahwa siswa mengulang-ulang kembali materi yang telah dipelajari sehingga materi tersebut makin mudah diingat. Pengulangan
12
tersebut dapat dilakukan dengan membaca, mengingat, berfikir dan latihan. Guru dapat melaksanakan prinsip ini dengan memberi pekerjaan rumah yang menantang, membuat laporan suatu kegiatan, memberikan ulangan harian serta mambuat refleksi pada akhir KBM. g. Materi pelajaran yang menantang: materi pelajaran yang mempunyai sifat menantang dan problematik dapat menimbulan rasa keingintahuan siswa. Rasa keingintahuan siswa ini dapat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. h. Balikan dan penguatan: balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun guru. Dengan balikan siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam suatu hal. Balikan dapat dilakukan oleh guru dengan memberitahukan kemajuan belajar siswa. Penguatan adalah tindakan menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar. Penguatan ini biasanya memotivasi siswa untuk melakukan kembali keberhasilan yang pernah dicapainya. i. Perbedaan individual: siswa mempunyai karakteristik
yang berbeda, baik secara fisik
maupun psikis. Perbedaan individual tersebut dapat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang. Oleh sebab itu guru diharapkan memperhatikan prinsip ini dalam merencanakan KBM agar dapat membantu siswa untuk mencapai keberhasilan belajar yang relatif merata bagi seluruh siswa. Tes hasil belajar mengukur suatu yang dipelajari dalam tujuan pembelajaran yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pengukuran hasil belajar dirancang sehingga mampu mengungkap hasil belajar seperti pengetahuan tentang fakta, pengertian mengenai prinsip, konsep, kemampuan mengaplikasikan konsep atau prinsip tersebut serta berbagai kemampuan berfikir lainnya (Nuryani 2005). Hasil belajar dipengaruhi baberapa faktor yaitu (Slameto 2003) : a. Faktor internal, adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, terdiri atas faktor fisiologis yang bersifat jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (faktor intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan) dan faktor kelelahan (faktor kelelahan jasmani, dan faktor kelelahan rohani) b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar, terdiri atas faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
13
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas normal, keadaan gedung, metode dan tugas rumah), faktor masyarakat (krgiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). Tinggi rendahnya hasil belajar banyak dipengauhi oleh faktor eksternal, terutama metode/strategi mengajar yang dilakukan oleh guru. Metode dalam proses pembelajaran sangat berperan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik, sehingga siswa termotivasi untuk belajar aktif. Pernyataan tersebut sejalan dengan Tarmizi (2008) bahwa penggunaan metode yang tepat dapat berperan menciptakan suasana pembelajaranyang menarik sehingga siswa termotivasi untuk aktif belajar. Keterlibatan siswa secara aktif merupakan faktor tunggal yang terpentingselam proses pembelajaran, karena melalui aktivitas siswa maka hasil belajar lebih maksimal. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran menimbulkan interaksi yang optimal antara siswa atau antar siswa, sehingga ada keterlibatan mental dan pengajaran yang dilakukan menjadi menyenangkan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan sangat diperlukan karena otak tidak akan bekerja secara optimal bila perasaan dalam keadaan tertekan, perasaan senang biasanya muncul bila proses pembelajaran diwujudkan dalam bentuk permainan (Prasetyo 2001). 5. Sistem Pernapasan Materi sistem pernapasan pada manusia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) termasuk dalam mata pelajaran Sains Biologi kelas VIII semester genap. Adapun standar kompetensi yang ditetapkan adalah 2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar yang harus dicapai adalah 2.3 mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungan dengan kesehatan. Sistem pernapasan meliputi organ pernapasan, mekanisme, serta kelainan atau penyakit pada pernapasan. Organ pernapasan meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru. Sedangkan mekanismenya meliputi inspirasi dan ekspirasi. Media pembelajaran yang digunakan berupa Bagan/chart ini fokus dalam memperagakan bagaimana proses sistem pernapasan terjadi. Proses sistem pernapasan digambarkan melalui lampu yang dijalankan dengan sumber listrik.
14
B. Kerangka Berpikir dan Hipotesis 1. Kerangka Berpikir Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka dapat dirumuskan kerangka berfikir sebagai berikut:
Siwa belum termotivasi Dalam pembelajaran materi sistem pernapasan Media Bagan Elektrik
Metode Make a Match Penggunaan media dan metode pembelajaran belum bervariasi
Memvisualisasikan mekanisme proses pernapasan dan siswa mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan Siswa menjadi aktif Pemahaman siswa menjadi lebih baik
Proses pembelajaran menjadi efektif 2. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah: “Penerapan media bagan elektrik dalam metode make a match efektif diterapkan pada materi sistem pernapasan di SMP N 4 Ungaran”.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Ungaran Jln. Erlangga, Langensari Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dan waktu penelitian tahun pelajaran 2012/2013.
B. Populasi dan sampel 1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII semester I SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2012/2013, yang berbagi dalam kelas yaitu VIII A, B, C, D, E, F ,G dan H
2.
Sampel Sampel diambil secara purposive dimana sampel diambil 2 kelas karena guru yang mengampu pelajaran biologi hanya 2 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII C dan kelas VIII F.
C. Variable penelitian Variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam hal ini variable yang digunakan yaitu: 1.
Variabel Bebas Dalam hal ini variabel babasnya adalah media Bagan Elektrik dalam metode Make a Match.
2.
Variabel terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa materi pokok sistem pernapasan pada manusia.
3.
Variabel kendali Variabel dalam penelitian ini adalah guru, jumlah jam pelajaran dan sarana prasarana. 15
16
D. Rancangan penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah one-shot case study. Menurut Arikunto (2006) pola rancangan one-shot case study adalah sebagai berikut.
X
O
O Keterangan: X : Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Media bagan elektrik dalam metode Make a Match pada kelas sampel O:
Hasil observasi aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media bagan elektrik dalam metode Make a Match
E. Prosedur penelitian Prosedur penelitian ini meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengambilan data sebagai berikut. 1. Persiapan penelitian a. Pada tahap awal penelitian dilakukan observasi awal terhadap pembelajaran Biologi kelas VIII di SMP Negeri 4 Ungaran dengan teknik pengamatan dan wawancara. b. Penyusunan Silabus dan RPP dilakukan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar mengenai konsep sistem pernapasan c. Pembuatan media dan menyusun kartu soal dan jawaban untuk digunkan pada penerapan make a match sesuai dengan jumah siswa, d. Membuat lembar observasi lembar observasi yang dibuat meliputi lembar observasi aktivitas siswa dan lembar motivasi belajar siswa. e. Lembar tanggapan siswa dan guru
17
lembar tanggapan diberikan bertujuan agar siswa dan guru mengemukakan tanggapan, kesan, kritik maupun saran mengenai proses pembelajaran yang telah diterapkan dalam penelitian. f. Penyusunan instrumen soal evaluasi Instrumen tes berupa pilihan ganda. Pemilihan model tersebut dengan alasan : skoring lebih cepat dan objektif, bentuk objektif tes akan mencakup lebih banyak materi yang diujikan, tes objektif dapat digunakan kembali selagi masih valid dan tidak bocor. Langkah-langkah penyusunan instrumen meliputi: 1) Menentukan materi yang akan digunakan untuk tes, 2) Menetapkan batas waktu untuk mengerjakkan soal, 3) Menentukan kisi-kisi soal, 4) Menentukan tipe soal, 5) Menentukan jumlah soal atau butir soal yang akan di ujikan, 6) Analisis data hasil instrumen tes. Tahap uji instrumen tes dilakukan sebagai berikut: 1) Validitas Validitas adalah suatu ukuran kesahihan instrumen. Validitas merupakan hal yang penting dari suatu alat ukur. Sebuah soal dikatakan valid bila soal tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto 2007). validitas butir soal dapat dicapai bila terdapat kesejajaran antara skor butir soal tersebut dengan soal total. Untuk mengukur kesajajaran adalah dengan rumus korelasi product moment.
rxy
N XY ( X )( Y )
N X
2
( X ) 2 N X 2 ( Y 2 )
Keterangan : rxy N ∑X ∑X2 ∑Y ∑Y2 ∑XY
= Validitas Tes = Jumlah Peserta Tes = Jumlah Skor Butir Soal = Jumlah Kuadrat Skor Butir Soal = Jumlah Skor Total = Jumlah Kuadrat Skor Total = Jumlah Perkalian Skor Butir Soal Dengan Skor Total.
18
Tabel 1. Rekapitulasi hasil analisis validitas butir soal No 1
Kategori Soal Valid
No. Soal 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 38, 40, 41, 42, 43 2 Tidak Valid 6, 7, 11, 17, 22, 24, 25, 26, 35, 37, 39, 44, 45 *Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8
Jumlah Soal 32 Soal
13 Soal
2) Taraf kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran adalah :
P
B JS
Keterangan : P
= taraf kesukaran
B
= banyaknya siswa yang menjawab dengan betul
JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes. Menurut Arikunto (2007) Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut. Interval TK TK = 0,00 0,00 < TK ≤ 0,30 0,30 < TK ≤ 0,70 0,70 < TK ≤ 1,00 TK = 1,00
Kriteria Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah TerlaluMudah
Tabel 2. Kriteria tingkat kesukaran Walau pun
demikian, ada yang berpendapat bahwa soal yang dianggap baik, yaitu soal sedang. Perlu diketahui soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar, lalu bukan berarti tidak boleh digunakan. Hal ini tergantung dari penggunaannya (Arikunto 2009). Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.
19
Tabel 3. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal No 1 2
Kategori Soal Sukar Sedang
No. Soal
30, 33, 38 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 37, 40, 41, 42, 43, 44, 45 3 Mudah 3, 9, 11, 17, 22, 26, 35, 36, 39 *Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9
Jumlah Soal 3 Soal 33 Soal
9 Soal
3) Reliabilitas Suatu instrumen dapat dinyatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maksudnya apabila instrumen tersebut digunakan pada subyek yang sama di lain waktu maka instrumen tersebut akan memberikan hasil yang sama pula. Dalam menentukan reliabilitas instrumen dapat digunakan rumus k-R21 (Arikunto 2007) yaitu:
M (k M ) k r11 1 k Vt k 1 Keterangan: r11
:
Reliabilitas tes secara keseluruhan.
M
: Rata-rata skor total
K
: Jumlah butir soal
Vt
: Variasi skor total Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf
signifikan 5%, jika harga r
hitung
>r
tabel
product moment maka instrumen yang diuji cobakan
bersifat reliabel. Item soal yang tidak reliabel maka tidak dipakai. 4) Daya beda tes Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang (berkemampuan rendah) (Arikunto 2007).
