HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA
Nama
: IRVAN AGUSTIAN PRATAMA
NIM
: 11.11.4733
Kelompok
:C
Program Studi
: STRATA 1
Jurusan
: Teknik Informatika
DOSEN PEMBIMBING : Drs. Tahajudin Sudibyo STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
Kata Pengantar Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir dari mata kuliah Pancasila ini dengan tepat waktu.
Makalah Pancasila yang saya buat ini membahas tentang Hak Asasi Manusia yang tidak dibatasi suku , ras , dan budaya , serta ideologi politik. Keadilan dan Hak Asasi Manusia merupakan faktor determinan dalam proses eksistensi dan pembangunan peradaban manusia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna , oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan,agar dapat lebih baik lagi dalam makalah-makalah saya selanjutnya.
Yogyakarta, 20 Oktober 2011
Penulis
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 ABSTRACT Dalam era reformasi saat ini , Hak Asasi Manusia atau yang biasa disebut dengan HAM merupakan unsur yang melekat pada diri seseorang . Oleh karena itu , kita sebagai warga negara yang berpandang pada Pancasila , harus menjunjung tinggi Hak orang lain dalam pemenuhan Hak kita sendiri. HAM tidak perlu diberikan , di beli ataupun diwariskan , karena HAM adalah suatu hal yang melekat pada diri seseorang , sejak manusia itu lahir di dunia ini. HAM tidak memandang suku , ras , budaya , maupun ideologi politik.
1.2 Latar Belakang Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada dalam lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu dengan individu ataupun dengan instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang seringkali dibicarakan dan dibahas terutama di era reformasi. HAM lebih dijunjung tinggi setelah masa reformasi daripada sebelum reformasi. Perlu di ingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas: a. Pengertian HAM b. Perkembangan HAM c. Contoh-contoh pelanggaran HAM
1.4 Pendekatan Historis Hak Asasi Manusia adalah hak langsung yg diberikan Tuhan YME. Oleh karenanya tidak ada kekuasaan apapun di dunia yg dapat mencabutnya. Meskipun demikian , bukan berarti dengan hak tersebut manusia dapat berbuat seenaknya sendiri. Sebab apabila seseorang melakukan sesuatu yang dikategorikan melanggar hak asasi orang lain , maka ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian HAM a. HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya (Kaelan:2002). b. Menurut pendapat Jan Materson ( dari komisi HAM PBB) , dalam teaching Human Rights , United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia , yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai manusia. c. John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi : 1994) d. Dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa, “ Hak Asasi Manusia adalah seperangkat HAK yg melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”
2.2 Perkembangan HAM
Dibagi dalam 4 generasi , yaitu : a.Generasi Pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan Negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.
b.Generasi Kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada masa generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosialbudaya, hak ekonomi dan hak politik.
c. Generasi Ketiga Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang dilanggar.
d. Generasi Keempat Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the basic Duties of Asia People and Government.
2.3 Contoh-contoh pelanggaran HAM a. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
b. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
c. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
d. Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran HAM ringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus kendaraan yang tertib dan lancar.
e. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
BAB III. PENUTUP Kesimpulan HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM. Saran Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.
REFERENSI The Asia Foundation dan Prenada Media, 2003