Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak
Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
PJ.091/KUP/S/018/2014-00
HITUNG
DAFTAR
LAPOR
BAYAR
PEMERIKSAAN
PENGAWASAN
PENAGIHAN
KEBERATAN &
PENYIDIKAN
BANDING
” Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. (UU KUP Pasal 1 ayat (1))
3
Penyumbang Terbesar Anggaran Negara APBN 2014
Mengapa kita wajib membayar pajak??
33,4%
PAJAK 66,6%
Pajak
Penerimaan Lainnya
ALUR PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA APBN TERKAIT PAJAK
APBN
Kas Negara melalui Bank atau Kantor Pos
DJP (Administrasi)
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah Fasilitas publik
Masyarakat
Pendapatan Negara Berdasarkan APBN 2014 Pajak Dalam Negeri Rp 1.226,47 T ( 73,57%)
Sumber Daya Alam (SDA) Rp 225,95 T (13,55%)
Pajak Perdagangan Internasional Rp 53,91 T ( 3,23%)
Penerimaan Bukan Pajak + Hibah (selain SDA) Rp 160,80 T (9,65%)
DON’T
Musuh Utama
Free Rider (pendompleng)
Jenis Pajak
(menurut Lembaga Pemungut)
Pajak Pusat PPh PPN & PPnBM PBB (Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan) BPHTB Bea Meterai
Pajak Daerah Pajak Propinsi
Pajak Kabupaten/Kota
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Pajak Hotel
Kendaraan bermotor & kendaraan di atas air
Pajak Hiburan
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Pajak Reklame,
Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
Pajak Restoran PBB (Perkotaan & Pedesaan) dll 10
HAK & KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
BADAN
ORANG PRIBADI Syarat Objektif Syarat Subjektif
Wilayah tempat kedudukan
Pasal 2 PP nomor 74 tahun 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK
Wilayah tempat tinggal
Fungsi NPWP - Sebagai sarana dalam administrasi perpajakan - Sebagai identitas WP - Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan - Menjadi persyaratan dalam pelayanan umum, misalnya paspor, kredit bank, dan lelang
Wanita Kawin
Wanita Kawin yg Memiliki Penghasilan Penghasilan isteri digabung dgn suami NPWP isteri = NPWP suami (Hak & kewajiban perpajakan digabung) bila telah memiliki NPWP sebelum kawin maka harus mengajukan penghapusan bila telah memiliki NPWP sebelum kawin maka tidak perlu mendaftarkan diri lagi
Pasal 2
hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan & harta
YA
TIDAK ingin melaksanakan hak & memenuhi kewajiban perpajakan terpisah dari hak & kewajiban perpajakan suami
Isteri &suami masing-masing memiliki NPWP, (Hak & kewajiban perpajakan terpisah)
Anak yang Belum Dewasa
Sesuai UU PPh 1984 dan perubahannya
Anak yg belum dewasa
belum berumur 18 tahun & belum pernah menikah
kewajiban perpajakan digabung dgn orang tuanya
NPWP ikut dgn orang tuanya Pasal 2
Warisan Yang Belum Terbagi Warisan yg belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yg berhak menggunakan
NPWP dari orang pribadi yang meninggalkan warisan diwakili oleh
o salah seorang ahli waris; o pelaksana wasiat; atau o pihak yang mengurus harta peninggalan. Pasal 3
Wajib Pajak Formulir Perubahan Data dan Wajib Pajak Pindah dan/atau Formulir Perubahan Data dan PKP Pindah.
KPP LAMA Menerbitkan Surat Pindah kepada Wajib Pajak tembusan ke KPP Baru
KPP BARU • Meneruskan permohonan pindah WP ke KPP lama maks 1 hari kerjalengkap • Menerbitkan Kartu NPWP dan SKT dan/atau SPPKP paling lama 1 (satu) hari kerja (menggunakan nomor lama dengan mengganti kode KPP Baru) 18
Tempat Pendaftaran Wajib Pajak NO
WAJIB PAJAK
KPP/KP4/KP2KP
DASAR HUKUM
KEWAJIBAN PAJAK
1
Orang Pribadi
Tempat tinggal/tempat kedudukan WP
Pasal 2 ayat 1 UU KUP
a. b. c. d.
