Harddisk Pengertian / Fungsi Harddisk Apa itu HDD (Harddisk)? yaitu tempat untuk menyimpan data yang terdiri dari susunan (format) piringan /disk secara array. Seperti kita ketahui hardisk adalah tempat penyimpanan data dan dokumen, serta tempat System OS serta aplikasi program di install. Sebenarnya Hardisk dapat di golongkan dengan Memory, yaitu memory permanen, karena data dan dokumen yang tersimpan tidak akan hilang setelah komputer di matikan. Komponen Harddisk Didalam Hardisk terdapat beberapa komponen-komponen penting, dengan mengetahui komponen-komponen Hardisk ini kita dapat lebih memelihara hardisk kita agar dokumen dan data kita aman tersimpan di dalamnya. Sebab bila anda memiliki Data yang penting, maka bila hardisk anda rusak maka data andapun ikut rusak. Tapi bila Mother Board atau komponen lainnya rusak sementara hardisk tidak rusak, anda dapat mengganti komponen lainnya dan memasang hardisk anda tersebut dan data di dalamnya tetap aman Inilah beberapa komponen penting dari Hardisk :
Platter Berbentuk sebuah Pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data.Berbentuk bulat,merupakan cakram padat,memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya.Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnetmagnet kecil yang disebut dengan magnetic domain.Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili binary “1” dan “0” Dalam piringan tersebut terdiri dari beberapa track, dan beberapa sector, dimana track dan sctor ini adalah tempat penyimpanan data serta file system. Misalnya
hardisk kita berkapasitas 40 GB, bila di format kapasitasnya tidak sampai 40 Gb. karena harus ada trac dan sector yang dipakai untuk menyimpan ID pengenal dari formating hardisk tersebut. Jumlah pelat dari masing-masing harddisk berbeda-beda,tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang dimiliki tiap harddisk.Untuk harddisk-harddisk keluaran terbaru,biasanya sebuah plat memiliki daya tampung 10 sampai 20 Gigabyte.Contohnya sebuah Harddisk berkapasitas 40 Gigabyte,biasanya terdiri dari dua buah plat yang masing-masing berkapasitas 20 Gigabyte. Spindle Spindle merupakan suatu poros tempat meletakan platter.Poros ini memiliki sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang disebut dengan spindle motor.Spimdle inilah yang berperan ikut dalam menentukan kualitas harddisk karena makin cepat putaranya,berarti makin bagus kualitas harddisknya.Satuan untuk mengukur perputaran adalah Rotation Per Minutes atau biasa disebut RPM.Ukuran yang sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini antara lain 5400 RPM,7200 RPM atau 10000 RPM. Head Piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke dalamnya.Setiap pelat harddisk memiliki dua buah head.Satu di atas permukaan dan satunya lagi dibawah permukaan. Head ini berupa piranti yang elektromagnetik yang ditempatkan pada permukaan pelat dan menempel pada sebuah slider.Slider melekat pada sebuah tangkai yang melekat pada actuator arms.Actuator arms dipasang mati pada poros actuator oleh suatu papan yang disebut dengan logic board. Oleh karena itu pada saat hardisk bekerja tidak boleh ada guncangan atau getaran, karena head dapat menggesek piringan hardisk sehingga akan mengakibatkan Bad Sector, dan juga dapat menimbulkan kerusakan Head Harddisk sehingga hardisk tidak dapat lagi membaca Track dan Sector dari Hardisk. Logic Board Logic Board merupakan papan pengoperasian pada hardisk, dimana pada logic Board terdapat Bios Hardisk sehingga hardisk pada saat dihubungkan ke Mother Board secara otomatis mengenal hardisk tersebut, seperti Maxtor, Seagete dll. selain tempat Bios hardisk Logic Board juga tempat switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head Hardisk ke mother Board untuk ki kontrol oleh Processor. Actual Axis Adalah poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan robot agar Head dapat membaca sctor dari hardisk. Ribbon Cable
Ribbon cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board, dimana setiap dokumen atau data yang di baca oleh Head akan di kirim ke Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother Board agar Processor dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima. IDE Conector Adalah kabel penghubung antara hardisk dengan matherboard untuk mengirim atau menerima data. Sekarang ini hardisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE) Setting Jumper Setiap hardis memiliki setting jumper, fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk tersebut. Bila pada komputer kita dipasang 2 buah hardisk, maka dengan menyeting Setting Jumper kita bisa menentukan mana hardisk Primer dan mana Hardisk Sekunder yang biasanya disebut Master dan Slave. Master adalah hardisk utama tempat system di instal, sedangkan Slave adalah hardisk ke dua biasanya dibutuhkan untuk tempat penyimpanan dokumen dan data. Bila Jumper settingnya tidak di set, maka hardisk tersebut tidak akan bekerja. Power Conector Adalah sumber arus yang langsung dari power supply. Power supply pada hardisk ada dua bagian : 1. Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head. 2. Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mensupply daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.
