FLORA DI HALAMAN SMP MUHAMMADIYAH 2 KALIBAWANG Septi Asri Lestari1); H.K.E.P. Moro2) ABSTRAK
Pembangunan gedung SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang mengkibatkan berkurangnya beberapa jenis tanaman yang berperan sebagai sumber belajar. Tanaman di halaman sekolah dapat dimanfaatkan (learning resources by utilization) untuk keperluan pembelajaran. Oleh sebab itu perlu segera disusun flora halaman sekolah agar sumber belajar tersebut efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar siswa. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi berupa foto tanaman. Identifikasi tanaman menggunakan Flora (CGGJ van Steenis, 1997). Jenis tumbuhan yang teridentifikasi dibuat kunci identifikasi, disusun diskripsinya, dan disajikan lokasi ditemukannya dalam peta. Flora di halaman SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang terdiri atas 15 jenis dari 11 suku, yakni Liliaceae, Polypodiaceae, Polytrichaceae, Arecaceae, Araceae, Lythraceae, Onagraceae, Asteraceae, Balsaminaceae,serta Crassulaceae.
Kata kunci : Flora, SMP Muh 2 Kalibawang 1) 2)
Guru IPA SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta Dosen Pend.Biologi FKIP Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
PENDAHULUAN Fasilitas sekolah atau fenomena yang berada di sekitar sekolah dapat menjadi sumber belajar siswa untuk lebih memahami berbagai mata ajar yang relevan baik dengan kurikulum maupun dengan kecakapan hidup (life skill). SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang yang berlokasi di Duwet, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo berada di lingkungan pedesaan tepatnya berada di kawasan pemukiman penduduk. Kondisi bangunan sekolah yang tidak terlalu luas, mengakibatkan beberapa penambahan bangunan, diantaranya mushola dan area parkir. Halaman sekolah yang dapat dijadikan sumber belajar yang relevan dengan beberapa mata pelajaran, menjadi berkurang luas dan fungsinya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu segera disusun flora yang ada di halaman SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang, agar jumlah dan jenisnya tidak ikut berkurang oleh adanya penambahan bangunan sekolah. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR 1. Definisi Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar memiliki fungsi meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan belajar. Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa 2. Jenis Sumber Belajar Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu: a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifa formal. b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan,diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk: (1) pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya (2) orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, Tokoh karier dan sebagainya; (3) bahan: buku,transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk Pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya; (4) alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio,televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis,REGION Volume 2. No. 4. Maret 2010 3 generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya; (5) pendekatan/metode/teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan,sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya; dan (6)
lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,kebun, pasar, toko,museum, kantor dan sebagainya. 3. Kriteria Sumber Belajar Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal; (2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan; (5) sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
TUJUAN PENELITIAN TUJUAN dari penelitian ini, yakni menyusun flora yang ada di halaman SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang, agar jumlah dan jenisnya tidak ikut berkurang oleh adanya penambahan bangunan sekolah. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Lokasi Penelitian berlangsung bulan Maret 2015, berlangsung di halaman SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang. Flora SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang diperoleh dengan wawancara terhadap penduduk sekitar sekolah dan penggambilan gambar berupa dokumentasi foto. B. Bahan Penelitian menggunakan potensi flora di halaman SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang serta buku Flora untuk Sekolah Indonesia,karangan Dr.C.G.G.J van Steenis sebagai acuan membuat kunci determinasi. C. Metode Penelitian Lingkungan yang di amati yakni halaman SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang. Data diambil dengan melakukan wawancara terhadap penduduk di sekitar sekolah, serta pengambilan gambara berupa dokumen foto. Pengamatan yang diamati meliputi, nama jenis dan manfaat dalam pembelajaran di sekolah PENGERTIAN SUMBER BELAJAR 1. Definisi Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar memiliki fungsi Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. a. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a).mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b). memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. b. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. c. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
(a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. d. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. e. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa 2. Jenis Sumber Belajar Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu: a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifa formal. b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan,diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk: (1) pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya (2) orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, Tokoh karier dan sebagainya; (3) bahan: buku,transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya; (4) alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio,televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis,REGION Volume 2. No. 4. Maret 2010 3 generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya; (5) pendekatan/metode/teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan,sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya; dan (6) lingkungan: halaman ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,kebun, pasar, toko,museum, kantor dan sebagainya. 3. Kriteria Sumber Belajar Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal; (2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan; (5) sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. HALAMAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR Halaman sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa baik tingkat SD, SMP sampai SMA. Pelajaran yang terkait dengan Lingkungan halaman sekolah adalah Mata Pelajaran IPA, baik Biologi, Fisika, Kimia dan IPA terpadu. Tanaman di halaman sekolah merupakan salah satu
satuan ekosistem halaman. Sehingga keberadaan tanaman akan terkait dengan pemahaman ilmu ekologi atau ilmu lingkungan. Disamping itu tanaman di halaman sekolah dapat dijadikan ruang terbuka hijau, yang mendukung kesehatan lingkungan sekolah. Fenomena ini juga dapat diambil dijadikan sebagai sumber belajar.
