IATMI 2006-TS-18 PROSIDING, Simposium Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2006 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 15-17 November 2006
APLIKASI AM/FM GIS SEBAGAI MANAJEMEN DATA DALAM RANGKA MENDUKUNG PIPELINE INTEGRITY MANAGEMENT Arie Wisianto (PERTAMINA Region Jawa) Ermen Rasyid, Aang Risdiana, Oki Gumilar (PT Patra Nusa Data) ABSTRAKSI Untuk menjaga keandalan aset serta melindungi lingkungan dan keselamatan publik maka Pipeline Integrity Management (PIM) merupakan suatu kewajiban, agar PIM berjalan secara efektif dan efisien diperlukan infrastruktur pengelolaan data. Transmisi Gas EP Region Jawa mengelola sarana penyaluran gas dari Cirebon sampai dengan Cilegon dengan total panjang pipa 887 Km, 22 unit kompresor gas dengan total 78,320 HP, gas plant dan banyak lagi lainnya. PIM memerlukan interaksi data yang intensif dan selalu up todate, pemasukan data ada di setiap lokasi distrik – distrik (stasiun) dengan jarak puluhan Km, dengan pusat pengelolaan data di Cirebon yang ratusan Km jaraknya dari Cilegon. Karakteristik industri tersebut banyak terkait dengan data spasial, data CAD maupun data text, pengelolaan data – data aset yang sesuai dengan karakter tersebut adalah dengan Geographic Informatios System (GIS). Makalah ini membahas bagaimana implementasi AM/FM GIS (Automated Mapping, Facilities Management, Geographic Information System) di Transmisi Gas EP Region Jawa. Pembahasan dimulai dari tahap kebutuhan dan perencanaan, pemilihan data model, survey topografi, GPS dan GPR, pemilihan dan pengolahan peta maupun foto citra satelit, pemilihan perangkat lunak, pemrograman, Acceptance Test. PODS (Pipeline Open Data Standard) dipilih sebagai data model setelah mengevaluasi terhadap standard lain (ISPDM, ISAT, PPDM, POSC). Software dengan kemampuan web based, client-server serta berkemampuan analisis, serta dukungan organisasi kuat dipilih sebagai GIS software. Dalam makalah ini juga akan dibahas problema yang dihadapi selama proses serta rencana pengembangan yang akan datang. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa aplikasi AM/FM GIS sangat tepat diimplementasikan sebagai infrastruktur manajemen data untuk mendukung PIM dalam upaya peningkatan kehandalan, keselamatan publik maupun -1-
lingkungan. Pemilihan data model, software, spesifikasi disain ditentukan oleh karakter industri dan kebutuhan industri (user sebagai integrated oil & gas indusytry atau pipeline industry). Pemilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan user akan menentukan tingkat kesuksesan implementasi AF/FM GIS. Keyword : PIM, AM/FM GIS, standard data model, PODS, web based client server, spatial, CAD PENDAHULUAN Dalam mengoperasikan dan mengelola pipeline diperlukan suatu manajemen yang akan menjamin keandalan maupun keselamatan publik. Pipeline Integrity Managemen (PIM) merupakan perwujudan akan kebutuhan tersebut, PIM sudah menjadi keharusan di negara – negara maju dan bagaimana standard pelaksanaannya dituangkan dalam API 1160 untuk PIM liquid pipeline (Managing System Integrity of Hazardous Liquid Pipelines) maupun ASME B31.