Daya pembeda soal dianalisis dengan rumus:
20
dimana: D
= daya beda soal
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA = banyaknya peserta kelas atas JB = banyaknya peserta kelas bawah Klasifikasi daya pembeda: D < 0,00
= Soal Sangat Jelek
0,00 < D < 0,20
= Soal Jelek
0,20 < D < 0,40
= Soal Cukup
0,40 < D < 0,70
= Soal Baik
0,70 < D < 1,00
= Soal Baik Sekali
Dari hasil perhitungan diperoleh rhitung = 0,725 dengan taraf signifikan 5% dan n=34 didapat rtabel = 0,361, karena rhitung > rtabel maka tes tersebut reliabel dengan kriteria tinggi. 2.
Pelaksanaan penelitian Pada pelaksanaan penelitian ini hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a.
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan RPP yang telah dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan KD dan indikator
b.
Observer melakukan observasi terhadap kegiatan belajar dan aktivitas siswa selama jalannya proses pembelajaran dengan mengisi lembar observasi
c.
Melaksanakan evaluasi akhir yang berupa tes hasil belajar siswa.
d.
Mengisi angket motivasi siswa terhadap pembelajaran menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match
e.
Melakukan pengambilan data angket tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match
21
F. Metode Pengumpulan Data 1.
Sumber Data Sumber data penelitian adalah siswa dan guru SMP Negeri 4 Ungaran. Data yang diambil
ada 3 macam yaitu data utama meliputi: aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa, dan data pendukung meliputi tanggapan guru dan tanggapan siswa terhadap PBM yang telah dilaksanakan. 2. Cara Pengambilan Data data yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing diambil dengan cara sebagai berikut. a. Data tentang aktivitas siswa, diambil dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. b. Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes setelah materi yang diajarkan selesai. c. Data motivasi belajar siswa diambil dari lembar angket motivasi siswa. d. Data mengenai tanggapan siswa dan guru diambil dengan menggunakan lembar wawancara tentang tanggapan siswa dan guru.
H. 1.
Metode Analisis Data Data aktivitas siswa Data tentang aktivitas siswa diolah dengan memberikan skor pada tiap item performance.
Hasil observasi aktivitas siswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif persentase. Rumus yang di gunakan untuk menganalisis skor yang diperoleh yaitu :
Persentase
Jumlah skor yang diperoleh x 100% Jumlah skor maksimal
Arikunto dan Cepi (2009) menyatakan bahwa kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut: 81% - 100 % = sangat aktif 61% - 80%
= aktif
41% - 60%
= cukup aktif
21% -40 %
= kurang aktif
< 21 %
= tidak aktif
22
2. Data Motivasi siswa Data motivasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
skor =
100%
Keterangan : n = jumlah skor yang diperoleh siswa N = jumlah skor maksimal Kriteria prosentase motivasi belajar siswa: Sangat baik
: bila 81% < % skor ≤ 100%
Baik
: bila 71% < % skor ≤ 80%
Cukup baik
: bila 61% < % skor ≤ 70%
Kurang baik
: bila 51% < % skor ≤ 60%
Tidak baik
: bila 0% < % skor ≤ 50%
3. Data hasil belajar siswa Ketuntasan hasil belajar belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini: ketuntasan belajar Keterangan
:
NEv
: Nilai Evaluasi
NMM
: Nilai make a match
NT
: Nilai Tugas Analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan rumus sebagai berikut. Ketuntasan klasikal
Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dinyatakan berhasil jika minimal 85% siswa mencapai ketuntasan belajar individual ≥ 75.
23
4.
Data tanggapan siswa Hasil jawaban angket tanggapan siswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif persentase.
Rumus yang digunakan untuk menganalisis skor yang diperoleh yaitu:
P
f 100% N
Keterangan: f
: frekuensi yang sedang dicari
N
: banyaknya individu
P
: angka persentase Angka persentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut.
85% - 100%= sangat setuju 70% - 84%= setuju 60% - 69%= cukup setuju 50% - 59%= kurang setuju 0% - 49% = tidak setuju
5. Data tanggapan guru Data ini dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan melihat kecenderungan– kecenderungan yang ada dari data hasil wawancara tentang tanggapan guru terhadap proses pembelajaran yang berlangsung sehingga dapat ditarik kesimpulan dari data-data tersebut.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Berdasarkan data dan analisis data pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut. 1.
Aktivitas Siswa
Tabel 4. Rekapitulasi aktivitas siswa kelas VIII C dan VIII F *Data
Kelas
VIII C VIII F
selengka
Jumlah siswa Sangat aktif
Kurang aktif Cukup aktif
Persentase
Kriteria
pnya disajikan
3
21
5
1
83%
9
17
3
0
89%
Sangat aktif Sangat aktif
pada Lampiran
10 Dari tabel 5 dapat dillihat aktivitas siswa dengan kriteria aktif dan sangat aktif pada kelas 8C (83%) dan 8F (89%) tergolong sangat aktif. 2.
Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa kelas VIII C dan VIII F di SMP Negeri 4 Ungaran pada materi pokok
sistem pernapasan manusia menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match diukur berdasarkan tes evaluasi pada akhir pertemuan, nilai make a match atau penjodohan kartu dan nilai tugas. Nilai tersebut kemudian dianalisis dan diperoleh nilai hasil belajar siswa seperti tercantum pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil belajar siswa kelas VIII C dan VIII F Data Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal (%)
Kelas VIII C 91,86 69,14 81 30 24 6 86,7
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 17
24
Kelas VIII F 94,86 69,71 81 29 26 3 89,65
25
Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa kelas VIII C dan VIII F menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal siswa yaitu sebesar 86,7 % dan 89,65 %. Diketahui bahwa hasil belajar diperoleh dari nilai make a match, nilai tugas dan nilai evaluasi akhir. Pembelajaran dengan media bagan elektrik dalam metode make a match siswa dapat mengefektifkan pembelajaran dan dapat mempermudah memahami materi yang disampaikan. Selain itu siswa yang aktif mencari pasangan dan menjodohkan kartu soal atau jawaban yang dipegang. Maka siswa yang ikut terlibat aktif dalam pembelajaran dapat memahami materi pelajaran sehingga mampu menemukan pasangan kartu dan dapat mengerjakan tugas dengan baik yang pada akhirnya siswa tersebut juga mampu menjawab soal evaluasi dengan baik. 3.
Motivasi Siswa Motivasi siswa terhadap pembelajaran menggunakan media bagan elektrik dalam metode
make a match diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa kelas VIII C dan VIII F yang masing-masing berjumlah 30 siswa dan 29 siswa. Hasil angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rekapitulasi motivasi siswa kelas VIII C dan VIII F No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pernyataan Ketertarikan pembelajaran Pemahaman siswa Pembelajaran menyenangkan Bermanfaat Hasil belajar berhasil Setuju menggunakan media dan metode yang digunakan dalam pembelajaran Rata-rata kelas
Kelas VIII C % 81 79 79 79 78 80 83%
Kelas VIII F % 80 79 76 78 77 79 82%
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 19
Hasil motivasi belajar pada kelas VIII C dan VIII F menunjukkan siswa yang termotivasi yaitu 83 % dan 82 %. Hal itu menujukkan bahwa motivasi belajar siswa tergolong sangat baik. Berdasarkan lampiran 19 bahwa pernyataan
siswa sangat
tertarik pada pembelajaran
menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match. Sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru dan siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Siswa sangat senang dengan menggunakan media dan metode tersebut. Siswa ingin mengetahui lebih lanjut pokok bahasan materi sistem pernapasan pada manusia karena isi materi banyak bermanfaat. Hal ini siswa terdorong untuk mendapatkan hasil belajar
26
yang baik maka dari itu siswa sangat setuju bahwa pembelajaran pada materi sistem pernapasan diterapkan mengunakan media bagan elektrik dalam metode make a match. 4.
Hasil tanggapan Siswa terhadap proses pembelajaran Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan media bagan elektrik dalam
metode make a match diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa kelas VIII C dan VIII F yang masing-masing berjumlah 30 siswa dan 29 siswa. Hasil angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Analisis angket tanggapan siswa No.
Pernyataan
1. Penggunaan media bagan elektrik membantu memahami materi 2. Penggunaan bagan elektrik dalam metode make a match memudahkan siswa dalam belajar 3. Penggunaan bagan elektrik dalam metode make a match merupakan pembelajaran yang menarik 4. Siswa senang menggunakan metode make a match 5. Pembelajaran menggunakan penerapan media bagan elektrik dalam metode make a match menjadikan siswa aktif 6. Pembelajaran menggunakan penerapan media bagan elektrik dalam metode make a match cocok diterapkan pada materi sistem pernapasan Rata-rata kelas
Kelas VIII C ∑ % 29 100
Kelas VIII F ∑ % 29 100
30
100
26
90
30
100
29
100
28
93
29
100
28
93
29
100
26
87
25
86
95,5
96
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 21
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran menggunakan bagan elektrik sistem pernapasan sistem pernapasan manusia. Kelas VIII C dan VIII F menunjukkan tanggapan yang sangat baik terhadap pembelajaran menggunakan bagan elektrik dalam metode make a match
pada materi sistem pernapasan
dengan persentase berturut-turut yaitu 95,5% dan 96%. 5. Hasil wawancara tanggapan dengan guru Pembelajaran dengan menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match sangat menarik karena belum pernah diberikan dalam pembelajaran sebelumnya. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran tidak membosankan atau tidak menjenuhkan. Kelebihan dari Pembelajaran tersebut adalah siswa dapat lebih mengerti dalam memahami mekanisme sistem
27
pernapasan. Kekurangan yang dihadapi saat pembelajaran adalah siswa belum memahami apabila media bagan elektrik pada mekanisme pernapasan berjalan dengan cepat dan perbaikan setelah pembelajaran siswa dapat membuat media bagan elektrik dan kartu make a match. Berdasarkan wawancara terhadap guru dapat dinyatakan bahwa guru memberikan tanggapan positif terhadap penerapan media bagan elektrik dalam metode make a match sebagai media dan metode belajar pada materi sistem pernapasan pada manusia.
