FUKUYAMA SEJARAWAN ANTI KOMUNIS YANG KESIANGAN Suar Suroso I Baru saja Francis Fukuyama menampilkan ramalannya tentang masa depan sejarah. Ditegaskannya, Marxisme sudah mati bertahun-tahun yang lalu. Harapannya digantungkan pada demokrasi liberal yang akan menyelamatkan klas menengah dari kemerosotannya. Dan Fukuyama jadi pemuja klas menengah. Menurut Fukuyama, satu-satunya tantangan paling serius terhadap demokrasi liberal di dunia sekarang ini datang dari Tiongkok, yang menjalankan pemerintahan otoriter digabung dengan ekonomi pasar parsial. Fukuyama mengakui, kini banyak kalangan mengagumi sistim yang diberlakukan di Tiongkok, terutama semenjak terjadinya krisis moneter dunia. Tapi “model Tiongkok” ini tak akan menjadi alternatif yang serius bagi demokrasi liberal. Kaum Marxis tak akan dapat mewujudkan utopia komunisnya, karena kapitalisme yang matang menghasilkan masyarakat klas menengah, bukan masyarakat klas buruh. Di kala negeri-negeri maju di dunia berhasil menciptakan masyarakat klas menengah, maka daya tarik Marxisme akan lenyap. Fukuyama menulis, bahwa hanyalah di negeri-negeri miskin seperti Nepal, atau daerah-daerah India yang miskin dan beberapa negeri Amerika Latin, Marxisme mempunyai daya tarik. Di akhir abad ke-XX, burjuasi dunia bergendang paha dengan rontok dan brantakannya Uni Republik-Republik Sovyet Sosialis (URSS), disusul negara-negara sosialis Eropa Timur. Teoretikus pembela kapitalisme, Francis Fukuyama, tampil mencerminkan isi hati burjuasi itu dengan menerbitkan bukunya berjudul The End of History and the Last Man .Fukuyama menulis: “Tahun 1989 – ulang tahun keduaratus Revolusi Perancis dan ratifikasi Konstitusi Amerika Serikat – ditandai dengan kehancuran menentukan dari komunisme sebagai satu faktor dalam sejarah dunia”. Maka menurut Fukuyama, liberalisme sudah tak tertandingi lagi oleh komunisme, “demokrasi liberal bisa merupakan titik akhir dari evolusi ideologi umat manusia” dan “merupakan bentuk terakhir dari pemerintah manusia,” maka dengan demikian adalah “ujung sejarah” 1). [The End of History and The Last Man, AVON BOOKS, INC., New York, 1992 xi] Proses gerakan penghancuran komunisme ini menurut Fukuyama dimulai dengan: peristiwa penting: “Pada awal tahun delapanpuluhan, pimpinan Partai Komunis
Tiongkok mulai mengizinkan kaum tani yang merupakan 80 persen dari penduduk Tiongkok, untuk secara bebas menanam dan menjual makanannya sendiri. Dengan demikian pertanian jadi didekolektivisasi, dan hubungan pasar kapitalis mulai muncul kembali bukan hanya di pedesaan, tapi juga dalam perindustrian di kota-kota” 2).[The End of History, hal 25 – 26]. Yang dimaksud Fukuyama adalah peristiwa permulaan reform ekonomi Tiongkok yang dimulai dari pedesaan, yaitu digantinya sistim Komune Rakyat di Tiongkok dengan sistim borong menurut keluarga di bidang pertanian. Fukuyama adalah sehaluan dengan Prof Bao Yuching dalam hal menyalahkan reform ekonomi Tiongkok. Bahkan Fukuyama menganggap pemberian kebebasan bagi petani Tiongkok untuk bebas bertanam dan menjual hasil tanamannya, yaitu penggantian Komune Rakyat dengan sistim borongan keluarga dalam pertanian, adalah permulaan proses penghancuran komunisme. Dalam kenyataan, langkah pertama dalam reform ekonomi di Tiongkok, adalah mengadakan reform di bidang agraria. Sukses reform ekonomi inilah yang menghasilkan Tiongkok menjadi negara ekonomi terbesar nomor