FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANAMAN STROBERI DI DESA DOLAT RAKYAT KECAMATAN DOLAT RAKYAT Shelpy Adriana Sihaloho Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, 20211 Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui iklim (curah hujan dan suhu), mengetahui tanah (sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah dan sifat kimia tanah meliputi derajat keasaman tanah (pH), N-total dan kalium), mengetahui topografi dan mengetahui luas lahaan dapat mempengaruhi produksi tanamaaan stroberi di Desa Dolat Rakyat Kabupaten Dolat Rakyat Kabupaten Karo.Populasi dalam penelitian ini adalah 75 kk , yang menjadi smpel adalah seluruh petani yakni 75 kk, alat pengumpulan data digunakan dengan cara, wawancara, obsevasi langsung,uji laboratorium dan studi dokumentasi, sedangkan teknik pengolahan data adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor geografi fisik yang terdiri dari iklim (suhu dilapangan 18,40 – 19,30 C merupakan faktor yang menyebabkan meningkatnya produksi tanaman Stroberi, curah hujan yaitu 248 mm/bulan atau 2968 mm/tahun merupakan faktor yang mempengaruhi turunya produksi tanaman stoberi, tanah (sifat fisika tanah yang terdiri dari tekstur di lapangan tanah berpasir 62,30%, debu 31,67%dan liat 6,03%, sifat kimia tanah yang terdiri dari pH tanah di lapangan 5,65 sesuai dengan syarat tumbuh tanaman Srtoberi, unsur N di lapangan ada sebanyak 0,45 % dan K yang ada di daerah penelitian adalah 14 Me/100 gram), topografi di lapangan adalah dataran tinggi, landai, berbukit dan ketinggian antara 1.192 – 1.450 m dpl merupakan faktor –faktor yang mempengaruhi meningkatnya produksi tanaman Stroberi dan faktor geografi non fisik yaitu luas lahan yang potensial sempit yang di lapangan 18,8 Ha yang merupakan faktor yang menyebabkan menurunya produksi stroberi di Desa Dolat Rakyat. Produktivitas petani stroberi di Desa Dolat Rakyat adalah 29.440 Kg/Ha masih lebih rendah dari produktivitas stroberi menurut literatur (57.142,85 Kg/Ha) artinya produktivitas di daerah penelitian masih rendah dibandingkan dengan literatur. Dengan luas lahan 18,8 Ha maka produksi di daerah penelitian adalah 553.472 kg/Ha. Kata kunci: Faktor , Produksi Tanaman Stroberi . PENDAHULUAN Melihat betapa pentingnya komoditas pertanian dalam perekonomian pembangunan daerah, maka wajar kalau pemerintah menerapkan berbagai kebijakan untuk menumbuhkembangkan produktivitas komoditi tertentu, salah satu diantaranya adalah tanaman Stroberi. Tanaman Stroberi ini telah banyak diusahakan penduduk di Indonesia. Tanaman stroberi bukan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Amerika Utara. Dalam bahasa latin buah ini disebut
Fragria yang berarti wangi. Charles Linneans adalah orang pertama yang memberikan nama spesies Fragaria untuk buah ini. Di Perancis, Italia, dan Spanyol buah ini disebut Fraise yang juga memiliki makna yang sama yaitu wangi, sementara di Amerika Utara disebut buah Wuttahimheash atau berry hati. Indonesia memiliki iklim tropis dimana vegetasi daerah hutan hujan tropis yang berada di sekitar khatulistiwa yang memiliki curah hujan yang relatif tinggi dengan ratarata 500-3000 mm per tahun sepanjang
7
tahun. Suhu rata-rata di Indonesia adalah 230C- 270C. Dengan kelembaban udara 80% - 90%. Unsur-unsur cuaca yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman stroberi yaitu suhu, kelembaban udara, curah hujan dan angin. Iklim diperlukan dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan pertanian (Luthfi Rayes, 2006). Indonesia mempunyai bentuk muka bumi yang beraneka ragam, yaitu lembah, dataran rendah, dataran tinggi, bukit, pegunungan dan gunung. Keanekaragaman bentuk permukaan bumi di Indonesia merupakan salah satu potensi dalam pertanian. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktifitas tanaman stroberi dapat di kelompokkan dalam 2 faktor yaitu faktor fisik dan non fisik. