Series: Secret Church 7
Title: RAHASIA GEREJA Malaikat, Iblis dan Peperangan Rohani
Part: 5
Speaker: Dr. David Platt
Date: 06 November 2009
Text:
"Pesan berikut adalah dari Rahasia gereja, sebuah studi Alkitab oleh Dr David Platt, pendeta Gereja di Brook Hills."
GEREJA RAHASIA MALAIKAT, IBLIS DAN PEPERANGAN ROHANI
Página (Page)
1
Sebuah medan perang dua-sisi ... Jadi deskripsinya adalah bahwa Dia menyatakan kekuasaan-Nya di sepanjang kehidupan dan pelayanannya. Apa yang saya ingin Saudara lihat terlebih dulu, adalah bahwa keterlibatan Yesus di dalam peperangan rohani difokuskan pada medan perang dua sisi. Pastikan Saudara memahami saya di sini. Perang Yesus adalah melawan baik kejahatan moral maupun kejahatan natural. Peperangan rohani di dalam Kristus adalah bahwa Dia berperang melawan kejahatan moral dan kejahatan atural. Saya ingin menunjukkan perbedaan antara keduanya.
Kejahatan moral terutama mencakup dosa.
Kejahatan moral adalah kenakalan, ketidakadilan, pelanggaran, dan dosa. Inilah kejahatan yang kita percaya, dan kejahatan yang kita lakukan. Setan menggoda kita untuk berbuat dosa. Kejahatan moral termasuk dosa, tapi itu bukan satu-satunya deskripsi kejahatan yang kita lihat. Kita juga melihat di dalam seluruh Alkitab dan di dalam Injil kejahatan natural, yang terutama mencakup penderitaan. Ini tidak selalu hal yang kita lakukan, tetapi hal-hal yang mungkin terjadi pada kita. Mungkin kejahatan natural ini mengambil bentuk bencana alam atau sakit yang menyertainya. Ini berbeda. Ini adalah kejahatan, tetapi bukan kejahatan moral dengan cara yang sama seperti dosa. Ini berbeda. Kejahatan natural termasuk penderitaan. Sekarang, jelas kedua macam kejahatan tersebut berhubungan; kejahatan moral pada akhirnya merupakan penyebab kejahatan natural. Ini berjalan kembali ke awal. Kita mengalami bencana-bencana yang terjadi seperti bencana alam, tornado, dan badai sebagai akibat dari masuknya dosa ke dalam dunia di dalam Kejadian 3. Kita mengalami penyakit. Sekarang, hanya karena kita sakit tidak berarti kita berdosa yang secara langsung menyebabkan sakit tersebut, tetapi akhirnya kejahatan moral merupakan penyebab kejahatan natural. Ada dua jenis kejahatan yang berbeda di sini. Sekarang, pertanyaannya adalah,"Bagaimana setan berhubungan dengan kedua kejahatan tersebut?" Setan adalah pembohong yang memprovokasi kejahatan moral. Dia menantang kita untuk berbuat dosa, tetapi ia juga seorang pembunuh yang mempergunakan kejahatan natural, ia mempergunakan penderitaan. Saya ingin Saudara berpikir bersama saya sejenak tentang bagaimana Yesus menghadapi baik kejahatan moral maupun kejahatan natural, dan saya ingin Saudara memikirkan tentang bagaimana Yesus menghadapi dua jenis kejahatan tersebut dengan cara yang penting dan sedikit berbeda. Perang Yesus adalah melawan kejahatan moral dan kejahatan alami dengan berbeda, dengan berbeda . Bagaimana Dia memerangi kejahatan moral? Dia memerangi kejahatan moral melalui satu sarana utama. Pastikan Saudara memahami hal ini. Yesus menggunakan pernyataan kebenaran untuk memerangi
Página (Page)
2
kejahatan moral. Kita melihat ini sejak dari awal. Ketika Yesus dicobai oleh setan di padang gurun, Dia mengutip Firman Tuhan. Dia menghadapi godaan untuk berbuat dosa dengan kebenaran. Kemudian, ketika kita melihat di awal pelayanan-Nya, pesan pertama yang keluar dari mulut-Nya adalah,"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat" (Lihat dalam Matius 4:12-17). Di dalam banyak percakapan dengan orang-orang, apa yang Yesus lakukan adalah Dia mengekspos dosa. Jelas, ini sangat lazim di dalam interaksi-Nya dengan para pemimpin agama, orang-orang munafik, orangorang Farisi. Dia mengekspos dosa mereka, dan Dia menyerukan pertobatan. Yesus mengekspos dosa, dan Dia menyerukan pertobatan. Pikirkan hal ini. Ketika Yesus sedang menegur dosa kemunafikan orangorang yang beragama, orang-orang Farisi, apakah Yesus pernah mengusir setan dari mereka? Tidak, dia tidak mengatakan,"Kamu mempunyai setan kesombongan. Pergilah. Setan