dua di dunia sesudah Amerika Serikat. Sistim Komune Rakyat dengan kolektivisasi tingkat tinggi, yaitu digabungnya pengelolaan perekonomian, kekuasaan pemerintahan dan pengelolaan keamanan menjadi satu berupa Komune Rakyat. yang sudah berlangsung semenjak tahun 1960 disimpulkan tidak mengembangkan ekonomi, hingga pada tahun 1982 dirobah dengan menjalankan sistim borong menurut keluarga. Tanah yang dimiliki dan dikelola Komune Rakyat dibagi-bagikan kembali pada keluarga-keluarga tani. Dijalankan sistim borong dalam berproduksi, yaitu para keluarga melakukan kontrak pemborongan pemakaian tanah untuk berproduksi dengan bebas. Dengan antusias kaum tani anggota Komune Rakyat menyambut perobahan ini. Dan dalam waktu cepat produksi meningkat dengan luar biasa. Jadi peristiwa ini bukanlah permulaan dari penghancuran komunisme, tapi adalah permulaan tumbuh pesatnya ekonomi Tiongkok. Mekanisme pasar berhasil dimanfaatkan untuk mendorong meningkatnya produksi. Ternyata, hubungan pasar tidaklah bersifat negatif dalam mengembangkan tenaga produktif dan meningkatkan produksi. Reform di bidang pertanian ini adalah pangkal suksesnya reform ekonomi Tiongkok yang mengagumkan dunia. Fukuyama juga mencatat arti penting “pencabutan Fasal 6 dari Konstitusi Uni Sovyet yang menjamin ‘peranan memimpin’ dari Partai Komunis”. Ini diajukan M.S.Gorbacyov dalam laporan politik CC PKUS dalam Kongres Nasional ke-XXVIII PKUS, 2 Juli 1990.3). [Matyerialhi XXVIII Siyezda Kommunisticeskoi Partii Sovyetskovo Soyuza, Moskwa, Politizdat, 1990, hal. 39]. Ini berarti dilenyapkannya diktatur proletariat, yang
dibangun dari kemenangan Revolusi Oktober 1917 di bawah pimpinan Lenin. Dengan dihapuskannya Fasal 6 Konstitusi itu, bermunculan sejumlah partai non-komunis di Uni Sovyet, dan tampil berkuasa di sejumlah Republik Sovyet. Tanpa melakukan pembelaan akan kejayaan sosialisme Uni Sovyet di masa lampau, bahkan menegasi sistim sosialis dengan negara diktatur proletariat yang sudah berjaya selama 70 tahun, Gorbacyov mengajukan bahwa “tujuan perestroika adalah membangun sosialisme yang berperi kemanusiaan dan demokratis” 4).[Idem, hal 37.] Fukuyama menulis: “Yang paling penting adalah terpilihnya Boris Yeltsin jadi Presiden Republik Russia pada musim semi 1990, yang dengan sejumlah besar pendukungnya dalam Parlemen Russia keluar dari Partai Komunis. Mereka mulai mendukung direstorasinya hak milik pribadi dan pasar” 5) [The End of History., hal. 27]. Bendera merah berpaluarit dikerek turun dari puncak menara Kremlin. URSS lenyap dari peta perpolitikan dunia. Maka dalam pedato kenegaraannya awal 1992, Presiden George.Bush memproklamirkan “Perang Dingin sudah usai. Komunisme sudah mampus. Dan kita menang !” 6) [Suar Suroso; Bung Karno Korban Perang Dingin, 472 halaman, Hasta Mitra, 2008, dengan pengantar Joesoef Isak, hal. 1]. . Satu dasawarsa kemudian, tahun 2008, dunia dilanda krisis moneter kapitalis yang paling dahsyat dalam sejarah. Negara yang menjadi tokoh penyelenggara demokrasi liberal, yang dipuja Fukuyama, Amerika Serikat menjadi pangkal meledaknya krisis moneter kapitalis. Justru pada saat itu, Tiongkok yang menjalankan sistim sosialis, bukan menjalankan demokrasi liberal, tampil sebagai negara yang bebas dari krisis moneter. Bahkan maju melompat, dengan kenaikan tahunan GNP rata-rata 10% semenjak dilakukannya reform dan politik pintu terbuka awal tahun 