FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM YANG TELAH GO PUBLIC PERIODE TAHUN 2011-2013 Fitria Wulandari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang
ABSTRACT Bank is financial institution that function as an intermediary by receiving deposits from the public and than channeled back in the form of credit. Credit is very important in the economy especially since some of the financing of investment finance by bank loans. The purpose of this tudy is to investigate the effect Thirt-party funds (DPK), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Return On Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Certificate Bank Indonesia (SBI) to the total outstanding loans. This study used a sample of commercial banks listed on the IDX in the year 2011 to 2013 as many as 49 banking companies that have met the criteria specified. The method of analysysis used in this study is that by using multiple linear regression analysis method with the program SPSS version 20 classic assumption test. Based on test results showed that the F States DPK, LDR, NPL, ROA, CAR and SBI with the same effect on the amount of outstanding loans. Whereas by t test stating only variable LDR affecting the amount of outstanding loans. Keywords: DPK, LDR, NPL, ROA, CAR, SBI, and Loan. LATAR BELAKANG Bank merupakan suatu badan
intermediasi, bank memiliki fungsi lain
usaha yang memilki kegiatan utama
yaitu bank sebagai agent of trust, agent
yaitu
dari
of development, dan agent of service.
masyarakat maupun dari pihak lain,
Salah satu faktor yang menentukan
yang
pertumbuhan
menerima
kemudian
simpanan
mengalokasikannya
suatu
bank
yaitu
kembali untuk memperoleh keuntungan
penyaluran kredit. Sesuai dengan fungsi
serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu
bank yang telah dijelaskan diatas bahwa
lintas
(Latumaerissa,
bank sebagai agent of trust yang
2013:135). Selain bank sebagai lembaga
menyatakan bahwa kedudukan bank
pembayaran
1
sebagai kreditur, yang artinya bank
cukup besar yakni Rp 172 miliar.
sebagai pemberi kredit jangka pendek
Ketika melakukan perjanjian kredit
dalam penyaluran dana atau penyaluran
tersebut PT SBA mengagunkan 15
kredit. Penyaluran kredit yaitu sejumlah
kapalnya,
dana yang dipinjamkan kepada calon
ternyata kapal itu sudah dijual. Hal
penerima kredit yang nantinya akan
serupa juga terjadi pada Bank Mutiara,
dibayar oleh penerima kredit sesuai
kredit
dengan kesepakatan antara pemberi dan
mencapai Rp 1,02 triliun. Bank tersebut
penerima kredit diawal perjanjian.
memilki lima debitur yang tiba-tiba
namun
macet
setelah
pada
diselidiki
bank
tersebut
Kelebihan dari adanya penyaluran
menghentikan cicilan pembayarannya
kredit yaitu bank akan memperoleh
pada Mei 2013 dan jaminan yang
sumber
berupa
diberikan sebelumnya tidak memadai.
pendapatan bunga. Namun di pihak lain,
Akibat dari kemacetan kredit terebut,
bank juga khawatir atas resiko yang
maka bank harus mengalami kerugian
akan dialaminya setelah menyalurkan
dan kesulitan dana, disisi lain bank juga
kredit kepada nasabah yaitu resiko yang
harus
timbul karena debitur tidak dapat
ditinggalkan oleh debitur karena telah
mengembalikan dana yang dipinjam dan
menghentikan cicilan pembayarannya
bunga yang harus dibayar kepada bank,
tersebut.
penghasilan
yang
bank juga akan mengalami kesulitan
menanggung
Penyaluran
hutang
kredit
yang
sendiri
dana ketika deposan bersama-sama
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
melakukan
baik faktor internal maupun faktor
penarikan
dana
yang
berjumlah besar.
eksternal.
Seperti yang telah dialami oleh
Dari
sisi
internal
bank
terutama dipengaruhi oleh kemampuan
Bank Mandiri beberapa tahun yang lalu
bank
yaitu PT SBA milik Eddy Tambhrin
masyarakat yang biasa disebut Dana
diketahui telah mengajukan tiga kali
Pihak Ketiga (DPK), Loan To Deposit
kredit
Ratio (LDR), Non Perfoming Loan
ke
Pahlawan
Bank sejak
Mandiri tahun
cabang
2010
dalam
Return
menghimpun
On
dana
lalu.
