GERAKAN PRAMUKA SEBAGAI WAHANA UNTUK MENANAMKAN SIKAP KREATIF SISWA MAN GANDEKAN BANTUL YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh : ARIO NIM: 11470058
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
MOTTO
32. mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."1
1
Q.S. Al-Baqarah [2]: (32), Al-Qur’an dan Terjemahanya (Jakarta: CV Darus Sunnah, 2012), hal. 7.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
ُ ِ ِ الح ْم ُد َ ُ أَ ْش َه ُد اَنْ آلإِل َه ِاالَّ للا,ْن ِ َو ِب ِه َنسْ َت ِعيْنُ َعلَى أم ُْو ِرال ُّد ْن َيا َوال ِّدي,لِل َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن ص ِّل َو َسلِّ ْم َ الل ُه َّم,َُوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َكلَ ُه َوأَ ْش َه ُد أَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَ َن ِب َي َبعْ َده . أَمَّا َبعْ د,صحْ ِب ِه أَجْ َم ِعي َْن َ ك َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى ألِ ِه َو َ َعلَى أَسْ َع ِد َمحل ْو َقا ِت Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, meskipun dalam prosesnya banyak sekali rintangan dan hambatan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penerang kegelapan dan figur teladan dalam dunia pendidikan yang patut di ditiru. Skripsi ini merupakan kajian singkat tentang GERAKAN PRAMUKA SEBAGAI WAHANA UNTUK MENANAMKAN SIKAP KREATIF SISWA MAN GANDEKAN BANTUL YOGYAKARTA. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk ini dengan segala kerendahan hati penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Sdr: 1. Prof. Dr. Hamruni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan pengarahan yang berguna selama saya menjadi mahasiswa.
vii
2. Dra. Nur Rohmah, M.Ag, selaku ketua jurusan Kependidikan Islam, yang telah banyak memberi motivasi selama saya menempuh studi selama ini. 3. Drs.
Misbah
Ulumunir,
M.Si,
selaku
Sekretaris
Jurusan
Kependidikan Islam, yang telah banyak memberi arahan dan bimbingan selama saya menempuh studi selama ini. 4. Drs. Edy Yusuf Nur SS, M.Si, MM, selaku Pembimbing skripsi, yang mencurahkan segenap waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan, arahan dalam penyusunan dan penyelesaian skrpsi ini. 5. Dra, Wiji Hidayati, M.Ag, selaku Penasehat Akademik, yang telah memberikan bimbingan dalam keberhasilan saya selama studi. 6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah dengan sabar membimbing saya selama ini. 7. Bapak Kartubi dan Ibu Rodiyati, orang tua tercinta yang telah mendidik, mendukung, dan mendo’akan penulis untuk menjadi anak shaleh, berhasil dan berbakti. Penulis berdo’a semoga semua bantuan, bimbingan, dukungan tersebut diterima sebagai amal baik oleh Allah SWT, Aamiin. Yogyakarta, 8 Januari 2014 Penulis,
Ario 11470058
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... ii HALAMAN SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv ABSTRAK ....................................................................................................... xv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B.
Rumusan Masalah .................................................................. 5
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................... 5
D. Telaah Pustaka ....................................................................... 6 E.
Landasan Teori ....................................................................... 8
F. Metodologi Penelitian ............................................................ 14 G. Sistematika Pembahasan ........................................................ 20
x
BAB II
GAMBARAN UMUM MAN GANDEKAN BANTUL YOGYAKARTA A. Letak Geografis ...................................................................... 22 B. Sejarah Berdiri dan Perkembangan MAN Gandekan Bantul Yogyakarta ............................................................................. 22 C. Visi, Misi dan Tujuan............................................................. 23 D. Struktur Organisasi ................................................................ 25 E. Keadaan Karyawan ................................................................ 31 F. Keadaan Siswa ....................................................................... 32 G. Kegiatan Persekolahan ........................................................... 33 H. Sarana dan Prasarana.............................................................. 42
BAB III
PENANAMAN SIKAP KREATIF MELALUI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA MAN GANDEKAN BANTUL YOGYAKARTA A. Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan.................................. 46 B. Proses Penanaman Sikap Kreatif melalui Pendidikan Kepramukaan terhadap Siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta ............................................................................. 51 C. Faktor Pendukung dan Penghambat Gerakan Pramuka dalam Menanamkan Sikap Kreatif Siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta ................................................................. 60
BAB IV
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................ 65 B. Saran-Saran ............................................................................ 70 C. Penutup ........................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I
: Data Siswa MAN Gandekan Bantul Tahun Pelajaran 2014/2015 ..................................................................................................... 32
Tabel II
: Data Keadaan Sarana MAN Gandekan Bantul Tahun Pelajaran 2014/2015..................................................................................... 43
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I
:
Bagan Struktur Organisasi MAN Gandekan Bantul........ 27
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
:
Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran II
:
Bukti Seminar Proposal
Lampiran III
:
Surat Ijin Penelitian
Lampiran IV
:
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran V
:
Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran VI
:
Pedoman Pengumpulan Data
Lampiran VII
:
Catatan Lapangan
Lampiran VIII
:
Surat Keterangan Bebas Nilai C-
Lampiran IX
:
Sertifikat PPL I
Lampiran X
:
Sertifikat PPL-KKN Integratif
Lampiran XI
:
Sertifikat ICT
Lampiran XII
:
Sertifikat IKLA
Lampiran XIII
:
Sertifikat TOEC
Lampiran XIV
:
Sertifikat PKTQ
Lampiran XV
:
Daftar Riwayat Hidup
xiv
ABSTRAK
Ario. Gerekan Pramuka Sebagai Wahana untuk Menanamkan Sikap Kreatif Siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2015. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan dan proses penanaman Sikap Kreatif melalui Pendidikan Kepramukaan terhadap siswa serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Gerakan Pramuka dalam menanamkan Sikap Kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, interview dan dokumentasi. Untuk menganalisis data, tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan mengambil lokasi di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta sesuai dengan program yang sudah di tentukan baik program jangka pendek dan program jangka panjang. Program jangka pendek merupakan kegiatan rutin Pendidikan Kepramukaan yang diadakan seminggu sekali yaitu pada hari sabtu. Sedangkan program jangka panjang yaitu program yang hanya dilaksanakan satu tahun sekali seperti perkemahan akhir tahun. 2) Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta ternyata mampu menanamkan Sikap Kreatif siswa melalui Pendidikan Kepramukaan dengan beberapa cara atau kegiatan, di antaranya memberikan materi-materi tentang Kepramukaan dengan menggunakan metode belajar sambil melakukan, jelajah malam (refleksi akhir tahun), pelantikan Pengurus Dewan Ambalan (DA), Pengukuhan Tamu Dewan Ambalan dan mengirim utusan ke luar sekolah ketika ada acara-acara tentang kepramukaan. 3) Faktor pendukung Gerakan Pramuka dalam menanamkan Sikap Kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta diantaranya adalah Adanya kerja sama dan partisipasi yang baik antara Pembina Pramuka dengan pihak terkait,seperti kepala sekolah, dewan guru serta pengurus Dewan Ambalan serta siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Sedangkan penghambatnya adalah Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta Belum mempunyai ruangan atau kantor gugus depan sendiri, karena belum ada ruangan yang bisa digunakan.
Kata Kunci : Pendidikan Kepramukaan, Gerakan Pramuka, Kreativitas, Sikap Kreatif.
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kreativitas adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan, karena dengan kreativitas seseorang akan terus menerus membuat perubahan dan perbaikan dalam kehidupan. Dewasa ini, kreativitas sangat berpengaruh pada diri seorang remaja, karena pada masa remaja inilah mereka dapat mengekspresikan diri mereka untuk berkembang menjadi pribadi-pribadi yang berkualitas. Masa remaja adalah masa-masa di mana dalam perkembangan pribadinya, remaja mempunyai idealisme dan cita-cita untuk masa depan. Penuh impian indah, penuh gairah, penuh personifikasi tokohtokoh idola. Mereka mengadopsi pengalaman dan pelajaran yang mereka peroleh dari lingkungan dan masyarakat mengenai norma dan sikap dalam berbagai masalah.1 Itu sebagai perwujudan dari kreativitas yang sudah mereka miliki, terutama tentang sikap kreatif. Karena pada hakikatnya manusia mempunyai potensi kreatif, dengan itu manusia akan tumbuh dan berkembang.2
Tinggal
bagaimana
lingkungan
menampung
dan
mengembangkan kreativitas remaja tersebut. Tetapi akhir-akhir ini tidak jarang kita menemukan suasana lingkungan saat ini tidak menguntungkan untuk pertumbuhan remaja menjadi warganegara yang baik.
1
R. Darmanto Djojodibroto, Pandu Ibuku: Mengajarkan Budi Pekerti, Membangun Karakter Bangsa (Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2012), hal. xvii. 2 Nursisto, Menggali Kreativitas (Yogyakarta: PT. Mitra Gama Widya, 1999), hal. 5.
1
2
Ketika pagi hari seorang remaja keluar dari rumah sudah disuguhi dengan ancaman polusi udara, godaan rokok, bahaya narkotika, tawuran pelajar, pengaruh geng motor dan masih banyak ancaman yang lainnya. Bukan hanya di luar rumah, ternyata ancaman pun terjadi di dalam rumah, ketika menonton televisi mungkin mendapatkan tayangan yang tidak mendidik, VCD porno, serta masih banyak lagi hal negatif yang mungkin bisa mengancam remaja zaman sekarang ini. Hal tersebut terjadi karena adanya kesalah pahaman antara kreativitas dan kebebasan kemauan, jika manusia mengerjakan suatu kebaikan yang beradab, yakni berdasar pada keimanan pada Allah dan dengan penuh kecintaan kepadanya dengan mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya dan tidak membedakan seseorang dengan orang lain, kalau semua ini dilakukan maka perbuatan ini kreatif dan bertanggungjawab menurut pandangan Islam.3 Masalah kebebasan yang dimaksud di atas akan mungkin terjadi kepada generasi muda saat ini jika kita tidak memberikan mereka ruang untuk berkreativitas. Menurut Sternberg kreativitas merupakan: aspek yang sangat penting dan berharga dalam setiap usaha manusia, sebab melalui kreativitas akan dapat ditemukan dan dihasilkan berbagai teori, pendekatan,dan cara baru yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tanpa adanya kreativitas, kehidupan akan lebih merupakan suatu yang bersifat pengulangan terhadap pola-pola yang sama.4 Dalam masa yang relatif muda, tentunya remaja perlu memperoleh wahana yang dapat memupuk kreativitas, dalam hal ini sikap kreatif. Gerakan 3
Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam: Suatu Kajian Psikologi dan Falsafah (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1991), hal. 282-283. 4 Stenberg “Cognitive Approach to Intelligence” dalam Rahmat Aziz, Psikologi Pendidikan, (Malang: UIN-MALIKI PRESS,2010), hal. 2.
3
Pramuka merupakan wahana yang cocok untuk menyalurkan kreativitas remaja Serta dapat melatih sikap kreatif yang ada pada pribadi seorang remaja untuk dapat dikembangkan sehingga menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 1 disebutkan dan dijelaskan bahwa : Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.5 Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.6 Selain dari tujuan Gerakan Pramuka di atas, yang menjadi alasan mengapa Gerakan Pramuka itu cocok sebagai wahana bagi para remaja dapat juga dilihat dari visi Gerakan Pramuka. Menurut Fajar S. Suharto dan Shahdewa visi Gerakan Pramuka adalah “Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda”.7 Karena gerakan pramuka memang mempunyai tugas pokok menumbuhkan tunas bangsa yaitu kaum muda agar menjadi generasi yang baik, bertanggungjawab serta membangun dunia yang lebih baik.8 Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan non formal yang turut berperan dalam pendidikan kaum muda Indonesia, tidak terlepas dari 5
Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Pasal 1. 6 Ibid., Pasal 4. 7 Fajar S. Suharto dan Shahdewa, Bahan Ajar Pramuka (Jakarta: BP. Panca Bhakti (CV) PT. Teratai Emas Indah, 2011), hal. 105. 8 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Pasal 5 tahun 2012.
4
permasalahan-permasalahan.
