Tnmbuhan Inang dan Sebaran Penyakit Virus oleh Serangga Vektor (Aphis gossypii) di Rawa Lebak dan Dataran Tinggi Sumatera Selatan Siti Herlinda'*), Riyanto2, Chandra Irsail, dan Abu Umayahl
'lnrsan
Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya ')Corresponding author: Telp. +627 ll 5 80663, F ax. +627 I I 58027 6, E-mail:
[email protected] :Juntsan B iologi, Fakultas Keguruan llmulendidikan, Un iversitas Sriwijaya
ABSTRACT
Hmt Plants Species and Distribution of Virus Diseases Carried by Insect Vector $ffirgussypn) in Fresh Swamp and Ilightands of South Sumatra. This reasearch was done tD ihi$'host plants of Aphis gossypii (Glover) (Homoptera : Aphididae), and to determine
ffirion
of virus diseases carried by the aphid. Survey was carried out at 11 vegetable centres im Snrh Surnatr4 and identification was doRe in laboratory. The result showed that A. gassypii sEH *trcft 33 species host plants from 14 families, among them there were 23 species of weid, d 6e rest species were crops. The crops attacked were Capsicum annuum, Solanum fugena, Capsicum frutescens, Solanum nigrum, Solanum tuberosum, Apium graveolens, Srcfnvnr edule, Cucurbito moschota, Cucumis sativus, Momordica charantia, and Colocasia ry*'r*wn Curly and mosaic virus were found in almost all vegetables centers in South siumrra especially in the centers of the lowland vegetables. Host plants that attacked by curly fu rt ched 60%, while the mosaic virus reached 20Yo. Plants that were attacked by the virui re C annuum, C. moschata, C. sativus, S. tuberosttm, dan A- groveolens, S. torvum, M. frrvla- E. odoratuw, A. conyzoides, E. valerianfolio, Bidens sp., A. olerocea, E. hirta, C.
f,ryro ds: host plant, Aphis gossypli virus vector
PENDAITULUAIY Aphis gossypii (Glover) (Homoptera : Aphididae) adalah hama tanaman yang dapat ditemukan di dataran rendah, dataran tinggi, wilayah tropis, subtropis (Schirmer, Sengonca and Blaeser, 2008). Spesies ini ditemukan di negara Yunani, Inggris, Gambia, Kenya, Lebanon, New Guinea, Pakistan, Thailand, Suriname, Brazil, Filippina, dan Serbia (Margaritopoulos et al. 2A0q. A. gosq'pii yang diketahui serangga kosmopolitan dan polifag ini juga di temukan di Indonesia. A. gossypii yang diketahui kosmopolitan dapat ditemukan di agroekosistem dataran rendah dan dataran tinggi Sumatera Selatan (Herlinda et al. 200e). A. gossypii merupakan kutudaun bersifat polifag diketahui menyerang berbagai tumbuhan. A. gossypii merupakan hama utama tanaman budidaya terutama dari famili Cucurbitaceae, Rutaceae dan Malvaceae yang tersebar di seluruh dunia (Schirmer et ol. 2008). Di lndonesia l. gossypii ditemukan menyerang berbagai tarraman pangan, gulma, kapas (Gossypium hirsuturn L.), kapok (Ceibo pentandra Linn.), rosela (Hibiscus sabdorffi L.) dan wijen (Sesamum indicum L.). Komposisi tumbuhan inang di sekitar dapat mempengaruhi perkembangan populasi dan serangan A, gossypii (Outward et aI,2008), A. gossypii selain sebagai hama juga berperan sebagai vektor virus penyakit pada berbagai tanaman @lackman &. Eastop, 2000). Dari 13 spesies kutudaun yang diteliti sebagai vektor penyakit cucumber mosaic virus (CMV) di ladang kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) Pensylvania, sedangkan A. gossypii adalah kutudaun vektor yang paling efektif dan mampu menyebarkannya dalam areal yang luas (Gildow 2008). Berbagai tumbuhan yang telah diseratg A. gossypii memperlihatkan gejala kerdil, daun keriting dan layu (Herlinda 20rc), sehingga menurunkan produksi hasil panen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi tumbuhan inang A. Gossypii, dan memetakan sebaran penyakit virus keriting yang ditularkannya.
Waktu dan Lokasi Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2009-Juli 2010 di sentra produksi sayuran datarar rendah (Kenten, Soak, Talang Buruk, Tanjung Raja Inderalaya, Gelumbang) dan dataran tinggi (Kerinijing, Muarasiban, Pagardin, Bedeng Kresek, dan Jarai) Sumatera Selatan dengan ketinggian tempat 10 m-1.430 m di atas permukaan laut (m dpl). Suhu dan kelembaban nisbi saat penelitian rata-rata 32,56 oC dan 61,27Yo, sedang curah hujan 15,33 mm/hari. Identifikasi tumbuhan inang dilakukan di laboratorium Entomologi Jurusan HPT Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Survei Tumbuhan Inang dan Pengamatan Gejala Serangan. Survei tumbuhan ir,ang dilakukan seeara visual dan diamati langsung pada tumbuhan inang yang dikoloni dan diserang oleh A. gosEtpii. Survei dan eksplorasi tersebut dilakukan dengan menggunakan transek garis sejauh 5 km pada masing-masing sentra produksi sayuran. Jika panjang satu lokasi contoh tidak mencapai jarak--,' tersebut, maka
ke
arah
semula
I m dari garis yang telah dilewati (modifikasi metode Khan, 2006; dengan jarak
ior de d *lxr. t
dffiffi-,
BAIIAN DAN METODE
diadakan pembelokan
rsdnr U
Herlinda 2008). Survei dan eksplorasi dilakukan sebanyak enam kali per lokasi, yaitu tiga kali pada musim hujan dan tiga kali pada musim kemarau dengan selang infiara satu peflgamatari dengan pengamatan berikutnya satu bulan.