*-S (Managing System Integrity of Gas Pipelines) untuk gas pipeline. PIM merupakan kegiatan yang bersifat terus menerus (life cycle) mulai dari fase konsep sampai dengan abandon (gambar 1) dan harus selalu diupdate, untuk keperluan tersebut PIM memerlukan suatu manajemen data yang dapat menampung aktivitas PIM dan memudahkan analisa serta dapat disajikan dalam bentuk grafis, chart, peta maupun table sehingga memudahkan pengguna. Kesuksesan PIM banyak tergantung kepada manajemen pengelaan datanya ”....a major strenght of an effective integrity management program lies in its ablity to merge and utilize multiple data element obtained from several sources...ASME B31.8-S page 4.3...) Manajemen data harus memudahkan penyimpanan, pengambilan, update, akses dan pendistribusian, pengolahan / manipulasi baik untuk data berbentuk text, CAD maupun spatial. Pipeline sangat berkaitan dengan data – data spatial, karena membentang ratusan kilometer dengan karateristik geografi, lingkungan dan penduduk, demikian pula kondisi peraturan / hukum yang berbeda karena melalui
wilayah yang berbeda, selain itu juga berkaitan erat dengan data CAD dimana gambar – gambar teknis, topografi merupakan bagian tak terpisahkan. Data manajemen yang dapat mengakomodasi integrasi data text, spatial, multimedia (data survey ROV, video inspection dll) dan CAD yang paling tepat adalah berbasis Geographic Information System (GIS). Untuk mendukung suksesnya PIM maka Transmisi Gas PERTAMINA Jawa Barat mengaplikasikan AF/FM GIS (Automated Mapping/Facilities Management – Geographic Information System). Perkembangan AM/FM GIS saat ini adalah open system (interchange standard) dengan data lain (misalnya data Inline Inspection (ILI), data Close Interval Survey, internet data exchange, mempunyai standard data model (PODS, ISAT, PPDM, dll), comply dengan standard reference library (misalnya ISO 15926 (Industrial automation systems and integration-Integration of life cycle datafor oil and gas production facilities). Table 1 adalah menggambarkan bagaimana AF/FM GIS berkembang, dengan mengetahui arah perkembangan maka akan membantu disain dan spesifikasi AF/FM GIS yang akan dibangun dan menghindari kerugian akibat salah arah dalam disain karena nantinya tidak dapat kompatibel dan berintegrasi dengan data lain. PERENCANAAN AM/FM GIS Seperti telah diuraikan diatas bahwa untuk mendukung PIM diperlukan AM/FM-GIS sebagai infrastruktur yang akan melakukan manajemen data, namun AM/FM GIS yang bagaimana yang dibangun sehingga efektif dan efisien haruslah dispesifikasikan lebih dahulu. Sebagaimana dilihat dalam gambar 2 perspektif AM/FM GIS dapat dimanfaatkan juga untuk keperluan marketing, financial, legal dll, untuk ekeftivitas dan efisiensi maka AM/FM GIS yang dibangun diprioritaskan untuk mendukung PIM dalam hal ini : 1. Operation 2. maintenance & inspection 3. serta risk management & HSE. Mengingat dana yang terbatas maka tahapan tersebut masih dibagi lagi atas : 1. Prioritas pendistribusian informasi melalui intranet perusahaan, web based GIS 2. Kemampuan analisa lanjut Dari penjelasan diatas maka data gathering, disain, perangkat lunak, pemrograman yang dilakukan pada tahap pertama sebatas kemampuan distribusi, data entry dan update untuk keperluan operation, maintenance & inspection serta upload risk
-2-
assessment. Kemampuan analisis (spatial analysis, network analysis, 3D analyst dll), pemrograman kualitatif dan kuantitatif risk assessment, risk contour, schedulling IMR akan dilakukan tahap selanjutnya demikian pula keperluan persperktif lain antara lain marketing, legal akan dilakukan sesuai kebutuhan. Pemilihan Data Model dan Standard Setelah mengetahui kebutuhan dan prioritas AM/FM GIS yang hendak dibangun maka pemilihan standard mana yang hendak diacu merupakan hal yang penting. Standard data model merupakan disain dan struktur database yang mampu mendokumentasikan, merelasikan data spatial dan data tekstual. Pengalaman kami pemilihan data model standard tergantung industri apa yang dijalani (integrated oil & gas company, gas pipeline company, offshore oil & gas dll) serta hendak kemana masa depan yang dituju. Sebagai contoh dalam kasus ini industri kami adalah Gas Pipeline Company dengan operasi sebagaian besar di onshore serta sebagian kecil beroperasi di offshore, dalam istilah yang umum industri kami adalah interstate gas pipeline company. Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa : • ISPDM merupakan standard data model yang dikembangkan oleh Uni Eropa dengan titik berat offshore facilities, sesuai dengan karakteristik pipeline Eropa yang didominasi pipeline laut utara. • ISAT merupakan standard data model yang dikembangkan oleh Amerika dan Canada dengan titik berat onshore pipeline, sesuai dengan karakter pipeline di USA dan Canada yang banyak di onshore. • PODS merupakan pengembangan labih lanjut dari ISAT yang dimotori oleh Gas Reserach Institute. • Selain tersebut diatas masih terdapat data model standard : o PPDM (Public Petroleum Data Model) yang dimotori oleh BJ Services company, yang lebih fokus kearah petroleum (well data & services, petroleum equipment, pipe & tubular). o POSC, lebih fokus kearah data standard aset yang lebih detail untuk engineering specification, khususnya untuk plant asset manajemen (dari manifold sampai dengan platform). o APDM (ArcGis Pipeline Data Model) yang dimotori oleh ESRI (Environmenta Sytetems Reserach
Institure Inc) selaku vendor software GIS yang terkemuka. Lebih fokus kearah geodatabase, sementara standard lain lebih kearah RDBMS data model. APDMlebih merupakan template dan bukan merupakan standard. Dari uraian diatas dan mempertimbangkan karakter seperti dalam tabel 2 serta pertimbangan bahwa mayoritas pipa PERTAMINA ada di darat termasuk mempertimbangkan populasi diantara standard lain (lihat gambar 3) maka untuk AM/FM-GIS transmisi gas PERTAMINA wilayah Jawa Bagian Barat dipilih standard data model PODS (saat ini dipakai PODS versi 3.2). Pemilihan Software GIS Salah satu hal yang penting dalam pembangunan AM/FM GIS adalah pemilihan platform software yang akan digunakan. Hal ini kembali kepada kebutuhan user jika perusahaan hanya menggunakan untuk jumlah data yang kecil dan bersifat penyimpanan tentunya berbeda jika perusahaan membutuhkan untuk data yang banyak, perlu analisa lanjut, berkemampuan web dan lain sebagainya. Untuk kasus ini TG PERTAMINA Jawa Bagian Barat mempunyai kriteria pemilihan software GIS sebagai berikut : 1. Berbasis RDBMS (Relational Database Management System. 2. Berkemampuan analisa lanjut (3D analyst, Spatial analyst, Network analyst dll) 3. Berkemampuan mengelola data-data survey hydrographic, bathymetry. 4. Mendukung PODS 5. Berkemampuan web, client server karena data akan didistribusikan via intranet ke stasiun-stasiun yang ratusan Km jaraknya. 6. Mempunyai organisasi yang kuat untuk dukungan pengembangan dan after sales service. 7. Banyak dipakai secara luas 8. Enterprise ready untuk pengembangan dimasa yang akan datang dan integrasi dengan aplikasi yang telah dimiliki. Dari kriteria-kriteria diatas maka untuk AM/FM GIS PERTAMINA Jawa Bagian Barat dipilih software ArcGIS versi 9.1 dari ESRI Inc dengan arsitektur seperti gambar 5. Untuk software database dipilih ORACLE karena PERTAMINA terlah memiliki lisensi sehingga untuk penambahan user biayanya lebih murah.
