BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Spesifikasi Jaringan Topologi rancangan jaringan yang baru membutuhkan 2 buah switch dan 1 buah router Cisco diantaranya, yaitu: Cisco Catalyst 2960-24TC 24 port 10/100
Gambar 4.1 Cisco Catalyst 2960-24TC 24 Port Sesuai dengan kebutuhan untuk menghubungkan komputer-komputer yang berada pada lantai 1 yang terdapat 18 komputer dan switch ini memiliki port berjumlah 24 jadi masih tersedia port lebih untuk menambahkan komputer baru untuk kedepannya. Selain itu juga switch ini mendukung pengelompokkan jaringan VLAN berdasarkan port. Cisco Catalyst 2960-48TC 48 port 10/100
Gambar 4.2 Cisco Catalyst 2960-48TC 48 Port Sesuai dengan kebutuhan untuk menghubungkan komputer-komputer yang berada pada lantai 2 yang terdapat 41 komputer dan switch ini memiliki port berjumlah 48 jadi masih tersedia port lebih untuk menambahkan komputer baru untuk kedepannya. Selain itu juga switch ini mendukung pengelompokkan jaringan VLAN berdasarkan port.
33
34 Router Cisco RV042
Gambar 4.3 Router Cisco RV042 4.2 Perancangan Jaringan Berdasarkan hasil dari analisis dan survei jaringan komputer yang sedang berjalan serta permasalahan yang dihadapi oleh Lembaga Training City Training, maka usulan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi adalah merubah topologi jaringan yang sudah ada dengan yang rancangan topologi jaringan komputer yang baru dengan melakukan penerapan metode VLAN. Dalam proses perancangannya menggunakan perangkat lunak Cisco Packet Tracer 6.0.1.0011 sebagai simulator jaringan yang dirancang. Karena penggunaan perangkat lunak ini memberikan memudahkan perancangan jaringan dan melihat proses tahap-tahap pengiriman dan penerimaaan paket data yang ada pada jaringan. 4.2.1 Topologi Jaringan Baru
Gambar 4.4 Topologi Jaringan VLAN Lt. 1
35 Dapat dilihat gambar 4.4 dan gambar 4.5 adalah topologi jaringan yang baru Lembaga Training City Training, pada switch lantai 1 terdapat beberapa VLAN untuk komputer-komputer yang terdiri dari divisi purchasing, marketing, public relation, dan management VLAN Lt.1.
Gambar 4.5 Topologi Jaringan VLAN Lt. 2 Sedangkan pada gambar 4.5 merupakan topologi jaringan yang baru pada lantai 2 Lembaga Training City Training. Untuk komputerkomputer yang ada pada lantai 2 yang terdiri dari divisi maintenance, quality assistance, general affair, research & development, accounting, personalia dan management VLAN. 4.2.2 Pembagian IP address Komputer Setelah perancangan topologi jaringan yang baru, tahap selanjutnya adalah melakukan pembagian IP address komputer yang ada pada Lembaga Training City Training. Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pembagian IP address pada komputer-komputer setiap divisi yang ada pada lantai 1.
36
Tabel 4.1 IP address pada Lt. 1 Divisi lt. 1
IP Address
Purchasing
192.168.60.1-254
Marketing
192.168.70.1-254
Public Relation
192.168.80.1-254
VLAN Management
192.168.99.1-254
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pembagian IP address pada komputer-komputer setiap divisi yang ada pada lantai 2.
Tabel 4.2 IP address pada Lt. 2 Divisi lt. 2
IP Address
Maintenance
192.168.11.1-254
Quality Assurance
192.168.21.1-254
General Affair
192.168.31.1-254
Research and Development
192.168.41.1-254
Accounting
192.168.51.1-254
Personalia
192.168.91.1-254
VLAN Management
192.168.98.1-254
Pada tabel 4.3 dapat dilihat penamaan VLAN berdasarkan divisidivisi
diberikan
pada
Lembaga
Training
City
Training
untuk
memudahkan pengidentifikasian komputer-komputer untuk memberikan izin dalam mengakses data dan keamanan dari kumpulan divisi yang ada.
37 Tabel 4.3 Nomor VLAN per Divisi Divisi
No. VLAN Lt.1
No. VLAN Lt.2
Maintenance
-
11
Quality Assurance
-
21
General Affair
-
31
Research and Development
-
41
Accounting
-
51
Purchasing
60
-
Marketing
70
-
Public Relation
80
-
Personalia
-
91
VLAN Management
99
98
Pada lantai 1 dan 2 komputer-komputer dikelompokkan berdasarkan nomor VLAN yang sudah ditetapkan sesuai dengan divisinya masingmasing dengan metode port-based. Dimana dengan metode port-based komputer dikelompokkan menjadi anggota VLAN berdasarkan port yang ada pada switch. Pada rancangan ini juga dibuat divisi baru yaitu VLAN management untuk mempermudah administrator dalam melakukan pengaturan atau penambahan jaringan di setiap lantai. Selain itu, juga dibuat inter-VLAN yang memungkinkan komunikasi antar VLAN dapat dilakukan.
