FORMAT SIARAN ACARA IBADAH STARADIO TANGERANG-BANTEN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)
Oleh:
BUNGAWANTI
NIM.103051028489
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN IStAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FORMAT SIARAN ACARA IBADAH STARADIO TANGERANG-BANTEN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)
Oleh Bunga Wanti NIM : 103051028489
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007/1428H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Format Siaran Acara Ibadah Staradio Tangerang-
Banten" telab diujikan dalam sidang munaqosyab Fakultas Dakwab dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullab Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2007. Skripsi ini telab diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata Satu (S-1). Pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 31 Agustus 2007
Sidang Munaqosah
Ketua
Sekretaris
Merangkap Anggota
Merangkap Anggota
:-".:::=~ Dr. Murodi, M.A NIP. 150 254 102
Anggota
Penguji I
Dr. H. A. Wahib Mu'thi NIP. 150 183 152
L~M.A
Drs. M. 150 268 782
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S-1) di UIN Syarif Hidayatnllah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 31 Agustus 2007
Bunga Wanti
ABSTRAK Bunga Wanti "Format Siaran Acara lbadah Staradio Tangerang-Banten"
Begitu banyak yang tidak diketabui tentang hukum-hukum agama islam, begitu banyak pula masalab-masalab yang terjadi disekitar kita yang erat hubungannya dengan agama Islam, namun terkadang tidak tabu bagaimana solusinya. Melalui siaran ibadab di Staradio dapat leluasa bertanya tentang syari' at Islam, hukum Islam, masalab kehidupan dan lain-lain. Acara ini dipandu oleh penyiar dan narasumber yang dapat menyejukan hati karena para pendengar dapat berkomunikasi atau bertanya secara langsung via telpon atau sms. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis mengangkat beberapa permasalaban yang kiranya layak diketabui seperti apa siaran ibadab di Staradio, diantaranya bagaimana format siaran ibadab Staradio? Pesan apa yang diangkat dalam program ibadab Staradio? Dan metode apa yang digunakan dalam penyampaian acara ibadab? Format program ibadab dilakukan secara dialog interaktif. Dengan melakukan komunikasi dua arab, yang pendengar bisa bertanya langsung kepada narasumber melalui telepon atau sms. Lalu pesan yang diangkat biasanya berisikan tentang permasalaban keseharian yang dilandasi berdasarkan al-Quran dan hadits. Sedangkan metode yang digunakan dalam acara ibadab di Staradio adalab metode ceramab dan tanyajawab. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata format ditejemabkan sebagai ukuran, bentuk atau segi. Jika mengambil pengertian dari buku Modul Penyiaran Radio Siaran, karya Mulyono babwa format adalab suatu bentuk atau rupa yang mempunyai kaidab tertentu atau norma tertentu dan lazim digunakan oleh umum, yaitu dalam bidang penyiaran. Sedangkan metode, menurut buku Metode Dakwab karya Munzier Suparta dan Harjani Hefni, dalam babasa Yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam babasa Arab disebut Thariq Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Ditambab dengan penelitian lapangan yang dilakukan di Staradio. Siaran ibadab yang merupakan salab satu siaran keagamaan di Staradio 107,3 FM Tangerang dan disiarkan setiap hari senin sampaijumat mulai pukul 17.00-18.00 WIB. Siaran ibadab ini disajikan secara live (langsung) dengan pendengar yang berada di rumab atau di kendaraan, dan pendengar bisa merespon langsung kepada penceramalmya. Staradio merupakan salab satu stasiun radio milik swasta dan radio nomor satu di Tangerang. Yang menyuguhkan berbagai macam informasi, diantaranya hiburan, berita atau informasi pendidikan, siaran keagamaan dan sebagainya.
KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu mencurahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kita masih berada diatas bumi ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Sholawat teriring salam senantiasa tercurah kepada penyeru kebenaran. Pembawa keberkahan Rasulullah SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Yang sepanjang hidupnya selalu memikirkan umatnya, agar mereka selamat dan sejahtera di dunia maupun di akhirat. Penulis tidak dapat membayangkan betapa banyak rintangan yang harus dihadapi baik dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun dengan modal keyakinan, ketekunan dan kesabaran yang ekstra semua itu dapat diatasi dengan baik. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis sangat menyadari tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati penulis merasa berkewajiban untuk menyampaikan terima kasih tak terhingga atas bantuan baik materil maupun moril, kepada: I. Bapak Ors. Wahidin Saputra, M.A. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, sekaligus dosen pembimbing skripsi, yang telah membimbing dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Murodi, M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Ors. Arif Subhan, MA selaku Pudek I, Bapak Ors. H. Mahmud Jalal, MA, selaku Pudek II, dan Bapak Ors. Study Rizal LK, MA, selaku Pudek III. 4. Ibu Umi Musyarafah, M.A, Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang telah banyak memberikan nasihat kepada penulis. 5. Untuk semua para dosen yang telah mengajari dan membimbingku selama belajar di
6. Untuk Papa Kurniawan dan Mama Hetty Suhaeti tercinta, terima kasih atas kasih sayang dan
pengorbanannya
selama
ini,
dengan
dukunganmu
akhirnya
penulis
bisa
menyelesaikan skripsi ini. 7.
Semua redaksi STARADIO, terutama Mas Dharma dan Mba Lolita danjuga semua para ustadz yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di STARADIO dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
8. Adik-adikku tersayang, Shelvy, Meilisa dan Devin yang telah menghiburku di saat jenuh dan sakit. 9.
Sahabat-sahabat KPI B, terutama Ershad, Lutpiah (Buie), Jarmadi (Jarwo), Bobby, Zaki, Zaelani (Penyox), Ulfa, Malih, dan semua teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya.
I 0. Sahabat-sahabatku, terutama Dara, Lita, Cathy, Hadi, Jojon. Terima kasih atas dukungan
dan menemani penulis ketika dalam kesulitan.
11. Untuk Alfi (Mylovebuzz) makasih atas perhatian dan dukunganmu, yang telah memberi motivasi agar skripsi ini cepat selesai.
Akhirnya penulis hanya bisa berdoa semoga semua pihak yang telah memberi perhatian dan membantu kelancaran studi penulis, mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Jakarta, Juli 2007 Penulis
DAFTARISI LEMBARPERNYATAAN ABSTRAK ...................................................................................................... KATAPENGANTAR....................................................................................
n
DAFT AR ISi ..................................................................................................
iv
DAFT AR TABEL. ················ .. ······· .............. ······ ·········. ········· ....
VI
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..... ....................... ....................
8
D. Metodologi Penelitian..............................................................
9
E. Tinjauan Pustaka......................................................................
10
F. Sistematika Penulisan ..............................................................
11
LANDASAN TEORI ...................................................................
13
A. Ruang Lingkup Radio..............................................................
13
1. Pengertian Radio................................................................
13
2. Sejarah dan Perkembangan Radio.....................................
16
B. Pengertian Format Siaran.........................................................
19
C. Pengertian Ibadah............................................ . . . . . . ...
23
1. Dasar dan Tujuan Ibadah...................................... ..
25
2. Ruang Lingkup Ibadah..........................................
26
3. Bentuk-bentuk Ibadah.. .. . ... .. . ... .. ... . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . ..
28
BABI
BAB II
BAB III
BAB IV
GAMBARAN UMUM STARADIO ..........................................
34
A. Sejarah Berdirinya Staradio ...................................... ...............
34
B. Visi dan Misi Staradio .............................................................
35
C. Struktur Organisasi Staradio ....................................................
35
D. Program Staradio .....................................................................
37
ANALISIS FORMAT SIARAN ACARA IBADAH STARADIO ..................................................................................
43
A. Format Siaran Acara Ibadah ....................................................
43
B. Isi Pesan dalam Format Acara Ibadah .....................................
48
C. Metode yang digunakan pada Acara Ibadah............................
53
PENUTUP.....................................................................................
56
A. Kesimpulan. .... ....... ............ ................ .... ..... ... ........... ........... .. ..
56
B. Saran-saran...............................................................................
57
DAFTARPUSTAKA.....................................................................................
58
BAB V
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. 2. 3. 4.
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4
Program Harian Acara Ibadah ..................................... 37 Program Mingguan Acara Ibadah ................................. 37 Format Acara Ibadah ................................................ 46 Kategorisasi Siaran Ibadah ......................................... 50
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kondisi ini ditandai dengan tidak ada lagi jarak yang tidak dapat dijangkau oleh manusia, dimanapun orang berada dapat berkomunikasi
dengan siapa saja berkat menggunakan media komunikasi. Berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi di belahan dunia dengan secara cepat dapat diketahui oleh manusia di benua yang lain. Masyarakat pada saat ini pada hakikatnya sedang berada dalam satu peralihan memasuki abad baru yang dijuluki dengan abad teknolo.gi komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi ini menawarkan pada komunikasi yang tidak terbatas oleh sekat-sekat batasan negara. Kemajuan teknologi komunikasi tersebut menghantarkan umat manusia pada satu kemudahan untuk berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan antara manusia dengan yang lainnya hanya dapat dilakukan dengan berkomunikasi, itu sebabnya berkomunikasi merupakan kebutuhan manusia yang berarti menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, perasaan, dan hati nurani kepada orang lain baik secara verbal maupun non verbal, langsung maupun tidak langsung. Di antara media massa komunikasi elektronik yang cukup berhasil menarik perhatian orang adalah radio. Hal ini karena radio memiliki peranan yang sangat signifikan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai pengaruh
2
luas. Sebagai media elektronik non visual, radio mempunyai kekuatan besar sebagai sarana pendidikan serta agen perubahan sosial. Di banyak Negara berkembang, UNESCO melakukan eksperimen mengenai
pemanfaatan media radio untuk peningkatan pengetahuan
masyarakat. Kesimpulannya, radio merupakan sarana yang bagus untuk program pendidikan. 1 Seiring menjamurnya sarana komunikasi massa baik cetak maupun elektronik saat ini mayoritas hanya memanfaatkan kepada hal-hal yang bersifat hiburan saja, padahal radio sebagai media komunikasi massa yang memiliki tiga fungsi yaitu mendidik (to educate), menginformasikan (to inform), dan menghibur (to intertain).2 Radio sebagai media audio berada pada kekuatan suara, sehingga profesionalisme penyiar radio dapat dengan mudah
diide~tifikasikan
melalui
kata-kata lisan (spoken words) dan unsur efek suara (sound effect). Pada televisi yang audio visual orang akan merubah saluran (channel) jika saluran yang ditayangkan kurang menarik. Pendengar radio akan mencari gelombang Jain ketika acara pada sebuah siaran tidak menarik. Selain keakraban dengan pendekatan bahasa yang digunakan oleh penyiar yang menjadi ha! penting atas tetapnya pendengar pada salah satu saluran. 3
1
Antonio Dannanto, Teknik Penulisan Naskah Radio, (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 1998), cet ke-1, pengantar penulis, h. 8. 2
Onong Uchayana Effendi, //mu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Rosda Karya, 1994), eel ke-8, h. 149-150.
3
Dalam prakteknya, kapabilitas seorang awak siar dalam memformat penyiaran adalah salah satu faktor berpengaruh bagi jumlah pendengar. Penyiaran radio juga mempunyai kisi-kisi tipikal kbalayaknya yang dituju. Hal ini untuk menyesuaikan program acara yang akan disampaikan dengan segmen khalayaknya. Penentuan-penentuan program acara yang akan disampaikan dengan menyesuaikan kbalayaknya ditentukan dengan beberapa aspek sebagai berikut: I . Memutuskan tingkat intelektual yang akan dicapai kbalayak. 2. Meneliti latar belakang kbalayak. 3. Menentukan situasi mendengarkan yang disukai kbalayak. 4. Menentukan selera kbalayak, ditinjau dari siaran hiburan informasi dan mendidik. 4 Penentuan program di atas tentu saja sangat berkaitan dengan program siaran yang bersifat ceramah, dialog interaktif atau diskusi. Untuk program acara semacam ini, pihak pengelola terutama pihak program manajer harus terlebih dahulu memiliki tingkat intelektual, latar belakang dan selera kbalayak agar masyarakat dapat mengikuti program yang disuguhkan pengelola dan untuk menghindari kebingungan kbalayak tentang materi yang disampaikan dalam penyiaran. Penentuan program ini, penyesuaian bukan ditinjau dari muatan materi namun pola penyampaian yang disesuaikan oleh nara sumber yang bisa memahami selera pendengar.
