informasi spesifik tentang spesies, titik pemusatan, kemungkinan besar lokasi dan jalur terbang burung. 10.3.6.
Alat Bantu Visual yang Baru atau yang Diperbaharui Setiap amandemen AIP yang mempublikasikan alat bantu visual yang baru, atau pembaharuan dari alat bantu yang sudah ada, harus ada verifikasi dari Ditjen Hubud. Beberapa alat bantu visual harus diuji (ground check) atau dicek dalam penerbangan (kalibrasi) sebelum digunakan secara operasional.
10.3.7.
Perubahan terhadap Informasi pada Type A Chart Perubahan terhadap Informasi Type A Chart tidak diberitahukan melalui NOTAM, namun AIP harus mengacu pada edisi terakhir dari Type A Chart. Operator bandar udara harus menyediakan amandemen untuk Informasi Type A Chart kepada semua pemegang Chart.
10.3.8.
Aksi Tindak Lanjut Operator bandar udara juga harus memastikan Aerodrome Manual diamandemen sesuai dengan perubahan yang ada, tetapi bukan perubahan sementara.
10.3.9.
Penyimpanan Data/Arsip Operator bandar udara harus menjaga logbook yang menunjukkan rincian dari seluruh laporan dan urutan NOTAM atau perubahan terhadap AIP untuk keakuratan, dan menyimpan salinan dari laporanlaporan serta NOTAM beserta logbook.
10-16
Gambar 10.3-1 :
10-17
Format NOTAM
10.4.
Contoh Formulir Laporan Aerodrome (Aerodrome Report Form)
10-18
10-19
10.5.
Contoh Daftar Singkatan NOTAM Untuk menggambarkan bagaimana perubahan informasi bandar udara dikomunikasikan kepada penerbang, berikut beberapa contoh NOTAM Pekerjaan 10.5.1. Aerodrome (Aerodrome Works) Contoh 1 : WRRR-C0471/12 NOTAMR C/R C0438/12 / / / Q)WAAF/QMRHW/IV/NBO/A/000/999/0038N/12251E/005 A)WAMG B)1207050300 C)1207192300 D) E)RWY 09/27 OPR BUT CTN ADZ DUE TO WIP 250M BEGINNING RWY 09 NEW DECLARED DIST AVBL AS FLW: RWY TORA TODA ASDA LDA 09 2250 2250 2310 2250 27 2250 2250 2250 2250 RMK: ALL ACFT MUST BE OBSERVE BFR TKOF OR LDG F) G)
NOTAM explanation: WRRR
: NOTAM office indicator
C0471/12
: NOTAM number
NOTAMR
: NOTAM replace
C/R C0438/12 : the number of the NOTAM that is replace number Q)WAAF/QMRHW/IV/NBO/A/000/999/0038N/12251 E/005: NOTAM abbreviation code WAAF
: FIR location (Ujungpandang)
QMRHW : NOTAM code, Q = letter Q, MR = code subject NOTAM, HW = code for status of the subject IV
: Traffic IFR and VFR (I = IFR, V = VFR)
NBO
: Purpose
N = for the immediate attention of aircraft operation B = for pre-flight information bulletin, O = for flight operation, M = miscellaneous NOTAM A
: scope (A = aerodrome, E = en-route, W = navigation warning)
000
: lower limit in feet (no limit)
10-20
999
: upper limit in feet (no limit)
0038N, 12251 E: aerodrome coordinate 005
: radius aerodrome (nautical miles)
A)WAMG
: location indicator of aerodrome
B)1207050300 : start time in UTC C)1207192300 : finish time in UTC D)
: fill with time period each day (if any)
E)RWY 09/27 OPR BUT CTN ADZ DUE TO WIP 250M BEGINNING RWY 09 NEW DECLARED DIST AVBL AS FLW: RWY TORA TODA ASDA LDA 09
2250 2250 2310 2250
27
2250 2250 2250 2250
RMK:ALL ACFT MUST BE OBSERVE BFR TKOF OR LDG: detail NOTAM F)
: upper limit if required
G)
: lower limit if required
Contoh 2: WRRR-C0485/12 NOTAMR C/R C0410/12 / / / Q)WAAF/QMRHW/IV/NBO/A/000/999/0055S/11954E/005 A)WAML B)1207140846 C)1209092100 EST D)DLY 0900-1200 AND 1400-2100 E)RWY 15/33 OPR BUT CTN ADZ DUE TO WIP OVERLAY ALONG 750M FM BEGINNING RWY 15 RMK : FOR EXTEND OPR HR SHALL REQ CLEARANCE TO AP AUTHORITY F) G) Contoh 3: WRRR-C0342/12 NOTAMN C/R / / / Q)WAAF/QMRHW/IV/BO/A/000/999/0213S/11356E/005 A)WAOP B)1205160000 C)1211172200 D)DLY 0000-2200 E)APN OPR BUT CTN DUE TO WIP AS FLW : 1. APN WIDENING TO SOUTH 68 M 2. PARKING STAND RECONSTRUCTION FM ASPHALT FLEXIBLE TO RIGID ON PARKING STAND D1, D2, D5, D6 RMK: - HEAVY EQPT PPRESENT
10-21
- ALL ACFT ARE REQ TO OBS WHILE TAXI ON APN F) G)
10.5.2.
