FENOMENA HALLYU DALAM PEMBENTUKAN TREN REMAJA (Studi kasus pada Sone penggemar Girl Band Korea “Girls Generation” di Han-Guk Aein Community) SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Muhammad Auliya Ul Ikhwan NIM. 082099
KONSENTRASI HUMAS PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2014
“Keterbatasan bukanlah sebuah halangan, akan tetapi
keterbatasan justru menjadi tanda bahwa kita masih berada dibawah keharusan kita ” (Mario Teguh)
Skripsi ini kupersembahkan tulus untuk Bapak dan Ibu Terima kasih atas doa, kesabaran dan ketulusan tiada henti Yang menjadikanku luar biasa...
ABSTRAK
Muhammad Auliya Ul Ikhwan, 082099. 2014. Tim Pembimbing : Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing pertama dan Andin Nesia, S.ik., M.Ikom.. selaku dosen pembimbing kedua. Judul penelitian : Fenomena Hallyu dalam Pembentukan Tren Remaja (Studi Kasus pada SONE Penggemar Girl Band Korea Girls’ Generation di Han-guk Aein Community)”. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana fenomena Hallyu dalam pembentukan tren remaja, mulai dari awal diperkenalkan hingga membentuk trend remaja. Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana proses mengadopsi trend remaja khususnya Sone di komunitas Han Guk Aein dan bagaimana proses interaksi terhadap komunitas lainnya. Penelitian ini menggunakan teori Asimilasi dan teori Penyusunan Tindakan.
Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data dengan wawancara, dan observasi. Obyek penelitian ini adalah karena memenuhi kriteria sebagai informan yaitu memahami tentang fenomena hallyu secara mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti berhasil mendapatkan data dan informasi tentang bagaimana proses mengadopsi trend remaja khususnya Sone di komunitas Han Guk Aein dan bagaimana proses interaksi terhadap komunitas lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses penelitian dari orang terdekat, kemudian mencari info di internet. Proses interaksi antar anggota yang terjadi
biasanya dilakukan menggunakan media sosial. Pola interaksinya dilakukan dengan komando dari atasan ke bawahan.
ABSTRACT Muhammad Auliya Ul Ikhwan, 082099. 2014. Conselor team : Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si. as the first conselor lecturer, and Andin Nesia, S.ik., M.Ikom. as the second conselor lecturer. The research title : Hallyu Phenomenon in The Formation of Trend of Youth (Case Study on SONE Korean Girls Band Fans of Girls Generation on Han-guk Aein Community)”.
This study to determine how the Hallyu phenomenon in the formation of teen trends, ranging from early teens are introduced to form the trend. In this study, the focus of research is the process of how teenager adopting a trend, especially Sone at Han Guk Aein community and how the interaction of the other community. This study using both of the assimilation theory and Diffusion of Innovations theory.
This study uses a qualitative descriptive approach. Researchers collected data through interviews and observation. Object of this study is due to meet the criteria as an informant is understood about the hallyu phenomenon in depth. In this study, researchers managed to obtain data and information on how the process of adopting a trend, especially Sone at Han Guk Aein community and how the interaction with the other community.
The conclusion of this research is the study of people nearby, then look up info on the internet. The process of interaction between members which happened usually done using social media. The pattern of interaction performed by the command of superiors to subordinates.
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan semesta alam yang selalu mencurahkan kasih sayang kepada peneliti, sehingga dapa tmenyelesaikan skiripsi ini yang berjudul “FENOMENA HALLYU DALAM PEMBENTUKAN TREN REMAJA (STUDI KASUS PADA SONE
PENGGEMAR GIRL BAND
KOREA GIRLS’ GENERATIONDI HAN-GUK AEIN COMMUNITY) “ Tiada yang sempurna didunia ini, Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT .Untuk itu penelit imengharapkan kritik maupun saran demi menuju kearah yang lebih baik. Agar penelitian ini berguna bagi peneliti khususnya dan orang lainumumnya. Peneliti juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dan memotivasi peneliti.Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd, selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. 2. Dr. Agus Sjafari, M.Si, selaku dekan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. 3. Neka Fitriyah, S.Sos.,M.Si, selaku ketua prodi ilmu komunikasi selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.. 4. Andin Nesia, S.ik.,M.Ikom.selaku dosen pembimbing II skripsi. Peneliti ucapkan banyak terima kasih atas masukan dan arahan yang telah diberikan untuk menyelesaikan skripsi. 5. Muhammad Jaiz, S.sosM.Pd ,selaku dosen pembimbing akademik penulis selama kuliah, terimakasih atas segala nasihat dan motivasinya. 6. RadenNiaKania, S.Ip, M.Si, ,selaku dosen pembimbing penulis selam kuliah, terima kasih atas segala nasihat dan motivasinya. 7. HusnanNurjuman, M.Si, selaku dosen pembimbing penulis selama kuliah, terima kasih atas segala nasihat dan motivasinya.
i
8. Ronny Septa, S.Ikom selaku dosen pembimbing di Radio Tirtafm, terima kasih atas segala nasihat dan motivasinya. 9. YokiYusanto, S.Sos, M.Ikom selaku dosen yang membimbing penulis dan banyak member ilmu 10. Seluruh dosen FISIP
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah
memberikan pengajaran dan pendidikan selama penulis menuntut ilmu. 11. Seluruh staf administrasi dan pegawai FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah membantu kelancaran administrasi penulis selama masa kuliah. 12. Bambang Rahayu Bawiyono Bapak dan Lestari Iriswati Ibu tercinta, yang telah mencurahkan kasih saying tiada henti, dorongan, kesabaran serta doa tulus demi keberhasilan penulis selama ini. 13. Adik-adik tersayang, Muhammad faris afif, Nur Sabrina, Sumayah terimakasih semangatnya lewat canda tawa bersama penulis. 14. Keluarga besar subowosardjono Kartoharsono danDjuhari Sastrosudjono yang turut memberikan doa dan semangat bagi keberhasilan penulis. 15. Charina Putrinda W . terimasih atas dukungannya, semangat 16. Anak – anakku di RP, terima kasih atas dukungannya. 17. Komunitas Han-gukAein , Hegar, Ria, Siti Mamnuah dan Tamimi Terima kasih atas bantuannya dan lingkungan yang sangat menyenangkan. 18. Teman-Teman kosan. Auliya, Argan, Adi, Nizar Oka, dan Wisnu makasih atas bantuannya, semangat dan motivasinya. 19. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan perhatian dan semangat AdiPrayoga, Semi, Noval, Helena, Vincent, Dhina, Tb ugi, Bundaindra, dudung, Sena, Afif, Adi Kornel, Farah, Anas, Toge, Nanda, Niar, danKinkin semoga perjuangan kita membawa kita menuju kesuksesan.
.
20. Adik-adik Komunikasi Angkatan 2009, 2010 dan 2011. Terima kasih untuk dukungan dan doanya. Semoga lancar kuliahnya 21. Crew Tirta FM, dan Crew Untirta TV, yang banyak memberikan penulis banyak Ilmu, 22. Seluruh teman-teman Humas dan Jurnalistik 2008 serta kepada semua saudara, sahabat, teman yang tidak bias saya sebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skiripsi ini. ii
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan skiripsi ini. Mohon maaf jika masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini.Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan siapa saja yang membaca.
WassalamualaikumWr. Wb
Serang, 11 Februari 2014
Muhammad AuliyaUlIkhwan
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT Kata Pengantar ................................................................................................ i Daftar Isi ........................................................................................................... iv DaftarGambar................................................................................................... vii DaftarTabel ....................................................................................................... viii BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah .................................................................8 1.3. Identifikasi Masalah ................................................................8 1.4. Tujuan Penelitian .....................................................................8 1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................9
BAB II
DESKRIPSI TEORI 2.1. Komunikasi ............................................................................... 10 2.1.1 Ilmu Komunikasi ............................................................ 10 2.2. Budaya ..................................................................................... 13 2.2.1 Wujud Kebudayaan ......................................................... 14 2.3. BudayaPopuler.......................................................................... 15
iv
2.3.1 pengertian fenomena ...................................................... 17 2.4
Sikap ........................................................................................ 18
2.5
Hallyu........................................................................................ 20 2.5.1 Sejarah Hallyu.................................................................. 20 2.5.2 Pengertian K-Pop ............................................................. 21
2.6
Pengertian Sone......................................................................... 22
2.7
Pengertian Han Guk Aien.......................................................... 22
2.8
Komunikasi Organisasi............................................................. 22 2.8.1 Aktivitas komunikasi Organisasi ..................................... 26 2.8.2 Ruang Lingkup Komunikasi Organisasi .......................... 28 2.9.1 Pola Pola komunikasi Organisasi..................................... 30
2.9
Teori.......................................................................................... 35 2.9.1 TeoriAsimilasi.................................................................. 35 2.8.1.1Tingkatan Proses Asimilasi .................................. 37 2.9.2 Teori Penyusunan Tindakan ........................................... 39
2.10 Kerangka Berfikir ..................................................................... 41 2.11 Penelitian Sebelumnya.............................................................. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian .................................................................... 48 3.2. Paradigma Penelitian ................................................................49 3.3. Teknik Pengumpulan Data........................................................51 3.4. Informan....................................................................................53 3.5. Analisis Data.............................................................................56 3.6
Fokus Penelitian........................................................................59
3.2. Lokasi dan Jadwal Penelitian....................................................59 v
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................62 4.1.1 Sejarah Singkat Han-GukAein Community......................62 4.1.2 Sejarah SNSD Dan Sone...................................................65 4.2. Deskripsi Data ........................................................................70 4.3. Deskripsi Hasil Penelitian.........................................................73 4.3.1 Proses Mengikuti Trend ................... ............................75 4.3.2 Trend Yang Diikuti .............. ....................................... 78 4.3.2.1Feshion Mode Yang Di ikuti.............................. 81 4.3.2.2Bahasa Yang Di ikuti.... .................................................83 4.3.3 Proses Interaksi Angota ................................................ 88 4.4 BAB V
Pembentukan Trend Remaja .............. ...................................... 90
PENUTUP 5.1. Kesimpulan ...............................................................................92 5.2. Saran ........................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................95 LAMPIRAN CURICULLUM VITAE PENELITI
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir ....................................................................... 44
Gambar 4.1
Logo Hanguk Aein Community (HAC)....................................... 63
Gambar 4.2
Bagan Struktur Organisasi HAC ................................................. 64
Gambar4.3
Contoh Pakaian Yang Diikuti .....................................................80
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Tabel Penelitian Sebelumnya...............................................................45
Tabel 4.1
Tabel Bahasa Korea ............................................................................84
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Budaya berkaitan dengan cara hidup manusia. Manusia belajar berpikir, merasa, memercayai, dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan politik, serta teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya.
Ada orang yang berbicara bahasa Tagalog, memakan ular, menghindari minuman keras yang terbuat dari anggur, menguburkan orang yang mati, berbicara melalui telepon, atau meluncurkan roket ke bulan, itu semua karena mereka telah dilahirkan atau sekurang-kurangnya mereka dibesarkan dalam suatu budaya berbeda yang mengandung unsur-unsur tersebut. Apa yang orang-orang lakukan,
bagaimana
orang
bertindak,
bagaimana
mereka
hidup,
dan
berkomunikasi, merupakan respons-respons terhadap dan fungsi-fungsi dari budaya mereka.1
Fenomena girlband Korea pada saat ini merupakan refleksi dari budaya Barat atau Western yang kental dengan nuansa musik yang easy listening dan koreografi yang memukau. Dimulai dari New Kids on The Block (NKOTB) yang booming di era 1986. NKOTB merupakan pelopor boy bandyang pada akhirnya melejit saat 1
Deddy M dan Jalaludin R. 2006.Komunikasi antarbudaya, Bandung: Rosdakarya, Hal 18
1
2
itu. Kemashyuran boy band diikuti pula dengan suksesnya girl band Spice Girl yang populer di masanya. Setelah era boy band dan girl band padam di Amerika dan Eropa menjelang tahun 2000-an, pada akhirnya Korea lah yang mengadposi tema pria-pria tampan dan perempuan-perempuan cantik nan seksi yang bernyanyi dan menari dalam sebuah grup musik. Saat ini, fenomena dari Korea tersebut dikenal dengan gelombang K-Pop atau Korean Wave.
Hallyu atau Korean Wave (Gelombang Korea) adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia. Umumnya Hallyu memicu banyak orang di negara tersebut untuk mempelajari bahasa Korea dan kebudayaan Korea.
Kegemaran
akan
budaya
pop
Korea
dimulai
di Republik
Rakyat
Cina dan Asia Tenggara mulai akhir 1990-an. Istilah Hanliu ( 韓 流 , bahasa Korea:한류;Hallyu) diadopsi oleh media Cina setelah album musik pop Korea, HOT, dirilis di Cina.
Serial drama TV Korea mulai diputar di Cina dan menyebar ke negara-negara lain seperti Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, Jepang, Amerika Serikat, Amerika Latin, sampai Timur Tengah.Pada saat ini,Hallyu diikuti dengan banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan, seperti masakan, barang
3
elektronik, musik, dan film. Fenomena ini turut mempromosikan bahasa Korea dan budaya Korea.2
Fenomena Hallyu ini mulai menerpa Indonesia pada tahun 2002 dengan booming-nya drama seri Korea seperti Endless Love. Merebaknya Hallyu di negara-negara Asia Timur dan beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia telah menunjukkan adanya aliran budaya dari Korea ke negara-negara tetangganya. Terlepas dari dampak panjang yang akan terus berlanjut, Hallyu memang suatu fenomena tersendiri dalam dunia industri hiburan modern Korea. Dalam situasi dunia di mana pertukaran informasi terjadi hampir tanpa halangan apa pun, Korea telah menjejakkan pengaruhnya di kawasan Asia.3
Sejarah K-Pop dimulai dengan munculnya boy band yang beranggotakan tiga orang seperti: Seo Taiji dan Boys pada tahun 1992, dan beberapa nama boy band maupun girl band yang sedang naik daun saat ini, antara lain TVXQ, Se7en, Lee Hyori, Shinhwa, Wonder Girls, Epic High, Super Junior, Big Bang, SS501, sampai Girls’ Generation.
Daya tarik K-Popini dapat ditemukan dalam lagu, tarian, dan efek panggung yang besar, serta tempo cepat ala pop Korea dicampur dengan irama Asia yang sangat menarik untuk remaja muda di Cina, Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan bagian lain dari Asia yang lain termasuk Indonesia.
2
file:///K:/SuperShining-Infinity%5E%5E%20-%20Hallyu%20Wave.htm. (diunduh 25-04-2012, jam 04.41) 3 Korea.net, Exploring Korea. 2012. http://www.korea.net/exploring.do.( diunduh 12-01-2012, jam 21.10
4
Jika beberapa waktu silam, media dipenuhi dengan boy band dari negaranegara barat. Sebenarnya variasi musik memiliki beberapa alternatif seperti lagu Mandarin, J-Pop, I-Pop, J-Rock, Country, Dangdut, dan lainya. Saat ini musik populer Korea mengisi beberapa tangga lagu di acara-acara musik remaja.
Pada awalnya, sebagian besar para penggemar musik populer Korea ini mendengar soundtrack drama seri Korea yang ditayangkan di televisi. Darisoundtrack-soundtrack
ini
mereka
mulai
mencari
siapa
yang
menyanyikannya dan segala informasi tentang lagu tersebut. 4
Penggemar K-pop didominasi oleh para pemuda atau remaja. Masa remaja adalah masa transisi (peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa atau masa mencari jati diri, maka remaja merasa tertantang dan tertarik untuk membuktikan intelektualnya. Seharusnya dalam menyikapi budaya-budaya global terutama Hallyu, remaja Indonesia dapat menarik keberadaan budaya Korea secara bijak. Walaupun memang harus diakui bahwa budaya Korea benar-benar merajai industri hiburan di dunia saat ini.
Pergeseran nilai pun terjadi pada remaja di Indonesia. Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. 5 Pergeseran nilai pada remaja Indonesia ditunjukan dengan keinginan mereka menjadi anggota boy band atau
4
Korea.net, Exploring Korea. 2012. http://www.korea.net/detail.do?guid=28234 (diunduh tanggal 12-01-2012 , jam 21.15) 5 M. Elly setiadi. 2006. Ilmu social dan budaya dasar, Jakarta : Kencana Hal 31
5
girl band, tata cara makan yang tadinya di Indonesiamemakai sendok, tetapi sekarang menggunakan sumpit.
Sebisa mungkin, semestinya dalam hal ini memang harus ada yang dapat menggerakan kecintaan remaja Indonesia pada budaya bangsa sendiri. Meskipun terdapat tren Korean Wave, namun jangan sampai melupakan kearifan lokal milik daerah setempat. Sebab, pembentukan identitas diri anak bangsa dimulai dari rasa cinta akan budaya tanah airnya sendiri.
Hallyu memang sangat berpengaruh terhadap sistem sosial masyarakat dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Setuju atau tidak, proses akulturasi budaya memang sedang terjadi dewasa ini. Remaja sangat gandrung dengan ‘dewa-dewi’ baru pujaan mereka dalam bentuk yang sangat nyata, yakni boy band dan girl band. Segala hal yang mereka kenakan dan mereka lakukan akan ditiru dan dielu-elukan.
Idealnya budaya Indonesia harus dipertahankan dengan cara mempelajari, mengembangkan, dan mempromosikan budaya tersebut. Mempelajari budaya mulai dari bahasa daerah, kesenianya, dan lain sebagainya. Mengembangkan budayanya dengan cara membuat inovasi-inovasi baru tanpa menghilangkan nilai budaya Indonesia-nya. Mempromosikan budayanya dengan menyebarluaskannya melalui media massa.
Alasan peneliti mengkaji hal ini dikarenakan budaya Korea sedang marak di Indonesia, terutama musiknya. Musik merupakan salah satu media komunikasi
6
untuk menyampaikan pesan, yaitu lewat syair lagu dan nada-nadanya. Komunikator pada musik adalah penyanyi atau pemain musik, sedangkan komunikannya adalah pendengar musik tersebut. Kita sudah sering mendengar ungkapan, musik adalah bahasa dunia (universal).
Dengan adanya pengaruh komunikasi media massa yang terlalu berlebihan, maka gaya dan trenjuga sangat berpengaruh terhadap remaja masa kini. Mereka pada umunya, mengindentifikasikan diri pada tokoh yang mereka idolakan, oleh karena itu mereka berupaya bagaimana dirinya mampu menyerupai idolanya tersebut. Caranya dengan meniru perilaku, kebiasaan, dan apa yang dipakai oleh idola tersebut. Umumnya, para remaja mengidolakan seseorang yang pintar, berparas tampan atau cantik, dan baik hati. Demikian identitas para remaja terbentuk dan secara disadari atau pun tidak menciptakan sebuah life style baru melalui kesukaan mereka terhadap sesuatu.
Han-guk Aeinadalah komunitas penggemar Korea yang terletak di Banten, memiliki anggota sekitar 150 orang. Dari Han-guk Aeinmemiliki beberapa fan base yaitu:Elf 50%, Triple S 6%, Cassie6%, VIP 5%, Shawol 5%, Hottest 5%, Sone 2%, dan fan base dari boy band dan girl band lainnya21%.
Peneliti memilih Sonepenggemar Girls’ Generationatau yang biasa disebut juga dengan SNSD (So Nyeo Shi Dae)karena girl band ini memiliki banyak penggemar
di
dunia,
bahkan
Forbes
Korea
menempatkan
Girls’
Generationsebagai selebritas paling berpengaruh di Korea Selatan dan tentu saja,
7
grup musik perempuan Korea yang paling populer.6 Media Inggris menyebutkan bahwa Girls’ Generation adalah ratu K-Pop. Pujian itu tertulis diartikel yang diberi judul “Ratu K-POP Muncul Setelah PSY dengan “Gangnam Style”.7Klip video terbaru Girls’ Generationdalam dua bulan telah ditonton 43.854.412 orang.8
Di Indonesia sendiri, menurut Korean Cultural Center yang melakukan polling diFacebook, denganpertanyaannya “Grup K-Pop mana yang paling diharapkan konser di Indonesia tahun 2012?”.Hasilnya adalah: Super Junior 490 votes, Jang Geun Suk 432 votes, Girls’ Generation 329 votes, Big Bang 288 votes, dan masih banyak lagi.9
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul: “Fenomena ‘Hallyu’ dalam Pembentukan Tren Remaja (Studi Kasus pada Sone Penggemar Girl Band Korea Girls’ Generationdi Han-guk Aein Community).”
