BUKU ADAT
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena limpahan kasih dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku adat ambalan Arjuna - Srikandi ini dengan baik. Buku adat Ambalan Arjuna Srikandi ini kami namakan Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada kesempurnaan yang paling sempurna kecuali Dia. Namun diharapkan berbagai kekurangan yang terdapat dalam buku ini dapat menjadi koreksi untuk lebih maju ke depan sehingga menjadi sempurna. Beberapa kelebihan yang melengkapi buku adat ini semoga dapat menjadi tuntunan sebagaimana yang diharapkan. Buku adat ini dapat terbentuk tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada ; Kak Drs. H. Fatheh selaku Ka.Mabigus SMA Negeri 1 Ngantang, M.Pd, Kak Agus Sarsilo, S.Pd purna Ka.Mabigus SMA Negeri 1 Ngantang , Kak Supriyanto, S.Pd, Kak Enik Dwiyati Basuki, S.Pd, Kak Abdul Khamid, S.Pd, Kak Lukman Mulyono, S.Pd, Kak Aditya Elly Bekti, Kak Mohamad Nur Chakim, , adik-adik yang saat ini telah tergabung dalam Dewan Ambalan, dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu oleh karena keterbatasan kami, namun telah membantu terselesaikannya buku adat ini baik secara moril maupun materiil. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan keadatan warga ambalan Arjuna - Srikandi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pengamalan kita semua. Akhir kata, Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubhaktikan Malang,23 Desember 2013 Dewan Ambalan Arjuna – Srikandi 2012-2013
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
LEMBAR PENGESAHAN KEADATAN AMBALAN ARJUNA - SRIKANDI 040133 – 030134
Dengan Mengucap Syukur Alhamdulilah maka dengan ini Buku Pedoman Keadatan Ambalan Arjuna Srikandi gugus depan 040133-040134 pangkalan SMA Negeri 01 Ngantang dinyatakan telah sesuai untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Ngantang, 23 Desember 2013 Pemangku Adat Pi,
Pemangku Adat Pi,
YUDA HARDIANTORO
RENIKA
Pembina Srikandi,
Pembina Arjuna,
ENIK DWIYATI BASUKI, S. Pd
SUPRIYANTO, S.Pd
Mengetahui, Kamabigus SMA Negeri 1 Ngantang
Drs. H. FATHEH, M. Pd
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
TRI SATYA Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh: 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila 2. Menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat 3. Menepati DasaDarma
DASA DARMA Pramuka itu : 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 3. Patriot yang sopan dan kesatria 4. Patuh dan suka bermusyawarah 5. Rela menolong dan tabah 6. Rajin, terampil, dan gembira 7. Hemat, cermat, dan bersahaja 8. Disiplin, berani, dan setia 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
HYMNE PRAMUKA Cipta Husein Muntahar Kami Pramuka Indonesia Manusia Pancasila Satyaku Kudarmakan Darmaku Kukubaktikan Agar Jaya Indonesia Indonesia Tanah Airku Kami Jadi Pandumu
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
BAB I PENDAHULUAN
PASAL 1 PENGERTIAN DAN FUNGSI ADAT Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dan sarana penertib suatu pangkalan yang telah disepakati oleh Warga Ambalan. 1. Fungsi Adat : Sebagai identitas suatu pangkalan Sarana penertib suatu pangkalan Sebagai dasar dan pedoman
PASAL 2 PEMEGANG ADAT 1. Pemegang Adat Ambalan adalah Pemangku Adat. 2. Pemangku Adat adalah seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang dalam memegang adat. 3. Pemangku Adat memiliki Pusaka Adat yang wajib dijaga.
PASAL 3 HAK, KEWAJIBAN, DAN WEWENANG PEMANGKU ADAT 1.
Hak Pemangku Adat
Dihargai dan dihormati semua apa yang menjadi kebijaksanaannya.
Memberikan saran yang bersifat membangun.
Diperbolehkan mengambil keputusan secara sepihak apabila kondisi tidak memungkinkan dan bersifat mendadak.
2.
Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi.
Kewajiban Pemangku Adat
Menjaga, mengamalkan, dan menjalankan adat ambalan.
Menjaga Pusaka Adat.
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
3.
Menjaga ketertiban di pangkalan.
Mampu mendampingi Pradana.
Mampu dengan sigap mengambil keputusan.
Mampu dengan cermat menyelektif suatu keadaan.
Wewenang Pemangku Adat
Memberi sanksi kepada pelanggar Adat.
Mendampingi Pradana dalam mengambil Keputusan.
Mengambil keputusan sepihak apabila kondisi mendesak.
Memperkenalkan Adat Ambalan.
`PASAL 4 TEMPAT DAN WAKTU 1.
Adat Ambalan Arjuna- Srikandiberlaku di pangkalan Ambalan Arjuna - Srikandi
2.
Adat Ambalan Arjuna-Srikandiberlaku hanya 1 tahun jabatan dan
3.
Selanjutnya dapat direvisi apabila dianggap perlu dengan pertimbangan dari Pembantu Pembina, Pembina, dan Mabigus
PASAL 5 SASARAN 1.
Sasaran Adat ambalan Arjuna-Srikandiadalah membentuk warga ambalan yang :
Memiliki kepribadian yang disiplin, tegas, dan cerdas.
Menghargai seluruh adat dan ketentuan yang berlaku dalam ambalan.
Menghargai apa yang menjadi cita-cita dalam ambalan Arjuna-Srikandi
PASAL 6 REVISI ADAT 1.
Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh Warga Ambalan.
2.
Revisi Adat hanya boleh dilakukan oleh Pemangku Adat.
3.
Perubahan Adat dapat dilakukan dengan ketentuan
4.
Disetujui oleh seluruh Warga Ambalan.
5.
Menyesuaikan situasi dan kondisi.
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
BAB II PEMBAHASAN
PASAL 7 HAL IHWAL AMBALAN
Nama Ambalan Putra adalah ARJUNA
Arjuna adalah nama seorang tokoh protagonis dalam wiracaritaMahabharata. Ia dikenal sebagai sang Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya.Putra Prabu Pandudewanata. Ia juga seorang kesatria yang memiliki banyak kesaktian dan keterampilan dalam berperang.
Arjuna merupakan teman dekat Kresna, yaitu awatara (penjelmaan) Batara Wisnu yang turun ke dunia demi menyelamatkan dunia dari kejahatan. Arjuna juga merupakan seorang yang sempat menyaksikan "wujud semesta Kresna" menjelang perang Bharatayuddha berlangsung. Ia juga menerima ajaran Bhagawadgita atau "Nyanyian Dewata", yaitu wejangan suci yang disampaikan oleh Kresna kepadanya sesaat sebelum perang Bharatayuddha berlangsung karena Arjuna mengalami keragu-raguan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang Ksatria dimedan perang.