Jenis tumbuhan inang A. gosqtpii yang diamati terutama dari informasi penelitian sebelumnya, yaitu Messing e/ a/. (2006) dan Margaritopoulos et al. (2A06) dan yang belum ditemukan di Sumatera Selatan. Pada setiap stasiun di garis transek, bagian tumbuhan yang diamati adalah pucuk, daun, batang, bunga dan akar yang
ffii &b Hdu ffii
E
fq*r:
Irrira
ffi-r rffi'ftffir
O
&nFqtki
I
@ tr( m4t
ff
ffiL
p'fur.{. sfoECI U eq&
lqnnh &l[!
*urffi
EAIL-
Td
Drri ffi
,nn-ry!d tLe.ld;iii fu
*6ffi(m &q mL
;
-I0T-- trL I ililt.9 (@h ,f,dtr cI{
.oi[rl!'fuf
(eil,I
tufeld
frh frH
k&h
4f*-t'b fireFI
inang A. penyakit
Penelitian. bulan Juli sayuran
Talang lnderalaya,
(Kerinijing, Kresek, dan ketinggian kaan laut
nisbi saat dar. 61,27Yo, mmihari. dilakukan di TIPT Sriwijaya. Inang dan Survei visual dan inang yang
.
dilakukan garis sejauh 5
menjadi tempat koloni A. gossypii. Selain itu, data daun keriting dan mozaik juga dicacat. Untuk kebutuhan identifikasi
dilakukan pengkoleksian contoh daun tumbuhan inang dengan cara pengawetan di dalam larutan formalin 4Yo. Selanjutnya koloni kutudaun yang ditemukan pada hrrrbuhan inang dikoleksi dan diidentifikasi rmtuk rnemastikan spesies A. gossypii yang berpedoman pada Denmark (1990), Iheistadt Q007) serta Rice dan O'neal (2008). Identifikasi tumbuhan inang dilakukan berdasarkan ciri-ciri morfologi. ldentifikasi menggunakan buku yang memuat jenis-jenis tumbuhan inang ktrudaun ftIalbert, 2006; Evans
dan
Halbert,zWT).
Analisis data. Untuk setiap jenis umbuhan inang dibuat tabulasi, lokasi A. gossypii dan sebaran penyakit
vius keriting. Selain itu,
data
dAdompokkan berdasarkan ketinggian, &etrraan dan tempat A. gossypii di organ
*a
m yang paling sering ditemukan. Data ditampilkan dalam bentuk tabel.
arah
yang telah eksplorasi per lokasi, selang pengatriatail
E A. gossypii
fui
informasi lMessing er a/. ls et al. (2006) h di Sumatera F g*i* transek, Famati adalah l&n akar yang
famili tumbuhan yang diserang oleh l. gossypii, yaitu Solanaceae, Cucurbitaceae,
Araceae, Asteraceae, Compositae, Apiaceae, Ericaceae, Myrtaceae, Euphorbiaceae, Amaranthaceae, Commelinaceae, Oxalidaceae, Graminae dan Malvaceae. Famili tumbuhan yang diserang A. gossypii
terutama dari famili
Solanaceae,
Cucurbitaceae, Asteraceae dan Malvaceae. Dilaporkan oleh Messing et aL QADQ A. gossypii menyemng t 1 famili tumbuhan endemik dan 7 famili tumbuhan indigenous
di kepulauan Hawai. Sebelas famili tumbuhan endemik yaitu Amaranhaceae, Asteraceae, Capparaceae, Euphorbiaceae, Fabaceae, Goodeniaceae, Malvaceae, Myrsinaceae, Myrtaceae, Rubiaceae, dan
Urticaceae. Tujuh famili tumbuhan indigenous, yaitu Boraginaceae, Fabaceae, Goodeniaceae, Malvaceae, Myoporaceae, Nyctaginaceae, dan Verbanaceae. Perbedaan dan persamaan famili tumbuhan yang diserang oleh A. gossypii disebabkan perbedaan geografi, tumbuhan yang ada di .
HASIL DAI\ PEMBAHASAN
Tnmbuhan inang Aphis gossypii.
maka semula
dataran tinggi saja. Dengan demikian, l. gossypii merupakan hama polifag yang dapat menyerang berbagai jenis tumbuhan inang dari beberapa famili. Hasil pengamatan menunjukkan 14
lhri hasil pengamatan di
sentra sayur dmm Endah dan dataran tinggi Sumatera Sdto ditemukan 33 jenis tumbuhan inang L gaorpil Gabel I dan 2). Jenis tanaman
H&Jn lreg t€rserang, yaitu Capsicum m L (cabai besar), Solanum L (terug), C. frutescens (cabai -/cgw rilirL S nigrrm (leuncak), S. tuberosum GEffirdt Apirot, graveolens (seledri), Jlachr eile (abu siam), Cueurbita fua Duct- (labu), Cucumis sotivus L. btsdica chorantia L.(pare), frUI L Ci n'ri, cwiletum Schoot (talas), B i€nis lainnya merupakan -r-CI I I fu rtau gulma Jumlah jenis tr brg L gosgrpii kernungkinan tGr fu bat-nbah apabila lokasi survei ,l?-bq E:ts. @a penelitian ini
wilayah masing-masing dan luas
area
penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Messing et al. (2006) sampelnya seluruh Hawai dan di daerah subtropis sedangkan pada penelitian ini hanya l l lokasi sentra sayur Suamatera Selatan dan di wilayah tropis.