.
Gambar 1. Siswa sedang bermain di halaman SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang Halaman Sebagai Satuan Ekosistem Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi organisme dengan lingkungannya. Sedangkan Lingkungan hidup adalah Ilmu yang mempelajari hubungan mahluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungannya. Ekologi bekerja dalam satu kesatuan sistem, yang dikenal dengan ekosistem. Sistem adalah terdiri minimal dari dua komponen yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan kerja, misalnya adalah sistem peredaran darah, sistem tata surya. Dengan demikian ekosistem merupakan keseluruhan benda baik tumbuhan, hewan, organisme mikro, udara, air, mineral yang terdapat dalam suatu batasan ruang (Marten, 1984). Selanjutnya menurut Odum (1971) menyatakan bahwa semua unit-unit organisme (komunitas) di dalam suatu wilayah tertentu berinteraksi dengan lingkungan fisik sehingga terdapat arus energi yang mengendalikan secara jelas batasaan struktur trofik, diversitas, biotik dan siklus materi dengan membentuk sistem ekologis atau ekosistem. Unsurunsur yang terkait dengan halaman sekolah sebagai sumber belajar paling sedikit terdiri dari a) tanah, b) Tanaman, c) Air, d) binatang dan e) sinar matahari. B. FLORA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 KALIBAWANG Flora yang diperoleh di SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang, yaitu terdapat 15 jenis tanaman dari 11 suku, dan dapat disusun dalam bentuk kunci determinasi sebagai berikut: KUNCI DETERMINASI 1. a. Tumbuhan berbunga sejati.................................................................................2a b.Tumbuhan tidak berbunga sejati..........................................................................2b 2. a. Berkembangbiak dengan spora.............................................................................3a b. Tidak berkembang dengan spora......................................................................... 4a 3. a. Melekat diatas tanah.Tangkai daun dan poros daun berwarna hijau atau kuning jerami..................................................................................................................Pteris sp b. Tangkai daun dan poros daun selain hijau atau kuning jerami…………………………………….5 4. a. Terdapat sporofit dengan kapsul memanjang seperti tanduk....................Anthoceros sp b. Tidak terdapat sporofit........................................................................................5b 5. a. Berumpun. Palem tiada berbatang......................................... Chrysalidocarpus lutescens
b. Tidak berumpun. Bukan palem................................................................................7a 6. a. Herba menjalar.Daun berwarna hijau kekuningan..................…………Commelina nudiflora b.Herba tidak menjalar. Daun berwarna hijau.................... .......................Crinum asiaticum 7. a. Terdapat alat pembelit. Kebanyakan memanjat...........................................Syngonium sp b. Tidak terdapat alat pembelit. Tumbuhan tidak memanjat..............................................8a 8. a. Herba berdaging. Batang segi 4 tumpul. Warna daun hijau....................Kalanchoe pinata b. Herba berakar rimpang. Batang silidris menjalar di bawah tanah, jingga. Warna daun di tepi kuning….............................................................................................