Gerakan Arsitektur Modern SRI GUNANA S. Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Klasifikasi gerakan arsitektur modern berdasarkan political ideals dan ciri-cirinya: I. The Idealist Tradition 2. The Intuitive Tradition 3. He Self Corscious Tradition 4. The Unself Conscius Traditon 5. The Logical Traditon 6. The Activist Tradition dalam perkembangan arsitektur modern dari tahun '20 - '70 dari pengamatanpengamatan Ch.Jencks. Kenapa arsitektur dikaitkan dengan politik? Baik secara komporomistis maupun bertolak belakang dalam perwujudan arsitektur. Sebab : 1. Arsitektur semakin tergantung pada patron kolekif (negara, pemerintahan, kelompok usahawan). Pada tradisi logis, perbedaan kontras terdapat pada ahli teknik dengan orientasi dan efisiensi untuk pelayanan masyarakat. Buckminster Fuller mengusulkan : Suatu sistem organisasi dunia yang memajukan insinyur sebagai arsitek dunia (universal architect) menggantikan para politikus. Pada prinsipnya: mengantikan pemikiran-pemikiran politis dengan pemikiran teknis dan efisien. 2. Pada umumnya arsitek sangat halus mempengaruhi pemakainya. Kenzo Tange mengharapkan: Dalam menghadapi tantangan realitas, kita harus bersiap-siap menghadapi masa datang dengan type revolusi teknologi baru yang dapat merubah sistem masyarakat yang ada sekarang. Perencanaan yang skematis, pertumbuhan yang kontinu merupakan dampak dari revolusi cybernetic ; yang juga merupakan ciri tradisi logis. BAGIAN I TRADISI LOGIS Periode "20-keatas; kaitan antara arsitekur modern dengan revolusi industri Revolusi industri dalam material dan teknologi mempengaruhi bentukbentuk arsitektur modern. Dengan hadirnya IPTEK, manusia memuja 'pembaharuan-pembaharuan' dan 'perubahan'. Perubahan pada tradisi-tradisi sosial and estetis (nilai-nilai lama). Dengan IPTEK, kemungkinan untuk mengembangkan/mewujudkan ide-ide tentang bentuk yang mengikuti fungsi (form follows function) semakin bertambah. Gerakan modern dalam arsitektur mencoba menyederhanakan dan menyatukan kerumitan permasalahan yang ada. Tradisi logis dengan sekumpulan sikap dan metode desain yang sistematis, menjawab kekacauan mengenai peranan perencanan bangunan dengan industri (akibat kurangnya pengertian tentang bagaimana tersebut bekerja). Sejarah desain parametrik banyak berkembang di Jepang dalam pergerakan arsitektur yang dipelopori oleh Kenzo Tange.
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
1
Dalam satu segi merupakan perkembangan dari zaman keiayan (heroic period) dari hasil akhir Le Corbusier. Dan dari segi lain; mirip dengan gerakan super sensualis (yang menggambarkan keabsolutan teknologi yang kontras dengan nilai tradisional) Aliran/Metabolisme Jepang ditempatkan pada tradisi ini sebab Jepang banyak mengambil ide dan image, dan kemudian secara sistematis menyempurnakannya (sehingga pada umumnya hasilnya lebih baik dari sumber/asal ide tersebut) Contoh : 1. Pavillon di Expo 70 (Kenzo Tange) merupakan realisasi dari • Ide Archigram (group Inggris) yaitu Plug in City 1964 dan • Yona Friedman yaitu Spatial City 1961 2. Landmark Tower, Expo 70 (Kiyonari Kikutake) Osaka Dari proyek yang ada sebelumnya yaitu : percobaan geodesic dari Bucminster Fuller dan Archigram Montreal Tower Project, '64 Sukses yang dicapai oleh para arsitek Jepang memperlihatkan