Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
FULL DAY SCHOOL DALAM PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT SISWA Oleh: Imroatus Solihah Pascasarjana IAIN Jember
[email protected] ABSTRACT Education is closely related to everything that is related to human development, such as the development of physical, thoughts, feelings, willing, social, to the development of faith. This development makes the human being perfect; make them improve their lives and then the natural life turns into a civilized and moralized one. Students are a crude component. It means that students with all their characteristics are initially subjects to be taught through a variety of instructional in the school so that they become the expected output or graduate. Each learner has different potential between one another, because each person is born with a variety of talents which is different one into another and has brought their own nature, namely the nature of encouraging tauhid (belief in the existence of the only God known) or other nature in the form of such innate potential talent, talent in terms of the individual’s ability to perform a task and which needs to be trained to develop it. The results of the study show that the development program of students’ talent and interest is implemented through extracurricular activities, namely compulsory program and additional program. The compulsory program is scouts, while the additional ones consist of Science Club, Mathematics Club, English Club, Arabic club, Exemplar Students, Rohis (Tartil and Adhan), Rohis (recitations), Rohis (calligraphy), Rohis (Tahfidz), Speech, Presenter, Young Da'i, MC. Choir and Nasyid (Islamic choir), Hadroh, Poetry and writing short stories, Football or futsal, Badminton, ICT, BCM, Taekwondo, Pencak Silat. First, the coach makes a semester program plan, an annual program plan and extracurricular journal as the instruments for the programs. In the selection process, the students are not specifically identified. It is based on the teachers’ choice. Yet, there several extracurricular activities require a test for the students. The implementation of the development program of students’ talent and in-
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 331
Imroatus Solihah
terest in SD Al-Baitul Amien has been implemented based on the plan made before, namely the activities are based on the semester program plan, filling out the extracurricular journal, filling out the attendance list. All the activities are conducted based on the schedule; each coach has their own method to approach the students. SD Al-Baitul Amien carries out the evaluation by the end of the program. The result of the evaluation will be followed up if the target has not been achieved yet. Keywords: Fullday School, Talent Development and Student Interest PENDAHULUAN UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun dan pemerintah wajib membiayai.1 Esensi pendidikan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pemerataan pendidikan masih rendah seperti di situbondo terlihat yang dilakukan beberapa mahasiswa berunjuk rasa tentang pemerataan pendidikan di daerah situbondo, menunjukkan bahwa dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tentang wajib pendidikan dasar 9 tahun masih belum terealisasi sampai pada daerah-daerah tertentu. Mahasiswa STKIP PGRI Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin2 Mei 2016 berunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten setempat mengingatkan Bupati Dadang Wigiarto bahwa pendidikan di Kota Santri itu masih rendah. Ada lima tuntutan dalam aksi unjuk rasa ini, diantaranya menuntut Pemerintah Kabupaten Situbondo serius mengurus pendidikan khususnya di daerah tertinggal atau dalam artian harus ada pemerataan pendidikan. Dan memberikan fasilitas pendidikan kepada pengemis yang usianya masih dini karena masih banyak pengemis anak-anak kecil mengemis di tempat keramaian.2 Sekolah bertugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa: 1
Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, (Bandung: Alfabeta, 2011),5 http://www.antarajatim.com/lihat/berita/177057/pmii-situbondo-ingatkan-bupatipendidikan-masih-rendah 2
