FEBRUARY 2008
VIVA LA EXPRESION ! WOW, akhirnya drextermagz hadir kembali di edisi kedua di bulan februari ini. Pada edisi kedua ini drextermagz hadir dengan karya yang lebih variatif, dari drawing, illustrasi, digital imaging, fotografi,dan masih banyak lagi yang lainnya. Hingga saat ini drextermagz edisi pertama sudah didownload hampir oleh 5000 orang dari seluruh dunia. Ini terbukti dari email yang kami terima. Salah satunya adalah sebuah gallery seni kontemporer di prancis PALAIS DE TOKYO yang menjadikan kami media partner mereka dalam kegiatan kesenian yang berlangsung di gallery tersebut. PALAIS DE TOKYO adalah salah satu gallery seni kontemporer besar di prancis. Selain itu ada juga sebuah komunitas mural dari Italia bernama MURARTOM yang juga menawarkan hal yang sama, untuk bekerjasama dalam membangun sebuah jaringan untuk memperkenalkan hasil karya mereka. Dan untuk Feature kali ini diisi oleh DOROTHY SHOES seorang fotografer muda asal prancis, yang beberapa waktu lalu menggelar sebuah pameran di gallery Oktagon–Jakarta Indonesia. Drextermagz senang sekali karena berkesempatan untuk dapat bertemu langsung dengan Dorothy Shoes, dan melakukan interview dengannya. Silahkan simak hasil wawancara kami dengan Dorothy Shoes di drextermagz edisi 2 ini. Special thanks buat Zoelkifli dari www.designdiary.com
EDITORIAL
: Jimmy Rustandi (Jimo) Allan Harapan
Graphic Design
: Jimmy Rustandi (Jimo)
CONTRIBUTOR Address
: Dorothy Shoes Bogdan Zwir Murartom Sztuka Fabrica Mydeadphony Admira Pustika Pillowhead PALAIS DE TOKYO Adam Cruickshank Mattias Adolfson Enrique Freaza Lauren K. Cannon Vanilla Royal Javi Superstar Puguh Rahardjo Fransisca Sardigna
Mailing Phone
:
[email protected] [email protected] : +62-21-70464758 (Indonesia)
90
64
28 34
: www.drextermagz.com
www.drextermagz.wordpress.com
106 Murartom - 6 PALAIS DE TOKYO - 16 Sztuka fabrika - 20 FEATURE : Dorothy Shoes - 28
DREX YOUR MIND !!!
Photography : Bogdan Zwir - 58 Hary PD - 70 Enrique Freaza Viera - 52 Fransisca Sardigna - 74 Javi Superstar - 118
Jimotrust
Cover : “Playing With Ernesto” Photography by : Dorothy Shoes
2
6
28
58
Dan tentunya karya-karya yang juga hadir di edisi kedua ini yang merupakan kontribusi kawan kawan dari seluruh dunia patut untuk disimak, yang diharapkan akan menambah referensi kita untuk berkarya dengan lebih baik lagi. salam
52
44
20
2# / February 2008
ARTWORK & Illustration : Admira Pustika - 34 Adam Cruickshank - 44 Mydeadpony - 64 Mattias Adolfson - 90 Lauren K. Cannon - 102 Puguh Raharjo - 106 Pillowhead - 110 Vanilla Royal - 126
DREXTER ART & CULTURE PDF MAGAZINE PRODUCED BY JIMMY RUSTANDI OF WWW.DREXTERMAGZ.COM©FEBRUARY2008 COPYRIGHT@FOR EVERY SUBMISSIONS BELONG ON EACH CONTRIBUTORS.
3
SEBUAH CATATAN KECIL DARI WORKSHOP FOTOGRAFI DOROTHY SHOES Oleh : Jimo
S
ebuah workshop yang menarik, lucu, dan penuh dengan inspirasi. Tidak seperti biasanya yang terjadi disini, dimana sebuah workshop selalu berbau hal teknis, product knowledge, dan mungkin sudah sangat basi yaitu workshop dengan tema beauty, alias dengan iming-iming model cantik anda bisa ikutan workshop dan pulang dengan memory yang dipenuhi foto-foto model cantik dan seksi dan tentunya hal ini jarang ada yang gratis.
– Indonesia. Sangat penuh dengan canda tawa pada sesi ini, ketika para peserta semuanya lebur untuk bersama sama membuat bentuk, gambar, ataupun tulisan yang nantinya akan digunakan menjadi sebuah property untuk difoto. Sesaat saya tertegun ketika melihat peserta yang datang dengan berbagai macam alat fotografi yang mumpuni, tentu saja, ini adalah workshop dari seorang fotografer, sudah pasti workshopnya tidak akan jauh dari dunia fotografi, pelajaran tentang lampu, terus keluar satu model montok, terus difoto dengan gaya low atau high key, eksperimen dikit nyobain angle sadis …hmmmm…no, no, no…sayang sekali pemirsa hal itu tidak terjadi sama sekali di workshop ini.
