Garuda Bakal Buka Rute MakassarMuna tegas.co., KENDARI SULTRA – Adanya rencana Pemerintah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang akan meresmikan Bandara Sugimanuru dalam waktu dekat, disambut baik oleh maskapai nasional Garuda.
Office Garuda Kendari, Gatot Rijadi. FOTO : FIY
Atas rencana itu, Branch Office Garuda Kendari, Gatot Rijadi, menyatakan pihaknya akan membuka rute penerbangan antara Makassar-Muna “Kita siap untuk rute Makassar-Muna, hanya saja masih tunggu izin dari Kementerian Perhubungan terkait izin prinsip. Kita juga masih mencarikan untuk jadwal penerbangannya sendiri,” katanya saat ditemui di Ruang Kerjanya. Dikatakannya, pihaknya sudah setuju untuk membuka rute Makassar-Muna, hanya saja masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan lagi, yakni ketersediaan pesawat yang akan melalui rute baru tersebut.
Pihak Garuda Kendari sendiri menginginkan agar hal tersebut bisa segera terealisasi dalam waktu satu atau dua bulan ke depan. “Sebenarnya hanya menunggu izin saja dari kementerian, satu atau dua bulan ke depan, kalau tahun ini insyaAllah pasti bisa,” ujarnya optimis. Terkait harga tiket pesawat sendiri, ia belum bisa memastikan namun akan disesuaikan dengan kebutuhan bahan bakar dan kebutuhan lain-lain. FIY/NAYEF
Menyambut Imlek 2017 Yayasan Artha Graha Gelar Pasar Murah tegas.co., JAKARTA – Masih tingginya harga komoditas kebutuhan pokok atau sembako terutama jenis cabai rawit merah keriting menjadi perhatian dari pemerintah serta berbagai instansi terkait karena sangat mempengaruhi kehidupan dan daya beli masyarakat. Untuk meringankan beban masyarakat dan mendekati dengan Hari Raya Imlek 2017, Artha Graha Perduli (AGP) menggelar pasar murah. Komoditi pangan dijual dengan harga yang terjangkau di kawasan area parkir SCBD Sudirman, Jakarta, Sabtu (14/1/17).
Menyambut Imlek 2017 Yayasan Artha Graha Gelar Pasar Murah FOTO : RUL
Senior Manager Yayasan Artha Graha Peduli, Sylvia Hasan, mengatakan dengan adanya pasar murah tersebut dapat meringankan beban dari masyarakat yang saat ini tengah dirundung harga sembako yang kurang stabil. Diantaranya, cabai rawit merah dan daging sapi. Dari harga pasaran sekitar Rp 110 ribu, dalam pasar murah ini cabai rawit merah dibandrol Rp 75.000 perkilogram. Sementara bawang merah dibandrol Rp 28.500 perkilogram. “Awal tahun ini menjadi kesempatan AGP untuk berbagi dan peduli dengan menggelar pasar murah seperti beras, minyak goreng, cabai rawit, dan sayur-sayuran yang selama ini harganya masih cukup tinggi, kita berikan potongan harga,” kata Slyvia Hasan selaku Senior Manager yayasan Artha Graha, Jakarta, Sabtu, (14/1/17). Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang ikut hadir dalam acara pembukaan pasar murah tersebut menyambut baik kepedulian dari anak usaha Artha Graha group yang selalu memiliki perhatian pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Dalam pasar murah dijual paket sembako dengan harga miring senilai Rp25 ribu. Paket yang diperuntukan untuk masyarakat terdiri dari beras, miunyak goreng, gula, dan mie instan. Untuk komoditas cabai rawit merah keriting di jual dengan harga Rp75.000 perkilogram, sedangkan untuk daging sapi beku Australia di jual dengan harga Rp60.000 perkilogram, dan sejumlah komoditas sembako kebutuhan pokok lainnya dengan harga lebih murah 40 persen dari harga pasaran. “Pak Jokowi dalam arahannya saat rapat juga selalu menekankan kepada kami jajaran menteri untuk meminimalisir kesenjangan sosial dan pemerataan pembangunan ekonomi. Daging sapi yang harga pasar Rp90 ribu disini Rp60 ribu. Cabe keriting dari Rp70 ribu jadi Rp45 ribu di sini. Rawit merah Rp110 di sini Rp75 ribu. Stabilitas harga sembako terus kita upayakan agar daya beli masyarakat bisa kembali lebih baik, meski sebenarnya Indonesia menempati negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik setelah RRT dan India dan gini ratio kita juga berkurang,” ujar Enggartiasto selaku Menteri Perdagangan. Pasar murah ini sendiri akan diselenggarakan di sejumlah titik yang tersebar di seluruh Tanah Air hingga hari perayaan Imlek 2017. Pasar murah juga hari ini digelar di delapan provinsi. Hingga Hari Raya Imlek, pasar murah akan digelar di Pasar akhir Pekan SCBD.
