STRATEGI JANGKA PANJANG Long Term Strategy
01\
Fokus pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas terintegrasi.
02\
Peningkatan kompetensi perseroan di bidang seismic marine dan transition zone market.
03\ 04\
Focus on providing excellent integrated upstream oil and gas services.
Enhance core competences on seismic marine and transition zone market.
Pengembangan keahlian dan teknologi untuk melakukan penetrasi usaha pada pasar pemboran sumur dalam dan lepas pantai. Develop skills & technology to access deep well & offshore drilling.
Perluasan pangsa pasar dan diversifikasi konsumen yang beragam. Expand market share and diversifying customers base.
05\ 06\ 07\ 08\
Akuisisi kontrak jangka panjang dengan sistem manajemen risiko yang terpadu. Focus on acquisition of long-term contracts, while applying integrated risk management system.
Optimalisasi penggunaan aset operasional dan pengembangan aliansi strategis. Optimizing the utilization of operational assets and continous development of strategic alliances.
Memastikan implementasi dari corporate governance practices dan komitmen pada standar keselamatan kerja Ensuring the implementation of corporate governance practices and commitment to safety standard.
Secara konsisten melakukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Consistently upgrading the human resource competence.
Visi
VISION
Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholder.
To become a world class company and a nation’s pride in total solution upstream oil and gas services, to provide optimum added value for stakeholder.
Misi
Mission
01. Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme SDM, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk.
01. Providing excellent integrated services (One Stop services) for customer satisfaction and loyalty, supported by workforce professionalism, availability of equipments, proficiency in technology, as well as continuous improvement and innovative development of Company products.
02. Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practices dengan standar kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah-kaidah QHSE (Quality, Health Safety & Environment) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan.
02. Conducting all business activities under the principles of world-class-standard of good engineering practices, and to achieve operation excellence through proper and consistent implementation of QHSE (Quality, Health, Safety & Environment), as an evidence of Company’s competitive advantage.
03. Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial.
03. Enhancing sustainable business growth along with improvement in financial and non-financial performance.
04. Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi.
04. Continuously increasing shareholders’ value, as well as employees’ prosperity and opportunities for human development. Building harmonious and mutual relationship with Government, partners, and community surrounding the Company’s areas of operation.
DAFTAR ISI Contents
04
Peristiwa Penting 2007 | Significant Events 2007
06 07
IKHTISAR KEGIATAN OPERASIONAL | Operational Activity Highlights
08 14 24 25
IKHTISAR KEUANGAN | Financial Highlights
Laporan Dewan Komisaris | President Commissioner’s Report Laporan DirekTUR UTAMA | President Director’s Report KUTIPAN DARI DIREKSI | Quotes from Board of Directors Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2007 | Responsibility for Annual Report 2007
27
Profil Perusahaan | Company Profile
29 30 32
SEJARAH perusahaan | Company History BIDANG USAHA | Line of Business STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN, ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI | Shareholding Structure of the Company, Subsidiaries and Affiliates
33 34 37 40 41 42 46 50 51 52 56
Penghargaan 2007 | Achievement 2007 ANAK PERUSAHAAN | Subsidiaries PERUSAHAAN AFILIASI | Affiliates Company Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders Struktur Organisasi | Organizational Structure Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissioners Profil Direksi | Profile of The Board of Directors Profil Komite AUDIT | Profile of Audit Committee Profil Komite REMUNERASI | Profile of Remuneration Committee Sumber Daya Manusia | Human Resources JARINGAN PERSEROAN | Office Network
59
AnalisIS dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion Analysis
60 70 76
kinerja operasi | Operational Performance Prospek Usaha Perusahaan | Business Prospect
79
HIGHLIGHT Aksi Korporasi 2007 | Corporate Action Highlights 2007
80 83 85
PENAMBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM | Acquisition
89
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik | Good Corporate Governance
Kinerja Keuangan | Financial Performance
PENGGABUNGAN USAHA | Merger PENAWARAN UMUM PERDANA | Initial Public Offering
91 95 96 97 98 100 100 102 102 106 107 107 108
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM | Annual Shareholders Meeting
111
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI | Consolidated Financial Statements
DEWAN KOMISARIS | Board of Commissioners DIREKSI | Board of Directors KOMITE AUDIT | Audit Committee KOMITE REMUNERASI | Remuneration Committee SEKRETARIS PERUSAHAAN | Corporate Secretary STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROSES INTERNAL | Internal Process Strategy and Policy PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL | Internal Control PENGELOLAAN RISIKO PERUSAHAAN | Corporate Risk Management PERKARA HUKUM PERSEROAN | Corporate Cases MEDIA PENYEBARAN INFORMASI | Information Distribution Media ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA | Code of Conduct PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN | Corporate Social Responsibility
w w w. e l n u sa . co . id
PERISTIWA PENTING 2007 Significant Events 2007
Januari Elnusa menerima penghargaan Workover Operation In Achieving 265 Days of NLTI (No Loss Time Injury) on Year 2006 dari Chevron.
Februari Elnusa mendapat penghargaan “Kecelakaan Nihil” dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Mei Closing Project “Desa Pemulihan Terpadu Elnusa” tepat 1 tahun pemulihan pasca gempa Yogyakarta bersama Menteri Negara Perumahan Rakyat RI, M. Yusuf Asy’ari. Elnusa menyerahkan rumah tahan gempa ke-147 (terakhir). Program ini merupakan CSR Elnusa dalam kolaborasi kemanusiaan bersama mitra ACT dan perusahaan/organisasi lokal dan internasional. Desa Elnusa direkomendasi Menteri untuk direplikasi sebagai pemulihan terpadu di kawasan rawan gempa lainnya di Indonesia.
Juni Investasi Well Testing Barge (Elnusa Samudra 3 dan 4), untuk memenuhi pekerjaan dari TOTAL Indonesie senilai USD 18.6 juta untuk masa 5 tahun.
Juli
January Elnusa received the award from Workover Operation In Achieving 265 Days of NLTI (No Loss Time Injury) on Year 2006 from Chevron.
February Elnusa received the award of Zero Accident from the Department of Labor and Transmigration of the Republic of Indonesia.
May Closing Project “Desa Pemulihan Terpadu Elnusa” exactly 1 year anniversary of Yogyakarta disaster recovery, together with the State Minister of Public Housing of the Republic of Indonesia, M. Yusuf Asy’ari. Elnusa handed over the 147th (last one) house. This program is part of Company’s CSR programs in humanity collaboration with ACT and local and international companies / organization. The Elnusa’s village is recommended by the Minister to be replicated as an integrated recovery in other areas with potential disaster in Indonesia.
June Investment in Well Testing Barges (Elnusa Samudra 3 and 4), for the projects from TOTAL Indonesie with a total value of USD 18.6 million for the next 5 year.
July
16 Juli 2007, RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa : Eteng A. Salam menggantikan Rudy Radjab sebagai Direktur Utama dan Surat Indrijarso (Komisaris Independen) serta Harry Triono (Komisaris) menggantikan Tamsil Ambismar. Persetujuan untuk melakukan IPO.
July 16 2007, Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extra Ordinary General Meeting of Shareholders (EGSM), Eteng A. Salam replaced Rudy Radjab as the President Director and Surat Indrijarso (Independent Commissioners) and Harry Triono (Commissioners) replaced Tamsil Ambismar. Approval for IPO.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Agustus Lepas-Sambut Direktur Utama PT Elnusa Tbk, dari Rudy Radjab kepada Eteng A. Salam, dan Komisaris Perseroan
September Memperingati Hari Ulang Tahun Elnusa ke 38, dengan tema khusus “New Emerging Public Company” sebagai persiapan menjelang IPO.
Oktober
August Handover Ceremony for the President Director of PT Elnusa Tbk, from Rudy Radjab to Eteng A. Salam, and the Commissioners.
September Commemorating Elnusa 38th anniversary, held for IPO preparation theme “New Emerging Public Company”.
October
Dalam RUPS Luar Biasa, pemegang saham menyetujui penyempurnaan struktur korporasi dan perubahan susunan pengurus Perseroan.
In the EO GMS, shareholders agreed upon taking the Company Goes Public through the mechanism of Initial Public Offering (IPO).
Kesepakatan kerja sama Elnusa dengan University of Hamburg, Germany, untuk penelitian riset (Research Affiliate Agreement). Kerja sama ini menandai positioning Elnusa sebagai penyedia jasa hulu migas yang terpercaya dan pemegang market share terbesar untuk seismic data acquisition.
Elnusa entered Research Affiliate Agreement with the University of Hamburg, Germany. This affiliation marked the positioning Elnusa as the trusted provider of upstream oil and gas services and holder of the biggest market share for seismic data acquisition.
Persetujuan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia untuk penggabungan 4 anak perusahaan ke dalam Perseroan sebagai langkah awal reposisi bisnis Elnusa yang akaln lebih fokus pada jasa hulu migas.
Gaining approval from the Department of Law and Human Rights for the merger of 4 subsidiaries into the Company, as the initial move of the Elnusa business repositioning towards a more focus on upstream oil and gas services.
November
November
Perseroan serta anak perusahaannya menandatangani Pakta Integritas, wujud keteguhan memegang komitmen integritas atas dasar GCG. Peristiwa ini memiliki nilai yang sangat penting karena sehari sebelumnya (29/11/07), Perseroan melakukan registrasi pencatatan pendaftaran ke Bapepam-LK untuk Go Public. Pakta Integritas wujud kesiapan moral untuk menjaga integritas dalam menjalankan perusahaan secara profesional dan dapat mempertanggungjawabkan kinerja kepada publik.
The Company and the subsidiaries sign the Pact of Integrity, as an evidence on Company’s commitment to integrity as part of GCG implementation. This is a moment of importance since the day before (29/11/07), the Company completed registration to Bapepam-LK to Go Public. The Pact of Integrity is a sign of morale awareness to maintain integrity in running the Company professionally and publicly accountable.
Persetujuan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia untuk penggabungan 3 anak perusahaan dalam rangka mewujudkan sebuah anak perusahaan yang kuat yang bergerak dalam bidang data managemen, teknologi dan informasi khususnya di bidang migas.
Approval from the Department of Law and Human Rights for the merger of 3 subsidiaries in order to build a strong entity engaging in data management, technology and information businesses especially in oil and gas industry.
ANNUAL REPORT 2007
w w w. e l n u sa . co . id
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
dalam miliar Rupiah, kecuali disebutkan lain
URAIAN
in billion Rupiah, unless otherwise stated
2007
2006*
2005*
2004*
2003*
DESCRIPTION Statement of Income
Laporan Laba Rugi 2,104
1,878
1,296
1,175
1,108
REVENUES
Laba Kotor
399
349
278
184
187
Gross Profit
EBITDA
265
204
166
119
128
EBITDA
Beban Usaha
254
233
200
164
158
Operating Expenses
Laba Usaha
144
115
78
20
28
Operating Income
37
28
19
18
44
Interest Expenses
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
141
118
84
100
102
Income before Income Tax Expenses
Laba Bersih
100
83
59
152
74
Net Income
Jumlah Saham yang Beredar (ribu lembar)** 5,838,500
1,167,700
1,167,700
1,167,700
1,167,700
Number of Shares Issued (tho shares)**
17
14
10
26
13
Net Income per Share (Rupiah)**
Aktiva Lancar
994
835
653
481
584
Current Assets
Aktiva Tetap - Bersih
836
702
634
628
650
Fixed Assets
Aktiva Tidak Lancar Lainnya
329
271
262
207
185
Other Non Current Assets Total Assets
Pendapatan Usaha
Beban Bunga
Laba Bersih per Saham (Rupiah)**
LAPORAN NERACA
2,159
1,809
1,548
1,316
1,418
Hutang Lancar
406
188
182
75
301
Jumlah Aktiva Kewajiban Lancar Lainnya
512
549
413
327
234
Hutang Tidak Lancar
186
109
86
103
234
Differed Tax Asset
Kewajiban Tidak Lancar Lainnya
277
69
42
37
33
Non Current Liabilities
1,195
915
723
541
802
Total Liabilities
15
14
16
12
7
Minority Interest
Jumlah Ekuitas
949
879
809
763
610
Total Equity
Jumlah Ekuitas + HAK MINORITAS
964
894
825
775
617
Total Equity + MINORITY INTEREST
2,159
1,809
1,548
1,316
1,418
Total Liabilities and Equity
76
99
58
80
49
Working capital
258
161
100
76
58
Investments in fixed assets
Kas dari Hasil Operasi
(142)
79
24
31
72
Cash from Operating Activity
Kas untuk Investasi
(127)
(29)
(69)
295
(99)
Cash used in investments
219
12
72
(358)
26
Cash from Financing Activities
Pendapatan Usaha
12.0%
44.9%
10.3%
6.0%
14.7%
Revenues
Laba Kotor
14.4%
25.5%
51.4%
-1.6%
56.0%
Gross Profit
EBITDA
29.9%
23.2%
39.7%
-7.3%
7.1%
EBITDA
Laba Usaha
25.2%
48.7%
296.6%
-30.7%
-336.7%
Operating Expenses
Laba Bersih
20.6%
41.7%
-61.5%
105.6%
131.3%
Net Income
Jumlah Aktiva
19.4%
16.8%
17.6%
-7.2%
7.9%
Total Assets
Jumlah Kewajiban
30.7%
26.5%
33.7%
-32.5%
6.6%
Total Liabilities
7.9%
8.7%
6.1%
25.1%
9.4%
Total Equity
Margin Laba Kotor
19.0%
18.6%
21.4%
15.6%
16.8%
Gross Profit Margin
Margin EBITDA
12.6%
10.9%
12.8%
10.1%
11.6%
EBITDA Margin
6.9%
6.1%
6.0%
1.7%
2.5%
Operating Margin
Jumlah Kewajiban Hak Minoritas
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Modal Kerja Investasi aktiva tetap
Laporan Arus Kas
Kas dari Hasil Pendanaan
Statement of Cash Flow
Rasio Pertumbuhan
Jumlah Ekuitas
Growth Ratio
Rasio KEUANGAN
Margin Laba Usaha
Current Liabilities
Financial Ratio
4.8%
4.4%
4.5%
13.0%
6.7%
Net Profit Margin
Imbal Hasil Investasi
38.8%
51.5%
58.3%
200.7%
127.8%
Return on Investment
Imbal Hasil Ekuitas
10.6%
9.4%
7.2%
20.0%
12.2%
Return on Equity
4.6%
4.6%
3.8%
11.6%
5.2%
Return on Assets
Margin Laba Bersih
Imbal Hasil Aktiva Rasio Lancar
1.08
1.13
1.10
1.20
1.09
Current Ratio
Jumlah kewajiban/jumlah aktiva
0.55
0.51
0.47
0.41
0.57
total liabilities/total assets
jumlah kewajiban/ekuitas
1.26
1.04
0.89
0.71
1.31
total liabilities/total equity
Hutang/Ekuitas
0.62
0.34
0.33
0.23
0.88
Debt to Equity
Hutang Bersih/Ekuitas
0.51
0.16
0.21
0.15
0.72
Net Debt to Equity
Hutang/EBITDA
2.23
1.45
1.61
1.50
4.18
Debt to EBITDA
Hutang Bersih/EBITDA
1.83
0.68
1.04
0.93
3.45
Debt to Assets
EBITDA/ Beban Bunga
7.14
7.32
8.63
6.50
2.94
EBITDA/ Interest Expense
*) disajikan kembali **) Pada tahun 2007 terjadi perubahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp100. Laba bersih per saham dasar dikalkulasi dengan memperhitungkan efek retroaktif sehubungan dengan perubahan nilai nominal saham
LAPORAN TAHUNAN 2007
*) restated **) In the year 2007, the shares nominal value changed from Rp500 to Rp100. Net Income per shares is calculated with retroactive effects following the change in the shares nominal value
%
50
8%
GR CA
144
152
2,104
GR CA
%
11
83 07 20
06 20
04
05
%
12
Jasa PENUNJANG Hulu Migas
949
879
809
610
07 20
06 20
05
04
20
20
03
20
20
07
06
05
20
04
20
20
Ikhtisar Kegiatan Operasional Operational Activity Highlight URAIAN
763
915
1,195 541
723
802 03
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
20
07
06
20
20
05 20
04 20
20
GR CA
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
03
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
20
20
03
20
20
07
05
06
Jumlah Ekuitas Total Equity
2,159
GR CA
20
04
20
20
03 20
07
06
20
%
11
1,548
1,316
1,418
GR CA
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
1,809
Jumlah Aktiva Total Assets
20
05 20
20
20
04
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
03
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
20
28
59
74
78
100
115
1,175
1,108
%
17
Laba bersih Net Income
1,296
GR CA
Laba usaha Operating Income 1,878
Pendapatan Usaha Revenues
dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan lain in billion Rupiah, unless otherwise stated
2007
2006*
2005*
2004*
2003*
DESCRIPTION
70
81
46
40
9
Supporting Upstream OIL & Gas Services INTEGRATED Upstream Oil & Gas Services
1,143
943
737
538
474
Jasa Hilir Migas
806
766
416
534
529
Downstream Oil & Gas Services
Jasa Penunjang & Berbasis Kompetensi
155
169
143
103
571
Supporting Services & Competency Based
2,104
1,878
1,296
1,175
1,108
Total Revenue
Jasa Hulu Migas terintegrasi
Jumlah Pendapatan Usaha *) disajikan kembali (restated)
KOMPOSISI PENDAPATAN 2007 Revenue Composition 2007
52%
474
538
38%
%
23
737
GR CA
1,143
3%
943
7%
PENDAPATAN Jasa Hulu Migas terintegrasi Revenue from Integrated Upstream Oil & Gas Services
jasa penunjang hulu migas
GR CA
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
07
: Compound Annual Growth Rate
20
06 20
05 20
04 20
jasa penunjang dan berbasis kompetensi
20
jasa hilir migas
03
jasa hulu migas terintegrasi
ANNUAL REPORT 2007
w w w. e l n u sa . co . id
LAPORAN KOMISARIS UTAMA President Commissioner’s Report
Dewan Komisaris merasa cukup puas dengan kinerja manajemen dan karyawan di tahun 2007, serta mendukung penuh strategi perseroan untuk fokus di jasa hulu migas terintegrasi. The Board of Commissioners are quite pleased with the performance of the Management and employees in the year 2007, and fully support the Company’s strategy to focus integrated upstream oil & gas services.
LAPORAN TAHUNAN 2007
L A P O R A N KO M I S A R I S U TA M A
P r esident C ommissione r ’ s Re p o r t
Kepada Seluruh Pemegang Saham yang kami hormati,
Dear Distinguished Shareholders,
Pertama-tama izinkan saya, mewakili Dewan Komisaris PT Elnusa Tbk (“Perseroan”), untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada Tamsil Ambismar selaku Komisaris Perseroan untuk periode Desember 2004 - Juli 2007, pada Rudy Radjab selaku Direktur Utama Perseroan untuk periode 2001 - Juli 2007, serta Dixie Bastian selaku Direktur Pengembangan Usaha untuk periode Mei 2004 - Oktober 2007, atas pengawasan dan pengurusannya selama masa jabatan masing-masing. Pergantian Direksi dan Komisaris Perseroan ini telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) tanggal 16 Juli 2007 dan 9 Oktober 2007, dimana Eteng A. Salam diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan merangkap sebagai Direktur Pengembangan, dan Harry Triono serta Surat Indrijarso berturut-turut sebagai Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan.
First of all, please allow me, on behalf of the Board of Commissoners of PT Elnusa Tbk (the “Company”), to express our gratitude and and highest appreciation to Tamsil Ambismar as Commissioner for the period of December 2004 - July 2007, to Rudy Radjab as President Director for the period of 2001- July 2007, as well as to Dixie Bastian as Director of Business Development for the period of May 2004 - October 2007, for the years of supervision and management of the Company. This change of management has been approved by Extraordinary Shareholders Meeting on July 16, 2007 and October 9, 2007, in which Eteng A. Salam was appointed as President Director as well as Director of Business Development, while Harry Triono and Surat Indrijarso was appointed as Commissioner and Independent Commissioner, respectively.
Dewan Komisaris mempunyai tugas utama mengawasi dan memberikan saran dan nasihat kepada Direksi dalam hal pengelolaan dan pengurusan Perseroan. Pengawasan dan saran atas pengurusan Perseroan ini terutama memastikan tercapainya target kinerja yang ditetapkan oleh pemegang saham, serta memastikan dilaksanakannya hal-hal yang berkenaan dengan implementasi Good Corporate Governance, Pengendalian Internal, Manajemen resiko serta Pengembangan Sumber Daya Manusia.
The Board of Commissioners has a main duty of providing supervision and advice to the Board of Directors regarding the management and the organization of the Company, particularly on the realization of targeted performance that has been set by shareholders, as well as to ensure the implementation of Good Corporate Governance, Internal Audit, Risk Management, and Human Resources Development.
Proses pengawasan pengelolaan Perseroan dilakukan di berbagai segi. Dari segi bisnis, fokus kegiatan usaha Perseroan adalah penyediaan layanan jasa hulu migas terpadu (integrated upstream oil and gas services), disamping itu juga pada kegiatan usaha penunjang jasa hulu migas, jasa hilir migas, jasa telekomunikasi dan teknologi informatika (telematika). Dalam segi-segi lain, termasuk compliances terhadap peraturan dan penerapan tata-kelola perusahaan yang baik (GCG), penerapan manajemen resiko dalam bidang operasi, keuangan dan investasi, merupakan fokus utama dalam kerangka pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Remunerasi.
The Company’s supervising process involves various aspect in the organization. In business aspect, in the Company focuses on providing integrated upstream oil and gas services, besides conducting activities on the upstream supporting oil & gas services, downstream oil & gas services, as well as telecommunication and information technology services. In other aspects, compliances to prevailing regulations, implementation of GCG practices, as well as risk management in operational, financial and investment issues, are main focus on the framework of achieving the Company’s performance target. In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, Remuneration Committee, and Good Corporate Governance Committee.
ANNUAL REPORT 2007
10
w w w. e l n u sa . co . id
Untuk pencapaian target tersebut diatas, Dewan Komisaris telah menggariskan beberapa kebijakan sebagai arahan kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, diantaranya : 1. Fokus pada keunggulan kompetensi sebagai penyedia layanan jasa hulu migas. 2. Meningkatkan pangsa pasar serta pengembangan produk dan layanan serta diversifikasi konsumen di sektor jasa hulu migas. 3. Akuisisi kontrak dengan jangka lebih panjang dengan memperhatikan sistem manajemen resiko terpadu. 4. Akuisisi Asset Produksi dengan size yang sesuai dengan kemampuan Financial maupun Teknis perseroan, dengan sangat memperhatikan management resiko operasi, legal, finance, sumber daya manusia, dalam rangka mendapatkan revenue yang sustainable.
In order to meet the Company’s performance targets, the Board of Commissioners has emphasized a number of policies as a guidance for the Board of Directors in implementing its business strategies: 1. Focus on the core competence as an upstream oil and gas services provider. 2. Increasing market share, continuous development of product and services, as well as customers diversification in upstream oil and gas services sector. 3. Acquiring long-term contracts while applying integrated risk management system. 4. Acquisition of production assets, size of which corresponds to the Company’s financial and technical capability, while implementing perational, legal, finance, and human resources risks management.
Sepanjang tahun 2007, kondisi makro industri sangat kondusif dalam mendukung pencapaian target kinerja Perseroan, diantaranya:
During the year 2007, the macro condition of the industry was very conducive to support the achievement of Company’s target performance, including: 1. Current situation of national oil and gas industry as well as Government’s deregulation and attempts to invite investors by opening of new blocks. 2. Increased activities in oil and gas exploration amid soaring demand due to global oil pricehike.
1. Perkembangan industri migas nasional dan adanya deregulasi dan upaya pemerintah untuk menarik minat investor dengan membuka wilayah-wilayah kerja baru. 2. Meningkatnya aktivitas pencarian migas dengan masih tingginya permintaan pasar karena tingginya harga minyak dunia. 3. Kondisi pasar keuangan yang likuid, dimana perbankan terus meningkatkan portofolio kredit pada tingkat suku bunga yang cenderung lebih murah.
3. Increased liquidity in financial market, and expansion of lending at a low interest rate by banking industry.
Kondisi makro ekonomi serta makro industri turut memberikan dampak positif dalam pencapaian kinerja manajemen. Demikian juga dengan kondisi Perbankan yang sangat likuid dan tingkat suku bunga yang cenderung menurun juga memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan.
The macro condition of national economy and industry has contributed favorably to the performance of the Company. Moreover, improving liquidity of banking industry as well as the interest rate decline, have significantly supported Company’s growth.
Pelaksanaan (implementasi) strategi bisnis tersebut di atas, Dewan Komisaris mendukung upaya Direksi Perseroan untuk lebih memfokuskan diri pada jasa layanan hulu migas terintegrasi dengan memanfaatkan potensi makro industri tersebut dengan lebih menitikberatkan pada keunggulan kualitas operasi (operation excellence), good engineering practices, penerapan Quality, Health, Safety, Environmental (QHSE). untuk mewujudkan operation excellence, prioritas kegiatan Direksi adalah melakukan investasi untuk melengkapi peralatan-peralatan operasi dengan aplikasi teknologi terkini, diantaranya investasi pada peralatan seismic, peralatan oilfield service dan lain-lain dengan total nilai dalam tahun 2007 sebesar ekivalen Rp258 miliar. Kegiatan investasi ini akan terus dilakukan sebagai faktor utama bagi usaha memenangkan persaingan pasar.
Regarding the implementation of the business strategies, the Board of Commissioners supports the Board of Directors’ attempt to focus on providing integrated upstream oil and gas services amid favorable industry potentials whilst emphasizing on operation excellence, good engineering practices, as well as implementation of Quality, Health, Safety, Environmental (QHSE). To achieve operation excellence, priorities are devoted to investment in operational equipment with stateof-the-art technology, including seismic equipment, oilfield services etc with a total investment reached Rp258 billion. These investments will further support business growth of the Company and create competitive advantage amid soaring competition.
LAPORAN TAHUNAN 2007
L A P O R A N KO M I S A R I S U TA M A
P r esident C ommissione r ’ s Re p o r t
Dalam mengimplementasikan rencana kerja perseroan, termasuk peningkatan mutu operasi, meningkatkan kulitas persaingan serta pengembangan pasar dan produk, Komisaris selalu mengingatkan akan pentingnya peran pengembangan sumber daya manusia (Human Resources Development), baik pemenuhan dari sisi kuantitas, kualitas dan kompetensi agar dalam mengoperasikan peralatan-peralatan baru, tidak terjadi gap kompetensi. Meningkatkan kompetensi personil baik bagi karyawan yang ada maupun dengan merekrut tenaga yang sudah terampil menjadi suatu keharusan guna memenuhi standar bagi pengoperasian alat-alat produksi baru serta memenuhi standar mutu dari pelanggan.
In the implementation of the Company’s work plan, including increase in the operational quality, building competitive advantage, as well as market and product development, the Board of Commissioners emphasizes the importance of human resources development, in terms of quantity, quality and competence, to avoid competency gap with the technology of new equipments. Upgrading the competence of the existing personnel and recruiting new high skilled manpower is a necessity to meet the standard of operation of the new equipments and to conform to the standard of quality demanded by customers.
Dalam rangka penyempurnaan struktur korporasi, Dewan Komisaris mendukung aksi korporasi (corporate action) dengan dilakukannya proses penggabungan Anak-anak perusahaan, yakni PT Elnusa Drilling Services, PT Sinarriau Drillindo dan PT EWS Oilfield Services ke dalam PT Elnusa (vertical merger) sehingga diperoleh manfaat, diantaranya : 1. Perseroan menjadi sebuah operating holding yang mengintegrasikan seluruh kegiatan operasional dari perusahaan yang menggabungkan diri kedalam Perseroan. 2. Sinergitas lebih dimungkinkan dalam upaya untuk menghasilkan aktifitas operasi yang lebih efisien dalam meningkatkan daya saing. 3. Struktur permodalan perusahaan yang menggabungkan diri akan menjadi lebih besar, sehingga menambah akses yang lebih luas kepada sumber-sumber pendanaan untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. 4. Sebagai operating holding, Perseroan akan menjadi lebih menarik bagi Investor maupun Kreditor. 5. Memperjelas fokus Perseroan yang bergerak dalam bidang jasa hulu migas terintegrasi.
In order to have a better corporation structure, the Board of Commissioners supports the merging of Company’s subsidiaries: PT Elnusa Drilling Services, PT Sinarriau Drillindo, PT EWS Oilfield Services into PT Elnusa (vertical merger), as the merger generates the following advantages:
Dewan Komisaris juga mendukung corporate action kegiatan penggabungan secara horizontal (horizontal merger) yang telah dilakukan yaitu PT Elnusa Telematika dan PT Rentrakom ke dalam PT Sigma Cipta Utama. Mengingat kegiatan ini akan memberikan dampak positif, diantaranya berupa : 1. Terbentuknya suatu perusahaan hasil penggabungan dengan size yang lebih besar sehingga lebih memiliki daya saing. 2. Mempermudah dalam hal pembinaan dan pengawasan anak perusahaan. 3. Sinergitas untuk mendapatkan aktifitas operasi yang lebih efisien sangat dimungkinkan.
The Board of Commissioners also supports the horizontal merger of the Company, in which PT Elnusa Telematika and PT Rentrakom were merged into PT. Sigma Cipta Utama. The merger is expected to yield positive outcomes, namely :
1. The Company becomes a holding operation integrating all operational activities of the merged companies / subsidiaries. 2. Enables synergy as part of efficiecy measures in operational activities to improve Company’s competitive edge. 3. The merger enlarges the capital structure of the new company and enables better access to funding sources to support the Company growth.
4. As an operating holding, the Company will be more attractive to the investor as well as creditor. 5. Emphasizing the focus of the Company in engaging integrated upstream oil and gas services.
1. Expansion of business size to increase competitiveness. 2. Supervisory and monitoring subsidiaries are made easier. 3. Synergy for improvement in efficiency of operational activities.
ANNUAL REPORT 2007
11
12
w w w. e l n u sa . co . id
Corporate action lainnya yang juga sangat kami dukung selaku Dewan Komisaris adalah proses perwujudan Perseroan menjadi Perusahaan terbuka, yang ditargetkan Perseroan dapat melaksanakan listing pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2008. Sepanjang tahun 2007 perkembangan atas kegiatan menuju Perusahaan Terbuka secara rutin dibicarakan dalam rapat Dewan Komisaris. Pada akhirnya, Perseroan bersama Mandiri Sekuritas selaku lembaga penjamin emisi (underwriter) berhasil mencapai target listing pada awal tahun 2008. Pencapaian ini juga didukung dengan hasil audit konsolidasi sejak tahun 2004 sampai tahun 2006 dan audit konsolidasi interim 31 Juli 2007 yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, (Ernst & Young) yang dalam pengawasannya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang memastikan hasilnya telah sesuai dengan standar yang berlaku.
Other Corporate Action that has gained our support is the process of establishing the Company status as a public company, achieving the target to get listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in the beginning of 2008. Throughout 2007, the preparation progress towards being a Public Company was regularly reported to and discussed in the meetings of the Board of Commissioners. Finally, the Company together with Mandiri Sekuritas as the underwriter, has achieved the target to be listed in the beginning of 2008. The achievement was also supported by the finalization of consolidated audit report from 2004 to 2006 and interim consolidated audit report on 31 July 2007, which was completed by Public Account Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, (Ernst & Young) under the supervision of the Board of Commissioners, assisted by Audit Committee to ensure that the outcome will be in conformity with the generally accepted accounting standard.
Semua tindakan korporasi (corporate action) baik vertical merger maupun horizontal merger, serta penawaran umum perdana (IPO) tersebut diatas telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada tanggal 16 Juli 2007.
All corporate actions, namely vertical and horizontal merger , as well as Initial Public Offering have gained approval from the Extra Ordinary General Meeting of Shareholders on July 16, 2007.
Pencapaian-pencapaian positif tersebut diatas, juga didukung konsistensi manajemen dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, yang juga ditandai dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh Direksi, VP (Vice President) dan semua Direktur Anak Perusahaan di hadapan Dewan Komisaris pada tanggal 30 November 2007. untuk mengetahui sejauh mana penerapan GCG di lingkungan Perseroan, telah dilakukan assessment oleh Tim CG BPKP (Corporate Governance Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) perwakilan Propinsi DKI Jakarta II. Hasil assessment menunjukkan Perseroan mendapatkan nilai 71.78 (persentase pencapaian 71.78%) dengan predikat terpercaya.
Positive achievements above, are supported by Management’s consistence in the implementation of Good Corporate Governance, also marked by the assignment of the integrity pact, signed by Directors, Vice President and Directors of Subsidiaries in front of the Board of Commissioner on November 30, 2007. The Corporate Governance team of Finance and Development Supervisory Board (BPKP) DKI II has assessed the implementation of GCG practices by the Company, and granted a score of 71.78 (percentage of achievement 71.78 %) with the predicate of trustworthy.
Dibandingkan tahun 2006 kinerja tahun buku 2007 mengalami pertumbuhan, manajemen Perseroan telah berhasil lebih baik bila dibandingkan dengan kinerja tahun 2006, yaitu : 1. Pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 12% dibanding tahun 2006, yang terutama didorong oleh pertumbuhan segmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar 24%. Hal ini menunjukan konsistensi Perusahaan pada fokus bisnisnya di jasa hulu migas.
In comparison with the year 2006, the management of the Company managed to book growth and performance improvement, as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2007
1. Revenues increased by 12% compare to those in 2006, driven by 24% growth of integrated upstream oil & gas services. Hence, the segment growth demonstrates the consistence of the Company on focusing its business on upstream oil and gas services.
L A P O R A N KO M I S A R I S U TA M A
P r esident C ommissione r ’ s Re p o r t
2. Dari segi perbaikan profitabilitas usaha, EBITDA tumbuh sebesar 30%, dimana EBITDA marjin meningkat menjadi 12.6% dibandingkan sebesar 10.9% di tahun 2006. Di masa yang akan datang, dengan telah dilakukannya penggabungan dan restrukturisasi organisasi perusahaan, diharapkan efsiensi dapat terus ditingkatkan sehingga profitabilitas juga terus meningkat. 3. Imbal hasil kepada pemegang saham, yang diindikasikan melalui Imbal Hasil Ekuitas, turut meningkat seiring perbaikan kinerja perusahaan, di mana pada tahun 2007 menjadi 10.6% dibandingkan dengan 9.3% di tahun 2006. Dengan telah dilakukannya IPO pada awal tahun 2008, Perseroan diharapkan dapat terus meningkatkan kinerjanya, tidak saja melalui pertumbuhan revenue perusahaan tapi juga dengan memberikan imbal hasil yang terus meningkat seiring dengan strategi bisnis yang lebih terfokus pada segmen jasa hulu migas yang lebih profitable.
2. EBITDA grew by 30%, in which the EBITDA margin increased to 12.6% compared to the last year’s of 10.9%. In the future, having undergone merger and corporate restructuring, efficiency is expected to improve, in order to boost Company’s profitability.
Dewan Komisaris merasa cukup puas dengan kinerja Direksi, manajemen dan seluruh karyawan dalam pencapaian target 2007, dengan perbaikan kinerja dilihat dari indikator-indikator terdahulu dan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2006. Namun Dewan Komisaris juga mengingatkan agar “Bussiness Process Improvement” secara konsisten dilakukan, termasuk pelaksanaan yang ketat terhadap program “Operation Excellence”, diantaranya pelaksanaan budget control system, penyempurnaan teknologi informasi secara umum dan peningkatan utilisasi peralatan, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, pencarian sumber-sumber alternatif pembiayaan yang lebih murah serta perbaikan berkesinambungan dalam implementasi Good Corporate Governance.
The Board of Commissioners are quite pleased with the performance of the Board of Directors, Management, and all employees in achieving the target in 2007, with improvements in many indicators compared to those in 2006. However, we need to remind that we need to consistently apply business process improvement, as well as strict implementation of Operation Excellence program including implementation of budget control system, upgrading of information and technology in general, and improvement in utilization of equipment, increase in the competence of human capital, along with new alternatives of competitive funding sources, and continuous improvement on the implementation of Good Corporate Governance practices.
Akhir kata, Dewan Komisaris menyatakan bahwa segala upaya dan hasil kerja yang telah dilakukan, semata-mata untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham (shareholder value) dan tingkat kepuasan para stakeholders pada umumnya.
Last but not least, the Board of Commissioners would like to affirm that all of Company’s endeavors and outcomes were dedicated to increase value to shareholders’ and for the contentment of all stakeholders in general.
Demikian semoga Allah Subhaanallaahu Wa Taala selalu memberi rahmat dan ridho-Nya.
May Allah Subhaanallaahu Wa Taala grant us His blessing and mercy.
3. Return to Shareholders, as indicated by the ratio Return on Equity, was also increased to 10.6% in 2007 from 9.3% in the previous year. Following the IPO in the beginning of 2008, the Company is expected to continuously improve its performance, not only in terms of revenue growth but also in terms of the growing profit, in line with its strategy to focus on upstream oil & gas services segment which is more profitable.
Hormat kami Sincerely yours,
Iin Arifin Takhyan Komisaris Utama President Commissioner ANNUAL REPORT 2007
13
14
w w w. e l n u sa . co . id
LAPORAN DIREKTUR UTAMA President Director’s Report
Tahun 2007 merupakan masa yang bersejarah bagi kami, karena bersama-sama tim manajemen telah berhasil memposisikan Perseroan sebagai perusahaan yang fokus pada bisnis jasa hulu migas terintegrasi. 2007 was indeed a historical years for us, since, together with our team, we have successfully driven the Company to focus on providing an integrated services in the upstream business of oil and gas.
LAPORAN TAHUNAN 2007
L A P O R A N D I R E K T UR U T A M A
P r esident di r ecto r ’ s Re p o r t
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2007 merupakan tonggak bersejarah bagi PT Elnusa Tbk, di mana Perseroan telah berhasil melakukan transformasi baik dari sisi fokus bisnis, restrukturisasi korporasi dan organisasi, maupun persiapan untuk menjadi perusahaan terbuka. Oleh karena itu, izinkanlah kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih terlebih dulu kepada seluruh jajaran karyawan, manajemen, dan pemegang saham pendiri yang telah memberikan kontribusi mengantarkan Perseroan menjadi perusahaan terbuka di awal tahun 2008, dan menyelesaikan proses penggabungan beberapa anak perusahaan melalui mekanisme merger dalam rangka pemantapan bisnis inti Perseroan di jasa hulu minyak dan gas (migas) terintegrasi. Melalui serangkaian persiapan yang intensif pada akhir tahun 2007, Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan atau Initial Public Offering (IPO) berhasil menggalang dana sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO, dengan harga penawaran perdana sebesar Rp400 per lembar saham. Pernyataan efektif dari Bapepam-LK dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperoleh masing-masing pada tanggal 25 Januari 2008 dan 6 Februari 2008. Melalui IPO ini, impian Perseroan untuk menjadi perusahaan terbuka akhirnya dapat diwujudkan.
The year 2007 was a moment of historical importance for PT Elnusa Tbk. (the “Company”), since the Company has successfully transformed itself in terms of business focus as well as corporate and organization restructuring, and prepared itself to become a public company. Therefore, before we begin with this report, please allow us first to express our gratitude to all of our dedicated employees, management and shareholders who has given their contribution in transforming the Company to become a public company in the beginning of 2008, and has completed the merger of our subsidiaries to strengthen the Company’s core of business in the integrated upstream oil and gas services. Through a series of intensive preparation, by the end of 2007, the Company conducted Initial Public Offering (IPO) and managed to raise fund of 20% of enlarged capital, with IPO price of Rp400,- per share. Statement from Bapepam-LK and listing in Indonesian Stock Exchange (IDX) was effective on January 25 ,2008 and February 6, 2008 respectively. Through IPO, the Company’s dream to become a public company was finally accomplished.