keajaiban ekonomi Jepang yang berkembang pesat, ditambah dengan penemuan teknologi yang berkembang pesat pula secara alamiah membentuk suatu filosofi politik yang 'meritocracy', managerialism, dan teknorasi. Pertimbangan dari tradisi logis yang memperhatikan kebesaran yang universal dari alam dan doktrin dari fungsionalisme (asumsi dari Pierre Luigi Nervi) • apakah arsitektur bergerak kesuatu bentuk yang sama? Ya! Berdasarkan : - pendekatan hukum-hukum alam Jadi : Kelompok logis meramalkan bahwa bentuk "arsitektur dimasa yang akan datang akan selalu ditentukan oleh sifat" keteknikan dan teknologi serta fungsi dan strukturnya yang mengikuti hukum-hukum alam. Dengan kata lain: tidak akan ada suatu pengungkapan formil yang baru lepas dari sitar-sitar radio KARAKTERISTIK KELOMPOK LOGIS 1. Manfaatkan teknologi-teknologi diatas segalanya 2. Memegang ideologi seorang ahli teknik (engineer) 3. Fungsionalis dan mengembangkan pendekatan kepada hukum-hukum alam 4. Mengandalkan sistem managemen Permasalahan dipecahkan dengan metode perencanaan yang sistematis Christopher Alexander mengenalkan suatu metode parametrik (suatu masalah dianalisa menjadi parameter-parameter yang jumlahnya ribuan-jutaan --- lalu diorganisasi) 5. Menerapkan disiplin-disiplin ilmu dan penalaran (statistik, giometris, sistematik, statika, dll) 6. Ada keinginan untuk memulai menata lingkungan baru PRAGMATIS --- IDEAL --- UTOPIAN --- FUTURISTIK TOKOH DAN KARYA 1. BUCKMINSTER FULLER UNIONTANK CAR CO (1958) Sebuah bangunan dengan struktur berbentuk dom (0 384feet - high 120feet) Fungsi bangunan: tempat reperasi gerbongl tanki KA Dom ini dibentuk dari 321 unit panil hexagonal (segi 6) dengan rangka baja. Pada masa itu merupakan bentang terbesar 2. KISHO KURUKAWA Bangunan ini ditandai kapsul dengan pipa saja. Luas kapsul "2,2 m2. Dibangun dengan sistem metabolisme (semacam knock-down-red)
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
2
3. KENZO TANGE PAVILLON UTAMA XPO'70 Terdapat Space Frame dengan lebar 200 feet (60m) yang merupakan jaringan 3 dimensional untuk penyal man gaya-gaya. Fungsi-fungsi servisnya merupakan infra struktur yang ideal. lni merupakan contoh disain yang sistematis. 4. PIERLUIGI NERVI HANGGAR PESAWAT TERBANG 5 buah penyangga utama dan 21 balok pendukung yang lebih kecil dengan dimensi 335 feet x 132 feet. 5. FREI OTTO ARCTIC CITY ENVELOPE (1971) Merupakan Sperical pneumatic membrane yang diperkuat oleh jaringan sebagai pengkaku Ø 2 km, high max 240 m. Bahan: sintesis transparan dalam 2 lapis, serat "Polister tegangan tinggi seterusnya ini dibuat untuk menutupi sebuah kota untuk max 45.000 penduduk di Arctic LOGICAL TRADITION merupakan kelanjutan dari INTUITIVE TRADITION BAGIAN II TRADISI INTUITIF I. REVOLUSI GANDA, suatu pergantian orientasi Arsitek expresionist sekitar awal '20 dengan kebebasan individual, sering mencampur adukkan bentuk dengan bentuk anakisme 1.1 Akhirnya perlu ORIENTASl SOSlAL yang diwujudkan dalam konsep SOSIALlSME ROMANTIK, berdasarkan semangat kerjasama dan kekeluargaan. Terjadilah revolusi politik yang dibawa oleh GROPIUS, MIES, dan arsitek AVANTGARDE lainnya yang tergabung dalam NOVEMBER GRUPPE. 