SCIENTIA VOL. 1 NO. 1, FEBRUARI 2011 ISSN : 2087-5045 FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR (Ipomoeae batatas L.) UNTUK PENGOBATAN LUKA BAKAR Farida Rahim, Mimi Aria, Nurwani Purnama Aji STIFI Perintis Padang
ABSTRACT Formulation of cream for treatment of burns has been studied. Cream formula consisting of 3% ethanolic extract of sweet potato leaves as an active ingredient. Cream bases used in this study were variated with and without Virgin Coconut Oil (VCO). The formulas were evaluated for their organoleptic, homogeneity, pH, cream type, particle size distribution, skin irritation test and effects on burns. The evaluation results showed that ethanolic extract of sweet potato leaves can be formulated in creams which are physicaly stable and provide a healing effect on burns, tested on animals. The results showed that the F1B formula has the fastest healing effect on burns (7 days). From the statistical calculation using one-way analysis of variant (ANOVA) we found that sweet potato leaf ethanolic extract-containing cream provide healing on burns, where the value of F count treatment is smaller than the F table at α 0.05. Keywords: Ipomoeae batatas, cream, VCO, burns
Virgin coconut oil merupakan minyak yang berasal dari buah kelapa (Cocos nucifera) tua segar yang diperoleh pada suhu rendah (<600C) yang terbentuk setelah santan didiamkan dalam beberapa hari (Setiaji, 2006) tanpa proses pemutihan sehingga menghasilkan minyak murni. VCO memiliki sederet manfaat dan khasiat baik untuk medis maupun kosmetika. Kandungan dari VCO salah satunya adalah asam lemak rantai tak jenuh yang dapat menghalangi radikal bebas dan mempertahankan sistem kekebalan. Hal ini membuat VCO bermanfaat untuk mencegah dan mengobati berbagai gangguan kesehatan. VCO juga memiliki tekstur krim alami, bebas dari pestisida, dan kontaminan lainnya, susunan molekular kecilnya memudahkan penyerapan serta memberi tekstur yang lembut dan halus pada kulit (Hadibroto, 2006).
PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki potensi untuk mengembangkan buahbuahan tropis, tanaman holtikultural, sayur-sayuran dan tanaman pangan. Banyak sekali tanaman di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara komersil, salah satunya digunakan sebagai bahan obat (Rukman, 1997; Argomedia, 2008). Salah satu jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah ubi jalar (Ipomoea batatas L) dari famili Convolvulaceae. Bagian tumbuhan ubi jalar yang digunakan adalah daun yang mengandung beberapa senyawa seperti saponin, flavonoid, polifenol dan umbinya mengandung beberapa senyawa seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C (Rukmana,1997).
21
SCIENTIA VOL. 1 NO. 1, FEBRUARI 2011 ISSN : 2087-5045 Dari penjelasan di atas dicoba membuat formula ekstrak etanol daun ubi jalar dan Virgin Coconut Oil (VCO) dalam bentuk krim untuk pengobatan luka bakar. Krim dipilih karena sediaan ini mempunyai keuntungan diantaranya mudah dioleskan pada kulit, mudah dicuci setelah dioleskan, krim dapat digunakan pada kulit dengan luka yang basah, dan terdistribusi merata. Selanjutnya digunakan hewan percobaan untuk menguji aktifitasnya dalam pengobatan luka bakar. Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit putih.
Tabel I. Formula Basis Krim Nama Bahan Asam stearat Trietanolamin adeps lanae Paraffin liquidum Virgin Coconut Oil (VCO) Nipagin Nipasol Aquadest ad
F0A 14,5 1,5 3 25 0,1 0,05 100
F0B 14,5 1,5 3 5 20 0,1 0,05 100
Keterangan : F0A = Krim tanpa Virgin Coconut Oil (VCO) F0B = Krim dengan Virgin Coconut Oil Basis krim dibuat dengan cara: Semua bahan yang diperlukan ditimbang, kemudian fase minyak dipindahkan dalam cawan penguap, dipanaskan diatas waterbath dengan suhu 70oC sampai lebur. Fase air di panaskan di atas waterbath pada suhu 70oC sampai lebur. Fase minyak dipindahkan kedalam lumpang dan ditambahkan fase air (pencampuran dilakukan pada suhu 60oC–70oC), digerus sampai dingin dan terbentuk masa krim yang homogen.
METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan adalah daun ubi jalar putih, Virgin Coconut Oil (VCO), etanol 96%, asam stearat, trietanolamin, adeps lanae, paraffin liquid, nipagin, nipasol, aquadest. Alat yang digunakan adalah alat-alat gelas standar laboratorium, kaca arloji, cawan penguap, botol semprot, corong, kertas perkamen, pH meter Inolab, timbangan digital, mortir, stamper, waterbath, oven vakum, lemari pendingin, desikator, buret, botol marserasi, rotary evaporator, pipet tetes, krus porselin, oven, batang pengaduk, plat tetes, pinset.
Tabel II. Formula Krim Ekstrak Etanol daun ubi jalar Nama Bahan Ekstrak etanol daun ubi jalar Basis Krim ad
Ekstrak daun ubi jalar dibuat dengan cara maserasi selama lima hari menggunakan etanol 96%. Ekstrak kental yang diperoleh dievaluasi organoleptis, kelarutan, penetapan kandungan air, kadar abu, pemeriksaan pH, kandungan kimia.
F1A 3%
F1B 3%
100
100
Keterangan : F1A = Krim dengan konsentrasi Ekstrak Etanol daun ubi jalar 3% tanpa VCO F1B = Krim dengan konsentrasi Ekstrak Etanol daun ubi jalar 3% dengan VCO Krim dibuat dengan cara: ekstrak etanol daun ubi jalar 3% dan ditimbang dan digerus dalam lumpang serta ditambahkan sedikit demi sedikit
22
SCIENTIA VOL. 1 NO. 1, FEBRUARI 2011 ISSN : 2087-5045 basis krim ad 100 g, digerus pelan-pelan sampai homogen.
menjadi pucat hilang. Pada pengujian efek ini digunakan Lanakeloid-E® sebagai pembanding.
Evaluasi basis krim dan krim meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, tipe krim, pH, distribusi ukuran partikel, daya tercuci krim dan uji iritasi kulit.
HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstrak etanol daun ubi jalar dan VCO diformula dalam bentuk krim, dengan konsentrasi ekstrak 3%. Basis krim dan krim yang dibuat dievaluasi meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, pemeriksan tipe krim, pH krim, yang dilakukan setiap minggu selama 8 minggu.
Uji efek luka bakar dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan masing-masing 3 ekor untuk tiap kelompok formula. Spatel dibakar dengan nyala api selama 60 detik, spatel tersebut ditempelkan selama 5 detik pada kulit punggung mencit yang sudah dirontokkan bulunya. Pada kulit yang melepuh atau mengalami luka bakar tersebut dioleskan formula krim secara tipis dan merata 3 kali sehari untuk masing-masing formula. Kemudian dilakukan pengamatan setiap hari untuk melihat efeknya sampai terjadi penyembuhan total. Parameter yang diamati adalah hilangnya vesikel dan perubahan warna kulit dari pucat Tabel No
III.
Pemeriksaan organoleptis terhadap formula basis krim dan krim ekstrak etanol daun ubi jalar tidak menunjukkan adanya perubahan bentuk, warna dan bau. Pada pemeriksaan homogenitas basis krim dan krim ekstrak etanol daun ubi jalar menunjukkan bahwa semua sediaan telah homogen dan terdispersi merata, pemeriksaan ini dilakukan setiap minggu selama 8 minggu pengamatan.
Hasil Pemeriksaan Organoleptis (Ipomoea batatas L.)
Formula
1.
F0A
2.
F0B
3.
F1A
4.
F1B
Keterangan :
Organoleptis Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau
I SP P BK SP Hi BK SP P BK SP Hi BK
II SP P BK SP Hi BK SP P BK SP Hi BK
Krim
III SP P BK SP Hi BK SP P BK SP Hi BK
Ekstrak
Etanol
Minggu ke IV V SP SP P P BK BK SP SP Hi Hi BK BK SP SP P P BK BK SP SP Hi Hi BK BK
Daun
VI SP P BK SP Hi BK SP P BK SP Hi BK
Ubi
VII SP P BK SP Hi BK SP P BK SP Hi BK
F0A : Basis krim tanpa Virgin Coconut Oil (VCO) F0B : Basis krim dengan Virgin Coconut Oil (VCO) FIA : Krim Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar 3 % tanpa VCO FIB : Krim Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar 3 % dengan VCO Hi : Hijau P : Putih SP : Setengah Padat BK : Bau khas
23
Jalar
VIII SP P BK SP Hi BK SP P BK SP Hi BK
SCIENTIA VOL. 1 NO. 1, FEBRUARI 2011 ISSN : 2087-5045 Pemeriksaan tipe krim yang dilakukan dengan menggunakan zat warna yaitu metilen blue memperlihatkan penyebaran metilen blue yang merata setelah diteteskan pada selapis krim diatas kaca objek.