Raden arjuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering disebut dengan ksatriaPanengah Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra.
Dalam kehidupan orang jawa, Arjuna adalah perlambang manusia yang berilmu tingginamun ragu dalam bertindak. Hal ini nampak jelas sekali saat ia kehilangan semangat saat akan menghadapi saudara sepupu, dan guru-gurunya di medan Kurusetra.
Keburukan dari Arjuna adalah sifat sombongnya. Karena merasa tangguh dan juga tampan, pada saat mudannya ia menjadi sedikit sombong.
Arjuna memiliki dasanama sebagai berikut : Herjuna, Jahnawi, Sang Jisnu, Permadi sebagai nama Arjuna saat muda, Pamade, Panduputra dan Pandusiwi karena merupakan putra dari Pandu, Kuntadi karena punya panah pusaka, Palguna karena pandai mengukur kekuatan lawan, Danajaya karena tidak mementingkan harta, Prabu Kariti saat bertahta menjadi raja di
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
kayangan Tejamaya setelah berhasil membunuh Prabu Niwatakaca, Margana karena dapat terbang tanpa sayap, Parta yang berarti berbudi luhur dan sentosa, Parantapa karena tekun bertapa, Kuruprawira dan Kurusatama karena ia adalah pahlawan di dalam baratayuda, Mahabahu karena memiliki tubuh kecil tetapi kekuatannya besar, Danasmara karena tidak pernah menolak cinta manapun, Gudakesa, Kritin, Kaliti, Kumbawali, Kumbayali, Kumbang Ali-Ali, Kuntiputra, Kurusreta, Anaga, Barata, Baratasatama, Jlamprong yang berarti bulu merak adalah panggilan kesayangan Werkudara untuk Arjuna, Siwil karena berjari enam adalah panggilan dari Prabu Kresna, Suparta, Wibaksu, Tohjali, Pritasuta, Pritaputra, Indratanaya dan Indraputra karena merupakan putra dari Batara Indra, dan Ciptaning dan Mintaraga adalah nama yang digunakan saat bertapa di gunung Indrakila. Arjuna sendiri berarti putih atau bening.
Pada saat lahir, sukma Arjuna yang berwujud cahaya yang keluar dari rahim ibunya dan naik ke kayangan Kawidaren tempat para bidadari. Semua bidadari yang ada jatuh cinta pada sukma Arjuna tersebut yang bernama Wiji Mulya. Kegemparan tersebut menimbulkan kemarahan para dewa yang lalu menyerangnya. Cahaya yang samar samar tersebut lalu berubah
menjadi
sesosok
manusia
tampan
yang
berpakaian
sederhana.
Hilangnya sukma Arjuna dari tubuh Dewi Kunthi menyebabkan kesedihan bagi Prabu Pandu. Atas nasehat Semar, Pandu lalu naik ke kayangan dan meminta kembali putranya setelah diberi wejangan oleh Batara Guru.Sejak muda, Arjuna sudah gemar menuntut ilmu. Ia menuntut ilmu pada siapapun. Menurutnya lingkungan masyarakat adalah gudang dari ilmu. Guru-gurunya antara lain adalah Resi Drona, dari Resi Dona ia mendapat senjata ampuh yang bernama panah Cundamanik dan Arya Sengkali, yang kedua adalah Begawan Krepa, Begawan Kesawasidi, Resi Padmanaba, dan banyak pertapa sakti lainnya. Dalam kisah Mahabarata, Arjuna berguru pada Ramaparasu, namun dalam kisah pewayangan, hal tersebut hampir tidak pernah disinggung.
Dalam pewayangan diceritakan bahwa Arjuna memiliki lebih dari 40 orang istri namun hanya beberapa saja yang terkenal dan sering disinggung dalam pedalangan. Istri-istri Arjuna adalah sebagai berikut : 1.
Endang Jimambang berputra Bambang Kumaladewa dan Bambang Kumalasekti
2.
Dewi Palupi atau Dewi Ulupi berputra Bambang Irawan
3.
Dewi Wara Sumbadra berputra Raden Angkawijaya atau Raden Abimanyu.
4.
Dewi Srikandi tidak berputra
5.
Dewi Ratri berputra Bambang Wijanarka
6.
Dewi Dresnala berputra Bambang Wisanggeni
7.
Dewi Juwitaningrat berputra Bambang Senggoto yang beujud raksasa
8.
Endang Manuhara berputri Dewi Pregiwa dan Dewi Manuwati
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
9.
Dewi Banowati berputri Endang Pergiwati (diasuh oleh Endang Manuhara)
10. Dewi Larasati berputra Bambang Sumitra dan Bambang Brantalaras 11. Dewi Gandawati berputra Bambang Gandakusuma 12. Endang Sabekti berputra Bambang Priyembada 13. Dewi Antakawulan berputra Bambang Antakadewa 14. Dewi Supraba berputra Bambang Prabakusuma 15. Dewi Wilutama berputra Bambang Wilugangga 16. Dewi Warsiki tidak diketahui putranya 17. Dewi Surendra tidak diketahui putranya 18. Dewi Gagarmayang tidak diketahui putranya 19. Dewi Tunjungbiru tidak diketahui putranya 20. Dewi Leng-Leng Mulat tidak diketahui putranya 21. Dewi Citranggada berputra Bambang Babruwahana 22. Dewi Lestari tidak berputra 23. Dewi Larawangen tidak berputra 24. Endang Retno Kasimpar tidak berputra 25. Dewi Citrahoyi tidak berputra 26. Dewi Manukhara tidak berputra
Banyaknya istri yang dimiliki Arjuna ini dalam cerita pewayangan bukanlah merupakan gambaran seseorang yang serakah istri atau mata keranjang, namun gambaran bahwa Arjuna dapat menerima dan diterima oleh semua golongan.Ketika muda, Arjuna pernah ingin memperistri Dewi Anggraini, istri Prabu Ekalaya atau juga sering disebut Prabu Palgunadi dari kerajaan Paranggelung. Saat itu Arjuna yang ingin memaksakan kehendaknya mengakibatkan Dewi Anggraini bunuh diri karena ia hanya setia pada suaminya. Prabu Ekalaya yang mengetahui hal itu menantang Arjuna, namun kehebatan Prabu Ekalaya ternyata lebih dari Arjuna. Arjuna lalu mengadu pada Drona. Ia beranggapan gurunya telah ingkar janji dengan pernah menyebutkan tidak akan pernah mengajari memanah kepada siapapun selain Arjuna. Resi Drona lalu pergi kepada Prabu Ekalaya. Prabu Ekalaya memang adalah penggemar dari Resi Drona, namun karena ia tak dapat berguru secara langsung, ia menciptakan arca Drona di istananya untuk diajak bicara dan berlatih. Oleh Drona hal tersebut dianggap sebagai suatu hal terlarang dengan memasang arcanya di sana. Maka sebagai gantinya Resi Drona lalu meminta Cincin Mustika Ampal yang telah tertanam di ibu jari Prabu Ekalaya. Oleh Drona jari tersebut lalu dipotong lalu ditempelkan pada jari Arjuna. Sejak itulah Arjuna memiliki enam jari pada tangan kanannya. Hal ini dalam bahasa Jawa disebut siwil. Saat bertemu dengan Arjuna lagi, Prabu Ekalaya kalah. Saat itu ia
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
menyadari bahwa ia telah diperdaya, maka sebelum mati ia berkata akan membalas dendam pada Drona kelak dalam Perang Baratayuda.