kemunafikan, pergilah. Setan penyembahan berhala, pergilah. Setan of memuaskan diri sendiri atau setan uang, pergilah. " Tidak. Setiap kali Dia menegur kejahatan moral, Dia hanya mengekspos dosa mereka dengan kebenaran dan meminta mereka untuk bertobat. Ini adalah bagaimana Dia memerangi kejahatan moral, melalui pernyataan kebenaran, mengekspos dosa, dan menyerukan pertobatan. Namun, meskipun Yesus selalu menggunakan pernyataan kebenaran untuk memerangi kejahatan moral, Ia juga menggunakan demonstrasi kekuatan untuk memerangi kejahatan natural. Bagaimana Yesus menanggapi kejahatan natural seperti sakit dan penderitaan? Tentu Dia masih tetap menyatakan kebenaran Allah, tetapi Ia juga menunjukkan kuasa Allah dengan menunjukkan kuasa-Nya atas penyakit dan penderitaan, dan saya ingin Saudara memperhatikan bersama saya bahwa di dalam perikop-perikop di mana kita melihat Yesus mengusir setan, itu adalah di konteks di mana Yesus menghadapi kejahatan natural, bukan kejahatan moral. Lihatlah Mark 3,"Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesakdesakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh
tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia." (Markus 3:10-12). Kemudian Saudara mendapati Matius 4, dimana Dia menyembuhkan setiap penyakit dan kelemahan di antara orang-orang,"Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.” Apakah Saudara melihat kalau kerasukan setan disebutkan di dalam ayat ini? Mereka disebutkan dalam konteks yang sama seperti mereka yang menderita penyakit, yang sakit, yang kejang, yang lumpuh. (Matius 4:23-25, Lukas 6:17-19).
Página (Page)
3
Disinilah kerasukan setan disebutkan. Ini adalah gambaran yang kita lihat tentang penyakit dan roh jahat di dalam Lukas 7. Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan menderita dan yang dirasuk roh jahat, dan memberikan penglihatan kepada banyak orang buta. (Lukas 7:21. Kita juga bisa melihat dalam Lukas 13:10-17. Jadi, inilah poinnya. Teruskan ke bawah dari bagian ini di dalam catatan Saudara, setelah Lukas 13. Inilah deskripsi yang kita dapatkan tentang peperangan rohani di dalam Kristus. Yesus tidak mengusir setan dalam kasus-kasus kejahatan moral, yang terutama berurusan dengan dosa. Sebaliknya, Yesus mengusir setan dalam kasus-kasus kejahatan natural, terutama berurusan dengan penderitaan. Apakah Saudara mengerti hal ini? Ini sangat penting. Yesus mendekati mereka yang kerasukan setan terutama karena penderita membutuhkan bantuan, bukan orang berdosa yang membutuhkan pertobatan. Sekarang, jelas ada beberapa kali ketika Yesus memerangi keduanya. Dua contoh dari hal ini adalah ketika Saudara membaca tentang orang-orang lumpuh dalam Markus 2 atau Yohanes 5, dan Yesus menyembuhkan mereka, tetapi kemudian juga menyatakan otoritas-Nya untuk mengampuni dosa-dosa mereka, tetapi ini bukan hal yang sama. Mark 5 adalah benar-benar contoh klasik Yesus mendekati seorang pria yang kerasukan setan, dan bagian ini tidak memberitahu kita kalau orang ini memiliki setan dosa yang mengontrol dia. Sekarang, jelas orang ini bertindak dengan cara-cara yang gila, dan tentu saja ia adalah orang berdosa, namun penekanannya adalah pada penderitaannya sebagai akibat dari kerasukan setan, dan Yesus membebaskan dia dari kerasukan tersebut. Jadi, bagian ini melibatkan Yesus yang berurusan dengan kejahatan moral dan kejahatan natural dengan cara yang sangat berbeda. Dalam hal kejahatan moral, Dia berkata,"Ini adalah kebenaran dari Allah. Bertobatlah." Inilah peperangan rohani melawan kejahatan moral di dalam pelayanan Kristus. Ketika sampai ke roh-roh jahat yang diusir, ini adalah peperangan rohani yang berurusan dengan kejahatan natural di dalam Kristus, dan ini adalah ketika Dia mengusir setan. Kita tidak melihat-Nya mengusir setan dosa. Kita melihat Dia mengusir setan penderitaan. Sekarang peganglah kebenaran ini. Ini adalah kebenaran yang sangat penting. Gereja dan Peperangan Rohani Apakah kita memerangi peperangan rohani persis seperti Kristus memerangi peperangan rohani?