(NPL),
Terakhir kredit yang macet diajukan
Capital
pada tahun 2012 dengan nominal yang
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan
Adequacy
Assets
(ROA),
Ratio
(CAR),
2
penetapan tingkat suku bunga. Dan dari
NPL mencerminkan risiko kredit,
sisi ekternal bank dipengaruhi oleh
semakin tinggi tingkat NPL maka
kondisi ekonomi, peraturan pemerintah,
semakin besar pula risiko kredit yang
dan lain sebagainya.
ditanggung
Dana Pihak Ketiga (DPK) yaitu dana-dana
yang
dihimpun
dari
oleh
pihak
bank
(Murdiyanto, 2012:64). Dampak dari tingginya
NPL
perbankan
harus
masyarakat maupun dari pihak lain.
menyediakan cadangan yang jauh lebih
Dana yang dihimpun tersebut ternyata
besar, sehingga pada akhirnya modal
merupakan sumber dana terbesar yang
bank ikut terkikis. Perlu diketahui
paling diandalkan oleh bank (bisa
bahwa
mencapai 80% hingga 90% dari seluruh
mempengaruhi
dana
bank)
kredit. Sehingga besarnya NPL menjadi
yang
dikelola
oleh
besaran
modal
sangat
besarnya
ekspansi
(Hadinoto,
2008:55).
Dengan
salah satu penyebab sulitnya perbankan
meningkatnya
DPK
berhasil
dalam menyalurkan kredit.
yang
dihimpun, maka akan semakin banyak kredit yang disalurkan. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Return
on
Asset
merupakan
variabel
mempengaruhi
secara
signifikan
penyaluran
melihat seberapa besar tingkat likuiditas
Indonesia. Hal tersebut merefleksikan
dalam
menentukan
bahwa tingkat perolehan profit atau
untuk
membayar
umum
di
pendek.
keuntungan yang diperoleh oleh bank
Semakin tinggi angka ini semakin tidak
umum mampu memberikan motivasi
likuid bank tersebut, karena sebagian
tersendiri bagi pihak bank umum untuk
besar dana tertanam pada pinjaman. Jika
meningkatkan keuntungan atau profit
ada penarikan dana oleh deposan, bank
dengan cara melakukan spesialisasi
bisa mengalami kesulitan. Di lain pihak,
sektor
semakin tinggi angka ini, semakin besar
menghasilkan
profitabilitas bank tersebut, karena bank
dengan tingkat risiko terendah (Satria
tersebut mampu melempar dana lebih
dan Subegti, 2007:420).
efektif.
jangka
bank
yang
merupakan rasio yang digunakan untuk
kemampuannya
kredit
(ROA)
pembiayaan
yang
keuntungan
mampu maksimal
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kinerja bank untuk 3
mengukur
kecukupan
modal
yang
1. Apakah Dana Pihak Ketiga (DPK)
dimiliki bank untuk menunjang aktiva
berpengaruh
yang mengandung atau menghasilkan
kredit?
risiko. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia,
bank
yang
dinyatakan
termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki
CAR
paling
sedikit
8%
(LDR)
berpengaruh
3. Apakah Non Performing Loan (NPL)
Dengan
kredit?
CAR,
sebagian perbankan tidak bisa lagi
berpengaruh
Sebaliknya dengan modal yang besar
kredit?
kredit
kepada
berjumlah
terhadap
terhadap
yang
(CAR)
banyak.
CAR
penyaluran kredit?
berpengaruh positif dan tidak signifikan
berpengaruh
(SBI)
Meiranto (2012:10).
penyaluran kredit?
menawarkan
return
yang
cukup
terhadap
6. Apakah Sertifikat Bank Indonesia
terhadap penyaluran kredit Yuwono dan
SBI merupakan instrumen yang
penyaluran
5. Apakah Capital Adequacy Ratio
masyarakat
lebih
penyaluran
4. Apakah Return On Assets (ROA)
menjalankan kegiatan operasionalnya.
maka suatu bank dapat menyalurrkan
terhadap
penyaluran kredit?
berpengaruh
kecilnya
penyaluran
2. Apakah Loan To Deposit Ratio
(Budisantoso dan Triandaru, 2006:81). semakin
terhadap
berpengaruh
terhadap
Tujuan Penelitian Berdasarkan
rumusan
masalah
kompetitif serta bebas risiko (risk free)
yang telah diuraikan sebelumnya, maka
gagal bayar suku bunga SBI yang
penelitian ini memiliki tujuan sebagai
terlalu tinggi. Suku bunga SBI yang
berikut:
terlalu
1. Untuk
tinggi
membuat
perbankan
mengetahui
Dana
Pihak
bertahan untuk menempatkan dananya
Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap
di SBI daripada menyalurkan kredit ke
penyaluran kredit?
masyarakat (Murdiyanto, 2012:63).