Jenis atau Type Hardisk Hardisk merupakan tempat penyimpanan data (storage device) di dalam sebuah komputer. Beberapa tipe hardisk yang sering digunakan adalah : 1. Advanced Technology Attachment (ATA). ATA merupakan interface Hardisk yang paling popular dan banyak digunakan pada PC Desktop maupun PC Server. ATA menggunakan teknologi transfer data secara parallel (semua bit data dikirim secara bersamaan). Kecepatan transfer ATA sebesar 100MB/ s atau dikenal dengan ATA/100 dan 133MB/s atau ATA/133. Saat ini teknologi ATA sudah mulai ditinggalkan dan diganti oleh SATA.
2.
Serial-ATA (SATA)
SATA merupakan interface hardisk yang menggunakan teknologi serial (data dikirim secara berurutan dengan system paket bit data). Dengan teknologi serial, transfer data di dalam system Hardisk menjadi lebih cepat dan efisien. Saat ini terdapat beberapa tipe sata yaitu SATA1 (transfer rate sebesar 150MB/s) SATA2 (transfer rate sebesar 300 MB/s) dan SATA3 (transfer rate mencapai 600 MB/s). Perangkat SATA1 bisa dipasang di SATA 2 maupun sebaliknya. Tapi dengan pengurangan kecepatan tentunya. Jadi kalau harddisknya Sata2 sedangkan Mobo Sata1 standar yang dipakai adalah Sata1 karena Harddisk dengan teknologi Sata2 itu backward compatible dengan teknologi sebelumnya yaitu Sata1. Dibanding ATA, Teknologi SATA tidak hanya unggul dalam hal kecepatan saja, tetapi ada beberapa keunggulan lain seperti : SATA bersifat hot plug, dapat dipasang dan dilepas saat computer masih hidup. Kabel SATA lebih tipis dan panjang maksimal sampai dengan 1 meter, sedangkan kabel ATA hanya sampai 18 inch. 3. Small Computer System Interface (SCSI)
Merupakan interface hardisk yang umum digunakan pada PC Server. SCSI masih menggunakan teknologi parallel, tetapi lebih cepat dan efisien dibandingkan ATA dalam pengolahan data - data kapasitas besar.
4. Serial Attached SCSI (SAS)
merupakan interface yang menggabungkan feature SCSI dan Serial ATA. SAS menggunakan port konektor mirip SATA dan transfer rate yang lebih baik. Beberapa keunggulan SAS dibanding SCSI adalah : - SAS memiliki kompaibilitas dengan perangkat – perangkat sebelumnya (backward compatibility) misalnya dengan HDD SATA. - SAS memiliki domain dan ID khusus yang dinamakan Word Wide Name (WWN) yang bersifat unik dan dapat dikenali lewat network/internet (serupa dengan MAC Address pada LAN Card).