Página (Page)
4
Sekarang, kita sampai ke masalah gereja dan peperangan rohani. Sekali lagi, kita melihat ke Perjanjian Lama dan peperangan rohani. Kemudian, kita melihat Kristus, dan sekarang kita akan mengamati gereja Perjanjian Baru. Apa yang berbeda dan apa yang sama. Di sinilah kita perlu mengajukan pertanyaan mendasar,"Apakah kita memerangi peperangan rohani persis seperti Kristus memerangi peperangan rohani?" Ini adalah pertanyaan penting. Apa yang saya yakin bahwa Perjanjian Baru mengajarkan tentang hal ini dan berbagai masalah lain yaitu kita membahas masalah-masalah yang sama dengan apa yang sedang dibahas oleh Yesus. Masalah-masalah tersebut adalah masalah serupa. Namun, kita mengatasi masalah itu dengan cara yang berbeda. Sering kali, kita mengatasi masalah-masalah tersebut dengan cara yang jelas sangat berbeda. Saya ingin memperluas pemikiran Saudara untuk sesaat. Saudara akan bertanya-tanya,"Dimana di dunia ini peperangan rohani akan berlanjut, dan apa yang harus dilakukan dengan peperangan rohani?" Saya hanya ingin Saudara memikirkan sejenak tentang bagaimana Yesus membahas masalah serupa, dan kemudian bagaimana kita seharusnya mengatasi masalah yang sama tetapi dengan cara yang sama sekali berbeda. Ada perbedaan-perbedaan jelas antara kita dan Kristus. Pikirkan tentang membayar pajak. Perhatikan dalam Matius 17:24-27. Murid-murid orang Farisi bertanya,"Apakah gurumu membayar bea Bait Allah?" Mereka membicarakan percakapan ini, dan Yesus berkata kepada Petrus,"Pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga." Jadi bagi Yesus, bagaimana Dia membayar pajak? Yesus menangkap ikan dan membayar pajak. Apakah kita seharusnya melakukan hal yang sama, menangkap ikan dan membayar pajak? Tidak, Firman Tuhan mengajarkan kita untuk bekerja dan membayar pajak.
Matius 22:16-22, di antara teks-teks lain,
mengajarkan kita, memerintahkan kita untuk membayar pajak dengan menggunakan metode-metode yang kita gunakan untuk mendapatkan uang tersebut.
Dengan jelas, Firman Tuhan tidak pernah
memerintahkan kita untuk menangkap ikan supaya kita membayar uang pajak kita. Sebaliknya, Firman Tuhan dengan jelas mengajarkan bahwa kita sendiri bertanggung jawab untuk memperoleh uang itu. Sekarang, pikirkan tentang menangkap ikan. (Yohanes 21:1-6). Para murid yang mengalami kesulitan menangkap ikan, jadi Yesus hanya mengatakan,"Kamu harus pergi ke daerah ini, tebarkanlah jalamu ke samping, dan kamu akan menangkap banyak ikan." Maka mereka melakukannya. Yesus bekerja dengan cara ini. Yesus memerintahkan ikan supaya ada di sisi kapal,
Página (Page)
5
kemudian makan.
Jika saja ini sedemikian mudah.
Hanya masuk ke perahu, dan ketika Saudara
memutuskan di mana Saudara menginginkan ikan, beritahu mereka supaya ada di sana dan membawa mereka masuk. ini tidak sama bagi kita. Tunggulah selama-lamanya supaya ikan datang mendekati perahu, kemudian makan.
Kita seharusnya untuk menemukan makanan yang masih ada, tetapi cara
dimana kita melakukannya berbeda. Di dalam catatan berjalan di atas air di dalam Matius 14, Yesus mengungkapkan iman dengan berjalan di atas air. (Matius 14:24-33). Apakah kita pernah diperintahkan untuk melakukan seperti itu sebagai ungkapan iman kita? Tidak. Bagi kita, kita mengungkapkan iman dengan berjalan diatas air yang dalam dan masa-masa sulit, percayalah kepada Allah dan tetaplah menjaga fokus kita kepada Kristus. Ada perubahan cara...disini. Pikirkan tentang memberi makan orang yang lapar. Apa yang Yesus lakukan di dalam Yohanes 6? Dia memberi makan 5.000 orang. (Yohanes 6:10-13). Dia menyatakan dirinya sebagai Allah yang dengan ajaib menyediakan makanan bagi yang membutuhkan. Dia berdoa dan makanan yang tersedia. Jelas, ini tidak sama bagi kita. Sekarang, bukan berarti kita tidak seharusnya memberi makan mereka yang membutuhkan. Apakah kita seharusnya memberi makan orang miskin? Ya, tetapi bagi kita, kita berdoa kepada Allah karena kita bekerja untuk menyediakan makanan bagi mereka yang membutuhkan. Mengapa kita tidak hanya menggunakan cara-cara supranatural untuk memberi makan orang miskin jaman sekarang ini? Mengapa kita tidak pergi ke desa-desa miskin dan hanya dengan berdoa, mengharapkan makanan datang? Karena Allah telah mengatakan di dalam Efesus 4 dan 2 Korintus 8 dan 9,"Korbankan harta milikmu untuk membantu mereka yang membutuhkan." Inilah yang Dia perintahkan untuk kita lakukan. Berdoalah kepada Tuhan karena kita bekerja untuk menyediakan makanan bagi yang membutuhkan. Pikirkan tentang berbicara. Pikirkan tentang cara orang bereaksi ketika Yesus berbicara. “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. (Matius 5:21-22)
Página (Page)
6
Kita harus menyadari bahwa Yesus memiliki otoritas yang tidak bisa dipisahkan.