PPh Pasal 25/OP PPN dan PPnBM PPh Psl 21/22/23/26 PPh pasal 4 (2)
2
Badan
Tempat kedudukan/tempat kegiatan usaha WP
Pasal 2 ayat 1 UU KUP
a. b. c. d. e.
PPh Badan PPN dan PPnBM PPh Psl 21/22/23/26 PPh PS 4 (2) PPh Ps 15
3
Cabang, atau perwakilan dari orang pribadi
Tempat kegiatan usaha WP dilakukan
Pasal 2 ayat 2 UU KUP
a. PPN dan PPnBM b. PPh Ps 21/22/23/26
4
Tempat Pendaftaran WP tertentu
KEP-515/PJ./2000 tentang Tempat Pendaftaran Bagi Wajib PajakTertentu sebagaimana telah diubah dengan KEP-67/PJ./2004
19
Jabatan
Permohonan WP
Dirjen Pajak Pemeriksaan
Verifikasi
Penghapusan NPWP 6 BULAN
Pasal 4
WP OP
12 BULAN WP BADAN
WP TERTENTU Catatan: Verifikasi dapat juga untuk penerbitan NPWP secara jabatan
a. OP telah meninggal dunia & tidak meninggalkan warisan; b. Bendahara Pemerintah yg tidak lagi memenuhi syarat sebagai WP; c. OP yg telah meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya; d. WP memiliki lebih dari 1 NPWP untuk menentukan NPWP yg dapat digunakan sebagai sarana administratif dlm pelaksanaan hak & pemenuhan kewajiban perpajakan; e. WP badan kantor perwakilan perusahaan asing yg tidak mempunyai kewajiban PPh Badan yg telah menghentikan kegiatan usahanya; f. Warisan yg belum terbagi dlm kedudukan sebagai Subjek Pajak sudah selesai dibagi; g. Wanita yg sebelumnya telah memiliki NPWP & menikah tanpa membuat perjanjian pemisahan harta & penghasilan serta tidak ingin melaksanakan hak & memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari suaminya; h. WP BUT yg telah menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia; i. WP lain yg diatur dalam PMK. Pasal 4
Orang pribadi atau badan yang melakukan penyerahan barang/jasa kena pajak dengan jumlah peredaran bruto (omzet) melebihi Rp600.000.000 (enam ratus juta) setahun.
Wajib memungut PPN dari setiap pembeli/pemakai jasa dengan menerbitkan Faktur Pajak
WP yang belum memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan untuk dikukuhkan sebagai PKP
Pengusaha
Melakukan: • Penyerahan BKP • Penyerahan JKP • Ekspor BKP Berwujud • Ekspor BKP Tidak Berwujud • Ekspor JKP
Omzet 1 tahun > 600 juta
Omzet 1 tahun < 600 juta PMK 68/2010
Bermaksud melakukan penyerahan/ekspor
Dapat Memilih
Wajib
Dapat Memilih
PKP Wajib memungut, menyetor, dan melapor PPN terutang
Pengusaha yang sejak semula bermaksud melakukan penyerahan, dapat melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP
23
Penyerahan
Omzet > 600 jt
Pra produksi
JAN
FEB
Dapat lapor PKP Ps 2 PP 1/2012
MAR
APR
Dapat lapor PKP PMK 68/2010
MEI
JUN
JUL
Wajib lapor PKP p.l. akhir Juni PMK 68/2010
Tidak/Terlambat lapor PKP
Dapat dikenai sanksi PMK 68/2010 jo PP 74/2011
Pengusaha yang tidak/terlambat lapor untuk dikukuhkan sbg PKP, dapat dikenai sanksi sejak omzetnya melebihi Rp600 juta
24
Jabatan
Permohonan WP
Dirjen Pajak
Pemeriksaan
Verifikasi
6 BULAN
PENCABUTAN PKP Pasal 4
WP TERTENTU Catatan: Verifikasi dapat juga untuk penerbitan NPWP secara jabatan
a.PKP yg telah dipusatkan tempat terutangnya PPN di tempat lain; b.PKP yg pindah alamat ke wilayah kerja kantor DJP lainnya; atau c.PKP yg sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai PKP.