6
Jessica Ayasti. 2012. All About Girls Generation. Jakarta : Klik publishing hal 108 http://www.selebnews.com/2012/11/3351/wow-snsd-dinobatkan-jadi-ratu-k-popmenurutmu.html. (berita tanggal 25/11/2012) (diunduh tanggal 04-03-2013, jam 17:36) 7
8
https://www.youtube.com/watch?v=wq7ftOZBy0E (diunduh tanggal 04-03-2013, jam 17:41) Majalah marketing. Terbitan Juli 2012 :Gramedia : hal 73.
9
8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu: Bagaimana fenomena “Hallyu” dalam pembentukan tren remaja?
1.3 Identifikasi Masalah
Untuk membahas masalah yang diteliti, maka dibuatlah fokus penelitian. Berikut fokus penelitian dari fenomena “Hallyu” dalam pembentukan identitas diri:
1. Bagaimana proses penyusunan tindakan dalam komunitas Sone di Hanguk Aein? 2. Bagaimana proses interaksi anggota terhadap anggota kelompok lainnya dan Sone.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk menggambarkan proses penyusunan tindakan para penggemar girl band Korea Girls’ Generation, yakni Sone. 2. Untuk mengkaji serta menggambarkan proses interaksi anggota terhadap anggota yang lain dan Girls’ Generation.
9
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik di bidang akademis maupun praktis, seperti manfaat teoritis dan manfaat praktis. Di bidang teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan terutama dalam ranah komunikasi dan ilmu kehumasan (Public Relations). Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk memahami apa itu fenomena Hallyu.
Di bidang praktis dari penelitian ini adalah semoga dapat membantu mahasiswa untuk memahami interaksionisme simbolik pada suatu komunitas penggemar girl band Korea. Selain itu, penelitian ini juga bisa menjadi masukan bagi mahasiswa yang mengambil program studi Ilmu Komunikasi, khususnya bidang kehumasan, sebagai sarana untuk bahan referensi studi dan dapat dijadikan referensi bagi yang lainnya apabila ingin melakukan penelitian selanjutnya.
Di bidang sosial, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan pemikiran kepada pihak komunitas penggemar girl band Korea Girls’'Generation, yakni Sonedalam kegiatan-kegiatan interaksi mereka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Agar dapat lebih memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian tentang perubahan tren sikap remaja Indonesia di komunitas Han-guk Aein, maka alangkah baiknya apabila peneliti memaparkan hal-hal dibawah ini terlebih dahulu. 2.1 Komunikasi Komunikasi sebenarnya bukan hanya ilmu pengetahuan, tapi juga seni bergaul. Agar kita dapat berkomunikasi efektif, kita dituntut tidak hanya memahami prosesnya, tapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif (Kincaid & Schramm, 1977: 2). Komunikasi yang efektif adalah makna yang distimulasikan serupa atau sama dengan yang dimaksudkan komunikator, jadi komunikasi efektif adalah makna bersama (Verderber, 1978:7).10 Kata komunikasi menurut Onong Uchjana Effendi berasal dari bahasa Latin, yaitu “communication” yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”.
11
Makadapat diartikan bahwa dalam prosesnya komunikasi harus
memiliki unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi pertukaran pikiran maupun pengertian antara sumber (source) dan penerima (recipient). Komunikasi itu 10
Mulyana Deddy. Mengapa kita mempelajari komun ikasi?. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2005. Hal Viii 11 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2008. Hal 81
10
11
sendiri mudah diartikan sebagai proses transfer pesan dalam penyaluran informasi atau message melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan yang tertuju.
Apabila dikaitkan dalam konteks Pencinta budaya Korea atau Korean Lovers, komunikasi sangat melekat di dalam keseharian KoreaLovers.Artinya, Korea Lovers dapat berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan kepada Korea Lovers lainnya yang berperan sebagai komunikan, sehingga dapat memahami maksud dan tujuan isi pesan tersebut.
Esensi komunikasi terletak pada proses, yakni suatu aktivitas yang melayani hubungan antara pengirim dan penerima pesan melampaui ruang dan waktu. Contohnya Korea Lovers yang bisa berhubungan melalui jejaring sosial meskipun berbeda wilayah.Itulah sebabnya mengapa setiap orang tertarik mempelajari komunikasi manusia (human communication). Komunikasi manusia dapat diartikan sebagai sebuah proses komunikasi yang melibatkan manusia pada kemarin, kini, dan mungkin di masa yang akan datang. Komunikasi manusia itu melayani segala sesuatu, akibatnya banyak orang mengatakan komunikasi itu sangat mendasar dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan proses yang universal, komunikasimerupakan pusat seluruh kehidupan, perilaku, dan tindakan yang terampil dari manusia. Manusia tidak bisa dikatakan berinteraksi sosial kalau ia tidak berkomunikasi dengan cara
12
atau melalui pertukaran informasi, ide-ide, gagasan, maksud, serta emosi yang dinyatakan dalam simbol-simbol dengan orang lain.12 Menurut Jane Pauley, definisi khusus atas komunikasi, setelah membandingkan tiga komponen yang harus ada dalam sebuah peristiwa komunikasi, jadi kalau satu komponen kurang maka komunikasi tidak akan terjadi. Komponenya adalah transmisi informasi, transmisi pengertian, dan yang menggunakan simbol yang sama. Dalam hal ini aktivitas Korea Lovers melakukan yang namanya berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai pencinta budaya yang sama,Korea Lovers memiliki suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama dan mungkin hanya mereka yang terlibat di dalam dunia yang mereka mengerti maknanya.Korea Lovers berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “kita berbagi pikiran”, “kita mendiskusikan makna”, dan “kita mengirimkan makna”.
Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai “berbagi pengalaman”. Sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagi pengalaman.13
12
Liliweri alo.Dasar-dasar komunikasi antar budaya.Yogyakarta : pustaka pelajar. 2004 hal 5 Deddy Mulyana. Ilmu komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung;Remaja Rosdakarya,2000, hlm 4142 13
13
2.2 Pengertian Budaya Kata budaya berasal dari kata Sansekerta “buddhayah”, yaitu kata jamak dari “buddhi” yang berarti budi atau akal.Dengan demikian budaya dapat diartikan halhal yang bersangkutan dengan akal.Budaya juga bisa diartikan perkembangan dari majemuk budi daya.Karena dari itu budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta.Karsa, dan rasa. 14 Fenomena hallyu merupakan produk kebudayaanyang tercipta dari hasil karya dan rasa masyarakat Korea yang telah dimodifikasi. Budaya merupakan suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hierarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi, dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.15 Budaya menurut E. B. Tylor (1871) adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.16Kebiasaan-kebiasaan orang Korea yang biasa ditiru oleh remaja Sone Han-Guk ain adalah seperti memakan mi instan langsung dari panci, yang sebelum ada fenomena hallyu memakan mi instan biasanya hanya menggunakan mangkuk.
Koentjaraningrat.Pengantar ilmu antropologi.jakarta: rineke cipta 2002 hal181 Deddy mulyana dan jalaludin rakhmat.komunikasi antar budaya. Bandung : remaja rosdakarya 2006 hal 18 16 Soerjono Soekanto. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : rajagrafindo persada 1990 hal 172 14
15
14
Budaya menurut Lebra (1976: 42) adalah serangkaian simbol-simbol abstrak dan umum atau ideasional dan perilaku adalah serangkaian organisme yang bertenaga, bersifat khusus, dan bisa diamati.Dalam hal ini perilaku adalah manifestasi dari budaya atau kebudayaan memberi arti bagi aktifitas manusia tersebut. Budaya lama cenderung kurang diminati oleh remaja sehingga mereka lebih memilih untuk mengeksplorasi budaya yang mereka minati dengan cara mempelajarinya seperti apa yang dikatakan Koentjaraningrat bahwa budaya adalah kesuluruhan sistem dan gagasan, milik dari manusia dengan belajar. 17 Budaya berkenaan dengan cara hidup manusia. Manusa berpikir, merasa, memercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, dan tindakan-tindakan sosial, kegiatan ekonomi dan politik, serta teknologi, semua itu berasal dari pola-pola budaya. 2.2.1 Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Koenjaraningrat, kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu: 1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
17
Ibid, hal 28
15
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.18 2.3 Budaya Populer
Raymond Williams memberikan empat makna terhadap istilah budaya populer, yaitu banyak disukai orang, jenis kerja rendahan, karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang, budaya yang memang dibuat oleh orang untuk dirinya sendiri.19Budaya populer atau yang biasa disebut budaya pop merupakan sebuah budaya yang menyenangkan atau yang banyak disukai orang. Budaya populer identik dengan budaya rendah, substandar, dan tertinggal yang berbeda dari budaya tinggi. Pembatasan ini didukung oleh pernyataan bahwa budaya populer adalah budaya komersial yang merupakan dampak dari produksi massal sedangkan budaya tinggi adalah kreasi hasil kreativitas individu yang mendapat penerimaan moral dan estesis yang lebih.20 Akan
tetapi
pembatasan
seperti
ini dianggap
memiliki
kekeliruan.
Misalnya karya-karya William Shakespeare pada zamannya dianggap tak lebih dari sekedar teater pop sedangkan zaman sekarang ia dianggap sebagai pelopor budaya tinggi. Pembagian antara budaya tinggi dan budaya populer pun dianggap sudah tidak jelas lagi.21 Budaya populer juga didefinisikan sebagai budaya massa yang diproduksi massal untuk 18
konsumsi
massa. Penikmatnya
adalah orang-orang yang
Koentjaraningrat.Pengantar ilmu antropologi.jakarta: rineke cipta 2002 hal 187 John Storey, Teori Budaya dan Budaya Pop, Yogyakarta: Qalam, 1993, hal 1 20 ibid, hal 11-12 21 ibid, hal 14 19
tidak
16
memilih,mengkonsumsi budaya tersebut tanpa berpikir panjang, dan tanpa perhitungan.Oleh karena diproduksi secara massal, budaya ini pun dianggap sebagai budaya yang berasal dari rakyat. Menurut Richard Maltby definisi ini seringkali dikaitkan dengan konsep romantisme budaya kelas buruh yang kemudian
ditafsirkan sebagai
sumber
utama
protes
simbolik
dalam
kapitalisme kontemporer. Maltby pun mengemukakan bahwa budaya populer memberi ruang bagi eskapisme yang bukan hanya lari dari atau tempat tertentu, tetapi suatu pelarian dari utopia kita sendiri. 22Teks dan praktik budaya populer lebih dilihat sebagai fantasi publik dan dianggap sebagai dunia impian kolektif. Munculnya boyband dan girlband merupakan hasil dari kebudayaan populer. Baik cara berpakaian, cara menyanyi dan menari, seluruhnya mendapatkan kebebasan untuk berekspresi, dan tidak terpaku pada kebudayaan tradisional yang ada.Hal yang patut dicermati adalah munculnya beberapa pendapat, pertama masyarakat telah mengenal adanya dua macam bentuk kebudayaan, kebudayaan klasik atau tradisional dan kebudayaan populer.Kebudayaan klasik atau tradisional terpaku oleh norma-norma atau adat istiadat yang berlaku pada suatu masyarakat, agak segan menerima unsur luar atau modernisasi.
Kebudayaan populer lebih diminati masyarakat luas karena seakan-akan tidak dikungkung oleh norma-norma yang ketat, orang dapat mengekspresikan atau menyalurkan kreativitas dalam bidang, seni tari, sastra, seni lukis, seni bangun dengan lebih bebas tanpa ada hambatan.Kedua, adanya pandangan bahwa dalam 22
ibid, hal 17
17
suatu kebudayaan terdapat berbagai persepsi manusia yang mendasarinya. Melalui persepsi itulah dimunculkan semacam pola berpikir sehingga akan muncul bentuk-bentuk perilaku budaya. Disisi lain, pemahaman secara kualitatif, menampilkan atau memunculkan berbagai pemahaman akan nilai-nilai (values) yang berasal dari kebudayaan populer dan relevansinya dengan situasi yang aktual dalam kehidupan manusia.23
Kebudayaan populer adalah kebudayaan yang memiliki elemen-elemen budaya tanpa harus mengikuti norma-norma tradisi atau adat istiadat masyarakat tertentu.Para pelaku budaya dapat mengaktualisasikan elemen budaya dengan lebih bebas tanpa mengindahkan atau takut terhadap kebiasaan yang telah ada.
Berbagai elemen budaya seakan-akan berada dalam satu “wadah” yang sangat kompleks. Hasil kebudayaan populer seperti ketoprak humor, musik campur sari (musik tradisional Jawa digabung dengan alat musik barat: gitar, drum, dan sebagainya), teknologi internet atau telepon genggam yang sangatdisenangi dan dinikmati oleh masyarakat luas.24
2.3.1 Pengertian Fenomena
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, fenomena adalah sesuatu yang dapat disakskan atau dilihat dengan panca indra, kenyataan yg ada, tandatanda, gejala, sesuatu yang luar biasa, keajaiban dan fakta.
23
Irmayanti maliono dan budianto.Ideologi budaya.Kota kita, Jakarta 2004. Hal 67 ibid. Hal 68-69
24
18
Fenomena juga diartikan sebagai berikut: a.Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapatditerangkan serta dinilaisecara ilmiah (seperti fenomena alam) atau gejala.Contoh :Gerhana adalah salah satu --ilmu pengetahuan; b.Fenomena diartikan sebagai sesuatu yg luar biasa atau keajaiban. Contoh :Sementara masyarakattidak percaya akan adanya pemimpin ygberwibawa, tokoh itu merupakan –tersendiri c.Fenomena diartikan sebagai fakta dan kenyataan.Contoh :Peristiwa itu merupakan - sejarah yg tidak dapat diabaikan Kata Fenomena juga diartikan sebagai keadaan yang sebenarnya dari suatuurusan atau perkara, keadaan atau kondisi khusus yg berhubungan denganseseorangatau suatu hal, soal atau perkara 2.4 Pengertian Sikap Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling sering didefinisikan.Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenesis yang diperoleh dari belajar.(Sherif dan Sherif, 1956: 489). Ada pula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf (neural settings) sebelum memberikan respons.(Allport, 1924).25
25
Jalaludin Rakhmat. Psikologi komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya 2008 hal 39
19
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan berapa hal: Pertama adalah kecendrungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap bisa berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok.Jadi, pada kenyataannya tidak ada istilah sikap berdiri sendiri.Dengan munculnya fenomena hallyu, remaja bertindak atau berperilaku cenderung mengikuti sifat-sifat orang Korea. Kedua, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi.sikap bukan sekadar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro dan kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan: mengesampingkan apa yang tidak diinginkan apa yang harus dihindari (Sherif dan Sherif, 1956:489). Remaja lebih terdorong atau termotivasi untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan Korea karena booming-nya fenomena hallyu. Ketiga, sikap relatif lebih menetap.Bahwa sikap seseorang cenderung dipertahankan dan jarang mengalami perubahan.Seperti sikap Sonedi Han-Guk ainyang lebih banyak mencari informasi, mendengarkan musik, kebiasaankebiasaan dan hal apapun mengenai idolanya yaitu Girls’ Generation. Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif.Artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap Sonedi Han-Guk ainyang lebih menyukai segala sesuatu tentang Girls’ Generation.
20
Kelima, sikap timbul dari penagalaman maksudnya tidak dibawa sejak lahir tetapi merupakan hasil belajar.Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.Jadi, sikap Sonedi Han-Guk ainyang tadinya tidak peduli tentang budaya Korea menjadi lebih memperhatikan budaya tersebut karena idolanya. 2.5 Hallyu 2.5.1 Sejarah Hallyu Hallyu yang mana biasa di sebut juga Korean Wave pertama kali muncul di China, Baijing jurnalis China ditahun 1990-an mendeskripsikan cepat tumbuhnya popularitas dari hiburan dan budaya korea. Sejarah Hallyu dikenal pertama kali di film Winter Sonata yang di sutradai oleh Yoon Seok- ho pada tahun 1993.26 Drama seri yang yang sukses dari Korea adalah awal mula dari para penyanyi Korea memulai debutnya di China, Hong kong, dan Taiwan. Kesuksesan drama Korea di China sangat signifikan di konsep Hallyu mendorong kesuksesan drama Korea dan memimpin infasi dengan budaya Korea yang populer diantara rakyat China dan itu di bicarakan sangat luas oleh jurnalis Baijing di China setelah kemunculan Hallyu tahun 1999.27 Korean Wave atau Hallyu dapat di bagi menjadi dua tahap.Yang pertama dari tahun 1997- awal 200-an. Selama masa ini Korean Wave menghususkan infasi ke China, Taiwan, dan Vietnam.Dengan Drama seri yang mengisahkan tentang percinta dan penampilan K-Pop oleh Idol grup seperti H.O.T. 26
27
K-drama A New Genre With Global Appeal. Korean culture & Information service 2011 hal 13
Ibid. Hal 15
21
Tahap kedua di mulai dari akhir tahun 2000-an dan K-pop di Asia Tenggara memperbarui Korean Wave yang lam dengan sebutan "Neo Korean Wave" atau "New Hallyu" dengan disajikannya Korean pop musik sebagai pengendali mayoritas dibalik penikmat global budaya Korea.28 2.5.2 Pengertian K-Pop K-Pop di mulai pada tahun 1990-an dimana Korea pop musik pertama kali berkembang luas dan mendapat perhatian dimancan negara dengan sebutan "The Korean Wave" atau "Hallyu" di Korea art dari K-Pop adalah singkatan dari "Korean pop". K-Pop sendiri diterima oleh seluruh dunia pada mas kini Ketika Kpop menjadi grup, K-Pop melanjutkan infasinya di belahan dunia lain akhir 2000an. Dan sudah menyebar didaerah China, Jepang, Asia tenggara, Eropa dan bahkan Amerika serikat.29 Menurut survei juni 2011, K-pop adalah faktor kunci dalam pertumbuhan dan popularitas dari Korean Wave di seluruh dunia dan perempuan Asia pada umur 10-20 tahun mayoritas menjadi fans Hallyu. Organisasai parawisata Korea, membuat survei online untuk Hallyu di Wabsitenya (www.VisitKorea.or.kr ) dengan responden lebih dari 12.085 pengunjung non Korea dari 102 negara antara 11-31 mei 2011. Dalam survei tersebut menanyakan 7 petanyaaan dalam 7 bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Rusia.
