KEGIATAN SOSIALISASI ATURAN DAN PROSES KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN DI LINGKUNGAN UNJANI Gedung Auditorium Gd.Hindarto Joesman FK Unjani 27 Mei 2015 Elis Dwiana Ratnamurni
Dosen adalah pendidik profesional dan
ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. (Pasal, UU Dikti 12/2012)
KARYA PT Paradigma Lama: Angka Kredit Hasil Penelitian
Naik Pangkat
Laporan
Koin
Sriyana, Jaka; 2012; Kode Etik Penulis Dan Etika Kepenulisan Karya Ilmiah; UIIII Yogyakarta.
Paradigma Baru:
revisi
revisi
HASIL PENELITI AN
Kesesu aian HKI
ya
Tim review HKI
PATEN
tida k
Kesesu aian Jurnal
ya
Tim rev.Jurnal
Artikel
revisi
revisi
tida k
Kesesu aian TTG
tida k
Keses.B uku Ajar
Laporan, Directoy, dll tidak
ya
ya
Tim rev.TTG
TTG
Tim Buku Ajar
Buku Ajar
Sriyana, Jaka; 2012; Kode Etik Penulis Dan Etika Kepenulisan Karya Ilmiah; UII Yogyakarta.
Angka kredit Profesionalisme
Yang lain
MULAI DARI BERBURU GURU BESAR, …DOSEN …NEKAD PLAGIAT !!
kasus plagiarisme yang terjadi di dunia akademik Indonesia. Kasus yang pernah marak di tahun 2010 adalah plagiarisme yang dilakukan seorang profesor muda bidang Hubungan Internasional (HI) di salah satu PTS terkemuka Bandung. Tidak ada yang menyangka bahwa profesor tersebut akan melakukan plagiarisme terkait dengan strata sekolahnya yang cukup tinggi. Profesor tersebut melakukan plagiat dari jurnal ilmiah Australia. Tulisan plagiat tersebut sebelumnya dimuat dalam koran The Jakarta Post yang kemudian ditarik kembali oleh The Jakarta Post setelah menerima laporan adanya plagiarisme.
Diketahui bahwa selain tulisan yang dimuat di The Jakarta Post, profesor tersebut disinyalir telah melakukan plagiat pada empat tulisan yang juga telah dimuat di majalah populer lainnya. Atas perbuatannya tersebut sanksi yang diterima cukup berat yaitu pemberhentian tidak hormat dari PTS tempatnya bekerja dan dicabutnya gelar profesor. Hal ini sejalan dengan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 17 tahun 2010, mengenai pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi, bab iv pasal 12 ayat 2 dan 3. http://www.nahimunkar.com/kasus-plagiarism-gelar-profesor-akan-dicopot-bobroknya-dunia-pendidikan-diindonesia-mulai-terkuak ; 2013
1. Permendiknas no. 17 tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di PT
2. Surat Dirjen Dikti No. 1311/D/C/2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat
3. Surat Dirjen Dikti No. 190/D/T/2011 tentang Validasi Karya Ilmiah
4. Surat Dirjen Dikti no. 3298/D/T/99 tentang Upaya pencegahan tindakan plagiat
- Sanksi : pasal 12 Permendiknas no. 17 tahun 2010
Produk Hukum terkait: UU no. 19 tahun 2002 tentang hak cipta http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?czoyNDoiZD0yMD AwKzImZj11dTE5LTIwMDIuaHRtIjs
Sanksi: Pasal 72 UU no. 19 tahun 2002 Sumber: http://www.kopertis12.or.id/2011/09/23/seputar-plagiat-dan-autoplagiat.html Diunduh: 23 Mei 2015
Tidaklah
mudah untuk mengatakan apakah suatu karya "ya" atau "tidak mengandung unsur plagiat. Sehingga menjadi penting bagi kita untuk memahami definisi plagiarisme dari berbagai sumber.