Pasal 4
HITUNG
(PPh pasal 21*/29) WP OP WP OP Karyawan
WP OP Usaha / Pekerjaan Bebas
WP BADAN USAHA
Gaji/Honor/Tunjangan -
Omzet/Pengh. Bruto -
Omzet/Pengh. Bruto -
PTKP
HPP + Biaya/beban usaha
HPP + Biaya/beban usaha
Penghasilan Kena Pajak X
Penghasilan Netto -
Penghasilan Netto X
Tarif pasal 17
PTKP
Tarif pasal 17
Pajak Terutang -
Penghasilan Kena Pajak X
Pajak Terutang -
Kredit Pajak (bukti potong)
Tarif pasal 17
Kredit Pajak (bukti potong)
Pajak yang masih harus dibayar
Pajak Terutang -
Pajak yang masih harus dibayar
*) untuk penghasilan yang bersifat rutin berupa (gaji/tunjangan)
Kredit Pajak (bukti potong) Pajak yang masih harus dibayar
PPh pasal 21 *
PPh pasal 22
PPh pasal 23
PPh Pasal 15
PPh Pasal 4 ayat 2
PPN
Tarif Pajak X Dasar Pengenaan Pajak
*) Untuk penghasilan di luar penghasilan yang bersifat rutin (honorarium, uang hadir, uang rapat, dll)
Membayar sendiri pajak terutang
Mekanisme Pembayaran Pajak
Membayar PPh melalui pemotongan dan pemungutan pihak lain Membayar PPN kepada pihak penjual atau pemberi jasa atau pihak yang ditunjuk pemerintah Pembayaran pajakpajak lainnya
Pasal 9 PP nomor 74 tahun 2010
Membayar angsuran PPh bulanan Pembayaran kekurangan PPh selama setahun Pihak lain: 1. Pemberi penghasilan 2. Pemberi kerja 3. Pihak lain
Pembayaran PBB Pembayaran Bea Meterai
Dilakukan oleh pihak pemberi penghasilan, yaitu pihak yang ditunjuk berdasarkan ketentuan perpajakan, antara lain: - Bendahara pemerintah - Subjek pajak badan dalam negeri - Penyelenggara kegiatan - BUT
PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 PPh Pasal 4 ayat (2) PPh Pasal 15 PPN dan PPnBM
a. SSP Standar b. SSP Khusus c. SSPCP (Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak) Impor d. SSCP (Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPn hasil Tembakau buatan dalam negeri)
33
SSP Standar
(PER-38/PJ./2009 sejak 01 Juli 2009)
Terdiri 4 lembar : Lembar ke 1: untuk Arsip WP Lembar ke 2: untuk KPPN Lembar ke 3: untuk dilaporkan oleh WP ke KPP Lembar ke 4: untuk Bank Persepsi/Kantor Pos dan Giro
34
Surat Pemberitahuan (SPT)
SPT Masa (laporan bulanan)
Merupakan sarana dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang
SPT Tahunan (laporan tahunan)
KEWAJIBAN PELAPORAN WP OP WP OP Karyawan
Tahunan : SPT PPh Pasal 29 (1770 S atau 1770 SS)
WP OP Usaha / Pekerjaan Bebas
Masa: SPT PPh Pasal 25 SPT PPh Pasal 21¹ SPT PPN³ Tahunan : SPT PPh Pasal 29 (1770)
¹) Apabila wajib pajak memiliki karyawan dalam menjalankan usahanya ²) Apabila terdapat transaksi terkait pemotongan PPh pasal 22 ³) Apabila wajib pajak merupakan Pengusaha Kena Pajak