……Sanseviera sp 9. a. Perdu bercabang. Tinggi 2-4 m. Daun muda berwarna hijau atau merah muda...................................................................................................Cordyline fructicosa b. Herba . Tinggi selain 2-4 m. Daun muda selain berwarna hijau atau merah muda..............................................................................................................................10a 10. a. Tumbuhan dengan umbi . Daun dengan seludang bunga.....................Caladium bicolor b. Tumbuhan tidak dengan umbi. Daun tanpa seludang bunga...........Cuphea hyssopifolia 11. a. Herba tidak berair,mirip perdu. Bunga berwarna kuning..................Blumea balsamifera b. Herba berair. Bunga selain kuning...................................................Impatiens balsamina 12. a. Selain semak. Batang tidak silindris. Bunga berbilangan lebih dari 5...................... 13a b.Semak. Batang bulat silindris. Bunga berbilangan 5........................................Vinca rosea 13. a.Herba berdaging. Batang bercabang. Warna daun di tengah hijau, tepinya pucat.....13b b.Bergetah. Daun muda berwarna merah muda.............................................Philantus sp
1.Sanseviera trifasciata (Famili= Liliaceae)
DESKRIPSI Herba dengan akar rimpang horizontal, merah, kuning; 0,4-1,8 m tingginya. Daun 2-6 per tanaman, berbentuk garis, ke arah pangkal menyempit dan berbentuk talang, dengan ujung runcing, 5-175 kali 4-9 cm. Tandan bunga bertangkai panjang, pada ujung akar rimpang, panjang 40-85 cm. Berkas bunga : berbunga 5-10, dalam ketiak daun pelindung yang berupa selaput kering. Tangkai anak daun mm. Benang sari 6. Tangkai putik dengan kepala putik membulat dan rata. Januari, Februari, Mei, Agustus, November. Dari Afrika tropis, ditanam ; 1-1000 m. 2.Cordyline fruticosa A. Chev (Famili Liliaceae) DESKRIPSI Perdu bercabang; tinggi 2-4 m. Ranting dengan berkas daun rontok yang berbentuk cincin. Daun pada ujung ranting berjejal dengan susunan spiral; tangkai bentuk talang, helaian daun bentuk garis atau lanset, 2060 kali 1-13 cm, dengan pangkal yang berbentuk baji dan ujung runcing,
hijau atau merah atau lorek. Malai bunga di ketiak daun, bertangkai panjang, bercabang melebar, dengan daun pelindung yang besar pada pangkal cabnag. Anak daun pelindung pada pangkal bunga kecil. Daun tenda bunga 6, memanjang, panjang 1,3 cm, 3 yang luar pada bagaian separo bawah melekat erat dengan yang di di dalam, bagian yang teratas lepas dan melengkung kebelakng kembali. Benang sari 6 .Kepala putik pendek 3 taju. Buah buni berbentuk bola, merah mengkilat. Biji hitam mengkilat. Dari asia timur. Di kebun dan pagar, di kuburan 1-1900 m. 4.Chrysalidocarpus lutescens (Famili Arecaceae) DESKRIPSI Palem tiada berbatang. Daun berkelompok di atas rimpang yang besar dan panjang, tiada berduri tempel. Tangkai daun 1-1,5 m panjangnya; helaian daun panjangnya 3-8,5 m,; anak daun 25-100 kali 4,7 cm, dengan ujung lancip,; ibu tulang daun pada sisi bawah dengan sisik berbentuk garis, lemas, dan berpasangan. 4. Caladium bicolor (Famili Araceae) Deskripsi Herba atau perdu tidak berambut, menahun, kerapkali dengan umbi atau akar rimpang. Daun sangat berbeda bentuk,kadang-kadang selama berbunga tidak ada. Bunga berkumpul menjadi tongkol tidak bercabang, yang pangkalnya mempunyai daun pelindung (spatha, seludang). Bunga berjejal rapat pada sumbu tongkol, berkelamin 2 atau berkelamin 1 dan berumah 1, bunga jantan diatas bunga betina, kadnag-kadang terpisah oleh suatu ruang yang kosong atau suatu jalur bunga mandul. Bakal buah menumpang, beruang 1-banyak. Tangkai putik dan benangsari sangat berbeda. Buah buni, kadang pecah tidak beraturan. Biji 1 sampai banyak. 5. Syngonium sp (Famili Araceae) Deskripsi Herba dengan akar rimpang, tinggi 0,7-1,5 m. Batang bengkok, berdaun. Tangkai sari bentuk pita; kepala sari sedikit muncul di luar perigon. Bakal buah bentuk telur, berdaging, putih. Kepala putik berbentuk titik, atau noda, duduk, cokalt. Buah bualt telur terbalik, panjang lk 0,5 cm, berbiji 2. Tanaman hias, blasteran.
