ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENYALURAN KREDIT PERBANKAN (Studi Kasus pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2005-2009)
Di susun oleh : AHMAD WIRMAN CHAUZI 107081002713
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2011
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ahmad Wirman Chauzi
Tempat/Tanggal lahir
: Jakarta, 26 Maret 1989
Alamat
: Pondok Benda Indah Blok J 24 RT 006 RW 015 Tangerang Selatan 15416
Agama
: Islam
Warga negara
: Indonesia
Telepon
: 08567755827
Email
:
[email protected]
Motto Hidup
: Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal
Pendidikan : 1. SDN Pondok Benda I
Tahun 2001
2. SLTP Negeri 4 Serpong
Tahun 2004
3. SMAN 1 Cisauk
Tahun 2007
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Manajemen FEB
Tahun 2011
Pengalaman Organisasi : 1. Anggota Divisi Kemahasiswaan BEM Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Jakarta 2009/2010 2. KABID III BEM Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Jakarta 2010/2011 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
iv
ABSTRACT This research is intended to analyze the factors that affect the policy of bank lending. The variables of this research are capital adequacy ratio, return on assets, non performing loan, loan to deposit ratio, third party funds, SBI rates, and money supply with purposive sampling method. This research uses multiple regression analysis using data, from 2005 to 2009. The result show that the capital adequacy ratio, return on assets, non performing loan, loan to deposit ratio, third party funds, SBI rates and money supply have significant effect on lending. Capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, non performing loan, third party funds, and money supply is partially significant effect on lending while return on assets and SBI rates have no significant effect on lending partially. Keywords: Return On Assets (ROA), SBI rates, Third Party Funds.
v
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan. Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah capital adequacy ratio, return on assets, non performing loan, loan to deposit ratio, dana pihak ketiga, suku bunga sbi dan jumlah uang beredar dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dengan periode penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Hasil uji regresi ditemukan bahwa capital adequacy ratio, non performing loan, loan to deposit ratio, dana pihak ketiga, dan jumlah uang beredar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit sedangkan return on assets dan suku bunga sbi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Kata Kunci : Return On Assets (ROA), Suku Bunga SBI, Dana Pihak Ketiga (DPK), Kredit.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Atas berkat rahmat, karunia, kudrat dan iradat, serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENYALURAN KREDIT PERBANKAN”. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang penuh ilmu pengetahuan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Konsentrasi Perbankan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibunda Rosmarini dan ayahanda Sutrisno tercinta yang telah yang memberikan dukungan moral, material, dan spiritual yang tidak terhingga. Semoga
Allah
Subhanahu
Wata’ala
memberikan
kesehatan
dan
kebahagiaan serta kemuliaan kepada mereka, dan semoga penulis dapat membahagiakan keduanya meskipun tidak akan sebanding dengan apa yang telah mereka berikan, amin Ya Robbal ’Alamin. 2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. Ahmad Dumyathi, MA selaku Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Indo Yama Nasaruddin,SE,MAB selaku Pudek II Bagian Keuangan dan Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
vii
5. Bapak Suhendra, S.Ag,MM selaku Kajur Manajemen yang telah memberikan ilmu dan bantuan sehingga saya hingga saya wisudawan ekonomi islam. 6. Ibu Leis Suzanawati, SE,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen yang telah memberikan ilmu dan bantuan sehingga saya bisa menjadi wisudawan ekonomi islam. 7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan bantuan yang bermanfaat selama penulis. 8. Kakak ku Tyas Widyarini Nofi yang turut memberikan dukungan serta doa kepada penulis. 9. Terima kasih buat Mifathul Rohman yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membantu menyelesaikan skripsi. 10. Teman-teman Manajemen B 2007. Terima kasih untuk suka maupun duka kita selama menjadi civitas akademika UIN Jakarta, semoga tali silahturahmi kita akan terus terjalin sampai kapanpun. 11. Teman-teman Manajemen Perbankan 2007. Terima kasih untuk suka maupun duka kta selama menjadi civitas akademika UIN Jakarta, semoga tali silahturahmi kita akan terus terjalin sampai kapanpun. 12. Anak-anak Bank mini, khususnya bangga, doli, wawo, haikal, ivan, asu, aan makasih banyak atas cerita-cerita kita selama ini semoga ke depannya akan menjadi solid, dan kita semua bisa menjadi orang yang sukses. 13. Anak-anak Blasto, khususnya Ucil, Said, Adhan, Aming, Jabew, Komenk, Ale, Batax, Buluk makasih banyak atas dorongan untuk menyelesaikan skripsi dan semoga kita menjadi orang yang sukses. 14. Anak-anak pondok benda indah, khususnya, Azis, Mario, Bayu, Fathan, Richard, Eki, Riza, Ditya makasih banyak atas dukungannya baik doa dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi dan semoga kita persahabatan kita tetap solid sampai tua nanti, dan mudah-mudahan kita menjadi orang sukses dunia dan akhirat.
viii
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan, karena hanya dengan ridha-Nya penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri.
Jakarta, 14 Juni 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Skripsi………………………………………………..
i
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif………………………………...
ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi………………………………………...
iii
Daftar Riwayat Hidup………………………………………………………
iv
Abstract………………………………………………………………………
v
Abstrak……………………………………………………………................
vi
Kata Pengantar……………………………………………………………...
vii
Daftar Isi……………………………………………………………………..
x
Daftar Gambar……………………………………………………………...
xii
Daftar Tabel…………………………………………………………………
xiii
Daftar Lampiran……………………………………………………………
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A
Latar Belakang……………………………………….
1
B
Perumusan Masalah………………………………….
11
C
Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………
12
TINJAUAN PUSTAKA A
Kerangka Teoritis…………………………………….
14
1. Pengertian Lembaga Keuangan………………......
14
2. Pengertian Bank………………………………….
16
3. Jenis-Jenis Bank……………………….................
17
4. Fungsi Bank……………………………………...
25
5. Kredit…………………………………………......
27
x
BAB III
BAB IV
BAB V
6. Rasio Keuangan…………………………….........
35
7. Dana Pihak Ketiga……………………………......
43
8. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia………….
45
9. Jumlah Uang Beredar…………………………….
47
B
Keterkaitan Antar Variabel………………………….
56
C
Penelitian Terdahulu……………………………….
61
D
Kerangka Pemikiran………………………………….
69
E
Hipotesis……………………………………………...
70
METODOLOGI PENELITIAN A
Ruang Lingkup Penelitian……………………………
71
B
Metode Pemilihan Populasi dan Sampel……………..
71
C
Teknik Pengumpulan Data…………………………...
72
D
Teknik Analisis………………………………………
73
E
Operasional Variabel…………………………………
81
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A
Gambaran Umum Objek Penelitian………………….
84
B
Hasil Analisis………………………………………...
87
C
Interpretasi…………………………………………… 103
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A
Kesimpulan…………………………………………..
109
B
Implikasi……………………………………………... 110
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
112
LAMPIRAN…………………………………………………………………
116
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran
69
4.1
Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi
91
4.2
Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi
92
4.3
Hasil Uji Heterokedastisitas
94
xii
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Penelitian Terdahulu
61
4.1
Daftar Nama Perusahaan
86
4.2
Hasil Satatistik Deskriptif
87
4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
93
4.4
Hasil Uji Autokorelasi
95
2
4.5
Hasil Uji Adj R
96
4.6
Hasil Uji F
98
4.7
Hasil Uji t
99
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
1
Data Sampel Penelitian (Sebelum Transformasi)
117
2
Data Sampel Penelitian (Setelah Transformasi)
125
3
Hasil Uji Regresi Berganda
133
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Kredit dalam istilah perekonomian merupakan suatu penundaan pembayaran,artinya uang atau barang yang diterima akan dikembalikan setelah jangka waktu tertentu. Bila tidak ada jangka waktu maka bank akan mengalami kesulitan dalam masalah pembayaran. Besar kecilnya dana dalam kondisi apapun akan tetap terbatas sementara kebutuhan akan kredit akan terus menuntut selama manusia berusaha menjalankan usahanya, Permintaan akan suplai kredit akan terus mengalir ke bank apakah setiap hari, setiap minggu, atau setiap saat. Keadaan tersebut tentu harus selalu dipikirkan dan di perhatikan oleh bank kapan,bagaimana, dan berapa yang diberikan oleh bank untuk suplai kreditnya Salah satu dari tugas pokok bank adalah memberikan kredit (pinjaman) kepada orang atau badan usaha yang membutuhkannya. Kredit ini untuk tujuan kegiatan yang produktif dan dapat diberikan dengan kredit jangka panjang, kredit jangka menengah serta kredit jangka pendek. Bank sebagai lembaga keuangan (financial institution) yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara 1
pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank
kelebihan dana tersebut dapat disalurkan
kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bank menerima simpanan uang dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga) dan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Kredit yang diberikan adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Jadi, suatu perjanjian kredit mengandung unsur kepercayaan dan unsur waktu. Dalam menyalurkan dana masyarakat tersebut, sejalan dengan peraturan-peraturan tentang perbankan, bank wajib melaksanakan prinsip kehati-hatian agar tidak merugikan bank dan nasabahnya, hal ini karena pemberian kredit
merupakan kegiatan usaha pokok bank
yang
mengandung risiko tinggi dan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kelangsungan usaha bank, karena pemberian kredit yang tidak sehat akan mengakibatkan kredit bermasalah. Hal ini akan menyebabkan timbulnya kerugian pada pihak bank dan akan mempersulit bank dalam pendanaan.
2
Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika sektor perbankan terpuruk perekonomian nasional juga ikut terpuruk. Demikian pula sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi sektor perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan normal. (Kiryanto, 2007). Menurut Halim Alamsyah, dkk (2005) di negara-negara seperti Indonesia peranan bank cenderung lebih penting dalam pembangunan, karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan tetapi juga mampu mempengaruhi siklus usaha dalam perekonomian secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan bank lebih superior dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya dalam menghadapi informasi yang asimetris dan mahalnya biaya dalam melakukan fungsi intermediasi. Secara alami bank mampu melakukan kesepakatan dengan berbagai tipe peminjam. Bank umum (Commercial bank) memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, karena lebih dari 95% Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional yang meliputi Bank Umum (Commercial Bank), Bank Syariah (Sharia Bank), dan Bank Perkreditan Rakyat (Rural Bank) berada di Bank Umum (Statistik Perbankan Indonesia, diolah). DPK ini yang selanjutnya digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberian kredit.
3
Menurut Lukman Dendawijaya (2005) dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank dan kegiatan perkreditan mencapai 70% - 80% dari total aktiva bank. Bila memperhatikan neraca bank akan terlihat bahwa sisi aktiva didominasi oleh besarnya kredit yang diberikan, dan bila memperhatikan laporan laba rugi bank akan terlihat bahwa sisi pendapatan didominasi oleh besarnya pendapatan dari bunga dan provisi kredit. Hal ini dikarenakan aktivitas bank yang terbanyak akan berkaitan erat secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan (Nurmawan, 2005). Menurut Dahlan Siamat (2005) salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam pemberian kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit, dan sumber utama dana bank berasal dari masyrakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalamn menghasilkan keuntunga, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari pemberian kredit. Oleh karena itu pemberian kredit harus dikawal dengan manajemen risiko yang ketat (InfoBankNews.com, 2007).
4
Penyaluran kredit memungkinkan masyrakat untuk melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. Melalui fungsi ini bank berperan sebagai Agent of Development (Susilo, Triandaru, dan Santoso, 2006). Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penyaluran kredit mendorong pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Goldsmith (1969), Mc Kinon (1973), dan Shaw (1973) menyatakan bahwa dana berlebih (surplus fund) yang disalurkan secara efisien bagi unit yang mengalami deficit akan meningkatkan kegiatan produksi. Selanjutnya kegiatan tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada level mikro Gertler dan Gilchrist (1994) membuktikan bahwa adanya kendala dalam penyaluran kredit dapat berdampak pada kehancuran usaha-usaha kecil. Meskipun penyaluran kredit memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Negara, namun kredit yang disalurkan oleh perbankan belum optimal. Hal ini dilihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum periode 2005-2009 yang masih berkisar pada angka 59,66% - 74,58% (Statistik Perbankan Indonesia), masih berada dibawah harapan Bank Indonesia. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, angka
5
LDR seharusnya berada disekitar 85% - 110% (Manurung, Rahardja, 2004). LDR sendiri merupakan indikator dalam pengukuran fungsi intermediasi perbankan di Indonesia. Sesuai dengan Surat Edaran bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, rasio LDR dihitung dari pembagian kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk antarbank) dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencakup giro, tabungan, dan deposito (tidak termasuk antarbank). Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin besar pula DPK yang dipergunakan untuk penyaluran kredit, yang berarti bank telah mampu menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik. Disisi lain LDR yang terlampau tinggi dapat menimbulkan risiko likuiditas bagi bank. Pentingnya kredit bagi perekonomian nasional juga disadari betul oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) lahir sebagai respon atas keluarnya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang kebijakan Percepatan Pengembanagan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, kecil dan Menengah khususnya Bidang Reformasi Sektor Keuangan, yang bertujuan untuk menggerakkan sektor riil melalui kredit modal kerja dan atau kredit investasi bagi usaha produktif yang feasible namun belum bankable. Disisi lain Bank Indonesia berniat mengubah lagi aturan Giro Wajib Minimum (GWM). Perubahan ini bertujuan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan. Dalam aturan 6
yang berlaku itu, besarnya GWM untuk tiap bank sesuai dengan rasio penyaluran kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio) bank tersebut (Kontan, 2010). Menurut Perry Warjiyo (2004) mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui saluran uang secara implisit beranggapan bahwa semua dana yang dimobilisasi perbankan dari masyarakat dalam bentuk uang beredar dipergunakan untuk pendanaan aktivitas sektor riil melalui penyaluran kredit perbankan. Dalam kenyataannya menuru Perry Warjiyo (2004) anggapan itu tidak selamanya benar. Selain dana yang tersedia perilaku penawaran kredit perbankan juga dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan (CAR), jumlah kredit macet (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Menurut Djoko Retnadi (2006) kemampuan menyalurkan kredit oleh perbankan dipengaruhi oleh berbagai hal yang dapat ditinjau dari sisi internal dan eksternal bank. Dari sisi internal bank terutama dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam menghimpun dana masyarakat dan penetapan tingkat suku bunga. Dan dari sisi eksternal bank dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan lain-lain. Sementara Sinungan (2000) kebijakan perkreditan harus memperhatikan beberapa faktor seperti : keadaan keuangan bank saat ini, pengalaman bank, dan keadaan perekonomian.
7
Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (Dendawijaya, 2005). Kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit (Kasmir, 2008). Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntunga (Dendawijaya, 2005). Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan (Ali, 2004). Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber
daya
financial
yang
pengembangan usaha dan
dapat
digunakan
untuk
keperluan
mengantisipasi potensi kerugian
yang
diakibatkan oleh penyaluran kredit. Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagaln pengembalian kredit oleh debitur (Darmawan, 2004). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin tinggi tingkat NPL maka akan semakin besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Ali, 2004). Akibat tingginya NPL perbankan yang lebih besar, sehingga pada akhirnya modal bank akan terkikis. Padahal besarab modal sangat mempengaruhi 8
besarnya ekspansi kredit. Besarnya NPL menjadi salah satu penyebab sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit (Sentausa, 2009). ROA adalah salah satu metode penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat rentabilitas sebuah bank, yaitu tingkat keuntungan yang dicapai
oleh
sebuah
bank
dengan
seluruh
dana
bank.
ROA
membandingkan laba terhadap total asset, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank bersangkutan. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. SBI diterbitkan oleh BI sebagai salah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan transaksi di pasar uang yang dilakukan oleh BI dengan bank dan pihak lain dalam rangka pengendalian moneter. Tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme pasar bedasarkan sistem lelang (PBI No. 4/10/PBI/2002). SBI merupakan instrument yang menawarkan return (risk free) gagal bayar (Ferdian, 2008). Suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuat perbankan betah menenmpatkannya dananya di SBI ketimbang menyalurkan kredit (Sugema. 2010). Melalui penelitiannya Anggrahini menemukan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Hasil serupa juga ditemukan oleh Soedarto (2004) dan Budiawan (2008). Sementara hasil yang berbeda ditemukan oleh Setiyati 9
dimana DPK berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Menurut Soedarto (2004) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan, demikian juga dengan penelitian yang dilakukakan oleh Budiawan (2008). Sedangkan menurut Lestari CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Masih menurut Soedarto (2004) Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Namun menurut Harmanta dan Ekananda (2005) berpengaruh dan negatif dan signifikan. Sementara Budiawan (2008) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kredit perbankan. Menurut Desi Arisandi Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat penawaran kredit. Dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menurut Anggrahini berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Namun menurut Harmanta dan Ekananda (2005), dan Siregar (2006) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Sementara menurut Masyitha tidak berpengaruh signifikan terhadap kredit perbankan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah digunakannya penelitian dilakukan pada 18 bank umum di Indonesia. Data 10
rasio dan data dana pihak ketiga, suku bunga SBI dan data jumlah uang beredar adalah data triwulan denga periode penelitian dari tahun 20052009. Dari latar belakang di atas dan fungsi
bank
saat
ini
sebagai
mengingat betapa pentingnya
intermediasi
untuk
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan”. (Studi kasus pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2005 – 2009)
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Apakah secara simultan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar (JUB) berpengaruh secara signifikan terhadap Penyaluran Kredit ? 2. Apakah secara parsial variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar (JUB) berpengaruh secara signifikan terhadap Penyaluran Kredit ? 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: a). Untuk menganalisa apakah secara simultan variabel CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar terhadap Penyaluran Kredit. b). Untuk menganalisa apakah secara parsial variabel CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar terhadap Penyaluran Kredit. 2. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat mmemberikan manfaat ganda, yakni manfaat bagi akademisi maupun praktisi. a) Dari segi teoritis pada persfektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat untuk : 1) Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan. 2) Bagi civitas akademika untuk memberikan sumbangan pikiran sebagai bahan perbandingan kepada semua pihak yang melakukan penelitian lebih lanjut. b) Dari segi perspektif praktis, penelitian ini akan bermanfaat untuk :
12
1) Bagi
pihak
perbankan,
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen perbankan sebagai acuan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. 2) Bagi investor dan masyarakat untuk memberikan informasi tambahan
guna
melakukan
pertimbangan
dalam
hal
menginvestasikan dananya dan juga peminjaman kredit di perbankan.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian lembaga keuangan Menurut Ahmad Rodoni (2005:1) Lembaga keuangan (financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset-asset keuangan (financial assets) maupun non-financial asset atau asset riil. Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 14/1967 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No. 7/1992 tentang perbankan di Indonesia bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat. Dalam keputusan SK Menkeu RI no. 792 Tahun 1990 dinyatakan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana kepada masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan. Dari pengertian dapat di simpulkan yang di maksud lembaga keuangan adalah badan usaha atau institusi yang memiliki kekayaan
14
berupa aset-aset berharga dan dalam kegiatanya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat. Lembaga keuangan dapat di bedakan menjadi dua, yaitu : (Ahmad Rodoni, 2006:3). a. Lembaga keuangan depositori, yaitu lembaga keuangan (bank) menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (deposits), misalnya tabungan, deposito berjangka dan giro yang diterima dari penabung. b. Lembaga keuangan non-depositori (bukan bank) dikelompokkan menjadi tiga bagian, antara lain bersifat kontraktual (contractual institutions) yaitu menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan dana untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian, misalnya perusahaan asuransi dan dana pensiun. Berikutnya adalah lembaga keuangan investasi (investment institutions) yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar uang dan pasar modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana. Bagian ketiga adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura (venture capital) dan perusahaan pembiayaan (finance company), yang menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer company) dan kartu kredit (credit card).