Karakteristik Hardisk Karakteristik yang digunakan untuk mengenali lebih dalam dari sebuah harddisk. Beberapa karakteristik yang cukup penting adalah kapasitas, kecepatan putar, dan
ukuran fisik harddisk. a. Kapasitas kapasitas merupakan kemampuan harddisk untuk menyimpan data. Satuan dari kapasitas ini adalah byte. Sekarang ini, rata-rata harddisk baru memiliki kapasitas sebesar 40 Giga byte. Untuk mengetahui maksud dari kapasitas lebih lanjut, perhatikan pengertian byte sebagai berikut : * Bit = nilai 0 atau 1 padasistem digital. * 1 byte = 8 bit atau anggap saja sama dengan satu huruf/karakter. * 1 kilo byte = 1000 byte. * 1 Mega byte = 1000 kilo byte * 1 Giga byte = 1000 mega byte * danseterusnya. jadi jika harddisk kita memiliki kapasitas 10 giga byte, berarti harddisk tersebut memiliki kemampuan untuk meyimpan data sebanyak 10 x 1000 x 1000 x 1000 karakter. b. kecepatan putar. kecepatan putar yang dimaksud adalah berapakah kecepatan berputarnya piringan harddisk per menit. Satuan kecepatan putar ini adalah rpm (rotation per minutes). Setiap harddisk memiliki kecepatan putar yang bervariasi. rata-rata harddisk sekarang putarannya adalah 7200 sampai dengan 10.000 rpm. c. ukuran fisik harddisk yang banyak beredar sekarang, rata-rata memiliki ukuran 3,5 inchi. Setelah pada teknologi harddisk lama berukuran 5+ inchi punah dan berganti dengan ukuran 3+ inchi, sekarang mulai dikembangkan harddisk berukuran 2+ inchi dan bahkan 1+ inchi. Pada perkembangan kedepan ukuran fisik harddisk diprediksikan akan semakin mengecil. d. transfer rate transfer rate atau kecepatan transfer, merupakan salah satu bagian terpenting dalam mengukur performa harddisk. kecepatan transfer ini menyatakan seberapa cepat data dapat dipindahkan dari dan kepiringan (platter) untuk melakukan proses menulis atau membaca data. kecepatan ini biasanya dicatat sebagai kecepatan minimum dan maksimum, meski banyak produsen harddisk yang hanya melaporkan kecepatan maksimumnya. Satuan dari kecepatan transfer ini adalah MBps (Mega Byte per second). ada dua jenis kecepatan transfer dalam suatu harddisk yang terkadang sering rancu untuk menyebut salah satu diantaranya yaitu : * kecepatan transfer interface : kecepatan interface mengirim dan menerima data dari dan ke harddisk.
* kecepatan transfer media rata-rata : kecepatan transfer baca tulis pada platter harddisk. selanjutnya, perhatikan contoh perbandingan dua jenis harddisk seperti berikut ini : * IBM 120 GXP kecepatan putar : 7200 rpm kecepatan transfer interface : 100 MBps kecepatan transfer media : 42,27 MBPs * Maxtor D540X kecepatan putar : 5400 rpm kecepatan transfer interface : 133 MBps kecepatan transfer media : 30,97 MBps e. waktu akses rata-rata waktu akses rata-rata atau yang dikenal dengan average seek time adalah waktu ratarata yang diperlukan untuk menggerakkan head dari satu cylinder ke cylinder lain dalam jarak yang acak. Cara untuk mengukur hal ini adalah dengan menjalankan operasi pencarian track secara acak, kemudian membagi jumlah waktunya dengan jumlah operasi pencarian yang dilakukan.