et al. (2006) gossypii melaporkan A, menyerang tanaman dafi tiga famili, yaitu Compositae dengan Margaritopoulos
spesies Chrysanthemum
sp., Sonchus
oleraceus, Dohlia variabilis, Yernonia sp.,
Senecio vulgaris,
Crassocephalum
crepidioides, Tagetes erecta, Eupatorium odardtutn, Zinnia angustifoliq, Carthamus tinctorius dan A. conyzoides. Famili Cucurbitaceae dengan spesies Ecballium elaterium, Citrullus lanaius, C. melo, C.
pepo, dan C. satiws. Famili Malvaceae d.gnqan spesies Gossypium hirsulsm, Abelmoschus esculentus,-'H. syriacus dan
Malua sylvestris. perbedaan dan persamaan spesies ta1ury* yang diserang gossltpii Karena perbedlan jenis tumbuhan yang ada. Pada penelitian yang dilakuk; oleh Margaritopoulos et al. (1006) terbatas hanya
i.
mendeskripsikan spesies dari 3 farnili saja, sedangkan pada penelitian lu1nbulf ini meliputi_ seluruh jinis r.rmbutran inanj
yang ditemukan.
/ ;
XU !=hltumbuhan hhhrinang
g
inangl.
d@oekosistem dataran rendah Sumatera Setatan
I
Gowtis sativu$ L. (mentimun)
I
hwrdica
3 I
C-ryiam frutescew
&loam
charantia L.(pare) (cabai rawit)
nigrum (leuncak)
Ilelaleuca cajuptrti Powell (gelam)
T
llternanthera.yessrls
t to
It
o
t3
-Fam1L-
Cucubitaceae Kenten, danGlumbant--G Cucubitaceae Talangburuk
5 5
9
-
Solanaceae
Indralaya
Solanaceae
Gelumbang
Myrtaceae
Kenten
budidaya Tan. budidaya Tan, budidaya Tan. budidaya
Amaranthacea Soak
Gulma Gulma Gulma
Croton hirtus l'Herit (payungan)
Euphorbiaceae Soalq Indralayq dan
Gulma
Commelina nudiflora L. (rumput sapi)
Gelumbang Commelinacea Soak
Gulma
Elertheranthera ntderalis sch.Bip
trporitu"
soak dan Talang buruk
Gulma
Soak Gelumbang
Gulma Gulma Gulma
Whorbia hirtaLiwt
(rumput
penisilin)
(bayeman)
(Babadotan)
(itrdis banelieri(rumput
Galdek
(B oneria alot a
kenikir) (Aubl.) DC scabra
Euphorbiaceae Kenten, dan Gelumbang
Oxalidaceae Graminae Graminae
5
dataran dataran
TabelZ. Jenis tumbuhan i Tumbuhan
Famili
i Sumatera Selatan Lokasi
Solanum luberosum (kentang)
Solanaceae
Kerinjing
l5
Apium grav e o I e ns (seledri)
Apiaceae
Muarasiban, dan Pagardin,
16
Sec hium edul e (labu siartr)
Cucurbitaceae
Jarai
A
t7
l8 l9 2l 22
Gulma
Pagardin, dan Bedeng Kresek Kerinjing, Muarasiban, dan Pagardin
Gulma
Kerinjing,
Gulma
Malvaceae Compositae
Muarasiban Muarasiban dan Pagardin
Gulma Gulma,
Asteraceae Malvaceae Malvaceae
Bedeng Kresek Jarai
Gulma
Jarai
Gulma
Solanaceae
Kent€q Soak,
Tan. budidaya
Compositae
Bidens sp. (ambung-ambung)
Asteraceae
Malvavisctrs arb oreus (kembang sepatu
Malvaceae
Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu) Ageratum houstonianum Mill. (Bandotan b. biru) Ac mel I a olerac ea (antingan)
24
Sidasp. Sidaacata Burm.
25
Capsl""*
23
Kerinjin g, Muarasiban,
Erechthites valerianfolia DC. (rumput sayur)
kecil) 2C
f
rrr"az
L. (cabai besar)
Solanum melongena L. (terung)
buruk, Tanjungraja, Indralaya, Gelumbang, Solanaceae
Cucubitaceae
27
Cucurbita moschata Duch. (labu)
28
Coloc
29
Milrnnia micranta H.Bk. (tetap tunggul)
Asteraceae
Eupotarium odorotum L. (perdu merdeka)
Asteraceae
as
ia
es
ail entum
Schoot (talas)
Tan. budidaya Tan. budidaya Tan. budidaya
Araceae
Muarasiban, dan Jarai Talang bunrlq Tanj ungraj q Indralaya ,Kerinjing, Bedeng Kresek, dan Jarai Tajungraja dan Jarai Kenten, Keriqiing, dan Bedeng Kresek. Kenterg Soak, Talang buruk, Ta4iungraja, Indralaya, Gelumbang, Kerinj ing, Muarasiban, Pagardin, Bedeng Kresek dan Jarai
Kente4 Soalq Talang
Gukiiai,
Tan. budidaya Tan. budidaya Gulma/ Tan. budidaya
Gulma
Gulma
buruk, Tanjungraja,
Indralayq Gelumbang, Muarasiban dan Pagardin 31
Eupatorium sp. (sungki liar)
Ericaceae
32
Solanum torvum Sw. (Takokak) Ageratum conyzoides L. (bandotan)
Solanaceae
33
Talang buruk dan
Gulma
Kefifiifig Asteraceae
Indralaya dan Muarasiban Talang buruk, Tajungraj q Indralaya, Gelumbang, dan Jarai
Gulma Gulma
mrl
ffi
m,x
I*
nr,
Hasil survei A. gossypii selalu !€mng tanaman budidaya yaitu c.
