BAB I PENDAHULUAN
1.1
Gambaran Umum Objek Penelitian Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat
yang bermarkas di Seatlle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 17.400 kedai di 60 negara. Starbucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan biji kopi. Starbucks coffee pertama kali dibuka pada 1971 di Seatlle oleh Jerry Baldwin, Zev Siegle, dan Gordon Bowker. Starbucks pertama di luar Seatllea adalah di Vancouver dan Chicago pada 1987 sedangkan cabang pertama diluar Amerika utara terletak di Tokyo, Jepang yang dibuka pada 1996. Berikut ini logo Starbucks seperti pada gambar 1.1 dibawah ini.
Gambar 1. 1 Logo Starbuck Corporation (Sumber: http://www.starbucks.com/about-us/company-information ) diakses pada tanggal 20, Desember 2015
1
Sejak pertama kali dibuka di Seatlle tahun 1971 di Seattle sebagai pemanggang dan pengecer biji kopi setempat, Starbucks meluas dengan cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks membuka kedai baru setiap hari kerja, satu tahap yang terus dilanjutkan sampai tahun 2000an. Kedai pertama di luar Amerika Serikat atau Kanada dibuka pada pertengahan 1990-an, dan jumlah kedainya di luar negeri mewakili sepertiga dari total kedai Starbucks di seluruh dunia. Perusahaan ini berencana membuka 900 kedai baru di luar Amerika Serikat pada tahun 2009, dan telah menutup 300 kedai di Amerika Serikat sejak 2008. Starbucks pertama kali masuk ke Indonesia terjadi pada tanggal 17 Mei 2002 dengan membuka kedai kopi di Plaza Indonesia, Jakarta sebagai kedai kopi pertama yang dibuka di Indonesia. PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk adalah pemegang hak tunggal untuk memperkenalkan dan memasarkan Starbucks di Indonesia dan PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk memiliki anak perusahaan yang bernama PT. Sari Coffee Indonesia dimana anak perusahaan tersebut bertugas untuk menjalankan kegiatan bisnis retail kopi Starbucks di Indonesia dan merupakan pemberi kerja untuk partners (karyawan). Lisensi Starbucks yang dipegang PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk dapat dicabut oleh pemberi lisensi apabila tidak memenuhi persyaratan persyaratan yang tertera pada kontrak menyangkut hak pendirian dan pengelolaan. Syarat–syarat tersebut meliputi standarisasi kualitas produk, pelayanan kebersihan, penempatan lokasi, desain ruangan, peralatan yang digunakan,strategi pemasaran, laporan keuangan dan pelatihan pegawai-pegawai yang bekerja di Starbucks. Dalam perkembangannya, Starbucks kini telah memiliki banyak cabang di kotakota besar di Indonesa, antara lain di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Solo, Tangerang, Makassar, Cirebon, Pontianak, Batam, Bali, dan kota lainnya Starbucks di Indonesia selain memfokuskan pada menu olahan kopi espresso juga menyediakan makanan ringan seperti roti dan cake sebagai menu pelengkap dan sebagai hidangan pendamping secangkir kopi. Berbagai merchandise seperti mug,
2
tumbler, pitcher, termos mini, coffee press yang semuanya berlogo Starbucks juga disediakan di tiap gerai-gerai Starbucks. Dengan 188 gerai kedai kopi Starbucks yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya terdapat 7 kedai kopi Starbucks yang berada di kota Bandung. Kedai kopi Starbucks Cihampelas Walk Mall merupakan kedai kopi yang pertama kali dibuka di kota Bandung pada tahun 2005. Setahun kemudian, Starbucks membuka kedai kopi yang ke-2 di Paris Van Java Mall. Kemudian di susul kedai kopi Starbucks Bandung Indah Plaza sebagai kedai kopi ketiga, kedai kopi Starbucks Trans StudioMall sebagai kedai kopi ke-4 dan Starbucks Indonesia membuka kedai kopi ke-5 di Braga City Walk yang baru diresmikan pada tanggal 26 Maret 2014. Pembukaan kedai kopi yang baru di braga dikarenakan untuk memperluas pasar dan berkembangnya peluang bisnis kedai kopi Starbucks di Bandung. Selanjutnya kedai kopi yang baru dibuka pada tahun 2015 atau kedai kopi ke-6 dan ke-7 terletak di Bandara Husein Sastranegara dan Jl. Dipatiukur. Starbucks merupakan perusahaan yang telah mendapat beberapa penghargaan didapatkan Starbucks dan pengakuan dari dunia. Berikut daftar penghargaan dan pengakuan yang sudah Tabel 1. 