FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN SKPD PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh : Arya Bima Susanto B 200110205
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
II,\I,,\NI,\N PI]:!(;ESAIIAN \'..-gLen.trdr 1 1gin dib.$rh
iDi lcLnh Dicn)brcr
Msk.hpubllk.si densn.iLklrl:
fAI(TOR-IiAKTOR YANG NIEN,lPE\GARlr'Hl l(lNERlA PEIABAT
\RYr Rr\rASlrsA\r() D 200110205
Pcixrd.tx.gx.
bcllc i|at lih\r
nrskrh fuhLikasl rcscbui
.trL.Lr.rtu
dl
U.rr
loL6
\1engelrhu,,
l)ek,r F kL,lrx\ Fk.r.n,idxn R,n*
t.l.h
mcnr.nuhi
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran, karakteristik informasi akuntansi, akuntansi sektor publik, motivasi organisasi, teknologi informasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pejabat pengelola keuangan. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran tentang dinamika yang terjadi dalam Kantor SKPD Kota Surakarta khususnya pejabat pengelola keuangannya. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan survey secara langsung melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat pengelola keuangan yang bekerja di Kantor SKPD yang ada di Surakarta. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling method. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda, uji F, uji koefisien determinasi, uji t, dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja pejabat pengelola keuangan, dari uji t diperoleh thitung sebesar 2,716 dan nilai signifikansinya 0,011 <0,05. (2) karakteristik informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja pejabat pengelola keuangan. Terbukti dari uji t yang memperoleh hasil thitung sebesar 2,150 dan signifikansi 0,040 < 0,05. (3) akuntansi sektor publik berpengaruh terhadap kinerja pejabat pengelola keuangan, dari hasil uji t diperoleh thitung sebesar 2,856dan signifikansi sebesar 0,008< 0,05.(4) Motivasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja pejabat pengelola keuangan, dari uji t hitung sebesar 2,258 dan nilai sig 0,032 < 0,05. (5) teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja pejabat pengelola keuangan, dari uji t hitung diperoleh t hitung sebesar 2,357 dan nilai sig 0,025 < 0,05 (6) budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pejabat pengelola keuangan, dari uji t diperoleh t hitung sebesar 2,920 dan nilai sig 0,025 < 0,05. Kata kunci :partisipasi anggaran, karakteristik informasi akuntansi, akuntansi sektor publik, motivasi organisasi, teknologi informasi, budaya organisasi,kinerja pejabat pengelola keuangan.
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of budgetary participation , the characteristics of accounting information , public sector accounting , organizational motivation , information technology and organizational culture on the performance of financial management officer . Based on the results of the study are expected to provide an overview of the dynamics that occur in SKPD Office of Surakarta in particular its financial management officer . This research included in this type of quantitative research by using direct survey through questionnaires . The population in this study is a financial management officer who worked in the Office of SKPD in Surakarta . Techniques used in sampling is purposive sampling method. Collecting data using questionnaires that have been tested for validity and reliability levels . Data were analyzed using multiple regression analysis , F test , coefficient determination test , t test , and classical assumption . The results showed that: (1) Participation of the budget affect the performance of financial management officer, the t test was obtained thitung 2,716 and 0,011 significance value <0.05. (2) the characteristics of accounting information on the performance of financial management officer. Evident from the t test to obtain the results and significance thitung 2,150 0,040 <0,05. (3) public sector accounting effect on the performance of financial management officer, of the t test results obtained thitung 2,856dan significance of 0.008 <0.05. (4) Motivation affect the performance of the organization's financial management officer, on the count of 2,258 t test and values sig 0.032 <0.05. (5) information technology affect the performance of financial management officer, of the t test obtained t calculate equal to 2.357 and sig 0.025 <0.05 (6) organizational culture affect the performance of financial management officer, of the t test obtained t calculate equal to 2,920 and sig 0.025 <0.05. Keywords : participation budgets, characteristic of accounting information , public sector accounting , organizational motivation , information technology , organizational culture , performance of financial management officer .