B. Pembahasan Bedasarkan angket tanggapan siswa penggunaan media bagan elektrik dalam pembelajaran dapat meningkatkan memotivasi siswa dalam belajar, yaitu ditunjukan dengan sikap antusias siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat siswa pada angket tanggapan (lampiran 20) siswa yang menyatakan bahwa mereka tertarik mengikuti pembelajaran dengan adanya media bagan elektrik sistem pernapasan dan dikuatkan dengan metode make a match sehingga siswa mudah memahami materi yang telah diajarkan dan hasil belajar siswa menjadi maksimal. Pada pembelajaran materi sistem pernapasan, aktivitas siswa dari kedua kelas dapat dikatakan sangat aktif karena ≥ 80% serta Penggunaan media bagan elektrik ternyata juga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar dapat mencapai kriteria ketuntasan klasikal (KKM). Maka pembelajaran dengan menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match materi sistem pernapasan efektif diterapkan. Hal tersebut dapat dilihat lebih rinci pada uraian dibawah ini. Dari analisis hasil belajar siswa (lampiran 17) diketahui bahwa hasil belajar diperoleh dari nilai tugas, nilai make a match dan nilai evaluasi akhir. Bila siswa memperoleh nilai tugas, nilai make a match dan nilai evaluasi yang baik maka siswa tersebut dapat mencapai kriteria ketuntasan klasikal (KKM). Pembelajaran menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match pada materi sistem pernapasan manusia dapat dijadikan sebagai variasi pembelajaran yang dapat mengurangi kejenuhan siswa sehingga siswa termotivasi dan lebih tertarik untuk aktif dalam memahami materi yang dipelajari. Pemahaman siswa terhadap materi akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal ini sesuai dengan penelitian Rivai (2005) dan Sudjana (2009) bahwa penggunaan media dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Hal ini diperkuat juga dengan hasil peneitian Muhammad (2009) yang menyatakan bahwa siswa yang belajar menggunakan media chart
28
(bagan) memperoleh hasi beajar lebih tinggi daripada siswa yang belajar tanpa menggunakan media chart (bagan). Penggunaan bagan elektrik sistem pernapasan mampu memaksimalkan hasil belajar siswa disebabkan bagan elektrik sistem pernapasan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu 1) memberikan variasi media
dan metode dalam pembelajaran, 2) dapat
memvisualisasikan mekanisme pernapasan dan mempermudah siswa dalam memahami suatu konsep yang diajarkan, 3) Memberi motivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan 4) membuat siswa lebih aktif belajar. Hal ini didukung berdasarkan penelitian Priyoananto (2011) terdapat hubungan motivasi belajar dan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar. Arsyad (2009) mengungkapkan bahwa penggunaan media pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa serta membantu siswa menemukan seberapa banyak apa yang telah mereka pelajari. Hal ini sesuai dengan penelitian penggunaan media bagan elektrik sistem pernapasan pada siswa SMP Negeri 4 Ungaran. Sudjana dan Rivai (2009) menyatakan bahwa kedudukan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Pendapat yang lain menyatakan bahwa media yang baik adalah segala sesuatu yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas (Sutjiono 2005). Prinsip–prinsip dalam memilih media pembelajaran, antara lain: jenis media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian media dengan subjek, media harus mendukung isi bahan pelajaran, dan ketepatan dalam menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar (Djamarah dan Aswan 2006). Bagan elektrik digunakan oleh siswa untuk mengetahui letak organ-organ pernapasan dan dapat memvisualisasikan mekanisme proses pernapasan pada manusia. Melalui media tersebut siswa menjadi tertarik sehingga tidak merasa bosan dalam melakukan pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, siswa melakukan kegiatan make a match untuk menguatkan materi dengan cara mencari pasangan kartu soal dan jawaban yang berisi materi tentang organ pernapasan beserta fungsinya. Guru mampu membangkitkan minat belajar siswa melalui metode make a match, siswa yang aktif mencari pasangan dan mencocokkan kartu soal atau kartu jawaban yang dipegang dengan kartu jawaban atau kartu soal yang dipegang temannya. Siswa yang ikut terlibat aktif
29
dalam pembelajaran dapat memahami materi pelajaran sehingga mampu menemukan pasangan kartu dan dapat mengerjakan tugas dengan baik yang pada akhirnya siswa tersebut juga mampu menjawab soal evaluasi dengan baik. Aktivitas siswa kelas 8C dan 8F tergolong sangat baik. Hal ini didukung dengan data aktivitas siswa kelas 8C dan 8F (lampiran 10) aktif mencari pasangan kartu soal dan jawaban yang telah dibagikan oleh guru kepada siswa. Pada saat menerima kartu dari guru, siswa tampak bersemangat untuk mencari pasangan kartu. Siswa yang memperoleh kartu soal berpikir tentang jawabannya sedangkan yang memperoleh kartu jawaban berpikir tentang soalnya. Untuk mendapatkan pasangan yang cocok. Aktivitas ini tampak membuat siswa bersemangat dan senang. Hal ini sejalan dengan penelitian Priantina (2009), bahwa kerjasama dalam suasana yang menyenangkan, sesulit apapun materi pelajaran akan mudah dipahami. Siswa membangun pengetahuan sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan
aktif dalam proses belajar
mengajar. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk melakukan penyelidikan sendiri, bekerja sendiri untuk menemukan pengetahuan mengenai materi yang dipelajari melalui kartu seperti ungkapan Rouseau dalam Sardiman (2005) pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dan bekerja sendiri dan dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Hal ini menunjukkan siswa ikut terlibat aktif dalam pembelajaran. Kemudian pada akhir pembelajaran siswa juga ikut menarik kesimpulan dengan dibimbing guru. Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas siswa adalah ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini didukung tanggapan siswa yang merasa senang sebanyak ≥ 90%. Penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match yang telah dilakukan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Suasana kelas yang menyenangkan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Pernyataan tersebut sejalan dengan Tarmizi (2008), penerapan metode make a match menyenangkan karena proses pembelajaran menarik dan sebagian besar siswa antusias mengikuti pembelajaran. Pernyataan tersebut juga didukung oleh pendapat guru bahwa pembelajaran dengan menggunakan media bagan elekrtik dalam metode make a match menarik karena mampu menjadikan siswa belajar sehingga suasana yang menyenangakan. Hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan manusia tidak terlepas dari penggunaan media dan metode pembelajaran yang tepat. Menurut Tarmizi (2008) penggunaan metode yang tepat dapat berperan menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan
30
menyenangkan, sehingga siswa termotivasi untuk aktif belajar. Suasana belajar yang menyenangkan sangat diperlukan karena otak tidak akan bekerja secara optimal bila perasaan dalam keadaan tertekan, perasaaan senang biasanya akan muncul bila belajar diwujudkan dalam bentuk permainan (Anonim 2002, dalam prasetyo 2001). Pada metode ini guru tidak lagi berperan penting sebagai satu-satunya sumber belajar tetapi siswa yang berperan sebagai pusat pembelajaran atau dikenal dengan student centered learning (Kristanti 2010). Aktivitas siswa pada kedua kelas tergolong sangat baik, tetapi masih ada siswa yang aktivitasnya cukup aktif. Berdasarkan hasil tanggapan siswa sebesar 7% siswa merasa tidak menyukai suasana kelas saat pembelajaran dengan menggunakan media bagan elekrik dalam metode make a match. Hal ini disebabkan siswa tersebut merasa bahwa pembelajaran dengan menggunakan make a match membuat suasana kelas menjadi ramai dan mengganggu konsentrasi sehingga terdapat beberapa siswa yang kurang aktif mengikuti pembelajaran. Maka untuk mengatasi hal ini, guru harus pintar untuk memilih media dan metode pembelajaran yang digunakan agar aktivitas suswa dalam pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar. Pada pembelajaran materi sistem pernapasan, masih terdapat siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini menunjukkan siswa tersebut kurang menguasai materi atau tidak belajar terlebih dahulu sehingga siswa akan kesulitan mendapat/mencari pasangan kartunya dalam waktu yang singkat, yang berarti poin yang diperoleh dalam metode make a match rendah. Nilai tugas dan nilai evaluasi yang diperoleh rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus memerintahkan siswa untuk belajar terlebih dahulu dan mengadakan remidial bagi siswa yang belum mencapai KKM. Hasil tanggapan siswa ditunjukkan bahwa siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match. Para siswa mengakui bahwa penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi, karena media bagan elektrik membantu siswa memahami organ-organ pernapasan secara visual, yang faktanya tidak dapat diamati secara langsung. Siswa merasa tertarik dan senang dengan penggunaan media ini. Selain itu siswa menjadi lebih termotivasi dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukan lebih menyenangkan. Siswa senang dengan pembelajaran yang dilakukan menggunakan media bagan elektrik dan lebih termotivasi menyebabkan pemahaman siswa terhadap materi sistem pernapasan meningkat dan hasil belajar
31
siswa efektif. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match efektif diterapkan pada materi sistem pernapasan. Berdasarkan hasil angket tanggapan guru, dapat disimpulkan bahwa guru memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Tanggapan guru terhadap penggunaan media bagan elektrik dalam make a match sebagai media belajar materi sistem pernapasan yaitu guru senang menggunakan media dan metode tersebut karena membantu siswa memahami materi sehingga pembelajaran dapat lebih efektif. Guru juga menyatakan bahwa penerapan media bagan elektrik dalam make a match yang menarik dan mudah digunakan sehingga perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match pada materi biologi yang lain.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media bagan elektrik dalam metode make a match efektif diterapkan pada materi sistem pernapasan di SMP N 4 Ungaran. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan hasil belajar kelas VIII C 86,7% dan kelas
VIII F 89,6% serta siswa yang aktif dan termotivasi
dalam pembelajaran ≥ 80 % B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut. 1. Pengelolaan waktu dengan baik menjadi salah satu hal yang menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. 2. Pembuatan Media bagan elektrik dan kartu make a match dapat dijadikan kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3. Media bagan elektrik dalam metode make a match dapat dicoba digunakan pada materi biologi yang lain.