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman stroberi. Faktor fisik yang terdiri atas iklim (curah hujan, sinar matahari, suhu dan kelembapan udara), tanah, (sifat fisik tanah dan sifak kimia tanah) dan topografi. Faktor non fisik terdiri atas luas lahan, modal, pembibitan, budidaya tanaman, serta pemasaraan. (AAK,1991). Dalam kegiatan pertanian lahan memegang peranan penting, karena lahan merupakan tempat penanaman tanaman yang akan memproduksi yang diinginkan, lahan juga merupakan sumber data yang sangat vital yang merupakan media yang terpenting dalam usaha peningkatan pendapatan petani. Lahan merupakan ruang tempat aktivitas pertanian dilaksanakan mulai dari kegiatan pengolahan sampai kegiatan pengumpulan atas hasil pertanian di atas lahan oleh karena itu lahan mempunyai kedudukan penting, hal ini terbukti dengan besarnya barang jasa yang diterima oleh lahan dibandingkan dengan faktor produksi lainnya. Dalam upaya peningkatan kebutuhan dan menghadapi persaingan ekonomi telah memaksa masyarakat dalam pemanfaatan lahan dengan memerlukan pemikiran yang seksama sebagai pengambilan keputusan yang tepat sehingga bisa meningkatkan taraf hidup pengguna lahan. 8
Salah satu syarat tumbuh yang mempengaruhi produksi tanaman stroberi adalah kondisi tanah yaitu sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik tanah ini terdiri dari warna, tekstur,struktur dan drainase. Didalam tanah terjadi berbagai reaksi kimia karena tanah memiliki unsur-unsur kimia yang terlarut didalam air. Karena reaksi kimia tersebut nutrisi yang ada di dalam tanah dapat muda diserap oleh tanaman. Namun apabila kondisi tanah tidak baik seperti miskin unsur hara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah ini akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah merupakan media alami bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang produktif harus dapat menyediakan lingkungan yang optimum baik secara fisik, kimia, dan biologis untuk dapat menghasilkan produksi tanaman yang tinggi serta dapat digunakan secara berkelanjutan. Tanah secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran serta menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman. Secara kimiawi, tanah berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi. Sedangkan secara biologis, tanah berfungsi sebagai habitat bagi organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan unsur hara tanaman. Lahan pertanian yang digunakan secara terus menerus untuk pertanaman tanaman pangan dapat menurunkan kualitas tanah dan produktivitas apabila tidak menerapkan teknik konservasi tanah dan air yang memadai. Menurut Arsyad (2006) upaya konservasi tanah dan air ditujukan untuk mencegah erosi, memperbaiki tanah yang rusak, dan memelihara, serta meningkatkan produktivitas tanah agar tanah dapat digunakan secara berkelanjutan (lestari). Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat menurunkan kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga tanah menjadi kurang subur dan produksi tanaman dapat menurun. Kabupaten Karo salah satu kabupten yang ada di sumatera Utara dengan Topografi dataran tinggi yang merupakan daerah budidaya stroberi dengan ciri khas
yaitu rasanya manis, asam dan warnanya merah. Curah hujan di kabupaten Karo tahun 2010 tertinggi pada bulan Nopember sebesar 268 mm dan yang terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm sedangkan jumlah hari hujan tertinggi pada bulan November sebanyak 21 hari dan terendah pada bulan februari sebanyak 7 hari. Suhu udara berkisar antara 18,80C – 19,80C dengan kelembaban udara rata – rata setinggi 84,660C tergolong dengan beriklim tropis. Ditinjau dari kondisi topografinya, wilayah kabupaten karo terletak didataran tinggi bukit barisan dengan elevasi terendah + 140 m diatas permukaan laut (Paya lahlah Mardingding) dan yang tertinggi ialah + 2.451 meter diatas permukaan laut (Gunung Sinabung). Daerah kabupaten karo yang berada di daerah dataran tinggi bukit barisan dengan kondisi topografi yang berbukit dan bergelombang, maka diwilayah ini ditemui banyak lembahlembah dan alur-alur sungai yang dalam dan lereng-lereng bukit yang curam/terjal. Sebagaian besar (90%) wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian/elevasi +140 m s/d 1400 m diatas permukaan air laut (Kabupaten Karo Dalam angka 2012). Desa Dolat Rakyat sebagai salah satu wilayah Kecamatan Dolat Rakyat, stroberi sudah tidak asing lagi kerena hampir sebagian penduduk di Desa ini berpenghasilan dari tanaman stroberi. Penduduk di Desa ini sudah menanam stroberi sejak tahun 2008 untuk meningkatkan pendapatan keluarganya. Stroberi yang paling sering dibiakkan adalah stroberi kebun (Fragaria ×ananassa). Pada tahun 2012 produksi tanaman stroberi di Kecamatan Dolat Rakyat menurun yaitu sebesar 10 kw/ha sedangkan pada tahun 2011 rata – rata produktivitas tanaman stroberi sebesar 150 kw/ha, namun setiap tahun luas lahan/panen tanaman stroberi meningkat. Hal ini menunjukan bahwa tanaman pertanian stroberi ini diminati oleh masyarakat karena permintaan pasar dan harga jual stroberi yang tinggi.