pengaruh
PENDAHULUAN Karakteristik
informasi
akuntansi meliputi akurat, relevan,
karakteristik
informasi
terhadap kinerja manajerial. Pengertian
kinerja
(prestasi
dapat
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
diperbandingkan akan meningkatkan
dan kuantitas yang di capai seseorang
kinerja
pegawai dalam melaksanakan tugasnya
tepat
waktu,
dan
manajerial.
karakteristik
Permasalahan
informasi
akuntansi
sesuai dengan tanggung jawabnya yang
basis
di berikan kepada pegawai dalam suatu
akuntansi yang akan diterapkan apakah
organisasi. Sedangkan penilian kinerja
basis kas, basis kas menuju akrual, atau
merupakan proses yang di lakukan
basis akrual. Sehingga mempengaruhi
organisasi dalam mengevaluasi kinerja
proses
pekerjaan seseorang (Mangkuprawira,
terletak
dalam
pencatatan
penentuan
pelaporan
serta
kejelasan tujuan pelaporan keuangan.
2007:223). Kinerja manajerial menurut
Dengan kualitas karakteristik
Octavia
(2009)
informasi akuntansi yang tinggi, maka
“kinerja
para
manajer akan memiliki pandangan
organisasi
positif dan berusaha berbuat yang
manajerial, antara lain perencanaan,
terbaik demi kepentingan organisasi
investigasi,
koordinasi,
(Porter dalam Ritonga, 2008).Perhatian
pengaturan
staff,
terhadap
representasi”.
karakteristik
informasi
akuntansi menjadi penting, mengingat
dalam
Motivasi
diartikan
sebagai
individu
anggota
kegiatan-kegiatan supervise,
negoisasi, secara
dan
etimologi,
informasi akuntansi digunakan sebagai
Winardi (2007) menjelaskan istilah
dasar
motivasi
pengambilan
keputusan
dan
(motivation)
berasal
dari
pengukuran kinerja manajerial. Rafikha
perkataan bahasa latin, yakni movere
(2009) menyebutkan terdapat pengaruh
yang berarti menggerakan (to move).
karakteristik
akuntansi
Diserap dari bahasa inggris menjadi
terhadap kinerja manajerial. Semakin
motivation berarti pemberian motif,
berkualitas informasi akuntansi yang
penimbulan
diperoleh manajemen, maka semakin
menimbulkan dorongan atau keadaan
berkualitas
yang
yang menimbulkan dorongan. Siagian
diambil. Hal ini disebabkan adanya
(2008) menyatakan motivasi ialah daya
informasi
pula
keputusan
motif
atau
hal
yang
mengakibatkan
teknologi berdekatan artinya dengan
seseorang anggota organisasi mau dan
istilah tata cara. Menurut Azmi, Yan
rela mengerahkan kemampuan dalam
(2009:2), “informasi adalah data yang
bentuk
keahlian
diproses kedalam bentuk yang lebih
tenaga
dan
pendorong
yang
atau
ketrampilan,
waktunya
untuk
berarti bagi penerima dan berguna
menyelenggarakan berbagai kegiatan
dalam
yang menjadi tanggung jawabnya dan
sekarang atau untuk masa yang akan
menunaikan
datang”.
kewajibannya
dalam
Faktor
rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi
yang
telah
pengambilan
budaya
lain
keputusan,
yaitu
organisasi,
pengaruh
Secara
teoritis,
ditentukan. Untuk itu, organisasi perlu
budaya organisasi tidak lepas dari
mengetahui apa yang menjadi motivasi
strategi organisasi, termasuk visi dan
para
misi
karyawannya,
sebab
faktor
organisasi
itu
sendiri
dan
tersebut menjadi salah satu faktor yang
merupakan salah satu faktor penting
menentukan jalan tidaknya pekerjaan
dalam implementasi strategi. Budaya
dari visi dan misi yang dijabarkan
ini berkaitan erat dengan nilai-nilai dan
dalam pencapaian kinerja karyawan
norma yang dipegang dan berlaku oleh
dan
karyawan
dalam
pekerjaannya.
