FORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL KORTEKS KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA HOUT MERR) DENGAN METODE DPPH Isriany Ismail, Gemy Nastity Handayany, A. Armisman, Watri Ratnasari Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
ABSTRACT The research has conducted the formulation and Effectiveness Test Ethanol Extract Antioxidant Cream Wood Java cortex (Lannea Coromandelica hout Merr) by DPPH method. This study aims to determine the concentration of the extract java wood (Lannea Coromandelica hout Merr) is effective as an antioxidant for cream formula. Formula cream tested the effectiveness of antioxidants with DPPH. Ethanol extract of the wood cortex java cream formulated in dosage forms by using various concentration of extract 0.03%, 0.3%, 3%. Comparative antioxidant is vitamin C used at a concentration of 0.05%. The test results showed that all the cream formulation has antioxidant activity. Formula cream timber cortex extract Java (Lannea coromandelica Hout Merr) showed antioxidant activity is the most effective formula containing extracts of 3% with the percent inhibition of 55.39% compared with the creamy formula of vitamin C with the percent inhibition of 53.76%. Keywords: Extract, Java Wood, Cream, Test Effectiveness, DPPH
PENDAHULUAN
Radikal
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat
terbebas
radikal bebas.
Asap
sinar matahari tertentu,
bermanfaat
dari
senyawa
sementara
rokok,
paparan
mengakibatkan
berlebih,
racun
normal
dan
obat-obat
polusi
udara
bebas
dalam bagi
dalam
kesehatan
jumlah
stress
jumlah
berlebih
oksidatif.
Oleh
karena itu, antioksidan dibutuhkan untuk dapat menunda
atau
menghambat
merupakan beberapa sumber pembentuk
reaksi oksidasi oleh radikal bebas (Niken
senyawa radikal bebas. Senyawa ini
widiastuti,2010).
merupakan molekul yang memiliki satu atau
lebih
berpasangan.
Dewasa ini, penggunaan senyawa
elektron
yang
tidak
antioksidan baik secara sistemik maupun
Elektron
yang
tidak
lokal semakin digemari karena dipercaya
berpasangan ini menyebabkan radikal
dapat
bebas
penyakit
menjadi
senyawa
yang sangat
mencegah serta
berbagai
melindungi
macam kulit
dari
reaktif terhadap sel-sel tubuh mencari
kerusakan yang disebabkan oleh radikal
pasangan dengan cara mengikat elektron
bebas. Penggunaan antioksidan topical
molekul sel (Wijaya, 1996). JF FIK UINAM Vol.2 No.3 2015
93
banyak ditemui pada sediaan kosmetik
sebagai
(Trifena,2012).
DPPH.
Sedian-sediaan yang beredar di masyarakat
adalah
krim.
Krim
atau
metode
a. Bahan Penelitian Bahan-bahan
yang
digunakan
lebih
adalah Air suling, korteks kayu jawa
terdispersi
(Lannea coromandelica Hout merr), 1,1-
dalam bahan dasar yang sesuai. (Ansel,
diphenyl- 2-picrylhidrazyl, etanol 96% ,
2008).
kertas saring, etanol p.a, alumunium foil,
bahan
satu
dengan
METODE PENELITIAN
merupakan bentuk sediaan setengah padat mengandung
antioksidan
obat terlarut atau
(Lannea
asam stearat, paraffin cair, gliserin, metil
coromandelica Hout merr) merupakan
paraben, propil paraben, vitamin C, setil
pohon yang banyak tumbuh di Indonesia
alkohol, span 80, tween 80,dan adeps
khususnya di Sulawesi selatan. Salah
lanae.
satu kandungan dari kayu jawa (Lannea
Pengumpulan dan Penyiapan Sampel
Kayu
jawa
Sampel yang digunakan adalah
coromandelica Hout merr) mengandung flavonoid, Flavonoid antioksidan Senyawa
tannin dapat
dan
terpenoid.
berfungsi
pencegah flavonoid
sebagai
korteks
kayu
diambil
dari
memiliki
ukuran dan
batang
Sampel korteks
bebas
dipisahkan
mengandung
gugus
dari
utama
dengan
lebar sekitar 10-15 cm.
antioksidan sebagai penangkap radikal karena
diperoleh
Jeneponto, Sulawesi Selatan. Korteks
radikal bebas. sifat
jawa
diambil
dan
dari batang kemudian
hidroksil yang bersifat sebagai reduktor
dibersihkan, dan dicuci dengan air bersih
dan
yang
dapat
bertindak
sebagai donor
mengalir.
