HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Aplikasi Evaluasi Pemberian Pakan Sapi Perah Peternakan yang baik memiliki data yang disimpan dan dapat digunakan untuk analisa usaha. Australia sebagai salah satu negara produsen hasil peternakan sapi perah melihat masa depan peternakannya dengan menggunakan alat bantu atau sistem yang modern sebagai database, analisa usaha, tenaga kerja dan
sistem
pemerahan modern peternakan sapi perah (García et al., 2005). Alat bantu tersebut dapat berupa komputer yang mudah digunakan untuk dalam usaha tersebut. Sistem aplikasi evaluasi pemberian pakan sapi perah dirancang menggunakan Microsoft Office Access 2003. Program ini dipilih karena kebanyakan komputer sudah dilengkapi produk Microsoft Office. Selain itu, Microsoft Access banyak digunakan dalam pengelolaan database. Program ini merupakan aplikasi perangkat lunak yang dikembangkan untuk dijalankan di lingkungan sistem operasi Windows. Sistem operasi minimal yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi ini adalah Microsoft Windows 98. Perangkat keras yang dibutuhkan adalah komputer dengan spesifikasi minimal prosesor 233 Mhz dan RAM 128 MB. Tampilan menu utama program dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Form Menu Utama Program
Desain Program dan Database Analisa data yang ada dalam suatu peternakan perlu dilakukan untuk mengevaluasi kondisi peternakan tersebut. Sehingga diperlukan suatu desain yang dapat memberikan gambaran maupun solusi yang dapat membantu perkembangan kawasan peternakan. Data tersebut diolah untuk mendapatkan informasi yang cukup unik, dalam hal ini berupa data kepemilikan ternak dan evaluasi kecukupan nutrien ternak pada tiap peternak. Data yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini berupa data peternak dan individu ternak yang mereka miliki. Data diambil dari Kawasan Usaha Ternak (KUNAK) Sapi Perah di Cibungbulang-Bogor sebagai simulasi kegunaan atau fungsi dari aplikasi yang dibuat. Dalam pembuatan aplikasi ini, data dikelompokkan ke dalam beberapa tabel yang masing-masing saling terhubung. Tabel yang dibuat sebanyak 5 buah yang terdiri dari database peternak, ternak, pakan, pemberian pakan dan produksi susu harian.
Database peternak
disimpan dengan nama Tb_Peternak yang mendeskripsikan data dan kondisi peternak itu sendiri yang dapat dilihat dari umur, pengalaman sampai alamat tempat tinggalnya. Tempat yang disediakan untuk memasukkan data peternak pada aplikasi ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Deskripsi Database Profil Peternak No
Field
Tipe Data
Keterangan
1.
Nama *
Text
Nama Peternak
2.
Tempat Lahir
Text
Tempat Lahir Peternak
3.
Tanggal Lahir
Date/Time
Tanggal Lahir Peternak
4.
Pendidikan
Text
Pendidikan Peternak
5.
Mulai Beternak
Date/Time
Mulai Beternak Beternak
6.
Kelompok Ternak
Text
Kelompok Ternak
7.
Alamat
Text
Alamat Peternak
Keterangan: * Primary key
Proses yang sama digunakan dalam pembutan database ternak, pakan, pemberian pakan dan produksi susu harian. Tabel atau tempat yang disediakan untuk memasukkan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4-7. Pembuatan tabel tersebut memiliki harus memenuhi kebutuhan dalam menganalisis evaluasi kecukupan
20
nutrien ternak, sehingga jenis data yang biasa diambil dalam kawasan tersebut harus dimasukkan secara tepat. Pada aplikasi ini tabel ternak, tabel pakan, tabel pemberian pakan dan tabel produksi harian masing-masing disimpan dengan nama Tb_Ternak, Tb_Pakan, Tb_Pemberian Pakan, dan Tb_Produksi Harian. Tabel 4. Deskripsi Database Individu Ternak No
Field
Tipe Data
Keterangan
1.
Nama Peternak
Text
Nama Peternak
2.
Kode Ternak *
Text
Kode Ternak
3.
Tanggal Lahir
Date/Time
Tanggal Lahir Ternak
4.
Status Fisiologis
Text
Status Fisiologis Ternak
5.
Lingkar Dada
Number
Lingkar Dada
6.
Body Score
Number
Body Score Ternak
7.
Periode Laktasi
Number
Periode Laktasi Ternak
8.
Tanggal Melahirkan
Date/Time
Tanggal Melahirkan Ternak
Keterangan: * Primary key
Tabel 5. Deskripsi Database Bahan Pakan No
Field
Tipe Data
Keterangan
1.
Jenis Pakan *
Text
Jenis Pakan
2.
BK
Number
Bahan Kering
3.