Contoh 1:
10.5.3.
10.5.4.
Obstacle WRRR-C0350/12 NOTAMN C/R / / / / Q)WIIF/QOBCE/IV/M/AE/000/999/0402N/09615E/005 A)WITC B)1205160831 C) PERM D) E)AD OBST OF CUT NYAK DIEN/NAGAN RAYA AP AS FLWS : -APPROACH RWY 14 AND TKOF RWY 32 : TREES HGT 30 M ON FINAL APPROACH RWY 32 AND RWY 14 -APPROACH RWY 32 AND TKOF RWY 14 : ANTENNA TOWER HGT 100M ON APPROACH SFC RWY 32 DIST 3KM FM THR RWY 32 -OBSTACLE WI TRANSITIONAL SFC : ANTENNA TOWER HGT 70M ON RIGHT DOWNWIND RWY 32 F) G) Contoh 2 : WRRR-B0796/12 NOTAMR C/R B0355/12 / / / Q)WAAF/QOBCE/IV/M/AE/000/999/0116S/11653E/005 A)WALL B)1206130200 C)1209131600 EST D)0000-1600 DLY E)TOWER CRANE OPS HGT 43M DUE TO WIO NEW TERMINAL BUILDING PSN APPROXIMATELY 400M FM CENTRE LINE OF RWY 25 COOR 01 15 42S 116 53 58E WITH LENGTH OF CRANE RADIUS 130M FM TOWER CRANE RMK:ALL TRAFFIC REQ TO AVOID THIS AREA OR SUBJ TO ATC CLR F) G)
Penutupan Runway untuk Pemeliharaan
WRRR-A1006/12 NOTAMR C/R / / / Q)WIIF/QMRLC/IV/NBO/A/000/999/0607S/10639E/005 A)WIII B)1207161600 C)1207222200 D)DLY 1600-2200 E)RWY 07R/25L CLSD DUE TO RUBBER DEPOSIT REMOVAL F) G)
Penutupan runway karena Terhalang Pesawat Udara:
WRRR-C0464/12 NOTAMN C/R / / Q)WAAF/QMRLC/IV/NBO/A/000/999/0344S/13702E/005 A)WABV B)1207020730 C)1207040600 D) E)RWY 08/26 CLSD DUE TO BLOCKED BY ACFT F) G)
10-22
/
10.5.5.
10.5.6.
Serangan Burung (Bird Strike)
WRRR-C0693/12 NOTAMR C/R A1317/11 / / / Q)WAAF/QMRXX/IV/NBO/A/000/999/0132N/12455E/005 A)WAMM B)1205300423 C)1208312359 D) E)RWY 18/36 OPS BUT CTN ADZ DUE TO BIRD STRIKE AROUND RWY F) G)
Alat bantu visual (Unserviceable)
yang
tidak
dapat
digunakan
Contoh 1 : WRRR-C0455/12 NOTAMR C/R C0239/12 / / Q)WAAF/QLPCT/IV/BO/A/000/999/0053S/13117E/005 A)WASS B)1206280720 C)1210280720 D) E)PAPI RWY 27 U/S DUE TO TECHNICAL REASON F) G)
/
Contoh 2: WRRR-C0440/12 NOTAMN C/R / / / Q)WAAF/QLTAS/IV/BO/A/000/999/0055S/11954E/005 A)WAML B)1206231342 C)1206292359 EST D) E)RWY 15/33 NML OPS BUT CTN ADZ DUE TO THR LGT RWY 15 U/S F) G)
10.6.