Tetapi kali ini saya menyaksikan sebuah workshop yang sangat sederhana, jauh dari nuansa eksklusif dan tentunya tidak ada pelajaran tentang lampu studio, cara memotret model yang baik dan benar, pemilihan angle atau apapun yang sangat identik dengan istilah fotografi. Bagi yang sering mengikuti workshop seperti yang biasanya sudah terjadi (dan mungkin saat ini masih banyak tawaran workshop seperti itu) , tentunya akan sangat kecewa, karena disini nggak ada model atau pelajaran tentang memotret yang baik dan benar. Pada workshop sederhana ini peserta hanya ditugaskan untuk menerjemahkan sebuah mimpi dari teman/pasangan ( setiap peserta di pasangkan satu dengan yang lainnya) yang kemudian terjemahan tersebut bisa difoto tanpa ada batasan tertentu. Sebuah permainan imaginatif, tidak memerlukan biaya yang banyak dan tentunya sangat menghibur.
Setelah beberapa saat peserta bergumul dengan imaginasi dan kreatifitasnya, barulah kemudian mereka disuruh untuk memfoto teman/pasangannya dengan menggunakan property yang tadi dibuat, dan asiknya tidak ada batasan dalam pemotretan ini …prakarya-nya bisa ditempel/ ditaruh dimana saja. Dinding, lantai, di tangga, di pintu, bahkan di toilet sekalipun. Dan gaya pemotretannya pun sangat dibebaskan, alat yang digunakan, hohohoh…silahkan pakai alat apa saja…asal bisa menghasilkan sebuah image (foto) Setelah semuanya selesai memotret, barulah dipindahkan ke komputer dan setiap peserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan karyanya tersebut. Dari karya-karya yang dibuat saya melihat berbagai macam pemikiran dan ide-ide yang menarik. Tentunya teknis fotografi disini bukanlah hal utama yang dijadikan permasalahan, tetapi sebuah permainan imaginasi dan eksplorasi ide untuk sebuah pekerjaan yaitu MEMOTRET.
Para peserta dibiarkan menerjemahkan mimpi teman/pasangannya, dengan bantuan alat2 seperti kertas, karton, spidol, gunting, kater, lem, double tape, dan lain lain. Mirip seperti sebuah prakarya dijaman SD. Dan sejurus dengan itu mulailah para peserta ini mengotak atik apa saja yg disediakan oleh panitia. Kertas kertas dan karton tersebut dieksplor sedemikian rupa, ada yang membuat sebuah oret-oretan, tulisan, curhat, bahkan kertas dan karton tersebut digunting dan dibentuk sesuai dengan penerjemahan masing-masing.
4
Sebuah pemandangan yang sangat menarik dari sebuah workshop yang merupakan rangkain acara pameran fotografi. Ya workshop ini adalah salah satu acara pendukung sebuah pameran fotografi dari Dorothy Shoes - seorang fotografer muda asal prancis, yang memamerkan karyanya di Jakarta
5
Dalam presentasi ini tidak ada karya yang gagal, atau jelek, atau mohon maaf bila dalam komunitas fotogarfi online biasa disebut dengan THUMBS DOWN alias karyanya kurang bagus, hehhehe. Disini kita diberikan sebuah wacana berpikir bahwa ada satu titik kecil yang terpenting dari fotografi disamping hal hal berbau teknis, yaitu IMAGINASI. Mencoba berbagai macam kemungkinan dalam berkarya.Ya apalah artinya sebuah karya seni tanpa imajinasi, akan terasa hambar, itupun kalo memang karya fotogarfi kita masih ingin disebut sebuah KARYA (artwork).
Setelah acara workshop selesai saya pun akhirnya pulang dengan sebuah senyuman yang tentunya diiringi sebuah niat untuk berkarya, ya berkarya…thanks DS. (Jimo)
MURARTOM THE STREET ART INVATION adalah sebuah kegiatan seni mural dari Italia. Pada edisi 2 ini DREXTERMAGZ mendapatkan email dari mereka tentang kegiatan mereka pada bulan Desember 2007 lalu. Sebuah kegiatan seni mural yang terjadi di kota turin Italia. Sangat menarik sekali drexter dapat melihat dokumentasi kegiatan mereka beserta karya-karya yang mereka buat. 6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
PALAIS DE TOKYO 2008 PROGRAME
16
“Once upon a door the future came before” CELLAR DOOR is an ambitious artistic enterprise: a colossal organism engendered by an original music score that distends through space and time. The exhibition is a mutant form, one that has crystallized around an obsession, the production and manufacturing of a studio. The common version of the artist’s studio, the dream factory, isn’t on display; rather, the studio is featured as a dreaming factory, a delirious object endowed with thought and speech that constantly reinvents itself. With CELLAR DOOR, for the first time a French artist under 30 is taking over the Palais de Tokyo in its entirety. LORIS GRÉAUD Loris Gréaud is a cross-disciplinary artist, an enthusiast of architecture and quantum mechanics, a graduate with a degree in graphic arts, a former student of the École Nationale Supérieure des Beaux-arts de Cergy, the founder of a studio for experimental film, a producer at an electronic music label, and director of his own business. Not surprisingly, Gréaud has blazed a career path that is in keeping with his art practice. Borrowing from the working procedures of a film director or orchestra conductor, he builds empirical machines in which the medium systematically follows the ideas, which are themselves exchanged, shared, negotiated and distorted. In 2004, with the architects Marc Dölger and Damien Ziakovic, he created DGZ Research, a multidisciplinary production studio that makes the realization of “utopian” projects possible. DGZ Research is in charge of the design, architecture and project management of the CELLAR DOOR exhibition. Loris Gréaud has shown in Hong-Kong, Tokyo, London, Berlin, Milan, Los Angeles, New York and Paris (notably at Le Plateau, the Palais de Tokyo and the Centre Pompidou). He was awarded the Ricard Prize in 2005. He is represented by the Yvon Lambert Gallery Paris, New York.