WP BADAN USAHA
Masa: SPT PPh Pasal 25 SPT PPh Pasal 21 SPT PPh Pasal 22² SPT PPh Pasal 23 SPT PPh Pasal 4 (2) SPT PPN³ Tahunan : SPT PPh Pasal 29 (1771)
(jika terdapat pajak terutang)
SSP Lembar 1 s.d. 5
Membayar Sendiri 2
1 Menghitung Sendiri SPT Masa / Tahunan
WAJIB PAJAK arsip Copy SPT Masa / Tahunan
(digabungkan)
Melaporkan
SSP Lembar ke-3
Sendiri
3
SSP Lembar ke 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
BANK PERSEPSI
JATUH TEMPO PEMBAYARAN & PELAPORAN Jenis Pajak
Batas waktu pembayaran
Batas waktu pelaporan
PPh pasal 21
Tanggal 10 bulan berikutnya
Tanggal 20 bulan berikutnya
PPh pasal 22
Tanggal 10 bulan berikutnya
Tanggal 20 bulan berikutnya
PPh pasal 23
Tanggal 10 bulan berikutnya
Tanggal 20 bulan berikutnya
PPh pasal 25
Tanggal 15 bulan berikutnya
Tanggal 20 bulan berikutnya
PPh pasal 15
Tanggal 10 bulan berikutnya *
Tanggal 20 bulan berikutnya
PPh pasal 4 ayat 2 Tanggal 10 bulan berikutnya *
Tanggal 20 bulan berikutnya
PPN
Akhir bulan berikutnya setelah Akhir bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir & sebelum masa pajak berakhir SPT masa PPN disampaikan
*) Untuk PPh pasal 4 ayat 2 dan PPh pasal 15 yang disetorkan sendiri (bukan pemotongan) batas waktu pembayarannya tanggal 15 bulan berikutnya Catatan :
Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran/penyetoran bertepatan dengan hari libur, maka pembayaran/penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya
SANKSI ADMINITRASI KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK Pasal 9 ayat (2a) UU KUP
PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK SETELAH TGL JATUH TEMPO PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK
DIKENAKAN SANKSI ADIMINITRASI
BERUPA BUNGA 2% SEBULAN DIHITUNG DARI JATUH TEMPO PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN TGL PEMBAYARAN (DAN BAGIAN DARI BULAN DIHITUNG PENUH SATU BULAN) 41
SANKSI ADMINISTRASI ATAS KETERLAMBATAN atau TIDAK MENYAMPAIKAN SPT Pasal 7 (1) UU KUP
WP TERLAMBAT/ TIDAK MENYAMPAIKAN
SPT MASA SELAIN PPN
DENDA Rp 100.000
SPT TAHUNAN OP
SPT MASA PPN
DENDA Rp 500.000
SPT TAHUNAN BADAN
DENDA Rp 1.000.000 42
WP Badan WP Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
WP Orang Pribadi tertentu yang menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
Tata Cara Penyelenggaraan Pembukuan dengan Menggunakan Bahasa Asing dan Satuan Mata Uang selain Rupiah Peraturan Menteri Keuangan No. 24/PMK.011/2012
WP Membetulkan SPT dengan menyampaikan pernyataan tertulis
Syarat, belum dilakukan: o Verifikasi dalam rangka menerbitkan skp; o Pemeriksaan; atau o Pemeriksaan Bukti Permulaan Terbuka.
