1 Analisis Non Narrative Film 1. Kostum Kostum yang digunakan dalam kedua film ini memiliki kesamaan nuansa yang hampir serupa. Dalam film Avatar, kit...
Analisis Non – Narrative Film 1. Kostum Kostum yang digunakan dalam kedua film ini memiliki kesamaan nuansa yang hampir serupa. Dalam film Avatar, kita mendapatkan kaum navy menggunakan kostum asli pribumi. Dan dalam film The Last Avatar, kita mendapatkan kaum Samurai menggunakan kostum khas suku mereka yaitu kimono.
Penampilan Kaum Avatar
Kaum Avatar digambarkan sebagai makhluk setengah monster dari gabungan manusia dan juga hewan apabila dilihat dari ciri-ciri fisik yang dia punya. Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang tertentu. Kulit berwarna biru tua memberi kesan sangar dan kebal tidak seperti kulit manusia yang terlihat lembut. Sosok manusia disini jelas pada dasar bentuk monster ini pada dasarnya adalah tubuh manusia dengan fungsi yang menyerupai seperti tangan dan kaki. Sosok ini lebih tinggi daripada ukuran tubuh manusia. Contoh lain penggambaran sosok yang kuat dan menyeramkan sebagai monster juga terletak pada bentuk gigi dengan sedikit mempunyai taring dan terkadang mereka mengeram.Bentuk hidung dan juga jari yang hanya 4 juga mewakili bentuk monster ini adalah perwujudan dari manusia dan hewan.
Kostum Kaum Samurai
Kaum Samurai menggunakan kostum kimono. Esensi tersirat dari penggunaan kostum ini adalah untuk menggambarkan sifat sopan – santun karakter kaum Samurai dan mewakili kecintaan mereka terhadap budaya asli dari leluhur. 2. Angel Jenis angel sama yang digunakan dalam kedua film adalah jenis angel “low angel”. Low angel merupakan jenis angel dengan posisi kamera pada saat mengambil gambar berada lebih rendah dari objek atau sasaran. Low angel dalam kedua film ini kami dapatkan dengan objek utama adalah Nathan Algren (pemain utama The last Samurai) dan Jack (pemain utama Avatar). Tujuan dari penggunaan angel ini adalah untuk memberikan penilaian mengenai karakter objek yaitu pemain utama secara eksplisit. Berikut contoh gambar :
Angel pemain utama film Avatar
Angel pemain utama The Last Samurai
Dalam film Avatar dan The Last Samurai, kedua scene diatas menggunakan angel tokoh utama yang digambarkan menjadi seorang pemimpin bagi kaum pribumi (yaitu kaum Navy dalam film Avatar dan kaum Samurai dalam film The Last Samurai) dalam peperangan. Dari sudut penangkapan obyek Jack dan Nathan Algren dibuat lebih besar dibandingan pemain pendukung yang lain yang berada dibelakang pemain utama, serta pengaturan gambar yang diatur secara blur atau kabur bagi pemain pendukung, disini jelas bahwa tujuan dari pengambil angel adalah untuk menonjolkan sosok dari pemain utama. Pengambilan angel low dan setengah badan bertujuan sebagai penegasan sosok wajah pemimpin yang tegas buas dan berani. Dalam angel ini, kameraman menampilkan pemain utama sebagai tokoh heroik dalam film. 3. Camera Movement Kami mengamati beberapa camera movement yang dominan muncul dalam kedua film ini. Persamaan yang kami dapat dalam The Last Samurai dan Avatar ini adalah jenis camera movement “panning – follow through”, yaitu jenis pergerakan kamera horisontal ke kiri dan ke kanan pada adegan peperangan dan mengikuti pergerakan dari pemeran utama. Tujuan dari pergerakan jenis ini dalam adegan perang (klimaks film) adalah untuk menggambarkan keadaan yang sedang terjadi secara keseluruhan yang berada di sekitar tokoh utama. Pergerakan horisontal dalam adegan perang dalam kedua film ini dilakukan
secara cepat namun jelas. Proses pergerakan kamera yang cepat ini pun memiliki arti untuk membangun feeling penonton mengenai kehebohan yang terjadi dalam adegan perang. Berikut kami memberikan potongan gambar dari adegan perang di kedua film yang menggunakan pergerakan kamera secara horisontal :
Scene dari pergerakan kamera Avatar
Scene dari pergerakan kamera The Last Samurai
4. Shoot Persamaan shoot yang kami dapatkan dalam kedua film ini adalah jenis persamaan shoot – close up. Kami mengamati dan mendapatkan jenis shoot – close up ini dalam satu adegan yang terdapat dalam kedua film. Adegan tersebut adalah adegan romantis yang terjadi antara pemeran utama pria dan pemeran pendukung wanita. Tujuan dari penggunaan shoot – close up dalam adegan ini adalah untuk menghasilkan suasana intim atau dekat antara kedua pemain. Shoot ini juga dipergunakan untuk
memfokuskan ekspresi wajah dan pergerakan gestur pemain pria maupun wanita guna memperdalam penciptaan suasana romantis. Berikut kami sertakan buktinya :