1.2 Perubahan Spiritual yang mengganti nilai-nilai arsitektur terdahulu, keduanya disebut REVOLUSl GANDA Salah seorang UTOPIAN yaitu BRUNO TAUT merupakan pengikut REVOLUSl GANDA ini, dicobannya menggabungkan KONSEP NEW CRYSTAL ARCHITECTURE dengan konsep lain yang kelihatannya kontradiktif yaitu NEW COMMUNITY SPIRIT (mencoba membangun gedung-gedung pusat masyarakat, bergaya mewah dan sangat spektakuler, seperti kristal dengan ekspresi teknologi mutakhir). II. ARSITEKTUR EKSPRESIONISME DAN FANTASTIK ldeologi arsitektur ekspresional hanya sedikit terwujud dalam bentuk arsitektur. Akibatnya 40 tahun kemudian (sekitar '60 an) kembali, sebagai kelompok kecil arsitektur fantastik ldeologi Fantastic architecture ini: Menghargai kebebasan imajinasi arsitek dalam melawan bangunanbangunan konvensional dan rationalism. Hundertwasser (Pelukis Austria-awal 60 an) dengan buku : MOLLID MANIFESTO AGAINST RATIONALISM IN ARCHITECTURE Dengan dua lema : 1. Kebebasan mencipta mernpakan seni dalam arsitektur 2. Cenderung melawan rasionalis-konvensionalis yang menganggap garis lurus adalah sesuatu yang jujur dan efisien
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
3
Hundertwasser mengajukan gagasan lain: Mengahargai kebebasan bentuk dan garis seperti makhluk-makhluk mikrobiologi. Beberapa karya yang menganut idea ini diciptakan para arsitek fantastik seperti : BRUCE GOFF, GORMAN, RODDILA, dan lain-lain (idea-idea mikrobiologis) a. Mereka memperhatikan aneka sifat barang dan bahan yangg ada disekitarnya (dari tutup botol sampai kerikil). Sebagai penyaluran ekspresi yang memiliki ketentuan dan kekuatan sendiri yang wajar b. Keahlian ahli struktur dari MORENDI sampai FREI OTTO yang menghasilkan karya eksprektif yang fantastik. III. CONTOH-CONTOH, ulasan protipe Berbicara sekitar idea fantastik, perlu diketengahkan ahli-ahli struktur sebagai arsitek yang brilian dari Morendi sampai Nervi. Frei Otto dengan kabel tariknya sampai dengan 21 km, yang mencoba mewujudkan konsep hyperbolic berupa kubah luas setebal (hanya) 14,5 cm dengan bentang 10 m Sama-sama berangkat dari pendekatan struktur, Hans Scharoun (arsitek Jerman) : Karya fantastik bisa mendekati kebenaran empirik. Scharoun sebagai arsitek UTOPIAN memegang kuat kreatifitas individu sebagai ukuran kualitas. Philharmonic Hall di Berlin, mencoba menyatakan kesan dan suasana hingar bingar pada eksterior dan interiornya. Semangat 'musical perfomance' diwujudkan dalam penataan ruang dalam mengikuti bentuk dan irama yang diciptakan air terjun (berderai, bergelora, bergemuruh, dan seterusnya). Karya lain secara politis dan fungsional digolongkan pada fantastik adalah Sidney Opera House (karya Jorn U). Karya ini banyak diperdebatkan oleh parlemen di Australia, banyak peserta yang mengundurkan diri karena program yang berubah. Secara arsitektur dapat dipertanyakan apakah shell voult sesuai dengan keperluan akustik ruangan atau ekspresi fungsi opera yang diinginkan. IV. TRADISI INTUITIF MENDATANG, kecendrungan abad 21 Idea dan bentuk diambil mulai dari hal-hal biasa sampai khayalan diluar manusiawi. Selain itu diramalkan adanya kelemahan-kelemahan yang bisa menjadi sasaran kritik, antara lain: Kesederhanaan yang cenderung naif (naivity) Asumsinya tentang hal yang melulu bersifat teknologi, akan dapat diterima dan menjadi bagian dari masyarakat. Bagaimanapun tradisi ini mencoba membenahi pandangan tersebut selain memperlihatkan potensi mereka yang bersifat sosial, yaitu potensi membangun. RESUME Pada dasarnya tradisi intuitif selalu meninjau bidang" lain ( Untuk meminjam atau digunakan kembali untuk merubah hal-hal yang ada pada masa kini) Bahasa kekhususan tradisi intuitif-fonnalisme abstrak-mencoba mempertemukan ideologi-kreatifitas-dan pendapat umum