4
Disamping penentuan program acara, juga perlu untuk menentukan materi siaran. Pentingnya penentuan meteri siaran adalah untuk menyesuaikan materi program acara dengan tipikal khalayak yang dituju. Penentuan materi siaran ini meski memiliki khalayak tertentu yang dituju, pada prakteknya masyarakat yang kompleks menjadi target umum. 5 Adapun materi-materi program siaran yang ditentukan menyangkut tiga dasar program siaran radio, sebagai berikut: l. Pada siaran hiburan, hiburan yang disiarkan akan disesuaikan dengan tipikal khalayaknya. Seperti apa yang membuat mereka tertawa dan apa lagu favorit mereka. 2. Pada siaran informasi, jenis siaran informasi akan disesuaikan dengan minat khalayak. Seperti apa pokok persoalan yang diminati khalayak adan apa yang relevan dengan mereka. 3. Pada siaran pendidikan, sebelumnya gatekeeper sesudah mengambil -latar belakang status pendidikan rata-rata kha!ayaknya. Sehingga proses pendidikan dapat mengena secara efektif. Seperti, apa topik yang bermanfaat bagi khalayak dan apa yang akan khalayak lakukan dengan topik itu. Da!am siaran pendidikan ini, diterapkan apa-apa yang diinginkan oleh pihak gatekeeper seperti: a. Menumbuhkan minat. b. Membuat khalayak menyadari akan adanya masalah, isu atau kejadian. c. Mengalihkan pengetahuan. d. Mendorong perubahan perilaku. 6 Kemampuan mengemas teknologi komunikasi ikut mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, termasuk didalarnnya kegiatan dakwah sebagai salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan. Dakwah sebagai salah satu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan pada perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu. Artinya dakwah 5
Andrew Boyd, Journalism Media of Radio and TV News, (New York Press,
.,.Aiti,-,..., 1 nnn\
t...
..,
5
dituntut agar dikemas dengan terapan media komunikasi sesuai dengan aneka mad'u yang dihadapi. Berdakwah berarti meneruskan tugas Rasulullah Saw untuk menyeru agar manusia lebih mengerti, memahami, dan menghayati (mengimani) serta mengamalkan ajaran Islam, dalarn arti merubah perilaku manusia dari ingkar kepada perilaku yang taat atau yang semakin islarni. Dakwah merupakan usaha untuk menyebarluaskan Islam dan merealisasikan ajarannya di tengahtengah kehidupan manusia. Thomas W. Arnold, seorang intelektual barat mengatakan bahwa: "Islam adalah agama dakwah (missionary
religius), ialah agarna yang didalam
usahanya menyebarluaskan kebenaran dan mengajak orang yang belum mempercayainya
dianggap
sebagai
tugas
suci
oleh
pendiri
dan
penggantinya". 7 Islam adalah agama dakwah, artinya agarna yang selalu mendorong umatnya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya. Dakwah sebagai suatu usaha mengajak manusia kejalan Allah akan senantiasa eksis manakala ditunjang dengan melibatkan unsur-unsurnya, yaitu penyeru (da 'i), yang diseru (mad'u), pesan, metode, tajuan serta media. Artinya mensyiarkan dan mengembangkan dakwah Islam tidak hanya dengan kelengkapan konsep saja, disamping itu perlu usaha yang sungguhsungguh dalam menyebarkan serta menyuburkannya. Usaha yang harus di tempuh tidak lain dakwah itu sendiri. 7
Thomas W. Arnnlrf Tho P .. ,,,,.,..z..:.,,~ _r 1 - ' -
..,
•
•
-
•
6
Di dalam al-Quran banyak ayat-ayat yang memerintahkan agar urnat Islam senantiasa menggerakan dan menggiatkan usaha dakwah, sehingga ajaran Islam dapat senantiasa tegak dan dianut oleh urnat manusia. Apa sebabnya maka Islam harus disiarkan, karena Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Suatu ajaran yang dijamin dapat mewujudkan kehidupan aman dan sejahtera, lahir dan batin. Pada hakikatnya dakwah adalah menyeru kepada urnat Islam untuk menuju ke jalan kebaikan, memerintahkan yang ma'ruf dan mencegah yang munkar dalam rangka memperoleh kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat kelak. Kewajiban berdakwah terletak pada setiap persoalan atau individu seorang muslim berdasarkan kemampuan maupun profesi masing-masing beserta cara dan media yang dimiliki. Sedangkan materi dakwah ini mencakup segala aspek kehidupan manusia dengan berlandaskan kepada ajaran agama Islam. Dalam berdakwah Allah SWT mewajibkan bagi siapa saja urnat muslim di muka burni ini. Sebagaimana dalam finnan Allah SWT :
"I" _p~ 0*-j ,.,.J J~4,,. 0J:;t;j _;JI Jl,,. 0)>:.t; ~I ~ flj ,,. ,,. "" .-o,,.
o,,-
o
o,,.,,..
(1-t: 0\_r-Y Ji) Artinya:
>o
0~1 ~ ~~jfj , ,
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan dan menyeru kepada yang ma 'ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung".(Q. S Ali-Imran:l04)
8
I. Bagaimana format siaran acara ibadah Staradio? 2. Pesan apa saja yang diangkat dalam program acara ibadah Staradio? 3. Metode apa yang dignnakan dalam penyampaian acara ibadah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian I. Tuj uan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulis ini adalah: a. Untuk menjelaskan format siaran acara ibadah Staradio. b. Untuk mengetahui pesan apa saja yang diangkat dalam acara ibadah Staradio. c. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam acara ibadah Staradio. 2. Manfaat Penelitian a. Segi Akademis Sebagai tambahan referensi atau perbandingan bagi studi-studi selanjutnya, serta akan menambah jumlah studi mengenai format penyiaran radio khususnya pada siaran keagamaan. b. Segi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan masukan
(input)
bagi
pihak pengelola
Staradio
untuk
Iebih
meningkatkan format acara ibadahnya. Dan menambah wawasan bagi praktisi dakwah serta menjadikan radio sebagai sarana altematif untuk mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai keislaman secara efektif
9
D. Metodologi Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian Serta Sumber Data Yang menjadi subjek penelitian adalah Radio Suara Tunggal Angkasa Raya (Staradio). Objek penelitiannya adalah format penyiaran keislaman pada acara "lbadah Staradio." Dalam penelitian ini, sumber data utama adalah format acara Ibadah Staradio yang penulis jadikan sebagai sumber bacaan untuk penulisanskripsi ini dan sumber-sumber Jain yang terkait. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah suatu pengumpulan data dengan mengamati langsung terhadap objeknya. Teknik observasi ini dilakukan dengan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti, dengan melihat langsung ke Staradio. b. Interview (Wawancara)
Interview
atau
wawancara
adalah
teknis
dalam
upaya
menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data. Teknis yang digunakan adalah interview bebas terpimpin yaitu penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak Staradio yang telah disiapkan, kemudian langsung dijawab oleh pihak Staradio dengan bebas terbuka, yaitu Dra. Lolita (CSO), Mas Dharma (Penyiar), Ustadz Mustaqim AlAnshori, Ustadz Abdul Hamid Aribathi, dan Ustadz Nirwan
10
c. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara mencatat program berupa catatan-catatan formal suatu lembaga kegiatan. Dalam hal ini data yang dilacak adalah gambaran umum format siaran pada acara Ibadah Staradio dan dokumen-dokumen lainnya yang ada relevansinya dengan penelitian ini. d. Teknik Analisis Data Dari data yang telah penulis kumpulkan yaitu berupa format siaran penulis artikan sebagai pola, bentuk atau susunan sebuah mata acara yang akan disiarkan pada waktu yang telah ditentukan Staradio. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu cara melaporkan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan mengklasifikasikan serta mengolahnya kemudian dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan. Adapun kesimpulan yang akan penulis dapatkan adalah menerangkan format acara Ibadah di stasiun Staradio. Untuk melakukan analisis data maka dilakukan kategorisasi dalam acara ibadah, yaitu: aqidah, akhlak dan syariah.
E. Tin.jauan Pustaka
Menurut Antonius Darmanto pengertian format siaran adalah sebagai bentuk kepribadian suatu penyiaran radio sebagaimana tercermin dari segi siarannya. 8 Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana sebuah siaran dikomunikasikan kepada pendengar. Format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalavak sec~r~
11
spesifik dan untuk kesiapan berkomunikasi dengan stasiun komunikasi lainnya. Sedangkan menurut Darmanto Sastro Subroto format adalah sebagai bentuk atau rupa yang mempunyai kaidah tertentu atau norma tertentu yang lazim dipergunakan oleh umum, dimana pengertian umum disini adalah badan penyiaran. Setiap stasiun pada dasarnya harus mempunyai format yang jelas. Format setiap stasiun dapat menjadi ciri khas dari stasiun radio yang bersangkutan. Hal ini juga dapat menunjukan spesialisasi bagi pemancarpemancar radio yang sekarang ini semakin banyak ditemukan. Dengan demikian format adalah kemasan yang mengemas program pagi, siang, sore, malam dan dini hari. Kesemuanya diformulasikan dalam rencana siaran mingguan, bulanan, tahunan. Kemasan ini menjadi ciri dari sebuah radio yang dapat dilihat dari siaran kata dan musik.9 Penulis dapat memahami bahwa radio merupakan media massa. Setiap stasiun radio harus mempunyai format yang jela$ Format ini dapat menjadi cirri dari stasiun radio yang bersangkutan. Secara langsung format radio akan menentukan khalayak.
F. Sistematika Penulisan Untuk
lebih
mudah pembatasan
skripsi
ini,
secara
sistematis
penulisannya dibagi ke dalam menjadi lima bab. Adapun sistematika yang \
dimaksud sebagai berikut:
/
12
Bab I
Pendahuluan: yang berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan teori yang berisikan: ruang lingkup radio yang berisikan pengertian radio, sejarah dan perkembangan radio. Kemudian pengertian format siaran dan pengertian ibadah meliputi dasar dan tujuan ibadah, ruang lingkup ibadah, dan bentuk-bentuk ibadah.
Bab III
Gambaran umum Staradio: sejarah berdirinya Staradio, visi dan misi Staradio, Struktur organisasi Staradio dan program Staradio.
Bab IV
Bab ini merupakan bab inti yang di dalarnnya diuraikan tentang Analisis format siaran acara ibadah Staradio yang berisikan bagaimana format acara ibadah, pesan dalam penyampaian acara ibadah, dan metode yang digunakan dalam acara ibadah.
BabV
Penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Ruang Lingkup Radio 1. Pengertian Radio
Secara etimologi radio menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah "pengiriman suara atau bunyi melalui udara". 1 Dalam kamus ilmiah !
popular radio diartikan sebagai pesawat pengirim atau penerima atau penerima gelombang siaran.2 Ada juga yang mengartikan "radio is method of sending and receiving signal, message, dialogue, music, and other sound by electricity wave without using wires" (Radio adalah suatu sistem pengiriman dan penerimaan sinyal, pesan, pembicaraan, musik, dan bunyi lain oleh gelombang elektronik tanpa menggunakan kabel).3 Begitu juga dalam Illustrated work encyclopedia: "Radio is method ofsending sound for long distance by using of electricity but without wires" (Radio adalah metode pengiriman bunyi atau suara dalam jarak jauh oleh gelombang elektronik tanpa menggunakan kabel).4 Pengertian radio siaran secara terminologi seperti didefinisikan di dalam peraturan pemerintah sebagai berikut: 1
Jndrawan WS, Kamus Bahasa Indonesia, {Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet, ke-1 h.