32
DAFTAR PUSTAKA Anni CT et al. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK Universitas Negeri Semarang Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto S dan Cepi SAJ. 2009. Evaluasi Program Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Curran L. 1994. Model Pembelajaran Inovatif (1). http.metodepembelajaran.com [accessed 17 july 2012]. Darsono M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah dan A.Zain (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta Hatono. 2009. Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Program Produktif Siswa Kelas X Teknik Mekanik Otomotif-1 di SMK Negeri 1 Adiwerna Kab. Tegal. Jurnal widyatama Vol.6 (2): 1-20. Indrawati & W. Setiawan. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan untuk Guru SD. Bandung: PPPPTK IPA. Khantavy H. 2009. The Grade Student’s Mental Model of Force and Montion Through POE Strategy. Thailand: Khon Kaen University. Kristanti P. 2010. Penerapan Metode Pembelajaran Menjodohkan Kartu (Make a Match) Pada Konsep System Peredaran Darah Dikelas VIIIC MTs Al Asror Gunung Pati Semarang. (Skripsi). Semarang: Biologi Universitas Semarang Lie A . (2003). Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta:Grasindo. Muhamad. 2009. Penerapan Media Chart Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Di Kelas X SMA Negeri 1 Lueng Putu. Jurnal Serambi Ilmu 7 (1): 19-25. Mulyasa E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Praktis. Bandung:PT . Remaja Rosdakaraya ________2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:PT . Remaja Rosdakaraya 33
34
Nuryani R. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press Prasetyo, Anang.2001. Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas II SMP Negeri 1 Driyono Gresik. Buletin Pelangi Pendidikan. Edisi 4 Tahun II Prawoto. 1989. Media Interaksional Untuk Biologi. Jakarta: depdikbud diktjendiki. Priantina, Ika.2009. Efektivitas Metode Role Playing Pada Pembelajaran Materi Sistem Reproduksi Manusia Di SMA Institut Indonesia Semarang. (Skripsi). Semarang: Biologi Universitas Negeri Semarang Priyoananto, Lulus. 2011. Kaitan Kemampuan Penalaran, Motivasi Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Fisi-ka Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Blitar Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 15, Nomor 1. Rifa‟i, Achmad dan Catharina Tri Anni.2009.Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT.Unnes Press. Rivai S. 2005. Pembuatan Media Pembelajaran Konsep Dasar Listrik Dan Elektonika Bahasan Karakteristik Dan Penggunaan Transistor Berbasis Multimedia (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang Rohendi D, Wasludin dan Sri Putri Ayu. 2010. Penerapan Cooperative Learning Tipe make a match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Vii Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Ptik) (1): 11-15. Sabri A. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Padang: PT. Ciputat Press. Sadiman AS, R. Raharjo, Anung Haryono, & Rahardjito. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Saptorini. 2004. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana.2002. Metode Statiska. Bandung: Tarsito. Sudjana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Sudrajat A. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta. http//akhmadsudrajat.wordpress.com/bahan-ajar/media-pembelajaran/. januari 2012].
Online [accessed
at 12
35
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suparno. 2007. Metode Pembelajaran IPA POE. On line at http://www.metode pembelajaran. WordPress.com. [diakses 8 Februari 2012]. Sutijono, T.W.A.2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur (4): 76-84 Tarmizi. 2008. Pembelajaran kooperatif “ make a match”. Jakarta. On line at http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/030pemebelajaran-kooperatif-make-a-match/ [accessed 12 maret 2012].
36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
37 Lampiran 1. Silabus pembelajaran
Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
: SMP N 4 Ungaran\ : VIII : Genap : IPA Biologi : 1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Materi Pokok/ Pembelajaran Sistem Pernapasan pada manusia
Kegiatan Pembelajaran Melakukan make a match Menggunakan media bagan elektrik untuk mengetahui berbagai macam mekanisme pernapasan
Studi pustaka
Indikator Pencapaian Kompetensi Memahami pengertian pernapasan pada manusia Membandingkan macam organ penyusun pada sistem pernapasan manusia Menjelaskan tempat pertukaran gas CO2 dengan O2 Membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan manusia Menjelaskan kapasitas vital paruparu manusia Menjelaskan bahwa pernapasan menghasilkan CO2 dan uap air
Teknik Tes Tertulis
Penilaian Bentuk Instrumen Pilihan
Contoh Instrumen Terlampir
Ganda Terlampir Laporan Hasil Diskusi Non-Tes Lembar observasi aktivitas siswa dan motivasi
Terlampir
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4X40 menit
Buku siswa, buku acuan, LKS, LDS, bagan elektrik, kartu soal dan kartu jawaban
Lampiran 1. lanjutan
38 tentang kelainandan penyakit pada sistem penapasan manusia
Mengidentifikasi kelainan maupun penyakit pada sistem pernapasan manusia serta upaya mengatasinya
Karakteristik yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)
39 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP N 4 Ungaran
Kelas/Semester : VIII/ Genap Mata Pelajaran : IPA Biologi Alokasi waktu : 4 X 40 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. B. Kompetensi Dasar 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. C. Indikator 1. Memahami pengertian pernapasan pada manusia. 2. Membandingkan macam organ penyusun pada sistem pernapasan manusia. 3. Menjelaskan tempat pertukaran gas CO2 dengan O2. 4. Membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan manusia. 5. Menjelaskan kapasitas vital paru-paru manusia. 6. Menjelaskan bahwa pernapasan mengeluarkan CO2 dan uap air. 7. Mengidentifikasi kelainan maupun penyakit pada sistem pernapasan manusia serta upaya mengatasinya. D. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian bernapas dengan tepat. 2. Mengetahui macam organ pada sistem pernapasan.
40 Lampiran 2. lanjutan
3. Mengidentifikasi struktur dan organ pernapasan. 4. Menjelaskan proses terjadinya pertukaran gas CO2 dengan O2. 5. Menyebutkan jenis pernapasan pada manusia. 6. Menjelaskan perbedaan antara proses inspirasi dan ekspirasi. 7. Menjelaskan kapasitas vital paru-paru manusia. 8. Menjelaskan zat yang dikeluarkan ketika proses bernapas. 9. Menyebutkan kelainan/ penyakit yang pada sistem pernapasan manusia serta upaya mengatasinya. 10. Mengidentifikasi salah satu jenis penyakit melalui tayangan video serta usaha mengatasinya. Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)
E. Materi Pembelajaran Sistem Pernapasan pada Manusia 1. Organ Pernapasan pada Manusia Pernapasan manusia diatur oleh sebuah sistem yang bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara dari tubuh kita. Udara yang dimasukkan adalah oksigen sedangkan udara yang dikeluarkan adalah karbondioksida, pengeluaran dan pemasukan udara ini melalui organ pernapasan. Jadi, bernapas adalah proses memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida melalui organ pernapasan. Organ pernapasan manusia meliputi hidung, tenggorokan dan paru-paru. Untuk lebih khususnya akan dibahas sebagai berikut: a. Hidung Hidung merupakan alat pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia menghirup udara lewat hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut hidung dan lendir yang berfungsi untuk menyaring kotoran atau debu yang masuk bersama udara. Di dalam hidung juga terjadi penyesuaian suhu dan kelembaban
41 Lampiran 2. lanjutan
udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembab.
b. Tenggorokan Tenggorokan merupakan bagian dari saluran pernapasan yang dimulai dari pangkal tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea) dan cabang tenggorokan (bronkus). 1) Pangkal tenggorokan (laring) Setelah melalui hidung, udara menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan suatu saluran yang menyerupai tabung sebagai persimpangan tempat lewatnya makanan dan udara. Faring terletak diantara rongga hidung dan kerongkongan. Pada bagian ujung bawah faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis merupakan katup yang mengatur agar makanan dari mulut ke kerongkongan bukan tenggorokan. Laring terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan. Laring merupakan tempat melekatnya pita suara. Pada saat berbicara pita suara akan mengencang dan mengendur. Suara dihasilkan apabila udara bergerak melewati pita suara dan menyebabkan terjadinya getaran. 2) Batang tenggorokan (trakea) Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan. Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. 3) Cabang batang tenggorokan (bronkus) Bronkus merupakan batang dari trakea. Bronkus bercabang lagi membentuk bronkiolus. Masing-masing cabang dari bronkiolus berakhir pada gelembung yang disebut alveolus. Di dalam alveolus ini terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida. c. Paru-paru Paru-paru terletak didalam rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat pembatas yang disebut diafragma yang juga berfungsi dalam proses
42 Lampiran 2. lanjutan
pernapasan. Paru-paru terdiri dari paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembung-gelembung ini yang dinamakan dengan alveoli, satu gelembung saja dinamakan alveolus. Di dalam alveolus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Paru-paru kanan terdiri dari tiga belahan sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar dibandingkan paru-paru kiri. 2.
Proses Pernapasan Proses masuk (inspirasi) dan proses keluarnya udara (ekspirasi) dalam
proses pernapasan berkaitan erat dengan perbedaan volume dan tekanan udara. Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh kerja otot-otot diafragma dan otot-otot antar tulang rusuk. Mekanisme pernapasan pada manusia ada dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. a. Pernapasan dada Otot antar tulang rusuk mengalami kontraksi, volume rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada lebih kecil daripada tekanan diluar tubuh sehingga udara masuk ke paru-paru (inspirasi). Kemudian otot antar tulang rusuk kembali relaksasi (mengendur), volume rongga dada mengecil sehingga tekanan udara di dalam paru-paru lebih besar daripada tekanan diluar mengakibatkan udara keluar dari paru-paru ke atmosfer. b. Pernapasan perut Otot diafragma tegang (kontraksi) sehingga diafragma mendatar dan volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di paru-paru lebih kecil dari tekanan di luar paru-paru sehingga udara masuk ke paru-paru (fase inspirasi). Kemudia otot difragma mengendur (relaksasi) sehingga otot diafragma melengkung keatas dan volume rongga dada mengecil sehingga tekanannya lebih besar dibandingkan udara luar menyebabkan udara keluar paru-paru (fase ekspirasi). Saat menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang kita hirup mencapai 1500 Ml. Udara ini dinamakan udara komplementer. Saat menghembuskan nafas sekuat-kuatnya, udara yang kita keluarkan mencapai 1500
43 Lampiran 2. lanjutan
mL. Udara yang kita keluarkan ini disebut udara suplementer. Tetapi tidak semua udara dalam paru-paru keluar. Di dalam paru-paru masih ada sebagian udara menetap kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Sedangkan udara tidal adalah jumlah udara yang keluar dan masuk paru-paru saat pernapasan biasa. 3. Kelainan pada sistem pernapasan a. Bronkitis adalah peradangan bronkus dan bronkiolus. Bronkitis disebabkan oleh
mikroorganisme
setelah
selesma
atau
influenza.
Peradangan
meningkatkan produksi lendir yang berlebihan sehingga menimbulkan dahak. Asap rokok dan debu dapat merusak bronkus dan menyebabkan terjadinya bronkitis. b. Asma merupakan reaksi saluran pernapasan terhadap rangsangan pada otot polos di bronkus atau bronkiolus. Asma juga sering disertai produksi lendir yang berlebihan dan radang. Pada penderita asma, jalan napas menjadi sesak dan berbunyi. Hal ini diakibatkan karena penderita berusaha menghirup napas sedalam-dalamnya, sehingga menggetarkan lendir pada bronkus yang menyempit. Asma dapat disebabkan oleh debu, serbuk sari, jamur juga infeksi saluran pernapasan dan makanan. c. Selesma disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Masa inkubasi antara 1 – 3 hari yang ditandai dengan gejala berupa lesu, sakit di tenggorokan, dan suhu tubuh tidak normal. Pada awalnya lendir pilek yang dihasilkan cair, kemudian menjadi kental kehijauan. Penularan lewat udara dan kontak langsung dengan hidung. d. Influenza atau flu, disebabkan oleh virus. Masa inkubasinya 2 hari dengan gejala demam, pegal linu, lesu, dan batuk pilek. Bila tidak ada komplikasi biasanya sembuh dalam 3 – 5 hari. e. TBC paru-paru, ditimbulkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa. Penyakit ini menular lewat udara dan merusak jaringan paru-paru sehingga menjadi berongga. TBC juga dapat diakibatkan oleh gizi yang buruk, usia tua, dan tempat yang kotor. Umumnya penderita TBC mempunyai tingkat
44
ekonomi yang rendah. Gejala penyakit berupa berat badan turun drastis, batuk Lampiranberdahak 2. lanjutan sampai berdarah, sesak napas, dan berkeringat pada malam hari.