Arjuna memiliki banyak sekali senjata dan aji-aji.Senjata Arjuna antara lain adalah Panah Gendewa dari Batara Agni setelah ia membantu Batara Agni melawan Batara Indra dengan membakar Hutan Kandawa, Panah Pasopati dari Kirata, seorang pemburu jelmaan Batara Guru, sebelum Arjuna membunuh Niwatakaca, Mahkota Emas dan berlian dari Batara Indra, setelah ia mengalahkan Prabu Niwatakaca dan menjadi Raja para bidadari selama tujuh hari, keris Pulanggeni, keris Kalanadah yang berasal dari taring Batara Kala, Panah Sarotama, Panah Ardadali, Panah Cundamanik, Panah Brahmasirah, Panah Angenyastra, dan Arya Sengkali, keempatnya dari Resi Drona, Minyak Jayangketon dari Begawan Wilawuk, mertuanya, pusaka Mercujiwa, panah Brahmasirah, cambuk kyai Pamuk, panah Mergading dan banyak lagi. Selain itu aji-aji yang dimiliki Arjuna adalah sebagai berikut : 1.
Aji Panglimunan/Kemayan : dapat menghilang
2.
Aji Sepiangin : dapat berjalan tanpa jejak
3.
Aji Tunggengmaya : dapat mencipta sumber air
4.
Aji Mayabumi : dapat meperbesar wibawa dalam pertempuran
5.
Aji Mundri/Maundri/Pangatep-atep : dapat menambah berat tubuh
6.
Aji Pengasihan : menjadi dikasihi sesame
7.
Aji Asmaracipta : menambah kemampuan olah pikir
8.
Aji Asmaratantra : menambah kekuatan dalam perang
9.
Aji Asmarasedya : manambah keteguhan hati dalam perang
10. Aji Asmaraturida : meanmbah kekuatan dalam olah rasa 11. Aji Asmaragama : menambah kemampuan berolah asmara 12. Aji Anima : dapat menjadi kecil hingga tak dapat dilihat 13. Aji Lakuna : menjadi ringan dan dapat melayang 14. Aji Prapki : sampai tujuan yang diinginkan dalam sekejap mata 15. Aji Matima/Sempaliputri : dapat mengubah wujudnya. 16. Aji Kamawersita dapat perkasa dalam olah asmaraArjuna pernah membantu Demang Sagotra rukun dengan istrinya saat ia mencari nasi bungkus untuk Nakula dan Sadewa setelah peristiwa Balesigala-gala. Konon hal ini yang membuat Demang Sagotra rela menjadi tawur kemenangan Pandawa kelak dalam Perang Baratayuda Jayabinangun.
Setelah Pandawa dihadiahi hutan Kandaprasta yang terkenal angker, Arjuna bertemu dengan Begawan Wilawuk yang sedang mencarikan pria yang diimpikan putrinya. Saat itu Begawan Wilawuk yang berujud raksasa membawa Arjuna dan menikahkannya dengan putrinya, Dewi Jimambang. Konon ini adalah istri pertama dari Arjuna. Dari mertuanya, ia mendapat
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
warisan minyak Jayangketon yang berhasiat dapat melihat makhluk halus jika dioleskan di pelupuk mata. Minyak ini berjasa besar bagi para Pandawa yang saat itu berhadapan dengan Jin Yudistira dan saudara-saudaranya yang tak dapat dilihat mata biasa. Saat itu pulalah Arjuna dapat mengalahkan Jin Dananjaya dari wilayah Madukara. Jin Danajaya lalu merasuk dalam tubuh Arjuna.
Selain mendapat nama Dananjaya, Arjuna juga memperoleh wilayah kesatrian di Madukara dengan Patih Suroto sebagai patihnya. Saat menjadi buangan selama 12 tahun di hutan setelah Puntadewa kalah dalam permainan dadu Arjuna pernah pergi untuk bertapa di gunung Indrakila dengan nama Begawan Mintaraga. Dia saat yang sama Prabu Niwatakaca dari kerajaan Manimantaka yang meminta Dewi Supraba yang akan dijadikan istrinya. Saat itu tak ada seorang dewapun yang dapat menandingi kehebatan Prabu Niwatakaca dan Patihnya Ditya Mamangmurka. Menurut para dewa, hanya Arjunalah yang sanggup menaklukan raja raksasa tersebut. Batara Indra lalu mengirim tujuh bidadari untuk memberhentikan tapa dari Begawan Mintaraga. Ketujuh bidadari tersebut adalah Dewi Supraba sendiri, Dewi Wilutama, Dewi Leng-leng Mulat, Dewi Tunjungbiru, Dewi Warsiki, Dewi Gagarmayang dan Dewi Surendra. Tetapi ketujuh bidadari tersebut tetap saja tidak berhasil menggerakkan sang pertapa dari tempat duduknya. Setelah ketujuh bidadari tersebut kembali ke kayangan dan melaporkan kegagalannya, tiba-tiba munculah seorang raksasa besar yang mengobrak-abrik gunung Indrakila. Oleh Ciptaning, Buta tersebut di sumpah menjadi seekor babi hutan. Lalu babi hutan tersebut dipanahnya. Disaat yang bersamaan panah seorang pemburu yang bernama Keratapura. Setelah melalui perdebatan panjang dan perkelahian, ternyata Arjuna kalah. Arjuna lalu sadar bahwa yang dihadapinya tersebut adalah Sang Hyang Siwa atau Batara Guru. Ia lalu menyembah Batara Guru. Oleh Batara Guru Arjuna diberi panah Pasopati dan diminta mengalahkan Prabu Niwatakaca.Ternyata mengalahkan Prabu Niwatakaca tidak semudah yang dibayangkan. Arjuna lalu meminta bantuan Batari Supraba. Dengan datangnya Dewi Supraba ke tempat kediaman Prabu Niwatakaca, membuat sang Prabu sangat senang karena ia memang telah keseng-sem dengan sang dewi. Prabu Niwatakaca yang telah lupa daratan tersebut menjawab semua pertanyaan Dewi Supraba, sedang Arjuna bersembunyi di dalam gelungnya. Pertanyaan tersebut diantaranya adalah dimana letak kelemahan Prabu Niwatakaca, sang Prabu dengan tenang menjawab, kelemahannya ada di lidah. Seketika itu Arjuna muncul dan melawan Prabu Niwatakaca. Karena merasa di permainkan, Prabu Niwatakaca membanting Arjuna dan mengamuk sejadi-jadinya. Saat itu Arjuna hanya berpura-pura mati. Ketika Niwatakaca tertawa dan sesumbar akan kekuatannya, Arjuna lalu melepaskan panah Pasopatinya tepat kedalam mulut sang prabu dan tewaslah Niwatakaca.
