FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA INDONESIA PERIODE 2009-2011 Oleh: INGE LENGGA SARI MUNTHE / 751070065
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan bank yang terdaftar di bursa efek tahun 2009-2011. Sampel yang dipakai adalah bank umum. Ada 27 bank umum yang terdaftar di bursa efek 2009-2011. Pengambilan sampel salah satu syaratnya adalah bank yang sudah terdaftar di Bursa Efek sebelum tanggal 31 Desember 2008. Peneliti menggunakan SPSS 17 untuk menganalisa data-data. Variabel-variabel sudah diuji agar dapat memenuhi syarat tidak ada Multikolonieritas, uji Autokorelasi dan Heteroskedastisitas agar dapat membuat analisa regeresi. Variabel independen di penelitian ini adalah CAR, LDR, NIM dan Nilai perusahaan yang diambil dari rumus Tobin’s q. Sedangkan ketepatan waktu adalah jarak hari dari tanggal laporan auditor sampai tanggal penutupan buku akhir tahun. Semua variabel independen berpengaruh simultan terhadap ketepatan waktu itu. Adjusted R2 bernilai 22%. Ini berarti bahwa sekitar 22% semua variabel independen itu mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan bank. Hanya LDR dan nilai perusahaan yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu. LDR berpengaruh negatif signifikan, sedangkan nilai perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan bank. Kata kunci : CAR, LDR, NIM, Nilai perusahaan, Ketepatan waktu I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Laporan keuangan tidak bisa disampaikan tepat pada tanggal 31 Desember 2011. Biasanya laporan keuangan selesai dan disajikan setelah tanggal tersebut. Untuk perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, harus ada laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan. Di Indonesia, sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 bahwa penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit diserahkan sebelum atau paling lambat adalah 4 bulan setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Keputusan BAPEPAM tersebut menjadi dasar waktu penyajian laporan keuangan. Sehingga menyampaikan laporan keuangan tepat waktu harus sesuai dengan ketentuan peraturan tersebut. Semakin cepat disajikan, akan menjadi pertanda yang baik bagi perusahaan. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkkan mungkin sangat andal, tetapi kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Dalam usaha mencapai
keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan (Harahap; 2007) Pada bank ada beberapa rasio yang digunakan dalam penelitian ini. Capital Adequate Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Net interest margin. Untuk Capital Adequate Ratio mempunyai standar rasio sendiri. Artinya bila berada dibawah standar, maka bisa dikategorikan bank itu kurang sehat. Tujuan utama perusahaan adalah mendapat keuntungan sebesarbesarnya dengan modal sekecil-kecilnya. Dengan begitu perusahaan akan menjadi kaya dan nilai perusahaan juga semakin besar. Nilai perusahaan yang tinggi sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebiantoro dalam Purnamasari 2012). Harga saham yang tinggi, nilai perusahaan juga tinggi. Dari penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah rasio keuangan Capital Adequate Ratio, Loan to Deposit Ratio ,Net interest margin dan nilai perusahaan berpengaruh terhadap Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan. Untuk itulah judul penelitian ini “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA INDONESIA PERIODE 2009-2011”. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakan diatas, berikut perumusan masalahnya: 1) Apakah Capital Adequate Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011? 2) Apakah Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011? 3) Apakah Net Interest Margin berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011? 4) Apakah nilai perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011? 5) Apakah keempat variabel independen diatas berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk menjawab dari perumusan masalah, yaitu : 1) Untuk mengetahui apakah Capital Adequate Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011. 2) Untuk mengetahui apakah Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011. 3) Untuk mengetahui apakah Net Interest Margin berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011. 4) Untuk mengetahui apakah nilai perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011. 5) Untuk mengetahui apakah keempat variabel independen diatas berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan pada 2009-2011?