15
B. Bank 1. Pengertian bank Bank dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai perantara (financial intermediary) untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang di tentukan.(Kasmir, 2001:2003). Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang kemudian diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah : (Ahmad Rodoni, 2006:22). a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. b. Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. c. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatanya
tidak
memberikan
jasa
dalam
lalu
lintas
pembayaran.
16
2. Jenis-Jenis bank a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya 1) Bank Sentral Menurut
UU
No.3
Tahun
2004,
Bank
Sentral
adalah
lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran
yang
sah
dari
suatu negara,
merumuskan
dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort. Di Indonesia yang dimaksud dengan Bank Sentral adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan
tugas
dan
wewenangnya,
bebas
dari
campur
tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.(Ahmad Rodoni, 2006:9). a) Tujuan Bank Indonesia Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia melaksanakan kebijakan berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.(Ahmad Rodoni, 2006:10).
17
b.
Tugas Bank Indonesia Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut: (Ahmad Rodoni, 2006:10). (1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter (2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (3) mengatur dan mengawasi bank
2)
Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya meberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.(Kasmir, 2001:33). Fungsi pokok bank umum adalah : (Ahmad Rodoni, 2006:22). 1)
Menyediakan mekanisme alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.
2)
Menciptakan uang.
3)
Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.
4)
Menawarkan jasa-jasa keuangan.
Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum menurut UU No. 10 Tahun 1998 adalah : (Ahmad Rodoni, 2006:22). 1)
Menghimpun dana dari masyarakat.
2)
Memberi kredit
3)
Menerbitkan surat pengakuan hutang. 18
4)
Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.
5)
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
6)
Menempatkan
dana
pada,
meminjamkan
dana
dari
atau
meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel tunjuk, cek atau sarana lainya. 7)
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan antara pihak ketiga.
8)
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
9)
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak (custodian).
10) Melakukan penempatan dana kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercacat di bursa efek. 11) Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang di beli tersebut wajib dicairkan secepatnya. 12) Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan kegiatan wali amanat (trustee). 13) Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.
19
3)
Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.(Kasmir, 2001:34). BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum). Ada kegiatankegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu: (Dahlan Siamat, 2005:404). a) menerima simpanan berupa giro, b) mengikuti kliring, c) melakukan kegiatan valuta asing, d) melakukan kegiatan perasuransian. Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini. (Dahlan Siamat, 2005:404). a) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito. b) Memberikan pinjaman kepada masyarakat. c) Menyediakan
pembiayaan
dan
penempatan
dana
berdasarkan
prinsip syariah.
20
a. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing. (Kasmir, 2001:34). 1) Bank Milik Pemerintah Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya. (Kasmir, 2001:34). 2) Bank Milik Swasta Nasional Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain. (Kasmir, 2001:34). 3) Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lainlain. (Kasmir, 2001:35). 21
b. Jenis Bank Menurut Operasionalnya 1) Bank Konvensional Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil. Bank
konvensional
pada
umumnya
beroperasi
dengan
mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek. Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian
22
dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank umum dan BPR. 2) Bank Syariah Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan
syariah
Islam,
khususnya
yang
menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada
kesepakatan antara bank dengan nasabah
penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima 23
penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah. (Ahmad Rodoni, 2006:37). a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah). c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba. Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat ini bank syariah sudah tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia yang telah membuka cabang berdasarkan prinsip syariah. Contoh Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat (dikutip dari dahlanforum.wordpress.com tanggal 15 November 2010)
24
A. Fungsi Bank Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit (lending) untuk berbagai tujuan. Secara garis besar bank hanya sebagai lembaga perantara saja, sehingga tanpa adanya himpunan dana dari masyarakat luas maka bank tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya, karena bagian terpenting dalam operasional bank adalah penyaluran pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, hal tersebut merupakan sumber pendapatan terbesar yang dihasilkan oleh bank. Menurut Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru (2006:9) dalam bukunya, fungsi bank yang lebih spesifik adalah sebagai berikut: a. Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan berminat menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan.
Masyarakat
percaya
bahwa
uangnya
tidak
akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan juga percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat menarik kembali simpanan dananya di bank. Pihak bank juga akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan 25
mengelola dananya dengan baik, debitur akan mampu membayar pada saat jatuh tempo, dan juga bank percaya bahwa debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo. b. Agent of Development Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor riil. Kedua sektor tersebut tidak bisa dipisahkan dan saling berinteraksi mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyalur dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan uang, sehingga dapat membangun perekonomian masyarakat. c. Agent of Service Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.
26
C. Kredit a. Pengertian Kredit Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya. (Kasmir, 2003:101).
Menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Menurut UU No. 10 Tahun 1998 kredit adalah : “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangna setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”. Menurut Suliso (2000:69) mendefinisikan kredit sebagai berikut : “Secara umum kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu. Kewajiban tersebut dapat berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”. Menurut Teguh Podjo Muljono (2001:9) mendefinisikan kredit adalah: ”Kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati”. Menurut Kasmir dalam bukunya Dasar-dasar Perbankan (2004:102) kredit adalah: ”Penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan inbalan atau bagi hasil”.
27
Sedangkan menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002:87) menjelaskan tentang kredit: “Kredit merupakan semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati”. Dari pengertian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pihak yang mendapatkan kredit (debitor) adalah yang mendapat keperacayaan dari pihak yang memberikan kredit (creditor), tentunya setelah memenuhi syarat dan penilaian atas kemampuan dan niat baiknya. b. Unsur – unsur kredit Dalam pemberian kredit haruslah ada unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit, unsur-unsur kredit menurut Kasmir (2002:94), adalah sebagai berikut : a. Kepercayaan Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit yang diberikan (berupa uang, barang, jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah bank baik secara intern maupun secara ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit Menurut Kasmir (2000:74) kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberian kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupan uang, barang atau jasa benarbenar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang.
28
b. Kesepakatan Adanya kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian tertulis dimana masing-masing pihak mendatangi hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu pihak bank dan nasabah. Kasmir (2000:75). c. Jangka waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Kasmir (2000:75). d. Risiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya atau kredit macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit maka semakin besar resikonya demikian sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank atau non bank, baik risiko tidak sengaja, misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan panjang. Kasmir (2000:75). e. Balas jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank atau non 29
bank. Sedangkan bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasa ditentukan dengan bagi hasil panjang. Kasmir (2000:75). c. Tujuan kredit Pemberian suatu fasilitas pemberian kredit mempunyai tujuan. Tujuan utama pemberian kredit menurut Kasmir (2002:96), antara lain: a. Mencari keuntungan Bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank atau non bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank atau non bank. b. Membantu Usaha Nasabah Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. c. Membantu Pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti peningkatan pembangunan diberbagai sektor.
30
d. Fungsi kredit Disamping unsur-unsur diatas, suatu fasilitas kredit memiliki fungsi menurut Kasmir (2002:97) sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan daya guna uang Maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit. b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Dalam hal ini uang yang diedarkan atau disalurkan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. c. Untuk meningkatkan daya guna barang Kredit yang diberikan oleh bank akan digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. d. Meningkatkan peredaran uang Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari suatu wilayah lainnya atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.
31
e. Sebagai alat stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. f. Untuk Meningkatkan Kegairahan Berusaha Bagi peneriaam kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang modalnya pas-pasan. g. Untuk Meningkatkan Pemerataan Pendapatan Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. h. Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional Dalam pinjaman internasional akan dapat meningkat, saling membutuhkan antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Pemberi kredit oleh Negara lain akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya. e. Jenis – jenis kredit Pemberian kredit pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan kemampuan perorangan atau badan yang membutuhkan. Bank Indonesia sebagai pemberi kredit, dapat memberikan bantuannya secara langsung kepada pihak ketiga bukan bank, seperti Pertamina, yang disebut dengan kredit langsung. Sedangkan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia ke 32
bank-bank umum, ditujukan untuk membantu bank umum dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya maupun kebutuhan yang akan disalurkan ke nasabahnya. Kredit jenis ini disebut dengan Kredit Likuiditas. (Judisseno 2005: 170) Adapun jenis-jenis kredit menurut Judisseno (2005: 170) adalah sebagai berikut: a. Kredit dari segi tujuannya, meliputi: 1) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud untuk memperlancar kegiatan yang sifatnya konsumtif, seperti Kredit Pemilikian Rumah (KPR), Kredit Pembelian Mobil/Motor, Credit Card, dan kredit konsumtif lainnya. 2) Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud untuk memperlancar proses produksi; 3) Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan untuk membantu pihak-pihak yang akan membeli barang untuk dijual kembali, seperti bank garansi, anjak piutang, self liquidity credit, pinjaman berjangka (term loan), pembiayaan bersama, dan jenis-jenis pinjaman lainnya yang dikeluarkan oleh bank untuk membantu pembiayaan modal kerjanya seperti L/C dan sebagainya b. Kredit dari segi penggunaanya, meliputi: 1) Kredit eksploitasi, yaitu kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh bank kepada perusahaan yang membutuhkan modal
33
kerja untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Kredit ini sering disebut sebagai kredit modal kerja; 2) Kredit investasi, kredit ini adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh bank kepada pihak perusahaan yang membutuhkan dana untuk investasi atai penanaman modal. c. Kredit dilihat dari segi jangka waktunya, meliputi: 1) Jangka pendek, biasanya berkisar antara 1 (satu) tahun. 2) Menengah, biasanya berkisar antara 1-3 tahun. 3) Jangka panjang, biasanya berkisar lebih dari 3 tahun. Sedangkan jenis-jenis kredit menurut Susilo (2000: 72) adalah sebagai berikut: a. Atas Dasar Tujuan Penggunaan Atas dasar tujuan penggunaan dana oleh debitur, kredit dapat dibedakan menjadi: 1) Kredit Modal Kerja (KMK) KMK (Kredit Modal Kerja) yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja nasabah. 2) Kredit Investasi (KI) Kredit Investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah.
34
3) Kredit Konsumsi Kredit Konsumsi adalah kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi. b. Atas Dasar Cara Penarikan Dana 1. Cash-Loan Cash Loan adalah kredit yang memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan khusus tertentu. Yang termasuk dalam jenis kredit ini adalah Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja. 2) Non-Cash-Loan Non-Cash Loan adalah kredit yang tidak memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan khusus tertentu. Yang termasuk jenis dalam jenis ini antara lain adalah Bank Garansi dan L/C. D. Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keungan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan (Kasmir, 2008:104). Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
35
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan para analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan itu bisa banyak sekali (Harahap, 2007:297). Rasio keuangan, membantu kita untuk mengidentifikasi beberapa kelemahan
dan
kekuatan
keuangan
perusahaan.
Rasio
tersebut
memberikan dua cara, bagaimana membuat perbandingan dan data keuangan perusahaan yang berarti : (1) kita dapat meneliti rasio antarwaktu (katakanlah untuk 5 tahun terkahir) untuk meneliti arah pergerakannya; dan (2) kita dapat membandingkan rasio
perusahaan
lainnya. Tujuan dari penggunaan suatu rasio saat menganalisis informasi keuangan secara sederhana dilakukan dengan membuat standar tolak ukur atas informasi yang akan dianalisis agar rasio dari dua perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan atau juga satu perusahaan dengan batas-batas waktu yang berbeda (Keown, Martin, Petty, dan Scott JR, 2004:70-71). Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diiterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Berikut ini adalah bentuk dari rasio keuangan yaitu Capital Adequacy 36
Ratio (CAR), Loan to deposit Ratio (LDR), Return On Assets (ROA), Non Performing Loan (NPL) 1. Capital Adequacy Ratio ( CAR ) Menurut Slamet Riyadi (2003:142) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. CAR memperlihatkan kemampuan bank dalam memenuhi kecukupan modalnya. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugiankerugian bank yang disebabkan oleh aktiva beresiko, CAR juga menjadi indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana modal bank yang digunakan untuk investasi. Apabila persentase CAR terlalu kecil (lebih rendah dari standar BI) maka bank tersebut termasuk ke dalam kategori bank tidak sehat, namun apabila persentase CAR terlalu besar berarti terlalu besar dana bank yang menganggur (idle fund). Ahmad Faishol (2007:153). Bank have to make decisions about the amount of capital they need to hold for three reasons. First, bank capital helps prevents bank failure, a situation in which the bank cannot satisfy its obligations to pay its depositors and other creditors and so goes out of business. Second, the amount of capital affects returns for the owners (equity holders) of the bank. Third, a minimum amount of bank capital (bank capital requirement) is required by regulatory authorities. (Frederic S Mishkin, 2007:231).
37
Karena itu penilaian mengenai kecukupan modal menjadi salah satu bagian terpenting dalam menilai kondisi bank. Dalam anggaran dasar suatu bank dikenal pengertian modal dasar dan modal disetor. Modal dasar yaitu jumlah modal yang dinyatakan dalam anggran dasar sedangkan modal disetor adalah jumlah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemilik modal tersebut. Bagi bank umum dikenal istilah modal inti (meliputi modal disetor, cadangan umum, cadangan tujuan, laba tahun lalu, laba/rugi berjalan) dan modal pelengkap (meliputi penilaian aktiva tetap,
cadangan
umum
PPAP,
pinjaman
sub
ordinasi)
dalam
menghitungkan kecukupan modal bank yang bersangkutan. Penerapan penghitungan kecukupan modal bagi bank Indonesia sejak bulan Mei 1993 telah mengikuti Standart Bank For International Settlement (BIS) dengan beberapa penyesuaian, sesuai dengan usaha yang dilakukn oleh perbankan di Indonesia. Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) atau yang sering dikenal CAR (Capital Adequacy Ratio) bank diukur berdasarkan persentase antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Langkah pertama pada penghitungan CAR adalah menghitung Risk Weighted Assets atau Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Dalam hal ini seluruh aktiva diberi timbangan bobot tertentu berdasarkan timbangan tertentu dari yang tidak berisiko (risiko = 0%) sampai yang paling berisiko (risiko = 100%). Pembobotan ini, bank terlebih dahulu melakukan
pengujian
terhadap
risiko
kredit
(credit
assessment) 38
berdasarkan kriteria tertentu. Contoh sistem pembobotan : kredit kepemilikan rumah dengan hipotek sebesar 50%, kredit komersial sebesar 100% atau tergantung dari credit assessment terhadap kreditur. Surat hutang atau kalim komersial bobotnya 100% atau tergantung dari credit assessment terhadap kreditur. Untuk mendapatkan nilai CAR langkah selanjutnya adalah membagi Modal Bank (Bank’s Equities) dengan Risk Weighted Assets (ATMR). Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa apabila suatu bank semakin agresif menyalurkan dananya ke dalam aktiva produktif yang berisiko (karena mengharapkan pendapatan bunga yang lebih besar), sudah seharusnya bank tersebut juga harus memiliki modal yang semakin besar. =
× 100%
Keterangan : Modal : terdiri atas modal inti dan modal pelengkap ATMR : Aktiva tertimbang menurut resiko 2. Loan to Deposit Ratio (LDR) Menurut Perry Warjiyo (2004:26), dalam kenyataannya perilaku penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang tersedia yang bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital 39
Adequacy Ratio), jumlah kredit macet atau NPLs (Non Performing Loans), dan LDR (Loan to Deposit Ratio). Menurut Slamet Riyadi (2003;146), LDR adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat dihimpun oleh Bank. LDR akan menunjukan tingkat kemampuan Bank dalam menyaluran dana pihak ketiga yang dihimpun oleh Bank yang bersangkutan. Menurut Ahamd Faishol (2007: 151) LDR yaitu rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan Bank dengan dana yang diterima oleh Bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Maksimal LDR yang di perkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110%. Rumus Loan to Deposit Ratio adalah:
=
× 100%
3. Return On Asset ( ROA ) Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat (Mahrinasari, 2003). Sedangkan menurut Bank Indonesia, Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan antara laba sebelum 40
pajak dengan rata-rata total asset dalam satu periode. Dalam bukunya, Frederic Mishkin (2007:232) menyatakan bahwa, because owners of a bank must know whether their bank is being managed well, they need good measures of bank profitability. A basic measure of bank profitability is return on assets (ROA). Semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perusahaan perbankan. Return on Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan karena Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar. Apabila Return on Asset meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998). Rumus dari Return On Asset adalah :
=
(
−
)
× 100%
41
4. Non Performing Loan (NPL) Menurut Manurung dan Prathama Rahardja (2004: 196), NPL (Non Performing Loans terbagi menjadi dua, yaitu kredit tidak lancar dan kredit macet, kredit tidak lancar adalah kredit yang masih dilakukan pembayarannya, tetapi lebih lambat dari jadwal yang seharusnya. Sedangkan kredit macet adalah kredit yang sejak + 21 bulan dikategorikan diragukan, belum ada pelunasan atau upaya penyelamatan kredit. NPL (Non Perfoming Loan) atau tingkat kredit macet menunjukkan berapa persen kredit yang bermasalah dari keseluruhan kredit yang mereka kucurkan ke masyarakat. NPL juga merupakan faktor yang sangat penting bagi penilaian kinerja perbankan, bahkan hamper semua rasio nilainya dipengaruhi oleh NPL. Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia telah mengeluarkan peratuaran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan NPL maksimim 5%. Semakin rendah NPL semakin bagus karena jumlah kredit yang bermasalah/macet pada bank tersebut semakin kecil begitupun sebaliknya semakin tinggi NPL suatu bank maka akan semakin besar kredit yang bermasalah/macet pada bank tersebut. NPLs menunjukan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. NPLs merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria
42
kurang lancar, diragukan, dan macet ). NPL dapat dirumuskan sebagai berikut : =
ℎ
× 100%
E. Dana Pihak Ketiga (DPK) Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (Pasal 1) disebutkan bahwa, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpunan dana dari masyarakat. (dikutip dari http//: esutomo.staff.gunadarma.ac.id/) a. Giro (demand deposit) Giro adalah simpanan masyarakat baik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing pada bank yang dalam transaksinya (penarikan dan penyetoran) dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah bayar yang lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. 43
Dana giro ini termasuk dana yang sensitive atau peka terhadap perubahan, atau disebut juga dana yang labil yang sewaktu dapat ditarik atau disetor oleh nasabah. Sifat giro pada dasarnya adalah merupakan perintah nasabah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah tertentu uang atas bebar rekening penarik pada tangal yang ditentukan kepada pihak yang tercantum namanya dalam warkat bilyet giro tersebut. b. Tabungan (saving deposit) Tabungan adalah simpanan pihak ketiga dalam bentuk rupiah maupun valuta asing pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu dari masing-masing bank penerbit. c. Simpanan Berjangka Deposito Berjangka (time deposit) Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga dalam rupiah maupun valuta asing, yang diterbitkan atas nama nasabah kepada bank dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Simpanan berjangka termasuk deposit on call yang jangka waktunya relatif lebih singkat
dan dapat
ditarik
sewaktu-waktu dengan
pemberitahuan
sebelumnya. Sertifikat Berjangka Sertifikat deposito atau negotiable Certificate of Deposits yang sering disingkat dengan CD adalah deposito berjangka yang bukti 44
simpanannya dapat diperdagangkan,
yang
juga merupakan surat
pengakuan hutang dari bank dan lembaga keuangan bukan bank yang dapat diperjual-belikan dalam pasar uang. Deposit on Call Deposit on call adalah simpanan atas nama (atau pihak ketiga bukan bank) dalam jumlah yang besar. Penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan sebelumnya. Pemberitahuan nasabah kepada bank untuk penarikan tersebut dilakukan misalnya dalam jangka waktu sehari, tiga hari, seminggu, atau jangka waktu lainnya yang disepakati oleh nasabah dan bank yang bersangkutan. F. Suku bunga SBI a. Suku Bunga Menurut Kasmir (2003:37), bunga bagi bank berdasarkan prinsip konvensional dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya . Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Menurut Frederic S. Mishkin (2007:4), interest rate is the cost of borrowing or the price paid for the rental of funds (usually expressed as a percentage of the rental of $100 per year). Menurut Ana Octavia (2007:13-14), unsur-unsur di dalam tingkat suku bunga, meliputi : 45
1) Syarat jatuh tempo Berbagai pinjaman mempunyai syarat atau jatuh tempo. Pinjaman terpendek adalah pinjaman satu malam. Surat-surat berharga jangka pendek biasanya mempunyai periode sampai dengan satu tahun. Suratsurat berharga jangka panjang umumnya memberikan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jangka pendek. 2) Risiko Ada pinjaman yang pada hakikatnya tidak memiliki risiko, sementara lainnya sangat bersifat spekulatif. Obligasi-obligasi dan tagihan-tagihan pemerintah didukung dengan penuh kepercayaan, oleh kredit dan kekuatan pajak dari pemerintah. Unsur-unsur ini dapat dipercaya karena bunga pinjaman pemerintah akan benar-benar dibayar. Risiko menengah terdapat pada pinjaman atas kredit-kredit perusahaan yang kondisinya baik. Sedangkan investasi yang berisiko mempunyai peluang gagal atau tidak dibayar yang sangat tinggi termasuk investasi pada perusahaan yang hampir bangkrut. 3) Likuiditas Aktiva akan disebut “likuid“ apabila dapat ditukarkan dengan kas secara cepat dan hanya menimbulkan kerugian nilai yang sedikit. Sebagian besar surat berharga, termasuk saham biasa, obligasi perusahaan dan pemerintah, dapat diukur dengan kas secara cepat mendekati nilai sekarangnya. Aktiva-aktiva tidak likuid termasuk aktiva-aktiva unik yang tidak memiliki pasar yang berkembang baik. 46
4) Biaya-biaya administrasi Waktu serta ketelitian yang diperlukan untuk administrasi berbagai jenis pinjaman, sangatlah berbeda. Pinjaman dengan biaya administrasi yang tinggi akan mempunyai bunga 5 sampai 10 persen per tahun lebih besar dari tingkat bunga lainnya. b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.8/13/DPM tentang Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Melalui Lelang, Sertifikat Bank Indonesia yang selanjutnya disebut SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. Sebagai otoritas moneter, BI berkewajiban memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang kartal + uang giral di Bank Indonesia) yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai Rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh BI untuk mengurangi kelebihan uang primer tersebut. (www.bi.go.id) G. Jumlah uang yang beredar (JUB) Perkembangan uang beredar di Indonesia di pengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : sector luat negeri, sector pemerintah, sector swasta domestic. dan sector lainnya. Transaksi-transaksi dari sector-sektor tersebut dicatat dalam neraca system moneter yang memperlihatkan besarnya jumlah uang yang beredar dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya.