28
K-Pop A New Force In Pop Music. Korean culture & Information service 2011 hal 26 Ibid. Hal 10
29
22
Ketertarikan pada artis-artis Hallyu antara grup bahasa memiliki perbedaan, bahasa inggris lebih memfaforitkan Super Junior sedangkan Prancis dan Spanyol lebih mem faforitkan Big Bang, penonton jepang pada umur 40-an dan 50-an lebih menunjukan ketertarikannya pada Tv series di banding K-pop. Sedangkan pada umur 20 dan 30 lebih tertarik pada K-Pop. 2.6 Pengertian Sone Sone yaitu Sowon yang berarti harapan atau permintaan, dan merupakan lagu yang ada di album pertama mereka dan judul lagu "Tell Me Your Wish" Tapi itu juga punya arti yang mendalam. 30 Sowon dilafalkan "So One" memiliki arti bahwa Girls' Generation akan selalu satu dengan fans mereka.31 2.7 Pengertian Han Guk Aien Han-Guk Aein Community. ‘Han-Guk’ yang dalam bahasa korea artinya Korea, ‘Aein’ yang artinya suka atau pecinta serta kami menggunakan kata ‘komunitas’ karena kami bukanlah merupakan organisasi. 2.8 Komunikasi Organisasi Goldhaber memberikan definisi komunikasi organisasi, “Organizational communications is the process of creating and exchange messages within a network of inter dependent relationship to cope with environment uncertainty”. Atau dengan kata lain, komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan 30
Jessica Ayasti.2012. All About Girls Generation. Jakarta : Klik Publishing malaman 27 http://musik.kapanlagi.com/resensi/chill-out/yuk-berkenalan-dengan-fandom-k-pop.html di unduh tanggal 11 03 2013 jam 07 42 31
23
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubahubah.32 Hal-hal umum yang dapat disimpulkan dalam komunikasi organisasi yaitu : a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu system terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah, dan media. c. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilan atau skillnya.33 Komunikasi organisasi memang merupakan komunikasi yang bersifat dua arah, transaksional dan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Hal tersebut didukung oleh definisi dari Zelko dan Dance yang mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu system yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Menurut Richard C. Huseman, Cal. M. Logue dan Dwight L. Fresley yang dikemukakan dalam bukunya, Interpersonal and Organisational Communication, sebagai berikut : Sistem komunikasi organisasional mempunyai dua aspek, yakni 32
Arni Muhammad. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Hal : 23
33
Ibid. Hal : 25
24
system formal dan system tidak formal. Sistem formal biasanya mengikuti garisgaris wewenang sebagaimana dituangkan dalam organigram. Kebijaksanaankebijaksanaan dan instruksi-instruksi organisasional umumnya ditransmisikan melalui sistem ini. Sistem tidak formal terdiri atas hubungan-hubungan sosial yang dapat mempunyai kekuatan untuk menentukan apakah wewenang yang ditransmisikan melalui system formal itu akan dapat diterima. 34 Oleh karena itu, amat penting apabila posisi wewenang pada system formal juga mencakup posisi wewenang pada system tidak formal. Selanjutnya ketiga pengarang tersebut mengatakan bahwa agar efektif atau diterima oleh karyawan, komunikasi harus memenuhi pesyaratan sebagai berikut : a. Pesan dapat dimengerti b. Pada saat keputusan diambil, karyawan percaya bahwa kmunikasi yang dilancarkan cocok dengan tujuan organisasi. c. Komunikasi cocok dengan dengan kepentingan pribadi karyawan. d. Secara mental dan fisik, karyawan mampu melaksanakannya. (Onong,2006:130) Sistem dan proses komunikasi organisasi seperti diuraikan di atas berlaku untuk jenis organisasi apapun misalnya perusahaan, jawatan, badan, lembaga dan lain-lain.
34
Ibid. Hal : 30
25
Selain itu komunikasi organisasi menurut redding dan sanborn yang menyebutkan : Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi atasan kepada bawahan kepada atasan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan ke atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari yang sama level dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.35 Pendapat lain menurut Katz dan Khan mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi, dan pemindahan arti dalam suatu organisasi36. Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini tapi dari semunya ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu : 1. Komunikasi organisasi terjadi dalam sesuatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. 2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media. 3. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubunganya, dan keterampilan skilnya. 35 36
Ibid. Hal : 65 Ibid. Hal : 65
26
Jadi dari pengertian komunikasi organisasi, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa komunikasi organisasi adalah sesuatu pertukaran informasi yang dilakukan antarkaryawan baik atasan, bawahan, atau sesame rekan sejawat selain itu, menganalisis bagaimana hubungan manusia yang terjadi di dalam organisasi tersebut dan mencakup bagaimana berkomunikasi yang diterapkan didalam organisasi tersebut. Pada perinsipnya organisasi adalah lembaga yang terbentuk, proses komunikasi merupakan aktifitas yang dominan. Hal ini disebabkan organisasi memiliki tujuan, oleh karena itu diperlukan kordinasi, kerjasama, saling koreksi, saling melengkapi, keterbukaan diantara semua karyawan. 2.8.1 Aktivitas Komunikasi Organisasi Ativitas komunikasi dalam organisasi apabila dilihat dari sifatnya, dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Komunikasi Formal, Komunikasi formal, yaitu : proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan saluran-saluran formal yang tersedia didalam organisasi. Saluran formal disini tidak lain adalah saluran birokrasi yang telah tersusun secara hirarki sesuai dengan struktur organisasi dikantor atau dilembaga itu sendiri.37
37
Suranto,A.W.2005.komunikasi perkantoran. Yogyakarta : Media Wacana. Hal : 40
27
Pada umumnya komunikasi secara formal mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: a. Tujuan dilaksanakan komunikasi terkait dengan kepentingan dinas atau manajemen. b. Arus komunikasi kebawah lebih banyak dari pada keatas. c. Cara penyampaian pesan komunikasi formal lebih banyak tertulis dari pada lisan. d. Seandainya pesan berupa komunikasi lisan, biasanya terjadi didalam rapat resmi secara interpersonal. e. Untuk kepentingan kantor atau dinas, bukan untuk kepentingan pribadi.38 2. Komunikasi nonformal, yaitu : proses penyampaian pesan dan pengiriman pesan yang ber langsung secara tidak resmi dan tidak terikat saluran birokrasi formal.39 Pada umumnya komunikasi nonformal merupakan ungkapan pribadi yang tidak relevan apabila disampaikan secara formal. Penyampaian pesan biasanya tidak tertulis, harus cermat mencari waktu yang sesuai untuk bertemu, penanganannya pun dilakukan secara tidak resmi, proses komunikasi nonformal bersifrat konsultif dua arah. Pada umumnya komunikasi nonformal memiliki ciri yaitu :
38 39
Ibid. Hal : 40 Ibid. Hal : 42
28
a. Komunikasi nonformal biasanya karena saluran forml terhambat atau tidak dimanfaatkan dengan baik. b. Lebih banyak berupa komunikasi lisan dan penyebaran pesan sulit untuk dikendalikan. c. Dapat digunakan staf untuk menyampaikan usul dari bawah yang tidak tersalur melalui saluran formal. 2.8.2 Ruang Lingkup Komunikasi Organisasi Ruang lingkup komunikasi yang dilakukan oleh organisasi secara umum dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Komunikasi internal, yaitu proses komunikasi yang terjadi disuatu organisasi dan hanya melibatkan orang-orang yang menjadi bagian internal suatu organisasi perkantoran.40 Pola-pola komunikasi internal yang sering terjadi didalam organisasi adalah sebagai berikut : a. Komunikasi antar pihak manajemen organisasi dengan anggota atau karyawan. Tujuan komunikasi ini antara lain : untuk mendapat umpan balik dari karyawan, menjalin hubungan baik dengan karyawan, menampung usulan atau aspirasi bawahan, menetapkan koordinasi. b. Komunikasi antar pucuk pimpinan dengan pegawai kelompok atas (pegawai senior). Tujuan komunikasi ini antara lain meningkatkan koordinasi, sharing pendapat atau kebijakan.
40
Ibid. Hal : 47
29
c. Komunikasi antar sesama pegawai dilingkungan organisasi. Tujuan komunikasi ini antara lain berbagi pengalaman dan perasaan, sholidaritas dan sama. 2. Komunikasi eksternal yaitu proses komunikasi antara sebuah organisasi dengan pihak-pihak luar organisasi. Komunikasi eksternal dapat berwujud komunikasi yang dilakukan dengan pelanggan, pemerintah, masyarakat, pemegang saham, dan pers.41 Komunikasi internal dan eksternal merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi itu sendiri. Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi didalam sesuatu organisasi sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan dengan pihak luar organisasi tersebut. Komunikasi internal lebih ditujukan untuk menciptakan efektifitas dan meningkatkan kerukunan dalam organisasi sedangkan komunikasi eksternal lebih ditujukan untuk meningkatkan hubungan dengan pihak luar organisasi seperti masyarakat, pelanggan, pers, dan lain-lainnya. Mengingat permasalahan dalam penelitian ini adalah komunikasi dalam organisasi maka hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana komunikasi yang terjadi didalam organisasi atau komunikasi internal organisasi tersebut.
41
Ibid. Hal : 51
30
2.8.3 Pola-pola komunikasi organisasi Pola-pola aliran komunikasi internal dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Komunikasi vertikal, yaitu proses dengan melibatkan pihak-pihak yang secara hirarkis memiliki jenjang kedudukan structural berbeda.42 Komunikasi vertikal dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Komunikasi
vertikal
kebawah:
penyampaian
informasi
yang
mengalir dari atasan kebawahan, atau dari pemimpin ke staf. Komunikasi kebawah bertujuan untuk memberikan informasi, disiplin, perintah, serta berbagai pengarahan kerja, merubah sikap, mengurangi ketakutan dan kecurigaan karena salah informasi, mengurangi kesalahpahaman, dan sebagainya.43 Pesan komunikasi yang terjadi pada komunikasi vertikal kebawah dapat berupa : 1. Job description. 2. Penjelasan . 3. Informasi. 4. Perintah . 5. Petunjuk.
42 43
Ibid. Hal : 90 Arni Muhammad. 2004. Komunikasi organisasi . Jakarta : Bumi aksara, Hal : 108
31
b. Komunikasi vertikal ke atas, yaitu : rangkaian kegiatan penyampaian informasi dari pejabat yang memiliki kedudukannya lebih tinggi, biasanya mengalir pada garis komando.44 Komunikasi keatas sangat penting karena memungkinkan aspirasi atau keluh kesah karyawan didengar oleh pemimpin, mendorong apresiasi dan loyalitas pada organisasi, membantu pegawai mengatasi masalah dalam pekerjaannya dan memmperkuat keterlibatan karyawan dalam organisasi. Wujud komunikasi keatas antara lain :45 a. Menyampaikan usulan. b. Reaksi atas kebijakan. c. Laporan pertanggung jawaban. d. Kritik. e. Menyampaikan keluhan. f. Meminta pertimbangan. 2. Komunikasi horizontal, yaitu : proses penyampaian informasi yang melibatkan pegawai atau pemimpin yang masing-masing memiliki level hirarki jabatan setingkat, misalnya komunikasi antar pegawai dalam kedudukan yang sama. 46
44
Abdullah Masmuh.2008. komunikasi teori dan praktek. Malang : UMM Press. Hal : 11 Suranto,A.W.2005.komunikasi perkantoran. Yogyakarta : Media Wacana. Hal : 94 46 Ibid. Hal : 95 45
32
Wujud komunikasi horizontal antara lain : 47 a. Rapat terpadu menentukan kebijaksanaan. b. Meningkatkan kerjasama unit kerja. c. Melakukan koordinasi. d. Tukar menukar informasi. e. Menghindari tumpang tindih pelaksannaan pekerjaan. 3. Komunikasi diagonal, yaitu : proses penyampaian dan penerimaan informasi atau alur informasi yang berlangsung antara pegawai pada tingkat yang berbeda, pada tugas atau fungsi yang berbeda dan satu sama lainnya tidak punya wewenang langsung.48 Wujud komunikasi diagoanal antara lain :49 a. Meminta dan menyampaikan pendapat. b. Menyampaikan pesan. c. Konfirmasi pekerjaan. d. Cek silang kebenaran informasi. Berikut diatas adalah beberapa jenis komunikasi yang secara umu dilakukan didalam suatu organisasi. Komunikasi dalam organisasi seperti komunikasi vertical, horizontal, diagonalmempunyai peran dan fungsi masing-masing yang tidak dapat disepelekan. Ketiga komunikasi itu harus dilakukan secara seimbang dan pada tempatmasing-masing.
47
48
Ibid. Hal : 96
Wursanto.1987.Etika komunikasi kantor. Yogyakarta : kanisius. Hal : 52 Suranto,A.W.2005.komunikasi perkantoran. Yogyakarta : Media Wacana. Hal : 98
49
33
Komunikasi vertikal keatas dilakukan antara karyawan kepada atasan atau pimpinan, dapat berupa meminta informasi, saran, kritik, dan petunjuk. Komunikasi vertical kebawah bisa berupa motivasi kerja, arahan kerja, menyebar informasi, dan lain-lain. Komunikasihorizontal juga harus dilakukan karena sangat penting untuk kordinasi kerja, menyatukan informasi,kekompakan, dan lain-lain. Melihat komunikasi tidak bisa disepelekan seperti aktifitas maka mustahil
didalam
suatu
organisasi
tidak
melakukan
komunikasi
didalamnya. Komunikasi pasti terjadi dan selalu terjadi namun hanya intensitas dan sudah efektifkah komunikasi tersebut dijalankan dalam sesuatu organisasi. Komunikasi sangat berperan penting terhadap efektifitas sesuatu organisasi karena tanpa adanya komunikasi organisasi tidak akan berjalan sesuai semestinya, melalui komunikasi semua anggota dapat saling memberikan motivasi, saling menghargai satu sama lain, saling berkordinasi tentang pekerjaannya, memiliki hubungan relasional yang tinggi satu sama lain, dan tidak kalah penting membuat karyawan nyaman dalam bekerja di organisasi tersebut. Ditambah pula secara lengkapnya pentingnya komunkasi dalam organisasi didalam suatu organisasi dapat dilihat dari hal berikut : 50
50
Wursanto.1987.Etika komunikasi kantor. Yogyakarta : kanisius. Hal : 29
34
1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara : pegawai, atasan, organisasi 2. Meningkatkan gairah bekerja pegawai 3. Meningkatkan moral dan disiplinyang tinggi para pegawai 4. Dalam meningkatkan komunikasi semua jajaran pimpinan dapat keadaan bidang yang menjadi tugasnya, sehingga akan berlangsung pengendalian oprasional yang efisien 5. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai 6. Dengan komunikasi, semua informasi, keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh pegawai dapat diperoleh dengan cepat 7. Meningkatkan kerjasama dan semangat kerja dikalangan pegawai 8. Komunikasi adalah suatu cara untuk memenuhi keingintahuan manusia 9. Dengan komunikasi, semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan, ketentuan, prosedur kerja 10. Memperoleh keterangan yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Dari penjabaran diatas, terdapat kesimpulan bahwa pentingnya komunikasi organisasi adalah seorang pemimpin organisasi perlu memperhatikan komunikasi tersebut, karena dapat mempengaruhi tingkah laku karyawan.
35
2.9 Kajian Teori 2.9.1 Pengertian Asimilasi Istilah asimilasi berasal dari kata Latin, “assimilare”yang berarti “menjadi sama”. 51 Kata tersebut dalam bahasa Inggris adalah “assimilation”(sedangkan dalam bahasa Indonesia menjadi asimilasi). Dalam bahasa Indonesia, sinonim kata asimilasi adalah pembauran. Asimilasi merupakan proses sosial yang terjadi pada tingkat lanjut.52 Proses tersebut ditandai dengan adanya upaya-upaya untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat diantara perorangan atau kelompok-kelompok manusia. Bila individu-individu melakukan asimilasi dalam suatu kelompok, berarti budaya individu-individu kelompok itu melebur. Biasanya dalam proses peleburan ini terjadi pertukaran unsur-unsur budaya. Pertukaran tersebut dapat terjadi bila suatu kelompok tertentu menyerap kebudayaan kelompok lainnya. Asimilasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan prosesproses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Dalam pengertian yang berbeda, khususnya berkaitan dengan interaksi antarkebudayaan, asimilasi diartikan sebagai proses sosial yang timbul bila ada: (1) kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya, (2) individu51 52
D. Hendropuspito.Sosiologi Semantik. Yogyakart.: Kanisius1989 Hal 233 Aminuddin Ram. Sosiologi.Jakarta: Erlangga 1990 hal 625
36
individu sebagai anggota kelompok itu saling bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang relatif lama, (3) kebudayaan-kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri. Biasanya golongan-golongan yang dimaksud dalam suatu proses asimilasi adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini, golongan minoritas mengubah sifat khas dari unsur kebudayaannya dan menyesuaikan dengan kebudayaan golongan mayoritas sedemikian rupa, sehingga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaannya, dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perubahan identitas etnik dan kecenderungan asimilasi dapat terjadi jika ada interaksi antarkelompok yang berbeda, dan jika ada kesadaran masing-masing kelompok. Hal ini pula yang terjadi pada Korean Wave atau Hallyu, yang kini menjadi kebudayaan golongan mayoritas.Secara tidak langsung, meskipun Indonesia dapat dikatakan memiliki ragam budaya yang lebih bervariasi dibandingkan Korea, namun kebudayaan Indonesia belum bisa sejajar dengan kebudayaan Korea yang telah mendunia. Kebudayaan Indonesia pun belum menjadi sebuah peradaban bagi bangsa-bangsa lain di dunia. Meskipun Korea sudah memiliki banyak penggemar dalam segi kebudayaannya, Korean Wave belum dapat dikatakan sebagai sebuah peradaban. Karena, sebuah peradaban memakan sebuah proses dan waktu yang amat sangat panjang untuk dapat mengubah suatu kebudayaan sebuah bangsa menjadi peradaban dunia. Selain itu, keeksistensian boy band dan girl band Korea pun, pada hakikatnya dipengaruhi
37
oleh kebudayaan barat atau western-isasi. Meskipun boy band dan girl band Korea
awalnya
dipengaruhi
oleh
kebudayaan
barat,
Korea
mampu
mempertahankan keberadaannya sedemikian rupa hingga eksistensinya melebihi kebudayaan aslinya. Kendatipun asimilasi memang sangat rentan menerpa bangsa-bangsa yang kebudayaannya belum menjadi bagian dari peradaban dunia, namun asimilasi sebenarnya tidak dapat dengan serta merta masuk kedalam kultur sebuah negara, bila citra diri dan identitas berbudaya, berbangsa dan bernegara para warga negaranya sangatlah kuat. Ini dapat dilihat dari contoh negera tetangga kita, Malaysia dan Brunei Darussalam. Walaupun Hallyu sangat kuat menerobos ke berbagai penjuru dunia, namun bagi Malaysia dan Brunei Darussalam, hal tersebut tidak lebih mereka anggap sebagai pemanis atau hiburan yang bersifat semu 2.9.1.1 Tingkatan Proses Asimilasi (multi-stages of assimilation) Milton M. Gordon (1968) mengemukakan suatu model asimilasi yang terjadi dalam proses yang multi-tingkatan (multi-stages of assimilation). Model asimilasi ini memiliki tujuh tingkatan. a.
Asimilasi
budaya
assimilation);berhubungan
atau dengan
perilaku perubahan
(cultural pola
or
behavioral
kebudayaan
guna
menyesuaikan diri dengan kelompok mayoritas b. Asimilasi struktural (structural assimilation);berkaitan dengan masuknya kelompok minoritas secara besar-besaran ke dalam klik, perkumpulan, dan pranata pada tingkat kelompok primer dari golongan mayoritas
38
c. Asimilasi perkawinan (marital assimilation);berkaitan dengan perkawinan antargolongan secara besar-basaran d. Asimilasi identifikasi (identificational assimilation);berkaitan dengan kemajuan rasa kebangsaan secara eksklusif berdasarkan kelompok mayoritas e. Asimilasi penerimaan sikap (attitude receptional assimilation);menyangkut tidak adanya prasangka (prejudice) dari kelompok mayoritas f. Asimilasi penerimaan perilaku (behavior receptional assimilation);ditandai dengan tidak adanya diskriminasi dari kelompok mayoritas g. Asimilasi kewarganegaraan (civic assimilation);berkaitan dengan tidak adanya perbenturan atau konflik nilai dan kekuasaan dengan kelompok mayoritas Teori Asimilasi Cultural Gordon, yang dalam banyak hal sering disebut akulturasi (acculturation), juga diperdebatkan. Akulturasi merupakan subproses dari asimilasi dan mengindikasikan adanya pergantian ciri-ciri budaya masyarakat minoritas dengan ciri-ciri budaya masyarakat asli. Namun, akulturasi juga menunjukkan bahwa anggota-anggota kelompok minoritas boleh jadi tetap memiliki sebagian ciri asli mereka, tapi hal ini mengakibatkan lunturnya sifat-sifat kebudayaan bawaan mereka dari nenek moyang terdahulu. Dalam hal Korean Wave, meskipun Indonesia memang mengalami goncangan kebudayaan yang amat terasa sejak kehadiran boy band dan girl band asal negeri ginseng tersebut, namun hal ini dinilai sebagai reaksi gegar budaya yang hanya terjadi dalam sekali waktu atau satu periode yang kemungkinan tak dapat ditentukan kapan akan berakhir, namun bisa dipastikan akan berlangsung
39
dalam waktu yang amat singkatdan hanya menerpa pada kalangan di usia kisaran remaja hingga menjelang dewasa (pubertas) yang masih rentan mencari identitas atau jati dirinya. 2.8.2 Teori Penyusanan Tindakan Teori ini dikembangkan oleh john Green, teori penyusunan tindakan menguji cara kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan menggunakannya untuk membentuk pesan. Menurut teori ini , anda membentuk pesan dengan menggunakan kandungan pengetahuan dan pengetahuan prosedural. Anda tahu tentang hal-hal dan anda tahu bagaimana melakukan hal tersebut dalam teori tindakan pengetahuan prosedural menjadi intinya.53 Secara specifik, pengatuhan prosuderal terdiri dari urat syaraf yang terhubuun dedngan perilaku, akibat dan situasi. Suatu waktu hubungan yang paling sering aktif dan terkini lebih kuat, sehingga syaraf tertentu cenderung berkelompok bersama-sama dalam modul Greene dalam rekam prosedural (prosedural record) . Rekam prosedural adalah sekumpulan hubungan diantara syaraf dalam sebuah jarinagn tindakan yang sebagiannya adalah hubungan otomatis. Oleh karean anda terus menerus melakukan sesuatu secara bersamaan, mereka menjadi terhubung.54 Kapan pun anda bertindak, anda harus “menyusun” prosedur yang tepat atau perilaku. Di luar dari segala tindakan dalam prosedur memori anda, anda 53 54
Stephen W Little john Karan A foss .teori komunikasi. Jakarta: Lensa Humanika 2012 Hal 174 Ibid hal 175
40
harus memilih yang paling tepat terhadap keadaan dalam rangka menyelasaikan tanggung jawab anda.