THURSDAYS / ON THE IMMATERIAL CELLAR DOOR Meeting with Loris Gréaud ,Thomas Roussel, Raimundas Malasauskas, Aaron Schuster, Marc Dölger, Damien Ziakovic. 21 February 2008 / 19h30 DES IMMAtériaux Legacy of Jean-François Lyotard, with Bernard Blistène, Stéphanie Moisdon, Orlan and Daniel Soutif. 28 February 2008 / 19h30 PULSAR Screening of Klonaris and Thomadaki. 06 mars 2008 / 19h30 Films / S lams / S ons Lead singer of Diabologum in the 1990’s and of Programme, Arnaud
18
19
Michniak comes forward with a performance mixing videos, music, poetry and new songs from his last album Poing Perdu. 13 mars 2008 / 20H30 GREY GOO A talk on nanosciences of Christian Joachim and Laurence Plévert. 20 mars 2008 / 19h30 Intox/gossip/bluff An idea of Claire Moulène and Mathilde Villeneuve. 27 mars 2008 / 19h30 audioguide A guided tour through Cellar Door with Bruno Latour and guests. By Jean-Max Colard, in partnership with Les Inrockuptibles. 03 AVRIL 2008 / 20h00-minuit
Global Paranoïa Two days of lectures on surveillance technologies programmed by Eric Sadin and Ec/arts. vendredi 11 et Samedi 12 AVRIL 2008 / 14h00-20H00 BORDER LINE Pascal Rousseau invits Erik Davis, autor of TechGnosis – Myth, Magic and Mysticism In the Age of Information. 17 AVRIL 2008 / 19h30 BUCKY Posterity of Buckminster Fuller. MARDI 22 AVRIL 2008 / 19h30
Active since 1986 ... worldwide in the independent arts as artist, organiser of several art events, researcher in art, writer for magazines, …
[3.] “Mail-Art Encyclopaedia” > Ongoing project / Editor and publisher of this research in the history of Mail-Art and related networking art movements /
Sztuka Fabryka is a non-profit artists organisation, conceived conceptually by Geert De Decker, with technical and creative support of Bert Rocket (U.S.A.), Stanislaw Dragowanowitz (U.S.S.R.) and Sir Walter Crunckett the 3rd of Paddington High (Scotland). In 1991 Sir G. De Decker created Sztuka Fabryka and in the lord’s dreams, Sztuka Fabryka ordered him to become it’s “Advertising and creative Services Manager”. The lord obliged.
[4.] Atelier: Sztuka Fabryka artworks > Contributed to several hundred national and international exhibitions / Artworks are located in archives world wide / published in numerous catalogues, magazines, zines, articles, newspapers, … / a wide variety of artworks in the fields of: digital collage, rubberstamp art, eraser carving, stencil graffiti, artist trading cards, fluxus bucks, artistamps, performance, design, layout, logo design, stickers, music, video art, graphical art, writings, visual poetry, papier maché, gadgets, urban sculpture, … /
Active since 1986 worldwide in several fields of creativity and the independent arts, a short introduction: [1.] Sztuka Fabryka Archive > Focus on international networks such as Mail-Art, street art, small press, home-tape, video art, performance art, art & technology, industrial art & music, surfing on the edge and more / Artworks, publications, video, music, … and information from about 1500 international artists [2.] International event > Since 1988 / Founder and curator of several international events / Focus on artistic activities performed in scenes such as home-tape, Mail-Art, street art, small press, … / On top of that, video, performance and fine art artists do get the possibility to exhibit and perform their creativity / making the Festival is unique in its kind / 20
[5.] “Hotel Volzet” > Co-founder of art organisation “Hotel Volzet” / Offers a platform to artists for national and international projects / Founded by Bétime (Bart Warnier), Sztuka Fabryka (Geert De Decker), Nikolai (Nico Van Cleemput) and 3S (Dries Pauwels) / Address of correspondence: Sztuka Fabryka - c/o De Decker Geert - Kerkstraat 290 - 9140 Tielrode - Belgium [address of residence] available only in case of visits. Tel. & Fax (24 hours a day): ++32 (0)3-770 84 64 e-mail:
[email protected] [address of residence, only available in case of visit]
21
22
23
24
25
26
27
Lucu,segar dan menyenangkan. Begitulah kesan yang saya tangkap ketika melihat karya2 dari Dorothy-Shoes.Seorang pemain teater,sutradara,graphic designer sekaligus fotografer berkebangsan Prancis,ketika saya menghadiri acara pembukaan pamerannya yang berlangsung di galeri Oktagon (1727Jan 08). Dorothy seperti sengaja untuk tidak memasukkan ide atau wacana yang berat dalam karya-karya-nya. Kebanyakan dari karyakaryanya yang dipamerkan, bercerita tentang potret kehidupan sehari-hari tetapi dikemas dengan taste dan selera humor yang bagus. Apa yang disajikan oleh Dorothy seolah merupakan cerminan dari ke-isengan serta kebandel-an nya dalam bermain-main dengan konsep sampai merealisasikannya kedalam bentuk visual. Mungkin inilah yang membedakan karya Dorothy-Shoes dari kebanyakan karya-karya fotografi Indonesia.Yang sering kali melupakan dan mengesampingkan bahwa dalam fotografi,ada begitu banyak hal lain yang bisa dicapai selain mengejar kepuasan semu dari sebuah estetika semu yang berbasis rupiah. Pada Edisi kali ini DREXTERMAGZ memilih Dorothy-Shoes sebagai Feature bulan ini. Bukan karena kebetulan pada bulan January kemarin dia mengadakan pameran di Jakarta dan surabaya, tetapi karyanya serta ide visualnya-pun cukup inspiratif sehingga tidak salah rasanya bila feature kali ini diisi oleh Dorothy-shoes. Iya pada bulan January lalu Dorothy telah berpameran di Galery Oktagon Jakarta, dimana pameran ini didukung oleh CCF ( Cultural Centre Francais) Jakarta. Sebuah perhelatan pameran fotografi yang menarik sekali.