47
Uang adalah suatu benda yang dapat dipertukarkan dengan benda lain; dapat digunakan untuk menilai benda lain atau sebagai alat hitung; dan dapat digunakan sebagai alat penyimpan kekayaan (Veithzal Rivai, 2007:3). Uang adalah suatu alat yang dapat dipakai dan diterima oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran terhadap pembelian barang dan jasa (Zakaria, 2009:78). Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima dalam pembayaran barang dan jasa atau pembayaran atas hutang (Mishkin. 2008:68). Uang adalah alat pembayaran yang sah yang diterbitkan oleh pemerintah (bank sentral) baik berbentuk kertas maupun logam yang memiliki nilai atau besaran tertentu yang tertera pada kertas atau logam yang di maksud yang penggunaanya diatur dan dilindungi dengan undangundang (Putong dan Andjaswati, 2010:107). Sehingga uang dapat diartikan sebagai alat tukar yang dapat berupa benda atau apapun yang diakui dan diterima oleh masyrakat luas sebagai alat pembayaran dalam proses pertukaran barang maupun jasa dan fungsi utamanya sebagai alat tukar dan satuan hitung. Pada umumnya jumlah uang yang beredar bias ditentukan secara langsung oleh penguasa moneter tanpa mempersoalkan hubungannya
48
dengan uang inti, yang terdiri dari uang kartal ditambah dengan cadangan yang dimiliki oleh bank-bank umum. Perilaku seperti ini berlandaskan pada analisis penentuan JUB secara mekanis, dimana JUB dihubungkan dengan uang inti lewat angka pengganda. Besarnya angka pengganda ini ditentukan oleh rasio cadangan perbankan dan rasio antara uanga kartal dengan uang giral. Perubahan jumlah uang yang beredar di tentukan oleh hasil interaksi antara masyarakat, lembaga keuangan dan bank sentral. Jumlah uang yang beredar adalah hasil kali uang primer (monetary base) dengan pengganda uang atau money multiplier. Ahli-ahli ekonom sebelum Keynes, terutama ahli ekonomi Klasik, menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga. Teori permintaan uang terbagi menurut pandangan klasik dan pandangan keynessian. a. Teori permintaan uang klasik Menurut pandangan ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya jumlah uang yang diterima berbanding proporsional dengan tingkat output atau pendapatan. Bila tingkat output meningkat, maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya. Jumlah uang yang dipegang masyarakat bukanlah semata-mata nilai nominalnya, tetapi
49
juga daya belinya, yaitu nilai nominal dibandingkan dengan tingkat harga (real modey balances) ( Ekawan dan fechruddiansyah, 2010:93). Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral, dalam arti uang hanya mempengaruhi tingkat harga. Menurut pandangan Klasik, teori keuangan ini dibedakan menjadi dua bentuk yaitu teori kuantitas ( Quantity Theory of Money ) dan teori sisa tunai ( Cash Balance Theory ). Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa kedua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan pokok teori tersebut adalah sama, yaitu : perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama ( Sadono Sukirno, 2010:296). 1). Teori kuantitas uang Teori ini dikembangkan oleh Irving Fisher dengan menggunakan persamaan pertukaran. Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut: MV = PT Dimana : M = jumlah uang yang beredar V = velositas uang (laju peredaran uang) P = tingkat harga umum 50
T = jumlah unit transaksi Velositas uang merupakan konsep menunjukkan berapa kali dalam setahun uang berputar di dalam suatu perekonomian. Dalam jangka pendek, kecepatan uang beredar dianggap tetap. Kesulitan dari model ini adalah pengukuran unit tranasaksi (T) yang memungkinkan kesulitan tersebut, maka nilai untuk T yang digunakan adalah nilai output riil (GDP riil). Pandangan teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut: perubahan dalam penawaran uang yang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga dan perubahan kedua variabel tersebut adalah kea rah yang sama. Apabila penawaran uang bertambah sebanyak lima persen, maka harga-harga bertambah sebanyak lima persen dan apabila penawaran uang berkurang sebanyak lima persen maka hargaharga juga akan berkurang lima persen ( Sadono Sukirno, 2010:297). 2). Teori sisa tunai Teori ini dikembangkan oleh Alfred Marshall dari Cambridge, adalah orang pertama yang menerangkan teori kuantitas uang yang meneliti hubungan antara JUB dengan inflasi. Teori ini juga menerangka sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga. Teori sisa tunai mempunyai pandangan yang sama dengan teori kuantitas uang. Teori ini juga berependapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan
51
menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori ini diterangkan dalam persamaan berikut (Putong dan Andjaswati, 2010:116): M = kPT Di mana M, P, dan T mempunyai arti yang sama dengan M, P, dan T dalam persamaan MV = PT. Dalam teori sisa tunai k adalah pendapatan masyarakat yang tetap dipegang dalam bentuk tunai. Sekiranya 20 persen dari pendapatan akan dipegang masyarakat dalam bentuk tunai, maka k =1/5. Dalam teori sisa tunai M = kPT atau M/k = PT. Sedangkan dalam persamaan teori kuantitas uang MV = PT. Dengan demikian M/k = MV, atau k = 1/V. b. Teori permintaan uang Keynes Di pasar uang, penawaran akan uang bertemu dengan permintaan akan uang dan menetukan “harga” dari uang. Menurut Keynes, “harga” uang adalah harga yang harus dibayar untuk penggunaan uang, yang tidak lain adalah tingkat bunga. Penawaran akan uang dianggap ditentukan oleh penguasa moneter sehingga identik dengan jumlah uang yang beredar. Dalam analisis Keynes masyarakat meminta (memegang uang) untuk tiga tujuan yaitu : 1). Permintaan uang untuk transaksi Memegang uang untuk membayar transaksi merupakan tujuan memegang uang yang paling penting. Uang sangat penting peranannya 52
untuk melancarkan kegiatan ekonomi dan transaksi. Sebagian besar dari uang yang diterima masyarakat dari pekerjaanya digunakan untuk membeli
kebutuhan-kebutuhannya
seperti
makanan,
pakaian,
dan
pengeluaran lainnya. 2). Permintaan uang untuk berjaga-jaga Di samping untuk membiayai transaksi, uang diminta pula oleh masyarakat untuk menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain di masa depan. Masa depan adalah keadaan yang tidak bias diramalkan. Ada kalanya keadaan masa depan bertambah baik, tetapi ada kalanya masalah-masalah buruk akan di hadapi. Untuk mengahadapi masa depan yang tidak pasti, terutama untuk mengahadapi masa kesusahan, sebagian uang yang di minta masyarakat digunakan untuk menghadapi masa kesusahan di masa yang akan datang. Di samping itu uang digunakan pula untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga yang lebih baik, yaitu untuk membeli rumah, membiayai persekolahan anak-anak dan untuk pergi melancong. 3). Permintaan uang untuk spekulasi Masyarakat menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi yaitu disimpan dan digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah, saham perusahaan dan treasury bill. Dalam menggunakan uang untuk tujuan spekulasi ini, suku bunga atau dividen yang diperoleh dari memiliki surat-surat berharga tersebut sangat penting 53
dalam menetukan besarnya permintaan uang. Apabila suku bunga atau dividen surat-surat berharga itu tinggi, masyarakat akan menggunakan uang untuk membeli surat-surat berharga tersebut. Apabila suku bunga dan tingkat pengembalian modal rendah, masyarakat akan lebih suka menyimpan uangnya dari pada membeli surat-surat berharga. Jumlah uang yang beredar juga mempunyai keterkaitan dengan suku bunga depsito. Semakin banyak jumlah uang yang beredar di masyarakat, investasi menjadi lebih menarik bila dibandingkan dengan menyimpan didalam bentuk tabungan. Pengertian uang beredar yang umum digunakan di Indonesia dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu uang beredar dalam arti sempit atau disebut juga narrow money (M1) dan uang beredar dalam arti luas atau broad money (M2). M1 terdiri dari semua uang kartal yang beredar di masyarakat ( tidak termasuk uang kartal yang ada di bank) di tambah tabungan dan deposito berjangka atau disebut juga uang kuasi atau (quasi money) (Dahlan Siamat, 2005:93). a. Uang dalam arti sempit (M1) M1 diartikan sebagai uang tunai (uang kartal dan uang uang logam) yang dipegang oleh masyarakat, tidak termasuk uang yang ada di kas bank serta kas negara. Uang tersebut dikenal dengan uang kartal. Kemudian ditambah dengan uang yang berada di rekening giro perbankan
54
yang langsung dapat digunakan dengan menggunakan cek dan biasa disebut dengan uang giral, sehingga persamaan M1 adalah: M1 = C + DD Dimana : M1
= uang dalam arti sempit
C
= currency, uang kartal
DD
= Demand deposit, uang giral Pengertian uang giral (DD) diatas hanya mencakup saldo rekening
Koran atau giro milik masyarakat umum yang disimpan di bank dan belum digunakan pemiliknya untuk berbelanja atau membayar. b. Uang dalam arti luas (M2) M2 merupakan perluasan dari defines M1 dengan uang kuasi. Uang kuasi adalah bentuk kekayaan yang paling likuid yang terdiri dari deposito berjangka atau rekening tabungan pada bank, sehingga persamaan M2 adalah : M2 = M1 + TD + SD Dimana : M2
= uang dalam arti luas
M1
= uang dalam arti sempit
TD
= time deposits (deposito berjangka)
SD
= saving deposits (saldo tabungan)
55
Orang menempatkan uangnya dalam TD atau SD karena simpanan ini memberikan bunga. M2 juga disebut uang yang beredar dalam arti luas. Di Indonesia, M2 biasanya mencakup semua TD dan SD rupiah pada bank-bank (tidak tergantung besar kecilnya simpanan), tetapi tidak mencakup TD dan SD mata uang asing (dollar). H. Keterkaitan Antar Variabel 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Penyaluran Kredit Penelitian yang dilakukan Billy Arma Pratama (2010), Luh Gede Meydianawathi (2007), Desi Arisandi (2009), Abdul Rosyid (2009), dan Sesy Rizkiyanti Oktavia (2006) menyimpulkan bahwa capital adequacy ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Karena capital adequacy ratio merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. Tingginya capital adequacy ratio mengindikasikan adanya sumber daya financial
(modal) yang idle.
Kondisi CAR yang cukup tinggi jauh diatas ketentuan minimal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% mengahuskan Bank Umum untuk lebih optimal dalam memanfaatkan kegunaan sumber daya financial (modal) yang dimiliki melalui penyaluran kredit (sektor produktif).
56
2. Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan Penyaluran Kredit Penelitian yang dilakukan Abdul Rosyid (2009) menyimpulkan bahwa Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap penawaran kredit investasi. Ini dikarenakan dalam kenyataannya perilaku penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang tersedia yang bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital Adequacy Ratio), jumlah kredit macet atau NPLs (Non Performing Loans), dan LDR (Loan to Deposit Ratio). LDR adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat dihimpun oleh Bank. LDR akan menunjukan tingkat kemampuan Bank dalam menyaluran dana pihak ketiga yang dihimpun oleh Bank yang bersangkutan. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. 3. Return On Assets (ROA) dengan Penyaluran Kredit Penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007) menyimpulkan bahwa return on assets berpengaruh positif terhadap penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja yang disebabkan oleh stabilnya jumlah modal dan laba bank umum. Kondisi perbankan yang stabil akan meningkatkan kemampuan bank umum dalam menyalurkan kredit kepada sektor UMKM. Slope positif dari variabel ROA 57
menunjukkan bahwa selama periode penelitian, Januari 2002-Februari 2006, jumlah kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan bank umum kepada sektor UMKM akan bertambah apabila: (1) Rasio kecukupan modal bank umum dinaikkan, (2) rentabilitas bank umum yang terus meningkat. Berbeda
dengan
penelitian
Desi
Arisandi
(2009)
yang
menyimpulkan bahwa return on assets berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat penawaran kredit. Ini dikarenakan oleh pada tahun 2005 menunjukkan peningkatan relative lambat namun stabil, setelah tahun 2006 return on assets menagalami peningkatan yang cukup signifikan yang kemudian akhirnya melemah pada tahun 2007 inilah yang menyababkan return on assets mengalami pengaruh yang tidak signifikan. 4. Non Performing Loan (NPL) dengan Penyaluran Kredit Penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007), Billy Arma Pratama (2010), dan Abdul Rosyid (2009) menyimpulkan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif terhada penyaluran kredit. Karena Non Performing Loan (NPL) merupakan faktor yang mendukun penyaluran kredit perbankan. Semakin rendah NPL maka semakin besar jumlah kredit yang disalurkan. Bank Umum diharuskan memiliki manajemen perkreditan yang baik, agar tingkat NPL-nya tetap berada dalam batas maksimal yang disyaratkan oleh
58
Bank Indonesia sebesar 5%. Dengan demikian Bank Umum dapat menyalurkan kredit secara optimal. 5. Dana Pihak Ketiga dengan Penyaluran Kredit Penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007), Billy Arma Pratama (2010),
Desi Arisandi (2009), Nresna Iqlima
(2005), dan Abdul Rosyid (2009) menyimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan faktor yang mendukung penyaluran kredit perbankan. Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun maka semakin besar pula jumlah kredit yang disalurkan. Oleh karena itu Bank Umum harus melakukan penghimpunan DPK secara optimal. Hal ini dapat dilakukan antara lain melalui program reward yang menarik, sales people, dan service people yang qualified, suku bunga simpanan yang menarik, dan jaringan layanan yang luas dan mudah diakses, guna menarik minat masyarakat untuk menyimpan dananya. Di sisi lain ketatnya persaingan dalam rangka penghimpunan dana (baik dengan sesama bank maupun dengan lembaga keuangan bukan bank) dan tuntutan sebagai business entity untuk meningkatkan peroleha laba, mendorong Bank Umum untuk mempergunakan DPK yang berhasil dihimpun dengan optimal. Penyaluran kredit merupakan alokasi DPK yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan, disamping sebagai bentuk tanggung jawab moral perbankan atas DPK yang berhasil dihimpun dari masyarakat.
59
6. Suku Bunga SBI dengan Penyaluran Kredit Penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma Pratama (2010) menyatakan bahwa suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hal ini dikarenakan SBI merupakan instrumen yang menawarkan return yang cukup kompetitif serta bebas risiko (risk free) gagal bayar. Suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuat perbankan betah menempatkannya dananya di SBI ketimbang menyalurkan kredit, inilah yang menyebabkan tidak ada pengaruhnya SBI terhadap penyaluran kredit. 7. Jumlah Uang Beredar dengan Penyaluran Kredit Penelitian yang dilakukan oleh Sesy Rizkiyanti Oktavia (2006) menyatakan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Dikarenakan jika jumlah uang beredar mengalami peningkatan maka jumlah penyaluran kredit juga akan mengalami peningkatan.
60
I. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No 1
Peneliti Luh Gede Meydianawathi (2007)
Judul Penelitian Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan kepada Sektor UMKM di Indonesia
Variabel DPK (X1) ROA (X2) NPLs (X3) CAR (X4) Penawaran kredit (Y)
Model Analisis Ordinary Least Square (OLS)
Hasil Penelitian Hasil analisis Uji F menunjukkan bahwa variabelvariabel DPK, CAR, ROA, dan NPLs berpengaruh nyata dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja yang disalurkan bank umum, dan pada tingkat signifikansi 10% variabel DPK, CAR, dan ROA secara parsial menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit invesatsi dan KMK. Sebaliknya 61
Tabel 2.1 ( Lanjutan ) No
Peneliti
Judul Penelitian
Variabel
Model Analisis
Hasil Penelitian NPLs menunjukkan hubungan yang negatif dan signifkan terhadap penawaran kedua jenis tersebut
Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian adalah DPK berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kredit, CAR berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kredit, NPL berpengaruh signifikan positif terhadap variabel kredit, dan Suku Bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kredit.
2
Billy Arma Analisis Pratama (2010) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan
DPK (X1) CAR (X2) NPL (X3) Suku Bunga SBI (X4) Kredit (Y)
3
Tatik Setiyati (2007)
Suku Error Hasil regresi bunga Correction ECM kredit (X1) Model variabel suku
Analisis pengaruh suku bunga kredit,
62
Tabel 2.1 ( Lanjutan ) No
4
Peneliti
Desi Arisandi (2009)
Judul Penelitian dana pihak ketiga, dan produk domestik bruto terhadap penyaluran kredit pada perbankan di Indonesia.