1 Daftar Penghargaan dan Pengakuan Starbucks 2009-2011 Tahun 2009-2011
Penghargaan dan Pengakuan Nomor 1 kopi terbaik, “Fast Food and Quick Refreshment categories” oleh Zagat’s Survey of National Chain Restaurants
2009-2011
Nomor 1, “Most Popular Quick Refreshment Chain” oleh Zagat’s Survey of National Chain Restaurants
1998–2000, Salah satu dari“The 100 Best Companies to Work For”oleh 2002–2012
Fortune
2003-2012
Salah satu dari “The Most Admired Companies in America”oleh Fortune (Sumber www.starbucks.co.id) 3
Tahun
Penghargaan dan Pengakuan
2012
Salah satu dari “The One of the “World’s 50 Most Innovative Companies” oleh Fast Company
2007-2012
Salah satu dari “The World’s Most Ethical Companies” oleh Ethisphere
2000-2012
Salah satu dari “The 100 Best Corporate Citizens” oleh Corporate Responsibility/Business Ethics
2011 2009-2011
“Sustainability Design Award” oleh Global Green USA “Most Ethical Company, European Coffee Industry” oleh Allegra Strategies
2011
“Business Person of the Year,” (Howard Schultz, Starbucks chairman, president and (Bersambung) chief executive officer) oleh Fortune diakses pada tanggal 20, Desember 2015
Melalui berbagai kegiatan kampanye didasari oleh semangat dan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam setiap aktivitas bisnisnya. Adapun nilai-nilai inti dari Starbucks untuk menjaga lingkungan terdiri dari (sumber : www.starbucks.co.id) diakses pada tanggal 20, Desember 2015. 1.
Masyarakat Starbucks mengajak orang bersama-sama untuk berinspirasi dalam melakukan perubahan dan membuat perubahan dalam kehidupan manusia. Dan komitmen itu berakar pada keyakinan starbucks untuk membawa perubahan positif. a)
Pengabdian masyarakat Starbucks telah menciptakan berbagai program untuk memfasilitasi pelayanan masyarakat, seperti Program Harapan dimana Starbucks
4
mengundang semua orang untuk membantu membawa kebahagiaan. Seperti menanam pohon atau memberikan pendidikan kepada anak jalanan. b)
Yayasan starbucks Starbucks mendukung keterlibatan mitra (karyawan) dalam komunitas lokal melalui partner match dan service community grants. Programprogram ini memberikan sumbangan yang tepat untuk organisasi nirlaba di mana mitra starbucks membuat kontribusi moneter untuk dapat membantu menciptakan perubahan positif dan membuat masyarakat berkembang.
2.
Lingkungan Starbucks perduli pada pentingnya merawat lingkungan serta mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Beberapa program untuk melestarikan lingkungan yang dijalankan starbucks adalah: a. Daur ulang dan pemakaian kembali Starbucks berkomitmen untuk secara signifikan mengurangi dan mengalihkan limbah toko yang dihasilkan, daur ulang adalah salah satu cara di mana starbucks melakukan hal tersebut. Selama bertahun-tahun Starbucks telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan dari cangkir sekali pakai. Tabel 1. 2 Daftar pengembangan cangkir sekali pakai starbucks 1997 – 2011 Tahun
Perkembangan Cangkir Sekali Pakai Starbucks
1997
Starbucks mengembangkan cup daur ulang sebagai cara untuk mengindari konsumen dari minuman panas serta mengurangi limbah “double – Cupping”.