Keterangan
L
Tan. budidaya Tan. budidaya Tan. budidaya
Gulma
Gulma Gulma
t
Gulma Gulma,
Gulma Gukiid, Gulma Tan. budidaya
E
Tan. budidaya
l Tan. budidaya Gulmay' Tan. budidaya
Gulma
Jrrryir{m L. (cabai besar), dan S. melongena L* qtcnxng) serta pada gulma M. micranta H.BBi ftetap tunggul) dan E. odoratum L. {;rcre! merdeka) di 11 lokasi sentra sayur dE@ rendah dan dataran tinggi Sumatera q* Oabel 1 dan 2). A. gossypif lebih mlukai tumbuhan tersebut karena hfrmgan nutrisi terutama metabolit primer dil metabolit sekunder sesuai. Menurut Sirnanjuntak (2000) A. gossypii lebih meayukei tumbuhan dengan kadar air yang tfugi- karena tumbuhan inang dapat memberftan nutrisi yang lebih banyak pada
pop.rlasi A. gossypii, sehingga serangan teftadap tumbuhan dapat terjadi. Menurut
dan Khush (1995) kutudaun mrrtulian tumbuhan inang sebagai Parrda
rumber karbohidrat, Iemak, protein, mineral {*'r" r:iramin untuk mempertahankan hidup
r{r,
meneruskan ketururrannya. Setiap qesfi* alau varietas tumbuhan memiliki lumftrngan senyawa metabolit primer dan qe*irrilrjer dengan kualitas dan kuantitas yang
herbsd.l tr
A. gossypii selalu ditemukan
I lokasi sentra sayur dataran rendah dan
ij'q"-:"-n tinggi Sumatera Selatan yaitu di lKabupaten Banyuasin), Soak dan Ta.ru:g tsuruk (Kota Palembang), Tanjung nry!- nnderalava (Kabupaten Ogan Ilir), Ge$rmb@g (Kabupaten Muara Enim), Xffinjin$ hluarasiban, Pagardin, Bedeng IirEsek ftlota Madya Pagar Alam), dan Jarai f!ffirrpden t-ahat). Artinya spesies hama iffi btrsifat kosmopolitan ditemukan di hcrt.ts-sai r*ila1-ah panas dan dingin. A, 1g'msr,p: rnempakan serangga fitofag rrypil*rFlo{im yang dapat ditemukan di il@ufr u'Epts, subtropis dan temperata 6cmr:'mer. Sengonca and Blaeser, 2008). S?s*q hi dilaporkan ditemukan di negara YDei- hsri1 Crtrmbia, Kenya, Lebanon, l$m Grmmea Pakistan, Thailand, Suriname,
I-ar:m
Gulma
Gulma
I L
h
Gulma Gulma
Brral-
pengamatan
di
lapangan
tergantung tumbuhan inangnya yaitu hijau, hijau gelap, hitam, coklat, hijau kekuningan
dan coklat kekuningan. Warna tubuh l. gossypii disebabkan kandungan pigmen di dalam jaringan tumbuhan yang dikonsumsinya. Karakteristik utama pesies ini kornikel hitam dari dasar sampai ujung dan kauda lebih terang dari kornikel. Spesies A. gossypii memiliki berbagai warna tergantung pada varietasnya. L gossypii dapat berwarna hijau sampai hitam atau coklat kuning (Simanjuntak, 2000). Spesies ini mempunyai warna kuning, hijau, hijau gelap sampai hitam (Goodfrey et al., 2000). A. gossypii mempunyai karakteristik kornikel hitam dari dasar sampai ujung, tuberkel kecil pada kepala diantara antena dan tidak mempunyai tonjolan tambahan pada sisi dorsal abdomen. Berwarna hijau, kuning, hijau kekuningan, coklat terang atau campuran wama yang ada. Kauda lebih terang dari kornikel (Bagwell & Baldwin 20aq).
Spesies
dj
Hasil
spesies dalam koloni L gossypii dapat mempunyai berwarna yang berbeda-beda
Filippina dan
fi-Uryrllopoulos
et al. 2006).