38 4.3 Perbandingan Jaringan Lama dengan Jaringan Baru
Gambar 4.6 Broadcast Domain Jaringan Lama Pada gambar 4.6 dan gambar 4.7 perbedaan yang dapat dilihat dari jaringan lama dengan jaringan yang baru adalah jumlah broadcast domain-nya. Pada jaringan LAN yang lama hanya terdapat 1 broadcast domain sehingga dapat menyebabkan terjadinya broadcast storm karena banyaknya broadcast traffic yang terjadi. Sedangkan pada jaringan yang baru setelah diterapkan VLAN dapat dilihat pada gambar 4.7 penulis memberikan warna yang berbeda untuk mewakili broadcast domain dan divisi yang berbeda. Terdapat 13 broadcast domain yang terdiri dari 11 broadcast domain VLAN, 1 broadcast domain pada router yang menuju switch lantai 1 dan 1 broadcast domain pada router yang menuju switch lantai 2. Hal ini diterapkan untuk memecah broadcast domain yang besar menjadi broadcast domain yang ukurannya lebih kecil sehingga dapat mengurangi penumpukkan broadcast traffic. Penulis juga menambahkan 2 VLAN baru yaitu VLAN management lt 1 dan lt 2 untuk pengaturan penambahan dan pengurangan jaringan VLAN yang ada pada Lembaga Training City Training.
39
Gambar 4.7 Broadcast Domain Jaringan Baru VLAN juga membantu divisi maintenance dalam pemeliharaan jaringan karena VLAN membuat network baru berdasarkan divisi-divisi yang ada sehingga apabila terjadi masalah pada salah satu komputer lebih mudah diidentifikasi komputer mana yang bermasalah. Sedangkan pada sistem jaringan yang lama akan sulit untuk diidentifikasi karena semua komputer berada dalam satu network.
4.4 Pengetesan dan Evaluasi Rancangan Jaringan Pengetesan rancangan jaringan topologi baru dibuat dengan melakukan ping dari satu komputer ke komputer lainnya yang ada berada pada divisi yang sama maupun yang berbeda.
40
Gambar 4.8 Hasil ping dari Divisi Maintenance ke Marketing Pada gambar 4.8 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi maintenance yang berada pada lantai 2 ke komputer divisi marketing yang berada pada lantai 1, hasilnya menunjukkan bahwa komputer yang berbeda lantai dari divisi maintenance tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer yang berada pada divisi marketing. Hal ini dikarenakan divisi maintenance tidak memiliki hubungan pertukaran data ke divisi marketing yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Lembaga Training City Training.
41
Gambar 4.9 Hasil ping dari Divisi Maintenance ke Quality Assurance Pada gambar 4.9 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi maintenance yang berada pada lantai 2 ke komputer divisi quality assurance yang berada pada lantai 2, hasilnya menunjukkan bahwa komputer yang berada pada lantai yang sama dari divisi maintenance tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer yang berada pada divisi quality assurance. Hal ini dikarenakan divisi maintenance tidak memiliki hubungan pertukaran data ke divisi quality assurance yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Lembaga Training City Training.
42
Gambar 4.10 Hasil ping dari Divisi General Affair ke Maintenance Pada gambar 4.10 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi general pada lantai 2 ke komputer divisi maintenance yang berada pada lantai 2, hasilnya menunjukkan bahwa komputer yang berada pada lantai yang sama dari divisi general tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer yang berada pada divisi maintenance. Hal ini dikarenakan divisi general tidak memiliki hubungan pertukaran data ke divisi maintenance yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Lembaga Training City Training.
43
Gambar 4.11 Hasil ping dari Divisi Public Relation ke Maintenance Pada gambar 4.11 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi public relation pada lantai 1 ke komputer divisi maintenance pada lantai 2, hasilnya menunjukkan bahwa komputer yang berada pada lantai berbeda dari divisi public relation tidak dapat melakukan komunikasi dengan komputer yang berada pada divisi maintenance. Hal ini dikarenakan divisi public relation tidak memiliki hubungan pertukaran data ke divisi maintenance yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Lembaga Training City Training.
