FINANCIAL RATIO ANALYSIS FOR MEASURING FINANCIAL PERFORMANCE IN TELECOMMUNICATIONS IN INDONESIA (Studies in Two Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2011-2013) Hosniyatun1, Totok Sasongko2, M. Rifa’i3 Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Email:
[email protected]/
[email protected]
ABSTRACT The telecommunications company is one of the most dynamic companies. Along with the development of technology. A wide variety of telecommunication services products began to appear, where many companies competing for optimal performance.This study aims to identify, analyze and explain the financial performance at PT IndosatTbk and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, which is one of the State-Owned Enterprises (BUMN) in the field of telecommunications services.To obtain the necessary data, the authors use data collection techniques in the form of documentation. In this study, the type of data used are secondary data. Data obtained through a third party, in this case from the Indonesian stock exchange gallery in Brawijaya University. From the data it can be seen that: (1) The financial performance at PT IndosatTbk and PT Telkom Indonesia Tbk in 2011, 2012 and 2013 are generally good. (2) The financial performance at PT IndosatTbk and PT Telkom Indonesia Tbk have a pretty good change. (3) Although the level of liquidity in PT IndosatTbk and PT Telkom Indonesia Tbk seem low, it is not become a problem because the aspect ratio and the solvency ratio of the activity is in a good condition. Keywords: Financial Statement Analysis On Companies
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA (StudiPadaDua Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013) Hosniyatun1, Totok Sasongko2, M. Rifa’i3 Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Email:
[email protected]/
[email protected]
ABSTRAK Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yang paling dinamis.Seiring dengan perkembangan perubahan teknologi. Berbagai macam produk jasa telekomunikasi mulai bermunculan, dimana banyak perusahaan bersaing ketat untuk kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan dapat menjelaskan kinerja keuangan pada PT Indosat Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data skunder. Data yang diperoleh melalui pihak ke tiga, dalam hal ini yaitu diperoleh dari galeri bursa efek Indonesia universitas brawijaya.Dari data tersebut dapat diketahui bahwa: (1) kinerja keuangan pada PT Indosat Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 secara umum dapat dikatak baik.(2) kinerja keuangan pada PT Indosat Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami perubahan yang cukup baik. (3) meskipun tingkat likuiditas pada PT Indosat Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tampak rendah, namun hal ini tidak begitu dipermasalhkan karena pada aspek rasio solvabilitas dan rasio aktivitas dalam kondisi baik. Kata kunci : Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipat gandakan kekayaan pemiliknya. Untuk mendapatkan semua kebutuhan manusia , perusahaan akan membuat suatu produk atau jasa dan menjualnya kepada konsumen supaya perusahaan mendapatkan keuntungan atau laba yang merupakan tujuan utama didirikannya perusahaan. Bambang Riyanto (1978). Ada banyak metode untuk menganalisis laporan keuangan yang digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan. Salah satunya addalah analisis rasio, yang meliputi; rasio likuiditas, rasio solvabilitas/ leverage, dan rasio aktivitas. Kasmir (2008). Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yang paling dinamis. Berbagai macam produk jasa telekomunikasi mulai bermunculan, dimana banyak perusahaan yang bersaing ketat untuk kinerja yang optimal. Perusahaan-perusahaan tersebut juga saling bersaing ketat untuk dapat menguasai pasar. Dua diantara perusahaan telekomunikasi yang cukup besar di Indonesia adalah PT. Telekmunikasi Indonesia Tbk dan PT. Indosat Tbk. Perusahaan telekomunikasi dianggap sebagai pimpinan pasar di Indonesia yang tercatat di berbagai sumber yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). Dengan latar belakang di atas penulis akan mengangkat judul penelitian tentang “ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA (studi pada dua perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2013).
Pengertian Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku. Tujuan laporan keuangan Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Berikut adalah beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan: 1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), yang mana data tersebut di ambil dari data masa lalu 2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk pihak tertentu saja 3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbanganpertimbangan tertentu 4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian. Misalnya dalam suatu peristiwa yang tidak menguntungkan dihitung kerugiannya. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya Pengertian Analisis Laporan Keuangan Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah untuk dapat
mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini.