Analisis Faktor Penawaran Kredit pada Bank Umum di Indonesia
Variabel
Model Analisis
DPK (X2) PDB (X3) Kredit (Y)
DPK (X1) CAR (X2) NPL(X3) ROA (X4) Kredit (Y)
Regresi Linier Berganda
Hasil Penelitian bunga kredit dan DPK berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan PDB berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit dan hasil Uji F variabel independen IR, DPK, dan PDB secara bersama-sama mempengaruhi penyaluran kredit pada perbankan pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian yaitu dimana DPK mempunyai pengaruh positif dan sifnifikan, CAR mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan, NPL mempunyai 63
Tabel 2.1 ( Lanjutan ) No
5
Peneliti
Nresna Iqlima (2009)
Judul Penelitian
Variabel
Pengaruh Inflasi, DPK, dan Tingkat Suku Bunga Kredit Modal Kerja terhadap Posisi Kredit Modal Kerja pada Bank Persero
Inflasi (X1) DPK (X2) Suku Bunga Kredit (X3) Kredit Modal Kerja (Y)
Model Analisis
Regresi Linier Berganda
Hasil Penelitian pengaruh negatif dan signifikan sedangkan ROA mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat penawaran kredit. Hasil uji regresi berganda secara simultan variabel inflasi, DPK, dan suku bunga kredit modal kerja secara bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap posisi kredit modal kerja Bank Persero, sementara secara parsial DPK dan suku bunga kredit modal kerja mempunyai pengaruh signifikan 64
Tabel 2.1 ( Lanjutan ) No
6
Peneliti
Abdul Rosyid (2009)
Judul Penelitian
Variabel
Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPL, LDR dan Inflasi Terhadap Penawaran Kredit Investasi pada Bank
DPK (X1) CAR (X2) NPL (X3) LDR (X4) Inflasi (X5) Kredit(Y)
Model Analisis
Path Analysis
Hasil Penelitian terhadap posisi kredit modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap posisi kredit modal kerja, sedangkan variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap posisi kredit modal kerja. Hasil Uji Regresi Jalur atau path analysis, variabel DPK, CAR, NPL, LDR dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Penawaran kredit Investasi dan secara parsial variabel DPK, CAR, NPL, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap penawaran kredit investasi, 65
Tabel 2.1 ( Lanjutan ) No
7
Peneliti
Dewi Anggrahini (2006)
Judul Penelitian
Variabel
Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan.
Modal (X1) Simpanan masyarakat (X2) Suku Bunga SBI (X3) Pertumbuhan Ekonomi (X4) Kredit (Y)
Model Analisis
Ordinary Least Square (OLS)
Hasil Penelitian sedangkan variabel Inflasi tidak berpengaruh. Hasil dari penelitiannya yaitu modal dan simpanan masyarakat berpengaruh positif terhadap kredit perbankan dengan tingkat signifikansi 5%, tingkat suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap kredit perbankan dengan tingkat signifikansi 5%, tingkat suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap kredit perbankan dengan tingkat signifikansi 10%, dan pertumbuhan ekonomi 66
Tabel 2.1 ( Lanjutan ) No
8
Peneliti
Sesy Rizkiyanti Oktavia (2006)
Judul Penelitian
Variabel
Analisis Pengaruh BI Rate, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar terhadap CAR dan Implikasinya terhadap CAR dan Implikasinya terhadap Penawaran Kredit
BI Rate (X1) Inflasi (X2) Jumlah Uang Beredar (X3) CAR (Y) Penawaran kredit (Z)
Model Analisis
Path Analysis
Hasil Penelitian berpengaruh negatif terhadap kredit perbankan dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil Pengujian setelah trimming, diketahui BI Rate, Inflasi, jumlah Uang beredar dan CAR memiliki pengaruh secara simultan pada kredit sebesar 0,977. Hasil pengujian secara parsial, diketahui bahwa hanya variabel BI Rate memiliki pengaruh negatif dan signifikan sedangkan inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan 67
Tabel 2.1 ( Lanjutan ) No
Peneliti
Judul Penelitian
Variabel
Model Analisis
Hasil Penelitian pada penawaran kredit.
68
J. Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Bank Indonesia
Kebijakan Moneter
Bank Umum
CAR
ROA
LDR
NPL
DPK
Penyaluran kredit
SBI
JUB
Uji Model Regresi
Uji Asumsi Klasik: 1. Uji Normalitas 2. Multikolonieritas 3. Heteroskedastisitas Uji Regresi Berganda
Uji F
Uji t
Adjusted R Square
Interpretasi
Kesimpulan
69
K. Hipotesis Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, dapat dirumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut : 1. CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar secara simultan berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit Ho :
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar secara simultan terhadap Penyaluran Kredit.
Ha :
Terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar secara simultan terhadap Penyaluran Kredit.
2. CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar dan PDB secara parsial berpengaruh terhadap Penyaluran Kredit Ho :
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar secara parsial terhadap penyaluran kredit.
Ha :
Terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar secara parsial terhadap penyaluran kredit.
70
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survei. Data berasal dari studi pustaka, dokumentasi, dan mengumpulkan data-data sekunder yang berhubungan dengan variabel yang berhubungan dengan variabel pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh car, roa, ldr, npl, dpk, suku bunga SBI dan jumlah uang beredar terhadap penyaluran kredit di Bank Konvensional. Dalam penelitian ini tempat yang digunakann sebagai tujuan penelitian adalah perusahaan perbankan, yaitu bank konvensional untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Data yang diteliti adalah pertriwulan karena data yang diambil adalah car, roa, ldr, npl, dpk, suku bunga SBI, dan jumlah uang beredar dari tahun 2005 sampai 2009. B. Metode Pemilihan Populasi dan Sampel Sampel penelitian adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan To Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), suku bunga SBI, Jumlah Uang Beredar, data pemberian kredit Bank Umum yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pertriwulan dari maret tahun 2005 hingga desember tahun 2009. 71
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah metode sampel
(judgement sampling) yaitu sample yang diambil sesuai dengan
karakteristik
populasi
yang
diinginkan,
siapapun
responden
yang
bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui dijadikan elemen-elemen sample penelitian. (Abdul Hamid, 2004 : 22 ). Skripsi ini disusun dengan melakukan pemilihan sampel menggunakan metode non probabilitas (secara tidak acak). Metode yang diambil adalah pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan (judgment sampling) yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan mempergunakan pertimbangan tertentu (yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian atau skripsi C. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari literatur-literatur/sumber lain dari dalam maupun luar BI, BPS. sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain (sudah tersedia) dan digunakan untuk penelitian lain. Data tersebut meliputi: a.
Laporan keuangan Bank Konvensional tentang pemberian kredit yang dipublikasikan oleh BI.
b. Data rasio keuangan yang di pubilkasikan BI dan BPS c. Data Dana Pihak Ketiga yang dipublikasikan BI dan BPS d. Data Suku Bunga SBI yang dipublikasikan BI dan BPS 72
e. Data Jumlah Uang Beredar (JUB) yang dipublikasikan BI dan BPS f. Data penelitian ini menurut waktunya merupakan data time series atau juga disebut data deret waktu yang merupakan data deret waktu yang merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu dalam berbagai interval waktu tertentu (Umar:2000:83). 2. Library Research Merupkan teknik pengumpulan data yang dilengkapi pula dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literature yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapat landasan teori dan konsep yang tersusun. Peneliti melakukan penelitian dengan membaca, mengutip bahan-bahan yang berkenaan dengan penelitian. D. Teknik Analisis Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS, setelah semua data-data ini terkumpul maka selanjutnya data-data tersebut dianalisis yaitu dengan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. 1. Statistik Deskriptif Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta 73
penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum (Ghozali, 2005:19). 2.
Uji Asumsi Klasik Ketika melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolienaritas, dan uji Heteroskedastisitas, yaitu sebagai berikut: a. Normalitas Ada dua pengujian yang umumnya dilakukan pada data sebelum diterapkan sebelum sebuah metode statistik dilakukan, yaitu: uji normalitas data dan uji varian. Uji normalitas data adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah variabel yang digunakan mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mendeteksi normalitas data, yaitu: 1) Dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Q-Q Plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas data adalah: Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka variabel-variabel tersebut memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka variabel-variabel tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
74
2) Uji Kolmogorov-Smirnov, dengan dasar pengambilan keputusan sebgai berikut: Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas <0,05 maka distribusi data tidak normal. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas >0,05 maka distribusi data normal.
b. Multikolienaritas Menurut Imam, Uji multikolienaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas
0.90),
maka
hal
ini
merupakan
indikasi
adanya
multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen
tidak
berarti
bebas
dari
multikolinieritas.
75
Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap
variabel
independen
lainnya.
Tolerance
mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance <0.10 atau sama dengan nilai VIF >10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance =0.10 sama dengan tingkat kolinieritas 0.95. walaupun multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen manasajakah yang saling berkorelasi. c. Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghozali (2005:105), Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
76
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Salah
satu
cara
untuk
mendeteksi ada
atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. d. Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. 77
Menurut Singgih Santoso ada beberapa cara mendeteksi adanya autokorelasi diantaranya: 1) Angka Durbin Watson (DW) dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2) Angka Durbin Watson (DW) diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3) Angka Durbin Watson (DW) diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif. 3. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi dalam penelitian ini menjadi alat untuk mengukur bagaimana pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Tujuan dari analisis regresi adalah untuk memprediksi besarnya variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen, maka digunakan model regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut: =
+
+
+
+
+
+
+
+
Dimana: Y
= Penyaluran Kredit
a
= Intercept (variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel dipenden dan variabel independen
b
= Koefisien regresi dari variabel independen 78
X1
= Capital Adequacy Ratio
X2
= Loan To Deposit Ratio
X3
= Return On Total Asset
X4
= Non Performing Loan
X5
= Dana Pihak Ketiga
X6
= Suku Bunga SBI
X7
= Jumlah Uang Beredar
4. Uji Signifikansi a. Uji Parameter Individual (Uji statistik t) Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel depeden yang diuji pada tingkat signifikasi 0.05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). b. Uji Signifikasi Simultan (uji statistik F) Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikasi > 0.05 maka Ha ditolak, sebaliknya jika nilai signifikasi < 0.05 maka Ha diterima. Dapat juga dilihat apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. 79
Untuk menentukan Fhitung dapat dilakukan dengan rumus:
=
/( − 1) (1 − )/( − )
Dimana: R2 = Koefisien determinan n = jumlah pengamatan/sampel k = jumlah parameter yang diestimasi dalam regresi
80
E. Operasional Variabel Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Variabel Endogen Variabel endogen (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi variabel eksogen. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel endogen atau variabel dependen adalah Penyaluran Kredit di Bank Umum. 2. Variabel Eksogen Variabel eksogen (variabel independen) adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel endogen. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel eksogen (variabel indenpenden) adalah: a. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, Bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8%. CAR dapat dirumuskan sebagai berikut:
=
× 100%
81
b. Return On Assets (ROA) Rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.
=
(
−
)
× 100%
c. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menylurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Maksimal LDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110%.
=
× 100%
d. Non Performing Loan (NPL) NPLs menunjukan kemampuan kolektibilitaas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. NPLs merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet ). NPL dapat dirumuskan sebagai berikut :
=
ℎ
× 100%
82
e. Suku Bunga SBI Menurut Kasmir (2003:37), bunga bagi bank berdasarkan prinsip konvensional dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya . Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. f. Jumlah Uang Beredar Dalam penelitian ini, penulisan menggunakan jumlah uang yang beredar dalam arti luas (M2). M2 merupakan perluasan dari definisi M1 dengan uang kuasi. Uang kuasi adalah bentuk kekayaan yang paling likuid yang terdiri dari deposito berjangka atau rekening tabungan pada bank, sehingga JUB yang digunakan dalam penelitian ini adalah M2.
83
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Perkembangan Jumlah Kredit yang Disalurkan Oleh Bank Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi yang
tidak
menentu
menyebabkan
bank-bank
umum
berlomba
untuk
meningkatkan sumber dana bank yang kemudian disalurkan kembali dalam bentuk penyaluran kredit. Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan utama bank. Kondisi perekonomian bank-bank umum belum bias dikatakan mantap, namun kondisi tersebut tidak menyebabkan perkembangan penyaluran kredit bank-bank umum menurun. Ini bias dilihat dari penyaluran kredit pada tahun 2005-2009 yang terus mengalami peningkatan. Jumlah kredit yang disalurkan oleh bank-bank umum antara lain : kredit modal kerja, kredit investasi, serta kredit konsumsi. Semakin banyak bank melakukan kegiatan operasionalnya seperti penyaluran kredit, maka akan semakin banyak pula pendapatan bunga yang akan diperoleh bank. Ketika pendapatan meningkat juga dapat mempengaruhi jumlah laba, baik deviden dan laba ditahan. Hal ini tentu saja meningkatkan pertumbuhan sumber dana bank dan akhirnya akan dapat meningkatkan sumber dana untuk menyalurkan kreditnya. Pengalokasian dana yang tidak efisien menyebabkan 84
penyaluran kredit berkurang. Karena jumlah dana pada sumber dana berkurang sehingga akan menyebabkan dana yang akan disalurkan pada periode berikutnya iku turun. Keadaan tersebut itu akan menghambat kegiatan operasional bank itu sendiri dan juga dapat menurunkan pendapatan bank. Pengalokasian dana yang tidak tepat dapat saja terjadio pada suatu bank atau beberapa bank, oleh karena itu perlu dilakukan pembenahan terhadap manajemen bank sperti komite kredit yang terdiri dari decision maker yang bertugas untuk menganalisis dan memutuskan lebih lanjut apakah calon debitur layak dalam memenuhi persyaratan kredit di dalam pemberian kredit yang diberikan oleh bank, sehingga kredit yang diberikan dapat memberikan hasil atau laba yang besar bagi bank. Bank Indonesia sebagai sentral juga turut berperan untuk melakukan pengawasan serta pelatihan terhadap kegiatan operasional bank, agar tiap bank tetap berada pada kondisi yang sehat. Adapun nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 pada halaman selanjutnya.
85
Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan No
Nama Bank
Kode
1
PT Bank Bukopin
BKP
2
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
DMN
3
PT ICB Bumiputera Tbk
BPA
4
PT Bank Kesawan Tbk
KWN
5
PT Bank Lippo Tbk
LPO
6
PT Bank Mandiri Tbk
MDR
7
PT Bank Mayapada International Tbk
MPD
8
PT Bank Mega Tbk
MGA
9
PT Bank Mutiara Tbk
MTA
10
PT Bank Negara Indonesia Tbk
BNI
11
PT Bank OCBC NISP Tbk
NSP
12
PT PAN Indonesia Bank Tbk
PAN
13
PT Bank Permata Tbk
PMA
14
PT Bank Rakyat Indonesia
BRI
15
PT Bank Sinarmas Tbk
SRS
16
PT Bank Swadesi Tbk
SDI
17
PT Bank Tabungan Negara Tbk
BTN
18
PT Bank UOB Buana Tbk
UOB
86
B. Hasil Analisis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Selengkapnya mengenai hasil statistik deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel
N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
ln_CAR
354
-2.5158
-.4676 -1.728417
.3468104
ln_ROA
354
-9.2103
-2.7806 -4.208562
.7960835
ln_LDR
354
-1.5559
ln_M2
354
ln_SBI
.1877
-.370923
.3198478
2.6273
2.6794 2.654181
.0154465
354
-2.7395
-2.0596 -2.407385
.2046295
ln_npl
354
-9.2103
-1.2852 -3.790393
1.1180542
ln_dpk
354
2.54
kredit
360
11.6510
Valid N (listwise)
354
2.97
2.8103
.09655
19.1413 16.270889
1.6188468
Sumber: Data sekunder diolah Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa variable independen Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai minimum sebesar -2,5158 yang diperoleh dari MTR pada triwulan IV di tahun 2005 sedangkan untuk nilai maksimumnya yang sebesar -0,4676 diperoleh dari SRS pada triwulan I di tahun 2005. Nilai rata-rata CAR sebesar -1,728417 dan standar deviasinya adalah sebesar 0,3468104. 87
Variabel independen Return On Asset (ROA) memiliki nilai minimum sebesar -52,00 yang diperoleh dari KWN pada triwulan I di tahun 2006 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar 6,2 diperoleh DMN pada triwulan I di tahun 2005. Nilai rata-rata ROA sebesar -4,208562 dan standar deviasinya adalah sebesar 0,7960835. Variabel independen Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki nilai minimum sebesar -1,5559 yang diperoleh dari MTA pada triwulan III di tahun 2006 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar 0,1877 diperoleh LPO pada triwulan I di tahun 2008. Nilai rata-rata LDR sebesar -0,370923 dan mememiliki standar deviasinya adalah sebesar 0,3198478. Variabel independen Jumlah Uang Beredar memiliki nilai minimum sebesar 2,6273 yang diperoleh dari BNI, BTN, BRI, MDR, PMA, BKP, SRS, NSP, PAN, BPA, DMN, KWN, LPO, MPD, MTA, SDI, UOB, MGA pada tiap triwulan I di tahun 2005 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar 2,6794 diperoleh dari BNI, BTN, BRI, MDR, PMA, BKP, SRS, NSP, PAN, BPA, DMN, KWN, LPO, MPD, MTA, SDI, UOB, MGA pada tiap triwulan IV di tahun 2009. Nilai rata-rata Jumlah Uang Beredar sebesar 2,654181dan standar deviasinya adalah 0,0154465 Variabel independen Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) memiliki nilai minimum sebesar -2,7395 yang diperoleh dari BNI, BTN, BRI, MDR, PMA, BKP, SRS, NSP, PAN, BPA, DMN, KWN, LPO, MPD, MTA, SDI, UOB, MGA pada tiap triwulan IV di tahun 2009 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar -2,0596 diperoleh dari dari BNI, BTN, BRI, MDR, PMA, BKP, 88
SRS, NSP, PAN, BPA, DMN, KWN, LPO, MPD, MTA, SDI, UOB, MGA pada triwulan IV di tahun 2005. Nilai rata-rata SBI sebesar -2,407385 dan standar deviasinya adalah 0,2046295. Variabel independen Non Performing Loan (NPL) memiliki nilai minimum sebesar -9,2103 yang diperoleh dari SRS di triwulan I tahun 2008, PAN di triwluan II tahun 2007 dan LPO di triwulan II tahun 2007 sedangkan nilai maksimum -1,2852 diperoleh dari MDR Tbk pada triwulan I di tahun 2006. Nilai rata-rata NPL sebesar -3,790393 dan standar deviasinya adalah 1,1180542. Variabel independen Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai minimum sebesar 2,54 yang diperoleh dari SRS pada triwulan I di tahun 2005 sedangkan nilai maksimum 2,97 diperoleh dari MDR pada tahun 2008 terjadi di triwulan IV sedangkan pada tahun 2009 terjadi di triwulan II, III, dan IV. Nilai rata-rata DPK sebesar 2.8103 dan standar deviasinya adalah 0,09655. Variabel dependen kredit memiliki nilai minimum 11,6510 yang diperoleh dari SRS pada triwulan I di tahun 2005 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar 19,1413 diperoleh dari MDR pada triwulan I di tahun 2005. Nilai rata-rata kredit sebesar 16,270889 dan standar deviasinya adalah 1,6188468.
2. UJI ASUMSI KLASIK Analisis regresi pada dasarnya adalah studi ketergantungan variabel tak bebas (dependent) pada satu atau lebih variabel penjelas atau terikat (variable independent) dengan maksud untuk mengestimasi atau menaksir rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependent berdasarkan nilai variabel independent yang 89
diketahui (Gujarati, 1995). Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda (multiplier linier regression method) dengan variabel dependent-nya adalah Penyaluran Kredit sedangkan variabel independent-nya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI dan Jumlah Uang Beredar (JUB). a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, ada dua cara untuk mendekatinya, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang termudah untuk melihat normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
90
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi
Sumber : Data Sekunder diolah Dari gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa terdapat titik-titik yang tidak menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya menyimpang serta menjauhi arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini masih belum terdistribusi secara normal. Untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik dan valid maka langkah selanjutnya adalah melakukan transformasi data mentah ke dalam bentuk natural logaritma dari masing-masing data yang diuji (Ghozali, 2007:32). Berikut adalah P-Plot setelah dilakukannya transformasi data yang dapat dilihat pada gambar 4.2 di halaman berikutnya.