Tantangan
utama
yang dihadapi
adalah
bagaimana cara dan usahanya untuk menanggapi berbagai perubahan, terutama yang membawa dampak bagi kaum muda. Terutama yang berkaitan dengan individu kaum muda sendiri, bagaimana menumbuhkan keyakinan positif pada mereka. Karena seseorang yang mempunyai keyakinan positif mengenai dirinya akan berprilaku lebih baik ketimbang seseorang yang memiliki keyakinan negatif mengenai dirinya sendiri.9 Gerakan serta semangat reformasi yang kini bergulir intinya menghendaki perubahan tatanan baru dengan segala perbaikan, keselarasan dengan tuntutan yang lebih transparansi. Dilandasi dengan kejujuran, kebenaran, keadilan dan keidealan. Sementara disisi lain, Gerakan Pramuka sebagai pelengkap pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dan informal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.10 Pendidikan formal dan informal tersebut dituntut ikut memberikan kontribusi positif terhadap lahirnya generasi baru di masa datang, yang mampu diwarisi pesan-pesan moral reformasi itu sendiri. Berkaitan dengan permasalahan di atas, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan kepramukaan, proses penanaman sikap kreatif melalui pendidikan kepramukaan, serta faktor pendukung dan penghambat Gerakan Pramuka dalam menanamkan sikap kreatif siswa di
9
Larry J. Koenig, Smart Discipline: Menanamkan Disipin dan Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal. 71. 10 Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5
MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Sehingga kedepannya gerakan pramuka dapat lebih meningkatkan eksistensinya dalam menghadapi tantangan zaman. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting untuk diangkat demi perbaikan dan perkembangan pendidikan, terutama untuk kemajuan gerakan pramuka kedepannya. Selain itu, hasil penelitian ini akan memberikan manfaat praktis berupa pengetahuan dan pemahaman tentang metode atau cara menanamkan sikap kreatif siswa. Dan pada giliranya akan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi para pembina pramuka terkait dengan pelaksanaan pendidikan kepramukaan. B. Rumusan Masalah Setelah mengetahui permasalahan tersebut diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan
Bantul Yogyakarta ? 2. Bagaimanakah proses penanaman sikap kreatif melalui pendidikan
kepramukaan terhadap siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta ? 3. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat Gerakan Pramuka dalam
menanamkan sikap kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta ? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui pelaksanaan pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan. b. Mengetahui proses penanaman sikap kreatif melalui pendidikan kepramukaan terhadap siswa MAN Gandekan.
6
c. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat Gerakan Pramuka dalam menanamkan sikap kreatif siswa MAN Gandekan. 2. Kegunaan dilakukan penelitian ini adalah:
a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas Gerakan Pramuka b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat bahwa dalam Gerakan Pramuka dapat mengasah sikap kreatif siswa. c. Hasil penelitian ini juga dapat menambah khazanah pustaka UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
pengetahuan
pembaca
khusunya tentang
dan
terlebih
lagi
kegiatan-kegiatan
menambah yang
dapat
menumbuhkan sikap kreatif dalam Gerakan Pramuka. D. Telaah Pustaka Kajian pustaka penting dilakukan untuk mengetahui dimana letak perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan mendasarkan pada literature berkaitan dengan Gerakan Pramuka Sebagai Wahana untuk Menanamkan Sikap Kreatif Siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Sejauh penelusuran yang dilakukan penulis, ternyata ditemukan ada sejumlah karya berupa hasil penelitian dalam bentuk skripsi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, beberapa karya penelitian yang dimaksud penulis adalah antara lain sebagai berikut :
7
Pertama, Skripsi yang ditulis oleh Erma Nurpiana (2013) berjudul ”Penanaman Karakter Disiplin dan Tanggungjawab Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan pada Siswa Kelas VII di MTsN Pakem Sleman Yogyakarta Tahun Akademik 2012-2013”, Skripsi ini memfokuskan pembahasannya tentang penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab siswa melalui kegiatan kepramukaan. Dalam penelitiannya, terdapat usahausaha yang dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam menanamkan karakter disiplin dan tanggungjawab.11 Kedua, Skripsi yang ditulis oleh Nurul Faizah yang berjudul “Peningkatan Kemandirian dan Kemampuan Sosial Siswa melalui Kegiatan Kepramukaan Kelas VII MTsN Sleman KAB. Sleman di Maguwoharjo Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” dalam skripsi tersebut berfokus pada bagaimana meningkatkan kemandirian dan kemampuan sosial siswa, serta menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan kepramukaan yang mengajarkan ketrampilan dan pengembangan potensi diri siswa kelas VII MTsN Sleman tersebut.12 Ketiga, Skripsi yang ditulis oleh Nurul Hidayah yang berjudul “Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Menanamkan Nilainilai Keagamaan Islam di MAN Wates I Kulon Progo”, membahas tentang
11
Erma Nurpiana, Penanaman Karakter Disiplin dan Tanggungjawab Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan pada Siswa Kelas VII di MTsN Pakem Sleman Yogyakarta Tahun Akademik 2012-2013, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. 12 Nurul Faizah, Peningkatan Kemandirian dan Kemampuan Sosial Siswa melalui Kegiatan Kepramukaan Kelas VII MTsN Sleman KAB. Sleman di Maguoharjo Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.
8
penanaman nilai-nilai agama Islam dan dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan tingkat efektivitas dari penanaman nilai-nilai keagamaan Islam yang dapat mengembangkan potensi siswa.13 Perbedaaan
dalam
penelitian
ini
dengan
penelitian/tulisan
sebelumnya adalah pada fokus pembahasan yang diteliti, dalam penelitian ini berfokus pada peran Gerakan Pramuka sebagai wahana untuk menanamkan Sikap Kreatif siswa. Sehingga siswa dapat berekspresi dengan kemampuan Sikap
Kreatif
yang
dimilikinya
dan
dapat
mengimplementasikan
kreativitasnya ketika sudah berada dalam lingkungan masyarakat. Semuanya akan diteliti secara mendalam dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sehingga, inilah yang akan membedakan penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya berdasarkan pada tema atau topik tentang kepramukaan. E. Landasan Teoritik Menurut Wiliam Wiersma “Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.”.14 1. Gerakan Pramuka
Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka disebutkan dan dijelaskan bahwa : 13
Nurul Hidayah, Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Menanamkan Nilai-nilai Keagamaan Islam di MAN Wates I Kulon Progo, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. 14 Wiliam Wiersma “Naturalistik Inquiry Materials” dalam Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 80.
9
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Pramuka adalah warga negara indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengalaman nilai-nilai kepramukaan.15 Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.16 1) Tugas Pokok, Visi, Misi, Motto serta Strategi Gerakan Pramuka a) Tugas Pokok Gerakan Pramuka Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 1 disebutkan dan dijelaskan bahwa: Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik.17 b) Visi dan Misi Gerakan Pramuka Menurut Fajar S. Suharto dan Shahdewa visi dan misi Gerakan Pramuka adalah : VISI: “Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda” MISI: (1) Mempramukakan kaum muda Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan perilaku kaum muda 15
Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 1. 16 Ibid., Pasal 4. 17 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Pasal 4 tahun 2012.
10
yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia. (2) Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya. (3) Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara Gerakan Pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara (4) Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.18 c) Motto Gerakan Pramuka Menurut Fajar S. Suharto dan Shahdewa motto gerakan pramuka adalah : “Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka. Motto Gerakan Pramuka adalah “SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN”. Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain: (1) Menanamkan rasa percaya diri. (2) Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara. (3) Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka (4) Rasa bangga sebagai Pramuka
18
Fajar S. Suharto dan Shahdewa, Bahan, hal. 105-106.
11
(5) Memiliki Budaya pengabdiannya.19
Kerja
yang
dilandasi
d) Strategi Gerakan Pramuka Menurut Fajar S. Suharto dan Shahdewa strategi gerakan pramuka adalah : 1) Meningkatkan citra Pramuka Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat berpartisipasi didalamnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang hihadapi secara internal dan eksternal Gerakan Pramuka 2) Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakikatnya kegiatan kaum muda yang memiliki karakteristik dan minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya dikembangkan melalui program pramuka peduli sebagai bagian dari penjabaran program pramuka secara menyeluruh. 3) Mengembangkan program Pramuka Peduli Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memilki watak dan jiwa patriotisme, memiliki integritas, moralitas dan keterampilan sebagai bekal bagi kader Pramuka yang juga diarahkan pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa. 4) Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka. Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada kepemimpinan dan kesiapan sumber daya pramuka.20 2. Sikap Kreatif Sebelum masuk kepada pembahasan tentang Sikap Kreatif terlebih dahulu kita harus mengetahui Kreativitas itu apa dan seberapa pentingnya Kreativitas dalam hidup kita. Menurut James R. Evans Kreativitas adalah 19 20
Ibid., hal. 107. Ibid., hal. 108.
12
“keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran”.21 Menurut S.C. Utami Munandar ada beberapa alasan mengapa Kreativitas itu penting dalam hidup di antaranya : Pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Kedua,kreativitas atau berfikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini tak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara kita bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota masyarakatnya.22 Rahmat Aziz menjelaskan tentang definisi kreativitas adalah : Berdasarkan kajian terhadap 40 definisi tentang kreativitas menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas didefinisikan sebagai pribadi (person), proses (proses), produk (product, dan pendorong (press). Pemahaman di atas kemudian dikenal dengan “P Four’s Creativity. Selanjutnya dijelaskan bahwa sebagai process kreativitas berarti kemampuan berfikir untuk membuat kombinasi baru, sebagai product kreativitas diartikan sebagai suatu karya baru, berguna, dan dapat dipahami oleh masyarakat pada waktu tertentu, sebagai person kreativitas berarti ciri-ciri kepribadian non kognitif yang melekat pada orang kreatif, dan sebagai press artinya pengembangan kreativitas itu ditentukan oleh faktor lingkungan baik internal maupun eksternal.23
21
James R. Evans, Berpikir Kreatif: Dalam Pengambilan Keputusan dan Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 1. 22 S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah (Jakarta: Grasindo, 1999), hal. 45-46. 23 Rhodes, M “An Analysis of Creativity” dalam Rahmat Aziz, Psikologi Pendidikan, (Malang: UIN-MALIKI PRESS,2010), hal. 16-17.
13
Kemudian untuk Sikap kreatif adalah suatu karakteristik kepribadian nonkognitif yang biasanya terdapat pada orang kreatif.24 Menurut Sternberg & Lubart ciri-ciri sikap kreatif sebagai berikut: 1) Ketekunan dalam menghadapi tantangan; 2) keberanian untuk menanggung resiko; 3) keinginan untuk berkembang; 4) toleransi terhadap ketaksaan; 5) keterbukaan terhadap pengalaman baru; 6) keteguhan terhadap pendirian.25 Menurut Rahmat Aziz, keenam kriteria di atas dijadikan sebagai indikator sikap kreatif adalah sebagai berikut : 1. Ketekunan dalam menghadapi cobaan yaitu kemampuan seseorang untuk tetap mengerjakan atau mengerjakan tugas atau masalah yang sedang dihadapi. Masalah yang dihadapai dapat berupa masalah dalam kehidupan sehari-hari ataupun masalah akademikyang berhubungan dengan tugas-tugas sekolah. 2. Keberanian menanggung resiko yaitu kesanggupan atau kesediaan seseorang untuk menganbil resiko terhadap apa saja yang akan diusahakan atau dihasilkan. Resiko yang akan ditanggung dapat berupa pengorbanan material, pengorbanan fisik, pengorbanan psikologis, dan pengorbanan sosial. 3. Keinginan untuk berkembang yaitu hasrat untuk selalu tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Karakteristik ini dapat terlihat dari sikap yang selalu berusaha untuk memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. 4. Toleransi terhadap ketaksaan yaitu penerimaan diri terhadap adanya sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Karakteristik ini ditunjukkan dengan adanya sikap apresiatif terhadap terhadap sesuatu yang ambigu dan tidak menganggap ambiguitas sebagai ancaman terhadap dirinya. 5. Keterbukaan terhadap pengalaman baru yaitu suatu kemampuan untuk bersikap fleksibel, terbuka, menghargai berbagai pandangan orang lain sehingga memungkinkan untuk mendapatkan sesuatu yang baru, dan keinginan untuk mendapatkan tantangan baru.