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
4
BAGIAN III TRADISIIDEALIS 1. LATAR BELAKANG DAN PERKEMBANGAN a. Selaras dengan perkembangan zaman muncul bermacam-macam teori dan ide-ide baru. Para arsitek dihadapkan pada tantangan, bagaimana agar desain hasil pemikiran mereka dapat dimengerti oleh masyarakat yang heterogen dan macam-macam pola hidupnya. Tradisi idealis memperhatikan pada fungsionalis, ekspresif, simbolis, dan sopan santun berusaha menjawab hal diatas. Tradisi ini adalah inti arsitektur modern, karena sebagian arsitek tergabung tradisi ini. Mereka mendesain bangunan yang selaras dengan lingkungannya. Arsitek dari tradisi ini berusaha agar bentuk dapat dipahami, dan merupakan kelanjutan dari paham fungsionalisme. Paham fungsionalisme yang kaku, disempurnakan dengan membuat hasil (produk) dapat dikomunikasikan dengan masyarakat dengan tanpa meninggalkan fungsi sesungguhnya. LE CORBUSIER merupakan PIONIR TRADISI IDEALIS Pemecahan masalah sosial merupakan inti atau masalah utama dalam tradisi idealis ini, tidak hanya menganjurkan solusi masalah saja ; tapi mereka juga mengajukan usulan-usulan atau altematif dengan pertimbangan adanya perubahan di masa datang. b. Dimulai pada bulan Oktober '20 selama 2 tahun setelah itu, LE CORBUSIER menulis dimajalah L'ESPRIT NOVEAU (suatu kumpulan artikel yang berisi tentang semangat baru yaitu semangat konstruksi dan sintesa konsep yang jelas) dengan selalu menekankan pada ikatan-ikatan idealis seperti semangat baru, konsep yang jelas, ZEITGEIST, jaman besar. LE CORBUSIER berhasil mengkristalkan seluruh harapan di tahun 20-an itu, tulisan ini mendapat tanggapan yang cepat dan nyata. c. Gerakan-gerakan yang turut merasakan pandangan ini pada awal tahun 2a-an antara lain: De Stijl (Belanda), Puristme (Paris), Contructivisme (Rusia dan Hongaria), Ekspresionisme dan Utopian (Jerman), Dadaisme dan Surealisrne (New York), Kritik (Inggris dan USA) dan Formalisme (Cekoslovakia). Hal ini merupakan gabungan eksplosif dari semangat Eropa. Kejadian-kejadian di Eropa terasa cepat bergerak. Pada waktu itu LE CORBUSIER mengerjakan hampir semua prinsip-prinsip untuk karyanya KOTA KONTEMPORER untuk 3 milyun penduduk direncanakan untuk 30 tahun. Dalam tradisi dikenal 5 pembabakan yaitu : 1. PERIOOE HEROIC 2. INTERNATIONAL STYLE 3. METAPHYSIC 4. CIBERNETIC 5. SEMIOLOGI 1. PERIODE HEROIC Berawal dari tradisi logis Arsitek-arsitek berusaha mengatasi masalah sosiaI rang dihadapi masyarakat, rang hal ini hanya menurut ideal si arsitek. Jadi secara tidak sadar arsitek menganggap dirinya sebagai pahlawan. Contoh periode heroic: KOTA KONTEMPORER oleh LE CORBOSIER, antara lain berisi : pemisahan garis fungsi-fungsi utama sistem-sistem sirkulasi kota taman jalan-jalan dalam blok apartement
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
5