Sebagian besar kelompok tindakan yang telah tersusun berkelompok dengan kuat dan seringnya mereka digunakan, sehingga anda sering bergantung pada mereka seperti tindakan yang dilakukan terlebih dahulu atau diprogram. Hal ini disebut kumpulan unit (unitized asemblies) rutinitas yg membutuhkan sedikit usaha. Reprentasi keluaran adalah rencana pikiran anda yang menyimpan apa apa yang akan anda lakukan terhadap situasi yang anda hadapi. Reperentasi keluaran adalah
segala hal yang perlu anda ingat dalam
rangka untuk bertindak dengan caraa yang tepat dan terkoordinasi. Hubungan lain yang tidaka relevan dengan prosedur pencatatan menghilang dengan sendirinya yang disebut memusuk (delay), meninggalkan sebuah reprentasi hasil yang masuk akal untuk situasi khusus seperti ini. Proses penyusunan tindakan tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan motivasi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mendapatkan kembali serta mengatur tindakan secara efisien dan dengan cepat. Jika anda berbuat salah atau bermasalah dengan sesuatu, bahkan ketika anda mempunyai wawasan dan motivasi teapat, maka berarti anda tidak dapat menyatukan rutinitas terbaik untuk sejumlah alasan.55
55
Ibid hal 176
41
2.10 Kerangka Berpikir Budaya pop Korea sebenarnya sudah lama muncul di Indonesia, hanya saja kepopulerannya masih belum bisa menandingi Hollywood dan Bollywood pada saat itu. Untuk Asia pun budaya pop Taiwan masih lebih populer di Indonesia. Mulai tahun 2009, budaya pop Korea menunjukkan taringnya, menyebarkan budaya pop melalui drama dan musik popnya hingga 2012 ini. Dengan semakin banyaknya penikmat budaya pop Korea, termasuk Sonedalam komunitas Han-guk Aein. Sehingga menjadikan budaya Korea sebagai gaya hidup.
Kehidupan masyarakat kini diwarnai dengan beragam cara manusia menerima dan menggunakan teknologi. Salah satu bentuk teknologi yang mewarnai kehidupan manusia di masa sekarang adalah bentuk-bentuk ragam alat yang dapat menjaring komunikasi antarmanusia di seluruh dunia, yaitu media massa.
Kehadiran media massa sangat erat kaitannya dengan penyebaran budaya, karena melalui media massalah orang-orang kreatif punya tempat yang tepat. Media massa dapat memperkaya masyarakat dengan menyebarkan karya kreatif dari manusia seperti karya sastra, musik, dan film. (Vivian,2008:505).
Budaya pop yang diproduksi secara massa untuk pasar massa dan dipublikasikan melalui media massa yang di dalamnya tersembunyi kepentingankepentingan kaum kapitalis maupun pemerintah disebut budaya massa. Pertumbuhan budaya ini berarti memberi ruang yang makin sempit bagi segala
42
jenis kebudayaan yang tidak dapat menghasilkan uang, yang tidak dapat diproduksi secara massa (Strinati,2007:12).
Dengan booming nya K-Pop di media massa mempunyai peranan penting dalam mensosialisasikan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat. Hal ini tampak dalam salah satu fungsi yang dijalankan media massa, yaitu fungsi transmisi, dimana media massa digunakan sebagai alat untuk mengirim warisan sosial seperti budaya. Melalui fungsi transmisi, media dapat mewariskan norma dan nilai tertentu dari suatu masyarakat ke masyarakat lain.
Salah satu dampak perubahan nilai pada remaja Sonedalam komunitas Han-guk Aeinadalah bentuk dari budaya global (global culture). Budaya global adalah budaya dan nilai-nilai yang terbentuk dari proses transaksi dan pertukaran global (Boli & Lechner, 2001).
Budaya global memungkinkan terciptanya satu kebiasaan, nilai, dan budaya baru yang terjadi secara alamiah akibat aktivitas dan transaksi yang melibatkan banyak bangsa dan budaya.
Komunitas
sendiri
menjadi
faktor
penyebab
pembentukan
sikap
remaja.Karena mereka melakukan pertukaran-pertukaran ide. Dikomunitas salah satunya Han-guk Aeinberbicara dengan teman-teman lain sesama komunitasnya menggunakan bahasa Korea, mengikuti trenkorea termasuk Sone.
43
Dengan adanya komunitas yang menaungi seperti komunitas Han-Guk aiendan booming-nya K-Pop menjadikan remaja khususnya Soneterbuntuk sikap dan trennya menjadi ke-Koreaan.
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana pembentukan sikap tren remaja Sonedalam Komunitas Han-Guk aien yang ke-Koreaan.Dasar pemikiran di atas didukung oleh Teori Asimilasi.Untuk mengkonseptualisasikan kerangka berpikir peneliti terhadap masalah yang diangkat dalam penelitian ini, maka digambarkan sebagai berikut:
44
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Masalah Penelitian: 1. Gaya hidup Sone dalam komunitas han guk aein yang ke koreaan 2. Pergeseran nilai pada remaja sone dalam komunitas han guk aein.
.
Faktor Penyebab: 1. 2. 3. 4.
Adanya budaya global Boomingnya K-pop di media Adanya komunitas yang menaungi Karena idolanya melakukan kebiasaan tersebut
TEORI ASIMILASI
Kebudayaa n korea
Gabungan antara budaya Korea dan Indonesia
Kebudayaan Indonesia
TEORI PENYUSUNAN TINDAKAN 1. Pengetahuan Prosedural 2. Rekam Prosedural 3. Representasi Keluaran
Pembentukan trend remaja Sone dalam Komunitas Han-guk Aein yang kekoreaan
45
2.11 Penelitian Sebelumnya Mengenai
penelitian
sebelumnya,
peneliti
menemukan
beberapa
penelitian lain yang hampir sama dengan penelitian ini yaitu :
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
No
Wulan Zati Sari
Natasia Simangunsong
Yuliati Jamilah
Judul
Budaya Pop dan Gaya Hidup (Studi Kasus Korea Lovers di Makkasar)
Fenomena Hallyu dalam Pembentukan Identitas Diri (Studi Kasus pada Triple S Medan sebagai Komunitas Penggemar Boyband Korea SS501)
Televisi dan Budaya Popular (Studi Korelasional Pengaruh Terpaan Tayangan Drama Asia [Korea] di Indosiar terhadap Perilaku Budaya Populer di Kalangan Siswa/i SMAN 1 Medan)
2
Dari
UNHAS
USU
USU
3
Metode
kualitatif
kualitatif
Kuantitatif
Item
1
hubungan yang
4
tinggi dan kuat Hipotesis
-
-
antara terpaan tayangan drama Asia (Korea) dan
46
perilaku budaya populer siswa dan siswi SMAN1 Medan.
5
Hasil penelitian / kesimpulan
Hasil penelitiannya Bahwa Budaya adalah ketiga informan PopKoreadidominasi dengan pikiran (mind) dan Pencinta Korea di interaksi sosial (diri atau self Indonesia. Tetapi dengan yang mereka Pencinta lain) yang digunakan untuk Korea aktif, mereka menginterpretasi dan memediasi membaca dan masyarakat (society), menerima informasi membentuk dari media dalam identitas diri yang baru dalam berbagai jenis cara, tiap diri informan. sehingga pengaruh Perubahan identitas yang untuk satu orang terjadi memiliki berbeda dengan dampak yang positif dan yang lain. negatif, tergantung pada cara pandang orang lain melihat mereka.
terpaan tayangan drama Asia (Korea) dan perilaku budaya populer siswa dan siswi SMAN1 Medan.
47
6
7
Persamaan
Tema pembahasan
Tema pembahasan
Pembahasan
Perbedaan
Objek,teori
Objek,teori
Objek,metode,teori
Perbedaan antara skripsi sebelumnya dengan skirpsi peneliti adalah lebih cenderung lebih fokus terhadap perubahan perilaku informannya, yakni dari sebelum mengetahui budaya Korea sampai mengetahui budaya Korea, dan meneliti bagaimana proses interaksi anggota satu sama lain, baik berkomunikasi secara langsung atau dengan memanfaatkan jejaring sosial atau menggunakan aplikasi messenger pada perangkat mobile semisal handphone, smartphone maupun tablet.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang dapat digunakan oleh peneliti sesuai dengan masalah, tujuan, dan kegunaan dari penelitian itu sendiri.Sehingga penelitian itu bisa dianggap valid dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
Pada penelitian yang berjudul ”Fenomena Hallyu dalam Pembentukan Tren Remaja (Studi Kasus pada Sonedi
Han-guk Aein Community)”, peneliti
menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Studi kasus merupakan tipe penelitian yang penelaahannya dalam suatu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif.Studi kasus bisa dilakukan terhadap individu, juga bisa dilakukan terhadap kelompok.56 Lexy J. Moleong mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., Secara holistik, 57
Dengan
berupaya
untuk
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. menggunakan
pendekatan
penelitian
56
kualitatif,
peneliti
Sanapiah Faisal. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo. 2007. Hal 22 Lexy J. Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya. 2007. Hal 6 57
48
49
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai Pembentukan Tren Remaja Sone dalam komunitas Han-guk Aien, sehingga dapat menjelaskan dan mendeskripsikan fenomena tersebut dengan sedalam-dalamnya. Metode penelitian studi kasus tidak memiliki ciri seperti air (menyebar di permukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena. Dari ciri yang demikian memungkinkan studi ini dapat amat mendalam dan demikian bahwa kedalaman data yang menjadi penrtimbangan dalam penelitian jenis ini.Karena itu, penelitian ini bersifat mendalam dan menusuk sasaran penelitian.Tentunya untuk mencapai penelitian ini peneliti membutuhkan waktu yang relatif lama.58 3.2 Paradigma Penelitian Paradigma menurut Kuhn didefinisikan sebagai suatu cara pandang, nilainilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara memecahkan sesuatu masalah, yang dianut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu masa tertentu. 59 Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivism atau post-positivis sebagai dasar alur kerangka berpikir.Dengan menggunakan paradigma post-positivis ini, peneliti berusaha untuk menyelami lebih dalam dan menyeluruh mengenai Tren Remaja Sone dalam komunitas Han-guk Aein.
58
M. Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. 2009.Hal 68 59 Djam’an Satori dan Aan Komariah.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal 9
50
Dalam paradigma post-positivis realitas disikapi sebagai fakta yang bersifat ganda, memiliki hubungan yang asosiatif, serta harus dipahami secara ilmiah, kontekstual, dan holistik. 60 Realitas yang bersifat ganda memberikan keleluasaan bagi orang yang ingin menanggapi realitas tersebut dengan interpretasi masing-masing, sehingga realitas dapat berbeda-beda makna dan keberadaanya sesuai dengan apa yang dibangun oleh pikiran orang masingmasing. Ditinjau dari perspektif post-positivis, tujuan penelitian kebudayaan ataupun penelitian kualitatif pada umumnya, dapat bersifat : 1. Eksploratif, memahami fenomena secara garis besar tanpa mengabaikan kemungkinan pilihan fokus tertentu secara khusus; 2. Eksplanatif, memahami ciri dan hubungan sistematis fenomena berdasarkan faktanya; 3. Teoritis, menghasilkan formasi teori secara substantif berdasarkan konseptualisasi, abstrak ciri, dan sistemisasi hubungan konsep berdasarkan relasi dan kemungkinan variasinya, dan 4. Memahami makna fenomena dihubungkan dengan kepentingan terapan atau nilai praktis tertentu.61 Paradigma post-positivis juga menganggap bahwa realitas harus dipahami secara holistik dan kontekstual, artinya bahwa obyek penelitian merupakan sesuatu yang apabila diteliti dan dipahami bagian per bagian maka 60
Maryaeni.Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.2005. Hal 6 Ibid hal 7
61
51
akanberhubungan dengan bagian-bagian yang lain dan akan membentuk suatu keutuhan yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, objek dari suatu realitas juga harus dipahami sesuai dengan konteksnya. Realitas dalam paradigma postpositivis tidak akan ditemukan apabila peneliti hanya mengamati dan membuat jarak dengan realitas. Hal tersebut dikarenakan dalam paradigma post-positivis terdapat unsur emosi, perasaan dan perilaku yang hanya dapat dimengerti dan dipahami apabila peneliti terlibat langsung dan merassakan sendiri kenyataan yang sebenarnya terjadi. Peneliti harus mampu mengungkap data yang sebenarnya melalui kegiatan observasi dengan cara ikut serta dalam kegiatan komunitas Hanguk Aein. Selain observasi, pengungkapan data juga dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap pihak-pihak yang kompeten. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utamanya dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.62 Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah:
1. Wawancara Pada wawancara semistruktur ini,pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan 62
secara
bebas,
yang
terkait
dengan
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Hal : 114
52
permasalahan. 63 Wawancara ini cenderung dilakukan secara bebas tapi tetap terarah pada jalur permasalahan yang ditanyakan dan telah dipersiapkan terlebih dahulu. Pedoman permasalahan yang akan ditanyakan adalah landasan utama dalam melakukan wawancara jenis ini. Peneliti juga dimungkinkan untuk mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi dan keadaan sehingga data yang didapat pun akan lebih lengkap. Yang akan diwawancarai adalah Sonedalam komunitas Han-guk Aein. Tentang proses pengadopsi tren dalam komunitas Sonedi Han-guk Aein, dan proses interaksi anggota Sone terhadap anggota kelompok lainnya.
2. Observasi
Observasi diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Namun, tidak semua observasi bisa disebut sebagai sesuatu metode dalam riset. Karena metode pengumpulan data melalui observasi memerlukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan riset, suatu kegiatan observasi baru bisa dimasukan sebagai pengumpulan data penelitian bila memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Observasi digunakan dalam riset dan telah direncanakan secara sistematik.
63
Rachmat Kriyantono. Teknis Praktis Komunikasi, Jakarta : Grafindo. 2008. hal 99
53
2. Observasi harus berkaitan dengan tujuan riset yang telah ditetapkan. 3. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang hanya menarik perhatian.
Observasi dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reliabilitas. Observasi akan dilakukan di kampus Untirta tepatnya dalam komunitas Han-guk Aein. Yang diobservasi adalah proses mengadopsi tren dalam komunitas Sonedi Han-guk Aein dan proses interaksi anggotaSone terhadap anggota lainnya.
3.4 Informan
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetap oleh Spadley dinamakan “Social Situation”atau situasi sosial yang terdiri atas tiga eleman, yaitu: tempat (place),pelaku (actors),dan aktifitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” didalamnya.64
Pada penelitian kualitatif ini menggunakan purposive sample teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang
64
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Hal : 215
54
dibuat peneliti berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan keriteria tersebut tidak dijadikan sampel.65
Beberapa riset kualitatif sering menggunakan teknik ini dalam riset observasi, eksploratoris, atau wawancara mendalam.Biasanya teknik purposif dipilih untuk risetyang lebih mengutamakan kedalaman data daripada untuk tujuan representatif yang dapat digeneralisasikan.66
Menurut Sanafiah Faisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley mengemukakan bahwa, situasi sosial untuk semple awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang didalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut:67
1. Mereka proses
yang
menguasai
atau
memahami
sesuatu
melalui
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekadar diketahui,
tetapi juga dihayatinya. 2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti. 3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. 4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri. 65
Rachmat Kriyantono. Teknis Praktis Komunikasi, Jakarta : Grafindo. 2008. hal 158 Ibid. hal 159 67 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Hal : 221 66
55
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti, sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.
Adapun kriteria-kriteria yang menjadi informan adalah:
1. Memahami tentang fenomena hallyu 2. Penggemar Girls’ Generation selama minimal satu tahun 3. Memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi 4. Tergabung di komunitas Han-guk Aein
Adapun yang menjadi informan yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Charina Putrinda W. karena memenuhi kriteria sebagai informan. 2. Hegar Lazuardi karena memenuhi kriteria sebagai informan. 3. Ria Utami Kuswoyo karena memenuhi kriteria sebagai informan. 4. Siti Mamnuah karena memenuhi kriteria sebagai informan. 5. Nyimas Febrina Tamimi karena memenuhi kriteria sebagai informan.
56
3.5 Analisis Data
Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan Model Milles and Huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh68
Adapun penjabaran analisis data yaitu:
a. Data reduction (reduksi data) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data berarti
merangkum,
memilih
hal-hal
yang
pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. b. Data display (penyajian data) Setelah data direduksi,maka langkah selanjutnya adalah menampilkan data.Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,bagan, hubungan antarkategori, dan lainnya.Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat
naratif.Penyajian
data
merupakan
upaya
penyusunaan, pengumpulan informasi ke dalam suatu matriks atau konfigurasi yang mudah dipahami. Konfigurasi semacam 68
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif. Bandung : R&D Alfabeta. 2012. Hal 246
57
ini akan memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kecenderungan kognitif manusia adalah penyederhanaan informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk yang dapat dipahami secara gamblang. Penyajian data yang sederhana dan mudah dipahami adalah cara utama untuk menganalisis data deskriptif kualitatif yang valid. Penyajian ini bisa dalam bentuk matriks, grafik atau bagan yang dirancang untuk menghubungkan informasi.Penyajian data yang peneliti lakukan adalah mengenai perubahan sikap dan pembentukan tren remaja Sonepada komunitas Han-guk Aein. c. Conclusion drawing / verification Dalam hal ini setelah dilakukan reduksi data, menyajikan data yang didapat dari lapangan, maka langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan verifikasi terhadap data-data yang ada.Data inilah yang kemudian disusun ke dalam satuansatuan, kemudian dikategorikan sesuai dengan masalahmasalahnya. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu sama lain, sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai ada.
69
69
jawaban
dari
sikap
permasalahan
yang
Kesimpulan yang ingin peneliti sampaikan adalah
Matthew B. Milles, A Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif.Penerjemah Tjejep Rohendi Rosidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1992 . Hal 25
58
mengenai perubahan sikap dan pembentukan tren remaja Sonepada komunitas Han-guk Aein. Dalam metode penelitian kualitatif, hasil temuan atau data yang diperoleh peneliti dapat dinyatakan valid apabila hasil temuan atau data yang diperoleh dan dikemukakan peneliti sesuai dengan temuan atau data yang sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti.Demikian juga halnya dengan penelitian mengenai Pembentukan Tren Remaja Sone dalam komunitas Han-guk Aien.Penelitian ini dianggap valid apabila hasil temuan yang diperoleh peneliti sesuai atau sama dengan yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian. Untuk itu diperlukan uji validitas data. Untuk menguji validitas data dalam penelitian mengenai Pembentukan Tren Remaja Sone dalam komunitas Han-guk Aien.peneliti menggunakan cara uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data yang dilakukan menggunakan Teknik Triangulasi Data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu.70 Dalam melakukan triangulasi, peneliti mengecek kebenaran data kepada sumber laindengan menggunakan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan informan kunci (key informan), yaitu anggota komunitas Han-guk Aien.