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
Arjuna lalu diangkat menjadi raja di kayangan Tejamaya, tempat para bidadari selama tujuh hari (satu bulan di kayangan = satu hari di dunia). Arjuna juga boleh memilih 40 orang bidadari untuk menjadi istrinya dimana ketujuh bidadari yang menggodanya juga termasuk dalam ke-40 bidadari tersebut dan juga Dewi Dresnala, Putri Batara Brahma. Selain itu Arjuna juga mendapat mahkota emas berlian dari Batara Indra, panah Ardadali dari Batara Kuwera, dan banyak lagi. Arjuna juga diberi kesempatan untuk mengajukan suatu permintaan. Permintaan Arjuna tersebut adalah agar Pandawa jaya dalam perang Baratayuda. Hal ini menimbulkan kritik keras dari Semar yang merupakan pamong Arjuna yang menganggap Arjuna kurang bijaksana. Menurut Semar, Arjuna seharusnya tidak egois dengan memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan keturunan Pandawa lainnya. Dan memang benar, kesemua Putra Pandawa yang terlibat dalam Perang Baratayuda tewas.
Di saat Arjuna sedang duduk-duduk tiba-tiba datanglah Dewi Uruwasi. Dewi Uruwasi yang telah jatuh cinta terhadap Arjuna meminta dijadikan istrinya. Arjuna menolak secara halus, namun Dewi Uruwasi yang sudah buta karena cinta tetap mendesak. Karena Arjuan tetap menolak, Dewi Uruwasi mengutuknya akan menjadi banci kelak. Arjuna yang sedih dengan kutukan tersebut dihibur Batara Indra. Menurut Batara Indra hal tersebut akan berguna kelak dan tak perlu disesali.Setelah kembali dari Kayangan, Arjuna dan saudara-saudaranya harus menyamar di negri Wirata. Dan disinilah kutukan Dewi Uruwasi berguna. Arjuna lalu menjadi guru tari dan kesenian, dan menjadi banci yang bernama Kendri Wrehatnala. Di akhir penyamarannya, Arjuna kembali menjadi seorang ksatria dan mengusir para kurawa yang ingin mnghancurkan kerajaan Wirata. Arjuna lalu akan dikawinkan dengan Dewi Utari namun Arjuna meminta agar Dewi Utari dikawinkan dengan putranya yaitu Raden Abimanyu.
Kendati Arjuna adalah seorang berbudi luhur namun ia tetap tidak dapat luput dari kesalahan. Hal ini menyangkut hal pilih kasih. Saat putranya Bambang Sumitra akan menikah dengan Dewi Asmarawati, Arjuna terlihat acuh tak acuh. Oleh Semar, lalu acara tersebut diambil alih sehingga pesta tersebut berlangsung dengan sangat meriah dengan mengadirkan dewa-dewa dan dewi-dewi dari kayangan. Arjuna kemudian sadar akan kekhilafannya dalam hal pilih-pilih kasih. Suatu pelajaran yang dapat dipetik disini adalah sebagai orang tua hendaknya tidak memilih-milih kasih pada anak-anaknya.
Dalam perang Baratayuda Arjuna menjadi senopati Agung Pandawa yang berhasil membunuh banyak satriya Kurawa dan juga senotapi-senopati lainnya. Yang tewas di tangan Arjuna antara lain Raden Jayadrata yang telah membunuh putra kesayangannya yaitu Abimanyu, Prabu Bogadenta, Raden Citraksa, Raden Citraksi, Raden Burisrawa, dan Adipati Karna.Masih dalam Baratayuda, Arjuna yang baru saja kehilangan putra kesayangannya menjadi kehilangan semangat, ditambah lagi guru dan saudara-saudaranya
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
satu-persatu gugur di medan Kurusetra. Prabu Kresna lalu memberi nasihat bahwa dalam perang itu tidak ada kawan-lawan, kakak-adik ataupun guru-murid semuanya adalah takdir dan harus dijalani. Ajaran ini dikenal dengan nama Bagawat Gita. Yang membuat semangat ksatria penengah pandawa tersebut kembali menyala saat akan berhadapan dengan Adipati Karna, saudara tua seibu.
Setelah Perang Baratayuda berakhir, Dewi Banowati yang memang telah lama berselingkuh dengan Arjuna kemudian diperistrinya. Sebelumnya Arjuna telah memiliki seorang putri dari Dewi Banowati. Di saat yang sama Prabu Duryudana yang mulai curiga dengan hubungan istrinya dan Arjuna lalu berkata bahwa jika yang lahir bayi perempuan, itu adalah putri dari Arjuna dan Banowati akan diusir tetapi jika itu laki-laki maka itu adalah putranya. Saat bayi tersebut lahir ternyata adalah seorang perempuan. Banowati sangat panik akan hal itu. Namun atas pertolongan Kresna, bayi tersebut ditukar sebelum Prabu Duryudana melihatnya. Bayi perempuan yang lalu diasuh oleh Dewi Manuhara, istri Arjuna yang lain kemudian di beri nama Endang Pergiwati. Karena kelahirannya hampir sama dengan putri Dewi Manuhara yang bernama Endang Pergiwa, lalu keduanya diaku kembar. Sedang untuk putra dari Dewi Banowati dan Prabu Duryudana, Prabu Kresna mengambil seorang anak gandrawa dan diberi nama Lesmana Mandrakumara. Karena ia adalah anak gandrawa yang dipuja menjadi manusia, maka Lesmana Mandrakumara memiliki perwatakan yang cengeng dan agak tolol. Malang bagi Dewi Banowati, pada malam ia sedang mengasuh Parikesit, ia dibunuh oleh Aswatama yang bersekongkol dengan Kartamarma dan Resi Krepa untuk membunuh Parikesit yang masih Bayi. Dihari yang sama Dewi Srikandi, dan Pancawala juga dibunuh saat tidur. Untunglah bayi parikesit yang menangis lalu menendang senjata Pasopati yang di taruh Arjuna di dekatnya dan membunuh Aswatama. Arjuna yang sedang sedih karena Banowati telah dibunuh bersama Dewi Srikandi lalu mencari seorang putri yang mirip dengan Dewi Banowati. Putri tersebut adalah Dewi Citrahoyi, istri Prabu Arjunapati yang juga murid dari prabu Kresna. Prabu Kresna yang tanggap akan hal itu lalu meminta Prabu Arjunapati menyerahkan istrinya pada Arjuna. Prabu Arjunapati yang tersinggung akan hal itu menantang Prabu Kresna berperang dan dalam pertempuran itu Prabu Arjunapati gugur sampuh dengan Patih Udawa dan Dewi Citrahoyi lalu menjadi istri Arjuna.