Serbia
Dalam satu koloni A. gossypii ditemukan imago bersayap dan
dapat tidal.l
bersayap pada koloni yang telah padat atau jumlahnya populasinya hanya sedikit. padr kondisi tertentu, kutudaun mempunyai waktu regenerasi yang singkat. Hal ini
sebagai respon terhadap
perubahan
lingkungan, misalnya dihasilkannya bentuk
kutudaun bersayap dan tidak bersayap tergantung pada status nutrisi tumbuhan inang atau tingkat kepadatan koloni (Harrington & Stork 1995). Mekanisme fisiologi munculnya sayap karena dirangsang kualitas makanan. Apabila kadar hormon juvenil pada kutudaun tinggi sayap tidak dapat berkembang. Ketika frekuensi persaingan yang tinggi antar individu kutudaun dapat menekan JH sehingga tedadi pembentukar. sayap (Schoonhoven, Jermy and Loon re98).
oleh faktor lingkungan seperti
Koloni A. gossYPii Pada tumbuhan inang terdapat pada bagian tertentu- saja r.ptii pada daun muda, pucuk dan bunga kuncup dari pada bagian tanaman yang rua*, tuu seperti daun tua, bunga yang telah mekar dan bagian bawah tanaman atau batang bawah lfaU"t 3). Bagian daun' pu"u[ dun bunga tanaman diserang A' 'gosspii adalah taruman C' annuum (cabai B"trii, C. sativus (mentimun),A' conyzoides
(ambung-ambung)"4' @aniotan)," Bidens sp. ilrrrrro (antingan), E' ruderalis
(Babadotan), E. valerianfolio (ltmput sayur;,'A.A. houstonianum @andotan bunga graveolens (seledri), Eupatorium Uiiul, rp. (tungti liar), E hirta (rumput penisilin)'
iirtit (payungan) dan O' batelieri al' (2005) [**put tenitifl. Chau et memerlukan menyatakan A. gossypii C.
tumbuhan inang untuk memperoleh nutrisi dan terutama nitrogin. Kelimpahan populasi oleh serangan A. gossypii dipengaruhi tingkat kesuburan pada konsentrast nltrogen l' 6ttite*entu (0-38 ppm). Pada.tumbuhan organ gosslrytii terdistribusi pada bagian gossypli iun*'lebih kaya N, sehingga A' dan pucuk organ r.tiig ditemukan pada tengah tumbuhan diri pada dasar tumbuhan yang lebih rendah kandungan N' Hasil Pengamatan menunjukkan koloni A. gossypii seriirg ditemukan bersimbiosis dengan semut' Diduga
kehadiran semut untuk
mendapatkan makanan berupa madu dan dapat melindungi koloni A. goisypii dari serangan predator'
Kutudaun dapat mengisap nutrisi lanaman dan menetesi
kutudaun (Simanjuntak 2000; Byers 2005)' Sebaran Virus Keriting dan Ditularkan oleh APhis Mozaik
Yang
gossypii. Sebaran virus keriting dan mozaik A. gossypii ditemukan di semua r"nt* sayur Sumatera selatan terutama di sentra sayur dataran rendah, yaitu Kenten' Soak, taiang Buruk, Tanjungraja, Indralaya
,re[$Md
"dari-vektor
,trnrmnmffo
r{d
Tanaman dan Gelumbang (Tabel 4)'jenis,
budidaya yang terserang ada 5
yaitu
m;llTrfi Il
C. oin i* (cabai besar), C'
trEhl
it"nt*gl, dan A.
'mrr;rii
(labu), C.
moschata tuberosum S' sativus (mentimun),
graveolens (seledri)' gulma ada 10 jenis, Yaitu S'
ieaurgh torvui ltatokakl, M.
tiifroiirt
pffitid tuffi ffidoryryJ mffim @fl,"d.,
l'
(rumput sapi)' D-ilporkan oleh lilackman dan Eastop (2000) A' gossypii merupakan hama dan vektor virus pada berbaga! tlnaqan budidaya' i.nyutit 'ittyiii dapat rnenjadi vektor. penyakit 2. moiaik-iimun yang disebabkan oleh virus' iutudaun adalah vektor patogenik penting pada tanaman. A. gossypii m^erupakan vektor penyakit virus keriting (Sisterson' 2009), ,i.t -otuik dan 75 jenis penyakit viruslainnYa (Satar et al' 1999)' Dari- il lokasi sentra sayur dataran rendah dan dataran tinggi Sumatera Selatan t"irr.l dit"mri*J,itumbuhan **-, i gossypii terserang virus keriting dan *9'1i! [ Ifutif pengamatan menunjukkan tumbuhan[ inang A. gossypii yang hampir.. selalul terseiang virus kiriting dan mozaik di sentra: sayur d-ataran rendatr dan dataran tinggil Sumatera Selatan adalah C' annuun Gabli E besar), M, mieranta (tetap tunqSul) dan I odoritum (perdu merdeka)' Ketiga tanaman[ inang ini diyakini menjadi sumber penyak{ virus- keriting dan mozaik di sentra t?y''t dataran rendih dan dataran tinggi' {tinV.{ sebaran virus keriting dan mozaik dl tumbuhan inang A. gassypii pada sentrd sayur dataran rendah dan dataran tinggl gossypii Aiyaf.ini dibawa oleh,4' gossypii' A'
b. iuaifioro L.