Partisi Harddisk Apakah Partisi Itu ? Partisi sendiri berasal dari bahasa Inggris ‘partition’, yang berarti bagian. Jadi secara singkatnya pengertian partisi hardisk adalah bagian-bagian Ruangan Terpisah dalam media penyimpanan sebuah Harddisk. Mempartisi hardisk itu hukumnya wajib. Karena mempartisi hardisk itu adalah menentukan area pada hardisk yang akan digunakan untuk sistem dan mana yang digunakan untuk data. Mempartisi harddisk juga sering dimanfaatkan untuk menghindari bad sector, supaya area yang rusak tidak digunakan, sehingga area yang akan digunakan bersih dari bad sector. Jenis Partisi Harddisk Partisi Hardisk bukanlah C, D atau E dst, tetapi itu adalah drive Letter atau symbol untuk kemudahan operasional partisi. Melainkan primary partition, Extended dan Logical. Partisi disk merupakan suatu bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses pada sistem operasi . Mengapa kita perlu membagi partisi harddisk lebih dari satu? Hal ini berguna untuk mempermudah anda dalam melakukan pengorganisasian, mempercepat kinerja harddisk, menjaga keamanan data anda dengan pemisahan data dan sistem. Ketika sistem rusak, data tidak terpengaruh. Selain itu, mempermudah anda dalam melakukan penginstalan beberapa sistem operasi agar bisa dual boot atau bahkan lebih.. hehehe.
Beberapa jenis partisi, yaitu: · Partisi Primary atau partisi utama atau biasanya kita kenal dengan C. Partisi ini fungsinya untuk menginstalasi sistem operasi, kita bisa menginstal sistem operasi lebih dari satu dan pastinya kita membutuhkan lebih dari satu partisi primary. Dan OS yang bisa booting dari partisi Primary yaitu DOS, WIn 3.x dan Win 4.x. Sedangkan untuk OS lain seperti Win NT, Linux, bisa booting dari jenis partisi Logical.. Jumlah maksimal dari partisi ini maksimal 4. Dan biasanya kita bisa membuat partisi primary cuma 3, karena yang satunya digunakan sebagai system reserved (100 Mb). · Partisisi Extended adalah salah satu jenis dari primary partition. Jenis partisi ini tidak bisa diisi dengan data, hanya sebagai wadah partisi logical. Dengan kata lain, partisi Extended adalah partisi Primary yang digunakan untuk menampung partisi Logical. Jumlah maksimal hanya satu. · Partisi Logical adalah partisi yang berada di dalam partisi Extended. Kita di sini dapat membuat partisi lebih dari empat (drive letter sampai z). Menyusunsebuah Partisi Pembentukan partisi dapat dilakukan dengan banyak program. Di lingkungan Windows sudah disediakan FDISK. Jika ingin mempartisi tanpa menghapus data sebelumnya, dapat digunakan program Partition Magic. Tapi biasanya pengguna lebih memilih menggunakan Disk Management (DM) yang disediakan oleh manufacturer hardisk, karena kata mereka, pabrik pastilah lebih tahu tentang hardisk yang mereka produksi, sehingga program dari manufacturer lebih cocok dengan hardisk tersebut. Dalam lingkungan linux, dapat digunakan DRUID dan FDISK (fdisk/cfdisk/sfdisk). Tidak ada langkah-langkah baku untuk menyusun partisi, namun sebagai gambaran, berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun partisi untuk hardisk baru, atau dianggap baru, hehe.. : 1. Buat partisi primary sebesar yang dibutuhkan. Untuk Windows 4.x, file-file utama dan aksesorisnya membutuhkan sekitar 5 GB, untuk persiapan perkembangan file-file driver dan library Windows, sediakan sekitar 10 GB. Untuk Windows XP, ME, NT, sediakan sekitar 25 GB. Untuk Swap Linux beri saja 2 GB, untuk full install, sediakan saja 20 GB. 2. Tentukan dulu partisi-partisi yang lain, hitung di atas kertas, jenis dan ukurannya. Misalnya Media perkirakan menghabiskan 40 GB, Master cukup 60, Game sediakan saja 100 GB. hehehe… Itu semuaadalah contoh, dan yang pastinya itu terserah pengguna. 