Secara politis karya ini antara lain campuran dari ideologi-ideologi yang bertentangan, mendapat kritik pedas dari semua pihak, misalnya : KOMUNISME PERANCIS dengan sebutan PERENCANA FASIC, sebab pemerintahan pusat yang kuat dijalankan oleh kelompok-kelompok elite pengusaha dan selain itu ada masalah perbedaan kelas dalam masyarakat (guru dan manajer). Sikap mendua dari LE CORBUSIER terlihat dari karyanya: FREEHOLD MAISONNETTE SCHEME (1922) yang cenderung mengarah kepada sosial utopia dan komunisme serta kapitalis pragmatis dan didukung pertimbangan ekonomi yang mantap. Proyek ini dengan sifat fungsional, estetis, langsung ditiru oleh konstruktivis sosial yang dikembangkan menjadi rumah-rumah komunal. Oleh sebab itu dan sebab lain LE CORBUSIER dicap sebagai antek-antek komunis oleh kaum reaksioner. Sebagai pembelaan diri ia mengeluarkan buku : Toward and New Architecture (1923) yang dialiri suatu chapter architecture or Revolution. LE CORBUSIER dituduh lagi menjadi penganut aliran marxisme ortodoks karena ia mencoba memecahkan masalah sosial dengan cara arsitektur tanpa revolusi. Hal ini dihadapkan pacta posisi yang sama dari setiap arsitek idealis. Ketika ditekan oleh tuduhan ini, LE CORBUSIER beralih lagi dan sikap apolitic pragmatis ke justifika teknokrat (netral dan efisien). Hal ini dinyatakan pada bagian akhir bukunya yang berjudul The City Of Tomorrow Pada 1928 Helena de Mandrot di Swiss, dibawah bimbingan LE CORBUSIER membawa suatu ide untuk mempertemukan arsitek dalam suatu kongres internasional (CIAM I). Hasilnya: Pameran Weissonhof, yang menetapkan arsitek modern sebagai gaya tahun '20-an (segi positif). LE CORBUSIER kalah dalam liga nasional karena tidak berkompromi dengan aliran modern (segi negatif). CIAM terbagi dalam 2 golongan yang bertentangan : 1. Arsitektur formalis dari Perancis 2. Arsitektur fungsionalis dari Jerman yang terjadi karena perbedaan borjuis reformis dan marxis revolusionalis. Kelompok ini tidak mengenal adanya pembagian kelas dalam masyarakat. Karena pertentangan ini (CIAM) mengalami kemunduran arsitek Jerman (Ernst May dan Haunes Meyer) membuat suatu kontrol dari pihak pemerintah berdasarkan opini publik, contoh : Kasus Frankfurt Jerman yang memperlihatkan bahwa dinas tata kota berpengaruh pada perkembangan arsitektur. Sebelum kejayaan tradisi idealis pada periode heroic berakhir dikemukakan dua tradisi idealis dan harapan untuk peningkatkan mutu. 1. Kepahlawanan yang terjadi pada kehidupan yang sehari-hari (mengagungagungkan objek sehari-hari seperti pipa air, botol anggur, knop pintu, mesin) 2. Periode heroic berarti semangat kepahlawanan dari setiap individu untuk mengubah masyarakat. Contoh : monumen atau Mies Van Rohe, bersikap apolitik pragmatis dan secara fatal menghormati pada kekuatan struktur yang ada sehingga merancang monumen komunis ini. Sikap apolitik ini sangat mempengaruhi kemunduran tradisi idealis sesudah periode heroic. Pada dasarnya aliran sosial utopian yang menjiwai karya LE CORBUSIER, GROPIUS dan arsitek-arsitek CIAM menjadi mundur pada saat estetik dari internasional style merajai dunia. 2. INTERNATIONAL STYLE Pada waktu pertentangan-pertentangan idealis (seperti yang sudah ditulis sebelumnya) LE CORBUSIER, GROPIUS, arsitek-arsitek ClAM membentuk aliran baru yang tidak memihak idealis manapun, yang menjadi sebab aliran ini disebut aliran International Style. International Style mencapai puncak perkembangannya pada tahun '50-an. Berupa Curtain Wall. Curtain Wall antara lain kulit ( selimut)