bank
yang
terdaftar
di
bursa
efek
Indonesia
II. STUDI PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Menurut Laporan Trueblood Committee di Harahap (2007), tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputsuan ekonomi. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramlakan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai arus kas.Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek kuantitatif saja, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasa perlu. Untuk itu laporan keuangan harus dilaporkan tepat waktu atau tidak lama dari tanggal tutup buku. Semakin lama laporan keuangan tersebut dilaporkan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelapran tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkkan mungkin sangat andal, tetapi kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Dalam usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan (Harahap; 2007). 2.2.Peraturan BAPEPAM Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep134/BL/2006 point 1a. berisi sebagai berikut : Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir, sebanyak 4 (empat) eksemplar dan sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar dalam bentuk asli. Bila dilihat dari peraturan ini, sudah berbeda dari dua peraturan sebelumnya diatas. Artinya yang dikatakan penyampaian tepat waktu adalah 4 bulan setelah tahun buku berakhir. Sehingga peraturan no. Kep-36/PM/2003 dan no. Kep-134/BL/2006 tidak berlaku lagi. Peraturan ini berlaku mulai penyampaian laporan keuangan tahunan 2006. 2.3 Capital Adequacy Ratio Capital Adequacy Ratio atau CAR adalah adalah rasio yang memperlihatkan bagaimana mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Rasio ini merupakan komponen kecukupan pemenuhan KPMM ( Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) terhadap ketentuan yang berlaku. Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut sesuai dengan SE BI nomor 6/23/DPNP tahun 2004. ݇݊ܽܤ݈ܽ݀ ܯ ܴܣܥൌ ͲͲͳݔΨ ݇݅ݏ݁ݎݐݑݎݑ݊݁ ܾ݉݃݊ܽ ݉݅ݐݎ݁ܶܽݒ݅ݐ݇ܣ
2.4 Loan to Deposit Ratio Loan to Deposit Ratio ( LDR) adalah menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah likuiditas bank tsb. Dari surat edaran Bank Indonesia 6/23/DPNP tahun 2004 , rumusnya adalah sebagai berikut : RUMUS LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100% Total dana Pihak Ketiga Jumlah kredit yang diberikan adalah total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit yang diberikan kepada bank lain. Dana pihak ketiga adalah total giro, tabungan dan deposito tapi bukan antar bank. 2.5 Net Interest Margin Net Interest Margin (NIM) adalah mengukur selisih antara pendapatan bunga dan bunga yang dibayarkan dibandingkan dengan ratarata aktiva produktif. NIM yang baik adalah NIM yang positif dan setiap tahunnya meningkat. NIM yang turun mengindikasikan bahwa kemungkinan sumber pendapatan utama berkurang, sementara jumlah nasabah meningkat. Berikut rumus NIM dari surat edaran BI 6/23/DPNP tahun 2004 ݄ܲ݁݊݀ܽ݅ݏݎܾ݁ܽ݃݊ݑܾ݊ܽݐܽ ܰ ܯܫൌ ܴܽ ܽݐെ ݂݅ݐ݇ݑ݀ݎܽݒ݅ݐ݇ܽܽݐܽݎ
Rata-rata aktiva produktif yang dimaksud adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets). 2.6 Nilai Perusahaan Salah satu cara untuk menilai perusahaan adalah menggunakan Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin . James Tobin adalah seorang profesor di bidang ekonomi dari Yale University. James Tobin memenangkan hadiah Nobel di bidang ekonomi tahun 1969. Tobin’s q adalah rasio dari nilai pasar dari asset perusahaan yang diukur dari nilai pasar dari saham yang beredar dan hutang kepada biaya pengganti yang diwujudkan dengan total asset. Bila perusahaan bernilai lebih dari nilai assetnya, maka perusahaan telah menghasilkan laba dari yang sebenarnya. (http://wps.aw.com). Bila qnya rendah diantara 0 sampai 1 artinya biaya untuk mengganti asset perusahaan lebih besar dari nilai sahamnya. Artinya adalah bahwa nilai saham itu rendah. Bila q-nya tinggi lebih dari 1 berarti saham perusahaan lebih tinggi dari biaya untuk mengganti asset perusahaan. Artinya adalah bahwa nilai saham itu tinggi. Pengukuran dari penilaian saham ini adalah faktor pemicu dibalik keputusan investasi di dalam model Tobin. (www.investopedia.com). 2.7 Penelitian Terdahulu Berikut beberapa penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu. 1. Strajeva (2012), meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu untuk perusahaan manufaktur. Hasil