Metode Analisa
Pengertian Rasio Keuangan
1. RasioLikuiditas a. Current Ratio
Menurut James C Van Horne rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya Keterbatasan Rasio Keuangan Dalam praktiknya, walaupun rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan keguanaan yang cukup banyak bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, bukan berarti rasio keuangan yang sudah dibuat sudah menjamin 100% kondisi dan posisi keuangan yang sesungguhnya. J Fred Weston Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangn PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk dilihat dari tingkat likuiditasnya 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk dilihat dari tingkat solvabilitasnya 3. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk dilihat dari tingkat aktivitasnya
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
b. Quick Rasio 𝑞𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 − 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 c. Cash Ratio 𝑐𝑎𝑐ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 [𝑘𝑎𝑠 + 𝑏𝑎𝑛𝑘 + 𝑒𝑓𝑒𝑘 (𝑠𝑢𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎)] = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 2. Rasio solvabilitas a. Total debt to assets ratio 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
b. Total debt to equity ratio
3.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 Rasio aktivitas a. perputaran piutang (receivable turn over) 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 b. perputaran persediaan (inventory turn over) 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 c. perputaran aktiva (assets turn over)
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟 =
METODE PENELITIAN Berdasarkan judul dan tujuan penelitian, serta ditinjau dari tingkat penjelasan, maka penelitian ini termasuk metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Margono (2010).
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Gambaran Umum PT. Indosat Tbk
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Tabel 1. Rasio lancar PT Indosat Tbk Komponen 2011 2012 2013 lap. Keuangan Total aktiva 5.767.56 8.308.81 7.16 lancar 5 0 9.01 7 Total aktiva 17.364.9 19.228.7 23.3 tetap 83 89 46.0 56 Current ratio 0,332% 0,432% 0,32 0% Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Dilihat dari tabel diatas rasio lancar mengalami kenaikan tahun 2012, sedangkan pada tahun 2013. Dalam rasio ini menunjukkan perusahaan keadaan baik. James C. Van Horne (1997). Tabel 2. Rasio lancar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Kompone 2 2012 2013 n 0 lap.Keuan 1 gan 1 Total 21.258 27.973 33.075 aktiva lancar Total (49.970 25.698 27.846 aktivatetap ) Current 0,425% 1,088% 1,187% ratio Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Dari tabel di atas di ketahui bahwa rasio lancar pada perusahaan ini semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, dalam rasio ini perusahaan dalam keadaan baik. 𝑎. 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
PT. I ndosat Tbk didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohammad Said Tadjoedin, S.H. No. 55 tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia. Visi dan misi PT. Indosat Tbk Visi: 1) Mempertahankan pangsa pasar dominan, 2) Menyediakan jasa terbaik, baik dalam kualitas dan jangkauan produk jasa. Misi: 1) Menyediakan jasa terbaik pada konsumen, 2) Memberikan hasil terbaik kepada pemegang saham, 3) Mempertahankan dan meningkatkan citra terbaik perusahaan. Gambaran Umum Telekomunikasi Indonesia Tbk
Perhitungan Dan Hasil Analisa Analisi Rasio Likuiditas
PT.
Perusahaan didirikan berdasarkan akta notaris Imas Fatimah, S.H. No. 128 tanggal 24 September 1991. Visi dan misi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Visi: menjadi perusahaan yang ungul dalam penyelenggaraan Telecomunication, Information, Media, Edutainment Dan Services(TIMES) di kawasan regional. Misi: 1) Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif, 2) Menjadi model pengolahan koperasi terbaik di Indonesia.