rugi atau lebih bayar TIDAK
sampai daluwarsa
Pasal 5
YA paling lama 2 (dua) tahun sebelum daluwarsa
Kompensasi Kerugian WP menerima: skp SK Keberatan
yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dengan rugi fiskal yang telah dikompensasikan dalam SPT Tahunan
SK Pengurangan Ketetapan Pajak SK Pembatalan Ketetapan Pajak SK Pembetulan Putusan Banding Putusan PK atas Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajak sebelumnya,
Pasal 6 PP 74 tahun 2011
WP membetulkan SPT
WP tidak membetulkan SPT
jangka waktu
3 bulan
sejak tanggal • stempel pos pengiriman • diterima secara langsung
Dirjen Pajak memperhitungkan rugi fiskal
46
Kompensasi Kerugian
1. Dirjen Pajak menghitung kembali kompensasi kerugian pada saat proses: a. Pemeriksaan, b. Pemeriksaan ulang, c. Verifikasi dalam rangka penerbitan skp, d. penyelesaian keberatan, e. penyelesaian pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak, f. penerbitan SK Pembetulan 2. Dalam hal proses Banding & Peninjauan Kembali Dirjen Pajak menyampaikan rugi fiskal tersebut ke badan peradilan pajak Pasal 6 PP 74 tahun 2011
47
Pasal 11 PP nomor 74 tahun 2011
WP
SPT
SKP
Inkraacht • 3 bulan
Daftar
Inkraacht
Pemeriksaan
Keberatan
• 5 tahun
Inkraacht • 3 bulan
Banding
Inkraacht • 3 bulan
PK Self assesment Penetapan DJP Penyelesaian Sengketa
Inkraacht 52
Pemeriksaan Oleh DJP
WP SETUJU
Lebih Bayar Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Kurang Bayar
WP TIDAK SETUJU
Nihil KEBERATAN 53
DJP KEBERATAN (Ps.25)
PP
MA
BANDING [Ps.27]
PENINJAUAN KEMBALI
Pembetulan Suatu Keputusan [Ps.16] Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi [Ps.36 (1) a] Pengurangan/Pembatalan surat ketetapan pajak [Ps.36 (1) b] Pengurangan/Pembatalan Surat Tagihan Pajak [Ps.36 (1) c]
[UU Pengadilan Pajak]
GUGATAN [Ps.23]
Pembatalan Hasil Pemeriksaan atau skp Hasil Pemeriksaan [Ps.36 (1) d] 54
Bila WP berpendapat bahwa jumlah rugi, jumlah pajak, dan pemotongan / pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya, WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Dirjen Pajak.
SKPKB SKPN SKPLB SKPKBT Pemotongan/ Pemungutan Pihak III
3 bulan
KEBERATAN
12 bulan
SK KEBERATAN
Kecuali: SKPKB yang diterbitkan berdasarkan Pasal 13A UU KUP
55
Wajib Pajak
DJP
Pengadilan Pajak
Mahkamah Agung
Sengketa Pajak dan Objek Gugatan Ps 23 KUP
Keberatan dan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak
Banding dan Gugatan
Peninjauan Kembali
Wajib Pajak
DJP
Keberatan
Pengadilan Pajak
Banding
Mahkamah Agung
Peninjauan Kembali
Sengketa Pajak Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak Objek Gugatan Pasal 23
Gugatan
INKRACHT
Pengurangan Sanksi Ps 36(1)a Pembatalan Ketetapan Pajak Ps 36(1)b Pembatalan STP Ps 36(1)c Pembatalan Hasil Pemeriksaan Ps 36(1)d
56
• Jika WP tidak sependapat dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh DJP Dapat mengajukan keberatan
Dapat mengajukan banding
• Apabila belum puas dengan keputusan keberatan
• Jika masih belum puas Dapat mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung
Dasar Hukum UU No. 19 Tahun 2000 UU No. 6/1983 stdtd UU No 16/2009 PP No. 80 Tahun 2007 jo PP No. 74 Tahun 2011 PMK No. 24/PMK.03/2008
SKP
7 HARI
SKPKB
SURAT TEGURAN
PENCABUTAN SITA
LUNAS 21 HARI
2 X 24 jam SP
SKPKBT dll
JATUH TEMPO
•PARATE EXECUTIE •DIBERITAHUKAN OLEH JURUSITA PAJAK •DIBUAT BAP SP
PEMBLOKIRAN
•UTANG PAJAK & BIAYA PENAGIHAN •PUTUSAN PENGADILAN
PENCEGAHAN
SPMP/ PENYITAAN •SPMP •JURUSITA + 2 SAKSI •BAP SITA •BRG BERGERAK & BRG TDK BERGERAK •BRG YG DISITA DILARANG : DIPINDAHTANGANKAN DISEWAKAN DISEMBUHKAN DIHILANGKAN DIRUSAK PENYITAAN ATAS REK. BANK & EFEK
Barang Bergerak 2X
14 HARI TDK LUNAS
PENGUMUMAN LELANG Barang Tdk Bergerak 2X
PENYANDERAAN
SYARAT: •UTANG PAJAK ≥100 jt •DIRAGUKAN ITIKAD BAIK JANGKA WAKTU: 6 BULAN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN AKIBAT: UTANG PAJAK TDK HAPUS & PENAGIHAN TETAP DILAKSANAKAN
PELAKSANAAN LELANG
59
Dengan cara mengajukan permohonan: 1. Melalui SPT (Surat Pemberitahuan) 2. Mengirimkan surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala KPP.