719 2
Pius A. Pratanto dan Dahlan Al-Bahri, Kamus Ilmiah Popu/er, (Surabaya: Arkola, 1994), h. 648 3
Adams. Lewis M, Websted New American Dictionary Book Income, (New York:I958), h. 806-807
14
a. Radio siaran adalah radio yang langsung ditujukan kepada urnurn dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media. b. Peter Salim mengartikan "radio sebagai informasi yang disiarkan melalui radio atau usaha penyiaran berita melalui radio. c. Pengertian radio secara keseluruhan adalah sistem gelombang suara yang dipancarkan dari suatu stasiun kemudian dapat diterima oleh berbagai pesawat penerima baik dirurnah, dimobil dan sebagainya. Dengan kata lain radio adalah alat pemancar suara atau alat penerima pemancar suara. Dari pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa radio merupakan alat pemancar suara dan gelombang penyiaran dan penerimaan radio yang mengubah suara menjadi gelombang elektronik yang diterima oleh antena penerima dan diubah kembali menjadi gelombang suara. Radio
memang memiliki
banyak kelebihan
dan memiliki
kesederhanaan bentuk (portability) dan kemampuan yang tinggi untuk menjangkau setiap pendengar yang sedang melakukan kegiatan-kegiatan lain. Keefektifan radio semakin didukung oleh produk teknologi mutakhir seperti pemancar sistem frequency modulation (FM) transistor dan lain sebagainya. Salah satu keunggulan radio adalah saluran satelit yang lebih sedikit diperlukan oleh radio dibandingkan dengan televisi. Kemampuan teknis yang baru dari radio setelah dikombinasikan dengan telepon. Menurut Asmuni Syukir memiliki keutamaan radio diantaranya yaitu: I. Program radio dipersiapkan oleh ahli sehingga bahan yang disampaikan benar-benar berbobot/bermutu. 2. Radio merupakan bagian dari masyarakat. 3. Harga dan biaya cukup murah sehingga masyarakat mampu membelinya.
15
5. Radio mampu menyampaikan kebijakan informasi secara tepat dan akurat. 6. Pesawat radio mudah dibawa kemana-mana. 5 Menurut Ton Kertapati pada dasarnya radio merupakan medium untuk bercerita yang dalam permulaannya segala apa yang disiarkan mempunyai bentuk cerita, namun di dalam bercerita itu diikuti dengan faktor lain yang membedakannya dengan surat kabar yaitu efek, suara, musik dan dialog. 6 Disamping itu, radio merupakan alat atau sarana yang di dalarnnya terkandung arti penerangan, ajakan, pendidikan dan hiburan yang mampu menggugah manusia untuk berbuat baik dan meninggalkan kemungkaran. 7 Dengan adanya suatu teknologi komunikasi khususnya radio, khalayak akan mendapat hiburan yang dapat dijadikan suatu kegiatan yang bersifat positif. Sebagai salah satu media elektrik, radio mempunyai sifat-sifat yang khas yang dapat dijadikan kekuatan dalam menyampaikan pesan informasi kepada masyarakat. Radio mempunyai lambang dalam komunikasi yang bersifat auditif, karena radio tidak menuntut khalayaknya untuk memiliki kemampuan µntuk membaca, tidak untuk kemampuan melihat, melainkan sekedar kemampuan mendengar. 8
' Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h. 176 6
Ton Kertapati, Dasar-dasar Publishing dalam Pengembangan Menjadi I/mu Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet. Ke-3, h. 205 7
J. B. WahyudL Komunikasi Jurna/istik: Penf!etahuan Praktis Kewartawnnnn
s,,.nt
16 Media auditif dalam pemahaman komunikasi merupakan alat komunikasi yang berbentuk hasil teknologi canggih dalam wujud hardware, media auditif dapat ditangkap melalui indera pendengaran.
Perangkat
auditif ini
pada umurnnya
adalah
alat
yang
dapat
dioperasionalkan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah. Materi yang disampaikan melaui media auditif dan akan mencapai sasaran dakwah dalam jarak jauh. Dengan demikian radio dapat dikatakan suatu/alat komunikasi yang dapat menyampaikan pesan yang merupakan berupa hiburan, pendidikan, informasi yang dapat menjangkau jarak jauh.
2.
Sejarah Perkembangan Radio
Perkembangan
radio
dimulai
dari
penemuan phonograph
(gramofon), yang juga bisa memainkan rekaman, oleh Edison pada tahun 1877. Pada saat yang sama James Clerk Maxwell dan Helmholtz Hertz melakukan eksperimen elektromagnetik untuk mempelajari fenomena yang kemudian dikenal sebagai gelombang radio. Keduanya menemukan bahwa gelombang radio merambat dalam bentuk bulatan, sama seperti ketika kita menjatuhkan sesuatu pada air yang tenang. Riak gelombang yang dihasilkan akibat benda yang jatuh tersebut secara sederhana dapat menggambarkan bagaimana gelombang radio merambat. Jumlah gelombang radio diukur dengan satuan Hertz. 9
17
Selanjutnya sistem radio pertama dibuat oleh Gugleimo Marconi, Italy (1874-1937). Radio kemudian menjadi media komunikasi yang paling populer karena berbagai kelebihan yang terkandung di dalamnya. Seperti radio dapat didengar dimanapun dan kapanpun. Radio juga dapat menjangkau khalayak (audience) yang lebih luas, kecepatan dalam . IO . " menyampai'k an m1ormas1. Sebagai media massa yang muncul belakangan, radio baru berperan selama tujuh puluh enam tahun lebih lama ketimbang kehadiran media massa elektronik televisi yang baru empat puluh enam tahun setelah adanya beberapa penemuan teknologi telepon, telegraf, fotografi dan rekaman suara. Radio pada mulanya merupakan teknologi yang mencari kegunaan, bukaimya sesuatu yang lahir sebagai respon terhadap suatu kebutuhan pelayanan baru. Menurut Raymond Williams (1975). " berbeda dari jenis teknologi komunikasi terdahulu, radio merupakan sistem yang dirancang terutama untuk kepentingan transmisi dan penerimaan yang merupakan proses abstrak, yang batasan isinya sangat terbatas atau bahkan sama sekali tidak ada". Tidak dapat disaingkan lagi, radio pada mulanya hanya . merupakan suatu teknologi. Setelah itu, barulah radio berperan sebagai alat pelayanan. Inovasi terpenting yang terdapat pada radio ialah kemampuannya dalam menyajukan komentar atau pengamatan langsung pada saat suatu kejadian berlangsung.
18
Namun demikian, karena banyak peristiwa yang perlu diketahui oleh publik telah direncanakan sebelumnya, maka penambahan kadar aktualitas juga terbatas. Hal penting dalam sejarah radio ialah ketatnya peraturan, pengendalian atau pemberian izin yang dilakukan oleh pihak penguasa. 11 Hal ini seperti yang terjadi di Indonesia dalam mengatur regulasi penyiaran khususnya pada media komunikasi massa radio siaran. Pada 1982, siaran gelombang pendek oleh radio swasta mulai berkurang. Stasiun mulai mengincar AM dan sejak 1987 FM yang menawarkan transmisi yang lebih jelas untuk jarak-jarak pendek. Regulasi pemerintah menetapkan kekuatan maksimal transmisi, yang membatasi wilayah siaran hingga kira-kira 100 km untuk FM dan 300-400 km untuk AM.12
Pada 11 September 1945,jaringan radio pemerintah RRI, didirikan sebagai konsorsium delapan stasiun lokal yang tadinya merupakan jaringan di bawah kontrol Jepang. Operasi mereka ditempatkan di bawah Departemen Penerangan mulai April 1946. RRI memainkan peranan yang besar dalam menyampaikan informasi perjuangan kemerdekaan kepada komunitas nasional maupun internasional. RRI kemudian membangun divisi luar negeri, voice of Indonesian untuk menyiarkan buletin gelombang pendek yang ditujukan pada khalayak luar negeri. Pemakaian radio untuk tujuan propaganda oleh republik yang masih muda ini selama empat tahun selanjutnya 11
h.45
Dennis McQuail, Mass Communication Theories,
2nd
edition, Penguin, Britain, 1987,
19
membuatnya memperoleh julukan sebagai "micro/on republic" (republik mikrofon) dari para wakil Belanda di PBB.
13
Tahun 1999 jumlah radio swasta di Indonesia mencapai 915 buah. Tahun 2000 provider penyedia jasa siaran dan penerima siaran radio melalui satelit world space mulai diperkenalkan. Kemudian tahun 2002 UU No. 32/2002 disahkan, yang isinya memperkenalkan radio komunitas dan memadai berakhirnya dominasi kepemilikan radio oleh swasta komersial dan radio pemerintah. Total radio sekarang 1.200 lebih. 14
B. Pengertian Format Siaran
Dalam beberapa literatur komunikasi massa dan studi tentang media massa, penyiaran sering diartikan dengan penyampaian pesan berupa informasi, pendidikan dan hiburan yang dilakukan oleh komunikator (gatekeeper) kepada khalayak banyak. Sehingga penyampaian pesan yang dilakukan oleh individu kepada individu yang lain bukan termasuk dalam kategori proses penyiaran. Hal ini karena pen yiaran selalu dikaitkan dengan proses komunikasi massa.15 Dalam kamus bahasa Indonesia modern, penyiaran berarti menyiarkan: menyeratakan kemana-kemana; memberikan kepada umum dengan perantaraan media radio, televisi atau surat kabar, selebaran. Pengumuman: mengumurnkan berita atau
13
Dennis McQuail, mengutip Departemen Penerangan, Sound Broadcasting in Indonesia, (Jakarta: 1972), h. 215 14
ke- I h 4
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka Populer. 2000)_ r.~t
20 mempropagandakan
pendapat,
paham.
Keagamaan
dan
sebagainya:
mengirimkan lagu-lagu, musik, pidato melalui media radio atau televisi. 16 Kata format dalam kamus besar bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ukuran, pola, bentuk atau segi. 17 Sedangkan Pengertian umum format dalam dunia penyiaran berarti: suatu bentuk atau rupa yang mempunyai kaidah tertentu atau norma tertentu dan lazim digunakan oleh umum, yaitu dalam bidang penyiaran. 18 Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana sebuah siaran dikomunikasikan kepada pendengar. Tujuan dari format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan stasiun komunikasi lainnya. Setiap stasiun radio siaran yang beroperasi di tengah masyarakat di tuntut untuk bekerja secara profesional karena masyarakat memandang radio sebagai medium strategis. Artinya menarik atau tidaknya suatu acara tergantung bagaimana konsep acara yang disuguhkan kepada pendengar merupakan hal penting, tidak sekedar menghadirkan secara dengan materi atau kemasan yang baru. Itu karena format siaran yang dibuat bukan ditujukan untuk penyiar atau perencana, akan tetapi untuk khalayak pendengar. Tujuan yang paling esensial bagi sebuah stasiun radio adalah bagaimana acara yang telah di format sedemikian rupa dapat dinikmati oleh pendengarnya dan untukjangkajauhnya stasiun radio tersebut menjadi media 16
Muhammad Ali, Kamus Leng/cap Bahasa Indonesia Moderen, (Jakarta: Pustaka Amani), h. 139-140 17
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahava
21
pilihan khalayak. Oleh karena itu perlu adanya kehati-hatian dalam menyusun format acara yang akan disiarkan disamping perlu juga memperhatikan faktor persaingan penyiaran radio lain. Dalam penataan format siaran, radio akan berhadapan dengan elemen pendukung seperti musik, kata-kata, identitas stasiun, iklan, gaya siaran, dan penjadwalan acara yang sesuai dengan segmen waktu yang direncanakan. Selain itu format Iain yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan siaran acara adalah format berita, debat, wawancara, surat pendengar, interaktif pendengar, komentar, sport, kuis, tanya jawab dan Iain-lain. 19 Pada umumnya format penyiaran radio siaran terbagi pada tiga dimensi pengertian format, yaitu: I. Format program
Program siaran berdasarkan isi materinya.
2. Format produksi
Program siaran berdasarkan teknik penyajiannya.
3. Format siaran
Bentuk kepribadian suatu stasiun peny1aran tercermin dan program siarannya.
Media massa elektronik dalam ha! ini televisi dan radio menjalankan penyiarannya dengan pola yang berbeda-beda. Dalam prakteknya, format penyiaran sudah menjadi sesuatu yang baku dan menjadi ketentuan umum yang harus diterapkan. Dalam penyiaran televisi misalnya, sebuah program acara berita format penyiarannya telah ditentukan oleh pengelola (manager Programe) yang tentu saja berbeda dengan format penyiaran program acara
hiburan atau program acara entertain lainnya.
22 Demikian pula dalam penyiaran radio. Dalam penyiaran radio, pola penyiaran atau format penyiaran ditentukan oleh pihak pengelola stasiun radio siaran. Namun penyiaran tersebut tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan yang telah dibuat oleh Dewan Kehormatan Kode Etik PRSSNI dan telah disesuaikan dengan undang-undang penyiaran pemerintah.