Pagi ini Drexter membuat janji untuk bertemu secara langsung dengan wanita cantik ini untuk sessi wawancara. Mengambil tempat di cafetaria CCF, dengan berteman beberapa batang rokok dan sejumlah botol minuman dingin, maka kami pun memulai obrolan kami seputar kegiatannya.
Ini menjadi menarik karena di Indonesia masih sangat jarang pameran dengan format karya seperti ini, walaupun cukup banyak sekali fotografer dengan karya yang berani dan tentunya berkualitas.Disini saya mencatat Dorothy sebagai sosok yang menyenangkan baik secara personal maupun dalam tingkah berkarya.Yah Dorothy adalah seorang fotografer otodidak, sehingga bagi dia hal teknis adalah sebuah hal yang tidak menjadi tujuan utama, karena pada dasarnya hal ini bisa ia kembangkan terus menerus seiring dengan eksisitensinya dalam berkarya. Tentunya hal ini harus diapresiasi dengan baik oleh khalayak terlebih lagi oleh para seniman fotografi Indonesia. Mari kita simak karya karya Dorothy beserta interview DREXTERMAGZ dengan Dorothy-Shoes yang berlangsung di CCF Jakarta. 28
Drexter (DRX) : “Hey Dorothy. Apa kabar?” Dorothy-Shoes (DS) : “Baik-baik aja…saya kurang tidur neh..” DRX : “ok,..congrats bwat pamerannya. Eh,sejak kapan sih kamu kenal fotografi?” DS : “Saya mulai memotret sekitar 2 tahun yang lalu.tahun 2005 tepatnya.” 29
“In My Head”
DRX : “Bagaimana sih awalnya terjun ke dunia fotografi?” DS : “Saya gabung sama kelompok teater di Prancis. Karena keterbatasan dana, jadi kami harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri.Awalnya saya hanya membuat foto untuk kepentingan promosi(poster,pamflet dsb) untuk teater itu. Lalu orang2 suka dan tertarik lantas meminta saya untuk mengerjakan poster,pamflet atau visual work buat mereka.” “Lama kelamaan saya ingin meng-explore lebih dari sekedar foto2 untuk promosional.” DRX : “Apakah kamu memang mengambil pendidikan di sekolah foto/seni ?” DS : “oh,.saya hanya belajar teater. Fotografi,design dan visual art saya pelajari secara otodidak.”
DRX : “Boleh tau gak,siapa sih yang jadi inspirasi kamu dalam berkarya?” DS : “Saya suka Roger Ballen (portrait) dan Parke Harrison ( seorang conceptual/story teller photographer)” DRX : “Sebetulnya apa sih yang jadi tema dasar dari konsep kamu dalam berkarya ?” DS : “hmmm...saya suka konsep tentang monolog. Saya suka memotret dengan menggunakan model, dan semua model yang saya foto adalah kawan2 saya.” “Saya menyesuaikan karakter mereka dengan pemikiran2 saya. Jadi karya saya bukan lah sekedar foto portrait.”
blablabla. Menurut kamu bagaimana ?” DS : “Hmm..seperti dalam teater, itu Cuma properti pendukung aja kok.” DRX : “Omong-omong ,kenapa sih kamu memilih indonesia sebagai salah satu tempat kamu untuk berpameran? DS : “well..sebetulnya saya pernah ke Indonesia pada tahun 2007 yang lalu.Waktu itu saya bersama dengan rombongan teater boneka saya dan saya pikir bahwa Indonesia adalah tempat yang cukup menarik untuk diadakan pameran.”