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di desa Dolat Rakyat Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo. Adapun alasan memilih lokasi penelitian ini yakni : 1. Terdapat masalah yang berhubungan dengan produksi tanaman stroberi 2. Belum pernah di lakukan penelitian tentang topik tersebut 3. Dapat dilihat secara langsung keberadaan usaha tanaman stroberi di lokasi penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang menanam stroberi yang ada di Desa Dolat Rakyat Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo. Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah dengan menggunakan total sampling, yaitu populasi dalam penelitian dijadikan sekaligus sebagai sampel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor geografi fisik (iklim yang terdiri dari suhu,dan curah hujan, topografi dan tanah yang terdiri dari tekstur, pH, kalium dan nitrogen) dan faktor geografi non fisik yaitu luas lahan. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah: a. Observasi Adapun teknik yang digunakan yaitu dengan menggunakan observasi langsung , yang dilakukan adalah dengan mengamanti secara langsung tanaman stroberi serta mewawancarai para petani terkait dengan data yang dibutuhkan yang berhubungan dengan kelengkapan-kelengkapan penelitian. b. Studi Dokumenter Adapun alat yang digunakan dalam studi dokumenter yaitu dengan mengunakan daftar dokumenter yang dilakukan secara langsung dari dokumen-dokumen yang ada di kantor Meteorologi, Badan Pusat Statistik, Kantor Camat, Kator Kepala Desa untuk memperoleh data- data sepeti suhu, curah hujan, topografi dan data yang lainnya, serta literatur maupun hasil penelitian lain yang relevan sebagai dasar analisis untuk menghasilakn suatu solusi. Hal ini juga dilakukan untuk mendukung data – data primer dalam rangka memudahkan penelitian.
9
berbunga ketika berumur 2 bulan setelah tanam. Kemudian dilanjutkan dengan pembuangan pada munculnya bunga. Barulah setelah tanaman berumur 4 bulan, bunga dibiarkan tumbuh jadi buah. Komplit, periode pembungaan dan pembuahan memakan waktu selama 2 tahun tanpa henti. Terlebih didukung dengan kulit buah yang didominasi warna merah, hijau kemerahan hingga kuning kemerahan. Bisa juga ditandai dengan sistem waktu, dimana buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah. Responden petani stroberi di Desa Dolat Rakyat sebanyak 75 KKdengan umur yang berbeda. Berikut disajikan Tabel 1.
c. Uji Laboratorium Untuk mendapatkan data tentang faktor fisika tanah (tekstur ) dan faktor kimia tanah (pH dan N, dan K) yang ada di lapangan dilakukan pengukuran di laboratorium Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yakni mentabulasikan data atau menganalisis data dan hasil uji laboratorium di analisis dan dicocokan dengan teori produksi tanaman stroberi yang dikumpulkan kemudian menguraikan data berdasarkan persentase dan tabel frekuensi sehingga lebih mudah untuk dapat dipahami dan disimpulkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Stroberi (strawberry) merupakan tanaman stolon. Artinya, anakan mulai Tabel 1. Komposisi Responden Menurut Usia No
Usia Responden (Tahun) 25-30 31-36 37-42 43-48 49-54 55-66
1 2 3 4 5 6 Jumlah
Rsponden (Jiwa) 9 12 22 16 14 2 75
Persentase (%) 12 16 29,3 21,3 18,67 2,67 100
– 20 0C dan suhu udara minimum antara 40 C – 50 C, demikian suhu yang berada di desa Dolat Rakyat telah sesuai dengan suhu yang dibutuhkan untuk penanaman tanaman stroberi. Informasi yang didapat dari BMG bahwa curah hujan yang paling rendah selama 4 tahun terakhir di Desa Dolat Rakyat adalah sepanjang tahun 2011 adalah bulan Juli. Berikut informasi tabel 2 menyajkan data curah hujan bulanan di daerah penelitian.