Kegiatan pasar murah tersebut juga dilakukan di berbagai lokasi seperti di Matraman, Kwitang, Kelapa Gading, Daan Mogot, Banten Surabaya, Manado, Makasar, Bali, Samarinda, Bandung, Semarang, dan Medan. “Ini adalah kick off awal dari pasar murah yang akan dikordinir AG Peduli di 34 provinsi. merata di seluruh Indonesia. Lebih 850 titik yang akan dilakukan. Hari ini 8 provinsi digelar pasar murah,” tambahnya. Ditengah rintik hujan Enggartiasto sempat mengunjungi sejumlah stand dan hadir pula Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid) dan sejumlah pejabat Kementerian Pertanian (Kementan). Mulai dari stand sembako hingga stand daging. RUL/MAS’UD
Gubernur Bi Pastikan Edaran Uang Emisi 2016 Merata tegas.co., KENDARI – Pemerintah Pusat telah mengeluarkan edaran uang emisi pada 19 Desember 2016 lalu. Pecahan uang tersebut telah berdar di seluruh wilayah Indonesia dengan Rp1000 hingga Rp100.000.
Gubernur BI Pastikan Edaran Uang Emisi 2016 Merata FOTO : INT
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardoj memastikan jika uang emisi 2016 akan diedarkan secara merata di seluruh wilayah hingga ke daerah terpencil. “Kami memiliki kas keliling, kami juga sudah menghimbau kepada seluruh bank yang ada untuk intens membuka kas keliling dan menyediakan uang emisi 2016 untuk segera ditukarkan,” katanya. Dikatakannya, uang emisi 2016 merupakan mata uang kesatuan Republik Indonesia yang resmi dan bisa digunakan sebagai alat tukar manakala melakukan transaksi jual beli. Ia juga menepis dugaan jika uang emisi 2016 itu hanya beredar di kota besar saja. “Kita sudah cetak dan sebarkan sesuai dengan kebutuhan, bukan hanya di kota besar saja tetapi di seluruh wilayah, hanya saja yang terlebih dahulu dijangkau di kota besar, inikan belum sebulan, pasti akan sampai ke kota terpencil seiring dengan berjalannya waktu,” ujarnya. Dalam kesempatan itu pula, ia menegaskan bahwa uang emisi 2016 dicetak di BUMN yakni Perum Peruri yang merupakan tempat percetakan uang. “Sama sekali tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa uang emisi 2016 dicetak di perusahaan Thiongkok milik swasta karena uang itu kita cetak di Perum Peruri,” tegasnya. FIY/MAS’UD
Pelayanan Customer Selalu Jadi Utama tegas.co, KENDARI, SULTRA – Branch Office Garuda Kendari, Gatot Rijadi mengatakan bahwa pelayanan kepada customer selalu menjadi hal yang paling utama diberikan. Menurutnya, meskipun saat ini ada penerbangan pesawat baru, namun tidak akan mempengaruhi pangsa pasar bagi garuda.