Budaya
tujuan
keseluruhan. brahmasari
organisasi Dari
dan
hasil
secara penelitian
suprayetno
(2008)
merupakan
landasan
melakukan yang
kuat
kinerja
suatu
membuktikan bahwa motivasi kerja
organisasi (Moeljono dan Sudjatmiko,
berpengaruh signifikan positif terhadap
2007) . Penelitian ini pada dasarnya
kinerja. Sedangkan Teknologi Informasi
merupakan
pengembangan
dari
(TI) dilihat dari kata penyusunanya,
penelitian sebelumnya, Munawar, dkk.
teknologi
Kata
(2006) dengan waktu, obyek dan
pengembangan
variabel yang diteliti berbeda namun
dan penerapan berbagai peralatan atau
alat analisis yang digunakan adalah
sistem untuk menyelesaikan persoalan-
sama. Penelitian ini berusaha ingin
persoalan yang dihadapi oleh manusia
mengetahui
dalam
anggaran,
teknologi
dan
informasi.
bermakna
kehidupan
sehari-hari,
kata
apakah
partisipasi
karakteristik
informasi
akuntansi, penerapan akuntansi sektor publik,
motivasi
informasi,
dan
kerja,
teknologi
budaya
organisasi
2. Peran
Fungsi
dan
Manfaat
Anggaran Dalam
pembuatan
berpengaruh terhadap kinerja penyusun
anggaran, manajer perlu melihat
laporan keuangan pemerintah kota
kedepan
Surakarta. Sehubungan dengan hal
kejadian dan situasi yang akan
tersebut, maka judul penelitian ini
terjadi. Karena ada kemungkinan
adalah: “FAKTOR-FAKTOR YANG
tidak semua divisi mempunyai
MEMPENGARUHI
KINERJA
prediksi yang sama atas aktivitas
LAPORAN
operasi mereka. Anggaran juga
PENYUSUN KEUANGAN
PEMERINTAH
untuk
membantu
para
memprediksi
manajer
untuk
mengidentifikasi kemacetan operasi
KOTA SURAKARTA”.
yang ada saat ini dan yang mungkin TINJAUAN PUSTAKA
terjadi.
A. Anggaran
dapat
Menurut
Mulyadi
(2001,p.488), anggaran merupakan rencana
kerja
yang
dinyatakan secara kuantitatif yang diukur
dalam
satuan
yang menvakup jangka waktu satu tahun. Sedangkan partisipasi adalah suatu
proses
dalam
pengambilan
keputusan bersama oleh dua bagian
terjadinya
mencapai
dan rintangan
tujuan-tujuan
anggaran (Blocher et al., 2007:447) 3. Jenis Anggaran Hansen (2009:371) anggaran dalam
dan
berdasarkan evaluasi
anggaran
Mowen
menjelaskan
statis
anggaran
kinerja, dan
jenis yaitu
anggaran
fleksibel.
atau lebih pihak, dimana keputusan
B. Karakteristik
tersebut akan memiliki dampak
Akuntansi
masa depan terhadap mereka yang
1. Definisi
membuatnya.
untuk
kemacetan
mencegah
moneter
standar dan satuan ukuran yang lain
sumberdaya
dikumpulkan
mengatasi
1. Definisi anggaran
suatu
Selanjutnya
akuntansi informasi
Informasi
sebagai
sistem
ekonomi
dan
keuangan mampu memberikan
informasi baik pihak intern
manfaat bagi pemakai. Agar
maupun
informasi
dihadapakan
akuntansi
dapat
ekstern
selalu
pada
situasi
diolah secara baik, diperlukan
ketidakpastian yaitu keadaan
suatu mekanisme atau kegiatan
yang dipengaruhi oleh faktor-
yang
faktor dan kondisi yang selalu
baik
pula.
Sistem
pengolahan yang baik terdiri
berubah.
dari prosedur, metode atau cara
sistem
dan teknik yang memungkinkan
tersebut diatas dapat ditarik
data
informasi
akuntansi
melibatkan
suatu
sebagai
penunjang
karakteristik dari suatu sistem
mengenai
informasi akuntansi
pencapaian tujuan. 2. Tujuan Informasi Akuntansi Setiap
kesimpulan
dari
akan
ini
manusia
Berdasarkan
organisasi
C. Penerapan
harus
menyesuaikan sistem informasi
Akuntansi
Sektor
Publik 1. Teori dan standar akuntansi
dengan kebutuhan pemakainya.
sektor publik
Oleh karena itu, tujuan sistem
Teori akuntansi memiliki kaitan yang
informasi yang spesifik dapat
erat
berbeda dari satu perusahaan
terutama pelaporan keuangan kepada
keperusahaan
pihak eksternal. Teori akuntansi sektor
lain.
