Financial Performance (2) Modul ke:
Fakultas
Pascasarjana Program Studi
Magister Teknik Industri www.mercubuana.ac.id
• • • • •
Liquidiity Ratio Solvability Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Market Ratio
Dr. Sawarni Hasibuan
Analisis Laporan Keuangan • Laporan keuangan: – Neraca – Laba Rugi – Laporan Arus Kas • melalui data keuangan di atas, investor dapat melakukan analisis dan meneropong prospek masingmasing perusahaan dengan lebih jelas.
Variabel Pembanding 1. Rasio rata-rata industri sejenis 2. Rasio berdasarkan standar yang telah ditentukan sebelumnya 3. Rasio historis 4. Rasio berdasarkan perusahaan market leader atau kompetitor tertentu.
Kelompok Analisis 1. Financial Ratio: rasio berdasarkan pada laporan neraca (balance sheet) a. Rasio Likuiditas (liquidity ratio) b. Rasio Solvabilitas (Solvability ratio)
Contoh Neraca Keuangan (x1000) AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar -Kas -Surat Berharga -Piutang -Persediaan = barang jadi = barang dlm proses = bahan
Kewajiban Lancar 183,000 76,000 313.100 68,700 234,300 135,300 438,300
-Beban dibayar dimuka TOTAL AKTIVA LANCAR
(-) akumulasi penyusutan TOTAL ASET TETAP
608,700
Kewajiban jangka panjang 41,500 580,600 1,643,000 2,223,600 1,010,700
1,212,900 1,254,400
Kewajiban jangka panjang
2,280,600
204,400
Modal -Saham -Laba ditahan TOTAL MODAL
TOTAL AKTIVA
553,000 35,700 20,000
438,300 15,800 1,026,200
Aset Tetap -Tanah -Bangunan -Mesin & peralatan
-Hutang usaha -Estimasi hutang pajak -Kewajiban jk panjang yg akan jatuh tempo TOTAL KEWAJIBAN LANCAR
TOTAL PASIVA
528,000 939,500 1,467,500 2,280,600
Kelompok Analisis 2. Financial Operation Ratio: rasio berdasarkan pada laporan R/L (income statement) a. Rasio Aktivitas (activity ratio) b. Rasio Profitabilitas (profitability ratio) atau rasio rentabilitas c. Rasio Pasar (market ratio)
CONTOH LAPORAN KEUANGAN Sales HPP
: 3.840.000.000 : 2.880.000.000
Laba kotor Biaya Operasional
: :
Laba Operasi Depresiasi
: 608.000.000 : 8.000.000
EBIT Interest
: :
600.000.000 150.000.000
EBT Tax (10 %)
: :
450.000.000 45.000.000
EAT
:
405.000.000
960.000.000 352.000.000
Rasio Likuiditas • Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek (kurang dari 1 tahun) • Metode: 1. Current ratio 2. Acid test (Quick) ratio 3. Capital working turn over
Current Ratio (CR) Perbandingan antara current assets (aktiva lancar) dengan current liabilities (hutang lancar) Rumus : CR = CA/CL Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur. Nilai CR yang baik > 1 Rasio lancar yang tinggi tidak akan bermanfaat bila terdapat persediaan yang banyak dan tidak dapat dicairkan dalam waktu singkat
Acid Test (QUICK) Ratio Perbandingan antara aktiva lancar (diluar persediaan) dengan hutang lancar. Beberapa ahli menyebutkan aktiva lancar hanya terdiri dari kas dan surat berharga. Rumus:
(CA − Inventory) ATR = CL Nilai ATR yang baik > 1 Namun bagaimana jika ATC besar sekali, baikkah??
No Credit Internal Ini menunjukkan jumlah hari yang dapat dicover oleh likuiditas yang tersedia untuk membiayai modal kerja. (Aktiva Lancar-Kewajiban lancar) NCI = Biaya operasi harian Biaya operasi harian = Sales-(EBT + Depr.) 365 Satuan NCI adalah hari
Contoh Soal 3.840.000.000 − (450.000.000 + 8.000.000) BOH = 365 338.200.000 BOH = 365 BOH = 9.265.753
1.026.200.000 − 608.700.000 NCI = 9.265.753 417.500.000 NCI = = 45hari 9.265.753 Bagaimana pendapat Anda, baik atau jelekkah NCI >> 45 hari ?
