Indonesian Journal of Computer Science ISSN 2302-4364 (print) dan 2549-7286 (online)
Jln. Khatib Sulaiman Dalam, No. 1, Padang, Indonesia, Telp. (0751) 7056199, 7058325 Website: ijcs.stmikindonesia.ac.id | E-mail:
[email protected]
Geographic Information System of Rabies Diseases in Kabupaten Lima Puluh Kota Defiariany, Ilham Eka Putra, dan Dion Pratama Putra STMIK Indonesia Padang Article History
Abstract
Received : March 2017 Accepted : April 2017 Published : April 2017
Rabies is a disease caused by a virus and can be transmitted from animal to the human through a bite. The Department of Animal Husbandry and Animal Health of West Sumatra finds it is difficult to know the location of the area of rabies in 13 districts and 76 Village contained in Kabupaten Lima Puluh Kota because only in the form of data without knowing how many points the location of the area of rabies if mapped. This system will only process the information on the location of objects or locations where rabies in Kabupaten Lima Puluh Kota. By using the Hypertext Preprocessor Perl (PHP) programming language, Javascript, Google Maps API and imple-mented using a MySQL database. The benefits of this system is to help the farms and the Animal Health Department of West Sumatra. System is designed to determine the location of the area of rabies, showing a list/detailed information about which areas are infected with rabies disease that damages the human nervous system, displays a route and directions to the area, and calculate the distance from one location to another as well as the number of infected victims.
Keywords area, rabies, GIS
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Penyakit Rabies di Kabupaten Lima Puluh Kota Kata Kunci
Abstrak
daerah, rabies, GIS
Penyakit Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, dan dapat ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitannya. Pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat mendapatkan kesulitan untuk mengetahui lokasi daerah penyakit rabies yang ada di 13 Kecamatan dan 76 Desa/Kelurahan yang terdapat pada Kabupaten Lima Puluh Kota karena hanya dalam berbentuk data saja tanpa mengetahui seberapa banyak titik lokasi daerah penyakit rabies jika dipetakan. Sistem ini hanya akan mengolah informasi letak objek-objek atau lokasi tempat penyakit rabies di Lima Puluh Kota. Dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Perl Hypertext Preprocessor (PHP), Javascript, Google Maps API serta basis data diimplementasikan menggunakan MySQL. Manfaat dari sistem ini adalah untuk membantu Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat. Sistem ini dirancang untuk menentukan lokasi daerah penyakit rabies, menampilkan daftar/informasi secara detail tentang daerah-daerah mana saja yang terjangkit penyakit rabies yang merusak susunan syaraf manusia, menampilkan rute dan arahan menuju daerah tersebut, serta menghitung jarak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya serta jumlah korban yang terjangkit.
Corresponding author:
[email protected]
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 59
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
A. Pendahuluan Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic Information System (GIS). SIG dibuat dengan menggunakan informasi yang berasal dari pengolahan sejumlah data, yaitu data geografis atau data yang berkaitan dengan posisi obyek di permukaan bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan analisis geografis melalui gambargambar petanya. SIG dapat disajikan dalam bentuk aplikasi desktop maupun aplikasi berbasis web. Menurut Prahasta (2014: 95) bahwa “Sistem informasi geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) merupakan sejenis perangkat lunak, perangkat keras, manusia, prosedur, basis data, dan fasilitas jaringan komunikasi yang digunakan untuk memfasilitasi proses-proses pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran data/informasi geografis berikut atribut-atributnya”. Menurut data yang dihimpun Kementrian Kesehatan Indonesia terdapat sekitar 70.000 kasus gigitan hewan penular rabies. Dari Keseluruhan kasus tersebut terdapat 119 orang diantaranya positif rabies. Provinsi Bali daerah presentase tertinggi, 60% dari total kasus seluruh Indonesia. Kemudian berurutan setelah itu provinsi Riau, NTT, Sumatera Utara, Sumatera Barat. Di Indonesia 98 % kasus ditularkan melalui gigtan anjing dan 2% melalui gigitan Kucing dan kera. Informasi lengkap tentang daerah-daerah penyakit rabies di kabupaten 50 Kota yang mempunyai 13 Kecamatan dan 76 Desa/Kelurahan saat ini tidak tersampaikan dengan baik, karena pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat hanya mengetahui informasi dari laporan masyarakat dan pegawai yang diutus untuk melakukan survey ke daerah yang dipilih, pegawai kesulitan untuk mengunjungi ke 76 desa sekaligus. Apalagi data yang didapat dicatat secara manual, mengakibatkan terjadinya kesalahan. Pegawai/masyarakat juga mendapatkan kesulitan untuk mengetahui lokasi daerah penyakit rabies yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota karena hanya dalam berbentuk data saja tanpa mengetahui seberapa banyak titik lokasi daerah penyakit rabies jika dipetakan. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah system yang dapat memberikan informasi kepada pihak terkait mengenai lokasi dan informasi lainnya tentang daerah penyakit rabies di wilayah tertentu berdasarkan data atribut dan data spasial yang mendukung. Sistem informasi geografis merupakan salah satu system yang dibuat khusus untuk membantu menyampaikan informasi dan lokasi daerah penyakit rabies di suatu wilayah. Selain itu, dengan menggunakan data melalui pemetaan dengan sistem informasi geografis akan dapat memberikan kemudahan dalam mengambil keputusan dan mencari lokasi daerah penyakit rabies. Berdasarkan pernyataan diatas, penulis memberi suatu pemikiran atau pemecahan dari masalah yang dihadapi dengan dukungan fasilitas komputer. Dari sinilah munculnya ide membuat sistem ini agar dapat membantu masyarakat dan para pegawai Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat untuk mencari daerahdaerah mana saja yang terkena penyakit serta informasi penting lainnya. Awalnya
Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 60
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
GIS salah satu ilmu untuk menentukan zonifikasi lahan, untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas besi dan barang tambang serta kawasan lainnya. Kemudian berkembang di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan GIS menjadi pesat semenjak ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus). Dan sampai saat ini telah sangat terintegrasi menyatu dalam kehidupan seharihari. Teknologi geospasial yang bekerja dibelakang layar telah menbantu baik langsung maupun tidak langsung. Dengan dibangunnya sistem ini agar lebih memudahkan pegawai Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat dalam mencari objek atau lokasi daerah yang terjangkit penyakit rabies, serta rute menuju ketempat lokasi tersebut serta informasi tentang masing-masing daerah yang diperlukan oleh mereka. Sistem informasi geografis yang di bangun hanya akan mengolah informasi letak objek-objek atau daerah yang terjangkit penyakit rabies, rute dan jarak yang akan ditempuh, dan informasi yang ada di Lima Puluh kota yang dapat membantu pegawai Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Sistem ini menggunakan software Google Maps API dan bahasa Pemrograman PHP (Perl Hypertext Preprocessor). Perkembangan pelayanan online berupa geogle maps dan geogle earth yang makin populer telah menggeser kehidupan sosial masyarakat dari budaya tanya kepada budaya peta. Sistem web berbasis GIS dan ponsel semakin diiminati dan dicari masyarakat, GIS telah menjadi bagian dari pengambilan kepututusan dari berbagai lapisan masyarakat. Pemakaian Hardware dan software GIS yang makin populer dan semakin mudah (user friendly). Kabupaten Lima Puluh Kota terletak antara 0025'28,71''LU dan 0022'14,52'' LS serta antara 100015'44,10"-100050'47,80'' BT. Luas daratan mencapai 3.354,30 Km2 yang berarti 7,94 persen dari daratan Provinsi Sumatera Barat yang luasnya 42.229,64 Km2. Kabupaten Lima Puluh Kota diapit oleh 4 Kabupaten dan 1 Provinsi yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung dan Kabu-paten Pasaman serta Provinsi Riau. Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari 13 kecamatan, yang terluas adalah Kecamatan Kapur IX sebesar 723,36 Km2 dan yang terkecil adalah Kecamatan Luak yaitu 61,68 Km2. Topografi daerah Kabupaten Lima Puluh Kota bervariasi antara datar, bergelombang dan berbukitbukit dengan ketinggian dari permukaan laut antara 110 meter dan 2.261 meter. Didaerah ini terdapat 3 buah gunung berapi yang tidak aktif yaitu Gunung Sago (2.261 m), Gunung Bungsu (1.253 m), Gunung Sanggul (1.495 m) serta 17 buah sungai besar dan kecil yang mengalir dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan/irigasi (www.limapuluhkotakab.go.id, 2016). Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) kota Padang tahun 2010 jumlah penduduk kabupaten 50 Kota sebanyak 348.555 jiwa, terdiri dari 172.571 jiwa laki-laki, 175.984 jiwa perempuan. Kabupaten 50 Kota memiliki kepadatan pendduduk 98 jiwa per km2 dan pertumbuhan penduduk dari tahun ketahun sekitar 1,11 % per tahun. Google Maps adalah layanan aplikasi peta online yang disediakam oleh google secara gratis, yang secara resmi dapat diakses melalui situs http:// maps.google.com (Amri, 2009). Google Maps dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta, database, serta objek-objek interaktif yang dibuat dengan
Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 61
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