Di tahun 2007 pula, terjadi pergantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Tamsil Ambismar selaku Komisaris Perseroan untuk periode Desember 2004 - Juli 2007, Rudy Radjab selaku Direktur Utama Perseroan untuk periode 2001-Juli 2007, dan Dixie Bastian selaku Direktur Pengembangan Usaha untuk periode Mei 2004-Oktober 2007, telah diakhiri masa jabatannya melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada tanggal 16 Juli 2007 dan 9 Oktober 2007. Dalam RUPS LB tersebut, saya diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan merangkap sebagai Direktur Pengembangan, dan Harry Triono serta Surat Indrijarso berturut-turut sebagai Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan. Saya mewakili manajemen PT Elnusa Tbk, menyampaikan terima
Also in the year of 2007, there were change of management of PT Elnusa Tbk. The term of office of Tamsil Ambismar as Commissioner for the period of December 2004 - July 2007, Rudy Radjab as President Director for the period of 2001- July 2007, as well as Dixie Bastian as Director of Business Development for the period of May 2004- October 2007, was terminated through the decision of Extra Ordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on July 16, 2007 and October 9, 2007. The EGMS also appointed me as President Director as well as Director of Business Development, while Harry Triono and Surat Indrijarso was appointed as Commissioner and Independent Commissioner, respectively. On behalf of the management of PT Elnusa Tbk (the “Company”), we would like to express our gratitude
ANNUAL REPORT 2007
15
16
w w w. e l n u sa . co . id
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada anggota Dewan Komisaris dan Direksi terdahulu, atas pengawasan dan pengurusannya selama masa jabatan masing-masing. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan untuk memimpin Perseroan saat ini.
and highest appreciation to the previous members of Board of Commisioners and Board of Directors, for the years of supervision and management of the Company. We also would like to express our gratitude to the shareholders for their trust in the current management to lead the Company.
Kondisi pasar saham Indonesia yang cukup baik di tahun 2007 dengan index yang meningkat, telah berkontribusi pada kesuksesan IPO Perseroan, yang direfleksikan dengan oversubscription sebesar 19x pada saat penawaran awal saham Perseroan. Perkembangan industri yang masih menarik ikut mendorong investor untuk berinvestasi pada perusahaan migas. Terlebih lagi, Perseroan memiliki keunikan sebagai satu-satunya perusahaan migas nasional yang menawarkan jasa hulu migas terintegrasi, dengan pengalaman yang ekstensif.
Encouraging condition of the Indonesian stock market in 2007, indicated by increasing index, has contributed to the success of the Company’s IPO, as reflected by oversubscription of 19 x during bookbuilding period. Appealing industrial growth also encourages investors to invest on oil and gas company. Furthermore, the Company is the only national oil and gas company offering integrated upstream oil and gas services with extensive experience.
Kondisi makro ekonomi, keamanan, sosial dan politik nasional yang makin membaik pada tahun 2007, memberikan iklim yang kondusif bagi aktivitas Perseroan. Perbaikan kondisi makro ekonomi seperti stabilnya nilai tukar Rupiah, nilai inflasi yang relatif rendah, serta suku bunga yang mengalami penurunan, memberikan manfaat yang positif karena mendorong investasi dan menurunkan cost of fund Perseroan. Di samping itu, kondisi keamanan yang stabil mendorong perusahaan migas untuk melakukan aktivitas eksplorasi dan produksi, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan atas jasa Perseroan.
The improving macro condition of economy, national security, social and politic along the year 2007, provided a very conducive climate for the activities of the Company. Improving macro condition of economy, such as stable rate of exchange of Rupiah, relatively low rate of inflation, as well as decreasing rate of interest had a positive impact on investment growth and lower cost of fund. Apart of that, the stable condition of national security has driven oil and gas company to conduct exploration and production activities, which in turn will raise the demand for the Company’s services.
Sebagai perusahaan yang bergerak di jasa hulu migas terintegrasi, pertumbuhan Perseroan sangat tergantung kepada aktivitas di bidang tersebut. Permintaan minyak dunia tahun 2007 meningkat karena didorong oleh pertumbuhan perekonomian di Eropa dan Asia, dan mendorong pemasok dari negara-negara penghasil minyak dunia untuk meningkatkan produksi minyaknya. Kenaikan permintaan minyak dunia ini, yang tidak diimbangi dengan kenaikan pasokan minyak secara proporsional, secara langsung berdampak pada harga minyak dunia. Pada tahun 2007 harga minyak dunia cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Trend ini berlanjut di tahun 2008, dimana pada April 2008 harga minyak WTI berada pada posisi sekitar USD 110 per barrel.
As a company engaging in the integrated upstream oil and gas services, the Company’s growth depends on the activities in that field. The world demand for oil and gas in 2007 was increased due to growth of the European and Asian economy and consequently forced the oil producing countries to raise their oil production level. As soaring demand for oil & gas was not proportionally balanced with the supply, the trend in global oil prices was directly affected. In 2007 the oil prices steadily increased from time to time. This trend continued in 2008, as on April 2008 the WTI oil prices booked a level of USD 110 per barrel.
Di industri migas nasional, pemerintah pun mencanangkan kenaikan target produksi hingga 1,3 juta bopd di tahun 2009. Adanya upaya pemerintah untuk menarik minat investor dengan
In the national oil and gas industry, the Government plans to raise the production target to 1.3 million bopd in 2009. The Government’s effort to attract new investment by opening new blocks
LAPORAN TAHUNAN 2007
L A P O R A N D I R E K T UR U T A M A
P r esident di r ecto r ’ s Re p o r t
membuka wilayah-wilayah kerja baru merupakan testimoni untuk mencapai target tersebut. Hal ini memotivasi aktivitas pencarian sumber migas dan produksi migas nasional, yang pada akhirnya mendorong permintaan atas jasa Perseroan berupa peralatan-peralatan di bidang jasa migas terintegrasi. Peluang di sektor hulu migas terutama masih sangat besar, di mana data BP Migas menunjukkan estimasi anggaran sebesar sekitar USD 11 miliar untuk tahun 2007. Realisasi atas rencana anggaran tersebut masih sangat rendah dikarenakan diantaranya keterbatasan peralatan jasa hulu migas di Indonesia.
is a testimony of achieving the target. It motivates the activities of exploring new oil resources and oil production, and consequently escalates the demand on the Company’s services, in form of equipments for integrated upstream oil and gas services. Market opportunities in the upstream sector remains extensive, as based on the data provided by BP Migas, there is an estimation of total budget of USD 11 billion in 2007. The budget plan was underealized, due to among others, the limitation of upstream oil and gas equipment in Indonesia.
Melalui lebih dari 39 tahun pengalamannya di industri migas, PT Elnusa Tbk saat ini memiliki tiga pilar bisnis. Pilar pertama adalah bisnis jasa migas, yang terdiri dari jasa hulu migas terintegrasi sebagai fokus bisnis Perseroan, jasa penunjang hulu migas, dan jasa hilir migas. Pilar kedua adalah bisnis pengelolaan lapangan migas atau asset based business, sementara pilar ketiga adalah bisnis jasa pendukung lainnya yang meliputi jasa manajemen data, informasi teknologi dan telekomunikasi.
With more than 39 years of experience in oil and gas industry, to date PT Elnusa Tbk. has three pillars of businesses. The first pillar is the oil and gas services, comprising of integrated upstream services as the main focus of the Company’s business, supporting upstream services and downstream services. The second pillar was asset-based business, while the third pillar was other supporting services, which includes data management, information technology and telecommunication.
Sejalan dengan potensi pasar jasa hulu migas yang masih sangat menjanjikan, Perseroan melakukan pemantapan fokus bisnis inti perusahaannya pada jasa hulu migas terintegrasi. Pemantapan fokus bisnis ini dibuktikan dengan komitmen Perseroan menciptakan keunggulan kompetitif dengan memposisikan diri sebagai perusahaan migas nasional pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa migas yang terintegrasi dengan konsep “one stop service” di bidang pelayanan jasa hulu migas (integrated upstream oil & gas services) sebagai bisnis inti dari Perseroan.
In line with the prospective potentials in the upstream oil and gas business, the Company strengthened the focus on its core business, namely integrated upstream oil and gas services. The emphasis on business focus is proven by the commitment of the Company to create a competitive advantage by positioning itself as the first national oil and gas company offering the concept of one stop service in integrated upstream oil and gas services as its core business.
Untuk lebih meningkatkan efisiensi dan sinergi antar lini binis dalam Perseroan, Perseroan telah melakukan proses merger vertikal maupun horisontal masing-masing pada bulan Oktober dan November 2007. Merger vertikal menggabungkan anak-anak perusahaan Perseroan yang bergerak di jasa hulu migas, yakni PT Elnusa Geosains (GSC), PT Elnusa Drilling Services (EDS), PT Sinarriau Drillindo (SRD) dan PT EWS Oilfield Services (EWS) ke dalam Perseroan. Hal ini memperkuat fokus bisnis Perseroan di jasa hulu migas terintegrasi, karena Perseroan dengan demikian dapat menawarkan seluruh jasa hulu yang diperlukan, mulai dari seismic, drilling, hingga oilfield services. Perbaikan kualitas produk dari jasa hulu migas terintegrasi pun dapat terjaga, guna peningkatan daya saing Perseroan. Selain itu, melalui merger
To improve the efficiency and synergi between lines of business in the Company, the Company has conducted vertical and horisontal merger, on October and November 2007 respectively. Those four subsidiaries that were vertically merged were PT Elnusa Geosains (GSC), PT Elnusa Drilling Services (EDS), PT Sinar Riau Drillindo (SRD) and PT EWS Oilfield Services (EWS). This merger strengthened the Company’s business focus on upstream oil & gas services since the Company is able to offer all necessary upstream integrated services, from seismic, drilling, to oilfield services. Product quality of integrated upstream oil & gas services can also be sustained, to improve the competitiveness of the Company. Besides that, through this merger, the Company as an operating holding is able to perform better supervision,
ANNUAL REPORT 2007
17
18
w w w. e l n u sa . co . id
ini, Perseroan sebagai operating holding mampu menjalankan fungsi pengawasan dengan lebih baik, serta memiliki struktur permodalan yang lebih besar. Dengan demikian, akses kepada sumber-sumber pendanaan menjadi lebih luas untuk mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
and has a bigger capital structure. Therefore, the Company gains wider access to funcing sources in order to support the Company’s growth in the future.
Di lain pihak, Perseroan juga melakukan merger horisontal, di mana PT Elnusa Telematika dan PT Rentrakom digabungkan ke dalam PT Sigma Cipta Utama. Ketiga perusahaan tersebut merupakan perusahaan-perusahaan yang bergerak di jasa pendukung yaitu jasa data manajemen, informasi teknologi dan telekomunikasi, yang berfokus untuk melayani perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang migas. Horizontal merger ini ditujukan untuk meningkatkan business size guna perbaikan daya saing serta efisiensi dan sinergi di antara perusahaan-perusahaan tersebut. Di tahun 2007 khususnya, Perseroan berhasil menambah luas storage dari 1.800m2 menjadi menjadi seluas 6.000m2. Pelanggan-pelanggan utama di bidang jasa pendukung meliputi BP Migas, PT Pertamina EP, CNOOC, ConocoPhillips dan perusahaan migas terkemuka lainnya.
The Company also conducted horizontal merger involving PT Elnusa Telematika (ETA) and PT Elnusa Rentrakom (RKM), while PT Sigma Cipta Utama (SCU) will be the holding company. The three companies engage in the business of supporting services, such as data management services, information technology and telecommunication, focusing on serving oil and gas companies. This horizontal merger is aimed to increase the company size for improved competitive edge, efficiency and synergy between the companies. In 2007 particularly, the Company managed to increase storage area from 1,800m2 to 6,000m2. Main customers in supporting services include BP Migas, PT Pertamina EP, CNOOC, ConocoPhilips and other prominent oil and gas companies.
Dari segi aktivitas operasi, utilisasi aset operasional Perseroan membukukan kinerja yang cukup memuaskan seiring dengan penambahan kontrak baru yang cukup signifikan. Kontrakkontrak baru tersebut diperoleh baik dari perusahaan migas dalam negeri seperti PT Pertamina EP dan PT Medco E&P Indonesia, maupun perusahaan migas luar negeri seperti Marathon International Petroleum Indonesia Ltd dan Total E&P Indonesie. Periode kontrak pun bervariasi mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang selama 5 (lima) tahun. Dalam merambah di pasar seismic transition zone/ marine, perusahaan-perusahaan global terkemuka telah memberikan kepercayaan kepada Perseroan untuk melaksanakan kerja sama operasi di beberapa wilayah di Indonesia.
Regarding the operational activities, the utilization of the Company’s operasional asset has shown a satisfying performance with significant increase of new contracts. The new contracts were gained from national oil and gas company, such as PT Pertamina EP and PT Medco E&P Indonesia, as well as foreign companies such as Marathon International Petroleum Indonesia Ltd and Total E&P Indonesie. Period of contract varies from short term contract to a long term contract up to 5 (five) years period. In entering seismic transition zone/ marine market, prominent global oil & gas companies have trusted the Company to enter joint operation in several areas in Indonesia.
Di tahun 2007, Perseroan melakukan investasi sebesar Rp258 miliar, atau meningkat sekitar 60% dibanding tahun 2006. Lebih dari 90% dari investasi ini didedikasikan pada segmen jasa hulu migas, di mana di antaranya berupa pembelian 2 unit well testing barges yang siap beroperasi di bulan Mei/Juni 2008. Selain itu dilakukan pula investasi peralatan seismic dan peralatan penunjang pemboran serta peremajaan
In 2007, The Company booked an investment of Rp258 billion, or 60% higher than investment in 2006. More than 90% of this investment was dedicated to integrated upstream oil and gas services, among others are for the purchase of 2 (two) units of well testing barges which will commence operation in May/ June 2008. In addition, the Company also acquired seismic and drilling support equipment, and refurbished its
LAPORAN TAHUNAN 2007
L A P O R A N D I R E K T UR U T A M A
P r esident di r ecto r ’ s Re p o r t
rig-rig kapasitas 550 HP dan 850 HP. Investasiinvestasi yang dilakukan di tahun 2007 ini, akan menjadi sumber-sumber pendapatan baru untuk menunjang pertumbuhan Perseroan di tahun 2008 dan tahun-tahun berikutnya.
existing rigs with capacity of 550 HP and 850 HP. The investment in 2007 will serve as new sources of revenue in the year 2008 and onwards.
Di segmen asset based business, pada bulan September 2007 Perseroan mengakuisisi 15% kepemilikan efektif pada Blok Ramba TAC, lapangan minyak di Sumatera Selatan dengan rata-rata produksi pada tahun 2007 sebesar sekitar 3900 bopd. Namun kontribusi blok ini belum dicatatkan dalam Laporan Keuangan tahun 2007 dikarenakan proses akuisisi yang masih dalam penyelesaian. Di tahun-tahun mendatang, pertumbuhan laba dari blok ini diharapkan mampu mendorong profitabilitas Perseroan menjadi lebih tinggi lagi. Selain Blok Ramba, Perseroan juga memiliki kepemilikan efektif sebesar 50,01% pada Blok Bangkanai PSC. Anak perusahaan Perseroan, yaitu Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE), merupakan operator dari blok eksplorasi yang terletak di Kalimantan Tengah ini. Pada tahun 2008 dan 2009, EBE merencanakan untuk melakukan program seismik dan pemboran sebagai komitmen kepada BP Migas.
In the segment of asset based business, in September 2007 the Company acquired 15% effective ownership in Blok Ramba TAC, an oil field in South Sumatera with average production in 2007 amounted to around 3900 bopd. However, earnings contribution from this block was not yet acknowledged in the financial statement of year 2007 due to the closing of the acquisition is still in progress. In the years to come, earnings growth from this block is expected to boost the profitability of the Company even further. Aside of block Ramba, the Company also holds effective ownership of 50.01% on Blok Bangkanai PSC. The Company’s subsidiary, namely Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE), is the operator of the exploration block located in Central Kalimantan. In the year 2008 and 2009, EBE will conduct seismic and drilling program as a commitment to BP Migas.
Penguatan pada strategi bisnis jasa hulu migas telah menghasilkan kinerja keuangan yang cukup menggembirakan. Sekalipun pendapatan Perseroan hanya tumbuh 12% menjadi Rp2,1 triliun, namun pendapatan di segmen jasa hulu migas terintegrasi mencatat kenaikan sebesar 24% menjadi Rp1,1 triliun. Dengan peningkatan kontribusi pendapatan segmen jasa hulu migas yang lebih profitable ini, dimana marjin laba kotor mencapai 28%, indikator-indikator profitabilitas Perseroan menunjukkan kenaikan yang cukup baik. Laba kotor Perseroan tumbuh sebesar 14% dan mencapai angka Rp399 miliar, dengan marjin laba kotor Perseroan sebesar 19%. Di sisi lain, dengan adanya efisiensi perusahaan, pertumbuhan pada beban-beban usaha Perseroan pun dapat ditekan sehingga EBITDA Perseroan meningkat sebesar 30% menjadi Rp265 miliar. Dan walaupun beban keuangan meningkat karena adanya tambahan pinjaman, laba bersih tumbuh sebesar 21% menjadi Rp100 miliar. Pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang lebih tinggi diharapkan akan berlanjut di tahun berikut, sesuai dengan fokus investasi di segmen jasa hulu migas terintegrasi yang memiliki kinerja terbaik.
The strategy of strong focus on integrated upstream oil and gas services resulted in decent financial prefromance. Despite the fact that the Company grew only by 12% to Rp2.1 trillion, the revenue in integrated upstream oil and gas services was increased by 24% to Rp1.1 trillion. With this contribution increase from the more profitable segment, in which the gross profit was 28%, the profitability indicators of the Company booked better growth. Gross profit grew by 14% and reached Rp399 billion, with gross profit margin of 19%. On the other hand, in the light of the more efficient operation, the operating expenses growth can be minimized so the EBITDA of the Company increased by 30% to Rp265 Billion. Although the financial cost increased due to the additional debts, net profit surged by 21% to Rp100 billion. The higher revenue and profitability growth is expected to continue in the following years, in line with the focus of investment on integrated upstream oil and gas services which yields the best performance.
ANNUAL REPORT 2007
19
20
w w w. e l n u sa . co . id
Aktiva Perseroan membukukan pertumbuhan sebesar 19% di tahun 2007, yang terutama dipicu terutama oleh kenaikan aktiva tetap Perseroan. Kenaikan aktiva tetap ini didorong oleh tingginya investasi di jasa hulu migas terintegrasi, sejalan dengan strategi Perseroan untuk mengembangkan kompetensinya di bidang ini. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, Perseroan melakukan penambahan hutang hingga mencapai sekitar Rp590 miliar di tahun 2007, diantaranya melalui penambahan pinjaman sindikasi serta penerbitan MTN di bulan November 2007 sebesar Rp90 miliar. Walaupun terjadi penambahan hutang, namun Perseroan masih membukukan neraca yang sehat dengan tingkat leverage yang masih konservatif pada rasio Hutang/Ekuitas sebesar 0,6x. Proteksi arus kan pun masih memadai dengan rasio Hutang/EBITDA sebesar 2,2x dan EBITDA/Beban bunga sebesar 7,1x.
The Company’s assets booked a 19% growth in 2007, mainly due to augmentation in fixed assets. The increase of the fixed assets was bossted by aggressive investment in the upstream oil and gas services, in line with the strategy to expand its competence on the field. To support the growth, the Company has raised additional debts amounted to Rp590 billion in 2007, through among others, sindication loan and MTN issuance in November 2007 amounted to Rp90 billion. Despite higher debts acquired, the Company managed to book a healthy balance sheet with conservative leverage with Debt/ Equity ratio of 0.6x. Cash flow protection stood at adequate level with Debt /EBITDA ratio of 2.2x and EBITDA/ Interest Expenses of 7.1x.
Dengan keseluruhan kinerja di atas, Perseroan pada akhirnya mencatat Imbal Hasil Ekuitas yang lebih baik dibandingkan tahun 2006, sebesar 10,6%. Berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 16 Juli 2007, para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen kas dari laba bersih tahun buku 2006 sejumlah Rp24,7 miliar atau sekitar 30% dari laba bersih Perseroan di tahun tersebut. Di masa yang akan datang, sejauh dimungkinkan, Perseroan memiliki kebijakan untuk mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar sekitar 20% dari laba bersih tiap tahunnya. Seiring dengan peningkatan modal disetor pasca IPO di awal tahun 2008, Perseroan pun berkomitmen untuk menggunakan dana IPO tersebut guna peningkatan aset produktif Perseroan dan ekspansi segmen usaha yang memberikan imbal hasil terbaik, yaitu jasa hulu migas terintegrasi. Dengan demikian, tidak saja Perseroan tumbuh dalam segi size, namun juga dari segi profitabilitas dan imbal hasil bagi pemegang saham.
With such a performance, finally the Company booked higher Return on Equity than in 2006, at a level of 10.6%. Based on the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on July 16 2007, the shareholders decided to distribute cash dividend from the net profit of financial year 2006 amounted to Rp24.7 billion, or 30% of the Company’s net profit in that year. In the future, so far possible, the Company has a policy to maintain dividend distribution ratio of around 20% of the Company’s net profit each year. In line with the capital increase post IPO in the beginning of year 2008, the Company has a commitment to use the IPO fund from IPO to enhance Company’s productive assets and for business expansion of better-yield segment, namely integrated upstream oil and gas services. Therefore the Company will grow not only in term of size, but also in term of profitability and yield for shareholders.
Tidak hanya berkomitmen kepada pemegang saham, kami pun bertekad untuk memberikan kontribusi bagi stakeholder lainnya dalam lingkungan bisnis kami, dimulai dari customer, karyawan, maupun komunitas di sekitar lingkungan kerja kami.
Not only committed to add value to our shareholders, we are also determined to contribute more to other stakeholders in our business environment, starting from customer, employee, to communities in the surrounding area of our operations.
Kepada para customer, sesuai dengan fokus bisnis pada jasa hulu migas terintegrasi, Perseroan berkomitmen untuk memberikan operation & service excellence yang berpegang teguh pada penerapan Quality, Health, Safety, Environmental (QHSE). Hal ini terbukti dengan telah lulusnya ketiga anak perusahaan di bidang jasa hulu
To all of our customers, in line with Company’s business focus on integrated upstream oil and gas services, the Company is committed to providing operation & service excellence and consistent implementation of Quality, Health, Safety, Environmental (QHSE) standards. Three subisidiaries of the Company (GSC, EDS & EWS, now divisions of the Company) have passed
LAPORAN TAHUNAN 2007
L A P O R A N D I R E K T UR U T A M A
P r esident di r ecto r ’ s Re p o r t
migas terintegrasi (GSC, EDS & EWS, saat ini telah menjadi divisi dalam Perseroan) dalam audit surveillance sertifikasi ISO9001:2000 yang dilakukan oleh SGS pada triwulan ketiga tahun 2007. Setelah proses merger, telah dilakukan kembali audit surveillance untuk Perseroan pada April 2008 dan dinyatakan lulus sertifikasi ISO 9001:2000.
the audit surveillance for the certification of ISO9001:2000 by SGS in the third quarter of year 2007. After merger, audit surveillance for the Company was conducted in April 2008, in which the Company was certified ISO 9001:2000.
Karyawan sebagai penopang keberhasilan perusahaan di bidang jasa, juga selalu mendapat prioritas dari Perseroan, baik dari segi keselamatan kerja maupun kesejahteraan dan pengembangan diri. Untuk masalah keselamatan kerja karyawan, Perseroan memiliki sertifikasi yang mengedepankan komitmen Perseroan pada kecelakaan kerja nihil. Sebagai contoh, EWS telah lulus dalam audit OHSAS 18000 yang dilakukan oleh SGS pada akhir tahun 2007. Baik GSC dan EDS, meskipun belum menerapkan OHSAS, tetapi secara konsisten selalu menjaga kualitas K3LL (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan). Sementara di sisi kesejahteraan karyawan, Perseroan membayarkan beban sebesar Rp307 miliar di tahun 2007 untuk 1.882 karyawan yang bekerja pada Perseroan, atau hampir 15% dari pendapatan Perseroan. Komitmen pada pengembangan kompetensi SDM terlihat pula dari besarnya biaya pelatihan yang dibayarkan Perseroan di tahun 2007 sebesar Rp4,6 miliar, atau sekitar 4,6% dari laba bersih Perseroan.
Employees serve as the key success factor of a service company, therefore they always have the priority from the Company, in terms of occupational safety, as well as employees prosperity and self-development. Regarding the occupational safety, the Company has certification as part of its commitment to zero accident. For example, EWS paseed the audit on OHSAS 18000 performed by SGS at the end of 2007. Either GSC or EDS, though have yet to implement OHSAS, but consistently maintain Occupational Safety, Health, and Environment protection. On empleyees wealth, the Company paid Rp307 billion in 2007 for 1,882 employee of the Company, or almost 15% from the Company’s revenue. The commitment on development of human resource competence is evident from the amount of training cost paid by the Company in 2007, amounting to Rp4.6 billion, or 4.6% from the net profit of the Company.
Untuk komunitas di sekitar lingkungan kerja Perseroan, Perseroan selalu berkomitmen untuk menerapkan program Tanggung Jawab Sosial Korporasi (CSR) yang berkesinambungan. Perseroan merancang program CSR yang berorientasi pada bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan, dengan alokasi dana yang cukup signifikan, yaitu sebesar 2,5% dari laba bersih Perseroan. Selain memberikan beasiswa dan mendorong kewirausahaan di lingkungan Elnusa, Perseroan juga berkontribusi dalam pemulihan desa terpadu di Yogyakarta pasca gempa 2006. Tidak hanya berhasil membangun 147 rumah tahan gempa dalam tempo 1 tahun bersama ACT dan kemitraan perusahaan, model pemulihan ini bahkan direkomendasikan oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat RI untuk direplikasi di kawasan pasca bencana lainnya di tanah air. Hal ini menjadi bukti nyata kepedulian Perseroan pada perkembangan komunitas di sekitarnya, dan tidak hanya pada pertumbuhan bisnisnya semata.
For the surrounding community, the Company is committed to sustainable Corporate Social Responsibility (CSR) programs.. The Company has designed a CSR program with orientation toward education, economy and health, supported with significant fund allocation of 2.5% from net profit of the Company. Besides providing scholarship and encouraging enterpreneurship in the Company’s surroundings, the Company also contributed in the integrated recovery of villages in Yogyakarta after the 2006 earthquake. Not only the the Company managed to build 147 earthquake-proof houses in just a year with ACT partnership, the recovering model was even recommended by the State Minister of Public Housing of the Republic of Indonesia to be replicated in other post disaster areas. Hence its is evident that the Company strives to achieve social development in its surroundings, and not merely business oriented.
ANNUAL REPORT 2007
21
22
w w w. e l n u sa . co . id
Berkaitan dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Perseroan menekankan transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan keadilan dalam pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan. Terbukti, assessment tahun 2006-2007 yang dilakukan oleh Tim GCG BPKP (Corporate Governance Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta II, memberikan penilaian kepada Perseroan sebesar 71,78 atau predikat terpercaya. Dalam rangka implementasi GCG, kami sebagai manajemen Perseroan, telah menandatangani Pakta Integritas pada tanggal 30 November 2007, untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari korupsi. Di masa yang akan datang, Perseroan akan selalu menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam aktivitas keseharian korporasi, sehingga budaya GCG dapat tertanam dalam tiap individu dalam Perseroan.
Regarding the Good Corporate Governance, the Company emphasizes on transparance, accountability, responsibility, independence, and fairness. The Corporate Governance team of Finance and Development Supervisory Board (BPKP) Representative Province of DKI II has assessed the implementation of GCG in 2006 -2007, and the Company obtained a score of 71.78 (percentage of achievement 71.78 %) with the predicate of trustworthy. Also as part of Good Corporate Governance implementation, the management of the Company has signed the integrity pact on November 30, 2007 in order to create a corruption free environment. In the future, the Company will always apply the principles of GCG in day-to-day operation, so that the GCG culture is inherent to each individu in the Company.
Strategi Perseroan diformulasi melalui proses yang panjang dan manajemen risiko yang komprehensif. Seiring dengan pembukaan wilayah-wilayah kerja baru dan tingginya permintaan, Perseroan akan memasuki pasar seismic transition zone/marine. Selain itu, Perseroan juga akan melakukan penetrasi pada pasar pemboran sumur dalam melalui investasi rig yang berkapasitas tinggi, selain memperluas pangsa pasarnya dengan melakukan peremajaan atas rig-rig kapasitas sedang yang saat ini dimiliki Perseroan. Untuk merambah pasar oilfield services, Perseroan akan melakukan investasi barge dan snubbing unit. Guna mendukung strategi pertumbuhan ini, Perseroan saat ini berada dalam tahap negosiasi dengan para kreditur potensial untuk memberikan pendanaan dengan biaya paling kompetitif, di samping menggunakan dana hasil IPO. Di sisi lain, untuk meningkatkan kestabilan pendapatan Perseroan, Perseroan akan fokus pada perolehan kontrak jangka panjang, serta aktif mengembangkan aliansi strategis untuk pelaksanaan operasi di dalam dan di luar negeri. Terutama berkaitan dengan rencana Perseroan untuk merambah pasar Asia Tenggara, kerja sama strategis merupakan langkah yang tepat untuk membagi potensi risiko operasi yang tinggi. Diversifikasi pelanggan juga akan tetap kami kedepankan, bersama-sama dengan peningkatan keahlian sumber daya manusia seiring dengan perkembangan teknologi aset operasional Perseroan.
The Company’s strategy was formulated through an extensive process and comprehensive risk management. Along with the opening new blocks and high demand, the Company enters the seismic transition zone/ marine market. The Company also penetrates to the deep well drilling market through investment of high capacity rig, in addition to market share expansion through refurbishment of mid capacity rigs currently owned by the Company. To enter the oilfield services market, the Company will invest in barges and snubbing units. To support this growth strategy, the Company is currently in the phase of negotiation with potential creditors in order to obtain the most competitive financing sources, in addition to utilizing IPO fund. On the other hand, to stabilize the Company’s revenue, the Company will focus on obtaining long-term projects, and actively expand strategic alliances to manage the operation in Indonesia and abroad. Particularly in supporting Company’s plan to expand its market in South East Asia, strategic alliance is the right choice in order to distribute the associated high operational risk. Customer diversification is also of our priority, along with the human resource development and the advancement of the Company’s operational assets technology.
LAPORAN TAHUNAN 2007
L A P O R A N D I R E K T UR U T A M A
P r esident di r ecto r ’ s Re p o r t
Dengan masih tingginya potensi perkembangan industri, kami yakin Perseroan mampu menggali peluang-peluang pasar yang ada, didukung dengan kepercayaan dari para pelanggan dan kerja keras Perseroan dalam meningkatkan kompetensinya. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan oleh para pemegang saham, dan bertekad memberikan nilai tambah optimal bagi pemegang saham dan stakeholder lainnya di tahun-tahun yang akan datang, dan menjadi salah satu saham unggulan di Bursa Efek Indonesia. Menutup laporan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya pada seluruh karyawan, yang telah mengantarkan Perseroan pada kinerja di tahun 2007. Mari bersama-sama mewujudkan visi Perseroan, untuk menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional di bidang jasa hulu migas dengan solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi para stakeholder.
With such a high potential growth of the industry, we are confident that the Company is able to seize the opportunities in the existing market, on the back of customers’ confidence and Company’s determination in improving its competence. We would like to express our gratitude for the unwavering support from the shareholders, and are determined to provide optimal added value to shareholders and other stakeholders in the years to come, and become one of the best performing stocks in Indonesian Stock Exchange. Finally, we would like to convey our highest appreciation to all employees that have contributed to Company’s perfomance in 2007. Together, let us strive to accomplish Company’s vision to become a world class company and a nation’s pride in the total solution upstream oil and gas services, to provide optimum added value for stakeholders.
Hormat kami Sincerely yours,
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director
ANNUAL REPORT 2007
23
24
w w w. e l n u sa . co . id
kutipan dari direksi Quotes from Board of Directors
“Tahun 2007 merupakan tonggak bersejarah bagi PT Elnusa Tbk, di mana Perseroan telah berhasil melakukan transformasi baik dari sisi fokus bisnis, restrukturisasi korporasi dan organisasi, maupun persiapan untuk menjadi perusahaan terbuka.” “The year 2007 was a moment of historical importance for PT Elnusa Tbk. (the “Company”), since the Company has successfully transformed itself in terms of business focus as well as corporate and organization restructuring, and prepared itself to become a public company.” Eteng A. Salam - Direktur Utama/ President Director
“Dengan masih besarnya potensi pasar di jasa hulu migas, Perseroan melakukan pemantapan fokus bisnis inti pada jasa hulu migas terintegrasi, dengan memposisikan diri sebagai perusahaan migas nasional pertama di Indonesia melalui konsep one stop service di bidang jasa hulu migas.” “In line with the prospective potentials in the upstream oil and gas business, the Company strengthened the focus on its core business of integrated upstream oil and gas services, by positioning itself as the first national oil and gas company offering the concept of one stop service.” Eddy Sjahbuddin, Direktur Operasi/ Operation Director
“Di tahun 2007, Perseroan melakukan investasi sebesar Rp258 miliar. Lebih dari 90% dari investasi ini didedikasikan untuk ekspansi segmen jasa hulu migas, yang memiliki profitabilitas lebih tinggi dibanding segmen bisnis Perseroan lainnya.” “In 2007, The Company booked an investment of Rp258 billion. More than 90% of this investment was dedicated to expansion of integrated upstream oil and gas services segment, which yields higher profitability than Company’s other business segments.” Hendri S. Suardi, Direktur Administrasi dan Keuangan/ Finance and Administration Director
LAPORAN TAHUNAN 2007
L A P O R A N D I R E K T UR U T A M A
P r esident di r ecto r ’ s Re p o r t
TANGGUNG JAWAB LAPORAN tahunan 2007 Responsibility For Annual Report 2007
Sesuai ketentuan undang undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No: KEP-134/ BL/2006 tertanggal 7 Desember 2006, tentang laporan Tahunan.
In Compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam No. KEP-134/ BL/2006, dated 7th December 2006 on Annual Report.
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Elnusa Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Elnusa Tbk and have been approved by members of Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Iin Arifin Takhyan Komisaris Utama President Commissioner
S. M. Hari Kustoro Komisaris Independen Independent Commissioner
Surat Indrijarso Komisaris Independen Independent Commissioner
Anton Sugiono Komisaris Commissioner
Harry Triono Komisaris Commissioner
Direksi
Board of Directors
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director
Hendri S. Suardi Direktur Administrasi dan Keuangan Finance and Administration Director
Eddy Sjahbuddin Direktur Operasi Operation Director
ANNUAL REPORT 2007
25
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
28
w w w. e l n u sa . co . id
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile Dengan 39 tahun pengalaman dalam industri migas, Perseroan memposisikan diri sebagai perusahaan migas nasional pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa migas yang terintegrasi dengan konsep “one stop service” di bidang pelayanan jasa hulu migas. With 39 years of experience in oil & gas industry, the Company affirms its positioning as the first national oil & gas company in Indonesia which is able to provide the concept of one stop service in integrated upstream oil and gas services.
Nama : PT Elnusa Tbk
Company : PT Elnusa Tbk
Bidang Usaha : Jasa Migas Terintegrasi dan Jasa Penunjang Migas
Line of Business : Integrated Oil and Gas Services and Oil and Gas Supporting Services
Fokus : Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Focus : Integrated Upstream Oil and Gas Services
Pemegang Saham per 31 Desember 2007 : 1. PT Pertamina (Persero) 51,38% 2. PT Tri Daya Esta 46,44% 3. PT Danareksa Daiwa NIF Ventures 1,46% 4. PT Danareksa (Persero) 0,49% 5. Karyawan Elnusa 0,15% 6. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa 0,07% 7. Koperasi Karyawan Elnusa 0,01%
Ownership as of December 31, 2007 : 1. PT Pertamina (Persero) 51.38% 2. PT Tri Daya Esta 46.44% 3. PT Danareksa Daiwa NIF ventures 1.46% 4. PT Danareksa (Persero) 0.49% 5. Elnusa’s Employees 0.15% 6. Pension Fund Foundation for Elnusa Employee 0.07% 7. Cooperative of Elnusa Employee 0.01%
Tanggal Pendirian : 25 Januari 1969
Date of Establishment : January 25, 1969
Dasar Hukum Pendirian : Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969, buku register kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 485 tanggal 22 Februari 1969 serta Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.
Deed of Establishment : Decree of the Minister of Law of the Republic of Indonesia No. J.A.5/18/24 dated February 19, 1969, registered book of the office of the clerk of District Court of Jakarta under No. 485 dated February 22, 1969 and State Gazette No. 35, Supplement No. 58 dated May 2, 1969, of the Republic of Indonesia.
Modal Dasar per 31 Desember 2007 : Rp2.250.000.000.000
Authorized Capital as of December 31, 2007 : Rp2.250.000.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh per 31 Desember 2007 : Rp583.850.000.000
Subscribed and paid up capital as of December 31, 2007 : Rp583,850,000,000
Pencatatan di Bursa : Saham perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Februari 2008 dengan kode saham “ELSA”.
Bourse Listing: The Company listed its shares on Indonesian Stock Exchange on February 6 , 2008 with stock code “ELSA”.
Rating Perusahaan : idA- (Pefindo)
Company Rating : idA- (Pefindo)
Rating Medium Term Notes : idA3 (Pefindo)
Medium Term Notes Rating : idA3 (Pefindo)
Kantor Pusat : Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Indonesia Telepon : (021) 788-30850 Faksimili : (021) 788-30883 e-mail :
[email protected] Website : www.elnusa.co.id
Head Office : Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Indonesia Telephone: (021) 788-30850 Facsimile: (021) 788-30883 e-mail:
[email protected] website: www.elnusa.co.id
LAPORAN TAHUNAN 2007
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
Sejarah Perusahaan
Company History
PT Elnusa Tbk, didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 10 tanggal 13 Februari 1969 di hadapan Notaris Tan Thong Kie, SH, yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.
PT Elnusa Tbk was established in Jakarta with the name of PT Electronika Nusantara, based on Notarial Deed No. 18 dated January 25, 1969 jo Amendment Deed of Articles of Association No. 10 dated February 13, 1969 of Notaris Tan Thong Kie, SH, and then published in State Gazette of Republic of Indonesia No. 35, Supplement No. 58 dated May 2, 1969.
Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk, terutama memberikan pelayanan (termasuk pemeliharaan dan perbaikan) di bidang peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan BUMN migas.
Originally, The Company started its business to support its parent company, especially in providing services (including maintenance and reparation) on electronic communication devices , navigation devices, and radar system used by vessels owned by Pertamina or foreign companies in collaboration agreement with state-owned oil and gas companies.
Seiring dengan peluang dan tantangan yang berkembang, pada tahun 1999, Perseroan melakukan konsolidasi ke dalam guna memilah serta menyelaraskan kemampuan inti dari unit usaha dalam lingkungan Perseroan. Hasil dari konsolidasi internal tersebut, beberapa unit usaha yang dialihkan dan dimasukkan serta dikurangi menjadi 12 unit usaha. Kegiatan usaha kelompok Perseroan tersebut dibagi dalam tiga divisi yaitu: Jasa Eksplorasi dan Produksi,Telekomunikasi dan Teknologi Informatika dan Patra Niaga.
In line with the growing opportunities and challenges, in 1999, the Company conducted an internal consolidation to arrange and synchronize the core competences of its business units. The internal consolidation resulted in the shifting and merger of business units, and was reduced to merely 12 business units. The lines of business of the Company’s group were then divided into three divisions: Exploration and Production Services, Telecommunication and Information Technology, and Patra Niaga.
Pada tahun 2001, Perseroan melakukan perubahan struktur organisasi.Tiga divisi yang sebelumnya membawahi ke 12 anak perusahaan Perseroan tersebut dibagi dalam 2 direktorat yaitu: Direktorat Jasa Hulu dan Direktorat Jasa Hilir dan Non Migas.
In 2001, the Company changed the structure of organization. The three divisions that previously managing the 12 subsidiaries, then became 2 directorates, namely: Directorate of Upstream Services and Directorate of Downstream Services.