Namun
dengan
akuntansi
demikian, terdapat tiga tujuan
publik
utama yang umum bagi semua
dipertanyakan apakah memang ada
sistem
teori akuntansi sektor publik. Sektor
3. Karakteristik
Informasi
Kebutuhan
yang
masih
perkembangan
informasi
beberapa ilmuan masih dipertanyakan
besar
apakah sampai saat ini benar-benar
yang
memiliki teori akuntansi yang mapan.
dalam
Suatu teori perlu didukung berbagai
semakin
memerlukan cukup
swasta
sebenarnya
akuntansinya lebih pesat saja oleh
Akuntansi yang
sendiri
keuangan,
perhatian besar
penggunaannya.
Hal
ini
disebabkanuntuk para pemakai
riset
yang
didalamnya
terdapat
hipotesa-hipotesa
yang
diuji
motif atau hal yang menimbulkan
kebenarannya.
dorongan
2. Tujuan Teori Akuntansi
menimbulkan dorongan. Selanjutnya
Pada dasarnya terdapat tiga tujuan
untuk
mempelajari
teori
atau
keadaan
yang
Miftah (2007) mengemukakan, kadangkadang istilah ini dipakai silih berganti
akuntansi yaitu:
dengan
istilah
lainnya,
seperti
a. Untuk memahami praktik akuntansi
kebutuhan, keinginan, dorongan. Orang yang satu berbeda dengan lainnya
yang ada saat ini. dan
selain terletak pada kemampuannya
kekurangan praktik akuntansi yang
untuk bekerja juga tergantung pada
saat ini dilakukan, dan
keinginan mereka untuk bekerja atau
b. Mempelajari
kelemahan
c. Memperbaiki praktik akuntansi di masa datang. 3. Tujuan
tergantung pada motivasi. E. Teknologi Informasi
dan
fungsi
laporan
1. Definisi Menurut
keuangan sektor publik
(Haaq
dan
Keen)
Teknologi
informasi
merupkan
publik merupakan organisasi yang
Seperangkat
alat
membantu
kompleks dan heterogen. Akuntansi
bekerja
sektor publik memiliki peran utama
melakukan
tugas-tugas
untuk menyiapkan laporan keuangan
berhubungan
dengan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan
informasi.
akuntabilitas publik.
2. Manfaat
Menurut (Mardiasmo,2004) sektor
Kemajuan
1. Definisi dan Teori Motivasi etimologis,
dengan
informasi
dan
dan yang
pemrosesan
Kekurangan
Teknologi Informasi
D. Motivasi Organisasi Secara
yang
Winardi
manusia
dalam
yang
telah
bidang
dicapai
Teknologi
(2007) menjelaskan istilah motivasi
Informasi merupakan sesuatu yang
berasal dari perkataan bahas latin,
patut kita syukuri karena dengan
yakni
berarti
kemajuan tersebut akan memudahkan
menggerakan (to move). Diserap dalam
manusia dalam mengerjakan pekerjaan
bahasa inggris menjadi motivation
dan tugas yang harus dikerjakannya.
movere
yang
berarti pemberian motif, penimbulan
F. Budaya Organisasi
memberikan
kontribusi
1. Definisi dan Teori
ekonomi. Kinerja dapat berupa penampilan
Djojodigono(1958)memberikan
kerja
pada
perorangan
definisi mengenai kebudayaan dengan
maupun kelompok (Ilyas, 1993).
mengatakan kebudayaan itu adalah
Kinerja organisasi merupakan hasil
daya dari budi, yang berupa cipta, karsa
interaksi
dan rasa.Budaya yang kuat merupakan
agregasi kinerja sejumlah individu
landasan
dalam
kinerja
suatu
organisasi
yang
kompleks
organisasi.
dan
Menurut
(Moeljono dan Sudjatmiko, 2007).