332 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.3 Siswa merupakan komponen mentah. Artinya siswa dengan segala karakteristiknya awalnya merupakan subjek yang akan dididik melalui berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga menjadi keluaran atau lulusan sebagaimana diharapkan. Dalam rangka menjalani proses pendidikan disekolah, siswa termasuk komponen yang harus dikelola dengan sebaikbaiknya, seperti dikelompok-kelompokkan, dicatat, dibimbing bilamana menghadapi hambatan belajar.4 Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan. Kesamaan itu dapat ditanggapi dari kenyataan bahwa meraka sama-sama anak manusia.Oleh karena itu, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan unsur kemanusiaan. Fakta menunjukkan bahwa tidak ada seorang anakpun, yang lebih manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya. Adanya kesamaankesamaan yang dipunyai anak inilah melahirkan konsekuensi yang sama atas hak-hak yang mereka miliki, diantara hak-hak tersebut yang tidak kalah pentingnya adalah hak untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu.5 Adanya tuntutan untuk memberikan pelayanan yang sama dan berbeda itulah yang melahirkan pemikiran pentingnya manajemen peserta didik untuk mengatur bagaimana agar tuntutan dua macam layanan tersebut dapat dipenuhi disekolah. Tujuan dari manajemen peserta didik adalah menciptakan output sekolah yang berkualitas yang ditandai dengan tingginya pencapaian prestasi peserta didik dalam dua cakupan prestasi yaitu 3
Departemen Agama RI, Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 4 Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),9 5 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),2
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 333
Imroatus Solihah
prestasi akademik dan prestasi non akademik. Manajemen peserta didik adalah penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau lembaga pendidikan.6Adanya manajemen peserta didik merupakan upaya untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik semenjak dari proses penerimaan sampai saat peserta didik meninggalkan lembaga pendidikan (sekolah).7 Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. Rasulullah saw. Bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani.8 Artinya: Dari Aisyah R.A, Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas)”. (HR Tabrani) Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, karena setiap orang memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda dan telah membawa fitrahnya masing- masing, yaitu fitrah baik yang mendorong bertauhid maupun fitrah lainnya dalam bentuk berbagai potensi bawaan seperti bakat, kemampuan intelektual dan lain-lain. Menurut sumadi dengan mengutip pendapat William B Michael definisi mengenai bakat yaitu An aptitude may be defined as person’s capacity, or bypothetical potential, for acquisition of a certain more or less weeldefined pattern of behavior in volved in the performance of a taks respect to which the individual bas bad little or no previous training9
6
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik.(Bandung: Alfabeta, 2011), 4 Tim Dosen, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010),207 8 Marhu Sayyid Ahmad al-Hasyimi, Mukhtarul Ahaadits waalBukmu al Muhammadiyah, (Surabaya:Daar an-Nasyr-Misriyyah, tt), 34 9 Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada 2014) 160 7
334 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tentang SD Al-Baitul Amien yang merupakan lembaga pendidikan dengan berciri khas agama Islam SDAl-Baitul Amien ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dibidang pendidikan agama, memiliki karakteristik para peserta didiknya. SD Al-Baitul Amien juga mengharuskan peserta didik mengikuti ekstrakurikuler, yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan peserta didik agar tidak hanya mengikuti pelajaran saja tetapi juga mengembangkan kemampuan peserta didik agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki kemandirian. Menurut Hasan Basri selaku waka kesiswaan, Dalam mengembangkan bakat dan minat siswa kami menyediakan kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler ada dua tipe, yaitu ekstra wajib dan ekstra pilihan. Kami juga bekerja sama dengan Tim psikolog mulai dari proses penerimaan siswa baru sampai mereka lulus tujuannya untuk mengetahui kematangan dan perkembangan siswa. Dalam penerimaan siswa baru yang menjadi Tim tes yaitu dari Tim psikolog tersebut.10 Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian di SD AlBaitul Amien. Dengan ini penulis mengambil tema “Pengembangan bakat dan minat peserta didik di SD Al-Baitul Amien 02 (Full Day School) Jember tahun pelajaran 2015/2016”. FULL DAY SCHOLL DALAM PENGEMBANGAN BAKAT DAN PESERTA DIDIK Manajemen Peserta Didik Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu. Secara terminologis peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagaian dari struktur proses pendidikan.11 Dalam perspektif psikologi, dikemukakan Arifin, sebagaimana dikutip Desmita, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhn dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. 10 11
Hasan Basri, Wawancara. Jember, 10 Maret 2016 Kompri, Manajemen Pendidikan 2, (Bandung: Alfabeta, 2014)190
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 335
Imroatus Solihah
Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal.12 Peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu atau pribadi (manusia seutuhnya. Individu diartikan”orang seorang tidak tergantung dari orang lain dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri”13 Manajemen peserta didik menurut Knezevich adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas, seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.14 a. Fungsi Manajemen Peserta Didik Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah: sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. b. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik Langkah berikutnya dalam manajemen peserta diidk adalah melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap peserta didik. Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehngga anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya dimasa yang akan datang. Untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman belajar ini, peserta diidk harus melaksanakan bermacam-macam kegiatan. Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.15 Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan didalam kurikulum yang pelaksanaannya pada 12
Supriadi Oding, Perkembangan Peserta Didik.(Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta, 2013), 67 13 Abu Ahmadi, 2001 .39 14 Direktorat Tenaga Kependidikan,Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik). (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasinal dengan Kemitraan Indonesia-Australia,2007),8 15 Tim Dosen, Manajemen Pendidikan…211-212
336 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar dikelas dengan nama mata pelajaran atau bidang studi yang ada disekolah. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan kurikuler ini.Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan peserta didik yang dilaksanakan diluar ketentuan yang telah ada didalam kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik.Setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua kegiatan ekstrakurikuler. Ia bisa memilih kegiatan mana yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Bisa dikatakan bahwa kegiatan ekstra kurikuler ini merupakan wadah kegiatan peserta didik diluar pelajaran atau diluar kegiatan kurikuler.Contoh kegiatan ekstra kurikuler OSIS, kelompok karate, kelompok silat dan lain-lain. Gorton menyebut kegiatan ekstra kelas dengan istilah spesific student activity program (program kegiatan khusus peserta didik). Menurut Gorton, kegiatan khusus tersebut, terdiri atas: program kegiatan olah raga (the atletic program), dewan peserta didik (the student council), dan Koran peserta didik (the student newspaper). Lebih lanjut, Gorton mensekemakan berbagai macam kegiatan yang secara umum diwadahi oleh program kegiatan khusus peserta didik16. Burrup yang dikutib oleh Direktorat Tenaga Kependidikan mengedepankan berbagai kontribusi yang diberikan oleh kegiatan ekstra kelas ini. Yaitu, kegiatan ekstra kelas dipandang mempunyai kontribusi terhadap peserta didik, terhadap perbaikan kurikulum, terhadap keefektifan administrasi sekolah dan terhadap masyarakat.17 Kontribusi kegiatan ekstra kelas terhadap peserta didik adalah; 1) Memberikan peluang kepada peserta didik untuk menentukan minat dan mengembangkan minat-minat baru. 2) Mendidik peserta didik untuk bertanggungjawab sebagai warga negara melalui pengalaman dan pemikiran, dengan stressing pada kepemimpinan, partisipasi, kerjasama dan aksi independen. 3) Mengembangkan spirit dan moral. 4) Memberi peluang ke-
16
Gorton, A.R, et.al (1991): School Based Leadership: Challenges and Opportunities. Third Edition. New York: Wm.C. Brown Publisher. (p.487) 17 Direktorat Tenaga Kependidikan,Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik). (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasinal dengan Kemitraan Indonesia-Australia,2007),170-172
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 337
Imroatus Solihah
pada peserta didik dan remaja untuk memperoleh kepuasan kerja dalam kelompok. 5) Meningkatkan moral dan pengembangan spiritual. 6) Memperkuat kesehatan mental dan fisik peserta didik. 7) Memberi peluang kepada peserta didik mengenal lingkungan dengan lebih baik. 8) Memperluas pergaulan peserta didik. 9) Memberikan peluang kepada siswa untuk berlatih mengembangkan kreativitas dan kemampuannya dengan lebih penuh. Hakikat Manajemen Bakat dan Minat Peserta Didik 1. Hakikat Bakat Setiap individu memiliki bakat khusus yang berbeda- beda. Usaha pengenalan bakat ini mula- mula pada bidang pekerjaan, tetapi kemudian dalam bidang pendidikan. Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat biasanya berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika, bakat menganalisis, olah raga, seni, musik, bahasa, teknik dan sebagainya.18 Bingham memberikan definisi bakat seperti berikut Aptitude. . .as a condition or set of characteristics regarded as symptomatic of an individual’s ability to acquire with training some (usually specified) knowledge,skill, or set of responses such as the ability to speak a language, to produce music, . etc19 Dalam definisi ini Bingham menitik beratkan pada segi apa yang dapat dilakukan oleh individu, jadi segi performance,s etelah individu mendapatkan latihan. Woodword dan Marquis memberikan definisi demikian:”Aptitude is predictable achievement and can be measured by specially devised test”. Bakat (aptitude), oleh Wood Word dan Marquis dimasukkan dalam kemampuan (ability). ability mempunyai tiga arti yaitu20 Achievement, Capacity, Aptitude,. Soegarda Poerbakawatja bakat adalah benih dari suatu sifat yang baru akan tampak nyata jika ia mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang21. Selanjutnya Guilford memberikan definisi yanglain yaitu 18 19
160
20 21
Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), 72. Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada 2014) Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan…161 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008),140
338 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
menyatakan bahwa “Aptitude pertains to abilities to perform. There are actually as many abilities as there are action to be performed, bence traits of this kind are very numerous”.22 Guilford mengemukakan bahwa aptitude itu mencakup tiga dimensi psikologi, yaitu dimensi perseptual, dimensi psiko-motor dan dimensi intelektual. Dan dari analisis tentang tingkah laku itu kita kemukakan, bahwa dalam tingkah laku kita dapatkan gejala sebagai berikut;23 1) Bahwa individu melakukan sesuatu. 2) Bahwa apa yang dilakukan itu merupakan sebab dari sesuatu tertentu (atau mempunyai akibat atau hasil tertentu), dan. 3) Bahwa dia mereka itu melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Karena itu analisis tingkah laku ini member kesimpulan bahwa tingkah laku mengandung tiga aspek yaitu, Aspek tindakan (Performance or act), Aspek sebab atau akibatnya (a person causes a result), Aspek ekspresif. Tingkah laku individu yang mempunyai tiga aspek itu adalah pengejawantahan dari pada kualitas individu yang didasari oleh baka tertentu. Guilford yang bertolak dari analisis faktor, berusaha merumuskan faktorfaktor yang terkandung dalam bakat itu mencakup tiga dimensi yaitu24. Dimensi perseptual , Dimensi psiko-motor, Dimensi intelektual. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu: gairah, keinginan. Selain itu, minat juga berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.25 Hakikat Minat Minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu kepada objek tertentu seperti pekerjaa, pelajaran, benda dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif dan motorik dan merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan.26 Mi2.
22 23
162
Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan…161 Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada 2014)
24
Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan. . .162 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),151 26 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2011),63 25
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 339
Imroatus Solihah
nat memiliki sifat dan karakteristik khusus sebagai berikut:27 1) Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan antara minat seseorang dan orang lain. 2) Minat menimbulkan efek diskriminatif. 3) Erat hubungannya dengan motivasi, mempengaruhi, dipengaruhi motivasi. 4) Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan lahir dan dapat berubah tergantung pada kebutuhan, pengalama dan mode. Manajemen Pengembangan Bakat dan Minat Ruang lingkup aktifitas manajemen pembinaan bakat minat juga mengacu pada fungsi-fungsi manajemen secara umum fungsi-fungsi manajemen menurut Engkoswara yaitu meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan28 a. Perencanaan Nanang Fatah menyebutkan bahwa dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antar yang satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan. Ketiga kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai; (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan itu; (3) identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.29. b. Pelaksanaan atau Penggerakkan Pelaksanaan pada hakikatnya adalah aktualisasi dari rencana kerja yang telah disusun. Fungsi pelaksanaan meliputi proses mengoperasionalkan desain atau rencana itu dengan menggunakan strategi kebijakan dan kegiatan yang terarah secara jelas, menggunakan tenaga manusia dan fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan.30 Secara empiris kita dapat melihat beberapa bentuk kegiatan pembinaan bakat minat siswa yang digolongkan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Apapun bentuk implementasi kegiatan pembinaan bakat minat siswa yang terpenting yang harus diperhatikan adalah 3.