3. Setelah ditentukan, hitung total besarnya. Sesuai contoh di atas menghabiskan 200 GB, maka sebesar itulah partisi Extended dibuat. 4. Buat partisi-partisi logical sesuai dengan ukurannya di dalam partisi Extended. 5. Set status partisi primary menjadi ACTIVE. Jika tidak maka jangan harap hardisk
anda bisa booting. 6. Jika anda melakukan itu semua melalui program Partition Magic, maka ketika partisi diciptakan akan langsung diformat. Jika dengan program FDISK, maka anda harus keluar dari FDSIK, lalu restart, baru kemudian memformat satu persatu partisi yang baru di buat. Pertimbangan dalam membuat Partisi Banyak di antara pengguna yang memecah hardisknya, sesuai dengan kebutuhan. Dalam kasus tertentu, cara tersebut memang benar, tapi kurang tepat. Karena ada faktorfaktor pertimbangan untuk membentuk partisi. Beberapa faktor antara lain : * Semakin besar kapasitas suatu partisi, maka semakin berat maintenance-nya. Misalnya kegiatan defrag, scanning, dan lainnya. * Dengan mencampur semua data pada satu partisi, maka kemungkinan kehilangan semua data semakin besar. Banyak sekali kasus rusaknya FAT (File Allocation Table) atau Root directory, baik oleh virus atau kegagalan sistem. Jika FAT atau Root directory rusak, maka isi satu partisi tersebut juga rusak. Jika dipisah dalam partisi yang berlainan, akan memperkecil kemungkinan kejadian di atas. * Semakin sedikit jumlah partisi, semakin kecil kemungkinan jumlah Sistem Operasi yang terpasang, karena setiap sistem operasi mempunyai jenis file system sendirisendiri, sedangkan satu partisi hanya bisa mempunyai satu jenis file system. * Dengan memecah menjadi sejumlah partisi yang dibutuhkan, lebih mudah untuk mengorganisir lokasi file. Misalnya, perlu dipisah antara data untuk master, film, game, file swap, dll. Sehingga mudah untuk pencarian dan backup. Katakanlah anda memakai komputer hanya untuk multimedia dan game, paling banyak hanya membutuhkan 2 partisi. Kalau hardisk 500 GB dipecah menjadi 2 partisi tentu akan berat maintenancenya. Untuk kasus seperti ini, lebih baik jika TIDAK semua kapasitas hardisk digunakan, cukup diambil sesuai dengan kebutuhan. Jenis file sistem File sistem adalah metode penyimpanan dan pengaturan berbagai file dan data-data di dalam komputer agar mudah dicari dan diakses. Proses pembuatan file sistem disebut dengan format. Sistem operasi pada umumnya menerapkan file sistem yang berbeda satu sama lain. Berikut adalah file sistem di microsoft windows: · FAT 12/16 adalah jenis file sistem yang mulai digunakan pada saat DOS. FAT 12/16 diperkenalkan Windows pada awal perkembangannya. FAT12/FAT16 memiliki banyak kelemahan seperti keterbatasan penamaan file, dan ekstensi maksimum file yang didukung hanya 3 digit (seperti .exe) . Besar maksimal partisinya hanya 2 Gb. · FAT 32 adalah file sistem yang mulai diperkenalkan pada Windows 95. FAT 32 tidak menyediakan fasilitas enkripsi pada file sistem sehingga keamanan operasi menjadi rentan.