Hasil pemeriksaan pH dilakukan dengan menggunakan alat pH meter inolab, pemeriksaan pH dilakukan terhadap basis krim dan krim ekstrak etanol daun ubi jalar dan hasil pemeriksaan pH krim diperoleh pH berkisar antara 7,26–8,56.
Tabel IV. Hasil Pemeriksaan pH Krim Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L.)
No 1. 2. 3. 4.
Formula FOA FOB F1A F1B
I 7,78 7,81 8,27 8,0
II 8,56 7,74 7,92 8,06
III 8,21 7,81 7,86 8,04
Pada pemeriksaan distribusi ukuran partikel diperoleh rata-rata ukuran panjang FOA = 4,8095 µm, FOB = 4,837 µm, F1A = 6,783 µm, F1B = 4,991 µm. Hasil pengamatan distribusi ukuran partikel basis krim dan krim ekstrak etanol daun ubi jalar menunjukan rata-rata ukuran panjang kecil dari 10 µm, hasil yang didapat masih memenuhi syarat karena dalam literatur dinyatakan ukuran partikel yang stabil secara fisik antara 1- 50 µm.
Minggu ke IV V 8,17 7,98 7,84 7,57 8,02 7,48 7,73 7,26
VI 8,12 7,53 7,65 7,61
VII 8,22 7,62 7,51 7,41
VIII 8,19 7,69 7,53 7,45
Ratarata 8,15 7,70 7,78 7,69
memberikan variasi waktu penyembuhan. Formula yang memberikan waktu penyembuhan paling cepat adalah formula F1B dimana waktu yang diperlukan untuk penyembuhan selama 7 hari, Sedangkan FOA memberikan waktu penyembuhan selama 11 hari, FOB memberikan waktu penyembuhan selama 9 hari, F1A dan Lanakloid-E memberikan waktu penyembuhan 8 hari. Hal ini menunjukkan bahwa basis krim dan krim ekstrak etanol daun ubi jalar dapat digunakan untuk penyembuhan luka bakar. Krim ekstrak etanol daun ubi jalar dengan menggunakan basis krim yang mengandung Virgin Coconut Oil (VCO) mampu memberikan efektifitas lebih cepat dibandingkan dengan formula lainnya. Daun ubi jalar yang digunakan mengandung flavonoid, saponin dan polifenol, dimana saponin ini mempunyai kemampuan sebagai pembersih sehingga dapat membantu mempercepat penyembuhan luka terbuka. Flavonoid yang terkandung didalam daun ubi jalar dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap infeksi luka karena mempunyai daya antiseptik (Harborne, 1987), sedangkan polifenol
Hasil pemeriksaan uji iritasi dilakukan langsung pada manusia dengan cara uji tempel tertutup dimana 0,1 gr sediaan uji dioleskan pada lengan atas bagian dalam dengan luas 4 cm2 , kemudian ditutup dengan kain kasa. Setelah 24 jam diamati gejala yang timbul. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap 5 orang sukarelawan pada masing-masing formula. Hasil pemeriksaan uji iritasi pada 5 orang sukarelawan menunjukkan tidak ada satupun formula basis krim dan krim ekstrak etanol daun ubi jalar yang mengakibatkan iritasi pada kulit panelis. Pada uji efek basis krim dan krim ekstrak etanol daun ubi jalar dan basis krim yang mengandung VCO dan yang tidak mengandung VCO terhadap pengobatan luka bakar, ternyata
24
SCIENTIA VOL. 1 NO. 1, FEBRUARI 2011 ISSN : 2087-5045 berkhasiat sebagai adstringen jika dioleskan pada jaringan hidup, polifenol dalam pengobatan berkhasiat sebagai antiseptik yang berfungsi sebagai pelindung pada kulit dan bermanfaat untuk regenerasi jaringan, VCO yang digunakan mampu mempercepat penyembuhan luka bakar karena merupakan minyak yang mengandung asam lemak jenuh rantai sedang yang mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh (Gani et al, 2005). Dari perhitungan uji statistik analisa variasi satu arah (ANOVA) diketahui bahwa krim ekstrak etanol daun ubi jalar dapat memberikan penyembuhan terhadap luka bakar, dimana nilai F hitung perlakuan lebih kecil dari pada F tabel pada α 0,05.