□
Plagiat
□
Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku
adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai; plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan;
□
Pencegahan plagiat
□
Penanggulangan plagiat
adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan tingginya; adalah tindakan represif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan;
Menurut Oxford American Dictionary dalam Clabaugh (2001) plagiarisme adalah: "to take and use another person's ideas or writing or inventions as one's own" Menurut Reitz dalam Online Dictionary for Library and Information Science (http://www.abcclio.com/ODLIS/odlis_p.aspx) plagiarisme adalah : "Copying or closely imitating take work of
another writer, composer etc. without permission and with the intention of passing the result of as original work"
Sementara itu, Council of Writing Program Administrators (2003) mengemukakan definisi plagiarisme sebagai berikut: “In an instructional
setting, plagiarism occurs when a writer deliberately uses someone else‟s language, ideas, or other original (not common-knowledge) material without acknowledging its source”. Jadi, secara sederhana, dapat dikatakan bahwa plagiat/plagiarisme adalah tindakan mempublikasikan karya/gagasan orang lain yang diakui sebagai karya sendiri.
Materi yang dijiplak dapat berupa:: Karya ilmiah, yaitu hasil karya akademik oleh mahasiswa, dosen, peneliti, atau tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis, baik cetak maupun elektronik, yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan Karya, yaitu hasil karya akademik atau nonakademik oleh individu perseorangan, kelompok, atau badan di luar perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis, baik cetak maupun elektronik, yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan
Mengacu dan/atau mengutip seluruh atau sebagian secara acak istilah, kata-kata, kalimat, data, dan/atau informasi lain dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber (sitasi) dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai. Menggunakan ide, sumber gagasan, pendapat/opini, pandangan, pernyataan, dan/atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, ide, gagasan, pendapat/opini, pernyataan dan/atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai Menyerahkan, menerbitkan, mempresentasikan, dan/atau mempublikasikan suatu karya (ilmiah) yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihaklain sebagai karya (ilmiah)nya tanpa menyatakan sumber secara memadai.
Plagiarisme tidak hanya terbatas pada pencurian gagasan atau hasil karya orang lain di bidang ilmiah saja, namun juga berlaku di bidang lainnya seperti dunia seni, budaya, dsb. Bentuknya pun dapat beraneka macam tidak terbatas hanya pada tulisan.
-
-
Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat tergantung dari berbagai aspek pandang: dari segi substansi yang dicuri, dari segi kesengajaan, dari segi volume/proporsi dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan kata demi kata, maupun dapat diseling dari berbagai sumber dan dengan kata-kata sendiri (mozaik). Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula yang dikenal sebagai Auto-plagiarisme/selfplagiarism:
Apabila karya sendiri sudah pernah diterbitkan sebelumnya, maka tatkala kita mengambil gagasan tersebut, semestinya dicantumkan rujukan atau sitasinya.
Bila tidak, ini dapat dianggap sbg auto-plagiarisme atau self-plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap “ringan”, namun bila dimaksudkan atau di kemudian hari dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik, maka dapat dianggap sebagai pelanggaran berat dari etika akademik.
Memakai, menganalisa, membahas, mengritik atau merujuk hasil karya intelektual orang lain boleh dilakukan selama kaidah pemakaiannya tetap „beradab‟. Rangkumlah hasil karya orang lain, atau melakukan parafrase pada bagian khusus dalam teks dengan cara penguraian menggunakan kata-kata sendiri, dan nyatakanlah sumber gagasan dan masukkan sumber-sumber yang dipakai dalam daftar rujukan.
Menggunakan kata-kata asli penulis juga diperkenankan dengan cara memberi tanda kutip pd kalimat-kalimat yang dipakai, selain menyebutkan sumber gagasannya.
Beberapa alasan pemicu atau faktor pendorong terjadinya tindakan plagiat yaitu: Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang menjadi beban tanggungjawabnya. Sehingga terdorong untuk copy-paste atas karya orang lain. Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis terhadap sumber referensi yang dimiliki. Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus melakukan kutipan. Kurangnya perhatian dari guru ataupun dosen terhadap persoalan plagiarisme. Apapun alasan seseorang melakukan tindakan plagiat, bukanlah satu pembenaran atas tindakan tersebut.
