PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KERJA BANGKU SISWA KELAS X SEMESTER 1 SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Fauzie Khorniawan* email:
[email protected] Arif Bintoro Johan**
ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMK Piri 1 Yogyakarta semester 1 tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Secara komparatif untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas siswa kelas X SMK Piri 1 Yogyakarta antara kelas TP 1 dan TP 2 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum adanya perlakukan nilai rata-rata post test kelas eksperimen 5,7 sedangkan kelas kontrol 4,8. Setelah adanya perlakukan nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan untuk kelas eksperimen 7,3 sedangkan untuk kelas kontrol 5,4. Dari pengujian hipotesis menggunakan Uji- T diperoleh hasil pre test harga t hitung 1,148 , harga t tabel 2,037 dengan taraf signifikan 5%. Hasil post test harga t hitung 2,434 dengan t tabel 2,037 dengan taraf signifikan 5%. Terdapat peningkatan t hitung 2,268 dengan t tabel 2,037 dengan taraf signifikan 5%. Pengujian hipotesis dengan kriteria terima Ha dan tolak Ho, maka terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar mata pelajaran kerja bangku siswa kelas X semester 1 SMK Piri 1 Yogyakarta. Kata Kunci: Numbered Head Together, Hasil Belajar, Kerja Bangku ABSTRACT The purpose of research to find out the results of X class student of SMK Piri 1 Yogyakarta Semester 1 2014/2015 academic year using cooperative learning model Numbered Head Together (NHT). In a comparative study to determine the results of X class students of SMK Piri 1 Yogyakarta between TP 1 and TP 2 by using cooperative learning model and conventional learning. Descriptive research results indicate student learning outcomes between experimental and control classes before their treatment an average value of 5.7 while the experimental class posttest control class 4.8. After an average value treatment experimental classes and control classes had increased to 7.3 while the experimental class to control class 5.4. Of hypothesis test using the selfobtained results of pre-test Thitung< T tabel=1,148 <2.037 with significance level of 5%. Results posttest price Thitung> Ttabel = 2,434 >2.037 with significance level of 5%. There is an increase in Thitung> Ttabel = 2.268 >2.037 with significance level of 5%. Hypothesis test with criteria reject Ho and Ha received. Keywords: Numbered Head Together, Learning Outcomes, Bench Work *Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa **Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
454
Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015
PENDAHULUAN
proses belajar-mengajar di dalam kelas dan
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
menurunnya
SMK PIRI 1 Yogyakarta adalah salah
pelajaran kerja bangku atau perkakas
satu SMK swasta di Yogyakarta yang
hasil
belajar
pada
mata
tangan.
beralamat di Jl kemuning No 14 Baciro
Berdasarkan hasil observasi pada
Yogyakarta. Tujuan dari SMK PIRI Sleman
tahun ajaran 2014-2015, kegiatan proses
adalah untuk meningkatkan kecerdasan
belajar mengajar, pada mata pelajaran teori
pengetahuan kepribadian, akhlak mulia
kerja bangku kelas X SMK PIRI Sleman
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
masih
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
konvensional yang diterapkan oleh guru,
dengan
sehingga pembelajaran kurang efektif dan
kejuruannya.
SMK
PIRI
1
menggunakan
Yogyakarta berdiri sejak 1 Januari 1967
membuat
dengan bidang program keahlian teknik
Penyampaian materi secara konvensional
ketenaga listrik, teknik elektronika, teknik
misalnya ceramah dan menyuruh siswa
mesin, teknik otomotif, teknik komputer
untuk sering mencatat akan membuat siswa
dan informatika.
bosan. Sebagai akibatnya perhatian dan
SMK PIRI 1 Yogyakarta kelas X TP
siswa
pembelajaran
menjadi
jenuh.
minat siswa dalam belajar akan menjadi
mempunyai mata pelajaran teori dan praktik
rendah,
sehingga
dapat
memengaruhi
kerja bangku atau perkakas tangan. Siswa
proses dan hasil pembelajaran.