24
Rahmat Aziz, Psikologi Pendidikan, (Malang: UIN-MALIKI PRESS,2010),
hal. 25. 25
Sternberg,R.J, & Lubert, T.I. “Defying The Crowd, Culttivating Creativity in a Cultural of Confurmite” dalam Rahmat Aziz, Psikologi Pendidikan, (Malang: UINMALIKI PRESS,2010), hal. 25.
14
6. Keteguhan terhadap pendirian yaitu suatu kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga menjadi bebas dalam berpendapat dan berani dan berani berbeda dengan lingkungan sekitarnya walaupun harus menerima resiko yang tidak menyenangkan.26 Kreativitas bukanlah monopoli hak orang genius saja. Ternyata IQ tidak menjadikan jaminan orang tersebut kreatif, cekatan, terbuka dengan hal yang baru, dan cekatan. Sikap kreatif harus didukung oleh kecerdasan emosional (EQ). Menurut Philip Plus, secara mental orang kreatif memiliki beberapa kecendrungan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9.
Hasrat untuk mengubah hal-hal disekelilingnya menjadi lebih baik. Kepekaan untuk bersifat terbuka dan tanggap terhadap segala sesuatu. Minat untuk menggali lebih dalam dari yang tampak dipermukaan. Rasa ingin tahu untuk mempertanyakan. Mendalam dalam berpikir, sikap mengarahkan untuk pemahaman yang dalam pula. Konsentrasi, mampu menekuni suatu permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya. Siap mencoba dan melaksanakan, bersedia mencurahkan waktu dan tenaga untuk mencari dan mengembangkan. Kesabaran, untuk memecahkan permasalahan dalam detailnya. Optimisme, memadukan antusiasme (kegairahan). Mampu bekerja sama, sanggup berpikir secara produktif bersama orang lain.27
F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah 26 27
92-93.
Rahmat Aziz, Psikologi, hal. 26. Philip Plus, Kiat Menjadi Orang Kreatif (Yogyakarta: Maximus, 2008), hal.
15
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal,teknik pengumpulan data triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.28 2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis. Pendekatan ini digunakan untuk melihat kondisi siswa yang berbeda-beda, karena perbedaan tahap perkembangannya, latar belakang ekonomi sosial budaya. Kesemuanya itu pada gilirannya akan berpengaruh pada tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang sikap kreatif yang ditanamkan dalam gerakan pramuka. 3. Metode Penentuan Subyek
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
Non
probability sampling dengan teknik Snowball Sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel29. Sedangkan Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.30
28
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 15. Ibid., hal. 124. 30 Ibid.,hal. 125. 29
16
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah sebagai berikut : a. Kepala Sekolah. Kepala Madrasah adalah salah satu unsur terpenting dalam struktur Madrasah yang berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, innovator, motivator dan supervisor MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Dalam penelitian ini penulis menggali data dari pak Mohamad Yusuf, S.Ag sebagai kepala madrasah untuk mencari informasi tentang Visi Misi Madrasah serta mendalami tugas seorang Pembina Pramuka MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. b. Pembina Pramuka Pembina Pramuka bagian dari Struktur Gerakan Pramuka yang mengetahui langsung situasi dilapangan, dari Pembina Pramuka penulis banyak mendapatkan informasi mengenai Pendidikan Kepramukaan terutama tentang penanaman Sikap Kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. c. Dewan Ambalan Dewan Ambalan Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta bertugas membantu Pembina Pramuka dalam menjalankan roda kegiatan Kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Dewan Ambalan (DA) ini bernama Arjuna dan Srikandi, nama tersebut dipilih sesuai tokoh panutan. Dari Dewan Ambalan (DA) inilah penulis juga menggali informasi tentang penanaman Sikap Kreatif siswa melalui Gerakan Pramuka, karena salah satu unsur yang mengalami
17
langsung pengaruh Gerakan Pramuka dalam menumbuhkan Sikap Kreatif. d. Siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan Siswa merupakan aspek terpenting yang penulis jadikan sampel penelitian karena mereka adalah objek langsung yang mengetahui, memahami dan mengalami langsung proses penanaman Sikap Kreatif melalui Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. 4. Metode Pengumpulan Data.
Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Metode Observasi Metode Oservasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.31 Metode ini penulis gunakan dalam memperoleh data tentang penanaman Sikap Kreatif siswa melalui berbagai macam kegiatan kepramukaan di MAN Gandekan penerimaan
Bantul tamu
Yogyakarta ambalan,
diantaranya upacara
mengamati
pembukaan
kegiatan
Pendidikan
Kepramukaan serta pemberian materi-materi Kepramukaan seperti latihan baris berbaris, tali-temali, dan memecahkan sandi-sandi.
31
hal. 136.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid II (Yogyakarta, Andi Ofset, 1989),
18
b. Metode Interview Metode Interview adalah cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dan bertatap muka dengan siapa saja yang dikehendaki. Lebih lanjut Sutrisno Hadi mengatakan bahwa metode interview adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan dengan tujuan penelitian.32 Adapun metode interview yang penulis gunakan adalah wawancara bebas terpimpin yaitu dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan dengan pedoman tetentu yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari kepala sekolah tentang gambaran umum dan kondisi Pembina Pramuka MAN Gnadekan Bantul Yogyakarta, dari Pembina Pramuka tentang Proses Pendidikan Kepramukaan serta bagaimana proses penanaman Sikap Kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta, dari Dewan Ambalan (DA) tentang kondisi Dewan Ambalan (DA) dan proses
pemberian
materi
kepada
siswa
melalui
Pendidikan
Kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta, dan dari siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan penulis menggali informasi sejauh mana efektifitas Kegiatan Kepramukaan dalam menanamkan Sikap Kreatif siswa di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta.
32
Ibid, hal. 193.
19
c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain-lain.33 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data berupa segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kurikulum, struktur organisasi sekolah, keadaan guru, karyawan, administrasi guru, notulen rapat pengurus Dewan Ambalan (DA), Struktur gugus depan Gerakan Pramuka dan foto-foto kegiatan kepramukaan di MAN Gandekan Bantul. d. Metode Analisis Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang lengkap, tepat dan benar maka diperlukan metode yang valid dalam menganalisis data. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman, yaitu meliputi komponen-komponen kegiatan sebagai berikut: 1) Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan , pengabstrakan, transpormasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Baik dari hasil Observasi, Interview, dan Dokumentasi. Dalam reduksi data
33
Suharismi Arikunto,Prosedur (Yogyakarta: Rineka Cipta,2002), hal. 188.
Penelitian
suatu
pendekatan
praktek,
20
khususnya Interview penulis menggunakan Transcript dan Labelling (Coding) hasil wawancara dari semua sampel penelitian. 2) Penyajian data Penyajian data di sini dibatasi sebagai kesimpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.34 Penyajian data dalam skripsi ini merupakan pengambilan
seluruh
informasi
tentang
pelaksanaan
proses
pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan yang telah dianalisis oleh peneliti sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan dengan menggunakan Grouping atau pengelompokan data yang akan di olah untuk dijadikan kesimpulan dari penelitian. 3) Penarikan kesimpulan Setelah
analisis
dilakukan,
maka
peneliti
dapat
menyimpulkan hasil penelitian yang menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya. G. Sistematika Pembahasan Secara garis besar, ulasan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Sebelum ketiga bagian tersebut diungkap, terlebih dahulu dipaparkan bagian formalitas dan diakhiri dengan lampiran-lampiran. Ketiga bagian tersebut dibagi menjadi empat bab yang setiap babnya terdiri sub-sub bab.
34
Ibid, hal. 17.
21
Bab pertama diawali dengan Pendahuluan yang mencakup: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab kedua Peneliti mengemukakan
gambaran umum MAN
Gandekan Bantul Yogyakarta didalamnya dijabarkan tentang letak geografis, sejarah dan latar belakang berdirinya, struktur organisasi sekolah, keadaan guru, siswa dan karyawan serta sarana dan prasarana yang dimiliki MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Bab ketiga tentang pelaksanaan pendidikan kepramukaan
dan
proses penanaman sikap kreatif melalui pendidikan kepramukaan serta faktor pendukung dan penghambat gerakan pramuka dalam menanamkan sikap kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta. Bab keempat penutup, yang berisi tentang kesimpulan, saran, dan kata penutup.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi dan hasil analisis penulis di atas tentang Gerakan Pramuka Sebagai Wahana untuk menanamkan Sikap Kreatif Siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta yang menjadi objek penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan a. Bentuk Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan di MAN Gandekan Bantul. Pelaksanaan pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan Bantul telah disesuaikan dengan program yang telah disusun sebelumnya. Program pelaksanaan jangka pendek itu berupa kegiatan rutin
seperti
latihan
rutin
yang
dilaksanakan
setiap
hari
sabtu.Sedangkan program jangka panjang dalam Gerakan Pramuka adalah kegiatan yang dilakukan satu atau dua kali dalam satu tahun. Adapun kegiatan tersebut adalah perkemahan akhir tahun, pengukuhan tamu ambalan, renungan malam dan lain-lain. b. Materi Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan Materi pokok yang diajarkan kepada siswa kelas X di MAN Gandekan Bantul meliputi pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti. Materi pada umumnya yaitu pengenalan tentang Pramuka Penegak, pembentukan regu, sejarah Kepramukaan, dan pengetahuan 65
66
umum tentang Kepramukaan, PBB (Praktik Baris Berbaris), Talitemali, Semaphore, Sandi peluit, dan Kompas. c. Metode Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Metode yang digunakan dalam Pendidikan Kepramukaan di MAN Gandekan Bantul dengan menggunakan metode pendekatan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Hal tersebut dilakukan agar siswa yang mengikuti Pendidikan Kepramukaan merasa senang dan gembira, menantang dan tidak jenuh dan membosankan dan mengedepankan nilai-nilai pendidikan yang bermanfaat. Adapun metode-metode yang digunakan dalam Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul adalah: 1) Metode belajar sambil melakukan 2) Metode sistem berkelompok 3) Metode alam terbuka 4) Metode sistem satuan terpisah 2. Proses Penanaman Sikap Kreatif melalui Pendidikan Kepramukaan terhadap Siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta a. Ketekunan dalam Menghadapi Cobaan Proses penanaman sikap kreatif ketekunan dalam menghadapi cobaan dilakukan dengan kegiatan jelajah malam, mendaki gunung, dan telusur pantai, dimana dalam kegiatan tersebut terdapat unsur tantangan atau cobaan yang diberikan seperti pertanyaan-pertanyaan yang harus
67
dipecahkan atau di jawab, bernyanyi, menghindari air atau ombak yang ada di pantai. b. Keberanian Menanggung Resiko Proses penanaman sikap kreatif Keberanian Menanggung Resiko dilakukan dengan iuran ketika mengadakan kegiatan, pelantikan Pengurus Dewan Ambalan (DA), dan Pengukuhan Tamu Dewan Ambalan. Hal tersebut dapat memberikan peluang kepada siswa untuk rela berkorban baik material maupun fisik. c. Keinginan untuk Berkembang Proses penanaman sikap kreatif Keinginan untuk Berkembang dilakukan dengan memberikan materi-materi tentang sandi-sandi dalam kepramukaan
dan
seorang pembina
membiarkan
siswa
untuk
berkreativitas tanpa interfensi dalam membatasi kebebasan mereka dalam berkreasi. Sehingga mereka dapat mengeluarkan ide-ide mereka untuk selalu ingin berkembang. d. Toleransi terhadap Ketaksaan Proses penanaman sikap kreatif Toleransi terhadap Ketaksaan dilakukan dengan mengirim utusan ke luar sekolah ketika diadakannya acara-acara tentang kepramukaan termasuk perkemahan tahunan dan terus melatih siswa untuk menghargai perbedaan dengan belajar berdiskusi. Karena dengan usaha tersebut akan membekali siswa untuk sigap terhadap ketaksaan dan kedepannya selalu menjunjung tinggi sportifitas.