27
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan. . .63 Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, 1987), 26. 29 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 49. 30 Hidayat A. dan Machali I., Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), 27. 28
340 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
bagaimana mengelolanya. Oleh karena itu kembali peranan manajemen akan sangat menentukan keberhasilan sebuah program. c. Pengawasan dan Evaluasi Djamarah mengemukakan bahwa rumusan penilaian atau evaluasi (evaluation) berarti suatu tindakan untuk menialai sesuatu.31 Sedangkan menurut Chabib Thaha evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasil dibandingkan dengan tollak ukur untuk memperoleh kesimpulan.32 Menurut poerwanto evaluasi berfungsi sebagai berikut; 1) Mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. 2) Mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran. 3) Keperluan bimbingan dan konseling. 4) Keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan33 Penilaian proses dan hasil belajar dibagi menjadi empat yaitu:34 Penilaian formatif, Penilaian sumatif, Penilaian penempatan, Penilaian diagnostic,
HASIL DAN PEMBAHASAN Full Day Scholl Dalam Perencanaan Pengembangan Bakat Dan Minat Peserta Didik di SD Al-Baitul Amin Jember a. Menentukan Tujuan pengembangan bakat dan minat peserta didik Nanang Fatah menyebutkan bahwa dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antar yang satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan. Ketiga kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai; (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan itu; (3) identifikasi dan 31
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), 207 32 Chabib Thaha, Tehnik evaluasi pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003), 1 33 Ngalim Poerwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), 5-6 34 Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Tehnik, Prosedur. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011). 35
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 341
Imroatus Solihah
pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.35 Sesuai dengan dengan teori diatas dala perencanaan haruslah terdapat perumusan tujuan terhadap suatu kegiatan. Program pengembangan bakat dan minat peserta didik SD Al-Baitul Amien terdapat dalam kegiatan ekstrakurikuler, disitu tujuan dari program pengembangan bakat dan minat yaitu memberi wadah terhadap siswa yang mempunyai bakat dan minatnya, kedua. Menyalurkan bakat dan minat siswa, ketiga. Dari bakat dan minat siswa itu diimplementasikan kedalam prestasi siswa. b. Membangun Kerjasama dengan psikolog Agar program pengembangan bakat dan minat dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan sesuaidengan tujuannya yaitu maka hampir semua element yang ada dilibatkan, mulai kepala sekolah, waka kesiswaan, waka kurikulum, guru atau pembimbing, siswa bahkan orangtua siswa, hal ini memang perlu dilaksanakan mengingat pentingnya program tersebut dan beratnya implementasi dari kegiatan tersebut, maka semua unsur-unsur yang terkait haruslah benar-benar mencurahkan energi demi kemajuan peserta didik sebagai aset bangsa kedepan. Salah satu Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut yaitu Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensipotensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.36 SD Al-Baitul Amien bekerjasama dengan tim psikolog dalam observasi peserta didik dan perekrutan guru, ketika membutuhkan psikolog sekolah juga mendatangkannya seperti tidak bisa memecahkan masalah siswa yang membutuhkan observasi psikolog terhadap peserta didik tersebut. Sesuai dalam perspektif psikologi, dikemukakan Arifin dalam Desmita, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, 35
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 49. 36 Direktorat Tenaga Kependidikan,Manajemen Kesiswaan…10-11. Dan bisa di lihat di Ali Imron, Manajemen Peserta Didik…12-13.Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik…9-10
342 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal.37 Kesimpulannya SD Al-Baitul Amien bekerjasama dengan tim psikolog dalam yaitu 1) Membantu observasi peserta didik 2) Membantu Observasi perekrutan guru 3) memantau proses perkembangan siswa 4) Perkembangan anak tidak menentu. c. Optimalisasi Fungsi BK Tugas yang sangat berat ketika fungsi BK dibebankan kepada waka kesiswaan, di SD Al-baitul Amien tidak mempunyai guru atau tim BK yang secara khusu untuk menangani masalah anak, tetapi di SD Al-Baitul Amien fungsi BK ditanggung jawabkan kepada waka kesiswaan. Disini waka kesiswaan dibantu oleh wali kelas. SD Al-baitul Amien menganggap bahwa masalah anak-anak itu-itu saja seperti berkelahi atau dibully temannya dan sekarang masih dapat diatasi dengan wali kelas dan waka kesiswaan maka fungsi BK masih ditanggung jawabkan kepada waka kesiswaan. d.