1980. Dari negeri miskin terbelakang di pertengahan abad ke-XX, Tiongkok tampil menjadi negara terbesar kedua di bidang ekonomi, mengungguli Jepang dan berada di bawah Amerika. Kenyataan ini dengan gamblang membantah pandangan Prof Bao Yuching, yang meramalkan, bahwa dengan reform dan politik pintu terbuka, Tiongkok akan jadi tergantung pada luarnegeri di bidang moneter dan pengetahuan tekhnik..Dalam tempo tiga dasawarsa melakukan reform, ternyata Tiongkok telah jadi pemilik valuta asing terbesar di dunia, memberi bantuan keuangan bagi berbagai negeri dengan jumlah lebih besar dari yang diberikan IMF pada akhir 2011. Jika dollar kian terkulai, merosot nilainya, mata uang Tiongkok Ren Min Bi kian mencuat, menjurus jadi mata uang internasional. Dan di bidang tekhnologi Tiongkok bukan saja tidak tergantung pada luarnegeri, bahkan menyumbang bagi kemajuan tekhnologi dunia. Baru saja, Bill Richardson, mantan Menteri Energi Amerika Serikat, dalam wawancaranya kepaca CCTV menyatakan, bahwa di bidang ilmu tekhnologi untuk memanfaatkan energi
matahari, Tiongkok kini menduduki tempat pertama di dunia. Krisis moneter dunia belumlah usai. Berlarut-larut, Eropa dilanda musibah. Tiongkok berdiri tangguh tak tergoyahkan oleh krisis moneter kapitalis. Di bawah pimpinan Partai Komunis Tiongkok dengan ideologi pembimbing Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping, fikiran penting Tiga Butir Mewakili dan Pandangan Ilmiah tentang Perkembangan, Tiongkok maju dengan mantap membangun negerinya dengan rencana yang bersasaran jelas, yaitu menggelorakan pembangunan tahap awal sosialisme; membangun masyarakat cukup sejahtera dan harmonis pada pertenganan abad ke-XXI. Kini menggalakkan pelaksanaan Plan Lima Tahun ke-XII. Ini semua berlangsung di bawah pimpinan Partai Komunis yang berideologi pembimbing Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping, fikiran penting Tiga Butir Mewakili dan pandangan ilmiah tentang perkembangan. Hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang menjadi sumbangan kongkrit bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Kenyataan ini membantah pandangan yang menyatakan bangkrutnya teori sosialisme ilmiah,. bangkrutnya Marxisme. II Narodisme Dan Marxisme di Rusia. Plekhanov dan Grup “Pembebasan Kerja”-nya. Perjuangan Plekhanov Menentang Narodisme. Penyebaran Marxisme di Rusia. Sebelum timbulnya grup-grup Marxis, pekerjaan revolusioner di Rusia dilakukan oleh kaum Narodnik, yang merupakan lawan-lawan Marxisme. Grup Marxis Rusia yang pertama timbul pada tahun 1883. Grup ini ialah grup “Pembebasan Kerja” yang dibentuk oleh G.W. Plekhanov di luar negeri, di Jenewa, ke mana ia harus melarikan diri dari pengejaraan pemerintah Tsar karena aktivitas revolusionernya. Plekhanov sendiri sebelumnya adalah seorang Narodnik. Setelah berkenalan dengan Marxisme selama perantauan, ia meninggalkan Narodisme dan menjadi seorang propagandis Marxisme yang terkemuka. Grup PEMBEBASAN KERJA telah melakukan banayak pekerjaan untuk menyebarkan Marxisme di Rusia. Grup itu menterjemahkan karya-karya Marx dan Engels ke dalam bahasa Rusia: MANIFES PARTAI KOMUNIS, KERJA UPAHAN DAN KAPITAL,
Narodisme (gerakan sosial-politik kaum intelektual borjuis kecil pada paro kedua abad ke-19 di Rusia, yang mengidealisasi komune tani dan mengingkari peranan memimpin dari klas buruh. Kaum Narodnik adalah pengikut Narodisme.) Pent.