F. Metode Pembelajaran : Make a match G. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan ke 1 No Waktu 1. Kegiatan awal (10 menit)
Metode / Kegiatan Guru 1. Guru memberikan salam pembuka, dan mengecek Kehadiran siswa. 2. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan “ Anak-anak, coba kalian tutup hidung kalian menggunakan tangan, semakin lama apa yang kalian rasakan? Mengapa bisa demikian? Dan Oksigen yang kita hirup melewati Organ apa saja ?” Hal ini untuk memusatkan perhatian siswa bahwa proses bernapas sangat dibutuhkan manusia.
2.
Kegiatan inti (60 menit)
1. Eksplorasi - Guru menyajikan media bagan elektrik sistem pernapasan bab pengertian bernapas dan organ-organ pernapasan - Guru memberikan petunjuk metode make a match kepada siswa - Guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban, kemudian dikocok dan dibagikan kepada siswa - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu yang didapat 2. Elaborasi - Guru memberikan permasalahan, kemudian siswa diminta untuk
Kegiatan Siswa - Memperhatikan penjelasan guru.
- Siswa menjawab pertanyaan guru.
- Siswa mengamati media yang disajikan oleh guru
- Siswa mencari pasangan kartu yang didapat
- Siswa memprediksi (predict) dengan teman sebangkunya terhadap
45 Lampiran 2. lanjutan
memprediksi “pada musim hujan kira-kira penyakit apa yang yang menyerang organ pernapasan manusia” -
Guru meminta siswa untuk mengamati media bagan elektrik sistem pernapasan manusia.
- Siswa mengamati (observe) media bagan elektrik pada sistem pernapasan manusia
-
Guru mengarahan siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya.
- Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya
-
Guru memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan.
-
Guru mempersilahkan salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas.
- Siswa menjelaskan (explain) dari hasil pengamatannya.
-
Guru meminta beberapa pasangan siswa untuk membacakan didepan kelas
- Siswa membacakan hasil penjodohan kartu
3. Konfirmasi - Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan apabila masih ada yang belum jelas. -
Guru meluruskan apabila ada kesalahpahaman.
-
Guru memberikan penguatan tentang materi hari ini dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
-
3.
Kegiatan akhir (10 menit)
masalah yang diberikan oleh guru.
-
Guru bersam siswa menyimpulkan pembelajaran Memberikan informasi
- Siswa menanyakan pada guru tentang hal yang belum dipahami
- Siswa membuat kesimpulan
- Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
46
Lampiran 2. lanjutan
Pertemuan ke 2 No Waktu 1. Kegiatan awal (10 menit)
2.
Kegiatan inti (60 menit)
kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan mempelajari mekanisme pernapasan Menutup pelajaran dengan salam.
Metode / Kegiatan Guru 1. Guru memberikan salam pembuka, dan mengecek Kehadiran siswa. 2. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan kepada siswa“setelah berlari 100 m seorang pelari tampak terengahengah napasnya lebih cepat dibandingkan dalam keadaan normal” meng apa hal ini dapat terjadi ? 1. Eksplorasi - Guru menyajikan media bagan elektrik sistem pernapasan dengan bab mekanisme pernapasan - Guru memberikan petunjuk metode make a match kepada siswa - Guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban, kemudian dikocok dan dibagikan kepada siswa - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu yang didapat
-
-
3. Elaborasi Guru memberikan permasalahan, kemudian siswa diminta untuk memprediksi “apa yang terjadi jika udara yang kita hirup berjalan sangat cepat” Guru meminta siswa untuk mengamati media bagan elektrik sistem pernapasan
Kegiatan Siswa - Memperhatikan penjelasan guru.
- Siswa menjawab pertanyaan guru.
- Siswa mengamati media yang disajikan oleh guru
- Siswa mencari pasangan kartu yang didapat
- Siswa memprediksi (predict) dengan teman sebangkunya terhadap masalah yang diberikan oleh guru.
- Siswa mengamati (observe) media bagan elektrik pada sistem pernapasan
47 Lampiran 2. lanjutan manusia. -
Guru mengarahan siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya.
-
Guru memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan.
-
Guru mempersilahkan salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas Guru meminta beberapa siswa untuk membacakan hasil penjodohan kartu
-
4. Konfirmasi - Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan apabila masih ada yang belum jelas.
3
Kegiatan akhir (10 menit)
-
Guru meluruskan apabila ada kesalahpahaman.
-
Guru memberikan penguatan tentang materi hari ini dengan memberikan mempertanyaan kepada siswa. Guru memberikan tugas kepada siswa tentang kelainan system pernapasan pada manusia Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
-
-
Pertemuan ke 3 No Waktu 1. Kegiatan awal (10 menit)
Metode / Kegiatan Guru 1. Presensi - Guru memberikan salam, mengatur tempat duduk siswa dan mengecek presensi siswa. 2. Apersepsi - Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan
manusia - Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya
- Siswa menjelaskan (explain) dari hasil pengamatannya. - Siswa membacakan kartu soal dan jawaban didepan kelas
- Siswa menanyakan pada guru tentang hal yang belum dipahami
- Siswa mencatat tugas yang diberikan oleh guru
- Siswa membuat kesimpulan
Kegiatan Siswa - Memperhatikan penjelasan guru
- Siswa menjawab pertanyaan guru
48
Lampiran 2. lanjutan menanyakan kepada siswa “pernakah anda duduk disebelah orang yang merokok? apa yang anda rasakan? ” - Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan kepada siswa 2.
Kegiatan inti 1. Eksplorasi (60 menit) - Guru meminta 2-3 kelompok untuk mempresentasikan tugas yang telah mereka kerjakan - Guru membahas dan meluruskan apabila masih ada kesalah pahaman informasi. - Guru memberikan petunjuk metode make a match kepada siswa - Guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban, kemudian dikocok dan dibagikan kepada siswa - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan kartu yang didapat
-
Siswa mempresentasikan tugas yang telah dibuat
-
Siswa mencari pasangan kartu soal atau jawaban
-
Siswa membacakan penjodohan kartu didepan kelas
-
Siswa mamperhatikan dan mencatat informasi yang perlu dicatat.
2. Elaborasi - Guru meminta beberapa siswa untuk membacakan hasil penjodohan kartu
3. Konfirmasi - Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan apabila masih ada yang belum jelas. - Guru meluruskan apabila terjadi kesalahpahaman. -
Guru memberikan penguatan kepada siswa dengan mengulang sekilas materi dari awal.
Lampiran 2. lanjutan
3.
49
Kegiatan akhir (10 menit)
-
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada hari ini.
-
Guru memberikan salam penutup
- Menyampaikan kesimpulan hasil diskusi
Pendidikan karakter : Religius, rasa ingin tahu, bekerjasama, toleransi, jujur, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, tanggung jawab, peduli lingkungan, dan komunikatif. H. Sumber Belajar 1.
Buku IPA terpadu.
2.
Buku referensi yang relevan.
3.
Media bagan elektrik
I. Penilaian Hasil Belajar 1. Aspek yang dinilai a. Penilaian aktivitas siswa b. Penilaian aspek kognitif Penilaian diambil dengan tes (ulangan harian) yang berupa soal-soal pilihan ganda c. Nilai tugas Nilai diambil dari pertemuan terakhir d. Nilai make a match 2. Bentuk instrument a. Soal pilihan ganda b. Lembar observasi Lembar observasi ini meliputi lembar aktivitas belajar dan lembar motivasi belajar.