20
Secara umum format penyiaran radio siaran swasta nasional memiliki formatnya tersendiri yang berbeda antara satu stasiun radio dengan yang lainnya. Dan format penyiaran tersebut juga disesuaikan dengan segmen pendengamya yang berbeda-beda pula. Karena di dalam swakarma PRSSNI sendiri, di sana tertera bahwa format penyiaran radio siaran yang meniru format siaran radio lain adalah sebuah pelanggaran penyiaran dan sebagai hukuman atas penjiplakan format . peny1aran tersebut. 21
Sedangkan format yang peny1aran radio yang telah ditetapkan oleh pemerintah, radio siaran dalam melaksanakan peran tersebut harus mengutamakan kepentingan umum atas dasar nilai-nilai pancasila sebagai falsafah negara, nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai hak asasi manusia, normanorma dan budaya masyarakat, serta hukum yang berlaku. Dan mengikuti kode etik penyiaran radio profesional yang telah ditetapkan oleh Dewan Kehormatan Kode Etik PRSSNI.22
Tatang, Humas PRSSNI Pusa~ dalam Kuliah Umum tentang, Menuju Profesiona/isme Penyiaran Radio Siaran, Kantor Pusat PRSSNI Jakarta, senin, 29 Juni 2003 '
0
2
~~nn . . . ~ni;>::v~n _:<ehormatan Kod Etik PRSSNI, Standar Profesional Radio Siaran, (Jakarta:
23
C. Pengertian Ibadah Ibadah secara "lughawi" (etimologis) dalam "Ensiklopedia Islam" yang diterebitkan oleh Depag RI (1993, 2: 385) terhadap penjelasan bahwa secara "lughawi" ibadah berarti mematuhi, tunduk, dan berdo'a. 23 Dalam al-Quran terdapat kata "ta 'budu" dalam arti "ta 'at", misalnya dalam surat Yaasin 36:60 yang berbunyi:
(i . :(.)""':!)
Artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (Q.S. Yaasin: 60) Sedangkan menurut istilah adalah kepatuhan dan ketundukan pada Dzat yang memiliki puncak keagungan, Tuhan Yang Maha Esa. lbadah mencakup segala bentuk kegiatan (perbuatan dan perkataan) yang dilakukan pada setiap mukmin muslim dengan tujuan untuk mencari keridhaan Allah. Ibadah kendati berasal dari bahasa Arab, sudah menjadi istilah bahasa umum dan masuk ke dalam bahasa Indonesia. Dalam al-Quran telah disebutkan, sesungguhnya kata ibadah berasal dari kata "al-Abdiyah, al-
Ubudiyah, dan al-Ibadah, yang mempunyai arti "ta' at dan tunduk". Dalam kamus besar bahasa Indonesia mengartikan ibadah sebagai: "Perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya", atau dengan kata lain "Segala usaha · lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk
24
mendapatkan kebahagiaan dan keselarasan hidup, baik terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun terhadap alam semesta". Macam-macam pengertian ibadah menurut para ulama antara lain: a. Menurut Ulama Akhlak, ibadah diartikan : mengerjakan segala taat badaniyah dan menyelenggarakan syariat.
24
b. Menurut Ulama Tauhid, ibadah adalah:
meng-esakan Allah dan
mengagungkan Allah sepenuhnya serta menghinakan diri dan menundukan jiwa kepada-Nya. c. Menurut Ulama Tasawuf, ibadah adalah: pekerjaan seorang mukallaf yang berlawanan keinginan nafsunya untuk membesarkan Tuhannya. d. Menurut Ulama Ahli Fikih mendefinisikan ibadah ialah segala bentuk ketaatan yang engkau kerjakan untuk mencapai keridhaan Allah SWT, dan mengharapkan pahalanya diakbirat. 25 Dari seluruh pengertian ibadah di atas dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah segala perbuatan yang dilaksanakan oleh seorang hamba yang baik perkataan, maupun perbuatan yang disukai Allah SWT, baik secara terangterangan maupun secara sembunyi-sembunyi, dalam rangka mengharapkan Ridho dari Allah SWT. lbadah yang benar ialah ibadah yang mempunyai pengaruh efektif terhadap pembentukan akhlak mulia serta pendidikan jiwa manusia, sehingga
24
Syahminan Zaini, Problematika Jbadah da/am Kehidupan Manusia, (Jakarta: Kalam Mulia, 1989), Cet Ke-I h. 19
25
ia mampu berbuat baik kepada saudara-saudaranya yang muslim, dan orang yang tidak terganggu oleh ucapan dan perbuatannya.
1. Dasar dan Tujuan Ibadah
Menurut syari'at Islam, seluruh manusia haruslah beribadah, atau melaksanakan yang diperintahkan Allah, dan menjauhi larangan-Nya. Kalau tidak, maka manusia tersebut akan tersesat dan tidak mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 21:
Artinya: "Hai manusia, sembah/ah Tuhanmu yang te/ah menciptakanmu dan orang-orang sebe/ummu, agar kamu menjadi orang yang bertaqwa ". Menurut Dr. Ir. Hidayat Nata Atmaja: Al-Quran seharusnya dipandang sebagai surnber dari segala ilmuwan, tidak perlu kita permasalahkan lagi dan al-Quran merupakan petunjuk yang sebaik-baiknya untuk kehidupan umat. Jelaslah apabila manusia ingin sukses dan selamat dalam kehidupannya, maka ia harus mendasarkan segala aktifitas dalam semua aspek kehidupannya kepada kitab Allah SWT dan Sunah Rasulullah.26 Dengan demikian dasar dari ibadah yaitu, al-Quran dan hadits Rasulullah, yang isi didalammya memerintahkan manusia untuk tunduk dan taat kepada Allah SWT. Karena dengan taat kepada Allah, manusia akan mendapatkan segala kemudahan dan segala sesuatu yang diinginkan. Sedangkan tujuan ibadah yaitu untuk menjadi manusia sejati. Cirri-ciri
26
Syahminan Zaini, h. 33
26
manusia sejati itu sendiri ialah manusia yang selalu beribadah kepada Allah, dalam kata lain yaitu bertaqwa kepada Allah SWT. Ibadah dalam pengertian tidak terbatas pada masalah ritual saja, tetapi mencangkup seluruh aspek kehidupan dalam hubungannya dengan individu dan social, dan ritual yang dilandasi oleh ajaran Islam. Selain itu ibadah juga bertujuan agar manusia mempunyai sifat yang terpuji, baik hubungannya dengan Allah maupun sesame manusia serta lingkungannya. 27
2. Ruang Lingkup Ibadah Ditinjau dari segi ruang lingkupnya, ibadah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. lbadah khashah yaitu ibadah yan ketentuan dan cara pelaksanaannya secara khusus ditetapkan oleh Nash, seperti shalat, zakat, puasa dan haji. b. Ibadah 'ammah yaitu semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat yang baik dan semata-mata karena Allah SWT secara ikhlas, seperti makan dan minum, bekerja, amar ma'ruf nahi munkar, berlaku adil, berbuat baik kepada orang lain dan sebagainya.28 Ibadah mencakup semuanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, lahir dan batin. Maka yang termasuk ke dalam ha! ini adalah shalat, zakat, puasa, benar dalam pembicaraan, menjalankan amanat, berbuat baik kepada orang tua, menghubungkan silaturrahmi, memenuhi janji, amar ma'ruf dan nahi munkar, jihad terhadap orang kafir dan munafik, berbuat baik terhadap
21
Muhammad Qutub, Sistem Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1984), h. 21-
22 28 lskandar Usman, lkhtisa dan Pembaharoan Hukum Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), cet. Ke-I, h. 2.
27
tetangga, anak yatim, fakir, miskin dan ibn sabil, berdo'a, berzikir, membaca al-Quran, ikblas, sabar, syukur, rela menerima ketentuan Allah SWT, dan sebagainya. Dengan ibadah, seorang hamba akan selalu merasa dekat dengan Tuhannya, bahkan ibadah dapat menolong batinnya dari kesusahan. Banyak ha! yang dapat dipetik dari ibadah. Dari segi sosial ibadah merupakan pengakuan aqidah setiap anggota masyarakat dan ketentuan jiwa mereka yang berimplikasi terhadap persatuan dan kesatuan umat Islam. Menurut Ibn Taimiyah, ajaran agama itu termasuk ibadah. Jadi jika ruang Iingkup ibadah tersebut klasifikasikan semuanya dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya: a.
Kewajiban-kewajiban atau rukun-rukun syari'at seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.
b. Tambahan dari kewajiban-kewajiban diatas dalam bentuk ibadah sunat, seperti dzikir, membaca al-Quran, doa dan istighfar. c. Semua bentuk hubungan sosial yang baik, dan memenuhi hak-hak manusia, seperti berbakti kepada orang tua, menghubungkan tali silaturabmi, berbuat baik kepada fakir miskin, anak yatim, dan lainnya. d. Akblak yang bersifat kemanusiaan, (Akhlak lnsaniyah), seperti benar dalam berbicara, menepati janji, dan menjalankan amanah. e. Akblak yang bersifat ketuhanan, (Akhlak Rabbaniyah), seperti mencintai Allah SWT dan rasul-rasul-Nya, takut kepda siksaan Allah SWT.
28 3.
Bentuk-bentuk Ibadah Dilihat dari segi bentuk dan manfaatnya, ibadah terbagi menjadi
beberapa bagian: a. Ibadah yang terdiri atas perbuatan atau ucapan lidah seperti berdzikir, bertasbih, bertauhid, bertahlil, bersholawat dan sebagainya. b. Ibadah yang terinci perkataan dan perbuatan seperti shalat, zakat, puasa dan haji. c. Ibadah yang tidak menentukan teknik pelaksanaannya seperti menolong orang Iain, berjihad, membela diri, mendirikan masjid dan sebagainya. d. Ibadah yang pelaksanaannya dalam bentuk menahan diri seperti puasa, ihram, dan i'tikaf. e. Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak seperti membebaskan seseorang dari kewajiban membayar hutangnya kepada kita, memanfaatkan kesalahan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita, dan sebagainya.29 Ibadah Islam adalah bentuk ibadah tertentu yang telah digariskan oleh Islam sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bentuk peribadatan yang telah ditentukan waktunya, ketentuan-ketentuannya maupun cara-cara pengalamannya sudah pasti atau kekal. Adapun ibadah-ibadah tersebut adalah shalat, zakat, puasa dan haji. I. Shalat Menurut bahasa shalat adalah do'a, sedangkan menurut istilah shalat adalah ibadah yang mengandung perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.30
29
Al-Hasby dan Muhammad Baqir, Fiqh Prak/is Menutut Al-Quran, As-sunnah dan Pendapat Para Ulama, (Bandung: Mizan,1999), eel. Ke-4, h. 27. 30