2. Untuk mengetahui Loan To Deposit
Rumusan Masalah
Ratio (LDR) berpengaruh terhadap
Berdasarkan latar belakang yang telah
penyaluran kredit?
diuraikan
diatas,
maka
rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu: 4
3. Untuk mengetahui Non Performing
“pendapatan” berupa bunga ke atas
Loan (NPL) berpengaruh terhadap
tabungan
penyaluran kredit?
(Latumaerissa, 2013: 39).
4. Untuk mengetahui Return On Assets (ROA)
berpengaruh
yang
mereka
buat
Kredit
terhadap
Kata kredit berasal dari kata Italia “Credere” yang berarti kepercayaan,
penyaluran kredit? 5. Untuk mengetahui Capital Adequacy
yaitu kepercayaan dari kreditor bahwa
Ratio (CAR) berpengaruh terhadap
debitornya akan akan mengembalikan
penyaluran kredit?
pinjaman
6.
Untuk
mengetahui
Bank
Indonesia
(SBI)
beserta
bunganya
sesuai
Sertifikat
dengan perjanjian kedua belah pihak.
berpengaruh
Prinsip dari penyaluran kredit adalah
terhadap penyaluran kredit?
prinsip kepercayaan dan prinsip kehati-
TINJAUAN PUSTAKA
hatian.
Signalling Theory (Teori Sinyal)
tersebut
Teori dasar dalam penelitian ini yaitu signaling theory (teori sinyal). Nuswandari menjelaskan
(2009:85)
teori
mengapa
yaitu
komersial,
dari
kepercayaan
kepercayaan
finansial
dan
moral, agunan
(Hasibuan, 2008:87).
sinyal
perusahaan
Indikator
Dalam dibutuhkan
pemberian
kredit
perhitungan-perhitungan
mempunyai
dorongan
untuk
yang mendalam yang meliputi berbagai
memberikan
informasi
laporan
prinsip, asas, atau persyaratan tertentu
keuangan kepada pihak eksternal.
meskipun
dalam
kenyataannya
hal
Lembaga Keuangan
tersebut tidak dapat dengan mudah
Yang dimaksud dengan lembaga
ditetapkan oleh bank. Dalam penyaluran
keuangan atau instansi keuangan adalah
kredit, bank umum wajib mempunyai
semua
kegiatan
keyakinan berdasarkan analisis yang
utamanya meminjamkan uang yang
mendalam atas itikad dan kemampuan
disimpankan kepada mereka. Lembaga-
serta
kesanggupan
lembaga ini mendorong masyarakat
untuk
melunasi
untuk
kepada
mengembalikan pembiayaan dimaksud
mereka, dan sebagai “balas jasanya”
sesuai dengan perjanjian. Dan dengan
para
adanya prinsip kehati-hatian dalam
perusahaan
membuat
penabung
yang
tabungan
akan
diberi
nasabah utangnya
debitor atau
5
pengelolaan bank serta adanya risiko
Loan Deposit Ratio (LDR) tersebut
yang selalu melekat dalam penyaluran
dapat
kredit,
atau
kemampuan bank dalam membayar
pembiayaan disalurkan bank selalu
kembali penarikan dana yang dilakukan
ingin
deposan dengan mengandalkan kredit
maka
sebelum
mengaetahui
tentang
segala
kemampuan
nasabah
kredit
dan
sesuatu kemauan
debitornya
mengembalikan
dana
untuk yang
Terdapat
diberikan
seberapa
sebagai
jauh
sumber
likuiditasnya. LDR Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSND), dan
konsep
tentang
Bank Umum Swasta Nasional Non
azas
dalam
Devisa (BUSNND) pada periode 2006-
pemberian kredit bank secara sehat,
2010 (posisi Desember) berkisar pada
antara lain sebagai berikut (Hasibuan,
angka
2008:91) :
74,72%, dan 78,26%-82,48%, masih
1. Prinsip-Prinsip 5C
berada di bawah harapan BI. LDR Bank
2. Prinsip-Prinsip 7P
Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank
3. Prinsip-Prinsip 3R
Asing pada periode 2006-2008 (posisi
prinsip-prinsip
tiga
yang
telah
diberikan oleh bank.