I
;;il
*
I
T,ufuMmlr
micranta. (tetap tunggul), E. odoratunr (perdu merdeka)' vale.rianfolia (bandotan), (rumput saYur), Bidens sP' (ambungambungl, A.- oieracea (antingan), E' hirta dan i*.p,iip.nisilin), C. hirtus (payungan)
E
1
p 1i{Wdd ktr lq qdl
mrh
fting dan mozaik Fukan di semua
lan
terutama di yaitu Kenten, [, hgraja, Indralaya Tanaman , al.jenis, yaitu 5 h I C. moschata
ir), S. tuberosum
dens (seledri). ! jenis, yaitu S. 'Vicranta
(tetap A. merdeka), [dn
E valerianfolia i sp. (ambungpean), E. hirta
p @ayungan) dan
ipg. Oitaporkan Fop (2000) A. filan vektor virus
pman
budidaya.
i vektor penyakit Fkan oleh virus. Fhogenit penting
Wii
merupakan Iiting (Sisterson,
jenis penyakit sayur dataran
Selatan ran inang r4. dan mozaik. tumbuhan hampir selalu mozaik di sentra
dataran tinggi onnuurn (cabai
Enggul) dan E, Ketiga tanaman srmber
I
dTe
mentansmisi penyakit virus dari *rwrrl*r lain ke tanaman pangan.
Hail pengamatan menunjukkan luas ptr lm m'di pertanaman C. annuum (cabai
k) Jiang terserang virus keriting Epai mencapai 60%o dan virus mozaik rcpai l5o/o. Pada tanaman C. sativus yang terserang virus keriting @y) rcFi l0 o/o dan mozaik mencapai 50yo.
Triilcfimn, and Johnson (2005) menyatakan
pGnylkit ini dapat ditemukan pada mentimun fu tembakau. Pada tanaman M micranta (!r*'p **ryt) yang terserang virus keriting rcryai 70%a sefia E. odoratum (perdu A. conyzoides (bandotan),n*ing{da), terserang virus keriting mencapai
antt =!ng
.''-''l:'
Tabel 3. Letak koloni lDr?is goss)rpii (Glover) di tumbuhan ipalg: Posisi -r.,: Tumbuhan
,,.
inang
No
Daun
Solanaceee I Capsicam annuuml. (cabai besar) 2 Solanum melongenal-, (terung) 3 Capsicum frutiscens(cabai riwi0
i
S 6
sitonu*
nig**(leuncak)
(keniang) solamtm torvumsw. (Takokaie
Solanum tuberosum
Cucurbita moschataDuch. (labu) ' Cucumis sativusl. (mentimun)
charaniaL.(pare) Sechiumedale (labu siam)
Momordica
Araceae
11
Colocasia esculentum Schoot
(talas)
Asteraceae
12 fS 14 15 16
Milania micrantaH.Bk. (tetap tungCul) Eupotarium odoratumf. lpetau *"ia"t4
Ageratum conyzoidesl. (dandotan) Bidenssp. (ambung-ambung) Acmella oleraceaGrting*i Compositae t7 Eleutheranthera ruderalis Sch.Bip (Babadotan) 18 Erechthites valerianfoliaDc. (rumput sayur) 19 Agerutum no*ton-tiiuihnill.@andotatibringa
gas,rypii
Keterangan
Pucuk
{ t/ t/
{ -
'it/
-
{ t/ tl {
{
./
Cucurbiteceae
7 E 9 10
:koloni/. : :
muda dan tua* muda dantua*
'{
Daun Daun Daun Daun Daun Daun
"/ -
Daun Daun Daun Daun
muda muda muda dan tua
'J {
-
-
tua* muda* muda dan tua muda dan tua*
muda*
Daun muda
'/ ''/ { ../ "r/ '/
{ { { 'i
t/ ''/ 'J i
Daun Daun Daun Daun Daun
1 1 ./
1 i{
,r/ ./
Daun muda* Daun muda*
{
'/ ./
{ r/,
Daun muda
{
-
Daun muda
"l {
'J {
Daun muda* Daun rnuda*
{ ''/
-
Daun muda
{,
Daun muda
muda* muda dan tua*
muda* muda* muda*
Daiiii muda*
biru) Apieceae 20 Apium
graveolens(seledri) Ericaceae it nuiotorium sp.(sungki liar) Myrtaceae 22 Melaleuca cajuputiPowell
(gelam)
Euphorbiaceaettrh 23 Euphorbia hirtalirur (rumput penisilin) 24 erotun hirtus l'lleiittpuvrnguol Amaranthaceae
25
Alternontherasessilrs Commelinaceae
(bayeman)
26 Commelina nudiJtoraL.(rumput sapi) Oxalidaceae 27 Oxalis barrelieri (rumput kenikir) Graminae ' 28 Galotrek (Borreria alata (Aubl')DC
.i '/ n '/ t/ { { ,
'/
,9 Rumput,,i"gg"tinlriorauti"tro) { Hl||ff;lf,a,* cusarboreus(kembang sepatu kecil) I 31 Hibiscus rosasinensis(i<emtanJsepatu) '/{ 32 Sidasp. { 33 SidaacutaBurm.f
ffira"g* fT{=
{ ,r/
'l '/ d {
-
- rnuda* Daun
-Daun muda* Daun muda
Daunmuda* Daun muda Daun muda*
- Daunmuda* ,, ',, D,*o,ttdu,, koloni kutudaun ', AP\is, gossypii (Glgver)' (-) : otemuKan KoI
ffiemut
ditemukan koloni kutudaun Aphis daun tua gossypii (Glover). Daun muda ltiaar runcup -dan belum menguning) dan * : bersimbiosis dengan semut menguning atau sudah kuning).
10
E
F.o6 .TE
-'.':.:
vD
dan tua* dan tua*
#; -1, ?