A. Rahman Ritonga, M. A, Fiqih Jbadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), cet. Ke-2, h. 65.
29
Shalat adalah kewajiban umat Islam yang paling utama sesudah mengucapkan dua kalimat syahadat. Shalat merupakan pembeda antara orang muslim dengan non muslim. Dari unsur "religius" shalat merupakan hubungan antara hamba dengan khaliknya, yang didalamnya tergantung kenikmatan munajat, pemyataan ubudiyah, penyerahan segala urusan kepada Allah SWT, keamanan dan
ketentraman serta peroleh keuntungan. Disamping itu shalat merupakan suatu cara untuk memperoleh kemenangan serta menahan seseorang dari perbuatan jahat dan kesalahan. Secara individu shalat merupakan pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Selain itu shalat juga merupakan peristirahatan diri dan ketenangan jiwa sesudah melakukan kesibukan dalam menghadapi aktifitas dunia. Shalat menganjak seseorang untuk berdisiplin, menaati berbagai peraturan dan etika dalam kehidupan dunia. Hal ini terlihat dari penetapan waktu shalat yang mesti dipelihara oleh setiap muslim dan tata tertib yang terdapat didalarnnya. Segala macam ibadah di dalam Islam, macam larangan, baik yang dapat dipahami dengan mudah maksud dan tujuannya maupun tidak, namun harus diakui dan diyakini bahwa ibadah shalat itu mengan dung rahasia-rahasia yang dalam serta hikmah-hikmah yang besar dalam menghasilkan manfaat dan faedah bagi yang mengerjakannya. Diantaranya rahasia-rahasia yang terkandung dalam shalat adalah:
30
a. Mengingatkan kepada Allah SWT, menghidupkan rasa takut kepada-Nya, tunduk kepada-Nya dan menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebenaran dan ketinggian Allah SWT, serta mengesakan kebesaran dan keagungan-Nya. b. Mendidik dan melatih kita menjadi orang yang tenang, orang yang dapat menghadapi segala kesusahan dengan hati yang tetap dan tenang. c. Menjadi penghalang untuk mengerjakan kemungkaran dan keburukan. 31 Diantara ibadah Islam, shalatlah yang membawa manusia dekat dengan Tuhannya, karena didalarnnya terdapat dialog antara manusia dengan Tuhan, dan dialog itu berlaku antara dua pihak yang saling berkaitan. 2. Zakat Zakat ialah nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah Ta'ala yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Dinamakan zakat karena didalarnnya terkandung harapan untuk memperoleh keberkahan, membersihkn jiwa dan memupuk dengan berbagai kebijakan. Zakat menurut bahasa ialah kadar harta tertentu, yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat.32 Manusia disamping sebagai makhluk individu, ia pun sebagai makhluk sosial, kehidupannya selalu berkaitan dengan orang lain. Manusia tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Walaupun seseorang mempunyai kepandaian, namun hasil materi yang diperoleh tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak lain, baik secara langsung disadarinya ataupun tidak disadarinya. Zakat mempunyai hikmah-hikmah yang tersembunyi, antara lain: 31
Zakiyah Drajat, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996), cet. Ke-10, h. 199
31
a. Mengikis sifat-sifat kekikiran dari dalam jiwa seseorang serta melatihnya untuk berjiwa dermawan. b. Menciptakan ketenamgam dan ketentraman bukan hanya terhadap penerima (mustahik) tetapi juga kepada yang memberikan (muzzaki). c. Zakat bila diberikan kepada mustahiknya secara ikhlas, disamping memberikan keuntungan terhadap kebaikan di akhirat, juga dafat menambah harta yang tersisa dengan pemanfaatan yang lebih baik. 3 Zakat sebagai amal kebaikan, disamping memiliki dimensi ibadah juga memiliki dimensi sosial. Hal ini menunjukan bahwa zakat disamping sebagai salah satu bentuk kegiatan taqqarub kepada Allah, zakat juga salah satu bentuk kegiatan sosial. Zakat digunakan untuk kepentingan umum dalam menanggulagi problema-problema sosial, bencana, serta kelompok masyarakat yang memerlukan. 3. Puasa Puasa meneurut bahasa artinya menahan diri dari sesuatu seperti makan, minum, hawa nafsu, berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenarnnya matahari dengan niat dan beberapa syarat. 34 Menurut al-Quran, puasa itu wajib hukumnya bagi seseorang muslim, artinya puasa juga diwajibkan umat sebelum nabi Muhammad Saw sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 183
33
Teungku Muhammad Hasbi as Shiddiqi, Kuliah Ditinjau Dari Segi Hu/cum dan Hikmah, (Semarang: Pustaka Rizki Putera, 2000), cet. Ke-I, h. 213.
33
4. Haji Haji menurut bahasa adalah mengunjungi Baitullah untuk menjalankan ibadah. Sedangkan menurut istilah yaitu sengaja mengunjugi Mekkah (Ka'bah) untuk mengerjakan ibadah yang terdiri dari tawaf, sa 'i, wukuf, dan ibadah-ibadah
lainnya,
guna
memenuhi
perintah
Allah
SWT
dan
mengharapkan keridhaan-Nya. 35 Ibadah haji dilakukan pada waktu, tempat dan cara yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, ha! ini menunjukan bahwa adanya penentuan dalam konsep ibadah haji untuk keseragaman muslim dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT. Adapun ibadah haji ditekankan dan diwajibkan kepada muslim yang mampu dan tidak merupakan paksaan bagi seseorang yang kurang mampu untuk menunaikan ibadah haji tersebut. Berkumpulnya kaum muslimin dari berbagai bangsa dan bahasa menimbulkan ikatan persatuan diantara mereka dan rasa solidaritas terhadap mereka yang tertindas. Hal ini merupakan salah satu hikmah haj i yang ada, manusia semaki banyak menampakan penghambaan diri kepada Allah SWT . Haji adalah forum pertemuan agung yang banyak orang saling mendapat manfaat untuk kehidupan dan perdagangan, sehingga memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Islam.
BAB III GAMBARAN UMUM STARADIO
A. Sejarah Berdirinya Staradio Staradio mengudara pertama kali pada 11 Maret 1990, di Tangerang dengan format musik HOT AC, SES: A, B, C dan usia pendengar antara 20-35 dengan slogan Radio Trend, lalu pada pertengahan tahun 1992 pindah lokasi dari Pasar Kemis ke Perumahan Modernland, JI. Pulau Puteri Raya No. 2 Kota Modern, Tangerang 15117, sampai sekarang. 1 Dengan memakai slogan Love Station yang akhirnya 10 Oktober 1999 diganti dengan Slogan The Spirit of Your Life. Kesemua slogan itu dilandasi dengan motto Motivational Radio. Pada I 0 Oktober 1999 sekaligus perubahan penyebutan nama di udara dari STAR FM 106.5 menjadi STARADIO 106.5 dan dimulainya kerjasama dengan STAR CHANEL untuk program paket TV. Yang menggelar karya pertama Jelang Generasi Milenium dengan menggelar acara tersebut di empat station TV swasta yang acaranya di relay di STARADIO 106.5 FM, juga beberapa paket acara lainnya. 2 Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No 99/DIRJEN/2004, maka mulai I Agustus 2004 STARADIO 106.5 mengalami perubahan frekuensi dari 106.5 Mhz ke FM 107.3 Mhz. STARADIO 107.3 FM radio kembali lebih membumi, dimulai pada 11 Maret 2002 sampai saat ini, STARADIO memposisikan diri sebagai Radio Nomor Satu di Tengerang I
f'°'I.! ____ ,_ ••
I
•
~··
-
35
kompetitif dalam konsep terbaru, yaitu: Indo_Gateway yang mencirikan Star Radio I 07.3 FM, berada dekat dengan pintu gerbang Indonesia yaitu Bandara Intemasional Soekamo-Hatta.
B. Visi dan misi Staradio Staradio mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Visi Staradio: •
Radio nomor satu di Tangerang
•
Radio kompetitif di Jakarta
Misi staradio: •
Menggali potensi lokal
•
Memberdayakan potensi nasional
C. Strukrur Organisasi Staradio Berikut ini adalah bagan dan struktur organisasi staradio:
GM (General Manager)
Chief Studio Officer
Teknik/IT
Off Air
Supervisor Marketing
Humas
AE (Account Executive)
Traffic
36
Owner
: Danny Iskandar, SH
General Manager
: Ika Susilawati, SE
cso
: Dra. Lolita
Supervisor Marketing
: Herlin
Staf Marketing
: Rina, Yanti, Ari
Bag Penagihan
: Redi
Promosi
: Nur Hapsari
Acounting
: Dewi
Traffic Iklan
: Putri
Receptionist
: Mitri
Producer
: Yonis dan Ve Aria
Penyiar
: Tommy, Tina, Danan, Ve, Erick, Dharma, Putra, Fauzan
Operator
: Herdi
Reporter
: Andri dan Novi Dodo
Music Director
: Fauzan
Produksi
: Airsa
Teknisi
:Wowi
Keamanan
: Anto dan Novi
Driver
: Roni dan Sholeh
Office Boy
: Satar dan Herdi
37
D. Program Staradio Tabel 1 Program Harian Acara Ibadah
Senin-Jum'at (05.00-06.00)
Your Morning Spirit
Sabtu-Minggu (05.00-07.00) Star In The Morning
Senin-Jum'at (06.00-10.00)
Star On Taxiway
Senin-Jum'at (10.00-13.00)
Three On Three Cafe
Senin-Jum'at (13.00-17.00)
Ibadah ( Ilmu dan Dakwah)
Senin-Jum'at (17.00-18.00)
Portal Indonesia
Senin-Jum'at (18.00-22.00)
Night Star
Senin-Jum'at (22.00-24.00)
Tabel 2 Program Mingguan Acara Ibadah
Bintang Indonesia
Sabtu-Minggu (17.00-18.00)
JOO Degrees
Sabtu-Minggu (18.00-20.00)
Star Cafe
Sabtu (11.00-15.00)
Star Sunday
Minggu (11.00- 15.00)
Star A New Day
Sabtu (22.00-01.00)
Classic Night
Minggu (22.00-24.00)
38
Program Harian
Your Morning Spirit
Senin-Jumat, 05.00-06.00 Wib Sabtu & Minggu, 05.00-07.00 Wib Mengawali pagi dengan sederet lagu-lagu hits yang Up Beat ( Barat dan Indonesia) dan Insert pagi dengan tema "Fresh & Relax" dengan tujuan untuk memberikan masukan-masukan positif untuk memulai aktivitas di pagi hari. Acara ini dikemas dalam nonstop musik untuk menemani pendengar dalam mempersiapkan segala ha! dalam rutinitas kerja yang segera akan dimulai. Star In Tiie Morning
Senin-Jumat, 06.00-10.00 Wib Merupakan program yang menyajikan beragam informasi, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Acara ini dikemas dalam format acara "Santai, Seger, dan Semangat". Dipandu oleh dua orang penyiar yang dapat menciptakan suasana akrab dengan pendengar membuat acara ini menjadi program unggulan di pagi hari menjelang dimulainya aktivitas pagi yang merupakan rutinitas masing-masing pendengar. Terdapat beragam segmen program: mulai dari Morning Guest, Special Moment, dan Opini Pendengar tentang Tangerang topik yang diangkat
bersama Anchor dan Nara Sumber terkait. Star On Taxiway
Senin-Jumat, I 0 .00-13 .00 Wib Program syarat dengan beragam informasi. Di dalamnya terdapat
39
topik-topik menarik dalam keluarga. Dilengkapi juga dengan games/quiz dan insert informatif dengan lagu-lagu easy listening yang 'ear catchy' pada lunch
break yang menemani pendengar saat-saat makan siang. Dalam program ini, pendengar juga diundang untuk request lagu via SMS.
Three On Three Cafe Senin-Jumat, 13.00-17.00 Wib Program Variety Show dilengkapi juga dengan program interaktif
request plus, tips belanja, polling, talk show, opini, games/quiz, insert, dan infotainment yang akan menemani saat-saat memulai aktivitas kembali setelah jam-jam istirahat, baik di kantor maupun di rumah. Ibadah (Ilmu dan Dakwah)
Senin-Jumat, 17 .00-18.00 Wib Program talk show agama Islam dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan materi yang ringan dan mudah dipahami serta dengan interaktif melalui telepon, SMS. Program ini dipandu oleh para penceramah agama Islam. Portal Indonesia
Senin-Jumat, 18.00-22.00 Wib Merupakan program unggulan sore yang membuat beragam informasi yang dikemas dengan gaya santai. Dalam program ini pendengar dapat merequest lagu via SMS atau telepon. Diselingi dengan games, info seputar musik dalam negeri serta wawancara dengan artis. Dalam program ini, lagulagu yang diputar adalah 100% lagu-lagu Indonesia.
40
Night Star
Senin-Jumat, 22.00-24.00 Wib Acara ini menemani pendengar yang menghabiskan hari-harinya bersama orang-orang terdekat setelah seharian beraktivitas. Selain menjadi inspirasi bagi para pendengamya, program ini juga membuka kesempatan bagi pendengar untuk menyapa keluarga, kerabat atau orang terdekat melalui permintaan lagu yang diselingi info/tips ringan seputar gaya hidup dan konseling. Acara ini juga memiliki tema perhari yang dikemas khusus dengan paduan lagu-lagu yang sesuai dengan tema. Program Mingguan (Recorded Program)
Bintang Indonesia Sabtu, 17.00-18.00 Wib Minggu, 17 .00-18.00 Wib [re-run] Program tangga lagu tanah air terbaik yang berisi 15 lagu terpilih, interview dan info musik terbaru ditampilkan dalam program berdurasi 60 menit. JOO Degrees
Sabtu, 18.00-20.00 Wib Minggu, 18.00-20.00 Wib[re-run] Program tangga lagu mancanegara untuk kategori Adult Contemporary Hits Radio yang dilengkapi info-info musik mancanegara terbaru. Program ini juga menjadi barometer popularitas lagu-lagu mancanegara kategori Adult
41
tangga lagu merujuk pada program request yang digelar, trend lagu yang berkembang, label company yang merilis lagu tersebut hingga chart dari media lain (billboard magazine). (Live Program) Star Cafe
Sabtu, 11.00-15.00 Wib Menemani pendengar menikmati saat-saat berharga mereka di akhir pekan. Star Cafe menawarkan info ringan, lagu-lagu all time hits dan kesempatan untuk menyapa keluarga, kerabat dan orang-orang terdekat melalui telepon, SMS dan juga faksimili juga seputar tempat rekreasi, belanja dan tempat makan untuk keluarga yang bias menjadi pilihan di akhir pekan. Star Sunday (Jn English Program)
Minggu, 11.00-15.00 Wib English Club, meliputi program interaktif dengan audience tentang suatu permasalahan yang diangkat. Audience diberi kesempatan untuk learning by doing tentang bahasa Inggris dipandu seorang penyiar. Bukan Cuma itu, program
1m
juga menyajikan
informasi tentang
informasi tentang
entertaimnent, gossip, movies, horoscope, trend lifestyle dan tentunya in english. Star A New Day
Sabtu, 22.00-01.00 Wib Akhir pekan adalah saat yang paling ditunggu setiap orang yang hari kerjanya disibukkan dengan beragam aktivitas. Program ini mengangkat
42
dengan suasana yang cair dan bersahabat. Dalam program ini pendengar dapat berinteraksi atau konseling melalui telepon, faks dan SMS. Classic Night
Minggu, 22.00-24.00 Wib Spesial program ini memang khusus menampilkan lagu-lagu spesial, untuk lagu Indonesia dari kurun waktu tahun 1975 sampai tahun 1989, sementara lagu mancanegara sampai tahun 90-an. Selain pendengar bisa request lagu-lagu spesial tersebut juga dapat ikutan sharing by Short M.essage
Service (SMS) dan telepon seputar topik nostalgia sekitar tahun 80-an.