Office Garuda Kendari, Gatot Rijadi. FOTO : FIY
“Kita sudah memiliki pangsa pasar masing-masing, untuk garuda sudah ada juga segmennya, jadi kami tidak khawatir,” katanya saat ditemui di Ruang Kerjanya, Kamis (12/1/2017). Dikatakannya, meskipun harga maskapai dari Garuda sedikit berbeda dengan penerbangan yang lain, namun hal utama yang selalu dijaga yakni pelayanannya. “Yakin saja, pelayanan yang kami miliki berbeda dengan penerbangan yang lain, sejak dulu kami juga selalu menjaga pelayanan kami, sehingga pelanggan yang sudah terbang dengan kami pasti sudah punya kepuasan
sendiri,” ujarnya. Setelah memberikan pelayanan yang sudah memenuhi standar, biasanya garuda akan dibekali dengan skill yang lainnya. Ia justru menilai bahwa dengan adanya maskapai baru akan menambah semangat bagi maskapai lainnya untuk lebik kreatif dan inovatif. FIY / MAN
Harga Melambung , Masyarakat Tengger Tak Kekurangan Pasokan Cabe tegas.co., PROBOLINGGO – Tingginya harga cabe yang meresahkan beberapa hari terakhir ini ternyata tak mengurangi pasokan bagi warga warga Suku Tengger di Jawa Timur.
Cabai yang menjadi kebutuhan warga yang saat ini mengalami kenaikan harga. FOTO : AHMAD SUGENG LAKSONO
Pasalnya, hampir tiap jengkal tanah warga Tengger ditanami tubuhan bercita rasa pedas tersebut. Selain cabe rawit yang di tanam, masyarakat suku Tengger, juga ada jenis cabe yang khas cabe pegunungan, yakni “cabe udel” atau yang lebih dikenal oleh masyarakat tengger dengan nama “cabe terong”, soal rasa pedasnya tidak diragukan lagi. Murtiasih yang profesinya sebagai Guru Honorer di SDN Ngadisari 1 juga menanam cabe terong di kebunnya untuk memenuhi kebutuhan sehari -hari. Menurut Murtiasih, setiap ada kenaikan harga cabe dirinya beserta warga Tengger lainnya tidak pernah merasa kebingungan akan cabe, biarpun harganya meroket seperti saat ini. Cabe terong yang ditanam di kebun milik Murtiasih justru tidak dikonsumsi sendiri, malahan bila ada tetangga yang membutuhkan cabe Murtiasih membagikan cabe terong miliknya. Murtiasih berharap harga cabe segera pulih dan harganya kembali terjangkau, dan bila perlu masyarakat juga bisa memanfaatkan lahan yang ada walaupun minim dengan menanam cabe, agar kebutuhan akan cabe juga tidak terlalu bikin pusing, ungkapnya pada media tegas.co, saat di temui di ladangnya. AHMAD SUGENG LAKSONO / NAYEF
Bei Perwakilah Sultra Adakan Sekolah Pasar Modal tegas.co, KENDARI, SULTRA- Demi meningkatkan infestor di Sulawesi Tenggara, Bursa Efek Indonesia perwakilan SUlTRA akan mengadakan sekolah pasar modal setiap bulannya. Untuk peserta yang bisa mengikuti sekolah pasar modal ini adalah semua lapisan masyarakat baik dari BUMN, PNS maupun ibu rumah tangga.
Kepala BEI Perwakilan Sultra Epha Karunia Titasari . FOTO : EDI SAFRAN
Kepala BEI Perwakilan Sultra Epha Karunia Titasari nengatakan bahwa, pihaknya saat masih dalam proses mempersiapkan sekolah pasar modal ini. ”Sekolah pasar modal ini akan kami selenggarakan tanggal 21 Januari ini bertempat di Kantor BEI Perwakilan Sultra ”, ujarnya saat ditemui diruangannya, Rabu (11/1).