Selain itu, teknik triangulasi juga dilakukan dengan teknik yang berbeda.Misalnya, data yang peneliti dapatkan melalui teknik wawancara
70
Lexy J. Moleong.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2000.Hal 178
59
mengenai, yaitu anggota komunitas Han-guk Aien. Kemudian dicek atau disesuaikan dengan menggunakan teknik observasi. Jika dalam proses pengecekkan tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data untuk memastikan data mana yang sekiranya lebih tepat dan benar. 3.6 fokus penilitian Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penilitan ini antara lain adalah: 1. bagaimana proses proses penyusunan tindakan dalam komunitas Han-guk Aien? 2. bagaimana proses interaksi Sone terhadap anggota kelompok lainnya dikomunitas Han-guk Aien?
3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian Lokasi dan waktu penelitian akan disesuaikan dengan kondisi peneliti, sehingga diharapkan pada kegiatan penelitian ini tidak akan mengganggu terhadap tugas pokok si peneliti.
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di daerah Serang. Tepatnya penelitian akan dilakukan di Kampus Untirta Serang yang merupakan tempat berkumpulnya Korea Lovers Serang.
60
b. Waktu Penelitian
Adapun rencana penelitian ini akan berlangsung selama kurang lebih 30 hari
dari
tanggal
4
Maret
sampai
tanggal
4
April
2013.
BAB IV
HASIL PENELITIAN Pada bab ini, peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada bab 1, yaitu mendeskripsikan bagaimana fenomena Hallyu dalam pembentukan tren remaja, dan seperti apa gaya hidup remaja di Indonesia khususnya anggota Han-guk Aein Community melalui fenomenaHallyu.
Dimana penelitian ini menggunakan Teori Asimilasi dan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Penelitian
Kualitatif
merupakan
prosedur
penelitian
yang
menghasilkandata-data berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau perilaku yang diamati.Pendekatannya diarahkan pada latar belakang individu secara holistik (utuh). Pada penelitian kualitatif, peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data. Pada penelitian kualitatif bukan sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan oleh peneliti tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh sumber data. Dengan melakukan penelitian melalui pendekatan deskriptif, maka peneliti harus memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang diperoleh oleh peneliti
melalui
wawancara
mendalam
yang
dilakukan
dengan
para
informan.Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam
61
62
dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung dilapangan yang kemudian peneliti analisis menggunakan teori Asimilasi.Analisis ini sendiri terfokus pada Han-guk Aein Community yang ada di Untirta. Agar penelitian ini lebih objektif dan akurat, peneliti mencari informasi-informasi tambahan dengan melakukan wawancara dengan informan untuk melihat langsung bagaimana gaya hidupnya. Agar pembahasan lebih sistematis dan terarah peneliti membagi ke dalam 3 (tiga) pembahasan, yaitu: 1.
Deskripsi Objek Penelitian
2.
Deskripsi Data Infoman
3.
Deskripsi Hasil Penelitian
4.
Pembahasan
4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian yang peneliti paparkan yaitu mengenai gambaran umum Han-guk Aein Community, dimulai dari sejarah terbentuknya hingga visi, misi, dan tujuan Han-guk Aein Community. 4.1.1 Sejarah Singkat Han-guk Aein Community Han-guk
Aein
Community
atau
biasa
disingkat
menjadi
HAC.“Han-guk” yang dalam bahasa Korea artinya Korea, “Aein” yang artinya suka atau pencinta, serta menggunakan kata “komunitas” karena HAC bukan merupakan organisasi. Penggagas komunitas sendiri berasal dari mahasiswa Untirta, yakni Asih Sitoresmi berusia 22 tahun, Khotimah
63
berusia 21 tahun, dan Sri Damayanti berusia 21 tahun, serta temantemannya, kemudian meresmikan HAC pada tanggal 12 November 2010. Gambar 4.1 Logo Hanguk Aein Community (HAC)
Dibentuknya HAC adalah karena melihat minat yang ada pada masyarakat Indonesia (khususnya para remaja) yang berhubungan dengan Korea semakin meningkat secara drastis dalam beberapa tahun terakhir.Fenomena ini dikenal sebagai Hallyu atau Korean Wave.Dengan banyaknya hiburan serba Korea seperti drama Korea dibeberapa stasiun TV di Indonesia.HAC ingin menjembatani keinginan masyarakat untuk lebih memahami Korea, tidak hanya terbatas pada hiburannya saja, tapi juga untuk lebih memahami budaya dan bahasa. Visi dari komunitas ini adalah untuk menjaga hubungan antara Indonesia dan Korea, khususnya masyarakat Banten terhadap budaya dan seni Korea. Serta, misinya adalah untuk memperkenalkan, mensosialisasikan, dan menampung seni dan budaya kepada masyarakat Banten.
64
Yang
dilakukan
komunitas
ini
adalah
Korean
language
eandculture, Korean cover dance, Korean drama and movie.Komunitas ini memiliki jadwal bertemu setiap seminggu dua kali. Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi HAC
65
4.1.2 Sejarah Girls’ Generation dan Sone Girls’ Generation adalah kelompok musik perempuan atau girl band pop dari Korea yang dibentuk oleh SM Entertainment pada tahun 2007. Mereka juga disebut sebagai Soshiatau SNSDoleh fans mereka. SNSDmerupakan singkatan dari 소녀세대(So Nyeo Shi Dae).Nama tersebut diambil dari judul lagu Lee Seung Cheoul yang populer pada tahun 1989 yang kebetulan juga rata-rata tahun lahirnya para member atau anggotanya.Girl band ini memiliki klub penggemar resmi yang bernama 소원(Sone)yang diambil dari judul lagu dalam album pertama mereka yaitu "Tell Me Your Wish". Girls’ Generationtelah merilis empat album Korea, tiga album mini Korea, dua album Jepang, satu album Amerika, dan berbagai single.Sebuah video teaser dirilis pada Januari 2009 dan tidak lama setelahnya, singel terbaru berjudul "Gee" pun dirilis. Lagu ini berhasil meraih posisi puncak di seluruh tangga lagu musik digital hanya dalam jangka waktu dua hari setelah dirilis. Girls' Generation memulai aktivitas promosi pada Januari 2009 di MBC Show! Music Core di mana mereka menyanyikan "Gee" dan "Himnae (Way to Go)". Seminggu setelah perilisan, "Gee" memperoleh posisi pertama di KBS Music Bank dan SBS Inkigayo."Gee" menjadi sebuah hits fenomenal, memecahkan rekor di Music Bankuntuk lagu yang
66
paling lama berada di puncak yakni selama sembilan minggu berturutturut, serta meraih triple crown di Inkigayo. S.M. Entertainment menyatakan bahwa lebih dari 100.000 kopi album ini telah didistribusikan, sementara perusahaan analisa penjualan Hanteo melaporkan album ini telah terjual lebih dari 30.000 kopi dalam sepuluh hari pertama setelah perilisan. Lagu ini juga menunjukkan dominasinya
di
tangga
lagu
lainnya,
memuncaki
lagu Mujikon, Melon, dan Mnet selama
delapan
turut, Dosirak selama
Muse selama
tujuh
minggu,
minggu enam
tangga berturutminggu,
dan Baksu selama empat minggu. "Gee" mendapatkan gelar song of the decade dari situs musik Korea, Melon. 71 SNSD memiliki sembilan member: 1. Nama: Kim Taeyeon Nama panggung: Taeyeon Tanggal lahir: 9 Maret 1989 Grup posisi: Pemimpin vokalis utama Moto: Jangan melakukan sesuatau yang Anda akan menyesal kemudian Julukan: Umma, Ajuhma, Leader kid, Tete, Mung Taeng, Taeng, Byeon, Taeng Hobi: Berenang Lama pelatihan sebelum debut: 4 tahun dan 3 bulan
71
Jessica Ayasti. 2012. All about Girls Generation. Jakarta : Klik publishing halaman 27
67
2. Nama: Sooyeon Jung Nama panggung: Jessica Tanggal lahir: 18 April 1989 Grup posisi: Vokalis utama Moto: Ikuti hatiku Julukan: Putri Es, Sica, Sicachu, Ajumma Hobi: Tinju dan sepak bola Lama pelatihan sebelum debut: 7 tahun dan 6 bulan
3. Nama: Lee Sun Kyu Nama panggung: Sunny Tanggal lahir: 15 Mei 1989 Grup posisi: vokalis pendukung Moto: Sunny day everyday Juluakan : DJ Soon, Sunny Bunny Hobi: Berenang, bermain video game, olahraga
4. Nama: Hwang Mi Young Nama panggung: Tiffany Tanggal lahir: 1 Agustus 1989 Grup posisi: Vokalis pendukung Moto : Hanya bekerja keras
68
Juluakan: Hwang Spongebob, Fany Fany Tiffany, Jukebox Manusia, Jamur, Tiffiana, Jumfany, Ajumny Hobi: Bermain Flute Lama pelatihan sebelum debut: 3 tahun dan 7 bulan
5. Nama: Kim Hyo yeon Nama panggung: Hyo yeon Tanggal lahir: 22 September 1989 Grup posisi: Vokalis pendukung dan dancer utama Moto: Semua orang yang bekerja keras akan berhasil Juluakan: Putri Fiona, Dancing Queen, Hyorengi (Tiger) Hobi: Menari Lama pelatihan sebelum debut: 6 tahun dan 1 bulan
6. Nama: Kwon Yuri Nama panggung: Yuri Tanggal lahir: 5 Desember 1989 Grup posisi: Vokalis pendukung dan lead dancer Motto : Juluakan: Pearl black, Kkamyool, Kkamchi, dan Ggab Yul Hobi: Menari, balet, bermain piano, berenang, bermain biola Lama pelatihan sebelum debut: 5 tahun dan 11 bulan
69
7. Nama : Choi Sooyoung Nama panggung: Sooyoung Tanggal lahir: 10 Februari 1990 Grup posisi: Vokalis pendukung Moto: Jangan menunda-nunda Juluakan: ShikShin (Makanan Tuhan), Nasoo (Interrupter) Lama pelatihan sebelum debut: 6 tahun dan 3 bulan
8. Nama: Im Yoona Nama panggung: Yoona Tanggal lahir: 30 Mei 1990 Grup posisi: Vokalis pendukung Moto: Jadilah percaya diri dalam segala hal Julukan: Rusa Yoona, Dia Yoona (kekuatan Yoona), Dewi Yoona, Yoong Lama pelatihan sebelum debut: 7 tahun dan 2 bulan
9. Nama: Seo Joo Hyun Nama panggung: Seo Hyun Tanggal lahir: 28 Juni 1991 Grup posisi: Vokalis utama Moto: Jika impianmu masih hidup, maka suatu hari akan menjadi kenyataan Juluakan: Maknae, Seororo
70
Hobi: Bermain piano Lama pelatihan sebelum debut: 6 tahun dan 6 bulan 4.2 Deskripsi Data Informan Dalam penelitian ini telah di pilih 4 (empat) informan dengan memiliki kriteria dan latar belakang sebagai berikut: 1. Alisa Agustine memenuhi kriteria sebagai informan, yaitu memahami tentang fenomena hallyu, karena dia adalah orang yang berkompeten. Selain itu, memiliki waktu yang memanadai untuk dimintai informasi, tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri, dan cukup asing dengan peneliti. 2. Charina Putrinda W. memenuhi kriteria sebagai informan, yaitu memahami tentang fenomena hallyu, karena dia adalah orang yang berkompeten dan salah satu penggemar Girls’ Generation.Selain itu, memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi, tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri, dan cukup asing dengan peneliti. 3. Hegar Lazuardi karena memenuhi kriteria sebagai informan, yaitu memahami tentang fenomena hallyu, karena dia adalah orang yang berkompeten dan salah satu penggemar Girls’ Generation.Selain itu, memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi, tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri, dan cukup asing dengan peneliti.
71
4. Ria Utami Kuswoyo karena memenuhi kriteria sebagai informan, yaitu memahami tentang fenomena hallyu, serta perubahan sikap yang terjadi pada remaja. Selain itu, memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi.Mudah untuk menghubungi subyek penelitian karena peneliti sudah
masuk
ke
dalam
lingkungan
populasi.
Tidak
cenderung
menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri, dan cukup asing dengan peneliti. 5. Siti Mamnuah karena memenuhi kriteria sebagai informan, yaitu memahami tentang fenomena hallyu, Salah satu penggemar Girls’ Generation, serta perubahan sikap yang terjadi pada remaja. Selain itu, memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi.Mudah untuk menghubungi subyek penelitian karena peneliti sudah masuk ke dalam lingkungan populasi. Tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri, dan cukup asing dengan peneliti. 6. Nyimas Febrina Tamimi memenuhi kriteria sebagai informan, yaitu memahami tentang fenomena hallyu, Salah satu penggemar Girls’ Generation,serta perubahan sikap yang terjadi pada remaja. Selain itu, memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi.Mudah untuk menghubungi subyek penelitian karena peneliti sudah masuk ke dalam lingkungan populasi. Tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri, dan cukup asing dengan peneliti.
72
Informan pertama bernama Alisa Agustine Berjenis kelamin perempuan, Dia dilahirkan di Jakarta, Informan ini
berkerja sebagai
reporter majalah Korea dimajalah gaul. Informan kedua bernama Charina Putrinda W. Berjenis kelamin perempuan, Dia dilahirkan di Sidoarjo, 23-12-1994. Informan sekarang ini sedang berkerja Sebagai Agen asuransi. Informan ini memiliki beberpa pernak pernik SNSD seperti baju gelang SNSD. Informan ketiga bernama Hegar Aditya Ladzuar.Dia merupakan satu-satunya anggota HAC yang berjenis kelamin laki laki.Lelaki yang berambut panjang seperti aktor Korea ini lahir di Serang, 12 Agustus 1993.Informan sekarang ini sedang berkuliah di Ilmu Komunikasi Unifersitas Sultan Ageng Tirtayasa semester 5. Informan ini memiliki sticker“SNSD” yang tertempel dilaptop-nya, sweater Sunny (member Girls’ Generation), dan selalu memakai wallpaper Girls’ Generation di handphone maupun di laptop-nya, dan dia sendiri beberapa kali membuat video coverdari lagu-lagu Girls’ Generation,misalnya: “Gee”dan“All My Life is for You”.Dan, dia juga menciptakan lagu khusus untuk Sunny. Informan keempat bernama Ria Utami Kuswoyo.Berjenis kelamin perempuan.Dia dilahirkan di Serang, 12 Agustus 1990.Informan sekarang ini sedang berkuliah di Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sultan Ageng Tirtayasa semester 11 dan juga berprofesi sebagai penyiar radio acara Korea. Informan 2 terlihat dari gaya pakaiannya yang menggunakan gambar-gambar Girls’ Generation dan selalu memakai gantunganGirls’
73
Generationdi handphone. Dan di laptop-nya banyak gambar Sunny, dia juga suka mengoleksi klip video Girls’ Generation, bahkan dia mengcoverdance Girls’ Generation, dan cover sing Girls’ Generation yang ditampilkan di acara-acara Korea. Informan keempat bernama Siti Mamnuah berjenis kelamin perempuan.Dia dilahirkan diSerang, 27 Mei 1991.Informan sekarang ini sedang berkuliah di Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa semester 9.Informan 3 ini sangat menyukai dan mengoleksi gambar, video musik, lagu-lagu, dan video konser Girls’ Generation di laptop-nya.Selain itu, informan ini juga suka meng-coverdance Girls’ Generation. Informan kelima bernama Nyimas Febrina Tamimi berjenis kelamin perempuan. Dia dilahirkan diPalembang, 18 Februari 1991. Informan sekarang ini sedang berkuliah di Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sultan Ageng Tirtayasa semester 9. Informan 3 ini sangat menyukai mengkoleksi CD Girls’ Generationyang original, selain itu terlihat juga dari gaya berpakaiannya yang menggunakan pita-pita serta cara make up yang menyerupai Girls’ Generationdan di laptop-nya banyak gambar, video musik, dan video konserGirls’ Generation. Informan ini juga suka meng-cover dance Girls’ Generation. 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian dan pembahasan Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana fenomena Hallyu
dalam
pembentukan
tren
sikap
remaja
di
Han-guk
Aein
74
Community.Penelitian ini menggunakan Teori Asimilasi dan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi.
Wawancara mendalam dengan informan dilakukan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung dilapangan.Dalam wawancara tersebut, peneliti mendapatkan data atau informasi berupa bagaimana pembentukan tren sikap remaja di Han-guk Aein Community.
Pada penelitian kualitatif ini menggunakan purposive sample. Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset.
Pada
wawancara
mendalam,
peneliti
menyiapkan
sejumlah
pertanyaan.Merekam jawaban atau informasi yang didapatkan dari informan dan menulis hal-hal penting. Data yang diambil dari hasil wawancara diperoleh dari Satu informan bernama Charina Putrinda W dan empat orang anggota Han-guk Aein Community, yaitu Hegar Lazuardi, Ria Utami Kuswoyo, Siti Mamnuah, dan Nyimas Febrina Tamimi sebagai penggemar Korea. Adapun daftar pertanyaan dan jawaban dari narasumber dapat dilihat di lembar lampiran.
Hasil
wawancara
langsung
yang
peneliti
lakukan
dengan
Informanmerupakan data primer dan sumber pokok dalam penelitian, sedangkan hasil observasi selama peneliti melakukan penelitian merupakan
75
data sekunder.Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada informan dan hasil observasi dikategorisasikan sesuai dengan identifikasi masalah.
Pembentukan tren sikap remaja di Han-guk Aein Community melalui fenomena hallyu tersebut, dijabarkan secara jelas dan terbuka sehingga dengan demikian dapat disimpulkan hasil dari penelitian mengenai tren sikap remaja di Han-guk Aein Community melalui fenomena hallyu.
Setelah pengumpulan dan proses penyusunan data yang diperlukan, peneliti menguraikan hasil penelitian mengenai bagaimana tren sikap remaja di Han-guk Aein Community melalui fenomena hallyu dan proses interaksi anggota terhadap anggota kelompok lainnya melalui fenomena hallyu.
Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan hasil temuan penelitian mengenai bagaimana tren sikap remaja di Han-guk Aein Community yang mengadopsi tren Girls’ Generation seperti cara berbicara, cara berpakaian, barang-barang yang dikonsumsi (makanan) dan yang dipakai (aksesori), cara berinteraksi antaranggota, dan semua detail lain yang membentuk tren sikap remaja di Han-guk Aein Community. 4.3.1 Proses Mengikuti Tren Berkaitan dengan tren sikap remaja di Han-guk Aein Community peran media massa sangat kontribusi besar. Diantaranya adalah awal mula
76
anggota Han-guk Aein Community menyukai Girls’ Generation.Seperti saat peneliti mewawancari informan, Hegar Aditya Ladzuar. “…Pada awalnya, tetangga saya membawa video mengenai girlband yang dia suka, video SNSD yang berjudul ‘Gee’, dan pada saat itu saya jatuh cinta dengan SNSD, setelah itu saya mencari update-update dan informasi mengenai SNSD lewat internet, jejaring sosial, dan situs-situsatau forum…” Hal serupa ternyata juga terjadi pada Siti Mamnuah dalam awal mula menyukai Girls’ Generation atau SNSD: “…Pada
awalnya
ditunjukin
video
clip
SNSD
yang
berjudul‘Genie’ dari teman, abis itu suka lagunya deh…” Berbeda dengan Ria Utami Kuswoyo dalam awal mula menyukai SNSD: “…Awalnya suka dari BBF, terus nyari soundtrack ada KARA, SS501, Shinee, nah setelah browsing akhirnya nemu juga deh lagu SNSD. Setelah denger lagu ‘Gee’ dan ‘Genie’ jadi suka…” Menurut Charina Putrinda W.awal menyukai SNSD : “...Pada awalnya,saya melihat Video “Gee – GG” di salah satu stasiun televisi. Ternyata konsepnya terlihat unik dan menarik. Mulai saat itu, Saya dengerkan lagu itu berkali-kali dan mulai tertarik mencari lagu GG yang lain...”
