Fazakkir Noor, Peranan Media Animasi Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Mahasiswa PGSD
PERANAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA PGSD FAZAKKIR NOOR Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Email :
[email protected] ABSTRACT This research aims to know applying of animation media to increase students mastery of concept in learning process on circulation system of human blood at PGSD students S-1 FKIP UMP. Research method used in this observation ’queasy experiment’, the collection of data collected use quistioners and analized with t test by doing pre-test post-test, with design 0₁ X 0₂. Research population all students room B-32 which amount 35 students and all population become sample. Validity of 20 items tested is tall and rebiliaty is reliable, and normality test of data distribution is normal, while homoginity variant result and post test shows F count = 1,71< F table 7,47, While result pre test and post test show t count 13,69 >t table 2,04, it means any significant difference. The result of pre-test level indicator C1, C2, C3 and C4 less tall, and post-test level is taller. Thus, it can be concluded that learning process used media of animation can increase students’ mastery of concept. Keywords : media animation, circulation system of human blood, mastery of concept ABSTRAK Penelitian ini mempelajari penerapan media animasi terhadap peningkatan penguasaan konsep mahasiswa PGSD, dalam proses pembelajaran sistem sirkulasi dan peredaran darah manusia pada mahasiswa PGSD S-1 FKIP UMP, dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan penguasaan konsep mahasiswa, sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Metode penelitian ini menggunakan metode ”quasi eksperimen”, teknik pengumpulan data menggunakan angket dan analisis data menggunakan uji t, dengan cara pre-tes sebelum perlakuan, dan pos-test setelah perlakuan, dengan pola disain 0₁ X 0₂. Populasi penelitian mahasiswa semester IV Ruang B-32 yang berjumlah 35 mahasiswa, dan seluruh populasi dijadikan sampel. Uji Validitas; untuk soal tes penguasaan konsep 20 item pertanyaan memiliki validitas tinggi, uji reliabelitas; untuk soal tes penguasaan konsep dinyatakan reliabel, dan uji normalitas; menunjukan distribusi tes adalah normal, serta uji homogenitas; hasil varian dari penguasaan konsep adalah F hitung = 1,71 < F tabel = 7,47 artinya data dinyatakan homogen, sedangkan uji perbedaan hasil pre-test dan pos-test pada penguasaan konsep menggunakan uji t menunjukan t hitung 13,69 > t tabel 2,04, hasil uji t menunjukan perbedaan signifikan. Hasil penguasaan konsep mahasiswa pada level pre-tes indikator jenjang C1, C2, C3 dan C4 memiliki kemampuan kategori kurang tinggi, dan level pos-tes C1, C2, C3 dan C4 memiliki kemampuan kategori tinggi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses pembelajaran menggunakan media animasi komputer dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa. Kata kunci: media animasi, sistem sirkulasi dan peredaran darah manusia, penguasaan konsep PENDAHULUAN Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
Konsep Dasar IPA, mata kuliah ini menguraikan
sebagai salah satu penyelenggara pendidikan
tentang peristiwa-peristiwa alam, prinsip-prinsip
untuk calon guru sekolah dasar, adalah salah satu
ilmiah, mahluk hidup, lingkungan, makanan dan
mata kuliah yang diajarkan bidang IPA yaitu
gizi, ekosistem, listrik, dan suhu, serta teori-teori
39
Anterior Jurnal, Volume 15 Nomor 1, Desember 2015, Hal 39 – 47
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
yang dipergunakan untuk mendeskripsikannya.
mahasiswa
Tujuan penting pembelajaran Konsep Dasar IPA
diajarkan,
karena
adalah
membuat
suatu
mahasiswa
pandangan masalah
yang
yang
diharapkan luas
timbul
memperoleh
untuk dari
memecahkan
penerapan
ilmu
tentang
isi itu
materi dosen
model
kuliah harus
yang inovatif
pembelajaran
yaitu
bagaimana dosen memberikan kemungkinan bagi mahasiswa agar terjadi proses belajar yang efektif
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
dan
juga bertujuan agar setelah selesai mengikuti
pembelajaran yang disampaikan akan membuat
program
guru
mahasiswa merasa senang dan tertarik untuk
menguasai materi dan pembelajarannya sesuai
mempelajari materi yang diajarkan, upaya yang
tuntutan kurikulum SD. Mata kuliah Konsep Dasar
dimaksud
IPA dengan sub judul sistem sirkulasi dan
multimedia
peredaran
pembelajaran perkuliahan.