bahasa pemrograman HTML, JavaScrip dan AJAX, serta beberapa bahasa pemrograman lainnya. (Kundyanirum, 2013). Geogle Maps juga menyediakan layanan Google Maps API yang memungkinkan para pengembang untuk mengintekgrasikan Google Maps ke dalam website masing-masing dengan menambahkan data point sendiri (Amri, 2009). Menurut Sutaji (2012: 40) bahwa “SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data terutama untuk proses seleksi, pemasukan, pengubahan dan penghapusan data yang dimungkinkan dapat dikerjakan dengan mudah dan otomatis”. Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015: 46) bahwa SQL adalah ”Bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus”. Menurut Raharjo (2015: 16) bahwa “MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat di akses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau bebarengan (multi-threaded)”. Menurut Sutaji (2012: 40) bahwa “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari General Public License (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial)”. PHP (Perl Hypertext Preprocessor) adalah kode atau skrip yang akan dieksekusi pada server side. Skrip PHP akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, kemudian hasilnya dikirimkan ke browser (Sutaji, 2012). B. Metode Penelitian Metode dalam membangun aplikasi ini adalah metode air terjun atau lebih dikenal waterfall. Metodologi pengembangan sitem (SDLC) adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk merencanakan, menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi, Menurut Hoffer dalam Kadir (2014). Penulis memilih memakai metode ini karena, sederhana, terstruktur dan populer. Dimana sebelum sebuah sistem dibangun dengan memakai metode waterfall kita bisa melakukan pembangunan sistem dengan memakai tahap tahap yang ada pada metode ini, yaitu analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, operasi dan pemeliharaan. Terurut sesuai dengan tahap pembangunan sistem yang akan penulis bangun. Saat requirement dirumuskan penulis dibantu oleh mahasiswa dan teman sejawat, dipakai cara survey ke kantor Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat untuk wawancara kepada beberapa pegawai, pimpinan serta beberapa orang masyarakat, sebagian dengan memberikan quisioner kepada mereka. Juga survey kebeberapa lokasi daerah terjangkit penyakit rabies untuk sampel, sisanya diambil dari data yang ada dikantor Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat.
Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 62
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
Gambar 1. Alur Metode Pembangunan Sistem Metode ini mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi pengembangan, validasi dan evaluasi, dan mempresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda. Rancangan penelitian adalah sebagai berikut. 1. Kebutuhan Fungsional Sistem Fungsional dari sistem ini, yang dirancang adalah sebagai berikut. a. Menentukan posisi pengguna saat menggunaan aplikasi. b. Menampilkan daftar daerah penyakit rabies. c. Menampilkan rute dan arahan menuju daerah dari posisi pengguna. 2. Unified Modeling Language (UML) Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015: 137) bahwa “UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”. 3. Usecase Diagram Usecase diagram digunakan untuk memodelkan interaksi antara aktor atau pengguna dengan sistem. Usecase diagram yang dirancang berdasarkan fungsional sistem dapat dilihat pada Gambar 2.
Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 63
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
Mengubah rabies
Menghapus rabies
Mencari rabies
Memasukan rabies
Melihat rabies Mengelola rabies
Memasukan kecamatan
Mengubah kecamatan Melihat kecamatan
Menghapus kecamatan
Mengelola kecamatan
Mencari kecamatan
<
>
Login
<>
Logout
Validasi
Memeriksa status login
Admin
<>
Mengelola admin
Memasukan admin Menghapus admin
<>
Mecari admin
Melihat admin Mencari nagari Mengelola nagari Mengubah nagari
Melihat nagari Memasukan nagari
Menghapus nagari
<>
Mencari lokasi Mengelola lokasi Melihat lokasi
Mengubah lokasi
Melihat rute jalan Menghapus lokasi Memasukan lokasi User
Gambar 2. Usecase Diagram 4. Perancangan Basis Data Basis data yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini adalah MySQL. Struktur tabel tempat ibadah dapat dilihat pada Gambar 3. Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 64
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
Gambar 3. Struktur Tabel 5. Perancangan antarmuka Perancangan antarmuka merupakan rancangan antarmuka yang akan digunakan sebagai perantara user dengan perangkat lunak yang dikembangkan (Aljufri, 2013). Berikut gambar rancangan antarmuka GIS daerah rabies.
Gambar 4. Rancangan Antarmuka
Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 65
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
Gambar 4 adalah Menu home pengguna menampilkan informasi lokasi pemetaan daerah penyakit rabies secara keseluruhan. Informasi ini juga menampilkan rute jalan yang memudahkan pengguna untuk menuju daerah penyakit rabies terdekat dan menampilkan berapa jarak dan waktu yang akan ditempuh serta menampilan cari lokasi daerah penyakit rabies yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota. C. Hasil dan Pembahasan 1. Implementasi Implementasi sistem yang dilakukan untuk GIS pemetaan daerah penyakit rabies di Kabupaten 50 Kota adalah implementasi basis data, implementasi antarmuka, dan implementasi program dari aplikasi yang dirancang. Basis data diimplementasikan menggunakan MySQL. Program dibangun menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan Javascript. Gambar 5 merupakan tampilan aplikasi GIS pemetaan daerah penyakit rabies di Kabupaten 50 Kota dan Gambar 6 merupakan tampilan informasi tentang daerah yang diinginkan.
