GEGAR BUDAYA TOKOH UTAMA DALAM FILM ANIMASI PRANCIS “PERSEPOLIS” Sebuah Tinjauan Psikologis
SKRIPSI
OLEH : FITRI ROFIYARTI NIM. 105110313111001
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
GEGAR BUDAYA TOKOH UTAMA DALAM FILM ANIMASI PRANCIS “PERSEPOLIS” Sebuah Tinjauan Psikologis
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Brawijaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
OLEH : FITRI ROFIYARTI NIM. 105110313111001
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014
EXTRAIT
Rofiyarti, Fitri. 2014. Le choc culturel du personnage principal d’animation française “Persepolis” L’étude psychologique. La section française, l’université Brawijaya. Superviseurs : (I) Rosana Hariyanti (II) Siti Khusnul Khotimah Mots clés
: le mode de vie, le choc culturel, le coping, l’approche psychologique, la révolution iranienne
Chacun a son mode de vie dans lequel les cultures se manifestent. Le mode de vie peut changer car l’homme est dynamique. Ce changement peut provoquer des problèmes psychologiques comme le choc culturel. Le problème du choc culturel peut être analysé à travers n’importe quel point de vue et media, tel que le film d’animation français “Persepolis”. Cette animation qui est adaptée des quatre tomes de romans graphiques : Persepolis 1, Persepolis 2, Persepolis 3, et Persepolis 4 raconte l’histoire d’une iranienne qui s’appelle Marjane Satrapi ou Marji qui était touchée par le choc culturel à cause de son déménagement en Autriche après la révolution iranienne. Cette étude a pour objectif de connaître la phase et le symptôme du choc culturel ainsi que la stratégie prise par Marji pour surmonter son problème causée par le choc culturel. L’auteur utilise l’approche psychologique et applique le contexte théorique de la courbe en W de Gullahorn et Gullahorn expliquant les phases du choc culturel en 1963, y compris la stratégie du coping de Folkman et Lazarus en 1984. En appliquant l’étude qualitative, l’auteur collecte des données en utilisant la méthode d’analyse de contenu puis l’auteur fait l’analyse des données de manière descriptive. Le résultat de cette recherche montre que Marji a expérimenté le choc culturel en Autriche et un autre choc de retour en Iran. Les deux ont des phases, des causes, et des symptômes différents. Pour surmonter son problème, Marji a pris quelques stratégies du coping tels que le coping centrée sur le problème (distancier, s’enfuir, et la planification de solution) et le coping de régulation des émotions (la recherche de soutien social, la réappréciation positive, et se blâmer). Pour les futures recherches, il serait intéressant d’analyser l’histoire et la politique de l’Iran manifestée dans le film pour ensuite les comparer avec la réalité à ce moment-là. À part cela, l’étude comparative entre le film “Persepolis” et ses romans graphiques du même titre serait également intéressant à faire.
ABSTRAK
Rofiyarti, Fitri. 2014. Gegar Budaya Tokoh Utama dalam Film Animasi Prancis “Persepolis” Sebuah Tinjauan Psikologis. Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis, Universitas Brawijaya. Pembimbing : (I) Rosana Hariyanti (II) Siti Khusnul Khotimah Kata kunci
: Revolusi Iran, pola kehidupan, gegar budaya, coping, pendekatan psikologis
Setiap manusia memiliki pola kehidupan yang mencerminkan unsur-unsur budaya. Sifat manusia yang dinamis membuat pola kehidupan yang dijalaninya juga bisa berubah dan menimbulkan permasalahan terutama terhadap sisi psikologis, salah satunya masalah gegar budaya. Gegar budaya bisa dikaji melalui berbagai bidang dan media, salah satunya melalui film animasi Prancis berjudul Persepolis. Film yang diadaptasi dari empat jilid novel grafis: Persepolis 1, Persepolis 2, Persepolis 3, dan Persepolis 4 ini bercerita tentang seorang tokoh bernama Marji (Marjane Satrapi) yang mengalami masalah gegar budaya akibat perpindahan yang ia lakukan ke Austria setelah terjadi revolusi di negara asalnya, Iran, yang membuatnya mengalami banyak permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan, manifestasi, dan cara tokoh Marji menghadapi masalah gegar budaya yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan teori tahapan gegar budaya W-Curve yang dikemukakan oleh Gullahorn dan Gullahorn pada tahun 1963 serta teori coping dari Folkman dan Lazarus pada tahun 1984. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik content analysis (analisis isi) sebagai metode pengumpulan data dan analisis data deskriptif dalam proses analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Marji mengalami gegar budaya ketika ia berada di Austria dan gegar budaya ketika ia kembali lagi ke Iran. Kedua gegar budaya ini memiliki tahapan, penyebab, dan manifestasi yang berbeda. Untuk mengatasi masalah gegar budaya yang dialaminya, tokoh Marji melakukan beberapa bentuk coping, yaitu problem-focused coping (distancing, escape, dan planfull problem solving) dan emotion-focused coping (seeking social support, positive reinterpretation, dan self criticism). Penulis menyarankan agar pada penelitian selanjutnya dilakukan pengkajian kesejajaran fakta literer mengenai unsur sejarah dan politik negara Iran yang tampak dalam film Persepolis dengan fakta yang terjadi di Iran pada masa itu. Selain itu, membandingkan film Persepolis dengan novel grafisnya juga akan menjadi sebuah penelitian yang menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Anggi. (2011). Hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan strategi coping pada perawat di RSI Malahayati Medan. Skripsi, tidak diterbitkan. Medan. Fakultas Psikologi. Universitas Sumatera Utara. Ardiansyah, Ardi. (2011). Sumber dan metode pengumpulan data metodologi penelitian. Diakses pada tanggal 11 November 2013 dari http://ardiardiansyah.wordpress.com/2011/12/16/sumber-dan-metodepengumpulan-data-metodologi-penelitian/ Azwar, Saifudin. (2009). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta. Lohrenscheit, Claudia. (n.d.) Child execution in Iran and its legally under the Islamic law. Erziehungswiessenschaften und psychologie. Berlin: European Master in Childhood Studies and Children’s Rights. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2014 dari http://www.enmcr.net/site/assets/files/1382/child_execution_in_iran_and_its_l egality_under_islamic_law.pdf Departemen Pendidikan Nasional. (2011). KBBI Pusat Bahasa edisi keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Dodd, C. H. (1998). Dynamics of intercultural communication. USA: McGrawHill. Durand, Beatrice. (2008). Cinefete : Persepolis de Marjane Sartrapi et Vincent Parronaud. Diakses pada tanggal 8 Maret 2013 dari http://www.institutfrancais.de/IMG/pdf/Cinefete10_Persepolis.pdf.. Fanani, Zaenal. (2010). Teknik analisis data kualitatif. Surabaya : Universitas Airlangga. Faradillah, Rizqi. (2009). Feminisme islam dalam film 10 karya Abbas Kiarostami dan film Persepolis karya Marjane Satrapi. Skripsi, tidak diterbitkan. Depok. Program Sastra Arab. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. Fiki, Eriska. (2012). Pendekatan psikologi dalam menganalisis karya sastra. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2013 dari http://www.under-myskin.blogspot.com/2012/05/pendekatan-psikologi-dalammenganalisis.html?m=1
Ghony, Djunaidi. HM, Fauzan Almanshu. (2012). Metodologi penelitian pendidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Gudykunst, William B. (Ed.). (2003). Cross cultural communication and intercultural communication. California : Sage Publication, Inc. Hart, William B. (n.d.). The intercultural sojourn as the hero's journey- Department of communication & Theatre Arts Old Dominion University. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013 dari http://mythdreamsymbols.com/heroadventure.html Irwin, Rachel. (2007). Culture shock: negotiating feelings in the field. Anthropology Matters Journal, Vol. 9 (1), University of Oxford. Kristian, Sonny. (2013). Culture Shock dan negosiasi identitas diri di lingkungan baru (studi autoethnography tentang proses penyesuaian diri ke budaya akademik Universitas Brawijaya Malang). Skripsi, tidak diterbitkan. Malang. Fakultas Ilmu Soial dan Politik. Universitas Brawijaya. Lucy. (2006). Novel grafis. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2013 dari http://www.britishcouncil.org/id/indonesia-common-trend-ukgraphicnovels.htm/ Miles, Matthew B, Michael Huberman. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook 2nd ed. California: Sage Publication, Inc. Mulyana, Deddy. (2003). Ilmu komunikasi: suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nugroho, Anjar.(2007). Sejarah Revolusi Islam Iran. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2013 dari http://www.pemikiranislam.wordpress.com/2007/08/25/revolusi-islam-iran/ Pinem, Emma Violita. (2011). Culture shock dalam interaksi komunikasi antarbudaya pada mahasiswa asal Malaysia di Medan (studi kasus pada mahasiswa asal Malaysia di Universitas Sumatera Utara). Skripsi, tidak diterbitkan. Medan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. Rasyid, Erika Amalia. (2010). Makna-makna gegar budaya dalam film The Last Samurai ( analisis semiotik terhadap tahapan gegar budaya dalam film The Last Samurai ). Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Rejeki, Sri Ninik. (2008). Perbedaan budaya dan adaptasi antar budaya dalam relasi kemitraan inti-plasma (studi tentang komunikasi antar budaya: kasus kemitraan antara perusahaan inti dan petani plasma di perusahaan teh PT Pagilaran). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Departemen Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana. Universitas Indonesia. Sarafino, Edward. P. (2006). Health psychology: biopsychosocial interactions seventh edition. USA: John Wiley & Sons, Inc. Satirios, Sarantakos. (1995). Social Research. Melbourne: MacMillan Education Australia Ltd. Satrapi, Marjane dan Vincent Parronaud. (2008). Persepolis. Sony Pictures Classics. Scolemann. (2008). Urban word of the day: epic fail. Diakses pada tanggal 7 Februari 2014 dari http://www.urbandictionary.com/define.php?term=epic%20fail Strauss, Anselm, Juliet Corbin. (1990). Basic of qualitative research: grounded theory procedures and techniques. California: Sage Publications, Inc. Ting-Toomey, Stella. (1999). Communicating across cultures. New York : The Guilford Press. Uwaje, Ashim C. (2009). Culture shock, re-integration and re-entry culture shock (managing cultural differences). Thesis. Munich Business School IM 603. Diakses pada tanggal 2 November 2013 dari http://www.munich-businessschool.de/intercultural/index.php/Culture_shock,_Re-Integration_and_ReEntry_culture_shock_-_Managing_Cultural_Differences/ Xia, Junzi. (2009). Analysis of impact of culture shock on individual psychology. International Journal of Psychological Studies China, Vol. 1 No. 2.