77
Kemudian,
Nyimas
Febrina
Tamimi
juga
mengemukakan
jawabannya mengenai awal mula menyukai SNSD:
“…Awal mulanya sih, dari kakak laki-laki yang suka SNSD, terus menular ke saya, itu sejak SMA saya suka SNSD. Mungkin karena SNSD merupakan sembilan anggota yang cute, lucu kalau di MVnya…”
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa proses mengikuti tren dalam Han-guk Aein Community menyukai Girls’ Generation atau SNSD melalui fenomena hallyu yang dimana Hegar Aditya Ladzuar, Siti Mamnuah, dan Nyimas Febrina Tamimi mulai menyukai Girls’ Generation karena mendapat informasi dari orang lain, kemudian mereka mulai mencari informasi tambahan dari media massa seperti mencari info melalui jejaring sosial dan situs-situs atau forum ataupun browsing melalui internet untuk mencari lagu-lagu dan video musikGirls’ Generation. Berbeda halnya dengan Ria Utami Kuswoyo, informan ini awal mula menyukai Girls’ Generation karena menonton serial drama BBF (Boys Before Flowers)karena serialnya sangat mengharukan dan sangat menarik. Kemudian, dia mencari soundtrack BBF seperti KARA, SS501, Shinee dan dia menemukan lagu Girls’ Generation seperti“Gee”dan “Genie”, dari sinilah awal mula dia menyukai Girls’ Generation. Berbeda pula dengan Charina Putrinda informan ini
78
menyukai Girls’ Generation ketika menonton Televisi dan karena konsepnya unik dia pun menyukainya.
1. Pengetahuan prosedural Dalam tahap ini Sone di Han-guk Aein mendapat pengetahuanpengetahuan tentang korea yang didapatkan teman teman, keluarga Video music, Video klip serta data dari internet mulai disusun didalam jaringan otak . Rata-rata informan menjawab bahwa informasi yang diberikan tentang Girls’ Generation kepada mereka berupa video music atau video klip. 2. Rekam Prosedural Pada tahap ini Sone di Han-guk Aein telah terus menerus menonton video musik dan mencari data tentang hal korea, kemudian informasi yang ada dipilih-pilih,
sesuai dengan keadaan yang berlaku. Yang kemudian
terprogram otomatis dalam memori otak. Misalnya cara makan orang korea biasa memakai sumpit, dan mempelajari dan mengikuti tata caranya tersebut hingga mulai terbiasa mengikuti cara makan orang korea, bahkan mengetahui menu makanan korea. 3. Keluaran Prosedural Setelah terpogram otomatis dalam memori kita, Pada tahap ini Sone di Han-guk mulai memiliki tujuan atau alasan kongkrit mengapa mereka menyukai hal hal yang berbau korea, misalnya mereka beralasan ingin bertemu dengan artis idola mereka dalam konser ataupun pergi langsung ke korea, sone juga mulai memahami tindakan mana dari sekian banyak
79
proses atau tahapan yang telah diolah dalam tahap rekam prosedural yang mesti mereka lakukan ketika menghadapi situasi tertentu, yang telah terkoordinasi secara otomatis dan dilakukan secara sadar. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari mulai memakai pakaian yang mengacu pada tren fashion korea yang juga dipakai oleh SNSD, dan terus memperbaharui informasi tentang
fashion Korea agar tidak ketinggalan tren terbaru,
dengan tujuan agar terlihat lebih trendi. Hal ini juga berlaku pada bahasa dan gaya hidup. Ditahap ini sone juga mulai menyebarkan informasi tetang budaya korea ddan mempengaruhi orang- orang yang awam supaya menyukai korea.
4.3.2 Tren yang Diikuti Tren adalah adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Tren bisa dilihat dari cara berpakaian,bahasa,kebiasaan, dan lain-lain.Tren bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang lain.Tren juga bisa dijadikan contoh dan juga bisa dijadikan hal tabu. Berkaitan dengan tren yang diikuti Sone di Han-guk Aein Community.Perubahan tren anggota HAC saat ini berbeda sekali dengan tren sebelum adanya fenomena Hallyu seperti pakaian, fashion dan aksesori, dan bahasa.Seperti yang dikemukakan oleh Charina Putrinda W :
80
“..Yang saya ikuti dari mereka adalah fashion dan hair stylenya,yaitu model rambut yang panjang dicurly, dicat, kalau fashion saya suka memakai short dress untuk kekantor, mall, atau event-event kpop tertentu..”. Sama halnya dengan Hegar Aditya Ladzuar: “…Yang saya ikuti dari mereka adalah style rambut dan fashionnya, tapi lebih ke aksesorinya. Seperti gelang dan cincin, untuk model rambut, yaitu belah pinggir short-long-hair…”
Tidak hanya Hegar Aditya Ladzuar dan Charina saja, melainkan hal serupa terjadi pada Ria Utami Kuswoyo, Siti Mamnuah, dan Nyimas Febrina Tamimi, tren yang diikuti Han-guk Aein Community, seperti yang dikatakan oleh Ria Utami Kuswoyo, sebagai berikut: “…Tren yang saya ikuti adalah bahasa, budaya, dan gaya. Budayanya adalah suka Agyeo, tarian K-pop-nya, ya seperti cover dance SNSD, dan cover sing. Gaya yang diikuti adalah baju dan rambut. Kakao Talk dan Line, tapi nggak nge-add artisnya. Cuma SMS-an aja ke teman-teman biasa…”
Gambar 4.3 Contoh pakain yang diikuti
81
Sementara itu, informan Siti Mamnuah juga mengungkapkan jawabannya ketika ditanya, bagaimana tren yang Anda adopsi? Informan Siti Mamnuah menjawabnya, sebagai berikut: “…Biasanya kalau pulang dari kuliah menggunakan aksesori SNSD seperti menggunakan pita di rambut dan menggunakan sepatu kets yang mirip punya SNSD…” Tidak hanya Hegar Aditya Ladzuar, Ria Utami Kuswoyo, dan Siti Mamnuah saja yang menunjukan menunjukan kesukaannya terhadap Girls’ Generation melalui tren yang diikuti. Seperti yang dikatakan oleh Nyimas Febrina Tamimi berikut ini, salah satu penggemar Girls’ Generation, khusunya Yoona dan Yuri: “…Yang saya adopsi dari tren tersebut mungkin dari style pakaiannya, aksesorinya, cara make up-nya yang natural, terus mungkin sama danc- nya…” 4.3.2.1 Fashion Mode yang Diikuti Pakaian yang digunakan para informan sangat terpangaruh oleh gaya Korea. Gaya berpakaian ke-Korean dapat diidentifikasi dari ciri-ciri seperti berikut. Pada pria umumnya lebih condong kepada gaya kasual, simpel, namun tetap terlihat elegan meskipun corak dan warna pakaian terlihat “bertabrakan”, kaos yang digunakan pun cenderung menonjolkan
82
bentuk badan. Contohnya penggunaan jas yang dipadupadankan dengan kaos bewarna cerah dengan bawahan skinny jeans atau chino ketat berwarana gelap. Seperti apa yang dikatakan Hegar:
“…Orang yang berpakaian ke-Korean biasanya berpakaian yang kasual cuma lebih bewarna, intinya sih, lebih up to date, kardigan , syal, celana chino ketat…”
Sedangkan untuk wanita tidak jauh berbeda dengan pakaian prianya, tetap mengusung tema simpel namun elegan, hanya ditambahkan beberapa aksesori dan sepatu sepatu wanita yang unik. Gaya berpakaian yang ditiru oleh para fans Girls’ Generation tidak jauh berbeda dengan penampilan Girls’ Generation-nya saat konser ataupun dalam klip videonya. Sesuai pemaparan dari Nyimas Febrina Tamimi: “…Style yang terlihat lebih berani padupadanin baju dan aksesori, dan lebih colorful terus yang di pakai mirip sama yang dipakai artisnya.Nggak terlalu heboh tapi menarik. Kebanyakan sih, gaya yang dipakai artisnya yang di video clip-nya…”
Atau seperti Ria Utami Kuswoyo, jaket dant-shirt yang sering dipakainya memiliki logo “G” yang dipakai saat video klip“Oh” yang berwarna pink, namun dia memillih untuk gaya berpakaian yang simpel. Siti Mamnuah
yang terkadang menggunakan pita di rambut dan
83
menggunakan sepatu kets yang mirip punya Girls’ Generation dan Tamimi yang make up-nya natural. Namun tidak semua responden selalu memakai pakaian keKoreaan tersebut. Ada yang memakainya pada saat eventKorea saja, ada yang saat kuliah, bahkan ada yang memakainya hampir setiap hari, seperti yang dituturkan oleh Febby: “…Kalau memakai pakaian tersebut kemana aja juga bisa. Kayak pas kuliah atau pun main. Soalnya kalau memakai baju yang sama dengan artis idolanya ngerasa seneng aja memakainya.
4.3.2.2 Bahasa yang diikuti Bahasa Korea atau disebut juga Hangeul adalah nama resmi bahasa Korea yang dipakai oleh bangsa Korea setelah diciptakan oleh Raja Agung Sejong, Dinasti Chosun pada tahun 1443. Jumlah huruf Hangeul adalah 24 yang terdiri atas 10 huruf vokal dan 14 huruf konsonan.Cara penulisan bahasa Korea Hangeul dilakukan setelah menggabungkan huruf vokal dan konsonan untuk membentuk satu suku-kata seperti bahasa asing lainnya, dan dituliskan dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.72
72
http://rki.kbs.co.kr/learn_korean/lessons/i_index.htmdiakses tanggal 13 november 2013 jam 03 : 15
84
Namun, dari beberapa responden yang peneliti wawancarai, sebagian besar dari mereka tidak terlalu menguasai bahasa Korea. Ratarata mereka hanya menguasai kosakata-kosakata percakapan sehari-hari yang sering diucapkan, seperti dalam tabel berikut ini:73
73
http://ernimulyandari.wordpress.com/bahasa-korea/ diakses tanggal 13 november 2013 jam 03 : 15
85
Tabel 4.1 Bahasa Korea No. Bahasa Korea
Arti
1.
Annyeong Haseyo (안녕하세요)
Apa kabar
2.
Ne (네)/ Ye (예)
Ya
3.
Anio (아니오)
Tidak
4.
Hyeong (형)
Kakak laki-laki (dipanggil oleh laki-laki lagi)
5.
Oppa (오빠)
Kakak laki-laki (dipanggil oleh perempuan)
6.
Nuna (누나)
Kakak perempuan (dipanggil oleh laki-laki)
7.
Eonni (언니)
Kakak perempuan (dipanggil oleh perempuan)
8.
Dongsaeng (동생)
Adik (dipanggil oleh laki-laki / perempuan)
9.
Gomapseumnida (고맙습니다)
Terima kasih
86
10.
Gamsahamnida (감사합니다)
Terima kasih
11.
Cheonmaneyo (천만에요)
Sama-sama
12.
Mianhamnida (미안합니다)
Minta maaf
13.
Gwaenchansseumnida
Tidak apa-apa
(괜찮습니다)
Seperti yang dijelaskan oleh siti Mamnuah:
“…Bisa tetapi sedikit paling kata-kata sapaan, perkenalan, secara basic…” Tidak berbeda jauh dengan Siti Mamnuah,Ria Utami juga menyatakan hal yang serupa: “…Sangat sedikit, perkenalan sama beberapa kata…”
Beberapa dari mereka ada yang bisa membaca huruf Hangeul namun masih dieja. Seperti yang dituturkan Siti Mamnuah bahwa dia tidak terlalu fasih dalam membaca Hangeul. Sedangkan informan lainnya tidak begitu menguasai Hangeul. Salah satu faktornya adalah sulitnya membaca huruf Hangul itu sendiri. Ini diiyakan oleh Nyimas Febrina Tamimi bahwa
87
ingin belajar bahasa Korea tetapi terbentur dengan huruf Hangeul yang susah.
Namun, ada hal yang menarik yang peneliti temukan dari jawaban para informan. Meskipun mereka tidak terlalu fasih dalam percakapan maupun penguasaan bahasa (tulis atau pun lisan), motivasi mereka sangatlah tinggi untuk menguasai bahasa tersebut. Alasan mereka bermacam-macam seperti ingin interaksi langsung dengan artisnya, menambah wawasan bahasa, dan lain sebagainya.
Bahasa Korea tersebut digunakan ketika mereka berinteraksi dengan anggota komunitasnya, atau teman-temanya yang mengerti dan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa korea seperti yang dikatakan Febby:
“...Biasanya menggunakan bahasa Korea tersebut sama temanteman yang mengerti sama kalimat itu juga, ya biasanya Korea Lovers. Kadang juga digunakan buat nyebut hal yang rahasia biar orang lain nggak tahu maksudnya terus kalau lagi liat segala sesuatu yang berhubungan dengan artis Korea tersebut kita spontan kalimat kayak“opppa”, “eonni” itu kesebut...”
88
Hal yang sama juga diucapkan oleh Hegar:
“...Itu digunakan saat berkomunikasi dengan orang yang suka dengan Korea juga, soalnya kalau ke orang yang nggal suka Korea, suka aneh....”
Mereka cenderung berinteraksi menggunakan bahasa Korea dengan orang yang sama-sama menggemari Korea atau dengan orang dalam lingkup komunitasnya sendiri. Karena bila menggunakan bahasa Korea dengan orang yang tidak paham dengan bahasa Korea, akan timbul perasaan canggung. Penggunaan bahasa Korea dalam percakapan yang dilakukan oleh mereka seperti memiliki nilai tambah tersendiridalam menjalin persahabatan dan keakraban dengan sesama penggemar Korea dan juga dengan anggota komunitasnya yang lain.
Jadi, dapat disimpulkan dalam hal gaya berpakaian dan bahasa pada fenomena hallyu ini, para anggota HAC yang peneliti wawancarai ingin menjadi seperti artis-artis Korea dan ingin dianggap sebagai fans dari artis-artis Korea idola mereka. Mereka mencoba membuat sesuatu yang berbeda dalam gaya berpakaian mencoba mengikuti karakter yang mereka idolakan.
89
4.3.3 Proses Interaksi Anggota Seseorang tidak pernah berjalan sendirian tanpa mengandalkan makna dan tindakan yang dipelajari dalam interaksi sosial dengan orang lain. Masyarakat (society) atau kehidupan kelompok, terdiri atas perilakuperilaku
kooperatif
anggota-anggotanya.
Kerja
sama
manusia
mengharuskan kita untuk mengetahui apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Jadi, kerja sama terdiri dari ‘membaca’ tindakan dan maksud orang lain serta menanggapinya dengan cara yang tepat. Pemaknaan seseorang merupakan hasil dari interaksi orang lain. Interaksi dengan anggota sesama komunitas dari anggota-anggota di HAC biasanya dilakukan menggunakan media sosial dan tatap muka langsung dan mereka biasanya berinteraksi saat gathering, rapat, atau bertemu seperti pernyataan Hegar Aditya Ladzuar: “…Kami berinteraksi melalu pertemuan yang sudah direncanakan, seperti dibukanya rapat atau forum jika kelompok kami akan mengadakan acara, seperti gathering dan lomba-lomba yang berhubungan
dengan
ke-Koreaan,
biasanya
lewat
telepon
genggam, jejaring sosial, dll…” Berbeda dengan Hegar yang berinteraksi hanya saat rapat saja, Siti Mamnuah, Ria Utami, danNyimas Febrina Tamimi berinteraksi dengan komunitas HAC membicarakan hobi mereka dan saling sharing tentang drama terbaru dan yang berhubungan tentang Korea.
90
Seperti apa yang dikatakan Ria Utami sebagai berikut: “…biasanya yang dibicarakan idola atau konser atau lagu atau reality show dan dramanya. Untuk hubungan komunikasinya menggunakan twitter, group FB, group WhatsApp…” Menurut Nyimas Febrina Tamimi,merasa kalau berada di komunitas HAC, dia lebih bebas dan cerita karena ada tempat bercerita tentang boyband kesukaannya. Maka, dia paling suka saat-saat berkumpul bersama HAC. “…Saya berinteraksi dengan sesama komunitas dengan cara berkumpul
dengan
sesama
penyuka
Korea.
Disana
saya
membicarakan tentang banyak hal tentang Korea, baik itu tentang MV terbaru tentang boy band or girlband ataupun tentang film, gosip, info, dll...” Menurut Siti Mamnuah, setiap ada acara gathering, dia selalu mengambil bagian di dalamnya untuk mengurus jadwal, tempat, dan acara. Pada gathering terakhir yang dia ikuti, dia sibuk mendokumentasikan acara yang sedang berlangsung, ini membuktikan bahwa informan tidak hanya terlibat sebelum hari gathering tapi juga saat gathering berlangsung dan dia pun melakukan interaksinya saat gathering tersebut. “…Biasanya interaksi tersebut melalui gathering. Rapat dan saat ngumpul harian…”
91
Jadi, Interaksi dengan anggota sesama komunitas dari anggotaanggota di HAC sering dilakukan melalui media sosial dan tatap muka langsung seperti pada saat-saat gathering, rapat atau saat ngumpul bersama. Interaksi dari anggota-anggota di HAC menciptakan solidaritas dan loyalitas yang berakibat pada fanatisme terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan komunitas. Biasanya interaksi yang dilakukan menggunakan jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, Line, WhatsApp, dll. Dari hasil observasi dan wawancara, peneliti menyimpulkan gambaran besar dari proses interaksi anggota sebagai berikut : Pertama, ketua HAC mengabarkan melalui SMS ataupun jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, Line, WhatsApp, kepada semua anggota agar menghadiri forum seperti rapat, gathering,dll. Setelah semua anggota berkumpul, mereka melakukan rapat membahas tentang kegiatan - kegiatan HAC yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat maupun membahas agenda yang akan datang seperti jadwal gathering, lomba , atau event – event tentang Korea. Biasanya, setelah melakukan rapat, anggota
HAC
berkumpul
membentuk kelompok kecil yang membahas tentang drama Korea terbaru, gosip tentang artis Korea, Music Video terbaru, trend fashion, juga belajar bahasa Korea dari rekan rekan HAC yang sudah mengerti.
92
4.4 Pembentukan Tren Remaja Pada awalnya, anggota HAC biasa saja dengan budaya Korea. Setelah mendapat pengetahuan tentang Korea yaang didapatkan dari teman –temannya dan kemudian mempelajarinya lebih lanjut mengenai budaya korea melalui media massa, internet, drama, video klip Korea, dan mendengarkan lagu Korea. Ditahap ini anggota HAC mulai tertarik untuk mendalami trend Korea secara personal, namun belum secara utuh. Disini anggota HAC merasakan ketertarikan terhadap hal - hal kekorean, disini mereka sudah menemukan artis favoritnya. Hal tersebut membuat anggota HAC ingin lebih mengetahui tentang hal yang disukainya tersebut. Dengan menonton tayangan-tayangan Korea, membuka website-website Korea khusunya artis-artis favorit mereka. Juga tidak ketingalan meng-update informasi tentang tren Korea. Kemudian pada tahapan terakhir ini mererka mengikuti dan menyebarkan tren Korea baik yang sudah mereka ketahui dan juga keperkembangan trend kepada orang lain yang masih awam tentang Korea. Dalam hal ini, jika dikaitkan dengan Teori Asimilasi yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat bagaimana adanya proses peleburan budaya golongan minoritas, mengubah sifat khas dari unsur kebudayaannya dan menyesuaikannya dengan kebudayaan golongan mayoritas sedemikian rupa, sehingga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
93
Terjadi perubahan yang tadinya biasa saja, lalu malah cenderung lebih ke kebudayaan Indonesia. Setelah adanya fenomena hallyu, maka anggota HAC menjadi lebih sering untuk menghabiskan waktunya untuk menonton tayangan Korea, menggunakan produk fashion Korea, dan terjadi perubahan selera. Hal ini dianggap telah menjadikan norma baru untuk anggota HAC yang suka dengan budaya-budaya Korea baik itu film, musik, maupun produk-produk Korea. Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan hal tersebut memang benar-benar terjadi dan perubahan norma diakui oleh para informan. Seperti menggunakan bahasa Korea, makan menggunakan sumpit, dan perubahan sikap dan perilaku lainnya.