·
FAT64 merupakan penyempurnaan FAT dengan fitur tambahan yang diambil dari NTFS. exFAT didukung penggunaannya oleh Windows generasi terbaru seperti Windows 2003, Windows Vista, Windows 2008, dan Windows 7. · NTFS adalah file sistem yang mulai diperkenalkan pada Windows NT. Menggunakan beberapa fungsi tambahan kompresi, enkripsi, kuota, dan kecepatan yang lebih baik dari pada FAT 32. Berikut adalah file sistem di linux: · Ext2 adalah file sistem yang diperuntukan untuk Linux. Ext2 membagi file sistem menjadi blocks. Secara teori dengan block 1 KB, Ext2 dapat menyimpan satu file hingga 16 GB dengan besar partisi mencapai 4 TB( Tera Byte). · Ext3 adalah penerusan dari Ext2 dengan penambaham fitur journaling file system. Journaling file system adalah file sistem yang menyimpan log perubahan di jurnal sebelum ditulis ke dalam harddisk sehingga file sistem tidak corrupt ketika komputer mati tiba-tiba atau sistem yang crash. · Ext4 dirilis secara komplet dan stabil berawal dari kernel 2.6.28. Ext4 mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB=1,048,576 TB ukuran maksimum file size-nya, fast fsck, journal check-summing, dan defragmentation support. · Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat, mirip Ext3 file sistem. Dibuat berdasarkan balance tree yang lebih cepat dan efisien dalam pemanfaatan disk. Jika kita menulis file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blol. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok dan menghemat disk sampai 6 %. · Swap adalah jenis file sistem yang digunakan sebagai virtual memori. Virtual memori adalah bagian dari harddisk yang digunakan untuk menyimpan data-data memori apabila memory full. Besar swap yang dibutuhkan 2 x kapasitas RAM. Namun, bila anda memiliki memori yang besar, anda cukup gunakan 1 x kapasitas RAM atau lebih kecil.
Lebih jauh tentang format Harddisk Low Level Format adalah melakukan Zero Fill hardisk agar dapat dikembalikan ke Factory Default atau standart pabrik, LLF yang dilakukan kurang hati-hati dapat merusak hardisk secara permanent, secara umum sebenarnya Low Level Format berfungsu untuk membuat line kembali pada track dan sector di hardisk, kemudian menulis ulang struktur hardisk sesuai standart pabrik, jadi format seperti ini adalah format sebenarnya. Fungsi dari LLF ini adalah : 1. Memperbaiki struktur hardisk yang rusak ke kondisi standart pabrik 2. Memperbaiki Bad Sector walau tidak 100 % 3. Meleyapkan virus partisi 4. Melenyapkan data agar sulit diangkat kembali Beberapa uility yang bisa digunakan untuk melakukan LLF format adalah seperti Disk
Manager, Ontrack, atau memnggunakan ulitiy dari pembuat hardisk tersebut. Hight Level Format memang berbeda dengan Low Level Format, dengan melakukan format tinggi ini tidak akan berpengaruh pada hardisk tersebut, proses hight level format ini adalah proses pembuatan struktur file sistem, nantinya hradisk bisa digunakan untuk program dan data-data, contoh program format tinggi ini adalah DOS Format, setelah melakukan creat disk dengan FDISK, membuat struktur ulang data, partisi, boot sector dan file alocation table, Hight level format hanya bisa dilakukan jika hardisk terlah terpartisi. Fungsi dari HLF ini semacam baca tulis, tidak ada pengaruh langsung dari hardisk itu sendiri, jika ada rumor atau isu bahwa format bisa merusak hardisk itu bukan kerana formatnya namun lebih kepada kondisi hardisk, misal hardisk yang dalam kondisi sekarat, diformat juga belum tentu kembali normal namun malah lebih parah, ini disebabkan berbagai faktor, seperti listrik yang tidak stabil, atau MTBF ( Mean Time Between Failure ) alias masa umur hardisk itu sendiri, semua hardware mempunyai MTBF tersendiri tak terkecuali hardisk. Utility untuk melakukan format ini di samping DOS Format, ada juga Partition Magic, Acronis, EASEUS Partition Manager, dan lain lain, baik yang versi gratisan maupun berbayar, semuanya mempunyai fungsi sama, membuat partisi dan memformatnya. jadi secara umum fungsi format adalah : 1. Bisa memperbaik hardisk yang kena bad sector secara elektromagnetic bukan fisik 2. Melenyapkan data secara tidak permanen. 3. Membuat struktur ulang hardisk.