91
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi
Sumber : Data Sekunder diolah
Setelah dilakukan transformasi data dapat dilihat dari gambar 4.2 di atas bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal. Terkait dengan data hasil transformasi uji normalitas, maka data tersebut akan digunakan dalam pengujian asumsi klasik yang lainnya dan uji hipotesis selanjutnya. b. Uji Multikolinearitas Uji multikonearitas bertujuan untuk menguji apakah model rregresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independent yang nilai korelasi antar sesame variabel independent sama dengan nol ( Ghozali, 2006 ). Untuk mengetahui
92
apakah terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF yang terdapat pada masing-masing variabel seperti terlihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model 1
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Keputusan
Ln.CAR
.735
1.361
Tidak ada multikolonieritas
Ln.ROA
.575
1.738
Tidak ada multikolonieritas
Ln.LDR
.810
1.235
Tidak ada multikolonieritas
Ln.M2
.618
1.617
Tidak ada multikolonieritas
Ln.SBI
.705
1.419
Tidak ada multikolonieritas
Ln.NPL
.876
1.141
Tidak ada multikolonieritas
Ln.DPK
.683
1.464
Tidak ada multikolonieritas
a. Dependent Variable: Kredit Sumber : Data sekunder diolah Dari tabel diatas menunjukkan suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika data mempunyai nilai Tolerance lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Dari tabel tersebut diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance berada dibawah 1 dan nilai VIF jauh dibawah angka 10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah pada uji multikolinieritas. c. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan 93
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terajdi heteroskedastisitas ( Ghozali, 2006 ). Untuk
menentukan
heteroskedastisitas
dapat
menggunakan grafik
scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan model regresi layak digunakan. Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot di tunjukan pada gambar dibawah ini: Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber : Data sekunder diolah Dengan melihat grafik scatterplot diatas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedatisitas pada model transformasi regresi yang digunakan (homokedastisitas).
94
d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari masalah autokorelasi.
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .998a .995 .995 .1129229 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit Sumber : Data sekunder diolah
D-W .890
Dari tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 0.890. Dengan jumlah predictors sebanyak 6 buah (k=6) dan sampel sebanyak 18 perusahaan (n=90), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar 1,5181 dan (du) adalah sebesar 1,8014. Dengan demikian nilai D-W < (dl) yang menandakan bahwa terdapat autokorelasi positif dalam model regresi, atau dengan kata lain, penelitian ini masih belum terbebas dari masalah autokorelasi. Namun menurut Sunyoto (2009:91-92), nilai D-W yang berada diantara -2 dan +2 dapat dijadikan acuan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi dalam model penelitian. Maka karena nilai D-W sudah 95
berada diantara -2 dan +2, dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah autokorelasi. 3. Uji Hipotesis 2
a. Uji Adj R
Pada model regresi berganda penggunaan adjusted R2 (Adj R2), atau koefisien determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik dalam melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen bila dibandingkan dengan R2 (koefisien determinasi). Kelemahan dalam menggunakan nilai R2 adalah karena adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Selengkapnya mengenai hasil uji Adj R2 penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Hasil Uji Adj R2 Model Summaryb Model
R
1
.998a
Adjusted R R Square Square
Std. Error of the Estimate
.995
.995 .1129229 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit Sumber : Data sekunder diolah Besarnya angka R square (R2) adalah 0.995, angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh nilai CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar terhadap penyaluran kredit di dunia perbankan dengan cara menghitung koefesien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 96
KD = R2 x 100% KD = 0.995 x 100% KD = 99.5% Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh nilai CAR, ROA, LDR, NPL, DPK Suku bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar secara gabungan terhadap penyaluran kredit di perbankan adalah 99.5%, sedangkan sisanya sebesar 0.5% (100% - 99.5%) dipengaruhi oleh variabel – variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar 0,998 yang menandakan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat karena memiliki nilai R > 0,5. b. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig.) yang ada di tabel 4.6. Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian dapat dilihat pada halaman selanjutnya.
97
Tabel 4.6 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Regression Residual
Mean Square
Df
928.422
7
4.412
346
F
132.632 10401.204
Sig. .000a
.013
Total
932.834 353 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit Sumber: Data sekunder diolah Hasil Uji Hipotesis 1 Pengaruh CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar terhadap Penyaluran kredit. Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.6 nilai F diperoleh 10401,204 dengan tingkat signifkansi 0,000, karena tingkat signifkansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa CAR, ROA, LDR, NPL, DPK, Suku Bunga SBI dan Jumlah Uang Beredar berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. c. Uji t Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Apabila Thitung lebih besar Ttabel (Thit > Ttab) dan nilai signifikan Thitung lebih kecil dari α : 5% (0,05) (sig < α), berarti terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen secara parsial dengan variabel dependen. Dengan menggunakan metode regresianalisis regresi linier berganda. Signifikansi model regresi pada
98
penelitian ini diuji dengan melihat nilai sig. yang ada di tabel 4.7. Selengkapnya mengenai hasil uji t penelitian dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
-31.950
1.244
ln_CAR
.079
.020
ln_ROA
.013
ln_LDR
t
Sig.
Beta -25.679
.000
.017
3.923
.000
.010
.006
1.301
.194
.909
.021
.179
43.547
.000
ln_M2
1.411
.495
.013
2.852
.005
ln_SBI
.024
.035
.003
.688
.492
ln_npl
.031
.006
.022
5.462
.000
ln_dpk
16.084
.075
.955 213.554
.000
a. Dependent Variable: kredit Sumber: Data sekunder diolah Hasil Uji Hipotesis 2 Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran kredit. Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel car mempunyai tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa car berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel car lebih kecil dari 0,05.
99
Hasil Uji Hipotesis 3 Pengaruh Return On Assets terhadap penyaluran kredit. Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel roa mempunyai tingkat signifikansi 0,194. Hal ini berarti menolak Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa roa tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel roa lebih besar dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 4 Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap penyaluran kredit. Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel ldr mempunyai tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa ldr berpengaruh signifkan terhadap penyaluran kredit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ldr lebih kecil dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 5 Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap penyaluran kredit. Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel M2 mempunyai tingkat signifikansi 0,005. Hal ini berarti menerima Ha7 sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah uang beredar signifikan terhadap penyaluran kredit karena tingkat signifikan yang dimiliki variabel M2 lebih kecil dari 0,05.
100
Hasil Uji Hipotesis 6 Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap penyaluran kredit. Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel sbi mempunyai tingkat signifikansi 0,492. Hal ini berarti menolak Ha6 sehingga dapat dikatakan bahwa sbi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel sbi lebih besar dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 7 Pengaruh Non Performing Loan terhadap penyaluran kredit. Hasil uji hipotesis 7 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel npl mempunyai tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha4 sehingga dapat dikatakan bahwa npl berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit karena tingkat signifkansi yang dimiliki variabel npl lebih kecil dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 8 Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap penyaluran kredit. Hasil uji hipotesis 8 dapat dilihat pada tabel 4.7, variabel dpk mempunyai tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti menerima Ha5 sehingga dapat dikatakan bahwa dpk berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit karena tingkat signifkansi yang dimiliki variabel dpk lebih kecil dari 0,05.
101
Berdasarkan tabel 4.7, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut.
Y = -31,950 + 0,079X1 + 0,013X2 + 0,909X3 + 1,411X4 + 0,024X5 + 0,031X6 + 16,084X7
Dimana : Y
= Penyaluran kredit
X1
= Capital Adequacy Ratio (CAR)
X2
= Return On Assets (ROA)
X3
= Loan to Deposit Ratio (LDR)
X4
= Jumlah Uang Beredar
X5
= Suku Bunga SBI
X6
= Non Performing Loan (NPL)
X7
= Dana Pihak Ketiga Maka dapat dijelaskan bahwa (1) apabila X1, X2, X3, X4, X5, X6,
dan X7 bernilai 0, maka nilai Y adalah 31,9 trilliyun maksudnya adalah jika 18 bank (sampel yang diambil) tidak melakukan operasional perbankan dapat dikatakan bahwa dalam periode 2005-2009 pertumbuhan sektor riil kekurangan penyaluran kredit sebesar 31,9 trilliyun .(2) X1= 0,079 maksudnya adalah setiap kenaikan 1% X1 akan menyebabkan perubahan Y sebesar 0,079 trilliyun. (3) X2= 0,013 maksudnya adalah setiap kenaikan 1 % X2 akan menyebabkan perubahan Y sebesar 0,013 trilliyun. (4) X3= 0,909 maksudnya adalah setiap kenaikan 1% X3 maka 102
akan menyebabkan perubahan Y sebesar 0,909 trilliyun. (5) X4= 1,411 maksudnya adalah setiap kenaikan 1 trilliyun X4 akan menyebabkan perubahan Y sebesar 1,411 trilliyun. (6) X5= 0,024 maksudnya adalah setiap kenaikan 1% X5 akan menyebabkan perubahan Y sebesar 0,024 trilliyun. (7) X6= 0,031 maksudnya adalah setiap kenaikan 1% X6 akan menyebabkan perubahan Y sebesar 0,031 trilliyun. (8) X7=16,084 maksudnya adalah setiap kenaikan 1 milliar X7 akan menyebabkan perubahan Y sebesar 16,084 trilliyun.
C. Interpretasi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara rici mengenai hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap penyaluran kredit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel CAR 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa car berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara CAR dan kredit bersifat positif. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007), Billy Arma Pratama (2010), Abdul Rosyid (2009) tetapi tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Desi Arisandi (2009) menyatakan bahwa capital adequacy ratio tidak berpengaruh signifikan dengan penawaran kredit.
103
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank (Ali, 2004). Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya financial yang dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit. CAR juga menjadi indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana modal bank yang digunakan untuk investasi. Apabila persentase CAR terlalu kecil (lebih rendah dari standar BI) maka bank tersebut termasuk ke dalam kategori bank tidak sehat, namun apabila persentase CAR terlalu besar berarti terlalu besar dana bank yang menganggur (idle fund). Ahmad Faishol (2007:153). 2. Pengaruh Return On Assets terhadap penyaluran kredit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel ROA 0,194 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara ROA dan kredit bersifat positif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Desi Arisandi (2009), namun tidak mendukung hasil penelitian dari Luh Gede Meydianawathi (2007) yang menyatakan bahwa return on assets menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja.
104
Return On Assets merupakan indikator pengukur kinerja keuangan perbankan karena roa digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar nilai rasio return on assets maka menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat (Mahrinasari, 2003). 3. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap penyaluran kredit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel LDR 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa LDR berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara ldr dan kredit bersifat positif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Abdul Rosyid (2009) yang menyatakan bahwa LDT berpengaruh signifikan terhadap penawaran kredit investasi. Menurut Perry Warjiyo (2004:26), dalam kenyataannya perilaku penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang bersumber dari dana pihak ketiga, tetapi juga dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri. Maksimal LDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110%. 4. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap penyaluran kredit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel jumlah uang beredar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap penyaluran 105
kredit. Hubungan antara jumlah uang beredar dan kredit bersifat positif. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Sesy Rizkiyanti Oktavia (2006) yang menyatakan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran kredit. Jumlah Uang Beredar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhada penyaluran kredit. Artinya, apabila jumlah uang beredar mengalami peningkatan maka jumlah penyaluran kredit juga akan mengalami peningkatan. 5. Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap penyaluran kredit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel SBI 0,492 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara suku bunga SBI dan kredit bersifat positif. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma Pratama (2010), namun tidak mendukung hasil penelitian Dewi Anggrahini (2006) dalam penelitiaannya mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan menyatakan bahwa suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap kredit perbankan. Menurut Samuelson (2001:227) tingkat diskonto (BI rate) digunakan sebagai tanda perubahan kebijaka utama pasar. Tingkat diskonto mengikuti bunga pasar untuk mencegah bank umum untuk mendapatkan untung yang lebih besar dari meminjam dengan tingkat diskonto yang rendah kemudian meminjamkan ke pasar dengan bunga yang lebih tinggi. Artinya, ketika suku bungaa diskonto naik maka bank umum akan 106
merespon dengan menaikkan suku bunga pembiayaan dan merubah suku bunga simpanan SBI merupakan instrument yang menawarkan instrument yang menawarkan return yang cukup kompetitif serta bebas risiko (risk free) gagal bayar (Ferdian, 2008). Suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuat perbankan betah menempatkan dananya di SBI ketimbang menyalurkan kredit (Sugema, 2010). 6. Pengaruh Non Performing Loan terhadap penyaluran kredit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel NPL 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa NPL berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara NPL dan kredit bersifat positif. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Billy Arma Pratama (2010), Desi Arisandi (2009), dan Abdul Rosyid (2009). Non Performing Loan merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur
kemampuan
bank
dala
meng-cover
risiko
kegagalan
pengembalian kreditoleh debitur (Darmawan,2004). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin tinggi tingkat NPL maka semakin besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Ali, 2004). Akibat tingginya NPL perbankan harus menyediakan pencadangan yang lebih besar sehingga pada akhirnya modal bank ikut terkikis. Padahal besaran modal sangat mempengaruhi besarnya ekspansi kredit. Besarnya NPL menjadi salah satu penyebab sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit (Sentausa,2009).
107
7. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap penyaluran kredit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifkansi variabel dpk 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dpk berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. Hubungan antara dpk dan kredit bersifat positif. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi (2007), Billy Arma Pratama (2010), Tatik Setiyati (2007), Desi Arisandi (2009), Nresna Iqlima (2009), dan Abdul Rosyid (2009). Menyimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan faktor yang mendukung penyaluran kredit perbankan. Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun maka semakin besar pula jumlah kredit yang disalurkan. Oleh karena itu Bank Umum harus melakukan penghimpunan DPK secara optimal. Hal ini dapat dilakukan antara lain melalui program reward yang menarik, sales people, dan service people yang qualified, suku bunga simpanan yang menarik, dan jaringan layanan yang luas dan mudah diakses, guna menarik minat masyarakat untuk menyimpan dananya. Di sisi lain ketatnya persaingan dalam rangka penghimpunan dana (baik dengan sesama bank maupun dengan lembaga keuangan bukan bank) dan tuntutan sebagai business entity untuk meningkatkan peroleha laba, mendorong Bank Umum untuk mempergunakan DPK yang berhasil dihimpun dengan optimal. Penyaluran kredit merupakan alokasi DPK yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan, disamping sebagai bentuk tanggung jawab moral perbankan atas DPK yang berhasil dihimpun dari masyarakat. 108
109
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil Uji F, variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran Kredit pada Bank Umum di Indoneisa. 2. Hasil Uji t, variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga, dan Jumlah Uang beredar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran Kredit sedangkan Return On Assets dan Suku Bunga SBI secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Penyaluran Kredit.
109
B. Implikasi Penelitian Berkaitan
dengan
implikasi
pada
penelitian
ini,
peneliti
menganalisis 7 variabel eksogen yaitu Capital Adequacy ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, dan Jumlah Uang Beredar terhadap variabel endogen yaitu Kredit pada Bank Umum di Indonesia tahun 2005 bulan Maret hingga tahun 2009 bulan Desember, semoga hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi berbagai pihak yang memiliki minat mengenai perbankan : 1. Bagi lingkungan akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan mengenai manajemen perbankan dan dapat digunakan sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya. 2. Bagi kalangan perbankan Dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan manajemen pada bank untuk dapat berada pada kondisi bank yang sehat dan mampu membaca perubahan pasar sehingga dapat mengambil keputusan yang baik. 3. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai salah satu pengetahuan mengenai manajemen perbankan.
110
C. Saran Sebagai peneliti penulis menyadari, bahwa dalam melakukan penelitian harus selalu dilakukan penyempurnaan secara terus menerus, karena manajemen perbankan di Indonesia selalu berkembang dari waktu ke waktu, maka untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya sebagai berikut : 1. Menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah data yang lebih banyak dan dengan rentang waktu yang lebih panjang. Penggunaan data yang lebih akurat dan rentang waktu yang lebih panjang memungkinkan hasil penelitian lebih baik. 2. Menamabah variabel eksogen dan endogen yang lebih banyak, baik dari variabel moneter maupun variabel perbankan seperti kurs, pendapatan masyarakat, dan Net Interest Margin (NIM) untuk meperkaya perspektif analisis. 3. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.
111
DAFTAR PUSTAKA
Anggrahini, Dewi. “Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan”. 2006. Alamsyah, Halim,dkk. “Banking Disitermediation and it’s Implication for Monetery”: The Case of Indonesia”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan: 2005. Ali, Mashud. “Asset Liability Management: Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional”. PT Gramedia. Jakarta: 2004. Arisandi, Desi. “Analisis Faktor Penawaran Kredit pada Bank Umum di Indonesia”. Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Gunadarma. 2009. Budiawan. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayah Kerja BI Banjarmasin)”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegor. 2008. Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Ghalia Indonesia. Jakarta: 2005. Ekawarna. “Pengantar Teori Ekonomi Makro”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2010 Faishol, Ahmad, “Analisis Kinerja Keuangan Pada Tbk.”. JBM Januari, 2007.
Bank Mu’amalat Indonesia
Ferdian, Ilham Reza. “SBI, Instrumen Moneter atau Instrumen Investasi”. Republika: 2008. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 1. Cetakan keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hamid, Abdul. 2007. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. FEIS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
111
Harmanta, Ekananda. “Disintermediasi Fungsi Perbankan di Indonesia Pasca Krisis 1997: Faktor Permintaan atau Penawaran Kredit, Sebuah Pendekatan dengan Model Disequilibrium”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 2005. InfoBankNews.com. “Bank Asing Bakal Smackdown Bank BUMN pada 2007?”. 2007 Iqlima, Nresna. “Pengaruh Inflasi, DPK, dan Tingkat Suku Bunga Kredit Modal Kerja terhadap Posisi Kredit Modal Kerja pada Bank Persero”. Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta. 2009. Judisseno, Rimsky, ”Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2005. Kasmir. “Manajemen Perbankan”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2003. Kiryanto, Ryan. ”Langkah Terobosan Mendorong Ekspansi Kredit”. Economic Review: 2007. Manurung, Mandala Prathama Rahardja. ”Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Konstektual Indonesia)”. FE UI. Jakarta. 2004. Meydianawathi, Luh Gede, “Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia”, Buletin Studi Ekonomi Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007. Mishkin, Frederic S. “The Economics of Money, Banking, and Financial Markets”. Pearson Education Inc. New York: 2007. Nurmawan. “Uang dan Lembaga Keuangan”. Jurnal Keuangan. 2005. Ocktavia, Ana. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005”. Skripsi Universitas Negeri Semarang. 2007. Oktavia, Rizkiyanti, Sezy. “Analisis Pengaruh BI Rate, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar terhadap CAR dan Implikasinya terhadap Penawaran Kredit”. Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta. 2006. Pratama, Billy Arya. “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan”. Tesis Universitas Diponogoro. 2009. 112
Retnadi, Djoko. “Perilaku Penyaluran Kredit Bank”. Jurnal Kajian Ekonomi. 2006. Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liabilitiy Management”. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta: 2006 Rodoni, Ahmad dan Indoyama N. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Center for Sosial Economics Studies, Jakarta: 2007. Rosyid, Abdul. “Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPL, LDR dan Inflasi Terhadap Penawaran Kredit Investasi pada Bank Persero”. Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta. 2009. Setiyati, Tatik. “Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga, dan Produk Domestik Bruto terhadap Penyaluran Kredit pada Perbankan di Indonesia”. 2007. Siamat, Dahlan. ”Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Kelima, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta,2005. Sinungan, Muchdarsyah. ”Manajemen Dana Bank”. PT Bumi Aksara. Jakarta: 2000. Siregar, Togi T.M. ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara”. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.2006. Soedarto, Mochammad. ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayah Kerja di BI Semarang)”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro. 2004. Sukirno, Sadono.” Teori Pengantar Makroekonomi”. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2004. Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso. Bank & Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta: 2006. Umar, Husain. “Research Methods in Finance and Banking”. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2002. Veithzal, Rivai. “Bank and Financial Instituation Management Conventional and Sharia System”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2007. 113
Warjiyo, Perry. “Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia”. Pusat. Pendidikan dan Studi Kebanksentralan BI.2004. Zakaria. “Pengantar Teori Ekonomi Makro”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2009.