Setelah
itu
sampel
bebas.
dikeringkan, kemudian dipotong-potong
Penelitian yang dilakukan di Thailand
kecil dan selanjutnya dihaluskan dengan
Universitay
cara diblender, sampel siap diekstraksi.
hidrogen
terhadap
Khan
radikal
Kaen
Faculty
Pharmaceutical
of
Sciences,
menunjukkan bahwa
ekstrak
etanol
Metode Ekstraksi Sampel
korteks
kayu
jawa
yang dapat menghambat
(Lannea coromandelica Hout merr) yang
radikal bebas DPPH pada konsentrasi
telah kering ditimbang sebanyak 500 gr
(IC50)
dimasukkan ke dalam wadah maserasi,
kayu
jawa
at
285.64
ยต g/ml
(Napat
dibasahi dengan etanol 96% 4000 ml
Prabmeechai, 2013) Berdasarkan alasan tersebut di
hingga terendam semua sambil diaduk,
penelitian
didiamkan 1 jam, kemudian ditambahkan
efektifitas
etanol hingga simplisia terendam. Wadah
sediaan krim ekstrak etanol kayu jawa
maserasi ditutup dan disimpan selama
atas,
maka
mengenai
dilakukan
formulasi
dan
JF FIK UINAM Vol.2 No.3 2015
94
24 jam di tempat yang tanpa pemaparan
sebagai larutan stock. Untuk konsentrasi
sinar matahari sambil sesekali diaduk,
15
selanjutnya disaring, dipisahkan antara
sebanyak 1,50 ml kemudian dicukupkan
ampas dan filtrat. Ampas diekstraksi
volumenya dengan etanol p.a hingga
kembali dengan pelarut etanol. Hal ini
10,0 ml dan diamati absorbansinya pada
dilakukan selama 3 x 24 jam. Filtrat yang
spektrofotometer.
diperoleh
dilakukan
kemudian
dipekatkan
dikumpulkan,
dan
cairan
ppm,
dipipet
larutan
Hal
untuk
DPPH
yang
sama
masing-
masing
konsentrasi 20 ppm, 25 ppm, 30 ppm
penyarinya diuapkan hingga diperoleh
dan 35
ekstrak etanol yang kental.
Pengukuran
Pembuatan Krim
gelombang Maksimum Larutan DPPH
Alat dan bahan disiapkan. Fase minyak dibuat
dengan
Panjang
Pengujian
dilakukan
dengan
melebur
Larutan DPPH 3,50 ml dengan etanol p.a
berturut-turut
adeps
lanae,
asam
sampai volumenya 10,0 ml dalam labu
stearat, setil
alkohol, span 80 di atas
ukur. Larutan ini kemudian dipindahkan
penangas air, kemudian di tambahkan
dalam
propil
didiamkan selama 30 menit dan amati
buat
paraben. dengan
Kemudian Fase air di
coklat
dan
absorbansinya pada panjang gelombang
paraben dalam air yang telah dipanaskan
400-800 nm. Panjang gelombang yang
hingga 70 C, kemudian di tambahkan
memberikan nilai absorbansi
gliserin dan tween 80. Emulsi dibuat
besar
dengan cara menambahkan fase minyak
gelombang maksimum DPPH.
kedalam fase air sambil diaduk dalam
Uji
lumpang hingga terbentuk corpus emulsi
kayu jawa terhadap DPPH
sedikit
stabil. demi
korteks
melarutkan
gelas
metil
yang
cara
wadah
kayu
ekstrak jawa
etanol (Lannea
tetapkan sebagai panjang
Aktivitas
Kemudian ditambahkan sedikit
di
paling
Krim
Ektrak
korteks
Sampel krim sebanyak 2,5 gram dimasukkan dalam lumpang, kemudian di
tambahkan
etanol
p.a
5,0
mL.