2006
Starbucks
meluncurkan
industri
pertama
yang
menggunakan cangkir kertas minuman panas dengan 10 % serat daur ulang.
5
Tahun
2008
Perkembangan Cangkir Sekali Pakai Starbucks
Starbucks meluncurkan cangkir plastik baru yang rendah terhadap dampak lingkungan
2009
Starbucks menjadi tuan rumah KTT cup di Seattle, menyatukan semua rantai nilai aspek dari cangkir kertas dan plastik untuk menemukan kesepakatan tentang kriteria untuk solusi yang komprehensif mengenai cangkir daur ulang.
2010
Starbucks terus membangun momentum pada sejumlah proyek untuk mendorong penggunaan cangkir daur ulang, dan memanfaatkan bantuan dari ahli akademik.
(Sumber:http://www.starbucks.co.id/responsibility/environment/recycling ) diakses pada tanggal 03 Januari 2016 Cangkir yang dapat digunakan kembali (tumbler dan mug) merupakan komponen penting dari strategi pengurangan sampah secara keseluruhan. selama 30 tahun starbucks telah memberikan penghargaan terhadap pelanggan dengan memberikan diskon ketika membawa tumbler pribadi. b. Energi Dalam beberapa tahun terakhir starbucks telah membuat kemajuan yang signifikan dalam memahami dan mengembangkan strategi baru untuk mengurangi
konsumsi
energi.
Starbucks
juga
berinvestasi
dalam
pencahayaan baru dan meningkatkan efisiensi HVAC (pemanas, ventilasi dan pendingin) sistem dan peralatan lainnya. Beberapa tahun mendatang akan melakukan pengujian, penyulingan, perencanaan sehingga mendorong agar sepenuhnya siap untuk memenuhi komitmennya pada tahun 2015.
6
c. Air Pada tahun 2008 Starbucks menetapkan tujuan untuk mengurangi 25% penggunaan air di toko – toko yang dioperasikan perushaan tahun 2015. untuk mendekati tujuan tersebut starbucks telah melakukan penghematan lebih dari 23%. Sebagai langkah lanjut dalam konvervasi air dengan menerapkan solusi hemat air di toko – toko baru dan air filtrasi retrofits di toko yang sudah ada. d. Bangunan Hijau Starbucks memanfaatkan strategi penghematan energi dan air dan dengan memilih untuk menggunakan hijau bahan bangunan dan metode konstruksi. Beberapa cara yang dilakukan oleh starbucks adalah : 1.
Upaya berkelanjutan starbucks untuk bangunan hijau meliputi campuran elemen desain
2.
Menginstal katup aliran rendah di seluruh toko
3.
Instalasi lemari terbuat dari 90% bahan pasca-industri (jika tersedia), tanpa penambahan formalin
4.
Meningkatkan efisiensi pencahayaan
5.
Menggunakan ubin lantai daur ulang
e. Perubahan Iklim Starbucks berkomitmen untuk mendukung program-program yang memfasilitasi akses petani ke pasar karbon, yang memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan tambahan sambil membantu untuk mencegah deforestasi. 3.
Etika sumber daya Kesuksesan starbucks sebagai perusahaan selalu dikaitkan dengan keberhasilan ribuan petani dan pemasok yang tumbuh dan menghasilkan produkproduk mereka.dan hal itu adalah tujuan starbucks agar semua kopi ditanam di bawah standar kualitas tertinggi, menggunakan perdagangan etis dan praktik penanaman yang bertanggung jawab. Starbucks berpikir bahwa secangkir kopi yang baik adalah yang juga membantu menciptakan masa depan agar lebih baik bagi petani dan iklim yang lebih stabil bagi lingkungan ini. 7
1.2
Latar Belakang Penelitian Saat ini gejala-gejala pemanasan global pada bumi semakin meningkat.