6. Cuphea hyssopifolia H.B.K ( Lythraceae) Deskripsi Perdu atau pohon kecil, tanpa akar napas, 2-8 m. daun tersebar, terkumpul rapat, dalam ujung ranting; helaian daun bentuk solet, pangkal yang runicng meningkat menjadi tangkai daun yang pendek, berdaging serupa kulit, 3-8
kali 1-2,5 cm. Bunga dalam tandan di ketiak, berkelamin 2. Tangkai sangat pendek. 7. Commelina nudiflora ( Famili Commelinaceae) Deskripsi Tumbuhan menjalar; tinggi 0,2-0,6 m. Helaian daun duduk, bulat telur, memanjang atau berbentuk lanset, dengan pangkal yang tidak sama sisi, 2,5-8 kali 1-2,5 cm. Biji bertonjolan bentuk jala. Terutama di daerah lembab atau becek; 1-2000 mg 3,Buah kotak
8. Crinum asiaticum (Famili Amarylidaceae) Deskripsi Tumbuh-tumbuhan mirip herba-mirip perdu, tegak, berbatang satu , sangat aromatis; 1-4 m tingginya. Batang makin ke atas berbulu panjang dan cukup rapat. Dia atas berbagai daerah umumnya tersebar disana-sini. Sering ditanam di halaman sebagai tanaman obat. Tumbuhtumbuhan yang amat berubah-ubah. 9. Blumea balsamifera (Famili Balsaminaceae) Deskripsi Tumbuh-tumbuhan mirip herba-mirip perdu, tegak, berbatang satu banyak, sangat aromatis; 1-4 m tingginya. Batang makin ke atas berbulu panjang dan cukup rapat.Diatas tanah berbagai daerah umumnya tersebar disana-sini. Sering ditanam di halaman sebagai tanaman obat. Tumbuh-tumbuhan yang amat berubah-ubah.
10. Impatiens balsmineceae (Famili Balsaminaceae) Deskripsi Batang tegak, tinggi 0,3-0,8 m. Daun lanset, sampai pangkal tangkai daun bergerigi tajam, runcing 6-15 kali 2-3 cm, bunga berkumpul 1-3, tangkai berbunga 1, tidak beruas. 2 daun kelopak samping, bentuk corong miring, berwarna, di dalam dengan noda kuning, sedikit di atas pangkal memanjang menjadi taji panjangnya 0,2-2 cm,daun mahkota 5, kelihatan seperti 3, merah, ungu, putih, berwarnni. 4 daun mahkota samping berbentuk jantung terbalik, panjang 2-2,5 cm, dua bersatu dengan kuku yang ke 5 lepas, ada juga yang tidak berkuku, jauh lebih pandek. Kepala sari bersatu menjadi tudung yang putih. Kepala putik 5. Buah bentuk telur elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal. Tanaman hias dari India.
11. Kalanchoe pinata (Famili Crassulaceae) Deskripsi Herba berdaging pada pangkalnya agak berkayu, tegak, tinggi 0,3-2 m. gundul. Batang segi 4 tumpul atau hampir membulat. Daun tunggal atau kelihatan seolah-olah berbilang 3 atau menyirip berdaun 5. Daun tajunya memanjang atau oval, dengan ujung yang tumpul, beringgit atau bringgit rapat. Bunga berbilangan atau kelipatan 4, pada malai yang tegak tidak rapat. Kelopak daun lekat, bulat silindris, melembung, taju pendek. Mahkota bentuk periuk atau lonceng, jelas menyempit di atas pangkal yang melebar. Benangsari , dua lingkaran. Tangkai putik panjang. Helaian sisik segi empat. Buah bumbung. Mei-desember. Kemungkinan dari Afrika. Tempat yang berbatu dan di bawah pagar. Juga dipelihara 1-1000 m. 12. Pteris sp (Famili Polypodiaceae) Deskripsi Paku tanah, 0,15-0,70 m. Akar rimpang tegak atau merayap, pendek dan beruas pendek. Daun gundul, tegak, menyirip, rangkap, kuat, tidak beruas dengan akar rimpang. Daun steril panjang 5-20 cm, di atas tangkai dari 5-20 cm. Daun fertil jelas berbeda dengan yang steril, panjang 20-40 cm, di atas tangkai yang panjangnya 10-20 cm, anak daun atau taju daun berbentuk garis, lebar 24mm, tepi rata, tetapi yang pada ujung bergerigi. Sori pada sisi bawah daun di atas urat daun yang berjalan sepanjang tepi, tertutup oleh tepi daun yang tipis seperti selaput dan menggulung. Ada bentuk antara anak daun fertil dan steril. Seluruh Jawa, 900 m. Hutan yang terang, dinding tanah. 13. Anthoceros sp (Famili Polythricaceae) Deskripsi Lumut yang tumbuh tegak dengan batang keras, ditutupi daun pada hampir setengah batangnya. Kapsul atau sporogonium yang belum matang ditutupi oleh kaliptra yang berwarna coklat-kuning-dan berambut. Tangkai kapsul berwarna merah. Kapsul yang sudah matang bersudut dan memiliki 4 sisi. Kapsul yang sudah mengeluarkan spora berwarna coklat kehitaman. Tersebar di daerah tropis, khususnya di tanah humuh lembab dan tanah mineral dekat air. Tumbuh hingga ketinggian 1400 dpl.