Prawirosentono
Hasil
dan
seorang pegawai akan baik, jika
membuktikan
pegawai mempunyai keahlian yang
penelitian
Suprayetno
Brahmasari
(2008)
bahwa budaya organisasi berpengaruh
tinggi.
signifikan positif terhadap kinerja.
2. Penilaian
Selanjutnya
Usaman
(2009)
juga
menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh
signifikan
terhadap
G. Kinerja
Penyusun
Laporan
proses
yang
mengukur
kinerja
Penilaian
kinerja
(performance appraisal) pada dasarnya faktor
mengembangkan
1. Pengertian Kinerja
Pengukuran
Sistem penilaian kinerja adalah
merupakan
Keuangan
dan
kinerja
Kinerja
karyawan.
kinerja karyawan.
(1999)
kunci
suatu
guna
organisasi
Pengertian kinerja itu sendiri
secara efektif dan efisien, karena
menurut Wibowo (2007: 7) berasal
adanya kebijakan atau program yang
dari pengertian performance yang
lebih baik atas sumber daya manusia
memberikan
sebagai
yang ada dalam organisasi. Penilaian
hasil kerja atau prestasi kerja.
kinerja individu sangat bermanfaat bagi
Namun, sebenarnya Amstrong dan
dinamika
Baron menjelaskan bahwa kinerja
secara keseluruhan, yang mana melalui
merupakan hasil pekerjaan yang
penilaian tersebut maka dapat diketahui
mempunyai hubungan kuat dengan
kondisi sebenarnya tentang bagaimana
tujuan
kinerja karyawan (Muba,2009).
kepuasan
pengertian
strategis
organisasi,
konsumen,
dan
pertumbuhan
organisasi
3. Pengukuran Kinerja Pemerintah
Supomo
(2002:
154),
teknik
ini
memberikan tanggung jawab kepada
Daerah Mardiasmo (2002:196) menyatakan
responden
untuk
bahwa pengukuran kinerja pemerintah
menyatakan
daerah
pertanyaan
(Pemda)
harus
mencakup
membaca
pendapatnya atau
dan
terhadap
pernyataan
yang
pengukuran kinerja keuangan dan non
diajukan. Kuesioner tersebut berisi
keuangan. Indikator kinerja Pemda
daftar pertanyaan.
meliputi, indikator input, indikator
C. Metode Pengumpulan Data
proses,
indikator
outcome,
indikator
Penelitian
indikator
output,
dan
benefit,
data
kualitatif
ini
menggunakan
yang
didapat
dari
Data
yang
indikator impact
jawaban
METODE PENELITIAN
diperoleh melalui sumber data adalah
A. Jenis Penelitian
data primer. Data primer adalah data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
jenis
survey
dengan
responden.
yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.
Data
primer
dalam
memberikan kuesioner secara langsung
penelitian ini diperoleh dari jawaban
kepada
atas kuesioner yang disebarkan secara
aparatur
pemerintah
Kota
Surakarta. Kantor Dinas pemerintah
langsung kepada responden.
Kota Surakarta (TU SKPD) dijadikan
D. Definisi
objek karena akan memungkinkan sampel yang akan diambil bersifat
Operasional
dan
Pengukuran Variabel Dalam
peneletian
ini
homogen, sehingga diharapkan hasil
menggunakan variabel dependen dan
penelitian dapat mewakili populasi.
variabel
B. Data dan Sumber Data
dependen dalam penelitian ini adalah
independen.
Variabel
Berdasarkan jenisnya, data yang
kinerja penyusun laporan keuangan
digunakan dalam penelitian ini adalah
pemerintah daerah, sedangkan variabel
data primer. Adapun data primer dalam
independennya
penelitian
ini
anggaran,
kuesioner
yang
masing-masing
diperoleh
melalui
diserahkan Kantor
Dinas
adalah
partisipasi
karakteristik
informasi
pada
akuntansi, penerapan akuntansi sektor
di
publik, motivasi organisasi, teknologi
Surakarta. Menurut Indriantoro dan
informasi dan budaya organisasi.