Setelah penguburan para pahlawan yang gugur dalam perang Baratayuda dan pengangkatan Prabu Puntadewa menjadi raja Astina dengan gelar Prabu Kalimataya, Arjuna melaksanakan amanat kakaknya dengan mengadakan Sesaji Korban Kuda atau disebut Sesaji Aswameda. Arjuna yang diiringi sepasukan tentara Astina lalu mengikuti seekor kuda kemanapun kuda itu berjalan dan kerajaan-kerajaan yang dilewati kuda tersebut harus tunduk pada Astina, jika tidak Arjuna dan pasukannya akan menyerang kerajaan tersebut. Semua kerajaan yang
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
dilewati kuda tersebut ternyata dapat dikalahkan. Arjuna lalu kembali ke Astina dan akhir hidupnya diceritakan mati moksa dengan keempat saudaranya dan Dewi Drupadi.
Maksud dan tujuan pangkalan SMA NEGERI 1 NGANTANG memilih Arjuna sebagai nama ambalan adalah karena Arjunaadalah : Seorang kesatria yang gagah berani, berbudi luhur, mementingkan kepentingan bersama, hati yang lembut, dan suka menuntut ilmu : a) Hal ini sesuai dengan kepribadian pramuka yang tercermin dalam Dhasadarma b) Seorang pramuka harus berani menyampaikan pendapat dimuka umum, namun tidak menyinggung perasaan anggota yang lain c) Pramuka harus berpegang teguh pada keyakina masing-masing anggota, tanpa ada perbedaan. Arjuna dapat menerima dan diterima oleh semua kalangan masyarakat : a) Seorang pramuka harus dapat beradabtasi dimanapun ia berada b) Mencerminkan lambang pramuka yakni tunas kelapa c) Menjadi wadah tumbuhnya generasi bangsa yang mandiri Memiliki banyak teman, dan guru. Karena salah satu sifat Arjuna yang suka menuntut ilmu. Menurut Arjuna ilmu ada dalam setiap kehidupan masyarakat : a) Seorang pramuka harus ramah, dan bersahaja kepada setiap orang b) Setiap apa yang dilakukan selalu mengandung arti dan dapat memberikan manfaat kepada setiap orang c) Saling berbagi ilmu pengetahuan kepada sesama anggota Dalam kehidupan Arjuna juga memiliki sifat negatif, yakni sifat egois dan pilih kasih. Namun Arjuna menyadari bahwa sifat tersebut dapat merugikan banyak orang lain. a) Setiap manusia pasti selalu mempunyai kesalahan, namun dengan dengan segera menyadari dan memperbaiki kesalahan tersebut b) Dalam pramuka tidak ada perbedaan baik secara material maupun secara materil Arjuna juga disebut dengan BAGAWAT GITA yaitu sebagai seorang penengah Pandawa dan penyemangat bagi setiap orang : a) Dapat mencari jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
b) Saling memberi motivasi jika ada anggota yang menghadapi masalah (terutama dalam organisasi) Ruh Arjuna yang suci, ketika lahir ruhnya pergi ke kayangan dan ruhnyua dicintai oleh bidadari : a) Menjalankan ibadah dimanapun berasa sesuai keyakina masing-masing b) Sifat-sifat negatif tidaklah dipelihara melainkan dijadikan cerminan untuk menjadi lebih baik c) Sesame anggota pramuka harus memiliki sifat kasih sayang Menjadi kebanggaan guru-gurunya karena sifat cerdiknya : a) Pandai dalam mengelola dana, menjadi lebih bermanfaat b) Selalu berfikir lebih detail (memikirkan jalannya kegiatan dari awal hingga akhir) Arjuna yang memiliki sifat suka menolong, ini dibuktikan dari banyaknya pusaka Arjuna sebagai penghargaan. a) Mengutamakan sifat gotong royong b) Menolong sesama tanpa pamrih c) Keberhasilan yang didapat dari hasil kerjasama dan kerja keras merupakan kebanggaan tersendiri
Nama Ambalan Putri adalah SRIKANDI
Adalah putri kedua Prabu Drupada, raja negara Pancala dengan permaisuri Dewi Gandawati, putri Prabu Gandabayu dengan Dewi Gandini dewi Srikandi mempunyai dua orang saudara kandung bernama; Dewi Drupadi/Dewi Kresna dan Arya Drestadyumna.
Dewi Wara Srikandi waktu Masih remaja putri ia berguru memanah pada Raden Arjuna. Kemudian ia diperistri Raden Arjuna.
Asal mula Srikandi berguru memanah pada Arjuna ialah, ketika ia menonton kawinnya Arjuna dengan Sumbadra, melihat tingkah laku kedua pengantin itu dan ingin menjadi pengantin pula.
Pada suatu hari Srikandi melihat Arjuna mengajar memanah istrinya, Rarasati. Lalu datang Srikandi pada Rarasati untuk belajar memanah. Tetapi ini sebenarnya hanya cara untuk bisa bertemu dengan Arjuna. Tingkah laku Srikandi ini menjadikan murka Dewi Drupadi, permaisuri Prabu Puntadewa dan kakak perempuan Srikandi. Drupadi menganggap kurang
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
baik perbuatan adiknya itu. Menurut adat susila Jawa, seorang gadis dulu dilarang melihat pengantin. Tetapi jaman berobah dan gadis-gadis mengerumuni pengantin sekarang dianggap biasa.
Dewi Wara Srikandi pernah dipinang oleh seorang raja, Prabu Jungkungmardea dari negara Parangkubarja. Prabu Drupada tertarik untuk menerima lamaran itu, tetapi Srikandi lalu mengadu pada Anjuna. Srikandi dibela Arjuna dan di dalam perang yang terjadi, mati terbunuhlah Jungkungmardea. Selanjutnya Srikandi diperistri oleh Arjuna dengan adat kebesaran perkawinan seorang pangeran dengan seorang putri.
Tabiat Srikandi seperti laki-laki, gemar berperang dan oleh karena itu disebut juga putri prajurit. Hingga kini, wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi.
Srikandi seorang putri yang gampang marah, tetapi kemarahannya lekas reda. Tanda bahwa ia sedang marah, membikin rujaklah ia dan memakannya sambil berkata-kaca keras tak berkeputusan. Kalau sangat marah barang-barang pecah belah dipecahkannya dan burungburung perkutut kepunyaan Arjuna dilepaskannya.. Amarah Srikandi jelas dilukiskan oleh dalang dan banyak menyebabkan penonton tertawa.