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Tabel 3. Rasio cepat PT Indosat Tbk 𝑏. 𝑞𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Kompone 2011 2012 2013 n lap. Keuanga n Total 5.767.5 8.308.810 7.169.0 aktiva 65 17 lancar Total 17.364. 19.228.789 23.346. aktivateta 983 056 p Sediaan 75.890 52.556 36.004 Rasio 0,327% 0,841% 0,319% cepat Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Dapat dilihat bahwa perusahaan berusaha meningkatkan jumlah kas.Standar umum yang berlaku untuk quick ratio adalah 100%, jika dilihat dari tabel maka quick ratio ini masih dibawah rata-rata. Quick ratio terendah terjadi pada tahun 2013 karena jumlah persediaan dengan utang lancar relatif sama. Tabel 4. Rasio cepat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Komponen lap. 2011 2012 2013 Keuangan Total aktiva 21.258 27.973 33.075 lancar Total aktiva (49.970 25.698 27.846 tetap ) Quick ratio 0,410% 1,065% 1,169% Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Dari tabel diatas bahwa quick ratio perushaan selalu meningkat dari tahun ke tahun, hal ini disebakan aktiva lancarnya yang selalu meningkat.Dari tabel diatas juga juga dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaa sehat.
𝑐. 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑘𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 = 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Tabel 5. Rasio kas PT Indosat Tbk Komponen lap. Keuangan Total aktiva lancar Total utang lancar Kas
2011
2012
2013
5.767.5 65
8.308.8 10
7.169.01 7
17.364. 19.228. 23.346.0 983 789 56 2.224.2 3.917.2 2.233.53 06 36 2 Cash ratio 0,128% 0,203% 0,099% Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Pada tahun 2013 pinjaman yang harus segera dibayar meningkat disbanding tahuntahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan penerimaan dana yang cukup tinggi dari tabungan. Dilihat dari perbandingan jumlah aktiva lancar dengan utang lancar yang harus segera dibayar maka keadaan perusahaan sebenarnya pada keadaan sulit atau tidak likuid karena jumlah aktiva lancar yang demikian tidak mampu menutupi kewajiban yang akan jatuh tempo. Tabel 6. Rasio kas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Konen lap. 2011 2012 2013 Keuangan Total 21.258 27.973 33.075 aktiva lancer Total utang (49.970) 25.698 27.846 lancer Kas 9.634 13.118 14.696 Cash ratio 0,192% 0,510% 0,527% Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Pada tahun 2013 pinjaman yang harus segera dibayar meningkat dibanding tahuntahun sebelumnya.Hal ini dikarenakan penerimaan dana/kas yang cukup tinggi dari tabungan. Dilihat dari perbandingan jumlah aktiva lancar dengan utang lancar yang harus
segera dibayar, maka keadaan perusahaan sebenarnya pada keadaan yang sulit atau tidak likuid karena jumlah aktiva lancar yang demikian tidak mampu menutupi kewajiban yang akan segera jatuh tempo . Analisis Rasio Solvabilitas/Leverage 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 Tabel 7. Rasio utang terhadap aktiva PT Indosat Tbk Kompone 2011 2012 2013 n lap. Keuanga n Total 53.233. 55.225.0 54.520.8 aktiva 012 61 91 Total 15.532. 16.509.3 17.503.0 utang 031 04 03 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 0,855% 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 0,298% 0,321% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Dari tabel diatas rasio utang dengan total aktiva pada posisi baik. Warsono (2003). Tabel 8. Rasio utang terhadap aktiva PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Komponen lap. 2011 Keuangan Total utang 9494 Total aktiva 103.054
2012
2013
2057 2518 111.36 127.95 9 1 0,092% total debt to assets ratio 0,018 0,019 % % Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Rasio utang dengan total aktiva yang paling rendah pada tahun 2012, sedangkan paling tinggi tahun 2011. Melihat tingkat penurunan dari tahun 2011 hingga 2013 rasio ini dalam keadaan kurang baik.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖/𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 Tabel 9. Rasio utang terhadap modal PT Indosat Tbk Komponen lap. 2011 2012 2013 Keuangan Total equitas 18.96 19.39 16.577. 9.100 5.384 598 Total utang 15.53 16.50 17.503. 2.031 9.304 003 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 0,818% 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 0,851% 1,059% Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Dilihat dari tabel diatas bahwa rasio utang terhadap ekuitas semakin tinggi, akan tetapi semakin kecilnya rasio ini menunjukkan bahwa semakin rendah risiko yang akan dihadapi perusahaan. Karena terhindar dari membayar bunga kepada kreditur akibat dari jumlah pinjaman jangka panjang. Tabel 10. Rasio utang terhadap modal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Komponen lap. 2011 2012 2013 Keuangan Total equitas 60.981 66.918 77.42 4 Total utang 9494 2057 2518 0,155 total debt to equity ratio 0,030% 0,032 % % Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Semakin tinggi rasio ini semakin menunjukkan semakin besar risiko yang yang harus dihadapi karena harus membayar bunga kepada kreditur dari jumlah pinjaman jangka panjang. Harmono (2009).