114
Lampiran 1 : Data Sampel Penelitian 1. Variabel Dependen dan Independen (Sebelum Transformasi)
Bank BNI
Tahun 2005
2006
2007
2008
2009
BTN
2005
2006
2007
2008
2009
BRI
2005
TW I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
CAR 0.1894 0.1667 0.1605 0.1667 0.203 0.2002 0.1757 0.1595 0.1681 0.1587 0.1989 0.1765 0.1833 0.1608 0.1513 0.1438 0.15 0.143 0.1551 0.1378 0.1963 0.1789 0.1658 0.166 0.2104 0.1817 0.1817 0.1823 0.2002 0.2527 0.2343 0.2291 0.2102 0.2021 0.1686 0.1644 0.1668 0.1559 0.15 0.2149 0.2117 0.17 0.1611
ROA 0.0274 0.0195 0.0171 0.0161 0.009 0.0164 0.0181 0.0185 0.0141 0.0176 0.0174 0.0085 0.005 0.0076 0.0094 0.0112 0.0119 0.0162 0.0157 0.0172 0.0216 0.0209 0.0168 0.0166 0.0228 0.0176 0.0191 0.0178 0.0231 0.0122 0.0168 0.0192 0.0167 0.019 0.0173 0.018 0.0135 0.0126 0.0133 0.0147 0.0608 0.0484 0.0462
LDR 0.5842 0.5827 0.5656 0.5424 0.5049 0.5178 0.4855 0.4898 0.4885 0.5532 0.5942 0.6056 0.7046 0.6955 0.732 0.6861 0.6876 0.7097 0.746 0.6406 0.7543 0.7839 0.8003 0.7893 0.8007 0.8147 0.8376 0.8375 0.8552 0.893 0.9338 0.9238 0.9629 0.996 1.0743 1.0183 1.0196 1.0466 1.1308 1.0129 0.765 0.768 0.8033
NPL 0.0202 0.0782 0.083 0.0836 0.1088 0.1125 0.1158 0.0655 0.0668 0.054 0.047 0.0401 0.0317 0.0171 0.0106 0.0174 0.0154 0.0117 0.019 0.0084 0.0105 0.0153 0.0192 0.0118 0.025 0.0255 0.0341 0.0177 0.0299 0.0308 0.0317 0.0281 0.0344 0.0364 0.0323 0.0266 0.0336 0.0339 0.0429 0.0336 0.0458 0.0562 0.0515
DPK 112394449 107788548 117017302 118177335 119770674 117561203 128041856 138535546 144733889 144577019 137987764 150228182 132242556 145382413 149046826 167425433 166369002 171029207 167282995 193928796 17448881 17841833 18382529 19470422 19890766 20643825 20716069 21604778 21831851 22001200 22702871 24202262 24635606 26700622 28810808 31781001 33164325 34719926 34978133 40720833 83157648 89846276 90837916
SBI 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1
M2 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451
Kredit 44747997 61210500 62208330 62238006 59829114 60538267 61329850 66727705 69279086 78447624 79720870 88676188 89186410 99089745 106482611 112061397 114689398 119798061 122183396 120768825 13014210 13693656 14525067 15363896 15925682 16659908 17343980 18086350 18538814 19473668 20792770 22354760 23557638 26190650 30077198 32025231 33552878 35809773 38123456 40732957 63355711 68950049 72738021
117
2006
2007
2008
2009
MANDIRI
2005
2006
2007
2008
2009
PERMATA
2005
2006
2007
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
0.1625 0.2397 0.2032 0.1977 0.1997 0.222 0.1901 0.1819 0.1666 0.1736 0.1454 0.139 0.1367 0.1545 0.1515 0.1377 0.133 0.2662 0.2372 0.2365 0.2365 0.2522 0.2513 0.2545 0.253 0.2714 0.2513 0.229 0.2111 0.2242 0.1772 0.1708 0.1572 0.1537 0.141 0.142 0.1555 0.13 0.117 0.101 0.099 0.109 0.109 0.128 0.144 0.146 0.149 0.147 0.14
0.0504 0.0559 0.0428 0.0456 0.0436 0.0449 0.0429 0.0427 0.0461 0.0417 0.0406 0.0414 0.0418 0.0392 0.0361 0.0347 0.0373 0.0131 0.0076 0.0105 0.0047 0.0124 0.0093 0.0096 0.0112 0.0231 0.0242 0.0239 0.024 0.0278 0.0262 0.0264 0.0269 0.0246 0.0267 0.0278 0.0313 0.025 0.021 0.014 0.012 0.012 0.011 0.012 0.012 0.014 0.015 0.019 0.019
0.7783 0.7819 0.7626 0.7729 0.7253 0.747 0.7273 0.7388 0.688 0.7419 0.7701 0.8635 0.7993 0.8135 0.8533 0.8735 0.8088 0.5584 0.5462 0.553 0.4988 0.509 0.5236 0.5354 0.5502 0.5533 0.5364 0.551 0.5202 0.5664 0.5953 0.6207 0.5689 0.6132 0.5981 0.6043 0.5915 0.694 0.781 0.818 0.785 0.765 0.739 0.767 0.831 0.875 0.831 0.87 0.88
0.0468 0.0502 0.0509 0.0479 0.0481 0.0531 0.0545 0.0499 0.0344 0.0383 0.0337 0.029 0.028 0.0324 0.037 0.0392 0.0352 0.1888 0.2583 0.2439 0.2658 0.2766 0.2645 0.2603 0.1708 0.1702 0.1618 0.1268 0.0733 0.0514 0.0474 0.0442 0.0469 0.0593 0.0478 0.0364 0.0262 0.033 0.049 0.064 0.053 0.056 0.066 0.065 0.064 0.067 0.061 0.056 0.046
98227889 98547736 108759289 113333370 126336779 123534219 138311043 146064626 167086725 163745631 177744997 178670711 204923465 206895822 220776432 224998508 255739540 175717197 186917405 186098402 205201707 198693128 198142565 192863814 204929996 194165009 200632021 204691444 239920497 215452573 224705213 237484698 279342151 263652207 276188535 284164044 309457617 23477680 24828940 27913529 28971599 29993769 30617491 29977579 30873088 29298663 31776890 31184242 31097043
0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08
1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203
75533234 76409377 82264698 86691193 90282752 91059260 98778508 105553477 113853335 118435570 135954859 151456514 161061059 165226025 184600939 192233530 205563569 92847594 97152135 100081490 100325751 98069898 100082959 100852650 109379723 105609365 106894525 111381010 126826445 122633466 134501369 146460848 159007051 160072261 164535342 170715069 179687845 16080106 18748634 21473978 22217345 22233230 22043255 22091339 23831136 23819315 24773023 24671325 26454502
118
2008
2009
BUKOPIN
2005
2006
2007
2008
2009
SINARMAS
2005
2006
2007
2008
2009
NISP
2005
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
0.14 0.125 0.115 0.111 0.11 0.134 0.127 0.122 0.17 0.1489 0.1335 0.1327 0.1443 0.1282 0.1493 0.1593 0.1696 0.1542 0.1364 0.1291 0.127 0.127 0.1106 0.1121 0.1309 0.1246 0.1298 0.1436 0.6265 0.5648 0.5704 0.4512 0.3365 0.2842 0.2766 0.1618 0.1547 0.1249 0.1266 0.1118 0.0924 0.107 0.1238 0.1152 0.1617 0.1663 0.1519 0.1395 0.1602
0.025 0.019 0.018 0.017 0.017 0.017 0.017 0.014 0.0201 0.0243 0.0217 0.0209 0.0221 0.0196 0.0196 0.0185 0.019 0.0186 0.0166 0.0163 0.0156 0.0171 0.0175 0.0166 0.0157 0.0166 0.0153 0.0146 0.019 0.0123 0.0122 0.0114 0.0096 0.0131 0.0127 0.0098 0.0081 0.0089 0.0057 0.0033 0.0023 0.0049 0.0054 0.0034 0.005 0.0059 0.0069 0.0093 0.0306
0.936 0.937 0.904 0.818 0.83 0.854 0.874 0.906 0.8803 1.0333 0.9617 0.6839 0.7376 0.764 0.6945 0.5886 0.5885 0.6318 0.6804 0.6526 0.7256 0.7984 0.9576 0.836 0.8065 0.9373 0.8432 0.7599 0.3573 0.364 0.3281 0.2526 0.2474 0.3242 0.5429 0.5273 0.4553 0.5832 0.5 0.6218 0.7934 0.8495 0.7786 0.8331 0.6736 0.6169 0.7249 0.7901 0.7807
0.043 0.038 0.032 0.035 0.054 0.057 0.051 0.04 0.027 0.0291 0.0268 0.0269 0.029 0.0265 0.0293 0.0251 0.0271 0.0287 0.0265 0.0249 0.0236 0.019 0.0265 0.0414 0.0381 0.0334 0.0269 0.0233 0.0956 0.032 0.1135 0.0081 0.064 0.0009 0.0169 0.0016 0.0014 0.0004 0.0041 0.0026 0.0001 0.0011 0.0003 0.0172 0.0057 0.005 0.0042 0.0165 0.0087
32465621 34403097 37977125 43082783 44510815 43741326 44229233 46105528 14318281 13742382 15505758 20822092 18582269 20344764 22456827 25821874 26616298 31007761 30860935 30166024 29638051 32524424 26730803 28769102 30622068 32277111 31916903 31999746 319707 421067 402458 625604 775126 849923 909699 1882904 2417301 3095837 4196820 5147410 4751312 5275289 5371333 5355202 5972673 6964816 7074895 7071000 13866866
0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744
1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693
28258541 31248300 33741019 34883337 35258892 36715561 37686627 41244082 12190022 13646861 14197688 13820759 13029882 14784392 11572403 14682984 14982576 18713271 20087195 19138691 20342371 24568888 23743728 22856451 23714593 28921288 25661460 23347067 114803 145468 131009 158182 188648 273917 455553 972839 1083994 1623983 1923411 3047516 3156393 3727874 3768101 4332347 3908652 4210715 4917873 5416964 10757134
119
2006
2007
2008
2009
PANIN
2005
2006
2007
2008
2009
BUMIPUTERA
2005
2006
2007
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
0.1547 0.1408 0.1995 0.2159 0.2 0.1833 0.1713 0.1674 0.1898 0.1761 0.1648 0.1895 0.1794 0.1726 0.1727 0.1858 0.195 0.1892 0.18 0.3791 0.3556 0.3227 0.3058 0.3222 0.2903 0.3474 0.3171 0.3179 0.2914 0.2527 0.2334 0.2312 0.2217 0.2083 0.2065 0.228 0.2387 0.2354 0.2179 0.11 0.1009 0.1476 0.1069 0.1588 0.1447 0.1457 0.1302 0.1252 0.1207
0.0163 0.0085 0.0152 0.0151 0.0145 0.0154 0.0155 0.0171 0.015 0.0145 0.0131 0.011 0.015 0.0153 0.0154 0.0221 0.0134 0.0172 0.0179 0.0422 0.0346 0.0282 0.0227 0.0235 0.025 0.0255 0.0278 0.0296 0.0325 0.0323 0.0314 0.0216 0.025 0.0225 0.0175 0.0103 0.0131 0.016 0.0175 0.006 0.0266 0.0016 0.0124 0.0031 0.0027 0.0021 0.0026 0.0133 0.0091
0.7904 0.806 0.7762 0.7239 0.7885 0.8194 0.8217 0.8071 0.9383 0.9104 0.8914 0.9129 0.95 0.9487 0.7669 0.7102 0.6935 0.7646 0.7239 0.7951 0.6946 0.5542 0.5517 0.6214 0.7324 0.7793 0.8047 0.8621 0.9312 0.9643 0.9236 0.9277 0.9433 0.8377 0.7893 0.7255 0.7002 0.7078 0.7328 0.766 0.7408 0.7664 0.806 0.9311 0.8526 0.9228 0.8742 0.936 0.823
0.0128 0.0185 0.0187 0.0251 0.0308 0.0277 0.0199 0.0236 0.0217 0.0209 0.0212 0.0214 0.0186 0.0169 0.0175 0.0221 0.0189 0.0204 0.0139 0.0142 0.0491 0.0251 0.0315 0.02 0.024 0.0181 0.026 0.0169 0.0001 0.0041 0.0176 0.0186 0.0226 0.0188 0.0215 0.0236 0.032 0.0278 0.0443 0.0329 0.0494 0.0496 0.0489 0.0443 0.0468 0.0489 0.0474 0.0455 0.0466
14907953 15728958 16114935 16449532 16682618 17935727 19627127 21228075 19854183 20493560 22417770 21310722 21491070 22471584 27239749 28615178 28114488 26415120 30638451 16786308 21321012 27242594 28824305 25811248 24146333 24309681 27833578 25716685 29242028 31400106 33647078 37192341 39405760 45878493 47618342 52700438 53500789 55696850 58567602 3350143 3266630 3158322 3823402 3632462 4129152 4210421 4774037 4866986 5557399
0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875
1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974
11722192 12611689 12438181 11789446 12810432 14154348 15633314 16225641 17705706 18212354 19113922 18918580 20205120 21089846 20809545 19507317 18909217 19868882 21886527 12216045 13342039 14614129 15101258 15509845 16984728 17800596 19122611 20629706 23529028 26847167 29553371 32168059 34348868 36966908 36868877 36490223 35867174 40156414 43220220 2525744 2395937 2617209 3133360 3356035 3467806 3757000 4072353 4353138 4452057
120
2008
2009
DANAMON
2005
2006
2007
2008
2009
KESAWAN
2005
2006
2007
2008
2009
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
0.121 0.1221 0.123 0.1159 0.1107 0.1224 0.119 0.1193 0.1159 0.1223 0.2959 0.2543 0.2518 0.2348 0.2625 0.2462 0.2286 0.2237 0.2257 0.223 0.2085 0.2057 0.2121 0.1672 0.1542 0.1399 0.151 0.2131 0.1815 0.1755 0.1196 0.1294 0.1158 0.1434 0.1356 0.1254 0.1088 0.0943 0.0972 0.1017 0.1064 0.1036 0.1061 0.1025 0.0981 0.1043 0.1 0.11 0.14
0.0068 0.0057 0.0042 0.0033 0.0014 0.0009 0.0017 0.0009 0.0017 0.0124 0.062 0.0589 0.0539 0.0426 0.0203 0.0207 0.0227 0.024 0.0237 0.0244 0.0355 0.025 0.0253 0.0255 0.0326 0.0158 0.0169 0.0169 0.0206 0.0178 0.0094 0.0132 0.0016 0.003 0.0001 0.0038 0.0043 0.0036 0.0095 0.009 0.0069 0.0035 0.0055 0.005 0.0036 0.0023 0.0156 0.0143 0.01
0.8831 0.845 0.8281 0.9013 0.9427 0.9044 0.7743 0.8885 0.8697 0.8925 0.7639 0.7743 0.8235 0.8082 0.7853 0.7561 0.778 0.7551 0.7571 0.7552 0.85 0.8805 0.8943 0.917 0.9073 0.8642 0.8144 0.8761 0.8609 0.8876 0.5598 0.5684 0.5423 0.554 0.6179 0.6482 0.6633 0.695 0.7475 0.7526 0.6714 0.6846 0.7064 0.7561 0.8185 0.7466 0.75 0.7 0.61
0.0463 0.0456 0.0454 0.0399 0.0347 0.0425 0.0435 0.047 0.0465 0.0482 0.0168 0.0091 0.004 0.0142 0.0201 0.0181 0.0169 0.0116 0.0152 0.0145 0.0086 0.0104 0.0116 0.0067 0.006 0.0123 0.0294 0.0361 0.0413 0.0464 0.0319 0.0342 0.0685 0.1107 0.0563 0.0521 0.0492 0.0589 0.053 0.0526 0.0577 0.0633 0.0662 0.0621 0.0569 0.0374 0.04 0.04 0.05
5128567 5604946 5528084 5766237 5697074 5566683 6121108 5315999 5839181 6323430 40820516 45403277 46659535 48343287 50079708 52968319 54361236 58663446 31127582 62888909 57577097 62303575 64835627 67653166 72282942 75962844 76294171 68212515 69583227 68984946 1463355 1436053 1468257 1397565 1376200 1563521 1654606 1892818 1926130 1858432 1923422 2010857 1873900 1916167 1846332 1997442 1837781 1844867 2040147
0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648
1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031
4465894 4438685 4527028 5031015 5150620 4792908 4571442 4563837 4858344 5362264 30329622 33428458 35723818 35990927 35699679 37044024 39150602 41159973 41238660 44430789 48292994 51336934 54127166 59605727 64829946 64983038 61591558 59573680 59508856 60579191 817989 817042 789582 824876 843897 973415 1095477 1279243 1317975 1249220 1222899 1309789 1283760 1428780 1502875 1487425 1371045 1297147 1247570
121
LIPPO
2005
2006
2007
2008
2009
MAYAPADA
2005
2006
2007
2008
2009
MUTIARA
2005
2006
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
0.12 0.2489 0.2354 0.2246 0.2138 0.2357 0.2166 0.208 0.2768 0.293 0.2659 0.2455 0.1832 0.2215 0.1927 0.1963 0.1633 0.1634 0.153 0.1503 0.1359 0.1254 0.1484 0.1443 0.1424 0.1361 0.1368 0.1367 0.1382 0.1448 0.3628 0.3377 0.2995 0.2831 0.2669 0.2448 0.2369 0.2058 0.193 0.185 0.1705 0.1042 0.0913 0.0933 0.0808 0.0826 0.1252 0.1234 0.1166