Perubahan negatif pada lingkungan dan kesehatan yang secara langsung dan tidak langsung di akibatkan oleh aktivitas manusia sendiri, baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, ekonomi, dan bisnis, dan telah menjadi isu sentral di semua kalangan. Manusia bisa menyebabkan pemanasan global yang pada akhirnya manusia sendirilah yang akan merasakan dampaknya. Lebih dari 100 juta orang akan mati dan pertumbuhan ekonomi global akan turun sebesar 3,2 persen dari total Produk Domestik Bruto ( PDB) pada tahun 2030 jika dunia gagal mengatasi masalah perubahan iklim (www.kompas.com). Pada dekade terakhir di abad ke-20 ini, umat manusia di dunia ini mengamati, mempelajari dan menyadari kerusakan-kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia yang mulai mengganggu kelangsungan hidup di dunia ini. Berdasarkan Report of The World Summit on Sustainble Develompment (2002), terhitung sejak tahun 1972 secara serentak diadakan Kongres Bumi (Earth Summit) yang membicarakan segala aspek lingkungan hidup (Kartini 2005). Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan dan kesehatan, telah merubah cara pandang dan pola hidup dari manusia dan para pelaku usaha. Hal ini ditunjukan pada perubahan pola pendekatan bisnis yang mulai mengarahkan usaha dengan pendekatan aktivitas bisnis berbasis kelestarian lingkungan. Kesadaran masyarakat yang kini mulai menyadari akan pentingnya kelestarian lingkungan telah mengubah cara pandang dan pola hidup dari manusia dan para pelaku usaha. Semakin pentingnya pelestarian dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar dengan kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, namun sampai pada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, MSc menegaskan “Sesuai Amanat Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, paradigma pengelolaan sampah harus dirubah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber dan daur ulang sumberdaya. Pendekatan end of pipe
8
diganti dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle)latihan yang meningkatkan kesdaran masyarakat (www.menlh.go.id) Hari Peduli sampah pada tanggal 21 febuari, membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reuse,reduce,recycle). Diperlukan kerjasama multi pihak dalam melaksanakan pembangunan sampah berbasis 3R. Dibutuhkan pula system intensif bagi masyarakat untuk melaksanakan program 3R serta kampanye dan pelatihan yang meningkatkan kesadaran masyarakat ( www.menlh.go.id) Salah satu perusahaan dunia yang menjalankan konsep green marketing adalah starbucks. Starbucks menerapkan konsep green marketing dalam perusahaannya dengan membuat green promotion. Green promotion tersebut berisi pesan-pesan dari perusahaan kepada konsumen untuk memberikan edukasi agar lebih menjaga kelestarian lingkungan. Menurut Basha (2015) Green Promotion adalah alat untuk melindungi lingkungan untuk generasi masa depan yang akan mengarahkan untuk lingkungan bisnis yang sehat. memiliki dampak positif pada keselamatan lingkungan, kepuasan pelanggan dan mempromosikan bisnis. Karena kekhawatiran dari perlindungan lingkungan, muncul pasar baru yang merupakan green market. Bagi perusahaan untuk bertahan di pasar ini, mereka harus melakukan penghijauan dalam semua aspek bisnis mereka yang menguntungkan baik pelanggan maupun lingkungan. Konsumen harus diyakinkan dalam mengidentifikasi diri dengan perusahaan yang hijau dan harus bersedia membayar premi untuk gaya hidup hijau. Sehingga pelanggan akan ikut serta dalam penyelamatan lingkungan. Kesadaran akan pentingnya konsumsi ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian bumi mendorong Starbucks untuk meluncurkan program global “Take A Mug Pledge”. Program ini dilakukan dengan tujuan mengedukasi dan mengubah perilaku konsumsi konsumen starbucks dari mengkonsumsi produk minuman starbuck dengan kemasan gelas regular sekali pakai menuju kemasan gelas tumbler pribadi konsumen yang dapat dibeli di gerai Starbucks dan dapat digunakan secara berulang tanpa batas. Di Indonesia program ini dikenal dengan nama “tumbler starbucks on the go” 9