menilai
atau
Dana pihak ketiga yaitu sumber
51,04%-70,27%,
Desember)
berkisar
pada
60,03%-
angka
dana masyarakat yang dihimpun bank
44,93%-71,88% dan 54,89%-79,56%,
yang terdiri dari giro, tabungan dan
masih berada di bawah harapan BI,
deposito. Dana pihak ketiga merupakan
sementara untuk tahun 2009 LDR BPD
input
kredit.
sudah sesuai dengan harapan (96,39%),
Semakin banyak dana pihak ketiga yang
demikian pula dengan Bank Asing
dihimpun, semakin mudah bank dalam
untuk tahun 2009 dan 2010 (88,31%
menyalurkan kredit kepada pihak yang
dan 85,05%). LDR Bank Campuran
membutuhkan.
pada
DPK t -DPK t-1
Desember)
dalam
DPK t-1
menyalurkan
x100% (Pratama, 2010:10)
periode
2008-2010
berkisar
pada
(posisi angka
85,45%-106,53% sudah sesuai dengan
LDR yaitu rasio antara seluruh
harapan BI, sementara untuk tahun 2006
jumlah kredit yang diberikan oleh bank
dan 2007 belum sesuai dengan harapan
dengan dana yang diperoleh oleh bank.
(76,82%
dan
113,665%)
(Saryadi, 6
2013:16)
CAR
Jumlah kredit yang diberikan Total DPK
Kredit
x100% (Budisantoso, 2011:64
bermasalah
disebabkan
yaitu
kebutuhan
modal
minimum bank dihitung berdasarkan aktiva
tertimbang
risiko
tinggi
CAR
oleh kegagalan pihak debitur memenuhi
(ATMR).
kewajibannya
membayar
mengindikasikan bahwa bank tersebut
angsuran pokok kredit beserta bunga
sehat pemodalannya. Pemenuhan CAR
yang telah disepakati kedua pihak
minimum 8% mengindikasikan bank
didalam perjanjian kredit (Yuwono dan
mematuhi regulasi permodalan. Pada
Meiranto, 2012:5). Kolektibilitas kredit
surat
menurut
26/5/BPPP
untuk
SK
DIR.
BI
No.
Semakin
menurut
edaran
Bank
tanggal
Indonesia 29
Mei
No. 1993
lancar
besarnya CAR yang harus dicapai oleh
(pass), dalam perhatian khusus (special
suatu bank minimal sebesar 8% sejak
mention), kurang lancar (substandard),
akhir tahun 1995, sejak tahun 1997
diragukan
CAR yang wajib dicapai yaitu minimal
30/267/kep/DIR/1998
adalah
(doubtful),
dan
macet
sebesar 9%. Peraturan Bank Indonesia
(loss). Kredit Bermasalah Kredit yang diberikan
x100% (Yuda dan Meiranto, 2010:101)
No. 3/21/PBI 2001 besarnya CAR
ROA merupakan faktor internal
minimal 8%, sedangkan dalam aturan
dalam penyaluran kredit yang dapat
Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
digunakan
untuk menjadi bank-bank umum harus
untuk
mengukur
profitabilitas dalam perbankan. Jika
memiliki
suatu bank memperoleh laba yang besar
(Murdiyanto,
maka masyarakat akan memberikan
Total ATMR
kepercayaan yang menguntungkan bagi
Modal
CAR
minimal
12%
2012:66).
𝑋100% (𝑌𝑢𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑀𝑒𝑖𝑟𝑎𝑛𝑡𝑜, 2010: 101)
Menurut PBI No. 4/10/PBI/2002
akan
tentang Sertifikat Bank Indonesia, SBI
menanamkan dananya atau modalnya
adalah surat berharga dalam mata uang
pada bank tersebut sehingga bank
Rupiah yang diterbitkan oleh Bank
mendapatkan
Indonesia sebagai pengakuan utang
bank
yaitu
masyarakat
kesempatan
untuk
meminjamkan dengan lebih luas (Yuda
berjangka
dan
diterbitkan oleh BI sebagai salah satu
Laba setelah pajak Total Asset
Meiranto,
2010:98).
x100% (Yuda dan Meiranto, 2010:101)
waktu
pendek.
SBI
piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan transaksi di pasar uang yang dilakukan 7
oleh BI dengan bank dan pihak lain
Hipotesis Penelitian
dalam rangka pengendalian moneter.