Dalam melakukan suatu kegitan pertanian harus mengetahui keadaan iklim yang meliputi suhu, curah hujan harus sesuai dengan syarat – syarat penanaman tanaman stroberi. Data yang di peroleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika ( BMG) bahwa iklim yang terdapat di daerah penelitian adalah iklim tropis. Suhu yang terdapat di daerah penelitian yaitu 18,40 C – 19,30 C. suhu yang ideal untuk penanaman tanaman stroberi adalah Suhu udara optimum 170 C
Tabel 2. Curah Hujan Bulanan Pos Pengamatan SMPK Tongkoh Kabupaten Karo Tahun 2009 2010 2011 2012
Jan 335 205 223 62
Feb 94 203 225 291
Mar 286 144 188 224
Apr 267 266 258 333
Mei 161 158 215 224
Jun 58 197 126 103
Jul 50 242 6 200
Agst 86 268 596 200
Sep 142 283 158 76
Okt 319 56 207 453
Nov 372 363 320 475
Des 305 224 232 327
Sumber : Data Sekunder BMG, 2013 10
Tanah (sifat fisika tanah yang terdiri dari tekstur dan sifat kimia tanah yang terdiri dari ph, unsur N-total dan unsur K). Keadaan sifat fisika tanah yang baik akan meningkatkan peredaran oksigen dan menjamin ketersediaan ogsigen di dalam tanah. Dengan demikian ,aktivitas mikroorganisme tanah dalam menguraikan bahan – bahan organik tanah menjadi zat yang dapat diserap oleh tanaman juga meningkat. Tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya
serap air, ketersediaan air di dalam tanah, besar aerasi, infiltrasi dan laju pergerakan air (perkolasi). Dengan demikian maka secara tidak langsung tekstur tanah juga dapat mempengaruhi perkembangan perakaran dan pertumbuhan tanaman serta efisien dalam pemupukan. Tekstur dapat ditentukan dengan metode, yaitu dengan metode pipet dan metode hydrometer. Berdasarkan uji Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, maka tekstur tanah di daerah penelitian sebagai berikut:
Tabel 3. Sifat fisika tanah No 1 2 3
Tekstur Pasir Debu Liat
Nilai (%) 62,30 31,67 6,03
Metode Hyrometer Hyrometer Hyrometer
Sumber ; uji laboratorium, BPTB Sumut,2013. Sifat kimia tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sifat kimia yang sangat berpengaruh tersebut adalah derajad keasaman tanah (pH)dan keadaan salinitas (kadar garam) dalam tanah. Dari hasil Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, maka pH (H2O) tanah di Desa Dolat Rakyat adalah 5,65. Tanaman stroberi dapat tumbuh optimal pada tanah dengan pH 5,4 – 6,8. Namun tanaman stroberi masih toleran pada derajat keasamaan hingga dengan pH 5-7. Nitrogen bila ditinjau dari segi keberadaannya merupakan yang paling banyak mendapat perhatian. Hal ini disebabkan jumlah nitrogen yang terdapat di dalam tanah sedikit sedangkan yang diangkat tanaman berupa panen setiap musim cukup banyak. Disamping itu, senyawa nitrogen anorganik sangat larut dan mudah hilang dalam air drainase atau alang ke atmosfer. Selanjutnya efek nitrogen terhadap pertumbuhan akan jelas dan cepat. Dengan demikian dari banyak segi jelas bahwa unsur nitrogen ini merupakan unsur yang berdaya besar yang tidak saja unsur yang harus diawetkan juga harus dikendalikan pemakaiannya. Dari hasil
Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara maka Ntotal di daerah penelitian adalah 0,45 %. Setiap tanaman stroberi membutuhkan N sebanyak 1,6 gram. unsur N di Desa Dolat Rakyat sudah cukup sesuai dengan yang di butuhkan oleh tanaman stroberi. Tanaman menyerap kalium dalam bentuk ion K+. Kalium di dalam tanah ada dalam berbagai bentuk, yang potensi penyerapannya untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ion-ion K+ di dalam air tanah dan ion-ion K+ yang di adsorpsi, dapat langsung diserap. Di samping itu tanah mengandung juga persediaan mineral tertentu dalm bentuk berbagai macam silikat, dimana kalium membebaskan diri sebagai akibat dari pengaruh iklim. Persediaan mineral dalam bentuk kalium ini terutama penting bagi tanah liat dari laut yang masih muda. Bertambah banyak persediaan ini di dalam tanah, maka akan lebih banyak pula kalium di bebaskan sebagai akibat dari pengaruh iklim yang diserap oleh tanaman. Dari hasil Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara maka Kalium di daerah penelian adalah sebesar 1,14me/100g. Setiap tanaman stroberi
11
membutuhkan kalium sebanyak 1,8 gram. Kalium yang ada di Desa Dolat Rakyat sudah cukup sesuai dengan yang di butuhkan oleh tanaman stroberi. Topografi merupakan kemiringan dan ketinggian tanah dari permukaan laut yang menentukan fisik wilayah. Topografi di Desa Dolat Rakyat adalah merupakan landai, berbukit, dan dataran tinggi yeng terletak pada ketinggian antara 1.192 – Tabel 4. Luas Lahan Stroberi yang Dimiliki Responden No Luas Lahan (Ha) 1 <0,1 2 0,1 – 0,2 3 0,3 – 0,4 4 0,5 > Jumlah
1.450 m di atas permukaan laut. Secara umum, untuk membudidayakan tanaman stroberi dengan optimal dilakukan di daerah dataran tinggi antara 1. 000-1.500 me4ter di atas permukaan laut. Topopgrafi di Desa Dolat Rakyat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan tnaman stroberi. Berikut ini dapat dilihat luas lahan penanaman Stroberi di Desa Dolat Rakyat pada tabel di bawah ini :
Jumlah (Jiwa) 14 19 37 5 75
Persentase (%) 18,7 25,3 49,3 6,7 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 5. Hasil Produksi Stroberi No 1 2 3 4
Luas Lahan (Ha) 0,1 0,1 -0,2 0,3-0,4 0,5 Jumlah
Jumlah responden (Jiwa) 14 19 37 5 75
Hasil Produksi (kg) 3.620 7.240 10.860 14.480 36.200
Sumber : Data Primer, 2013 Iklim yang sesuai dengan penanaman tanaman stroberi di lokasi penelitian yaitu iklim tropis dengan suhu 18,40 C – 19,30 C. suhu di daerah penelitian sesuai dengan hasil penelitian Mumpuni (2010) yang berjudul Faktor Produksi Tanaman Stroberi yaitu pada suhu yang sesuai untuk tanamn stroberi adalah pada suhu 170 – 200 C. curah hujan di daerah penelitian yaitu 248 mm/bulan atau 2968 mm/tahun tidak sesuai dengan haswil penelitian Mumpuni (2010) yang berjudul Faktor Produksi Tanaman Stroberi yaitu curah hujan 600-700 mm/tahun. Jika curah hujan yang tinggi ,maka lamanya penyinaran matahari dapat mennyesuaikan tingginya curah hujan . lama penyinaran matahari yang di butuhkan tanaman Stroberi adalah 8- 10 jam setiap harinya. Sehingga tanaman stroberi tidak busuk karena tingginya curah hujan di daerah penelitiaan. 12
Dari hasil penelitian bahwa faktor geografi fisik yaitu iklim yang terdiri dari suhu dan curah hujan. Suhu dan curah hujan merupakan faktor yang mempengaruhi tanaman Stroberi. Suhu yang ada di daerah penelitian sesuai dengan syarat tumbuh tanaman stroberi. Suhu merupakan faktor yang mempengaruhi meningkatnya produksi tanaman stroberi, sehingga suhu yang ada di daerah penelitian tidak menjadi masalah bagi petani yang menanam tanaman Stroberi di Desa Dolat Rakyat. Curah hujan di daerah penelitian tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman stroberi, sehingga curah hujan menimbulkan masalah bagi pertumbuhan tanaman Stroberi yang dapat menyebabkan menurunya produksi tanaman Stroberi di Desa Dolat Rakyat. Namun penyinaran matahari yang cukup mampu untuk menyesuaikan syarat tumbuh untuk tanaman Stroberi.