Merawat Harddisk · · · · · · · ·
Jangan Sampai harddisk Mendapatkan Suhu yang terlalu panas Hindari guncangan biasanya laptop yang sering dibawa-bawa dengan motor banyak sering terjadi guncangan. Matikan komputer dengan prosedur atau cara yang benar. Dan hindarkan dari yang namanya ngelag, hehe… Jangan menutup rapat-rapat lubang casing, karena tidak ada tempat fertilasi. Sering memeriksa kipas power supply, dan pastikan kipas berputar. Jangan membuka harddisk pada saat komputer hidup. Lakukan defrag harddisk dan Disk cleanup (klik kanan partisi, properties, disk cleanup) Menjaga kapasitas Harddisk.
Mendiagnosa Harddisk Gejala: Komputer tidak mau booting, Setelah memasang hard disk yang baru, komputer tidak
mau booting dan tidak ada pesan kesalahan yang muncul pada layar monitor. Solusi: 1. Matikan komputer, buka casing komputer dan lepaskan hard disk dari casing, dengan terlebih dahulu melepaskan skrup yang terpasang pada hard disk. 2. Pastikan jumper yang terpasang pada hard disk, posisinya sudah benar. 3. Pasang kembali hard disk dan Remount your drive in the computer dan tutup/pasang kembali tutup pada casing komputer. 4. Masukkan disket bootable pada drive A dan hidupkan komputer. Jalankan program Disk Manager dengan cara masukkan disket Disc-Wizard ke drive A dan ketik A:XDM. Kemudian tekan tombol ENTER. 5. Ikuti instruksi yang ada di Disk Manager untuk menginstall dan memformat hard disk. 6. Setelah program Disk Manager selesai dijalankan, booting kembali komputer. Gejala: Pada DOS muncul pesan kesalahan “Disk Boot Failure,” “Non-System Disk” atau “No ROM Basic – SYSTEM HALTED”. Solusi: 1. Install kembali file sistem DOS menggunakan utility DOS SYS. 2. Cek semua kabel yang terpasang pada motherboard. 3. Gunakan FDISK untuk melihat apakah partisi primer (biasanya diatur untuk hard disk dan digunakan untuk booting pertama kali) sudah aktif atau belum. 4. Cek apakah hard disk terkena virus atau tidak, dengan menggunakan anti virus. Gejala: Pada sistem muncul pesan kesalahan: “HDD Controller failure”. Solusi: Amati dan perhatikan jumper pada hard disk sudah benar atau belum. Kalau belum segera masukkan sesuai dengan urutannya. Gejala: Ketika menghidupkan komputer. Pada waktu menghidupkan kompmter, layar monitor tetap hitam dan tidak berubah. Solusi: 1. Pastikan kabel monitor sudah terpasang di casing komputer dan power monitor sudah dihidupkan. 2. Pastikan kabel dari VGA Card sudah terpasang di slot pada casing komputer dengan benar dan masuk ke slot pada monitor dengan baik. 3. Restart kembali komputer. Gejala: Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan kesalahan: “Drive not Ready”.
Solusi: 1. Cek koneksi semua kabel. Pastikan pin 1 pada drive dihubungkan ke pin 1 pada harddisk controller. 2. Pastikan daya power suppy cukup dengan kebutuhan. 3. Booting kembali computer. Gejala: Pada FDISK muncul pesan kesalahan, “No Fixed Disk Present’. Solusi: 1. Pastikan daya power supply cukup dan sesuai dengan kebutuhan. 2. Cek isi dari drive pada waktu melakukan setup pertama kali. 3. Cek apakah terjadi konflik pada alamat atau port I/O.