Berdasarkan hal tersebut diatas,
Tingkat suku bunga ini ditentukan oleh
maka
mekanisme pasar berdasarkan sistem
dihipotesiskan sebagai berikut:
lelang. SBI merupakan instrumen yang
H1:
menawarkan
penyaluran kredit perbankan.
return
yang
cukup
dalam
DPK
berpengaruh
kompetitif serta bebas risiko (risk free)
H2:
gagal bayar.
penyaluran kredit perbankan.
Fakta
mengungkapkan
bahwa
H3:
LDR
penelitian
NPL
menganggap SBI sebagai salah satu
H4:
instrumen investasi yang menarik .
penyaluran kredit perbankan.
Suku bunga SBI yang terlalu tinggi
H5:
membuat
penyaluran kredit perbankan.
perbankan
menempatkan
betah
dananya
di
SBI
H6:
CAR
SBI
METODE PENELITIAN
Kerangka Konseptual
Variabel
Penelitian
terhadap
dan
Definisi
Operasional
terdahulu yang sudah dikemukakan dapat
terhadap
berpengaruh
2008 dalam Pratama, 2010:8).
maka
terhadap
berpengaruh
penyaluran kredit perbankan.
diatas,
terhadap
berpengaruh
ketimbang menyalurkan kredit (Ferdian,
Berdasarkan teori dan penelitian
terhadap
berpengaruh
penyaluran kredit perbankan. ROA
terhadap
berpengaruh
saat ini banyak institusi keuangan sudah
ini
Didalam penelitian ini variabel
dirumuskan
independennya yaitu Dana Pihak Ketiga
kerangka konseptual atau pemikiran
(DPK) merupakan X1, Loan to Deposit
penelitian sebagai berikut:
Ratio
(LDR)
sebagai
X2,
Non
Perfoming Loan (NPL) sebagai X3,
DPK(x1)
Return On Assets (ROA) sebagai X4, LDR(x2) NPL (x3)
Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai Penyaluran
X5, dan Suku Bunga Indonesia (SBI) kredit (Y)
ROA (x4)
sebagai X6. Variabel dependennya yaitu
CAR (x5)
penyaluran kredit sebagai Y.
SBI (x6)
Definisi
Operasionl
yaitu
penentuan construct sehingga menjadi 8
variabel yang dapat diukur. Hal ini menjelaskan digunakan
cara
tertentu
oleh
yang
Jenis data yang digunakan dalam
dalam
penelitian ini yaitu data sekunder atau
construct,
data kuantitatif dengan sumber data dari
peneliti
mengooperasionalkan
Jenis dan sumber data
sehingga memungkinkan bagi peneliti
laporan
yang lain untuk melakukan replikasi
dipublikasikan tahunan yang diterbitkan
pengukuran dengan cara yang sama atau
oleh Bursa Efek Indonesia dari tahun
mengembangkan
2011-2013.
cara
pengukuran
keuangan
yang
Sumber
data
telah
tersebut
construct yang lebih baik (Indriantoro
melalui penelurusan dari media internet
dan Supomo, 2014:69).
dengan
Penentuan Populasi dan Sampel
Exchange
Populasi dari penelitian ini yaitu Bank Umum yang terdaftar di Bursa
website
Indonesia
Stock
(www.idx.co.id),
dan
(www.bi.go.id) . Metode Analisis
Efek Indonesia periode 2011-2013.
Metode analisis
Pengambilan sampel dalam penelitian
menguraikan
ini
purposive
penyimpangan asumsi klasik, regresi
sampling. Teknik purposive sampling
linear berganda dengan alat bantu
dilakukan dengan memilih sampel yang
software SPSS. Model regresi berganda
dengan tujuan tertentu secara subyektif
dengan persamaan sebagai berikut:
peneliti sesuai kriteria-kriteria yang
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+
menggunakan
teknik
ditetapkan dan harus dipenuhi oleh
hasil
data tersebut
perhitungan
uji
b6X6 e
sampel. Kriteria dalam pengambilan sampel
secara
purposive
sampling
dalam penelitian ini yaitu: 1. Bank yang Go Public periode tahun 2011-2013. 2. Perusahaan tersebut tidak melakukan merger dan akuisisi pada tahun 2011-2013. 3. Perusahaan perbankan memilki laba
Keterangan: a
: Konstta
b1, b2,..b6
:Koefisien
regresi
menunjukkan
yang angka
peningkatan
maupun
penurunan
variabel
dependen yang didasarkan variabel independen.
yang positif pada tahun 2011-2013. 9
Y
:
Jumlah
kredit
yang
Statistik Deskriptif
disalurkan
Tabel 1.