TDN
Number
Total Digestible Nutrient
4.
PK
Number
Protein Kasar
5.
Ca
Number
Kalsium
6.
P
Number
Fosfor
Keterangan: * Primary key
Tabel 6. Deskripsi Database Pemberian Pakan No
Field
Tipe Data
Keterangan
1.
Nama Peternak
Text
Nama Peternak
2.
Jenis Pakan
Text
Jenis Pakan
3.
Pemberian
Number
Jumlah Pemberian
4.
Status Fisiologis
Text
Status Fisiologis Ternak
21
Tabel 7. Deskripsi Database Data Produksi Susu Harian No
Field
Tipe Data
Keterangan
1.
Kode Ternak
Text
Kode Ternak
2.
Tanggal Produksi
Date/Time
Tanggal Produksi Ternak
3.
Produksi Harian
Number
Produksi Harian Ternak
Pembuatan Aplikasi Pembuatan program sistem informasi ini didasari pada kebutuhan peternak atau koperasi pada suatu kawasan usaha ternak dalam mengevaluasi keadaan atau kondisi peternakan tersebut. Dalam hal ini, koperasi atau peternakan sapi perah membutuhkan
alat
bantu
yang
dapat
digunakan
untuk
menyimpan
dan
menggambarkan keadaan peternak maupun ternak yang ada pada kawasan tersebut. Keinginan ini dapat dibantu sebuah aplikasi komputer menggunakan Microsoft Access yang biasanya sudah terinstalasi disebuah komputer. Primary key (kunci utama) merupakan bagian dari suatu tabel dan harus digunakan karena berfungsi dalam membuat hubungan atau relasi antar tabel. Selain itu, primary key digunakan agar tidak terjadi duplikat dalam suatu data.
Pada
aplikasi ini, primary key dibuat pada nama peternak, kode ternak dan jenis pakan. Tabel yang telah dibuat harus dihubungkan satu sama lain, hal ini dilakukan agar terjadi sinkronisasi antar tabel. Tabel peternak sebagai pusat data harus dihubungkan dengan tabel ternak agar kepemilikan ternak beserta data individu ternak itu sendiri dapat diakses melalui peternak. Jadi dengan hanya melihat peternak saja, pengguna (user) aplikasi ini dapat melihat ternak yang mereka miliki dan kondisi ternak tersebut. Hubungan relasi antar tabel tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Profil Peternak Program ini memungkinkan user dapat melihat data pribadi atau profil peternak. Profil peternak yang ditampilkan berupa nama, tempat dan tanggal lahir, umur, pendidikan, mulai beternak, pengalaman, dan alamat tempat tinggal peternak. Data yang ditampilkan berupa report yang dapat dilihat pada Gambar 7.
22
Gambar 6. Hubungan Relasi Antar Tabel
Gambar 7. Contoh Laporan Profil Peternak Profil peternak pada report di atas merupakan hasil entry data yang dilakukan oleh user. Data pribadi peternak dan ternak yang mereka miliki terlebih dahulu dientry melalui form entry. Form entry terdiri dari “Data Peternak”, “Data Individu 23
Ternak”, “Data Pakan” dan “Data Produksi Harian”. Pada form tersebut terdapat tombol (button) yang memiliki fungsi yang berbeda. Tombol tersebut dibuat untuk memudahkan proses editing, penambahan data, penyimpanan data dan reporting. Keterangan tentang fungsi tombol-tombol tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Selain itu, terdapat juga tombol tambahan lain yang dapat membantu proses pengolahan data. Tampilan form entry data yang dibuat dapat dilihat pada Lampiran. Tabel 8. Deskripsi Fungsi Tombol No
Simbol
Fungsi Tombol
1.
“Add Record” untuk menambah data baru
2.
“Delete Record” untuk menghapus data yang sudah ada
3.
“Save Record” untuk menyimpan data hasil penambahan atau editing
4.
“Preview Report” untuk melihat laporan analisa
5.
“Close Form” untuk keluar dari form Perubahan data yang sudah tersimpan dapat dilakukan dengan mencari data
tersebut dan merubahnya secara langsung dan disimpan dengan nama yang sama. Dalam melakukan entry data pada nama peternak dan kode ternak tidak diizinkan adanya duplikasi karena dapat membuat data menjadi sulit terbaca, sehingga program ini menutup kemungkinan terjadinya hal tersebut. Profil peternak dapat diakses melalui Form Entry “Data Peternak” dengan memilih tombol preview. Kepemilikan Ternak Data kepemilikan ternak dapat dilihat pada form “Kepemilikan Ternak” meliputi Kode Ternak, Umur Ternak, Status Fisiologis, Bobot Badan, Body Score, Periode Laktasi, Tanggal Melahirkan, dan Rataan Produksi Susu. Form tersebut juga dapat menggambarkan keadaan ternak yang mereka miliki, dalam hal ini berupa kondisi reproduksi dan rataan produksi susu yang didapat dari entry data produksi susu harian.