Coromandelica hout merr) gerus dalam
Selanjutnya dilakukan pemusingan pada
lumpang hingga terbentuk emulsi yang
sentrifuge selama 10 menit, lalu disaring
homogen.
dengan kertas saring hingga jernih. Filtrat
Krim
dimasukkan
dalam
wadah tertutup rapat.
kemudian
Pembuatan Larutan DPPH
tentukur 10 mL, ditambahkan 2,0 mL
pikril
dimasukkan
larutan
hidrazil)
volumenya dengan etanol p.a hingga 10
10,0
mg
kemudian dilarutkan dalam etanol p.a
mL, diinkubasi
dengan menggunakan labu ukur 100 ml,
selama
JF FIK UINAM Vol.2 No.3 2015
dan
labu
Ditimbang DPPH (2,2-difenil-1sebanyak
DPPH
dalam
pada
30 menit,
dicukupkan
suhu
370C
dimasukkan 95
dalam
kuvet, kemudian diukur
serapannya
pada
UV- Vis panjang
gelombang 514 nm.
bioaktif
yang terdapat dalam simplisia
karena memiliki polaritas yang tinggi, juga
berdasarkan
ekstraksi senyawa
fenolik seperti flavonoid dan tannin dari jaringan tumbuhan menggunakan pelarut
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses ekstraksi serbuk simplisia korteks
kayu
coromandelica
jawa
hout
(Lannea
merr)
etanol pada suhu kamar dengan cara maserasi. Berdasarkan hasil pengamatan
dilakukan
dengan menggunakan metode maserasi.
dari uji aktivitas krim
Hasil ekstraksi serbuk simplisia korteks
kayu
kayu
hasil bahwa formula
jawa
(Lannea
hout merr)
diperoleh
coromandelica ekstrak
kering
ekstrak
etanol
jawa terhadap DPPH diperoleh
konsentrasi
I
dengan
ekstrak 0,03% dengan
persen penghambatan sebesar 23,26%,
sebanyak 65 gram. Radikal bebas adalah molekul
formula II dengan konsentrasi ekstrak
memiliki
0,3%
yang
elektron
yang
tidak
dengan
persen
berpasangan sehingga bersifat reaktif
sebesar
dan tidak stabil sehingga cenderung
konsentrasi
untuk membentuk molekul yang stabil.
penghambatan
Oleh karena itu, antioksidan dibutuhkan
formula
untuk
atau
dengan persen penghambatan sebesar
oleh
14,23%, dan formula V sebagai control
dapat
menghambat
menunda reaksi oksidasi
IV
formula III dengan
3%
dengan
persen
sebesar
sebagai
55,28%,
control
negarif
positif dengan persen penghambatan
radikal bebas. (Sjamsul,2010). Berdasarkan
45,12%,
penghambatan
kemampuannya
sebagai antioksidan (anti radikal bebas)
sebesar
53,75%
dapat
dlihat
pada
lampiran 2.
maka ekstrak ini diformulasikan dalam
Dari hasil pengujian aktivitas krim
bentuk sediaan krim. Antioksidan dalam
antioksidan
sediaan topikal diharapkan menangkap
masing-masing formula
radikal bebas yang mengenai kulit serta
F4, F5 yang paling efektif sebagai krim
radikal
antioksidan
bebas
lain
yang
ada
pada
dari
DPPH
untuk
F1, F2, F3,
ekstrak
korteks
kayu jawa adalah F3 yang mengandung
lingkungan. Ekstrak kayu jawa
terhadap
simplisia
dilakukan
korteks
menggunakan
ekstrak sebesar 3% dengan persen penghambatan sebesar
metode maserasi menggunakan cairan
ini
penyari
penelitian yang sama terhadap
etanol
96%.
Etanol
adalah
dibuktikan
55,28%.
pelarut organik yang dapat menarik
dengan
sebagian
mengandung
besar
senyawa-senyawa
JF FIK UINAM Vol.2 No.3 2015
setelah
Hal
dilakukan DPPH
menggunakan krim yang bahan
aktif vitamin
C
96
sebagai kontrol positif yaitu F5 dengan
yang
persen
antioksidan
penghambatan
sebesar
53,75%.
paling
adalah
mengandung
Dalam
hal
ini,
nilai
persen
penghambatan F3 adalah nilai yang
dengan
efektif
sebagai
formula
ekstrak
persen
yang
sebesar
3%
penghambatan
sebesar 55,39%.
setara dengan persen penghambatan kontrol positif
dari
krim
yang
mengandung vitamin C. Penelitian ini juga dilakukan terhadap krim
KEPUSTAKAAN Ansel, H.C. Pengantar Bentuk Sediaan
tanpa
Farmasi,
Edisi
ke-4.