Sejak awal perilisannya, program ini dapat mengurangi 109 truk sampah cangkir kopi setiap tahunnya. Program hijau ini terus dilaksanakan oleh starbucks untuk menciptakan konsumen yang ramah lingkumgan selaras dengan misi hijau starbucks untuk menyajikan 5% produk Starbucks re-usable tumbler pribadi milik konsumen per tahun 2015 (Susilo, 2014). Berikut data peningkatan penggunaan tumbler pribadi milik konsumen dari tahun 2012 hingga 2014 :
Penggunaan tumbler pribadi milik konsumen starbucks 50 40 30 20 10 0
35.8
2012
46.9
47.6
2013
2014
2012
2013
2014
Gambar 1. 2 Penggunaan Tumbler Pribadi Milik Konsumen Starbucks (Sumber : http://www.starbucks.co.id) diakses pada tanggal 24 Januari 2016 Dari gambar diatas menunjukkan pelanggan telah melakukan pembelian tumbler sebanyak 47.6 juta kali, naik dari tahun 2013 sebanyak 46.9 juta kali. Starbucks telah menemukan bahwa membawa mug atau tumbler pribadi ke toko starbucks memerlukan perubahan perilaku pribadi konsumen dan telah melihat adanya peningkatan penggunaan tumbler dari tahun ke tahun. Starbucks melakukan berbagai cara untuk mempromosikan program tumbler mereka sebagai salah satu dedikasi mereka dalam mengurangi dampak limbah plastik. a. Melalui Iklan Starbucks mempromosikan tumbler melalui berbagai akun media social mereka seperti Instagram dan line dengan mengajak konsumen untuk
10
membeli dan menggunakan tumbler sebagai bentuk dalam mengurangi penggunaan gelas plastik. Yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1. 3 Green Promotion Tumbler Starbucks Melalui Media Sosial Line ( Sumber : Starbucks Indonesia Official Line)
Gambar 1. 4 Green Promotion Tumbler Starbucks Melalui Media Sosial Instagram ( Sumber : Instagram Starbucks Indonesia official Account)
11
b. Melalui Promosi penjualan Starbucks juga melakukan penjualan tumbler dengan memasukkan artikel mengenai tumbler pada website resmi mereka untuk merangsang terhadap pembelian tumbler. Dapat dilihat dari gambar dibawah ini :
Gambar 1. 5 Green Promotion Tumbler Starbucks Melalui Website ( Sumber : www.Starbucks.co.id) Diakses pada 31 Mei 2016
c. Melalui Public Relation Starbucks upaya untuk menarik perhatian yang positif dari masyarakat terhadap perusahaan tersebut serta produk-produknya dengan adanya berita baru, konferensi pers di event-event tertentu, melaksanakan kegiatankegiatan yang dapat menarik perhatian para masyarakat. Dengan tujuan menjangkau calon-calon yang luas.
12
Promosi tumbler starbucks juga dilakukan melalui mitra yang bekerja sama dengan starbucks seperti telkomsel dan line untuk lebih mengenalkan tumbler starbucks kepada para konsumen. Serta mengeluarkan potongan harga terhadap penjualan tumbler untuk tumbler edisi ulang tahun Jakarta. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 1. 6 Green Promotion Tumbler Starbucks Melalui Mitra Starbucks ( Sumber : www.Katalogharga.com) Diakses pada 31 Mei 2016
d. Melalui Penjualan secara langsung Starbucks melakukan penjualan tumbler secara langsung dengan memajang tumbler pada display di setiap toko starbucks dan juga menawarkan langsung ke konsumen yang datang ke gerai – gerai starbucks. Hal ini bertujuan untuk menarik konsumen akan keberadaan tumbler starbucks sehingga konsumen semakin tertarik untuk membelinya.
13
Gambar 1. 7 Green Promotion Tumbler Starbucks Secara Langsung (Sumber : www.starbucks.co.id ) Diakses pada 31 Mei 2016 Peneliti melakukan pre-test mengenai perilaku konsumen terhadap program tumbler starbucks on the go terhadap 30 koresponden. 11 koresponden mengetahui program tumbler starbucks on the go sedangkan 19 koresponden tidak mengetahui hal tersebut. Program tumbler starbucks on the go berhasil mempengaruhi 12 koresponden dalam pembelian tumbler sedangkan 18 koresponden lainnya membeli tumbler dikarenakan oleh alasan lain. 8 koresponden mengatakan pembelian tumbler atas kesadaran dalam menyelamatkan lingkungan sedangkan 22 koresponden membeli tumbler bukan bedasarkan atas kesadaran mereka dalam menyelamatkan lingkungan. Tabel 1. 3 Pengetahuan konsumen terhadap program starbucks tumbler NO
1.