DRX : “Hey Dorothy, sekarang kamu lagi suka musik apa sih ?” DS : “Saya lagi suka Cocorosie. Kamu bisa liat di myspace.Saya suka karena dia memasukkan suara2 seperti di video game.” DRX : “Saya suka sekali dengan karya kamu yg berjudul ”Playing With Ernesto”. Sebetulnya apa sih ide dasar kamu ketika menghasilkan foto itu?” DS : “haha..Ernesto Timor adalah seorang fotografer idola saya.Saya suka akan karya nya.Suatu saat tanpa disangka Ernesto kontak saya via e-mail dan saya bilang ”wow..it’s Ernesto!” ..akhirnya kami berteman dan pada suatu kesempatan,kami bertemu dan saling memotret. Dan itu lah hasil nya.” DRX : “Ketika melihat foto playing with ernesto,saya pertama kali berpikir bahwa foto ini bercerita tentang kaum feminist yang menyuarakan tentang dominasi pria dsb dsb. Bagaimana menurut kamu ?” DS : “Hahahaha..sama sekali tidak. Saya cuma bermain-main dengan Ernesto kok,that’s all”
30
DRX : “Nampaknya kamu cukup banyak menggunakan berbagai ’sign’ dalam karyakarya kamu. Contohnya dalam karya ’monologue man’ nampak seseorang memegang karton yang seperti buble komik bertuliskan
“Monoloque” “Daedalus”
31
DRX : “Hmm..apa kamu tahu kondisi fotografi (seni) di indonesia seperti apa? “ DS : “Sebelumnya saya tidak tahu apa-apa tentang kondisi fotografi di Indonesia. Baru semalam (ketika pembukaan pamerannya .Red),saya diberi tahu oleh seseorang tentang kondisi fotografi(seni) di sini. DRX : “Terus ? gimana pendapat kamu ?” DS : “Terus terang saya kaget. Sebab menurut saya, foto seharusnya bisa jadi pelampiasan emosi, bisa menjadi wahana hiburan,bahkan sebuah perenungan atau pemikiran. Tidak melulu hanya terpatok pada keindahan semu yang berujung pangkal pada nilai nominal semata.” DRX : “Hehehe..okeh..kita balik lagi ke masalah pameran.Kok kamu bisa sih dibawa sama CCF untuk pameran ke berbagai negara?” DS : “Kebetulan saya punya bahan yang saya pikir cukup menarik untuk dipamerkan. Lalu saya menghubungi CCF dan pihak CCF pun menyetujui nya.” CCF (Centre Culturel Francais) atau Pusat Kebudayaan Prancis memiliki program dan fasilitas untuk memperkenalkan budaya Prancis ke berbagai negara dengan cara membawa seniman/fotografer/pemain teater/penari bahkan pemain sirkus dari negara Prancis untuk mempertunjukkan hasil karanya kepada dunia. Sayang sekali negara kita nampaknya tidak punya kesungguhan untuk memperkenalkan hasil karya seniman Indonesia di mata dunia.Ketika lagu ’rasa sayange’ dan “reog ponorogo” di klaim oleh pihak lain sebagai hasil budaya mereka, barulah pemerintah kita kalang kabut seperti sekarang.
32
DRX : “Apa langkah kamu berikutnya ? DS : “Saya punya 2 project besar. Saya ingin ke penjara di Texas. Di sana adalah penjara untuk para terpidana mati.Kebetulan saya punya 2 ’narasumber’ di sana yang sedang menanti hukuman mati. Saya ingin memotret
“Monoloque Man”
saat-saat mereka menjalani hari-hari terakhir mereka,hubungan keluarga,teman dsb” DRX : “Wow..keren banget ..” DS : “Iya,..saya juga ingin ke bekas kamp konsentrasi di Polandia dan membuat karya tentang kekejaman perang dunia ke-2.” DRX : “Seandainya kamu ada kesempatan lagi untuk kembali berpameran di Indonesia, apa kamu mau untuk berpameran bersama dengan artist Indonesia?” DS : “Yeah ..Why not.. tapi setidaknya saya harus tahu lebih dulu dengan siapa saya akan berpameran,dan berapa biayanya...hahaha..” DRX : “Last question. Kami suka sekali akan ide dalam karya2 kamu. Tapi,.hemm..apa kamu menggunakan alkohol/drugs sebagai alat bantu dalam merealisasikan ide2 kamu dalam berkarya ?” DS : “hahaha..No! saya suka minum bir kalau lagi santai..tapi kalau untuk berkarya kayaknya enggak deh..haha” “Body Phrenology”
DRX : “hehe..maaf yah nanya-nanya kayak gitu. Ok Dorothy..terimakasih buat waktunya yah? Sukses deh buat pamerannya.” DS : “haha it’s ok.. terimakasih juga dan sukses buat kamu juga yah!” (Allan & Jimo) 33
ADMIRA PUSTIKA
“MURKIN - 2007” 34
35
Admira Pustika 36
Admira Pustika 38
Admira Pustika 40
“Guy”
42
Admira Pustika
43
Adam Cruicshank adalah seniman asal melbourne-Autralia, yang pada saat ini Menetap dan berkarya di Berlin-Jerman.Hingga sekarang Adam telah banyak mengikuti pameran, baik itu pameran illustrasi,Graphic design hingga Instalasi.Karya-karyanya merupakan sebuah gambaran atau illustrasi yang banyak dibentuk dari dunia kanak-kanak.Dengan warna-warna cerah dan objek yang cukup sederhana seperti tangan, buah pisang, burung dan lain-lain.dia mengaplikasikan karyanya kedalam berbagai medium seperti, t-shirt, sticker, mural, dan juga instalasi. Mari kita simak Karya-karya Adam Cruicshank yang mana pada kesempatan ini ia ikut berkontribusi.(jimo)
44
“BedHeads”
45
“Ape”
“Kessels”
“Logos” 46
“Mini”
47
“Nike 1”
“Banana”
“Hand” 48
“BadApples” 49
“GuildSpread”
“Papa”
“Muse” 50
51
Enrique berkarya fotografi dengan menggunakan kamera polaroid dan juga Holga. Tetapi karya-karya polaroid-nya menjadi lain, karena tidak sekedar memotret dengan kamera tersebut yang menghasilkan warna yang unik, dia pun memasukan konsep dan ide visualnya ke dalam karya-karyanya tersebut. Hasilnya karya polaroid yang dibuatnya memiliki tema, cerita yang mempunyai warna khas dari sebuah kamera polaroid. mari kita simak karyakarya Enrique. “Palindrome Thetlicane”
52
53
“El Animal Interior”
“Itzikurio”
54
55
“Cosmonauta”
“El Animal Interior”
56
57
Drexter (DRX) :”Hai Bogdan apa kabar?” Bogdan Zwir (BZ) :”Kabar baik, thanks”