Dia bisa
mengatakan,"Aku berkata kepadamu" ini, dan apa pun yang Dia katakan adalah Firman Allah. Ini tidak sama dengan Saudara dan saya. Bagi kita, bukan otoritas yang melekat, tetapi otoritas yang diperoleh. Saya memiliki wewenang untuk berbicara Firman Allah hanya sebanyak yang saya katakan seperti apa yang dikatakan Alkitab. Saya tidak mengatakan,"Aku berkata kepadamu," dan ini berwenang. Tentu saja tidak. Kewenangan saya adalah hanya untuk berbicara Firman Tuhan. Ini benar-benar terikat kepada Firman Tuhan ini dan otoritasnya. Ini berasal dari Allah di dalam firman-Nya. Pikirkan tentang pengampunan dosa. (Markus 2:8-12) Yesus memiliki otoritas untuk memberikan pengampunan dosa. Saudara dan saya tidak memiliki otoritas tersebut. Sebaliknya, kita adalah duta-duta yang memberitakan pengampunan dosa. Kita memberitakan pengampunan-Nya.
Kita masih menghadapi kebutuhan bagi pengampunan manusia, tetapi ada
pergeseran cara yang sama sekali berbeda di sini. Ketika sampai ke masalah membangkitkan orang mati di dalam Yohanes 11, Yesus berkata,"Lazarus, keluarlah." (Yohanes 11:41-44). Yesus tidak pernah mengkhotbahkan tentang penguburan, setiap kali Ia memulainya di dalam Perjanjian Baru, penguburan akan berakhir. Ini tidak sama dengan kita. Inilah Yesus, dan apa yang Saudara dapatkan yaitu bahwa membangkitkan orang mati merupakan perintah yang berotoritas dan juga undangan Injil. Ada kalanya Dia berkata kepada orang yang sudah mati,"Bangkitlah dan hiduplah," dan dia hidup. Ada saat-saat lain di mana Ia mengajak orang untuk bertobat, untuk percaya kepada BapaNya, dan Saudara akan hidup selama-lamanya dalam kebangkitan dan hidup. Sekarang bagi kita, kita tidak melakukan yang pertama, kita hanya melakukan yang terakhir, undangan Injil. Kita memanggil orang-orang kepada hidup yang kekal. Kita membicarakan masalah ini, kebangkitan-Nya dari antara orang mati, tetapi kita memerintahkan orang untuk menerima Injil, tidak menyuruh mereka untuk bangkit dan berjalan. Pikirkan tentang mengontrol cuaca. Di dalam Markus 4, Yesus berbicara dan cuaca patuh. (Markus 4:3541) Kita, kita berdoa dan Tuhan menjawab. Kita tidak mengatakan,"Awan, pergilah dari sini. Angin dan gelombang, berhentilah." Kita tidak berbicara seperti itu. Kita tidak disuruh untuk melakukan itu. Kita tidak diperintahkan untuk melakukan itu. Kita berdoa dan Tuhan menjawab.
Página (Page)
7
Pikirkan tentang menyembuhkan orang sakit. Yesus memiliki otoritas untuk memerintahkan seseorang untuk disembuhkan, dan dengan segera, mereka sembuh. "Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." (Markus 4:23-25). Kemudian, kita sampai di Perjanjian Baru, dan ini bukan masalahnya. Kita memakai perantaraan untuk penyembuhan. Seperti yang dikatakan Yakobus 5, kita berkumpul berkeliling dan saling mendoakan satu sama lain di dalam gereja dan sebagai penatua di gereja. Jadi, ini adalah contoh-contoh yang berbeda. Sekarang, pikirkan tentang peperangan rohani. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu rohroh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. (Markus 5:6-13). Inilah kisah yang saya masukkan disini dari Markus 5, Yesus mengusir roh-roh jahat dari seseorang. Inilah sesuatu yang Yesus lakukan di sini dan di tempat lain, tetapi di bagian ini adalah apa yang saya ingin Saudara perhatikan. Kita tidak pernah diperintahkan untuk mengusir setan dari seseorang. Beberapa orang akan menunjuk ke Lukas 10 sebagai satu-satunya contoh di mana hal ini mungkin terjadi, dan ada implikasi besar di dalam teks tersebut untuk memahami misi kita hari ini. Namun, pada saat yang sama ada unsur-unsur di dalam misi tersebut yang berbeda dari kita hari ini. Mereka pergi ke tempat tertentu, di waktu tertentu, wilayah tertentu, pada waktu tertentu di mana kerajaan Allah telah datang, dan itu ada di hadapan Kristus. Kita tidak melihat di dalam Injil perintah untuk mengusir setan dari seseorang.
