Modul C++
5. Function Obyektif Praktikum : • Mengerti konsep dasar penggunaan Function • Memahami Definisi Fungsi, Fungsi tanpa nilai balik dan Ruang lingkup variabel yang digunakan.
Function adalah satu blok instruksi yang dieksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program. Format dari function : type name ( argument1, argument2, ...) statement Dimana : • type, adalah tipe dari data yang akan dikembalikan/dihasilkan oleh function. • name, adalah nama yang memungkinkan kita memanggil function. • arguments (dispesifikasikan sesuai kebutuhan). Setiap argumen terdiri dari tipe data diikuti identifier, seperti deklarasi variable (contoh, int x) dan berfungsi dalam function seperti variable lainnya. Juga dapat melakukan passing parameters ke function itu ketika dipanggil. Parameter yang berbeda dipisahkan dengan koma. • statement, merupakan bagian badan suatu function. Dapat berupa instruksi tunggal maupun satu blok instruksi yang dituliskan diantara kurung kurawal {}. Contoh function 1
:
// function example #include
Output : The result is 8
int addition (int a, int b) { int r; r=a+b; return (r); } int main () { int z; z = addition (5,3); cout << "The result is " << z; return 0; } Program diatas, ketika dieksekusi akan mulai dari fungsi main. main function memulai dengan deklarasi variabel z dengan tipe int. Setelah itu instruksi pemanggilan fungsi addition. Jika diperhatikan, ada kesamaan antara sruktur pemanggilan dengan deklarasi fungsi itu sendiri, perhatikan contoh dibawah ini :
Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
34 dari 77
Modul C++
Instruksi pemanggilan dalam fungsi main untuk fungsi addition, memberikan 2 nilai : 5 dan 3 mengacu ke parameter int a dan int b yang dideklarasikan untuk fungsi addition. Saat fungsi dipanggil dari main, kontrol program beralih dari fungsi main ke fungsi addition. Nilai dari kedua parameter yg diberikan (5 dan 3) di-copy ke variable local ; int a dan int b. Fungsi addition mendeklarasikan variable baru (int r;), kemudian ekspresi r=a+b;, yang berarti r merupakan hasil penjumlahan dari a dan b, dimana a dan b bernilai 5 dan 3 sehingga hasil akhirnya 8. perintah selanjutnya adalah : return (r); Merupakan akhir dari fungsi addition, dan mengembalikan kontrol pada fungsi main. Statement return dikuti dengan variabel r (return (r);), sehingga nilai dari r yaitu 8 akan dikembalikan :
Dengan kata lain pemanggilan fungsi (addition (5,3)) adalah menggantikan dengan nilai yang akan dikembalikan (8). Contoh function 2
:
// function example #include int subtraction (int a, int b) { int r; r=a-b; return (r); } int main () { int x=5, y=3, z; z = subtraction (7,2); cout << "The first result is " << z << '\n'; cout << "The second result is " << subtraction (7,2) << '\n'; cout << "The third result is " << subtraction (x,y) << '\n'; z= 4 + subtraction (x,y); cout << "The fourth result is " << z << '\n'; return 0; } Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
35 dari 77
Modul C++
Output : The first result is 5 The second result is 5 The third result is 2 The fourth result is 6 Fungsi diatas melakukan pengurangan dan mengembalikan hasilnya. Jika diperhatikan dalam fungsi main, dapat dilihat beberapa cara pemanggilan fungsi yang berbeda.
Perhatikan penulisan pemanggilan function, format penulisan pada dasarnya sama. Contoh 1 : z = subtraction (7,2); cout << "The first result is " << z; Contoh 2
:
cout << "The second result is " << subtraction (7,2); Contoh 3
:
cout << "The third result is " << subtraction (x,y); Hal lain dari contoh diatas, parameter yang digunakan adalah variable, bukan konstanta. Contoh diatas memberikan nilai dari x dan y, yaitu 5 dan 3, hasilnya 2. contoh 4
:
z = 4 + subtraction (x,y); Atau dapat dituliskan : z = subtraction (x,y) + 4; Akan memberikan hasil akhir yang sama. Perhatikan, pada setiap akhir ekspresi selalu diberi tanda semicolon (;).
Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
36 dari 77
Modul C++
Function tanpa tipe (Kegunaan void) Deklarasi fungsi akan selalu diawali dengan tipe dari fungsi, yang menyatakan tipe data apa yang akan dihasilkan dari fungsi tersebut. Jika tidak ada nilai yang akan dikembalikan, maka dapat digunakan tipe void, contoh : // void function example #include
Output : I'm a function!
void dummyfunction (void) { cout << "I'm a function!"; } int main () { dummyfunction (); return 0; } Walaupun pada C++ tidak diperlukan men-spesifikasikan void, hal itu digunakan untuk mengetahui bahwa fungsi tersebut tidak mempunyai argumen, atau parameter dan lainnya. Maka dari itu pemanggilan terhadap fungsinya dituliskan : dummyfunction (); Argument passed by value dan by reference. Parameter yang diberikan ke fungsi masih merupakan passed by value. Berarti, ketika memanggil sebuah fungsi, yang diberikan ke fungsi adalah nilainya, tidak pernah menspesifikasikan variablenya. Sebagai Contoh, pemanggilan fungsi addition, menggunakan perintah berikut : int x=5, y=3, z; z = addition ( x , y ); Yang berarti memanggil fungsi addition dengan memberikan nilai dari x dan y, yaitu 5 dan 3, bukan variabelnya.
Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
37 dari 77
Modul C++
Tetapi, dapat juga memanipulasi dari dalam fungsi, nilai dari variable external. Untuk hal itu, digunakan argument passed by reference, Contoh : // passing parameters by reference #include void duplicate (int& a, int& b, int& c) { a*=2; b*=2; c*=2; } int main () { int x=1, y=3, z=7; duplicate (x, y, z); cout << "x=" << x << ", y=" << y << ", z=" << z; return 0; }
Output : x=2, y=6, z=14 Perhatikan deklarasi duplicate, tipe pada setiap argumen diakhiri dengan tanda ampersand (&), yang menandakan bahwa variable tersebut biasanya akan passed by reference dari pada by value. Ketika mengirimkan variable by reference, yang dikirimkan adalah variabelnya dan perubahan apapun yang dilakukan dalam fungsi akan berpengaruh pada variable diluarnya.
Atau dengan kata lain, parameter yang telah ditetapkan adalah a, b dan c dan parameter yang digunakan saat pemanggilan adalah x, y dan z, maka perubahan pada a akan mempengaruhi nilai x, begitupun pada b akan mempengaruhi y, dan c mempengaruhi z. Itu sebabnya mengapa hasil output dari program diatas adalah nilai variable dalam main dikalikan 2. jika deklarasi fungsi tidak diakhiri dengan tanda ampersand (&), maka variable tidak akan passed by reference, sehingga hasilnya akan tetap nilai dari x, y dan z tanpa mengalami perubahan.
Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
38 dari 77
Modul C++
Passing by reference merupakan cara efektif yang memungkinkan sebuah fungsi mengembalikan lebih dari satu nilai. Contoh, fungsi ini akan mengembalikan nilai sebelum dan sesudahnya dari nilai awal parameter : // more than one returning value #include void prevnext (int x, int& prev, int& next) { prev = x-1; next = x+1; } int main () { int x=100, y, z; prevnext (x, y, z); cout << "Previous=" << y << ", Next=" << z; return 0; } Output : Previous=99, Next=101
Nilai Default dalam argument Ketika mendeklarasikan sebuah fungsi, dapat diberikan nilai default untuk setiap parameter. nilai ini akan digunakan ketika parameter pemanggil dikosongkan. Untuk itu cukup dideklarasikan pada saat deklarasi fungsi, Contoh : // default values in functions #include int divide (int a, int b=2) { int r; r=a/b; return (r); } int main () { cout << divide (12); cout << endl; cout << divide (20,4); return 0; } Output : 6 5 Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
39 dari 77
Modul C++
Dapat dilihat dalam fungsi divide. Instruksi 1: divide (12) Instruksi 2
:
divide (20,4)
Fungsi Overloaded function Dua fungsi yang berbeda dapat memiliki nama yang sama jika prototype dari argumen mereka berbeda, baik jumlah argumennya maupun tipe argumennya, Contoh : // overloaded function #include int divide (int a, int b) { return (a/b); } float divide (float a, float b) { return (a/b); } int main () { int x=5,y=2; float n=5.0,m=2.0; cout << divide (x,y); cout << "\n"; cout << divide (n,m); cout << "\n"; return 0; } Output : 2 2.5 Contoh diatas mempunyai nama fungsi yang sama, tetapi argumennya berbeda. Yang pertama bertipe int dan lainnya bertipe float. Kompiler mengetahuinya dengan memperhatikan tipe argumen pada saat pemanggilan fungsi.
Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
40 dari 77
Modul C++
inline Function Directive inline dapat disertakan sebelum deklarasi fungsi, untuk menspesifikasikan bahwa fungsi tersebut harus di-compile sebagai suatu kode saat dipanggil. Sama halnya dengan deklarasi macro. Keuntungannya dapat terlihat pada fungsi sederhana yaitu hasil yang diberikan akan lebih cepat. (jika terjadi stacking of arguments) dapat dihindari. Format deklarasi : inline type name ( arguments ... ) { instructions ... } Pemanggilannya, sama dengan pemanggilan fungsi pada umumnya. Tidak diperlukan penulisan keyword inline pada setiap pemanggilan.
Recursivity Function Rekursif merupakan kemempuan sebuah fungsi untuk memanggil dirinya sendiri. Sangat berguna untuk pengerjaan sorting atau perhitungan factorial. Contoh, format perhitungan factorial : n! = n * (n-1) * (n-2) * (n-3) ... * 1 Misalkan, 5! ( 5 faktorial), akan menjadi : 5! = 5 * 4 * 3 * 2 * 1 = 120 Contoh : // factorial calculator #include long factorial (long a) { if (a > 1) return (a * factorial (a-1)); else return (1); } int main () { long l; cout << "Type a number: "; cin >> l; cout << "!" << l << " = " << factorial (l); return 0; } Output : Type a number: 9 !9 = 362880 Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
41 dari 77
Modul C++
Prototyping function. Format : type name ( argument_type1, argument_type2, ...); Hampir sama dengan deklarasi fungsi pada umumnya, kecuali : • Tidak ada statement fungsi yang biasanya dituliskan dalam kurung kurawal { }. • Diakhiri dengan tanda semicolon (;). • Dalam argumen dituliskan tipe argumen, bersifat optional. Contoh : // prototyping #include void odd (int a); void even (int a); int main () { int i; do { cout << "Type a number: (0 to exit)"; cin >> i; odd (i); } while (i!=0); return 0; } void odd (int a) { if ((a%2)!=0) cout << "Number is odd.\n"; else even (a); } void even (int a) { if ((a%2)==0) cout << "Number is even.\n"; else odd (a); } Output : Type a number (0 to exit): 9 Number is odd. Type a number (0 to exit): 6 Number is even. Type a number (0 to exit): 1030 Number is even. Type a number (0 to exit): 0 Number is even. Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
42 dari 77
Modul C++
Contoh diatas tidak menjelaskan tentang efektivitas program tetapi bagaimana prototyping dilaksanakan. Perhatikan prototype dari fungsi odd dan even: void odd (int a); void even (int a); Memungkinkan fungsi ini dipergunakan sebelum didefinisikan. Hal lainnya mengapa program diatas harus memiliki sedikitnya 1 fungsi prototype, karena fungsi dalam odd terdapat pemanggilan fungsi even dan dalam even terdapat pemanggilan fungsi odd. Jika tidak satupun dari fungsi tersebut dideklarasikan sebelumnya, maka akan terjadi error.
Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma
43 dari 77