PERKEMBANGAN SOSIALISME DARI UTOPI KE ILMU, dan sebagainya, mencetaknya di luar negeri dan menyebarkannya secara rahasia di Rusia. G.W. Plekhanov, Zasulic, Akselrod dan naggota-anggota lainnya dari grup ini juga menulis sejumlah karangan, di mana mereka menjelaskan ajaraan-ajaran Marx dan Engels, menjelaskan ide-ide sosialisme ilmu. Marx dan Engels, guru-guru besar proletariat, bertentangan dengan kaum sosialis utopi, adalah yang pertama-tama yang menerangkan bahwa sosialisme bukanlah rekaan tukang mimpi (kaum utopis) melainkan hasil yang tak terlekkan dari perkembangan masyarakat kapitalis modern. Mereka menunjukkan bahwa sistem kapitalis akan runtuh, seperti halnya perhambaan telah runtuh, dan bahwa kapitalisme sendiri menciptakan penggali liang kuburnya dalam wujud proletariat. Mereka menunjukkan bahwa hanyalah perjuangan klas proletariat, hanyalah kemenangan proletariat atas borjuasi, yang akan membebaskan umat manusia dari kapitalisme, dari penghisapan. Marx dan Engels mengajarkan kepada proletariat supaya sadar akan kekuatannya, sadar akan kepentingan-kepentingan klas-nya dan supaya bersatu guna perjuangan yang tegas melawan borjuasi. Marx dan Engels menemukan hukum-hukum perkembangan masyarakat kapitalis dan membuktikan secara ilmiah bahwa perkembangan masyarakat kapitalis dan perjuangan klas di dalamnya, tidak boleh tidak mesti menuju ke keruntuhan kapitalisme, ke kemenangan proletariat, ke diktatur proletariat. Marx dan Engels mengajarkan bahwa membebaskan diri dari kekuasaan kapital dan mengubah milik kapitalis menjadi milik umum tidak mungkin dengan jalan damai, bahwa untuk mencapai ini klas buruh hanya bisa dengan jalan menggunakan kekerasan revolusioner melawan borjuasi, dengan jalan revolusi proletar, dengan jalan mendirikan kekuasaan politiknya sendiri ¨C diktatur proletariat, yang harus menindas perlawanan kaum penghisap dan menciptakan masyarakat baru, masyarakat tak berklas, masyarakat komunis. Marx dan Engels mengajarkan bahwa proletariat industri adalah klas yang paling revolusioner dan karenanya adalah klas yang paling maju dalam masyarakat kapitalis, bahwa hanya klas seperti proletariat yang bisa menghimpun ke sekelilingnya semua kekuatan yang tidak puas terhadap kapitalisme dan memimpin mereka menyerbu kapitalisme. Tetapi untuk mengalahkan dunia lama dan menciptakan masyarakat baru tak berklas, proletariat harus mempunyai partai buruhnya sendiri, yang oleh Marx dan Engels disebut Partai Komunis.
Menyebarkan pandangan-pandangan Marx dan Engels itulah justru yang dilakukan grup Marxis Rusia yang pertama, grup PEMBEBASAN KERJA Plekhanov. Grup PEMBEBASAN KERJA mengibarkan panji Marxisme dalam pers Rusia di luar negeri pada saat di Rusia belum ada gerakan sosial-demokrat. Pertama-tama perlu merintis jalan di bidang teori, ideologi bagi gerakan itu. Rintangan ideologi yang pokok bagi penyebaran Marxisme dan gerakan sosial-demokrat pada waktu itu ialah pandangan-pandangan Narodnik yang pada saat itu berdominasi di kalangan kaum buruh yang maju dan kaum intelektual yang bersemangat revolusioner. Dengan berkembangnya kapitalisme di Rusia klas Buruh menjadi kekuatan maju yang perkasa, yang sanggup melakukan perjuangan revolusioner yang terorganisasi. Tetapi peranan pelopor dari klas buruh tidak dipahami oleh kaum Narodnik. Kaum Narodnik Rusia secara salah menganggap bahwa kekuatan revolusioner yang pokok bukanlah klas buruh melainkan kaum kaum tani, bahwa kekuasaan Tsar dan tuan tanah bisa digulingkan hanya dengan jalan HURU-HARA tani saja. Kaum Narodnik tidak mengenal klas buruh dan tidak memahami bahwa kaum tani saja, tanpa persekutuan dengan klas buruh dan tanpa pimpinannya, tidak akan bisa mengalahkan Tsarisme dan tuan tanah. Kaum Narodnik tidak mengerti bahwa klas buruh adalah klas yang paling revolusioner dan paling maju dalam masyarakat. Kaum Narodnik mula-mula berusaha membangkitkan kaum tani untuk berjuang melawan pemerintah Tsar. Dengan tujuan ini pemuda intelektual revolusioner dengan mengenakan pakain tani pergi ke desa- KE RAKYAT, sebagaimana dikatakan orang pada waktu itu. Dari sinilah asalnya nama NARODNIK, dari kata NAROD, Rakyat. Tetapi kaum tani tidak mengikuti mereka, sebab mereka juga tidak mengenal dan memahami kaum tani sebagaimana mestinya. Kebanyakan kaum Narodnik ditangkap oleh polisi. Maka kaum Narodnik memutuskan untuk meneruskan perjuangan melawan otokrasi Tsar dengan kekuatannya sendiri saja, tanpa Rakyat, sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang lebih serius lagi. Perkumpulan rahasia Narodnik NARODNAYA WOLYA (Kehendak Rakyat) mulai mempersiapkan pembunuhan terhadap Tsar. Pada tanggal 1 Maret 1881 orang-orang NARODNAYA WOLYA berhasil membunuh Tsar Alexander II dengan melemparkan bom. Tetapi ini tidak membawa manfaat apa pun bagi Raakyat. Dengan membunuh orang-orang tidak bisa menggulingkan otokrasi Tsar, tidak menghapuskan klas tuan tanah. Tsar yang terbunuh diganti oleh tsar lain, Alexander III, yang dibawah kekuasaannya hidup kaum buruh dan kaum tani menjadi lebih buruk lagi.