diharapkan mengetahui jenis dan membuat
Rendahnya nilai hasil belajar dapat
peralatan kerja bangku atau perkakas
dilihat dari rata-rata nilai ulangan umum
tangan.
sangat
ujian semester, tahun ajaran 2014/2015
bermanfaat dalam mengembangkan potensi
adalah 6,5. Rata-rata nilai ulangan ini masih
peserta
di bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Kegiatan
didik
keterampilan
tersebut
dalam yang
mengembangkan
dibutuhkan
untuk
memasuki lapangan kerja. Hasil
observasi
Minimal) yang ditetapkan sebesar 75. Selain itu jika dalam proses belajar-
yang
dilakukan
mengajar
yang
jarang
menggunakan
sebelum dilakukan tindakan di kelas X TP 1
metode pembelajaran kooperatif, maka
pelaksanaan
proses
belajar
mengajar
kebanyakan perhatian siswa pada pelajaran
mengalami
kendala
yaitu
kurangnya
akan tidak fokus, sehingga siswa banyak
perhatian atau konsentrasi siswa terhadap
yang berbicara sendiri dengan temannya
mata pelajaran yang disampaikan oleh guru,
daripada
kurangnya media pembelajaran, kurangnya
mencatat pelajaran.
mendengarkan
pelajaran
dan
motivasi siswa untuk belajar mengikuti Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
455
Salah satu metode pembelajaran yang
1.
Bagaimana
pengaruh
penerapan
dapat digunakan untuk membuat mata
model pembelajaran kooperatif tipe
pelajaran
menjadi
Numbered Head Together (NHT)
menarik dan tidak membosankan bagi siswa
terhadap hasil belajar mata pelajaran
yaitu
model
teori kerja bangku siswa kelas X
tipe
Semester 1 SMK Piri 1 Yogyakarta
teori kerja
dengan
pembelajaran
bangku
menerapkan
kooperatif
dengan
Numbered Head Together (NHT). Untuk menjadikan siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran,
tahun 2014/2015? 2.
sebaiknya proses
Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa kelas X semester 1 SMK Piri 1
pembelajaran
menggunakan
metode
Yogyakarta tahun 2014/2015 dengan
pembelajaran
yang
dengan
penerapan
karakteristik siswa penggunaan metode
kooperatif
pembelajaran
dapat
Together (NHT) mata pelajaran teori
yang
kerja bangku?
sesuai
yang
menciptakan
cocok
pembelajaran
model tipe
pembelajaran
Numbered
Head
menyenangkan sehingga materi mudah dipahami
oleh
pembelajaran
siswa yang
dengan
metode
digunakan
sesuai
B.
KAJIAN PUSTAKA Model
pembelajaran
kooperatif
dengan karakteristik siswa. Berdasarkan
merupakan kegiatan belajar siswa yang
latar belakang di atas penulis mencoba
dilakukan
menggunakan modul kerja bangku yang
pembelajaran kooperatif adalah rangkaian
sudah
kegiatan belajar siswa dalam kelompok
dikembangkan
sebagai
salah
satu
oleh
mahasiswa
upaya
untuk
tertentu
secara
untuk
kelompok.
mencapai
Model
tujuan
meningkatkan hasil belajar siswa. Upaya
pembelajaran yang dirumuskan (Hamdani,
tersebut direalisasikan melalui penelitian
2011:30). Dalam pembelajaran kooperatif
dengan
Model
diterapkan strategi belajar dengan sejumlah
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
Head Together (NHT) terhadap Hasil
tingkat kemampuannya berbeda. Siswa
Belajar Mata Pelajaran Teori Kerja Bangku
belajar bersama dalam kelompok kecil
Siswa Kelas X Semester 1 SMK Piri 1
saling membantu dan saling bekerja sama
Yogyakarta 2014/2015 ”.
dengan kelompoknya.