1. Variabel Dependen
pertanyaan
untuk
masing-masing
Variabel dependen adalah variabel
variabel dilakukan pengujian faktor
yang diramalkan atau tergantung oleh
analisis.
variabel lainnya. Dalam penelitian ini
b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2005: 177)
yang menjadi variabel dependen adalah kinerja penyusun laporan keuangan
menyatakan
pemerintah Kota Surakarta. Kinerja
untuk mengatur sejauh mana hasil
menunjukan pencapaian target kerja
pengukuran tetap konsisten, yang mana
yang
kualitas,
jika dilakukan pengukuran dua kali
Pengukuran
atau lebih terhadap gejala yang sama,
kinerja penyusun laporan keuangan
maka uji reliabilitas dilakukan sama.
menggunakan
Untuk mengukur konsistensi internal
berkaitan
kuantitas,
dan
dengan waktu.
kuesioner
Likert-
bahwa
digunakan
uji
reliabilitas
typeyang telah digunaakan oleh Kenis
hanya
sekali
pengujian
(1979) dalam Kurinia (2004). Setiap
dengan
menggunakan
teknik
item diberi skor satu sampai dengan
cronbach’s alpha, dengan rumus:
lima. Skala pengukurannya adalah
1. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik diperlukan
interval. 2. Variabel Independen
sebelum dilakukan pengujian hipotesis
Variabel independen adalah variabel
dengan maksud mendeteksi ada atau
yang
tidaknya penyimpangan asumsi klasik
berdiri
sendiri
dan
tidak
tergantung oleh variabel lainnya.
atau persamaan regresi berganda yang
E. Analisis Data
digunakan. Asumsi klasik yang diuji
Dalam
penelitian
ini
adalah: normalitas, multikolinearitas,
menggunakan alat analisis data, yaitu
heterokedastisitas,
uji instrumen penelitian, uji asumsi
Namun demikian untuk uji autokorelasi
klasik, dan uji hipotesis.
tidak digunakan dalam penelitian ini,
a. Uji Validitas
karena datanya bersifat cross section.
Uji validitas adalah uji yang digunakan
Regresi yang baik memiliki data yang
untuk
terdistribusi
mengukur
tidaknya mengetahui
suatu
sah
atau
kuesioner.
kevalidan
valid Untuk
butir-butir
dan
secara
multikolinearitas,
autokorelasi.
normal,
bebas bebas
heterokedastisitas,
dan
bebas
terpilih yang tidak dijelaskan oleh
autokorelasi.
variabel independen lainnya. Jadi nilai
a. Uji Normalitas
tolerance yag rendah sama dengan nilai
Arikunto
(2002:171)
dalam
VIF
yang
tinggi
(karena
penelitian Sari (2007) menyatakan
VIF=1/Tolerance). Nilai cut-off yang
bahwa penelitian ini mengunakan uji
umum
mormalitas dengan alat uji suatu
adanya multikolinearitas adalah nilai
sampel Kolmogorov Smirnov (K-S),
tolerance<0,01 atau sama dengan nilai
yaitu suatu alat uji goodness of fit yang
VIF >10 (Ghozali, 2005:91).
dilaksanakan dengan membandingkan
c. Uji Heteroskedastisitas
tertentu.
Uji
K-S
ini
untuk
menunjukan
Uji heterokedastisitas (Ghozali,
skor observarian dengan suatu sebaran teoritis
dipakai
2005) bertujuan untuk menguji apakah
menetapkan apakah skor-skor dalam
dalam
sampel dapat dianggap berasal dari
ketidaksamaan variancedari residual
populasi yang sama dengan distribusi
satu pengamatan ke pengamatan lain.
teoritis
Salah satu cara untuk mendeteksi ada
tertentu.
Pengujian
ini
model
regresi
terjadi
menggunakan pengujian dua sisi yaitu
atau
dengan membandingkan probabilitas
heteroskedastisitas
(p)
menggunakan uji Glejser. Jika variabel
yang
diperoleh
dengan
taraf
tidaknya
masalah adalah
dengan
signifikan (α) 0,05 atau 5%.
independen signifikan secara statistik
b. Uji Multikolinearitas
mempengaruhi
Uji multikolinearitas bertujuan
maka
variabel
ada
untuk menguji apakah model regresi
heteroskedastisitas.
ditemukan
2. Uji Hipotesis
adanya
korelasi
antara
indikasi
sesuai
yang digunakan
diajuakan, yaitu untuk menentukan
mendeteksi
hipotesis
terjadi
variabel bebas (independent). Metode untuk
dengan
dependen,
yang
dalam
variabel independen terhadap variabel
penelitian adalah dengan menggunakan
dependen, maka data dianalisis dengan
nilai toleransi atau dengan variance
menggunakan model regresi berganda
adanya
inflation
multikolinearitas
factor
(VIF).