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
6
yang bersifat tidak menunjang, berupa bingkai-bingkai jendela dan panel-panel yang ditonjolkan dari struktur bangunan rangka. Ada 2 kelemahan dan International Style, yaitu: 1. Penghamburan energi untuk ekspresi bangunan 2. Dengan sistem yang berulang dan curtain wall, sukar untuk mengekspresikan fungsi yang beragam di dalam bangunan Contoh bangunan masa International Style: Seagram Building, NY'58 Lever House, NY '52 Pepsi Cola Building, NY'60 General Motor Technical Centre '55 Tribun Tower, Chicago '22 Pada awal '60 an, terjadi kontradiksi antara kesempurnaan teknis dan visual versus kesederhanaan. Hal ini merupakan sebab utama dari timbulnya New Brutalism (New brutalism adalah suatu aliran pada masa transisi dan CIAM ke team X). Aliran ini terjadi secara paralel of life and art, yang berusaha mengobjektifkan realitas yang mengenai kebiasaan dari masyarakat, keinginan-keinginan dan teknologi rang dikuasai, dan sebagainya. 3. METAFISIK International Style tersaingi oleh Bureaucratic School, karena terjadi kontradiksi antara keunggulan teknik dan visual dari bangunan dengan kekurangankekurangan yang tidak dapat disangkal dari arti bangunan sesungguhnya. Dalam tradisi idealis ada aliran New Brutalism, selain itu ada aliran metafisile dimana arsitek seperti Louis Khan, Aldo Van Eyek dan James Stirling termasuk dalam aliran ini. Karya-karya mereka merupakan derivat-derivat dari prinsip-prinsip yang terdapat pada periode heroik yang menunjukkan bahwa bagaimanapun juga arsitek tidak lepas dari pemikiran sosial maupun politik yang menjadi nabi prinsipini adalah Louis Khan. Karya-karya arsitek rang dihasilkan oleh METAPHYSICAL SCHOOL adalah primitif dalam ekspresi, tidak fundamentalis, tegas, jelas berdasarkan elemen-elemen rang teratur rang secara konseptual dihasilkan arsitek Sebagai contoh: Karya James Stirling, St Andreus Residence merupakan pengulangan bentuk unit kamar tidur, dan hal ini mempunyai kelebihan dalam mengurangi ekspresi dalam efisien danjuga fungsi yang mengidentifikasikan arsitekknya. Dalam semua kasus ini penekannya pada segi mental dan kemauan masyarakat diutamakan dibandingkan bahan-bahan dasarnya. 4. CYBERNETIC SHOOL Banyaknya kemungkinan baru seperti desain komputer, bank data desain 3 dimensi holograpic, dan komunikasi laser dan produksi otomatis (automated production). Kebencian pada produk-produk mesin (karena patern yang diprogramkan itu-itu saja). Salah satu dalil dalam ars modern yang disetujui oleh LE CORBUSIER dan WALTER GROPIUS ialah buku arsitek harus mendesain typetype arsitek yang beraneka ragam (invariant archetypes), standar atau object types yang kemudian bisa diulang tanpa akhir dengan produksi massal. Pertimbangan LE CORBUSIER adalah ekenomi sosiologi dan teori Darwin. Kaum sosiologis mengatakan bahwa anomik yang coforminty akibat standarnisasi tersebut sangat merusak hubungan sosial, individu. Sedangkan yang lain mengatakan otomatisasi yang dihasilkan oleh produksi cybernetic bisa membawa kita ke kehidupan organik, dunia pekerjaan tangan dimana tiap bentuk berbeda dengan bentuk selanjutnya dengan ongkos yang sama, kecepatan, dan efisien yang sama untuk suatu produksi ulang.