68
e. Keterbukaan terhadap Pengalaman Baru Proses penanaman sikap kreatif Keterbukaan dengan Pengalaman Baru dilakukan dengan mengadakan kegiatan refleksi akhir tahun yang di dalamnya banyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan mengutus siswa ketika ada perlombaan kepramukaan atau acara-acara tentang kepramukaan yang diadakan di luar sekolah. Sehingga siswa dapat lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan dapat mengasah potensi yang ada pada dirinya. f. Keteguhan terhadap Pendirian Proses penanaman sikap kreatif Keteguhan terhadap Pendirian dapat dilakukan dengan menggunakan metode belajar sambil melakukan, artinya tidak hanya teori yang diajarkan tetapi langsung praktek dan menggalakkan siswa untuk aktif dalam berdiskusi. Dua hal tersebut merupakan cara yang digunakan agar siswa dapat memiliki sikap kreatif keteguhan terhadap pendirian.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Gerakan Pramuka dalam Menanamkan Sikap Kreatif Siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta a. Faktor Pendukung 1) Adanya kerja sama dan partisipasi yang baik antara Pembina Pramuka dengan pihak terkait,seperti kepala sekolah, dewan guru serta pengurus Dewan Ambalan serta siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta.
69
2) Adanya pembina Pramuka yang latar belakang pengalamannya memadai dan sesuai dengan keahliannya di bidang Kepramukaan. 3) Adanya Fasilitas maupun sarana dalam kegiatan kepramukaan yang sudah terpenuhi, misalkan tongkat, semaphore, tali-temali, dan lainlain. 4) Metode atau pendekatan yang dilakukan oleh Pembina dan Pengurus Dewan Ambalan sudah tepat, terlihat dari keaktifan siswa dalam kegiatan kepramukaan tanpa paksaan dan senang menjalani kegiatan kepramukaan . 5) Adanya kesadaran dari siswa untuk selalu berkebang dengan pengalaman baru khususnya dibidang Kepramukaan. b. Faktor Penghambat 1) Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta Masih kurang bisa membuat program kerja sendiri, karena dibawah kesiswaan atau dibawah sekolah. 2) Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta Belum mempunyai ruangan atau kantor gugus depan sendiri, karena belum ada ruangan yang bisa digunakan. 3) Dengan waktu kegiatan pramuka yang hanya satu kali dalam seminggu, dirasa masih kurang mengasah jiwa kepramukaan yang dicita-citakan oleh Gerakan Pramuka. 4) Para Pramuka atau siswa masih malu-malu untuk mengutarakan pendapatnya atau masih kurng percaya diri.
70
B. Saran-Saran Saran-saran berikut ini ditujukan kepada: 1. Kepala Madrasah MAN Gandekan Bantul beserta jajarannya agar selalu mendukung kegiatan Kepramukaan untuk menjadi lebih baik lagi, sehingga misi untuk menjadikan Gerakan Pramuka sebagai wahana kreativitas siswa dapat terwujud. 2. Pembina Pramuka untuk selalu mengayomi siswa Pramuka dalam setiap kegiatannya dengan terus memberikan masukan dan motivasi yang positif terhadap Dewan Ambalan maupun siswa Pramuka. 3. Dewan Ambalan (Da) untuk terus menimba ilmu untuk ditularkan kepada siswa yang lain agar generasi Pramuka akan tumbuh selamanya baik secara internal sekolah maupun eksternal di luar sekolah. 4. Siswa MAN Gandekan Bantul agar tetap semangat dalam menjalankani kegiatan Kepramukaan, karena didalam Gerakan Pramukalah siswa akan menemukan jati dirinya, sehingga sikap kreatif akan timbul seiring dengan berjalannya proses pembelajaran tentang Kepramukaan. C. Kata Penutup Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangNya sehinga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Dengan ini penyusun berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri sebagai ajang pembelajaran karya tulis ilmiah. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, penulis yakin skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan
71
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun untuk bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Pasal 4 tahun 2012. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Pasal 5 tahun 2012. Erma Nurpiana, Penanaman Karakter Disiplin dan Tanggungjawab Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan pada Siswa Kelas VII di MTsN Pakem Sleman Yogyakarta Tahun Akademik 2012-2013, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. Fajar S. Suharto dan Shahdewa, Bahan Ajar Pramuka, Jakarta: BP. Panca Bhakti (CV) PT. Teratai Emas Indah, 2011. Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam: Suatu Kajian Psikologi dan Falsafah, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1991. James R. Evans, Berpikir Kreatif: Dalam Pengambilan Keputusan dan Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Larry J. Koenig, Smart Discipline: Menanamkan Disipin dan Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. Nursisto, Menggali Kreativitas, Yogyakarta: PT. Mitra Gama Widya, 1999. Nurul Faizah, Peningkatan Kemandirian dan Kemampuan Sosial Siswa melalui Kegiatan Kepramukaan Kelas VII MTsN Sleman KAB. Sleman di Maguwoharjo Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. Nurul
Hidayah, Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Menanamkan Nilai-nilai Keagamaan Islam di MAN Wates I Kulon Progo, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
Philip Plus, Kiat Menjadi Orang Kreatif, Yogyakarta: Maximus, 2008. Q.S. Al-Baqarah [2]: (32), Al-Qur’an dan Terjemahanya, Jakarta: CV Darus Sunnah, 2012. R. Darmanto Djojodibroto, Pandu Ibuku: Mengajarkan Budi Pekerti, Membangun Karakter Bangsa, Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2012. Rahmat Aziz, Psikologi Pendidikan, Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2010.
S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta: Grasindo, 1999. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012. Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid II, Yogyakarta: Andi Ofset, 1989. Tim Dosen Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Panduan Skripsi, Yogyakarta, 2013. Undang-undang Dasar Republik Indonesia, tahun 1945. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pedoman Pengumpulan Data
A. Pedoman Observasi 1. Letak dan keadaan geografis MAN Gandekan Bantul Yogyakarta 2. Mengamati situasi dan kondisi MAN Gandekan Bantul Yogyakarta 3. Mengamati Pendidikan Kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta 4. Keadaan pembina, dewan ambalan dan siswa B. Pedoman Dokumentasi 1. Letak dan keadaan geografis MAN Gandekan Bantul Yogyakarta 2. Sejarah singkat dan latar belakang berdirinya MAN Gandekan Bantul Yogyakarta 3. Visi, misi dan tujuan MAN Gandekan Bantul Yogyakarta 4. Bagan struktur MAN Gandekan Bantul Yogyakarta 5. Keadaan guru, pegawai/karyawan dan siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta 6. Keadaan sarana dan prasarana MAN Gandekan Bantul Yogyakarta C. Pedoman Wawancara 1. Kepala Madrasah a. Apa rumusan visi, misi dan tujuan MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? b. Bagaimanakeadaan guru, pegawai/karyawan dan siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? c. Bagaimana keadaan pembina pramuka MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? d. Apakah melalui pendidikan kepramukaan dapat menanamkan kreativitas siswa?
2. Pembina Pramuka a. Bagaimana kedudukan Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? b. Bagaimana perkembangan Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? c. Bagaimana pelaksanaan pendidikan Gandekan Bantul Yogyakarta?
kepramukaan
di
MAN
d. Materi apa saja yang diajarkan dalam pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? e. Metode apa yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? f. Bagaimana proses penanaman sikap kreatif melalui pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? g. Kegiatan-kegiatan apa saja yang sering dilakukan Gerakan Pramuka untuk menanamkan sikap kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? h. Apakah ada tuajuan jangkan pendek dan jangka panjang dalam Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? i. Bagaimana dengan sarana dan prasarana Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? j. Perlombaan apa saja yang pernah diikuti Pramuka MAN Gandekan Bantul Yogyakarta diluar sekolah? k. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat penanaman sikap kreatif siswa di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? 3. Dewan Ambalan a. Apa saja tugas sebagai dewan ambalan Gerakan Pramuka di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? b. Bagaimana proses pemberian materi ketika pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta?
c. Pendidikan kepramukaan seperti apa yang biasa dilakukan untuk menanamkan sikap kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? 4. Siswa a. Apakah responden menyukai pendidikan kepramukaan di MAN Gandekan Bantul Yogyakarta? b. Kegiatan apa yang responden sukai dalam kepramukaan? c. Kegiatan-kegiatan apa saja yang sering diberikan dalam pendidikan kepramukaan untuk menanam sikap kreatif siswa MAN Gandekan Bantul Yogyakarta?
Metode Pengumpulan Data: Wawancara TRANSCRIPT DAN LABELLING (CODING) Sumber Data Jabatan Lokasi Hari/Tanggal Jam Ario
: Mohamad Yusuf, S.Ag : Kepala Madrasah MAN Gandekan Bantul : Ruang Kepala Madrasah : Sabtu/22 November 2014 : 14.00-14.10 WIB : Pak, mau ngobrol-ngobrol aja dikit
Pak Mohamad Yusuf : Iya Ario
: Sekarang lagi latihan pramuka, terakhir katanya sebelum UAS, ini mau tanya gitu ya pak. Selama kurang lebih satu semester ya pak, kira2 pendapat bpk tentang pramuka di MAN itu gimana ya pak?
Pak Mohamad Yusuf : Saya belum bisa komentar, karna saya baru belum ada 3 bulan. Jadi tanya langsung pada orang yang menangani langsung pada pembina pramuka atau waka kesiswaan. Karna saya belum bisa menjawab, karna kalau menjawab nanti keliru, belum tahu. Baru kurang 3 bulan menjabat. Ario
: Belum ada kegiatan yang besar dalam pramuka pak?
Pak Mohamad Yusuf : Sudah ada, misale.... kita belum mengadakan kemah Ario
: Kalo secara keseluruhan pak, visi misi MAN masih yang lama ya pak? CITRA Mandiri
Pak Mohamad Yusuf : Iya, sudah lama itu. Ario
: Iya pak,semoga kedepannya lebih maju
Pak Mohamad Yusuf : Iya, lambat laun kita membuat perubahan. Ini kan awal, kemaren kita mencanangkan tahfidznya. Sekarang keorganisasian yang bek up anak2, guru sebagai pendamping. Ario
: Kalau menurut bapak ni, kedepannya itu kontribusi dari pramuka untuk kreatifitas siswa sangat menoncol atau nggk terlalu?
Pak Mohamad Yusuf : Pramuka itu memang organisasi yang positif, disitu memang tempat untuk kreatifitas, apalagi sudah ada kegiatan yang rutin setiap tahun ada. Perkemahan siswa madrasah Ario Pak Mohamad Yusuf Ketekunan dalam menghadapi cobaan Keteguhan terhadap pendirian Keberanian menanggung resiko
Ario
: Ooowh, jd madrasah aja, yang SMA nggk? : Nggk, jd semua madrasah aliah. Jd perkemahan siswa madrasah aliyah swasta negeri se-provinsi. Didalamnya tidak hanya tentang kepramukaan saja, ada keagamaan, juga ada karya siswa artinya kreatifitas. Itu memang menumbuhkan kreatifitas, menimbulkan kemandirian, menimbulkan kepercayaan diri, menumbuhkan keberanian, kerjasama. Pramuka itu banyak membuat apa.... istilahnya membuat karakter2 yang positif. Kami punya target2 punya program, jadi kalo punya target kan ter ukur,
: Kemaren perwakilan dari MAN Gandekan ada yang ke Cibubur?
Pak Mohamad Yusuf : Iya, yang dari MAN di Bantul itu hanya MAN Gandekan saja, yang lain nggk. Ario
: Kalo program2 untuk para pembina ada ya pak?
Pak Mohamad Yusuf : Kalo ada yang mengadakan di tingkat apa gitu, pelatihan bagi tingkat pembina ya ada, dari sini ngutus. Ario
: Dananya dari sekolah pak?
Pak Mohamad Yusuf : Iya, itu buat pelatihan mereka. Ario
: Mungkin itu aja pak ya, hanya minta informasi gambaran umum dari bapak. Udah ya pak trmksih, asslmkm
Pak Mohamad Yusuf : wksmsslm
Sumber Data Jabatan Lokasi Hari/Tanggal Jam
: Budi Hartono, S. Sos. I : Pembina Satuan Pramuka Putra : Ruang Guru : Jum’at/19 Desember 2014 : 09.00-09.50 WIB
Ario
: Ini saya lebih bertanya ke sikap kreatifnya pak, jadi nanti bisa ke kelas X atau ke DA, kalau merujuk ke bukunya rahmat aziz itu ada 6 ciri2 dari sikap kreatif. Yang pertama mungkin ketekunan dalam menghadapi cobaan, kira2 selama ini siswa kelas X atau DA bagaimana menanamkannya ke mereka? Dalam bentuk tugas2 atau tantangan2?
