Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program
Edisi 50/Desember 2013
Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi
Hadapi UU Minerba, JTMM Terapkan Kurikulum Baru Kurangi Botol Plastik, Hanya Isi Ulang PRESTASI ITS
Hadapi UU Minerba, JTMM Terapkan Kurikulum Baru
Dok. FB Mahasiswa Teknik Material & Metalurgi ITS
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi (JTMM) ITS akan segera menerapkan kurikulum baru pada tahun 2014 dengan mewajibkan dua mata kuliah (matkul) yang sebelumnya hanya matkul pilihan. Hal ini terkait dengan akan diberlakukannya UndangUndang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba) mulai Januari 2014 mendatang.
Pelarangan ekspor bijih mineral pasti akan berdampak pada kebutuhan instalasi pemurnian (smelter, red) barang tambang di Indonesia. Utamanya, soal tenaga ahli. Selama ini soal barang tambang menjadi tanggung jawab para pakar metalurgi. Hanya saja, walaupun banyak tersebar di perguruan tinggi di Indonesia tapi masing-masing memiliki fokus yang berbeda.
Dalam UU Minerba tersebut terdapat larangan ekspor bahan tambang mentah yang nantinya memberikan dampak terhadap kebutuhan SDM pengelola bahan tambang di dalam negeri. Karena itu, JTMM pun ikut bersiap menghadapi aturan tersebut dengan melakukan perubahan pada kurikulumnya.
Dalam sejarah berdirinya, JTMM ITS berangkat dari metalurgi mesin. Sehingga, fokus JTMM ITS adalah metalurgi fisik, yaitu pengolahan dari barang setengah jadi menjadi produk jadi seperti pengolahan bijih mineral logam. Sedangkan jumlah tenaga ahli material dan metalurgi di Indonesia saat ini masih sangat minim.
Bertepatan dengan diberlakukannya UU Minerba tersebut, kebutuhan ahli metalurgi di Indonesia tentunya juga akan meningkat. Untuk itu, pada kurikulum baru 2014, UU Minerba ini turut menjadi salah satu bahan pertimbangan. Matkul Metalurgi Ekstraksi dan Pengolahan Besi dan Baja yang sebelumnya bersifat pilihan, kini menjadi wajib. Sebab, dua matkul tersebut berperan besar dalam industri pengolahan bijih mineral.
Padahal semua industri biasanya membutuhkan ahli material dan metalurgi sebagai pengolah bahan material. Sehingga, penambahan dua matkul wajib tersebut diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang lebih kompeten untuk mendukung industri pengolahan di Indonesia. (*)
Kurangi Botol Plastik, Hanya Isi Ulang
Gerakan 10.000 Tumbler di ITS telah mulai bergulir setelah diluncurkan pada acara Gugur Gunung 6.0 awal Desember 2013 lalu. Inisiasi kegiatan ini muncul dari para mahasiswa yang selama ini aktif sebagai bolo ecocampus dan pengurus BEM ITS. Kegiatan ini merupakan Program Kerja Ecocampus ITS yang bersifat bottom-up. Untuk mendapatkan satu tumbler berlogo Ecocampus ITS dan G-10000T secara gratis, mahasiswa harus kumpulkan sejumlah botol plastik kosong atau melakukan inisiasi ramah lingkungan lainnya seperti menggunakan sepeda atau berjalan kaki di dalam kampus sehari-hari. Saat ini, sudah cukup banyak mahasiswa ITS terlihat membawa tumbler baik yang didapat dari program ini ataupun dibeli dari toko. "Kurangi botol plastik, hanya isi ulang," demikian kampanye yang dilakukan dalam program Gerakan 10.000 Tumbler ini. Tumbler tersebut juga dapat berfungsi sebagai media eco-campaign. Di setiap sekretariat
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau BEM akan disediakan dispenser air minum untuk dikelola dengan sistem kenclengan. Uang hasil kenclengan ini nantinya digunakan untuk pembelian ulang air minum di dalam dispenser. Sementara itu, sejumlah dispenser ini merupakan sumbangan dari alumni dan mitra industri ITS. Dana awal pengadaan tumbler ini sepenuhnya juga sumbangan dari alumni dan mitra industri, serta selanjutnya akan dikelola oleh bolo ecocampus dan BEM dari pendapatan yang masuk dari penjualan botol-botol plastik bekas ataupun dari aksi inisiatif lingkungan lainnya bekerjasama dengan alumni dan industri. Program G-10.000 Tumbler I T S ini sangat mengapresiasi adanya partisipasi dari para sivitas akademika I T S untuk mendukung kegiatan ini,sehingga target 10.000 tumbler dan keberlanjutannya benar-benar bisa tercapai dengan baik. (*)
PRESTASI ITS
Dok. yangcanggih.com
-
Mahasiswa ITS kembali berhasil mengukir prestasi pada ajang Mobile Games Developer War (MGDW) 5 menyisihkan perwakilan dari kampus-kampus lainnya. Khusus kategori mahasiswa tersedia: MGDW5 5 Rookie. Tim mahasiswa Informatika menyabet Winning Team (dari angkatan 2009: Aldy, Iqbal dan Sukma) dan juara Favorit (angkatan 2011: Aldy, Luthfan, Uswah, Arif). Mereka berhak untuk diorbitkan ke kompetisi level internasional. ITS berhak juga (karena ada 2 juara) sebagai Best University dengan beberapa bantuan yang akan diperoleh berupa device dan lain-lainnya.
Dok. Internet
-
Mahasiswa ITS kembali mengukir prestasi dalam kompetisi General Electric (GE) Challenge Indonesia 2013. Yakni Eden Marampa Senonggili, Kamal Habibi Bagar, Ardiansyah, dan Reyhan Revandy yang mampu menyabet juara pertama. Mereka berhasil mengalahkan ITB dan Prasetiya Mulya Business School di final. Dalam kompetisi tersebut, mereka tawarkan karya berjudul Automatic Switch Student Card (ASSC) dan Power Management Control System (PCMS).
Taman Segitiga ITS
Taman Segitiga sebelumnya
Taman Segitiga ITS yang terletak di sebelah Masjid Manarul Ilmi ITS telah memulai pekerjaannya sejak November 2013. Mulai dari proses pengurukan, pemasangan sprinkler, hingga penanaman tiga pohon Pule sumbangan dari sponsorship pada acara Gugur Gunung 6.0. Hingga saat ini Taman Segitiga ITS masih dalam proses penggarapan, di mana nantinya akan ditanami rerumputan. Taman Segitiga ini diharapkan dapat menjadi Taman Selamat Datang di ITS. Proses Pengurukan
Sprinkler
Pemasangan Sprinkler