ANNUAL REPORT 2007
29
30
w w w. e l n u sa . co . id
Pada tahun 2004, dilakukan business process re-engineering untuk mengoptimalisasikan kinerja Perseroan. Dengan strategi merjer dan akuisisi, di tahun 2006 Perseroan memiliki 14 anak perusahaan dan 2 perusahaan portofolio. Kegiatan perusahaan-perusahaan tersebut meliputi dua aktivitas utama, yaitu aktivitas yang terintegrasi di bidang minyak dan gas bumi serta aktivitas pendukung di bidang telematika.
In 2004, the Company conducted business process re-engineering with an objective of optimizing Company’s performance. In 2006, in the light of merger and acquisition strategy, the Company owned 14 subsidiaries and 2 portfolio companies. The activities of those companies include 2 main activities: integrated oil and gas activities, and telecommunication and supporting activities in the field of information technology.
Oktober 2007, Perseroan kembali melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnis dengan tujuan memposisikan diri sebagai perusahaan Migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa Migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep “one stop service” di bidang pelayanan jasa hulu Migas (integrated upstream services) sebagai bisnis inti (core business) dari Perseroan. Empat anak perusahaan yang menjadi tulang punggung bisnis jasa migas digabung ke dalam induk, disamping penggabungan horisontal yang mengukuhkan penunjang bisnis utama.
In October 2007, once again the Company conducted corporate and business restructuring in order to position itself as the first national company that provides integrated oil and gas services with a concept of “one stop service” in integrated upstream services as its core business. The four subsidiaries serving as the Company’s backbone in oil and gas services were merged into the holding company, in addition to horizontal merger that strengthen the supporting business segment.
Posisi baru ini membuat Perseroan semakin mantap memasuki bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Bukan hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri. Kepercayaan pelanggan, kompetensi, dan komitmen mengedepankan quality excellence serta pengalaman panjang mengarungi bisnis jasa migas menjadi modal utama Perseroan menggeluti bisnis jasa migas terintegrasi yang semakin besar peluangnya seiring dengan menguatnya harga minyak di pasar dunia.
The new position enables the Company to enter the integrated upstream oil and gas service business with confidence, both in domestic or in overseas markets. The customer’s trust, Company’s competence and commitment to quality excellence, combined with its extensive experience in oil and gas business, are the Company’s main assets in running the growing integrated oil and gas business, amid global oil and gas price hike.
Bidang Usaha
Line of Business
Diversifikasi bisnis Perseroan dapat dibagi dalam 3 (tiga) pilar bisnis Perseroan yang dapat digambarkan sebagai berikut:
The Company engages in diversified businesses, divided into three business pillars, as described below:
PILAR BISNIS DAN KELOMPOK USAHA PT ELNUSA Tbk Business Pillars
Integrated Oil & Gas Services Upstream Services Upstream Supporting Services Downstream Services Asset Based Management of Oil & Gas Field
LAPORAN TAHUNAN 2007
Supporting & Competency Based Services Data Management Information Technology Telecommunication
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
Diagram masing-masing kelompok usaha, kegiatan usaha dan unit usaha Perseroan adalah sebagai berikut :
Kelompok Usaha Business Groups
Kegiatan Usaha Business Activity
Diagram of Company’s business groups, business activity and business unit is as follow :
Divisi/ Anak Perusahaan/ Afiliasi Division/ Subsidiary/ Afiliates
Unit usaha Business Unit
PILAR BISNIS : JASA MIGAS (OIL & GAS SERVICES) Jasa Hulu Migas Terintegrasi Upstream Integrated Oil & Gas Services
Jasa pengukuran data geofisika/seismik secara terintegrasi (integrated geoscience services)
Divisi Geoscience Services
Geodata acquisition land, Geodata acquisition marine, Geodata processing
Jasa pemboran Migas terintegrasi (integrated drilling services)
Divisi Drilling Services
Integrated Drilling Management (IDM) • Drilling Rig • Drilling support • Wireline logging • Cementing & Well testing • Drilling and production support • Drilling evaluation services
Jasa produksi Migas terintegrasi (integrated oilfield production services)
Divisi Oilfield Services JBE
Well services, Oilfield services, (EPC-M dan O&M pipeline & production facilities) Production enhancement
Jasa Penunjang Hulu Migas Support Upstream Oil & gas Services
Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG) untuk pemboran Migas (Threading & OCTG Trading)
PBN
Penguliran pipa casing(OCTG) (threading)
Jasa Hilir Migas Downstream Services
Pengoperasian SPBU, perdagangan dan distribusi BBM, ritel pelumas dan bahan kimia (management of fuel station, fuel distribution)
Perdagangan pipa casing(OCTG) (trading) EPN EPR JBE
Pengoperasian SPBU Transportasi BBM Pengelolaan depot Penjualan BBM, pelumas, aditif dan bahan kimia khusus (Management of fuel station, fuel distribution)
Pengelolaan lapangan gas (management of gas field)
EBE
Blok Bangkanai (PSC)
Pengelolaan lapangan produksi minyak (management of oil production field)
ETR
Blok Ramba (TAC)
Jasa pengelolaan data Migas (oil & gas data management)
SCU JBT
Physical data management Electronic data management Remastering
Jasa perolehan, pengelolaan dan pemasyarakatan data Migas (oil & gas aquisition & management)
PND
Geo Data (pemasyarakatan data Migas) Geo IT (pengelolaan IT data Migas)
Jasa pembangunan sistem teknologi informasi terpadu (integrated IT system)
SCU JBT
Physical data management Electronic data management Remastering (integrated IT system)
Jasa layanan direktori telepon, contact center dan content (phone directory, contact center)
IMN
Layanan direktori telepon Layanan contact center Layanan content (phone directory, contact center)
Penyedia jaringan dan telekomunikasi satelit (provider satelite network & telecommunication)
PKM
Layanan komunikasi via satelit (provider satelite network & telecommunication)
Penyedia perangkat komunikasi radio dan operator radio Trunking (radio trunking operator)
SCU
Perangkat radio komunikasi Radio Trunking (radio trunking operator)
PILAR BISNIS : ASSET BASED Pengelolaan aset lapangan Migas Management of Oil & gas Field
PILAR BISNIS : JASA PENUNJANG & BERBASIS KOMPETENSI Manajemen data Data management
Teknologi informasi (Informatika) Info Technology
Telekomunikasi Telecommunication
ANNUAL REPORT 2007
31
32
w w w. e l n u sa . co . id
STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN, anak perusahaan dan afiliasi Shareholding Structure of the Company, Subsidiaries and Affiliates
Yan Bosco Delima
Wahyu Budianto
50.00%
Kusyadi Kuyono
Alok Adrianto
30.00%
50.00%
PT Jalur Persada Sentosa
70.00%
99.85%
PT Cakrawala Tata Sejahtera
0.15%
PT Jalur Persada Sentosa
1.20%
PT Danareksa Daiwa NIF Futures* 1.46%
98.90%
PT Danareksa (Persero) 1.49%
PT PERTAMINA (Persero)
PT Tri Daya Esta
46.44%
100.00%
EBE
99.83%
EBE : Elnusa Bangkanai Energy Ltd. ETR : Elnusa Tristar Ramba Ltd. EPN : PT Elnusa Petrofin EPR : PT Elnusa Patra Ritel PBN : PT Purna Bina Nusa PND : PT Patra Nusa Data SCU : PT Sigma Cipta Utama IMN : PT Infomedia Nusantara PKM : PT Patra Telekomunikasi Indonesia JBE : PT Jabar Energi JBT : PT Jabar Telematika
LAPORAN TAHUNAN 2007
49.00%
99.93%
IMN
40.00%
SCU
53.45%
Keterangan | Description: Per 31 Desember 2007 (December 31, 2007)
82.00%
PND
98.00%
Oil and Gas Service
0.07%
Oilfield Services Division
EPR
PBN
Asset Based
Drilling Services Division
Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa
0.15%
EPN
25.00%
ETR
Karyawan Elnusa
51.38%
Geoscience Services Division
(*) dalam proses likuidasi/ in liquidation process
Reni Dahlan
49.00%
PKM
49.00%
JBT
JBE
Supporting Service and Competency Based
Koperasi Pegawai PT Elnusa 0.01%
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
Anak Perusahaan Perseroan dengan kepemilikan > 50% Subsidiaries with Shareholding > 50% No.
Nama Perusahaan Company name
Domisili Domicile
Kegiatan Pokok Main Business
Tahun Pendirian Years Established
Kepemilikan Efektif Effective Shareholding
1.
PT Elnusa Petrofin
Jakarta
Jasa pengelolaan SPBU, depot, transportasi dan perdagangan, BBM dan bahan kimia
1996
99,80%
2.
PT Elnusa Patra Retail
Jakarta
Jasa pengelolaan SPBU, depot, transportasi dan perdagangan, BBM dan bahan kimia (saat ini sedang tidak aktif)
1996
98,00%
3.
PT Patra Nusa Data
Jakarta
Pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi dan produksi Migas
1997
82,00%
4.
PT Sigma Cipta Utama
Jakarta
Jasa pengelolaan dan penyimpanan data Migas serta jasa bidang telematika
1980
99,93%
5.
PT Purna Bina Nusa
Jakarta
Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing untuk pemboran Migas
1982
53,45%
6.
Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
Pengelolaan lapangan eksplorasi Bangkanai, Kalimantan Tengah di Blok
2003
100,00%
British Virgin Islands
Perusahaan Afiliasi Perseroan dengan kepemilikan 20% - 50% Affiliates with Shareholding 20% - 50% No.
Nama Perusahaan Company name
Domisili Domicile
Kegiatan Pokok Main Business
Tahun Pendirian Years Established
Kepemilikan Efektif Effective Shareholding
1.
PT Infomedia Nusantara
Jakarta
Layanan direktori telepon, contact center dan content
1984
49,00%
2.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Jakarta
Sistem komunikasi VSAT
1995
40,00%
3.
Elnusa Tristar Ramba Ltd.
British Virgin Islands
Pengelolaan lapangan produksi minyak di Blok Ramba, Sumatera Selatan
2007
25,00%
4.
PT Jabar Energi
Bandung
Di bidang keenergian khususnya di Propinsi Jawa Barat
2006
49,00%
5.
PT Jabar Telematika
Bandung
Di bidang telematika khususnya di Propinsi Jawa Barat
2006
49,00%
PENGHARGAAN 2007 Achievement 2007
ANNUAL REPORT 2007
33
34
w w w. e l n u sa . co . id
Anak Perusahaan Subsidiaries
PT Purna Bina Nusa (PBN) Untuk menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas pendukung hulu Migas, Perseroan mendirikan PBN yang bergerak di bidang penguliran dan perdagangan pipa casing OCTG. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha PBN yang dijalankan saat ini adalah: • Pengolahan, pembuatan dan perbaikan alat-alat perminyakan; • Menjalankan perdagangan umum, termasuk ekspor, interlokal dan lokal; • Memberikan jasa dalam bidang minyak dan gas bumi yaitu OCTG dan penguliran pipa
PT PURNA BINA NUSA (PBN) To provide support for the Company in the upstream supporting oil and gas activities, the Company established PBN, which engages in the business of pipe threading and trading. Current businesses of PBN are: • Equipment fabrication and repair; • Engaging in general trading, including export, interlocal and local trading; • Providing services in oil and gas, namely OCTG and pipe threading.
Nilai Nominal Rp100.000 per saham Jumlah Saham Modal Dasar
Nominal (Rp)
45.000
4.500.000.000
%
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: 1. Perseroan
PEMEGANG SAHAM Shareholders
22.000
2.200.000.000
53,45
2. PT Multi Guna Laksindo
6.312
631.200.000
15,33
3. PT Rasamala Adidaya
3.838
383.800.000
9,32
4. Anton Suleiman
3.153
315.300.000
7,66
5. Ir. Trisulo Djoko Purnomo
3.023
302.300.000
7,34
6. Drs. Firdaus Idrus
789
78.900.000
1,92
7. Firdaus Abdullah Siddik
765
76.500.000
1,86
8. Ir. Soedarno Martosewojo
429
42.900.000
1,04
9. Ny. Triana Indrawati
271
27.100.000
0,66
10. Anas Mappe Siri
68
6.800.000
0,17
11. Ir. Tjipto Kusumo
13
1.300.000
0,03
500
50.000.000
1,21
41.161
4.116.100.000
100,00
3.839
383.900.000
12. Ibnu Prinsma Arif Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel (*) dalam proses likuidasi
PT Elnusa Petrofin (EPN) Untuk menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas hilir Migas, Perseroan mendirikan EPN yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar dan pelumas. Kegiatan usaha EPN yang dijalankan saat ini adalah: • Jasa konstruksi/ fabrikasi dan instalasi peralatan dalam bidang tidak terbatas pada instrumentasi tangki penimbun; • Usaha dalam bidang industri petrokimia termasuk pencampuran (blending) bahan bakar; • Usaha dalam bidang perdagangan dan distribusi BBM jenis premix, super TT serta BBM lainnya.
LAPORAN TAHUNAN 2007
PT Elnusa Petrofin (EPN) To provide support for the Company in the downstream oil and gas activities, the Company established EPN, which engages in the business of fuel and lubricant trading and distribution. Current businesses of EPN are: • Construction / fabrication and equipment installation services, not limited to oil storage tank instrumentation. • Petrochemical business, including fuel blending. • Fuel trading and distribution, including premix, super TT and others.
“Untuk menunjang bisnis inti, Perseroan memiliki anak perusahaan dan afiliasi yang bergerak di bidang asset based, jasa penunjang hulu migas, jasa hilir migas, dan jasa penunjang lainnya yang berbasis kompetensi.”
35
“To support the core business, the Company holds shareholding in subsidiaries and affiliates engaging in asset based business, supporting upstream oil & gas services, downstream services, and other supporting and competency based services.”
URAIAN Modal Dasar
Nilai Nominal Rp100.000 per saham Jumlah Saham
Nominal (Rp)
%
350.000
35.000.000.000
87.350
8.735.000.000
150
15.000.000
0,17
87.500
8.750.000.000
100,00
262.500
26.250.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: PEMEGANG SAHAM Shareholders
1. Perseroan 2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel
99,83
(*) dalam proses likuidasi
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Untuk menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas hilir Migas khususnya bidang retail, Perseroan mendirikan EPR yang bergerak di bidang distribusi bahan bakar dan pelumas. Dalam upaya untuk melakukan efisiensi, seluruh aktivitas usaha EPR telah dialihkan ke EPN sehingga pada saat ini EPR dalam kondisi tidak aktif. Kegiatan usaha EPR yang dijalankan saat ini adalah perdagangan BBM dan bahan bakar dan pelumas pada stasiun pengisian bahan bakar untuk umum, menyelenggarakan usaha perdagangan umum di lokasi stasiun pengisian bahan bakar untuk umum dan menjalankan usaha dalam bidang pemeliharaan kendaraan bermotor.
Untuk menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas hilir Migas khususnya bidang retail, Perseroan mendirikan EPR yang bergerak di bidang distribusi bahan bakar dan pelumas. Dalam upaya untuk melakukan efisiensi, seluruh aktivitas usaha EPR telah dialihkan ke EPN sehingga pada saat ini EPR dalam kondisi tidak aktif. Kegiatan usaha EPR yang dijalankan saat ini adalah perdagangan BBM dan bahan bakar dan pelumas pada stasiun pengisian bahan bakar untuk umum, menyelenggarakan usaha perdagangan umum di lokasi stasiun pengisian bahan bakar untuk umum dan menjalankan usaha dalam bidang pemeliharaan kendaraan bermotor.
Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Saham Modal Dasar
Nominal (Rp)
5.000.000
5.000.000.000
1.470.000
1.470.000.000
%
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: PEMEGANG SAHAM Shareholders
1. Perseroan 2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa
98,00
30.000
30.000.000
2,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.500.000
1.500.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
3.500.000
3.500.000.000
(*) dalam proses likuidasi
PT Patra Nusa Data (PND)
PT Patra Nusa Data (PND)
Untuk menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas pendukung hulu Migas, Perseroan mendirikan PND yang bergerak di bidang jasa perolehan dan pengolahan data Migas. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha PND yang dijalankan saat ini adalah: • Studi detail, antara lain studi perencanaan, studi kelayakan, studi teknik, studi operasi dan studi desain/evaluasi; • Pengadaan bahan, supervisi pemasangan instalasi peralatan, memberikan bantuan dan nasihat teknik dan opersai putar kunci;
To provide support for the Company in the upstream oil and gas activities, the Company established PND, which engages in the business of oil and gas data acquisition and processing. Current businesses of PND are: • Detail study, among others are: plan study, feasibility study, technical study, operational study and design /evaluation study; • Material procurement, equipment installation supervision, providing assistance and technical advices and turn key operation;
ANNUAL REPORT 2007
36
w w w. e l n u sa . co . id
• Pembuatan sistem informasi dan progress pengelolaan data dengan komputer dan teknologi komputer; • Peningkatan kualitas data dan alih media penyimpanan data, pengelolaan dan pemasyarakatan data, workstation, penanganan data navigasi dan positioning; • Melayani konsultasi di bidang pengelolaan data; • Memperoleh data dalam rangka penyelidikan umum.
URAIAN
• Developing computerized information system and data processing progress; • Upgrading data quality and data storage media transfer, data processing and publication, workstation, navigation data handling and positioning; • Providing consultancy on data processing; • Acquiring data for general research.
Nilai Nominal Rp30.000 per saham Jumlah Saham
Modal Dasar
%
Nominal (Rp)
20.000
600.000.000
16.400
492.000.000
82,00
3.600
108.000.000
18,00
20.000
600.000.000
100,00
-
-
-
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: 1. Perseroan
PEMEGANG SAHAM Shareholders
2. Yayasan Pertambangan dan Energi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel (*) dalam proses likuidasi
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Untuk menunjang kegiatan Perseroan di bidang aktivitas pendukung hulu Migas, Perseroan mendirikan SCU yang bergerak di bidang penyimpanan data Migas. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha SCU yang dijalankan saat ini adalah: 1. Menjalankan usaha dalam bidang jasa antara lain: • Jasa penyimpanan data dan arsip • Jasa pengolahan data • Jasa teknologi informasi • Jasa komputer, hardware dan peripheral Jasa instalasi dan maintenance, komputer, jaringan komputer dan peripheral Jasa pembuatan perangkat lunak (software)
To provide support for the Company in the upstream oil and gas activities, the Company established SCU, which engages in the business of oil and gas data storing. Current businesses of SCU are: 1. Providing services of:
• Jasa konsultasi bidang sistem informasi geografis (geologi dan geodesi) • Jasa konsultasi bidang komputer dan rekayasa informatika • Jasa navigasi telematika • Perekrutan dan penyaluran tenaga kerja 2. Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan: distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badanbadan perusahaan
URAIAN Modal Dasar
• • • •
Data and archive storing services Data processing services Information technology services Computer, hardware and peripheral, installation and maintenance services, computer and computer peripheral, networking installation and maintenance, software design services. • Providing consultancy services on geographical information system (geology and geodesy) services • Providing consultancy services on computer and information engineering. • Telecommunication and information navigation services. • Human resource recruitment and channeling. 2. Engaging in the business of trading, distribution, agency and as representative of companies.
Nilai Nominal Rp100.000 per saham Jumlah Saham
Nominal (Rp)
820.000
82.000.000.000
204.850
20.485.000.000
%
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: 1. Perseroan
PEMEGANG SAHAM Shareholders
2. Ir. Sakti Tamat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel (*) dalam proses likuidasi
LAPORAN TAHUNAN 2007
99,93%
150
15.000.000
0,07%
20.000
20.500.000.000
100,00
615.000
61.500.000.000
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)
Kegiatan usaha EBE adalah aktivitas eksplorasi dan eksploitasi. Struktur permodalan berdasarkan share certificate EBE yang diterbitkan pada tanggal 4 Desember 2003, modal dasar EBE adalah sebesar USD50.000 yang terbagi atas 50.000 saham masing-masing bernilai USD1 dan seluruh saham dimiliki oleh Perseroan. Melalui perjanjian farm in agreement yang ditandatangani pada bulan Oktober 2004, Perseroan menjual 49% kepemilikannya dari blok/wilayah kerja yang dimiliki kepada Mitra Energi Bangkanai (“MEB”) dan pada tanggal 25 April 2006, 2006, Bangkanai Petroleum Berhad membeli 15% kepemilikan atas blok/ wilayah kerja yang dimiliki oleh MEB.
EBE engages in the business of exploration and exploitation. Based on share certificate of EBE issued on 4 December 2003, the authorized capital was USD 50.000 comprising of 50.000 shares with a par value of USD 1 and the whole share is owned by the Company. Through this farm in agreement signed on October 2004, the Company sold 49% of its ownership of its block / contract areas to Mitra Energi Bangkanai (MEB) and on April 25, 2006, Bangkanai Petroleum Berhad bought 15% ownership on block/ contract area previously owned by MEB.
Perusahaan AFILIASI Affiliates Company PT Infomedia Nusantara (IMN)
PT Infomedia Nusantara (IMN)
Kegiatan usaha IMN yang dijalankan saat ini adalah: • Menyusun, menerbitkan dan menyebarluaskan buku petunjuk telepon dan buku petunjuk telekomunikasi lainnya • Menjual iklan untuk dimuat dalam buku petunjuk telepon dan buku petunjuk telekomunikasi lainnya • Menjual buku petunjuk telepon dan buku petunjuk telekomunikasi lainnya kepada langganan langganan baik dalam maupun luar negeri • Merekam, menyusun dan menerbitkan dalam berbagai bentuk sarana iklan antara lain pita magnetic, film dan lain-lain • Menjual iklan dalam berbagai bentuk, macam dan/ atau jenis antara lain barang cetakan, media elektronik. • Menyelenggarakan penyedia jasa pelayanan informasi data, informasi bisnis dan informasi lain dalam berbagai bentuk antara lain media cetak, elektronik, visual, suara dan usaha lainlain yang berhubungan dan menunjang usahausaha tersebut di atas, kecuali jasa dalam bidang pajak dan hukum.
Recently IMN engages in the business of: • Writing, publishing and distributing telephone directory book and other telecommunication directory. • Selling advertising space in telephone directory book or other telecommunication directory books. • Selling telephone directory book or other telecommunication directory books to local and overseas customers. • Recording, writing and publishing in various advertisement media, to name a few are magnetic film, film et cetera. • Selling advertisement in various media and types and / or such as printing advertisement, electronic media. • Provides data information, business information, and other information in various media, such as printed media, electronic, visual, audio and other businesses that related and support business mention above, excluding tax and law services.
Nilai Nominal Rp500 per saham Jumlah Saham Modal Dasar
Nominal (Rp)
%
200.000.000
100.000.000.000
1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
40.800.000
20.400.000.000
51,00
2. Perseroan
39.200.000
19.600.000.000
49,00
80.000.000
40.000.000.000
100,00
120.000.000
60.000.000.000
Modal Ditempa tkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: PEMEGANG SAHAM Shareholders
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel (*) dalam proses likuidasi
ANNUAL REPORT 2007
37
38
w w w. e l n u sa . co . id
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)
ETR merupakan badan usaha yang baru dibentuk oleh konsorsium Perseroan dan Tristar Global Holdings Corporation berdasarkan hukum British Virgin Islands pada tanggal 3 Juli 2007 dan telah mendapatkan Certificate of Corporate Affairs dengan No. Perusahaan 1415114 diterbitkan oleh Registration of Corporate Affairs British Virgin Island pada tanggal yang sama.
ETR is the new business institution established by the consortium of the Company and Tristar Global Holdings Corporation based on the law of British virgin Islands on July 3, 2007 and has obtained Certificate of Corporate Affairs with Corporate No. 1415114 issued by the registration of Corporate Affairs British Virgin Island on the same date.
Pembentukan badan usaha ini berkaitan dengan transaksi akuisisi lapangan minyak Blok Ramba (TAC) melalui mekanisme pembelian 100% saham ConocoPhillips Ramba Ltd. (“CPRL”) oleh ETR. Transaksi akuisisi Blok Ramba ini baru saja terjadi pada tanggal 14 September 2007 dimana kedudukan CPRL nantinya akan digantikan oleh ETR sebagai pengelola lapangan Blok Ramba. Kegiatan usaha ETR yang dijalankan saat ini adalah melakukan aktivitas pengelolaan dan pengoperasian Blok Ramba eks CPRL dimana ETR berperan sebagai operator.
The establishment of this company is related to the acquisition transaction of Blok Ramba (TAC) through the mechanism of purchasing 100% shares of ConocoPhillips Ramba ltd. (“CPRL”) by ETR. The acquisition of Blok Ramba was conducted on September 14, 2007 in which the position of CPRL as the operator of block will be replaced by ETR. To date, ETR engages in the business of managing and operating Blok Ramba, previously owned by CPRL, in which ETR acted as the operator.
Berdasarkan Register of Members tanggal 3 Juli 2007, pemegang saham ETR terdiri dari: (i) Perseroan sebanyak 25 saham, dengan nilai nominal USD25 (ii) Tristar Global Holdings Corporation sejumlah 75 saham dengan nilai nominal USD75.
Based on Register of Members on July 3, 2007, the shareholders of ETR are: (i) The Company with 25 shares of USD25 (ii) Tristar Global Holdings Corporation with 75 shares of USD75.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Perseroan memiliki 40% saham di PKM yang bergerak dalam bidang usaha jasa pelayanan komunikasi melalui satelit (VSAT). Kegiatan usaha PKM yang dijalankan saat ini adalah: • Kegiatan jasa komunikasi satelit; • VoIP; • FoIP; • pelayanan jaringan global; • komunikasi radio; • komunikasi data paket; • internet provider; • pemeliharaan peralatan telekomunikasi; • konsultan bidang telekomunikasi; • pengembangan jaringan telekomunikasi dan perencanaan pembangunan sarana prasarana telekomunikasi dan pemeliharaan jaringan.
The Company owns 40% shares in PKM, a company engaging in the business of satellite telecommunication (VSAT). Currently PKM engages in the business of: • satellite telecommunication; • VOIP; • FOIP; • Global networking service; • radio communication; • data package communication; • internet provider; • telecommunication equipment maintenance; • telecommunication consultant; • telecommunication networking development and telecommunication infrastructure development plan and networking maintenance. Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham
Modal Dasar
Nominal (Rp)
80.000
80.000.000.000
%
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: 1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
8.000
8.000.000.000
40,00
2. Perseroan
8.000
8.000.000.000
40,00
3. PT Tanjung Mustika
4.000
4.000.000.000
20,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
20.000
20.000.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
60.000
60.000.000.000
PEMEGANG SAHAM Shareholders
(*) dalam proses likuidasi
LAPORAN TAHUNAN 2007
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
PT Jabar Energi (JBE)
PT Jabar Energi (JBE)
Kegiatan Usaha Kegiatan usaha JBE yang dijalankan saat ini adalah: • Pertambangan minyak dan gas bumi • Jasa pertambangan minyak, gas dan panas bumi • Industri pengilangan minyak bumi • Perdagangan besar dan eceran khusus bahan bakar dan minyak pelumas • Ketenagalistrikan • Gas • Pengadaan energi alternatif
To date, JBE engage in the business of:
PT Jabar Energi (JBE) Modal Dasar
• Oil and gas mining • Oil, gas and geothermal service • Oil refinery industry • Gross and retail trading, especially fuel and lubricant. • electricity • Gas • alternative energy
Nilai Nominal Rp10.000 per saham Jumlah Saham
Nominal (Rp)
%
100.000
1.000.000.000
1. Perseroan
24.500
245.000.000
2. PT Jasa Sarana
25.500
255.000.000
51,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
50.000
500.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
50.000
500.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: PEMEGANG SAHAM Shareholders
49,00
(*) dalam proses likuidasi
PT Jabar Telematika (JBT) Kegiatan Usaha Kegiatan usaha JBT yang dijalankan saat ini adalah: • Jasa Radio Trunking • Jasa sistem komunikasi • Jasa komunikasi lainnya (pengembangan banking payment switching Bank Jabar) • Jasa konsultasi peranti keras • Jasa konsultasi peranti lunak • Jasa pengelola multimedia
PT Jabar Telematika (JBT) To date, JBT engages in the business of: • Radio Trunking Services • Communication System Services • Other communication Services (developing banking payment switching for Bank Jabar) • Hardware consultancy services • Software consultancy Services • Multimedia management Services
Nilai Nominal Rp10.000 per saham Jumlah Saham Modal Dasar
Nominal (Rp)
%
100.000
1.000.000.000
1. Perseroan
24.500
245.000.000
2. PT Jasa Sarana
25.500
255.000.000
51,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
50.000
500.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel
50.000
500.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: PEMEGANG SAHAM Shareholders
49,00
(*) dalam proses likuidasi
ANNUAL REPORT 2007
39
40
w w w. e l n u sa . co . id
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM (per 31 Desember 2007) Composition of Shareholders (per December 31, 2007)
Nilai Nominal Rp100 per saham Nominal value Rp100 per shares
URAIAN Description
Jumlah Saham Number of Shares
Modal Dasar
22.500.000.000
%
Nominal (Rp) 2.250.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham/ Issued and Fully Paid : 1. Pertamina
3.000.000.000
300.000.000.000
51,38
2. PT Tri Daya Esta
2.711.565.890
271.156.589.000
46,44
3. PT Danareksa Daiwa NIF Ventures*
85.075.580
8.507.558.000
1,46
4. PT Danareksa (Persero)
28.358.530
2.835.853.000
0,49
5. Karyawan Elnusa
8.987.500
898.750.000
0,15
6. YHTE
4.012.500
401.250.000
0,07
500.000
50.000.000
0,01
5.838.500.000
583.850.000.000
100,00
16.661.500.000
1.666.150.000.000
7. Kopen Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and fully paid Jumlah Saham dalam Portepel Members of shares in portfolio (*) dalam proses likuidasi/ in liquidation process Per 31 Desember 2007, tidak ada kepemilikan saham Perseroan atas nama Direksi dan Dewan Komisaris, kepemilikan saham Perseroan atas nama Direksi & Dewan Komisaris per tanggal 6 Februari 2008 akan dijelaskan dalam bagian Higlight Tindakan Korporasi
in liquidation process *) AS December 31, 2007, there is no shareholding by Board of Directors or Board of Commissioners as of Feb 6, 2008 will be explained later in Corporate Action Highlights.
Struktur/ komposisi Pemegang saham setelah IPO (per 6 Februari 2008) akan dijelaskan dalam bagian Highlight Tindakan Korporasi.
Composition of shareholders post IPO (as of Feb 6, 2008) will be explained later in Corporate Action Highlights.
0,15%
0,07%
0,49%
0,01%
1,46%
46,44%
LAPORAN TAHUNAN 2007
PEMEGANG SAHAM Shareholders
51,38%
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
STRUKTUR ORGANISASI Organizational Structure
President Director Eteng A. Salam
VP Corporate Strategic Transformation & Information System Yogi Sukmana
VP Corporate Secretary Heru Samodra
VP Corporate Audit & Risk Management Rahmi Hafieda
VP Corporate Quality Assurance & HSE Islam K. Djafar
Business Development Director Eteng A. Salam
VP New Venture I Muchtar Hadi
VP New Venture II
Ratiyan Abdurrachman
Finance & Administration Director Hendri S. Suardi
Operation Director Eddy Sjahbuddin
VP Product Innovation & Maintanance Tris Sutrisna
VP Operation & Service Excellence M. Zakie
Deputy Director Geoscience Division
VP Corporate Finance M. Zulkarnain
VP Corporate Human Resources Lucy Sycilia
M. Jauzi Arif
VP Corporate Procurement & Asset Deputy Director Drilling Services Division
Haris Syahrudin
Agus Gunawan
Deputy Director Oilfield Services Division
Budhi N. Pangaribuan
ANNUAL REPORT 2007
41
42
w w w. e l n u sa . co . id
PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile of The Board of Commissioners
01
LAPORAN TAHUNAN 2007
02
03
04
05
PR O F I L P E RU S A H A A N
01.
02.
C O M P A N Y PR O F I L E
Iin Arifin Takhyan Komisaris Utama
Iin Arifin Takhyan Komisaris Utama
Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1977. Melanjutkan studinya di bidang Energy Technology (Geothermal) di University of Auckland pada tahun 1985. Memperoleh gelar Master di bidang Energy and Environmental Economics, University of Auckland pada tahun 1993. Merintis karier sejak awal di Departemen Pertambangan dan Energi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan beberapa jabatan, jabatan terakhir sebagai Direktur Eksplorasi dan Produksi (1998 – 1999). Pernah menjabat sebagai Perwakilan Pemerintah untuk OPEC (1998 – 1999), Staf Ahli Menteri Pertambangan dan Energi bidang Minyak dan Gas Bumi (1999 – 2000), Sekretaris Dewan Komisaris Pemerintah untuk PT Pertamina (Persero) (1999– 2000), Direktur Manajemen Production Sharing PT Pertamina (Persero) (2001), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2001 – 2003), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (2003– 2006), Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) (2006 – sekarang). Dari tahun 2006 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1977. Melanjutkan studinya di bidang Energy Technology (Geothermal) di University of Auckland pada tahun 1985. Memperoleh gelar Master di bidang Energy and Environmental Economics, University of Auckland pada tahun 1993. Merintis karier sejak awal di Departemen Pertambangan dan Energi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan beberapa jabatan, jabatan terakhir sebagai Direktur Eksplorasi dan Produksi (1998 – 1999). Pernah menjabat sebagai Perwakilan Pemerintah untuk OPEC (1998 – 1999), Staf Ahli Menteri Pertambangan dan Energi bidang Minyak dan Gas Bumi (1999 – 2000), Sekretaris Dewan Komisaris Pemerintah untuk PT Pertamina (Persero) (1999– 2000), Direktur Manajemen Production Sharing PT Pertamina (Persero) (2001), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2001 – 2003), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (2003– 2006), Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) (2006 – sekarang). Dari tahun 2006 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
S.M. Hari Kustoro Komisaris Independen
S.M. Hari Kustoro Komisaris Independen
Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan ITB (1978) dan Fakultas Ekonomi UI (1986). Kariernya dimulai di PT Pertamina (Persero) sejak tahun 1979, dengan beberapa jabatan diantaranya: Kepala Teknik Produksi Pangkalan Brandan – UEP (1990 – 1993), Kepala Sub Dinas Proyek Loan Usaha Baru Direktorat EP (1993 – 1995), Kepala Sub Dinas Patungan Direktorat EP (1995 – 1996), Kepala Sub Urusan Patungan Usaha Baru Direktorat EP (1996– 2000), General Manager – JOBP Seaunion (2000 – 2003), Senior Manager Produksi Direktorat Hulu (2003 – 2004), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2004 – 2006), Komisaris Utama Perseroan (2004 – 2006). Dari tahun 2006 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan ITB (1978) dan Fakultas Ekonomi UI (1986). Kariernya dimulai di PT Pertamina (Persero) sejak tahun 1979, dengan beberapa jabatan diantaranya: Kepala Teknik Produksi Pangkalan Brandan – UEP (1990 – 1993), Kepala Sub Dinas Proyek Loan Usaha Baru Direktorat EP (1993 – 1995), Kepala Sub Dinas Patungan Direktorat EP (1995 – 1996), Kepala Sub Urusan Patungan Usaha Baru Direktorat EP (1996– 2000), General Manager – JOBP Seaunion (2000 – 2003), Senior Manager Produksi Direktorat Hulu (2003 – 2004), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2004 – 2006), Komisaris Utama Perseroan (2004 – 2006). Dari tahun 2006 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
ANNUAL REPORT 2007
43
44
w w w. e l n u sa . co . id
03. Surat Indrijarso Komisaris Independen Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (1984), memperoleh gelar Master of Science – Chemical and Gas/ Petroleum Engineering (1990) dan Ph.D Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1994) dari University of Salford, Inggris. Memulai karier di Proyek Gas Natuna antara lain sebagai Koordinator Studi atas bentuk distribusi gas dan struktur, komposisi dan pembangunan dari suatu Konsorsium para pembeli gas (1995 – 1998), Analis Industri dan Ketua Kelompok Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1985 – 1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina Graha (1998 – 2000), Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial – Sekretariat Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup – Sekretariat Kabinet (2004 – 2006), Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya – Sekretariat Kabinet (2006 – sekarang). Dari tahun 2007 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
04. Harry Triono Komisaris Menyelesaikan pendidikan kemiliteran Akabri Laut (1971), sarjana Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara Universitas Terbuka (1996) dan gelar Magister Manajemen dari STIE Widya Jayakarta (2001). Karier kemiliterannya diantaranya Komandan Korps Marinir TNI-AL (1999 – 2003), Kepala Staf Korps Marinir (1997 – 1999), Komandan Brigif Marinir (1996 – 1997). Tanda jasa yang diterima diantaranya Satya Lencana Seroja I (Timor Timur), Satya Lencana Dwidya Sistha (Pendidikan), Satya Lencana Kesetiaan 8 (delapan) tahun, Satya Lencana Seroja II (Timor Timur), Satya Lencana Kesetiaan 16 (enam belas) tahun, Satya Lencana Kesetiaan 24 (dua puluh empat) tahun, Bintang Jalasena Naranya, Bintang Jalasena Pratama, Bintang Yudha Dharma Naranya dan Bintang Yudha Dharma Pratama. Dari tahun 2007 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Surat Indrijarso Komisaris Independen Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (1984), memperoleh gelar Master of Science – Chemical and Gas/ Petroleum Engineering (1990) dan Ph.D Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1994) dari University of Salford, Inggris. Memulai karier di Proyek Gas Natuna antara lain sebagai Koordinator Studi atas bentuk distribusi gas dan struktur, komposisi dan pembangunan dari suatu Konsorsium para pembeli gas (1995 – 1998), Analis Industri dan Ketua Kelompok Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1985 – 1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina Graha (1998 – 2000), Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial – Sekretariat Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup – Sekretariat Kabinet (2004 – 2006), Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya – Sekretariat Kabinet (2006 – sekarang). Dari tahun 2007 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Harry Triono Komisaris Menyelesaikan pendidikan kemiliteran Akabri Laut (1971), sarjana Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara Universitas Terbuka (1996) dan gelar Magister Manajemen dari STIE Widya Jayakarta (2001). Karier kemiliterannya diantaranya Komandan Korps Marinir TNI-AL (1999 – 2003), Kepala Staf Korps Marinir (1997 – 1999), Komandan Brigif Marinir (1996 – 1997). Tanda jasa yang diterima diantaranya Satya Lencana Seroja I (Timor Timur), Satya Lencana Dwidya Sistha (Pendidikan), Satya Lencana Kesetiaan 8 (delapan) tahun, Satya Lencana Seroja II (Timor Timur), Satya Lencana Kesetiaan 16 (enam belas) tahun, Satya Lencana Kesetiaan 24 (dua puluh empat) tahun, Bintang Jalasena Naranya, Bintang Jalasena Pratama, Bintang Yudha Dharma Naranya dan Bintang Yudha Dharma Pratama. Dari tahun 2007 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
PR O F I L P E RU S A H A A N
05.
C O M P A N Y PR O F I L E
Anton Sugiono Komisaris
Anton Sugiono Komisaris
Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1982) dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari IPMI (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia) Jakarta (1985). Jabatan yang pernah dijabat diantara lainnya adalah : Assistant to General Manager PT Tifa Arum Realty (1982 – 1986), General Manager Retail Division PT Mantrust/PT Borsumij Wehry Indonesia (Trading and Investment Company) (1987 – 1991), President Director PT Bina Puri Lestasi (PT Duta Graha Indah Grup) (1992 – sekarang), President Director PT Bajradaya Sentranusa (1995 – sekarang). Dari tahun 2004 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1982) dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari IPMI (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia) Jakarta (1985). Jabatan yang pernah dijabat diantara lainnya adalah : Assistant to General Manager PT Tifa Arum Realty (1982 – 1986), General Manager Retail Division PT Mantrust/PT Borsumij Wehry Indonesia (Trading and Investment Company) (1987 – 1991), President Director PT Bina Puri Lestasi (PT Duta Graha Indah Grup) (1992 – sekarang), President Director PT Bajradaya Sentranusa (1995 – sekarang). Dari tahun 2004 sampai saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
ANNUAL REPORT 2007
45
46
w w w. e l n u sa . co . id
PROFIL DIREKSI Profile of The Board of Directors
01
02 LAPORAN TAHUNAN 2007
03
PR O F I L P E RU S A H A A N
01.