94
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada penggemar Korea khususnya Han-guk Aein Community mengenaipembentukan tren remaja melalui Korean Wave ini, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses penyusunan tindakan yang terjadi dalam komunitas Han-guk Aein ini berawal ddengan pengetahuan tentang dari teman dan kemudian mempelajari lebih lanjut mengenai budaya korea. Ditahap selanjutnya anggota HAC mulai tertarik untuk mendalami trend Korea secara personal, namun belum secara utuh. Dalam tahap ini anggota HAC merasakan ketertarikan terhadap hal - hal kekorean, yang berlanjut menemukan artis favorit. Para anggota selalu meng-update informasi tentang tren Korea. Kemudian pada tahapan terakhir ini para anggota mengikuti dan menyebarkan tren Korea baik kepada yang sudah mengetahui maupun yang masih awam. a. Tren yang biasa diikuti dalam hal gaya berpakaian dan gaya berbicara. b. Dalam hal gaya berpakaian, mahasiswa mencoba tampil seperti para artis pujaannya dan mengenakan pakaian dengan modelmodel yang biasa dikenakan oleh artis-artis pujaannya.
95
c. Dalam hal gaya berbicara, mahasiswa lebih mendalami bagaimana berbicara dengan bahasa Korea dalam kehidupan bergaulnya sesama para penggemar Korea. d. Hampir semua penggemar Korea mengerti tentang kebudyaan Korea, hafal lagu-lagu idolanya. Kebanyakan dari mereka menganggap hal tersebut sebagai identitas dan bentuk kecintaan mereka pada produk Korea. 2. Proses interaksi antar anggota yang terjadi pada umumnya melalui media sosial. Interaksi antar anggota dilakukan dengan komunikasi dari Ketua kepada anggota, interaksi intensif dilakukan saat akan mengadakan rapat atau acara gathering. a. Interaksi para
anggota dalam bentuk
tukar pikiran mengenai
Korea, baik tentang video klip terbaru boy band atau girl band ataupun tentang film dan drama, gosip, ataupun info tentang artis Korea. b. Proses interaksi biasanya menggunakan media sosial seperti: Twitter, Facebook, Line, dan WhatsApp.
96
5.2 Saran Berikut beberapa saran yang peneliti ajukan dengan harapan dapat memberikan sebuah kontribusi positif bagi bidang akademisi serta kehidupan berbudaya masyarakat: 1. Han-guk Aein Community selayaknya memiliki situs internet, seperti blog atau situs komersial (.com) yang up to date. Agar masyarakat khususnya remaja yang tertarik dengan komunitas Korea bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang tren yang sedang naik di kalangan penggemar Korea. Selain itu, acara-acara yang telah dilaksanakan oleh komunitas dan telah didokumentasikan, seharusnya dipublikasikan di situs Youtube, agar lebih mudah diakses oleh anggota maupun penggemar Korea lainnya. Dengan itu, eksistensi dari komunitas ini lebih terlihat dan juga dapat menjaring anggota komunitas yang baru. 2. Untuk masyarakat umum diharapkan untuk menjaga kelestarian budaya asli Indonesia, walaupun saat ini budaya Korea sudah menjamur dalam kehidupan sehari hari.
97
Daftar Pustaka Ayasti, Jessica. 2012. All About Girls Generation. Jakarta. Klik Publlishing. Bungin, M. Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta.Kencana. Faisal, Sanapiah. 2007. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta. Raja Grafindo. Hendropuspito, D. 1989. Sosiologi Semantik.Yogyakarta.Kanisius. Irmayanti maliono dan budianto. 2004. Ideologi budaya. Jakarta. Kota kita K-drama A New Genre With Global Appeal. Korean culture & Information service 2011 Koentjaraningrat. 2002. Pengantar ilmu antropologi. Jakarta. Rineke Cipta. K-Pop A New Force In Pop Music. Korean culture & Information service 2011 Kriyantono, Rachmat. Teknis Praktis Komunikasi, Jakarta .Grafindo. 2008. Liliweri, Allo. 2004. Dasar-dasar komunikasi antar budaya. Yogyakarta. pustaka pelajar. Maliono Irmayanti dan Budianto. 2004. Ideologi budaya. Kota kita. Jakarta. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara. Matthew B. Milles, A Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjejep Rohendi Rosidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1992 . Moleong, J. Lexy. 2007. RemajaRosdakarya.
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung.
Mulyana, Deddy. 2005. Mengapa kita mempelajari komunikasi?. Bandung. Remaja Rosdakarya. _____________.2000.Ilmu komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung.
Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaludin. 2005. komunikasi antar budaya. Bandung. Remaja Rosdakarya Rakhmat, Jalaludin. Rosdakarya
2008.
Psikologi
komunikasi.
Bandung
:
Remaja
98
Ram, Aminuddin. 1990. Sosiologi. Jakarta. Erlangga Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Komunikasi.Jakarta.Raja Grafindo Persada. Satori,
Djam’an dan Komariah Bandung.Alfabeta.
Relations
Aan.Metodologi
dan
Penelitian
Media
Kualitatif.
Setiadi, Elly M. 2006. . Ilmu social dan budaya dasar.Jakarta. Kencana. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta .raja grafindo persada. Storey John .1993.Teori Budaya dan Budaya Pop. Yogyakarta: Qalam. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sumber Lain : http://www.selebnews.com/2012/11/3351/wow-snsd-dinobatkan-jadi-ratu-k-popmenurutmu.html. https://www.youtube.com/watch?v=wq7ftOZBy0E
Korea.net, Exploring Korea.2012.http://www.korea.net/exploring.do. Korea.net,ExploringKorea.2012.http://www.korea.net/detail.do?guid=28234 Majalah marketing.Terbitan Juli 2012 . Gramedia
Wikipedia, Hallyu. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Hallyu
LAMPIRAN
1.
Pedoman Wawancara Alisa Agustine
1. Nama Lengkap ? Alisa Agustine. S.Ikom 2. Tempat tinggal ? Bekasi 3. Tempat, Tanggal Lahir? Jakarta, 29 Agustus 1990 4. Usia ? 24 5. Pekerjaan ? Reporter 6. Status? Reporter
1. Apa itu fenomena Hallyu ? Fenomena dimana merebaknya demam korea selatan yg meliputi seluruh aspek kebudayaan seperti; k-pop, K-drama, dll. 2. Mengapa remaja mengandrungi trend tersebut ? Karena tampilan yang disajikan oleh korea sangat menarik, dan lebih mengarah pada remaja, yg lebih mudah / terbuka untuk menerima trend baru dari luar. 3. Style berpakaian yang sepertiapakah yang sering di sebut kekoreaan? Orang yang berpakaian kekorean menurut saya tidak ada batasan khusus. Yang penting menirukan pakaian yang dipakai kpop atau kdrama artis. 4. Style berpakaian seperti apakah yang sering disebut kekoreaan? Style yg full colour, modern, simple, dan eye catching. 5. Apakah anda bisa berbahasa korea? ya 6. Biasanya remaja menggunakan berpakaian korea kapan? Pada saat acara konser korea/ moment on formail lainnya. 7. Bedanya trend berpakaian korea dengan yang lain? Lebih modis, full colour, eye catchy, simple 8. Apa yang kamu ketahui tentang Boy band dan Girl band Korea ? Mereka yang terbentuk dalam group (lebih dr 2 orang) tidak memainkan alat musik, bernyanyi dengan koreo, dan menyanyikan lagu pop berbahasa korea. 9. Jika kamu menyukai girl band atau boy band korea? Bisa ceritakan awal tertariknya? Awalnya dari drama korea yang memiliki OST sangat menarik, lalu mulai mencari siapa pengisi/ yg menyanyikan lagu tersebut. Dari situ mulai mencari tau ttg artis tersebut, sampai ke artis lain yang ternyata lagu-lainnya tidak kalah menari
2.
Pedoman Wawancara Charina Putrinda W
1. NamaLengkap ? Charina Putrinda W. 2. Tempat tinggal ? Candi, Sidoarjo 3. Tempat, Tanggal Lahir? Sidoarjo, 23-12-1994 4. Usia ? 19 Tahun 5. Pekerjaan ? Agent Asuransi 6. Status? Agent Asuransi
1. Apa anda mengetahui tentang SNSD itu sendiri ? Ya saya tahu, Girlband naungan S.M. Entertainment. Yang fandomnya bernama sone 2. Apakah ada kendala dari lirik lagu SNSD? Jika ada, mengapa dan apa alasannya?. Kendalanya adalah, penggunaan bahasa korea yang tidak saya mengerti karena bahasa korea bukan bahasa yang wajib kita pelajari. 3. Yang anda ikuti dari tren tersebut apa saja? Yang saya ikuti dari mereka adalah fashion dan hair stylenya, yaitu model rambut yang panjang dicurly, dicat, kalau fashion saya suka memakai short dress untuk kekantor, mall, atau event-event kpop tertentu. 4. Style berpakaian yang sepertiapakah yang sering di sebut kekoreaan? Orang yang berpakaian kekorean menurut saya tidak ada batasan khusus. Yang penting menirukan pakaian yang dipakai kpop atau kdrama artis. 5. Bedanya dengan pakaian lain? Bedanya adalah jika dengan pakaian tradisional Indonesia lebih simple disbanding pakaian tradisional Korea. 6. Biasanya menggunakan pakaian tersebut kapan? Kalau memakai baju tersebut saat ada event korea aja, kekantor, atau ke mall. 7. Bisa anda ceritakan awal mula menyukai SNSD?Pada awalnya,saya melihat Video “Gee – GG” di salah satu stasiun televisi. Ternyata konsepnya terlihat unik dan menarik. Mulai saat itu, Saya dengerkan lagu itu berkali-kali dan mulai tertarik mencari lagu GG yang lain. 8. Darimana anda mengetahui SNSD?Dari salah satu stasiun televisi. 9. Apakah anda mengetahui arti atau makna dari lagu-lagu SNSD? Saya mengerti tapi di beberapa lagu nya saja. Saya mengetahui maknanya dari browsing di google.
10. Apakah anda sering berinteraksi dengan anggota sesama komunitas anda? Melalui apa? Ya, sering. Saya sering berinteraksi dengen sesame komunitas sone melalui perkumpulan fandom, event-event kpop, group di facebookdan twitter. 11. Apakah anda juga berinteraksi dengan komunitas yang lain? Melalui apa? Ya, melalui media social terutama twitter. 12. Apakah anda mengikuti arus kebudayaan korea yang dipopulerkan oleh SNSD?Tidak semua saya ikuti. Saya pilah-pilah saja seperti hair style dan fashion, seperti operasi plastic tentu tidak saya ikuti. 13. Sudah berapa lama menyukai SNSD? Kurang lebih 1 tahun. 14. Member SNSD yang paling anda kagumi siapa? Hyoyeon, Karena dia sangat pandai menari dan bias mengimbangi tarian tipikal laki-laki tentunya. 15. Seberapa fanatik anda terhadap GB/BB ? Sekitar 75%, tentunya saya membeli berbagai pernak pernak untuk fans (SONE) 16. Apakah anda bias berbahasa korea? Sedikit, hanya tau beberapa kosa kata saja. 17. Apakah anda ingin mempelajari bahasa korea?Iya, karena bahasa korea sangat unik. 18. Biasanya menggunakan bahasa korea tersebut kapan? Ketika melakukan obrolan kesesama penggemar korea khususnya di twitter, facebook, kadang di event-event tertentu. 19. Seberapa besar pengaruh SNSD dalam kehidupan anda sehari - hari? Tidak begitu besar pengaruhnya, karena munyukai GG hanya saya anggap sekadar hobby semata, hanya untuk hiburan. 20. Mengapa anda begitu fanatik terhadap SNSD? Karena fashion, hair style, lagulagunya bagus menurut saya. Selain itu kaki jenjang yang terbuat seperti dari lilin menggambarkan boneka Barbie. 21. Apa contoh yang pernah dilakukan sehingga mesti mengorbankan waktu dan ruang anda?Melakukan perjalanan yang cukup jauh dan menabung uang untuk menonton konser GG. 22. Kenapa anda mengikuti tren tersebut? Agar saya tidak ketinggalan jaman, tentunya tidak semua diterima, perlu disaring-saring terlebih dahulu. 23. Bila mengikuti tren, bagaimana tanggapan orang-orang disekeliling dengan penampilan atau gaya hidup anda yang kekorea - koreaan? Orang-orang di sekitar malah ikut-ikutan menyukai juga. 24. Apakah anda ingin mendalami lebih lanjut tentang kebudayaan Korea?Klo iya untuk apa?Tentu iya. Untuk mengetahui kebudayaan di Negara lain tentunya.
Coba ceritakan ketika ketemu SNSD? Saya ingin mengamati bagian-bagian tubuhnya, karena saya ingin mengetahui hasil operasi plastic atau bukan. Mungkin terdengar cukup aneh, tapi mungkin ini yang saya prioritaskan 7. Pedoman Wawancara Hegar 8. Nama Lengkap ? Hegar Aditya ladzuar 9. Tempat tinggal ? Serang - Banten 10. Tempat, Tanggal Lahir? Serang, 12 Agustus 1993 11. Usia ? 19 Tahun 12. Pekerjaan ? Mahasiswa 13. Status? Mahasiswa
1. Apa anda mengetahui tentang SNSD itu sendiri? Ya saya tahu, Girl band nomer
satu di Asia, mereka berasal dari korea dan
beranggotakan 9 wanita cantik, yang bernama taeyeon, sunny, tifany, yuri, yona, seohyun, jessica, hyoyeon. 2. Apakah ada kendala dari lirik lagu SNSD? Jika ada, mengapa dan apaalasannya? Kendalanya adalah, tulisan dan ucapan berbeda, jadi lebih susah menulis dari pada berbicara atau menyanyikan lagunya. 3. Yang anda ikuti dari tren tersebut apa saja? Yang saya ikuti dari mereka adalah style rambut dan fashion nya, tapi lebih ke aksesorisnya. Seperti gelang dan cincin , untuk model rambut, yaitu belah pinggir short-long-hair. 4. Style berpakaian yang seperti apakah yang sering di sebut kekoreaan? Orang yang berpakaian kekorean biasanya berpakaian yang casual cuman lebih bewarna intinya sih lebih up tu date, cardigan , syal, celana chino ketat 5. Bedanya dengan pakaian lain? Bedanya ga begitu jauh. Cuma korea lebih simpel 6. Biasanya menggunakan pakaian tersebut kapan? Kalau memakai baju tersebut saat ada event korea aja, kalo sehari hari jarang. 7. Bisa anda ceritakan awal mula menyukai SNSD? Pada awalnya, tetangga saya membawa video mengenai girlband yang dia suka, video SNSD yang berjudul gee, dan pada saat itu saya jatuh cinta dengan SNSD, setelah itu
saya mencari update-update dan informasi mengenai SNSD lewat internet, jejaring sosial dan situs situs atau forum. 8. Darimana anda mengetahui SNSD? Dari tetangga saya, sebelah rumah saya satu gang . 9. Apakah anda mengetahui arti atau makna dari lagu-lagu SNSD? Ada beberapa lagu yang saya mengerti dan itupun saya liat transletan liriknya dari korea ke bahasa inggris, kalo langsung dari bahasa koreanya malah bikin bingung dan sama sekali buta untuk bahasa korea. 10. Apakah anda sering berinteraksi dengan anggota sesama komunitas anda? Melalui apa? Kami berinteraksi melalu pertemuan yang sudah direncanakan, seperti dibukannya rapat atau forum jika kelompok kami akan mengadakan acara, seperti gathering dan lomba-lomba yang berhubungan dengan kekoreaan. Untuk hubungan komunikasinya , biasanya lewat telpon genggam, jejaring sosial dll 11. Apakah anda juga berinteraksi dengan komunitas yang lain?Melalui apa? Kadang berinteraksi dengan kewarganegaraan lain lewat jejaring social atau forum yang ada di internet. 12. Apakah anda mengikuti arus kebudayaan korea yang dipopulerkan oleh SNSD? Tidak. Karena kebusayaan mereka sulit untuk di ikuti, karena ada beberapa budaya yang bertolak belakang dengan budaya kita , yaitu oprasi plastik. 13. Mengapa anda memilih SNSD dibandingkan dengan Girl band atau Boy band yang lain? Karena fisikly mereka lebih cantik dan segi suara juga lebiih bagus dari pada girl band lain. 14. Sudah berapa lama menyukai SNSD? Sekitar 4 tahun. 15. Seberapa sering mendengarkan lagu SNSD? Sering, karena ada di playlist mp3 di telepon genggam. 16. Lagu SNSD faforit anda? Gee, Flower power, Boyfriend, Girlfriend, Day by Day, Forever, Mistake, Talk to Me, All My love is for you, One Year Later, Say Yes. 17. Alasan menyukai SNSD? Mereka multi talented dan sangat baik dengan penggemarnya. 18. Member SNSD yang paling anda kagumi siapa?
Sunny , Lee Soon Kyu , karen dia adalah type perempuan yang saya idam kan :D 19. Seberapa fanatik anda terhadap SNSD? 80% , saya lebih ke mengumpulkan file foto dan videonya. Karena untuk benda harganya lebih mahal . 20. Bagaimana sikap anda terhadap gosip atau skandal yang menimpa salah satu member atau grup SNSD? Sikap saya biasa aja, karena udah pasti itu rekayasa, harus di tanggapi dengan kepala dingin ,karena hal tersebut di lakukan oleh orang yang iri akan kehebatan SNSD. 21. Apakah anda mengikuti fan base dari SNSD? Iyah saya ikut, fans page nya di FB dan forum forum seperti, kaskus.com, Soshified.com, Ourlovesunny.com dll 22. Apakah anda bias berbahasa korea? Sedikit, hanya sekedar perkenalan saja. 23. Apakah anda ingin mempelajari bahasa korea? Iyah, untuk pengalaman saja. 24. Biasanya menggunakan bahasa korea tersebut kapan? Itu digunakan saat berkomunikasi dengan orang yang suka dengan korea juga, soalnya kalo ke orang yang ga suka korea suka aneh. 25. Apakah anda berusaha mengetahui arti atau makna lagu SNSD?
Tidak juga, kadang lirik jelek namun irama atau lagunya bagus. 26. Seberapa besar pengaruh SNSD dalam kehidupan anda sehari - hari? Tidak begitu besar, snsd merupakan motivasi saya untuk bisa maju . 27. Mengapa anda begitu fanatik terhadap SNSD? Karena meraka adalah idol atau idola, jadi kita sebagai fans harus begitu fanatik menyemangati mereka. 28. Apa contoh yang pernah dilakukan sehingga mesti mengorbankan waktu dan ruang anda? Mendownload beribu-ribu foto dan ber puluh-puluh video juga lagu yang saya download melalui internet. selain itu saya juga menyanyi berbahasa korea, mengikuti lomba2 menyayi berbahasa korea. 29. Selama anda mengikuti komunitas Han Guk Aein, apakah anda mencoba mengikuti tren yang berada di lingkungan komunitas? Tidak. Yang saya ikuti paling info-infonya saja. 30. Kenapa anda mengikuti tren tersebut?
Ada beberapa tren yang menurut saya cocok bagi style saya, dan itu saya ikuti agar saya tidak ketingalan jaman, Cuma kadang budaya indonesia masih susah menerima nya. 31. Bila mengikuti tren, bagaimana tanggapan orang-orang disekeliling dengan penampilan atau gaya hidup anda yang kekorea - koreaan? Sebenarnya , tren yang sangat mencolok tidak saya ikuti, namun, dengan bentuk muka dan rambut saya yang seperti ini, kehadiran saya menjadi identik sekali dengan halhal yang berbau korea. 32. Apakah anda ingin mendalami lebih lanjut tentang kebudayaan Korea? Iya, untuk pengalaman dan agar lebih mengetahui tentang kebudayaan luar negeri . 33. Coba ceritakan ketika ketemu SNSD? Pada saat itu , dunia serasa berbeda, saya pun tidak percaya bisa bertemu mereka , cantiknya lebih dari cantiknya manusia, kulitnya yang sangat putih dan badan serta posturnya yang bagus. Pada saat itu saya teriak2 tanpa sadar. Dan setelah itu itu merupakan hal yang paling terindah yang pernah saya dapatkan , ya pengalaman yang paling indah. 2. Pedoman WawancaraSitiMamnuah 1. NamaLengkap? Siti Mamnuah 2. NamaKorea ? Kim Kyu Ni 3. Namapanggilan ?Eomma 4. Tempat tinggal? Labuan pandeglang 5. Tempat, TanggalLahir? Serang, 27-05-1991 6. Usia? 22
14. Pekerjaan? Mahasiswa
ASPEK KOGNITIF 1. Apa anda mengetahui tentang SNSD itu sendiri? Ya 2. Apakah ada kendala dari lirik lagu SNSD? Enggak soalnya biar sambil belajar bahasa koreanya. 3. Yang anda ikuti dari tren tersebut apa saja? Biasanya kalo pulang dari kuliah menggunakan aksesoris SNSD seperti menggunakan pita di rambut dan menggunakan sepatu kets yang mirip SNSD 4. Style berpakaian yang seperti apakah yang sering di sebut kekoreaan?