Tolerance
mengukur variabilitas independen yang
yang dilanjutkan dengan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
kuesioner.
A. Diskripsi Obyek Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
terhadap pegawai yang bekerja dikantor
Pemerintah
pendistribusian dan pengembalian
Kota
Surakarta. Tujuan penelitian ini
Pembahasan 1. Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap
Kinerja
Penyusunan
Laporan Keuangan Partisipasi
adalah untuk mengetahui pengaruh
Anggaran
Partisipasi Anggaran, Karakteristik
berpengaruh positif terhadap Kinerja
Informasi
Penyusunan
Akuntansi,
Akuntansi
Laporan
Keuangan.
Sektor Publik, Motivasi Organisasi,
Sehingga semakin tinggi Partisipasi
Teknologi Informasi dan Budaya
Anggaran yang dimiliki pegawai maka
Organisasi
serta
Kinerja
Penyusunan
Laporan
terhadap
Kinerja
Kinerja Keuangan Penyusunan
Pengumpulan melalui
kuesioner
data
2. Karakteristik Informasi Akuntansi
secara
akuntansi yang diperoleh manajemen, maka
bekerja
keputusan
Pemerintah
Kota
Kinerja
Semakin berkualitas informasi
langsung kepada responden yang pada
terhadap
Penyusunan Laporan Keuangan
penyebaran
penelitian
Laporan
Keuangan akan semakin baik berpengaruh
Laporan Keuangan. dilakukan
Penyusunan
semakin
berkualitas
yang
diambil.
Hal
ini
Surakarta. Penyebaran kuesioner
disebabkan
sebanyak
karakteristik informasi terhadap kinerja
40
kuesioner
yang
didistribusikan dari jumlah tersebut
manajerial
50 kuesioner dapat kembali dan
3. Akuntansi
adanya
pula
Sektor
Publik
terisi penuh, dan sebanyak 40
berpengaruh
kuesioner tidak kembali. Dengan
Penyusunan Laporan Keuangan
demikian sebanyak 50 kuesioner
terhadap
pengaruh
Perbaikan
Kinerja kualitas
saja yang dapat digunakan untuk
akuntabilitas
kinerja
membuktikan hipotesis penelitian.
pemerintah
Berikut adalah perincian mengenai
berimplikasi pada minimalnya praktik
diharapkan
instansi akan
korupsi sehingga diharapkan good
governance dapat diwujudkan oleh
PENUTUP
Pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data
4. Motivasi Organisasi berpengaruh terhadap
Kinerja
Penyusunan
dapat
diambil
kesimpulan
sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Jika semakin tinggi motivasi
1. Partisipasi Anggaran sebesar 0,195,
maka semakin tinggi pula kinerja yang
Uji t yang menyatakan koefisien
dihasilkannya,
akhirnya
regresi untuk variabel Partisipasi
kemungkinan untuk dapat memenuhi
Anggaran sebesar 0,195, diperoleh
kebutuhan bagi orang tersebut akan
thitung sebesar 2,716 dengan ttabel
semakin tinggi pula.
sebesar 2,856 sehingga thitung > ttabel
5. Teknologi Informasi berpengaruh
berarti
terhadap
dan
Kinerja
Penyusunan
Laporan Keuangan yang dilakukan Suswati (2002) yang menyatakan terhadap
dengan (2009),
Penyusunan
Laporan Keuangan 2. Karakteristik Informasi Akuntansi 0,134,
Karakteristik
berpengaruh
Informasi
Kinerja
Penyusunan
koefisien regresi sebesar 0,134,
penelitian
diperoleh ini
Brahmasari
(2008) dan Budaya
Akuntansi thitung
thitung > ttabel berarti H1 diterima,
Usaman Organisasi
variabel
Karakteristik
Keuangan.
budaya organisasi semakin baik, maka
Informasi
Akuntansi berpengaruh terhadap Keuangan.
akan
2,150
dan
Penyusunan
pegawai
sebesar
dengan ttabel sebesar 2,856. sehingga
Kinerja
Laporan
dengan
sesuai
berpengaruh positif terhadap Kinerja
kinerja
variabel
Organisasi
dilakukan
Suprayetno
Kinerja
sebesar
Laporan Keuangan Hasil
diterima,
Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap
Penelitian ini sesuai dengan
6. Budaya
H1
Penyusunan
Laporan
3. Akuntansi Sektor Publik sebesar
meningkat.