Jalan perjuangan melawan tsarisme yang dipilih oleh kaum Narodnik, yaitu dengan membunuh orang-seorang, dengan terorisme perseorangan, adalah salah dan merugikan revolusi. Politik tsarisme perseorangan bertolak dari teori Narodnik yang keliru, yaitu teori PAHLAWAN aktif dan GEROMBOLAN ORANG, yang pasif yang menunggu-nunggu tindakan gagah berani PAHLAWAN. Teori palsu ini mengatakan bahwa hanya individu-individu terkemuka sajalah yang membikin sejarah, sedang massa, Rakyat, klas, GEROMBOLAN ORANG, sebagaimana disebut oleh penulis-penulis Narodnik secara menghina, tidak mampu bertindak secara sadar, secara terorganisasi, hanya bisa mengikuti PAHLAWAN secara membuta. Karena itu kaum Narodnik menolak pekerjaan revolusioner massal di kalangan kaum tani dan klas buruh dan beralih ke terorisme perseorangan. Kaum Narodnik memaksa salah seorang revolusioner terbesar pada saat itu, Stepan Khalturin, supaya menghentikan pekerjaan mengorganisasi serikat buruh revolusioner dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada terorisme. Kaum Narodnik mengalihkan perhatian kaum pekerja dari perjuangan melawan klas penghisap dengan pembunuhan atas wakil-wakil orang seorang dari klas itu yang tidak menguntungkan revolusi. Mereka merintangi perkembangan inisiatif dan keaktifan revolusioner klas buruh dan kaum tani. Kaum Narodnik mencegah klas buruh memahami peranan memimpinya dalam revolusi dan menghambat terciptanya partai klas buruh yang berdiri sendiri. Walaupun organisasi rahasia kaum Narodnik telah dihancurkan oleh pemerintah Tsar, pandangan-pandangan Narodnik masih terus bertahan untuk waktu yang lama di kalangan kaum intelektual yang bersemangat revolsuioner. Kaum Narodnik yang masih tinggal menentang keras penyebaran Marxisme di Rusia, merintangi pengorganisasian klas buruh. Oleh karena itu Marxisme di Rusia bisa tumbuh dan menjadi kuat hanya dengan perjuangan melawan Narodisme. Grup PEMBEBASAN KERJA mengembangkan perjuangan melawan pandanganpandangan salah kaum Narodnik serta cara perjuangan mereka itu bagi gerakan buruh. Dalama karya-karyanya yang ditujukan untuk menentang kaum Narodnik, Plekahanov
menunjukkan bahwa pandangan-pandangan kaum Narodnik tidak mempunyai persamaan apa pun dengan sosialisme ilmu, sekalipun kaum Narodnik menamakan diri juga kaum sosialis. Plekhanov adalah yang pertama yang mengajukan kritik Marxis terhadap pandangaan-pandangan salah kaum Narodnik. Dengan memberikan pukulan-pukulan yang jitu kepada pandangan-pandangan kaum Narodnik, Plekhanov bersamaan itu mengembangkan pembelaan yang brilyan terhadap pandangan-pandangan Marxis. Pandangan-pandangan salah kaum Narodnik yang pokok apakah yang dihantam secara menghancurkan oleh Plekhanov? Peratama, kaum Narodnik menyatakan bahwa kapitalisme merupakan gejala yang KEBETULAN di Rusia, bahwa kapitalisme tidak akan berkembang di Rusia, karenanya proletariat juga tidak akan tumbuh dan berkembang. Kedua, kaum Narodnik tidak memandang klas buruh sebagai klas yang terdepan dalam revolusi. Mereka bermimpi mencapai sosialisme tanpa proletariat. Mereka menganggap kaum tani, yang dipimpin oleh kaum intelektual, dan komune tani, yang mereka pandang sebagai embrio dan dasar sosialisme, sebagai kekuatan revolusioner yang pokok. Ketiga, kaum Narodnik