judul
“Penerapan
Berdasarkan
dan
Menurut Ibrahim, dkk yang dikutip
pembatasan masalah dapat dirumuskan
dari Jamil Suprihatiningrum (2013:192-
permasalahan yang akan dibahas dalam
193) terdapat 6 langkah utama atau tahapan
penelitian ini, yaitu:
dalam
456
latar
belakang
pembelajaran
kooperatif
yaitu
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
menyampaikan tujuan dan motivasi siswa,
1) Guru menyampaikan materi pembe-
menyajikan informasi, mengorganisasikan
lajaran atau permasalahan kepada
siswa
siswa sesuai kompetensi dasar yang
ke
dalam
kelompok-kelompok
belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar,
evaluasi
dan
memberikan
penghargaan.
akan dicapai. 2) Guru
memberikan
individual
Menurut Miftahul Huda (2011: 138) Numbered
Head
secara
siswa
untuk
mendapatkan skor dasar atau awal.
(NHT)
3) Guru membagi kelas dalam beberapa
memberikan kesempatan kepada siswa
kelompok, setiap kelompok terdiri
untuk
dari
saling
Together
kepada
kuis
bertukar
ide-ide
dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan meningkatkan kerja sama siswa.
4-5
siswa,
setiap
anggota
kelompok diberi nomor atau nama. 4) Guru
mengajukan
permasalahan
Menurut Anita Lie (2004: 59) Numbered
untuk dipecahkan bersama dalam
Head Together (NHT) dikembangkan oleh
kelompok.
Spencer
Kagan
1992,
teknik
ini
5) Guru mengecek pemahaman siswa
memberikan kesempatan kepada siswa
dengan menyebut salah satu nomor
untuk saling ide-ide dan pertimbangan
(nama)
jawaban yang paling tepat.
menjawab. Jawaban salah satu siswa
Berdasarkan pendapat Anita Lie dan Miftahul
Huda
disimpulkan Together
di
atas
bahwa,
(NHT)
anggota
kelompok
untuk
yang ditunjuk oleh guru merupakan
maka
dapat
wakil jawaban dari kelompok. Guru
Numbered
Head
memfasilitasi siswa dalam membuat
adalah
pembelajaran
rangkuman,
mengarahkan,
dan
kooperatif yang memberikan kesempatan
memberikan penegasan pada akhir
pada
pembelajaran.
siswa
pendapatnya
untuk serta
mengemukakan
menumbuhkan
rasa
tanggung jawab. Pelaksanaan
6) Guru memberikan tes/kuis kepada siswa secara individual.
model
pembelajaran
7) Guru memberikan penghargaan pada
Numbered Head Together di dalam kelas,
kelompok melalui skor penghargaan
ada beberapa langkah untuk mencapai
berdasarkan
tujuan
peningkatan hasil belajar individual
pembelajaran
melibatkan
semua
Langkah-langkah
kooperatif
yang
skor
perolehan
anggota
kelompok.
dari
dasar
penerapan
Numbered
berikutnya (terkini).
ke
skor
nilai
kuis
Head Together sebagai berikut (Daryanto dan Mulyo Rahardjo, 2012:245): Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
457
Menurut Nana Sudjana (2010: 3), penilaian
hasil
adalah
dengan
pendapat
Nana
proses
Sudjana dan Eko Putro Widoyoko, maka
memberikan atau menentukan nilai kepada
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tersebut berupa perubahan perilaku baik
tertentu.
dari
Hasil
belajar
Sejalan
belajar
siswa
pada
aspek
kognitif,
afektif,
dan
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
psikomotorik serta hard skill, soft skill, dan
sebagai
sebagainya.
umpan
memperbaiki
balik
proses
dalam
belajar
upaya
mengajar.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
Sesuai
pendidikan untuk
dengan
tujuan
membentuk
manusia
seutuhnya.
pengertian luas mencakup bidang kognitif,
Menurut Eka Yogaswara (2011: 1)
afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar
kerja bangku adalah alat bantu atau
merupakan hal yang sangat penting dalam
perkakas
proses belajar
melakukan
dijadikan
mengajar karena dapat
petunjuk
untuk
yang
diperluaskan
suatu
pekerjaan
untuk dengan
mengetahui
menggunakan tenaga tangan, pekerjaan itu
sejauh mana keberhasilan siswa dalam
termasuk pekerjaan perbaikan, penyetelan,
belajar.