Pak Budi
: Kan ada to, tentang jelajah malam misalnya Itu kan bentuk dari menghadapi cobaan. Ada tantangan juga dari pos ke pos, pos 1 misalna dikasih pertanyaan ini, pos 2 nanti disuruh menyanyikan lagu dan seterusnya. Belum lagi ada pos bayangan.
Ketekunan dalam menghadapi cobaan Ario Pak Budi Keteguhan terhadap pendirian
: Secara tidak langsung mereka bisa aktif ngomong di dpn umum karna itu bentuk dari kepercayaan diri. : Karna di dalam forum rapat kan mereka nanti bergilir menyampaikan pendapatnya,
Ario
: Kalau dilihat dari keaktifannya udah lancar ya pak mereka yg DA?
Pak Budi
: Lumayan, tapi masih bagusan kelas 12 yang mantan DA, tapi udah lumayan, mereka hidup kalau diskusi da rapat.
Ario
: Katanya malam tahun baru DA ada agenda pak? Agendanya apa aja pak kalau malam tahun baru nanti?
Pak Budi
: Acaranya refleksi akhir tahun 2014 di dalamnya ada bakar2 ayam dan makan2, ini baru ranahnya senang2 dulu, baru nanti sekitar jm 11 an memakai pakaian pramuka kemudian jelajah kuburan di sana tahlilan dan berdo’a. Kemudian tak buat mencari jejak atau jelajah malam baru nanti setelah itu kita refleksi selama ini yg udh di kerjakan, renunganlah.... , tafakur, kemudian nanti ada motivasi. Berdasarkan hasil pengamatan
Keterbukaan terhadap pengalaman baru
beberapa tahun terakhir, mereka merasa banyak pengalaman yang sangat berharga. Satu, manfaatnya ketika kita malam tahun baru, bagi mereka yang mempunyai pacar mereka tidak malam tahun baruan berdua2an, karna banyak lo yang ke penginapan dll. Orang tua mereka juga senang anak mereka kita kasih wadah untuk berbuat yang positif, ini kan bisa terjadi karna langsung tak ajukan ke pak kepala, tapi ini nggk memakai anggaran sekolah lo. Jadi mereka buat bakar2 ayam, makan2 itu iuran nanti kekurangannya sy yg nambahin. Pas acara tahlilannya nanti lampunya dimatiin semua. Ario
: Pakai lilin pak?
Pak Budi
: Nggk, kemudian bakar2 ayam tadi nggk langsung di bakar. Bawa ayam hidup2, biar nanti mereka tahu bagaimana cara menyembelih ayam yg baik dan benar. Cabutin bulunya dan motong2nya itu dilakukan mereka. Itu bagian dr pembelajaran. Program ini udh tak presentasikan tingkat DIY, waktu KML. Jadi dapat respon yang positif. Kegiatan yang kreatif mnyenangkan, tapi ada unsur rekreatifnya. Pendidikannya masuk, kebersamaannya masuk, dll.
Ario
: Apa saja kegiatan yang mengandung resiko tapi mereka kepengen pak?
Pak Budi
: Mereka kepengen mendaki gunung, telusur pantai misalnya. Kita harus kena air tantangan bagi mereka jangan sampai kena ombak nanti hanyut. Ini resiko.
Ketekunan dalam menghadapi cobaanArio
: Untuk kelas X nya belum banyak kegiatan ya pak?
Pak Budi
: Belum, baru rutinitas hari sabtu aja ketika latihan pramuka
Ario
: Yang namanya Arjuna sama srikandi itu ambalannya ya pak?
Pak Budi
: Iya, itu memilih tnama sesuai tokoh panutan kita, terserah mau milih nama yg mana.
Ario Keberanian menanggung resiko
: Berarti ada pengorbanan materi dari mereka ya pak?
Pak Budi
: Iya, nggk memaksa. Karna untuk mengakrabkan mereka
Ario
: Kalau dari bentuk toleransi kira-kira udah tertanam belum sama mereka?
Pak Budi Toleransi terhadap ketaksaan
: Udah keliatan,menghargai perbedaan agama, budaya dll. karna pramuka kan flural, fluralisme. Biasa aja ketika ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Di acara besar pramuka misalkan ketika ada juga yg non islam, kita saling menghargai misalnya ketika berdoa, mereka juga dipersilahkan berdo’a menurut keyakinan masing2.
Ario
: Dalam hal keterbukaan bagaimana pak?
Pak Budi
: Iya, kemaren aja ketika evaluasi curhat sama kita. Mereka merasa nyaman untuk terbuka ketika dlm pramuka.
Keterbukaan terhadap pengalaman baru Pak Budi
: Dan saya selalu menekankan kepada mereka, “kerjakan apa yang kamu tulis dan tulis apa yang kamu kerjakan”.
Ario
: Rasa ingin tahu mereka kuat ya pak untuk berkembang?
Pak Budi Keinginan untuk berkembang
: Iya, mereka sering berinisiatif. Pak nanti kita ngadain ini itu,
Ario
: Kalau kegiatan yg jarang, yg belum pernah ada itu apa pak?
Pak Budi
: Ini, kayak jelajah kuburan. Memang masih ada pro kontra karna yg kontra mereka masih takut terjadi ap2 dan lain2. Padahal ini untuk menddik mental para siswa
Sumber Data Jabatan Lokasi Hari/Tanggal Jam
: Budi Hartono, S. Sos. I : Pembina Satuan Pramuka Putra : Kediaman Pak Budi Hartono : Senin/17 November 2014 : 21.14-22.14 WIB
Ario
:kalau mau minta dokumentasi tentang pramuka dimana pak?
Pak budi
:di DA, itu ada notulen, photo copyan materi tentang sandisandi, sandi morse. Itu ada sama DA semua.
Ario
:yang SKnya kemarin ketemu gak pak?
Pak budi
:belum tak cari, kan ini mau ada SK baru lagi dari kuarcab tapi belum turun. Itu kan masa baktinya udah mau abis, setiap ganti kepala itu harus ganti SK. Nggk itu-itu terus, kan kasian di SK nya tetap pak mujib, tapi orangnya nggk ada
Ario :ada KAMABIGUS?
nggk
sekolah
yang
kepala
sekolahnya
bukan
Pak budi
:kayaknya nggk ada, karena kapasitas kepala itu KAMABIGUS, Cuma ya itu lagi-lagi bahwa pramuka itu imetnya guru, pihak sekolah bahwa pramuka itu masih di bawahnya OSIS. Padahal pramuka itu berdiri sendiri, bukan di bawah OSIS, justru payung hukumnya kan pramuka dari presiden selaku KAMABINA, undang-undangnya ada. OSIS tu malah baru peraturan mentri, tapi imet selama ini, ngertinya pramuka itu diwabah OSIS, dimanapun. Tapi masih ada sekolah yang tidak paham itu kemaren waktu OSIS study banding ke MAN Surakarta, itu saling bersaing antara pramuka dengan OSIS.
Ario
:Beda ya?
Pak budi
:Beda, kegiatannya udah sendiri-sendiri.
Ario
:Tadi kesekolah pak?
Pak budi
:Iya, td baru pulang jam 5. Tiap hari, Sekarang itu kalau nggk ke sekolah dimarahin.
Ario
:Walaupun nggk ngajar pak?
Pak budi
:Walaupun nggk ngajar tetap masuk, karna ada absen barengkat dan absen pulang.
Ario
:Sejauh ini pak gerakan kepramukaan di MAN seperti apa pak?
Pak budi
:Pramuka kan kegiatan rutinitas to, perkembangannya itu belum melonjak. Artinya itu rutinitas, dari tahun ketahun kayak gini to, program-pragramnya. Kalo tahun ini kan kendalanya kita nggk bisa membuat program sendiri. Harus dibawah kesiswaan, di bawah sekolah. sebenarnya bisa pramuka itu mempunyai kemitraan yang kreatif rekreatif, tidak hanya terpaku pada itu. Perkembangannya sudah lumayan, dulu kan ditakutin, banyak yang bolos nggk mau lagi ikut kegiatan pramuka. Masa setiap latihan harus dalam kelas, padahal mereka dari pagi kan sudah dalam kelas. Monoton lagi, dimarahin. Saya masuk 2009 itu sampai sekarang mereka banyak yang senang, ketika mau latihan pramuka “pak latihan pramuka nggk?’ enaknya gitu. Banyak yang semangat. Kalau dulu kan nggk. Sekarang masalah seragam juga diperhatikan, kedisiplinan pakaian,tapi di sini tidak memakai kekerasan. Palingan ada hukuman ringan sebagai konsekuensi, hadiah, ya itu-itu aja. Jadi perkembangannya mengalami kemajuan lah. Kalau bolos pramuka itu yang dipanggil. Sistem kontrolingnya setiap hari senin itu dipanggil yang hari sabtu pas pramuka nggk masuk.
Ario
:Hukumannya gimana pak?
Pak budi
:Cuman lari, sambil dikasih pengertian. Ini yang nanganin pihak DA sendiri, Cuma ditawarkan beberapa alternatif mau lari, pust up apa mau apa. Yang memilih mereka sendiri. Kita nggk langsung menentukan. Cuma memang sekarang yang bolos udah jarang, dulu kan banyak. Dari situ kita menyadari ada perkembangan dari segi itu sudah mulai ada kesadaranlah.
Ario
:Itu untuk selas X ya pak?
Pak budi
:Iya
Ario
:Kalo tahun depan gimana?
Pak budi
:Tetap kelas X, kelas XI nya nanti masuk DA. Sebenarnya kan pramuka itu kan terbatas, tapi anehnya kan pendidikan formal. Harusnya kelas XII pun tetap menjadi anggota. Meraka nggk mungkin mau latihan dengan kelas X. Harusnya tetap selama masih siswa penegak. Penegak Kan ada dua tingkatan BANTARA sama LAKSANA. Yang sudah BANTARA harusnya melanjut ke LAKSANA, tapi selama ini belum. Belum banyak yang mampu sebenarnya hanya aplikasi kalau BANTARA itu hanya untuk dirinya sendiri, kalau LAKSANA untuk dirinya dan orang lain. Terjun ke masyarakat, mengamalkan. Beda dengan Pandega, didalamnya harus membuat makalah, presentasi dan lain-lain. Sampai umur 25,
baru ikut pramuka dewasa. Sedangkan penegak itu dari 15 sampai 20. Sekarang itu guru-guru wajib ikut diklat pramuka, kemaren hari minggu kemaren itu terakhir ada KMD selama seminggu dari dinas pendidikan nonformal dekat manding itu, itu ada guru-guru dari SD, SMP dan SMA. Itu yang ngelola dari kuarcab, kemaren diajak tapi malas, banyak kegiatan di rumah. Tapi saya ada waktu satu jam tak nengok ke sana. Sekarang dituntut udah bisa pramuka guru-guru karna ada kolaborasi pelajaran kurikulum 2013 kan begitu. Ario
:Tapi kurikulum 2013 nggk berbeda ya untuk pramukanya?
Pak budi
:Nggk, yang penting ada kegiatan pramuka. Katanya pramuka masuk ke dalam pelajaran wajib karna didalamnya ada pendidikan karakter. Yang paling pas untuk membentuk karakter itu ya lewat pramuka. Sehingga pramuka di masukkan dalam kurikulum. Tapi dalam kenyataannya, biasa nggk ada yang berubah.
Ario
:Untuk DA jabatannya berapa lama?
Pak budi
:Satu tahun masa baktinya, nanti bulan 12 ganti lagi. Nggk tahu nanti tahun depan karna kelas X masuk dalam kurikulum 2013 to, sampai sekarang belum ada aturan yang jelas persiapan kegiatan pramuka di kurikulum 2013. Walaupun banyak sekali dinas-dinas yang mengadakan yang melibatkan pramuka. Misalkan kemaren tu lewat MENPORA itu, terus training kepemudaan apa gitu, tapi melibatkan anak pramuka. Terus belum lama ke cibubur itu. Banyak sekali dinas-dinas yang menngadakan kegitan semacam itu, karena itu ada anggarannya.
Ario
:Kalau dana-dana pramuka dari mana?
