Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan Pernafasan
Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dr. Agung Endro Nugroho, MSi, Apt.
PENGANTAR z Tujuan z Manfaat z Mata kuliah terkait z Pokok bahasan z Pustaka acuan pokok z Sistem Pembelajaran z Penilaian
1
TUJUAN Memberi bekal kemampuan kepada mahasiswa tentang tata laksana terapi yang rasional penyakit saluran pernafasan dan saluran cerna
MANFAAT Dasar evaluasi dan rekomendasi penggunaan obat saluran pernafasan dan pencernaan dalam praktek pelayanan farmasi klinik dan komunitas
2
MATA KULIAH TERKAIT z z z z z z z z
Anatomi dan fisiologi Patologi dan patofisiologi Farmakologi (klinik) Toksikologi (klinik) Farmakokinetika (klinik) Biokimia (klinik) F Farmakoepidemiologi k id i l i Farmasi Klinik
Materi Kuliah z Anatomi Fisiologi
Saluran Pernafasan z Uji fungsi paru-paru z Rinitis Alergi z Batuk z Asma z Penyakit Paru Obstruksi Kronis z Cystic fibrosis
z Anatomi Fisiologi
Saluran Pencernaan z Tukak Peptik z Mual dan Muntah z Diare dan konstipasi z Inflammatory bowel disease z Hepatitis
3
PUSTAKA ACUAN POKOK z DiPiro,, Y.T.,, et al. (Eds), ( ), 2008,, Pharmacotherapy: py a z z z z
pathophysiological approach, 6rth ed, Appleton & Lange, Stamford McPhee, et al, 2000, Pathophysiology of disease: an introduction to clinical medicine, 3rd ed, The McGraw-Hill, New York Anonim, 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), Depkes RI, Jakarta Ikawati, Z., 2007, Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan, Pustaka Adipura, Yogyakarta Bahan kuliah Pernafasan dpt di download pada http://zulliesikawati.staff.ugm.ac.id
PENILAIAN z Komponen o po e : UTS, U S, UAS, U S, tugas z Proporsi: UTS : UAS = 45:45:10 z Nilai : absolut
A : ≥ 75 B : 65 - < 75 C : 55 - < 65 D : 45 - < 55 E : < 45
4
Aturan main z Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15
menit, tidak diperkenankan mengikuti kuliah (> 09.15)
I. Patofisiologi Saluran Pernafasan Kaji Ulang (review): z Anatomi Fisiologi z Patofisiologi Umum
II. Uji Fungsi paru-paru
5
Anatomi Sistem Pernafasan Manusia
Sistem pernafasan atas
6
Sistem pernafasan bawah
7
Paru-paru z Berlokasi di rongga dada di atas diafragma yang
berbentuk kubah z Dikelilingi oleh suatu membran serupa kantong dengan cairan di dalamnya, yang disebut kantong pleura z Alveoli (blind sacs) dikelilingi oleh jaringan kapiler yang banyak dan merupakan tempat pertukaran udara
8
Perubahan diafragma pada saat ekspirasi dan inspirasi
Fisiologi Pernafasan z Bernafas : perpindahan oksigen (O2) dari udara menuju
ke sel-sel tubuh dan keluarnya karbondioksida (CO2) dari sel-sel menuju udara bebas z Pernafasan eksternal Æ Difusi O2 dan CO2 melalui membran kapiler alveolus z Pernafasan internal Æ proses transfer O2 dan CO2 antara kapiler-kapiler dan sel tubuh
9
Dua tempat pertukaran gas Di paru-paru z Oxygen memiliki tekanan tinggi
di dalam paru-paru dan mengalir ke dalam darah
Di jaringan z Oksigen berpindah menuju jaringan z CO2 pindah ke dalam darah
z CO2 memiliki tekanan tinggi di
d l darah dalam d h dan d akan k mengalir keluar
10
Pergerakan udara Oxygen z Mengikat hemoglobin di dalam sel darah merah z Hemoglobin menangkap
O2 di dalam kondisi hangat dan pH rendah
Karbon dioksida z 20% mengikat hemoglobin, 70% dlm bentuk bicarbonate dalam darah z Sel darah merah
mengubah CO2 menjadi HCO3-
11
Kontrol Pernafasan
12
Persarafan pada saluran pernafasan z sistem saraf p parasimpatik: p reseptor p muskarinik Æ respon p
bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sekresi kelenjar mukus. z sistem saraf simpatik: reseptor adrenergik a dan b (epitelium bronkus, paru-paru, otot dan sel mast) Æ bronkodilatasi, vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar mukus. z sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada bronkiolus : melibatkan berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat, substance P, dan VIP (vasoactive intestinal peptide) Æ respon penghambatan, meliputi bronkodilatasi, dan diduga berfungsi sebagai penyeimbang terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik.
z serabut saraf aferen:
reseptor peregangan (strech), di trakea dan bronkus bagian atas Æ bronkodilatasi dan peningkatan denyut jantung reseptor iritan, di bagian atas saluran nafas Æ batuk, bronkokonstriksi, dan sekresi mukus. Serabut C (reseptor jukstakapiler), yaitu serabut tidak bermielin yang berujung di parenkim paru dan dinding bronkus Æ berespon terhadap stimulus mekanis maupun kimiawi Æ pola nafas dangkal yang cepat, sekresi mukus, batuk, dan melambatnya denyut jantung.
13
Ada 4 problem utama gangguan saluran pernafasan : z Sumbatan S b aliran li udara d pada d saluran l nafas f Æ paling li sering i
dijumpai, mempengaruhi smaller airways z Gangguan/disfungsi difusi pada alveolus Æ misal pada
penebalan membran alveolus, fibrosis z Keterbatasan kapasitas dan ekspansibilitas paru Æ paru
tid k bi tidak bisa mengembang g b g z Kegagalan pernafasan Æ kurangnya ventilatory drive, misal
akibat depresi CNS, kerusakan otot pernafasan, head trauma, dll.
Gejala gangguan saluran pernafasan z dyspnea Æ shortness of breath Æ bisa terjadi berbulan berbulan-
bulan, mingguan, jam sampai hari, dan menit Æ menentukan diagnosis z breath sounds Æ wheezes, rale, ronchi, stridor
14
z cough and sputum Æ abnormal jika persistent, perlu
dilihat warna sputum (putih, kuning-hijau, merah ?) z hyperinflation Æ udara terperangkap dlm paru (air trapping) karena kesulitan ekspirasi z chest pain z Finger clubbing
Patofisiologi Umum Ada 4 problem utama gangguan saluran nafas : • Sumbatan aliran udara pada saluran nafas • Gangguan/disfungsi difusi pada alveolus • Keterbatasan kapasitas dan ekspansibilitas paru • Kegagalan pernafasan
• dyspnea • breath sounds • cough and sputum • hyperinflation • chest pain
Jenis penyakit
•Riwayat Riwayat pasien •Uji fungsi paru •Pemeriksaan fisik •Uji lab/mikrobiologi •Rontgen dada •Analisis gas darah
15
Penjelasan tugas z Mhs dibagi menjadi 4 kelompok @ 20 orang z Di setiap kelompok dibagi tugas untuk menyusun materi sesuai
sistematika
z Topik yang dibuat :
Mual muntah Diare dan konstipasi z Dikumpulkan paling lambat 21 Nov 2007 ke dosen dan dibagikan pada kelompok yang lain z Dipresentasikan oleh tiap kelompok pada jadwal kuliahnya
16