pembuatan atau pembentukan suatu benda
Menurut Eko Putro Widoyoko (2009: 25)
hasil
pembelajaran
kerja, perakitan sampai dengan pengukuran.
merupakan
Menurut Fandy Mahendra Rochman
perubahan dari berbagai hal yang terjadi
(2012:10), kerja bangku merupakan salah
pada diri siswa yang dapat dibedakan
satu mata diklat program produktif. Mata
menjadi dua yaitu output dan outcome.
diklat ini adalah suatu mata diklat praktik
Output
yang
yang menggunakan berbagai alat atau
dikuasai siswa yang dapat diketahui setelah
perlengkapan mesin untuk membuat benda
mengikuti serangkaian proses pembelajar-
kerja sesuai dengan job sheet yang ada.
an. Out put pembelajaran dapat dibedakan
Kerja
menjadi dua macam yaitu, hard skill dan
kegiatan yang ada pada jurusan teknik
soft skill. Hard skill merupakan kecakapan
mesin.
merupakan
kecakapan
yang relatif lebih mudah untuk dilakukan
bangku
dasar
dari
Fungsi kerja bangku menurut Eka
pengukuran.Hard skill dibedakan menjadi
Yogaswara
dua
(2011:1)
yaitu
untuk
kecakapan
akademik
dan
pemotongan benda kerja dengan operasi
kecakapan vokasional.
Sedangkan
Out
pengerjaan menggunakan tangan, untuk
come adalah hasil pembelajaran jangka
pengukuran dan penandaan sesuai dengan
panjang.
bentuk yang diinginkan atau sesuai dengan
458
yaitu
merupakan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
job/intruksi kerja, untuk pembentukan, untuk menjepit.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian Quasi Experiment, yaitu sebagai metode
C.
penelitian yang digunakan untuk mencari
KERANGKA BERPIKIR Pembelajaran
atau
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
perkakas tangan masih menjadi mata
lain dalam kondisi yang terkendali. Dalam
pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa.
desain ini terdapat dua kelas, yaitu kelas TP
Minat siswa dalam pembelajaran kerja
1 dan TP 2. Kelompok pertama diberi
bangku atau perkakas tangan juga masih
perlakuan (X) dan kelompok yang kedua
memahami materi yang disampaikan oleh
tidak diberi perlakuan. Kelompok yang
guru secara konvensional, sehingga hasil
diberi
belajar siswa juga masih berada di bawah
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi
KKM.
perlakuan
Penerapan
kerja
model
bangku
pembelajaran
perlakuan
disebut
disebut
kelompok
kelompok
kontrol.
kooperatif tipe Number Heads Together,
Bentuk perlakuan dalam penelitian ini
peneliti berupaya menarik minat siswa
adalah penggunaan model Numbered Head
dalam
mampu
Together (NHT) pada kelas eksperimen dan
mewujudkan kegiatan pembelajaran kerja
model pembelajaran konvensional pada
bangku atau perkakas yang baik.
kelas kontrol.
belajar,
sehingga
Media dan metode yang tepat agar
Pada tahap ini digunakan statistik
siswa lebih mudah dalam memahami
deskriptif, yaitu membandingkan rata-rata
materi.
nilai dari hasil pre-test dan post-test pada
Dengan
pembelajaran
menerapkan
kooperatif
tipe
model Number
kelompok
eksperimen
dan
kelompok
Heads Together dalam pembelajaran kerja
kontrol serta menghitung harga modus
bangku
dapat
(Mo), median (Md), mean, standar deviasi
meningkatkan hasil belajar siswa seperti
atau simpangan baku (Sd), dan varians (S²)
yang diharapkan.
yang dihitung dengan SPSS versi 17.
atau
perkakas
tangan
Dalam penelitian ini uji prasyarat D.