Analisis Rasio Aktivitas 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 Tabel 11. Perputaran piutang PT Indosat Tbk Komponen 2011 2012 2013 lap. Keuangan Penjualan 7.547.4 8.905.73 9.956. 07 6 533 Piutang 1.505.8 2.361.16 2.284. 53 0 633 5 kali 3,8 kali 4,4 perputaran piutang kali Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Jika rata-rata industri untuk perputaran piutang adalah 5 kali, maka untuk tahun 2012 dan tahun 2013 dapat dikatakan penagihan piutang yang dilakukan manajemen dapat dianggap tidak berhasil, namun untuk tahun 2011 dianggap berhasil karena berada pada angka rata-rata industri. Tabel 12. Perputaran piutang PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Komponen lap. 2011 2012 2013 Keuangan Penjualan 16.372 16.8 19.3 03 32 Piutang 5.250 5.40 6.42 9 1 3,1 3 perputaran piutang 3,2 kali kali kali Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Jika rata-rata industri untuk perputaran piutang adalah 3 kali. Maka untuk tahun 2013 dapat dikatakan penagihan piutang yang dilakukan manajemen dapat dianggap tidak berhasil, namun untuk tahun 2011 dan tahun 2012 dianggap berhasil karena melebihi rata-rata industri. 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Tabel 13. Perputaran persediaan PT Indosat Tbk Komponen 2011 2012 2013 lap. Keuangan Penjualan 7.547.4 8.905.73 9.956. 07 6 533 Sediaan 75.556 52.556 36.004 100 167 kali 278 perputaran sediaan kali kali 0,27 0,47 0,76 hari hari hari Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Perputaran sediaan dalam hari dari rata-rata industri dapat dicari 365/100 adalah 3,65 atau sama dengan 4 hari, ini berarti terdapat kecepatan perubahan sediaan menjadi piutang 1 hari. Evan Matt (2000). Tabel 14. Perputaran persediaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Komponen 2011 2012 2013 lap. Keuangan Penjualan 16.372 16.803 19.33 2 Sediaan 758 579 509 38 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 22 kali 29 kali kali 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 0,05 0,08 hari 0,10 hari hari Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Perputaran sediaan dalam hari dari rata-rata industri dapat dicari 365/20 adalah 18,2 atau sama dengan 19 hari, ini berarti terdapat kecepatan perubahan sediaan menjadi piutang 1 hari. Marsuki (2010). 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 Tabel 15. Perputaran aktiva PT Indosat Tbk Komponen 2011 2012 2013 lap. Keuangan Penjualan 7.547 8.905.76 9.956.53 .407 3 3 Total aktiva 53.23 55.225.0 54.520.8 3.012 61 91 0,17 kali 0,19 kali 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 0,15 kali 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Kondisi perusahaan sangat menggembirakan karena terjadi kenaikan dari tahun ke tahun.Kemudian jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk perputaran aktiva yaitu 2 kali.Akan tetapi meskipun perputaran aktiva terus meningkat perusahaan diharapkan meningkatkan lagi penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva yang kurang produktif. Tabel 16. Perputaran aktiva PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Komponenlap. 2011 2012 2013 Keuangan Penjualan 16.37 16.803 19.33 2 2 Total aktiva 103.0 111.36 127.9 54 9 51 0,16 0,15 1,6 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 kali kali kali Sumber : Data Skunder Diolah 2015 Kondisi perusahaan sangat menggembirakan dikarenakan terjadi penurunan dari tahun 2011 ke tahun 2012, akan tetapi terjadi peningkatan yang besar pada tahun 2013. Kemudian jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk perputaran aktiva yaitu 2 kali, berarti perusahaan sudah mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki. 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 =