Tanah merupakan benda yang berwujud padat, cair, dan gas yang tersusun oleh bahan anorganik dan bahan organik yang terdapat dalam lahan. Tanah sangat perperan untuk usaha pertanian. Usaha tersebut bila tanah dipelihara dengan sebaik – baiknya dan bila terdapat keseimbangan antara pengambilan hasil dan pemeliharaan tanah. Faktor tanah yang mempengaruhi produksi dalam usaha tani mencakup faktor fisika tanah dan faktor kimia tanah. Faktor fisika tanah adalah tekstur tanah. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis melalui uji laboratorium, maka tekstur yang ada di daerah penelitiaan adalah tanah berpasir 62,30 %, debu 31,67 %, dan Liat 6,03 %. Tanah yang dibutuhkan tanaman stroberi adalah tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik. Jadi tekstur yang ada di daerah penelitian sudah cukup untuk penanaman tanaman stroberi karena sudah memenuhi syarat tumbuh tanaman stroberi, walaupun tekstur tanah yang berdebu tidak sesuai dengan tanaman Stroberi namun kadar tanah liat dan berpasir sudah bisa sesuai dengan produksi tanaman stroberi di Desa Dolat Rakyat. Sifat kimia tanah yaitu pH tanah, natrium, kalium merupakan faktor produksi tanaman Stroberi. pH yang sesuai untuk penanaman Stroberi di lokasi penelitian adalah 5,65 sesuai dengan syarat tumbuh tanaman Stroberi. pH tanah di daerah penelitioan sesuai dengan hasil penelitian mampuni (2010) yang berjudul Faktor Produksi Tanaman Stroberi yaitu budidaya stroberi di kebun adalah 5.4-7.0, sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6.5–7,0. Di Desa Dolat Rakyat petani stroberi ada yang menanam stroberi di kebun dan di pot, pH yang ada di daerah penelitian cocoknya untuk menanam stroberi di kebun, namun untuk penanaman stroberi di pot membutuhkan pupuk untuk menambah Ph tanahnya agar tanah yang di pot menjadi tempat yang ideal untuk tanaman stroberi. Natrium (N) yang dikandung oleh tanah yang ada di daerah penelitiana ada sebanyak 0,45 % dari unsur – unsur yang
ada di dalam tanah tempat media tanam stroberi. N-tot yang ad di daerah penelitian sudah sesuai dengan syarat tumbuh tanaman stroberi karena N yang ad di daerah penelitian tersebut sudah sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman stroberi tampa harus memberikan pupk kimia untuk menambahkan unsur N ke dalam tanah, namun apabila tanah kehilangan unsure N maka dalam penanaman yang baru diberikan pupuk kimia untuk memenuhi natrium yang diperlukan tanaman stroberi. Kalium (K) yang di kandung oleh tanah yang ada di daerah penelitian adalah, 14 Me/100gram dari unsure yang adadi dalam tanah tempat media tanam stroberi. K yang ada di Desa Dolat Rakyat sudah sesuai dengan syarat tumbuh tanaman stroberi, tanpa perlu memberikan pupuk kimia pada saat menanam stroberi bisa membuat produksi stroberi berjalan, namun jika ingin lebih bagus hasil produksi di media tanam, petani dapat menambahkan pupuk kimia untuk meningkatkan produksi tanaman Stroberi. Dari hasil penelitian bahwa faktor kimia tanah yang terdiri dari pH tanah, natrium (N), dan Kalium (K) sesuai dengan syarat tumbuh tanaman Stroberi sehingga faktor kimia tanag ini dapat mempengaruhi besar kecilnya Produksi tanaman Stroberi di daerah penelitian. Jika untuk penanaman sekali atau dua kali di daerah penelitian bisa di tanamai stroberi tanpa memberikan pupuk kimia ke dalam tanah karena sudah sesuai dengan media tanam stroberi, dan stroberi dapat berproduksi dengan baik. Namun untuk penanaman yang berikutnya sebaiknya jangan lagi ditanaman stroberi namun tanaman penganti yang lain dan diberikan pupuk kimia ke tanah agar mengembalikan unsur hara yang ada ditanah sehingga bisa kembali lagi ditanami tanaman Stroberi. Topografi di daerah penelitian yang sesuai dengan syarat tumbunhnya tanaman Stroberi adalah dataran tinggi, landai, berbukit yang memiliki ketinggian antara 1.192 – 1.450 m di atas permukaan laut. Topografi ini sama dengan hasil pnelitian mampuni (2010) yang berjudul tentang
13
Faktor Yang mempengaruhi Produksi Tanajman Stroberi yaitu tanaman Stroberi tumbuh pada daerah ketinggian 1.0001.500 meter dari permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, luas lahan yang tanaman Srtoberi di Desa Dolat Rakyat relatif sangat sedikit yang merupakan petani miskin. Dari data yang di peroleh dilapangan responden yang mempunyai Luas lahan pertanian Stroberi kurang dari 0,1 Ha sebanyak 14 responden (18,7%), 0,1 – 0,2 Ha sebanyak 19 responden (25,3%), 0,3 – 0,4 Ha sebanyak 37 responden (49,3%), dan petani yang memiliki luas lahan pertanian Stroberi diatas 0,5 Ha ada sebanyak 5 responden (6,7%). Sedangkan Tohir (1991), menyatakan pembagian kepemilikan lahan pertanian di Indonesia antara 0,10 – 0,50 Ha adalah petani miskin, o,5 – 1 Ha sebagai petani yang berkecukupan, dan >1 Ha sebagai petani yang mampu. Luas lahan pertanian Stroberi di Desa Dolat rakyat sempit merupakan petani miskin. Luas lahan di Desa Dolat Rakyat pada 75 responden seluas 18,8 Ha. Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi tanaman stroberi di Desa Dolat Rakyat, ada yang merupakan faktor yang mempengaruhi meningkat dan menurunya produksi tanaman stroberi. Dari hasil penelitian Faktor yang mempegaruhi menurunya produksi tanaman Stoberi adalah curah hujan dan luas lahan yang relatif sempit, sedangan faktor yang mempengaruhi meningkatnya produksi tanaman stroberi adalah Suhu, pH Tanah, Natrium, Kalium dan Topografi Dilihat dari hasil penelitian bahwa di Desa Dolat Rakyat produksi Tanama stroberi adalah 1hekter luas lahan menghasilkan 29.440 kg/tahun. Dengan luas lahan tanaman Stroberi yaitu 18, 8 hekter, maka jumlah produksi tanaman stroberi di Desa Dolat Rakyat adalah sebanyak 553.472 kg/tahun hasil produksi tanaman Stroberi di daerah penelitian Produktivitas petani stroberi di Desa Dolat Rakyat adalah 29.440 Kg/Ha masih lebih rendah dari produktivitas stroberi menurut literatur (57.142,85 Kg/Ha) artinya 14
produktivitas di daerah penelitian masih rendah dibandingkan dengan literatur. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, uji laboratorium dan surve data sekunder mengenai faktor yang mempengaruhi produksi tanaman Stroberi di Desa Dolat Rakyat bahwa : 1. Dengan keadaan iklim yang mempunyai suhu yaitu18,40 C – 19,30 C di Desa Dolat Rakyat sesuai dengan syarat penanaman tanaman Stroberi , curah hujan yaitu 248 mm/bulan atau 2968 mm/tahun di Desa Dolat Rakyat tidak sesuai dengan syarat untuk penenaman tanaman Stroberi dan merupakan faktor yang mempengaruhi produksi tanaman stroberi. 2. Tekstur tanah di Desa Dolat Rakyat adalah berpasir 62,30 %, debu 31,67 %, dan Liat 6,03 %. Tekstur tanah sesuai dengan syarat penanaman stroberi dan merupakan faktor yang menyebabkan meningkatnya produksi tanaman stroberi di Desa Dolat Rakyat. 3. pH tanah yang sesuai untuk penanaman Stroberi di Desa Dolat Rakyat adalah 5,65 sesuai dengan syarat tumbuh tanaman Stroberi. pH di daerah penelitian sesuai dengan syarat untuk penenaman stroberi dan merupaka faktor yang mempengaruhi produksi tanaman stroberi menjadi berkembang di Desa Dolat Rakyat. 4. Natrium (N) yang dikandung oleh tanah yang ada di daerah penelitiana ada sebanyak 0,45 % dari unsur – unsur yang ada di dalam tanah tempat media tanam stroberi. Natrium yang ada di daerah penelitian sesuai dengan syarat penanama stroberi dan merupakan faktor yang mempengaruhi produksi stroberi menjadi berkembang di Desa Dolat Rakyat. 5. Kalium (K) yang di kandung oleh tanah yang ada di daerah penelitian adalah ,14 Me/100gram dari unsur yang adadi dalam tanah tempat media tanam stroberi. Kalium yang ada di Desa Dolat Rakyat sudah sesuai dengan syarat
penanaman stroberi dan merupakan faktor yang mempengaruhi tanaman srtoberi menjadi berkembang. 6. Topografi di daerah penelitian yang sesuai dengan syarat tumbunhnya tanaman Stroberi adalah dataran tinggi, landai, berbukit yang memiliki ketinggian antara 1.192 – 1.450 m di atas permukaan laut. Topongafi di Desa Dolat Rakyat merupakan faktor yang mempengaruhi produksi tanaman strobri menjadi berkembang. 7. Luas lahan yang potensial yang di tanami Stroberi di Desa Dolat Rakyat sempit sehingga responden merupakan petani miskin. Luas lahan penanaman Stroberi di Desa Dolat Rakyat pada 75 responden seluas 18,8 Ha. Luas lahan yang sempit mengurangio kesempatan untuk menanam stroberi sehingga pemanfaatan lahan yang potensial tidak maksimal menyebabkan menurunya produksi Stroberi di Desa Dolat Rakyat. 8. Produktivitas petani stroberi di Desa Dolat Rakyat adalah 29.440 Kg/Ha masih lebih rendah dari produktivitas stroberi menurut literatur (57.142,85 Kg/Ha) artinya produktivitas di daerah penelitian masih rendah dibandingkan dengan literatur. Dengan luas lahan 18,8 Ha maka produksi di daerah penelitian adalah 553.472 kg/Ha. 9. Faktor geografi fisik (iklim yang terdiri dari suhu dan curah hucan, tanah yang terdiri tekstur tanah, ph tanah, natrium (N), kalium (K) dan topongafi), walaupun ada beberapa faktor produksi tanaman stroberi yang menyebabkan menigkatnya produktivitas tanaman stroberi di Desa Dolat Rakyat, namun tetap Produktivitas petani Stroberi di Daerah penelitian masih rendah jika dibandfingkan dengan literature. Dari temuan penelitian maka penulis menyarankan : 1. Petani stroberi bisa memperhatikan faktor – faktor yang mendukung untuk meningkatkan produksi stroberi baik fisik dan non-fisik.