-3-
Kebutuhan Hardware Kebutuhan hardware dipertimbangkan jumlah dan jenis hardware yang telah dimiliki, beban yang akan diproses dan dana yang disediakan. Mengingat bahwa aplikasi ini menggunakan intranet perusahaan yang sudah tersedia maka komputer client tidak perlu pengadaannya, sehingga hanya server yang diadakan. Spesifikasi server adalah prosesor Intel P4 Xeon 3 Ghz, RAM 1 GB DDR EEC, 512 MB cache L2 dengan OS Windows 2003 server enterprise untuk 5 client plus hard drive external 200 GB, 7200 rpm, 8 Mb cache USB 2. Disain System Aplikasi AM/FM GIS dibagi menjadi 3 sub aplikasi yaitu : 1. Map search (GIS) Sub sistem ini merupakan sistem yang digunakan untuk memasukkan, memanggil, menyimpan, mengolah, menganalisa dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data spatial. Sumber sumber data spatial adalah peta digital, citra satelit, tabel – tabel koordinat hasil survey. 2. Data search Bagian yang memberikan tampilan informasi / data tekstual, tidak mengacu kepada koordinat bumi. 3. Data entry Modul untuk melakukan insert, update maupun delete data. Didalam tahap ini juga dilakukan customisasi PODS disesuaikan dengan kondisi lapangan serta kebutuhan user. Sejumlah 67 data tabel telah disesuaikan / di customisasi. PELAKSANAAN GIS
PEMBANGUNAN
AM/FM
Data gathering Tahap selannjutnya adalah pengumpulan data, karena salah satu tujuan AM/FM GIS ini adalah juga untuk migrasi dari data kertas (paper record) dan compact disc (CD) yang belum tersetruktur menjadi data yang sudah tersetruktur, mudah diakses, akurat dan terorganisir sehingga datanya menjadi lebih bernilai. Untuk melengkapi kebutuhan data yang tidak dapat diperoleh maka dilakukan survey lapangan. Survey dipergunakan untuk mendata kembali informasi, posisi, kondisi dan spesifikasi obyek yang diperlukan.
Peralatan survey antara lain GPS receiver tipe navigas GARMIN GPS 12 XL, notebook, kamera digital. Survey dan pemetaan obyek – obyek menggunakan datum WGS 84 sebagai bidang referensi. Pengolahan data Pengolahan data terdiri atas pengolahan data spatial, input data tesktual dan ipput data spatial. Data koordinat survey dijakan file excel (*.xls) sedangkan data data koordinat diplot oleh ArcGIS menjadi berbentuk titik. Melalui ArcGIS titik ini kemudian diolah menjadi bentuk garis yang kemudian ditambahkan data atributnya. Untuk melengkapi data guna maintenance ROW, analisa konsekuensi resiko, HSE maupun engineering maka perlu mengetahui posisi relatif pipa dan diperlukan data spatial dengan tingkat ketelitian peta skala 1:5000 sampai dengan 1:1500. Pengadaan peta tersebut biayanya mahal dan sebagai gantinya adalah citra satelit QUICKBIRD. Citra satelit dapat membrikan informasi spatial setara peta 1:5000 dengan ketelitian 0.6 meter per piksel. Pengolahan citra satelit mempunyai prosedur : Pengadaan citra satelit, pemasangan tugu benchmark, pengukuran ground control point, ortho rektifikasi, orthofoto dan editing serta kartografi. Untuk dasar penetapan batas akurasi lokasi citra satelit yang akan diproses maka dilakukan pengadaan peta topografi yaitu peta rupa bumi digital dari BAKOSURTANAL dengan skala 1:25,000 dengan akurasi ketinggian 12.5 meter, peta bathymetri, peta lingkungan pantai. Hasil pengolahan citra satelit QUICKBIRD dalam bentuk Digital Elevation Model (DEM) yang diproses melalui software ENVI 4.2 serta GLOBAL MAPPER untuk editing dan cropping. Survey Geopenetrating Radar (GPR) Kedalam pipa memiliki arti yang penting dalam pipeline, data tersebut berguna antara lain untuk keperluan simulasi hydraulic transient, analisa consequence of failure, penentuan risk contour serta kegiatan engineering. Data yang ada dari as built drawing banyak yang sudah tidak ditemukan, untuk mendapatkan posisi akhir pipa dan kedalaman dari atas permukaan tanah maka dilakukan survey memakai GPR. Pelaksanaan survey GPR dibagai atas : • Penetapan titik yang akan diukur • Akuisisi data lapangan • Pengolahan data dan interpretasi • Implementasi dan keluaran