Rasio Lancar Rasio yang paling umum dilakukan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan adalah rasio lancar/current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Besarnya hasil hasil perhitungan rasio lancar menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang dijamin dengan aktiva lancar. Ini berarti semakin besar rasio lancar, maka likuiditas perusahaan semakin tinggi. Wibisono , Dermawan (2011). Tabel 17. Rasio lancar Perusahaa 2011 2012 2013 n Pt Indosat 0,332% 0,432% 0,320% Tbk Pt Telkom 0,425% 1,088% 1,187% Tbk Sumber : Data Skunder Diolah 2015 1. Pt Indosat Tbk Penurunan ini disebankan oleh aktiva lancarnya menurun sedangkan aktiva tetapnya terus bertambah. Karena aktiva lancarnya terus bertambah meskipun mengalami penurunan ditahun 2013. Pada rasio ini perusahaan dikatakan baik karena peningkatan dari tahun ke tahun, akan tetapi meskipun terjadi peningkatan angka peningkatan tersebut masih dibawah 1,00 yang artinya perusahaan belum bisa dikatatan baik secara teori. Oleh sebab itu, maka perusahaan harus menjual sebagian aktiva tetapnya yang kurang produktif untuk menyeimbangkan atau untuk menjaga kelancaran aktiva lancarnya. 2. Pt Telekomunikasi Indonesia Tbk Pada rasio ini Pt Telekomunikasi Indonesia Tbk dapat dikatakan baik, namun perusahaan harus tetap menjaga aktiva lancar dan aktiva tetapnnya seimbang. Karena apabila anatara aktiva lancar dengan aktiva tetap tidak seimbang maka akan berpengaruh terhadap kelancaran jalannya perusahaan.
Rasio Cepat Rasio cepat adalah perbandingan antara (aktiva lancar-persediaan) dengan hutang lancar. Tabel 18. Rasio cepat Perusahaan 2011 2012 2013 Pt Indosat 0,327% 0,841% 0,319 Tbk % Pt Telkom 0,410% 1,065% 1,169 Tbk % Sumber :Data Skunder Diolah 2015 1. PT. Indosat Tbk penurunan ini disebabkan oleh aktiva lancarnya menurun sedangkan aktiva tetap dan persediaannya semakin meningkat.dalam hal ini rasio cepat lebih tinggi sedang rasio lancarnya rendah. Hal ini menunjukkan adanya investasi yang rendah dalam persediaan. 1. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Peningkatan ini disebabkan oleh aktiva lancar dan aktiva tetapnya meningkat sedangkan persediaannya mengalami penurunan. Dalam hal ini rasio lancarnya lebih tinggi sedang rasio cepatnya rendah. Hal ini dapat menunjukkan adanya investasi yang rendah dalam persediaan. Rasio Kas Rasio ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Munawir (2007). Tabel 19. Rasio kas Perusahaan 2011
2012
2013
Pt Indosat 0,128% 0,203& 0,099% Tbk Pt Telkom 0,192% 0,510% 0,527% Tbk Sumber : Data Skunder Diolah 2015
1. PT. Indosat Tbk Penurunan ini disebabkan oleh kas dan aktiva lancarnya menurun sedangkan utang lancarnya semakin bertambah. Dalam rasio ini perusahaan belum bisa dikatakan mampu dalam membayar utang-utang jangka pendeknya. 2. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Dalam rasio ini PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dapat dikatakan baik namun belum mampu untuk memenuhi utang-utang pendeknya karena meskipun terjadi peningkatan dalam rasio ini namun angka rasio masih dibawah 1,00. Rasio Utang Terhadap Total Aktiva Rasio ini merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Tabel 20. Rasio utang terhadap total aktiva Perusahaan 2011 2012 2013 Pt Indosat 0,855% 0,298% 0,321% Tbk Pt Telkom 0,092% 0,018% 0,019% Tbk Sumber : Data Skunder Diolah 2015 1. PT. Indosat Tbk Dalam rasio ini perusahaan banyak dibiayai oleh utang. 2. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk . Dalam rasio ini perusahaan sedikit yang dibiayai oleh utang. Rasio Utang Terhadap Modal Rasio ini menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan margin of protection atau tingkat keamanan yang dimiki kreditur.