mempunyai pandangan yang salah dan merugikan mengenai seluruh jalannya sejarah umat manusia. Mereka tidak tahu dan tidak mengerti hukum-hukum perkembangan ekonomi dan politik masyarakat. Dalam hal ini mereka merupakan orang-orang yang sama sekali terbelakang. Menurut pendapat mereka, sejarah dibuat bukan oleh klas-klas dan bukan oleh perjuangan klas-klas, melainkan oleh individu-individu terkemuka ¨CPAHLAWAN- yang secara membuta diikuti oleh massa, GEROMBOLAN ORANG, Rakyat, klas-klas. Dalam berjuang melawan kaum Narodnik dan menelanjangi mereka, Plekhanov menulis sejumlah karya Marxis yang dengan itu kaum Marxis di Rusia belajar dan mendidik diri. Karya-karya Plekhanov seperti SOSIALISME DAN PERJUANGAN POLITIK, PERBEDAAN-PERBEDAAN PENDAPAT KITA, TENTANG MASALAH PERKEMBANGAN PANDANGAN MONISTIK MENGENAI SEJARAH, meratakan jalan bagi kemenangan Marxisme di Rusia. Dalam karya-karyanya Plekhanov menguraikan masalah-masalah pokok Marxisme.
Yang mempunyai arti yang istimewa pentingnya ialah bukunya TENTANG MASALAH PERKEMBANGAN PANDANGAN MONISTIK MENGENAI SEJARAH, yang diterbitkan pada tahun 1895. Lenin menunjukkan bahwa dengan buku ini telah ¡°dididik satu genarasi kaum Marxis Rusia¡± (Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia, Jilid 14, hlm. 347). Dalam karya-karyanya yang ditujukan untuk menantang kaum Narodnik, Plekahanov menunjukkan bahwa adalah bodoh mengajukan pertanyaan seperti yang diajukan oleh kaum Narodnik: apakah kapitalisme mesti berkembang di Rusia atau tidak? Soalnya, kata Plekhanov, seraya membuktikannya dengan fakta-fakta, ialah bahwa Rusia sudah memasuki jalan perkembangan kapitalis, dan bahwa tidak ada kekuatan yang bisa membelokkan dari jalan ini. Tugas kaum revolusioner bukanlah menahan perkembangan kapitalisme di Rusia- itu bagaimanapun juga tidak dapat mereka lakukan. Tugas kaum revolusioner ialah bersandar pada kekuatan revolusioner yang perkasa yang dilahirkan oleh perkembangan kapitalisme- pada klas buruh- mengembangkan kesadaran klasnya, mengorganisasinya, membantunya menciptakan partai klas buruhnya sendiri. Plekhanov juga menghancurkan pandangan salah yang pokok yang kedua dari kaum Narodnik-- pengingkaran mereka terhadap peranan pelopor dari proletariat dalam perjuangan revolusioner. Kaum Narodnik memandang munculnya proletariat di Rusia sebagai suatu jenis BENCANA SEJARAH, menulis tentang BISUL PROLETARISME. Plekhanov, dengan membela ajaran Marxisme dan dapat diterapkannya ajaran itu sepenuhnya di Rusia, menunjukkan bahwa kendatipun jumlah yang lebih besar dari kaum tani dan jumlah yang relatif kecil dari proletariat-- tetapi justru pada proletariat dan pada pertumbuhannya kaum revolusioner harus meletakkan harapannya yang pokok. Mengapa justru pada proletariat? Sebab proletariat, walupun sekarang jumlahnya kecil, adalah klas pekerja yang berhubungan dengan bentuk ekonomi yang paling maju, dengan produksi besar-besaran, dan mengingat hal itu mempunyai hari depan yang besar. Sebab proletariat, sebagai klas, tumbuh dari tahun ke tahun, berkembang di bidang politik, mudah diorganisasi karena syarat-syarat kerja dalam produksi besar-besaran dan paling revolusioner karena kedudukan proletarnya, sebab dalam revolusi ia tak akan kehilangan suatu apapun kecuali belenggunya.