tersebut,
darah
guru
atau
pada
calon
manusia
yang
efisien,
menguraikan tentang sistem peredaran darah
juga
menarik
adalah
dengan
dalam
Multimedia
sehingga
materi
menggunakan
menyampaikan
yang
materi
dimaksud
dapat
pada manusia yang terdiri atas ; 1) alat peredaran
diwujudkan berupa bantuan animasi komputer
darah,
karena
terdiri
dari
jantung
dan
pembuluh-
animasi
komputer
dapat
pembuluh darah, yakni arteri, vena, dan kapiler, 2)
memvisualisasikan proses-proses abstrak yang
darah terdiri dari bagian yang cair dan padat, 3)
mustahil dilihat atau dibayangkan. Sherwood
macam peredaran darah, 4) golongan darah, 5)
(1991)
sistem peredaran getah bening, 6) gangguan
komputer dapat ; 1) mempermudah siswa dalam
pada sistem transportasi, dan 7) sistem kekebalan
memperoleh informasi dan mempermudah guru
tubuh.
dalam
Materi pembelajaran ini mengandung
konsep-konsep abstrak, sehingga
menyatakan
menyampaikan
pembelajaran
dengan
permasalahan
yang
dibutuhkan
kontekstual kepada siswa, 2) dapat meningkatkan
mampu
kepercayaan diri, keterampilan, dan pengetahuan
mengakomodasi secara konkrit tentang materi
siswa untuk memecahkan permasalahan, menjadi
yang diajarkan, dengan demikian pencapaian
pemikir dan pebelajar yang independen, 3) dapat
hasil belajar dapat dimaksimalkan.
dilihat secara visual dan tiga dimensi sehingga
model
pembelajaran
yang
Pembelajaran yang baik dan terencana
merupakan model mental yang kaya informasi
memerlukan kemampuan dan keterampilan dosen
sehingga memudahkan siswa dalam memahami
dalam mengelola proses pembelajaran, yang
konsep, terutama konsep-konsep yang bersifat
merupakan inovasi yang harus dimiliki oleh dosen
abstrak.
sebagai tenaga pengajar, sehingga penyampaian
Media animasi komputer juga diasumsikan
materi kuliah kepada mahasiswa calon guru SD
dapat
ini, dapat meningkatkan kualitas dan prestasi
meningkatkan
belajar mereka. Oleh sebab itu upaya dosen
disebabkan pembelajaran dengan menggunakan
dalam
pembelajaran
animasi komputer baik secara individual maupun
merupakan salah satu bentuk tanggung jawabnya
klasikal memberikan daya tarik karena akan
dalam
mempermudah memahami konsep-konsep yang
40
mengelola
menyampaikan
proses
perkuliahan
kepada
memberikan
kontribusi
penguasaan
konsep.
dalam Hal
ini
Fazakkir Noor, Peranan Media Animasi Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Mahasiswa PGSD
abstrak, melalui gambar-gambar, variasi animasi,
landasan psikologis, landasan pedagogis, dan
dan teks yang ditampilkan dalam program.
landasan
Menurut
bahwa:
mencakup perbedaan individual dan perbedaan
”Penggunaan gambaran mental (mental image)
belajar, serta aspek-aspek psikis seperti kognitif,
selama mengungkapkan informasi baru, cukup
afektif psikomotor, perhatian, minat, bakat dan
membantu dalam proses mengingat informasi
cita-cita. Landasan filosofis berkaitan dengan
tersebut.
sangat
sistem nilai, yang mana perbuatan mendidik
dimensi-
merupakan realisasi dari nilai-nilai yang dimiliki.
memperlancar
Landasan pedagogi sangat dipengaruhi oleh
Gagne
Gambaran
bermanfaat dimensi
(Dahar,
untuk
yang
1996)
mental
yang
menggambarkan
abstrak
pemahaman
dan
pemahaman
konsep
dapat
ingatan.