METODE PENELITIAN
analisis
yang
dilakukan
Tempat penelitian ini di kelas X SMK
normalitas, uji homogenitas dan pengujian hipotesis.
2014/2015.
ini
digunakan analisis Chi-Kuadrat (χ2). Uji
dilaksanakan pada tanggal 7 November
yang digunakan dalam uji homogenitas
sampai 29 November 2014.
adalah uji F. Pengujian hipotesis dilakukan
penelitian
uji
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
normalitas
uji
Piri 1 Yogyakarta semester 1 tahun Waktu
Dalam
adalah
ini
459
dengan menggunakan uji-t yang dihitung
tindakan dan pre-test.
menggunakan SPSS versi 17.
Uji
normalitas
dilakukan dengan
menggunakan chi kuadrat (χ2) dengan taraf HASIL DAN PEMBAHASAN
signifikasi 5%. Hasil chi kuadrat (χ2)
Model pembelajaran Numbered Head
hitung lebih kecil dari chi kuadrat (χ2) tabel
Together (NHT) ini dilaksanakan di kelas X
maka data sebaran variabel dinyatakan
TP 1 dan TP 2 yang berjumlah 38 siswa
berdistribusi normal kuadrat (χ2) tabel
SMK Piri 1 Yogyakarta. Tahapan dalam
maka data sebaran variabel dinyatakan
penelitian ini dengan pemberian post-test,
berdistribusi normal.
E.
Tabel 1. Uji Normalitas No
Perlakuan Kelas Eksperimen Pretest Kontrol Eksperimen Postest Kontrol
1 2
X2hitung 0,349 0,426 0,530 1,373
Data yang pada tabel di atas, terlihat
X2tabel 11,070 11,070 11,070 11,070
Keterangan Normal Normal Normal Normal
Pengujian
homogenitas
dilakukan
bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan uji F dengan taraf
memiliki harga Chi kuadrat hitung pre-test
signifikan 5%. Jika harga Fhitung < Ftabel
dan post-test (X2h) < (X2t) yang artinya
maka varians homogen.
data tersebut semua berdistribusi normal.
Tabel 2. Uji Homogen Data Fh P T tabel Keterangan Post test 2,039 0,259 2,037 Tidak homogen Pre test 2,058 0,021 2,037 Homogen
Pengujian hipotesis menggunakan uji T
dengan
Kriteria
penerimaan
harga t hitung lebih kecil dari harga t tabel
atau
yang ditetapkan maka Ho diterima, apabila
penolakan Ho pada taraf signifikan 5%
harga t hitung lebih besar dari harga t tabel
dapat dilihat melalui harga t di tabel, jika
maka Ho ditolak.
Tabel 3. Pengujian Hipotesis Data Pretest Postest Peningkatan
460
Harga t hitung 1,148 2,434 2,268
Harga t tabel 2,037 2,037 2,037
Signifikan 0,05 0,05 0,05
Keterangan Terima Ho tolak Ha Terima Ha tolak Ho Terima Ha tolak Ho
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Ha diterima yaitu, terdapat pengaruh
lulus 8 siswa dengan perolehan nilai
penggunaan model pembelajaran kooperatif
tertinggi 10, nilai terendah 1,8 dengan rata-
tipe Numbered Head Together terhadap
rata 7,3. Hasil post-test kelas kontrol yang
hasil belajar antara kelompok kontrol dan
lulus 1 siswa dan yang belum lulus 16
kelompok
eksperimen
perlakuan
pembelajaran
eksperimen
setelah
diberi
siswa dengan perolehan nilai tertinggi 8,6,
untuk
kelas
nilai terendah 2,2 dengan rata-rata 6,3.
menggunakan
model
Peningkatan hasil belajar siswa kelas
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
X TP 1 dan TP 2 adanya peningkatan nilai
Head Together dan kelas kontrol tidak
pre-test dan nilai post-test pada kelas
menggunakan
kontrol
model
pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together. Ho perbedaan
diterima hasil
yaitu, belajar
tidak antara
ada
dan
eksperimen
yaitu
kelas
eksperimen dari 5,7 menjadi 7,3 dan kelas kontrol dari 4,8 menjadi 5.4.
kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan pembelajaran untuk kelas eksperimen
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan kelas kontrol tidak menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together. Kriteria
Ketuntasan
Minimum
(KKM) yang ditetapkan pada teori perkakas tangan atau kerja bangku adalah 75, maka
F.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1.