Style korea menurut saya beda beda. Menurut saya pakai baju dan jaket yang simple 5. Bedanya dengan pakaian lain? Klo sama jepang bedanya mungkin lebih dimotifnya, kalau barat lebih terbuka. 6. Biasanya menggunakan pakaian ter sebut kapan? Kapan saja tergantung kondisi 7. Bisa anda ceritakan awal mula menyukai SNSD? Pada awalnya ditunjukin video clip SNSD yang berjudul Genie dari temen sehabis itu suka lagunya deh 8. Darimana anda mengetahui SNSD? Temen 9. Apakah anda mengetahui arti atau makna dari lagu-lagu SNSD? Tau 10. Apakah anda sering berinteraksi dengan anggota sesama komunitas anda? Ya sering. Melalui apa? Gathering, facebook, media online. 11. Apakah anda juga berinteraksi dengan komunitas yang lain? Sering Melalui apa? Media online 12. Apakah anda mengikuti arus kebudayaan korea yang dipopulerkan oleh SNSD? Mengitkuti tapi tidak terlalu fanatik 13. Mengapa anda memilih SNSD dibandingkan dengan Girl band atau Boy band yang lain? Karena tertarik dengan fashion, lagu-lagunya, konsep-konsernyapun juga menarik. 14. Sudah berapa lama menyukai SNSD? 2 tahunlah 15. Seberapa sering mendengarkan lagu SNSD? Setiap hari 16. Lagu SNSD faforit anda? Genie, The Boys, Girls generation, Into The new world 17. Alasan menyukai SNSD? Cantik-cantik, konsep lagunya lucu, fashion bagus, dan lagunya enak. 18. Member SNSD yang paling anda kagumi siapa? Kim Taeyon karena suaranya bagus dan cantik 19. Seberapa fanatik anda terhadap SNSD? Ya fanatiknya diukur dengan koleksi lagunya sama video
20. Konsep video yang disukaiadalah? The Boys, Gee, Genie. 21. Bagaimana sikap anda terhadap gosip atau skandal yang menimpa salah satu member atau grup SNSD? Biasa aja ya namanya manusia pasti punya privasi masing-masing.Jadi I Don’t Care. 22. Apakah anda mengikuti fan base dari SNSD? Ikut, 23. Fan basenya? SoshiIndo.Knp? Karena ingin tahu berita dan gossip tentang SNSD 24. Apakah anda bisa berbahasa korea? Bisa tetapi sedikit paling kata-kata sapaan, perkenalan, secara basic. 25. Ngerti bahasa/ tulisan Hangeul? Ngerti tapi masih mengeja. 26. Biasanya menggunakan bahasa korea tersebut kapan? Biasanya pas ketemu tementemen yang suka korea aja biar lebih akrab. 27. Apakah anda ingin mempelajari bahasa korea?Yakenapa? Siapa tau bias berinteraksi dengan artisnyalah, menambah wawasan bahasa. 28. Apakah anda berusaha mengetahui arti atau makna lagu SNSD? Ya nyaritranslatnya, nyarinya dengan om google 29. Seberapa besar pengaruh SNSD dalam kehidupan anda sehari - hari? Tidak berpengaruh. 30. Mengapa anda begitu fanatik terhadap SNSD? Tidak fanatic. 31. Selama anda mengikuti komunitas Han Guk Aein, apakah anda mencoba mengikuti tren yang berada di lingkungan komunitas? Ya mengikuti terutama drama koreanya. 32. Drama korea yang ada SNSDnya pernah ga? Pernah dramanya adalah film Yoona. 33. Apakah anda nonton drama korea Karena ada SNSD? Ya tergantung lawan pemainnya juga kaya kemarin tuh janggeunsuk. 34. Bila mengikuti tren, bagaimana tanggapan orang-orang disekeliling dengan penampilan atau gaya hidup anda yang kekorea - koreaan? tidak 35. Apakah anda ingin mendalami lebih lanjut tentang kebudayaan Korea?Ya. Kenapa? Karena menurut pendapat saya kebudayaan korea sangat menarik.
36. Apakah anda tertarik dengan budaya lama korea? Ya tertarik contohnya saya menyukai dan menggunakan HanBok, menikmati drama sageuk.
3. Pedoman WawancaraNyimas febrina tamimi 1. Nama Lengkap? Nyimas febrina tamimi 2. Nama Korea ? 3. Nama panggilan ? febby 4. Tempat tinggal? Tangerang banten 5. Tempat, TanggalLahir? Palembang, 18-02-1991 6. Usia? 22 7. Pekerjaan? Mahasiswa
1. Apa anda mengetahui tentang SNSD itusendiri? Iya saya tahu, snsd yaitu 9 gadis korea yang terkenal dengan multi talent nya yaitu terkenal dengan dance dan suara nya. Tidak hanya itu saja, snsd juga terkenal dengan wajah cantik nya bagi kalangan para pria. Dalam anggota snsd, terdapat beberapa anggota yang tidak hanya bisa menari dan menyanyi, tetapi mereka juga bisa akting, contoh nya yoona dan yuri. 2. Apakah ada kendala dari lirik lagu SNSD? Jika ada, mengapa dan apa alasannya? Pastinya ada kendalanya, karenasaya sendiri berasal dari orang indonesia. Saya juga mungkin belum terbiasa dengan bahasa korea tersebut, Karena bahasanya
agak
rumitkalo di ucapkan. 3. Yang anda ikuti dari tren tersebut apa saja? Yang saya ikuti dari tren tersebut mungkin dari style pakaian nya, aksesoris nya, cara make up nya yang natural, terus mungkin sama dancenya. 4. Style berpakaian yang seperti apakah yang sering di sebut kekoreaan? Style yang terlihat lebih berani padupadanin baju dan aksesoris, dan lebih colorful terus yang di pakemirip sama yang dipake artisnya gak terlalu heboh tapi menarik. Kebanyakan sih gaya yang dipake artisnya yang di video clipnya. 5. Bedanya dengan pakaian lain?
Klo sama jepang bedanya gaya bajunya tuh lebih ekstrim dan juga bajunya juga ala komik jepang. Sebenernya Korea masih ada pengaruh dari barat Cuma klo Artis korea yang make terlihat imut aja. 6. Biasanya menggunakan pakaian ter sebut kapan? Kalau memakai pakaian tersebut kemana aja juga bisa kaya pas kuliah atau pun main. Soalnya kalau memakai baju yang sama dengan artis idolanya ngerasa seneng aja memakainya. 7. Bisa anda ceritakan awal mula menyukai SNSD? Awal mula nya sih dari kaka laki-laki yang suka SNSD, terus menular ke saya, itu sejak SMA saya suka SNSD. Mungkin karena SNSD merupakan 9 anggota yang cute, lucu kalo di MV nya. 8. Darimana anda mengetahui SNSD? Dari kk laki2 saya.. 9. Apakah anda mengetahui arti atau makna dari lagu-lagu SNSD? Tidak..hehehe.. karena saya tidak berusaha mencari tahu nya.. 10. Apakah anda sering berinteraksi dengan anggota sesama komunitas anda? Melalui apa? Iya, tapi tidak sering. Saya berinteraksi dengan sesama komunitas dengan cara berkumpul dengan sesama penyuka korea. Disana saya membicarakan tentang banyak hal tentang korea, baik itu tentang mv terbaru tentang boy band or girlband ataupun tentang film, gossip, info, dll. 11. Apakah anda juga berinteraksi dengan komunitas yang lain?Melalui apa? Iyaa, saya berinteraksi dengan komunitas lain dengan menggunakan facebook, wechat, maupun social network lainnya. 12. Apakah anda mengikuti arus kebudayaan korea yang dipopulerkan oleh SNSD? Tidak, karena kebudayaan mereka adalah kebudayaan mereka, dan kebudayaan saya adalah kebudayaan saya sendiri yang harus dibanggakan dan saya tidak ingin mengikuti budaya korea tersebut. 13. Mengapa anda memilih SNSD dibandingkan dengan Girl band atau Boy band yang lain? Mungkin snsd punya keunikan tersendiri dengan girlband or boyband lain, yaitu mereka mempunyai kepribadian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. 14. Sudah berapa lama menyukai SNSD? Kirakirasudah 5 tahunan dari SMA. 15. Seberapa sering mendengarkan lagu SNSD?
Sering, mungkin setiap hari karena ada di playlist handphone dan di laptop. 16. Lagu SNSD faforit anda? 17. Sebenernya c banyak yang saya suka dari lagu snsd, tapi yang paling saya suka lagu gee, I got a boy, chocolate love, genie, dancing queen, hoot, dll.Saya suka lagu2 tersebut karena lagu tersebut enak didengar dan tariannya juga bagus.
18. Alasan menyukai SNSD? Alasannya karena mereka adalah 9 anggota yang berbakat dan memiliki fisik yang ideal.Tidak hanya itu mereka juga memiliki wajah yang cantik. 19. Member SNSD yang paling anda kagumi siapa? Yoona dan yuri. Saya suka yoona karena dia memiliki multi talent yang luar biasa, seperti bermain film cntoh nya love rain, you’re my destiny, dll. Dia juga banyak mengiklankan banyak produk iklan. Dan yang paling penting dia juga bisa dance dan bernyanyi. Saya suka yuri karena ia hebat dalam menari, saat dia menari auranya yuri lebih berbeda dibanding yang lainnya. Memiliki badan yang ideal, bisa akting, dan memiliki pribadi yang apa adanya. 20. Seberapa fanatik anda terhadap SNSD? 70% lebih ke style baju, dan aksesorisnya. 21. Bagaimana sikap anda terhadap gosip atau skandal yang menimpa salah satu member atau grup SNSD? Biasa aja, karenaitu merupakan hak dia untuk melakukan sesuatu.
22. Apakah anda mengikuti fan base dari SNSD? Iyasayaikut, di FB namanya girls generation fan page. 23. Apakah anda bisa berbahasa korea? Bisa sedikit. Hanya sekedar perkenalan diri saja. 24. Apkah anda ingin mempelajari bahasa korea? Pengen tapi agak sulit karena belajar tulisan han guk sangat lah susah. 25. Biasanya menggunakan bahasa korea tersebut kapan? Biasanya menggunakan bahasa korea tersebut sama teman teman yang mengerti sama kalimat itu juga ya biasanya korea lovers. Kadang juga digunakan buat nyebut hal yang rahasia biar orang lain ga tahu maksudnya terus kalau lagi liat segal sesuatu
yang berhubungan dengan artis korea tersebut kita spontan kalimat kaya opppa eonni itu kesebut. 26. Apakah anda berusaha mengetahui arti atau makna lagu SNSD? Ya. Dengan cara search di internet. 27. Seberapa besar pengaruh SNSD dalam kehidupan anda sehari - hari? Berpengaruh. Dalam segi berpakaian, make up, dan aksesorisnya. 28. Mengapa anda begitu fanatik terhadap SNSD? Karena mereka idola saya, yang berpengaruh dalam cara berpakaian, make up, dan asesorisnya. 29. Apa contoh yang pernah dilakukan sehingga mesti mengorbankan waktu dan ruang anda? Mendownload banyak video ttg snsd dan juga menyimpan foto” mereka. 30. Jika ada konser snsd, apakah anda ingin mengikutinya? Sebenarnya si pengen datang ke konser itu, tapi karena ortu ga boleh karena berbahaya banyak orang makanya ga jadi deh. 31. Selama anda mengikuti komunitas Han Guk Aein, apakah anda mencoba mengikuti tren yang berada di lingkungan komunitas? Saya mencoba mengikuti trend yang ada disana. Karena dilingkungan tersebut Ada yang mengajarkan segalanya tentang korea, Contohnya menulis Han Guk. 32. Kenapa anda mengikuti tren tersebut? Karena style nya unik dan menarik makanya saya mengikutinya. 33. Bila mengikuti tren, bagaimana tanggapan orang-orang disekeliling dengan penampilan atau gaya hidup anda yang kekorea - koreaan? Orang beranggapan mungkin aneh, karena tidak biasa dengan budaya korea.Saya pernah berpakaian korean style seperti baju, make up dan aksesorisnya ketika saya pergi kesuatu tempat seperti mal, dan orang2 pada memperhatikan dan merasa aneh. 34. Apakah anda ingin mendalami lebih lanjut tentang kebudayaan Korea? Tidak. 35. Jika anda bertemu SNSD apa yang akan anda lakukan? Ingin ngobrol walaupun dengan bahasa inggris karena salah satu membernya bisa bahasa inggris, saya juga ingin foto bersama SNSD.
4. Pedoman Wawancara RiaUtami
1. Nama Lengkap?Ria utami 2. Nama Korea? Han Cho Hee 3. Tempat tinggal?Serang banten 4. Tempat, TanggalLahir? Serang, 12-08-1990 5. Usia?22 6. Pekerjaan?Mahasiswi/ penyiar korea.
ASPEK KOGNITIF 1. Apa yang anda ketahui tentang SNSD? Girl band paling besar dan paling ternama di Korea Selatan. 2. Apakahadakendaladari lirik lagu SNSD? Jika ada, mengapa dan apa alasannya? Ada, kendalanya kalau nyari di google baca bahasa korea. 3. Yang anda ikuti dari tren tersebut apa saja? Tren yang saya ikuti adalah Bahasa, budaya, dan gaya. Budayanya adalah suka agyeo, tarian K-popnya ya seperti cover dance SNSD, dan cover sing. Gaya yang diikuti adalah baju dan rambut. Kakao talk dan Line tapi ga ngeadd artisnya. Cuma Smsan aja ke temen-temen biasa. 4. Style berpakaian yang seperti apakah yang sering di sebut kekoreaan? Ya macem macem sih. Ya kaya memakai kaos, jaket, jeans,ya gitu-gitu aja. Yang penting simpel 5. Biasanya menggunakan pakaian ter sebut kapan? Kalau memakai baju tersebut saat kuliah aja. 6. Bisa anda ceritakan awal mula menyukai SNSD? Awalnya suka dari BBF terus nyari soundtreck ada KARA, SS501, Shinee nah setelah browsing akhirnya nemu juga deh lagu SNSD. Setelah denger lagu Gee dan Genie jadi suka. 7. Darimana anda mengetahui SNSD? Internet. 8. Apakah anda mengetahui arti atau makna dari lagu-lagu SNSD? Mengerti karena ada translatetan di google. 9. Apakah anda sering berinteraksi dengan anggota sesama komunitas anda? Melalui apa? Kadang-kadang, bisanya yang dibicarakan idola atau konser atau lagu atau reality show dan dramanya. Twitter, group FB, Grop Whats App
10. Apakah anda juga berinteraksi dengan komunitas yang lain?Melalui apa? Kadang-kadang, yang dibicarakan tentang event dan nari Media Social. 11. Apakah anda mengikuti arus kebudayaan korea yang dipopulerkan oleh SNSD? pasti mengikuti, dalam hal gaya bicara, gaya berpakaian, karena ada lagu seoul song ya jadi pengin pergi kesana. 12. Mengapa anda memilih SNSD dibandingkan dengan Girl band atau Boy band yang lain? Karena, mereka gayanya paling menarik, lagunya ga aneh-aneh jadi bisa diterima oleh masyarakat. 13. Sudah berapa lama menyukai SNSD? 4 tahun.Dari semester 2. 14. Seberapa sering mendengarkan lagu SNSD? Dulu sering banget setiap har imalah pagi, siang, sore dulu sering karena ada diplaylist. tapi sekarang jarang karena bosen dan lagunya jadi aneh.
15. Lagu SNSD faforit anda? I Got A Boy karena lagu tersebut adalah gebrakan baru SNSD, yang tadinya ga pake High heels, ada ngerep. 16. Alasan menyukai SNSD? Cantik, badanya bagus bikin iri, mereka warna-warni. 17. Member SNSD yang paling anda kagumi siapa? Sunny ( lee sun kyu ) karena dia paling imut kaya saya. 18. Seberapa fanatik anda terhadap SNSD? 78%, karena masih menjaga kwalitasnya (kecapbango dong), kefanatikannya paling ngumpuln MV, lagunya, dan reality Show. 19. Bagaimana sikap anda terhadap gosip atau skandal yang menimpa salah satu member atau grup SNSD? Biasa aja, karena SM sangat ketat menjag image artisnya jadi kol ada skandal bikinan Antis 20. Apakah anda mengikuti fan base dari SNSD? Tidak. 21. Apakah anda bisa berbahasa korea? Sangat sedikit, perkenalan sama beberapa kata. 22. Apakah anda ingin mempelajari bahasa korea?
Sangatingin, karena saya suka mempelajari bahasa. 23. Biasanya menggunakan bahasa korea tersebut kapan? Pas mau ngomong bahasa korea ajaa palagi pas ketemu teman-teman kpop 24. Apakah anda berusaha mengetahui arti atau makna lagu SNSD? Ya.Lwat translate. Lewat web lirik lagu korea. 25. Seberapa besar pengaruh SNSD dalam kehidupan anda sehari - hari? Sedikit paling 45 %, ya paling Cuma mengikuti gaya berpakaian, dan cover dance atau cover sing. 26. Mengapa anda begitu fanatik terhadap SNSD? Karena mereka bagus, dalam kwalitas entertaimentnya, 27. Apa contoh yang pernah dilakukan sehingga mesti mengorbankan waktu dan ruang anda? Ikutan lomba, pada hal lagi UAS, skiripsi, dll 28. Selama anda mengikuti komunitas Hanguk Aein, apakah anda mencoba mengikuti tren yang berada di lingkungan komunitas? Tidak. 29. Kenapa anda mengikuti tren tersebut? Karena buat bahan siaran saja. 30. Bila mengikuti tren, bagaimana tanggapan orang-orang disekeliling dengan penampilan atau gaya hidup anda yang kekorea - koreaan? Aneh, lucu, misalnya cara ngomong saya aneh kadang-kadang suka keluar logat koreanya. Mereka Cuma bilang ngomong apa sih. 31. Apakah anda ingin mendalami lebih lanjut tentang kebudayaan Korea? Yasangat.Yangingin di pelajri adalah bahasa, budaya tradisional seperti makanan, terus pake baju hanbok. 32. Coba ceritakan jika ketemu SNSD apa yang anda lakukan?Poto-poto nyaanyi bareng, sama ajak mereka makan yang banyak biar gemuk kaya yang buat skripsinya.
Curriculum Vitae
M. AULIYA CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap
: Muhammad Auliya Ul Ikhwan
Tempat / Tanggal lahir
: Jakarta, 03 september 1990
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Jl. Mawar, Bukit Nusa Indah, Ciputat, Tanggerang selatan
Agama
: Islam
Marital Status
: Belum Menikah
Pendidikan
: Mahasiswa
Hobby
: Musik, Siaran Radio, Bikin film
E-mail
:
[email protected] /
[email protected]
Telephone
: 085711488773
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL •
1996 - 2002
: SDN Sarua 1, Tangerang
•
2002 - 2005
: YAPIDHTangerang
•
2005 - 2008
: MAN 4 ModelJakarta
•
2008 - Sekarang
: Kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Banten, Fakultas Fisip, Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Kehumasan
Curriculum Vitae
M. AULIYA
RIWAYAT PENDIDIKAN INFORMAL •
Pelatihan Radio Tirta Fm 2010
•
Pelatihan Tv komunitas UTV 2011
•
Pelatihan TV ATVKI di Yogyakarata 2012
PENGALAMAN ORGANISASI •
2008
: Wakil Ketua Karang Taruna
•
2008
: BEM UNTIRTA
•
2008-sekarang
: penyiar Radio Komunitas UNTIRTA
•
2010 - 2012
: penangggung jawab siaran Radio Komunitas UNTIRTA