Pada
tingkat
filosofis.
landasan
filosofis
Prinsip-prinsip
yang
menjadi
psikologis
rujukannya.
abstrak
ini
dapat
Bagian pedagogis yang dapat dijadikan rujukan
berpikir
kritis
yaitu
diantaranya adalah konsep ilmu pendidikan yang
menyebutkan,
menelaah tentang cara-cara penyelenggaraan
dikembangkan
tingkat
kemampuan
menentukan,
menjelaskan, mengklasifikasikan, menganalisis,
pendidikan
dan
dan menyimpulkan”.
membantu
anak
Penguasaan konsep adalah kemampuan
pembelajaran
yang
mengembangkan
dapat segala
potensinya secara optimal.
untuk memahami tentang konsep-konsep secara
Begitu pentingnya pemahaman konsep
lebih komprehensif. Pemahaman konsep menurut
dalam pendidikan, dimana pemahaman konsep
Jerome Bruner dalam teori-teorinya yaitu teori
merupakan salah satu dari tujuan pendidikan.
konstruksi, notasi, kekontrasan dan variasi, serta
Pemahaman
konektivitas bahwa belajar IPA adalah belajar
memahami konsep menurut Bloom (dalam Putra,
tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang
2007),
terdapat dalam materi-materi yang dipelajari serta
menyerap arti dari materi atau bahan yang
mencari
konsep-
dipelajari”. Sementara konsep menurut Dahar
konsep dan struktur-struktur (Hergenhahn dan
(1996) adalah “suatu abstraksi yang mewakili satu
Olson, 2009). Pemahaman terhadap konsep dan
kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-
struktur suatu materi menjadikan materi itu
kegiatan,
dipahami secara lebih komprehensif, selain itu
mempunyai atribut yang sama”. Pemahaman
peserta didik lebih mudah mengingat materi
konsep secara umum adalah pengertian yang
apabila yang dipelajari merupakan pola yang
benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak.
berstruktur. Dengan memahami konsep dan
Pemahaman konsep diperoleh melalui proses
struktur akan mempermudah terjadinya transfer.
belajar, sedangkan “belajar” merupakan proses
Dengan kata lain pemahaman konsep yaitu suatu
kognitif
kemampuan mengerti atau memahami sesuatu
berlangsung hampir bersamaan. Ketiga proses
dan mengubah informasi kedalam bentuk yang
tersebut adalah: (1) memperoleh informasi baru,
bermakna. Menurut Sulistyorini (2007), landasan
(2) transformasi informasi, dan (3) menguji
konseptual model pembelajaran IPA mencakup
relevansi
hubungan-hubungan
antara
konsep
didefinisikan
atau
yang
adalah sebagai
“kemampuan
hubungan-hubungan
melibatkan
dan
kemampuan
tiga
ketetapan
proses
yang
yang
pengetahuan”.
41
Anterior Jurnal, Volume 15 Nomor 1, Desember 2015, Hal 39 – 47
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
(Dahar,1991). Taksonomi Bloom hasil revisi yang
kuliah Konsep Dasar IPA, memiliki penguasaan
baru yaitu adanya perubahan dan perbaikan
konsep yang bervariasi, bagi mahasiswa berlatar
dalam struktur ranah kognitif. Perubahan tersebut
belakang jurusan IPA dimudahkan penguasaan
terdapat pada perubahan kata benda menjadi
konsepnya karena telah memiliki pengetahuan
kata kerja dan urutan terakhir semula evaluasi
awal
menjadi berkreasi (create). Taksonomi Bloom
sebaliknya mahasiswa yang tidak memiliki latar
yang direvisi terbagi menjadi dua dimensi yaitu
belakang IPA, mengaku membutuhkan usaha
dimensi
pengetahuan
yang lebih besar dalam menguasai konsep
(knowledge) yang terdiri dari pengetahuan faktual,
materi, sehingga akibat dari perbedaan tersebut
konseptual, procedural dan metakognitif. Lebih
berdampak terhadap hasil belajar mahasiswa
jelas perubahan atau revisi proses kognitif yang
yang belum optimal, dan berimplikasi pada
dilakukan pada Taksonomi Bloom dapat dilihat
pencapaian prestasi pada mata kuliah tersebut.
pada Tabel 1.