Pak budi
:Kita dari DA itu kita nggk punya donatur, atau mau mencari terobosan. Dari sekolah ada, itupun untuk kegiatan yang besar, kayak PTA, pelantikan DA, kemah itu sekolah yang nanggung. Tapi untuk administrasi pengeluaran di tingkat dewan, pengurus DA baik itu untuk PHOTO COPY, peralatan OUT BOND itu dari kas ada. Kas itu di dapat dari iuran anggota, iuran pengurus. Tiap munggunya dua ribu. Sehingga mereka punya kas, kalo nggk kayak gitu nggk ada pemasukan. Kemaren yang kelas 12 itu sampe 600 ribuan kasnya, jadi kemaren bisa bakar-bakar ikan, ayam dll.
Ario
:Kalau untuk fasilitas-fasilitas sekolah itu ada?
Pak budi sekolahan.
:Iya, kita beli sendiri, tapi lewat sekolahan. Dibayarin
Ario
:Sekarang udah lengkap ya pak?
Pak budi
:Sudah, yang belum komputer. Karna kita belum punya ruangan. Kita kepengen punya ruangan, punya kantor seperti OSIS, PMR, jadi bisa pasang karpet. Ada komputernya jadi enak. Tapi belum bisa, repotnya ya itu. Dianggap lancang kalo ngusulkan kayak gitu, terlalu menggebu-gebu. Padahal Itu kan untuk persiapan agreditasi GUDEP tahun 2015. Jadi GUDEP itu bentuknya harus jadi, baik itu predikatnya itu A, B, C apa D. yang dilihat perlengkapan administrasimacem-macem, pragram kerja, ruangan, papan nama, itu harus ada.
Ario
:Mulai kapan pak?
Pak budi
:Mulai ini 2014, tapi untuk Bantul mulai 2015. Ini belum, makanya perlu dipersiapkan itu kandalam rangka persiapan itu. Perlengkapan sarana dan prasarana kurang jelas, kalau punya ruang sendiri kan enak, bisa di inventarisir, tertib barang2nya direkap. Pernah kita merekap tapi bukunya nggk tahu kemana.
Ario
:Kalo mau narok barang2nya di mana pak?
Pak budi
:Di pojok itu lo, samping kelas X agama, pas pintu pager itu. Itu kecil itu, ukuran 1x0,5 meter. Paling panjang, itu paling ketampung, itu kalau ditengok pada basah dibawahnya. Padahal barang2 punya kompor gas 2, punya wareles dll.
Ario
:MAN yang aktif pramukanya di bantul itu mana aja ya pak?
Pak budi
:Wonokromo sama gandekan, tapi dimata kuarcab yang sudah dekat ya MAN Gandekan.
Ario
:Yang di MAN Wonokromo pembinanya kenal pak?
Pak budi
:Kenal,
Ario
:Pak kepala sekolah gimana pak?
Pak budi
:Sebenarnya yang banyak tahu tentang pramuka ya pembina pramuka,
Ario
:Kalau di MAN metode apa yang sering digunakan pak?
Pak budi
:Ya kalau di pramuka itu kan menggunakan pendekatan, pengayaan tanpa kekerasan, bukan hanya pada kelas X, DA pun
Keberanian menanggung resiko
perlu ada penambahan ilmu. Rencananya kita tgl 30 ada kegiatan pendalaman materi, sebelum ujian. Nanti ketika malam tahun baru an, pakai pakaian bebas tapi nanti jam 11 ganti pakai pakaian pramuka semua menyelusuri kuburan, disana yasinan. Itu bagian dari pendekatan juga, tapi rencananya mau di cegal oleh pihak sekolah. Kegiatan harus disekolah, padahal kalau disekolah mau kegiatannya apa, kan pramuka di alam, mendaki gunung bagian dari pramuka, heking, tali-temali, pionering, turun tebing, itu bagian dari pramuka. Sekarang pramuka mengglobal, luas. Masalah pecinta alam masuk, masalah semuanya masuk pramuka itu kan global. Tapi kita mengadakan kegiatan nggk minta di sekolah, mereka iuran sendiri 5 ribuan, iuaran itu kan sebagai wujud kebersamaan, akhirnya timbul ooo dengan adanya iuran adanya rasa tanggungjawab, sebenarnya pernah gratisan, tapi nanti mereka jd malas. Tapi kalau iuran kan ada ikatan, memang kalau ada kekurangannya nanti saya yang nambahin.
Ario
:Ketika kegiatan cowok dengan cewek dipisah ya?
Pak budi
:Pramuka itu kan satuan terpisah, dalam melaksanakan kegiatan itu bersama-sama. Cuma mereka itu nggk mungkin, walaupun berduan. Pernah tidur itu kepalanya itu berdekatan, nggk masalah. Nggk mungkin melakukan sesuatu hal negatif, bedanya anak pramuka gitu. Walaupun sama2 pacar misalnya beda dengan pondok lo ya, pramuka itu satuan terpisah, satuan terpisah itu masing-masing satuan, satuan putra satuan putri itu masing2 punya pemimpin masing2. Ketika digabung masing2 punya ketua 2. Sekretaris 2, bendahara 2, dll.
Ario
:Kalau untuk setahun itu biasanya semua kegiatan itu bisa terlaksana semua pak?
Pak budi
:Kan itu program kerja,awal tahun itu kan membuat program kerja. Kadang belum sampat di sampaikan, misalkan kita butuh pemateri dari luar kadang nggk sempat. Tergantung.
Ario
:Kedepan itu pak, saya akan lebih fokus ke sikap kreatifnya pak, kreatifitas kan dipecah lagi menjadi 3. Ada sikap kreatif, ada yang berbentuk produk, dan ada yang berfikir kreatif. Saya itu lebih ke sikap kreatifnya. Kalau disikap kreatif kan mungkin dia berani, teguh pendirian, disiplin dan lain sebagainya kan. Kecuali hasil produk kan hasil yang diciptakan. Kalau berfikir kreatif mungkin dia inisiatifnya tinggi. Saya lebih ke sikap kreatifnya.
Pak budi
:Berarti pendekatannya lewat DA, lewat pengurusnya. Itu kemaren waktu pelepasan DA, mereka masing-masing orang berbicara kesan dan pesan yang dirasakan. ada yang nangis itu sampai jam 2 malam baru selesai. Ada yang mengatakan terimakasih udh membeikan waktu belajar bersama, mmbentuk kepribadian dll. Itu hasil dari bicara mereka sendiri, manfaatnya dirasakan oleh mereka. Bahkan ada dia juga ikut di DA, juga ikut di OSIS. Tapi lebih banyak merasakan manfaatnya di DA. Di OSIS nggk boleh, harus manut sama kesiswaannya, tapi kalau di DA nggk, mereka terserah punya kreatifitas sendiri. Pembina hanya mengarahkan. Pramuka mengajari mereka kreatif, kalau OSIS tu mau rapat ada makannya, makannya nasi padang. Pramuka nggk, toh mereka juga nggk mengeluh.
Ario
:Pembentukan karakter gitu ya pak.
Pak budi
:Hhhmm, yuk sekarang gimana biar bisa ngmong, akhirnya yg mmbuka rapat bergilir. Belajar mengutarakan pendapat, sampai hp pun, awalnya hp itu kalau rapat main hp. Sekarang mereka punya kesepakatan, hp dikumpulkan semuanya jadi nggk ada yang main hp semua fokus. Itu dibikin oleh mereka sendiri. Kalau kita pengen dihormati, kita harus menghormati orang. Kalau mau omongan kita di dengarkan bagaimana kita mendengarkan omongan orang lain.
Keteguhan terhadap pendirian
Dokumentasi Upacara Pembukaan Latihan Kepramukaan Sumber Data Jabatan Lokasi Hari/Tanggal Jam
: Budi Hartono, S.Sos. I : Pembina Satuan Pramuka Putra : Lapangan Basket : Sabtu/22 November 2014 : 14.15-14.18 WIB
Alhamdulillah Salam pramuka SALAAAM
Keinginan untuk berkembang
Disuasana yang mendung di hariterakhir kita akan mengadakan kegiatan kepramukaan. Di semester ganjil insyaallah ini yang terakhir. Persiapan untuk UAS, kita berharap agar adik-adik semuanya dengan adanya kepramukaan seperti inilah yuk mari kita ikuti dengan seksama apa yang dibimbing oleh kakak-kakak dewan ambalan entah itu dalam bentuk kedisiplinan, semangat belajar, kebersamaan dan sebagainya. Karena ini akan memupuk karakter kita untuk mencari pribadi-pribadi pramuka. Insyaallah bagi siapa yang mau mendalami dan masuk ........ dia akan enak. Kalau sudah menemukan jati diri walaupun kita menjadi orang yang miskin sekalipun tetap bahagia, jadi orang kaya tidak sombong. Harapan saya anda semua sukses dalam hidup ini. Itu saja, nanti materi di ruangan yaa, di aula bagitu sudah di absen nanti langsung turun supaya kita lebih pulang cepat di bawah jam 15:15. Mungkin itu saja mengingat hari ini ada kegiatan yang bersamaan yaitu pembentukan PMR MAN Gandekan Bantul. Terimakasih kurang lebihnya mohon maaf, wassalamu’alaikum wr.wb.
Sumber Data Jabatan/Kelas Lokasi Hari/Tanggal Jam
: Bary Mustaqim : Pengurus Dewan Ambalan Putra/XI Agama : Aula Man Gandekan : Jum’at/219 Desember 2014 : 10.00-10-24 WIB
Ario
: Selama pengalaman di DA, kira2 aktif?
Bary
: Aktif, mendapatkan pengalaman2, juga pengalaman di luar
Ario
: Apa aja contohnya?
Bary
: Tahu alam2, yg jelas menyenangkan.
Ario
: Acara tiap tahun pasti ada ya?
Bary
: Iya, kayak kemah
Ario
: Sering dapat tantangan atau tugas2?
Ketekunan dalam menghadapi cobaanBary
: Iya sih, kalo lgi lomba2. Pas kemah
Ario
: Kalau dari pembina ada tugas?
Bary
: Di luar apa di dalam?
Ario
: Baik di luar maupun di dalam
Bary
: Kalo di dalam sih masih di dampingin semua, kecuali yg hal2 ringan misalnya membuat pionering yg baru. Kalo di luar dikirim sering, misalnya perwakilan lomba maupun kemah
Ario
: Siapa yg di kirim ke cibubur untuk jambore kemaren?
Bary
: Erlin sm eko
Ario
: Banyak dapat pengalaman baru dalam kepramukaan
Keterbukaan terhadap pengalaman baru Bary Ketekunan dalam menghadapi cobaan
Ario Bary
Ario Ketekunan dalam menghadapi cobaan Bary
: Iya, banyak : Banyak sering dapat resiko? Kan resiko terkadang identik dengan pengorbanan : Iya, pengorbanan fisik, misalkan dulu ketika pelantikan DA, : Kalau pengorbanan materi?
: Iya, Cuma iuran buat bakar2 ayam breng.
Ario
: Nggk memaksa ya?
Bary
: Iya
Ario
: Berapa biasanya iurannya?
Bary
: Palingan Cuma rp 10.000
Ario
: Kalau yg ditanamkan ke anak2 kelas X, misalnya ada pengorbanan juga?
Bary
: Iya, kalo hr sabtu ketika latihan targetnya hrus menguasai materi seperti tali temali, sandi2 juga.
Ario
: Banyak nggk setiap tahun itu di utus untuk keluar mewakili MAN?
Bary
: Banyak, kebanyakan kemah, jambore, kadangan lomba2
Ario
: Lomba apa aja?
Bary
: Kebanyakan lomba tentang pramuka, kayak pionering
Ario
: Pernah mengalami ada hal atau seseorang yang berbeda dengan kamu kayak beda agama atau budaya gitu?
Toleransi terhadap ketaksaan Bary Ario Keteguhan terhadap pendirian
: Pernah, biasa aja nggk merasa kita yg paling benar. Toleransi. Biasanya yg banyak berbeda agama ketika perkemahan se-DIY : di dalam pramuka dilatih nggk biar bisa berbicara di depan?
Bary Toleransi terhadap ketaksaan
: Dilatih, misalnya ketika rapat diganti terus yg menjadi moderator, jd bergilir. Juga didalam diskusi di latih agar bisa berpendapat, jd harus ngomong biar terlatih.