2. Petani harus bisa lebih meningkatkan tanaman stroberi sesuai dengan faktor pendukung produksi tanaman stroberi. sebaiknya untuk menyesuikan curah hujan di Desa Dolat Rakyat, petani membuat rumah kaca atau plastik sebagai atap untuk penanaman stroberi agar petani bisa mengontrol air dan penyinaran matahari yang dibutuhkan tanaman stroberi pada kelompok tani yang ada menjadi salah satu acuan motivasi bagi petani lain untuk meningkatkan produksi tanaman stroberi di Desa Dolat Rakyat. 3. Perlu adanya kerjasama yang baik antara petani dan pihak pemerintah melalui PPL (petugas penyuluh Lapangan) di Desa Dolat Rakyat dalam member informasi kepada petani. DAFTAR PUSTAKA Alma. 2007. Analisis Usahatani Stroberi (studi kasus : Desa Tongkoh Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo). Skripsi (tidak diterbitkan). Medan : Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Anonimus, 2012. Konservasi tanah,(online, diakses 2 februari 2013). Anonimus, 2012. Upah minimun regional dan upah minimun propinsi, (online), (http;//dangstars.blogspot.com/2012/0
1/daftar-urm-ump-2012-untukseluruh.html,diaskses 20 April 2013).
Anonimus. 2013 tanaman stroberi, (online) ,(http://balitbu.litbang.deptan.go.id/in d/index.php/publikasi-mainmenu47/prosiding/94-prosiding/210potensi-hasil-buah-stroberi-fragaria dengan-perlakuan-media-tanam, diakses 10 Mei 2013 Badan pusat stasistik kabupaten karo 2013. Kecamatan dolat rakyat dalam angka tahun 2012 Badan pusat statistik sumatera utara. 2013. Kabupaten karo dalam angka tahun 2012 Husudo, Siswanoyudo. 2004. Pertanian mandiri. Jakarta. Penebar swalaya Iqbal, Muhamad. 2012 Pengaruh pemberian pupuk bokashi terhadap pertumbuhan produksi tanaman stroberi, (online),
15
http:// unimed- undergraduate-22759BAB % 201. Pdf-adobe reader, diaskses
27 April 2013) Mubyarto. 2001. Pengantar ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES Purnamawati, Mumpuri A. 2013. Ketahanan Tanaman Stroberi Fragaria, (online), (http://bio.unsoed.ac.id/801ketahanan-tanaman-stroberi-fragariavesca-l-terhadap-penyakit-busuk-akarrhizoctonia-solani, diakses 15 Mei 2013). Rainjes, 1992. Pertanian Masa depan. Yogyakarta : kanisius Rayes, Luthfi, 2006. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan , Malang: Andi Rohmayati, Maya. 2013. Budidaya Stroberi di Lahan Sempit, Jawa Barat : Infra Pustaka Siregar , Firman P. A. 1996. Gema penyuluhan pertanian, yogyakarta : Aneka ilmu
16
Soekartawi. 1993. Prinsip dasar managemen dan pemasaran hasil – hasil pertanian. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Supardi, Endang . 2013. Faktor Produksi Tanaman Stroberi di Desa Langensari, (Online), (http://jurnal.upi.edu/manajerial/view/ 1498/efisiensi--faktor--produksitanaman--strawberry-di-desalangensari-lembang.html, diakses 10 Mei 2013). Tim karya tani mandiri 2010. Pedoman Bertanam Stoberi. Bandung : CV Nuansa Aulia Vidiana, hendy .2013. Keanekaragaman Kapang Penyebab Penyakit Tanaman Stroberi (online), (http://journal.stude nt.uny.ac.id/jurnal/artikel/1516/62/247 , diakses 15 Mei 2013). William. J . staton. Prinsip pemasaran. jakarta : Erlangga