0.0125 0.0212 0.021 0.0237 0.0187 0.022 0.0237 0.0276 0.0198 0.0292 0.0314 0.0257 0.025 0.0163 0.0108 0.0175 0.011 0.0144 0.019 0.0211 0.0211 0.0124 0.0104 0.0097 0.0084 0.0049 0.0125 0.0116 0.0155 0.0198 0.0174 0.0159 0.0146 0.002 0.0177 0.0117 0.0127 0.007 0.0084 0.0094 0.009 0.0077 0.0067 0.0066 0.0022 0.004 0.002 0.0033 0.0038
0.67 0.2471 0.288 0.4037 0.3236 0.3622 0.3964 0.4276 0.4487 0.4889 0.5065 0.5614 0.7935 0.6405 0.7162 0.7913 0.8793 0.8578 0.8723 0.9026 0.9522 0.8682 0.8626 0.8655 0.8235 0.8598 0.8478 0.8664 0.8529 0.7734 0.8677 0.9822 1.0388 1.2065 1.1857 1.126 1.0022 0.8687 0.8945 0.84 0.8377 0.293 0.2485 0.276 0.2384 0.2288 0.22 0.211 0.2135
0.05 0.0237 0.0212 0.0201 0.0048 0.0132 0.0068 0.0045 0.0041 0.0072 0.0061 0.0061 0.0194 0.004 0.0042 0.0035 0.0142 0.0169 0.017 0.0184 0.0104 0.0059 0.0118 0.0114 0.0132 0.0121 0.0019 0.0328 0.0021 0.0007 0.0015 0.0012 0.0014 0.0016 0.0001 0.0189 0.0207 0.019 0.0067 0.0075 0.0049 0.0297 0.0337 0.0392 0.0499 0.053 0.0645 0.0601 0.0494
2143863 24487986 23526841 24247217 25594840 23447572 24667119 25825877 27081797 26693231 30319237 30689876 30998821 32595940 33783904 31319460 54585131 51210543 83751960 82395874 88039289 2082145 2234136 2279263 2516131 2643842 2804116 2873975 3050938 3072484 2931661 2730936 2961684 2917408 3102630 3345158 3980026 4685506 5009506 5475526 6053959 7067478 7912913 8659034 10247990 10501640 9913803 9907204 11353130
0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975
2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074
1433101 6044048 6771516 7351970 8124864 8417224 9752075 10892337 11977349 12870600 14963093 16803484 18142198 20610642 23960353 23959255 50667223 49814655 72649002 74135295 82970344 1780135 1896652 1968956 2064605 2263697 2368255 2482803 2518054 2365404 2522001 2668443 3068157 3419606 3604461 3751196 3980788 4065148 4473402 4588911 1897876 1939510 2258180 2399718 2325994 2168775 2071678 2393634 2400275
122
2007
2008
2009
SWADESI
2005
2006
2007
2008
2009
UOB BUANA
2005
2006
2007
2008
2009
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
0.1359 0.1958 0.1854 0.1291 0.1623 0.1527 0.1488 0.3962 -0.0501 0.1219 0.1043 0.1002 0.2733 0.2542 0.2317 0.2406 0.2725 0.2603 0.2564 0.2655 0.3023 0.281 0.2587 0.2066 0.195 0.1793 0.3391 0.3327 0.349 0.3262 0.3193 0.329 0.2271 0.2071 0.1977 0.2015 0.2295 0.2884 0.3012 0.3083 0.3214 0.2965 0.29 0.2794 0.2086 0.2653 0.2545 0.2536 0.2195
0.0093 0.0058 0.0061 -0.0143 0.0036 0.0062 0.0046 -0.52 0.0489 0.0419 0.0467 0.0384 0.0195 0.0207 0.0205 0.0206 0.0146 0.013 0.0128 0.0128 0.0163 0.0147 0.0127 0.0117 0.0181 0.0201 0.0247 0.0253 0.0314 0.0311 0.0309 0.0353 0.0276 0.0397 0.0336 0.0313 0.0356 0.0339 0.0361 0.0347 0.0378 0.0368 0.0364 0.034 0.0242 0.0191 0.0192 0.0238 0.0327
0.2531 0.2961 0.3318 0.3849 0.4199 0.434 0.4759 0.9316 0.8764 0.8398 0.8505 0.8166 0.5371 0.6238 0.6554 0.5536 0.5579 0.5479 0.5301 0.5489 0.4728 0.5305 0.4937 0.6216 0.7258 0.7762 0.8706 0.8311 0.8443 0.8589 0.8265 0.811 0.6845 0.6557 0.8242 0.7996 0.757 0.7638 0.8272 0.8303 0.8621 0.93 0.9408 0.9523 1.0048 0.9923 1.0113 0.9165 0.8734
0.0485 0.0494 0.0375 0.0333 0.0316 0.0294 0.0271 0.1042 0.104 0.073 0.0681 0.0953 0.0136 0.0254 0.0033 0.0208 0.0228 0.0085 0.0107 0.0118 0.0134 0.009 0.0134 0.0147 0.0129 0.0122 0.0166 0.0164 0.0155 0.0294 0.0249 0.0142 0.0133 0.0188 0.0166 0.0166 0.0167 0.0353 0.0326 0.0325 0.0325 0.0238 0.0277 0.0269 0.0245 0.0228 0.0195 0.0207 0.028
10009500 9304293 10044541 10510631 10694531 11430245 12033454 5400749 5430194 5465932 5492302 6264795 717368 713651 689772 801107 735322 798925 827472 843548 899393 854126 946180 1009126 936900 969138 901472 1054149 1061130 1071924 1132292 1226476 12494014 12503951 12892094 13259613 13782160 13412112 12928250 12928250 13033920 13602363 13999637 14034148 13822018 14613505 14913684 16655936 17540639
0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821
1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752
2594123 3180275 3952583 4294410 4708818 5222219 4737301 4737301 4395114 4362359 4392078 4864096 380179 439058 448709 443436 410209 437726 438638 457755 420482 440276 464192 621422 679225 747969 785476 876618 895599 907087 935695 1016346 8461780 9424424 10219362 10313054 10138969 10297516 10245923 10353475 10759988 11561532 11974312 12660839 13236216 13875800 14909292 14891644 14821487
123
II III IV MEGA
2005
2006
2007
2008
2009
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
0.2118 0.2268 0.2625 0.1581 0.1458 0.1195 0.1113 0.1241 0.1725 0.17 0.1592 0.1614 0.1602 0.1544 0.1421 0.1945 0.1802 0.1624 0.1616 0.1729 0.1944 0.1973 0.1884
0.0316 0.03 0.0303 0.0307 0.0251 0.018 0.0125 0.006 0.0086 0.0081 0.0088 0.0217 0.0249 0.0244 0.0233 0.0245 0.0223 0.0209 0.0198 0.019 0.0211 0.0163 0.0177
0.8971 0.9124 0.8947 0.487 0.4319 0.5215 0.5125 0.5104 0.4862 0.4534 0.427 0.4487 0.4528 0.4768 0.4674 0.5717 0.5701 0.674 0.6467 0.5881 0.5536 0.6058 0.5682
0.0222 0.028 0.0302 0.0198 0.0126 0.011 0.0143 0.0154 0.0168 0.0173 0.0168 0.0197 0.0142 0.0126 0.0153 0.0135 0.0116 0.0121 0.0118 0.0195 0.0201 0.0205 0.017
17111765 17475730 17230372 17442974 19415514 20672810 23397953 21617230 21740343 23701214 28052876 26852574 27149613 27575051 30605953 26973267 30718216 28982826 29675015 31157165 32153167 30082818 34355188
0.0695 0.0648 0.0646 0.0744 0.0825 0.1 0.1275 0.1273 0.125 0.1125 0.0975 0.09 0.0875 0.0825 0.08 0.0796 0.0873 0.0971 0.1083 0.0821 0.0695 0.0648 0.0646
1977533 2018031 2141384 1020693 1073746 1150451 1203215 1195067 1253757 1291396 1382074 1366820 1451974 1512756 1643203 1594390 1703381 1778139 1895839 1916752 1977533 2018031 2141384
15083213 15440851 15808656 7711723 8143271 10330011 11313598 10785513 10438310 10513021 11063044 11589004 11542510 12728051 14127029 14866952 16670343 19337910 19592757 18140039 17599457 17366711 18789040
124
2. Variabel Dependen dan Independen (Setelah Transformasi) Bank BNI
Tahun 2005
2006
2007
2008
2009
BTN
2005
2006
2007
2008
2009
BRI
2005
2006
TW I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Ln_car -1.6639 -1.7916 -1.8295 -1.7916 -1.5945 -1.6084 -1.739 -1.8357 -1.7832 -1.8407 -1.615 -1.7344 -1.6966 -1.8276 -1.8885 -1.9393 -1.8971 -1.9449 -1.8637 -1.982 -1.6281 -1.7209 -1.797 -1.7958 -1.5587 -1.7054 -1.7054 -1.7021 -1.6084 -1.3756 -1.4512 -1.4736 -1.5597 -1.599 -1.7802 -1.8055 -1.791 -1.8585 -1.8971 -1.5376 -1.5526 -1.772 -1.8257 -1.8171 -1.4284
Ln_roa -3.5972 -3.9373 -4.0687 -4.1289 -4.7105 -4.1105 -4.0118 -3.99 -4.2616 -4.0399 -4.0513 -4.7677 -5.2983 -4.8796 -4.667 -4.4918 -4.4312 -4.1227 -4.1541 -4.0628 -3.8351 -3.868 -4.0864 -4.0984 -3.781 -4.0399 -3.9581 -4.0286 -3.7679 -4.4063 -4.0864 -3.9528 -4.0923 -3.9633 -4.057 -4.0174 -4.3051 -4.3741 -4.32 -4.2199 -2.8002 -3.0283 -3.0748 -2.9878 -2.8842
Ln_ldr -0.5375 -0.5401 -0.5699 -0.6118 -0.6834 -0.6582 -0.7226 -0.7138 -0.7164 -0.592 -0.5205 -0.5015 -0.3501 -0.3631 -0.312 -0.3767 -0.3745 -0.3429 -0.293 -0.4454 -0.282 -0.2435 -0.2228 -0.2366 -0.2223 -0.2049 -0.1772 -0.1773 -0.1564 -0.1132 -0.0685 -0.0793 -0.0378 -0.004 0.0717 0.0181 0.0194 0.0455 0.1229 0.0128 -0.2679 -0.264 -0.219 -0.2506 -0.246
Ln_npl -3.9021 -2.5485 -2.4889 -2.4817 -2.2182 -2.1848 -2.1559 -2.7257 -2.7061 -2.9188 -3.0576 -3.2164 -3.4514 -4.0687 -4.5469 -4.0513 -4.1734 -4.4482 -3.9633 -4.7795 -4.5564 -4.1799 -3.9528 -4.4397 -3.6889 -3.6691 -3.3785 -4.0342 -3.5099 -3.4802 -3.4514 -3.572 -3.3697 -3.3132 -3.4327 -3.6268 -3.3932 -3.3843 -3.1489 -3.3932 -3.0835 -2.8788 -2.9662 -3.0619 -2.9917
Ln_dpk 2.92 2.92 2.92 2.92 2.92 2.92 2.93 2.93 2.93 2.93 2.93 2.94 2.93 2.93 2.93 2.94 2.94 2.94 2.94 2.95 2.81 2.82 2.82 2.82 2.82 2.82 2.82 2.83 2.83 2.83 2.83 2.83 2.83 2.84 2.84 2.85 2.85 2.85 2.85 2.86 2.9 2.91 2.91 2.91 2.91
Ln_SBI -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612
Ln_M2 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386
Ln_kredit 2.8688 2.8865 2.8874 2.8874 2.8852 2.8858 2.8866 2.8913 2.8933 2.9002 2.9011 2.9069 2.9072 2.913 2.9169 2.9196 2.9209 2.9232 2.9243 2.9237 2.7962 2.7993 2.8028 2.8062 2.8084 2.8111 2.8135 2.816 2.8175 2.8205 2.8244 2.8286 2.8317 2.838 2.846 2.8497 2.8524 2.8561 2.8597 2.8635 2.8884 2.8931 2.896 2.8981 2.8988
125
2007
2008
2009
MANDIRI
2005
2006
2007
2008
2009
PERMATA
2005
2006
2007
2008
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
-1.5936 -1.621 -1.6109 -1.5051 -1.6602 -1.7043 -1.7922 -1.751 -1.9283 -1.9733 -1.99 -1.8676 -1.8872 -1.9827 -2.0174 -1.3235 -1.4389 -1.4418 -1.4418 -1.3775 -1.3811 -1.3685 -1.3744 -1.3042 -1.3811 -1.474 -1.5554 -1.4952 -1.7305 -1.7673 -1.8502 -1.8728 -1.959 -1.9519 -1.8611 -2.0402 -2.1456 -2.2926 -2.3126 -2.2164 -2.2164 -2.0557 -1.9379 -1.9241 -1.9038 -1.9173 -1.9661 -1.9661 -2.0794
-3.1512 -3.0878 -3.1327 -3.1033 -3.1489 -3.1536 -3.0769 -3.1773 -3.204 -3.1845 -3.1749 -3.2391 -3.3215 -3.361 -3.2888 -4.3351 -4.8796 -4.5564 -5.3602 -4.3901 -4.6777 -4.646 -4.4918 -3.7679 -3.7214 -3.7339 -3.7297 -3.5827 -3.642 -3.6344 -3.6156 -3.705 -3.6231 -3.5827 -3.4641 -3.6889 -3.8632 -4.2687 -4.4228 -4.4228 -4.5099 -4.4228 -4.4228 -4.2687 -4.1997 -3.9633 -3.9633 -3.6889 -3.9633
-0.271 -0.2576 -0.3212 -0.2917 -0.3184 -0.3027 -0.374 -0.2985 -0.2612 -0.1468 -0.224 -0.2064 -0.1586 -0.1352 -0.2122 -0.5827 -0.6048 -0.5924 -0.6956 -0.6753 -0.647 -0.6247 -0.5975 -0.5919 -0.6229 -0.596 -0.6535 -0.5685 -0.5187 -0.4769 -0.5641 -0.4891 -0.514 -0.5037 -0.5251 -0.3653 -0.2472 -0.2009 -0.2421 -0.2679 -0.3025 -0.2653 -0.1851 -0.1335 -0.1851 -0.1393 -0.1278 -0.0661 -0.0651
-2.9779 -3.0386 -3.0345 -2.9356 -2.9096 -2.9977 -3.3697 -3.2623 -3.3903 -3.5405 -3.5756 -3.4296 -3.2968 -3.2391 -3.3467 -1.6671 -1.3536 -1.411 -1.325 -1.2852 -1.3299 -1.3459 -1.7673 -1.7708 -1.8214 -2.0651 -2.6132 -2.9681 -3.0491 -3.119 -3.0597 -2.8251 -3.0407 -3.3132 -3.642 -3.4112 -3.0159 -2.7489 -2.9375 -2.8824 -2.7181 -2.7334 -2.7489 -2.7031 -2.7969 -2.8824 -3.0791 -3.1466 -3.2702
2.92 2.92 2.93 2.92 2.93 2.93 2.94 2.94 2.94 2.94 2.95 2.95 2.96 2.96 2.96 2.94 2.95 2.95 2.95 2.95 2.95 2.95 2.95 2.95 2.95 2.95 2.96 2.95 2.96 2.96 2.97 2.96 2.97 2.97 2.97 2.83 2.83 2.84 2.84 2.85 2.85 2.85 2.85 2.84 2.85 2.85 2.85 2.85 2.85
-2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384
2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636
2.9028 2.9057 2.9079 2.9084 2.9128 2.9164 2.9205 2.9226 2.93 2.9358 2.939 2.9404 2.9462 2.9483 2.9518 2.9094 2.9119 2.9135 2.9137 2.9124 2.9135 2.9139 2.9183 2.9164 2.9171 2.9193 2.9263 2.9245 2.9294 2.934 2.9383 2.9387 2.9401 2.9421 2.9448 2.809 2.8182 2.8263 2.8283 2.8283 2.8278 2.8279 2.8324 2.8324 2.8347 2.8345 2.8385 2.8424 2.8482
126
2009
BUKOPIN
2005
2006
2007
2008
2009
SINARMAS
2005
2006
2007
2008
2009
NISP
2005
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
-2.1628 -2.1982 -2.2073 -2.0099 -2.0636 -2.1037 -1.772 -1.9045 -2.0137 -2.0197 -1.9359 -2.0542 -1.9018 -1.837 -1.7743 -1.8695 -1.9922 -2.0472 -2.0636 -2.0636 -2.2018 -2.1884 -2.0333 -2.0826 -2.0418 -1.9407 -0.4676 -0.5713 -0.5614 -0.7958 -1.0892 -1.2581 -1.2852 -1.8214 -1.8663 -2.0802 -2.0667 -2.191 -2.3816 -2.2349 -2.0891 -2.1611 -1.822 -1.794 -1.8845 -1.9697 -1.8313 -1.8663 -1.9604
-4.0174 -4.0745 -4.0745 -4.0745 -4.0745 -4.2687 -3.907 -3.7173 -3.8304 -3.868 -3.8122 -3.9322 -3.9322 -3.99 -3.9633 -3.9846 -4.0984 -4.1166 -4.1605 -4.0687 -4.0456 -4.0984 -4.1541 -4.0984 -4.1799 -4.2267 -3.9633 -4.3982 -4.4063 -4.4741 -4.646 -4.3351 -4.3662 -4.6254 -4.8159 -4.7217 -5.1673 -5.7138 -6.0748 -5.3185 -5.2214 -5.684 -5.2983 -5.1328 -4.9762 -4.6777 -3.4868 -4.1166 -4.7677
-0.1009 -0.2009 -0.1863 -0.1578 -0.1347 -0.0987 -0.1275 0.0328 -0.0391 -0.3799 -0.3044 -0.2692 -0.3646 -0.53 -0.5302 -0.4592 -0.3851 -0.4268 -0.3208 -0.2251 -0.0433 -0.1791 -0.2151 -0.0648 -0.1706 -0.2746 -1.0292 -1.0106 -1.1144 -1.3759 -1.3967 -1.1264 -0.6108 -0.64 -0.7868 -0.5392 -0.6931 -0.4751 -0.2314 -0.1631 -0.2503 -0.1826 -0.3951 -0.483 -0.3217 -0.2356 -0.2476 -0.2352 -0.2157
-3.442 -3.3524 -2.9188 -2.8647 -2.9759 -3.2189 -3.6119 -3.537 -3.6194 -3.6156 -3.5405 -3.6306 -3.5302 -3.6849 -3.6082 -3.5509 -3.6306 -3.6929 -3.7465 -3.9633 -3.6306 -3.1845 -3.2675 -3.3992 -3.6156 -3.7593 -2.3476 -3.442 -2.176 -4.8159 -2.7489 -7.0131 -4.0804 -6.4378 -6.5713 -7.824 -5.4968 -5.9522 -9.2103 -6.8124 -8.1117 -4.0628 -5.1673 -5.2983 -5.4727 -4.1044 -4.7444 -4.3583 -3.99
2.86 2.87 2.87 2.87 2.87 2.87 2.8 2.8 2.81 2.82 2.82 2.82 2.83 2.84 2.84 2.85 2.85 2.85 2.85 2.85 2.84 2.84 2.85 2.85 2.85 2.85 2.54 2.56 2.56 2.59 2.61 2.61 2.62 2.67 2.69 2.7 2.72 2.74 2.73 2.74 2.74 2.74 2.75 2.76 2.76 2.76 2.8 2.8 2.81
-2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026
2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359
2.8527 2.8546 2.8552 2.8575 2.859 2.8642 2.7922 2.799 2.8015 2.7998 2.7962 2.8039 2.789 2.8035 2.8047 2.8181 2.8223 2.8194 2.8231 2.8342 2.8322 2.83 2.8321 2.8438 2.8368 2.8312 2.4554 2.4755 2.4667 2.4825 2.4971 2.5274 2.5672 2.6238 2.6316 2.6603 2.6721 2.7034 2.7057 2.7168 2.7175 2.7267 2.7199 2.7248 2.7349 2.7412 2.7845 2.7898 2.7942