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
7
Rumah dimasa datang dibangun dengan sistem perakitan dimana panil-panilnya berlainan yang bisa dipasang menurut sikon. Produksi cybernetic (sering disebut Revolusi II) akan mengembalikan lingkungan pada zaman sebelum industri dimana produksi bisa dipesan. Manusia dikontrol oleh sistem budayanya bukan hanya hubungan ekonomi semata. Contoh: - Cambridge Faculty of History, oleh James Striling dan Michael Wilford. 5. SEMIOLOGI Produksi cybernetic (Rev. Industri II) membuat dampak pada lingkungan seperti halnya kejadian pada zaman sebelum revolusi industri terdahulu. Seperti telah disebutkan bahwa, lebih baik menyatakan manusia diatur oleh signs yang menyeluruh pada kebudayaannya dan tidak oleh kemampuan ekonominya saja. Demikian teori mengenai signs, semiology, menjadi landasan penting, karena hal ini memberikan bermacam-macam variasi sistem komunikasi. Teori semiology akan menjelaskan hubungan antara bermacam-macam sumbersumber kolektif, langue dan pilihan individual dan kreasinya, parole. Menurut Ferdinand de Saussme: 1. Langue = berasal dari language yang berarti cara berkomunikasi antara manusia. Dalam arsitek yang dimaksud adalah suatu ciri umum yang mudah dikenal dan dipahami oleh masyarakat. 2. Parole = Suatu cara pengungkapan keinginan pribadi (speech) Dalam arsitek hal ini berarti suatu pemasukan keinan pribadi dari sang pencipta kedalam karyanya dengan tanpa memperhatikan lingkungan masyarakat apakah karya tersebut dapat diterima atau tidak. Penggunaan signs dari sumber-sumber yang berbeda-beda meningkat dikalangan arsitektur. Jika ia menggunakan sumber-sumber yang terlampau jauh berbeda dengan harapan dan keinginan kolektif, maka ia gagal dalam berkomunikasi. Robert Venturi telah memperlihatkan dan menerangkan bagaimana cara seorang arsitek dapat menggabungkan eliche, citra, dan iklan pada disain suatu bangunan tanpa harus terjatuh pada salah satu ekstrim di atas. Kaum Facis cenderung menyimpan dan menahan pengalaman, dalam suatu masyarakat yang pluralis ada kewajiban untuk mengenal tuntunan-tuntutan yang bermacam-macam dan masalah sosial yang terjadi. Contoh: Boston University Complex oleh Jose Louis Sert Contoh ini membutuhkan kemungkinan manusia bisa berdampingan dengan lingkungannya jika fungsi dan bentuk diselaraskan sain sama lain. Pada kenyataannya hubungan antara bentuk dan fungsi atau signifer dan signifea sangat susah ditentukan dan selalu menjadi pertanyaan. Semiologi School menekankan suatu bentuk (dari suatu bentuk) suatu kawasan lingkungan bisa dikenal oleh masyarakatnya. CIRI-CIRI TRADISI IDEALIS Sulit untuk merumuskan ciri-cirinya (secarah umum), karena kadang-kadang pada suatu periode jauh berbeda dengan periode lain; maka ciri-ciri ini disusun berdasarkan kejayaan periode yang mempengamhi tradisi ini; antara lain: 1. Pada periode Heroic bertitik tolak pada pemecahan masalah sosial berlandaskan idealisme pribadi arsitek dipengaruhi penemuan-penemuan baru mengenai mesin pendewaan terhadap barang-barang sehari-hari ekspensif fungsionalis 2. Pada saat dipengaruhi International Style penggunaan curtain wall dan asesorisnya mulai menggunakan precast slab
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
8