Untuk latihan bisa membuka sumber: http://www2.gsu.edu/~geotel/plagiarism.html Contoh pemeriksaan melalui software atau situs on-line : www.plagscan.com www.turnitin.com www.duplichecker.com www.crossrefme.com http://searchenginereports.net/articlecheck.aspx www.copytracker.org Lain-lain bisa di cari melalui search engine di internet (google.com, yahoo.com, msn.com, dll.
http://google.co.id Atau : http://duplichecker.com Untuk duplichecker, sensitivitas telusur tidak sebaik google (database terbatas dan lebih sensitif untuk yang berbahasa Inggris)
MELAKUKAN PLAGIAT Mengambil bukan haknya
(AMORAL, MERUGIKAN ORANG LAIN, DOSA)
ADA SANKSI (Bab VI, Permendiknas 17/2010) (Pencegahan & Penanggulangan Plagiat di PT)
SANKSI No
Pelaku
Ketentuan yang Dilanggar
1
Mahasiswa
Pasal 10 ayat (4)
Urutan Sanksi 1. 2. 3.
4.
5.
6.
7.
Teguran Peringatan tertulis Penundaan pemberian sebahagian hak mahasiswa Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa Pemberhentian dgn hormat dari status sbg mahasiswa Pemberhentian tdk dengan hormat Pembatalan ijazah apabila mahasiwa telah lulus
Sanksi Tambahan
Sanksi Lain Menurut Peraturan Per-UU-an
UU Sisdiknas : Mempergunakan karya ilmiah jiplakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, vokasi dipidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 200 juta
No
Pelaku
2
Dosen/ Peneliti /Tendik
Ketentuan yg Dilanggar Pasal 11 ayat (6)
Urutan Sanksi
1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
8.
Teguran Peringatan tertulis Penundaan pemberian hak Penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional Pencabutan hak unt diusulkan sbg profesor/jenjang utama bagi yg memenuhi syarat Pemberhentian dengan hormat dari status dosen/peneliti /tendik Pemberhentian tdk dgn hormat dari status sebagai dosen/peneliti/ tendik Pembatalan ijazah yg diperoleh dari PT ybs
Sanksi Tambahan
Sanksi Lain Menurut Peraturan Per-UU-an UU Sisdiknas :
Apabila dosen/peneliti/tendik menyandang sebutam profesor/jenjang utama : Diberhentikan dari jabatan profesor/ jenjang utama
Mempergunakan karya ilmiah jiplakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, vokasi dipidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 200 juta
Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak mengandung unsur plagiat. Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah yang dihasilkan dilingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
Anonim. Kasus Plagiarism Gelar Profesor akan dicopot Bobroknya Dunia Pendidikan di Indonesia Mulai Terkuak. [Online]. Tersedia: http://www.nahimunkar.com/kasusplagiarism-gelar-profesor-akan-dicopot-bobroknya-dunia-pendidikan-di-indonesiamulai-terkuak [27 Oktober 2013] http://www.kopertis12.or.id/2011/09/23/seputar-plagiat-dan-autoplagiat.html Diunduh: 23 Mei 2015 Iskandar, Michael; Bina Ekonomi Majalah Ilmiah FE Unpar; volume 13; no 1; (2009) ; Penentuan Ciri-ciri Plagiarisme dalam Makalah Ilmiah Yang Mereferensi Sumber Dalam Bahasa Asing Yang Diterjemahkan. Kartaman Roni: 2015; Plagiarisme dalam Jabatan Fungsional; Kopertis wilayah IV. Menteri Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 17 tahun 2010. [Online]. Tersedia: http://unnes.ac.id/wp-content/uploads/PermenNomor-17-Thn-2010-tentang-pencegahan-dan-penanggulangan-plagiat.pdf [27 Oktober 2013] Sriyana, Jaka; 2012; Kode Etik Penulis Dan Etika Kepenulisan Karya Ilmiah; UII Yogyakarta.
TERIMAKASIH