Lain halnya dengan kaum tani. Kaum tani (yang dimaksud disini kaum tani perseorangan yang masing-masing bekerja untuk diri sendiri-Red.), sekalipun jumlahnya besar, adalah klas pekerja yang berhubungan dengan bentuk ekonomi yang paling terbelakang, dengan produksi kecil-kecilan, karena tidak mempunyai dan tidak bisa mempunyai hari depan yang besar. Kaum tani bukan hanya tidak tumbuh sebagai klas, melainkan sebaliknya dari tahun ke tahun terpecah menjadi borjuasi (kaum kulak) dan kaum miskin (kaum proletar dan semi-proletar). Lagi pula, mereka lebih sulit diorganisasi karena keterpencarannya dan kurang bersedia masuk gerakan revolusioner karena kedudukannya sebagai pemilik kecil, dibandingkan dengan proletariat. Kaum Narodnik menegaskan bahwa sosialisme di Rusia akan datang bukan melalui diktatur proletariat, melainkan melalui komune tani yang mereka pandang sebagai embrio dan dasar sosialisme. Tetapi komune bukan dan tidak bisa menjadi baik dasar maupun embrio sosialisme, sebab dalam komune berdominasi kaum kulak, lintah darat, yang menghisap kaum tani miskin, buruh-tani dan tani sedang yang kurang mampu. Adanya milik tanah komune secara formal dan pembagian kembali tanah yang dilakukan dari waktu ke waktu menurut jumlah jiwa sedikit pun tidak mengubah keadaan. Tanah digunakan oleh anggota-anggota komune yang mempunyai hewan penarik, peralatan dan bibit, yaitu kaum tani sedang yang mampu dan kulak. Petani-petani yang tidak mempunyai kuda, tani miskin, kaum yang kurang mampu pada umumnya, terpaksa menyerahkan tanah mereka kepada kaum kulak dan menyewakan diri sebagai buruh-tani. Komune tani sebenarnya adalah bentuk yang cocok untuk menutupi dominasi kaum kulak dan sarana yang murah dalam tangan Tsarisme untuk menarik pajak dari petani menurut prinsip pertanggungjawaban kolektif. Itulah sebabnya maka Tsarisme tidak mengusik-usik komune tani. Adalah mentertawakan menganggap komune yang demikian itu sebagai embrio atau dasar sosialisme. Plekhanov juga menghancurkan pandangan salah yang pokok yang ketiga dari kaum Narodnik mengenai peranan utama PAHLAWAN, individu terkemuka, dan ide-ide mereka dalam perkembangan masyarakat dan mengenai peranan yang tak berarti dari massa, GEROMBOLAN ORANG, Rakyat, klas-klas. Plekhanov menuduh kaum Narodnik menganut idealisme, dan menunjukkan bahwa kebenaran tidak berada di pihak idealisme, tetapi di pihak materialisme Marx-Engels.
Plekhanov menguraikan dan dengan argumen-argumen memperkuat pandangan materialisme Marxis. Sesuai dengan materialisme Marxis, ia menunjukkan bahwa perkembangan masyarakat pada akhirnya ditentukan bukan oleh keinginan dan ide individu-individu terkemuka, melainkan oleh perkembangan syarat-syarat material eksistensi masyarakat, oleh perubahan-perubahan cara produksi kekayaan material yang dibutuhkan bagi eksistensi masyarakat, oleh perubahan-perubahan dalam saling hubungan di antara klas-klas di bidang produksi kekayaan material, oleh perjuangan klas-klas untuk mendapatkan peranan dan tempat di bidang produksi dan distribusi kekayaan material. Bukan ide yang menentukan kedudukan sosial-ekonomi manusia, melainkan kedudukan sosial-ekonomi manusialah yang menentukan ide mereka. Individu-individu terkemuka bisa menjadi bukan apa-apa jika ide serta keingainan mereka bertentangan dengan perkembangan ekonomi masyarakat, dengan kebutuhan-kebutuhan klas yang terdepan, dan “sebaliknya” orang-orang terkemuka bisa menjadi individu-individu yang sungguh-sungguh terkemuka jika ide serta keinginan mereka secara tepat menyatakaan kebutuhan-kebutuhan perkembangan ekonomi masyarakat, kebutuhan-kebutuhan klas yang terdepan. Terhadap pernyataan-pernyataan kaum Narodnik bahwa masyarakat adalah gerombolan orang, bahwa hanya pahlawan yang membuat sejarah dan yang mengubah