Farida
adanya kandungan bahan aktif dengan
Ibrahim, penerjemah. Jakarta: UI
maksud
Press.2008. Hal. 12
apakah
ada pengaruh dari
masing-masing bahan yang digunakan dalam
pembuatan
antioksidan
dan
penghambatannya sebesar 14,23%.
Joseph
Stalin,
A
krim
sebagai
terlihat
persen
Scaveing
terhadap
DPPH
Coromandelica
Zat
yang
Antioxidant
berefek
and
on
Free
Property
the
Radical
of
Bark
Lannea Extract.
Pharmaceutical Sciences. 2013.
antioksidan pada ekstrak korteks kayu jawa yaitu flavonoid. Senyawa-senyawa
Study
Hal. 4 Napat
Prabmechai.
Screening
terlarut dalam etanol, dan pelarut yang
of Antioxidant,
digunakan dalam penelitian ini adalah
and Antibacterial Activities from
etanol, sehingga dapat diketahui bahwa
Extracts
salah satu penyebab adanya aktivitas
coromandelica (Houtt.). Faculty of
yang tinggi dari formula krim antioksidan
Pharmaceutical
ekstrk kayu jawa
Clinicallaboratory
section,Khan
Kaen
Khan
adalah keberadaan
senyawa flavonoid didalamnya.
Antityrosinase
of
University,
Lannea
Sciences.
Kean,
Thailand KESIMPULAN
Niken Widiastuti. Pengukuran Aktivitas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan,
dapatdisimpulkan
Antioksidan CUPRAC,
dengan DPPH,
dan
Metode FRAP
bahwa:
serta korelasinya dengan Fenol
1. Sediaan krim ekstrak etanol korteks
dan
Flavonoid
pada
enam
kayu jawa (Lannea coromandelica
tanaman. Fakultas MIPA. Bogor:
Hout
Institut Pertanian Bogor. 2010.
merr
)
memiliki
aktivitas
antioksidan
Hal. 9
2. Sedian krim ekstrak korteks kayu jawa (Lannea coromandelica Hout merr)
JF FIK UINAM Vol.2 No.3 2015
97
Sjamsul A. 2010 Radikal bebas.pdf. http://
www.pediatrik.com
MIPA.
8
Depok:
Universitas
Indonesia. 2010. Hal. 12 Wijaya, A. Radikal Bebas dan Parameter
agustus jam 20.00 wita Trifena. Analisis Uji In Vitro dan In Vivo
Status
Antioksidan,
Forum
Ekstrak Kombinasi Kulit Manggis
Diagnosticum, Prodia Diagnostic
dan
Educarional Services. 1996. Hal.
Pegagan
Antioksidan.
sebagai
Skripsi
Krim
Fakultas
12
Lampiran 1. Formulasi Krim Formula krim antioksidan (%) Bahan
Kegunaan
FI
F II
F III
F IV (-)
F V (+)
Ekstrak kayu jawa
Zat aktif
0,03
0,3
3
-
-
Vitamin C
Pembanding
-
-
-
-
0,05
Parafin cair
Pembentuk massa
5
5
5
5
5
Asam stearat
Penstabil
5
5
5
5
5
Setil alcohol
Pengemulsi
5
5
5
5
5
Gliserin
Emollient
15
15
15
15
15
Adeps lanae
Basis
5
5
5
5
5
Tween 80 Span 80
Emulgator
5
5
5
5
5
Metil Paraben
Pengawet
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
Propil Paraben
Pengawet
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
Air suling
Pelarut
100
100
100
100
100
Lampiran 2 . Hasil Pengujian Antioksidan Krim Ekstrak Korteks Kayu Jawa Formula Krim
Konsentrasi (%)
Perendaman (%)
Absorbansi Kontrol
I
0,03
23,26
0,639
II
0,3
45,12
0,639
III
3
55,28
0,639
IV
-
14,23
0,639
V
0,05
53,75
0,638
JF FIK UINAM Vol.2 No.3 2015
98