Identifikasi bakat dan minat peserta didik Peserta didik SD Al-Baitul Amien pengembangan bakat dan minat peserta didik masuk dalam program ekstrakurikuler, ada ekstrakurikuler yang menggunakan alat untuk mengidentifikasi dan ada yang tidak diidentifikasi dengan alat apapun, siswa diberi kebebasan untuk memilih bakat dan minatnya sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Hal tersebut sesuai dengan teori yaitu Minat dapat dan memang berfungsi sebagai tenaga pendorong yang kuat. 38 Identifikasi bakat dan minat peserta didik tidak secara khusus yaitu dengan melihat keseharian peserta didik disekolah dan prestasi yang dia dapatkan. Pemilihan ekstrakurikuler di SD Al-Baitul Amien yaitu dengan cara peserta didik memilih dan ada yang ditunjukkan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan teori pengelompokan peserta didik berdasarkan fungsi perbedaan. Menurut William A jeager yang dikutip Tim Dosen 37
Supriadi Oding, Perkembangan Peserta Didik.(Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta, 2013), 67 38 Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan judul asli Development Psychology A Life-Span Approach, Jakarta: Erlangga. Tahun tidak ditemukan. 166
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 343
Imroatus Solihah
pengelompokan peserta didik dapat dasarkan kepada:39 Fungsi perbedaan, yaitu pengelompokan peserta didik berdasarkan kepada perbedaan-perbedaan yang ada dalam individu peserta didik, seperti minat, bakat, kemampuan dan sebagainya pengelompokan berdasarkan fungsi ini menghasilkan pembelajaran individual. Full Day Scholl dalam Pelaksanaan Pengembangan Bakat Dan Minat Peserta Didik di SD Al-Baitul Amin Jember Peserta didik SD Al-Baitul Amien dapat mengembangkan bakat minatnya dan didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak sekolah. Di SD Al-Baitul Amien juga melaksanakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjang atau membantu para siswa dalam belajar dan mengembangkan diri (bakat minat).Seperti kegiatan rutin, spontan dan keteladanan. Peran guru dalam pembinaan siswa sangat penting karena agar siswa mempunyai kedisiplinan dalam mengembangkan bakatnya. Pembinaan kedisiplinan peserta didik SD Al-Baitul Amien berjalan dengan baik dan lancar, karena belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar di antaranya dikarenakan adanya kedisiplinan. Kita tahu bahwa pembinaan disiplin tidak bisa terlepas dari tata tertib dan sanksi. Pengembangan bakat dan minat di SD Al-Baitul Amien berusaha untuk memberikan pelayanan yang ekstra terhadap peserta didiknya, terlihat dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan tersedianya berbagai kegiatan ekstrakurikuler, dan dari setiap kegiatan ekstrakurikuler terdapat pembina masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan Kontribusi kegiatan ekstra yaitu To provide opportunities for the persuit of established interests and the development of new interest40 Dalam pembinaan pengembangan bakat dan minat peserta didik SD Al-Baitul Amien menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler diantranya yaitu: Yaitu ektra wajib; pramuka, kedua ekstra pilihan yaitu Sains Club, Mathematic Club, Enghlish Club, Arabic club, Siswa Teladan, Rohis (Tartil dan Adzan), Rohis (Tilawah), Rohis (kaligrafi), Rohis (tahfidz), 39
Tim Dosen, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010) 210-211 Direktorat Tenaga Kependidikan,Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik). (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasinal dengan Kemitraan Indonesia-Australia,2007),170-172 40
344 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