-4-
Akuisisi data lapangan dengan pemancaran pulsa pendek gelombang EM frekuensi 150 – 500 Mhz. Pengolahan data GPR dibagi menjadi : • Proses koreksi geometri dan pre processing data GPR • Peredaman Noise • Migrasi dari domain waktu menjadi domain kedalaman Tahap Integrasi Setelah pelaksanaan akuisisi data lapangan serta data gathering dan tahap perancangan database, functional design disetujui maka dilakukan proses pemrograman dan pembangunan sistem berbasis web. Modul Map Search (GIS) berisi pemrograman untuk menampilkan peta dasar Jawa Bagian Barat beserta jalur survey pipeline Cirebon – Cilegon. Dalam modul ini disertakan juga penampilan data tekstual antara lain :Pipeline Facility, Inspection, Risk Assessment, Compressor, pipe route survey dan lain-lain. Modul Data Search dipergunakan untuk pencarian data – data tanpa melalui peta melainkan langsung ke obyek yang bersangkutan. Modul Data Entry dipergunakan untuk maintenance data tekstual dan digunakan langsung sebagat perangkat untuk insert, update dan delete data tekstual. Ketiga modul tersebut diintegrasikan menjadi satu kesatuan sistem. Beberapa Kendala Yang Dialami Selama pelaksanaan pembangunan AM/FM GIS ditemuai beberapa kendala antara lain : • Data dan gambar banyak yang sudah tidak ditemukan maupun sudah rusak. • Hilangnya patok benchmark yang telah terpasang rapi. • Dalam pembuatan DEM (Digital Elevation Model) dengan sumber peta rupa bumi BAKOSURTANAL skala 1:25,000 dijumpai kendala nilai ketinggian dalam bentuk teks yang memisahkan garis kontour dengan nilai ketinggian yang sama mengakibatkan garis kontour terputus. • Trauma dari masyarakan sekitar terhadap pekerjaan survey sehingga memerlukan pendekatan khusus. RENCANA PENGEMBANGAN Dari hasil evaluasi sementara ini untuk pengembangan kedepan aplikasi ini akan diintegrasikan dengan sistem SCADA dan aplikasi lain yang telah dimiliki sehingga menjadi Enterprise Asset Management yang akan digunakan kegiatan
harian operasi dan pemeliharaan pipeline maupun membantu pembuatan keputusan manajemen.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
Karakteristik pipeline terutama interstate pipeline sangat berkaitan erat dengan data spatial, sehingga untuk manajemen data text, CAD, spatial maupun multi media aplikasi berbasis GIS adalah tepat. PIM merupakan kegiatan yang bersifat kontinyu selama daur hidup aset (life cycle from conceptual until abndon) dan terus diupdate sehingga memerlukan perangkat manajemen data, AM/FM GIS sangat bermanfaat mendukung suksesnya PIM. Standard data model yang akan merelasikan data – data tekstual, spatial, CAD dan multi media yang sesuai dengan karakteristik transmisi gas Jawa Bagian Barat adalah PODS (Pipeline Open Data Standard). Agar efektif dan efisien maka pemilihan software dan hardware disesuaikan dengan kebutuhan industri dengan pertimbangan antara lain : jumlah data dan jenis yang dimanage, rencana pengembangan kedepan, tingkat analisa yang akan dilakukan, software dan hardware yang telah dimiliki serta dana yang disediakan. Untuk mendapatkan kualitas yang profesional disarankan vendor merupakan member PODS maupun perusahaan yang mempunyai afiliasi PODS, sehingga selalu mendapatkan perkembangan mutakhir atas versi PODS. Selain itu pengalaman menunjukkan selalu diperlukan customisasi atas database tabel PODS (pengalaman kami ada 67 customisasi yang dilakukan) sehingga diperlukan orang/organisasi yang memiliki kewenangan dalam customisasi.