14. Vinca rosea (Famili Onagraceae) Deskripsi Semak. Batang dengan jaringan udara serupa kapas, panjang 0,5-2,5 m. Daun bertangkai bulat telur tebalik, atau memanjang, dengan ujung membulat, sering bertepi rata, 2-6,5 kali 1-3 cm. Daun penumpu kecil. Bunga diketiak, berdiri sendiri, bertangkai, segera rontok. Kelopak dengan 2 daun pelindung yang kecil. Daun mahkota bulat telur terbalik, berkuku pendek, dengan ujung yang melekuk ke dalam, lk 1,5 cm panjnagnya, putih atau kuning pucat, dengan pangkal yang lebih tua. Benangsari 8 atau 10. Tangkai
putik pendek; kepala putik bentuk gada. Di duga berasal dari Amerika. Dalam genangan air, sawah, rawa. 15. Philantus sp (Famili Crassulaceae) Deskripsi Herba berumur panjang, berdaging tebal, dan banyak cairan. Daun berhadapan, tunggal.Daun penumpu tidak ada. tepi daun berwarna hijau muda.Bunga beraturan, berkelamin 2. Flora-flora di atas dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya pelajaran IPA khususny materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, serta Klasifikasi Makhluk Hidup. Kekhasan manfaat yang lain yakni Jussieuae repens/tapak dara dimanfaatkan dalam pembelajaran IPA; Organ Reproduksi Tumbuhan yakni bagian benangsarinya. Kalanchoe pinata/cocor bebek dan Sanseviera sp, dimanfaatkan dalam pembelajaran Perkembangbiakan Vegetatif. Impatiens balsamifera/pacar air dimanfaatkan dalam pembelajaran IPA; materi Daya Hisap Daun. KESIMPULAN Flora di halaman SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang terdapat 15 jenis dari 11 suku yakni,
Liliaceae,Amarylidaceae, Polypodiaceae, Polytrichaceae, Arecaceae, Araceae, Lythraceae, Onagraceae, Asteraceae, Balsaminaceae,serta Crassulaceae,seluruhnya dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran khususnya pelajaran IPA. DAFTAR PUSTAKA C.G.G.J van Steenis, Dr. 1997. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Penerbit PT. Pradnya Paramita.Jakarta Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta Kormondy, E.J. 1976. Concept of Ecology.Second edition. Precentice-Hall, INC.,Englewood Cliffs, New Jersey. Pearce, D.W and Jeremy J. W. 1993. World without End, Economics, Environment and Sustainable Development. Oxford University Press. Rambo. T.A. 1991. Human ecology Research by social scientists on tropical agroecosystems. In An Introduction to Human ecology Research on Agricultural Systems in Southeast Asia. University of ThePhilippines at Los Banos, Philippines. Randal, Alan. 1981. Resource Economics. An Introduction Approach to Natural Resourceand Environmental Policy. Grid Publishing, Inc. Ohio.Salim, E. 1982. Pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup. Dalam Membangun Tanpa Merusak Lingkungan.Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia. p: 13-16. Soemarwoto, O. 1987. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit Djambatan. Soemarwoto, O. 1991. Analisis Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soerjani, M. 1991. Ekologi, Ekologi Manusia, Ekologi Terapan dan Ilmu Lingkungan. Lingkungan dan Pembangunan 11 (4) 255-261. Dr. Nandang Najmulmunir, Ir, MS. Dosen Fakultas Pertanian UNISMA – Bekasi REGION Volume 2. No. 4. Maret 2010 2 http//www//google.go id/-3 April 2015