PERNYATAAN
YA
TIDAK
Konsumen mengetahui program
11
19
tumbler starbucks on the go
14
NO
PERNYATAAN
Konsumen 2.
pembelian
TIDAK
12
18
8
22
melakukan tumbler
pengaruh
YA
program
karena tumbler
starbucks on the go
3.
Konsumen
sadar
menyelamatkan dengan
lingkungan
pembelian
tumbler
starbucks (Sumber : Data yang diolah penulis) Bedasarkan hasil pre-test yang dijelaskan diatas peneliti menyimpulkan bahwa perilaku konsumen starbucks terhadap pengetahuan green promotion melalui program tumbler starbucks on the go yang diedukasikan untuk penyelamatan lingkungan dengan mengurangi limbah plastik cukup rendah. Ditunjukkan dengan sedikitnya konsumen yang mengetahui, terpengaruh dan dan memiliki kesadaran untuk menyelamatkan lingkungan melalui program tumbler starbucks on the go. Terdapat hubungan antara green marketing dengan consumer behavior , didalam Kotler and Keller (2016:18) dijelaskan bahwa stratergi marketing mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses mengambil keputusan dalam memilih produk. Strategi marketing memberikan informasi akan kelebihan barang atau jasa yang ditawarkan dari segi product, price, place, dan promotion yang akan digunakan oleh konsumen untuk menjawab semua pertanyaan akan kebutuhannya. Dan dari sini dapat dilihat bahwa green promotion merupakan salah satu cara atau konsep pemasaran yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen seseorang dalam mengambil keputusan apakah seseorang peka terhadap green marketing atau tidak.
15
Pelaksanaan green promotion diharapkan perusahaan akan dapat menciptakan consumer behavior yang positif dari para konsumennya. Perusahaan menginginkan green promotion bisa mempengaruhi kosumennya dalam mengevaluasi produknya agar konsumen tertarik membeli dengan memberikan nilai- nilai lebih yang dimiliki. Konsumen akan banyak berdatangan untuk membeli produk perusahaan, timbulnya kepercayaan orang banyak akan penggunaan produk tersebut dan laba pun akan semakin meningkat. Hal tersebut juga yang diharapkan oleh perusahaan Starbucks melaui program tumbler starbucks on the go, Starbucks memiliki harapan akan mempengaruhi konsumennya
untuk
membeli
dengan
memberikan
nilai-nilai
lebih
yaitu
mengamkampanyekan program yang mengangkat isu lingkungan. Namun hal ini tidak cukup sejalan dengan penelitian peneliti melalui hasil pre test mengenai perilaku konsumen starbucks yang dilakukan kepada 30 konsumen starbucks di kota Bandung. Peneliti menyimpulkan perilaku konsumen starbucks terhadap pengetahuan green promotion melalui program tumbler starbucks on the go yang diedukasikan untuk penyelamatan lingkungan dengan mengurangi limbah plastik cukup rendah. Ditunjukkan dengan sedikitnya konsumen yang mengetahui, terpengaruh dan dan memiliki kesadaran untuk menyelamatkan lingkungan melalui program tumbler starbucks on the go. Hal tersebut diperkuat dalam Handi setiawan dalam Hermawan,(2012) menyimpulkan Indonesia memiliki 10 karakter unik dalam perilaku konsumen yaitu memiliki ingatan yang pendek, tidak memiliki prencanaan, suka berkumpul, adktif terhadap teknologi baru, fokus terhadap konteks bukan konten, menyukai produk luar negeri, religious, suka pamer, banyak dipengaruhi oleh subculture dan kurang perduli terhadap lingkungan. Menurut penelitian terdahulu oleh Basha (2015) terdapat hubungan antara green promotion dengan consumer behavior. Hasil penelitian ini telah menunjukkan pengaruh yang signifikan antara green promotion dan kesadaran pada perilaku konsumen. Perusahaan yang mengkomunikasi 'produk hijau' mereka dalam kemasan, iklan atau proses manufaktur mereka, mendapatkan pelanggan yang puas.