DAFTAR REFERENSI 1. 2. 3.
4.
API 1160, “Managing System Integrity of Hazardous Liquid Pipelines” ASME B31-8-S,2001,”Managing System Integrity Of Gas Pipelines” BJ Services co, 2004, “ Well Operations Extended PPDM Data Model with Applied Case Study” 2004 PPDM conferece Calgary Eddy Prahasta,”Sistem Informasi Geografis Tools dan Plug-Ins” Informatika, Bandung 2004
-5-
7. 8. 9.
10. 11. 12.
13. 14.
Manual ArcGIS 9,”What is ArcGIS 9.1, Getting Started With ArcGIS, Geodatabase Workbook, Geoprocessing in ArcGIS ” Peter Veenstra, GITA Oil & Gas Conference, Texas 2004, “Status of The ArcGIS Pipeline Data Model (APDM)” Pipeline Research Council International (PRCI), February 2003,”Analysis of Pipeline Data Standard” PT Credent Technology, Handout Training Geomedia Proffesional, Jakarta Desember 2005 PT. Patra Nusa Data, Mei 2006, ”Laporan Akhir Pembangunan Sistem Informasi Geografis (AM/FM GIS) Untuk Mendukung Pipeline Integrity Management di Transmisi Gas PERTAMINA Jawa Bagian Barat” Research Systems, a KODAK company “ENVI 4.2 Use’s Guide” vo; 1-2 Ron Brush, Februari 2005,”A Vision for Pipeline Data Standard” Sony Parafina, Ionic Enterprise, ”Interoperability Standards and Applications” Proceeding GIS for Oil & Gas Industry 2002. Sydey Pereira Dos Santor et al,”A safe Approach In Implementing A GIS Solution” www.posccaesar.com, “POSC CAESAR An Overview”
Gambar 1 Pipeline Integrity Management (PIM)
RELIABILITY INTEGRITY
MANAGEM ENTSY STEM SISTEM MANAJEMEN
CONCEPT DESIGN
OPERATION FABRICATION CONSTRUCTION MAINTENANCE REPAIR INSTALATION MODIFICATION
ABANDONMENT /DISPOSAL
DATA MANAGEMENT, software PROCEDURE
Trained & competent staff Gambar 2a Perpektif dan Peranan AM/FM GIS
-6-
Gambar 2b Perpektif dan Peranan AM/FM GIS
-7-
Gambar 3 Persentase Pipeline Data Model di USA dan Canada, status 2005 (reff Ron Brush, President New Century Software Inc, A Vision for Pipeline Data standard)
Gambar 4 AM/FM GIS Transmisi Gas PERTAMINA Jawa Bagian Barat
Pipa & ROW SKG Tegalgede
-8-
Gambar 5Arsitektur AM/FM GIS
-9-
Tabel 1 Perkembangan AM/FM GIS
• •
• AF/FM • Early 70 – 80 • Managed facilities • Combining CAD and database • Used connected netwotk data model • Poor to analyze polygon • Departmental • Proprietary script and DBMS • Custom data model
- 10 -
AM/FM/GIS Early 90 – • • • • • • •
Managed Resources Combining CAD, data base, GIS, multimedia Used Topological Data Model Thematic Mapping Enterprise solution Open Programming, commercial RDBMS Standard data model (PODS (pipeline open data standard)or ISAT /Industry Spatial Analysis Techniques data model)) from GRI
Scope
Objective
Project
- 11 -
2)
ISAT Integrated Spatial Analysis Techniques ISAT Project 1994 by GTI (Gas technology Institure)
currently installed interstate gas transmission stationed or non stationed equipment (pump, compressor etc) currently installed interstate gas transmission encrouchments
Offshore pipeline route and geometry Seabed features Land pipelines & components
Repair Risk management
Repair
Construction Commisioning Purging Gassing up Tie in Preventive maintenance Condition monitoring (temp,press, flow etc) Internal & external inspection Cleaning Engineering analysis
SQL, Internet Data Exchange (IDX) format access (mdb) & XML Inline inspection interchange standard, ECDA IDX interchange standard
SQL
XML schema definition
Document Exchange spec
PODS