02.
C O M P A N Y PR O F I L E
Eteng A. Salam Direktur Utama
Eteng A. Salam Direktur Utama
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak tahun 2007. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (1978), dan mengikuti pendidikan SUSPIMIGAS Angkatan XIII (1995) dan kursus singkat Angkatan (KSA) IX LEMHANNAS (2001). Memulai karier sebagai Exploitation Engineer - Direktorat EP Pertamina Pusat & Lapangan Tanjung Unit EP IV Balikpapan (1978 - 1986), menjabat berbagai posisi, antara lain : Kepala Evaluasi Ekonomi Unti EP IV Balikpapan, Kepala Teknik Reservoir Unti EP II Plaju, Kepala Reservoir Engineering BPPKA, Kepala Dinas Pengembangan Gas dan Kepala Dinas Eksploitasi BPPKA, General Manager EP Rantau & EP Sumbagsel Prabumulih (1986 - 2000), Kepala Divisi Produksi Direktorat EP Pertamina (2000 - 2001), Deputi Direktur Bidang Hulu -Pertamina (2001 - 2003), Pjs. Direktur Hulu - Pertamina (2001 - 2003), Komisaris PT EWS Oilfield Services (2002 - 2007), Direktur Pengembangan dan SDM – PT Pertamina (Persero) (2003 - 2004), Presiden Komisaris PT Patra Jasa (2003 - 2005), Presiden Komisaris PT Pertamedika (2003 - 2005), Komisaris - PT Pertamina EP (2006 - 2007).
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak tahun 2007. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (1978), dan mengikuti pendidikan SUSPIMIGAS Angkatan XIII (1995) dan kursus singkat Angkatan (KSA) IX LEMHANNAS (2001). Memulai karier sebagai Exploitation Engineer - Direktorat EP Pertamina Pusat & Lapangan Tanjung Unit EP IV Balikpapan (1978 - 1986), menjabat berbagai posisi, antara lain : Kepala Evaluasi Ekonomi Unti EP IV Balikpapan, Kepala Teknik Reservoir Unti EP II Plaju, Kepala Reservoir Engineering BPPKA, Kepala Dinas Pengembangan Gas dan Kepala Dinas Eksploitasi BPPKA, General Manager EP Rantau & EP Sumbagsel Prabumulih (1986 - 2000), Kepala Divisi Produksi Direktorat EP Pertamina (2000 - 2001), Deputi Direktur Bidang Hulu -Pertamina (2001 - 2003), Pjs. Direktur Hulu - Pertamina (2001 - 2003), Komisaris PT EWS Oilfield Services (2002 - 2007), Direktur Pengembangan dan SDM – PT Pertamina (Persero) (2003 - 2004), Presiden Komisaris PT Patra Jasa (2003 - 2005), Presiden Komisaris PT Pertamedika (2003 - 2005), Komisaris - PT Pertamina EP (2006 - 2007).
Hendri S. Suardi Direktur
Hendri S. Suardi Direktur
Menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan Perseroan dan merupakan Direktur tidak terafiliasi Perseroan sejak 2004. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (1985) dan memperoleh gelar Master in Business Administration (MBA) dari IPMI (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia) Jakarta (1990). Memulai karir sebagai Design Engineer di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) (1986 - 1988), Field Engineer di Schlumberger, Australia (1988 - 1989), Corporate Banking Group, Citibank N.A., Jakarta (1990 - 1996) dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Vice President, Senior Vice President di Bank Nusa International, Senior Executive - CDC Capital Partners, Director di Deloitte Touche & Tohmatsu Financial Advisory Services (DTFAS) (2002), Director di Renaissance Capital Asia (RCA) (2002 - 2003), Head of Execution di PT UOB Kay Hian Securities (2003 - 2004).
Menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan Perseroan dan merupakan Direktur tidak terafiliasi Perseroan sejak 2004. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (1985) dan memperoleh gelar Master in Business Administration (MBA) dari IPMI (Institut Pengembangan Manajemen Indonesia) Jakarta (1990). Memulai karir sebagai Design Engineer di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) (1986 - 1988), Field Engineer di Schlumberger, Australia (1988 - 1989), Corporate Banking Group, Citibank N.A., Jakarta (1990 - 1996) dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Vice President, Senior Vice President di Bank Nusa International, Senior Executive - CDC Capital Partners, Director di Deloitte Touche & Tohmatsu Financial Advisory Services (DTFAS) (2002), Director di Renaissance Capital Asia (RCA) (2002 - 2003), Head of Execution di PT UOB Kay Hian Securities (2003 - 2004).
ANNUAL REPORT 2007
47
48
w w w. e l n u sa . co . id
03. Eddy Sjahbuddin Direktur Menjabat sebagai Direktur Operasi Perseroan sejak tahun 2004. Meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung (1986) dan memperoleh gelar Magister Management di University of Kentucky (USA) dan Universitas Gajah Mada (1998). Memulai karir sebagai Researcher di BPPT (1986 - 1989). Pada tahun 1989 bergabung dengan Pertamina. Kariernya diawali sebagai ahli geologi operasi pemboran Pertamina di UEP I Pangkalan Brandan Sumbagut (1989 - 1991), ahli Evaluasi Geologi Prospek Eksplorasi UEP I Sumbagut (1991 - 1993). Kembali ke Pertamina Pusat sebagai Ahli Utama Evaluasi Eksplorasi Migas Divisi Planning & Portfolio Management (PPM) Direktorat EP Pertamina (1993 - 1996), Ahli Utama Perencanaan Eksplorasi Migas Divisi PPM Direktorat EP Pertamina (1996 - 2000), Kepala Sub Dinas Investasi Eksplorasi Direktorat EP Pertamina (2000 - 2001) dan menjadi Manajer Perencanaan Eksplorasi Divisi New Venture Direktorat Hulu Pertamina (2001 - 2002). Sejak tahun 2002-2004 sebagai Manajer Perencanaan Jasa Eksplorasi Direktorat EP Pertamina.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Eddy Sjahbuddin Direktur Menjabat sebagai Direktur Operasi Perseroan sejak tahun 2004. Meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung (1986) dan memperoleh gelar Magister Management di University of Kentucky (USA) dan Universitas Gajah Mada (1998). Memulai karir sebagai Researcher di BPPT (1986 - 1989). Pada tahun 1989 bergabung dengan Pertamina. Kariernya diawali sebagai ahli geologi operasi pemboran Pertamina di UEP I Pangkalan Brandan Sumbagut (1989 - 1991), ahli Evaluasi Geologi Prospek Eksplorasi UEP I Sumbagut (1991 - 1993). Kembali ke Pertamina Pusat sebagai Ahli Utama Evaluasi Eksplorasi Migas Divisi Planning & Portfolio Management (PPM) Direktorat EP Pertamina (1993 - 1996), Ahli Utama Perencanaan Eksplorasi Migas Divisi PPM Direktorat EP Pertamina (1996 - 2000), Kepala Sub Dinas Investasi Eksplorasi Direktorat EP Pertamina (2000 - 2001) dan menjadi Manajer Perencanaan Eksplorasi Divisi New Venture Direktorat Hulu Pertamina (2001 - 2002). Sejak tahun 2002-2004 sebagai Manajer Perencanaan Jasa Eksplorasi Direktorat EP Pertamina.
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
ANNUAL REPORT 2007
49
50
w w w. e l n u sa . co . id
PROFIL KOMITE AUDIT * Profile of Audit Committee
Dari kiri - kanan From left to right
Surat Indrijarso S.M. Hari Kustoro Zainal Ariffin Farida Meutia
*) Profil ketua dan anggota komite audit yang juga merangkap sebagai ketua dan anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Surat Indrijarso Ketua merangkap anggota
Surat Indrijarso Ketua merangkap anggota
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
S.M. Hari Kustoro Anggota
S.M. Hari Kustoro Anggota
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Zainal AriFfin Anggota
Zainal AriFfin Anggota
Pendidikan terakhir diselesaikan di Institut Ilmu Keuangan (1972). Karirnya dimulai sebagai Auditor di kantor DJPKN, Bandung (1972-1976), Kepala Seksi Pengawas Kehutanan Perkebunan Gula dan Tembakau Wilayah DJPKN Jakarta (1976-1983), Kepala BPKP Propinsi Sumantra Barat (1994-1997), Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan (19971998), Direktur Pengawasan Usaha Perminyakan Deputi V BPKP (1998-2001), Pelaksana Tugas Direktur Pengawasan Kontraktor Minyak Asing (2000-2001), Partner KAP Zainal Ariffin dan Anggota Komite Eudit Elnusa (2004-sekarang).
Pendidikan terakhir diselesaikan di Institut Ilmu Keuangan (1972). Karirnya dimulai sebagai Auditor di kantor DJPKN, Bandung (1972-1976), Kepala Seksi Pengawas Kehutanan Perkebunan Gula dan Tembakau Wilayah DJPKN Jakarta (1976-1983), Kepala BPKP Propinsi Sumantra Barat (1994-1997), Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan (19971998), Direktur Pengawasan Usaha Perminyakan Deputi V BPKP (1998-2001), Pelaksana Tugas Direktur Pengawasan Kontraktor Minyak Asing (2000-2001), Partner KAP Zainal Ariffin dan Anggota Komite Eudit Elnusa (2004-sekarang).
Farida Meutia Anggota
Farida Meutia Anggota
Pendidikan S1-nya diselesaikan di Fakultas Biologi ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994). Kariernya dimulai sebagai Programer Devisi Data Center PT Elnusa (1972), General Affair Manager Divisi Data Center (1985-1994), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosain (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary PT Elnusa (2001-2004), Sekretaris Dewan Komisaris PT Elnusa dan Anggota Komite Audit PT Elnusa (2004-sekarang).
Pendidikan S1-nya diselesaikan di Fakultas Biologi ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994). Kariernya dimulai sebagai Programer Devisi Data Center PT Elnusa (1972), General Affair Manager Divisi Data Center (1985-1994), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosain (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary PT Elnusa (2001-2004), Sekretaris Dewan Komisaris PT Elnusa dan Anggota Komite Audit PT Elnusa (2004-sekarang).
LAPORAN TAHUNAN 2007
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
PROFIL KOMITE REMUNERASI * Profile of Remuneration Committee
Dari kiri - kanan From left to right
Iin Arifin Takhyan Harry Triyono Susetiadi Hafid Mulyadi
*) Profil ketua dan anggota komite remunerasi yang juga merangkap sebagai ketua dan anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Iin Arifin Takhyan Pengarah Komite
Iin Arifin Takhyan Pengarah Komite
Juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Harry Triyono Ketua Komite
Harry Triyono Ketua Komite
Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
SusetIadi Anggota
SusetIadi Anggota
Meraih gelar Sarjana di Jurusan Teknik Geologi Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta (1987) dan MBA di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IPWI (1993) Jabatan yang pernah dijabat diantaranya: Deputy Direktur PT Infomedia Nusantara (20002001), Direktur SDM & IT (2000-2004), Direktur Administrasi & SDM PT Infomedia Nusantara (2001-2004), Seismologist (1988-1995), Project Development II (1995-1996), VP Corporate HR & AM (1988-2008), Direktur Utama PT Elnusa Petrofin (2008-Sekarang)
Meraih gelar Sarjana di Jurusan Teknik Geologi Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta (1987) dan MBA di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IPWI (1993) Jabatan yang pernah dijabat diantaranya: Deputy Direktur PT Infomedia Nusantara (20002001), Direktur SDM & IT (2000-2004), Direktur Administrasi & SDM PT Infomedia Nusantara (2001-2004), Seismologist (1988-1995), Project Development II (1995-1996), VP Corporate HR & AM (1988-2008), Direktur Utama PT Elnusa Petrofin (2008-Sekarang)
Hafid Mulyadi Anggota
Hafid Mulyadi Anggota
Menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Bandung (1989), Magister Managemen Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya (2003) Karirnya dimulai sebagai Sales Manager (19951996), Geodetic Engineer (1989-1991), Magager HRD Elnusa (1989-2008), Manager HRD (19992001), Manager HRA & Jasa-Jasa Dit Adm & Keuangan (PSDM) (2003-2004), Manager HRD & Asset Management (2004-2008), Direktur SDM dan Umum PT Infomedia Nusantara (2008sekarang).
Menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Bandung (1989), Magister Managemen Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya (2003) Karirnya dimulai sebagai Sales Manager (19951996), Geodetic Engineer (1989-1991), Magager HRD Elnusa (1989-2008), Manager HRD (19992001), Manager HRA & Jasa-Jasa Dit Adm & Keuangan (PSDM) (2003-2004), Manager HRD & Asset Management (2004-2008), Direktur SDM dan Umum PT Infomedia Nusantara (2008sekarang).
ANNUAL REPORT 2007
51
52
w w w. e l n u sa . co . id
Sumber Daya Manusia Human Resources
Kualitas dan kompetensi sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung Perseroan dalam mencapai visi dan misinya. Penyelarasan antara pengelolaan sumber daya manusia dengan strategi bisnis sangat diperlukan untuk mencapai competitive advantage. Oleh sebab itu, Perseroan sangat memperhatikan pengelolaan sumber daya manusia dan fokus untuk menerapkan kebijakan maupun strategi sumber daya manusia secara terarah dan terencana dalam rangka`pengembangan serta peningkatan daya saing yang berkelanjutan.
The quality and the competence of human resources are of major importance to support the Company in achieving its vision and mission. Synchronization between human resource management and business strategy is of essence to gain competitive advantage. Therefore, the Company pay great attention to human resources management and focuses on the implementation of a directed and well-planned human resource policy and strategy, with the objective of developing a sustainable competitiveness.
Visi Perseroan pada pengelolaan sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan skill, kinerja dan produktivitas karyawan sehingga mempunyai daya saing di pasar melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Perseroan Grup dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Usaha Perseroan.
The vision of the Company in human resources management is to develop skill, performance and productivity of employees, to create competitive advantage in the market through human resource management system in the Company’s Group, with the goal to accomplish the vision, mission and objectives of the Company.
Program Pengembangan Karyawan
Employee Development Program
Untuk mencapai visi tersebut, maka beberapa program pengelolaan sumber daya manusia telah dilakukan. Perubahan-perubahan yang terjadi akibat merjer mengharuskan Perseroan untuk menentukan program pengelolaan sumber daya manusia secara baik sehingga mampu mencapai visi yang telah ditetapkan. Dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia, Perseroan telah melakukan program perekrutan melalui jalur management trainee dan mulai melaksanakan program engineering trainee untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas karena di bidang jasa industri Migas persaingan semakin ketat dan sarat dengan teknologi tinggi. Selain itu program pelatihan yang terarah dan komprehensif terus dilakukan untuk meningkatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berfokus pada pemenuhan gap competency yang ada berdasarkan proses assessment yang telah dilakukan pada level supervisor ke atas. Fokus utama dari program pengembangan karyawan ini
Various programs were conducted in order to meet the objectives in human resource management. Following the merger, the Company was imposed to reform proper human resource programs in order to achieve Company’s vision. To upgrade the human resource quality, the Company conducted management trainee program and initiated engineering trainee program to recruit competent and qualified human resource in oil and gas service industry, following increased competition and high level of technology associated with industry growth. Apart of that, the Company constantly performs guided and comprehensive programs in order to promote the quality of human resources with focus on filling the competence gap based on the assessment on the level of supervisor and up. The focus of this program is to develop technical and managerial skill, as well as personal development. On the development of technical competence, the Company continuously organize certified training to meet the demands of the growing business. Development on managerial
LAPORAN TAHUNAN 2007
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
adalah untuk meningkatkan kompetensi karyawan baik dalam hal peningkatan kompetensi teknis, kompetensi manajerian maupun pengembangan personal. Untuk meningkatkan kompetensi teknis, maka Perseroan telah melaksanakan pelatihan sertifikasi yang merupakan tuntutan bisnis sehingga terus dilakukan secara kontinyu. Peningkatan kompetensi manajerial dilakukan dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan dengan fokus pada peningkatan soft-skill sehingga karyawan memiliki kemampuan manajerial yang tangguh berdasarkan gap competency yang ada. Untuk pengembangan personal maka Perseroan mengembangkan pola pelatihan spiritual dan memaksimalkan forum komunikasi yang dilaksanakan secara berkala seperti forum operasi dan marketing, legal, human resources dan secretary.
skill is executed through training with focus on the improvement of soft-skill to equip employees with strong managerial skill in order to fill in the gap competencies. On personal development of the employees, the Company arranges spiritual training and communication forum held regularly, such as operational and marketing forum, legal, human resources and secretary forum.
Tahun 2007 realisasi pelatihan karyawan adalah sebesar Rp4,6 miliar. Nilai ini merupakan 4.6% dari laba bersih Perseroan dan 1.5% dari biaya karyawan Perseroan. Di samping program-program untuk kepentingan pengembangan karyawan, maka Perseroan melakukan program lain yang berfokus pada Iman – Budaya – Olahraga. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memberikan sarana bagi karyawan untuk menyalurkan aktivitas ke hal-hal yang lebih bermanfaat sehingga diharapkan akan memberikan dampak positif kepada Perseroan. Perseroan memnyediakan sarana ibadah dan memberikan sarana organisasi yang bersifat spiritual yaitu Yayasan Baitul Hikmah dengan aktivitas yang cukup banyak. Selain itu Perseroan juga mengakomodir terciptanya budaya yang positif seperti dilaksanakannya kedisiplinan dan keteraturan di segala aspek bisnis Perseroan. Dalam hal olah raga, maka Perseroan menyediakan sarana olahraga yang cukup lengkap di lingkungan Perseroan dan penyelenggaraan aktivitas olah raga bersama yang dilakukan mulai dari level karyawan sampai dengan level Direksi secara berkala, seperti pertandingan softball, tennis dan lain-lain.
In 2007, the realization of employee training reached Rp4.6 billion, or equal to 4.6 % of net profit and about 1.5 % of labor expenses. Besides employee development programs, the Company also carry outs other programs focusing on Faith – Culture – Sport. The objective of these programs are to provide employee with beneficial facilities/ programs of their interest, to promote positive impacts for the Company. The Company provides worship facilities and developed a spiritual oriented organization, namely Yayasan Baitul Hikmah Elnusa, which organizes various activities. In addition, the Company also accommodates the establishment of positive culture, such as discipline and order in every business activity of the Company. Sport activities are regularly organized at the Company’s own facilities such as softball and tennis court, with participants ranging from employee level to management level.
ANNUAL REPORT 2007
53
54
w w w. e l n u sa . co . id
Standardisasi Kebijakan
Standardization of Policy
Struktur organisasi setelah merger telah disusun untuk mendukung proses bisnis Perseroan yang ada. Selain itu program sinkronisasi kebijakan juga telah dilakukan untuk mengakomodir kebijakankebijakan yang beragam dari beberapa divisi yang dimerjer sehingga diperoleh standardisasi. Sinkronisasi tersebut antara lain dilakukan dengan sinkronisasi bisnis proses pada pengelolaan sumber daya manusia yang dituangkan dalam Standar Operational Procedure (SOP) dan sinkronisasi Peraturan Perusahaan yang berlaku sejak tanggal 31 Mei 2007 sampai dengan 30 Mei 2009 (disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial berdasarkan keputusan No. Kep. 331/ PHIJSK-PKKAD/V/2007 tanggal 30 Mei 2007) Penyempurnaan Human Resources Information System (HRIS) telah dilakukan pula untuk mempermudah dan mempercepat akses datadata personalia sehingga mendukung operasional pengelolaan sumber daya manusia.
The post-merger organization structure was developed to support the existing business process of the Company. Apart of that, the program of synchronizing policy has also been conducted to accommodate different policies from pre-merger divisions in order to obtain standardization across policies within the Company. The synchronization was done by aligning business process in human resources management as stipulated in Standard Operational Procedure (SOP) and Synchronization of Company Regulation in effect on May 31, 2007 until May 30, 2009 (ratified by the Department of Labor and Transmigration of the Republic of Indonesia, the Directorate General of Industrial Relation, based on the Decision No. Kep. 331/ PHIJSK-PKKAD/V/2007 dated May 30, 2007). The upgrading of Human Resources Information System (HRIS) has also been performed to facilitate and accelerate process of personnel data access in supporting human resource management.
Sejalan dengan pengembangan bisnis Perseroan, jumlah karyawan meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlah sebanyak 1882 orang di tahun 2007 yakni meningkat 9.7% dibandingkan tahun 2006. Peningkatan jumlah karyawan ini diiringi dengan tingkat produktifitas karyawan di tahun 2007 yang mencapai Rp1,1 miliar/karyawan.
In line with the business growth, the number of employee multiplies each year with a total of 1,882 in 2007 or increased by 9.7% from 2006. Simultaneously, the productivity also surged to Rp1.1 billion/employee.
Komposisi karyawan Perseroan dan aAnak perusahaan menurut jenjang jabatan adalah sebagai berikut :
Employee composition of the Company and its subsidiaries in terms of Managerial Level is as follows:
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang jabatan 2007 The Company and Subsidaries’ Employees Composition Based On Managerial Level 2007 Jumlah SDM/ Human Resources Total Jenjang Jabatan Managerial Level
Perseroan the Company
DirekTUR VP / DEPUTI DIREKTUR Management Level
Anak Perusahaan/ Subsidiary EPN
SCU
PBN
EBE
3
2
2
2
3
1
13
14
-
-
-
-
-
14
SENIOR MANAGER
25
6
4
3
-
1
39
MANAGER
50
16
12
7
14
2
101 138
KOORDINATOR
117
6
13
0
0
2
SUPERVISOR
397
80
35
12
43
9
576
STAFF
562
90
42
41
251
15
1,001
1,168
200
108
65
311
30
1,882
Total
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan 2007 The Company and Subsidaries’ Employees Composition 2007
PBN 1.59%
EBE 1.59%
PND 16.52% EPN 3.45% SCU 5.74%
LAPORAN TAHUNAN 2007
PND
Total
Perseroan 62.06%
PR O F I L P E RU S A H A A N
C O M P A N Y PR O F I L E
Komposisi karyawan Perseroan dan anak perusahaan menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut :
Employee composition of the Company and its subsidiaries in terms of level of education is as follows:
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Pendidikan 2007 The Company and Subsidaries’ Employees Composition Based On Educational Level 2007 Jumlah SDM/ Human Resources Total Jenjang Pendidikan Educational Level
Level of Education
Perseroan the Company
Total
Anak Perusahaan/ Subsidiary EPN
SCU
PND
PBN
EBE
Pasca Sarjana (S2/S3)
107
5
5
8
-
7
132
Sarjana (S1)
364
79
34
37
13
20
547
Sarjana Muda (D3/D2/D1)
362
37
18
9
10
2
438
SLTA / SLTP / SD
335
79
51
11
288
1
765
1,168
200
108
65
311
30
1,882
Total
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Kelompok Usia adalah sebagai berikut :
Employee composition of the Company and its subsidiaries in terms of age group is as follows:
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Kelompok Usia 2007 The Company and Subsidaries’ Employees Composition Based On Age Group 2007 Jumlah SDM/ Human Resources Total Kelompok Usia Level of Age
Age Group
2,104 07 20
20
06
1,878
Produktivitas karyawan Employees’s Productivity
Perseroan the Company
Anak Perusahaan/ Subsidiary EPN
SCU
PND
Total
PBN
EBE
20-30 tahun
303
12
12
28
182
6
543
31-40 tahun
428
89
31
22
43
12
625
41-50 tahun
296
72
50
13
76
5
512
> 50 tahun
141
27
15
2
10
7
202
Rencana pengelolaan sumber daya manusia ke depan telah diformulasikan dengan prioritas tindakan yaitu memperkuat human capital antara lain dilakukan program engineering trainee dan diploma engineering trainee secara berkelanjutan serta pelatihan secara intensif, melakukan sinkronisasi dalam hal compensation & benefit, dilakukan program Job Leveling, menanamkan budaya dan nilai-nilai korporat, mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif, lebih memaksimalkan penggunaan Human Resources Information System, mengoptimalkan pola outsourcing, dan mengkaji kebijakan serta arahan sumber daya manusia untuk meningkatkan standar kualitas dalam pengelolaan sumber daya manusia.
In the future, human resource management has a formulated plan prioritizing on strengthening human capital through continuous engineering trainee and diploma engineering trainee program, and intensive general training, synchronizing of compensation & benefit, job leveling program, nurturing corporate values and culture, developing conducive working environment, maximizing Human Resources Information System, optimizing outsourcing, and reviewing policies and guidance for human resources development with the objective to improve quality standard in human resources management .
Produktivitas karyawan 2007 REVENUE (Jutaan Rp)
2006
2,103,690
1,877,981
JUMLAH KARYAWAN
1,882
1,716
Produktivitas karyawan (Jutaan Rp)
1,118
1,094
ANNUAL REPORT 2007
55
56
w w w. e l n u sa . co . id
JARINGAN PERSEROAN Office Network
GEOSCIENCE SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 13th-14th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Indonesia PO BOX 1790/JKS 12017 Phone : 62-21-7883 1072 Facsimile : 62-21-7883 0866 DRILLING SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 6th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Indonesia PO BOX 1790/JKS 12017 Phone : 62-21-7884 5505 (Hunting) Ext.0600 62-21-7884 5508 (Direct) Facsimile : 62-21-7884 5507 OILFIELD SERVICES DIVISION Head Office: Graha Elnusa Building 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Indonesia Phone : 62-21-78831210 (Hunting) Ext.0600 62-21-78830850 Ext. 0828-32 Facsimile : 62-21-78831209 E-mail :
[email protected] Balikpapan Branch: Jl. Mulawarman No.91, Batakan Balikpapan 76116 - East Kalimantan Indonesia Phone : 62-542-770139, 770169 Facsimile : 62-542-770230 E-mail :
[email protected] Cirebon Branch: Jl. Moh. Toha No. 59 Kebon Baru, Kejaksan Cirebon 45124 Indonesia Phone : 62-231-207, 258 Facsimile : 62-231-207, 258 E-mail :
[email protected]
ANAK PERUSAHAAN Subsidiaries PT JABAR ENERGY Jl. Tubagus Ismail Depan No. 1A Lt. 3 Bandung 40134 Phone : 62-22- 2532575 Facsimile : 62-22-253773 PT PURNA BINA NUSA Head Office & Factory Jl. Tenggiri No. 2, Batu Ampar, Batam Island, Indonesia Phone : 62-0778-412152, 412156 Facsimile : 62-0778-412151 E-mail :
[email protected] Jakarta Office Jl. Iskandarsyah Raya No. 106 Jakarta 12160 Indonesia Phone : 62-21-7399162, 7205487 Facsimile : 62-21-7222205 E-mail :
[email protected] PT ELNUSA PETROFIN Graha Elnusa Buliding 12th FloorJl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 - Indonesia Phone : 62-21-78830860 (Hunting) 62-21-78830850 Facsimile : 62-21 78830853 Hotline Services : 62-21-78830862 PT PATRA RITEL Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Indonesia Phone : 62-21-78830860 (Hunting) Facsimile : 62-21-78840055 PT ELNUSA BANGKANAI ENERGY Ltd. Graha Elnusa Buliding 7th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Indonesia Phone : 62-21-78841201 Facsimile : 62-21-7818432 PT ELNUSA TRISTAR RAMBA Ltd. Wisma 46, 21st Floor, Kota BNI Jl. Jend. Sudirman Kav 1 Jakarta 10220 Indonesia
LAPORAN TAHUNAN 2007
57
PT SIGMA CIPTA UTAMA Graha Elnusa Buliding 2nd Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Indonesia Phone : 62-21-78830856 Facsimile : 62-21-78830857 Homepage : http://www.scu.co.id http://www.elnusatelematika.co.id
PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA Kwarnas Building, 17th Floor Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta 10110 Indonesia Phone : 62-21-3521915 Facsimile : 62-21-3502120 Homepage : http://www.patrakom.co.id E-mail :
[email protected]
Tekno I Blok B5-B7 Sektor XI Taman Tekno BSD - Tangerang 15314 Banten Indonesia Phone : 62-21-75871955 Facsimile : 62-21-75871933 Homepage : http://www.scu.co.id
INFORMASI TAMBAHAN Additional Information
Arsip Pertamina Building, Jembatan 3 Jl. Yos Sudarso, Plumpang Jakarta 14320 Indonesia Phone : 62-21-4359733 Facsimile : 62-21-4359736 PT JABAR TELEMATIKA Jl. Tubagus Ismail Depan No. 1A Lt. 3 Bandung 40134 Indonesia Phone : 62-22- 2532575 Facsimile : 62-22-253773 PT PATRA NUSA DATA Migas Building Jl. Abdul Muis No. 6-8-10 Jakarta Indonesia Phone : 62-21-3863159 Facsimile : 62-21-3858073 Arsip Pertamina Building, Jembatan Tiga Jl. Yos Sudarso, Plumpang Jakarta 14230 Indonesia Phone : 62-21-435 9737, 4390 1212 Facsimile : 62-21-4359738 PT INFOMEDIA NUSANTARA Jl. RS. Fatmawati 77-81 Jakarta 12150 Indonesia Phone : 62-21-7201221 Facsimile : 62-21-7201226 0800.1.800.900 Homepage : http://www.yellopages.co.id E-mail :
[email protected]
Simbol Saham/ Ticker Symbol:
ELSA Pencatatan Saham/ Stock Exchange Listing : Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Akuntan Publik/ Public Accountant: Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (a members of Ernst & Young Global) Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (62-21) 5289 5000 Fax. (62-21) 5289 4100 www.ey.com Biro Administrasi Efek/ Share Registrar : PT Datindo Entrycom Puri Datindo Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Plaza Bapindo Bank Mandiri Tower, 21st-22nd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (62-21) 526 6011 Fax. (62-21) 526 6044 Lembaga Pemeringkat/ Rating Agency : PT Pefindo Setiabudi Atrium 8th Floor, suite 809-810 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920, Indonesia Phone:(62-21) 521 0077 Fax:(62-21) 521 0078
ANNUAL REPORT 2007
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
60
w w w. e l n u sa . co . id
AnalisIS dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Pendapatan segmen jasa hulu migas terintegrasi naik sebesar 24% dan menjadi motor pertumbuhan Perseroan. Investasi jasa hulu migas di tahun 2007 akan menjadi sumber pertumbuhan baru di tahun 2008 dan seterusnya. Revenue in the segment of integrated upstream oil & gas services surged by 24%, and served as main driver of Company’s growth in the year 2007. Investments in upstream oil & gas services during 2007 will become new sources of growth in 2008 and onwards.
KOMPOSISI PENDAPATAN PERSEROAN Company’s Revenue Compostition
Jasa Hulu Migas Terintegrasi 52% Jasa Penunjang Hulu Migas 3% Jasa Hilir Migas 37% Jasa Lain-lain 8%
Analisis dan pembahasan manajemen merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Laporan Keuangan Konsolidasi serta informasi terkait
Analisis dan pembahasan manajemen merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Laporan Keuangan Konsolidasi serta informasi terkait
Kinerja Operasi
Kinerja Operasi
Secara konsolidasi, Perseroan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 12% menjadi Rp2,1 triliun di tahun 2007 dibandingkan tahun 2006. Pendapatan terbesar dibukukan oleh segmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar 52%, sedangkan profitabilitas tertinggi dicatatkan oleh segmen jasa hulu migas terintegrasi.
Secara konsolidasi, Perseroan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 12% menjadi Rp2,1 triliun di tahun 2007 dibandingkan tahun 2006. Pendapatan terbesar dibukukan oleh segmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar 52%, sedangkan profitabilitas tertinggi dicatatkan oleh segmen jasa hulu migas terintegrasi.
Guna meminimalisasi risiko, Perseroan mempertahankan diversifikasi pelanggannya, yang terdiri dari perusahaan migas terkemuka berskala nasional maupun internasional, salah satunya Pertamina. Namun, sebagian besar pendapatan juga diperoleh dari KPS dan perusahaan swasta dengan kontribusi total sebesar 41%.
Guna meminimalisasi risiko, Perseroan mempertahankan diversifikasi pelanggannya, yang terdiri dari perusahaan migas terkemuka berskala nasional maupun internasional, salah satunya Pertamina. Namun, sebagian besar pendapatan juga diperoleh dari KPS dan perusahaan swasta dengan kontribusi total sebesar 41%.
Berikut ini merupakan komposisi pelanggan Perseroan di tahun 2007 :
Berikut ini merupakan komposisi pelanggan Perseroan di tahun 2007 :
Retail/Publik 31% Pertamina 26% KPS 23% Institusi Pemerintah 2% Perusahaan Swasta 18%
KOMPOSISI PELANGGAN Customer Segmentalies
Segmen Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jasa hulu migas terintegrasi merupakan bisnis inti bagi Perseroan dan merupakan fokus pengembangan usaha di masa yang akan datang. Sebelum dilakukannya penggabungan usaha, bisnis ini dijalankan oleh anak-anak perusahaan yang kemudian setelah bulan Oktober 2007 dijalankan dalam bentuk divisi di dalam Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Retail/Publik 31% Pertamina 26% KPS 23% Institusi Pemerintah 2% Perusahaan Swasta 18% Segmen Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jasa hulu migas terintegrasi merupakan bisnis inti bagi Perseroan dan merupakan fokus pengembangan usaha di masa yang akan datang. Sebelum dilakukannya penggabungan usaha, bisnis ini dijalankan oleh anak-anak perusahaan yang kemudian setelah bulan Oktober 2007 dijalankan dalam bentuk divisi di dalam Perseroan.
A na l isis dan Pemba h asan M anajemen
Jenis Pekerjaan Type of Work
M ana g ement D isc u ssion and A na ly sis
Sebelum Penggabungan Vertikal Pre Vertical Merger
Setelah Penggabungan Vertikal Post Vertical Merger
Geoscience Services
PT Elnusa Geosains (GSC)
Geoscience Services Division (GSC)
Drilling Services
PT Elnusa Drilling Services (EDS) dan
Drilling Services Division (EDS)
PT Sinar Riau Drillindo (SRD) Oilfield Servicess
PT EWS Oilfield Services (EWS)
Oilfield Services Division (OFS)
Perseroan berkomitmen kuat terhadap kualitas layanan. Pada triwulan ketiga tahun 2007 GSC, EDS dan EWS telah lulus dalam audit surveillance sertifikasi ISO 9001:2000 yang dilakukan oleh SGS. Setelah proses merjer, telah dilakukan kembali audit surveillance untuk Perseroan pada April 2008 dan dinyatakan lulus sertifikasi ISO 9001:2000.
Perseroan berkomitmen kuat terhadap kualitas layanan. Pada triwulan ketiga tahun 2007 GSC, EDS dan EWS telah lulus dalam audit surveillance sertifikasi ISO 9001:2000 yang dilakukan oleh SGS. Setelah proses merjer, telah dilakukan kembali audit surveillance untuk Perseroan pada April 2008 dan dinyatakan lulus sertifikasi ISO 9001:2000.
Dalam bidang keselamatan kerja, EWS telah lulus dalam audit OHSAS 18000 yang dilakukan oleh SGS secara periodik, dan terakhir dilakukan pada bulan Agustus 2007. Untuk GSC dan EDS, meskipun tidak menerapkan OHSAS, tetapi tetap menjaga kualitas K3LL (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan). Perseroan menganut falsafah bahwa K3LL adalah bagian integral dari kegiatan bisnisnya. Upaya untuk menghindari dan memperkecil kerugian akibat kecelakaan dilakukan dengan penyediaan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan kondisi, jenis pekerjaan, standar kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku serta menjamin lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Dalam bidang keselamatan kerja, EWS telah lulus dalam audit OHSAS 18000 yang dilakukan oleh SGS secara periodik, dan terakhir dilakukan pada bulan Agustus 2007. Untuk GSC dan EDS, meskipun tidak menerapkan OHSAS, tetapi tetap menjaga kualitas K3LL (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan). Perseroan menganut falsafah bahwa K3LL adalah bagian integral dari kegiatan bisnisnya. Upaya untuk menghindari dan memperkecil kerugian akibat kecelakaan dilakukan dengan penyediaan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan kondisi, jenis pekerjaan, standar kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku serta menjamin lingkungan kerja yang aman dan sehat.
ANNUAL REPORT 2007
61
62
w w w. e l n u sa . co . id
Performa pencapaian Health Safety Environment (HSE) yang lebih baik dibandingkan dengan Standar Organisasi Produsen Migas Dunia (Oil and Gas Producer /OGP) di tahun 2006 dibawah ini.
Performa pencapaian Health Safety Environment (HSE) yang lebih baik dibandingkan dengan Standar Organisasi Produsen Migas Dunia (Oil and Gas Producer /OGP) di tahun 2006 dibawah ini.
Standard OGP 2006 Elnusa HSE performance 2007 FR: Frequency Rate, tingkat keseringan kecelakaan kerja yang menyebabkan hari kerja hilang SR: Severity Rate, tingkat keparahan kecelakaan kerja TRIF: Total Recordable Injury Frequency, frekuensi terjadinya kecelakaan yang tercatat, termasuk yang diantaranya kecelakaan ringan, maupun kecelakaan yang menyebabkan hari kerja hilang
Di tahun 2007, Perseroan melalui EDS memperoleh penghargaan Zero Loss Time Injury (LTI) atas semua prosedur kerja sudah dilakukan secara optimal dan efisien sesuai dengan standar Keselamatan Kerja (Health Safety and Environment) pada Nation Petroleum Project. Selain itu, PT Pertamina EP memberikan penghargaan kepada Perseroan melalui EDS, atas peran sertanya meningkatkan produksi migas PT Pertamina EP Region Jawa.
Di tahun 2007, Perseroan melalui EDS memperoleh penghargaan Zero Loss Time Injury (LTI) atas semua prosedur kerja sudah dilakukan secara optimal dan efisien sesuai dengan standar Keselamatan Kerja (Health Safety and Environment) pada Nation Petroleum Project. Selain itu, PT Pertamina EP memberikan penghargaan kepada Perseroan melalui EDS, atas peran sertanya meningkatkan produksi migas PT Pertamina EP Region Jawa.
Kontrak-kontrak utama di bidang jasa hulu migas terintegrasi yang diperoleh Perseroan di tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Kontrak-kontrak utama di bidang jasa hulu migas terintegrasi yang diperoleh Perseroan di tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Perusahaan Company
Tanggal Perjanjian Date of Agreement
Nilai Kontrak Contract Value
Periode Kontrak Contract Period
Jenis Pekerjaan Type of Work
Geoscience Services (GSC) Chevron Indonesia Company Marathon International Petroleum Indonesia Ltd.
26th October 2007 17th September 2007
USD3.400.000 USD38.968.483
5 (lima) bulan
Survey 3D at Kaimana, Papua
9 (sembilan) bulan
Survey 3D at Pasangkayu, Sulawesi
9th November 2007
USD4.572.694 & Rp63.504
8 (delapan) bulan
Survey 3D at Riau
October 2006
USD4.933.349
4 (empat) bulan
Survey 3D TZ at Seruway
BOB PT Bumi Siak Pusako PT Pertamina EP
2nd November 2007
USD4.952.965
2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan
Drilling Service with750 HP at Kab. Siak
Nations Petroleum (Rombebai) B.V., Belanda
5th September 2006
USD14.220.625
Berlaku mulai tanggal 10 Oktober 2006 sampai dengan diselesaikannya pengerjaan 2 (dua) sumur pengeboran
Kerjasama untuk pekerjaan pengeboran, tes, dan penyelesaian atau penyelesaian ulang dan/atau meninggalkan (abandon) sumur pengeboran di Rombebai PSC Blok Papua Drilling Unit 88
PT Pertamina EP
29th November 2007
USD3.188.271
1 (satu) tahun 6 (enam) bulan
Drilling Service at Pondok Tengah, Bekasi (West Java)
PT Pertamina EP
25th November 2007
USD3.867.505
2 (dua) tahun
Electric Wireline Logging Equipment Perforating and Data Processing Services (EWLPP) Sangatta
Total E&P Indonesie
18th September 2007
USD1.969.523
7 (tujuh) bulan
Provision of One Unit Snubbing Services
Total E&P Indonesie
24th August 2008
USD9.398.750
5 (lima) tahun
Provision of One Production Well Testing Services for Tatun Field
Total E&P Indonesie
24th August 2008
USD9.398.750
5 (lima) tahun
Provision of One Production Well Testing Services for Tatun Field
4th December 2007
USD1.554.985
1 (satu) tahun
Construction & Equipment Call Out Service at Kalimantan
PT Pertamina EP Transworld Seruway Exploration Ltd., USA
Drilling Services (EDS)
Oilfield Services (OFS)
Chevron Indonesia Company
LAPORAN TAHUNAN 2007
“Untuk meningkatkan kompetensi pada bisnis inti jasa hulu migas terintegrasi, investasi di tahun 2007 meliputi pembelian peralatan seismik, peralatan penunjang pemboran, barge dan peremajaan rig.”