50
Lampiran 3. Kisi-kisi soal uji coba KISI-KISI SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas/ Semester : VIII/Genap Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Materi Pokok Sistem pernapasan pada manusia
Indikator Dapat memahami pengertian pernapasan pada manusia Membandingkan macam organ penyusun pada sistem pernapasan manusia
Bahan Kajian : Sistem pernapasan manusia Jumlah Soal : 50
No. Soal 2 6
Kunci Jawaban A D
Ranah Kognitif C1 C3
3 11 14 24 25 29 30 31 32 33 39 40
C A A D D D B C A C D C
C2 C4 C2 C1 C1 C1 C1 C2 C3 C1 C1 C1
51 Lampiran 3. lanjutan
Menjelaskan tempat pertukaran gas CO2 dengan O2
Membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan manusia
Menjelaskan kapasitas vital paru-paru manusia
Menjelaskan bahwa pernapasan menghasilkan CO2
13 18 19 27
C C C B
C1 C3 C2 C1
4 5 8 9 15 16
A B C C D B
C4 C2 C1 C3 C1 C4
7 17 20 21 35
C A B D A
C3 C2 C1 C1 C4
1 10 26 42 44
B C D A C
C1 C4 C2 C2 C2
52
Lampiran 3. lanjutan Mengidentifikasi kelainan maupun penyakit pada sistem pernapasan manusia serta upaya mengatasinya
Keterangan : C1 : Ingatan
: 18 soal
C2 : Pemahaman : 16 soal C3 : Penerapan : 5 soal C4 : Analisis
: 6 soal
C5 : Evaluasi
: -
C6 : Kreasi
: -
12 22 23 28 34 36 37 38 41 43 45
D A B C A B A B A D C
C1 C2 C2 C2 C2 C1 C2 C4 C2 C1 C2
53
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL UJICOBA No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KODE SISWA
UC01 UC02 UC03 UC04 UC05 UC06 UC07 UC08 UC09 UC10 UC11 UC12 UC13 UC14 UC15 UC16 UC17 UC18 UC19 UC20 UC21 UC22 UC23 UC24 UC25 UC26 UC27 UC28 UC29 UC30 total Ba Bb rhitung rtabel validitas taraf kesukaran (P) keterangan P daya pembeda (D)
Butir soal 4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
14 18 23 20 13 11 15 18 23 18 24 17 18 11 11 19 22 13 21 21 18 23 21 21 18 25 13 14 19 9 18 17 7 19 28 25 18 9 22 15 17 15 14 14 17 9 12 14 13 9 6 7 13 14 12 14 10 12 9 7 13 10 10 13 14 11 14 13 12 11 14 9 10 12 7 12 11 5 14 15 15 9 7 12 10 11 10 11 8 11 5 6 9 7 4 5 8 5 9 6 10 7 6 2 4 6 12 3 8 7 7 9 8 9 7 11 4 4 7 2 6 6 2 5 13 10 9 2 10 5 6 5 3 6 6 0.438 0.456 0.426 0.443 0.390 0.116 -0.017 0.465 0.467 0.376 0.350 0.391 0.421 0.476 0.449 0.525 -0.083 0.416 0.425 0.387 0.367 0.302 0.378 0.311 0.359 0.280 0.407 0.438 0.390 0.438 0.385 0.435 0.376 0.507 0.268 0.443 -0.005 0.438 0.311 0.383 0.383 0.391 0.429 0.316 0.339 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 valid valid valid valid valid tdk valid tdk valid valid valid valid tdk valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak validvalid tidak validtidak validtidak validvalid valid valid valid valid valid valid valid tidak validvalid tidak valid valid tidak validvalid valid valid valid tidak validtidak valid 0.467 0.600 0.767 0.667 0.433
0.367
sedang sedang mudah sedang sedang sedang 0.267 0.400 0.333 0.400 0.333
0.067
Keterangan
dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai
jumlah soal s2 rhitung kriteria
Butir soal
3
cukup
jumlah varian
Butir soal
2
keterangan D
varian
Butir soal
1
cukup cukup cukup cukup jelek
0.257 0.248 0.185 0.230 0.254 10.207
0.240
0.500 0.600 0.767 0.600 sedang
-0.067 0.533 0.333 0.400 sangat jelekbaik dipakai
0.800 0.567 0.600 0.367 0.367 0.633
sedang mudah sedang mudah
0.267 0.200 0.400 0.467 0.200 0.467
cukup cukup cukup
dipakai dipakai dipakai dipakai
0.259 0.248 0.185 0.248
0.733 0.433 0.700 0.700 0.600
sedang sedang sedang sedang sedang mudah
jelek
cukup baik
jelek
baik
-0.133 0.467 0.333 0.467 0.267 sangat jelek baik
dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang
0.166 0.254 0.248 0.240 0.240 0.240
0.767 0.700
sedang sedang sedang sedang mudah
cukup baik
0.333 0.333
cukup cukup
0.700
sedang sedang 0.200
cukup jelek
0.600 sedang 0.267 cukup
0.833 0.433 0.467 0.633 0.300 0.600 0.567 0.233 0.633 mudah
0.200 0.333 0.400 0.333 0.333 0.400 0.333 0.200 0.600 jelek
cukup cukup cukup cukup cukup cukup jelek
0.185 0.217
0.217
0.248
0.144 0.254 0.257 0.240 0.217 0.248 0.254 0.185 0.240 10.207
45
50 95.309
0.845
baik
0.133 0.333 jelek
0.600 0.300
mudah sedang
0.911 reliabel sangat tinggi
0.733 0.500 0.567 0.500 0.467
sukar mudah
0.000 0.333
0.064 0.144
0.467
sedang sedang sedang sedang sedang
0.133 0.333 0.333 0.333 0.533
cukup sangat jelek cukup jelek
dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang 0.202 0.254 0.217 0.217 0.248
58.760
reliabilitas sangat tinggi
0.933 0.833
sedang sedang sedang sukar sedang sedang sukar sedang mudah
cukup cukup cukup baik
0.133 jelek
0.567 sedang 0.333 cukup
dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dibuang
0.248 0.217
0.202 0.259 0.254 0.259 0.257
0.257
0.254
jumlah skor (y)
y
41
1681
40
1600
36
1296
34
1156
34
1156
30
900
30
900
31
961
29
841
2
31
961
33
1089
33
1089
31
961
33
1089
29
841
26
676
26
676
22
484
21
441
22
484
21
441
17
289
19
361
20
400
15
225
15
225
18
324
14
196
18
324
17 786
289 22356
54 PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL Berikut ini contoh perhitungan pada soal nomor 1 No.
Kode Butir soal Total no.1 (X) skor (Y) 1 UC_1 1 41 2 UC_2 1 40 3 UC_3 1 36 4 UC_4 1 34 5 UC_5 1 34 6 UC_6 1 30 7 UC_7 1 30 8 UC_8 1 31 9 UC_9 1 29 10 UC_10 1 26 11 UC_11 1 22 12 UC_12 1 21 13 UC_13 1 22 14 UC_14 1 21 15 UC_15 0 31 16 UC_16 0 33 17 UC_17 0 33 18 UC_18 0 31 19 UC_19 0 33 20 UC_20 0 29 21 UC_21 0 26 22 UC_22 0 17 23 UC_23 0 19 24 UC_24 0 20 25 UC_25 0 15 26 UC_26 0 15 27 UC_27 0 18 28 UC_28 0 14 29 UC_29 0 18 30 UC_30 0 17 Jumlah 14 786
2
2
X
Y
XY
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
1681 1600 1296 1156 1156 900 900 961 841 676 484 441 484 441 961 1089 1089 961 1089 841 676 289 361 400 225 225 324 196 324 289 22356
41 40 36 34 34 30 30 31 29 26 22 21 22 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 417
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh : rxy
=
rxy
30 30 =
x
26551 14 -
14 142
786 30 x 22356
786
0.44
Hasil perhitungan bahwa nilai rhitung adalah = 0.44 sedangakan r tabel =0.36 Karena r hitung > r tabel, maka soal no 2 valid.
2
55
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL Rumus:
P
B JS
Keterangan: I : Indeks Kesukaran B : Jumlah siswa yang menjawab benar JS : Jumlah siswa Kriteria : Interval 0,00 - 0,30 0,31 - 0,70 0,71 - 1,00
Kriteria Sukar Sedang Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1 Kelompok atas No. Kode Skor 1 UC_1 1 2 UC_2 1 3 UC_3 1 4 UC_4 1 5 UC_5 1 6 UC_6 1 7 UC_7 1 8 UC_8 1 9 UC_9 1 10 UC_10 0 11 UC_11 0 12 UC_12 0 13 UC_13 0 14 UC_14 0 15 UC_15 0 Jumlah 9 P
= =
Kelompok bawah No. Kode Skor 1 UC_16 0 2 UC_17 1 3 UC_18 1 4 UC_19 1 5 UC_20 1 6 UC_21 1 7 UC_22 0 8 UC_23 0 9 UC_24 0 10 UC_25 0 11 UC_26 0 12 UC_27 0 13 UC_28 0 14 UC_29 0 15 UC_30 0 Jumlah 5 14 30 0.467
Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang.
56
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL
Rumus:
k M(k M r11 1 kVt k -1
Keterangan: k : Banyaknya butir soal M : Rata-rata skor total Vt : Varians total Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh: k = 45 M = 26.20 786 30
22356 Vt
=
r11
= =
30
45 45
1
1
2
=
58.7600
26.20
45 45
- 26.20 58.76
0.8322
Pada a = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0.361 Karena r11 > rtabel, dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
57
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL Rumus :
DP
Keterangan : DP : BA : BB : JA : JB : Kriteria : Interval DP 0,00 - 0,20 0,21 - 0,40 0,41- 0,70 0,71 - 1,00 Negatif
BA BB JA JB Daya Pembeda Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah Banyaknya siswa pada kelompok atas Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria Jelek Cukup Baik Sangat Baik Sangat tidak baik, sebaiknya dibuang
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1 Kelompok atas Kelompok bawah No. Kode Skor No. Kode Skor 1 UC_1 1 1 UC_16 0 2 UC_2 1 2 UC_17 1 3 UC_3 1 3 UC_18 1 4 UC_4 1 4 UC_19 1 5 UC_5 1 5 UC_20 1 6 UC_6 1 6 UC_21 1 7 UC_7 1 7 UC_22 0 8 UC_8 1 8 UC_23 0 9 UC_9 1 9 UC_24 0 10 UC_10 0 10 UC_25 0 11 UC_11 0 11 UC_26 0 12 UC_12 0 12 UC_27 0 13 UC_13 0 13 UC_28 0 14 UC_14 0 14 UC_29 0 15 UC_15 0 15 UC_30 0 Jumlah 9 Jumlah 5 15 11 D = 15 15 = 0.267 Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 1 memiliki daya pembeda cukup.
58
59
60
61
62
63
Lampiran 11. Kartu make a match
PERTEMUAN PERTAMA Pertanyaan
Jawaban
Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah
Oksigen
Organ pernapasan yang letaknya paling luar
Hidung
Saluran yang menyerupai tabung sebagai persimpangan tempat lewatnya makanan dan udara
Faring
Bagian ujung bawah faring terdapat katup yang disebut
Epiglotis
Tempat melekatnya pita suara
Laring
Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas disebut
Trakea
Cabang dari bronkiolus berakhir pada gelembung yang disebut
Alveolus
Laring merupakan tempat melekatnya
Pita Suara
Percabangan pada trakea
Bronkus
Yang berfungsi sebagai penyaring debu pada hidung
Bulu hidung dan lendir
Lampiran 11. lanjutan
64
Antara rongga dada dan rongga perut terdapat pembatas yang disebut
Diafragma
Organ yang terletak didalam rongga dada adalah..
Paru-paru
Percabangan dari bronkus adalah
Bronkiolus
Diafragma adalah…
Pembatas antara rongga dada dan rongga perut
Bronkiolus adalah..
Percabangan dari bronkus
Fungsi Bulu hidung dan lendir
penyaring debu pada hidung
Paru-paru terletak di…
Dalam Rongga dada
Trakhea sering disebut juga sebagai …
Alveolus adalah…
Faring terletak di…
Tenggorokan
Cabang dari bronkiolus berakhir pada gelembung
Belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara,makanan, dan air
Lampiran 11.lanjutan
PERTEMUAN KE-2
Pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk
Pernapasan dada
65
Kontraksinya otot antartulang rusuk Sehingga rongga dada membesar disebut fase Fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar
Pengertian pernapasan
Inspirasi pernapasan dada
Ekspirasi pernapasan dada
Inspirasi pernapasan perut
Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam organ pernapasan
Fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar…
Ekspirasi pernapasan perut
Ada 2 macam pernapasan pada manusia, sebutkan …
Pernapasan Dada Dan Perut
Keadaan paru-paru ketika inspirasi adalah
Paru-paru mengembang
Keadaan paru-paru ketika ekspirasi adalah
Paru-paru mengempis
Udara sisa didalam paru-paru dinamakan… Lampiran 11. lanjutan
Udara Residu
Jumlah udara yang keluar dan masuk paru-paru saat pernapasan biasa adalah
Udara Tidal
Udara yang ada dalam paru-paru disebut
Volume paru-paru
Kemampuan paru-paru menampung udara disebut
66
Kapasitas total Dua proses yang terjadi ketika kita bernapas
Inspirasi dan ekspirasi
Pernapasan yang terjadi karena otot-otot diafragma
Pernapasan perut
Otot apa saja yang berfungsi mengatur makanisme inspirasi dan ekspirasi
Otot diafragma dan otot antar tulang rusuk
Proses masuknya udara kedalam paru-paru
Inspirasi
Proses keluarnya udara dari paru-paru
Ekspirasi
Berapa kali terjadi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satu menit Oksigen yang dilepas pada sel tubuh digunakan untuk
15-18 kali Proses oksidasi/ pembakaran
Lampiran 11. lanjutan
PERTEMUAN KE-3 Kelainan pernapasan yang disebabkan oleh virus adalah
Influenza atau flu
Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa
TBC
67
Bakteri penyebab penyakit TBC
Mycobacterium tuberculosa
Bagaimana pengobatan pada penderita TBC ?