clean dan simple 3. Pada saat dipengaruhi Metaphysic School menempatkan arsitek pada skala kosmis berdasarkan keinginan untuk membuat dunia lebih baik berdasarkan gagasan bahwa bentuk dapat dihasilkan dari bentuk struktur alami, seperti dome, busur Primitif dalam ekspresinnya, pengesposan bahan yang berstruktur kasar (bata, batu, dan lain-lain) 4. Pada saat dipengaruhi Cybernetic dalam memecahkan masalah mencoba memberikan alternatif lain, variant yang timbul dari kemampuan dan keistimewaan mesin otomat mass production, standardisasi pertimbangan dari segi ekonomi, sosiologi, dan teori Darwin 5. Pada saat dipengaruhi Semiologi berusaha berkomunikasi/menangkap keinginan masyarakat membuat lingkungan menjadi sesuatu yang bisa dikenal mendamaikan aliran-aliran yang bertentangan setiap unsur dan elemen bangunan berperan tanpa lepas dari kesatuan CONTOH-CONTOH KARYA TRADISI IDEALIS LE CORBUSIER 1. Proyek Algier Permainan fungsi menghasilkan tidak hanya plastik symponi untuk kenyamanan penglihatan tetapi juga suatu cara yang membuat fungsi-fungsi vertikal sejelas dan sebaik horizontal dalam kota. 2. Kota kontenporer untuk 3 juta penduduk ROBERT VENTURI 1. Building board, a football hall of fame o disini diperlihatkan bagaimana arsitek memasukkan suatu klise iklan dalam suatu bangunan tanpa menjadi langue atau parole. Hal ini dipecahkan dengan kontak klise sehingga kontras dengan bentuk-bentuk yang lain atau dengan kata lain tumpah dari suatu permukaan ke permukaan yang lain. o suatu museum yang juga merangkap sebagai penyangga suatu billboard 2 dimensi yang besar. o Penyelesaian pemakaian bahan yang kontradiktif tampa mengkompromir satu sama lain, sehingga keduanya berhadapan tampa menjadi samar-samar, yang vulgar tidak turun derajatnya dan serius menjadi meyakinkan secara formal. PETER SMITTHSON House of The Future o Semua permukaannya dibuat dari bagian-bagian melengkung yang menghubungkan atau berhubungan sehingga mudah dibersihkan. o Prinsip yang diambil disini adalah prinsip sebuah badan mobil, dimana fleksibilitas penyesuaian terhadap situasi mengambil peranan penting untuk menghilangkan efek destruktif dari standardisasi, walaupun standardisasi itu sendiri sesuai dipandang dari segi ekonomi maupun sosiologi. TRADISI IDEALIS MEMILIKI IKATAN-IKATAN IDEALISTIS : SEMANGAT BARU KONSEP YANG JELAS ZEITGEIST
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
9
BAGIAN IV TRADISI AKTIFIS Skema periode sejarah arsitektur modern tercatat adanya kecendrungan yang terjadi dengan sendirinya, dimana konsep-konsep dan tipe-tipe arsitektur dapat digabungkan, sehingga terjadi kelompok-kelompok arsitek, kelompokkelompok ini besar kemungkinan terjadi karena adanya tipe-tipe yang sama, baik secara psikologis maupun disiplin ilmu yang dipakai. Tapi pada dasarnya tak ada arsitek yang dapat digolongkan secara mutlak dalam satu kelompok saja dan barangkali seorang arsitek semakin baik jika semakin sulit dimasukkan kepada satu kelompok tertentu, misalnya: LE CORBUSIER. Tradisi Aktivis mempunyai hubungan dengan tradisi intuitif dalam perkembangan pemikirannya, dimana kelompok intuitif pemikirannya berkembang bebas menjadi anarkis dan tidak selalu ada komunikasi dengan masyarakat saat itu. Sedangkan tradisi aktifis pemikirannya jauh ke depan dan selalu dihubungkan dengan masyarakat pada saat itu. KEPUSTAKAAN Charles Jencks, Modern Movement in Architecture Broadbent, Design in Architecture Kenneth Frampton, Modern Architecture
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
10