63
“To expand its core competencies in integrated upstream oil and gas services, investments in 2007 include investment in of seismic equipments, supporting drilling equipments, barges and refurbishment of existing rigs.”
Jenis Pekerjaan Type of Work
Geoscience Services
Kapasitas Capacity
Daerah Operasi/ Kontrak Area of Operation
8 crew land
Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Papua
1 crew transition zone (Joint Operation dengan CGGVeritas, Perancis)
Aceh, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Papua
1 crew marine (Joint Operation dengan Wavefield Inseis AS, Norwegia)
Sulawesi Tengah
1 processing center di Jakarta
Drilling Services
Oilfield Services
Rig Rig Rig Rig
# # # #
55 66 77 99
– – – –
550 550 550 900
HP HP HP HP
Refurbisment in Prabumulih Muara Enim, SumSel. Refurbisment in Duri, Riau Riau
12 unit Mud Logging Unit 8 unit H2S 1 unit LMP 14 unit Logging Truck 2 unit Cementing Skid 2 unit Drill Steam Test
Jawa Barat, Sumbagsel Papua, Jawa Timur Aceh Rantau, Pendopo, Karang Ampel, Cepu, Sangatta, Tanjung Bunyu, Pondok Tengah Jambi
Snubbing Rig # 8 – 150K Snubbing Rig # 12 – 150 K Snubbing Rig # 16 – 150 K
Total E&P Indonesie – Kalimantan Timur
Snubbing Rig # 17 – 150 K Snubbing Rig # 10 – 225 K Snubbing Rig # 38 – 340 K
Chevron Indonesia – Kalimantan Timur
Snubbing Rig # 07 – 340 K
Vietsovpetro Vietnam
Portable Portable Portable Portable Portable
EWS-1 EWS-2 EWS-3 EWS-4 EWS-5
Total E&P Indonesie – Kalimantan Timur
Working Barge EWS – 1 Working Barge Elnusa Samudra 2 LCT Elnusa Samudera 1
Total E&P Indonesie – Kalimantan Timur
Wireline Wireline Wireline Wireline Wireline
Ringkasan operasi yang dilakukan selama tahun 2007 untuk jasa hulu migas adalah sebagai berikut:
Ringkasan operasi yang dilakukan selama tahun 2007 untuk jasa hulu migas adalah sebagai berikut:
Sementara investasi yang dilakukan di tahun 2007 meliputi di antaranya pembelian peralatan seismic, peralatan penunjang pemboran dan peremajaan rig-rig yang dimiliki Perseroan, serta 2 unit working barges yang akan siap beroperasi di bulan Mei/ Juni 2008.
Sementara investasi yang dilakukan di tahun 2007 meliputi di antaranya pembelian peralatan seismic, peralatan penunjang pemboran dan peremajaan rig-rig yang dimiliki Perseroan, serta 2 unit working barges yang akan siap beroperasi di bulan Mei/ Juni 2008.
Tabel berikut merupakan ringkasan kinerja dari segmen jasa hulu migas terintegrasi pada tahun 2007.
Tabel berikut merupakan ringkasan kinerja dari segmen jasa hulu migas terintegrasi pada tahun 2007.
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Audited 2007
Variance 2006
Jutaan Rp.
%
Pendapatan Usaha/ Revenue
1,121,587
862,810
258,777
30
TOTAL Biaya/ Total Cost
1,022,736
861,843
160,893
19
Capital Expenditure
236,378
134,831
101,547
75
ANNUAL REPORT 2007
64
w w w. e l n u sa . co . id
Pendapatan terbesar di segmen jasa hulu migas dikontribusikan oleh Divisi Drilling Services (EDS) sebesar 40%, sementara Divisi Geoscience (GSC) mencatatkan profitabilitas terbaik di segmen jasa hulu migas, dengan marjin laba operasi sebesar 19%.
Pendapatan terbesar di segmen jasa hulu migas dikontribusikan oleh Divisi Drilling Services (EDS) sebesar 40%, sementara Divisi Geoscience (GSC) mencatatkan profitabilitas terbaik di segmen jasa hulu migas, dengan marjin laba operasi sebesar 19%.
Segmen Jasa Penunjang Hulu Migas Operasi jasa penunjang hulu migas Perseroan dilakukan oleh 2 anak perusahaan, yaitu PT Purna Bina Nusa (PBN) dengan kepemilikan 53,45% dan PT Jabar Energi (JBE) dengan kepemilikan 49%.
Segmen Jasa Penunjang Hulu Migas Operasi jasa penunjang hulu migas Perseroan dilakukan oleh 2 anak perusahaan, yaitu PT Purna Bina Nusa (PBN) dengan kepemilikan 53,45% dan PT Jabar Energi (JBE) dengan kepemilikan 49%.
PBN yang melakukan kegiatan usaha penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG) serta fabrikasi yang berlokasi di Pulau Batam. Proses penguliran PBN dilakukan dengan mempergunakan mesin-mesin pengulir yang memiliki kapasitas produksi hingga saat ini mencapai 70.000 metrik ton/tahun dan dapat ditingkatkan sampai dengan 100.000 metrik ton/tahun. Mesin-mesin pengulir tersebut dapat memproduksi ulir dari ukuran terkecil (2 3/8”) sampai ukuran terbesar (20”). Selain itu, Perseroan juga memiliki fasilitas penyimpanan berupa storage yard seluas sekitar 7 hektar untuk mendukung proses kegiatan tersebut. Di tahun 2007, salah satu kontrak penting diperoleh dari PT Pertamina (Persero) senilai USD1.391.652. Tabel di bawah ini merupakan kinerja PBN di tahun 2007.
PBN yang melakukan kegiatan usaha penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG) serta fabrikasi yang berlokasi di Pulau Batam. Proses penguliran PBN dilakukan dengan mempergunakan mesin-mesin pengulir yang memiliki kapasitas produksi hingga saat ini mencapai 70.000 metrik ton/tahun dan dapat ditingkatkan sampai dengan 100.000 metrik ton/tahun. Mesin-mesin pengulir tersebut dapat memproduksi ulir dari ukuran terkecil (2 3/8”) sampai ukuran terbesar (20”). Selain itu, Perseroan juga memiliki fasilitas penyimpanan berupa storage yard seluas sekitar 7 hektar untuk mendukung proses kegiatan tersebut. Di tahun 2007, salah satu kontrak penting diperoleh dari PT Pertamina (Persero) senilai USD1.391.652. Tabel di bawah ini merupakan kinerja PBN di tahun 2007.
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Audited 2007
Variance 2006
Jutaan Rp.
%
Pendapatan Usaha/ revenue
69,628
80,510
(10,882)
-14%
TOTAL BIAYA/ Total Cost
68,944
70,444
(1,500)
-2%
Capital Expenditure
6,364
7,184
(820)
-11%
Sedangkan JBE didirikan pada tahun 2006 untuk melakukan kegiatan usaha pengelolaan potensi migas dan energi yang terkait di wilayah Jawa Barat. Sampai dengan tahun 2007 JBE belum menghasilkan pendapatan.
Sedangkan JBE didirikan pada tahun 2006 untuk melakukan kegiatan usaha pengelolaan potensi migas dan energi yang terkait di wilayah Jawa Barat. Sampai dengan tahun 2007 JBE belum menghasilkan pendapatan.
Segmen Jasa Hilir Migas Bisnis jasa hilir migas yang masih dijalankan Perseroan dioperasikan melalui anak perusahaan PT Elnusa Petrofin (EPN/ kepemilikan Perseroan 99,83%) dan PT Elnusa Patra Ritel (EPR/ kepemilikan Perseroan 98%).
Segmen Jasa Hilir Migas Bisnis jasa hilir migas yang masih dijalankan Perseroan dioperasikan melalui anak perusahaan PT Elnusa Petrofin (EPN/ kepemilikan Perseroan 99,83%) dan PT Elnusa Patra Ritel (EPR/ kepemilikan Perseroan 98%).
LAPORAN TAHUNAN 2007
A na l isis dan Pemba h asan M anajemen
M ana g ement D isc u ssion and A na ly sis
Operasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: Jenis Pekerjaan Type of Work
Transportasi BBM
Pengelolaan Depot
Operasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Kapasitas Capacity
Daerah Operasi Area of Operation
Transportir dan SDM untuk Manajemen Transportasi pola baru di 12 wilayah
508 truk tangki (sewa dari pihak ketiga)
Instalasi Labuan Deli, Depot Dumai, Depot Semper - IJG, Instalasi Pengapon – Semarang, Depot Tegal, Depot Malang, Depot Camplong – Madura, Depot Tanjungwangi – Banyuwangi, TT. Manggis – Bali, Depot Balikpapan, Depot Samarinda dan Depot Banjarmasin
Transportir milik sendiri
26 unit mobil tangki
Medan, Palembang, Jakarta, Semarang, Surabaya
Penyewaan fasilitas penimbunan, penyaluran dan blending
4 x 1.100 KL 4 x 180 KL 2 x 130 KL
Plumpang, Semper
Outsourcing tenaga kerja Depo Cikampek
SPBU
Penjualan
Cikampek
Jasa Pengelolaan SPBU
10 SPBU (termasuk 1 SPDN dan 1 SPBN)
Daan Mogot, Fatmawati, Kebon Jeruk, Tambun, Sepatan, KM 19 Tol Cikampek, Rangkas Bitung, Sukabumi, SPDN Labuan, dan SPBN Pacitan
Bisnis SPBU milik sendiri
2 SPBU
SPBU Dawuan Cikampek dan Gaya Motor
Chemical
Untuk Refinery – UP II Plaju, UP V Balikpapan & UP VI Balongan Untuk EP – Pertamina EP Jawa Bagian Barat, Pertamina EP Kalimantan Timur (Sangata dan Bunyu) Untuk TAC – Pertamina PAN Petalahan Untuk KPS – Star Energy (P. Natuna), Total Indonesie (Kalimantan Timur) Chevron Indonesia Blending Chemical 2 x 40 KL di Plumpang
Powerfuel
UPMS III, Makasar dan Palembang
Musicool
UPMS III, Palembang dan Papua
Extra Gasoline
Jakarta
Tabel di bawah ini merupakan kinerja segmen jasa hilir migas di tahun 2007, dimana pendapatan SPBU dan transportasi BBM masing-masing sebesar 83% dan 16% dari pendapatan EPN.
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Tabel di bawah ini merupakan kinerja segmen jasa hilir migas di tahun 2007, dimana pendapatan SPBU dan transportasi BBM masing-masing sebesar 83% dan 16% dari pendapatan EPN. Audited
Variance
2007
2006
Jutaan Rp.
%
Pendapatan Usaha/ Revenue
805,919
765,708
40,211
5%
TOTAL BIAYA/ Total Cost
794,308
759,951
34,357
5%
Capital Expenditure
4,480
4,856
(376)
-8%
Segmen Pengelolaan Aset Lapangan Migas Pada tahun 2007 Perseroan memiliki portofolio 2 lapangan migas, yaitu Blok Bangkanai di Kalimantan Tengah dan Blok Ramba di Sumatera Selatan.
Segmen Pengelolaan Aset Lapangan Migas Pada tahun 2007 Perseroan memiliki portofolio 2 lapangan migas, yaitu Blok Bangkanai di Kalimantan Tengah dan Blok Ramba di Sumatera Selatan.
Blok Bangkanai Perseroan mendirikan Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE) pada tahun 2003 untuk mengelola Blok Bangkanai (PSC), blok lapangan gas seluas 6.976 km2 di Kalimantan Tengah. Pada tanggal 1 Oktober 2004, EBE menandatangani perjanjian “Farm-In Agreement” dengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republik Mauritius. Berdasarkan perjanjian, EBE setuju untuk mengalihkan 49,00% hak atas blok Bangkanai dan EBE bertindak sebagai operator untuk jangka waktu 3 tahun pertama. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian tersebut juga disetujui bahwa pada akhir tahun ketiga kontrak tersebut (2007), terdapat opsi untuk membentuk “Joint Operating
Blok Bangkanai Perseroan mendirikan Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE) pada tahun 2003 untuk mengelola Blok Bangkanai (PSC), blok lapangan gas seluas 6.976 km2 di Kalimantan Tengah. Pada tanggal 1 Oktober 2004, EBE menandatangani perjanjian “Farm-In Agreement” dengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republik Mauritius. Berdasarkan perjanjian, EBE setuju untuk mengalihkan 49,00% hak atas blok Bangkanai dan EBE bertindak sebagai operator untuk jangka waktu 3 tahun pertama. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian tersebut juga disetujui bahwa pada akhir tahun ketiga kontrak tersebut (2007), terdapat opsi untuk membentuk “Joint Operating
ANNUAL REPORT 2007
65
66
w w w. e l n u sa . co . id
participating interest at Bangkanai PSC
participating interest at Ramba TAC
Company” yang sahamnya dimiliki oleh EBE dan MEB masing-masing 50,01% dan 49,99%. MEB akan menanggung semua biaya sehubungan dengan pelaksanaan PSC untuk kontrak 3 tahun pertama dan akan memenuhi komitmen eksplorasi seperti yang disebutkan dalam PSC. Penunjukan EBE sebagai operator dan “Farm-in Agreement” telah disetujui oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) dalam Surat Keputusan No. 14286/23/DJM.E/2004 tanggal 6 Desember 2004. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan 0,99% hak atas blok Bangkanai kepada MEB sesuai dengan perjanjian “Farm-In Agreement”.
Company” yang sahamnya dimiliki oleh EBE dan MEB masing-masing 50,01% dan 49,99%. MEB akan menanggung semua biaya sehubungan dengan pelaksanaan PSC untuk kontrak 3 tahun pertama dan akan memenuhi komitmen eksplorasi seperti yang disebutkan dalam PSC. Penunjukan EBE sebagai operator dan “Farm-in Agreement” telah disetujui oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) dalam Surat Keputusan No. 14286/23/DJM.E/2004 tanggal 6 Desember 2004. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan 0,99% hak atas blok Bangkanai kepada MEB sesuai dengan perjanjian “Farm-In Agreement”.
Saat ini, pemegang participating interest di Blok Bangkanai PSC adalah: Elnusa Bangkanai Energy, Ltd (EBE) 50.01% Mitra Energia Bangkanai (MEB) 34.99% Bangkanai Petroleum (L) Berhard (BPB) 15.00%
Saat ini, pemegang participating interest di Blok Bangkanai PSC adalah: Elnusa Bangkanai Energy, Ltd (EBE) 50.01% Mitra Energia Bangkanai (MEB) 34.99% Bangkanai Petroleum (L) Berhard (BPB) 15.00%
Riset dan analisis terhadap cadangan migas di Blok Bangkanai telah dilakukan dengan Degaulyer & Macnauton pada tahun 1992 dan dengan Lembaga Afiliasi dan Pengetahuan ITB (LAPI-ITB) pada tahun 2005. Berdasarkan data LAPI-ITB, cadangan terbukti dan terduga (2P) sebesar 256 BSCF dan west kerendan sebesar 75 BSCF.
Riset dan analisis terhadap cadangan migas di Blok Bangkanai telah dilakukan dengan Degaulyer & Macnauton pada tahun 1992 dan dengan Lembaga Afiliasi dan Pengetahuan ITB (LAPI-ITB) pada tahun 2005. Berdasarkan data LAPI-ITB, cadangan terbukti dan terduga (2P) sebesar 256 BSCF dan west kerendan sebesar 75 BSCF.
Di tahun 2007, kegiatan yang dilakukan meliputi antara lain: • persiapan tender untuk penyedia jasa pengeboran sumur eksplorasi Sungai Lahei • proses pembebasan tanah • persiapan perizinan pemboran
Di tahun 2007, kegiatan yang dilakukan meliputi antara lain: • persiapan tender untuk penyedia jasa pengeboran sumur eksplorasi Sungai Lahei • proses pembebasan tanah • persiapan perizinan pemboran
Pada tahun 2008 dan 2009 EBE merencanakan untuk melakukan program seismik dan pemboran sebagai komitmen kepada BP Migas.
Pada tahun 2008 dan 2009 EBE merencanakan untuk melakukan program seismik dan pemboran sebagai komitmen kepada BP Migas.
Blok Ramba Perseroan memiliki 25% saham di Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR) yang mengelola Blok Ramba TAC di Sumatera Selatan bersama Talisman (Sumatera) Ltd. Blok ini memiliki 7 lapangan minyak yang berproduksi yaitu, Ramba, Bentayan, Tanjung Laban, Mangunjaya, Kluang, Tempino dan Panerokan. Total produksi selama 12 bulan sampai dengan Desember 2007 adalah sebesar 1.424.470,16 Bbl dengan rata-rata harga minyak sebesar USD 72,52 per Bbl.
Blok Ramba Perseroan memiliki 25% saham di Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR) yang mengelola Blok Ramba TAC di Sumatera Selatan bersama Talisman (Sumatera) Ltd. Blok ini memiliki 7 lapangan minyak yang berproduksi yaitu, Ramba, Bentayan, Tanjung Laban, Mangunjaya, Kluang, Tempino dan Panerokan. Total produksi selama 12 bulan sampai dengan Desember 2007 adalah sebesar 1.424.470,16 Bbl dengan rata-rata harga minyak sebesar USD 72,52 per Bbl.
ETR adalah perusahaan yang baru dibentuk oleh konsorsium Perseroan dan Tristar Global Holdings Corporation pada tanggal 3 Juli 2007.
ETR adalah perusahaan yang baru dibentuk oleh konsorsium Perseroan dan Tristar Global Holdings Corporation pada tanggal 3 Juli 2007.
Saat ini, pemegang participating interest di Blok Ramba TAC adalah: Elnusa Tristar Ramba Ltd. 60% Talisman (Sumatra) Ltd. 40%
Saat ini, pemegang participating interest di Blok Ramba TAC adalah: Elnusa Tristar Ramba Ltd. 60% Talisman (Sumatra) Ltd. 40%
Blok Ramba TAC memiliki cadangan minyak (proven oil and condensed reserves) sebesar 5,33 juta Bbl selain juga memiliki upside potential yang memungkinkan produksi minyak lebih banyak dengan teknik Enhanced Oil Recovery (EOR).
Blok Ramba TAC memiliki cadangan minyak (proven oil and condensed reserves) sebesar 5,33 juta Bbl selain juga memiliki upside potential yang memungkinkan produksi minyak lebih banyak dengan teknik Enhanced Oil Recovery (EOR).
LAPORAN TAHUNAN 2007
A na l isis dan Pemba h asan M anajemen
M ana g ement D isc u ssion and A na ly sis
Pada tahun 2008, ETR merencanakan untuk meningkatkan produksi menjadi rata-rata 4.200 Bbl per hari.
Pada tahun 2008, ETR merencanakan untuk meningkatkan produksi menjadi rata-rata 4.200 Bbl per hari.
Segmen Jasa Penunjang Berbasis Kompetensi Kegiatan usaha Perseroan di jasa penunjang di bidang telematika dikelola oleh beberapa anak perusahaan, yaitu:
Segmen Jasa Penunjang Berbasis Kompetensi Kegiatan usaha Perseroan di jasa penunjang di bidang telematika dikelola oleh beberapa anak perusahaan, yaitu:
Bidang Segment
Sebelum Penggabungan Horisontal Pre Horizontal Merger
Setelah Penggabungan Horisontal Post Horizontal Merger
Manajemen Data
PT Sigma Cipta Utama (SCU) PT Patra Nusa Data (PND) PT Jabar Telematika (JBT)
PT Sigma Cipta Utama (SCU) PT Patra Nusa Data (PND) PT Jabar Telematika (JBT)
Teknologi Informasi
PT Elnusa Telematika (ETA) PT Jabar Telematika (JBT) PT Infomedia Nusantara (IMN)
PT Sigma Cipta Utama (SCU) PT Jabar Telematika (JBT) PT Infomedia Nusantara (IMN)
Telekomunikasi
PT Elnusa Rentrakom (RKM) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
PT Sigma Cipta Utama (SCU) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Setelah merjer SCU dimiliki 99.93% oleh Perseroan, dimana sesudah penggabungan, aktivitas operasi yang dilakukan meliputi manajemen data dan telematika. Sebagai komitmen terhadap jaminan kepuasan pelanggan, pada Mei dan Oktober 2007 telah dilakukan audit mutu oleh SGS dan berhasil mempertahankan Sertifikat ISO 9001:2000 dengan lingkup manajemen data. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran akan HSE, telah dilakukan kegiatan pelatihan HSE awareness, pelatihan pemadaman api dengan APAR dan penyusunan prosedur HSE sesuai prasyarat tender bidang perminyakan.
Setelah merjer SCU dimiliki 99.93% oleh Perseroan, dimana sesudah penggabungan, aktivitas operasi yang dilakukan meliputi manajemen data dan telematika. Sebagai komitmen terhadap jaminan kepuasan pelanggan, pada Mei dan Oktober 2007 telah dilakukan audit mutu oleh SGS dan berhasil mempertahankan Sertifikat ISO 9001:2000 dengan lingkup manajemen data. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran akan HSE, telah dilakukan kegiatan pelatihan HSE awareness, pelatihan pemadaman api dengan APAR dan penyusunan prosedur HSE sesuai prasyarat tender bidang perminyakan.
Ringkasan pekerjaan yang telah dilakukan selama tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Ringkasan pekerjaan yang telah dilakukan selama tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Jenis Pekerjaan Type of Work
Pencapaian 2007 Achievement in 2007
Manajemen Data Data Management
Perseroan memiliki tanah 19.000 m2 di Taman Tekno - Bumi Serpong Damai yang dipergunakan untuk storage (tape, document, core) dan pengelolaan data digital serta remastering. Luas storage di tahun 2007 mencapai 6.000m2, dari 1.800m2 di tahun sebelumnya. Saat ini SCU sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan fasilitas gedung BSD tahap II. Sebagai pendukung operasi, SCU sudah memiliki katalog software berbasis web dan GIS yaitu ROC@T (remote order catalogue). Selama tahun 2007 telah didapat 44 proyek physical data warehouse, 12 proyek data protection & recovery, dan 4 proyek e-data knowledge center.
Teknologi Informasi Information Technology
Memberikan jasa pembangunan sistem informasi terpadu, penjualan software dan hardware, penyewaan komputer dan jasa tenaga ahli. Pelanggan utama meliputi Pertamina, BP Migas, Ditjen Migas dan lain-lain. Pada tahun 2007 mendapat 13 proyek infrastruktur IT, 12 proyek professional services dan 6 proyek application & content services.
Telekomunikasi Telecommunication
Perseroan merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki lisensi operator radio trunking dengan cakupan nasional. Saat ini sudah ada 2.000 unit subscriber dan dapat dikembangkan menjadi 10.000 unit. Proyek yang beroperasi pada tahun 2007 berasal dari sektor migas, khususnya kontraktor minyak asing, seperti Total Indonesie, CNOOC, EXMOI dan EMP Kangean.
ANNUAL REPORT 2007
67
68
w w w. e l n u sa . co . id
Usaha Perseroan di bidang manajemen data lainnya dikelola oleh PT Patra Nusa Data (PND) dimana Perseroan memiliki 82% saham. PND memiliki kontrak dengan pemerintah Indonesia untuk mengelola data migas hingga tahun 2018, dimana kontrak ini dapat diperpanjang jika masa kontrak telah habis. PND didirikan untuk mengamankan aset nasional yaitu hasil kegiatan eksplorasi dan produksi migas milik negara, yang dikelola sehingga investor dapat mengakses informasi dan data berkualitas tinggi dengan cepat dan mudah melalui open file system.
Usaha Perseroan di bidang manajemen data lainnya dikelola oleh PT Patra Nusa Data (PND) dimana Perseroan memiliki 82% saham. PND memiliki kontrak dengan pemerintah Indonesia untuk mengelola data migas hingga tahun 2018, dimana kontrak ini dapat diperpanjang jika masa kontrak telah habis. PND didirikan untuk mengamankan aset nasional yaitu hasil kegiatan eksplorasi dan produksi migas milik negara, yang dikelola sehingga investor dapat mengakses informasi dan data berkualitas tinggi dengan cepat dan mudah melalui open file system.
Selama tahun 2007 pencapaian yang sudah dilakukan oleh PND adalah sebagai berikut:
Selama tahun 2007 pencapaian yang sudah dilakukan oleh PND adalah sebagai berikut:
Jenis Pekerjaan Type of Work
Pencapaian 2007 Achievement in 2007
GEO Data
• Pembuatan paket data wilayah kerja untuk regular tender sebanyak 21 block dan untuk penunjukan langsung sebanyak 5 block • Study penyiapan wilayah kerja untuk 15 area • Study regional dilakukan dengan Lemigas untuk 14 area • Diterbitkan 2 Jurnal INAMETA
GEO IT
• Pengembangan Software & Sistem : - DAVAL (Data Availability) yaitu Informasi keberadaan data PND secara online (web) - SMARLOC (Smart Locator) - WP&B Tracking untuk BP Migas - Sistem Monitoring Aktivitas dan Anggaran KKKS untuk BP Migas - Sistem Informasi Eksekutif dan Basin Monitoring untuk BP Migas • Pembuatan Pedoman/Dokumen: - Pedoman Teknis dan Prosedur Tata Kerja Manajemen Data Eksplorasi KKKS untuk BP Migas - Dokumen Mutu & Sistem Informasi Tata Kerja Organisasi dan Individu untuk Pertamina EP Region Jawa - Jasa Teknis Pengelolaan Data Digital Eksplorasi untuk Pertamina EP Region Jawa • Pembuatan Product Prototype : - VDR (Virtual Data Room) - Smartcat
Kinerja segmen jasa penunjang berbasis kompetensi yang dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perseroan meliputi kinerja SCU dan PND, sebagai berikut:
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Audited
Variance
2007
2006
PENDAPATAN USAHA/ Revenue
175,690
244,246
(68,556)
-28%
BIAYA OPERASI/ Total Operation
170,459
222,276
(51,817)
-23%
12,881
14,275
(1,394)
10%
CAPITAL EXPENDITURE
Unit telematika Perseroan lain adalah pada PT Jabar Telematika (JBT). Pada tahun 2007 JBT bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Tata Laksana Rumah Tangga (LSP-TLRT) untuk mengelola Jasa Layanan Pengelolaan Data Sertifikasi Berbasis Teknologi Biometrik dan selama tahun 2007 dihasilkan 6.163 lembar sertifikasi.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Kinerja segmen jasa penunjang berbasis kompetensi yang dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perseroan meliputi kinerja SCU dan PND, sebagai berikut:
Jutaan Rp.
%
Unit telematika Perseroan lain adalah pada PT Jabar Telematika (JBT). Pada tahun 2007 JBT bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Tata Laksana Rumah Tangga (LSP-TLRT) untuk mengelola Jasa Layanan Pengelolaan Data Sertifikasi Berbasis Teknologi Biometrik dan selama tahun 2007 dihasilkan 6.163 lembar sertifikasi.
69
Unit teknologi informasi lainnya adalah pada IMN.Sampai saat ini, setiap tahunnya IMN telah menerbitkan buku panduan telepon sebanyak 4,8 juta eksemplar yang mencakup 59 kota diseluruh Indonesia, dan menjadi daya tarik bagi 19.000 pemegang iklan.
Unit teknologi informasi lainnya adalah pada IMN.Sampai saat ini, setiap tahunnya IMN telah menerbitkan buku panduan telepon sebanyak 4,8 juta eksemplar yang mencakup 59 kota diseluruh Indonesia, dan menjadi daya tarik bagi 19.000 pemegang iklan.
Pada Desember 2007, IMN bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melakukan pengelolaan contact center nasional, yaitu: • Layanan persambungan telepon (100/105,107) • Layanan inbound melalui telepon (108,117,147), web dan SMS • Layanan outbound melalui telepon, web dan SMS.
Pada Desember 2007, IMN bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melakukan pengelolaan contact center nasional, yaitu: • Layanan persambungan telepon (100/105,107) • Layanan inbound melalui telepon (108,117,147), web dan SMS • Layanan outbound melalui telepon, web dan SMS.
Dengan adanya perjanjian ini, IMN akan melakukan sentralisasi terhadap 13 titik layanan contact center Telkom menjadi 3 titik layanan, yaitu Jakarta, Surabaya dan Medan.
Dengan adanya perjanjian ini, IMN akan melakukan sentralisasi terhadap 13 titik layanan contact center Telkom menjadi 3 titik layanan, yaitu Jakarta, Surabaya dan Medan.
Unit lainnya dikelola oleh PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM), yang bergerak di bidang jaringan telekomunikasi satelit. Sampai dengan akhir tahun 2007, PKM telah mengoperasikan 768 node untuk melayani Telkom Divre VI, Telkomsel, Pertamina, KPS dan JOB Pertamina, pertambangan, perbankan, media cetak, pemerintahan dan pelanggan lain seperti perkebunan dan pengguna internet. Jumlah node yang dipasang sebanyak 359 node selama tahun 2007.
Unit lainnya dikelola oleh PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM), yang bergerak di bidang jaringan telekomunikasi satelit. Sampai dengan akhir tahun 2007, PKM telah mengoperasikan 768 node untuk melayani Telkom Divre VI, Telkomsel, Pertamina, KPS dan JOB Pertamina, pertambangan, perbankan, media cetak, pemerintahan dan pelanggan lain seperti perkebunan dan pengguna internet. Jumlah node yang dipasang sebanyak 359 node selama tahun 2007.
Untuk meningkatkan kualitas layanan maka dilaksanakan survai kepuasan dan loyalitas pelanggan pada tahun 2007 yang bekerjasama dengan Frontier dan dilaksanakan di Jakarta, Makasar dan Medan. Hasilnya adalah Customer Satisfaction Index (CSI) 66,3% dan Customer Loyalty Index (CLI) 84,4% untuk current user.
Untuk meningkatkan kualitas layanan maka dilaksanakan survai kepuasan dan loyalitas pelanggan pada tahun 2007 yang bekerjasama dengan Frontier dan dilaksanakan di Jakarta, Makasar dan Medan. Hasilnya adalah Customer Satisfaction Index (CSI) 66,3% dan Customer Loyalty Index (CLI) 84,4% untuk current user.
Kinerja IMN & PKM sebagai perusahaan asosiasi Perseroan di tahun 2007 ditunjukkan lebih lanjut dalam tabel berikut ini.
Kinerja IMN & PKM sebagai perusahaan asosiasi Perseroan di tahun 2007 ditunjukkan lebih lanjut dalam tabel berikut ini.
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Audited 2007
Variance 2006
Jutaan Rp.
%
Bagian atas Laba Bersih Perusahaan AFILIASI/ Portion of Net Income from Affiliates PT. Infomedia Nusantara % dari Laba bersih Sebelum Pajak Perseroan/ % to Company’s Net Income Before Tax PT. Patra Telekomunikasi Indonesia % dari Laba bersih Sebelum Pajak Perseroan/ % to Company’s Net Income Before Tax
43,182
35,432
7,750
22%
31%
30%
-
-
4,859
4,516
343
8%
3%
4%
-
-
ANNUAL REPORT 2007
“Jasa hulu migas terintegrasi memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan dan profitabilitas Perseroan, dengan komposisi pendapatan sebesar 52% dan marjin laba usaha sebesar 9%.”
70
w w w. e l n u sa . co . id
Integrated upstream oil and gas services generated highest contribution to Company’s revenue and profitability, with revenue composition of 52% and operating profit margin of 9%.
Pendapatan Usaha Revenues
1,878
2,104
12%
07 20
20
06
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
KOMPOSISI PENDAPATAN JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI Revenue Composition of Integrated Upstream Oil and Gas
OFS 24% EDS 40%
GSC 36%
Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk periode yang berakhir Desember 2007 dan 2006 telah diaudit oleh Purwantoro Sarwoko Sandjaja (Ernst & Young), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk periode yang berakhir Desember 2007 dan 2006 telah diaudit oleh Purwantoro Sarwoko Sandjaja (Ernst & Young), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan Laba Rugi Pendapatan Perseroan secara garis besar dapat dibagi menjadi lima segmen, yaitu jasa hulu migas terintegrasi, jasa penunjang hulu migas, jasa hilir migas, segmen pengelolaan asset migas dan jasa penunjang berbasis kompetensi lainnya. Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa yang bersangkutan telah dilakukan sesuai dengan kontrak, sementara pendapatan penjualan barang diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan. Pendapatan dari jasa penyimpanan diakui selama masa perjanjian jasa penyimpanan. Klaim untuk kompensasi tambahan diakui selama periode diselesaikannya klaim tersebut, sementara beban diakui pada saat terjadinya.
Laporan Laba Rugi Pendapatan Perseroan secara garis besar dapat dibagi menjadi lima segmen, yaitu jasa hulu migas terintegrasi, jasa penunjang hulu migas, jasa hilir migas, segmen pengelolaan asset migas dan jasa penunjang berbasis kompetensi lainnya. Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa yang bersangkutan telah dilakukan sesuai dengan kontrak, sementara pendapatan penjualan barang diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan. Pendapatan dari jasa penyimpanan diakui selama masa perjanjian jasa penyimpanan. Klaim untuk kompensasi tambahan diakui selama periode diselesaikannya klaim tersebut, sementara beban diakui pada saat terjadinya.
Pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 12% menjadi Rp2,1 triliun di tahun 2007 dari Rp1,87 triliun di tahun 2006, yang dipicu kenaikan pendapatan dari Jasa Hulu Migas Terintegrasi sebesar 24% menjadi Rp1,1 triliun. Sesuai dengan fokus bisnis Perseroan, pendapatan jasa hulu migas terintegrasi mempunyai kontribusi tertinggi sebesar 52% dari total pendapatan di tahun 2007, atau naik dari tahun sebelumnya di mana kontribusinya hanya mencapai 46%. Khusus di segmen jasa hulu migas terintegrasi ini, pendapatan dari jasa pemboran (Divisi EDS) mendominasi dengan kontribusi 40% dari pendapatan jasa hulu migas terintegrasi.
Pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 12% menjadi Rp2,1 triliun di tahun 2007 dari Rp1,87 triliun di tahun 2006, yang dipicu kenaikan pendapatan dari Jasa Hulu Migas Terintegrasi sebesar 24% menjadi Rp1,1 triliun. Sesuai dengan fokus bisnis Perseroan, pendapatan jasa hulu migas terintegrasi mempunyai kontribusi tertinggi sebesar 52% dari total pendapatan di tahun 2007, atau naik dari tahun sebelumnya di mana kontribusinya hanya mencapai 46%. Khusus di segmen jasa hulu migas terintegrasi ini, pendapatan dari jasa pemboran (Divisi EDS) mendominasi dengan kontribusi 40% dari pendapatan jasa hulu migas terintegrasi.
Komposisi Pendapatan Usaha Composition of Revenues
9%
41%
7%
2006
4%
LAPORAN TAHUNAN 2007
46%
38%
2007
3%
52%
jasa hulu migas terintegrasi/ integrated upstream oil and gas services jasa penunjang hulu migas/ upstream support jasa hilir migas/ downstream support jasa penunjang dan berbasis kompetensi/ support and competency based services
A na l isis dan Pemba h asan M anajemen
PROFITABILITAS SEGMEN USAHA Gross Margin Operating Margin
30%
28%
14%
M ana g ement D isc u ssion and A na ly sis
Beban pokok pendapatan meningkat sebesar 11% dari Rp1,53 triliun di tahun 2006 menjadi Rp1,70 triliun di tahun 2007. Kenaikan ini didorong terutama oleh peningkatan sebesar 33% pada beban pokok pendapatan jasa seiring dengan pertumbuhan pendapatan jasa, serta kenaikan beban depresiasi dan amortisasi akibat pembelian peralatan di jasa hulu migas terintegrasi yang cukup besar di tahun 2007.
Beban pokok pendapatan meningkat sebesar 11% dari Rp1,53 triliun di tahun 2006 menjadi Rp1,70 triliun di tahun 2007. Kenaikan ini didorong terutama oleh peningkatan sebesar 33% pada beban pokok pendapatan jasa seiring dengan pertumbuhan pendapatan jasa, serta kenaikan beban depresiasi dan amortisasi akibat pembelian peralatan di jasa hulu migas terintegrasi yang cukup besar di tahun 2007.
Segmen jasa hulu migas terintegrasi, yang dioperasikan oleh Divisi Geoscience services (GSC), Divisi Drilling services (EDS), dan Divisi Oilfield services (OFS), memiliki karakter kontrak pekerjaan yang berbeda-beda. Pada divisi GSC, kontrak umumnya bersifat jangka pendek atau kurang dari 1 (satu) tahun saja. Sementara divisi EDS dan OFS, umumnya memperoleh karakter kontrak yang berjangka waktu lebih panjang, antara kurang dari 1 (satu) tahun hingga 5 (lima) tahun.
Segmen jasa hulu migas terintegrasi, yang dioperasikan oleh Divisi Geoscience services (GSC), Divisi Drilling services (EDS), dan Divisi Oilfield services (OFS), memiliki karakter kontrak pekerjaan yang berbeda-beda. Pada divisi GSC, kontrak umumnya bersifat jangka pendek atau kurang dari 1 (satu) tahun saja. Sementara divisi EDS dan OFS, umumnya memperoleh karakter kontrak yang berjangka waktu lebih panjang, antara kurang dari 1 (satu) tahun hingga 5 (lima) tahun.
Dari segi kinerja, segmen jasa hulu migas terintegrasi mencatatkan profitabilitas terbaik dengan marjin laba kotor dan marjin laba usaha mencapai masing-masing 28% dan 9% di tahun 2007. Di segmen ini, divisi GSC memberikan kontribusi profit tertinggi dengan marjin laba usaha mencapai 19%.
Dari segi kinerja, segmen jasa hulu migas terintegrasi mencatatkan profitabilitas terbaik dengan marjin laba kotor dan marjin laba usaha mencapai masing-masing 28% dan 9% di tahun 2007. Di segmen ini, divisi GSC memberikan kontribusi profit tertinggi dengan marjin laba usaha mencapai 19%.
Jasa penunjang hulu migas dioperasikan melalui anak perusahaan PBN dan perusahaan asosiasi JBE. PBN membukukan marjin laba kotor dan marjin laba usaha masing-masing sebesar 14% dan 1%. JBE belum mencatatkan pendapatan pada tahun 2007.
Jasa penunjang hulu migas dioperasikan melalui anak perusahaan PBN dan perusahaan asosiasi JBE. PBN membukukan marjin laba kotor dan marjin laba usaha masing-masing sebesar 14% dan 1%. JBE belum mencatatkan pendapatan pada tahun 2007.
Jasa hilir migas, yang dioperasikan melalui anak perusahaan EPN, membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5%. Sesuai dengan bisnisnya yang bersifat retail, marjin laba kotor dan marjin laba usaha untuk segmen ini sangat rendah, masing-masing sebesar 4% dan 1%.
Jasa hilir migas, yang dioperasikan melalui anak perusahaan EPN, membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5%. Sesuai dengan bisnisnya yang bersifat retail, marjin laba kotor dan marjin laba usaha untuk segmen ini sangat rendah, masing-masing sebesar 4% dan 1%.
Segmen pengelolaan aset migas, yang dioperasikan melalui anak perusahaan EBE dan perusahaan asosasi ETR, belum membukukan pendapatan di tahun 2007. Penyertaan di ETR akan dicatatkan Perseroan pada laporan keuangannya setelah semua proses akuisisi selesai dilakukan.