SARAN Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memformula ekstrak etanol daun ubi jalar dalam bentuk sediaan dan melakukan uji efektifitas farmakologi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA Ancel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Ed. 4, alih bahasa oleh Farida Ibrahim, Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Anief, M., 1990, Ilmu Meracik Obat, Gaja Mada University Press, Yogyakarta. Anief, M., 1994, Farmasetika, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Argomedia redaksi, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, Argomedia Pustaka, Jakarta. Asrahyuni, H., 2006, Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar. (Ipomoea batatas L.), Skripsi, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis, Padang. Effendi, C., 1998, Parameter Pasien Luka Bakar, Penerbit Buku Kedoteran, Yogyakarta. Gani, Z., Herlinawati, Y., Dede, 2005, Bebas Segala Penyakit dengan VCO, Puspa Swara, Jakarta. Goodman, L.S., and Gilman, 1991, Pharmacologycal Basis of th Terapheutic, 8 Edition, Pergamos Press, New York. Hadibroto, C., Waluyo, Srikandi, 2006, Diet VCO, PT. Gramedia, Jakarta. Harahap, M., 1990, Penyakit Kulit, PT. Gramedia, Jakarta. Harbone, J.B., 1987, Metoda Fitokimia Penentuan Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, alih bahasa oleh Kosasih
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ekstrak etanol daun ubi jalar dan Virgin Coconut Oil (VCO) dapat diformulasi dalam bentuk krim yang stabil secara fisika dan kimia selama 8 minggu penyimpanan. 2. Formula krim ekstrak etanol daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dengan basis krim yang mengandung VCO (F1B) memberikan efek penyembuhan luka bakar yang paling cepat yaitu 7 hari. 3. Dari perhitungan uji statistika analisa variasi satu arah (ANOVA) diketahui bahwa krim ekstrak etanol daun ubi jalar dapat memberikan penyembuhan terhadap luka bakar, dimana nilai F hitung perlakuan lebih kecil dari pada F tabel pada α 0,05
25
SCIENTIA VOL. 1 NO. 1, FEBRUARI 2011 ISSN : 2087-5045 ,Padmawinata, Terbitan ITB, Bandung. Hariana, A., 1995, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Kanisius, Yogyakarta. Jellinek, S.J., Formulation and Fundaction of Cosmetics, Willey Intercienci, New York, London. Juanda, D., 2000, Ubi Jalar Budidaya dan Analisis Usaha Tani, Kanisius, Yogyakarta. Khristianto, 2009, http://ekasi.com/indek.php/infsehat/292-daun-ular-obat-dbdpaling-ampuh-?format=pdf Lachman. L., H.A. Lieberman and J.L Kaning, 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri II, Ed.3, alih bahasa oleh S.Suyami, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Mantagha, W., 1974, The Structure and Fuction of the Skin, New York. Martin, H.F., 1998, Fundamental of Anatomy and Phsiologi, 4th Edition, Prentice hall International, Inc. Martin, A.N. et al., 1962, Physical pharmacy, 2th Edition, Lea and Febiger, Philadelphia. Moenajad, Y., 2001, Luka Bakar Pengetahuan Klinis Praktis, Ed. 2, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Mursito, B., 2004, Sehat Diusia Lanjut Dengan Ramuan Tradisional, Penebar Swadaya, Jakarta. Osol, A.H., 1975, Remigton Pharmaceutical Science, 15th edition, Mack Publishing Comp, Easton, Pennsyluania. Padda, M.S., 2006, Phenolic Composition And Antioxidant Activity Of Sweet Potatoes, http//:etd.Isu.edu/docs/available/e td-04062006-085455/ unrestricted/padda-dis.Pdf. Rahim, F., 2006, Formulasi Krim Minyak Kelapa Murni Untuk Penyubur Rambut, Laporan Penelitian Dosen Muda, Sekolah
Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis. Padang. Rukmana, R., 1997, Ubi Jalar Budi Daya dan Pasca Panen, Kanisius, Yogyakarta. Serial, F., 2005, Terapi Minyak Nabati Keampuhan VCO dan 16 Minyak Ajaib, Cetakkan ke-1, PT Samindra Utama, Jakarta. Setiaji, B., 2006, Membuat VCO Berkualitas Tinggi, Cetakan ke-2, Penebar Swadaya, Jakarta. Syamsuni, H., 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Jakarta. The National Formulary, 2007, USP 30/ NF 25 Volume III, United States of America. Voight, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Ed.5, alih bahasa oleh S.Noer, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta.
26