2. Tabel 21.Rasio utang terhadap modal Perusahaan 2011 2012 2013 PT. 0,818% 0,851% 1,059% Indosat Tbk PT. 0,155% 0,030% 0,032% Telkom Tbk Sumber : Data Skunder Diolah 2015 1.PT. Indosat Tbk Dalam rasio ini berarti aktiva perusahaan banyak dibiayai oleh modal pinjaman.Oleh sebab itu perusahaan harus tetap menjaga ke stabilan dan kondisi perusahaan. 2. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Dalam rasio ini aktiva perusahaan lebih banyak yang dibiayai oleh modal meskipun tingkat rasio mengalami kenaikan, karena angka rasio sangat kecil. Perputaran Piutang Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan pitang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dlam piutang ini berputar dalam satu periode. Tabel 22. Perputaran piutang Perusahaan 2011 Pt Indosat Tbk 5 kali
2012 3,8 kali
2013 4,4 kali 3 kali
Pt Telkom 3,2, 3,1, Tbk kali kali Sumber : Data Skunder Diolah 2015 1. PT. Indosat Tbk Dalam rasio ini menunjukkan bahwa hasil rasio yang semakin tinggi membuktikan bahwa modal modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah yang artinya kondisi ini semakin baik bagi perusahaan.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Dalam rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin besar dan kondisi ini tidak baik bagi perusahaan.
Perputaran Persediaan Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan ini berputar dalam satu periode apabila perputaran sediaan semakin tinggi, menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likwid persediaan semakin baik. Tabel 23. Perputaran persediaan Perusahaan 2011 2012 2013 Pt Indosat 100 167 kali/ 278 Tbk kali/ 0,47 hari kali/0,76 0,27 hari hari Pt Telkom 22 29 kali/ 38 kali/ Tbk kali/ 0,08 hari 0,10 hari 0,05 hari Sumber : Data Skunder Diolah 2015 1. PT. Indosat Tbk Dalam rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah bekerja secara efisien dan likwid persediaan semain baik. 2. PT. Telekounikasi Indonesia Tbk Dalam rasio ini perusahaan menunjukkan bahwa PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk bekerja secara efisien dan likwid persediaan semakin baik, meskipun tingkat rasio lebih tinggi dari pada Pt Indosat Tbk. Perputaran Aktiva Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari
tiap rupiah aktiva. Donny Rahardian Habibie (2007). Tabel 24. Peputaran aktiva Perusahaan 2011 2012 2013 Pt Indosat 0,15 0,17 0,19 kali Tbk kali kali Pt Telkom 0,16 0,15 0,16 kali Tbk kali kali Sumber : Data Skunder Diolah 2015 1. PT.Indosat Tbk Dalam rasio ini besarnya rasio menunjukkan bahwa tingkat kecepatan seluruh aktiva perusahaan menjadi kas atau piutang, dalam besarnya rasio ini maka perusahaan semakin efektif perusahaan dalam mendayagunakan seluruh aktiva yang dimiliki oleh PT. Indosat Tbk. 2. PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk Dalam rasio ini besarnya rasio pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk menunjukkan bahwa tingkat kecepatan seluruh aktiva perusahaan menjadi kas atau piutang.Dalam besarnya rasio ini pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk semakin efektif dalam mendayagunakan seluruh aktiva yang dimiliki. KESIMPULAN DAN SARAN kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan analisis pada bab 4 maka dapat dibuat beberapa kesimpulan mengenai kinerja keuangan PT. Indosat Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 1. Dilihat dari sudut rasio likuiditas, secara umum kondisi rasio likuiditas PT. Indosat Tbk maupun PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dapat dikatakan kurang baik, meskipun terjadi peningkatan pada angka rasio. Hal ini dikarenakan rasio likuiditas pada tahun 2011, tahun 2012, dan tahun 2013 menunjukkan rasio yang sangat rendah. Pada tahun 2011 sampai