Rataan bobot badan juga ditampilkan dengan harapan dapat
menentukan rataan kebutuhan nutrien pada tiap peternak.
Profil ternak yang
ditampilkan berdasarkan status fisiologis ternak yang terdiri dari sapi laktasi, kering,
24
pedet dan dara. Data ternak tiap peternak berdasarkan status fisiologi dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Form Kepemilikan Ternak Evaluasi Pemberian Pakan Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah produksi dan kandungan nutrien susu, diantaranya genetik ternak, lingkungan dan pakan yang diberikan (Sutardi, 1981). Dalam aplikasi ini, pemberian pakan menjadi faktor utama dalam jumlah produksi susu yang dihasilkan.
Sehingga dalam aplikasi ini disediakan form
“Evaluasi Kecukupan Pemberian Pakan” yang dapat mengetahui jumlah pemberian nutrien berdasarkan pakan yang diberikan dan kebutuhan nutrien tiap ternak. Form “Evaluasi Kecukupan Pemberian Pakan” digunakan untuk mengetahui apakah pakan yang diberikan sudah mencukupi kebutuhan nutrien ternak (BK, TDN, PK, Ca dan P) pada status fisiologis yang berbeda, khususnya pada masa laktasi karena harus memenuhi kebutuhan pokok dan produksi susu yamg diinginkan. Pada form ini dibutuhkan jumlah pakan yang diberikan dalam satuan kilogram berdasarkan status fisiologis dan akan diketahui lebih atau kurang nutrien tiap peternak. Pakan yang diberikan di KUNAK pada umumnya berupa hijauan (rumput gajah, rumput lapang dan jerami), konsentrat komersil dan produk hasil ikutan pabrik
25
berupa dedak padi, ampas tahu dan onggok. Pemberian pakan tersebut disesuaikan dengan status fisiologis ternak. Sehingga kebutuhan nutrien sapi pada setiap status fisiologis harus diketahui terlebih dahulu. Sapi yang semakin dewasa dan memiliki bobot tubuh yang tinggi maka semakin banyak pula konsumsinya. Sedangkan sapi yang sedang dalam masa laktasi membutuhkan nutrien untuk kebutuhan hidup pokok dan berproduksi. Kebutuhan nutrien yang digunakan distandarisasikan pada air susu berkadar lemak 4%. Kebutuhan nutrien tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 dan 10. Tabel 9. Kebutuhan Nutrien Sapi Perah Kebutuhan Jenis Nutrien Masa Kering
Pedet
Dara
BK (% bobot badan)
(3,79 - 0,002X)
(-0,068 + 0,046X)
(3,29 - 0,003X)
TDN (kg)
1,002 + 0,007X
0,250 + 0,017X
1,093 + 0,010X
PK (kg)
0,167 + 0,001X
0,041 + 0,002X
0,226 + 0,001X
Ca (g)
6,64 + 0,048X
2,104 + 0,137X
11,82 + 0,062X
P (g)
4,7 + 0,034X
1,395 + 0,091X
4,932 + 0,040X
Keterangan: X = bobot badan ternak (kg) Sumber: Sutardi (1981)
Tabel 10. Kebutuhan Nutrien Sapi Perah Masa Laktasi Jenis Nutrien BK (% bobot badan)
Kebutuhan Hidup Pokok (X1)
Produksi Susu (X2)
(2.56 – 0.002X1 + 0.082X2) 0,8 + 0,005 X1
-2 x 10-14 + 0,326 X2
0,088 + 0,00069 X1
-0,003 + 0,087 X2
Ca (g)
3,82 + 0,028 X1
-1 x 10-13 + 2,7 X2
P (g)
3,12 + 0,023 X1
-8 x 10-14 + 1,8 X2
TDN (kg) PK (kg)
Sumber: Sutardi (1981)
Pada form “Evaluasi Kecukupan Pemberian Pakan” tersebut akan menampilkan hasil kecukupan nutrien pada tiap peternak berupa angka yang berwarna merah biru dan merah. Warna biru menggambarkan bahwa bahwa jumlah nutrien yang diberikan belum mencukupi kebutuhan ternak sedangkan warna merah menunjukkan sebaliknya. Apabila kecukupakan nutrien sudah menunjukkan cukup maka pemberian pakan yang dilakukan oleh peternak sudah optimal, tetapi harus
26
dilihat lagi apakah terdapat jenis nutrien yang terlalu banyak diberikan. Apabila jenis nutrien tersebut dapat dikurangi, maka biaya yang dikeluarkan untuk pakan mungkin dapat dikurangi. Warna merah digunakan karena bersifat mencolok, sehingga dapat langsung direspon oleh user bahwa terdapat jenis nutrien yang belum mencukupi kebutuhan ternak.