BABIV ANALISIS FORMAT SIARAN ACARA IBADAH
Pada bab ini penulis akan memaparkan format acara, isi pesan dan metode yang digunakan dalam acara ibadah. Namun sebelumnya penulis akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian dari format acara, pesan dan metode yang digunakan. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, maka penulis melakukan pengolahan data sesuai dengan kategori, yaitu:
A. Format Acara lbadah Format program merupakan rancangan penyajian sebuah program acara siaran berdasarkan pendekatan isi materinya atau kemasan dari suatu acara yang akan disiarkan. Format acara merupakan sarana acara yang akan memuat nilai-nilai atau pesan-pesan yang akan disampaikan kepada pendengar. Di samping itu, format program suatu siaran radio menggambarkan bentuk penyajian, materi, narasumber, waktu dan bentuk siaran, baik langsung maupun tidak langsung. Staradio I 07 ,3 FM yang merupakan salah satu stasiun radio swasta yang terletak di Jalan Pulau Puteri No.2 Kota Modem Tangerang, adalah stasiun radio yang tidak ingin tertinggal dalam menyampaikan nilai-nilai ajaran agama Islam. Oleh karena itu, Staradio 107,3 FM Tangerang yang memposisikan diri sebagai Radio Nomor Satu (sesuai dengan hasil survei oleh lembaga yang dianut AC Nelson) di Tangerang ingin membuat program keagamaan yaitu acara ibadah yang bemafaskan Islam.
44 Awalnya program ibadah ini diselenggarakan dua bulan sebelum bulan Ramadhan tahun 2006. Saat itu, pihak dari PT. Radio Suara Tunggal Angkasa Raya bekerja sama dengan yayasan al-Sukriyah Cipondoh-Tangerang dan Masjid al-Hidayah Modemland. 1 Program ibadah ini semestinya diadakan dari pukul 05.00-06.00 WIB, namun dengan banyaknya program acara serupa yang diselenggarakan pada jam yang sama, maka ada beberapa pertimbangan dari beberapa pihak dan para pendengar setianya, hingga akhimya program ibadah berubah menjadi 17.00-18.00 WIB. Program lbadah yang baru setahun berjalan ini, melakukan penyesuaian format yang dibuat sekreatif dan semenarik mungkin ini bertahan sampai sekarang. Program ini disiarkan setiap senin sampai jum' at, yang membahas permasalahan keseharian, khusus hari jum'at biasanya membahas tentang alQur'an dan hadits. 2 Selain itu dalam dunia penyiaran, baik radio maupun televisi, kata format merupakan istilah yang sudah sangat dikenal, terutama oleh kelompok kerja produksi. Hal ini dikarenakan suatu program acara siaran radio dikatakan berhasil atau tidak tergantung dari format atau bentuk penyajian suatu pesan dalam program acaranya. Karena format program acara siaran radio merupakan acuan selama proses penyiaran berlangsung. Suatu program acara siaran radio dapat diformat dengan pengemasan yang sedemikian rupa, sehingga mampu menyentuh keinginan pendengar.
45
Dengan demikian, pesan akan lebih mudah dan cepat diterima pendengar dan pesan tersebut dapat mempengaruhi pendengar. Suatu materi yang hendak diangkat dan disajikan kepada khalayak dalam program lbadah, biasanya didiskusikan dahulu antara narasumber dan penyiar atau pembawa acara. Sebelum acara dimulai biasanya narasumber dan pembawa acara hadir 10 menit sebelum on air.3 Program ibadah adalah program dakwah yang disajikan secara langsung dengan menggunakan sistem komunikasi dua arah. Hal ini karena program Ibadah menyertakan pendengar untuk memberi respon secara langsung terhadap materi yang disampaikan oleh nara sumber, sehingga pendengar tidak hanya bersifat pasif tetapi dapat juga berperan aktif dengan merninta konfirmasi akan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Sistem komunikasi dua arah ini jelas terlihat ketika pendengar bertanya langsung melalui telepon dan sms ataupun memberi tanggapan terhadap jawaban yang diberikan oleh narasumber dan selanjutnya langsung direspon pula oleh narasumber. Sebelum membahas bagaimana format acara Ibadah, terlebih dahulu penulis memperlihatkan susunan waktu dan format acara Ibadah, sebagai berikut:
46
Tabel 3 Format Acara lb ad ah
17.00-17.04
Time Signal
17.04-17.05
Tune Pembuka
17.05 -17.07
Opening Host
17.07 -17.19
Pembahasan
17.19-17.23
Lagu
17.23-17.25
Comersial Break
17.25 -17.46
Pertanyaan Interaktif
17.46-17.50
Lagu
17.50-17.57
Kesimpulan
17.57 -18.00
Closing Host
Acara dimulai dan disiarkan secara langsung (on air) dari studio Staradio 107,3 FM Tangerang mulai pukul 17.00-18.00 WIB. Apabila nara sumber tidak bisa datang ke studio, maka nara sumber sebelurnnya dihubungi secara langsung melalui telepon dan hal ini lebih efektif. Format awal program ibadah yaitu TOP the Our (Time Signal) dan tune pembuka yang merupakan waktu awal acara akan segera dimulai diselingi dengan nada khas dari program ibadah. Dengan dipandu oleh host (penyiar) memperkenalkan terlebih dahulu nara sumbernya dan tema apa yang akan dibahas. program ibadah dibagi menjadi tiga segmen denean dur"
wolrtn
47 Segmen pertama dengan durasi waktu kurang lebih 25 menit, nara sumber menyampaikan, memaparkan materi yang berhubungan dengan tema yang diambil berdasarkan fenomena yang terjadi dalam masyarakat kesehariannya, dan tentunya diselingi dengan lagu dan iklan atau comersial break. Setelah itu segmen kedua, 25 menit lagi diadakan dialog, tanya jawab dengan para pendengar melalui telepon dan sms seperti memberi tanggapan terhadap materi yang akan disampaikan baik berupa pertanyaan maupun penjelasan yang lebih mendalam, jika dari pertanyaan pendengar tidak sesuai dengan tema, narasumber pun akan tetap menjawabnya. Kemudian diselingi juga dengan lagu. Kemudian
segmen terakhir dengan
durasi
I 0 menit,
penyiar
memberitahukan kepada narasumber agar memberi kesimpulan dari tema yang diangkat dan pada akhir acara adalah penutup dari host (penyiar) sekaligus memberitahukan kepada para pendengar yang belum berkesempatan bertanya dapat menghubungi langsung dengan memberikan nomor handphone si ustadz. Penyajian suatu acara dalam radio siaran berjalan baik dan buruknya juga dipengaruhi oleh seorang host (penyiar), karena dengan adanya penyiar acara yang akan dibawakan akan lebih terarah, baik dalam fokus materi maupun pengaturan waktu agar acara yang dibawakan bersifat dinamis. Penyiar adalah seorang trendsetter, oleh karena itu seorang penyiar harus selalu in the mood (melupakan persoalan pribadi selama siaran berlangsung),
48
berganti dari satu subjek lain, maupun mempengaruhi orang untuk mendengarkan (autoritas) dan memiliki identitas sendiri. Selain itu seorang penyiar radio harus dapat berperan aktif sebagai penasihat, komentator, pemberi inspirasi, pendidik, penjual, dan entertainer. Dalam program ibadah penulis melihat bahwa penyiar program ibadah memiliki beberapa kriteria di atas, karena penyiar mampu memberikan informasi, pendidikan, dan menghibur. Dengan demikian program ini lebih terarah dan tidak membosankan seperti halnya penyiar menjadi seorang penengah antara narasumber dan pendengar, juga mampu membangun hubungan pribadi dengan pendengarnya, dan juga dengan memberi inspirasi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa format program ibadah di Staradio merupakan program dakwah yang efektif, ha! ini dapat dilihat dari adanya komunikasi dua arah, sehingga pendengar dapat berpartisipasi langsung dengan nara sumber dengan meminta konfirmasi yang lebih mendalam dan bertanya langsung akan berbagai permasalahan melalui telepon dan sms.
B. Isi pesan program Ibadah Berbicara mengenai program siaran radio, maka tidak terlepas dari pesan yang akan disarnpaikan kepada pendengar. Materi merupakan isi pesan yang disarnpaikan kepada khalayak yang merupakan salah satu unsur dakwah. Pemilihan materi tentunya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang sedang berkembang di masyarakat sekarang ini, terutarna pada wilayah ibadah (keagamaan).
49
Ibadah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ibadah khashah (khusus) dan 'ammah (umum). Ibadah khashah yaitu ibadah yang sudah ditetapkan oleh nash (al-qur'an dan hadis) dan hukumnya wajib, diantaranya: salat, puasa di bulan ramadhan, dan lain-lain. Adapun ibadah 'arnmah yaitu ibadah yang berkaitan dengan perbuatan atau tingkah-laku positif yang dilakukan dengan niat karena Allah SWT secara ikhlas, seperti: bersikap jujur, berlaku adil, berbuat baik kepada orang lain dan sebagainya. Untuk menjelaskan masalah ibadah ini, Staradio ikut memberikan kontribusi berupa sebuah program. Program siaran ibadah di Staradio meliputi program pendidikan dan informasi yang berisi materi tentang ajaran-ajaran agama Islam. Oleh karena itu, pesan yang terkandung dalam program tersebut senantiasa bersinggungan dengan keseharian hidup seseorang dalam menjalankan ajaran-ajaran agama Islam. Dalam program ini
isi pesan/materi
lebih ditekankan dengan
permasalahan-permasalahan yang sedang berkembang dan terjadi di masyarakat (kontekstual). Sebagian besar pendengar (objek dakwah) program ibadah ini adalah masyarakat secara umum yang terdiri dari; pelajar, mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga. Target audiens untuk program acara ini adalah pendengar dengan usia kurang lebih 17-35 tahun.4 Acara ini bertujuan untuk mendidik dan mentransformasikan pengetahuan serta wawasan tentang keagamaan. Metode yang digunakan dalam acara ini adalah diskusi interaktif (melalui telepon dan
50
sms) setelah narasumber menjelaskan terlebih dahulu sedikit penjabaran tentang isi materi. Program ibadah di Staradio memiliki materi yang sangat variatif, untuk mempermudah menarik kesimpulan tentang materi apa yang menjadi prioritas siaran mereka, karena itu saya membuat sebuah kategorisasi yaitu, ibadah khashah dan 'ammah. Pembuatan kategorisasi ini ditentukan dari isi program acara ibadah selama bulan April 2007 dalam bentuk table di bawah ini.