Gambar 5. GIS Lokasi Penyakit Rabies
Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 66
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
Gambar 6. Informasi Daerah 2. Pengujian Tahap pengujian dilakukan dengan cara blackbox testing. Blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan hanya dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak (Taslim, 2014). Pengujian dilakukan dengan beberapa teman sesama dosen, dan mahasiswa. Dalam pembuatan sistem ini penulis dibantu oleh seorang mahasiswa dari awal survey, wawacara serta menyebarkan kuisioner. Juga dilakukan bersama pegawai serta pimpinan dikantor Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian rute dari posisi pengguna menuju daerah penyakit yang dituju. Hasil pengujian penentuan rute menuju lokasi dapat dilihat pada Tabel 2 . Hasil sesuai dengan data manual yang ada dikantor Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat. Tabel 1. Pengujian Penentuan Rute Menuju Lokasi Aksi Ekspektasi Hasil Kesalahan Hasil Pengujian
Indonesian Journal of Computer Science
Rute menuju lokasi Muncul rute dan arahan menuju lokasi Muncul rute dan arahan menuju lokasi Tidak ada Lulus pengujian
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 67
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
Hasil pengujian terhadap penentuan rute menuju daerah yang diinginkan pada sistem GIS pemetaan daerah penyakit di Kabupaten 50 Kota dapat dilihat pada Gambar 7 dan laporan daerah penyakit dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 7. Hasil Pengujian terhadap Penentuan Rute Menuju Lokasi
Gambar 8. Hasil Pengujian Daerah Penyakit Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 68
ISSN 2302-4364 (print)
ISSN 2549-7286 (online)
D. Simpulan Aplikasi GIS lokasi daerah penyakit di Kabupaten 50 Kota adalah aplikasi berbasis dekstop, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan java sript serta database MySQL. Aplikasi ini berfungsi untuk membantu penguna dalam menentukan posisi pengguna saat menggunaan aplikasi, menampilkan daftar daerah penyakit menampilkan rute dan arahan menuju daerah penyakit dari posisi pengguna. Untuk ukuran jarak yang ditempuh belum ditampilkan disini. Untuk permodelan dalam perancangan digunakan beberapa diagram dalam Diagram UML (unified modelling language). Dengan adanya aplikasi ini saya berharap pegawai Dunas Peternakan dan Kesehatan dapat lebih mudah dalam mencari daerah penyakit terdekat dari lokasi dimana mereka berada, sehingga mereka dapat mengukur waktu yang dibutuhkan saat mengunjungi daerah daerah yang akan di tinjau. Penulis menyadari bahwa aplikasi ini masih banyak memiliki kekurangan diantaranya: aplikasi ini belum berbasis adroid, diharapkan kedepannya dapat dikembangkan lagi ke arah itu, karena saat ini pengguna smarphone berbasis android sudah sangat bayak, informasi pada aplikasi ini harus di update selalu sesuai dengan perkembangan hardware, software dan informasi daerah penyakit yang bertambah setiap waktu, informasi tentang masing-masing daerah dan belum lengkap apalagi daerah penyakit yang bertambah dan berkurang setiap tahunnya. Kedepannya penulisya berharap agar aplikasi ini dapat disempurnakan agar betulbetul berguna bagi yang memakainya. E. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih kepada STMIK Indonesia Padang serta rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan penelitian ini sampai selesai. F. Referensi Amri, Syaiful. (2009). Membangun Sistem Navigasi Di Surabaya Menggunakan Google MAPs API. Surabaya, Indonesia: Politeknik Elektro Negeri Suranaya. Kadir, Abdul. (2014). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta, Indonesia: Andi Offset. Prahasta, Eddy. (2009). Sistem Informasi Geografis. Bandung, Indonesia: Informatika. Raharjo, Budi. (2015). Belajar Otodidak MySQL Teknik Pembuatan dan Pengelolan Database. Bandung, Indonesia: Informatika. Rosa A.S., dan Shalahuddin, M. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung, Indonesia: Informatika. Sutaji, Deni. (2012). Sistem Inventory Mini Market dengan PHP dan Jquery. Yogyakarta, Indonesia: Lokomedia. Taslim, A. (2014). Retrieved Diakses 22:48, 28 Desember 2014, from http://www.academia.edu/5574402/Blackbox.
Indonesian Journal of Computer Science
Vol. 6, No. 1, April 2017 | page 69