16
Penelitian ini menyimpulkan promosi hijau adalah alat untuk melindungi lingkungan untuk generasi masa depan yang akan mengarahkan untuk lingkungan bisnis yang sehat. memiliki dampak positif pada keselamatan lingkungan, kepuasan pelanggan dan mempromosikan bisnis. Karena kekhawatiran dari perlindungan lingkungan, muncul pasar baru yang merupakan green market. Bagi perusahaan untuk bertahan di pasar ini, mereka harus melakukan penghijauan dalam semua aspek bisnis mereka yang menguntungkan baik pelanggan maupun lingkungan. Konsumen harus diyakinkan dalam mengidentifikasi diri dengan perusahaan yang hijau dan harus bersedia membayar premi untuk gaya hidup hijau. Seperti, green promotion yang tidak hanya sebagai perlindungan lingkungan tetapi juga, siasat pemasaran. Starbucks dipilih menjadi objek penelitian peneliti karena perusahaan minuman cepat saji inilah yang merupakan pioner social marketing berupa tumbler Starbucks on the go pada konsumen Starbucks Coffee di dunia termasuk di Indonesia. Penelitian ini difokuskan pada kota Bandung karena Starbucks di kota Bandung yang berjumlah 7 gerai merupakan gerai terbanyak ketiga di Indonesia setelah Jakarta yang berjumlah 86 gerai dan Surabaya 13 gerai. (Susilo, 2014 ). Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang dijelaskan di atas penulis ingin meneliti apakah edukasi yang dilakukan oleh Starbucks melalui green promotion dalam bentuk tumbler starbucks on the go mempengarui perilaku konsumennya. Maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Green Promotion terhadap Consumer Behavior (Studi Pada program tumbler starbucks on the go di Starbucks Kota Bandung)”
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan program Green Promotion tumbler starbucks on the go yang dilakukan Starbucks di kota Bandung? 2. Bagaimana consumer behavior terhadap program green promotion tumbler starbucks on the go yang dilakukan oleh Starbucks di kota Bandung? 17
3. Seberapa besar pengaruh program green promotion tumbler starbucks on the go terhadap consumer behavior yang di lakukan Starbucks di kota Bandung?
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Pelaksanaan program Green Promotion tumbler starbucks on the go yang dilakukan Starbucks di kota Bandung. 2. Consumer behavior terhadap program Green Promotion Tumbler Starbucks On The Go yang dilakukan Starbucks di kota Bandung. 3. Besarnya pengaruh program Green Promotion tumbler starbucks on the go terhadap consumer behavior yang dilakukan Starbucks di kota Bandung.
1.5
Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih yang berarti bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya dalam ilmu manajemen pemasaran yang terkait dengan pengaruh green promotion terhadap consumer behavior pada Starbucks. Disamping itu beberapa temuan yang dihasilkan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan menjadi sumbangan ide atau gagasan bagi penelitian selanjutnya.
1.5.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi dan masukan kepada pihak manajemen PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk atau Starbucks Indonesia dalam mengambil kebijakan terkait pengembangan dan pemasaran produk.
1.6
Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan tugas akhir, penulis lakukan agar proses penyusunan
skripsi dapat berjalan tepat waktu dan sesuai dengan sistematika yang benar. Penulis
18
akan menguraikan berdasarkan pembabakan yang akan di jelaskan pada bahasan berikut ini. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian ruang lingkup penelitian dan sistematika peulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan penilitian dan mendukung pemecahan permasalahanya.
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan operasionalisasi variable dan skala pengeluaran, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, analisis data dan pengujian hipotesis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan dan analisaanalisa yang di lakukan sehingga akan jelas gambaran permasalahan yang terjadi dan alternative pemecah masalah yang akan di hadapi.
BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfatkan bagi perusahaan.
19