Lanjut lagi Kepala BEI Perwakilan Sultra ini mengatakan, untuk peserta yang mengikuti sekolah ini hanya 15 orang dan kegiatan ini akan berlangsung satu hari saja, tuturnya. Dalam sekolah ini tambah Epha, terdiri dari dua level, yang level pertama peserta akan menerima materi tentang dasar-dasar pasar modal dan level duanya lebih mendalam lagi dan sudah masuk analisa -analisa dasar tentang pasar modal. ”Jadi pada level 1 itu mempelajari tentang dasar pasar modal seperti pengertian saham dan obligasi sedangkan pada level dua sudah masuk analisa seperti analasia fundamental dan tehnical seperti menganalisa perusahaan, apakah perusahaan ini bagus atau tidak” tambahnya. Bagi peserta yang akan mengikuti sekolah pasar modal ini akan diminta pesrsiapan KTP, NPWP, dan buku tabungan. ”Rekening tabungan ini harus ada saldo 100 ribu rupiah dan uang 100 ribu ini akan ditransfer direkening saham yang dibuatkan oleh piham security”, ungkapnya. Untuk diketeahui bagi yang sudah mengikuti sekolah pasar modal ini akan mendapatkan sertifikat dan akan langsung jadi investor pada pasar modal. EDI SAFRAN / NAYEF
Disperindag : Kenaikan Harga Cabai Di Sultra Tidak Terlalu Tinggi tegas.co, KENDARI, SULTRA – Komuditif sembilan bahan pokok (sembako) memang fulktuatif karena secara nasional, tetapi untuk di Sulawesi Tenggara (Sultra), kenaikan harga komuditif seperti cabai tidak terlalu tinggi.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sultra, Muh. Ali. FOTO : EDI SAFRAN
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sultra, Muh. Ali mengungkapkan, harga cabai itu sangat di pengaruhi oleh musim. “Sekarang ini memang secara nasional harga-harga lagi pada naik, tetapi kalau kita di Sultra alhamndulilah tidak terlalu tinggi,” ungkap Muh Ali, saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (10/01/2017). Muh Ali menuturkan, cabe rawit harganya 60 ribu per kg, beda dengan di jawa sampai harga 100 ribu per kg. “Jadi memang ada kenaikan karena itu faktor musim dan memang cabe ini cepat skali rusak jadi sesekali habis atau sekali banyak. Kalau sekali banyak kan harga langsung turun beda dengan sekali habis itu harga pasti akan naik,” tuturnya. Dikatakannya, sangatlah beda dengan harga konsumsi lain seperti beras, untuk tahun 2016 harga beras itu normal karena Sultra merupakan penghasil, jadi walaupun ada kenaikan tapi tidak sebesar seperti kenaikan di daerah jawa. “Staf saya itu setiap hari akan melakukan pemantauan harga. Jadi secara nasional 2016 komuditi kita itu alhamndulilah komuditi barang pokok penting sesuai perpres itu beras dan lain-lainnya itu cenderung normal. Kecuali memang dua ini yakni bawang sama cabe,” ucapnya. Muh Ali menjelaskan, pasokan cabai di sultra itu banyak yakni ada dari Duri Asih, Konawe, Konawe Selatan, dan bahkan ada dari kabupaten Muna. Lanjutnya, dengan kemajuan pembangunan infrakstruktur jalan dan transportasi sudah bagus. Duri Asih cepat, raha dekat apalagi kabupaten konawe selatan “Kami akan bentuk Tim pengendalian inflasi daerah, ini merupakan peran disperindag pro vinsi maupun kabupaten. Kita bersatu melakukan operasi pasar murah. Selain pemantauan harga, disperindag juga melakukan operasi pasar,” pungkasnya. Muh. Ali menguraikan, setiap hari itu, staff kami melakukan pemantauan di Lima pasar yang ada dikota Kendari. Diantaranya Pasar baruga, pasar panjang, pasar andonuhu, pasar kota, pasar mandonga.