127
2006
2007
2008
2009
PANIN
2005
2006
2007
2008
2009
BUMIPUTERA
2005
2006
2007
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
-1.6119 -1.5329 -1.6094 -1.6966 -1.7643 -1.7874 -1.6618 -1.7367 -1.803 -1.6634 -1.7181 -1.7568 -1.7562 -1.6831 -1.6348 -1.665 -1.7148 -0.97 -1.0339 -1.131 -1.1848 -1.1326 -1.2368 -1.0573 -1.1485 -1.146 -1.2331 -1.3756 -1.455 -1.4645 -1.5064 -1.5688 -1.5775 -1.4784 -1.4325 -1.4465 -1.5237 -2.2073
-4.1865 -4.1931 -4.2336 -4.1734 -4.1669 -4.0687 -4.1997 -4.2336 -4.3351 -4.5099 -4.1997 -4.1799 -4.1734 -3.8122 -4.3125 -4.0628 -4.023 -3.1653 -3.3639 -3.5684 -3.7854 -3.7508 -3.6889 -3.6691 -3.5827 -3.52 -3.4265 -3.4327 -3.4609 -3.8351 -3.6889 -3.7942 -4.0456 -4.5756 -4.3351 -4.1352 -4.0456 -5.116
-0.2533 -0.3231 -0.2376 -0.1992 -0.1964 -0.2143 -0.0637 -0.0939 -0.115 -0.0911 -0.0513 -0.0527 -0.2654 -0.3422 -0.366 -0.2684 -0.3231 -0.2293 -0.3644 -0.5902 -0.5948 -0.4758 -0.3114 -0.2494 -0.2173 -0.1484 -0.0713 -0.0364 -0.0795 -0.075 -0.0584 -0.1771 -0.2366 -0.3209 -0.3564 -0.3456 -0.3109 -0.2666
-3.9792 -3.6849 -3.4802 -3.5863 -3.917 -3.7465 -3.8304 -3.868 -3.8538 -3.8444 -3.9846 -4.0804 -4.0456 -3.8122 -3.9686 -3.8922 -4.2759 -4.2545 -3.0139 -3.6849 -3.4578 -3.912 -3.7297 -4.0118 -3.6497 -4.0804 -9.2103 -5.4968 -4.0399 -3.9846 -3.7898 -3.9739 -3.8397 -3.7465 -3.442 -3.5827 -3.1168 -3.4143
2.81 2.81 2.81 2.82 2.82 2.83 2.82 2.82 2.83 2.83 2.83 2.83 2.84 2.84 2.84 2.84 2.85 2.81 2.83 2.84 2.84 2.84 2.83 2.83 2.84 2.84 2.84 2.85 2.85 2.86 2.86 2.87 2.87 2.88 2.88 2.88 2.88 2.71
-2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983
2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273
2.7934 2.7901 2.7952 2.8013 2.8073 2.8095 2.8148 2.8165 2.8193 2.8187 2.8227 2.8252 2.8244 2.8206 2.8187 2.8217 2.8274 2.7923 2.7977 2.8032 2.8052 2.8068 2.8123 2.8151 2.8194 2.8239 2.8317 2.8394 2.845 2.8499 2.8537 2.8579 2.8578 2.8572 2.8562 2.8627 2.8669 2.6907
-1.9132
-6.4378
-0.2661
-3.0038
2.71
-2.3026
2.6359
2.6931
-1.8401 -1.9331 -1.9262 -2.0387 -2.0778 -2.1144 -2.112 -2.1029
-5.7764 -5.9145 -6.1658 -5.9522 -4.32 -4.6995 -4.9908 -5.1673
-0.0714 -0.1595 -0.0803 -0.1344 -0.0661 -0.1948 -0.1243 -0.1684
-3.1168 -3.0619 -3.018 -3.0491 -3.09 -3.0662 -3.0726 -3.0878
2.72 2.72 2.72 2.73 2.73 2.74 2.74 2.74
-2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257
2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611
2.7098 2.712 2.7173 2.7226 2.727 2.7284 2.7286 2.7282
128
2008
2009
DANAMON
2005
2006
2007
2008
2009
KESAWAN
2005
2006
2007
2008
2009
LIPPO
2005
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
-2.0956 -2.155 -2.2009 -2.1005
-5.4727 -5.7138 -6.5713 -7.0131
-0.1886 -0.1039 -0.059 -0.1005
-3.0922 -3.2214 -3.361 -3.1583
2.74 2.75 2.74 2.74
-2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229
2.659 2.6636 2.6666 2.6711
2.7295 2.7364 2.7379 2.7332
-2.1261 -2.155 -2.1013 -1.2177 -1.3692 -1.3791 -1.449 -1.3375 -1.4016 -1.4758 -1.4974 -1.4885 -1.5006 -1.5678 -1.5813 -1.5507 -1.7886 -1.8695 -1.9668 -1.8905 -1.546 -1.7065 -1.7401 -2.1236 -2.0448 -2.1559 -1.9421 -1.998 -2.0762 -2.2182 -2.3613 -2.331 -2.2857 -2.2405 -2.2672 -2.2434 -2.2779 -2.3218 -2.2605 -2.3026 -2.2073 -1.9661 -2.1203 -1.3907
-7.0131 -6.3771 -4.3901 -2.7806 -2.8319 -2.9206 -3.1559 -3.8971 -3.8776 -3.7854 -3.7297 -3.7423 -3.7132 -3.3382 -3.6889 -3.677 -3.6691 -3.4234 -4.1477 -4.0804 -4.0804 -3.8825 -4.0286 -4.667 -4.3275 -6.4378 -5.8091 -9.2103 -5.5728 -5.4491 -5.6268 -4.6565 -4.7105 -4.9762 -5.655 -5.203 -5.2983 -5.6268 -6.0748 -4.1605 -4.2475 -4.6052 -4.382 -3.8538
-0.1182 -0.1396 -0.1137 -0.2693 -0.2558 -0.1942 -0.2129 -0.2417 -0.2796 -0.251 -0.2809 -0.2783 -0.2808 -0.1625 -0.1273 -0.1117 -0.0866 -0.0973 -0.146 -0.2053 -0.1323 -0.1498 -0.1192 -0.5802 -0.5649 -0.6119 -0.5906 -0.4814 -0.4336 -0.4105 -0.3638 -0.291 -0.2842 -0.3984 -0.3789 -0.3476 -0.2796 -0.2003 -0.2922 -0.2877 -0.3567 -0.4943 -0.4005 -1.398
-3.0576 -3.0683 -3.0324 -4.0864 -4.6995 -5.5215 -4.2545 -3.907 -4.0118 -4.0804 -4.4568 -4.1865 -4.2336 -4.756 -4.5659 -4.4568 -5.0056 -5.116 -4.3982 -3.5268 -3.3215 -3.1869 -3.0705 -3.4451 -3.3755 -2.6809 -2.2009 -2.8771 -2.9546 -3.0119 -2.8319 -2.9375 -2.945 -2.8525 -2.7599 -2.7151 -2.779 -2.8665 -3.2861 -3.2189 -3.2189 -2.9957 -2.9957 -3.7423
2.74 2.75 2.75 2.86 2.87 2.87 2.87 2.88 2.88 2.88 2.88 2.85 2.89 2.88 2.89 2.89 2.89 2.9 2.9 2.9 2.89 2.89 2.89 2.65 2.65 2.65 2.65 2.65 2.66 2.66 2.67 2.67 2.67 2.67 2.68 2.67 2.67 2.67 2.67 2.67 2.67 2.68 2.68 2.83
-2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983
2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273
2.7301 2.7341 2.7405 2.8465 2.8521 2.856 2.8564 2.8559 2.8581 2.8612 2.8641 2.8642 2.8684 2.8732 2.8766 2.8796 2.885 2.8897 2.8898 2.8868 2.885 2.8849 2.8859 2.6111 2.6111 2.6085 2.6118 2.6134 2.6238 2.6324 2.6435 2.6456 2.6418 2.6403 2.6451 2.6437 2.6513 2.6549 2.6541 2.6484 2.6444 2.6417 2.6515 2.7482
129
2006
2007
2008
2009
MAYAPADA
2005
2006
2007
2008
2009
MUTIARA
2005
2006
2007
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
-1.4465 -1.4934 -1.5427 -1.4452 -1.5297 -1.5702 -1.2845 -1.2276 -1.3246 -1.4045 -1.6972 -1.5073 -1.6466 -1.6281 -1.8122 -1.8116 -1.8773 -1.8951 -1.9958 -2.0762 -1.9078 -1.9359 -1.9491 -1.9944 -1.9892 -1.99 -1.9791 -1.9324 -1.0139 -1.0856 -1.2056 -1.262 -1.3209 -1.4073 -1.4401 -1.5809 -1.6451 -1.6874 -1.769 -2.2614 -2.3936 -2.3719 -2.5158 -2.4937 -2.0778 -2.0923 -2.149 -1.9958 -1.6307
-3.8632 -3.7423 -3.9792 -3.8167 -3.7423 -3.5899 -3.9221 -3.5336 -3.4609 -3.6613 -3.6889 -4.1166 -4.5282 -4.0456 -4.5099 -4.2405 -3.9633 -3.8585 -3.8585 -4.3901 -4.5659 -4.6356 -4.7795 -5.3185 -4.382 -4.4568 -4.1669 -3.9221 -4.0513 -4.1414 -4.2267 -6.2146 -4.0342 -4.4482 -4.3662 -4.9618 -4.7795 -4.667 -4.7105 -4.8665 -5.0056 -5.0207 -6.1193 -5.5215 -6.2146 -5.7138 -5.5728 -4.6777 -5.1499
-1.2448 -0.9071 -1.1282 -1.0156 -0.9253 -0.8496 -0.8014 -0.7156 -0.6802 -0.5773 -0.2313 -0.4455 -0.3338 -0.2341 -0.1286 -0.1534 -0.1366 -0.1025 -0.049 -0.1413 -0.1478 -0.1444 -0.1942 -0.1511 -0.1651 -0.1434 -0.1591 -0.257 -0.1419 -0.018 0.0381 0.1877 0.1703 0.1187 0.0022 -0.1408 -0.1115 -0.1744 -0.1771 -1.2276 -1.3923 -1.2874 -1.4338 -1.4749 -1.5141 -1.5559 -1.5441 -1.374 -1.2171
-3.8538 -3.907 -5.3391 -4.3275 -4.9908 -5.4037 -5.4968 -4.9337 -5.0995 -5.0995 -3.9425 -5.5215 -5.4727 -5.655 -4.2545 -4.0804 -4.0745 -3.9954 -4.5659 -5.1328 -4.4397 -4.4741 -4.3275 -4.4145 -6.2659 -3.4173 -6.1658 -7.2644 -6.5023 -6.7254 -6.5713 -6.4378 -9.2103 -3.9686 -3.8776 -3.9633 -5.0056 -4.8929 -5.3185 -3.5166 -3.3903 -3.2391 -2.9977 -2.9375 -2.7411 -2.8117 -3.0078 -3.0262 -3.0078
2.83 2.83 2.84 2.83 2.83 2.84 2.84 2.84 2.85 2.85 2.85 2.85 2.85 2.85 2.88 2.88 2.9 2.9 2.91 2.68 2.68 2.68 2.69 2.69 2.7 2.7 2.7 2.7 2.7 2.7 2.7 2.7 2.7 2.71 2.72 2.73 2.74 2.74 2.75 2.76 2.77 2.77 2.78 2.78 2.78 2.78 2.79 2.78 2.78
-2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361
2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524
2.7555 2.7607 2.767 2.7692 2.7784 2.7852 2.7911 2.7955 2.8046 2.8116 2.8162 2.8238 2.8327 2.8327 2.8759 2.8749 2.896 2.8971 2.9033 2.6667 2.6711 2.6737 2.6769 2.6832 2.6863 2.6895 2.6905 2.6862 2.6906 2.6944 2.7038 2.711 2.7145 2.7172 2.7211 2.7225 2.7287 2.7304 2.6711 2.6726 2.6831 2.6872 2.6851 2.6803 2.6772 2.6871 2.6872 2.6925 2.7062
130
2008
2009
SWADESI
2005
2006
2007
2008
2009
UOB BUANA
2005
2006
2007
2008
2009
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
-1.6852
-5.0995
-1.1032
-3.2834
2.78
-2.495
2.6553
2.7206
-1.8183 -1.8793 -1.9052
-5.6268 -5.0832 -5.3817
-0.8677 -0.8347 -0.7425
-3.4546 -3.5268 -3.6082
2.78 2.79 2.79
-2.5307 -2.4384 -2.332
2.659 2.6636 2.6666
2.7321 2.7388 2.7325
-2.1046 -2.2605 -2.3006 -1.2972 -1.3696 -1.4623 -1.4246 -1.3001 -1.3459 -1.361 -1.3261 -1.1963 -1.2694 -1.3521 -1.577 -1.6348 -1.7187 -1.0815 -1.1005 -1.0527 -1.1202 -1.1416 -1.1117 -1.4824 -1.5746 -1.621 -1.602 -1.4719 -1.2434 -1.2 -1.1767 -1.1351 -1.2157 -1.2379 -1.2751 -1.5673 -1.3269 -1.3685 -1.372 -1.5164 -1.5521 -1.4837
-3.1725 -3.064 -3.2597 -3.9373 -3.8776 -3.8873 -3.8825 -4.2267 -4.3428 -4.3583 -4.3583 -4.1166 -4.2199 -4.3662 -4.4482 -4.0118 -3.907 -3.701 -3.677 -3.4609 -3.4705 -3.477 -3.3439 -3.5899 -3.2264 -3.3932 -3.4641 -3.3354 -3.3843 -3.3215 -3.361 -3.2754 -3.3023 -3.3132 -3.3814 -3.7214 -3.9581 -3.9528 -3.7381 -3.4204 -3.4546 -3.5066
-0.1746 -0.1619 -0.2026 -0.6216 -0.4719 -0.4225 -0.5913 -0.5836 -0.6017 -0.6347 -0.5998 -0.7491 -0.6339 -0.7058 -0.4755 -0.3205 -0.2533 -0.1386 -0.185 -0.1692 -0.1521 -0.1906 -0.2095 -0.3791 -0.4221 -0.1933 -0.2236 -0.2784 -0.2694 -0.1897 -0.186 -0.1484 -0.0726 -0.061 -0.0489 0.0048 -0.0077 0.0112 -0.0872 -0.1354 -0.1086 -0.0917
-2.6173 -2.6868 -2.3507 -4.2977 -3.673 -5.7138 -3.8728 -3.781 -4.7677 -4.5375 -4.4397 -4.3125 -4.7105 -4.3125 -4.2199 -4.3505 -4.4063 -4.0984 -4.1105 -4.1669 -3.5268 -3.6929 -4.2545 -4.32 -3.9739 -4.0984 -4.0984 -4.0923 -3.3439 -3.4234 -3.4265 -3.4265 -3.7381 -3.5863 -3.6156 -3.7091 -3.781 -3.9373 -3.8776 -3.5756 -3.8077 -3.5756
2.74 2.74 2.75 2.6 2.6 2.6 2.61 2.6 2.61 2.61 2.61 2.62 2.61 2.62 2.63 2.62 2.62 2.62 2.63 2.63 2.63 2.63 2.64 2.79 2.79 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.8 2.81 2.81 2.81 2.81
-2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364
2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754
2.7271 2.7275 2.7342 2.5532 2.5644 2.566 2.5651 2.5591 2.5641 2.5643 2.5676 2.561 2.5646 2.5686 2.5907 2.5974 2.6045 2.6082 2.6162 2.6178 2.6187 2.621 2.627 2.7695 2.7763 2.7813 2.7819 2.7808 2.7818 2.7814 2.7821 2.7845 2.7889 2.7911 2.7945 2.7972 2.8001 2.8044 2.8043 2.8041 2.8051 2.8065
131
IV MEGA
2005
2006
2007
2008
2009
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
-1.3375 -1.8445 -1.9255 -2.1244 -2.1955 -2.0867 -1.7574 -1.772 -1.8376 -1.8239 -1.8313 -1.8682 -1.9512 -1.6373 -1.7137 -1.8177 -1.8226 -1.755 -1.6378 -1.623 -1.6692
-3.4966 -3.4835 -3.6849 -4.0174 -4.382 -5.116 -4.756 -4.8159 -4.733 -3.8304 -3.6929 -3.7132 -3.7593 -3.7091 -3.8032 -3.868 -3.9221 -3.9633 -3.8585 -4.1166 -4.0342
-0.1113 -0.7195 -0.8396 -0.651 -0.6685 -0.6726 -0.7211 -0.791 -0.851 -0.8014 -0.7923 -0.7407 -0.7606 -0.5591 -0.5619 -0.3945 -0.4359 -0.5309 -0.5913 -0.5012 -0.5653
-3.4999 -3.9221 -4.3741 -4.5099 -4.2475 -4.1734 -4.0864 -4.057 -4.0864 -3.9271 -4.2545 -4.3741 -4.1799 -4.3051 -4.4568 -4.4145 -4.4397 -3.9373 -3.907 -3.8873 -4.0745
2.81 2.81 2.82 2.82 2.83 2.83 2.83 2.83 2.84 2.84 2.84 2.84 2.85 2.84 2.85 2.84 2.85 2.85 2.85 2.85 2.85
-2.7395 -2.5983 -2.495 -2.3026 -2.0596 -2.0612 -2.0794 -2.1848 -2.3279 -2.4079 -2.4361 -2.495 -2.5257 -2.5307 -2.4384 -2.332 -2.2229 -2.4998 -2.6664 -2.7364 -2.7395
2.6794 2.6273 2.6309 2.6359 2.6391 2.6386 2.642 2.6441 2.6489 2.6482 2.6524 2.6553 2.6611 2.659 2.6636 2.6666 2.6711 2.6718 2.674 2.6754 2.6794
2.808 2.7637 2.7671 2.782 2.7876 2.7846 2.7826 2.783 2.7862 2.7891 2.7888 2.7948 2.8012 2.8042 2.8112 2.82 2.8208 2.8162 2.8144 2.8136 2.8183
132
Lampiran 2 : Hasil Uji Regresi Berganda
Hasil Statistik Deskriptif Variabel
N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
ln_CAR
354
-2.5158
-.4676 -1.728417
.3468104
ln_ROA
354
-9.2103
-2.7806 -4.208562
.7960835
ln_LDR
354
-1.5559
.1877 -.370923
.3198478
ln_M2
354
2.6273
2.6794 2.654181
.0154465
ln_SBI
354
-2.7395
-2.0596 -2.407385
.2046295
ln_npl
354
-9.2103
-1.2852 -3.790393
1.1180542
ln_dpk
354
2.54
kredit
360
11.6510
Valid N (listwise)
354
2.97
2.8103
.09655
19.1413 16.270889
1.6188468
Sumber : Data Sekunder diolah
Model Summaryb Model
R
R Square
1
.998a
.995
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.995 .1129229 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit
133
Model Summaryb Model
R
Adjusted R R Square Square
Std. Error of the Estimate
D-W
1 .998a .995 .995 .1129229 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit
.890
ANOVAb Model 1
Regression Residual
Sum of Squares
Mean Square
Df
928.422
7
4.412
346
F
132.632 10401.204
Sig. .000a
.013
Total
932.834 353 a. Predictors: (Constant), ln_dpk, ln_CAR, ln_SBI, ln_LDR, ln_npl, ln_M2, ln_ROA b. Dependent Variable: kredit
134
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Std. Error
-31.950
1.244
ln_CAR
.079
.020
ln_ROA
.013
ln_LDR
Standardize d Coefficients
T
Sig.
Beta -25.679
.000
.017
3.923
.000
.010
.006
1.301
.194
.909
.021
.179 43.547
.000
ln_M2
1.411
.495
.013
2.852
.005
ln_SBI
.024
.035
.003
.688
.492
ln_npl
.031
.006
.022
5.462
.000
ln_dpk
16.084
.075
.955 213.554
.000
a. Dependent Variable: kredit
135
Coefficientsa Collinearity Statistics
Correlations Model
Zero-order Partial
Part
Tolerance
VIF
Ln.CAR
-.049
.206
.015
.735
1.361
Ln.ROA
.428
.070
.005
.575
1.738
Ln.LDR
.269
.920
.161
.810
1.235
Ln.M2
.223
.152
.011
.618
1.617
Ln.SBI
-.114
.037
.003
.705
1.419
Ln.NPL
.248
.282
.020
.876
1.141
Ln.DPK
.981
.996
.790
.683
1.464
a. Dependent Variable: Kredit
136
137