DRX : “Wow thanks bogdan buat waktu dan apresiasinya, juga buat wawancara singkatnya serta share karya kamu di sini. gutlak DRX :”Oya ide atau konsep apa yang biasan- men di karya dan projek berikutnya” ya kamu terapkan di setiap foto kamu?” BZ : “ ok, sukses juga buat kamu, thanks” BZ :”oya, ide saya adalah permainan objek re- (jimo) alistik yang dikemas menjadi sesuatu yang tidak realistik . Sesuatu yang bisa saya katakan bermakna banyak bagi orang yang melihatnya. seperti memprovokasi, sebuah paradoks atau lainnya.” DRX : “Apakah kamu mempelajari fotografi secara khusus?” BZ : “saya belajar secara otodidak, karya saya mengalir begitu saja. sesuatu yang mewakili perasaaan, emosi, dan pikiran yang ingin saya sampaikan, tentunya melalui fotogarafi yang saya kemas sedemikian rupa. DRX :”kamu ngelukis juga” BZ : “yup, fotografi dan lukis secara otodidak” DRX : “oya saya lihat ada satu karya kamu yang berjudul”People & Authority” menggambarkan dua orang wanita- nude, dililit bendera Amerika Serikat, apa ide dibalik karya itu ?” BZ : ”oh..karya tersebut hanyalah sebuah bentuk dari apa yang saya pikirkan dan saya create sedemikian rupa. tidak ada maksud apapun dibalik itu, itu hanya murni sebuah bentuk karya seni visual, hanya saja kebetulan properti yang dugunakan adalah seperti itu, thats it” “People & Authority”
Seorang Fotografer asal Rusia yang memiliki ciri khaz karya objek-objek manusia yang dipadu dengan olahan digital yang kaya ide. ya pada kesempatan ini drextermagz berkesempatan untuk menampilkan beberapa karyakaryanya baik itu karya terdahulu sampai yang paling baru. Bogdan Zwir memiliki kekuatan ide dalam pengembangan karyanya walaupun 58
“Girl Shown Interest to Macro”
DRX : “oke deh kalo gitu,di 2008 ada projek barukah?” BZ : “ oh tentu saja, saya sudah menyiapkan beberapa projek di tahun 2008 ini, tunggu saja”
tidak semua karya yang dibuat menjadi menjadi ciri khusus baginya. Karena bila dilihat sepintas karyanya hampir sama dengan kebanyakan fotogrefer dengan style seperti ini. Tetapi eksistensi Bogdan pada style seperti ini cukup berani. Dengan gaya ekstrim serta penempatan bidang-bidang yang tidak lazim menjadikan karyanya sebuah inspirasi. inilah yang membuat Drextermagz tertarik untuk mewawancarai Bogdan mengenai bagaimana ia dalam berkarya.
DRX : “ok Bogdan,pertanyaan terakhir apa pendapat kamu tentang drextermagz” BZ : “ wow..its remarkable, setelah saya lihat edisi pertama, ini hal yang baik untuk bertukar referensi dan karya dari banyak artist. 59
“Moth”
“Seller Freezing Sweet Cherries”
“Obstinate” 60
61
“Protest”
“Firts Erotic Experience”
62
63
Mydeadpony adalah Raphael seorang Illustrator asal Brussel - Belgia. Pada edisi kedua DREXTERMAGZ menghadirkan beberapa karya dari mydeadpony dan tentunya wawancara yang dilakukan via email. Karyanya yang unik dengan teknik drawing yang dicampur dengan sentuhan digital pada komputer DREXTER : “How you describe your art style?” Mydeadpony : “A mix between digital and watercolours.”“It’s not strictly in a certain style because it borrows from many different ones, or so I think.”
DRX : “Who/what is your influence to make an art work?” MDP : “I am influenced by various artists such as Anthony Micalleff and Hellovon for example but it’s not a restrictive list. My readings, my life and observations are one of the main source of inspiration for the topic of my illusDRX : ”Do you study art formally in college/art trations. It used to be music but to a smaller school?” extent now. I need to be excited intellectualy MDP : “I never went to any art school or art and emotionally by an idea to start working, classes. I am completelyself-taught.” although sometimes I don’t plan it and an idea “I am glad to have learned this way because starts to form in my head while i am just idling this is what helped me to develop my style. by.” “I can’t say that it was easy, without formal training and advice it can be a long walk in DRX : “I saw your work and most of it,you put the dark.” the text in your work. i mean,your pic is already have a strong characteristic.” DRX : “What jobs you worked or are you cur- “can you tell me,why you always put some text rently working on? in your work ?” MDP : I am working on personal ideas, I can’t MDP : “That’s a good question ! I think I can keep up with ideas I am writting down. express different value of emotions within the I want to publish a book with my works in it illustration by using text.” and probably giclee prints as well. “They are complementary but the image -
“Snakes in Suits”
64
65
might go in a direction but the text will pull it in another direction. This comes from my great interest in rock posters. I would like to give the possibility to people to ask themselves questions. I like to give meanings, personal or not, to most of my works. I also have a great time trying to come up with typographic ideas.” DRX : “Your art work seems to be drawn by hand. how you achieve this effect ?” MDP : “Well i just draw things in PS or Illustrator but i don’t force it. I just want to achieve that look and feel but using digital means. They are not 100% digital because I use watercolours and sometimes hand drawn doodles. I like to blur boundaries tough.” DRX : Does fashion play a big part in your art?” MDP : “In a sense, yes, because I am very interested in how the fashion designers mix the shapes, colours and patterns.This not always apparent in my works because they are not 100% about fashion, far from it but I like to use the aura surrounding fashion and the idea people have of it to make something different. Although I’d love to do something purely for the fashion industry, i am also very conscious that it’s not as “perfect” as it is portrayed in magazines.”