Ario
: Jika dalam diskusi, ada pendapat orang gimana?
Bary
: Harus dihargai,
Ario
: Kalau diskusi, semua udh bisa menyalurkan pendapat semua?
Bary
: Nggk semua sih, masih ada yg malu
Ario
: Nggk pp, kan namanya jg proses
Bary
: Masih belajar
Sumber Data Kelas/ Regu Tempat Hari/Tgl/Pkl
: Amanda Aristiani : X MIA 1/ Perintis 3 : Depan kelas X MIA 1 : Sabtu/15 Nov 2014/14.15 WIB
Ario
: Namanya siapa dek?
Amanda Aristiani
: Amanda Aristiani
Ario
: Kelas?
Amanda Aristiani
: X MIA 1
Ario
: Setiap hari apa pramukanya?
Amanda Aristiani
: Setiap hari sabtu
Ario
: Jam?
Amanda Aristiani
: Jam 2 kurang
Ario
: Kelas agama ya?
Amanda Aristiani
: Nggk, IPA
Ario
: Regunya, regu apa?
Amanda Aristiani
: Hhmmm perintis 3
Ario
: Pramuka itu wajib untuk kelas X?
Amanda Aristiani
: Wajib,
Ario
: Kelas 11?
Amanda Aristiani
: Nggk wajib
Ario
: Kakak itu neliti tentang sikap kreatif siswa. selama ini asyik nggk ikut kepramukaan?
Amanda Aristiani
: Asyik, enak
Ario
: Apa aja kegiatan-kegiatannya?
Amanda Aristiani
: Tali temali asyik, ..............
Ario
: Yang membina latihan pramuka siapa? DA ya?
Amanda Aristiani
: DA sama pak budi, sama bu ety : Jadi kalau misalnya, “keluar dari pramuka ya ”Ada nggk organisasi lain?
Ario Amanda Aristiani
: Ada, PMR
Ario
: Katanya PMR itu tgl 22 ya pelantikannya? ................................................................
Ario
: Kalau mengerjakan soal, lebih senang yang pilihan ganda atau esay?
Amanda Aristiani
: Esay
Ario
:
Amanda Aristiani
: Nggk gimana2,
Ario Ketekunan dalam menghadapi cobaan Amanda Aristiani
Kalau misalnya, seringgk dapat cobaan. Misalnyasering nggk dapat duit, atau nggk itu gimana?
: Tapi sabar ya?
: Iya
Ario
: Dalam pramuka juga banyak game2 yang menantang, itu buat?
Amanda Aristiani
: Melatih mental
Ario Keberanian menanggung resiko
: Ada acara waktu kmaren kk ikut pengukuhan DA, itu lewat kuburan berani po?
Amanda Aristiani situ
: Berani, kan kami kelompok yang pertama sampai di
......................................................................................... Ario
: Kemarin itu mbak erlin itu ke cibubur katanya sama eko, kmren tu irsyad. Tapi dia nggk mau. Itu yang ditunjuk perwakilan dari jogja kalau nggk salah.
Ario
: Senang nggk kalau kemah?
Amanda Aristiani
: Senang
Ario
: Udh pernah kemah di MAN?
Amanda Aristiani
: Belum,
Ario
: Belum ya, baru setengah semester.
Ario
: Sering nggk kalau di sekolah dapat PR?
Amanda Aristiani
: Sering
Ario
: Enak nggk?
Amanda Aristiani
: Tergantung dengan soalnya mudah atau nggk
Ario Amanda Aristiani sekolah
: Kan kalau di rumah bisa minta bantu sama orang tua atau teman? : Iya, terkadang juga nanya sama teman yang beda
Ario
: Adek tu kalau dari pandangan teman2 yang lain termasuk orang yang bertanggungjawab nggk?
Amanda Aristiani
: Hhmm... yang nilai kan orang lain, saya kan sebagai ketua kelas
Ario
: Suka yang baru atau yang lama, maksudnya tu hal yang biasa-biasa aja?
Ketekunan dalam menghadapi cobaan Amanda Aristiani
: Yang baru, kan menantang
Ario
: Walaupun itu berbahaya?
Amanda Aristiani
: Iya, nggk papa
Ario
: Berarti adek tu mudah penasaran?
Keinginan untuk berkembang Amanda Aristiani
: Penasaran banget, misalnya orang manggil mau ngomong trus nggk jadi
Ario
: Jadi hrus tuntas gitu ya?
Ario
: suka nonton nggk?
Amanda Aristiani
: Iya nonton di rumah, tapi jarang nonton di bioskop
......................................................... Ario
: Kalau di kelas sering bicara di depan kelas?
Amanda Aristiani
: Jarang
Ario
: Kalau misalnya lg diskusi ada pendapat orang lain, pendapat orang lebih bagus?
Amanda Aristiani
: Kenapa nggk
Ario
: Berarti nggk egois
Ario
: Suka film2 petualangan?
Amanda Aristiani
: Nggk terlalu, biasa aja
Ario
: Senang film horor ya?
Amanda Aristiani
: Iya senang
Ario
: Tapi nggk penakut kan?
Amanda Aristiani
: Nggk
Ario
:
Keteguhan terhadap pendirian
Terkait dengan teguh pendirian, sering nggk mengalami hal misalnya “dari pada nanti teman2 itu marah sama saya, nggk ush aj gitu?
Amanda Aristiani
: Nggk, kalo memang itu benar kenapa nggk,
Ario
: Seringg ketika melaukan sesuatu takut salah?
Amanda Aristiani
: Nggk takut sih
Sumber Data Kelas/ Regu Tempat Hari/Tgl/Pkl
Ario
: Mutia : X MIA 2/ Pencoba 2 : Depan kelas X MIA 2 : Sabtu/15 Nov 2014/14.30 WIB
: Siapa namanya?
Mutia : Mutia Ario
:Kelas berapa?
Mutia :MIA 2 Ario
:Regunya?
Mutia :Pencoba 2 Ario
:Kenal nggk sama kk?
Mutia :Pernah liahat, PPL KKN UIN? Ario
:Owh, iya
Ario
:Sekarang itu kk akan meneliti disini tentang Pramuka
Ario
:Senang nggk ikut pramuka?
Mutia :Aku, kurang suka Ario
:Kenapa?
Mutia :Nggk tahu, kurang suka aja Ario
:Apa karna bosen, atau kurang asyik, atau hoby nya itu memang bukan pramuka.
Mutia :Kalau asyik, asyik ya. Pengalaman banyak. Tapi, nggk tahu kurang suka aja. Ario
:Hoby nya apa?
Mutia :Apa aja, Ario
:Apa aja, membaca, atau apa gitu?
Mutia :Lihat film, lihat film suka
Ario
:Nonton berarti ya?
Mutia :Iya Ario
:Kalau kegiatan yang paling disukai dalam kegiatan pramuka apa? Kan ada tali temali, simapore,
Mutia :Itu loh yang sandi-sandi itu Keinginan untuk berkembang Ario
:Berarti mudah penasaran?
Mutia :Iya, kan nyari-nyari itu Ario
:Ada bukunya kan?
Mutia :Ada Ario
:Kira-kira adek itu suka nonton ya, nonton apa?
Mutia :Film, Ario
:Film apa? Petualangan?
Keterbukaan terhadap pengalaman baru Mutia :Action, petualangan Ario
:Kalau misalnya, sering ya dapat cobaan. Kira-kira menyikapnya gimana? Mudah patah semangat, atau gimana?
Mutia : Biarin aja Ario
:Biarin berlalu
Ario
:Tapi sabar kan?
Mutia :Tergantung, kalo masih bisa sabar ya sabarkalo nggk ya Ario
:Berarti relative ya
Mutia :Tergantung cobaannya apa Ario
:Kalau misalnya dari sekolah sering dapat PR, itu senang atau malah kurang?
Mutia :Tergantung PR nya, kalo PR nya berat bangat, ya nggk suka lah
Ario
:Kan kalo di rumah kan bisa minta bantu ke teman atau orang tua
Mutia :Tapi kan belum tentu orang tua itu tau gitu lo Ario
:Kemarin ikut pengukuhan DA itu?
Mutia :Iya Ario
:Penakut nggk orangnya?
Mutia :Lumayan penakut Ario
:Kenapa?
Mutia :Waktu jalan malam takut Ario
:Kalau kegelapan takut nggk?
Mutia :Nggk terlalu sih Ario
:Takut kepada orang, atau hantu, atau binatang?
Mutia :Orang takut, pertama orang, kedua hantu, baru binatang Ario
:Binatang kayak anjing
Mutia :Anjing takut Ario
:Menurut temen2 yang lain, adek itu orangnya itu bertanggung jawab nggk?
Mutia :Nggk tahu Ario
:Jadi apa di kelas? Ketua kelas, ketua kelompok?
Mutia :Bukan Ario
:yang jelas kalau orang ngasih amanah itu gimana?
Mutia :Menjalankan amanah itu, Ario
:Kalau misalnya salah gimana?
Mutia :Tanggung resiko Keberanian menanggung resiko Ario
:Kalau di bilang penakut itu nggk terlalu ya?
Mutia :Nggk terlalu,Tapi ya penakut, hhhh Ario
:Lebih suka hal-hal yang baru atau yang biasa-biasa saja?
Mutia :Yang biasa-biasa saja Ario
:Kalau di suruh milih, milih hal yang baru atau yang baru
Keterbukaan terhadap pengalaman baru Mutia :Yang baru Ario
:Sudah pernah ikut kemah di MAN?
Mutia :Belum Ario
:Senang nggk klo di suruh kemah?
Mutia :Senang Ario
:Adek tu mudah penasaran?
Mutia :Penasaran Ario
:Misalnya orang manggil, trus nggk jd ngmong?
Mutia :Penasaran banget, kepo, hhhhhh Ario
:Tapi kalo di minta pendapat?
Mutia :Jarang, soalny klo di kelas diskusinya Cuma diskusi bab gini2 aja Ario :Klo misalnya adek berpendapat, trus ada orang lain juga berpendapat? Toleransi terhadap ketaksaan Mutia :Menghargai pendapat itu Ario
:Kecuali klo memang pendapat kita lebih bagus, jd harus teguh pendirian?
Ario
:Nanti klo udh kelas 11 masih ingin latihan pramuka?
Mutia :Nggk, cukup aja Ario
:Sering nggk adek ngerasa takut salah?
Mutia :Iya, sering. Kurang percaya diri
Ario :Di pramuka kan dilatih untuk percaya diri, hrus aktif Sumber Data : Afid Kelas/ Regu : X IIS 2/ Penegak 3 Tempat : Depan kelas X IIS 2 Hari/Tgl/Pkl : Sabtu/15 Nov 2014/14.30 WIB Ario
: Siapa namanya?
Afid
: Afid
Ario
:Kelas?
Afid
:IIS 2
Ario
:Regunya apa?
Afid
:Penegak 3
ARIO :Ini mau neliti tentang pramuka di MAN, jadi mau minta datanya Ario
:Selama udah lebih kurang tahun ya, kira-kira senang nggk pramuka?
Afid
:Senang
Ario
:Senang?
Afid
:Iya
Ario
:Apa yang membuat senang?
Afid
:Udah terbiasa dari SD
Ario
:contoh kegiatan dalam pramuka?
Afid
:Tali temali
Ario
:Kalo kemah senang?
Afid
:Senang, tapi ada yang susah.
Ario
:Apa itu?
Afid
:Kalo di hukum
Ario
:Kan biasanya tu hukumannya mendidik juga, nggk terlalu berat2 berat amat lah, Kirakira yang didapat dari SD, SMP, MAN itu apa dari pramuka? Banyak nggk manfaatnya?
Afid
:Iya banyak
Ario
:Sering nggk percaya diri, ngomong depan orang?
Afid
:Jarang
Ario
:Jadi ketua kelas nggk?
Afid
:Nggk
Ario
:Suka dengan hal-hal yang baru apa nggk?
Keterbukaan terhadap pengalaman baru Afid
:Iya
Ario
:Kecewa nggk kalo tidak dilibatkan dalam kegiatan sekolah?