Data hasil belajar Konsep Dasar IPA mahasiswa
kognitif
Hasibuan
dan
yang
disampaikan,
semester IV tahun 2013/2014 dengan jumlah
taksonomi Bloom menjadi dua golongan, yaitu
mahasiswa 33 orang menunjukan mahasiswa
pertanyaan tingkat rendah dan pertanyaan tingkat
memperoleh nilai C 71% (Sumber: BAAK UMP).
Pertanyaan
pertanyaan
membagi
materi
pertanyaan
tinggi.
(1994)
dimensi
mengenai
tingkat
mengingat,
rendah
meliputi
memahami,
Berdasarkan
uraian
diatas
untuk
dan
meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam
menerapkan. Pertanyaan tingkat tinggi meliputi
pembelajaran Konsep Dasar IPA, seperti sistem
pertanyaan analisis, evaluasi, dan berkreasi.
sirkulasi dan peredaran darah manusia yang sulit
Problem yang dihadapi dari mahasiswa
dipahami
sehingga
hasil wawancara yang dilakukan pada tahun
dipahami,
dapat
ajaran 2013/2014 diketahui bahwa mahasiswa
penerapan Teknologi Berbasis Computer (TBC)
PGSD
dalam
dikarenakan
memiliki
latar
belakang
proses
akan
menjadi
diaktualisasikan
pembelajaran.
mudah melalui
Penerapan
ini
pendidikan yang beragam, seperti SMA (Sekolah
sangat menarik untuk dilaksanakan mengingat
Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah
media tersebut dalam fungsinya sangat efektif
Kejuruan) dari berbagai macam jurusan, sehingga
dan efisien sehingga penyampaian materi dapat
dalam menguasai konsep pembelajaran materi
diaplikasikan secara optimal.
Tabel 1. Proses Kognitif Bloom dan Kategorinya Proses Kognitif Bloom C1 = mengingat C2 = memahami C3 = menerapkan C4 = menganalisa C5 = mengevaluasi C6 = berkreasi Sumber : Anderson & Krathwohl (2001)
42
Kategori Mengenali, mengulang Menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, memperkirakan, membandingkan, menjelaskan Menghitung, menerapkan Membedakan mengorganisasikan menghubungkan Mengevaluasi, memeriksa, meninjau Menghasilkan, merencanakan memproduksi
Fazakkir Noor, Peranan Media Animasi Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Mahasiswa PGSD
Berdasarkan
uraian
tersebut,
maka
Uji Reliabelitas; untuk
menguji tingkat
penelitian ini akan berusaha mengkaji “Peranan
keajegan dari instrumen yang digunakan, uji
Media
reliabelitas
Animasi
Terhadap
Peningkatan
Penguasaan konsep Mahasiswa PGSD S-1/FKIP
menggunakan
rumus
Spearman
Brown (Arikunto, 2007).
UMP Tahun Akademik 2014/2015”. Tabel 3. Koefisien reliabelitas
METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode ”quasi
Koefisien Reliabelitas
Kategori
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 1,00
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
eksperimen”. Desain penelitian yang digunakan adalah desain Pre-Test and Pos Test Group One Design, observasi
Arikunto
(2006).
dilakukan
dalam
sebanyak
desain
2
kali
ini
yaitu
sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Pola desain yakni :
Uji Normalitas; untuk menguji tingkat uji normalitas menggunakan rumus persamaan :
Pola :
( f₀ – fe )²
0₁ X 0₂ x² = ∑
Keterangan : 0₁ = observasi sebelum perlakuan (Pre Test)
fe Uji Homogenitas; untuk menguji tingkat uji
X = perlakuan
homogenitas
0₂ = observasi sesudah perlakuan (Pos Test)
statistik
yang
didasarkan
pada
rumus
S₁²
Perbedaan antara 0₁ dan 0₂ yakni 0₂ – 0₁ F =
diasumsikan merupakan efek dari perlakuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan soal-soal penguasaan konsep pada Tabel 2.