0,344, Akuntansi Sektor Publik
Budaya yang kuat merupakan landasan
dengan koefisien regresi sebesar
kinerja suatu organisasi.
0,344 diperoleh thitung sebesar 2,856
dengan ttabel sebesar 2,856. sehingga
Kinerja
thitung > ttabel berarti H1 diterima,
Keuangan.
variabel Akuntansi Sektor Publik berpengaruh
terhadap
4. Motivasi
Organisasi
dengan
koefisien regresi sebesar 0,164 diperoleh
thitung
sebesar
2,258
Laporan
B. Saran
Kinerja
Penyusunan Laporan Keuangan.
Penyusunan
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis akan memberikan saran yang bermanfaat sebagai berikut: 1. Peneliti diharapkan mengawasi pengisian
kuesioner
dalam
dengan ttabel sebesar 2,045. sehingga
pengambilan
thitung > ttabel berarti H1 diterima,
responden, sehingga hasil yang
variabel
diperoleh sesuai dengan kondisi
Motivasi
berpengaruh Kinerja
Organisasi
positif
terhadap
Penyusunan
Laporan
5. Teknologi
Informasi
dengan
dari
yang sebenar-benarnya. 2. Bagi
peneliti
diharapkan
Keuangan.
jawaban
berikutnya
menambah
variabel
independen dan menambah sampel
koefisien regresi sebesar -0,143
penelitian
diperoleh
-2,357
kembali variabel dalam penelitian
-2,045.
ini.
dengan
thitung ttabel
sebesar sebesar
sehingga thitung > ttabel berarti H1 diterima,
variabel
Teknologi
Informasi
berpengaruh
terhadap
Kinerja
negatif
Penyusunan
Organisasi
dengan
koefisien regresi sebesar 0,220 diperoleh
thitung
sebesar
2,920
dengan ttabel sebesar 2,045. sehingga thitung > ttabel berarti H1 diterima, variabel berpengaruh
membuktikan
penelitian
terbatas
pegawai pada Pemerintah Kota Surakarta digunakan
dan
waktu
dalam
yang
penelitian
terbatas, menambah lagi pegawai
Laporan Keuangan. 6. Budaya
3. Lingkup
untuk
Budaya positif
Organisasi terhadap
di
kantor
yang
lain
menambah waktu penelitian.
dan
DAFTAR PUSTAKA Said Herry Safrizal Yusri Hazmi, “Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Karakteristik Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kota Lhoksumawe” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Vol 12, No.1 FEB 2012 ISSN 1693-8852 Restu Agusti, “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dengan Dimoderesasi Oleh Variabel Desentralisasi Dan Budaya Organisasi ( Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Bengkalis )” Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru. Jurnal Ekonoi Volume 20, Nomor 3September 2012. Dian Sari, “Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Akuntansi Pertanggung Jawaban Terhadap Kinerja Manajerial PT. POS INDONESIA” Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jambi. Vol. 2 No. 1, Januari 2013 ISSN 2303 – 1522. Mcleod, Jr. Raymond dan George Schell. 2001. Management Information System. Edisi Ketujuh. New Jersey : Prentice Hall International Inc. Gellinas, Ulric J. 2002. Accounting Information System. 5th Edition. USA: Southwestern Publishing. Hartono, Jogiyanto. 2001. Sistem Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi Offset. Jurnal
Defrima Yenti Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. “PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA ORGANISASI (Studi Empiris pada SKPD Kota Padang)”
Mila Suhardini, Kamaliah dan M.Rasuli. “PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, STRUKTUR DESENTRALISASI, DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI RIAU)” Jurnal Ekonomi Volume 22, Nomor 3 September 2014