tahun 2013 rasio likuiditas pada aspek current ratio dan kas rasio berada di angka kurang dari 1% yang artinya tiaptiap Rp.1,00 hutang lancar hanya dijamin oleh kurang dari Rp. 0,01 harta lancar. 2. Dari sudut rasio solvabilitas/leverage, kondisi keuangan perusahaan menunjukkan kinerja keuangan yang baik, hanya saja pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk pada aspek total debt to assets ratio kurang baik. Berarti kemampuan permodalan perusahaan untuk menutupi penurunan aktiva akibat kerugian dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan pinjaman semakin meningkat. 3. Dari sudut rasio aktivitas, kondisi keuangan perusahaan menunjukkan kinerja keuangan yang baik dari tahun 2011 hingga tahun 2013 pada aspek perputaran piutang, dan perputaran sediaan. Sedangkan pada aspek perputaran aktiva berada pada posisi kurang baik meskipun terjadi peningkatan pada angka rasionya. 4. Secara umum kinerja keuangan PT. Indosat Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dari tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013 mengalami peningkatan, yang berarti perusahaan sudah memiliki kinerja keuangan yang baik karena rasio keuangan perusahaan yang ditunjukkan secara umum meningkat. Namun persentase rasio-rasio tersebut tergolong relatif sangat rendah khususnya pada rasio likuiditas. Saran 1. Mengingat rasio likuiditas pada PT. Indosat Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang relatif rendah, maka PT. Indosat Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk perlu mengupayakan untuk meningkatkan likuiditasnya. Adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan rasio likuiditas ini dapat
dilakukan dengan cara menjual aktiva tetap untuk menambah aktiva lancar serta menambah hutang jangka panjang untuk menambah aktiva lancar. 2. Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang mengalami minus pada utang lancarnya. Untuk itu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk perlu menjual sebagian aktiva lancarnya untuk mengimbangi utang lancarnya. 3. Pada rasio solvabilitas/leverage meskipun sudah dalam kondisi baik namun daharapkan harus tetap menjaga kelancaran aktiva agar tetap stabil sehingga dalam membiayai usahanya tidak banyak yang dibiayai oleh utang melainkan modal sendiri. 4. Pada dasarnya rasio aktivitas sudah efisien dan likuid namun peusahaan harus tetap memperhatikan kas dan persediaannya agar perusahaan semakin efsien dan likuid. DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto. 1978. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, yayasan badan Penerbit gadjah mada, Yogyakarta. Donny Rahardian Habibie. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio Pada PT BTN (Persero) CabangMedan. Jurnal USU Reporsity c 2009 Evans, Matt H. 2000. Excellencein Financial Management: Evaluating Financial Performance. www.wiley.com. Harmono, 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta. Bumi Aksara. James C. Van Horne. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, edisi kesembilan. Penerbit Salemba Empat. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: RinekaCipta.
Marsuki, 2010. Jakarta. Analisa Kritis Laporan Keuangan Bank Sentral. Mitrawacana media. Munawir, S.2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Liberty Yogyakarta. Warsono, 2003, Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi 3, jilid 1. Malang. Bayumedia Publishing. Wibisono, Dermawan, 2011. Manajemen Kinerja Koperasi Dan Organisasi. Erlangga.