44
Gambar 4.12 Hasil ping dari Divisi Personalia ke Purchasing Pada gambar 4.12 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi personalia pada lantai 2 ke komputer divisi purchasing pada lantai 1, hasilnya menunjukkan bahwa komputer yang berbeda lantai dari divisi personalia dapat melakukan komunikasi dengan komputer yang berada pada divisi purchasing. Hal ini dikarenakan divisi personalia memiliki hubungan pertukaran data ke divisi purchasing yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Lembaga Training City Training.
45
Gambar 4.13 Hasil ping dari Divisi Personalia ke Accounting Pada gambar 4.13 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi personalia pada lantai 2 ke komputer divisi accounting pada lantai 2, hasilnya menunjukkan bahwa komputer pada lantai yang sama dari divisi personalia dapat melakukan komunikasi dengan komputer yang berada pada divisi accounting. Hal ini dikarenakan divisi personalia memiliki hubungan pertukaran data ke divisi accounting yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Lembaga Training City Training.
46
Gambar 4.14 Hasil ping dari Divisi Marketing ke Research and Development Pada gambar 4.14 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi marketing pada lantai 1 ke komputer divisi research and development pada lantai 2, hasilnya menunjukkan bahwa komputer pada lantai yang berbeda dari divisi marketing dapat melakukan komunikasi dengan komputer yang berada pada divisi research and development. Hal ini dikarenakan divisi marketing memiliki hubungan pertukaran data ke divisi research and development yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Lembaga Training City Training.
47
Gambar 4.15 Hasil ping dari Divisi Public Relation ke Purchasing Pada gambar 4.15 dapat dilihat hasil ping dari komputer divisi public relation pada lantai 1 ke komputer purchasing pada lantai 1, hasilnya menunjukkan bahwa komputer pada lantai yang sama dari divisi public relation dapat melakukan komunikasi dengan komputer yang berada pada divisi purchasing. Hal ini dikarenakan divisi public relation memiliki hubungan pertukaran data ke divisi purchasing yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional Lembaga Training City Training. Konfigurasi berikut adalah konfigurasi pemberian nama dan password pada switch dan router. Untuk memberikan password pada switch atau router, lebih baik memakai fitur secret karena dengan menggunakan fitur secret mengenkripsi password sehingga tidak berbentuk teks tetapi disimpan dalam bentuk MD5. Berikut adalah Command Line Interface(CLI) nya: CLI untuk pemberian nama dan password pada : •
router: Router>enable Router#configure terminal
48 Router (config)#hostname routercitytraining Routercitytraining (config)# enable secret routerpuri •
switch: Switch>enable Switch#configure terminal Switch (config)#hostname switch_lt1 switch_lt1 (Config)# enable secret switch1puri
Pada gambar 4.16 merupakan tampilan login pada router setelah diberikan password. Dapat dilihat CLI meminta password setelah diatur sebelumnya. Dengan begitu tidak sembarang orang dapat mengakses router.
Gambar 4.16 Tampilan Login pada Router Setelah Diberikan Password Evaluasi Jaringan Baru Berikut ini hasil pengetesan yang dilakukan dengan metode simulasi yang ada pada aplikasi Cisco Packet Tracer dengan mengirimkan paket data ARP dan ICMP, dimana ICMP berfungsi sebagai mekanisme pengontrol pesan dan laporan eror, pesan eror akan dikirimkan kembali ke pengirim yang juga termasuk echo request atau balasan yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan dapat dicapai atau tidak. ARP berfungsi untuk melakukan pemetaan
49 alamat IP dirubah ke MAC address dengan bantuan software sehingga apabila ada pengiriman paket data lagi router tidak perlu melakukan pengiriman broadcast lagi karena sudah ada pemetaan alamat IP sesuai dengan tujuannya.
Gambar 4.17 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 1 Dapat dilihat pada gambar 4.17 bahwa pengiriman paket data ARP dan ICMP dimulai dari komputer yang berada pada divisi personalia akan dikirim melalui switch dan router dengan tujuan ke komputer yang berada pada divisi general affair.
50
Gambar 4.18 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 2
Gambar 4.19 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 3
51
Gambar 4.20 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 4
Gambar 4.21 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 5
52
Gambar 4.22 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 6
Gambar 4.23 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 7
53
Gambar 4.24 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 8
Gambar 4.25 Hasil Pengetesan Jaringan Baru 9
54 Pada gambar 4.25 paket data telah selesai dikirmkan dari divisi personalia ke divisi general affair. Dapat dilihat paket data yang dikirimkan dari switch lt2 hanya tertuju ke komputer yang berada pada divisi general affair, tidak disebarkan ke seluruh komputer yang terhubung dengan switch lt2 tersebut. Pada topologi yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 3.4 dan 3.5 paket data diteruskan ke switch yang lainnya dan ARP dikirimkan ke seluruh komputer yang terhubung dengan switch tersebut.