Página (Page)
8
Bahkan, setelah Saudara melewati Injil Matius, Markus, Lukas, dan Kisah Para Rasul, Saudara tidak melihatnya sama sekali di dalam Perjanjian Baru. Orang mengusir setan keluar tidak ada di mana saja. Ini adalah sesuatu yang kita lihat di dalam Kristus, dan kita melihatnya di beberapa rasul-rasulNya di dalam kitab Kisah Para Rasul, tetapi ketika Saudara membalik halaman dari kitab Kisah Para Rasul ke kitab Roma, Saudara tidak mendengar apa-apa tentang mengusir setan keluar dari orang-orang di seluruh Perjanjian Baru. Saya menekankan ini karena saya ingin kita untuk setidaknya menyadari bahwa di dalam Perjanjian Baru, peperangan rohani di gereja itu yang terutama bukan tentang mengusir setan keluar dari seseorang. Saya akan mengajarkan lebih banyak tentang hal ini sebentar saja, tetapi apa yang kita lihat di gereja Perjanjian Baru adalah bahwa ketika sampai ke masalah peperangan rohani, tidak ada penekanan pada penyembahan berhala dan mantera-mantera dan mengikat dan melepaskan dan mengusir ini atau itu. Sebaliknya, kita melihat dengan jelas, konsisten, penekanan tebal tentang memerangi pertandingan iman yang baik dan mempertobatkan diri kita sendiri dan memanggil orang lain kepada pertobatan. Inilah peperangan rohani. Inilah ide yang sama yang telah kita lihat di dalam Perjanjian Lama, dan ini adalah ide yang telah kita lihat di dalam Kristus memerangi kejahatan moral di dalam Injil, dan ini adalah ide yang kita lihat dari gereja dan peperangan rohani. Kita tidak pernah diperintahkan untuk mengusir setan dari seseorang. Di sinilah pertempuran peperangan rohani dilancarkan.
Pikirkan tentang hal ini: Wahyu 2 dan 3
memberikan penjelasan tentang tujuh gereja-gereja Perjanjian Baru yang berbeda di tengah-tengah pertempuran. Sangat menarik. Gereja di Efesus, Smirna, Pergamus, dan Laodikia yang dilahirkan di tengah-tengah berhala okultisme penyembah berhala. Semua jenis demonisme merajalela. Menariknya, ketika Kristus berbicara kepada mereka, kita tidak melihat pada setiap poin di dalam Wahyu 2 atau 3, serta sisa surat-surat kepada gereja-gereja di dalam Perjanjian Baru, hal-hal yang kita lihat hari ini di dalam percakapan tentang peperangan rohani di antara orang Kristen. Mari saya beri beberapa contoh. Banyak tulisan-tulisan di jaman kita ini mulai berbicara tentang berjalan mengelilingi sebuah komunitas untuk menegur setan di dalam nama Yesus di setiap kesempatan. Ini termasuk memanggil setan keluar dari tempat-tempat tertentu. Ada berbagai metode untuk mengusir setan. Satu, Deliverance Handbook mengatakan, Di dalam pelepasan, kita dibebaskan dari roh-roh dan keinginan yang memutar hati kita dan menipu pikiran kita.
Apa roh itu?
Kemarahan adalah roh.
Kejengkelan dan
Página (Page)
9
mengasihani diri sendiri adalah roh.
Kebencian, iri hati, sakit, kuatir, penipuan,
kesombongan, ketakutan, pemberontakan, kebencian, fobia, rasa malu, kesombongan, kebingungan, kesedihan, tuduhan, kecanduan, kebanggaan, legalisme, homoseksualitas, mengeluh, berbohong, semuanya adalah nama-nama roh. Jika suatu saat di dalam hidup Saudara, Saudara pernah menyatakan ada semangat atau keinginan tersebut maka Saudara masih memilikinya tersembunyi di dalam hati Saudara, kecuali Saudara telah melepaskannya. Jadi, para penulis buku ini menyatakan bahwa Saudara perlu mengalami pelepasan dengan mengikat atau mengusir roh tertentu. Untuk melakukannya, mereka mengatakan, hanya ucapkan doa ini,"Saya mengikat dan menghardik kalian roh .....(isilah titik-titik ini) dalam nama dan darah Yesus, dan saya memerintahkan kamu untuk meninggalkan saya sekarang, secara total dan sepenuhnya. Terima kasih, Yesus." Beberapa orang menjelaskan secara terperinci hal ini dan berkata,"Berbicaralah secara langsung dengan roh tersebut dan batuklah dan tiuplah keluar." Tentang apa ini? "Batuk sering diperlukan untuk melepaskan roh. Batuk diperlukan sampai roh itu keluar. Jika roh memanifestasi dengan kacau atau dengan keras, maka harus diperintahkan. Jangan biarkan iblis berbicara dan mengubah kata-kata doa ini. Jika diubah setan tidak harus mematuhinya, dan setan tahu ini." Ini adalah jenis hal-hal yang di luar sana. Hal ini sangat umum, dan ada variasinya, beberapa dari mereka lebih berlebihan daripada yang lain. Jadi bagaimana kita melawan peperangan rohani? Saya ingin Saudara memikirkan tentang keitka Kristus memiliki kesempatan untuk berbicara kepada tujuh gereja yang berada di tengah-tengah okultisme penyembahan berhala ini, di mana segala macam roh merajalela, apa yang dikatakan-Nya? Kepada jemaat di Efesus, gereja dikelilingi oleh penyembahan berhala dan amoralitas. Efesus memiliki kuil Diana, Artemus, banyak sida-sida, ribuan pendeta pelacur yang berkumpul bersama-sama hanya untuk sejumlah besar musik, pesta pora, dan kemabukan. Banyak yang mengikuti garis Nikolatian dan percabulan, dan Yesus tidak mengatakan kepada mereka,"Usirlah setan dari percabulan dan penyembahan berhala. Aturlah doa dengan mengelilingi kuil Diana dan ikatlah roh-roh itu."