ArcGIS pipeline geodatabase object-relational data model system, developed by ESRI & M.J Harden
Spatial data management
neither EPISTLE core model & data library handles spatial data adopt---->ORACLE's spatial Cartridge (OSC)
Unified Modelling Language (UML), XML metadata interchange file EPISTLE (European Process Industries Standard for the exchange of product data Technical Liaison Executive), ISO 15926-4 (Industrial automation system & integrationIntegration of life cycle data for oil & gas production facilities)
SQL compliant data base, ORACLE, SQL server, Sybase, Informix ISAT 2
ISAT 2 plus capability handling operation and maintenance of the pipeline extend to desihn, construction, marketing and management function, offshore tables, ILI interchange data std (support NACE RP 0102-2002), support ECDA (NACE RP 0502 : CIS, DCVG, PCM, ACVG, GPS)
joint standard development with ASME, API, NACE, PPDM (Public Petroleum Data Model)
extend ISAT to include liquid & distribution facilities as well as interstate gas transmission, expand the facilities to include more detailed data especially compressor station, variety of pipeline inspection inld remote inspection, integrate cross functional and multi departmental inspection & field record risk assessment features, regulatory compliance, network tables for storing topologic data required for hydraulic modelling Geaographic features, ROW
speed up development & implementation, benefit for pipeline operator developing GIS
standard database structure fir the repository of ppeline data and location data help develop industry data standards that can be used by pipeline operators & vendors to reduce new development risk
3)
PODS Pipeline Open Data Standard GTI ISAT 2 Golder assocaites, Kinder morgan, Conoco, Chevron pipeline, Gulf interstate, Duke energy, Bass-Trigon, Eagle information mapping Inc, Geofields Inc, Duke energy, Quorum business solution, Baker Hughes, Tuboscope, GE PII, BP Pipeline NA etc
SQL compliant data base, ORACLE, SQL server, Sybase, Informix ISAT
Preventive maintenance Condition monitoring Internal & external inspection Cleaning Engineering analysis
Geotechnical survey
Design Geotechnical survey
Land features Land distribution lines Land pipeline routes / geometry
focuses on the following objects : currently installed interstate gas pipeline currently installed interstate gas transmission stationed or non stationed information
focuses on the following objects :
offshore flowlines, cable and related components offshhore manifold & protection strctures
manage regulatory inquiries, improve decision making process, increase quality & efficiency, exploit new tech avoid custom database design, share application & development cost, reduce cost data migrations
To use new and merging data standard to enable all pipeline data users to have easy
access to information for business, engineering and other purposes
Rosen Engineering (Germany), POSC/CAESAR (Norway) ANR, El Paso, Kern River Gas Transmission, Lone Star, Southern Gas, Tenneco, Trans Canada, Williams
Thales Geosolution, Andrew Palmer associates, Prism Tecnologies (UK) Battele Memorial Institute, ENRON,NGPL, Panhandle Eastern, M.J Harden associates
Format Reference Library
Related Activities
1)
ISPDM Industry Standar Pipeline Data Management European Commission IST (Information Society Technologies) Program 2001
Tabel 2 Perbandingan beberapa standard data model