S₂² Keterangan : F = nilai F hitung S₁² = varians terbesar S₂² = varians terkecil
Tabel 2. Soal-soal penguasaan konsep No. 1. 2.
Soal Tes Soal penguasaan konsep pre-test Soal penguasaan konsep pos-test Dalam
penelitian
Jumlah Item 20 20
ini
Bentuk Jawaban Pilihan ganda Pilihan ganda
pengolahan
data
menggunakan uji instrumen penelitian dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : Uji Validitas; untuk mengetahui kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka instrumen dilakukan uji
Peningkatan Penguasaan Konsep; untuk menghitung peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran maka dihitung dengan rumus g faktor (N–Gain) dengan rumus Hake (Cheng, 2004) sebagai berikut : Spost
= Smax - Spre Keterangan : = N Gain Spost = Skor pos test Spre = Skor pre test Smax = Skor maximal
validasi menggunakan program SPSS.
43
Anterior Jurnal, Volume 15 Nomor 1, Desember 2015, Hal 39 – 47
yang
dinormalisasi
ini
pre-test sebelum pembelajaran menggunakan
diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan
media animasi komputer pada pembelajaran
penguasaan konsep mahasiswa dengan kriteria
konsep dasar IPA, analisis hasil tes diolah berupa
seperti disajikan pada Tabel 4.
skor
Tebel 4. Kategori tingkat yang dinormalisasi
menggunakan rumus uji t-test dan analisis skor
Batasan g > 0,7 0,3 ≤ g ≤ 0,7 g < 0,3 Hake (dalam Cheng, 2004) Data
yang
mengetahui
yang
kemudian
pre-test
dan
hasil
Tinggi Sedang Rendah
terangkum pada perhitungan Gain (d) yang sudah
diberikan
untuk
Kesimpulan dari tabel 2, adalah terdapat
dengan
nilai t hitung 13,69 > t tabel 2,04 hasi uji t
dianalisis
perlakuan
menunjukan perbedaan yang signifikan.
mahasiswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil
setelah
menggunakan coba
yang
di normalisasikan atau N-Gain dan hasil uji t
Analisis
uji
pos-test
dengan
Kategori
menggunakan rumus uji t (Arikunto, 2002).
Hasil
dihitung
dinyatakan pada Tabel 5.
diperoleh
efektifitas
(N-gain)
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
dilakukan
dilakukan
media
konsep
pembelajaran
animasi
komputer
pada
menunjukan peningkatan dibandingkan hasil yang
mahasiswa PGSD ruang B 32 yaitu : uji validitas;
tidak menggunakan media animasi komputer, hal
hasilnya
ini
dianalisis
yang
penguasaan
menggunakan
bantuan
terlihat
dari
hasil
analisis
data
yang
komputer berupa program SPSS soal tes untuk
menunjukan pluktuasi hasil tes yang tinggi. Untuk
penguasaan konsep dari 21 item pertanyaan yang
hasil
diuji coba diperoleh 20 item pertanyaan yang
mahasiswa pada level pre-test indikator proses
memiliki tingkat validitas yang tinggi, dan 1 item
kognitif jenjang C1, C2, C3 dan C4 menunjukan
pertanyaan yang tingkat validitasnya rendah.
rata-rata kategori kurang tinggi, sedangkan pada
Uji Reliabelitas; hasilnya dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS, untuk soal tes penguasaan konsep dinyatakan reliabel. Uji normalitas; hasil analisis uji normalitas menggunakan
SPSS,
dari
One-Sample
analisis
penguasaan
konsep
level post-test rata-rata tinggi. Dalam proses pembelajaran menggunakan media animasi komputer terlihat penguasaan mahasiswa terhadap konsep-konsep tersebut dapat meningkat. Peningkatan pengusaan konsep
Kolmogorov-Smirnov Test, menunjukan distribusi
mahasiswa
tes normal.