Tidak.
Dia mengatakan kepada mereka,"Bertobatlah dari dosa-dosamu." Wahyu
2:5,"Bertobatlah dari dosa-dosamu dan perolehlah kembali cinta mula-mula.
Kasihilah Aku."
Peperangan rohani diperangi di dalam hati, di dalam kasih sayang dari keberadaan Saudara. Kemudian, Smirna, sebuah gereja yang menghadapi penganiayaan. Mereka sedang menghadapi oposisi setan secara langsung melalui dianiaya.
Apa yang Yesus katakan? "Ikatlah setan dan semua
Página (Page)
10
pasukannya?" Tidak. Sebaliknya, kita lihat di sini apa yang kita lihat di bagian-bagian lain di dalam Alkitab. Tuhan berdaulat atas penganiayaan ini, dan Dia menggunakannya untuk membawa kepada tujuan-Nya.
Jadi, Yesus berkata kepada mereka,"Percayalah kepada Tuhan di dalam iman dan
bertekunlah dengan kesabaran. Setialah, bahkan sampai kematian, dan Aku akan memberi kehidupan kepadamu." Inilah peperangan rohani. Pergamus, untuk sebuah gereja yang berada di tengah-tengah tahta setan. Secara harafiah mengatakan bahwa,"Kamu tinggal di tengah-tengah tahta Iblis." Inilah sebuah kota yang keras dengan sebuah altar besar untuk Zeus. Ada dewa penyembuhan di Pergamus terkait dengan ular, dan cara Saudara dapat disembuhkan dari penyakit Saudara adalah Saudara harus pergi, dan berbaring di lantai dan membiarkan ular menjalar diatas tubuh Saudara. Tempat ini kacau, namun di tengah-tengah itu, Allah tidak memberitahu mereka untuk pergi berkeliling mengikat dan menegur Setan. Sebaliknya, Dia berkata, "Jadilah murni dalam pikiran dan jadilah murni dalam perbuatan. Inilah cara Saudara melawan musuh." Tiatira, sebuah gereja yang dilalap ajaran sesat. Seorang guru palsu, secara simbolis disebut Izebel di dalam teks tersebut, yang memimpin berbagai macam orang dengan mengajarkan penyembahan berhala dan amoralitas.
Yesus tidak mengatakan kepada mereka supaya mengusir setan dari Izebel atau
mengikat Izebel, melainkan Yesus berkata,"Dengarkan kebenaran yang kudus dan berkomitmenlah untuk hidup kudus." Inilah peperangan rohani. Wahyu 3 dimulai dengan Sardis, gereja yang pada dasarnya mati. Gereja ini sekarat secara rohani, dan surat kepada mereka hanya berkata,"Berbaliklah dari dosa dan berbaliklah kepada Kristus. Inilah caramu datang dari kegelapan menuju ke terang." Filadelfia, gereja yang ditentang - secara harafiah mengatakan,"ditentang oleh jemaat iblis." Mereka adalah orang-orang Yahudi yang tidak percaya yang ditentang karena Injil di Filadelfia. Mereka adalah orang-orang percaya yang dianiaya, dan orang-orang percaya yang sedang memerangi godaan tetapi bersembunyi di belakang di dalam ketakutan. Yesus berkata,"Pegang teguh firman-Ku dan beritakan nama-ku." Pegang teguh firman-Nya dan beritakan nama-Nya. Di sinilah pertempuran dari peperangan rohani diperjuangkan, di dalam pemberitaan Injil.
Jangan lewatkan kebenaran ini: mereka tidak
diharuskan untuk pergi mengelilingi Filadelfia mendoakan semua roh di Filadelfia. Sebaliknya, mereka harus pergi mengelilingi Filadelfia untuk memberitakan Injil, dan inilah peperangan rohani. Laodikia, gereja yang suam-suam kuku, memiliki banyak uang dan semua jerat dunia ini, dan Kristus berkata,"Kamu miskin dan telanjang. Kamu pikir kamu kaya, tetapi kamu tidak punya apa-apa." Dia
Página (Page)
11
berkata kepada mereka,"Carilah harta di dalam Kristus. Kenakanlah hidupmu di dalam Kristus." Inilah gambaran yang luar biasa di sana. "Juga perbaikilah pandanganmu kepada Kristus." Penjelasan tentang tujuh gereja ini yaitu bahwa tujuh gereja tersebut berada di tengah-tengah peperangan rohani yang hebat di abad pertama, dan Yesus tidak pernah mengatakan kepada mereka untuk terlibat dalam peperangan rohani dengan mengusir, mengikat, menegur, atau memanggil setan atau
terlibat
dalam
peperangan
mengatakan,"Bertobatlah.
rohani
tingkat
Berbaliklah kepada Kristus.
tinggi.