Segmen pengelolaan aset migas, yang dioperasikan melalui anak perusahaan EBE dan perusahaan asosasi ETR, belum membukukan pendapatan di tahun 2007. Penyertaan di ETR akan dicatatkan Perseroan pada laporan keuangannya setelah semua proses akuisisi selesai dilakukan.
Jasa penunjang lainnya yang berbasis kompetensi, dioperasikan melalui anak perusahaan SCU dan PND, dengan marjin laba kotor dan marjin laba usaha masing-masing sebesar 30% dan 3%.
Jasa penunjang lainnya yang berbasis kompetensi, dioperasikan melalui anak perusahaan SCU dan PND, dengan marjin laba kotor dan marjin laba usaha masing-masing sebesar 30% dan 3%.
9% 4%
Jasa Hilir Migas
Jasa Penunjang Hulu Migas
Other Services
1%
1% Jasa Hulu Migas Terintegrasi
3%
PROFITABILITAS JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI Gross Margin Operating Margin
30%
28%
29%
19%
12% 9%
GSC
EDS
OFS
ANNUAL REPORT 2007
71
72
w w w. e l n u sa . co . id
Beban Usaha meningkat sebesar 9% menjadi Rp254,4 miliar pada tahun 2007 dari Rp233,3 miliar pada tahun 2006.
Beban Usaha meningkat sebesar 9% menjadi Rp254,4 miliar pada tahun 2007 dari Rp233,3 miliar pada tahun 2006.
Penurunan biaya penjualan terutama disebabkan oleh sistem integrasi marketing yang dibuat pada jasa hulu migas. Sementara itu, kenaikan biaya umum dan administrasi terutama didorong oleh kenaikan biaya remunerasi serta peningkatan biaya utilitas dan beban jasa teknik dan profesional.
Penurunan biaya penjualan terutama disebabkan oleh sistem integrasi marketing yang dibuat pada jasa hulu migas. Sementara itu, kenaikan biaya umum dan administrasi terutama didorong oleh kenaikan biaya remunerasi serta peningkatan biaya utilitas dan beban jasa teknik dan profesional. Audited
Dalam Jutaan Rupiah 2007
Variance 2006
Jutaan Rp.
%
BEBAN USAHA PERSEROAN
19.0% 12.6% 4.8% 07 20
06 20
20
05
4.4%
4.5%
10.9%
12.8%
18.6%
21.4%
BEBAN PENJUALAN
Margin Laba Kotor Margin EBITDA Margin Laba Bersih
AKTIVA LANCAR Current Assets
994
(598)
-3%
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
233,130
211,447
21,683
10%
JUMLAH / TOTAL
254,391
233,306
21,085
9%
Beban lain-lain meningkat 38% menjadi Rp51,6 miliar pada tahun 2007 dari Rp37,3 miliar di tahun 2006. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban keuangan karena beban bunga yang meningkat sebesar 33% dari Rp27,9 miliar di tahun 2006 menjadi Rp37,1 miliar di tahun 2007. Peningkatan beban bunga ini disebabkan terutama oleh penambahan hutang melalui pinjaman sindikasi dan penerbitan MTN (Medium Term Notes) di tahun 2007.
Dengan adanya perkembangan pendapatan dan biaya seperti diuraikan sebelumnya, indikatorindikator profitabilitas Perseroan mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. Laba kotor, EBITDA dan laba bersih Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 14%, 30% dan 21%, yang terutama dipicu oleh: - peningkatan kontribusi dari segmen jasa hulu migas terintegrasi yang memiliki profitabilitas lebih baik - upaya efisiensi untuk menekan beban-beban usaha Perseroan - pertumbuhan yang stabil pada laba dari perusahaan asosiasi
Dengan adanya perkembangan pendapatan dan biaya seperti diuraikan sebelumnya, indikatorindikator profitabilitas Perseroan mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. Laba kotor, EBITDA dan laba bersih Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 14%, 30% dan 21%, yang terutama dipicu oleh: - peningkatan kontribusi dari segmen jasa hulu migas terintegrasi yang memiliki profitabilitas lebih baik - upaya efisiensi untuk menekan beban-beban usaha Perseroan - pertumbuhan yang stabil pada laba dari perusahaan asosiasi
Kinerja Aktiva Di tahun 2007 jumlah aktiva Perseroan meningkat 19%, baik aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar sebagai salah satu implikasi aktivitas operasi yang semakin meningkat. Peningkatan aktiva tersebut disebabkan oleh pembelian peralatan guna peningkatan kapasitas produksi jasa hulu migas migas terintegrasi sebagai fokus bisnis Perseroan.
Kinerja Aktiva Di tahun 2007 jumlah aktiva Perseroan meningkat 19%, baik aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar sebagai salah satu implikasi aktivitas operasi yang semakin meningkat. Peningkatan aktiva tersebut disebabkan oleh pembelian peralatan guna peningkatan kapasitas produksi jasa hulu migas migas terintegrasi sebagai fokus bisnis Perseroan.
20
20
06
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
21,859
Beban lain-lain meningkat 38% menjadi Rp51,6 miliar pada tahun 2007 dari Rp37,3 miliar di tahun 2006. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban keuangan karena beban bunga yang meningkat sebesar 33% dari Rp27,9 miliar di tahun 2006 menjadi Rp37,1 miliar di tahun 2007. Peningkatan beban bunga ini disebabkan terutama oleh penambahan hutang melalui pinjaman sindikasi dan penerbitan MTN (Medium Term Notes) di tahun 2007.
07
835
19%
21,261
LAPORAN TAHUNAN 2007
A na l isis dan Pemba h asan M anajemen
AKTIVA TIDAK LANCAR Non Current Assets
20 06
1,164
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
20 07
973
20%
M ana g ement D isc u ssion and A na ly sis
Perseroan tahun 2007 mengalokasikan investasi sebesar Rp258,11 miliar atau sekitar 60% diatas tahun 2006 sebesar Rp161,15 miliar. Jumlah yang direalisasikan tersebut 92% atau sejumlah Rp236,4 miliar digunakan untuk mendukung jasa hulu migas terutama untuk pembelian peralatan yang berkaitan dengan seismik, pengeboran dan peralatan pengelolaan lapangan minyak. Ringkasan belanja modal investasi adalah sebagai berikut:
Segmen Usaha
297
592
HUTANG Debt
07 20
20
06
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
Variance
Capital Expenditure 2007
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Perseroan tahun 2007 mengalokasikan investasi sebesar Rp258,11 miliar atau sekitar 60% diatas tahun 2006 sebesar Rp161,15 miliar. Jumlah yang direalisasikan tersebut 92% atau sejumlah Rp236,4 miliar digunakan untuk mendukung jasa hulu migas terutama untuk pembelian peralatan yang berkaitan dengan seismik, pengeboran dan peralatan pengelolaan lapangan minyak. Ringkasan belanja modal investasi adalah sebagai berikut:
2006
Jutaan Rp.
%
236,378
134,831
101,547
75%
Jasa Penunjang Hulu Migas
5,640
7,184
(1,544)
-21%
Jasa Hilir Migas
3,215
4,856
(1,641)
-34%
Manajemen Data
12,209
5,032
7,177
143%
Teknologi Informasi
426
8 ,843
(8,417)
-95%
Telekomunikasi
246
400
(154)
-39%
JUMLAH / TOTAL
258,114
161,146
96,968
60%
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Perseroan pada tahun 2007 meningkat sebesar 31% yang dipicu terutama oleh kenaikan pinjaman melalui pinjaman sindikasi dan penerbitan MTN di bulan November 2007. Selain itu, pinjaman baru juga diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk., serta hutang sewa guna usaha dari PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dan PT Orix Indonesia Finance untuk pembelian komputer, kendaraan serta mesin dan peralatan.
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Perseroan pada tahun 2007 meningkat sebesar 31% yang dipicu terutama oleh kenaikan pinjaman melalui pinjaman sindikasi dan penerbitan MTN di bulan November 2007. Selain itu, pinjaman baru juga diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk., serta hutang sewa guna usaha dari PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dan PT Orix Indonesia Finance untuk pembelian komputer, kendaraan serta mesin dan peralatan.
Walaupun terjadi penambahan hutang yang cukup signifikan, namun Perseroan masih membukukan neraca yang sehat dengan tingkat leverage yang masih konservatif pada rasio Hutang/ Ekuitas sebesar 0,6x. Proteksi arus kas pun masih memadai dengan rasio Hutang/EBITDA sebesar 2,2x dan EBITDA/ beban bunga sebesar 7,1x
Walaupun terjadi penambahan hutang yang cukup signifikan, namun Perseroan masih membukukan neraca yang sehat dengan tingkat leverage yang masih konservatif pada rasio Hutang/ Ekuitas sebesar 0,6x. Proteksi arus kas pun masih memadai dengan rasio Hutang/EBITDA sebesar 2,2x dan EBITDA/ beban bunga sebesar 7,1x
Arus Kas Sumber utama Perseroan atas likuiditas adalah dari free cash flow dan dari aktivitas pendanaan. Manajemen percaya bahwa arus kas yang dihasilkan secara internal dan rasio hutang terhadap ekuitas akan mencukupi hutang yang sudah ada, pembayaran dividend dan pembiayaan pertumbuhan internal.
Arus Kas Sumber utama Perseroan atas likuiditas adalah dari free cash flow dan dari aktivitas pendanaan. Manajemen percaya bahwa arus kas yang dihasilkan secara internal dan rasio hutang terhadap ekuitas akan mencukupi hutang yang sudah ada, pembayaran dividend dan pembiayaan pertumbuhan internal.
ANNUAL REPORT 2007
73
74
w w w. e l n u sa . co . id
Audited
Dalam Jutaan Rupiah 2007
Variance 2006
Jutaan Rp.
Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari Aktivitas Operasi
(142,145)
78,849
(220,994)
-280%
%
Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
(126,713)
(29,307)
(97,406)
332%
Kas bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
218,748
12,038
206,710
1717%
Kas dan Setara kas pada Awal Tahun
157,058
95,478
61,580
64%
JUMLAH / TOTAL
106,948
157,058
(50,110)
-32%
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh pembayaran kepada pemasok dan pembayaran atas aktivitas operasi lainnya yang cukup besar jika dibandingkan penerimaan kas dari pelanggan.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh pembayaran kepada pemasok dan pembayaran atas aktivitas operasi lainnya yang cukup besar jika dibandingkan penerimaan kas dari pelanggan.
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat sebesar Rp97,4 miliar yang disebabkan peningkatan pembelian aktiva tetap untuk meningkatkan kompetensi Perseroan pada fokus bisnisnya.
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat sebesar Rp97,4 miliar yang disebabkan peningkatan pembelian aktiva tetap untuk meningkatkan kompetensi Perseroan pada fokus bisnisnya.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan mencapai Rp218,7 miliar pada tahun 2007, terutama karena penerimaan hutang-hutang baru di tahun 2007 dan penerbitan Medium Term Notes (MTN).
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan mencapai Rp218,7 miliar pada tahun 2007, terutama karena penerimaan hutang-hutang baru di tahun 2007 dan penerbitan Medium Term Notes (MTN).
LAPORAN TAHUNAN 2007
A na l isis dan Pemba h asan M anajemen
Rasio Keuangan Rasio-rasio keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
M ana g ement D isc u ssion and A na ly sis
Rasio Keuangan Rasio-rasio keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Audited
Dalam Jutaan Rupiah 2007
% 2006
LIKUIDITAS dan SOLVABILITAS (%) Rasio kas Rasio lancar
11.6
21.3
-45%
108.3
113.5
-5%
Hutang - bersih / Aktiva
22.5
7.7
191%
Hutang - bersih / Ekuitas
51.1
15.9
222%
126.0
104.0
21%
Marjin laba kotor
19.0
18.6
2%
Marjin EBITDA
12.6
10.9
16%
Marjin laba operasi
6.9
6.1
12%
Marjin laba bersih
4.8
4.4
9%
Jumlah kewajiban / Ekuitas Profitabilitas (%)
Imbal hasil AKTIVA
4.6
4.6
1%
10.6
9.4
12%
EBITDA / Beban Bunga
7.1
7.3
-2%
Hutang - bersih / EBITDA
1.8
0.7
167%
PENDAPATAN USAHA / AKTIVA
1.0
1.0
-6%
PENDAPATAN USAHA / EKUITAS
2.2
2.1
4%
INVESTASI / PENDAPATAN USAHA
0.1
0.1
43%
INVESTASI / PENYUSUTAN
2.2
1.9
17%
33.8
13.7
147%
Imbal hasil ekuitas Rasio Cakupan (x)
RASIO EFISIENSI (X)
RASIO INVESTASI (X)
Struktur Kapitalisasi (%) Hutang - bersih / (Hutang - bersih + Ekuitas)
Kenaikan rasio-rasio solvabilitas dan rasio cakupan disebabkan oleh penambahan Hutang baru di tahun 2007 yang cukup signifikan.
Kenaikan rasio-rasio solvabilitas dan rasio cakupan disebabkan oleh penambahan Hutang baru di tahun 2007 yang cukup signifikan.
ANNUAL REPORT 2007
75
76
w w w. e l n u sa . co . id
Pembagian Dividen Sesuai dengan perjanjian sindikasi maka Dividend Pay Out Ratio maksimum yang diperbolehkan adalah 30,00% dari laba bersih.
Pembagian Dividen Sesuai dengan perjanjian sindikasi maka Dividend Pay Out Ratio maksimum yang diperbolehkan adalah 30,00% dari laba bersih.
Berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 16 Juli 2007, para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen kas dari laba bersih tahun buku 2006 sejumlah Rp24,7 miliar, sedangkan pada RUPS Tahunan tanggal 6 Juni 2006, dibagikan dividen kas dari laba bersih tahun buku 2005 sejumlah Rp18,2 miliar.
Berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 16 Juli 2007, para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen kas dari laba bersih tahun buku 2006 sejumlah Rp24,7 miliar, sedangkan pada RUPS Tahunan tanggal 6 Juni 2006, dibagikan dividen kas dari laba bersih tahun buku 2005 sejumlah Rp18,2 miliar.
Di masa yang akan datang, sejauh dimungkinkan, Perseroan memiliki kebijakan untuk mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar sekitar 20% dari laba bersih tiap tahunnya.
Di masa yang akan datang, sejauh dimungkinkan, Perseroan memiliki kebijakan untuk mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar sekitar 20% dari laba bersih tiap tahunnya.
Prospek Usaha
Prospek Usaha
Industri Migas Dunia Sebagai perusahaan yang bergerak di jasa hulu migas terintegrasi, pertumbuhan Perseroan sangat tergantung kepada aktivitas di bidang migas. Permintaan minyak dunia tahun 2007 meningkat karena didorong oleh pertumbuhan perekonomian di Eropa dan Asia, dan mendorong pemasok dari negara-negara penghasil minyak dunia untuk meningkatkan produksi minyaknya. Kenaikan permintaan minyak dunia ini, yang tidak diimbangi dengan kenaikan pasokan minyak secara proporsional, secara langsung berdampak pada harga minyak dunia. Pada tahun 2007 harga minyak dunia cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Trend ini berlanjut di tahun 2008, dimana pada April 2008 harga minyak WTI berada pada posisi sekitar USD 110 per barrel. Hal ini mendorong aktivitas pencarian sumber migas dan produksi migas, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan atas jasa migas berupa peralatanperalatan di bidang jasa migas.
Industri Migas Dunia Sebagai perusahaan yang bergerak di jasa hulu migas terintegrasi, pertumbuhan Perseroan sangat tergantung kepada aktivitas di bidang migas. Permintaan minyak dunia tahun 2007 meningkat karena didorong oleh pertumbuhan perekonomian di Eropa dan Asia, dan mendorong pemasok dari negara-negara penghasil minyak dunia untuk meningkatkan produksi minyaknya. Kenaikan permintaan minyak dunia ini, yang tidak diimbangi dengan kenaikan pasokan minyak secara proporsional, secara langsung berdampak pada harga minyak dunia. Pada tahun 2007 harga minyak dunia cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Trend ini berlanjut di tahun 2008, dimana pada April 2008 harga minyak WTI berada pada posisi sekitar USD 110 per barrel. Hal ini mendorong aktivitas pencarian sumber migas dan produksi migas, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan atas jasa migas berupa peralatanperalatan di bidang jasa migas.
LAPORAN TAHUNAN 2007
A na l isis dan Pemba h asan M anajemen
M ana g ement D isc u ssion and A na ly sis
Industri Migas Indonesia Sejak menjadi negara importir minyak, Indonesia masih belum bisa membuktikan peningkatan produksi minyak, meskipun pemerintah sudah mencanangkan peningkatan produksi menjadi 1,3 MBOPD di tahun 2009..
Industri Migas Indonesia Sejak menjadi negara importir minyak, Indonesia masih belum bisa membuktikan peningkatan produksi minyak, meskipun pemerintah sudah mencanangkan peningkatan produksi menjadi 1,3 MBOPD di tahun 2009..
Adanya upaya pemerintah untuk menarik minat investor dengan membuka wilayah-wilayah kerja baru merupakan testimoni untuk mencapai target produksi migas pemerintah. Hal ini memotivasi aktivitas pencarian sumber migas dan produksi migas nasional, yang pada akhirnya mendorong permintaan atas jasa Perseroan berupa peralatanperalatan di bidang jasa migas terintegrasi. Peluang di sektor hulu migas masih sangat besar, di mana data BP Migas menunjukkan estimasi anggaran sebesar sekitar USD 11 miliar untuk tahun 2007. Berdasarkan data BP Migas, realisasi atas rencana anggaran tersebut masih sangat rendah diantaranya karena keterbatasan peralatan jasa hulu migas di Indonesia.
Adanya upaya pemerintah untuk menarik minat investor dengan membuka wilayah-wilayah kerja baru merupakan testimoni untuk mencapai target produksi migas pemerintah. Hal ini memotivasi aktivitas pencarian sumber migas dan produksi migas nasional, yang pada akhirnya mendorong permintaan atas jasa Perseroan berupa peralatanperalatan di bidang jasa migas terintegrasi. Peluang di sektor hulu migas masih sangat besar, di mana data BP Migas menunjukkan estimasi anggaran sebesar sekitar USD 11 miliar untuk tahun 2007. Berdasarkan data BP Migas, realisasi atas rencana anggaran tersebut masih sangat rendah diantaranya karena keterbatasan peralatan jasa hulu migas di Indonesia.
ANNUAL REPORT 2007
77
Highlight Aksi Korporasi Corporate Action Highlights
80
w w w. e l n u sa . co . id
Highlight Aksi Korporasi Corporate Action Highlights Aksi Korporasi di tahun 2007, Perseroan melakukan penggabungan usaha (merger), penambahan kepemilikan saham Perseroan (akuisisi) persiapan Initial Public Offering (IPO), serta penerbitan Medium Term Notes (MTN). In the year 2007, the Company executed corporate actions including merger, acquisition, preparation for IPO and MTN issuance.
Tahun 2007, bagi Perseroan merupakan tahun yang penuh dengan tantangan baik dari segi korporasi secara umum maupun operasional secara khusus. Di tahun ini juga, Perseroan melakukan beberapa aksi korporasi yang bertujuan akhir untuk menunjang pencapaian Perseroan dan meningkatkan nilai Perseroan di mata stakeholders. Aksi Korporasi yang dimaksud adalah penggabungan usaha (merger), penambahan kepemilikan saham Perseroan (akuisisi) persiapan Initial Public Offering (IPO), serta penerbitan Medium Term Notes (MTN).
Tahun 2007, bagi Perseroan merupakan tahun yang penuh dengan tantangan baik dari segi korporasi secara umum maupun operasional secara khusus. Di tahun ini juga, Perseroan melakukan beberapa aksi korporasi yang bertujuan akhir untuk menunjang pencapaian Perseroan dan meningkatkan nilai Perseroan di mata stakeholders. Aksi Korporasi yang dimaksud adalah penggabungan usaha (merger), penambahan kepemilikan saham Perseroan (akuisisi) persiapan Initial Public Offering (IPO), serta penerbitan Medium Term Notes (MTN).
1. Penggabungan Usaha (Merger)
1. Penggabungan Usaha (Merger)
LAPORAN TAHUNAN 2007
Dalam rangka perbaikan internal business process dan juga meningkatkan nilai Perusahaan, Perseroan yang merupakan Holding Company melakukan 2 (dua) bentuk penggabungan, yaitu penggabungan vertikal dan juga penggabungan horisontal.
Dalam rangka perbaikan internal business process dan juga meningkatkan nilai Perusahaan, Perseroan yang merupakan Holding Company melakukan 2 (dua) bentuk penggabungan, yaitu penggabungan vertikal dan juga penggabungan horisontal.
Penggabungan Vertikal Perseroan melakukan restrukturisasi internal sebagai strategi usaha Perseroan untuk fokus pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas terintegrasi. Perseroan telah melakukan penggabungan 4 (empat) anak perusahaan yang bergerak di sektor jasa hulu migas yaitu PT Elnusa Geosains (GSC), PT Elnusa Drilling Services (EDS), PT Sinar Riau Drillindo (SRD) dan PT EWS Oilfield Services (EWS) kedalam Perseroan (”Penggabungan Vertikal”).
Penggabungan Vertikal Perseroan melakukan restrukturisasi internal sebagai strategi usaha Perseroan untuk fokus pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas terintegrasi. Perseroan telah melakukan penggabungan 4 (empat) anak perusahaan yang bergerak di sektor jasa hulu migas yaitu PT Elnusa Geosains (GSC), PT Elnusa Drilling Services (EDS), PT Sinar Riau Drillindo (SRD) dan PT EWS Oilfield Services (EWS) kedalam Perseroan (”Penggabungan Vertikal”).
Hal tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 9 Oktober 2007. Penggabungan Vertical tersebut juga tercatat dalam Akta Penggabungan No. 128 tanggal 9 Oktober 2007 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta dan telah dinyatakan efektif
Hal tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 9 Oktober 2007. Penggabungan Vertical tersebut juga tercatat dalam Akta Penggabungan No. 128 tanggal 9 Oktober 2007 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta dan telah dinyatakan efektif
Hi g h l i g h t A ksi K o r p o r asi
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
pada tanggal 31 Oktober 2007, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-01766.HT.01.04.TH.2007 tanggal 31 Oktober 2007.
pada tanggal 31 Oktober 2007, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-01766.HT.01.04.TH.2007 tanggal 31 Oktober 2007.
Dalam hal persetujuan kreditur perbankan, para kreditur perbankan Perseroan, GSC, EWS, EDS dan SRD telah menyetujui dan tidak berkeberatan dengan aksi korporasi tersebut.
Dalam hal persetujuan kreditur perbankan, para kreditur perbankan Perseroan, GSC, EWS, EDS dan SRD telah menyetujui dan tidak berkeberatan dengan aksi korporasi tersebut.
Melalui penggabungan usaha ini, diharapkan akan didapatkan beberapa manfaat, sebagai berikut : 1. Memperjelas fokus bisnis Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa hulu migas terintegrasi. 2. Perseroan menjadi sebuah operating holding yang mengintegrasikan seluruh kegiatan operasional dari perusahaan yang menggabungkan diri kedalam Perseroan. 3. Terjadi sinergy yang akan menghasilkan aktivitas operasi yang lebih efisien dan meningkatkan daya saing. 4. Struktur permodalan perusahaan yang menggabungkan diri akan mejadi lebih besar sehingga menambah akses yang lebih luas kepada sumber-sumber pendanaan untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. 5. Sebagai operating holding, Perseroan menjadi lebih menarik baik bagi investor maupun kreditor.
Melalui penggabungan usaha ini, diharapkan akan didapatkan beberapa manfaat, sebagai berikut : 1. Memperjelas fokus bisnis Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa hulu migas terintegrasi. 2. Perseroan menjadi sebuah operating holding yang mengintegrasikan seluruh kegiatan operasional dari perusahaan yang menggabungkan diri kedalam Perseroan. 3. Terjadi sinergy yang akan menghasilkan aktivitas operasi yang lebih efisien dan meningkatkan daya saing. 4. Struktur permodalan perusahaan yang menggabungkan diri akan mejadi lebih besar sehingga menambah akses yang lebih luas kepada sumber-sumber pendanaan untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. 5. Sebagai operating holding, Perseroan menjadi lebih menarik baik bagi investor maupun kreditor.
Penggabungan Horisontal Disamping penggabungan vertikal yang telah dijelaskan diatas, Perseroan juga melakukan penggabungan horisontal berupa penggabungan 2 (dua) Anak Perusahaan Perseroan yaitu PT Elnusa Telematika (ETA) dan PT Elnusa Rentrakom (RKM) kedalam PT Sigma Cipta Utama (SCU) yang juga merupakan Anak Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang data management.
Penggabungan Horisontal Disamping penggabungan vertikal yang telah dijelaskan diatas, Perseroan juga melakukan penggabungan horisontal berupa penggabungan 2 (dua) Anak Perusahaan Perseroan yaitu PT Elnusa Telematika (ETA) dan PT Elnusa Rentrakom (RKM) kedalam PT Sigma Cipta Utama (SCU) yang juga merupakan Anak Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang data management.
ANNUAL REPORT 2007
81
82
w w w. e l n u sa . co . id
Hal tersebut tercatat dalam Akta Penggabungan No. 135 tanggal 9 Oktober 2007 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, dan telah efektif pada tanggal 1 November 2007, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-01936.HT.01.04.TH.2007 tanggal 1 November 2007.
Hal tersebut tercatat dalam Akta Penggabungan No. 135 tanggal 9 Oktober 2007 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, dan telah efektif pada tanggal 1 November 2007, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-01936.HT.01.04.TH.2007 tanggal 1 November 2007.
SCU juga telah memperoleh persetujuan Penggabungan Horisontal dari para kreditur perbankan.
SCU juga telah memperoleh persetujuan Penggabungan Horisontal dari para kreditur perbankan.
Melalui Penggabungan Horisontal antara ETA dan RKM kedalam SCU, diharapkan akan didapatkan beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Terbentuknya suatu perusahaan yang lebih besar sehingga lebih memiliki daya saing. 2. Mempermudah pembinaan dan pengawasan Anak Perusahaan. 3. Memungkinan adanya sinergitas untuk mendapatkan efisiensi aktivitas operasi.
Melalui Penggabungan Horisontal antara ETA dan RKM kedalam SCU, diharapkan akan didapatkan beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Terbentuknya suatu perusahaan yang lebih besar sehingga lebih memiliki daya saing. 2. Mempermudah pembinaan dan pengawasan Anak Perusahaan. 3. Memungkinan adanya sinergitas untuk mendapatkan efisiensi aktivitas operasi.
Struktur Perseroan sebelum merjer (per 9 Oktober 2007) adalah sebagai berikut :
Struktur Perseroan sebelum merjer (per 9 Oktober 2007) adalah sebagai berikut :
100.00%
EBE
100.00%
GSC
25.00%
ETR
99.83%
100.00%
EDS
98.00%
100.00%
100.00%
LAPORAN TAHUNAN 2007
100.00%
Oil and Gas Service
IMN
49.00%
SCU
53.45%
100.00%
PBN
EWS
49.00%
PND
EPR
SRD
Asset Based
82.00%
EPN
PKM
49.00%
RKM
100.00%
JBE
49.00%
ETA
JBT
Supporting Service and Competency Based
Hi g h l i g h t A ksi K o r p o r asi
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
Struktur Korporasi sesudah merjer adalah sebagai berikut :
Struktur Korporasi sesudah merjer adalah sebagai berikut :
Geoscience Services Division
100.00%
EBE
Drilling Services Division
99.83%
Oilfield Services Division
82.00%
EPN
25.00%
ETR
49.00%
PND
98.00%
EPR
IMN
99.93%
40.00%
SCU
PKM
53.45%
49.00%
PBN
JBE
49.00%
JBT
Asset Based
Oil and Gas Service
Supporting Service and Competency Based
2. Penambahan Kepemilikan Saham (Akuisisi)
2. Penambahan Kepemilikan Saham (Akuisisi)
Peningkatan Kepemilikan pada Anak Perusahaan Dalam rangka penggabungan usaha (merger) yang telah dijelaskan diatas, Perseroan membeli saham minoritas dari Anak Perusahaan yang akan digabung. Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat pada tanggal 26 September 2007, Perseroan melakukan pembelian saham yang dimiliki oleh Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE) pada EWS, GSC, EDS, SRD, SCU dan RKM yang dimiliki oleh Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE) masing-masing sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan
Jumlah Saham
Peningkatan Kepemilikan pada Anak Perusahaan Dalam rangka penggabungan usaha (merger) yang telah dijelaskan diatas, Perseroan membeli saham minoritas dari Anak Perusahaan yang akan digabung. Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat pada tanggal 26 September 2007, Perseroan melakukan pembelian saham yang dimiliki oleh Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE) pada EWS, GSC, EDS, SRD, SCU dan RKM yang dimiliki oleh Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE) masing-masing sebagai berikut:
% Kepemilikan YHTE
Harga Beli (Jutaan Rp)
EWS
3.666
1.00
822,3
GSC
508.204
1.72
1.800,9 829,4
EDS
370.000
1.00
SRD
168
0.50
0,0
SCU
30.300
30.30
2.110,3
RKM
100
0.33
0,0
ANNUAL REPORT 2007
83
84
w w w. e l n u sa . co . id
Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat tanggal 26 September 2007, Perseroan melakukan pembelian saham ETA yang dimiliki oleh: Pemegang Saham
Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat tanggal 26 September 2007, Perseroan melakukan pembelian saham ETA yang dimiliki oleh:
Jumlah Saham
YHTE
LAPORAN TAHUNAN 2007
% Kepemilikan
Harga Beli (Jutaan Rp)
3.666
1.00
822,3
Koperasi Karyawan Elnusa
508.204
1.72
1.800,9
Ir. Sakti Tamat
370.000
1.00
829,4
Seluruh perjanjian jual beli bersyarat tersebut diatas menjadi efektif pada tanggal 9 Oktober 2007 dengan ditandatanganinya Akta Pengalihan Hak Atas Saham antara Perseroan dengan masing-masing pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan.
Seluruh perjanjian jual beli bersyarat tersebut diatas menjadi efektif pada tanggal 9 Oktober 2007 dengan ditandatanganinya Akta Pengalihan Hak Atas Saham antara Perseroan dengan masing-masing pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan.
Pembelian saham ini merupakan awal dari strategi merjer vertikal dan merjer horisontal yang dilakukan oleh Perseroan.
Pembelian saham ini merupakan awal dari strategi merjer vertikal dan merjer horisontal yang dilakukan oleh Perseroan.
Akusisi ConocoPhillips Ramba Ltd. Pada tanggal 3 Juli 2007, Perseroan dan Tristar Global Holdings Corporationmembentuk Elnusa Tristar Ramba Ltd (”ETR”). ETR pada saat ini memiliki 100% saham pada Conoco Philips Ramba Ltd. (”CPRL”) yang memiliki 60% working interest dengan hak sebagai pengelola (operator) di lapangan minyak Blok Ramba. 40% working interest lainnya dimiliki oleh Talisman (Sumatera) Ltd.
Akusisi ConocoPhillips Ramba Ltd. Pada tanggal 3 Juli 2007, Perseroan dan Tristar Global Holdings Corporationmembentuk Elnusa Tristar Ramba Ltd (”ETR”). ETR pada saat ini memiliki 100% saham pada Conoco Philips Ramba Ltd. (”CPRL”) yang memiliki 60% working interest dengan hak sebagai pengelola (operator) di lapangan minyak Blok Ramba. 40% working interest lainnya dimiliki oleh Talisman (Sumatera) Ltd.
Perseroan memiliki kepemilikan sebesar 25% di ETR, dan melalui kepemilikan tersebut Perseroan memiliki portofolio dalam lapangan produksi minyak di lapangan Migas yang dikenal sebagai Corridor Technical Assistance Contract (”Corridor TAC”) atau di daerah Blok Ramba TAC.
Perseroan memiliki kepemilikan sebesar 25% di ETR, dan melalui kepemilikan tersebut Perseroan memiliki portofolio dalam lapangan produksi minyak di lapangan Migas yang dikenal sebagai Corridor Technical Assistance Contract (”Corridor TAC”) atau di daerah Blok Ramba TAC.
Corridor TAC memiliki 7 (tujuh) lapangan minyak yang berproduksi yaitu Ramba, Bentayan, Tanjung Laban, Mangunjaya, Kluang, Tempino dan Panerokan. Total produksi sampai dengan bulan Desember 2007 adalah sebesar 1.424.470,16 Bbl atau rata-rata produksi sebesar 72,52 Bbl per hari.
Corridor TAC memiliki 7 (tujuh) lapangan minyak yang berproduksi yaitu Ramba, Bentayan, Tanjung Laban, Mangunjaya, Kluang, Tempino dan Panerokan. Total produksi sampai dengan bulan Desember 2007 adalah sebesar 1.424.470,16 Bbl atau rata-rata produksi sebesar 72,52 Bbl per hari.
Blok Ramba TAC memiliki cadangan minyak (Proven oil and condensate reserves) sebesar 5,33 juta Bbl atau 3,2 juta Bbl untuk porsi ETR, selain juga memiliki beberapa potential upside yang memungkinkan lebih banyak minyak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik-teknik Enhanced Oil Recovery (EOR).
Blok Ramba TAC memiliki cadangan minyak (Proven oil and condensate reserves) sebesar 5,33 juta Bbl atau 3,2 juta Bbl untuk porsi ETR, selain juga memiliki beberapa potential upside yang memungkinkan lebih banyak minyak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik-teknik Enhanced Oil Recovery (EOR).
Pada tahun 2008, ETR merencanakan untuk meningkatkan jumlah produk Blok Ramba TAC menjadi rata-rata 4.200 Bbl per hari.
Pada tahun 2008, ETR merencanakan untuk meningkatkan jumlah produk Blok Ramba TAC menjadi rata-rata 4.200 Bbl per hari.
85
3. Penawaran Umum Perdana
3. Penawaran Umum Perdana
Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP 2005-2009, tercantum bahwa Perseroan merencanakan untuk melakukan suatu corporate action berupa Go Public atau Initial Public Offering (“IPO”). IPO merupakan bagian dari Rencana Kerja Perseroan dalam rangka mendukung pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. Perseroan merencanakan untuk melakukan IPO di awal tahun 2008 dengan pertimbangan beberapa hal yang mendukungnya, diantaranya adalah adanya momentum harga minyak yang tinggi di pasar dunia yang memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan Perseroan karena meningkatnya aktivitas investasi di bidang minyak & gas bumi yang memerlukan jasajasa yang dimiliki Perseroan, di samping juga membaiknya kinerja Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) yang membantu kelancaran IPO dan sensitifitas harga saham Perseroan nantinya.
Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP 2005-2009, tercantum bahwa Perseroan merencanakan untuk melakukan suatu corporate action berupa Go Public atau Initial Public Offering (“IPO”). IPO merupakan bagian dari Rencana Kerja Perseroan dalam rangka mendukung pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. Perseroan merencanakan untuk melakukan IPO di awal tahun 2008 dengan pertimbangan beberapa hal yang mendukungnya, diantaranya adalah adanya momentum harga minyak yang tinggi di pasar dunia yang memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan Perseroan karena meningkatnya aktivitas investasi di bidang minyak & gas bumi yang memerlukan jasajasa yang dimiliki Perseroan, di samping juga membaiknya kinerja Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) yang membantu kelancaran IPO dan sensitifitas harga saham Perseroan nantinya.
Persiapan IPO Perseroan dimulai sejak disetujuinya pelaksanaan IPO oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPS LB”) tanggal 16 Juli 2007. Selanjutnya dilakukan pemilihan lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal, yang terdiri dari :
Persiapan IPO Perseroan dimulai sejak disetujuinya pelaksanaan IPO oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPS LB”) tanggal 16 Juli 2007. Selanjutnya dilakukan pemilihan lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal, yang terdiri dari :
1. Underwriter : Mandiri Sekuritas 2. Biro Adm Efek : Datindo Entrycom 3. Konsultan Hukum : Assegaf, Hamzah & Partner 4. Akuntan Publik : Purwantoro Sarwoko Sandjaja (Ernst & Young) 5. Notaris : Sutjipto, SH 6. Konsultan PR : Kita Communication 7. Appraisal : Asian Appraisal Indonesia
1. Underwriter : Mandiri Sekuritas 2. Biro Adm Efek : Datindo Entrycom 3. Konsultan Hukum : Assegaf, Hamzah & Partner 4. Akuntan Publik : Purwantoro Sarwoko Sandjaja (Ernst & Young) 5. Notaris : Sutjipto, SH 6. Konsultan PR : Kita Communication 7. Appraisal : Asian Appraisal Indonesia
Dalam tahap proses persiapan tersebut, diantaranya dilakukan legal due diligence dan juga business review serta perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk menyesuaikan dengan peraturan Bapepam-LK dan juga kondisi Perusahaan Publik.
Dalam tahap proses persiapan tersebut, diantaranya dilakukan legal due diligence dan juga business review serta perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk menyesuaikan dengan peraturan Bapepam-LK dan juga kondisi Perusahaan Publik.
Selain itu, Perseroan juga melakukan peningkatan modal dasar Perseroan dan melakukan pemecahan nominal saham (stock split) 1:5 atau dari Rp500/lembar saham menjadi Rp100/lembar saham. Hal yang telah disetujui dalam RUPS LB tanggal 9 Oktober 2007 tersebut diantaranya bertujuan untuk menyesuaikan struktur permodalan dan memperbesar jumlah saham yang beredar atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sehingga akan menjamin likuiditas perdagangan saham di pasar sekunder.
Selain itu, Perseroan juga melakukan peningkatan modal dasar Perseroan dan melakukan pemecahan nominal saham (stock split) 1:5 atau dari Rp500/lembar saham menjadi Rp100/lembar saham. Hal yang telah disetujui dalam RUPS LB tanggal 9 Oktober 2007 tersebut diantaranya bertujuan untuk menyesuaikan struktur permodalan dan memperbesar jumlah saham yang beredar atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sehingga akan menjamin likuiditas perdagangan saham di pasar sekunder.
ANNUAL REPORT 2007
86
w w w. e l n u sa . co . id
Pada tanggal 25 Januari 2008 pernyataan pendaftaran penawaran umum saham perdana Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK. Masa penawaran berlangsung pada tanggal 29-31 Januari 2008, selanjutnya pada tanggal 6 Februari 2008 Perseroan dinyatakan efektif tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia dengan kode ELSA. Harga penawaran saham perdana sebesar Rp400.
Pada tanggal 25 Januari 2008 pernyataan pendaftaran penawaran umum saham perdana Perseroan dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK. Masa penawaran berlangsung pada tanggal 29-31 Januari 2008, selanjutnya pada tanggal 6 Februari 2008 Perseroan dinyatakan efektif tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia dengan kode ELSA. Harga penawaran saham perdana sebesar Rp400.