Tabel 4 Kategorisasi Siaran lbadah
Cinta kepada Allah dan Rasul-
Khashah
Senin, 2 April 2007 Nya. Rasulullah SAW sebagai suri
'Ammah
Selasa, 3 April 2007 teladan Rabu, 4 April 2007
Membangun keluarga surgawi
'Ammah
Sifat-sifat hamba Allah yang
'Ammah
Kamis, 5 April 2007 mendapat kemuliaan Jumat, 6 April 2007
Bahaya melupakan Al-Quran
Khashah
Senin, 9 April 2007
Pemikahan
'A mm ah
Selasa, 10 April 2007
Pergaulan bebas
'Ammah
Rabu, 11 April 2007
Pilar-pilar asasi seorang muslim
Khashah
Kamis, 12 April 2007
Kunci-kunci keberhasilan
'Ammah
Pandangan Al-Quran mengenai Tnmot 11 A nril 'l!llY7
cA
--
51
Senin, 16 April 2007
Kesabaran
'Ammah
Selasa, 17 April 2007
Berzakat
Khashah
Rabu, 18 April 2007
Fenomena kekufuran
Khashah
Kamis, 19 April 2007
Kiat mencari jodoh yang islami
'Ammah
Jumat, 20 April 2007
Tafsir di surat Al-falaq
Khashah
Senin, 23 April 2007
Berlapang dada
'Ammah
Selasa, 24 April 2007
Syukur
'Ammah
Rabu, 25 April 2007
Ikhlas
'Ammah
Kamis, 26 April 2007
Shala!
Khashah
Jumat, 27 April 2007
Peran Al-Quran sebagai syafa' at
Khashah
Untuk memahami materi apa yang menjadi prioritas program acara ini, maka Penulis akan mencoba membuat sebuah kesimpulan berdasarkan kategorisasi yang telah Penulis buat. Berdasarkan kategorisasi dan jenis-jenis materi program di atas, Penulis akan menganalisis beberapa subkategori yang menyangkut ajaran tentang aqidah, syariah, dan akhlak. Tetapi, sebelum melakukan ha! tersebut ada baiknya penulis menjelaskan terlebih dahulu tentang subkategorisasi materi program. Salah satu pembahasan tentang aqidah adalah bahaya melupakan alQur'an. Bahaya melupakan al-Qur'an adalah salah satu sifat yang sangat dilaknat oleh Allah SWT. Maksudnya al-qur'an sebagai pedoman dan sandaran umat manusia untuk menuju keridhaan Tuhan, merupakan sesuatu yang harus dipegang teguh. Sulit rasanya jika manusia bisa menemukan suatu jalan kebenaran tanpa adanva pedoman Van!! ielas. Oleh
brP.M itn nr~nO-
52
orang yang melupakan al-Quran merupakan orang-orang yang jauh dari nilainilai kebenaran dan keridhaan Allah SWT. Syariah merupakan permasalahan hukum yang menjadi batu pijakan untuk menegakan keadilan secara teologis. Yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan (hablumminallah) dan manusia dengan manusia (hablumminannas). Pembahasan syariah dalam program acara Ibadah di Staradio adalah pemikahan. Menurut bahasa, nikah memiliki arti adhdhammu, yaitu menghimpun. Dan menurut hukurn Islam menikah adalah sunah Nabi Muhammad yang sangat dianjurkan. Sudah menjadi kodrat setiap makhluk hidup di atas burni ini untuk hidup berpasang-pasangan (kebutuhan biologis). Terlebih manusia yang memiliki memiliki
aka!
dan
pikiran.
Tujuan
melakukan
pemikahan
adalah
mengembangkan garis keturunan (nasab). Sebab itu dalam Islam ha! ini sangat dianjurkan kepada setiap urnat Islam karena memiliki berbagai nilainilai positif, diantaranya: agar terhindar dari perzinahan (kawin di luar nikah). Dalam program ibadah di Staradio, pembahasan mengenai akhlak pun tidak ketinggalan dibahas. Salah satu pembahasan yang menarik mengenai akblak di acara ibadah adalah syukur. Dalam al-Quran surat Ibrahim ayat 7, \ yaitu:
(V : ~\_;.\)
Artinya : "Siapa orang yang bersyukur terhadap nikmat yang Allah berikan kepadanva. maka Allah akan menamhah nikmnt-/'J11n S:Phnlilnmn
53
kepadanya, maka sesungguhnya siksa Allah (yang amat pedih) yang akan didapatkannya. " (Surat Ibrahim : 7)
Dalam pembahasan tersebut, narasumber bermaksuk mengajak semua umat Islam untuk bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan, guna menghindarkan sifat kufur terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Bentuk implementasi dari rasa syukur ini adalah menerima segala bentuk rizki yang Allah berikan walaupun hanya sedikit. Dari susunan program di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa selama bulan April 2007 prioritas program acara· ibadah di Staradio berdasarkan kategorisasi (kuantitas) adalah ibadah 'ammah. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya problem sosial (yang berkaitan dengan moral dan ingkah laku) yang sedang berkembang di masyarakat, sehingga isi materi program ini tersusun sebagai usaha untuk pembekalan masyarkat dalam mengatasinya.
C. Metode Program Siaran lbadah Metode dakwah yang digunakan dalam penyampaian acara ibadah yaitu metode ceramah dan tanya jawab. 1. Metode ceramah Para ustadz yang siaran di Staradio melaksanakan dakwahnya dengan menggunakan bi! lisan atau berbicara secara langsung. Dalam berdakwah biasanya para ustadz melakukan persiapan terlebih dahulu materi/pesan apa yang akan disampaikan.
55
pendengar, bahwa sms yang belum dibaca dan yang belum berkesempatan untuk menelpon. Bisa berkonsultasi langsung dengan para ustadz dengan memberikan nomor telponnya kepada para pendengar. Dengan adanya metode tanya jawab ini, maka pelaksanaan acara ibadah di Staradio menjadi komunikatif, terbuka dan menarik, sehingga terjadi proses interaksi yang aktif.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah melakukan observasi, menganalisa data dan dalam rangka menjawab rumusan pertanyaan dalam skripsi ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut: I. Program dakwah yang diberi nama ibadah oleh Staradio 107,3 FM
disiarkan setiap hari senin sampai hari jumat dengan durasi 1 jam yang disiarkan pada pukul 17 .00-18.00 WIB, dengan format acaranya antara lain : time sinyal, tune pembuka, opening host, pembahasan, lagu, comersial break, pertanyaan interaktif, clashing host dan kesimpulan.
2. Materi/pesan yang disampaikan dalam acara Jbadah di staradio selama April 2007 berdasarkan dengan kategorisasi adalah khashah dan 'ammah. 'ammah merupakan materi yang lebih sering dibahas di acara lbadah. karena
segala permasalahan yang terjadi di masyarakat disebabkan banyaknya problem di lingkungan sekitar. 3. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab yang bersurnber dari pengalaman ustadz, berdasarkan Al-Quran dan hadits yang diselingi dengan contoh kasus, selain itu tema yang diambil berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat.
57
B. Saran-saran
Dari hasil pengamatan dan analisa yang tertuang dalam skripsi ini, maka penulis akan memberikan beberapa saran, sebagai berikut: I. Kebanyakan stasiun radio di Indonesia tidak atau belum mengutamakan acara dakwah, akan tetapi lebih mengutamakan acara hiburan dan pelengkap saja, untuk itu penulis menyarankan agar program dakwah di stasiun radio khususnya Staradio tidak hanya meajadi program pelengkap saja, tetapi sebagai program yang diutamakan. 2. Hendaknya pihak pengelola program dakwah Staradio harus terus berfikir agar program tersebut lebih aktif dan kreatif lagi dalam menarik pendengarnya sehingga acara dakwah menjadi program yang lebih dibutubkan dan dapat terus meningkatkan kualitas siaran keagamaannya menjadi lebih baik, dari isi maupun sumber daya manusianya. 3. Hendaknya durasi program ibadah ditambah 1 jam lagi, agar makin banyak pendengar yang bertanya langsung kepada nara sumbemya. 4. Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi agar pendidikan penyiaran ditingkatkan dan juga radio komunitas sebagai tempat latihan mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam lebih diperlengkap lagi ruang siarannya.
58
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Slamet dan Moh. Suryono, HS, Fiqih Ibadah, (Bandung: PT. Pustaka Setia, 1998) Albert H, Morehead, Illustrated Wold Encyclopedia, (Vol 7, Bobly Publishing Corp, USA, 1965) Al-Hasby dan Muhammad Baqir, Fiqh Prak.tis Menurut Al-Quran, As-sunnah dan Pendapat Para Ulama, (Bandung: Mizan,1999) Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, (Jakarta: Pustaka Amani) As Shiddiqi, Teungku Muhammad Hasbi, Kuliah Ditinjau Dari Segi Hukum dan Hikmah, (Semarang: Pustaka Rizki Putera, 2000) Ayyub, Syaikh Hasan, Fikih Ibadah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004) Boyd Andrew, Journalism Media of Radio and TV News, (New York Press, edition, 1990) Darmanto,Antonio, Teknik Penulisan Jaya, 1998)
Naskah Radio, (Yogyakarta: Universitas Atma
Dewan Kehormatan Kod Etik PRSSNI, Standar Profesional Radio Siaran, (Jakarta: PRSSNI, 2001) Dodi, Modul Penyiaran Radio Kantor Berita Radio 68H, (Jakarta: ISAI, 2000) Drajat, Zakiyah, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996) Ginting, Maryanto, Maunthe, Media Komunikasi Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996) Gough Howard, Perencanaan, Penyajian, Produksi Programa Radio. (Aidb: Asia-Pasific Institute For Broadcasting Development, 1999) Kertapati, Ton, Dasar-dasar Publishing dalam Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986)
Pengembangan
Menjadi
Ilmu
Lewis M, Adam, Websted New American Dictionary Book Income, (New York:1958) Lindsay, Jennifer, Making Waves, Private Radio and Local Identities in Indonesia, Oktober 1997.
Masduk.i& Meniadi Brnadr.n.s:tPr PrnfP.~;nnnl
(Vnov~ll'~rh:a• Pnct-.:alr-.:a Pnnnl.,.T' '1()()fY\
59 McQuail, Dennis , mengutip Departemen Penerangan, Sound Broadcasting in Indonesia, (Jakarta: 1972) Mufid, Muhammad, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2005) Mulyono, Modul Penyiaran Radio Siaran, (Jakarta: 2002) Pratanto, Pius Adan Dahlan Al-Bahri, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994) Prayuda, Herley, Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktek Penyiaran, (Malang: Bayu Media, 2005) Qutub, Muhammad, Sistem Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1984) Rasyid H, Su!aiman Fiqih Islam, (Bandung: PT. Sinar baru, 1994) Ritonga A, Rahman, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002) Subroto, Darwanto Sastro, Produksi Acara Radio, (Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1994) Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993) Tatang, Humas PRSSNI Pusat, dalam Kuliah Umum tentang, Menuju Profesionalisme Penyiaran Radio Siaran, Kantor Pusat PRSSNI Jakarta, senin, 29 Juni 2003 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989) Uchayana Effendi, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Rosda Karya, 1994) Usman, Iskandar , Ikhtisa dan Pembaharuan Hukum Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994) W. Arnold, Thomas, The Preaching of Islam: Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya, 1981) Wahyudi, J. B, Komunikasi Jumalistik: Pengetahuan Praktis Kewartawanan, Surat Kabar, Majalah, Radio, dan Televisi, (Bandung: Alumni, 1990) WS, Indrawan, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ba!ai Pustaka, 1998) Zaini, Syahminan, Problematika lbadah dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta: Kalam Mulia, 1989)
HASIL WAWANCARA
Hariffanggal
: Sen in, 11 J uni 2007
Pewawancara
: Bunga Wanti
Yang diwawancarai
: Dra. Lolita
Jabatan
: cso
Tern pat
: Staradio
P : Sejak kapan berdirinya Staradio? J : Staradio mulai mengudara pada 11 Maret 1990. P : Sejak kapan berdirinya program lbadah?
J : Pada tahun 2006, tepatnya dua bulan sebelum ramadhan. P : Siapa yang memprakarsai berdirinya Staradio? J : Danny Iskandar.
P : Siapa saja pendengar Staradio?
J : Sebagian besara adalah karyawan, pelajar, mahasiswa, dan ibu rmah tangga. P : Prestasi apa yang pernah di capai Staradio? J : Tidak ada.
J : Dari jam 5 pagi sampai jam 12 malam,kecuali malam minggu sampai jam I malam. P : In corrv.(pemasukan) buat operasional Staradio dari mana? J : Jumlahnya saya tidak mau sebut karena privacy dan pemasukan itu dari
Iklan/sponsor. P : Kru Staradio ada berapa orang? J : Kurang lebih 26-27 orang. P : Acara paling terfavorit di Staradio apa? J : Portal Indonesia.