penelitiannya adalah Debt to Equity Ratio dan Return on Asset berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Setiana (2010). Meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pada jasa transportasi. Hasil penelitiannya adalah Leverage dalam hal ini Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu untuk jasa transportasi. Sedangkan profitabilitas dalam hal ini ROA, ukuran perusahaan, kepemilikan publik dan opini akuntan tidak berpengaruh. 3. Septiani (2005), meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada pasar modal yang sedang berkembang : perspektif teori pengungkapan. Hasil penelitiannya adalah bahwa perubahan ROE, rasio konsentrasi 4 perusahaan dan jumlah komentar auditor berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Sedangkan volume perdagangan dan barrier to entry tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. 2.8 Kerangka Pemikiran Bila perusahaan ingin menyampaikan berita baik, maka perusahaan itu akan berusaha menyajikan laporan keuangan sesegera mungkin setelah tanggal tutup buku. Hal ini ada dalam penelitian Givolvy dan Palman di Setiana (2010). CAR termasuk rasio solvabilitas di perbankan. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Rasio CAR mulai diperhatikan ketika terjadi krisis moneter tahun 1997. Pada tahun tersebut banyak bank yang dilikuidasi. Beberapa bank juga banyak yang merger menjadi 1 bank. Setelah peristiwa likuidasi, nilai CAR minimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah 4%. Sekarang nilai CAR minimal ditetapkan adalah 8%. Bila CAR diatas 8%, maka bank tersebut dianggap baik. Bila dibawah 8%, maka bank itu terancam tidak bisa memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Sekarang laporan keuangan bisa diakses ke internet dan dipublikasikan ke koran. Nasabah yang awam soal rasio dan pihak ketiga lainnya juga mengetahui perihal rasio CAR. Bila nasabah dan pihak ketiga lainnya ini merasa laporan keuangan lama dipublished, tentu saja dia akan was-was dengan bank tersebut. Apalagi bila dia membaca nilai CAR. Bila di anggap CAR nya tinggi, maka nasabah-nasabah tidak perlu menarik dana dari bank, karena yakin bank tersebut tidak akan dilikuidasi. Dari keterangan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : H1 : Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan bank. Loan to Deposit Ratio adalah salah satu rasio yang termasuk rasio likuiditas. Rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Semakin tinggi rasio LDR, maka makin rendah likuiditas bank tersebut. Tapi bila LDR rendah, maka menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Bila disimpulkan rasio LDR yang aman dari peringkat berdasarkan SE Bank Indonesia dari 50% sampai dengan 85%. Jadi untuk mengumumkan bahwa LDR itu aman, maka laporan keuangan harus cepat dilaporkan.
Dari keterangan diatas maka dapat ditarik kesimpulan : H2 : Terdapat pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap ketepatan waktu pelaporan bank. Net interest Margin adalah berapa perbandingan antara pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan utamanya dari bunga pinjaman dan bunga dari hasil investasi.Bila semakin tinggi NIM, maka semakin baik kinerja bank tersebut. Hal ini berarti berita baik yang harus segera dilaporkan. Jadi bila NIM nya turun, cenderung untuk dilambatkan pelaporannya. Dari keterangan diatas maka dapat ditarik kesimpulan : H3 : Terdapat pengaruh Net Interest Margin terhadap ketepatan waktu pelaporan bank. Nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah dengan memakai harga pasar perusahaan dan hutang dibandingkan dengan total asset. Nilai q yang baik adalah nilai diatas 1. Q menurut http://wps.aw.com adalah measure of performance atau pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja bisa disamakan dengan profitabilitas. Dari Hilmi dan Ali (2008) di Strajeva (2012), profitabilitas mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Bila kinerja perusahaan bagus, akan semakin cepat berita itu diumumkan. Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan : H 4 : Nilai perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perbankan . Dari penarikan hipotesis diatas, maka hubungan antar variabel sebagai berikut : CAR LDR
RENTANG WAKTU
NIM Nilai NilaiPerusahaan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel Independen yaitu : Capital Adequacy Ratio atau CAR (x1) Loan to Deposit Ratio atau LDR (x2) Net Interest Margin atau NIM (x3) Nilai Perusahaan atau Nilai (x4) b. Variabel Dependen yaitu : Rentang Waktu atau Rentang (y) 3.1.2 Definisi Operasional Variabel a. Capital Adequacy Ratio atau CAR adalah adalah rasio yang memperlihatkan bagaimana mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko.