Perubahan struktur kepemilikan pemegang saham Perseroan setelah efektif IPO adalah sebagai berikut:
Perubahan struktur kepemilikan pemegang saham Perseroan setelah efektif IPO adalah sebagai berikut:
Sebelum Peningkatan Modal Dasar
Sesudah Peningkatan Modal Dasar
PEMEGANG SAHAM Lembaran Saham
Rupiah (000)
%
Lembaran Saham
Rupiah (000)
%
FOUNDER PT pertamina (Persero)
600,000,00
300,000,000
51.38%
600,000,00
300,000,000
51.38%
542,313,17 8
271,156,589
46.44%
542,313,17 8
271,156,589
46.44%
1 7,015,116
8 ,507,558
1.46%
1 7,015,116
8 ,507,558
1.46%
PT Danareksa (Persero)
5 ,671,706
2 ,835,853
0.49%
5 ,671,706
2 ,835,853
0.49%
Karyawan Elnusa
1 ,797,500
8 98,750
0.15%
1 ,797,500
8 98,750
0.15%
Yayasan Hari Tua Elnusa
8 02,500
4 01,250
0.07%
8 02,500
4 01,250
0.07%
Koperasi Karyawan Elnusa
1 00,000
5 0,000
0.01%
1 00,000
5 0,000
0.01%
1 ,167,700,00 0
583,850,000
100%
1 ,167,700,00 0
583,850,000
100%
332,300,00 0
166,150,000
3 ,332,300,00 0
1,666,150,000
1 ,500,000,00 0
750,000,000
4 ,500,000,00 0
2,250,000,000
PT Tri Daya Esta PT Danareksa Daiwa NIF Ventures
Jumlah Saham Dalam Portepel Modal Dasar
1. Perubahan modal dasar dari Rp750 miliar menjadi Rp2,25 triliun
1. Perubahan modal dasar dari Rp750 miliar menjadi Rp2,25 triliun
2. Pemecahan nilai nominal saham (stock-split) dari Rp500/saham menjadi Rp100/saham, sehingga jumlah saham meningkat dari 4,5 miliar saham menjadi 22,5 miliar saham :
2. Pemecahan nilai nominal saham (stock-split) dari Rp500/saham menjadi Rp100/saham, sehingga jumlah saham meningkat dari 4,5 miliar saham menjadi 22,5 miliar saham :
Sebelum Stock Split
Sesudah Stock Split
PEMEGANG SAHAM Lembaran Saham
Rupiah (000)
%
Lembaran Saham
Rupiah (000)
%
FOUNDER PT pertamina (Persero)
600,000,00
300,000,000
51.38%
3 ,000,000,00 0
300,000,000
51.38%
542,313,17 8
271,156,589
46.44%
2 ,711,565,89 0
271,156,589
46.44%
1 7,015,116
8 ,507,558
1.46%
8 5,075,580
8 ,507,558
1.46%
PT Danareksa (Persero)
5 ,671,706
2 ,835,853
0.49%
2 8,358,530
2 ,835,853
0.49%
Karyawan Elnusa
1 ,797,500
8 98,750
0.15%
8 ,987,500
8 98,750
0.15%
Yayasan Hari Tua Elnusa
8 02,500
4 01,250
0.07%
4 ,012,500
4 01,250
0.07%
Koperasi Karyawan Elnusa
1 00,000
5 0,000
0.01%
5 0 0,000
5 0,000
0.01%
Jumlah
1 ,167,700,00 0
583,850,000
100%
5 ,838,500,00 0
583,850,000
100%
Saham Dalam Portepel
3 ,332,300,00 0
1 ,666,150,000
1 6,661,500,00 0
1,666,150,000
Modal Dasar
4 ,500,000,00 0
2 ,250,000,000
2 2,500,000,00 0
2,250,000,000
PT Tri Daya Esta PT Danareksa Daiwa NIF Ventures
3. Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari Rp583.85 miliar menjadi Rp729.85 miliar (enlarge capital) serta Penawaran 20% (1.460.000.000) saham setelah enlarge capital kepada public melalui mekanisme IPO :
LAPORAN TAHUNAN 2007
3. Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari Rp583.85 miliar menjadi Rp729.85 miliar (enlarge capital) serta Penawaran 20% (1.460.000.000) saham setelah enlarge capital kepada public melalui mekanisme IPO :
Hi g h l i g h t A ksi K o r p o r asi
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
SEBELUM IPO
SESUDAH IPO (per 6 Feb 08)
PEMEGANG SAHAM Lembaran Saham
Rupiah (000)
%
Lembaran Saham
Rupiah (000)
%
FOUNDER PT pertamina (Persero)
3 ,000,000,00 0
300,000,000
51.38%
3 ,000,000,00 0
300,000,000
41.10%
PT Tri Daya Esta
2 ,711,565,89 0
271,156,589
46.44%
2 ,711,565,89 0
271,156,589
37.15%
PT Danareksa Daiwa NIF Ventures
8 5,075,580
8 ,507,558
1.46%
8 5,075,580
8 ,507,558
1.17%
PT Danareksa (Persero)
2 8,358,530
2 ,835,853
0.49%
2 8,358,530
2 ,835,853
0.39%
Karyawan Elnusa
8 ,987,500
8 98,750
0.15%
8 3,448,500
8 ,344,850
1.14%
Yayasan Hari Tua Elnusa
4 ,012,500
4 01,250
0.07%
4 ,012,500
4 01,250
0.05%
5 0 0,000
5 0,000
0.01%
5 0 0,000
5 0,000
0.01%
1 ,385,539,00 0
138,553,900
18.98
7 ,298,500,00 0
729,850,000
100%
Koperasi Karyawan Elnusa PUBLIK Jumlah
5 ,838,500,00 0
583,850,000
100%
Saham Dalam Portepel
16,661,500,00 0
1 ,666,150,000
1 5,201,500,00 0
1,520,150,000
Modal Dasar
22,500,000,00 0
2 ,250,000,000
2 2,500,000,00 0
2,250,000,000
Saham ESA (Employee Stock Allocation) Perseroan terserap sebesar 5.1%dari 20% saham baru
Kepemilikan Saham Perseroan atas nama Direksi & Dewan Komisaris (per 6 Februari 2008 – berdasarkan Laporan Penjatahan Saham) adalah sebagai berikut : Direksi dan Komisaris
Jumlah Kepemilikan Saham
Kepemilikan Saham Perseroan atas nama Direksi & Dewan Komisaris (per 6 Februari 2008 – berdasarkan Laporan Penjatahan Saham) adalah sebagai berikut : % Kepemilikan
4.
Jumlah
Komisaris Iin Arifin Takhyan
1,849,500
0.03%
185
Harry Triono
1,664,500
0.02%
166
Anton Sugiono
1,664,500
0.02%
166
Eteng A. Salam
2,446,000
0.03%
245
Eddy Sjahbuddin
2,219,000
0.03%
222
Hendri S. Suardi
2,219,000
0.03%
222
Direksi
4. Medium Term Notes (MTN) Dalam rangka rencana merger dan IPO, berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 10, Perseroan menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah atau Medium Term Notes (MTN) tanpa jaminan senilai Rp90 miliar pada tanggal 15 November 2007.
Medium Term Notes (MTN) Dalam rangka rencana merger dan IPO, berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 10, Perseroan menerbitkan Surat Hutang Jangka Menengah atau Medium Term Notes (MTN) tanpa jaminan senilai Rp90 miliar pada tanggal 15 November 2007.
Arranger MTN, PT Mandiri Sekuritas berjangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun yang harus dibayar secara bulanan.
Arranger MTN, PT Mandiri Sekuritas berjangka waktu 360 (tiga ratus enam puluh) hari dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun yang harus dibayar secara bulanan.
Tanggal 8 Oktober 2007, lembaga pemeringkat Pefindo memberikan penilaian terhadap Instrumen MTN ini idA3 sedangkan Perseroan mendapatkan peringkat idA-.
Tanggal 8 Oktober 2007, lembaga pemeringkat Pefindo memberikan penilaian terhadap Instrumen MTN ini idA3 sedangkan Perseroan mendapatkan peringkat idA-.
Perseroan juga menandatangani perjanjian Agen Pembayaran dengan KSEI dan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mandiri Tbk.
Perseroan juga menandatangani perjanjian Agen Pembayaran dengan KSEI dan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mandiri Tbk.
Perseroan telah melakukan pembayaran bunga pertama kepada pemegang MTN melalui KSEI tanggal 16 Desember 2007.
Perseroan telah melakukan pembayaran bunga pertama kepada pemegang MTN melalui KSEI tanggal 16 Desember 2007.
ANNUAL REPORT 2007
87
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
90
w w w. e l n u sa . co . id
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Untuk pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, Perseroan memperoleh predikat terpercaya dari Tim Corporate Governance Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP di tahun 2006-2007 For its GCG implementation, the Company obtained predicate of Trustworthy from Corporate Governance team of Finance and Development Supervisory Board (BPKP).
Perseroan mulai membangun infrastruktur Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sejak tahun 2004. Untuk mengetahui penerapan GCG, Perseroan telah melakukan assessment tahun 2006-2007 yang dilakukan oleh Tim CG BPKP (Corporate Governance Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta II, dengan total nilai 71,78 predikat terpercaya (sesuai dengan Laporan No. LAP-386/PW30/4/2008).
Perseroan mulai membangun infrastruktur Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sejak tahun 2004. Untuk mengetahui penerapan GCG, Perseroan telah melakukan assessment tahun 2006-2007 yang dilakukan oleh Tim CG BPKP (Corporate Governance Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta II, dengan total nilai 71,78 predikat terpercaya (sesuai dengan Laporan No. LAP-386/PW30/4/2008).
Nilai assessment GCG yang telah dilakukan oleh BPKP adalah sebagai berikut:
Nilai assessment GCG yang telah dilakukan oleh BPKP adalah sebagai berikut:
Aspek Penilaian
Capaian Aktual
% Capaian
Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham
9
5,42
60,17
Kebijakan GCG
8
6,93
86,65
66
48.10
72.88
27
19,36
71,70
6
5,04
83,97
27
18,92
70,09
d. Satuan Pengawas Internal
3
2,48
82,81
e. Sekretaris Perusahaan
3
2,30
76,50
7
4,90
69,96
10
6,43
64,35
100
71,78
71,78
Penerapan GCG a. Komisaris b. Komite Komisaris c. Direksi
Pengungkapan Informasi Komitmen JUMLAH
Perseroan memiliki tiga organ utama dalam penerapan GCG yaitu: Pemegang Saham melaui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi dengan tugas, peran, dan tangung jawab yang berbeda.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Bobot (%)
Perseroan memiliki tiga organ utama dalam penerapan GCG yaitu: Pemegang Saham melaui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi dengan tugas, peran, dan tangung jawab yang berbeda.
T A T A K E L O L A P E RU S A H A A N
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
Berdasarkan Pasal 18 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan, RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun paling lambat 6 bulan setelah Tahun Buku Perseroan ditutup.
Berdasarkan Pasal 18 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan, RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun paling lambat 6 bulan setelah Tahun Buku Perseroan ditutup.
Di tahun 2007, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa sebagai berikut : 1. RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tanggal 16 Juli 2007 2. RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2007.
Di tahun 2007, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa sebagai berikut : 1. RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tanggal 16 Juli 2007 2. RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2007.
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tanggal 16 Juli 2007
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tanggal 16 Juli 2007
RUPS Tahunan 2006 dihadiri sebanyak 1.166.508.000 saham atau mewakili 99,90% dari 1.167.700.000 saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dan RUPS Luar Biasa dihadiri sebanyak 1.166.508.000 saham atau mewakili 99,90% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan. Kedua RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat Perseroan:
RUPS Tahunan 2006 dihadiri sebanyak 1.166.508.000 saham atau mewakili 99,90% dari 1.167.700.000 saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dan RUPS Luar Biasa dihadiri sebanyak 1.166.508.000 saham atau mewakili 99,90% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan. Kedua RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat Perseroan:
Sebanyak 99,90 % dari jumlah saham yang hadir dalam RUPS Tahunan menyetujui maupun mengesahkan atas: 1. Laporan Keuangan Konsolidasi Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 serta menyetujui dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba (Rugi) Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young), sebagaimana dimuat dalam Laporan Auditor Independen Nomor RPC-7385 tanggal 30 Maret 2007 2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquet et
Sebanyak 99,90 % dari jumlah saham yang hadir dalam RUPS Tahunan menyetujui maupun mengesahkan atas: 1. Laporan Keuangan Konsolidasi Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 serta menyetujui dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba (Rugi) Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young), sebagaimana dimuat dalam Laporan Auditor Independen Nomor RPC-7385 tanggal 30 Maret 2007 2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquet et
ANNUAL REPORT 2007
91
92
w w w. e l n u sa . co . id
decharge) kepada Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Komisaris atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, sepanjang: a. Tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana b. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 3. Menyetujui dan menetapkan pembagian laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, sebagaimana diusulkan oleh PT. Pertamina (Persero) selaku pemegang saham mayoritas Perseroan, yaitu: a. Dividen sebesar 30% dari laba bersih Perseroan, b. Dana cadangan tujuan (laba ditahan) sebesar 70% dari laba bersih Perseroan, c. Memberikan apresiasi kepada Direksi dan Komisaris Perseroan atas kinerjanya yaitu sebesar Rp1.335.309.638,- dengan catatan termasuk PPh pasal 21. 4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk penggantinya apabila tidak terjadi dan melakukan menentukan besarnya nilai jasa audit atas Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2007. 5. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan remunerasi Direksi dan Komisaris tahun buku 2007.
decharge) kepada Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Komisaris atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, sepanjang: a. Tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana b. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 3. Menyetujui dan menetapkan pembagian laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, sebagaimana diusulkan oleh PT. Pertamina (Persero) selaku pemegang saham mayoritas Perseroan, yaitu: a. Dividen sebesar 30% dari laba bersih Perseroan, b. Dana cadangan tujuan (laba ditahan) sebesar 70% dari laba bersih Perseroan, c. Memberikan apresiasi kepada Direksi dan Komisaris Perseroan atas kinerjanya yaitu sebesar Rp1.335.309.638,- dengan catatan termasuk PPh pasal 21. 4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk penggantinya apabila tidak terjadi dan melakukan menentukan besarnya nilai jasa audit atas Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2007. 5. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan remunerasi Direksi dan Komisaris tahun buku 2007.
Sementara itu, dengan suara terbanyak atau diwakili 99,90% jumlah saham yang hadir dalam RUPS LB menyetujui untuk: 1. Melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan maksimal saham yang ditawarkan kepada publik sebesar 20%, dengan ketentuan: a. Harga saham yang diterbitkan harus lebih besar dari nilai buku Laporan Keuangan Perseroan yang terakhir dan harga saham dari penerbitan saham baru tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS Perseroan b. Pelaksanaan IPO harus memenuhi ketentuanketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan hasil IPO harus digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan pengembangan usaha Perseroan. 2. Perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, sehubungan dengan penjualan saham-saham milik Perseroan terbatas PT. Danareksa Daiwa NIF Ventures (dalam likuidasi) yaitu sebanyak 5.671.706 saham kepada perusahaan Perseroan PT. Danareksa (Persero) berkedudukan di Jakarta. 3. Memberhentikan dengan hormat Ir. Rudy Radjab dan Ir. Tamsil Ambismar berturut-
Sementara itu, dengan suara terbanyak atau diwakili 99,90% jumlah saham yang hadir dalam RUPS LB menyetujui untuk: 1. Melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan maksimal saham yang ditawarkan kepada publik sebesar 20%, dengan ketentuan: a. Harga saham yang diterbitkan harus lebih besar dari nilai buku Laporan Keuangan Perseroan yang terakhir dan harga saham dari penerbitan saham baru tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS Perseroan b. Pelaksanaan IPO harus memenuhi ketentuanketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan hasil IPO harus digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan pengembangan usaha Perseroan. 2. Perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, sehubungan dengan penjualan saham-saham milik Perseroan terbatas PT. Danareksa Daiwa NIF Ventures (dalam likuidasi) yaitu sebanyak 5.671.706 saham kepada perusahaan Perseroan PT. Danareksa (Persero) berkedudukan di Jakarta. 3. Memberhentikan dengan hormat Ir. Rudy Radjab dan Ir. Tamsil Ambismar berturut-
LAPORAN TAHUNAN 2007
T A T A K E L O L A P E RU S A H A A N
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
turut selaku Direktur Utama dan Komisaris Perseroan, disertai ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengurusan dan pengawasannya terhadap Perseroan selama ini, dan selanjutnya mengangkat Eteng A. Salam, Harry Triono dan Ir. Surat Indrijarso berturut-turut selaku Direktur Utama, Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan. 4. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2008 dan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) tahun 2008-2012.
turut selaku Direktur Utama dan Komisaris Perseroan, disertai ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengurusan dan pengawasannya terhadap Perseroan selama ini, dan selanjutnya mengangkat Eteng A. Salam, Harry Triono dan Ir. Surat Indrijarso berturut-turut selaku Direktur Utama, Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan. 4. Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2008 dan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) tahun 2008-2012.
Komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi per tanggal 16 Juli 2007 adalah:
Komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi per tanggal 16 Juli 2007 adalah:
No.
Dewan Komisaris
Jabatan
1.
Iin Arifin Takhyan
Komisaris Utama
2.
Sahat Manuntun Hari Kustoro
Komisaris
3.
Harry Triono
Komisaris
4.
Anton Sugiono
Komisaris
5.
Surat Indrijarso
Komisaris Independen
No.
Direksi
Jabatan
1.
Eteng A. Salam
Direktur Utama
2.
Hendri Suhendri Suardi
Direktur Administrasi dan Keuangan
3.
Dixie Bastian
Direktur Pengembangan Usaha
4.
Eddy Sjahbuddin
Direktur Operasi dan Marketing
RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2007 Dengan musyawarah mufakat disetujui untuk : 1. Penyempurnaan Struktur Korporasi: a. Penggabungan PT. Elnusa Geosains, PT. EWS Oilfield Services, PT. Elnusa Drilling Services dan PT. Sinarriau Drillindo ke dalam Perseroan b. Rancangan Pengggabungan c. Akta Penggabungan d. Perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Maksud dan Tujuan Perseroan e. Pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan tindakan-tindakan berkaitan dengan Penggabungan 2. Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) a. Perubahan status Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka b. Perubahan besaran modal Perseroan : i. Meningkatkan modal dasar Perseroan dari Rp750.000.000.000,- menjadi Rp2.250.000.000.000, ii. Pemecahan saham (stocksplit) dari Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham
RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2007 Dengan musyawarah mufakat disetujui untuk : 1. Penyempurnaan Struktur Korporasi: a. Penggabungan PT. Elnusa Geosains, PT. EWS Oilfield Services, PT. Elnusa Drilling Services dan PT. Sinarriau Drillindo ke dalam Perseroan b. Rancangan Pengggabungan c. Akta Penggabungan d. Perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Maksud dan Tujuan Perseroan e. Pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan tindakan-tindakan berkaitan dengan Penggabungan 2. Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) a. Perubahan status Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka b. Perubahan besaran modal Perseroan : i. Meningkatkan modal dasar Perseroan dari Rp750.000.000.000,- menjadi Rp2.250.000.000.000, ii. Pemecahan saham (stocksplit) dari Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham
ANNUAL REPORT 2007
93
94
w w w. e l n u sa . co . id
iii. Penerbitan saham baru (primary issues) 20% dari enlarged capital atau 1.460.000.000 lembar saham iv. IPO akan dilaksanakan dengan listing di Jakarta Stock Exchange (BEJ) c. Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan denan UU No. 8 tahun 1995 mengenai Pasar Modal dan UU No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas d. Memberikan persetujuan atas program Employee Stock Allocation (ESA) dengan kondisi sebagai berikut: i. Jumlah ESA adalah 10% dari emisi saham, sedangkan persetujuan atas discount harga akan ditentukan kemudian oleh Pertamina ii. Memberikan kewenangan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mengatur tata cara pelaksanaan ESA 3. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan a. Memberhentikan dengan hormat Dixie Bastian sebagai Direktur Pengembangan Usaha terhitung mulai tanggal 1 hari setelah penggabungan usaha mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia b. Menetapkan Direktur Utama Perseroan Eteng A. Salam merangkap jabatan (tugas dan tanggung jawab) Direktur Pengembangan sampai dengan penunjukan definitif Direktur Pengembangan c. Memperpanjang masa jabatan Direktur Keuangan yaitu Hendri Suhendri Suardi dan Direktur Operasi Eddy Sjahbuddin sampai dengan RUPS Luar Biasa yang mengagendakan pergantian Direksi dimaksud d. Menetapkan Sahat Manuntun Hari Kustoro dan Surat Indrijarso sebagai Komisaris Independen Perseroan serta menetapkan Hendri Suhendri Suardi sebagai Direktur tidak terafiliasi Perseroan yang berlaku efektif sejak RUPS Luar Biasa ini ditutup.
iii. Penerbitan saham baru (primary issues) 20% dari enlarged capital atau 1.460.000.000 lembar saham iv. IPO akan dilaksanakan dengan listing di Jakarta Stock Exchange (BEJ) c. Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan denan UU No. 8 tahun 1995 mengenai Pasar Modal dan UU No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas d. Memberikan persetujuan atas program Employee Stock Allocation (ESA) dengan kondisi sebagai berikut: i. Jumlah ESA adalah 10% dari emisi saham, sedangkan persetujuan atas discount harga akan ditentukan kemudian oleh Pertamina ii. Memberikan kewenangan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mengatur tata cara pelaksanaan ESA 3. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan a. Memberhentikan dengan hormat Dixie Bastian sebagai Direktur Pengembangan Usaha terhitung mulai tanggal 1 hari setelah penggabungan usaha mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia b. Menetapkan Direktur Utama Perseroan Eteng A. Salam merangkap jabatan (tugas dan tanggung jawab) Direktur Pengembangan sampai dengan penunjukan definitif Direktur Pengembangan c. Memperpanjang masa jabatan Direktur Keuangan yaitu Hendri Suhendri Suardi dan Direktur Operasi Eddy Sjahbuddin sampai dengan RUPS Luar Biasa yang mengagendakan pergantian Direksi dimaksud d. Menetapkan Sahat Manuntun Hari Kustoro dan Surat Indrijarso sebagai Komisaris Independen Perseroan serta menetapkan Hendri Suhendri Suardi sebagai Direktur tidak terafiliasi Perseroan yang berlaku efektif sejak RUPS Luar Biasa ini ditutup.
Komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi sejak 1 hari setelah tanggal efektif penggabungan adalah sebagai berikut:
Komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi sejak 1 hari setelah tanggal efektif penggabungan adalah sebagai berikut:
No.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Dewan Komisaris
Jabatan
1.
Iin Arifin Takhyan
Komisaris Utama
2.
Sahat Manuntun Hari Kustoro
Komisaris Independen
3.
Harry Triono
Komisaris
4.
Anton Sugiono
Komisaris
5.
Surat Indrijarso
Komisaris Independen
T A T A K E L O L A P E RU S A H A A N
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
No.
Direksi
Jabatan
1.
Eteng A. Salam
Direktur Utama
2.
Hendri Suhendri Suardi
Direktur Keuangan
3.
Eddy Sjahbuddin
Direktur Operasi
Hasil dan Berita Acara RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa ini disusun oleh Notaris yang telah kami tunjuk.
Hasil dan Berita Acara RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa ini disusun oleh Notaris yang telah kami tunjuk.
DEWAN KOMISARIS
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan, serta melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktek good corporate governance yang diterapkan Perseroan dan apabila perlu dapat melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan Perseroan.
Dewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan, serta melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktek good corporate governance yang diterapkan Perseroan dan apabila perlu dapat melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan Perseroan.
Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat dalam RUPS untuk jangka waktu 3 tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memperhentikan sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris saat ini terdiri dari 5 orang dengan jangka waktu pengangkatan dari tahun 2007 sampai dengan 2010. Dua dari anggota Komisaris adalah Komisaris Independen sebagaimana ketentuan jumlah Komisaris Independen yang ditentukan dalam Surat Edaran Bapepam No. SE.03/ PM/2000 dan Peraturan BEJ No. 1A.
Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat dalam RUPS untuk jangka waktu 3 tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memperhentikan sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris saat ini terdiri dari 5 orang dengan jangka waktu pengangkatan dari tahun 2007 sampai dengan 2010. Dua dari anggota Komisaris adalah Komisaris Independen sebagaimana ketentuan jumlah Komisaris Independen yang ditentukan dalam Surat Edaran Bapepam No. SE.03/ PM/2000 dan Peraturan BEJ No. 1A.
Berdasarkan Board Manual, Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas diantara Dewan Komisaris yang dituangkan dalam risalah Komisaris, yaitu:
Berdasarkan Board Manual, Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas diantara Dewan Komisaris yang dituangkan dalam risalah Komisaris, yaitu:
No.
Dewan Komisaris
Bagian Pengawasan
1.
Iin Arifin Takhyan
Pengembangan Usaha
2.
Sahat Manuntun Hari Kustoro
Operasi dan Marketing
3.
Harry Triono
Sosial, politik dan keamanan
4.
Anton Sugiono
Keuangan dan sumber daya
5.
Surat Indrijarso
Management system dan GCG dan merangkap Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
ANNUAL REPORT 2007
95
96
w w w. e l n u sa . co . id
Dewan Komisaris dilengkapi dengan Sekretariat Dewan Komisaris yang dibentuk berdasarkan SK Dewan Komisaris No. 002/SK/DK.ELN/2004 tanggal 1 Agustus 2004. Selain itu, agar Dewan Komisaris dapat menjalankan tugasnya secara efektif, Dewan Komisaris mendirikan Komite Audit dan Komite Remunerasi. Masing-masing komite membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan peran dan tanggungjawabnya.
Dewan Komisaris dilengkapi dengan Sekretariat Dewan Komisaris yang dibentuk berdasarkan SK Dewan Komisaris No. 002/SK/DK.ELN/2004 tanggal 1 Agustus 2004. Selain itu, agar Dewan Komisaris dapat menjalankan tugasnya secara efektif, Dewan Komisaris mendirikan Komite Audit dan Komite Remunerasi. Masing-masing komite membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan peran dan tanggungjawabnya.
Rapat INTERNAL Dewan Komisaris tahun 2007 No.
Dewan Komisaris
Jabatan
Tingkat Kehadiran
1.
Iin Arifin Takhyan
Komisaris Utama
100%
2.
Sahat Manuntun Hari Kustoro
Komisaris Independen
100%
3.
Anton Sugiono
Komisaris
100%
4.
Tamsil Ambismar* / Surat Indrijarso
Komisaris Independen
87.5%
5.
Hariyoto P. S.** / Harry Triono
Komisaris
75%
*) Periode 1 Januari - 16 Juli 2007 **) Periode 1 Januari - 9 Oktober 2007
DIREKSI
DIREKSI
Direksi Perseroan memiliki sekurang-kurangnya 2 anggota Direksi. Masing-masing anggota dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa bakti 3 tahun dan mengakui keputusan RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi bertugas secara koletif, namun agar lebih efisien dan efektif dalam pelaksanaan tugas, dilakukan pembagian tugas diantara Direktur.
Direksi Perseroan memiliki sekurang-kurangnya 2 anggota Direksi. Masing-masing anggota dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa bakti 3 tahun dan mengakui keputusan RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi bertugas secara koletif, namun agar lebih efisien dan efektif dalam pelaksanaan tugas, dilakukan pembagian tugas diantara Direktur.
Saat ini Direksi memiliki 3 orang anggota, yaitu :
Saat ini Direksi memiliki 3 orang anggota, yaitu :
Direksi
No. 1.
Eteng A. Salam
Direktur Utama merangkap Direktur Pengembangan Usaha
2.
Hendri Suhendri Suardi
Direktur Administrasi dan Keuangan
3.
Eddy Sjahbuddin
Direktur Operasi
Rapat Direksi Merujuk pada Anggaran Dasar Perseroan pasal 16 penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (seper sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Jabatan
Rapat Direksi Merujuk pada Anggaran Dasar Perseroan pasal 16 penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (seper sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
T A T A K E L O L A P E RU S A H A A N
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
Pada tahun 2007, Direksi melakukan 27 kali rapat, sedangkan rapat bersama dengan Dewan komisaris sebanyak 9 kali rapat. Adapun tingkat kehadiran dalam rapat tersebut sebagai berikut:
Pada tahun 2007, Direksi melakukan 27 kali rapat, sedangkan rapat bersama dengan Dewan komisaris sebanyak 9 kali rapat. Adapun tingkat kehadiran dalam rapat tersebut sebagai berikut:
Rapat DIREKSI tahun 2007 No.
Direksi
Jabatan
Tingkat Kehadiran
1.
Rudy Radjab* / Eteng A. Salam
Direktur Utama merangkap Direktur Pengembangan
100%
2.
Hendri Suhendri Suardi
Direktur Administrasi dan Keuangan
100%
3.
Eddy Sjahbuddin
Direktur Operasi
100%
4.
Dixie Bastian**
Direktur
100%
*) Periode 1 Januari - 16 Juli 2007 **) Periode 1 Januari - 9 Oktober 2007
Rapat Bersama Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2007 No.
Dewan Komisaris
Jabatan
Tingkat Kehadiran
1.
Iin Arifin Takhyan
Komisaris Utama
100%
2.
Sahat Manuntun Hari Kustoro
Komisaris Independen
100%
3.
Anton Sugiono
Komisaris Independen
100%
4.
Tamsil Ambismar / Surat Indrijarso
Komisaris
100%
5.
Hariyoto P. S. / Harry Triono
Komisaris
6.
Rudy Radjab / Eteng A. Salam
Direktur Utama
100%
7.
Hendri Suhendri Suardi
Direktur
100%
8.
Eddy Sjahbuddin
Direktur
100%
9.
Dixie Bastian
Direktur
100%
89%
KOMITE AUDIT
KOMITE AUDIT
Kegiatan Komite Audit selama tahun 2007 adalah mengevaluasi pengendalian internal yang dilaksanakan oleh Corporate Audit & Risk Management. Selain itu, dalam rapat-rapat dengan Internal Audit, Komite Audit juga membahas aspek prosedur pengendalian internal dengan membahas temuan audit yang diklasifikasikan dalam aspek pengendalian internal. Komite Audit secara berkala telah melakukan pertemuan dengan Corporate Audit & Risk Management untuk membahas hasil audit yang dilaksanakan, termasuk progress tindak lanjut dan rekomendasi Komite Audit kepada Internal Audit.
Kegiatan Komite Audit selama tahun 2007 adalah mengevaluasi pengendalian internal yang dilaksanakan oleh Corporate Audit & Risk Management. Selain itu, dalam rapat-rapat dengan Internal Audit, Komite Audit juga membahas aspek prosedur pengendalian internal dengan membahas temuan audit yang diklasifikasikan dalam aspek pengendalian internal. Komite Audit secara berkala telah melakukan pertemuan dengan Corporate Audit & Risk Management untuk membahas hasil audit yang dilaksanakan, termasuk progress tindak lanjut dan rekomendasi Komite Audit kepada Internal Audit.
Keanggotaan Komite Audit sejak 1 Desember 2006 berjumlah 3 orang, satu anggota diantaranya merupakan Komisaris Independen dan 2 orang anggota dari luar Perseroan.
Keanggotaan Komite Audit sejak 1 Desember 2006 berjumlah 3 orang, satu anggota diantaranya merupakan Komisaris Independen dan 2 orang anggota dari luar Perseroan.
ANNUAL REPORT 2007
97
98
w w w. e l n u sa . co . id
Sejak 29 Oktober 2007, keanggotaan menjadi 4 orang dengan 2 orang merupakan Komisaris Independen dan 2 orang anggota dari luar Perseroan. Susunan Komite Audit Perseroan adalah: No.
Sejak 29 Oktober 2007, keanggotaan menjadi 4 orang dengan 2 orang merupakan Komisaris Independen dan 2 orang anggota dari luar Perseroan. Susunan Komite Audit Perseroan adalah:
Komite Audit
Jabatan
1.
Surat Indrijarso
Ketua merangkap anggota
2.
Sahat Manuntun Hari Kustoro
Anggota
3.
Zainal Ariffin
Anggota
4.
Farida Meutia
Anggota
Sepanjang tahun 2007, Komite Audit telah mengadakan 12 kali rapat dan beberapa kali rapat komunikasi dengan KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young).
Sepanjang tahun 2007, Komite Audit telah mengadakan 12 kali rapat dan beberapa kali rapat komunikasi dengan KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young).
Rapat RUTIN KOMITE AUDIT tahun 2007 No.
Direksi
Jabatan
Tingkat Kehadiran
1.
Surat Indrijarso
Ketua merangkap anggota
100%
2.
S.M. Hari Kustoro
Anggota
100%
3.
Zainal Ariffin
Anggota
100%
4.
Farida Meutia
Anggota
100%
Sebagai kesimpulan atas kegiatan pengkajian diatas, Komite Audit berpendapat bahwa:
Sebagai kesimpulan atas kegiatan pengkajian diatas, Komite Audit berpendapat bahwa:
1. Laporan Keuangan Konsolidasi untuk akhir tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, yang disusun oleh Direksi Perseroan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; 2. Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) sebagai Akuntan Publik bersikap independen dan obyektif dalam melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk akhir tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007; 3. Fungsi kendali internal dijalankan dengan sebaik-baiknya; 4. Penerapan kebijakan Tata Kelola Perseroan yang baik oleh Direksi sesuai dengan peraturan Pasar Modal dan pemerintah Indonesia;
1. Laporan Keuangan Konsolidasi untuk akhir tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, yang disusun oleh Direksi Perseroan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; 2. Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) sebagai Akuntan Publik bersikap independen dan obyektif dalam melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk akhir tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007; 3. Fungsi kendali internal dijalankan dengan sebaik-baiknya; 4. Penerapan kebijakan Tata Kelola Perseroan yang baik oleh Direksi sesuai dengan peraturan Pasar Modal dan pemerintah Indonesia;
KOMITE REMUNERASI
KOMITE REMUNERASI
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi adalah mengembangkan sistem untuk pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris, mengembangkan sistem untuk penilaian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan merekomendasikan sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan karyawan.
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi adalah mengembangkan sistem untuk pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris, mengembangkan sistem untuk penilaian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan merekomendasikan sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan karyawan.
LAPORAN TAHUNAN 2007
T A T A K E L O L A P E RU S A H A A N
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
No.
Komite Remunerasi
Jabatan
1.
Iin Arifin Takhyan
Pengarah Komite
2.
Harry Triono
Ketua Komite
3.
Susetiadi
Anggota
4.
Hafid Mulyadi
Anggota
Rapat RUTIN KOMITE REMUNERASI tahun 2007 No.
Direksi
Jabatan
Tingkat Kehadiran
1.
Iin Arifin Takhyan
Pengarah Komite
100%
2.
Harry Triono
Ketua Komite
100%
3.
Susetiadi
Anggota
100%
4.
Hafid Mulyadi
Anggota
100%
Komite Remunerasi beranggotakan 4 orang, yang terdiri atas 2 orang Komisaris dan 2 orang anggota dari dalam Perseroan. Susunan Komite Remunerasi Perseroan tahun 2007 adalah:
Komite Remunerasi beranggotakan 4 orang, yang terdiri atas 2 orang Komisaris dan 2 orang anggota dari dalam Perseroan. Susunan Komite Remunerasi Perseroan tahun 2007 adalah:
Aktivitas dan peristiwa penting yang terkait dengan Komite Remunerasi sepanjang tahun 2007 sebagai berikut : • Januari 2007 - Menyelesaikan pembuatan Pedoman Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris, menyampaikan serta merekomendasikannya kepada Dewan Komisaris untuk ditetapkan. • 16 Februari 2007 - Dewan Komisaris menandatangani Pedoman Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris yang disampaikan oleh Komite Remunerasi untuk kemudian disetujui oleh PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas di Perseroan. • 7 Agustus 2007 - Dewan Komisaris membentuk Komite Remunerasi yang baru sesuai SK No. 001/SK/DK.ELN/2007 tertanggal 7 Agustus 2007. • 13 Agustus 2007 rapat Komite Remunerasi PT Elnusa membahas usulan kenaikan gaji Komisaris dan Direksi 2007, dari Direksi PT Elnusa. • 21 Agustus 2007, Komite Remunerasi telah menindaklanjuti tugas dari Dewan Komisaris guna mempelajari dan memberikan rekomendasi atas usulan kenaikan Gaji Komisaris dan Direksi 2007 yang disampaikan sesuai surat Direktur Utama no. L8.000D.022H2007.055, tanggal: 24 Juli 2007, dan merekomendasikan nilai gaji Direksi dan Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Aktivitas dan peristiwa penting yang terkait dengan Komite Remunerasi sepanjang tahun 2007 sebagai berikut : • Januari 2007 - Menyelesaikan pembuatan Pedoman Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris, menyampaikan serta merekomendasikannya kepada Dewan Komisaris untuk ditetapkan. • 16 Februari 2007 - Dewan Komisaris menandatangani Pedoman Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris yang disampaikan oleh Komite Remunerasi untuk kemudian disetujui oleh PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas di Perseroan. • 7 Agustus 2007 - Dewan Komisaris membentuk Komite Remunerasi yang baru sesuai SK No. 001/SK/DK.ELN/2007 tertanggal 7 Agustus 2007. • 13 Agustus 2007 rapat Komite Remunerasi PT Elnusa membahas usulan kenaikan gaji Komisaris dan Direksi 2007, dari Direksi PT Elnusa. • 21 Agustus 2007, Komite Remunerasi telah menindaklanjuti tugas dari Dewan Komisaris guna mempelajari dan memberikan rekomendasi atas usulan kenaikan Gaji Komisaris dan Direksi 2007 yang disampaikan sesuai surat Direktur Utama no. L8.000D.022H2007.055, tanggal: 24 Juli 2007, dan merekomendasikan nilai gaji Direksi dan Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi No.
Dalam Jutaan Rp
Gaji & Tunjangan 2006
2007
Tantiem 2006
Pajak
2007
2006
Jumlah
2007
2006
2007
1.
Dewan Komisaris
1,087
857
311
304
256
213
1,653
1,374
2.
Direksi
1,097
3,407
692
763
1,475
1,298
6,265
5,469
ANNUAL REPORT 2007
99
100
w w w. e l n u sa . co . id
Heru Samodra Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
SEKRETARIS PERUSAHAAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Direksi Perseroan pada tahun 2007 mendelegasikan fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan kepada Haris Syahrudin, selanjutnya sejak tanggal 17 Januari 2008 digantikan oleh Heru Samodra sampai dengan saat ini.
Direksi Perseroan pada tahun 2007 mendelegasikan fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan kepada Haris Syahrudin, selanjutnya sejak tanggal 17 Januari 2008 digantikan oleh Heru Samodra sampai dengan saat ini.
Sarjana dari IPB dengan spesialisasi Sosial Ekonomi Pertanian. Gelar MBA dari Indonesian Institute for Management Development (IPMI) pada tahun 1987.
Sarjana dari IPB dengan spesialisasi Sosial Ekonomi Pertanian. Gelar MBA dari Indonesian Institute for Management Development (IPMI) pada tahun 1987.
Kursus-kursus yang diikuti Fertilizer Marketing Program for Asian Region, International Fertilizer Development Center, Singapore. Juli 1991: Interest Rate (Forward, Swap, FRAs, IRS, OPTION, Forward- Forward), Union Bank of Switzerland (UBS), Singapore. Agustus 1995: Financial Derivatives and Financial Engineering Sydney, Australia.
Kursus-kursus yang diikuti Fertilizer Marketing Program for Asian Region, International Fertilizer Development Center, Singapore. Juli 1991: Interest Rate (Forward, Swap, FRAs, IRS, OPTION, Forward- Forward), Union Bank of Switzerland (UBS), Singapore. Agustus 1995: Financial Derivatives and Financial Engineering Sydney, Australia.
Memulai karir di Asean Aceh Fertilizer, Aceh Utara sebagai Asisten Direktur Komersial, 1984. Mengikuti program Management Training Bank Duta (1987-1988) yang diselenggaraka di Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, sampai diangkat menjadi Chief of Foreign Exchange Department (Forex). Tahun 1993 bekerja di ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta, kemudian bekerja pada Bank PDFCI, Jakarta sebagai Vice President – Treasury dan Internasional Banking, selanjutnya bekerja di Bank Danamon. Sejak April 2000, bekerja di PT Elnusa sebagai General Manager Treasury kemudian VP Corporate Finance.
Memulai karir di Asean Aceh Fertilizer, Aceh Utara sebagai Asisten Direktur Komersial, 1984. Mengikuti program Management Training Bank Duta (1987-1988) yang diselenggaraka di Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, sampai diangkat menjadi Chief of Foreign Exchange Department (Forex). Tahun 1993 bekerja di ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta, kemudian bekerja pada Bank PDFCI, Jakarta sebagai Vice President – Treasury dan Internasional Banking, selanjutnya bekerja di Bank Danamon. Sejak April 2000, bekerja di PT Elnusa sebagai General Manager Treasury kemudian VP Corporate Finance.
Tanggungjawab Sekretaris Perusahaan mencakup mengembangkan layanan administrasi dan informasi Perusahaan dalam bidang hukum, kehumasan, pembentukan citra perusahaan dan memaksimalkan nilai-nilai perusahaan dan pemegang saham dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan CSR (Corporate Social Responsibility).