=a LL1 aol rDr !\
a I I
eEl
rgt
E* I .o_ I
gEE I E=E E=El a-!
x x x x
xxxxxx
hR
sl el
E
8S.
BI ot tst
o I I
6d OO OO
6d oo 6d oo oo
x x x x
xx
xx
xxxx
-70 x x x x x x->o
oo
xx
xxxx
-7-7 X X -70 x xoo
xxxx
SE hH
dl
xxxxxx
I
I
""1 ""1
xxxx
I
I
=-
5EE I
-?o x xoo
xxxx
oo-70
x xoo x x
oo
-70
xxxx
x x-70 x x
xxxx
-7(> x x x x--o x x
ao
xx
xxxx
-7-7XXXX
XX-7-Z
->0-70-7-7
XXX
X
xx
x x -zo-zo
-7-7 X Xr70
xxxx
oo-70-zo
x x x x
xx
xx
:"1l-v ld
EFi
I
=[vl]
iui li €dE
IN lo
X XI tr lc td lio
* "lS
l.;
E.FE Ii
EE=oI sg.E I
Eai T(7-E
-70-zo-7-7
XXX
xx
X
I I
SEs
x xoo
IL lo x xlIJa
xxxx
t> * *l!s
l!
->-7 X X X X oo x x
#EFl
-7->XXXX
Xxxx
-70-7000
-7-7XX)<X
xxxx
-70-70
xx
x x x x
xx
xx
xxxx
x x x x x x
XX
xx
x x-70
I
---zxxxx
xx-7-Z
-7A->O
XXXXX
X
)<
,<
xx
ld IL lo l6 IL
x xlg ->ol
Esssgs 5s$g 5s5E5SEs5E
I
* *l'* lq'
oo x x
o
v
.x Px 5l E 6
I =o doE OOo^
-EEE
tr; l=
s $s Esgg
a.
g EIE tg tJl I= IE to l!
€sErgsi*$E
A
.:
'a
oa a.H
EI€ F,I;
qE +56 6
o:u
.s
3
.*c
E
e
.L.
il
S.-I.s:-sSiaE
t: l'r
ele l"v
e.E'F
F.iE asL s.s
U
$
d
o
3na -eE
6o
',
{-
F
€
o\ g
nLo gEE PT
E
l'E
lH sS lc '$
$ t
l-
Lre
-r t
p.
E€E€F H r$ fiffiF I. =EE€E + Ec[ - sSSsSSnSS$$Ss 6 ,$ gS s fEe iE I
h
!9ol'E
'E dlv
a
T
s
r5g
It
Px SxA
5 s=
IC,
IEEH kutudaun
ld-
lbo
TE:-E
is'E EEf
l* IE
t6
bo
EEf G3-T ?E:
rl r{
l:
EgEl-
r=EEI E *-lE EeE
I
ol
I
v-
-tz
o
N
s$s$ sssgs$FEEg oo
.*. or I
:=sOl =.!
.EIE.6."*$H$$$R*$H
s
.s 163 l€ E ls s l'.E
I
t'E
tJ4
la I5
i"sE:sE = l.! I
J
KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa di Sumatera Selatan gossltpii dapat menyerang 33 jenis tumbuhan
72.
l.
Chau A, Heinz KM, Davies FT. 2005. Influences of Fertilization on Aphis gossltpii and Insecticide Usage. @ 2005 Blackwell Verlag, Berlin, JEN t29Q) doi: l0.l 1l t/j.1439-
inang yang berasal dari 14 famili. Dari 33
jenis tumbuhan inang tersebut 23 jenis
merupakan fumbuhan liar dan sisanya tanaman budidaya, yaifu C. annuum, ,S. Melongena, C. frutescens, ,S. nigrum, S. tuberosum, Apium graveolens, S- edule, C. moschata, C. sativus, M. charantia dan C.
h!
04 I 8.2005. 00943.89 -97 . Denmark HA. 1990. A field key to the citrus aphids Florida. Entomologt Circular 335:l-2Dreistadt SH. 2007. Aphids.Integrated pest Management Floriculture and Nurseries. University California Division of Agriculture and Natural Resources Publication 3402. Evan GA, Halbert SE. 2007. Checklist of The Aphids of Honduras (Hemiptera: ap!iai-{ae). Florida Entomologist 90(3):sl8-523.
in
esculentum. Virus keriting dan virus mozaik ditemukan hampir di semua sentra sa)ruran di Sumatera Selatan terukma di sentra sayur dataran rendah. Tumbuhan inang yang terserang virus keriting mencapai 6oyo, sedangkan virus mosaik mencapai 2O%. Tumbuhan yang terserang virus tersebut ialah C. annuum, C. moschata, C. sativus, S. tuberosum, dan A. graveolens, S. torvum,'M. micranta, E. odoratum, A. corgtzoides, E. valerianfolia, Bidens sp., A. oleracea, E. hirta, C. hirtus, dan C. nudiflora.
for
of
FE, Shah DA, Sackett WM, Butzler T, Nault BA, Fleischer SJ.
Gildow
2008. Transmission efliciency of cucumber mosaic virus by aphids associated with virus epidemics in
UCAPAN TERIMA KASIII Penelitian ini merupakan bagian dari Riset Dasar, Program tnsentif Riset Dasar yang dibiayai oleh program Insentif, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, sesuai dengan Surat Perjanjian pelaksanaan Program Insentif Tahun Anggaran 2010, Kontrak Nomor: r06/RDDF/D.PSIPTN/InsentiflPPKlI/ZAl0, tanggal
snap bean.
phytopathologt
98(1 1):1233-1241.