Rasio ini merupakan komponen kecukupan pemenuhan KPMM ( Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) terhadap ketentuan yang berlaku. Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut sesuai dengan SE BI nomor 6/23/DPNP tahun 2004 ݇݊ܽܤ݈ܽ݀ ܯ ܴܣܥൌ ͲͲͳݔΨ ݇݅ݏ݁ݎݐݑݎݑ݊݁ ܾ݉݃݊ܽ ݉݅ݐݎ݁ܶܽݒ݅ݐ݇ܣ
b. Loan to Deposit Ratio atau LDR adalah menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah likuiditas bank tsb. Dari surat edaran Bank Indonesia 6/23/DPNP tahun 2004 , rumusnya adalah sebagai berikut : RUMUS LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100% Total dana Pihak Ketiga c. Net Interest Margin (NIM) adalah mengukur selisih antara pendapatan bunga dan bunga yang dibayarkan dibandingkan dengan ratarata pinjaman ke kreditur. NIM yang baik adalah NIM yang positif dan setiap tahunnya meningkat. NIM yang turun mengindikasikan bahwa kemungkinan sumber pendapatan utama berkurang, sementara jumlah nasabah meningkat. Berikut rumus NIM dari surat edaran BI 6/23/DPNP tahun 2004 ݄ܲ݁݊݀ܽ݅ݏݎܾ݁ܽ݃݊ݑܾ݊ܽݐܽ ܰ ܯܫൌ ܴܽ ܽݐെ ݂݅ݐ݇ݑ݀ݎܽݒ݅ݐ݇ܽܽݐܽݎ
d. Nilai Perusahaan yang disimbolkan dengan Q. Salah satu rumus untuk menilai perusahaan adalah menggunakan Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin (1967). Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio Q ini diatas satu, maka menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi. Jika rasio Q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik ( Herawaty 2008 dalam Dewi Purnamasari 2012). Rumusnya adalah : ܳൌ
ሺாெ ାሻ ሺாାሻ
Dimana: Q = Nilai Perusahaan EMV = Nilai pasar ekuitas ( closing price x jumlah saham yang beredar) D = Total hutang EBV = Nilai buku ekuitas e. Rentang Waktu adalah jarak dari tanggal laporan keuangan yang diaudit oleh auditor dengan tanggal akhir tahun tutup buku. Rentang waktu menunjukkan berapa lama laporan keuangan dapat dibuat dan diaudit oleh kantor akuntan publik dibuat dari sejak tanggal akhir tahun tutup buku. Berikut rumusnya : Rentang n= Tanggal laporan auditor n – 31 Desember n Dimana :
Rentang n = Jarak waktu untuk laporan keuangan tahun itu Tanggal Laporan Auditor= Tanggal dimana auditor membubuhkan tanda tangan telah mengaudit laporan keuangan untuk tahun buku itu 31 Desember n = Tanggal tutup buku akhir tahun berjalan 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan kriteria sebagai berikut : 1. Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 31 Desember 2008. 2. Bank Umum melaporkan laporan keuangannya di website sebagai salah satu dari persyaratan BAPEPAM. 3. Bank Umum yang tidak berganti nama selama 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2011. Ada 27 bank umum yang memenuhi kriteria diatas 3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang diolah adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah ada di dalam laporan dan dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya. Data ini diambil dari laporan keuangan bank dan situs web yang terkait. 3.3.2 Sumber Data Sumber data berasal dari : a. Laporan Keuangan Tahunan Bank b. Situs web : www.idx.co.id, www.uk.finance.yahoo.com , situs web bank terkait 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : 1. Dokumentasi. Metode ini adalah dengan cara mengumpulkan dan mencatat data yang sudah ada yang berhubungan dengan rasio. Yang termasuk dalam metode ini adalah : CAR, LDR dan NIM 2. Menghitung. Metode ini adalah mencari terlebih dahulu komponen-komponen yang hendak dihitung dan kemudian menghitungnya. Variabel yang dihitung adalah nilai perusahaan dan rentang waktu. 3.5 Metode Analisis Data Setelah data-data dikumpulkan dan dihitung, kemudian dianalisis dengan SPSS 17 for windows sebagai alat untuk menguji data-data tersebut. 3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang diolah adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah ada di dalam laporan dan dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya. Data ini diambil dari laporan keuangan bank dan situs web yang terkait. 3.3.2 Sumber Data Sumber data berasal dari : a. Laporan Keuangan Tahunan Bank
b. Situs web : www.idx.co.id, www.uk.finance.yahoo.com , situs web bank terkait 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : 3. Dokumentasi. Metode ini adalah dengan cara mengumpulkan dan mencatat data yang sudah ada yang berhubungan dengan rasio. Yang termasuk dalam metode ini adalah : CAR, LDR dan NIM 4. Menghitung. Metode ini adalah mencari terlebih dahulu komponen-komponen yang hendak dihitung dan kemudian menghitungnya. Variabel yang dihitung adalah nilai perusahaan dan rentang waktu. 3.5 Metode Analisis Data Setelah data-data dikumpulkan dan dihitung, kemudian dianalisis dengan SPSS 17 for windows sebagai alat untuk menguji data-data tersebut. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Semua data telah diuji dengan SPSS 17 dengan uji asumsi klasik. Data-data yang diuji bebas dari autokorelasi, heteroskedastisitas dan sudah terdistribusi normal. 4.1 Uji Statistik F Berikut hasil uji F. Tabel 4.8 Uji F ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
Regressio n
8906.628
4
2226.657
Residual
25449.595
76
334.863
F 6.649
Sig. .000a
Total 34356.222 80 a. Predictors: (Constant), NILAI, LDR, CAR, NIM b. Dependent Variable: RENTANG Dari uji diatas, semua variable independen CAR, LDR, NIM dan Nilai perusahaan semuanya berpengaruh terhadap rentang waktu pelaporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig dibawah 0,05.