Diberikan dalam waktu 12 bulan Dan untuk WP Patuh, dalam waktu 3 bulan (PPh) dan 1 bulan (PPN)
Apabila DJP terlambat mengembalikan kelebihan pembayaran , maka WP berhak menerima bunga 2% perbulan maksimum 24 bulan
Namun demikian, dalam rangka penyidikan, penuntutan atau dalam rangka kerjasama dengan instansi lainnya, keterangan atau bukti tertulis dari atau tentang WP dapat diberikan atau diperlihatkan kepada pihak tertentu yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Pasal 53 PP nomor 74 tahun 2011
Dalam hal-hal atau kondisi tertentu, WP dapat mengajukan permohonan menunda pembayaran pajak Contoh: Penundaan pembayaran PPh Pasal 29 yang masih harus dibayar dalam SPT Tahunan
Peraturan Menteri Keuangan No. PMK-80/PMK.03/2010 Peraturan Dirjen Pajak No. PER-38/PJ/2008
Dengan alasan tertentu, WP dapat menyampaikan perpanjangan penyampaian SPT Tahunan
Peraturan Menteri Keuangan No. PMK-152/PMK.03/2009 Peraturan Dirjen Pajak No. PER-21/PJ./2009
Misalnya karena laporan keuangan belum selesai
Dengan alasan-alasan tertentu, WP dapat mengajukan pengurangan besaran angsuran PPh Pasal 25
Keputusan Dirjen Pajak KEP-62/PJ./2005 Keputusan Dirjen Pajak KEP-537/PJ./2000
Misalnya karena WP mengalami penurunan usaha
Dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala KPP
Khusus PBB Pedesaan dan Perkotaan (Kota/Kabupaten), pengurusan untuk pengurangan PBB tidak lagi di KPP (Kantor Pelayanan Pajak), tetapi di Kantor Dinas Pendapatan Kota/Kabupaten setempat.
Dengan alasan-alasan tertentu, WP dapat mengajukan permohonan pembebasan atas pemotongan/pemungutan PPh
PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 22 Impor PPh Pasal 23 Peraturan Dirjen Pajak No.PER-1/PJ/2011
Kebijakan perpajakan di bidang penanaman modal Peraturan Menteri Keuangan PMK-130/PMK.011/2011
WP yang telah memenuhi kriteria tertentu sebagai WP Patuh dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
Dalam jangka paling lambat 1 bulan untuk PPN dan 3 bulan untuk PPh sejak tanggal permohonan
Pasal 25-26 PP nomor 74 tahun 2011
Dalam rangka pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri
PPh yang terutang atas penghasilan yang diterima oleh kontraktor, konsultan, dan supplier utama
ditanggung oleh pemerintah
Di bidang PPN
Untuk Barang Kena Pajak tertentu atau kegiatan tertentu
Diberikan fasilitas pembebasan PPN atau PPN Tidak Dipungut
Untuk Perbaikan Pelaksanaan Kelas Pajak • Mohon bantuan mengisi kuesioner dan menyerahkan kembali kepada Panitia • Dari kita, oleh kita untuk Indonesia yang Lebih Baik • Terima kasih atas kerjasama yang baik