X1
: Dana Pihak Ketiga (t-1)
X2
: Loan to Deposit Ratio
X3
: Non Perfoming Loan
X4
: Return On Assets
X5
: Capital Adequacy Ratio
X6
: Sertifikat Bank Indonesia
e
: Eror
HASIL
PENELITIAN
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Dari table 1. menunjukkan bahwa variabel DPK dan CAR nilai mean lebih
DAN
kecil dari std. deviation yang berarti
PEMBAHASAN
bahwa standar probabilitasnya kecil dan
Deskripsi Obyek Penelitian
data tersebut dapat dikatakan terjadi
Obyek penelitian yang digunakan
penyimpangan.
Sedangkan
dalam penelitian ini adalah bank umum
LDR,
ROA,
yang telah go public yang dari tahun
menunjukkan bahwa nilai mean lebih
2011
2013.
besar dari std. deviation yang berarti
penelitian
bahwa standar probabilitasnya besar dan
dilakukan dengan menggunakan metode
data tersebut dapat dikatakan sudah baik
purposive sampling yaitu populasi yang
atau tidak terjadi penyimpangan.
dijadikan sampel penelitian adalah yang
Uji Kualitas Data
memenuhi
Uji Normalitas
sampai
Pengambilan
dengan
tahun
sampel
kriteria
sampel
tertentu
NPL
variabel
dan
CAR
sesuai yang dikehendaki oleh peneliti.
Tabel 2.
Sampel yang diperoleh sebanyak 49
Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-
perusahaan selama periode 2011-2013.
Smirnov Test
Teknis Analisis Data Teknik
analisis
data
yang
digunakan peneliti adalah analisi regresi linier berganda yang mencakup statistik deskriptif,
uji
asumsi
klasik,
uji
hipotesis dan uji koefisien regresi.
10
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa
Uji Heteroskedastisitas
hasil uji normalitas menyatakan nilai olmogorov-Smirnov
sebesar
Gambar 1.
0,664
dengan signifikansi 0,770 > 0,05. Berdasarkan
hasil
tersebut
dapat
dinyatakan data yang digunakan dalam penelitian ini telah berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan untuk diteliti lebih
terlihat
lanjut.
bahwa
Table 3.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
(Constant) .864 .852 .871 .894 .878 .894
menyebar
model
ini
bebas
heteroskedastisitas.
Hasil Uji Koefisien
DPK LDR NPL ROA CAR SBI
titik-titik
titik nol, sehingga dapat disimpulkan
Uji Multikolinearitas
Model
bahwa
diantara atas bawah dan kanan kiri dari
Uji Asumsi Klasik
1
Dari grafik scatter plot diatas
1.157 1.173 1.148 1.118 1.139 1.119
Dari Tabel 3. dapat dilihat bahwa nilai tolerance variabel DPK (X1), LDR (X2), NPL (X3), ROA (X4), CAR (X5), dan SBI ≥ 0,1 dan nilai VIF DPK (X1), LDR (X2), NPL (X3), ROA (X4), CAR (X5), dan SBI (X6) ≤ 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala
Uji Autokolerasi Tabel 4. Hasil Uji Model Summary
Dari Tabel 4. dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,623 dan terletak di diantara 4-du dan 4-dl yaitu diantara
2,178-2,709.
Sehingga
keputusannya no decision aatau raguragu. Untuk itu perlu dideteksi dengan pengujian lainnya yaitu seperti uji run test dengan hasil sebagai berikut:
multikolinearitas pada semua variabel independen dalam model regresi.
11
Nilai Konstanta senilai 26,825
Tabel 5.
menunjukan bahwa asumsi prediktor variabel independen adalah konstan atau tetap
maka
jumlah
kredit
yang
disalurkan adalah sebesar 26,825. Nilai koefisien prediktor DPK (X1) bernilai negatif
sebesar
-0,003
menyatakan
Hasil output SPSS menunjukkan
bahwa adanya hubungan negatif antara
bahwa nilai test adalah -0,13444 dengan
DPK terhadap penyaluran kredit. Nilai
probabilitas 0,148 signifikan pada 0,05
koefisien prediktor LDR (X2) bernilai
yang berarti hipotesis nol diterima,
0,040
sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan positif antara LDR terhadap
residual random atau tidak terjadi
penyaluran kredit.
autokorelasi antar nilai residual.
prediktor NPL (X3) sebesar 0,023
Regresi Linier Berganda
menyatakan bahwa adanya hubungan
menyatakan
bahwa
adanya
Nilai koefisien
positif antara NPL terhadap penyaluran Tabel 6
kredit. Nilai koefisien prediktor ROA
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
(X4) sebesar 0,106 menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara NPL terhadap
penyaluran
kredit.