bersifat
Uji homogenitas; hasil analisis untuk uji
dimana
mengenai
abstrak
dipengaruhi
oleh
konsep-konsep
yang
tersebut
salah
satunya
tampilan
media
animasi
homogenitas soal-soal tes, hasil varian dari
sehingga
penguasaan konsep adalah F hitung = 1,71 < F
menciptakan gambaran mental (mental image)
tabel = 7,47 artinya data dinyatakan homogen.
dari konsep yang dipelajari tersebut. Gambaran
Perbedaan hasil pre-test dan pos-test pada penguasaan
konsep; untuk menguji ada atau
tidak ada perbedaan penguasaan konsep hasil
44
mental
mahasisawa
yang
sangat
lebih
mudah
bermanfaat
untuk
untuk
menggambarkan dimensi-dimensi yang abstrak dapat memperlancar pemahaman dan ingatan.
Fazakkir Noor, Peranan Media Animasi Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Mahasiswa PGSD
Tabel 5. N-Gain Penguasaan Konsep Responden
Pre-test
Post-test
N-Gain (d)
Md
X²d
t hitung
t tabel
=1800
= 2455
∑d = 16,67
0,476
1.439
13,69
2,04
35
Peningkatan Penguasaan Konsep
Penguasaan Konsep Dilihat dari Indikator Proses Kognitif Jenjang C1, C2, C3 dan C4 Pre-Test
Analisis hasil penguasaan konsep pada pre-tes dan pos-tes dapat diketahui bahwa. peningkatan penguasaan konsep yang terjadi
Hasil proses pembelajaran yang tidak
setelah dilakukan perlakuan ternyata hasilnya
menggunakan media animasi komputer terlihat
rata-rata tinggi dibandingkan sebelum perlakuan,
dari
hal
penguasaan
ini
menunjukan
bahwa
pembelajaran
analisis
data
hasil
konsep
pre-test
mahasiswa
dimana
dari
segi
menggunakan media animasi komputer dapat
indikator proses kognitif jenjang C1, C2,C3 dan
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
C4 memiliki rata-rata kategori kurang tinggi, hal ini
menyelesaikan
menunjukan
permasalahan
dalam
bahwa
pembelajaran konsep dasar IPA, peningkatan
mahasiswa dapat
penguasaan
kurang tinggi.
konsep
melalui
media
animasi
penguasaan
konsep
diindikasikan, secara umum
komputer pada pembelajaran sistem sirkulasi dan peredaran
darah
manusia
implikasi
pembelajaran
yang
yang
Penguasaan Konsep Dilihat dari Indikator Proses Kognitif Jenjang C1, C2, C3 dan C4 Post-Tes
merupakan menekankan
pendekatan kontekstual, dimana contoh dan penjelasan
konsep
yang
abstrak
dapat
Tingkat penguasaan konsep mahasiswa, setelah
proses
pembelajaran
menggunakan
divisualisasikan sehingga lebih mudah dimengerti
media animasi komputer, analisis data hasil pos-
dan dipahami oleh mahasiswa. Selain membantu
tes menunjukan peningkatan yang signifikan, hal
memvisualisasikan
ini
penggunaan
animasi
proses-proses komputer
juga
abstrak, dapat
menunjukan
mahasiswa
menghasilkan jawaban mahasiswa yang lebih
melalui
ilmiah, dan meningkatkan strategi pemecahan
kategori
masalah, dan penguasaan konseptual yang lebih
meningkat.
bahwa
setelah
media tinggi
penguasaan
mengikuti
animasi yaitu
pembelajaran
komputer, dapat
konsep
rata-rata
diindikasikan
baik”. Dengan demikian bahwa pembelajaran menggunakan media animasi komputer yang
KESIMPULAN DAN SARAN
dirancang dan diprogram dengan baik dapat
Kesimpulan
meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa lebih baik, dibandingkan dengan perkuliahan dengan model konvensional.
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa : 1. Penerapan media animasi komputer pada pembelajaran dengan materi sistem sirkulasi dan
peredaran
darah
manusia
dapat
meningkatkan penguasaan konsep.