Afid
:Nggk
Ario
:Misalkan kamu disuruh jadi petugas, kan hari senin itu biasanya ada upacara, kamu disuruh jd petugasnyadibanding kamu nggk bertugas. Lebih senang mana?
Afid
:Yang biasa aja, nggk jd petugas
Ario
:Tapi kalau kamu ditunjuk jd ptugas gmn?
Afid
:Insyaallah
Ario
:Kalau masalah tanggung jawab, afid itu sudah bertanggungjawab belum?
Afid
:Kadang-kadang
Afid
:Kalo melakukan kesalahan, minta maaf
Ario
:Senangnya kalo pas ujian senang dengan soal-soal pilihan ganda atau esay?
Afid
:Pilihan ganda
Ario
:Kalau misalnya afid lg berdiskusi, kan sring tu berbeda pendapat sm orang lain. Menghargai pendapat orang atau gimana? Toleransi terhadap ketaksaan Afid
:Menerima
Ario :Tapi kalau mungkin menurut kita itu pendapat kita memang bagus, itu perlu kita pertahankan nggk? Afid
:Kita pertahankan
Ario
:Masih kurang PEDE?
Afid
:Iya
Ario
:Biar pede caranya gimana?
Afid
:Hhhhmmm
Ario
:Senang nggk nonton film? Senang yang horor, petualangan, acton atau gmn?
Afid
:Hhmm
Ario
:Horor senang nggk?
Afid
:Senang
Ario
:Tapi termasuk penakut nggk?
Afid
:Ya kalo lagi nggk penakut, berani
Ario Ketekunan dalam menghadapi cobaan Afid
:Kemaren kan waktu pengukuhan DA itu, itu kan lewat kuburan berani nggk?
:Berani
Ario
:Cuma kalo sendirian lewat kuburan?
Afid
:Iya agak takut
Ario
:Sering nggk takut salah?
Afid
:Jarang
GROUPING
A. Ketekunan dalam Menghadapi Cobaan 1. Mohamad Yusuf, S.Ag / Kepala Madrasah MAN Gandekan Bantul Pak Mohamad Yusuf : Nggk, jd semua madrasah aliah. Jd perkemahan siswa madrasah aliyah swasta negeri se-provinsi. Didalamnya tidak hanya tentang kepramukaan saja, ada keagamaan, juga ada karya siswa artinya kreatifitas. Itu memang menumbuhkan kreatifitas, menimbulkan kemandirian, 2. Budi Hartono, S. Sos. I/ Pembina Satuan Pramuka Putra Pak Budi
: Kan ada to, tentang jelajah malam misalnya Itu kan bentuk dari menghadapi cobaan. Ada tantangan juga dari pos ke pos, pos 1 misalna dikasih pertanyaan ini, pos 2 nanti disuruh menyanyikan lagu dan seterusnya. Belum lagi ada pos bayangan. Pak Budi : Mereka kepengen mendaki gunung, telusur pantai misalnya. Kita harus kena air tantangan bagi mereka jangan sampai kena ombak nanti hanyut. Ini resiko. 3. Bary Mustaqim/ Pengurus Dewan Ambalan Putra/ XI Agama Bary
: Sering dapat tantangan atau tugas2, kalo lgi lomba2. Pas kemah Bary : resiko.Iya, pengorbanan fisik, misalkan dulu ketika pelantikan DA, Bary : pengorbanan materi.Iya, Cuma iuran buat bakar2 ayam breng. 4. Amanda Aristiani/ X MIA 1/Perintis 3 Amanda Aristiani Amanda Aristiani
: Iya, sabar : Dalam pramuka juga banyak game2 yang menantang, itu buat Melatih mental Amanda Aristiani : Suka Yang baru, kan menantang 5. Afid/ X IIS 2/ Penegak 3 Afid
: Berani, lewat kuburan berani
B. Keberanian Menanggung Resiko 1. Mohamad Yusuf, S.Ag/ Kepala Madrasah MAN Gandekan Bantul Pak Mohamad Yusuf : perkemahan siswa madrasah aliyah swasta negeri se-provinsi. Didalamnya tidak hanya tentang kepramukaan saja, ada keagamaan, juga ada karya siswa artinya kreatifitas. Itu memang menumbuhkan kreatifitas, menumbuhkan keberanian, 2. Budi Hartono, S. Sos. I/ Pembina Satuan Pramuka Putra Pak Budi
: ada pengorbanan materi. Iya, nggk memaksa. Karna untuk mengakrabkan mereka Pak budi :Ya kalau di pramuka itu kan menggunakan pendekatan, pengayaan tanpa kekerasan, bukan hanya pada kelas X, DA pun perlu ada penambahan ilmu. Rencananya kita tgl 30 ada kegiatan pendalaman materi, sebelum ujian. Nanti ketika malam tahun baru an, pakai pakaian bebas tapi nanti jam 11 ganti pakai pakaian pramuka semua menyelusuri kuburan, disana yasinan. Itu bagian dari pendekatan juga, tapi rencananya mau di cegal oleh pihak sekolah. Kegiatan harus disekolah, padahal kalau disekolah mau kegiatannya apa, kan pramuka di alam, mendaki gunung bagian dari pramuka, heking, tali-temali, pionering, turun tebing, itu bagian dari pramuka. Sekarang pramuka mengglobal, luas. Masalah pecinta alam masuk, masalah semuanya masuk pramuka itu kan global. Tapi kita mengadakan kegiatan nggk minta di sekolah, mereka iuran sendiri 5 ribuan, iuaran itu kan sebagai wujud kebersamaan, akhirnya timbul ooo dengan adanya iuran adanya rasa tanggungjawab, sebenarnya pernah gratisan, tapi nanti mereka jd malas. Tapi kalau iuran kan ada ikatan, mamang kalau ada kekurangannya nanti saya yang nambahin. 3. Amanda Aristiani/ X MIA 1/Perintis 3 Amanda Aristiani
: pengukuhan DA, itu lewat kuburan Berani, kan kami kelompok yang pertama sampai di situ 4. Mutia/ X MIA 2/ Pencoba 2 Mutia
:Tanggung resiko
C. Keinginan untuk Berkembang 1. Budi Hartono, S. Sos. I/ Pembina Satuan Pramuka Putra
Pak Budi
: Iya, mereka sering berinisiatif. Pak nanti kita ngadain ini itu, Pak Budi : kita berharap agar adik-adik semuanya dengan adanya kepramukaan seperti inilah yuk mari kita ikuti dengan seksama apa yang dibimbing oleh kakakkakak dewan ambalan entah itu dalam bentuk kedisiplinan, semangat belajar, kebersamaan dan sebagainya. 2. Amanda Aristiani/ X MIA 1/Perintis 3 Amanda Aristiani
: Penasaran banget,
3. Mutia/ X MIA 2/ Pencoba 2
Mutia Mutia
: kegiatan yang paling disukai dalam kegiatan pramuka,sandi-sandi : penasaran .Iya, kan nyari-nyari itu
D. Toleransi Terhadap Ketaksaan 1. Budi Hartono, S. Sos. I/ Pembina Satuan Pramuka Putra Pak Budi
: Udah keliatan,menghargai perbedaan agama, budaya dll. karna pramuka kan flural, fluralisme. Biasa aja ketika ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Di acara besar pramuka misalkan ketika ada juga yg non islam, kita saling menghargai misalnya ketika berdoa, mereka juga dipersilahkan berdo’a menurut keyakinan masing2. 2. Bary Mustaqim/ Pengurus Dewan Ambalan Putra/XI Agama Bary
: Pernah, biasa aja nggk merasa kita yg paling benar. Toleransi. Biasanya yg banyak berbeda agama ketika perkemahan se-DIY Bary : Jika dalam diskusi, ada pendapat orang,Harus dihargai. 3. Mutia/ X MIA 2/ Pencoba 2 Mutia
: berpendapat, trus ada orang lain juga berpendapat ,Menghargai pendapat itu 4. Afid/ X IIS 2/ Penegak 3
Afid
: berbeda pendapat sm orang lain. Menghargai pendapat orang atauMenerima
E. Keterbukaan Terhadap Pengalaman Baru 1. Budi Hartono, S. Sos. I/ Pembina Satuan Pramuka Putra Pak Budi
: Acaranya refleksi akhir tahun 2014 di dalamnya ada bakar2 ayam dan makan2, ini baru ranahnya senang2 dulu, baru nanti sekitar jm 11 an memakai pakaian pramuka kemudian jelajah kuburan di sana tahlilan dan berdo’a. Kemudian tak buat mencari jejak atau jelajah malam baru nanti setelah itu kita refleksi selama ini yg udh di kerjakan, renunganlah.... , tafakur, kemudian nanti ada motivasi. Berdasarkan hasil pengamatan beberapa tahun terakhir, mereka merasa banyak pengalaman yang sangat berharga. Satu, manfaatnya ketika kita malam tahun baru, bagi mereka yang mempunyai pacar mereka tidak malam tahun baruan berdua2an, karna banyak lo yang ke penginapan dll. Orang tua mereka juga senang anak mereka kita kasih wadah untuk berbuat yang positif, ini kan bisa terjadi karna langsung tak ajukan ke pak kepala, tapi ini nggk memakai anggaran sekolah lo. Jadi mereka buat bakar2 ayam, makan2 itu iuran nanti kekurangannya sy yg nambahin. Pas acara tahlilannya nanti lampunya dimatiin semua. Pak Budi : Iya, kemaren aja ketika evaluasi curhat sama kita. Mereka merasa nyaman untuk terbuka ketika dlm pramuka. 2. Bary Mustaqim/ Pengurus Dewan Ambalan Putra/XI Agama Bary : Iya, banyak pengalaman baru dalam kepramukaan 3. Mutia/ X MIA 2/ Pencoba 2 Mutia :Action, petualangan 4. Afid/ X IIS 2/ Penegak 3 Afid
:Iya, hal-hal yang baru
F. Keteguhan Terhadap Pendirian 1. Mohamad Yusuf, S.Ag / Kepala Madrasah MAN Gandekan Bantul Pak Mohamad Yusuf : perkemahan siswa madrasah aliyah swasta negeri se-provinsi. Didalamnya tidak hanya tentang kepramukaan saja, ada keagamaan, juga ada karya siswa artinya kreatifitas. Itu memang menumbuhkan kreatifita, menimbulkan kepercayaan diri, 2. Budi Hartono, S. Sos. I/ Pembina Satuan Pramuka Putra Pak Budi
: Karna di dalam forum rapat kan mereka nanti bergilir menyampaikan pendapatnya, Pak budi :Hhhmm, yuk sekarang gimana biar bisa ngmong, akhirnya yg mmbuka rapat bergilir. Belajar mengutarakan pendapat, sampai hp pun, awalnya hp itu kalau rapat main hp. Sekarang mereka punya kesepakatan, hp dikumpulkan semuanya jadi nggk ada yang main hp semua fokus. Itu dibikin oleh mereka sendiri. Kalau kita pengen dihormati, kita harus menghormati orang. Kalau mau omongan kita di dengarkan bagaimana kita mendengarkan omongan orang lain. 3. Bary Mustaqim/ Pengurus Dewan Ambalan Putra/XI Agama Bary
: Dilatih, misalnya ketika rapat diganti terus yg menjadi moderator, jd bergilir. Juga didalam diskusi di latih agar bisa berpendapat, jd harus ngomong biar terlatih. 4. Amanda Aristiani/ X MIA 1/Perintis 3 Amanda Aristiani
: Terkait dengan teguh pendirian, kalo memang itu benar kenapa nggk,
Metode Pengumpulan Data: Dokumentasi
Materi Pelantikan DA dan Pelantikan DA
Foto Bersama DA dan Serah Terima Jabatan DA
Kirap MANDEBA dan Rapat Pengurus DA
Acara Pelantika Pengurus DA dan Penyampaian Materi Rutin Hari Sabtu
Kreasi Pionering dan Acara Pembukaan Kegiatan Kepramukaan
Salah satu contoh Hukuman (Kesadaran atas kesalahan yang diperbuat) dan Penyampaian Materi tentang Dasar-dasar Kepramukaan
Foto udara MAN Gandekan Bantul Yogyakarta
Gerbang MAN Gandekan Bantul Yogyakarta
Denah Lokasi MAN Gandekan Bantul Yogyakarta
Halaman Depan MAN Gandekan Bantul Yogyakarta