Tanggungjawab Sekretaris Perusahaan mencakup mengembangkan layanan administrasi dan informasi Perusahaan dalam bidang hukum, kehumasan, pembentukan citra perusahaan dan memaksimalkan nilai-nilai perusahaan dan pemegang saham dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan CSR (Corporate Social Responsibility).
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROSES INTERNAL
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROSES INTERNAL
Proses pengembangan strategi Perseroan terbagi menjadi dua yaitu Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tiap tahun dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk lima tahunan. RKAP merupakan rencana kerja tahunan yang dijabarkan dari RJPP.
Proses pengembangan strategi Perseroan terbagi menjadi dua yaitu Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tiap tahun dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk lima tahunan. RKAP merupakan rencana kerja tahunan yang dijabarkan dari RJPP.
Dalam proses pengembangan strategis, Direksi memimpin proses perencanaan dan membentuk Tim Penyusun yang bertanggung jawab sebagai koordinator dan pelaksana, melibatkan Direksi dan fungsi-fungsi terkait lainnya. Setiap tahun RJPP dievaluasi dan disesuaikan, serta dijadikan sebagai base case, dimana target kinerja RKAP tidak boleh lebih rendah dari RJPP.
Dalam proses pengembangan strategis, Direksi memimpin proses perencanaan dan membentuk Tim Penyusun yang bertanggung jawab sebagai koordinator dan pelaksana, melibatkan Direksi dan fungsi-fungsi terkait lainnya. Setiap tahun RJPP dievaluasi dan disesuaikan, serta dijadikan sebagai base case, dimana target kinerja RKAP tidak boleh lebih rendah dari RJPP.
LAPORAN TAHUNAN 2007
T A T A K E L O L A P E RU S A H A A N
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
Berikut adalah kegiatan Perseroan yang berkaitan dengan pengembangan strategi dan pemantauan strategi. Proses
Berikut adalah kegiatan Perseroan yang berkaitan dengan pengembangan strategi dan pemantauan strategi. Waktu
Pengembangan Strategi Strategic Direction Perencanaan Strategis
Juli September - Oktober
Pemantauan Strategi Rapat Dewan Komisaris Rapat Direksi
Triwulanan Mingguan dan Bulanan
Pemantauan dan evaluasi kinerja atas implementasi RKAP dan RJPP dilakukan triwulanan melalui Rapat Dewan Komisaris dan bulanan/ mingguan melalui Rapat Direksi. Pada rapat-rapat tersebut dibahas implementasi target dan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk mendorong pencapaian kinerja operasi dan fungsional sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Pemantauan dan evaluasi kinerja atas implementasi RKAP dan RJPP dilakukan triwulanan melalui Rapat Dewan Komisaris dan bulanan/ mingguan melalui Rapat Direksi. Pada rapat-rapat tersebut dibahas implementasi target dan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk mendorong pencapaian kinerja operasi dan fungsional sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Manajemen Rantai Suplai Pengadaan barang dan jasa sejak 2006 dilakukan Perseroan dan anak-anak perusahaannya sehingga dapat menghemat biaya, waktu dan administrasi lebih mudah. Proses dilakukan oleh tim yang bertugas menentukan, melaksanakan dan memantau sistem. Proses menggunakan dukungan SAP modul MM (Material Management) yang terkait dengan modul FI/CO di keuangan sehingga pemantauan dapat lebih mudah dilakukan.
Manajemen Rantai Suplai Pengadaan barang dan jasa sejak 2006 dilakukan Perseroan dan anak-anak perusahaannya sehingga dapat menghemat biaya, waktu dan administrasi lebih mudah. Proses dilakukan oleh tim yang bertugas menentukan, melaksanakan dan memantau sistem. Proses menggunakan dukungan SAP modul MM (Material Management) yang terkait dengan modul FI/CO di keuangan sehingga pemantauan dapat lebih mudah dilakukan.
OPERASI / DEPARTEMEN LAIN
WAREHOUSE
Permintaan Barang dan Jasa
Permintaan Pembelian Barang dan Jasa
Proses Persetujuan
Proses Persetujuan
Proses Tender
Penerimaan Barang dan Jasa
Order Pembelian
Apakah ada persediaan?
PENGADAAN
Tidak
Ya
Penyampaian / Pengiriman Barang / Jasa
ANNUAL REPORT 2007
101
102
w w w. e l n u sa . co . id
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL
Dalam menyelenggarakan kegiatannya Perseroan senantiasa menerapkan pengendalian intern untuk memastikan penyelenggaraan tersebut selalu berada dalam koridor pencapaian tujuan. Penerapan pengendalian intern terutama ditujukan antara lain untuk memastikan tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi dalam pencapaian target operasi; kehandalan pelaporan keuangan; dan ketaatan pada peraturan serta perundangan yang berlaku.
Dalam menyelenggarakan kegiatannya Perseroan senantiasa menerapkan pengendalian intern untuk memastikan penyelenggaraan tersebut selalu berada dalam koridor pencapaian tujuan. Penerapan pengendalian intern terutama ditujukan antara lain untuk memastikan tercapainya efektivitas dan efisiensi operasi dalam pencapaian target operasi; kehandalan pelaporan keuangan; dan ketaatan pada peraturan serta perundangan yang berlaku.
Guna meningkatkan efektivitas pengendalian intern yang dijalankan Manajemen, Perusahaan memberikan kewenangan pengawasan atas Pengendalian Intern Perusahaan kepada Corporate Internal Audit & Risk Management (CIARM), dengan lingkup kegiatan yang bersifat Assurance maupun Consulting.
Guna meningkatkan efektivitas pengendalian intern yang dijalankan Manajemen, Perusahaan memberikan kewenangan pengawasan atas Pengendalian Intern Perusahaan kepada Corporate Internal Audit & Risk Management (CIARM), dengan lingkup kegiatan yang bersifat Assurance maupun Consulting.
CIARM bertanggung jawab menyiapkan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang harus ditelaah terlebih dahulu oleh Komite Audit dan mendapat persetujuan dari Direktur Utama. Pada tahun 2007, CIARM telah mengaudit sistem pengendalian internal di Anak Perusahaan : Elnusa Drilling Services, EWS Oilfield, Elnusa Petrofin, Sigma Cipta Utama dan Purna Bina Nusa. Selain itu CIARM juga melakukan IT Governance Audit dan audit operasional atas fungsi Keuangan, Aset dan HRD di Holding. Hasil-hasil audit dan rekomendasi yang perlu dilakukan telah dilaporkan kepada Direktur Utama dan Komite Audit untuk ditindaklanjuti. Setiap obyek audit telah membuat langkah-langkah dan timeline penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit yang menunjukan itikad untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern Perusahaan. Atas kemajuan tindak lanjut hasil audit, CIARM melakukan monitoring secara periodik yang hasilnya dilaporkan kepada Direktur utama dan Komite Audit.
CIARM bertanggung jawab menyiapkan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang harus ditelaah terlebih dahulu oleh Komite Audit dan mendapat persetujuan dari Direktur Utama. Pada tahun 2007, CIARM telah mengaudit sistem pengendalian internal di Anak Perusahaan : Elnusa Drilling Services, EWS Oilfield, Elnusa Petrofin, Sigma Cipta Utama dan Purna Bina Nusa. Selain itu CIARM juga melakukan IT Governance Audit dan audit operasional atas fungsi Keuangan, Aset dan HRD di Holding. Hasil-hasil audit dan rekomendasi yang perlu dilakukan telah dilaporkan kepada Direktur Utama dan Komite Audit untuk ditindaklanjuti. Setiap obyek audit telah membuat langkah-langkah dan timeline penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit yang menunjukan itikad untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern Perusahaan. Atas kemajuan tindak lanjut hasil audit, CIARM melakukan monitoring secara periodik yang hasilnya dilaporkan kepada Direktur utama dan Komite Audit.
PENGELOLAAN RISIKO PERUSAHAAN
PENGELOLAAN RISIKO PERUSAHAAN
Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan dikategorikan ke dalam 4 jenis sebagai berikut :
Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan dikategorikan ke dalam 4 jenis sebagai berikut :
1. Risiko Strategis Adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Risiko ini meliputi :
1. Risiko Strategis Adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Risiko ini meliputi :
LAPORAN TAHUNAN 2007
103
• Risiko Persaingan Usaha Sebagian besar kegiatan usaha Perseroan diperoleh melalui suatu proses tender (bidding process) yang kompetitif. Penentuan pemenang tender akan didasarkan pada faktor-faktor seperti spesifikasi dan kondisi peralatan yang dimiliki, kualitas jasa, kompetensi dari sumber daya manusia (tenaga ahli), pengalaman kerja, track record keselamatan (safety record), dan harga penawaran.
• Risiko Persaingan Usaha Sebagian besar kegiatan usaha Perseroan diperoleh melalui suatu proses tender (bidding process) yang kompetitif. Penentuan pemenang tender akan didasarkan pada faktor-faktor seperti spesifikasi dan kondisi peralatan yang dimiliki, kualitas jasa, kompetensi dari sumber daya manusia (tenaga ahli), pengalaman kerja, track record keselamatan (safety record), dan harga penawaran.
Dalam seluruh kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi persaingan dari perusahaanperusahaan sejenis yang beroperasi di Indonesia baik perusahaan lokal maupun perusahaan multi nasional. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi daya saing Perseroan.
Dalam seluruh kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi persaingan dari perusahaanperusahaan sejenis yang beroperasi di Indonesia baik perusahaan lokal maupun perusahaan multi nasional. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi daya saing Perseroan.
Kemampuan Perseroan dalam berkompetisi dan memenangkan persaingan akan sangat menentukan besarnya pendapatan usaha dan laba Perseroan. Jika Perseroan kalah dalam suatu tender maka hal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan usaha dan arus kas Perseroan secara material.
Kemampuan Perseroan dalam berkompetisi dan memenangkan persaingan akan sangat menentukan besarnya pendapatan usaha dan laba Perseroan. Jika Perseroan kalah dalam suatu tender maka hal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan usaha dan arus kas Perseroan secara material.
• Ketergantungan Terhadap Harga Migas Dunia Tingkat permintaan terhadap jasa yang berhubungan dengan kegiatan eksplorasi dan produksi Perseroan dipengaruhi oleh tingkat kegiatan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi migas di Indonesia. Volume aktivitas kegiatan tersebut dipengaruhi oleh harga migas dunia. Walaupun memiliki kecenderungan yang meningkat, tidak ada kepastian bahwa di masa mendatang harga migas dunia akan terus meningkat. Di sisi lain, harga migas dunia juga merupakan komponen biaya yang cukup besar dalam pelaksanaan kegiatan jasa migas Perseroan.
• Ketergantungan Terhadap Harga Migas Dunia Tingkat permintaan terhadap jasa yang berhubungan dengan kegiatan eksplorasi dan produksi Perseroan dipengaruhi oleh tingkat kegiatan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi migas di Indonesia. Volume aktivitas kegiatan tersebut dipengaruhi oleh harga migas dunia. Walaupun memiliki kecenderungan yang meningkat, tidak ada kepastian bahwa di masa mendatang harga migas dunia akan terus meningkat. Di sisi lain, harga migas dunia juga merupakan komponen biaya yang cukup besar dalam pelaksanaan kegiatan jasa migas Perseroan.
• Perkembangan Teknologi. Kemampuan Perseroan untuk bersaing dalam bidang usaha layanan jasa migas bergantung pada kemampuan menyediakan kualitas jasa yang unggul dan bersaing. Khusus untuk kegiatan seismik dan usaha yang berkaitan dengan telematika, perubahan teknologi di masa mendatang dapat menyebabkan Perseroan harus terus-menerus menginvestasikan sejumlah dana untuk pengembangan bidang usahanya, lewat investasi peralatan baru untuk meningkatkan daya saing.
• Perkembangan Teknologi. Kemampuan Perseroan untuk bersaing dalam bidang usaha layanan jasa migas bergantung pada kemampuan menyediakan kualitas jasa yang unggul dan bersaing. Khusus untuk kegiatan seismik dan usaha yang berkaitan dengan telematika, perubahan teknologi di masa mendatang dapat menyebabkan Perseroan harus terus-menerus menginvestasikan sejumlah dana untuk pengembangan bidang usahanya, lewat investasi peralatan baru untuk meningkatkan daya saing.
Apabila Perseroan tidak mampu untuk mengadaptasi perkembangan teknologi di masa depan, maka kualitas layanan jasa Perseroan akan mengalami penurunan. Pada akhirnya hal ini akan menurunkan prospek usaha, pendapatan usaha Perseroan dan pencapaian target laba Perseroan.
Apabila Perseroan tidak mampu untuk mengadaptasi perkembangan teknologi di masa depan, maka kualitas layanan jasa Perseroan akan mengalami penurunan. Pada akhirnya hal ini akan menurunkan prospek usaha, pendapatan usaha Perseroan dan pencapaian target laba Perseroan.
ANNUAL REPORT 2007
104
w w w. e l n u sa . co . id
• Risiko Ekonomi, Politik, dan Kemanan Perseroan merupakan badan usaha yang didirikan berdasarkan peraturan perundangundangan Negara Republik Indonesia dimana sebagian besar kekayaan dan pendapatannya berlokasi di dan diperoleh dari Indonesia. Kegiatan usaha Perseroan sangat dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah, kondisi perekonomian, politik, dan keamanan di Indonesia. Setiap perubahan kebijakan Pemerintah dan kondisi perekonomian Indonesia dapat mempengaruhi secara material terhadap kegiatan usaha dan kinerja keuangan, terutama pendapatan usaha dan arus kas Perseroan.
2. Risiko Operasional Adalah risiko yang terdapat dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari, dapat terjadi baik di kegiatan jasa seismik, jasa pengeboran, jasa perawatan sumur/ lapangan dan kegiatan eksplorasi & produksi. Risiko ini meliputi :
• Risiko Ekonomi, Politik, dan Kemanan Perseroan merupakan badan usaha yang didirikan berdasarkan peraturan perundangundangan Negara Republik Indonesia dimana sebagian besar kekayaan dan pendapatannya berlokasi di dan diperoleh dari Indonesia. Kegiatan usaha Perseroan sangat dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah, kondisi perekonomian, politik, dan keamanan di Indonesia. Setiap perubahan kebijakan Pemerintah dan kondisi perekonomian Indonesia dapat mempengaruhi secara material terhadap kegiatan usaha dan kinerja keuangan, terutama pendapatan usaha dan arus kas Perseroan.
2. Risiko Operasional Adalah risiko yang terdapat dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari, dapat terjadi baik di kegiatan jasa seismik, jasa pengeboran, jasa perawatan sumur/ lapangan dan kegiatan eksplorasi & produksi. Risiko ini meliputi :
• Risiko Kehumasan Biasanya berupa gangguan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi seperti demo dan tuntutan ganti rugi di luar batas normal yang dapat menghambat dan menghentikan jalannya operasi.
• Risiko Kehumasan Biasanya berupa gangguan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi seperti demo dan tuntutan ganti rugi di luar batas normal yang dapat menghambat dan menghentikan jalannya operasi.
• Risiko Perizinan Kegiatan Perseroan dapat terhambat akibat kendala masalah perizinan terutama menyangkut kegiatan yang dilaksanakan di area hutan lindung, atau di sekitar lokasi pemukiman. Meskipun hal ini umumnya menjadi lingkup tanggung jawab klien, Perseroan tetap harus mengantisipasi untuk meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan.
• Risiko Perizinan Kegiatan Perseroan dapat terhambat akibat kendala masalah perizinan terutama menyangkut kegiatan yang dilaksanakan di area hutan lindung, atau di sekitar lokasi pemukiman. Meskipun hal ini umumnya menjadi lingkup tanggung jawab klien, Perseroan tetap harus mengantisipasi untuk meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan.
• Risiko Penyimpanan Bahan Peledak Khususnya kegiatan seismik memerlukan bahan peledak dalam jumlah besar. Persediaan bahan peledak ini memiliki risiko terjadi ledakan saat dimobilisasi, ataupun risiko hilang sehingga memerlukan pengamanan ketat.
• Risiko Penyimpanan Bahan Peledak Khususnya kegiatan seismik memerlukan bahan peledak dalam jumlah besar. Persediaan bahan peledak ini memiliki risiko terjadi ledakan saat dimobilisasi, ataupun risiko hilang sehingga memerlukan pengamanan ketat.
• Risiko Cuaca Cuaca atau faktor alam seperti hujan, badai maupun petir dapat menghambat pelaksanaan kegiatan operasional baik kegiatan perekaman seismik tidak dapat dilaksanakan selama terjadi hujan. Demikian pula kegiatan-kegiatan oilfield service di offshore harus dihentikan pada saat badai.
• Risiko Cuaca Cuaca atau faktor alam seperti hujan, badai maupun petir dapat menghambat pelaksanaan kegiatan operasional baik kegiatan perekaman seismik tidak dapat dilaksanakan selama terjadi hujan. Demikian pula kegiatan-kegiatan oilfield service di offshore harus dihentikan pada saat badai.
LAPORAN TAHUNAN 2007
T A T A K E L O L A P E RU S A H A A N
C o r p o r ate A ction Hi g h l i g h ts
• Risiko Keselamatan Kerja Sebagai Perseroan jasa, khususnya hulu migas, standar keselamatan kerja sangat diutamakan dan hampir tidak ada toleransi. Kejadian kecelakaan kerja sangat berpengaruh terhadap jalannya operasi dan dapat dihentikan oleh klien.
• Risiko Keselamatan Kerja Sebagai Perseroan jasa, khususnya hulu migas, standar keselamatan kerja sangat diutamakan dan hampir tidak ada toleransi. Kejadian kecelakaan kerja sangat berpengaruh terhadap jalannya operasi dan dapat dihentikan oleh klien.
• Risiko Minyak dan Gas Walaupun hanya merupakan aktivitas pengembangan lapangan, tetap memiliki risiko tidak tercapainya tingkat produksi minyak dalam jumlah yang ekonomis. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan berpengaruh pada besarnya laba yang diharapkan oleh Perseroan.
• Risiko Minyak dan Gas Walaupun hanya merupakan aktivitas pengembangan lapangan, tetap memiliki risiko tidak tercapainya tingkat produksi minyak dalam jumlah yang ekonomis. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan berpengaruh pada besarnya laba yang diharapkan oleh Perseroan.
3. Risiko Finansial Adalah risiko yang disebabkan oleh masalahmasalah keuangan dan hubungannya dengan bagaimana Perseroan mendanai kegiatan operasinya. Risiko ini meliputi :
3. Risiko Finansial Adalah risiko yang disebabkan oleh masalahmasalah keuangan dan hubungannya dengan bagaimana Perseroan mendanai kegiatan operasinya. Risiko ini meliputi :
• Risiko Peningkatan Suku Bunga Investasi pada peralatan untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan sebagian dibiayai lewat pinjaman, terutama pinjaman bank. Jika terjadi peningkatan suku bunga atas pinjaman yang dilakukan oleh Perseroan, hal ini akan mempengaruhi likuiditas dan profitabilitas Perseroan.
• Risiko Peningkatan Suku Bunga Investasi pada peralatan untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan sebagian dibiayai lewat pinjaman, terutama pinjaman bank. Jika terjadi peningkatan suku bunga atas pinjaman yang dilakukan oleh Perseroan, hal ini akan mempengaruhi likuiditas dan profitabilitas Perseroan.
• Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing Perseroan memiliki pengeluaran dalam mata uang asing diantaranya berkaitan dengan pembelian peralatan dan pelunasan pinjaman. Fluktuasi nilai tukar dapat memiliki dampak negatif terhadap Perseroan. Hal tersebut mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran dan pelunasan pinjaman dan secara material berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan.
• Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing Perseroan memiliki pengeluaran dalam mata uang asing diantaranya berkaitan dengan pembelian peralatan dan pelunasan pinjaman. Fluktuasi nilai tukar dapat memiliki dampak negatif terhadap Perseroan. Hal tersebut mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran dan pelunasan pinjaman dan secara material berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan.
4. Risiko Kepatuhan Adalah risiko yang berkaitan dengan aspek yuridis yang akan mengakibatkan terjadinya permasalahan hukum, antara lain kelemahan perikatan kontrak/perjanjian, tidak dipenuhinya syarat sah dalam kontrak, pengikatan jaminan yang tidak sempurna, ketidakpatuhan menjalankan peraturan perundang-undangan, prosedur dan lain-lain. Risiko ini meliputi :
4. Risiko Kepatuhan Adalah risiko yang berkaitan dengan aspek yuridis yang akan mengakibatkan terjadinya permasalahan hukum, antara lain kelemahan perikatan kontrak/perjanjian, tidak dipenuhinya syarat sah dalam kontrak, pengikatan jaminan yang tidak sempurna, ketidakpatuhan menjalankan peraturan perundang-undangan, prosedur dan lain-lain. Risiko ini meliputi :
ANNUAL REPORT 2007
105
106
w w w. e l n u sa . co . id
• Risiko Tuntutan Hukum Perseroan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi selalu berhubungan dengan pihak ketiga yang dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya sengketa atau perkara hukum. Jika kondisi tersebut terjadi dan bernilai material, maka akan mempengaruhi kegiatan usaha dan pencapaian target laba Perseroan.
• Risiko Pencemaran Lingkungan Pembuangan sisa minyak dan gas serta limbah hasil aktivitas usaha lainnya dapat mengakibatkan pencemaran udara, tanah, dan air yang dapat menimbulkan kerugian terhadap negara, dan pihak ketiga sehingga Perseroan harus mengganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan. • Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah Pemerintah mempunyai wewenang untuk mengendalikan aktivitas yang berhubungan dengan migas. Setiap perubahan peraturan Pemerintah yang terjadi dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.
• Risiko Tuntutan Hukum Perseroan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi selalu berhubungan dengan pihak ketiga yang dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya sengketa atau perkara hukum. Jika kondisi tersebut terjadi dan bernilai material, maka akan mempengaruhi kegiatan usaha dan pencapaian target laba Perseroan.
• Risiko Pencemaran Lingkungan Pembuangan sisa minyak dan gas serta limbah hasil aktivitas usaha lainnya dapat mengakibatkan pencemaran udara, tanah, dan air yang dapat menimbulkan kerugian terhadap negara, dan pihak ketiga sehingga Perseroan harus mengganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan. • Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah Pemerintah mempunyai wewenang untuk mengendalikan aktivitas yang berhubungan dengan migas. Setiap perubahan peraturan Pemerintah yang terjadi dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.
PERKARA HUKUM PERSEROAN
PERKARA HUKUM PERSEROAN
Perseroan sepanjang tahun 2007 mempunyai perkara hukum antara lain:
Perseroan sepanjang tahun 2007 mempunyai perkara hukum antara lain:
1. Perkara perdata antara Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat danPT Mecona Perkasa (Tergugat I), Ir. Sri Mulyono (Tergugat II) dan PT Jembo Cable Company (Tergugat III) sebagai para Tergugat. Perkara ini sedang dalam proses Peninjauan Kembali Nilai gugatan berupa ganti rugi sebesar Rp4.300.000.000.
1. Perkara perdata antara Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat danPT Mecona Perkasa (Tergugat I), Ir. Sri Mulyono (Tergugat II) dan PT Jembo Cable Company (Tergugat III) sebagai para Tergugat. Perkara ini sedang dalam proses Peninjauan Kembali Nilai gugatan berupa ganti rugi sebesar Rp4.300.000.000.
2. Perkara perdata antara Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat melawan PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat. Per 31 Desember 2007 perkara ini sedang dalam proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia. Saat ini telah ada putusan perkara tersebut, Mahkamah Agung menolak Kasasi PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat. Nilai gugatan berupa ganti rugi selaku penjamin PT. Mecona Perkasa senilai Rp505.997.227,35 dan atas jaminan pembayaran uang muka senilai Rp2.023.988.909,40.
2. Perkara perdata antara Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat melawan PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat. Per 31 Desember 2007 perkara ini sedang dalam proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia. Saat ini telah ada putusan perkara tersebut, Mahkamah Agung menolak Kasasi PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat. Nilai gugatan berupa ganti rugi selaku penjamin PT. Mecona Perkasa senilai Rp505.997.227,35 dan atas jaminan pembayaran uang muka senilai Rp2.023.988.909,40.
3. Perkara antara Perseroan (eks -EDS) sebagai penggugat dengan PT Medici Citra Nusa sebagai tergugat. Perkara ini masih dalam proses pemeriksaan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor Perkara No. : 897/Pdt G/PN.JAK.SEL tanggal 29 Juni 2007.
3. Perkara antara Perseroan (eks -EDS) sebagai penggugat dengan PT Medici Citra Nusa sebagai tergugat. Perkara ini masih dalam proses pemeriksaan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor Perkara No. : 897/Pdt G/PN.JAK.SEL tanggal 29 Juni 2007.
LAPORAN TAHUNAN 2007
107
MEDIA PENYEBARAN INFORMASI
MEDIA PENYEBARAN INFORMASI
Perseroan mempunyai komitmen untuk menyediakan informasi dan kemudahan untuk mengaksesnya. Informasi-informasi yang terkait dengan stakeholders, termasuk Pemegang Saham disampaikan melalui news letter dan Laporan Tahunan (Annual Report). Selain itu, Perseroan juga mempublikasikannya kepada stakeholders, seperti mitra kerja dan lembaga-lembaga terkait.
Perseroan mempunyai komitmen untuk menyediakan informasi dan kemudahan untuk mengaksesnya. Informasi-informasi yang terkait dengan stakeholders, termasuk Pemegang Saham disampaikan melalui news letter dan Laporan Tahunan (Annual Report). Selain itu, Perseroan juga mempublikasikannya kepada stakeholders, seperti mitra kerja dan lembaga-lembaga terkait.
Media penyebaran informasi tersebut adalah: • FOCUS ELNUSA (newsletter) • Website : www.elnusa.co.id • Press Release • Weekly Highlight • Corporate Secretary (Heru Samodra) Investor Relations (Dini Wijayanti) Corp. Communications (Hanny Soemarno) (021) 7883 0850 ext 1641, 1614, 1615 • SMS Service 0811 222 1969 • E-mail :
[email protected]
Media penyebaran informasi tersebut adalah: • FOCUS ELNUSA (newsletter) • Website : www.elnusa.co.id • Press Release • Weekly Highlight • Corporate Secretary (Heru Samodra) Investor Relations (Dini Wijayanti) Corp. Communications (Hanny Soemarno) (021) 7883 0850 ext 1641, 1614, 1615 • SMS Service 0811 222 1969 • E-mail :
[email protected]
Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct)
Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct)
Code of Conduct Perseroan mencakup prinsipprinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh pegawai yang mencakup beberapa aspek:
Code of Conduct Perseroan mencakup prinsipprinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh pegawai yang mencakup beberapa aspek:
1. Etika Bisnis a. Hubungan b. Hubungan c. Hubungan d. Hubungan e. Hubungan f. Hubungan g. Hubungan h. Hubungan i. Hubungan
1. Etika Bisnis a. Hubungan b. Hubungan c. Hubungan d. Hubungan e. Hubungan f. Hubungan g. Hubungan h. Hubungan i. Hubungan
dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan
pegawai ELNUSA pelanggan pemegang saham pemerintah dan regulator lingkungan penyedia barang/jasa kreditur/investor pesaing masyarakat sekitar
dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan
pegawai ELNUSA pelanggan pemegang saham pemerintah dan regulator lingkungan penyedia barang/jasa kreditur/investor pesaing masyarakat sekitar
2. Etika Kerja a. Tuntutan perilaku individu b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan c. Kerahasiaan informasi d. Benturan kepentingan e. Pemberian dan penerimaan hadian f. Anti penggelapan g. Melindungi aset perusahaan h. Keselamatan dan kesehatan kerja i. Menjaga citra perusahaan j. Ketepatan pencatatan
2. Etika Kerja a. Tuntutan perilaku individu b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan c. Kerahasiaan informasi d. Benturan kepentingan e. Pemberian dan penerimaan hadian f. Anti penggelapan g. Melindungi aset perusahaan h. Keselamatan dan kesehatan kerja i. Menjaga citra perusahaan j. Ketepatan pencatatan
Perseroan melakukan sosialisasi atas Code of Conduct ini dan mendapatkan tanggapan dari pegawai untuk mengakomodir masukannya. Code of Conduct ini ditetapkan oleh Direktur Utama pada tanggal 13 Juli 2007.
Perseroan melakukan sosialisasi atas Code of Conduct ini dan mendapatkan tanggapan dari pegawai untuk mengakomodir masukannya. Code of Conduct ini ditetapkan oleh Direktur Utama pada tanggal 13 Juli 2007.
ANNUAL REPORT 2007
108
w w w. e l n u sa . co . id
DANA CSR 2007 CSR Allocation 2007
Net Income Perseroan CSR Allocation 2.5%
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikembangkan oleh Perseroan berorientasi pada peningkatan kapasitas penerima manfaat program dengan menjaga kearifan lokal dan eksplorasi potensi. Bentuk yang diselenggarakan berupa mock up aktivitas melalui pendekatan 3 Primary for Better Life, yaitu: Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan.
Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikembangkan oleh Perseroan berorientasi pada peningkatan kapasitas penerima manfaat program dengan menjaga kearifan lokal dan eksplorasi potensi. Bentuk yang diselenggarakan berupa mock up aktivitas melalui pendekatan 3 Primary for Better Life, yaitu: Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan.
Pada tahun 2007, Perseroan mengalokasikan 2,5% dari proyeksi net income untuk CSR sebesar Rp2,5 miliar.
Pada tahun 2007, Perseroan mengalokasikan 2,5% dari proyeksi net income untuk CSR sebesar Rp2,5 miliar.
Taman Belajar Elnusa (TBE) di kompleks Graha Elnusa yang telah berlangsung 9 tahun berkembang baik dan makin diminati. Per 31 Desember 2007 tercatat 260 orang peserta dari usia pra sekolah hingga SLTP, yang dibimbing 8 orang guru untuk 13 kelas. Manfaat TBE, selain bimbingan komprehensif cuma-cuma, juga persaudaraan antara Perseroan dengan keluargakeluarga sederhana di sekitar Graha Elnusa. Dari lingkungan belajar informal ini, Perseroan membantu mengenyahkan inferiority complex dan mendorong setiap anak untuk berprestasi.
Taman Belajar Elnusa (TBE) di kompleks Graha Elnusa yang telah berlangsung 9 tahun berkembang baik dan makin diminati. Per 31 Desember 2007 tercatat 260 orang peserta dari usia pra sekolah hingga SLTP, yang dibimbing 8 orang guru untuk 13 kelas. Manfaat TBE, selain bimbingan komprehensif cuma-cuma, juga persaudaraan antara Perseroan dengan keluargakeluarga sederhana di sekitar Graha Elnusa. Dari lingkungan belajar informal ini, Perseroan membantu mengenyahkan inferiority complex dan mendorong setiap anak untuk berprestasi.
Khusus bagi pelajar berpotensi lebih, Perseroan menyediakan fasilitas Beasiswa Terpadu disertai mentoring, character building, motivation training dan pengembangan lifeskill. Tahun 2007 peserta program ini, Ali Akbar, meraih Juara I Karya Ilmiah Remaja se-DKI Jakarta. Karyanya ”Charger HP untuk Motor”, menegaskan sosok Ali sebagai inovator.
Khusus bagi pelajar berpotensi lebih, Perseroan menyediakan fasilitas Beasiswa Terpadu disertai mentoring, character building, motivation training dan pengembangan lifeskill. Tahun 2007 peserta program ini, Ali Akbar, meraih Juara I Karya Ilmiah Remaja se-DKI Jakarta. Karyanya ”Charger HP untuk Motor”, menegaskan sosok Ali sebagai inovator.
Keberlanjutan dukungan Perseroan terhadap penyelenggaraan pendidikan dengan mitra PWP (Persatuan Wanita Patra), diwujudkan dengan perbaikan fasilitas belajar TK Patra Elnusa. Tahun 2007 Perseroan mengalokasikan dana sosialnya untuk merenovasi gedung sekolah.
Keberlanjutan dukungan Perseroan terhadap penyelenggaraan pendidikan dengan mitra PWP (Persatuan Wanita Patra), diwujudkan dengan perbaikan fasilitas belajar TK Patra Elnusa. Tahun 2007 Perseroan mengalokasikan dana sosialnya untuk merenovasi gedung sekolah.
Di bidang ekonomi, Perseroan secara intensif mendukung kewirausahaan komunitas di lingkungan sekitar kantor pusat. Sepanjang tahun 2007, satu hari dalam sepekan, tersedia 28 market place untuk gelar produk wirausahawan kecil di pelataran parkir barat. SMEday (Small-Medium Entrepreneur Day) menjadi pertemuan pewirausaha dengan pembeli potensial.
Di bidang ekonomi, Perseroan secara intensif mendukung kewirausahaan komunitas di lingkungan sekitar kantor pusat. Sepanjang tahun 2007, satu hari dalam sepekan, tersedia 28 market place untuk gelar produk wirausahawan kecil di pelataran parkir barat. SMEday (Small-Medium Entrepreneur Day) menjadi pertemuan pewirausaha dengan pembeli potensial.
LAPORAN TAHUNAN 2007
109
Bentuk dukungan bagi pengembangan entrepreneurship lainnya adalah program Kewirausahaan Komunitas (Community Entrepreneering), sebelumnya disebut P2KM. Tahun 2007 merupakan tahun keempat dengan jumlah penerima manfaat (beneficiaries) sebanyak 160 KK. Bentuk program adalah pendampingan pengelolaan usaha dan pengembangannya. Keluarga-keluarga di sekitar gedung Elnusa dimotivasi untuk produktif, berdaya juang, diarahkan untuk sanggup membiayai pendidikan anak-anaknya dengan baik.
Bentuk dukungan bagi pengembangan entrepreneurship lainnya adalah program Kewirausahaan Komunitas (Community Entrepreneering), sebelumnya disebut P2KM. Tahun 2007 merupakan tahun keempat dengan jumlah penerima manfaat (beneficiaries) sebanyak 160 KK. Bentuk program adalah pendampingan pengelolaan usaha dan pengembangannya. Keluarga-keluarga di sekitar gedung Elnusa dimotivasi untuk produktif, berdaya juang, diarahkan untuk sanggup membiayai pendidikan anak-anaknya dengan baik.
Di bidang kesehatan, masih di kompleks operasi Kantor Pusat Elnusa, diselenggarakan kegiatan Ayo Sehat. Masyarakat mendapat fasilitas kesehatan preventif dan kuratif secara cuma-cuma. Tahun 2007 pelayanan terpadu setiap bulan dilaksanakan di 8 titik layanan.
Di bidang kesehatan, masih di kompleks operasi Kantor Pusat Elnusa, diselenggarakan kegiatan Ayo Sehat. Masyarakat mendapat fasilitas kesehatan preventif dan kuratif secara cuma-cuma. Tahun 2007 pelayanan terpadu setiap bulan dilaksanakan di 8 titik layanan.
Model-model kegiatan tersebut dilaksanakan bersama mitra operasional YBHE (Yayasan Baitul Hikmah Elnusa), sebagai mock up CSR untuk diaplikasi di wilayah proyek operasi setelah Perseroan melakukan merger dan IPO tahun 2008.
Model-model kegiatan tersebut dilaksanakan bersama mitra operasional YBHE (Yayasan Baitul Hikmah Elnusa), sebagai mock up CSR untuk diaplikasi di wilayah proyek operasi setelah Perseroan melakukan merger dan IPO tahun 2008.
Tahun 2007, Perseroan melibatkan karyawan untuk melaksanakan kegiatan bersih lingkungan, donor darah dan kegiatan kerelawanan (volunteerism). Relawan Elnusa yang tergabung dalam Elnusa Emergency Response (EER) sepanjang tahun 2007 berpartisipasi dalam emergency response bencana banjir nasional (Jabodetabek), gempa tektonik (Sumatra Barat dan Bengkulu), gelombang pasang Laut Jawa dan longsor di berbagai lokasi bermitra dengan MRI (Masyarakat Relawan Indonesia). EER aktif dalam kampanye kesiapsiagaan bencana melalui kegiatan ”Motivation Seminar on Disaster”, bermitra dengan Disaster Management Institute of Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.
Tahun 2007, Perseroan melibatkan karyawan untuk melaksanakan kegiatan bersih lingkungan, donor darah dan kegiatan kerelawanan (volunteerism). Relawan Elnusa yang tergabung dalam Elnusa Emergency Response (EER) sepanjang tahun 2007 berpartisipasi dalam emergency response bencana banjir nasional (Jabodetabek), gempa tektonik (Sumatra Barat dan Bengkulu), gelombang pasang Laut Jawa dan longsor di berbagai lokasi bermitra dengan MRI (Masyarakat Relawan Indonesia). EER aktif dalam kampanye kesiapsiagaan bencana melalui kegiatan ”Motivation Seminar on Disaster”, bermitra dengan Disaster Management Institute of Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.
Program Pemulihan Desa Terpadu Elnusa sejak 2006 pasca gempa Yogyakarta, memasuki tahap final. Tanggal 27 Mei 2007 sebanyak 147 rumah tahan gempa di kawasan tersebut telah selesai. Perseroan sebagai Corporate Donor Coordinator berkolaborasi dengan BNI, Panasonic Electric Works, anak-anak perusahaan dan afiliasi Elnusa. Dukungan signifikan juga diberikan oleh Life Boat Project Japan dan berbagai komunitas donatur. Technical assistant oleh ACT (Aksi Cepat Tanggap) berhasil memulihkan kembali kehidupan desa.
Program Pemulihan Desa Terpadu Elnusa sejak 2006 pasca gempa Yogyakarta, memasuki tahap final. Tanggal 27 Mei 2007 sebanyak 147 rumah tahan gempa di kawasan tersebut telah selesai. Perseroan sebagai Corporate Donor Coordinator berkolaborasi dengan BNI, Panasonic Electric Works, anak-anak perusahaan dan afiliasi Elnusa. Dukungan signifikan juga diberikan oleh Life Boat Project Japan dan berbagai komunitas donatur. Technical assistant oleh ACT (Aksi Cepat Tanggap) berhasil memulihkan kembali kehidupan desa.
ANNUAL REPORT 2007
110
w w w. e l n u sa . co . id
Perseroan selanjutnya melakukan pembinaan untuk menjadikannya desa unggulan Peresmian rumah terakhir oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat RI, Yusuf Asy’ari (foto: kiri). Desa ini direkomendasi Pemerintah untuk direplikasi di kawasan pasca bencana lainnya di tanah air.
Perseroan selanjutnya melakukan pembinaan untuk menjadikannya desa unggulan Peresmian rumah terakhir oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat RI, Yusuf Asy’ari (foto: kiri). Desa ini direkomendasi Pemerintah untuk direplikasi di kawasan pasca bencana lainnya di tanah air.
Mock up CSR Elnusa No.
LAPORAN TAHUNAN 2007
Nama Program
Lokasi
Mitra Operasional
1.
Taman Belajar Elnusa
Kompleks Graha Elnusa TK Patra Elnusa
YBHE PWP
2.
Beasiswa Terpadu
Kompleks Graha Elnusa
YBHE
3.
Kewirausahaan Komunitas
Lingkungan sekitar Graha Elnusa
YBHE, DD
4.
SMEday
Kompleks Graha Elnusa
YBHE
5.
Ayo Sehat
Kompleks Graha Elnusa
YBHE, PKPU, PMI
6.
Desa Pemulihan Terpadu Elnusa
Kedaton Kidul Bantul Yogyakarta
ACT, MRI, KDC
7.
Elnusa Emergency Response a. Kesiagaan Bencana (First Responder) b. Penanganan Pengungsi c. Trauma Healing d. Inisiasi “Sekolah Lagi”
Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jabar (Pangandaran), DKI Jakarta & Bodetabek, Yogyakarta, Jatim, Sulut, Papua
ACT, MRI, DMII
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Consolidated Financial Statements
www.elnusa.co.id
PT Elnusa Tbk Jl. TB. Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Tel. : +62 21 7883 0850 (hunting) Direct : +62 21 7888 6410 Fax. : +62 21 7883 0830 E-mail :
[email protected]