Nilai
koefisien prediktor CAR (X5) sebesar 0,004
menyatakan
bahwa
adanya
hubungan positif antara NPL terhadap penyaluran
kredit.
Nilai
koefisien
prediktor SBI (X6) bernilai negatif sebesar Berdasarkan
tabel
diatas,
diperoleh hasil persamaan model regresi
-0,108
menyatakan
bahwa
adanya hubungan negatif antara NPL terhadap penyaluran kredit.
linier berganda sebegai berikut : Kredit = 26,825 – 0,003 DPK+ 0,040 LDR + 0,023 NPL+0,106 ROA + 0,004 CAR -0,108 SBI 12
Berdasarkan Tabel 8. dapat dilihat
Uji Model Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik
bahwa nilai t hitung DPK (X1) sebesar 0,471 dengan signifikansi 0,640 > 0,05.
F)
Dengan demikian H1 ditolak, yang
Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji
artinya bahwa DPK secara parsial tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit.
Statistik F)
Penelitian
ini
konsisten
dengan
penelitian sebelumnya yaitu Satria dan Subegti (2010:420) bahwa DPK tidak memberikan pengaruh yang signifikan Berdasarkan Tabel 7. dapat dilihat
terhadap penyaluran kredit. Nilai t
bahwa nilai F hitung sebesar 3,301
hitung LDR (X2) sebesar 3,831 dengan
dengan signifikansi 0,009 < 0,05.
signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan H2
Dengan demikian, dapat disimpulkan
diterima, yang artinya bahwa LDR
bahwa variabel DPK (X1), LDR (X2),
secara parsial berpengaruh signifikan
NPL (X3), ROA (X4), CAR (X5), dan
terhadap penyaluran kredit. Penelitian
SBI (X6) berpengaruh secara simultan
ini mendukung hasil penelitian yang
terhadap penyaluran kredit (Y).
dilakukan
Uji Signifikansi Parameter Individual
Yuwono dan Meiranto (2012:10) bahwa
(Uji t)
LDR berpengaruh positif dan signifikan
oleh
Saryadi
(2013:25),
Tabel 8.
terhadap penyaluran kredit perbankan.
Hasil Uji t (Parsial)
Nilai t hitung NPL (X3) sebesar 0,257 dengan signifikansi 0,798 > 0,05.
Mode l 1 (Constant DPK LDR NPL ROA CAR SBI
t 8.631 -.471 3.831 .257 .540 .659 -.231
Sig. .000 .640 .000 .798 .592 .514 .818
Dengan demikian H3 ditolak, yang artinya bahwa NPL secara parsial tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Penelitian
ini
mendukung
hasil
penelitian yang dilakukan oleh Satria dan Subegti (2010:420), bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran
kredit.
Yuwono
dan 13
Meiranto (2012:11), Yuda dan Meiranto
tidak berpengaruh signifikan terhadap
(2010:108)
penyaluran kredit.
NPL
mengungkapkan
berpengaruh
bahwa
negatif
tidak
Koefisien Determinasi
signifikan. Nilai t hitung ROA (X4)
Tabel 9.
sebesar 0,540 dengan signifikansi 0,592
Hasil Uji Koefisien Determinasi
> 0,05. Dengan demikian H4 ditolak, yang artinya bahwa ROA secara parsial tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Penelitian ini mendukung hasil
Berdasarkan Tabel 9. dapat dilihat
dari penelitian Yuwono dan Meiranto
bahwa nilai Adjusted R Square sebesar
(2012:11),
0,223
(2010:107),
Yuda
dan
Meiranto
atau 22,3% yang artinya bahwa
bahwa ROA memiliki
variabel independen DPK (X1), LDR
pengaruh positif dan tidak signifikan.
(X2), NPL (X3), ROA (X4), CAR (X5),
Nilai t hitung CAR (X5) sebesar 0,659
dan SBI (X6). Sedangkan sisanya
dengan signifikansi 0,514 > 0,05.
sebesar
Dengan demikian H5 ditolak, yang
variabel lain yang tidak di masukakan
artinya bahwa CAR secara persial tidak
ke dalam penelitian ini.
berpengaruh terhadap penyaluran kredit.