Y g diwawancarai
Pewawancara
~"~
~
Dra. Lolita
Bunga Wanti
HASIL WAWANCARA Haritranggal
: Senin, 22 Mei 2007
Pewawancara
: Bunga Wanti
Yang diwawancarai
: Dharma
Jabatan
: Penyiar
Temp at
: Staradio
P : Materi atau pesan dakwah apa saja yang dipergunakan? J : Biasanya senin sampai kamis membicarakan seperti : keluarga, kehidupan pergaulan, perekonomian islam manajemen syariah dan biasanya tema itu dating dari narasumbernya langsung. Khususnya tiap hari jumat membahas tentang Al-Quran seperti tafsir dan hadist. P : Siapa saja nara sumbemya dan setiap hari apa siaran? J : Ustadz Abdul Hamid Ari Bathi setiap hari senin, Ustadz Nirwan dari masjid Al- Hidayah setiap hari selasa, Ustadz Mustaqim Al-Ansory setiap hari rabu, dan Ustadz Jamhuri LC setiap hari kamis sampai jumat. P : Siapa ustadz yang sering siaran sebagai narasumber? J : Biasanya sebagai pengganti ketika ustadt yang lain berhalangan adalah Ustadz Mustaqim Al-Ansory karena waktunya selalu ada. P : Selain nyiar program Ibadah. mas Dharma nviar ana l•CYi?
J: Cuma di program Ibadah saja.
P : Siapa saja yang sering Interaktif atau sasaran di program Ibadah, apa orang tua atau anak muda?
J : Target audience adalah 20-35, biasanya menengah keatas.
Pewawancara
Bunga Wanti
HASIL WAWAN CARA Hariffanggal
: Senin, 2 Juli 2007
Pewawancara
: Bunga Wanti
Yang diwawancarai
: Ustadz Abdul Hamid Arribathi
Jabatau
: Narasumber
Tempat
: Staradio
P : Sejak kapan ustadz bergabung dengan Staradio sebagai nara sumber? J : Sejak setahun yang Ialu. Tapi sebelumnya saya pemah di RCTI
mendampingi kiyai Nur dan lewat mediapun saya juga pemah berdakwah. P : Apa alasan ustadz mau bergabung dengan Staradio? J : Yang menjadi prinsip utama saya tidak melihat Staradio atau media-
media yang Iain. Saya memiliki satu konsep yang amat dalam bahwa dakwah itu pada dasarnya adalah kewajiban setiap seorang mukmin itu wajib untuk dakwah. Sebelumnya dakwah ini tidak disampaikan maka nilai-nilai kebaikan tidak tersebar, kalau nilai-nilai kebaikan tidak tersebar maka berarti mata rantai daripada kebaikan terputus. dan inilah yang menjadi motif saya yang pertama dan utama dan yang paling penting adalah saya menyampaikan nilai-nilai kebaikan karena mencari ridho Allah SWT.
P : Setiap hari apa saja ustadz siaran di Staradio?
J : Dulu memang senin dan selasa. Tapi waktu itu bisa di tukar sesuai dengan jadwal kawan umpamanya saya tidak bisa ya bisa digantikan dengan kawan yang lain. Saya disini bukan hanya berdakwah saja tapi saya juga sibuk berbisnis dan disini saya berdakwah bukan mencari pekerjaan tetapi berdakwah itu merupakan kewajiban, panggilan nurani. Jadi saya siaran di Staradio setiap hari senin. P : Apa motivasi ustadz untuk menjadi nara sumber? J : Kewajiban setiap mikmin harus menyarnpaikan kebenaran agar
kebenaran tidak
terputus. Apabila dakwah tidak dikumandangkan
maka nilai-nilai kebenaran akan terputus dan kita akan kalah dengan nilai-nilai kejelekan. Dan motivasi saya adalah menyarnpaikan nilainilai kebenaran dan kebaikan. P : Bagaimana peluang dakwah melalui radio? J : Kalau di radio karena ini media elektronik bisa menyerap, bisa diterima
oleh masyarakat bagi yang mendengarkan maka segi positifuya adalah sekali kita siaran bisa mengisi sekian orang, sekian ribu pendengar yang kita memang tidak bisa teliti satu persatu. Dan dengan yang waktu yang singkat kita bisa mendidik berbagai orang walaupun tingkatnya belum intensif karena ceramah baik di radio maupun di televisi sifatnya pembuka dan bukan sifatnya kajian, maka perlu ruang khusus yang setelah itu ada kajian-kajian lebih dalam agar nilai-nilai agarna itu benar-benar bisa. terserapi oleh orang-orang yang benarbenar ingin menjalankan nilai-nilai kebenaran.
P : Bagaimana hambatan dakwah melalui radio? J : Sebetulnya tidak ada hambatan kalau niatnya bersih. Malah justru kalau
ada
hambatan menjadi sebuah pemacu dan sebagai pendorong agar
kita Jebih semangat Jagi. P : Dimana saja ustadz siaran? J : Kalau sekarang hanya di Staradio saja.
P: Di dalam penyampaian materi ceramah seorang dai pasti memiliki metode dan karakteristik tersendiri. Lalu bagaimana metode dakwah yang ustadz pergunakan supaya materi yang disampaikan tampak apik dan menarik? J : Dakwah itu kan artinya mengajak. Orang yang mengajak kan harus
bijaksana tidak boleh memaksa, bahwa dakwah ini harus disesuaikan oleh audience (si penerima dakwah). Jadi metodenya harus disesuaikan oleh
audience
dengan
kemampuan
daya pikirnya,
kemudian
kemampuan daya pikirnya dan pendidikannya. Maka dalam siaran itu dilihat segmen Staradio seperti apa Pewawancara
Bunga wanti
HASIL WAWAN CARA
Hariffanggal
: Selasa, 17 Juli 2007
Pewawancara
: Bunga Wanti
Yang diwawancarai
: Ustadz Nirwan
Jabatan
: Narasumber
Tempat
: Staradio
P : Sejak kapan ustadz bergabung dengan Staradio sebagai nara sumber? J : Kurang lebih sudah setahun.
P : Apa alasan ustadz mau bergabung dengan Staradio?
J :Pada prinsipnya kalau memang itu semangatnya dakwah kenapa tidak!kalau semangatnya itu untuk dakwah dan saya juga ceramah bukan hanya diradio saja, biasanya di masjid-masjid, majlis ta'lirn, di kampus. Yaa, dirnana ada kesempatan untuk berdakwah ya disitu tempatnya. P : Setiap hari apa saja ustadz siaran di Staradio?
J : Kalau di staradio setiap hari selasa. Pada awalnya dua kali siaran, karena ada kesibukan yang lain jadi Cuma hari selasa saja. P : Apa motivasi ustadz untuk menjadi nara sumber?
mendetail. Apalagi semangat dari staradio ini, agar supaya para pendengar itu tidak terbebani materi-materi yang berat atau yang bisa dicema oleh pendengar. Materinya biasanya masalah akhlak, ibadah ' sehari-hari, perjodohan clan yang lain-lain. Yang diwawancarai
Pewawancara
Bunga wanti
HASIL WAWANCARA Hari!fanggal
: Rahn, 4 Juli 2007
Pewawancara
: Bunga Wanti
Yang diwawancarai
: Ustadz Mustaqim al-ansori
Jabatan
: Narasumber
Temp at
: Staradio
P : Sejak kapan ustadz bergabung dengan Staradio sebagai nara sumber? J : Saya bergabung di Staradio sejak akhir tahun 2006, bulan desember. P : Apa alasan ustadz mau bergabung dengan Staradio? J : Pertama adalah mengoptimalkan fungsi kekhalifahan saya sebagai wakil Allah di bumi ini dan yang kedua adalah dakwah, karena dalam kehidupan ini setiap kita mengaku muslim dan muslimah wajib untuk berdakwah P : Setiap hari apa saja ustadz siaran di Staradio? J : Saya siaran setiap hari rabu. P : Apa motivasi ustadz untuk menjadi nara sumber?
J : Motivasinya adalah agar yang saya miliki dapat bermanfaat. Kemanfaatan seorang kan ketika dia memberikan kepada orang Iain. P : Bagaimana peluang dakwah melalui radio?
J : Peluang cukup banyak alhamdulillah, artinya disini area dakwah kita lebih luas dan bahkan sebagai sarana silaturahmi yang sebelumnya kita tidak pernah berjumpa. Subhanallah luar biasa dan bertambah banyak saudara saat siaran melalui radio. Dan ternyata memang ini yang harus dimanfaatkan sebagai bentuk wasilah dakwah, untuk tidak lain adalah membentuk karakter umat Islam yang baik. P : Bagaimana hambatan dakwah melalui radio? J : Hambatannya semua kembali pada pribadi, apapun di dalam hidup ini dakwah di manapun akan kita temui hambatannya. Ketika kita masih ada kesungguhan dan kesabaran. Insya Allah hambatan tidak berarti apa-apa. P : Dimana saja ustadz siaran? J : Hanya di Staradio saja. P : Di dalam penyampaian materi ceramah seorang Dai pasti memiliki metode dan karakteristik tersendiri. Lalu bagaimana metode dakwah yang ustadz pergunakan supaya meteri yang disampaikan tampak apik dan menarik?
J : Metode dakwah secara umum jelas. Ada dalam Al-Quran yang artinya ajaklah manusia kejalan tuhanmu.kenapa? kan manusia punya fitrah dan fitrah itu ada kejujuran, keikhlasan, dan keyakinan. Dan tentunya dengan konsep Al -Quran dan sunah nabi. Yang diwawancaraj
~;.)/(~;®
Pewawancara
DEP ARTEMEN AGAMA UNIYERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUN!KASI Jin. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412
Telepon: 7432728
Nomor : Ft 51/KM 04/ I 'l.(, /111/2007 Lamp 1 (satu bundel) Penelitian/Wawancara Hal
Jakarta, fl> Maret 2007
Kepada Yth. Kepala Humas StaRadio Tangerang
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dekan Fakultas Dakwah dar. Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini, Nama Nomor Pokok Jurusan /Semester Program
: Bunga Wanti 103051028489 Komunikasi Penyiaran Islam ( KPI ) I VIII S1
bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan s kripsi yang berjudul Analisis Format Siaran Acara lbadah StaRadio Tangerang Banten. Untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi di alas, kami memohon kepada Bapak/Jbu kiranya dapat menerima mahasiswa kami tersebut untuk melaksanakan penelitian/wawancara. Atas perhatian dan kesediaan Bapa k/lbu kami ucapkan terima kasih. Wassa/amu'alaikum Wr. Wb.
Tembusan : 1. Pembantu Dekan I 2. Ketua Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi
~=
starGJwD0 ~
go':F.5 lt:M
indo_gateway
' ,
"
.
·'" ;·al.ull:i:: 1ial\ wail dau l'~Olln!llika,i '::.\:nil llid:1v:liulbh
l HH1:~a \Van li { (1,)0:5] 028·-l 89 innL-;u1 i '.-;('\!11.~~-:h:r ·. f.~on1t~.-i -J\-~·Hyi~1r~1n 1~.il·.'ttn i't<.~t~Jli:n : :·:._i
( l~t-1 1) /'\Fill
;-! 1 !u. -lat.. ~{1 u~·1k~r11 p1:h t·-l iti :1n
l 'Na \V~n1t~1ra di ,,\.f~\ra lltad~il! St~n· R~~d h1 1U! .J il' l'Vf. J. p 1 ·nnii:~.1H .:fdip~;i y:1rp:~ bc·nudui ;\nalisis J.l'o-riuat Siar~1n .'"\.cara fh4.t.d~1h di Star
1\1 i :Hi': 1_,'t;n1 ; 1, >:1_·1111.:.·~-~:i :.,;.11
v ll!!I: <{.-
~11-.11
~
~rq')~iOI 1 _\
)!
.rr. \
·I >.tndio <_'.•(tit\'1
at
h1::!i.~ran.~at1
ini dap:1 I. (iip1:rgunak:u1
81,:"b~1ik-ba ik11ya.
Wawancara dengan Uts. Abdul Hamid Arribathi
Foto dengan Uts. Abdul Hamid Arribathi
Wawancara dengan Uts. Nirwan
Wawancara dengan Uts. Mustaqim Al Anshori
·~radio program
INFORMATION ; 30%
•
MUSIK BERDASARKAN BAHASA]
INGGRJS I AslHG :
60% .
•
• INDONESIA :
40%
p r o f
p e n d e n g a r
[ JENIS KELAMIN ]
[STATUS] • WANITA: 55%
lnu RUMAN TAllGGA: IOo/o
•
~
fllll"
M.ws!SWA : 15% [PROGRAM RADIO]
SMA: 15% • DIPlOMA : 35%
IS%
•
PEI.AJAR : 10%
•
•