Capital Working Turn Over Penilaian dapat mempertimbangkan: 1. Rasio aktiva lancar dengan total aktiva 2. Rasio hutang lancar dengan total hutang 3. Rasio total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata (modal awal dan akhir dibagi dua)
Rasio Solvabilitas Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya Macam-macam rasio solvabilitas adalah: 1. Rasio total hutang terhadap total aset 2. Rasio hutang terhadap modal 3. Times interest Earned
Rasio Solvabilitas – Debt Ratio • Rasio total hutang terhadap total aset (RHTA) RHTA = Total Kewajiban/Total Aktiva • Digunakan untuk menghitung seberapa besar porsi dana disediakan oleh kreditur untuk investasi aset • Jika RHTA adalah 0,66 artinya setiap Rp 0,66 hutang dijamin oleh Rp 1 aset
Solvabilitas - Debt-to-Equity Ratio
(DER) • Debt-to-Equity Ratio : Jumlah rupiah yang dipinjam untuk investasi ekuitas • Rasio ini sering disebut dengan rasio leverage • DER dianggap tinggi jika di atas 100% • DER yang tinggi menunjukkan risiko perusahaan yang tinggi karena dominannya sumber dana dari unsur utang
Debt-to-Equity Ratio =
Total Liabilities Total Equity
Rasio Solvabilitas - TIE • Rasio Times Interest Earned TIE = EBIT/beban bunga EBIT = laba + biaya pajak + beban bunga • Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar beban tetap bunga dengan laba sebelum pajak. • Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman. Rasio yang rendah memerlukan perhatian manajemen • Satuan TIE adalah kali (times). TIE 2 kali dianggap sangat rendah, TIE 3 kali dianggap rendah • Rasio ini menurut Wild dkk. bukan rasio yang efektif melihat hubungan laba dengan beban tetap.
Rasio Aktivitas • •
Adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada kegiatan tertentu Ada 4 macam rasio aktivitas: 1. 2. 3. 4.
Rata-rata umur piutang Rata-rata umur persediaan Perputaran aktiva tetap Perputaran total aktiva
Rasio Aktivitas -Turn Over Receivable (Umur Piutang) Rata-rata umur piutang adalah rasio untuk melihat berapa lama (hari) yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas) Rata umur piutang dapat diketahui setelah dilakukan perhitungan terhadap perputaran piutang (TOR) Perbandingan penjualan dengan rata-rata piutang. Rumus: TOR = Tot Sales/Average Receivable Average Receivable merupakan piutang awal tahun ditambah akhir tahun dibagi dua.
Rasio Aktivitas – Umur Piutang Dari TOR dapat pula diketahui umur piutang (Account Receivable/RA) Rumus : AR = 360 / TOR Dimana, • Jika umur piutang 96,8 hari berarti diperlukan waktu 96,8 hari dari piutang menjadi kas. • TOR tinggi akan berakibat AR rendah • Nilai TOR idealnya tinggi dan AR rendah (<30 hr) • Angka penjualan sebaiknya penjualan kredit • Bagaimana jika TOR > NCI dan TOR < NCI ??
Rasio Aktivitas –Merchandise Turn Over
(Umur Persediaan ) Membandingkan harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Tujuannya untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjual produk maupun untuk melihat berapa lama dana tertanam dalam bentuk persediaan (merubah persediaan menjadi penjualan). Untuk mendapatkan Account Inventory (Umur Persediaan) maka dihitung perputaran persediaan (MTO) Rumus : MTO = HPPenjualan/persediaan rata-rata
Persediaan_ Awal+ Persediaan_ Akhir = 2 Semakin besar nilai MTO maka semakin baik. Penilaian dilakukan dengan industri sejenis maupun data historis. Persediaan rata-rata
Rasio Aktivitas – Umur Persediaan Umur persediaan (Account Inventrory) dapat dihitung dengan rumus : AI = 360 hari/MTO Umur persediaan 91,25 hari berarti diperlukan waktu 91,25 hari dari persediaan menjadi penjualan. Semakin kecil nilai umur persediaan (AI) maka semakin baik, namun jika terlalu kecil dibanding leadtime maka akan menimbulkan bad stock
Rasio Aktivitas – Perputaran Aktiva Tetap • aktiva tetap adalah rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan • Perputaran aktiva tetap = Sales/aktiva tetap rata-rata • Aktiva tetap rata-rata = (AT awal + AT akhir)/2 • Perputaran Aktiva tetap 5,1 kali dalam setahun berarti aktiva tetap menghasilkan penjualan 5 x.
Rasio Aktivitas – Perputaran Total Aktiva • Total aktiva adalah rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yang dimiliki • Perputaran total aktiva = Sales/TA rata-rata • Total Aktiva rata-rata = (TA awal + TA akhir)/2 • Perputaran total Aktiva 1,3 kali dalam setahun berarti aktiva menghasilkan penjualan 1,3 x.