Sebaliknya,
berulang-ulang
Jadilah suci. Jadilah kudus.
Dia
Bertobatlah.
Nyatakan kasihmu yang mula-mula. Kemudian, nyatakan kasihmu yang mula-mula di seluruh kota di sekelilingmu." Inilah peperangan rohani Perjanjian Baru. Sekarang, di poin ini beberapa orang mungkin berkata,"Saudara tidak mengerti. Ada banyak hal yang terjadi di berbagai belahan dunia yang membenarkan berbagai jenis peperangan rohani." Inilah inti sebenarnya yang ingin saya buat. Jika ada tempat-tempat yang mengharuskan jenis peperangan rohani yang kita dengar itu adalah begitu lazim di dalam diskusi Kristen kontemporer tentang peperangan rohani, tujuh gereja adalah tempat tersebut. Namun, bahkan di tengah-tengah keadaan ini, Yesus hanya mengatakan, "Percayalah kepada Tuhan. Bertobat dari dosa dan beritakanlah Injil." Jadi, ketika kita berpikir tentang peperangan rohani Perjanjian Baru, saya ingin kita di dalam pikiran kita untuk datang kembali dan menyadari bahwa apa yang kita lihat di seluruh Perjanjian Baru adalah peperangan rohani dalam tindakan, tetapi bukan memasukkan dalam khayalan, yang menarik dan memanggil dan mengikat setan-setan. Bukan, ini yang dicari oleh Yesus Kristus secara konstan, berulangulang yaitu berbalik dari dosa dan memberitakan Injil sampai ke ujung-ujung bumi. Peperangan rohani sedang terjadi di tengah-tengah pertobatan dan pemberitaan Injil. Ketika Saudara melihat di dalam Perjanjian Baru, apa yang akan Saudara lihat dalam hal peperangan rohani yaitu dua tindakan utama.
Bagaimana Perjanjian Baru mengatakan cara kita seharusnya
memerangi peperangan rohani? Nomor satu, tetaplah teguh berdiri. Ini adalah sikap defensif. Lihatlah Efesus 6. Ini adalah salah satu teks utama kita yang akan kita pelajari malam ini. Ingat, ini terjadi tepat di tengah-tengah kota Efesus. Efesus memiliki kuil Diana, dan semua dewa dan dewi tersebut disembah. Ada amoralitas dan penyembahan berhala yang merajalela, dan Paulus berkata,"Berdirilah." Inilah yang Saudara lakukan. Empat kali ia mengatakan,"Berdirilah." "Kenakan perlengkapan senjata Allah supaya kamu dapat tetap berdiri." Garis bawahi bagian ini. "Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah," beberapa ayat seterusnya,"supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu
Página (Page)
12
dan tetap berdiri,” kedua kalinya,”sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." ketiga kalinya,"Jadi berdirilah tegap." Peperangan rohani adalah berdiri dan melawan iblis. Berdiri melawan godaan dan serangan musuh. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin. (1 Petrus 5:8-11) Dengarkan 1 Petrus 5,"Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." Jadi, apa yang Saudara lakukan? Lawanlah dia dengan iman yang teguh. Lawanlah Iblis. Ketika Perjanjian Baru berbicara tentang peperangan rohani, inilah idenya: berdiri, menolak, tetap kuat dan teguh. Yakobus mengatakan,"Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu." Saya yakin sebuah kemenangan tidak akan menjadi lebih kuat jika tidak melakukan cara ini.
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. (Yakobus 4:7-10) Berdirilah teguh, saudara-saudara, dan iblis akan lari. Ini adalah janji. Jika Saudara ingin melawan peperangan rohani, berdirilah teguh. Itu adalah sikap defensif dalam peperangan rohani, kemudian kedua, majulah terus. Ini adalah sikap menyerang. Menyerang wilayah musuh. Ini adalah bentuk serangan dalam Amanat Agung, dan ini merupakan arah dari seluruh bagian di dalam Efesus 6. Jangan lewatkan kebenaran ini. "Berdoa juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan.