gerombolan orang menjadi Rakyat, kaum Marxis menjawab: bukan pahlawan yang membuat sejarah, melainkan sejarah yang membuat pahlawan, maka itu bukan pahlawan yang menciptakan Rakyat, melainkan Rakyatlah yang menciptakan pahlawan dan mendorong maju sejarah. Pahlawan, individu terkemuka, bisa memainkan peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat hanya selama mereka sanggup memahami secara tepat syarat-syarat perkembangan masyarakat, tahu bagaimana mengubah syarat-syarat itu menjadi lebih baik. Pahlawan, individu terkemuka, bis aterjerumus ke dalam kedudukan yang menertawakan dan menjadi orang sial yang tak berguna bagi siapapun jika mereka tidak mampu memahami syarat-syarat perkembangan masyarakat secara tepat dan mulai berlawanan denagb kebutuhan-kebutuhan sejarah masyarakat dengan mengkhayalkan diri sebagai PEMBUAT sejarah. Justru dalam kategori pahlawan sial inilah termasuk kaum Narodnik. Karya Plekhanov, perjuangannya menenatang kaum Narodnik sangat menggerowoti pengaruh kaum Narodnik di kalanngan kaum inteltual revolsuioner. Tetapi penghancuran secara ideologi terhadap Narodisme masih jauh daripada selesai. Tugas ini “memberikan pukulan yang mematikan kepada Narodisme sebagai musuh
Marxisme” jatuh pada pundak Lenin. Segera sesudah dihancurkannya partai NARODNAYA WOLYA, kebanyakan dari kaum Narodnik meninggalkan perjangan revolusioner melawan pemerintah Tsar, mulai mengkhotbahkan perdamaian dan kompromi dengan pemerintah Tsar. Dalam tahun-tahun 80-an dan 90-an kaum Narodnik menjadi juru bicara kepentingan kaum kulak. Grup PEMBEBASAN KERJA menyusun dua rancangan program bagi kaum sosial-demokrat Rusia (yang pertama pada tahun 1884 dan yang kedua pada tahun 1887). Ini merupakan langkah yang sangat penting untuk mempersiapkan pembentukan partai sosial-demokrat Marxis di Rusia. Tetapi pada grup PEMBEBASAN KERJA juga terdapat kesalahan-kesalahan serius. Dalam rancangan programnya yang pertama masih terdapat sisa-sisa pandangan Narodnik, diperkenankan taktik terorisme perseorangan. Selanjutnya, Plekhanov tidak memperhitungkan bahwa proletariat dalam proses revolusi bisa dan harus membimbing kaum tani, bahwa proletariat hanya dalam persekutuan dengan kaum tani bisa mencapai kemenangan atas Tsarisme. Plekhanov lebih lanjut menganggap borjuasi liberal sebagai kekuatan yang bisa memberikan dukungan kepada revolusi, walaupun dukungan yang tidak stabil, tetapi kaum tani dalam beberapa karyanya diabaikannya sama sekali, dengan menyatakan, misalnya, bahwa : -- Kecuali borjuasi dan proletariat kita tidak melihat kekuatan-kekuatan sosial lain di negeri kita yang bisa menjadi sandaran bagi kombinasi oposisi atau kombinasi revolusioner -- (Plekhanov, Kumpulan Karya, edisi Rusia, Jilid III, hlm. 119). Pandangan-pandangan salah Plekhanov ini merupakan benih pandangan Mensyewiknya di kemudian hari. Baik grup PEMBEBASAN KERJA maupun lingkaran-lingkaran Marxis masa itu belum berhubungan secara praktek dengan gerakan buruh. Masa itu masih merupakan periode timbul dan pengkonsolidasian teori Marxisme, ide-ide Marxisme, tesis-tesis program sosial-demokrat di Rusia. Selama dasawarsa 1884-1894 eksistensi sosial-demokrat masih dalam bentuk grup dan lingkaran kecil-kecil yang terpisah-terpisah, yang tidak berhubungan atau sedikit sekali berhubungan dengan gerakan buruh massal. Seperti bayi yang belum lahir tetapi yang sudah berkembang dalam kandungan ibunya, sosial-demokrasi, sebagaimana tulis Lenin, mengalami PROSES PERKEMBANGAN KANDUNGAN.
Grup PEMBEBASAAN KERJA hanya meletakkan dasar teori bagi sosial-demokrasi dan mengambil langkah pertama menyongsong gerakan buruh ¨C kata Lenin. Tugas memadukan Marxisme dengan gerakan buruh di Rusia dan tugas membetulkan kesalahan-kesalahan grup PEMBEBASAN KERJA jatuh pada Lenin. *