Di dalam perang Baratayuda, Srikandi diangkat sebagai panglima melawan Bisma yang menjadi pahlawan Korawa dan ditewaskan oleh Srikandi. Srikandi seorang putri perwira yang senantiasa menjaga kehormatan suami, baik di masa damai maupun di masa perang.Dewi Srikandi bukan saja berperang seperti yang biasa dilakukan orang. Di dalam perang Baratayuda pun ia berperang sebagai perjurit perwira.
Sehabis perang Baratayuda, Srikandi tewas oleh Aswatama karena dipenggal lehernya, sewaktu ia sedang tidur nyenyak.
Dewi Srikandi bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka mendongak, menandakan ia putri bersuara dencing. Bersanggul gede (nama bentuk sanggul). Berjamang dengan garuda membelakang. Sebagian rambut terurai bentuk polos. Berkalung bulan sabit. Berkain dodot putren (pakaian putri dalam kraton).
Maksud dan tujuan pangkalan SMA NEGERI 1 NGANTANG memilih Srikandi sebagai nama ambalan adalah karena Srikandi adalah: Srikandi adalah trasgender dari seorang putri yang bernama Amba. Karena sabda dari Dewata Srikandi diasuh menjadi seorang putra : a) Seorang pramuka putri juga dapat menjalankan tugas-tugas dari pramuka putra b) Mempunyai persamaan hak dan kedudukan seperti pramuka putra (persamaan gender) Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
Tabiat Srikandi seorang pemimpin yang baik Srikandi merupakan sosok yang gampang marah, tetapi amarahnya lekas reda : a) Seorang pramuka harus dapat berfikir jernih dalam meluapkan amarahnya b) Tidak menunjukkan kemarahannya didepan umum Senantiasa menjaga kehormatan suami : a) Menjaga nama baik Organisasi dimanapun berada b) Menjaga nama baik AMBALAN c) Menghormati sesame hidup Suka menolong sesame hidup : a) Mengutamakan sifat gotong royong b) Menolong sesama tanpa pamrih c) Keberhasilan yang didapat dari hasil kerjasama dan kerja keras merupakan kebanggaan tersendiri Suri Tauladan yang baik bagi prajurit putri : Mahir dalam memanah dan berperang : a) Mampu menyelesaikan tanggungan yang telah diberikan b) Mampu mempertanggung jawabkan seluruh perbuatan yang telah dilakukan
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
PASAL 8 SANDI AMBALAN
SANDI AMBALAN ARJUNA – SRIKANDI Dengarlah sandi ambalan kita ( + - ) Disinilah kita berdiri ( + - ) Menggulung lengan mengangkat bahu ( + - ) Pandu yang taqwa Tuhan Semesta Alam ( + - ) Den asih sutrisna mring sesami ( + - ) Tegak jiwanya ( + ) Bermentalkan baja ( + ) Wira adhi taruna ( + ) Patriot yang sopan dan ksatria ( + ) Suci ing lathi tunggilan badan ( - ) Satu kata dalam kebenaran ( - ) Berketetapan budi dalam arah ( - ) Pantang menjilat dan menyerah ( - ) Ksatria sejati ( + ) Tonggak penopang bangsa ( + ) Insan berdarah muda ( + ) Kitalah pandu bersahaja ( + ) Melu Handarbeni, ( - ) Melu Hangrungkebi, ( - ) Makarya ambenahi bumi ( - ) Dalam bhakti ibu pertiwi ( - ) Pantang kalah dengan keburukan ( + - ) Apa yang terucap, selalu terjawab ( + - ) tak pernah ingkar jaya bhakti ( + - ) Arjuna_Srikandi ( + - ) B Padamu berbakti ( + - )
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
PASAL 9 PUSAKA AMBALAN 1. Berupa kapak Yang memiliki warna dengan corak merah pada ujung tajam, dan putih pada bagian tumpul berwarna putih. 2. Pusaka ambalan digunakan pada upacara dalam kegiatan-kegiatan ambalan ( kecuali latihan rutin ) dst. 3. Pusaka ambalan dipegang oleh Pemangku adat Tidak diperkenankan mengambil, memegang dan / meminjam pusaka tersebut 4. Pusaka ambalan disimpan rapi dan hanya dikeluarkan pada saat tertentu pula ( bersifat sakral ).
PASAL 10 PERLENGKAPANADAT 1. Sepasang kendi adat Yakni kendi yang di dalamnya diisikan minuman adat ( Tirta Prawita Sari ), setiap kegiatan ambalan dilaksanakan maupun pelaksanaan upacara pelantikan dalam ambalan. 2. Sebiji Apel Malang Buah apel Malang yang akan dipecahkan oleh Pemangku adat Putra sebagai bentuk bahwa kegiatan ambalan telah dibuka. 3. Baju adat bagi Pemangku adat PA dan PI i) Pemangku Adat Pa terdiri dari
Tutup Kepala/Udeng Berupa kain batik bermotif sebagai pengikat kepala yang diikatkan sedemikian rupa sesuai dengan adat jawa
Alas Kaki Berupa sandal tradisonal yang terbuat dari bahan bekas / Alami ( bukan buatan pabrik ) sebagai ciri khas adat
Seragam Pramuka Berupa ( Celana Panjang, Hasduk, Baju, sabuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku )
Sarung Adat Berupa kain sarung batik bermotif yang dikenakan melingkar sejajar dengan celana bagian atas.
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
ii) Pemangku Adat Pa terdiri dari
Kebaya adat Berupa pakaian adat jawa atasan yang digunakan sebagai penutup seragam pramuka atasan, dan sebagai bawahan
Pemangku adat pi hanya memakai seragam pramuka atas dan berhasduk ( sesuai ketentuan yang berlaku )
Alas Kaki ( sama halnya dengan putra )
PASAL 11 MAKANAN ADAT ( ROTI SUMBU ) 1. Arti secara fisikKETELA
Kulit berlapis-lapis yang semakin keluar semakin keras : Yang kuat selalu melindungi yang lemah dalam mencapai tujuan bersama.
Umbi yang berbeda meski dalam 1 pohon : Berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan dan selalu menyatukan segala perbedaan yang ada.
Jumlah daun menyerupai 5 jari : selalu berpedoman kepada pancasila
Dari daun ketela yang berkumpul di tanah, bersatu kembali menjadi sebuah pohon, kemudian menyebar menjadi banyak daun: a. Berbeda pendapat tetapi tetap berusaha untuk mencari titik tengah guna mencapai kesepakatan bersama dan tujuan yang sama pula. b. Perbedaan pendapat antar anggota menjadikan suatu organisasi lebih kuat dan bersama sama mewujudkan cita cita.