Pidato, presenter, Da’I cilik, MC. Bina vocal dan Nasyid, Hadroh, Puisi dan mengarang cerpen, Sepakbola atau futsal, Badminton atau bulu tangkis, TIK, BCM, Taekwondo, Pencak Silat. Sesuai dengan teori, yaitu Gorton menyebut kegiatan ekstra kelas dengan istilah spesific student activity program (program kegiatan khusus peserta didik). Menurut Gorton, kegiatan khusus tersebut, terdiri atas: program kegiatan olah raga (the atletic program), dewan peserta didik (the student council), dan Koran peserta didik (the student newspaper).41 Semua kegiatan pengembangan bakat dan minat diatas dilaksanakan sesuai dengan jadwal. a. Tim afeksi Tim Afeksi yaitu tim penegak disiplin siswa. Tugasnya 1, menjadi contoh bagi teman-temannnya dari segala hal yaitu disiplin, ibadahnya, akademiknya, kepribadiannya. 2, Bisa mengajak teman-teman kepada yang baik (menasehati), 3.Bisa membantu guru contohnya diarea ditempat sholat menjaga ketika sholat. Sesuai dengan teori menurut Direktorat Tenaga Kependidikan dalam Burrup yaitu to educate for citizenship through experiences and insight that stress leadership, fellowship, cooperation, and independent action42 Sebelum menjadi tim afeksi, ada seleksi terlebih dahulu. Seleksinya, karenatim afeksi itu menjadi contoh maka seleksinya anak-anak yang memang pantas dijadikan contoh, sikapnya, kepribadiannya, tanggung jawabnya, bidang akademik tetapi tidak mutlak minimal tujuannya dari anak yang kurang baik menjadi anak baik. Adapun beberapa kegiatan yang mendukung proses pengembangan bakat dan minat serta proses belajar peserta didik di SD AlBaitul Amien, diantaranya yaitu 1) Kegiatan Rutin 2) Kegiatan Spontan 3) Kegiatan Keteladanan
41
Gorton, A.R, et.al (1991): School Based Leadership: Challenges and Opportunities. Third Edition. New York: Wm.C. Brown Publisher. (p.487) 42 Direktorat Tenaga Kependidikan,Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik). (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasinal dengan Kemitraan Indonesia-Australia,2007),170-172
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 345
Imroatus Solihah
Full Day Scholl Dalam Mengevaluasi Pengembangan Bakat Dan Minat Peserta Didik Di SD Al-Baitul Amien Jember Evaluasi dalam program pengembangan bakat dan minat sangatlah penting dilaksanakan hal ini tentunya akan menjadi tolak ukur, akan keberlangsungan program tersebut sehingga program yang telah dijalankan akan dapat diketahui hasilnya untuk lebih ditingkatkan dimasa yang akan datang. SD Al-Baitul Amien dalam melaksanakan evaluasi pengembangan bakat dan minat dilaksanakan pada akhir kegiatan. Pengembangan bakat dan minat peserta didik ketika belum mencapai tarjedi maka hasil evaluasi inilah yang akan di tindak lanjutkan. SD Al-Baitul Amien Jember menggunakan kurikulum 13, hasil dari evaluasi ekstrakurikuler dimasukkan kedalam raport. Sesuai dengan teori Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Dengan demikian, ujian akhir semester dan ujian nasional termasuk penilaian sumatif.43 Pengawasan adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yang terlihat dalam rencana. Pengawasan dilakukan dalam usaha menjamin bahwa semua kegiatan terlaksana sesuai dengan kebijaksanaan, strategi, keputusan, rencana, dan program kerja yang telah dianalisis, dirumuskan, dan ditetapkan sebelumnya.44 PENUTUP Program pengembangan bakat dan minat peserta didik dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler yaitu programnya dibagi menjadi dua yaitu ekstra wajib dan ekstra pilihan. Pembina membuat prosem, prota, dan jurnal ekstrakurikuler sebagai alat untuk kegiatan ekstrakurikuler. Dalam pemilihan ekstrakurikuler peserta didik tidak diidentifikasi secara khusus. Yaitu dengan cara memilih dan dipilih oleh guru. Tetapi juga ada ekstra yang harus tes. Pelaksanaan pengembangan bakat dan minat peserta didik SD Al-Baitul Amien 02 (Full Day Shool) Jember pertama terjadwa,l kedua, 43
Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Tehnik, Prosedur. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011). 35 44 Print, M. Curriculum Development and design, (Australia: Allen & Unwin, 1993), 10