Página (Page)
13
Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara." (Efesus 6:19). Pelayanan Paulus adalah pemberitaan Injil yang agresif. Jadi, ada dua tindakan utama dalam peperangan rohani di dalam gereja Perjanjian Baru. Pertama, berdirilah teguh, menolak skema iblis. Kedua, kita maju, menyerang wilayah musuh, dan ada tiga sektor utama di mana pertempuran ini berkecamuk. Alkitab mengajarkan tiga cara atau melalui jalan mana si jahat menyerang kita. Yang pertama adalah dunia. Yang kedua adalah daging, dan yang ketiga adalah setan. Saudara akan melihat tiga hal ini di dalam Efesus 2. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orangorang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. (Efesus 2:1-3). Saudara akan melihat semua tiga hal ini di dalam Yakobus 3,"Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan." (Yakobus 3:15). Dan juga dalam 1 Yohanes, Saudara akan melihat si jahat dijelaskan sebagai dunia, daging, dan iblis. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selamalamanya. (1 Yohanes 2:15-17)
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan
Página (Page)
14
Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. (1 Yohanes 3:7-10) Pikirkan tentang tiga hal ini. Ketika sampai ke masalah dunia, dunia adalah disekitar kita. Dunia di dalam Alkitab disebut sebagai lingkungan di mana kita hidup. Semua aspek budaya yang tidak mengenal Tuhan, dan nilai-nilai dan tradisi dan kebiasaan dan filosofi yang mengelilingi kita di dunia ini adalah di dalam kategori ini. "Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat." (1 Yohanes 5:19). 1 Korintus 2:12 mengatakan,"Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita." Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Secara lahiriah mereka
menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! (2 Timotius 3:1-5)
Kita perlu melihat bagaimana dunia memiliki pengaruh besar terhadap cara berpikir kita. Kita bisa pergi ke sebuah pertemuan gereja setiap kali bertemu, dan kita bisa pergi melalui gerakangerakan dan tidak pernah sekalipun berpikir bahwa mungkin Kristus ingin mengarahkan cara kita membesarkan anak-anak kita daripada tetangga non-Kristen kita di sebelah rumah kita. Mungkin Kristus ingin mengarahkan cara kita menggunakan uang kita daripada tetangga non-Kristen kita di sebelah rumah kita. Sebaliknya, dunia dan gereja terlihat mirip saja satu sama lain. Kita tidak berpikir tentang fakta bahwa dunia sedang menyerang kita dengan banyak cara yang berdosa di sekitar kita, dan kita percaya hal-hal yang begitu banyak dimana kehidupan kita sangat tidak bisa dibedakan dari dunia ini. Dunia ini di sekeliling kita.
Página (Page)
15
Kedua, daging adalah di dalam diri kita. Kita masih memiliki di dalam diri kita, dosa warisan, sebuah kecenderungan di dalam diri kita untuk berbuat jahat. Ini adalah bagian dari diri kita yang dinodai oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan masih ada di dalam diri kita. Galatia 5 berbicara tentang itu. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. (Galatia 5:16-25)
Jadi, disini Saudara mendapatkan dunia di sekeliling kita, daging di dalam diri kita, dan kemudian Setan yang melawan kita. Para makhluk rohani yang jahat dan setan-setannya dengan tekun melakukan kejahatan di dalam hidup kita. "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Sekarang, saya ingin Saudara memikirkan tentang tiga aspek ini bersama-sama, dunia, daging, dan iblis. Alkitab membedakan tiga untai kejahatan ini tanpa membagi-baginya, Alkitab tidak mengatakan,"Kita memiliki tiga masalah: dunia yang mengatur masalah , daging yang mengatur masalah, dan setan / iblis yang mengatur masalah."
Sebaliknya, ketiga hal ini bertindak seperti tiga ikatan dalam satu tali.
Ketiganya menjadi satu. Ketiganya berbeda, tetapi saling tumpang tindih. Berkali-kali, dunia, daging dan setan enimpa secara bersama-sama.
Página (Page)
16
Selain itu, Alkitab membahas orang, bukan setan. Sama seperti yang kita lihat di dalam Perjanjian Lama, juga yang akan kita lihat di dalam Perjanjian Baru. Ketika Alkitab berbicara tentang peperangan rohani, kita berada di tengah dan setan-setan berada di latar belakang.
Banyak novel telah ditulis
menggambarkan setan sebagai pusat dan kita berada di latar belakang, tetapi saya ingin Saudara tahu bahwa semua itu hanya fiksi. Namun, kita mulai mengambil fiksi tersebut, dan kita membawanya menjadi kebenaran di dalam pikiran kita. Bahaya dari novel seperti itu adalah mereka menempatkan setan di tengah, dan ini bukan peperangan rohani seperti yang digambarkan di dalam Alkitab. Alkitab adalah menempatkan penekanan pada manusia, dan tanggung jawab manusia. Respon manusia kepada dunia, daging, dan iblis, bukan setan. Dunia, daging dan setan bekerja bersama-sama melawan manusia. Thomas Brooks, ia menulis salah satu buku yang telah saya rekomendasikan. Thomas Brooks menulis, dan ia berbicara tentang bagaimana daging adalah pengail. Ingat, ini hanya perumpamaan. Daging adalah pengail, dunia adalah umpan, dan setan terus-menerus mengumpani kail di dalam hidup kita. Apa ini berarti peperangan rohani, yang kemudian merupakan perjuangan seumur hidup, bukan perbaikan satu kali. Peperangan rohani bukan tentang mengunjungi seseorang yang dapat mengusir setan keluar. Peperangan rohani adalah tentang pertempuran holistik yang melibatkan seluruh hidup kita dan perjuangan kita dengan dosa, bertanding di dalam iman kita, dan memajukan Injil. Di sinilah saya ingin kita melihat bahwa peperangan rohani dan pemuridan pergi bersama-sama, dan pengudusan kita adalah di garis depan dari peperangan rohani. Jika kita memberikan diri kita untuk memuridkan, kita akan berada di garis depan dalam peperangan rohani.
"Anda telah mendengarkan Rahasia gereja, sebuah studi Alkitab oleh Dr David Platt, pendeta Gereja di Brook Hills."
Página (Page)
17