Kemudian kita akumulasi di lima pasar itu dan kami olah di kantor. “Tiap hari kita kirim ke jakarta. Paling lambat jam 2 kita sudah kirimkan datanya. Melakukan perkembangan harga barang pokok penting, sesuai dengan peraturan presiden,” tukasnya. EDI SAFRAN / MAN
Kpp Intens Lakukan Sosialisasi Tentang Tax Amnesti tegas.co, KENDARI, SULTRA- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kendari aktif melakukan sosialisasi tax amnesti ke seluruh masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Mulai dari lingkungan Pemerintah Daerah, pelaku usaha hingga kepada masyarakat secara umum.
Kepala KPP Pratama Kendari, Sultra Joko Rahutomo. FOTO EDI SAFRAN
Kepala KPP Pratama Kendari, Joko Rahutomo mengatakan, untuk wilayah Kendari jumlah yang tidak mengikuti tax amnesty atau pengampunan pajak masih tergolong banyak. Itu dikarenakan program tax amnesti adalah hak masyarakat, bukan kewajiban. “Biasa kan kalau orang merasa tidak punya salah ngapain ikut pengampunan. Sehingga masih banyak yang belum menggunakan haknya” ujar Joko saat ditemui di ruang kerjanya di KPP Pratama Kendari, jalan Sao-Sao Kendari, Selasa (10/01). Joko mengungkapkan, penerimaan pajak pada periode kedua tax amnesti lebih sedikit dibanding penerimaan pada periode pertama. Hal ini disebabkan karena pada periode pertama tax amnesti dominan yang ikut adalah pengusaha, sebab tarif yang dikenakan cukup rendah, yaitu 2 persen. Joko menyebutkan, total penerimaan pajak daei program tax amnesty sebesar Rp 50,2 miliar, dengan rincian total penerimaan pada periode pertama sebesar 40,8 miliar dan pada periode kedua sebesar 9,5 miliar. “Untuk periode ketiga itu kita baru mulai berjalan, sehingga kita belum ada penerimaan pada periode tiga ini,” ujarnya. Untuk periode pertama dan kedua tax amnesty, pihaknya mengakui tidak ada target tertentu di wilayah Kendari. Namun, secarah kantor wilayah (Kanwil), dimana Kendari masuk wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sultra, target perolehan dari program tax amnesty adalah sebesar 750 miliar. “Itu target di 2016 untuk periode pertama dan kedua, dan taeget itu kita sudah lewati. Untuk periode ketiga ini kita tidak ada target,” ungkapnya. Dikatakannya, pada periode pertama jumlah peserta yang ikut program tax amnesty cukup besar dari kalangan pengusaha, sebab tarif yang dikenakan untuk usahawan sebesar 2 persen. Sementara pada periode kedua, tarif yang dikenakan sebesar 3 persen dan 5 persen pada periode tiga. Pihaknya berharap agar masyarakat yang belum ikut program tax amnesty untuk memanfaatkan program ini dengan maksimal. Sebab mengikuti tax amnesty untungnya sangat besar.
“Keuntungannya yang pertama dia akan terhindar dari sanksi. Kedua, dia ikut berperan serta untuk membangun negara, dan yang ketiga, hatinya tenang. Sebab dengan mengikuti tax amnesty dia tidak takut lagi dilakukannya pemeriksaan,” tandasnya. EDI SAFRAN / MAN
Pkl Merangsek Di Areal Perkuliahan Uho tegas.co, KENDARI SULTRA – Sulit mendapat tempat berjualan di luar Kampus Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara di sepanjang Jalan H.E. A Mokodompit Kelurahan Kambu Kecamatan Poasia, pedagang kaki lima merangsek masuk di dalam areal perkuliahan. Pemandangan dengan banyaknya pedagang kaki lima di dalam areal kampus tersebut sudah terlihat sejak beberapa bulan terakhir.