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini juga sama yang
1. Tidak terdapat pengaruh signifikan
dilakukakan oleh Yuwono dan Meiranto
pada variabel DPK, NPL, ROA,
(2012:10), Saryadi (2013:26) bahwa
CAR dan SBI terhadap penyaluran
CAR
kredit perbankan periode tahun
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap penyaluran kredit. Nilai t
77,7%
di
pengaruhi
oleh
2011-2013.
hitung SBI (X6) sebesar -0,231 dengan
2. Terdapat pengaruh signifikan pada
signifikansi 0,818 > 0,05. Dengan
variabel LDR terhadap penyaluran
demikian H6 ditolak, yang artinya
kredit perbankan periode tahun
bahwa
2011-2013.
SBI
secara
persial
tidak
berpengaruh terhadap penyaluran kredit. Penelitian
ini
konsisten
dengan
KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian
ini
menggunakan
penelitian Pratama (2010:12), Yuwono
periode penelitian dari tahun 2011-2013
dan Meiranto (2012:11) bahwa SBI
pada bank umum yang telah go public. 14
Karena jumlah bank tiap tahun yang
ketika ada penarikan dana besar-
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak
besaran oleh deposan.
sama atau tidak konsisten, maka peneliti
DAFTAR PUSTAKA
hanya mampu memperoleh sampel yang
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta.
relatif sedikit yaitu sebanyak 49 sampel. SARAN Berdasarkan
kesimpulan
yang
diperoleh sebagai hasil dari analisis data, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Berdasarkan determinasi, kemampuan
uji
koefisien
tiap
variabel
menjelaskan
dan
Ghozli, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hadinoto, Soetanto. 2008. Bank Strategy On Funding and Liability Management. Penerbit: PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
mempengaruhi relatif rendah yaitu hanya
mampu
mempengaruhi sebesar sebanyak
menjelaskan penyaluran
22,3%
saja
77,7%
dan kredit
sedangkan
dijelaskan
dan
dipengaruhi oleh variabel lain, untuk itu
peneliti
sebaiknya
yang
akan
datang
menambahkan variabel
lain seperti BOPO, SBK, KAP, GDRP
dan
untuk.menguji
variabel
lainnya
faktor-faktor
yang
mempengaruhi penyaluran kredit. 2. Dalam memberikan kredit, pihak perbankan memperhatikan
hendaknya
lebih
nilai
nya
LDR
karena supaya pihak perbankan tetap
Hasibuan, Malayu. 2008. Dasar-Dasar Perbankan.Penerbit: PT. Bumi Aksara. Jakarta. Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Penerbit: BPFE Anggota IKAPI. Yogyakarta. Latumaerissa, Julius R. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Murdiyanto, Agus. 2012. “FaktorFaktor yang Berpengaruh dalam Penentuan Penyaluran Kredit Perbankan (Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2006-2011)”. Conference In Business, Accounting and Management (CBAM). Voulume 1, nomor 1, hlm 61-75.
terjaga tingkat likuiditasnya sehingga bank tidak mengalami kesulitan dana
Nuswandari, Cahyani. 2009. “Pengungkapan Pelaporan 15
Keuangan dalam Perspektif Signalling Theory”. Kajian Akuntansi. Volume 1, nomor 1, hlm 48-57. Pratama, Arma Billy. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit (Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2005-2009)”. Saryadi. 2013. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit Perbankan (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa)”. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 2, nomor 1, hlm 15-27.
Auditing. Volume 7, nomor 1, hlm 94-110. Yuwono, Febry Amithya & Wahyu Meiranto. 2012. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Perfoming Loan, Return On Assets, dan Sertifikat Bank Indonesia terhadap Jumlah Penyaluran Kredit”. Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 1, nomor 1, hlm 1-14. www.bi.go.id www.idx.co.id
Satria, Dias & Rangga Bagus Subegti. 2010. “Determinasi Penyaluran Kredit Bank Umum di Indonesia Periode 2006-2009”. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Volume 14, nomor 3, hlm 415424. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Penerbit: PT TARSITO. Bandung. Yoga, Gede Agus Dian Maha & Ni Nyoman Yuliarmi. 2013. “FaktorFaktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit BPR di Provinsi Bali”. E-Jurnal EP Unud. Volume 2, nomor 6, hlm 284-293. Yuda, I Made Pratista & Wahyu Meiranto. 2010. “Pengaruh Faktor Internal Bank terhadap Jumlah Kredit yang Disalurkan (Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Diponegoro Jurnal Akuntansi dan 16