Bagian dalam ketela ( jarot ketela ) a. Selalu mencari jalan tengah suatu masalah b. Tetap kuat walau ketika ketela direbus. Tetap sama meski telah dipendam dalam tanah ini mencerminkan jiwa Pramuka yang pantang kalah dalalm segala rintangan.
Warna ketela yang putih dan lembut ketika dimakan : halus dalam ertingkah laku, lembut dan suci dalam setiap perkataan.
Buah ketela mudah didapat dan diolah : seorang pramuka dapat menjadi apapun dalam kondisi apapun ( sesuai keperluan dalam kondisi tersebut )
Dapat menjadi pengganti nasi : tidak pernah mempersulit suatu keadaan apapun, selalu tenang dalam berpikir
Pohon menjulang ke angkasa : menunjukan cita cita mulia
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
Mudah tumbuh : dapat menyesuaikan diri dengan keadaan apapun.
Jika batang dipotong, maka akan tumbuh bibit baru : tidak putus asa dalam menghadapi apapun, meski berkali kali jatuh.
Dapat tumbuh meski sedikit air : setiap bekerja tidak menggantung pekerjaanya kepada teman yang lain.
PASAL 11 KIASAN MINUMAN ADAT ( SANG TIRTA PRAWITA SARI ) 1.
Arti fisikAsam Jawa dan Gula Merah
Warna merah kecoklatan pada gula : sebagai wujud keberanian dalam jiwa anggota pramuka AMBALAN Arjuna - Srikandi.
Rasa manis pada gula : manis dalam perkataan maupun perbuatan
Bentuk bulat gula : sebagai lambing kesatuan yang tidak pernah putus
Warna coklat asam : sebagai cirri khas seorang pramuka
Rasa asam pada asam : sebagai pelajaran dalam hidup bahwa ada 2 perjalanan hidup ( rasa manis gula yang berlawanan dengan rasa asam pada asam )
Bentuk asam yang menggumpal : melambangkan bahwa pramuka Ambalan Arjuna – Srikandisenantiasa berusaha untuk mengusahakan persaudaraan
Campuran asam dan gula merah : sebagai pengganti nasi dalam keadaan darurat, menyegarkan tubuh, memperkuat tubuh.
PASAL 12 SIKAP ADAT (PADA SAAT PENGUCAPAN SANDI AMBALAN ) C.1 SIKAP ADAT PEREMPUAN
Menelengkupkan kedua tangan didepan dada: a. Dari kedua tangan yang berbeda : meski berbeda tetep memiliki satu tujuan b. Sepuluh jari yang berdiri tegak: i.
Berpedoman pada Dasa Dharma Pramuka
ii.
Mempunyai tekad dan keinginan yang kuat dalam mewujudkan cita – cita bersama
a. Diletakkan didepan dada : sebagai rasa saling menghormati antar anggota AMBALAN. b. Posisi siku yang sejajar : tidak ada perbedaan sesama anggota AMBALAN. Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
Sikap tegak : bersikukuh dalam mengerjakan apapun.
C.2 SIKAP ADAT LAKI – LAKI
Tangan kanan disamping dada : a. Sebagai sikap saling menghormati. b. Layaknya pancasila yang mengarah pada pembangunan c. Lima jari kanan : sebagai wujud cinta kasih pada Negara Indonesia dengan berpedoman terhadap Pancasila.
Tangan kiri lurus dengan pusar a. Ketika melakukan seuatu dengan keadaan tenang b. Ketika telah memutuskan sesuatu ilakukan dengan konsisten c.
Saling gotong royong
PASAL 13 ADAB BERSERAGAM PRAMUKA
Catatan awal menjadi anggota pramuka AMBALAN : Menjunjung tinggi harkat martabatAMBALAN dari pada Pramuka diLUAR AMBALAN
1.
Harus ada tanda pengenal pramuka, terutama badge Ajuska, nama, lokasi, dan badge nomor ambalan
2.
Ketentuan untuk:
Untuk perempuan sesuai PP yang terakhir berlaku ( PP.107 tahun 2012 )
Memakai rok panjang dan baju lengan panjang untuk yang berkerudung.
Memakai rok pendek dibawah lutut dan baju lengan pendek untuk yang tidak berkerudung.
Untuk yang tidak berkerudung, diperkenankan memakai rok pendek dengan baju lengan panjang.
Untuk laki – laki sesuai PP yang terakhir berlaku ( PP.107 tahun 2012 )
3.
Memakai kacu.
Memakai celana panjang dan baju lengan pendek, baju dimasukan.
Memakai kaos kaki hitam polos, dengan panjang minimal 5 cm diatas mata kaki ( untuk laki laki maupun perempuan )
4.
Memakai sepatu hitam polos baik laki laki maupun perempuan
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
5.
Memakai kabaret untuk laki laki dan topi rimba untuk perempuan setiap ada kegiatan.
6.
Ketentuan untuk:
Untuk laki laki : memakai kacu leher dengan benardan sesuai dengan pramuka penegak dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
Untuk perempuan : memakai hasduk dan kacu yang benar dan panjangnya sesuai dengan pramuka penegak, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
7.
Memakai tanda pengenal pramuka sedunia dan pramuka indonesia
8.
Tidak boleh memakai jaket ketika mengenakan seragam. Kecuali, saat benar-benar sakit dan udara dingin saat berkegiatan. PASAL 14 ADAB MEMAKAI KAOS LAPANGAN
1.
Kaos lapangan dipakai dengan celana pramuka untuk laki-laki dan rok pramuka untuk perempuan.Tidak diperebolehkan memakai kaos lapangan dengan mengenakan kacu leher / hasduk (kecuali pada saat kegiatan).
2.
Tidak diperbolehkan memakai jaket saat mamakai kaos lapangan kecuali saat benar-benar sakit dan udara dingin saat berkegiatan.
3.
Hanya dipakai ketika ada kegiatan ambalan.
PASAL 15 ADAB MAKAN DAN MINUM 1.
Apabila sedang berkegiatan, ketika waktu makan semua harus makan(satu rasa sama rata).
2.
Untuk mengawali, berdo'a dipimpin PA putra.
3.
Jika makan harus menggunakan tangan, kecuali berkuah.
4.
Setelah makan harus dibersihkan kembali(baik putra maupu putri)
PASAL 16 ADAB MEMINTA IZIN 1.
Harus disertai dengan bukti tertulis dan dengan alasan yang jelas dan masuk akal.
2.
Harus disertai tanda tangan pembina.
3.
Disertai permohonan izin dari orang tua.
PASAL 17 ADAB PENGGUNAAN SANGGAR PRAMUKA 1.
Menggunakan sanggar pramuka sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan pramuka.
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
2.
Tidak diperkenankan memakai sanggar pramuka sebagai ruang ganti.
3.