45
Anterior Jurnal, Volume 15 Nomor 1, Desember 2015, Hal 39 – 47
2. Ada
peningkatan
konsep
yang
terhadap
memperoleh
penguasaan pembelajaran
menggunakan media 3. Penguasaan
konsep dilihat dari
indikator
proses kognitif jenjang C1, C2,C3 dan C4 menunjukan
bahwa
mahasiswa
penguasaan
setelah
menggunakan
media
konsep
pembelajaran animasi,
terdapat
peningkatan yang signifikan. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan yang dilakukan, maka disarankan sebagai berikut: 1. Model
pembelajaran
menggunakan
media
animasi hendaknya perlu diaplikasikan oleh
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
Dahar, R.W. 1996. Model-model Bandung: CV. Diponegoro.
Mengajar.
Ennis. 1996. Critical Thinking. New Jersey: Prentice Hall, Aper Saddle River. Fowler, C. 1994. Strong Arts, Strong Schools. Educational leadership, 52 (3),4-9. Gunawan. 2008. Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kritis Calon Guru Pada Materi Elastisitas. (Tesis, Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung) Hajiyati, S. 2008. Peningkatan Pemahaman Konsep Simetri Melalui Model Pembelajaran Kreatif Dengan Permainan Matematika. (Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta)
dosen-dosen yang memberikan pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar IPA 2. Perlunya persiapan sarana computer, LCD, dan media pendukung yang memadai agar
Hofstetter (dalam http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/ multimedia2.pdf) (10 Januari 2011). Istamar, S. 2000. Biologi SMA. Jakarta. Erlangga.
memperlancar pelaksanaan pembelajaran 3. Penguasaan konsep adalah sangat dibutuhkan bagi
setiap
individu
mahasiswa,
maka
diharapkan para dosen mencari format-format
Jimoyiannis, A. 2001. Computer Simulations in Physics Teaching and Learning: a Case Study on Students’ Understanding of Trajectory Motion. Journal Computer and Education. Vol 36, 183-204.
yang tepat dalam setiap pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Borg, W. R. & Gall, M. D. 1983. Educational research: An introduction. New York: Longman Inc. Burke, K.A. 1998. Developing and Using Conceptual Computer Animation for Chemistry Instruction. Journal of Chemical Education. Vol. 75. Iowa State University. Dahar, R.W. 1991. Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga.
46
Johnson, A.P. 2000. Up and Out: Using Creative and Critical Thinking Skills to Enhance Learning. Boston: Ally & Bacon. Juhaeri. 2010 Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran bagian1. Artikel tersedia dihttp://mustamiranwar86.files.wordpress.c om/2010/04/ pdf (10 Januari 2011). Lamansu, L. 1998. Sain Biologi. Poliyama Widya Pustaka
Jakarta.
Lexy J. Moleong. 1993. Penelitian Pendidikan Bandung. Sinar Baru Liliasari. 2002. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Guru
Fazakkir Noor, Peranan Media Animasi Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Mahasiswa PGSD
Kimia. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol.2 no.2 /Oktober 2002 Mariana. 2010. Perbandingan Tiga Variasi Multimedia Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep, Keterampilan Generic Sains, Dan Keterampilan Berpikir Kritis Calon Guru Biologi. (Tesis, Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung ). Morgan C. and O’Reilly M 1999. Assessing Open and Distance Learners. Kogan Page: London Putra, R. E. 2007. Efektifitas dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia dengan Menggunakan Software Presentasi. (Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, Bandung) Sudjana, N. 2009. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono, 2006. Statistik Bandung: Alfabeta
Untuk
Penelitian.
Wahab, A. 2002. Memahami Arah dan Kecenderungan Penelitian pada program Pascasarjana Universitas Pendidikan. (Makalah : Seminar Sehari Program Pascasarjana UPI, 13 Juni 2002) Wahidin, D. 1996 Berpikir Kreatif dan Perkembangannya Dalam Pengajaran IPA. Khazanah Pengajaran IPA 1 (2):23-31 Winata, P.2007. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: UT.
47