Penunjukan Petugas Pelaporan 10.6.1. Umum 10.6.1.1. Operator bandar udara harus menunjuk seseorang atau beberapa orang yang terlatih sebagai petugas pelaporan. Penunjukkan harus didokumentasikan dalam Aerodrome Manual. 10.6.1.2. Orang-orang selain pegawai operator bandar udara dapat ditunjuk sebagai petugas pelaporan bandar udara, dengan pelatihan dan pengalaman yang sesuai. 10.6.2.
Kualifikasi Petugas Pelaporan Operator bandar udara harus memastikan bahwa setiap orang yang menjalankan fungsi pelaporan telah dilatih dengan tepat dan memiliki kualifikasi sebagai berikut:
10-23
a. Pengetahuan tentang karakteristik fisik daerah pergerakan bandar udara, aerodrome obstacle limitation surfaces, marka bandar udara, penerangan (lighting), sinyal darat (ground signal) dan peralatan aerodrome yang penting terhadap keselamatan; b. Pemahaman tentang informasi aerodrome yang tercantum dalam AIP; c. Kemampuan untuk melakukan inspeksi serviceability di Bandar udara d. Pengetahuan tentang aerodrome emergency plan (AEP); dan e. Pengetahuan tentang sistem NOTAM dan kemampuan untuk melaksanakan prosedur pelaporan bandar udara. 10.6.3.
Hal-hal yang dilaporkan 10.6.3.1. Operator bandar udara harus menginformasikan ke NOTAM office sebagaimana informasi di paragraf 10.3.2.6. 10.6.3.2. Pelaporan harus dilakukan sesegera mungkin setelah kejadian yang dilaporkan diketahui, dan memberikan detail sebanyak mungkin. Apabila diperlukan, detail tambahan berikutnya dapat dilaporkan setelah informasi tambahan tersedia, untuk keperluan penerbitan NOTAM selanjutnya. Apabila memungkinkan, ATC harus diberitahu terkait unserviceability dan maksud untuk diterbitkannya NOTAM. 10.6.3.3. Operator bandar udara harus melakukan penilaian terhadap kondisi permukaan runway setelah hujan dan melaporkannya kepada ATC, sesuai dengan terminology pada Paragraf 10.2.3 butir a. 10.6.3.4. Operator bandar udara harus memberikan pemberitahuan sebanyak mungkin tentang pekerjaan aerodrome yang mempengaruhi jadwal perusahaan penerbangan.
10.6.4.
Pemantauan Kegiatan di Luar Bandar Udara Fungsi pelaporan juga akan mencakup pemantauan kegiatan di luar, tetapi masih dalam jarak pandang bandar udara yang dapat membahayakan terhadap operasi pesawat udara. Ini mencakup: a. pembangunan yang bisa menjadi obstacle;
10-24
b. perencanaan tanah dan penggunaannya yang bisa menarik perhatian burung-burung; dan c. Instalasi system pencahayaan yang dapat membingungkan penerbang di malam hari. 10.7.
Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara 10.7.1. Standar dan persyaratan untuk rencana penanggulangan keadaan darurat bandar udara mengacu pada Advisory Circular (AC) 139-10 dan penulisan dokumen rencana penanggulangan keadaan darurat bandar udara mengacu pada Advisory Circular (AC) 139-16.
10.8.
Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) 10.8.1. Standar dan persyaratan untuk pelayanan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran mengacu pada Manual Standar Teknis dan Operasional Bandar Udara Volume IV PKP-PK (Manual of Standar volume IV).
10.9.
Organisasi – Organisasi yang Beraktifitas di Bandar Udara 10.9.1. Penyelenggara bandar udara wajib memastikan semua organisasi yang melakukan aktifitas di bandar udara telah memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan. 10.9.2. Dalam memastikan pemenuhan persyaratan keselamatan, penyelenggara bandar udara mewajibkan organisasi-organisasi tersebut untuk melaksanakan safety management system (SMS). 10.9.3. Penyelenggara bandar udara harus melakukan audit dan inspeksi terhadap pelaksanaan SMS organisasiorganisasi tersebut. 10.9.4. Hasil laporan audit atau inspeksi tersebut disampaikan ke Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
10.10.