Rasio Profitabilitas •
•
Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Ada 3 jenis rasio: 1. Net Profit Margin 2. Return on total Asset 3. Return on Equity
Rasio Profitabilitas – Net PM •
•
•
Net Profit Margin adalah rasio utk menghitung seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pd tingkat penjualan tertentu Net PM = laba bersih/penjualan Net PM 0,049 atau 4,9% artinya dari setiap Rp 1 penjualan perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,049. atau laba perusahaan adalah 4,9% dari penjualan
Ratio Profitabilitas – Net PM • Net PM yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan yang tinggi menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu • Net PM yang rendah cenderung menunjukkan ketidakefisienan perusahaan. • Net PM suatu industri berbeda dengan industri yang lain. • Profit margin sering juga dinyatakan dalam gross profit margin, operating profit margin ataupun pretax profit margin
Ratio Profitabilitas - ROA •
•
• • •
Return on Aset (ROA) adalah rasio utk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu ROA juga sering disebut dengan ROI (return on investment) ROA = laba bersih/Total aset rata-rata ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,063. ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset Laba bersih yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dinyatakan dalam rumus laba bersih + biaya bunga (1-tarif pajak)
Ratio Profitabilitas - ROE •
Return on Equity (ROE) adalah rasio utk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham tertentu ROE = laba bersih / Modal saham rata-rata
•
ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,063. ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset
•
RASIO PASAR Adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku Didasarkan pada sudut pandang investor Ada beberapa macam rasio pasar: 1. Price Earning Rasio 2. Dividend yield 3. Dividen pay out 4. Earnings yield 5. Price to book value
Rasio Pasar - PER •
Price Earning Rasio adalah rasio untuk melihat harga saham relatif terhadap earningnya
PER = harga pasar per lembar/Earning per lembar • • •
•
Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham beredar PER 10,5 kali berarti harga pasar per lembar saham mencapai 10,5x dari EPS PER yang tinggi menunjukkan prospek tumbuh perusahaan yang tinggi (kalau terlalu tinggi tidak baik karena mungkin harga saham tidak akan naik lagi dan kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil) PER yang rendah menunjukkan prospek tumbuh yang rendah
Rasio Pasar – Dividend Yield • Dividend Yield adalah rasio untuk melihat bagian dari harga pasar saham yang akan diperoleh investor DY = Dividen per lembar/Harga pasar per lembar • Dividen yield 0.0034% berarti sebanyak 0,0034% dari harga pasar saham akan menjadi bagian investor. • Perusahaan dengan prospek tumbuh yang tinggi cenderung punya DY rendah & PER tinggi
Rasio Pasar - DPR •
Rasio pembayaran Dividend (Dividend pay out ratio) adalah rasio untuk melihat bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. DPR = Dividen per lembar/Earning per lembar
•
Dividen yield 35,3% berarti sebanyak 35,3% dari EPS akan menjadi bagian investor. Perusahaan dengan prospek tumbuh yang tinggi cenderung punya pembayaran dividen rendah
•
ANALISA TREND • Adalah metode sederhana untuk mencatat rasio dan biaya setiap periode waktu untuk evaluasi kinerja keuangan perusahaan • Analisa trend menggunakan perbandingan perhitungan keuangan berapa tahun (umumnya 3 tahun) • Penetapan tahun dasar : - tahun paling awal - tahun dengan kinerja paling baik - tahun dengan kinerja standar
Pengeluaran
Tahun 1
Tahun 2
AVR Industri
Tahun 3
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
%
Penjualan
7,000
100
7,250
100
7,500
100
100
HPP
5,000
71.4
5,220
72
5,400
72
75
Laba kotor
2,000
28.6
2,030
28
2,100
28
25
Upah
1,300
18.6
1,430
19.7
1,390
18.4
15
Angkutan
70
1.0
110
1.5
90
1.2
t.a
Piutang Ragu-ragu
40
0.6
40
0.6
30
0.5
0.3
Utilitas
70
1.0
70
0.9
76
1
0.4
Penyusutan
40
0.6
40
0.6
40
0.5
1.0
Asuransi
70
1.0
70
0.9
75
1.0
0.6
Pajak
30
0.4
35
0.5
37
0.5
0.7
Iklan
30
0.4
35
0.5
37
0.5
0.7
Bunga
100
1.4
80
1.1
52
1.1
1.0
Lain-lain
42
0.6
45
0.6
55
0.7
4.0
1,842
26.3
2,005
27.7
1,925
25.7
23.0
158
2.3
25
0.3
1,750
2.3
1.8
5
0
7
0.1
9
0.1
0.6
163
2.3
32
0.4
184
2.5
2.4
Pendapatan usaha Pendapatan lain-lain Pendapatan sebelum pajak
RASIO
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
AVG INDUSTRI
1,7 x
1,9 x
1,9 x
1,8 x
5,9 x
6,5 x
6,7 x
11,9 x
3,2 x
2,5 x
2,0 x
1,9 x
2,3 %
3%
2,3 %
t.a
3,9 %
0,8 %
4,4 %
5,7 %
16,3 %
3,2 %
18,4 %
31,5 %
4 hari
38 hari
46 hari
33 hari
2,4 x
3,7 x
4,0 x
7,2 x
5,6 x
8,0 x
10,0 x
29,2 x
Aktiva lancar Kewajiban lancar Penjualan bersih Modal kerja Total hutang Modal pemegang saham Pendapatan usaha Penjualan bersih Pendapatan sebelum pajak Total aktiva Pendapatan sebelum pajak Modal pemegang saham Piutang dagang x 365 Penjualan bersih HPP Persediaan rata-rata Penjualan bersih Aktiva tetap
Referensi • Gitman, L.J. 2004. Principles of Managerial Finance. Harper Collins College Publisher, New York.
Terima Kasih Sawarni Hasibuan, Dr.