346 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
Pelaksanaannya mengacu pada prosem ekstrakurikuler, keempat setiap pembina ekstrakurikuler memiliki cara pendekatan berbeda-beda sesuai dengan kondisi peserta didik. SD Al-Baitul Amien 02 dalam melaksanakan evaluasi pengembangan bakat dan minat dilaksanakan pada akhir kegiatan ekstrakurikuler dan akhir semester. Evaluasi dilakukan dengan model secara prakter langsung, bentuk hasil evaluasi berupa diskripsi, masuk raport dalam kolom ekstra kurikuler.
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 347
Imroatus Solihah
DAFTAR PUSTAKA Ali Imron, 2012, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara Ara Hidayat, 2012, Pengelolaan Pendidkan, Yogyakarta: Kaukaba Chabib Thaha, 2003, Tehnik Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Departemen Agama RI, Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Direktorat Tenaga Kependidikan, 2007, Manajemen Kesisiwaan (peserta Didik). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dengan Kemitraan Indonesia-Australia Eka Prihatin, 2011, Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta Elizabeth B. Hurlock, 1978, Child Development sixth edition, Tokyo: McGraw-Hill Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan judul asli Development Psychology A Life-Span Approach, Jakarta: Erlangga. Tahun tidak ditemukan. Engkoswara, 1987, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud Enung Fatimah, 2010, Psikologi Perkembangan, Bandung: CV. Pustaka Setia George R Terry, 2009, Prinsip-Prinsip Manajemen judul Asli Guide to Management, Pnerj J. Smith. D.F.M. Jakarta:Bumi Aksara Gibson DKK, 1996Manajemen Edisi 9 jilid 1, (Jakarta: Erlangga,) Gorton, A.R, et.al (1991): School Based Leadership: Challenges and Opportunities. Third Edition. New York: Wm.C. Brown Publisher. Hamidi, 2010, Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, Malang: UMM Press Hidayat A. dan Machali I. 2010, Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Pustaka Educa Ibrahim Bafadal, 2003, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara Kompri, 2014, Manajemen Pendidikan 2, Bandung: Alfabeta 348 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016
Full Day School dalam Pengembangan Bakat dan Minat Siswa
Marhu Sayyid Ahmad al-Hasyimi, Mukhtarul Ahaadits waalBukmu al Muhammadiyah, Surabaya:Daar an-Nasyr-Misriyyah, tt Muhibbin Syah, 2003, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada Mustaqim, 2008, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Nanang Fatah, 2001, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ngalim Poerwanto, 2001, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Print, M. 1993, Curriculum Development and design, Australia: Allen & Unwin Ramayulis, 2004, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia Sitiatava Rizema Putra, 2013, Panduan Pendidikan Berbasis Bakat Siswa, Jogjakarta: Diva Press Sumadi Suryabrata, 2014, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada Supriadi Oding, 2013, Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta Syaiful Bahri Djamarah, 2000, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, Jakarta : PT Rineka Cipta Syaiful Bahri Djamarah, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta Tim Dosen, 2010, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta Tohirin, 2005, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Yudrik Jahja, 2011, Psikologi Perkembangan, Jakarta:Kencana Prenada Media Group Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Tehnik, Prosedur. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011). 35
FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016 | 349
Imroatus Solihah
350 | FENOMENA, Vol. 15 No. 2 Oktober 2016