LD, . Rosenheim JA,. Goodell PB. 2000. Catton aphid emerges as major pest in sjv cotton. Califurnia
Goodfrey
Agriculture 5 4(6): 26-29. Halbert SE. 2006. Entomology section. ft'Ologtt 45(1): a-l t. Hanington R" Stork NE. 1995. Insects in a Changing Envhonment. Academy Press, INC. London, San Diego, New York, Boston, Sydney, Tokyo, and Toronto.
15 Januari 2010 yang diketuai oleh Siti
Herlinda.
DAFTAR PUSTAKA Bagwell RD, Baldwin JL. ZAO9. Aphids on Cotton. LSU Ag Center Research & Extension. Blackman RL. Eastop VF. 2000. Aphids on the World's Crops: an ldentification
Guide. Scond Edition.
(h n;l
gossypii . Natarwissenschafien 92:69_
Dari hasil penelitian
of fruitfly infesting solanaceous and cucurbitaceous vegetables in South Sumatra. Jurnal Hortihthura
Herlinda S. 2008. Species
Chichester:
18(2):212-220.
Wiley. Byers JA. 2005. A cost of alarm pheromone production in cotton aphids, Aphis
Herlinda S. 2010. Spore density and viability of entomopathogenic fungal isolates from Indonesia, and its virulence against Aphis gossypii t2
,*
m *
nsehaften 92:69-
Glorer (Homoptera: Aphididae). Tmpicol Life Sciences 'Research.
nries FT. 2005. iaion on Aphis btule Usage. @ hg; Berlin, JEN l0.1l l t/j.1439-
llt
T, Irsan C. m9- perkembangan populasi Aphis ggryii Glover (Homoptera:
-tphididae) dan kumbang lembing pda tanaman cabai merah dan rawit di
W. I key to the citrus
r.
Integrated Pest and of California f nre and Natural
ibriculture
t402. II7. Checklist of mas (Hemiptera: t Entomologist
,
hderalaya. Makalah
Entomologt
r
Fleischer
rus by
r
aphids
epidemics in Phynpathologt
n JA,. Goodell
tid
emerges as
lfu,n. Colifornia
p.
?i-
ogr section.
Dg5.Insects in a
dtt. Academy h Diego, New V, Tokyo,
and
of fruitfly mus and bles in South ;
density
and
hogenic fungal
ssia, and
Ithis
its gossltpii
5_6
f,hil I, Din S, Khalil SK, Rafi MA. 2006.
Sunel, of predatory Coccinellids (Coboptera: Coecinellidae) in the Chitral, District, pakistan. journal of
.btse ct
Science T (T):l _6.
t@topoulos
JT, Tzortzi M, Zarpas KD, Tsitsipis JA, Blackman RL. 2006:. \lorphological discrimination of Aphis
guss-1pii (Fiemiptera: Aphididae) populations feeding on compositae. Mletin of Entomological Research
hilL }(
1
-I
lJhiversity. Washington.
PT!p,
U.
tggg. and fecundity of Aphis
(Glover)
(Homoptera:
fgmmAre) on three Malvaceae .Idryrb. For 23:637443.
irosts.
L3
t
of
vector
D, Hehner B. 1991. Looking at Insects. Jhon Wiley & Sons. Inc. i.tew York- Chichester. Brisbane. Toronto. Singapura.
l(wgenrltr Fields Guide. pocket ff& to Crop Development. Iowa
Ihdqment
2000. Musuh Alami dan
Perkebunqn Rakyat. Direktorat Proteksi Tanaman perkebunan, Departemen Kehutanan dan
355.
6.
S" Kersring U, Uygui
H.
pada Kapas. proyek ?*o Pengendalian Haia Terpadu
Suzuki
nmch [nstitute, fi'p }il. 0"nea M. 200g. Soybean Aphids Sb
Melbourne. Madras.
Simanjunkk
fitness as a function of infectivity status. Erpiron. Entomol. 3ge):345_
Kush GS.- 1995. Host plant |lrnnolwv to Insects. Manila: CAB tr*ror;*rrat and International Rice
fu
1998. Insect-plant Biologt .from to Evolution Chipman & lptlioloW Hall. London. Glasgow. New york.
vectored pathogens: effects
sptuds attack native hawaiian plants. Bial Iwasions 9(5):601 _6A7 . fuard R, Sorenson CE, Bradley JR. 1008. Effects of vegetated field horders on arthropods in cotton fields in casnern north carolina. Journal of g(9):
gossypii (Stemorrhyncha: Aphididae). Eur. J. Entomol. 105:l2l_12b. Schoonhoven LM, Jermy T, Loon JJA.
Perkebunan. iakarta.
MN, Mondor EB, Fmuit RG, pike KS. 20}6.Invasive
In*c, kience:
aphelinus asychis (hymenoptera: aphelinidae) parasitizing aphis
Sisterson MS. 2009. Transmission of insect_
96:153-165. il@ RH. Tremblay
h:s
Hortikultura
Nasional
Agrlrtus 2009.
SJ.
efficiency of
Se minar
Pcrlitdungan Tanaman, Bogor,
Sackett WM,
le
l):13-21.
Ifcrtodq S, Irwanto T, Adam
Schirmer S, S94g9!9a C, Blaeser p. 200g. Influence"