Pemberian antibiotik secara teratur selama 6-12 bulan
Penyakit yang terjadi akibat peradangan pada bronkus atau bronkiolus adalah..
Bronkitis
Penyakit bronchitis dapat disebabkan oleh….
Virus, bakteri, merokok dan bahan pencemar
Bagaimana upaya pencegahan penyakit bronkitis
Usahakan tidak menghirup bahan pencemar dan tidak merokok
Bagaimana cara mengatasi penyakit asma
Mengurangi pembengkakan dengan obat hirup atau tablet
Zat apa saja yang terdapat pada rokok
TAR, nikotin, karbon monoksida
Penyakit apa saja yang bisa diakibatkan oleh rokok
Bronkhitis, emfisma, dan jantung
Orang yang tidak merokok tapi ikut menghisap rokok disebut…
Perokok pasif
saja yang terdapat pada rokok Lampiran Zat 11.apa lanjutan yang bisa membuat ketagihan adalah
Nikotin
Virus apakah yang menyebabkan penyakit SARS
Associated coronavirus (SARS-COV)
Penyakit yang terjadi karena peradangan rongga hidung bagian atas adalah
Sinusitis
Bagaimana gejala penyakit sinusitis
Sakit kepala, rasa sakit pada bagian wajah, demam, keluar ingus, rasa sesak dirongga hidung dan batuk
Sinusitis bisa disebabkan oleh
Mengerasnya ingus atau segala sesuatu yang menghambat aliran udara rongga hidung
Bagaimana mengatasi penyakit sinusitis
Pemberian antibiotik dari dokter
68
Penyakit yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernapasan
Asma
Apa gejala penyakit asma..
Sukar bernapas, sesak di dada dan batuk
Penyebab penyakit asma adalah
Alergi terhadap asap tembakau atau faktor keturunan
69
DAFTAR SISWA KELAS VIII C YANG MENDAPAT PASANGAN PADA SAAT MAKE A MATCH NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6 C-7 C-8 C-9 C - 10 C - 11 C - 12 C - 13 C - 14 C - 15 C - 16 C - 17 C - 18 C - 19 C - 20 C - 21 C - 22 C - 23 C - 24 C - 25 C - 26 C - 27 C - 28 C - 29 C - 30 JUMLAH
PERTEMUAN I
I 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22
II 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 28
PERTEMUAN II PERTEMUAN III
I 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26
II 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
I 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 13
JUMLAH
TOTAL
4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
80 80 80 100 80 80 60 100 80 80 60 100 80 100 80 60 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 60 80 60
SISWA YANG BERHASIL MENEMUKAN PASANGAN KARTUNYA DAN KARTU TERSEBUT COCOK MAKA SETIAP SISWA MENDAPAT POIN 1. DENGAN SKOR 20 PADA PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA MENGGUNAKA 2 BABAK. SEDANGKAN PERTEMUAN KETIGA HANYA 1 BABAK DIKARENAKAN WAKTU YANG LEBIH UNUTUK EVALUASI
70
DAFTAR SISWA KELAS VIII F YANG MENDAPAT PASANGAN PADA SAAT MAKE A MATCH
NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6 C-7 C-8 C-9 C - 10 C - 11 C - 12 C - 13 C - 14 C - 15 C - 16 C - 17 C - 18 C - 19 C - 20 C - 21 C - 22 C - 23 C - 24 C - 25 C - 26 C - 27 C - 28 C - 29 JUMLAH
PERTEMUAN I
I 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25
II 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 25
PERTEMUAN II
I 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 25
II 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
PERTEMUAN III
I 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 18
JUMLAH
TOTAL
4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3
80 80 80 100 80 80 80 80 60 80 80 60 80 80 60 80 100 80 80 60 80 100 80 80 80 80 80 80 60
SISWA YANG BERHASIL MENEMUKAN PASANGAN KARTUNYA DAN KARTU TERSEBUT COCOK MAKA SETIAP SISWA MENDAPAT POIN 1. DENGAN SKOR 20 PADA PERTEMUAN PERTAMA DAN KEDUA MENGGUNAKA 2 BABAK. SEDANGKAN PERTEMUAN KETIGA HANYA 1 BABAK DIKARENAKAN WAKTU YANG LEBIH UNUTUK EVALUASI
71
72
73
74
Lampiran 14 . soal evaluasi
LEMBAR SOAL EVALUASI MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Materi Pelajaran : IPA Waktu : 50 menit A. Petunjuk Umum 1. 2. 3. 4.
Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban yang tersedia. Periksa dan bacalah soal dengan cermat sebelum anda menjawab. Kerjakan dahulu soal yang menurut anda mudah. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin menggantinya, coretlah dengan dua garis yang mendatar pada silang. Contoh : Jawaban semula : A B C D Pembetulan : A B C D
1. Gas yang dikeluarkan saat kita bernapas yaitu.... a. O2 dan CO2 c. O2 dan uap air b. CO2 dan uap air d. uap air saja 2. Proses memasukkan gas oksigen dan mengeluarkan gas karbondioksida melalui alat pernapasan disebut... a. respirasi c. difusi b. asimilasi d. osmosis 3. Pernyataan berikut ini merupakan beberapa kelebihan bernapas melalui hidung, kecuali... a. udara pernapasan mengalami penyesuaian suhu b. udara yang masuk akan diatur kelembapannya c. pengambilan oksigen oleh darah lebih cepat d. debu dan kotoran yang terbawa akan disaring bulu hidung 4. Fase ekspirasi pada pernapasan dada terjadi jika ... a. otot antar tulang rusuk mengendur, menyebabkan mengecilnya rongga dada b. otot antar tulang rusuk berkerut, menyebabkan melebarnya rongga dada c. otot antar tulang rusuk menegndur, menyebabkan membesarnya rongga dada d. diafragma berkerut, menyebabkan membesarnya rongga dada 5. Perhatikan data berikut! 1. volume rongga dada membesar 3. diafragma mendatar
75
2. udara masuk 4. tekanan dalam rongga dada kecil Urutan keadaan inspirasi yang benar adalah.... a. 1 – 4 – 3 – 2 c. 3 – 4 – 1 – 2 b. 3 – 1 – 4 – 2 d. 1 – 2 – 3 – 4 6. Pada mekanisme pernapasan dada, yang bekerja adalah... a. sekat diafragma c. otot antar tulang rusuk b. rongga perut d. dinding paru-paru 7. Perhatikan gambar ini!
balon karet Bila balon di dalam toples diumpamakan sebagai paru-paru, maka karet diumpamakan sebagai... a. bronkus c. diafragma b. alveolus d. perut 8. Penyakit TBC merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh... a. virus c. fungi b. jamur d. bakteri 9. Gelembung dalam paru-paru yang berfungsi sebagai pertukaran gas saat pernapasan adalah... a. faring c. alveolus b. laring d. bronkus 10. Saluran berikut yang bukan merupakan alat pernapasan adalah... a. kerongkongan c. paru-paru b. tenggorokan d. faring 11. Pada mekanisme pernapasan perut, yang bekerja adalah... a. dinding paru-paru c. otot antar tulang rusuk b. rongga perut d. sekat diafragma 12. Gambar di bawah ini menunjukkan proses... Tulang dada terangkat Diafragma berkontraksi
76
a. ekspirasi b. inspirasi
c. absorbsi d. relaksasi
Perhatikanlah gambar berikut untuk mengerjakan soal nomor 13 dan 14 ! 13. Gambar yang diberi label “X” berfungsi untuk..... a. menyaring udara yang masuk paru-paru b. melembabkan udara X c. tempat pertukaran O2 dan CO2 d. tempat menampung udara
14. Pada gambar diatas bagian yang bertanda “X” merupakan saluran pernapasan yang disebut... a. faring c. alveolus b. trakea d. bronkiolus 15. Volume udara yang dapat dihirup saat inspirasi disebut... a. residu c. suplementer b. vital d. komplementer 16. Penyakit pada sistem pernapasan karena adanya penyempitan saluran pernafasan pada paru-paru disebut... a. asfiksi c. bronchitis b. asma d. tuberculosi 17. Alveolus dalam jumlah banyak (jamak) disebut... a. alveolus c. glomerulus b. alveoli d. bronkiolus 18. Berikut ini adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan , kecuali... a. Sinusitis c. gastritis b. Pleuritis d. bronchitis Untuk soal nomor 19-20 perhatikan gambar berikut ini!