66
DRX : “What do you think of the current trend of designers going back to 60’s,70’s,80’s ?” MDP : Does this mean todays designers have run out of ideas and are just It’s a natural process, everything is cyclical, we may not always be aware of it but you can’t escape the fact that people will always go back to older periods to find inspiration. It’s a way of reconnecting to a previous period which is now lost, call it nostalgia if you like. I don’t mind if designers are going back in time and if it’s part oftheir own research but it is more dubious when it’s an artificial made that way. People should just do what they feel like instead of getting glued to the bottom of the big marketing brain washing machine. ( Allan Harapan)
“Ride The Wolf”
“Fear Clouds Everything”
“The Economy”
67
“This is Your Freedom”
68
“No One Knew”
69
“I Will Face My Fear”
70
“Ballons In The Bottle”
71
“Mortis”
“Bad Perspective”
72
“Welcome Home”
73
74
FRANSISCA SARDIGNA
75
76
77
78
Mattias Adolfson ialah illustrator asal Swedia.Karya-karyanya mengingatkan kita akan seni rupa baroque yang selalu menampilkan detail gambar yang cukup rumit. Mattias bekerja dengan menggunakan medium cat air dan juga tinta. gayanya terkesan ortodok tetapi tetap menampilkan pemikiran dan ide yang baru yang bisa menambah referensi kita dalam berkarya. hingga saat ini dia aktif berkarya, karyanya sering dipakai di majalah, untuk kebutuhan ilustrasi tentunya. Senang sekali drextermagz kali ini mendapatkan gambargambar yang ia kirimkan melalui email. sayangnya karena keterbatsan waktu kami tidak sempat untuk interview dengan Mattias. Silahkan simak beberapa karya dari Mattias di sini, semoga dapat menambah referensi kalian semua. (jimo)
“The Cone” 90
91
92
“White Face”
94
“Frontline”
“Bleak House” 96
“Zoo” 98
“Deathstar”
“Mr.Bulk”
100
101
I`m twenty-one, born October 1986, and I live in a small woodland town in New Jersey, USA. I’ve been drawing all my life — always making up stories and characters in my head and trying to draw them, ever since I was little. It was only sometime in the past few years, during high school, that I realized art was not simply something I enjoyed — it was something I needed to do. I grew serious about it, started posting my work online, and eventually disregarded my plans of majoring in English to pursue illustration instead. My art is based around different worlds and mythologies I’ve created. One of these days, I’d like to write them down, but for now I’m exploring them through art. My style is best described as surreal fantasy, I think. I’m fascinated with the strange, the macabre, and the beautiful. On a more random, personal note — since this is the “about me” section and all — I’m quite the cat-lover and a bit of a Decadent as far as fashion and literature goes. I hate the radio, don’t watch television, and avoid social events like the plague. I can’t do math. My sense of humor is often bizarre. I sometimes talk to myself in non-existent languages. My favorite color is gray, and I love elephants and big ol’ fat toads. They’re funny looking. 102
“Sommon Infinity”
103
“Heaven Slain”
“Mhoiishi”
104
“gate of Slaughter”
“Iiahto”
105
“The Wild”
“Work 1”
106
107
“Work 2”
108
“Work 3”
109
DREXTER ( DRX) : “Hallo How are you... can you tell me what the pillowhead is?” PILLOWHEAD (PH) : Benjamin : “We are a design/art studio that creates for every medium. We are the future.” DRX : “What the styles of art that the pillowhead always do in the works ?” PH : “Commercially balanced chaos”
“Elevant”
Adalah Benjamin Robert Stottlemyer dan Candace Renee Ponton. Mereka berdua mendirikan pillowhead sebagai brand mereka. Karyanya mengingatkan kita pada bentuk-bentuk cover album beatless di era 60-an. Psychedelic illustration, karya manual yang dicampur dengan teknologi dijital. Karya mereka tidak hanya terbatas pada satu media saja, tetapi eksplorasi-nya sangat luas. Salah satunya adalah dengan menggabungkan media fotografi dengan berbagai illustrasi yang mereka buat. Simak karya karya mereka dan juga interview drextermagzengan Benjamin dan Candace ( PILLOWHEAD)
110