4.2 Uji Statistik t Berikut uji statistik t.
Tabel 4.9 Uji t Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Standardiz ed Coefficien ts Beta
t
Sig.
1
(Constan t)
109.391
14.044
7.789
.000
CAR
-.003
.294
-.001
-.011
.991
LDR
-.390
.164
-.269 -2.372
.020
NIM
-1.764
.944
-.208 -1.869
.065
NILAI .002 .001 a. Dependent Variable: RENTANG
.289
2.772
.007
Dari nilai signifikansi diatas, hanya LDR dan Nilai perusahaan saja yang secara parsial berpengaruh terhadap rentang waktu pelaporan. Untuk LDR berpengaruh negatif signifikan, sedangkan nilai perusahaan berpengaruh positif signifikan untuk rentang waktu pelaporan. Berikut persamaan regresinya Rentang Waktu = 109,391 – 0,003 CAR – 0,390 LDR – 1,764 NIM + 0,002 NILAI Dimana : Loan to Deposit Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap rentang waktu. Artinya semakin lama laporan keuangan diumumkan dari tanggal penutupan buku, semakin kecil nilai Loan to Deposit Ratio., Sebaliknya semakin cepat laporan keuangan diumumkan dari tanggal penutupan buku, semakin tinggi nilai Loan to Deposit Ratio. Nilai perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap rentang waktu. Artinya semakin lama laporan keuangan diumumkan dari tanggal penutupan buku, semakin tinggi nilai perusahaan. Sebaliknya semakin cepat laporan keuangan diumumkan dari tanggal penutupan buku, semakin tinggi nilai perusahaan dalam hal ini perbankan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Capital Adequate Ratio tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011. 2. Loan to Deposit Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011. 3. Net Interest Margin tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011. 4. Nilai perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011. 5. Keempat variabel independen diatas berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2009-2011
5.2 Saran 1. Sebaiknya periode penelitian diperpanjang.
2. Sampel jumlah bank, jangan hanya terbatas bank umum saja tapi seluruh jenis bank diteliti untuk topik ini.
DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan Syafri , “ Teori Akuntansi “, 2007, edisi rev.9, PT Raja Grafindo Persada Purnamasari, Dewi, “ Pengaruh CSR terhadap Nilai perusahaan pada Perusahaan Pertambangan” 2012, UMRAH Setiana, Ana “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pada jasa transportasi” 2010, UPI Bandung
ketepatan
Strajeva, Devi “Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pasca keputusan BAPEPAM pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” 2012, UMRAH Septiani, Aditya “Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada pasar modal yang sedang berkembang : perspektif teori pengungkapan” 2005, UNDIP Ghozali, Prof. Dr.Imam“ Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, 2006, edisi ke 4, Badan Penerbit : Universitas Diponegoro Surat edaran BI no.6/23/DPNP tahun 2004 Keputusan Bapepam no. Kep-36/PM/2003 Keputusan Ketuap BAPEPAM no. Kep-06/BL/2006 Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006 Keputusan Ketua Bapepam dan LK ,-Nomor : Kep-40/ BL/ 2007 www.idx.co.id http://wps.aw.com www.investopedia.com www.uk.yahoo.finance website bank-bank terkait