Salah satu Pedagang kaki Lima yang berjualan di areal perkuliahan di kampus UHO kendari Sultra. FOTO : USNIADIN
Maraknya pedagang kaki lima yang masuk berjualan itu dikarenakan pedagang ingin lebih dekat dengan pembeli dalam hal ini mahasiswa. “Saya berjualan di lokasi ini karena tidak mendapat lahan di luar. Menjual di areal ini dengan harapan dekat dengan pembeli,” Ujar Amsia salah satu pedagang yang ditemui awak media ini, senin (09/01/2017). Menurutnya, berdagang di areal Kampus sudah lama digelutinya, sejak tahun 2014 lalu. Dengan berdagang di wilayah kampus pendapatannya dalam seharihari mencapai Rp 100 ribu – Rp 150 ribu. “Alhamdulillah selama ini belum ada larangan menjual di arela ini. Selain itu tidak ada juga intimidasi dari siapapun, jadi kami tetap menjual,”katanya. Sementara itu Niarti salah seorang Mahasiswa UHO Kendari itu mengaku, tidak terganggu dengan adanya PKL di dalam kampus. Sebaliknya dengan adanya penjual, mahasiswa tidak harus jauh-jauh berbelanja di luar kampus. Apalgi yang dijual hanya makan ringan dan minuman-minuman dingin,”Katanya singkat. USNIADIN / MAN
Manfaatkan Drum Bekas, Hasilkan Omzet Hingga Puluhan Juta tegas.co.,JEPARA – Siapa sangka, kursi dan meja mungil penuh lukisan dan tulisan kreatif ini asalnya dari drum bekas minyak tinner atau cat yang tak terpakai. Selain dibuat kursi dan meja, juga bisa disulap menjadi tong sampah yang menarik.
Drum bekas didaur ulang dengan berbagai macam tulisan dengnan berbagai kreatifitas. FOTO : DEDY SETYAWAN
Drum bekas hasil daur ulang ini merupakan ide kreatif Dessy Fitriani, warga jalan Soekarno – Hatta Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Awalnya, Dessy yang menekuni kreasi ini sejak dua tahun lalu. Awalnya dia mendapati banyak drum bekas minyak tinner dan cat menumpuk di beberapa gudang pembuatan meubel. Dengan banyaknya drum bekas tersebut, Dessy mencoba berkreasi, menjadikan drum bekas bernilai ekonomis tinggi, yakni berupa tempat sampah yang menarik, kursi serta meja mungil dengan beragam hiasan lukisan dan tulisan reatif.
Pembuatan kursi, meja dan tempat sampah dari drum bekas ini dibutuhkan kesabaran. Pasalnya memelalui beberapa proses, dari membersihkan drum dengan pembakaran, pengecatan dasar, hingga proses akhir berupa pemberian hiasan berupa lukisan dan tulisan tangan. Hasil karya kreatif Dessy Fitriani ini, ternyata banyak dilirik pembeli, bukan hanya sekedar untuk tempat sampah, kursi atau meja, namun juga untuk hiasan di sudut-sudut ruang rumah. Selain memiliki beragam pilihan motif lukisan dan tulisan kreatif,pembeli tertarik karena hasil dari polesan tangan, bukan tempelan stiker. Dita Rofiana,pembeli kerajianan drum bekas. Ia memilih kreasi ini karena unik, motifnya bermacam-macam dan handmate atau kreasi asli tangan sehingga mempunyai nilai seni yang cukup tinggi. Selain unik bisa juga sebagai hiasan rumah, imbuhnya. Selain dipasarkan untuk kota-kota besar di Jawa dari pengolahan drum bekas ini, juga sering dipesan hingga luar Jawa diantaranya Kalimantan dan Sumatera. Dengan harga jual kisaran 200 ribu rupiah hingga 250 ribu rupiah per unit, Dessy bisa menghasilkan omzet hingga 30 juta rupiah per bulan. DEDY SETYAWAN / NAYEF