c
a b
d
77
19. Selaput pembungkus paru-paru pada gambar diatas ditunjukkan dengan huruf.... a. a c. c b. b d. d 20. Selaput pembungkus paru-paru disebut.... a. bronkiolus c. diafragma b. pleura d. alveoli 21. Berikut ini adalah saluran pernapasan manusia, yaitu: 1. Bronkus 4. Laring 2. Hidung 5. Trakea 3. Alveolus 6. Faring Urutan proses masuknya udara pernapasan adalah.... a. 2-4-6-5-1-3 c. 2-6-4-5-1-3 b. 2-6-5-4-3-1 d. 2-4-6-5-3-1 22. Jakun pada pria terbentuk pada bagian saluran pernapasan, yaitu.... a. Laring c. bronkus b. Trakea d. faring 23. Jumlah gelambir paru-paru kanan adalah.... a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 24. Kelainan pernapasan yang disebabkan oleh virus adalah... a. Influenza c. Asma b. Pneumonia d. Selesma 25. Perandangan pada rongga hidung bagian atas disebut.... a. TBC c. asma b. sinusitis d. bronkitis 26. Seorang perokok beresiko terkena kanker paru-paru. Hal ini dikarenakan dalam rokok terdapat zat yang dapat memicu kanker, yaitu.... a. nikotin c. karbon monoksida b. tar d. karbon dioksida 27. Saluran pernapasan manusia yang merupakan cabang bronkus dan terdapat di dalam paru-paru adalah.... a. trakea c. bronkiolus b. laring d. alveolus 28. Berikut ini cara untuk menjaga agar paru-paru tetap sehat adalah.... a. berpola hidup sehat dan menghindari merokok b. merokok sepanjang hari c. mandi dimalam hari d. keluar malam tanpa menggunakan pengaman dada
78
29. Zat berikut yang berdifusi dengan paru-paru menembus dinding kapiler darah dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah adalah... a. oksigen c. karbon dioksida b. nitrogen d. amonia 30. Radang pada selaput pembungkus paru-paru disebut... a. TBC c. selesma b. bronchitis d. pleuritis
79
KUNCI JAWABAN 1. B 2. A 3. C 4. A 5. B 6. C 7. C 8. D 9. C 10. A 11. D 12. B 13. C 14. C 15. B 16. B 17. B 18. C 19. D 20. B 21. C 22. A 23. C 24. A 25. B 26. B 27. C 28. A 29. A 30. D
80
F8 8C SMP N 4 Ungaran
81
82
83 Lampiran 18. Contoh angket motivasi
84
Lampiran 18. lanjutan
85
Lampiran 18. lanjutan
86
Lampiran 18. lanjutan
RUBRIK PENSKORAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan- pernyataan dalam angket motivasi siswa dihitung berdasarkan tabel berikut : Pilihan jawaban
Keterangan
Skor
Skor
nomor pernyataan positif
pernyataan negatif
1
Sangat tidak setuju
1
5
2
tidak setuju
2
4
3
Ragu-ragu
3
3
4
setuju
4
2
5
Sangat setuju
5
1
Kemudian menghitung rata-rata skor gabungan dari kriteria positif dan negatif.
87 MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII C PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK DALAM METODE MAKE A MATCH No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KS C-01 C-02 C-03 C-04 C-05 C-06 C-07 C-08 C-09 C-10 C-11 C-12 C-13 C-14 C-15 C-16 C-17 C-18 C-19 C-20 C-21 C-22 C-23 C-24 C-25 C-26 C-27 C-28 C-29 C-30 TOTAL
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 3 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 5 5 5 4 4 3 2 4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 2 4 2 2 2 2 3 2 1 2 4 2 4 2 3 2 4 2 2 2 5 4 4 3 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 2 2 5 3 5 4 4 5 114 126 118 114 116 117 111 120 115 118 122 119 113 117 119 120 123 121 116 123 76 84 78.7 76 77.3 78 74 80 76.7 78.7 81.3 79.3 75.3 78 79.3 80 82 80.7 77.3 82
P 91 90 73 79 46 59 80 60 78 79 91 90 86 70 91 49 80 97 89 69 59 90 78 90 90 88 80 80 80 80
K SB SB B B TB KB B KB B B SB SB SB CB SB TB B SB SB CB KB SB B SB SB SB B B B B SB
88 MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII F PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK DALAM METODE MAKE A MATCH No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
KS C-01 C-02 C-03 C-04 C-05 C-06 C-07 C-08 C-09 C-10 C-11 C-12 C-13 C-14 C-15 C-16 C-17 C-18 C-19 C-20 C-21 C-22 C-23 C-24 C-25 C-26 C-27 C-28 C-29 TOTAL
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 3 4 5 2 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 117 117 117 113 112 114 114 113 110 115 114 113 110 113 113 107 114 112 113 117 78 78 78 75.3 74.7 76 76 75.3 73.3 76.7 76 75.3 73.3 75.3 75.3 71.3 76 74.7 75.3 78
P 80 80 79 59 50 89 80 80 56 80 60 79 73 80 70 90 60 89 78 91 87 90 79 68 89 91 91 90 80
K B B B KB TB SB B B KB B KB B B B CB SB KB SB B SB SB SB B CB SB SB SB SB B B
89
Kode Siswa : F 8
Kelas : 8 C
90
HASIL TANGGAPAN SISWA KELAS VIII C TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK METODE MAKE A MATCH DALAM M MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Subjek E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 Jumlah Skor %
Skor Butir Angket 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29
30
30
97%
100%
100%
Jumlah seluruh siswa (N) =
Jumlah skor
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
28
28
26
171
93%
93%
87%
95%
30
6 6 5 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 5 6 4 6 6 6 3 6 6 6 6 6 5 6 6 6
Prosentase (%) 100 100 83 100 100 100 83 100 100 100 100 100 100 100 83 100 67 100 100 100 50 100 100 100 100 100 83 100 100 100
91
HASIL TANGGAPAN SISWA KELAS VIII F TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK METODE MAKE A MATCH DALAM M MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Subjek E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 Jumlah Skor %
Skor Butir Angket 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29
26
29
100%
90%
100%
Jumlah seluruh siswa (N) =
Jumlah skor
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
29
29
25
167
100%
100%
86%
96%
29
5 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 5 6 6 5 6 6 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6
Prosentase (%) 83 100 100 83 100 100 100 100 83 100 100 83 100 100 83 100 100 83 100 100 83 100 100 100 100 100 100 100 100
92
REKAPITULASI TANGGAPAN SISWA KELAS VIII C TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK METODE MAKE A MATCH DALAM M MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
VIII C N = 30 Jumlah skor P (%)
No.
Butir Angket
1
Apakah penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match Anda terbantu dalam memahami materi sistem pernapasan?
29
97%
2
Apakah Anda kesulitan pada saat pembelajaran dengan menggunakkan media bagan elektrik dalam metode make a match ?
30
100%
3
Apakah menurut Anda penggunaan bagan elektrik dalam metode make a match merupakan pembelajaran yang menarik?
30
100%
4
Apakah Anda senang menggunakan make a match ?
28
93%
28
93%
26
87%
28.5
95%
5 6
Apakah Anda merasa lebih aktif ketika pembelajaran menggunakan penerapan media bagan elektrik dalam metode make a match ? Apakah anda setuju jika pembelajaran dengan menggunakan metode make a match dilakukan pada materi sistem pernapasan? Rata-rata
Prosentase dihitung menggunakan rumus P
f x 100 % N
Dimana angka prosentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut 85% - 100% = Sangat baik 70% - 84% = baik 60% - 69% = Cukup baik 50% - 59% = Kurang baik < 50% = Tidak baik Dari perhitungan diperoleh rata-rata presentase 95% maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa sangat baik terhadap penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match materi sistem pernapasan pada manusia.
93
REKAPITULASI TANGGAPAN SISWA KELAS VIII F TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK METODE MAKE A MATCH DALAM M MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
No.
1 2 3 4 5 6
Butir Angket
Apakah penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match Anda terbantu dalam memahami materi sistem pernapasan? Apakah Anda kesulitan pada saat pembelajaran dengan menggunakkan media bagan elektrik dalam metode make a match ? Apakah menurut Anda penggunaan bagan elektrik dalam metode make a match merupakan pembelajaran yang menarik? Apakah Anda senang menggunakan make a match ? Apakah Anda merasa lebih aktif ketika pembelajaran menggunakan penerapan media bagan elektrik dalam metode make a match ? Apakah anda setuju jika pembelajaran dengan menggunakan metode make a match dilakukan pada materi sistem pernapasan? Rata-rata
Prosentase dihitung menggunakan rumus f P x 100 % N Dimana angka prosentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut 85% - 100% = Sangat baik 70% - 84% = baik 60% - 69% = Cukup baik 50% - 59% = Kurang baik < 50% = Tidak baik Dari perhitungan diperoleh rata-rata presentase 96% maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa sangat baik terhadap penggunaan media bagan elektrik dalam metode make a match materi sistem pernapasan pada manusia.
VIII F N = 29 Jumlah skor P (%) 29
100%
26
90%
29
100%
29
100%
29
100%
25
86%
28
96%
94
95 Lampiran 25. Validasi media pakar media
PEDOMAN PENILAIAN KELAYAKAN MEDIA BAGAN ELEKTRIK OLEH PAKAR MEDIA
1. Fiksatif No Kriteria 1 Bagan elektrik mampu merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi peristiwa pernapasan pada manusia. 2 Bila tiga aspek terpenuhi. 3 Bila dua aspek tidak terpenuhi. 4 Bila satu aspek tidak terpenuhi. 5 Bila tidak ada aspek tidak terpenuhi.
Skor 4 3 2 1 0
2. Manpulatif No Kriteria 1 Bagan elektrik mampu memvisualisasikan proses pernapasan dalam mengatasi masalah ruang dan waktu 2 Bila tidak ada aspek yang terpenuhi 3. Fungsi Atensi No Kriteria 1 Bagan elektrik menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk konsentrasi pada pembelajaran materi system pernapasan 2 Bila tidak ada aspek yang terpenuhi
Skor 1 0
Skor 1
0
4. Fungsi Afektif No Kriteria 1 Bagan elektrik mampu menstimuluss emosi dan sikap peserta didik dalam proses pembelajaran 2 Bila satu aspek terpenuhi 3 Bila tidak ada aspek yang terpenuhi
Skor 2 1 0
96
5. Fungsi Kognitif No Kriteria 1 Bagan elektrik mampu memperlancar dan mempermudah, memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung (materi sistem pernapasan) 2 Bila satu aspek terpenuhi 3 Bila tidak ada aspek yang terpenuhi
Skor 2
1 0
6. Fungsi Kompensatoris No Kriteria 1 Bagan elektrik mampu mengakomodasi atau membantu peserta didik yang lemah atau lambat memahami isi pelajaran yag disajikan 2 Bila satu aspek terpenuhi 3 Bila tidak ada aspek yang terpenuhi
Skor 2
1 0
97 Lampiran 25. lanjutan
98
GAMBAR MEDIA BAGAN ELEKTRIK FaseInspirasi
FaseEkspirasi
99 Lampiran 26. Validasi media pakar materi
100
Lampiran 26. lanjutan
101
Lampiran 26. lanjutan
102
(a)
(b)
Gambar 1. (a) guru menyampaikan materi dengan menggunakan media bagan elektrik (b) siswa memperhatikan penjelasan guru
(a) (b)
Gambar 2. (a) siswa mencari pasangan kartu (b) siswa memperagakan dengan media bagan elektrik
103
(a)
(b)
Gambar 3. (a) Siswa mempresentasikan hasil pencarian pasangan kartu didepan kelas (b) Menunjukkan hasil pencarian pasangan dengan menguunakan media bagan elektrik
Gambar 4. Siswa mengerjakan soal evaluasi
104
105