Sehingga perlu dilakukan tambahan pemberian pakan yang memiliki
kandungan nutrien pada jenis nutrien yang kurang tersebut. Setiap pakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam kandungan nutrien, sehingga user perlu mengetahui jenis pakan yang harus diberikan untuk memenuhi kekurangan jenis nutrien tersebut.
Pada aplikasi dapat dilakukan edit database pakan dan
penambahan jenis pakan, sehingga peternak dapat melakukan pilihan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan ternanya. Jenis pakan yang dientry pada aplikasi ini menggunakan Sutardi (1981), sehingga kandungan nutrien pakan yang akan ditambah harus diketahui terlebih dahulu. Pemberian pakan terakhir yang diberikan pada tiap peternak pada setiap status fisiologis ternak tersimpan dalam datbase sehingga dapat dilihat kembali jika dibutuhkan. Hasil evaluasi kecukupan pemberian pakan berdasarkan data sekunder di KUNAK Cibungbulang dalam bentuk form dan report dapat dilihat pada Gambar 9 dan 10.
Gambar 9. Form Evaluasi Kecukupan Pemberian Pakan Peternak
27
Gambar 10. Contoh Report Evaluasi Kecukupan Pemberian Pakan Peternak Produksi Susu Form “Entry Produksi Harian” digunakan untuk melakukan entry data jumlah produksi susu harian tiap ternak. Pada form ini user cukup menekan tombol add record yang otomatis tersimpan dalam database berdasarkan hari entry data tersebut lalu menekan tombol save. Form tersebut dapat dilihat pada Gambar 11.
28
Gambar 11. Entry Data Produksi Susu Entry data produksi susu ternak digunakan untuk mengetahui jumlah produksi per hari dan rataan produksi susu ternak selama dipelihara. Data tersebut juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah ternak itu masih efisien untuk dipelihara, karena jumlah produksi yang sedikit hanya menambah beban biaya pakan.
Berdasarkan analisis tersebut dapat digunakan kebijakan terbaik yaitu
melakukan afkir dengan melihat periode dan bulan laktasi sapi tersebut. Pertimbangan lain yang dapat digunakan oleh user adalah dengan melihat kurva laktasi ternak yang dapat dibandingkan dengan kurva laktasi normal pada umumnya di kawasan tersebut. Kurva laktasi individu ternak ditampilkan dalam bentuk report yang dapat dilihat pada Gambar 12.
Dalam mendapatkan hasil yang didinginkan,
user diberikan keleluasaan untuk menentukan hasil reporting pada tanggal yang diininginkan.
Untuk dapat mengakses fasilitas ini, user masuk pada sub menu
“Laporan Produksi” yang di dalamnya terdapat laporan produksi tiap ternak maupun peternak. Report produksi peternak menampilkan rataan produksi ternak yang mereka miliki. Rataan tersebut dapat menggambarkan performa peternak tersebut dalam manajemen pemeliharaan ternak mereka. Apabila rataan produksinya berada di atas rata-rata kawasan peternakan tersebut, maka peternak tersebut telah berhasil melakukan pemeliharaan yang baik dari segi pakan yang diberikan. Report produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 13.
29
Gambar 12. Contoh Laporan Produksi Ternak
Gambar 13. Contoh Laporan Produksi Peternak
30
Manfaat Aplikasi Aplikasi sistem informasi ini nerupakan aplikasi berbasis komputer yang bertujuan memberikan kemudahan dalam penggunaan penggunaan informasi di bidang peternakan sapi perah.
Sistem ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
mahasiswa dan kelompok ternak untuk membantu dalam proses pembelajaran dalam usaha peternakan sapi perah. Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Aplikasi sisitem informasi recording sapi perah mempunyai beberapa kelebihan yaitu adanya fasilitas report yang dapat menggambarkan kondisi kelompok ternak, peternak maupun kondisi individu ternak yang dapat digunakan oleh pengguna ahli maupun orang awam. Aplikasi ini mampu dijalankan pada sistem operasi Microsoft mulai dari Windows 98 sampai Windows Vista yang memiliki program Microsoft Office Access 2003. Aplikasi ini dapat terus di perbaiki dan diperbaharui dengan penambahan data maupun rumus-rumus yang perlu dimasukkan untuk melihat kondisi peternakan sapi perah. Kekurangan dari aplikasi ini adalah belum tersedianya kondisi reproduksi individu ternak yang dapat mengestimasi waktu kawin atau inseminasi buatan, waktu beranak dan masa kering pada sapi perah.
31