Kontrol Akses Sisi Udara, termasuk Pengawasan Kendaraan 10.10.1. Pendahuluan 10.10.1.1. Khusus mengenai prosedur untuk mencegah masuknya orang yang tidak berwenang ke area pergerakan, termasuk pengaturan untuk mengontrol akses sisi udara, dan pengawasan kendaraan sisi udara, dimasukan dalam Aerodrome Manual. 10.10.1.2. Pada bandar udara yang melayani operasi pesawat udara lebih dari 30 tempat
10-25
10.10.1.3.
duduk, pagar atau penghalang lainnya yang sesuai harus dipasang jika memungkinkan , di sekitar daerah pergerakan bandar udara untuk mencegah akses orang yang tidak berwenang maupun tidak direncanakan ke area non public area. Jika memungkinkan untuk dipasang pagar, prosedur yang tepat harus dibuat dan diimplementasikan oleh operator bandar udara untuk memastikan pengawasan orag yang tidak berwenang atau kedaraan tanpa izin atau hewan masuk ke sisi udara. Pagar atau penghalang lainnya yang sesuai harus dipasang pada bandar udara untuk mencegah masuknya binatang yang cukup besar ke dalam area pergerakan yang membahayakan pesawat udara.
Catatan: Hal ini meliputi pemasangan penghalang pada selokan, saluran, terowongan, dll. Tindakan khusus mungkin diperlukan untuk mencegah akses orang yang tidak berwenang ke runway atau taxiway yang melintasi jalan umum. 10.10.2.
Pengawasan Kendaraan Sisi Udara 10.10.2.1. Emergency vehicle (RIV/PKP-PK) yang digunakan pada keadaan darurat harus diberikan prioritas di semua lalulintas pergerakan. 10.10.2.2. Kendaraan yang beroperasi di apron harus: a. memberi jalan pesawat udara yang sedang taxi, akan taxi, dan pesawat udara yang sedang didorong atau ditarik (pushback); b. memberi jalan bagi kendaraan RIV/PKP-PK; dan c. memberi jalan bagi kendaraan lain sesuai dengan peraturan lokal. 10.10.2.3. Kendaraan-kendaraan dan peralatan darat yang beroperasi di sekitar runway harus dipelihara dalam kondisi layak pakai untuk mencegah terjadinya kerusakan seperti kebocoran bensin, oli dan cairan hidrolik. 10.10.2.4. Operator bandar udara atau Kantor Otoritas Bandar Udara harus
10-26
10.10.2.5.
10.10.2.6.
10.10.2.7.
10.10.2.8.
10.10.2.9.
10.10.3.
mensosialisasikan dan menerapkan sistem peraturan perijinan yang diperuntukan bagi pengoperasian kendaraan-kendaraan yang beroperasi di sisi udara. Operator bandar udara harus menetapkan peraturan mengenai batas kecepatan bagi kendaraan yang beroperasi di area pergerakan maksimal 25 km per jam, serta mekanisme penegakan peraturan. Setiap kendaraan tidak boleh dikemudikan di bawah pesawat atau berada 3 m dari bagian pesawat, kecuali dibutuhkan untuk melayani pesawat udara. Kendaraan yang beroperasi pada area pergerakan di siang hari harus ditandai sebagaimana dijelaskan di paragraf 8.11.5. Kendaraan yang beroperasi di sekitar area pergerakan pada malam hari atau berada dalam kondisi jarak pandang harus menyalakan lampu utama dan disertai lampu siaga sebagaimana dijelaskan di paragraf 9.20.1. Peralatan pelayanan darat pesawat udara yang tidak bermotor dan hanya digunakan di atas apron tidak perlu mengikuti penjelasan di paragraf 10.10.2.2. Dalam hal ini, peralatan tersebut dianggap sebagai objek bergerak namun tidak memiliki daya gerak sendiri.
Pengemudi Kendaraan Sisi Udara 10.10.3.1. Pengemudi yang mengoperasikan kendaraan di sisi udara harus terlatih dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya. 10.10.3.2. Setiap orang yang mengoperasikan kendaraan dan peralatan darat, harus : a. memiliki PAS bandar Udara; b. memiliki Tanda Izin Mengemudi; c. memiliki lisensi yang sesuai ; d. mengetahui terminologi (runway, taxiway, apron, services road), dan mengenal dengan baik area sisi udara; e. mengerti makna dari rambu dan marka bandar udara; dan
10-27