Model pembelajaran kooperatif tipe
hasil pre-test kelas eksperimen dari 17
Numbered
siswa tidak lulus 12 siswa dan siswa yang
efektif dengan model pembelajaran
lulus 4 siswa yaitu dengan perolehan nilai
konvensional.
tertinggi 9,55, nilai terendah 1,36, dengan
dengan pengujian hipotesis diperoleh
rata-rata 5,7. Untuk kelas kontrol hasil dari
nilai kelas eksperimen dan kelas
pre-test yaitu tidak ada yang lulus dengan
kontrol dengan pengujian hipotesis
perolehan nilai tertinggi 7,7, nilai terendah
menggunakan uji T dengan hasil pre-
1,8 dengan rata-rata 4,8. Kesimpulan dari
test harga t hitung 1,148, harga t tabel
nilai pretest masih dibawah KKM.
2,037 dengan taraf signfikan 5%.
Hasil post-test kelas eksperimen dari
Head
Hal
Together
lebih
ini dibuktikan
Hasil post-test harga t hitung 2,434
17 siswa tidak lulus 7 siswa dan siswa yang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
461
dengan t tabel 2,037 dengan taraf
G.
signifikan 5 %. Terdapat peningkatan
Anita Lie. 2002. Cooperative Learning.
t hitung 2,268 dengan t tabel 2,037
Jakarta: PT. GramediaWidiasarana.
DAFTAR PUSTAKA
dengan taraf signifikan 5%. Pengujian
Daryanto & Mulyo Raharjo. 2002. Model
hipotesis dengan kriteria terima Ha
Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
dan tolak Ho, maka terdapat pengaruh
Penerbit Gava Media.
penerapan
model
pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT)
terhadap
Eka
hasil
2.
2011.
Menggunakan
Perkakas
Tangan.
Bandung:
Armico.
belajar mata pelajaran kerja bangku siswa kelas X semester 1 SMK Piri 1
Yogaswara.
Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi
Yogyakarta.
Program
Hasil belajar perkakas tangan atau
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kerja bangku menggunakan model
Eko
Putro
Pembelajaran.
Widoyoko.
2012.
Teknik
pembelajaran tipe Numbered Head
Penyusunan Instrumen. Yogyakarta:
Together lebih tinggi dibandingkan
Pustaka Pelajar.
menggunakan pembelajaran konvensional rata-rata nilai pre-test dan posttest kelas eksperimen mengalami perbedaan
sebesar
1,6043
atau
27,91%, sedangkan rata-rata kenaikan nilai pre-test dan post-test kelas kontrol sebesar 0,5348 atau 10,92%. Kenaikan rata-rata kelas eksperimen yang
lebih
tinggi
Fandy
Mahendra
Rochman.
2012.
Pengaruh Modul Terhadap Prestasi Mata Pelajaran Kerja Bangku Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Mesin
SMK
Prambanan
Muhammadiyah Tahun
Ajaran
2011/2012. Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY. Skripsi.
membuktikan
bahwa hasil belajar perkakas tangan atau kerja bangku siswa mengguna-
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.
kan model pembelajaran kooperatif
Jamil Suprihatiningrum. 2013. Strategi
tipe Numbered Head Together lebih
Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
baik
Yogyakarta: Ar- Russ Media.
dengan
peningkatannya menggunakan
konvensional.
dibanding metode
Miftakhul
Huda.
Learning.
2011.
Cooperative
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
462
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono.
2011.
Metode
Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi
Arikunto.
Penelitian
2010.
Suatu
Prosedur Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukardi.
2011.
Metodologi
Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
463