DRX : “Is there any influences for it ?” PH : Benjamin: “Andy Warhol, Picasso, Gorky, Nature, Anime, Studio Ghibli, Ancient Rome, History, Rock N Roll, and whatever else seeps in while leaving the house.” Candace : Pretty much the same as Benjamin except fashion, music, art nouveau, takashi murakami, the beatles, trees are my biggest inspiration. i try to take from everything b/c anything you look at can become a piece of art in the right context. DRX : “When i see the work, i see so many decorative style in the work, what the technic you use for it, its digitaly or manual ? PH : Candace: “When starting with a piece we first do research typically at the library or on the internet and bookstores. next we sketch a bunch of ideas on paper, and then scan the drawings into the computer. from there we combine the sketches using illustrator and photoshop for placements and coloring. after that it goes to either print, paint, or motion. we typically have an idea in our heads of what our final piece will look like, but alot of it comes organically as we work.” DRX : “Do you have project for the 2008 ? PH : Benjamin: “Yes.“ DRX : “If its there, what kind the project...can you share to me ?” PH : Benjamin: “Album artwork, promotion, our store, and some other projects i cant name right now.” 111
DRX : “Okay i want ask you something that related to my magz, what your oppinion when the magazine like drexter that known as an Indonesian magazine call for your contribution ? PH :Candace: “Exciting! we’re happy for people all over the globe to know who we are and view our works because in the end the most important thing is inspiring others to create. so if we have some contribution to that it makes our world a better place.” DRX : “Have you do an exibhition in ASIA area ? PH :Candace : “No, but we would love to. hopefully in the near future.” DRX : “Okay how bout if i chalange you to make a spontenous drawing for the drexter only - what is gonna be? how bout it ? PH : “here it is”
DRX : “Good drawing ! okay the last question...after you seen the magz can you tell me what your oppinion bout this magz and do you know the artist from Indonesian or the work ? PH : Benjamin: The mag looks good... I dont know much about any Indonesian artist at the moment other than Richard from madeforyou. com. DRX : “Thanks pillowhead nice interview ...goodluck always” PH : “Thank you. peace and love.” (jimo)
“Edie”
“Edie”
112
113
“Cozylab”
114
“Cozylab”
115
SUBMIT YOURS !! SEND YOUR WORK TO DREXTERMAGZ PHOTOGRAPHY, GRAPHIC DESIGN, ILLUSTRATION, DIGITAL IMAGING, etc DROP TO DREXMAIL AT :
[email protected] &
[email protected] “Passenger Smoke”
116
DOWNLOAD THE ISSUES HERE : www.drextermagz.com www.drextermagz.wordpress.com
118
“Im Not The Superman”
“Con el Sudor De Tu Frente”
120
“Los Hombres-No Lloran”
“Forgotten Corner” 122
123
ADVERTISE
HERE “Hombre Con Sombrero”
124
CONTACT DREXTERMAGZ AT : Email :
[email protected] [email protected] Phone : 62-21-7046.4758 (jimo) Indonesia
Sesuatu yang unik yang saya tangkap dari karya karya vanilla Royal.ham pir semua karyanya dibentuk dari objek eskrim, ya entah mengapa seperti itu. ketika saya tanyakan apa yang menjadi ide dasarnya, Vanilla dengan entengnya menjawab “Just like that”, “Im just an online artist, hmmmm, cukup simple dan tentu saja menggelitik,bahkan ketika saya tanyakan tentang biograpy nya ia hanya menjawab dengan sebuah gambar objek yang mencitrakan bahwa dia seorang perempuan, hmmm...tetapi eksisten sinya berkarya dengan style seperti ini memang belum banyak dilakukan, lucu, nyeleneh dan sedikit fun disana sini. Drextermagz berkesempatan untuk menampilkan karyanya di edisi 2 ini setelah beberapa kali konfirmasi dan akhirnya dia mengirimkan karya karyanya kepada redaksi kami. mari kita nikmati bersama karya karya dari Vanilla Royal. ( jimo) 126
127
128
130
132
Thanks For Checking out this Issues
THE CONTRIBUTORS Dorothy Shoes
: www.dorothy-shoes.com www.myspace.com/missdorothyshoes Email :
[email protected]
Bogdan Zwir
:
[email protected] www.zwir.ru Tel: + 7 905 260 40 10 St.-Petersburg-Russia
Murartom
: www.loveartom.it Email :
[email protected]
Sztuka Fabrica
: Website: www.sztuka-fabryka.be MySpace: www.myspace.com/sztuka_fabryka FLICKR: www.flickr.com/photos/sztuka_fabryka/
Mydeadphony
: www.mydeadpony.com
Admira Pustika Pillowhead
: admira.carbonmade.com http://cpluv.com/www/blog/admira/ Email :
[email protected] : http://www.pillowhead.net
PALAIS DE TOKYO
: www.palaisdetokyo.com
Adam Cruickshank
: www.adamcruickshank.com
Mattias Adolfson
: mattiasa.blogspot.com
Enrique Freaza
: http://people.polanoid.net/Urizen E-mail :
[email protected]
Lauren K. Cannon
: http://navate.com Email :
[email protected]
VanillaRoyal
: http://www.myspace.com/vanillaroyal Email :
[email protected]
Javi Superstar
: javi-superstar.deviantart.com
Puguh Rahardjo
: www.threadless.com?streetteam=brainboxz Email :
[email protected]
Fransisca Sardigna
: www.myspace.com/follepsicke Email :
[email protected]
DREXTER ART & CULTURE PDF MAGAZINE PRODUCED BY JIMMY RUSTANDI OF WWW.DREXTERMAGZ.COM©FEBRUARY2008 COPYRIGHT@FOR EVERY SUBMISSIONS BELONG ON EACH CONTRIBUTORS.