Tidak di perkenankan untuk menitipkan barang pribadi di sanggar.
4.
Selalu menjaga kebersihan sanggar (baik putra maupun putri).
PASAL 18 ADAB BERGAUL DENGAN PEMBINA 1.
Harus dalam keadaan rapi (baik seragam,sepatu,kaos kaki).
2.
Ajudan adalah anggota pramuka putra dengan memakai kabaret.
PASAL 19 ADABBERBICARA Setiap berbicara harus sopan dan santu kepada siapapun termasuk juga terhadap sesama Tata cara berbicara antar anggota pramuka Ambalan Arjuna - Srikandi 1.
Antara sesama anggota.
Dalam Forum dan kegiatan Berbicara dengan sopan santun, ramah tamah, serta menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar ( meski bukan bahasa baku tetapi harus sopan)
2.
Tidak menyinggung perasaan sesama anggota.
Saling menghormati dan tidak menyinggung perasaan.
Tidak memotong pembicaraan
Antara bantara dengan Pembantu Pembina, DA dengan Pembantu Pembina
Berbicara dengan sopan, ramah tamah, dan menggunakan bahasa yang santun ( baik dengan bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa ).
Menghormati pendapat.
Tidak memotong pembicaraan ketika ada usulan.
Menjaga perasaan pembantu pembina maupun bantara dan DA.
Dalam sehari - hari antara angota pramuka diharuskan menggunakan panggilan “KAKAK”.Ketika dalam rapat perencanaan kegiatan maupun evaluasi kegiatan hendaknya menggunakan panggilan “kakak”,”kami”, dan “saya”. PASAL 20 TATA CARA RAPAT PERENCANAAN KEGIATAN EVALUASI KEGIATAN. Dalam pelaksanaan rapat harus memperhatikan poin – poin berikut:
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
1.
3 hari atau2 hari sebelum rapat hendaknya Pemangku Adat atau Ketua DA memberitahukan kepada Pembantu Pembina dan Pembina.
2.
Diharuskan bagi Bantara maupun DA dapat mengikuti jalannya rapat.
3.
Dalam pelaksanaan rapat hendaknya ada pendamping ( pembantu pembina maupun pembina ).
4.
Duduk dalam rapat hendaknya melingkar
5.
Pembukaan rapat bisa dilakukan oleh :
6.
Ketua Pelaksana
Pemangku Adat
Ketua DAselaku moderator
Penjelasan maksud dan tujuanrapat dijelaskan sekretasis DA ( ketika belum dibentuk kepanitiaan)
7.
Dalam rapat awal pembentukan kepanitiaan suatu acara hendaknya susunan panitia diisi oleh anggota rapat yang ada pada saat itu
8.
Setelah kepanitiaan terbentuk, keteranggan mengenai jalannya kegiatan dijelaskan oleh sie kegiatan.
9.
Sebelum penjelasan selesai kakak-kakak dilarang mengungkapkan argumen
10. Argumen yang telah disepakati harus dijalankan sesuai dengan ketentuan rapat 11. Notulis rapat wajib membacakan notulen rapat sebagai bukti dan diserai tanda tangan notulis dan pembina 12. Penutupan rapat dilakukan oleh pembuka rapat ( moderator ) 13. Bagi anggota dan pengurus ambalan yang tidak mengikuti rapat wajib memberikan surat izin kepada pengurus ambalan dan menerima hasil keputusan rapat.
PASAL 21 TATA CARA PELANTIKAN DAN UPACARA Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pelantikan maupun upacara adalah: 1. Adanya pembina pramuka 2. Laporan dari ketua pelaksana ( baik upacara pembukaan maupun upacara penutupan) petugas upacara dan peserta upacara sudah siap ditempat sebelum pembina datang. 3. Dalam upacara pelantikan dan upacara pembukaan/penutup suatu kegiatan harus disertai
Terdapat prosesi adat. A. Upacara pelantikan kenaikan tingkat dan pergantian jabatan
dilantik oleh Pembina Pramuka.
Terdapat pengucapan janji / kata kata pelantikan dibawah sangsaka merah putih dan wajib diikuti oleh peserta terlantik
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
Penandatanganan pelepasan jabatan dan serah terima jabatan.
Disaksikan oleh seluruh anggota pramuka ambalan. B. Upacara pelantikan Tanda KecakapanKhusus spt wing
Tidak ada kata pelantikan
Terdapat perwakilan ( terlantik ) C. Apel Pembukaan / Penutupan ekskul pramuka
Petugas dari BANTARA / anggota pramuka
Pembina dari Pembina Pa atau Pi jika keduanya tidak ada bisa diwakili oleh pembantu Pembina ataupun Pembina lainnya yang telah diberi mandat oleh Pembina utama, ataupun KDA.
Berpakaian pramuka lengkap dan rapi.
Prosesi adat 1. Dalam prosesi adat yang kali pertama dilakukan adalah :
PA Putra memecah sebuah apel sebagai tanda dibukanya prosesi adat
PA Putra dan Putri memberikan minuman gula merah asam jawa dan ketela kepada terlantik
Pembacaan sandi ambalan oleh Pemangku Adat.
Jika dalam upacara biasa poin kedua dihilangkan.
PASAL 21 HUKUMAN ATAS PELANGGARAN
1.
Olahraga push up perpoint 10x dan perempuan skor jump10x dan ditambah
membersihkan
lingkungan sekolah yang telah ditentukan. 2.
Olahraga push up 10x untuk laki-laki dan skor jump 10x untuk perempuan.
3.
Bila saat kegiatan makan sendiri / makan diluar kegiatan tanpa seizin yang
bersangkutan
maka membayar denda sebesar harga makanan yang dimakan dan uang dimasukan kas. 4.
Jika melanggar dari Adab ke-4 maka dikenakan sanksi membuat surat
penyesalan
kepada pembina. 5.
Bila memasuki sanggar pramuka tanpa seizin PA dan jika ada barang hilang maka dikenakan untuk mengganti barang tersebutSerta membersihkan sanggar 2 kali pertemuan berturut-turut
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi
BAB III PENUTUP Dengan Mengucap Syukur Alhamdulilah maka dengan ini Buku Pedoman Keadatan Ambalan Arjuna Srikandi gugus depan 040133-040134pangkalan SMA Negeri 01 Ngantang dinyatakan telah sesuai untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Ngantang, 23 Desember 2013 Pemangku Adat,
Ketua Ambalan
YUDA HARDIANTORO.
MIKSON HARDIONO
PembinaPi,
Pembina Pa
ENIK DWIYATI BASUKI, S. Pd
SUPRIYANTO, S.Pd
Mengetahui, Kamabigus SMA Negeri 1 Ngantang
Drs. H. FATHEH, M. Pd
Adat Ambalan Infohttp://ajuskangantang.blogspot.com/email :
[email protected] FB arjuna.srikandi