FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK DI KOTA PADANG
Budi Hartawan, Popi Fauziati, Arie Frinola Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] Abstrak Tax is a very important indicator for national development, especially the city of Padang. To increase the contribution of the tax should be increased tax compliance to pay taxes. Therefore, this study aims to analyze and determine the factors that influence adherence to pay taxes in the city of Padang. The sample used in this research model totaled 125 respondents were selected using purposive sampling method. The data used is primary data obtained through questionnaires. In this study the model used two categories of variables. The first is dependent ie taxpayer compliance to pay taxes. Both are independent consisting of tax knowledge, understanding tax regulations, the service tax authorities and tax penalties. To perform analyze problems used in this research model is carried out by using a multiple linear regression model and statistical t-test. Based on the results of hypothesis testing found that knowledge of taxation significantly influence individual taxpayer compliance. The results obtained also show that the understanding of tax laws, the tax authorities and tax penalties services are individually not significant effect on the compliance of individual taxpayers in the city of Padang. Keywords
Tax Knowledge, Understanding Tax provisions, tax authorities and Services Tax Sanctions
PENDAHULUAN Didalam
Latar Belakang Masalah
prakteknya
di
wilayah
Meningkatnya pembangunan nasional
Negera Kesatuan Republik Indonesia Pajak
secara umum dan daerah pada khususnya
pengelolaan dan pelayanan pajak tentu diatur
terlaksana karena adanya peran dari pajak
didalam sebuah lembaga yang khususnya
sebagai
yang
menerima segala bentuk aktifitas warga
digunakan pemerintah. Pajak tentu dibuat
negara yang berhubungan dengan pajak.
untuk memberikan kontribusi bagi negara
Pajak memang memiliki arti penting bagi
terutama didalam meningkatkan kesejahtraan
peningkatan standar perekonomian sebuah
masyarakat
pembangunan
negara, akan tetapi arti penting pajak belum
fundamental dan infrastruktur ekonomi. Pajak
tentu membuat masyarakat sebagai wajib
tentu menjadi bagian yang tidak terpisahkan
pajak pribadi atau pun badan memiliki tingkat
didalam sebuah negara. Pajak merupakan
kepatuhan
sebuah kegiatan untuk membayar sejumlah
Fenomena yang terjadi saat ini menunjukan
jasa kepada negara yang bersifat memaksa.
bahwa banyak diantara wajib pajak pribadi
Dalam hal ini pajak juga dapat didefinisikan
atau pun badan yang lalui membayar pajak,
sebagai bentuk pengabdian warga negara
atau
yang baik setelah memanfaatkaan sumber
memperlambat pembayaran pajak.
salah
satu
sumber
melalui
dana
yang
dengan
tinggi
sengaja
terhadap
menghindari
pajak.
dan
daya yang dikuasai oleh negara. 1
3. Pengaruh kualitas pelayanan fiskus
Perumusan Masalah Berdasarkan kepada latar belakang
terhadap
kepatuhan
wajib
pajak
masalah, maka diajukan sejumlah pertanyaan
pribadi membayar kewajiban pajak.
yang akan dibuktikan didalam penelitian ini
4. Pengaruh sanksi perpajakan terhadap
yaitu sebagai berikut: 1. Apakah
kepatuhan
pengetahuan
perpajakan
peraturan
berpengaruh
terhadap
kepatuhan wajib pajak pribadi untuk
pemahaman
pribadi
Landasan Teori Pajak Menurut Mardiyasmo (2006) pajak
peraturan
adalah iuran rakyat kepada kas negara
terhadap
berdasarkan undang undang (yang dapat
kepatuhan wajib pajak pribadi untuk
dipaksakan) dengan tiada mendapatkan jasa
memenuhi kewajiban pajak ?
timbal balik (kontraprestasi) yang langsung
perpajakan
berpengaruh
3. Apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
pribadi
untuk
4. Apakah
dapat
ditunjukan
dan
digunakan
untuk
membayar pengeluaran umum.
memenuhi
kewajiban pajak ?
Brothodirjo
(2003)
memberikan
definisi pajak sebagai iuran pada negara (yang
sanksi
perpajakan
dapat dipaksakan) yang terutang oleh wajib
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak
pajak
peraturan dengan tidak mendapatkan prestasi
pribadi
untuk
memenuhi
kewajiban pajak ?
gunanya
Berdasarkan kepada latar belakang masalah dan perumusan masalah secara penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan bukti empiris: 1. Pengaruh
pengetahuan
peraturan
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak. 2. Pengaruh
pemahaman
peraturan
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak.
membarnya
menurut
peraturan
kembali, yang dapat ditunjuk, dan yang
Tujuan Penelitian
umum
pajak
membayar kewajiban pajak.
memenuhi kewajiban pajak ? 2. Apakah
wajib
adalah
untuk
membiayai
pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintah. Pengertian pajak relatif bervariasi. Menurut Rahayu (2006)
mendefinisikan
pajak sebagai suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu tanpa mendapatkan imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah
dapat
melaksanakan
tugas
tugasnya untuk menjalankan pemerintahan. 2
perpajakan
Kepatuhan Wajib Pajak Menurut Istilah bahasa kepatuhan
tentu
akan
mendorong
meningkatkan kesadaran pajak dan kepatuhan
definisikan sebagai ketaatan atau komitmen
wajib pajak.
dalam menjaga berbagai hal. Kepatuhan tidak
Pemahaman Peraturan Perpajakan
terbentuk dengan sendirinya akan tetapi
Seorang wajib pajak tentu tidak akan
terbentuk karena adanya sebuah proses.
memenuhi kewajiban pajak yang ia miliki jika
Kepatuhan terhadap pajak merupakan bentuk
tidak
prilaku yang terjadi karena sebuah proses
perpajakan yang ia miliki. Menurut Santoso
sosialisasi, pengamatan dan pembelajaran
(2008) pengetahuan atau pemahaman wajib
terhadap sebuah peraturan yang berhubungan
pajak
dengan hukum legal disuatu daerah atau
mempengaruhi
wilayah (Susanto, 2005)
Semakin
mampu
atas
memahami
peraturan
perpajakan
kepatuhan
baik
pengetahuan
wajib
pemahaman
dapat pajak. tentang
Menurut Bambang (2010) kepatuhan
pengetahuan perpajakan tentu akan semakin
wajib pajak berhubungan dengan komitmen
mendorong wajib pajak untuk patuh dan taat
untuk melaksanakan pembayaran pajak tepat
kepada pajak. Pemahaman terhadap pajak
pada waktunya atau tidak terlambat dari
tentu membuat individu akan lebih mengerti
waktu yang ditentukan. Wajib pajak adalah
tujuan
komitmen yang terbentuk karena adanya
perpajakan. Oleh sebab itu peningkatan
pembelajaran dan pemahaman yang baik
pemahaman wajib pajak tentang pengetahuan
terhadap norma hukum atau pun norma
pajak akan meningkatkan kepatuhan.
tingkahlaku.
Pelayanan Fiskus
menciptakan
sistem
Pelayanan adalah kemampuan untuk
Pengetahuan Pajak Pengetahuan
pemerintah
merupakan
sejumlah
membantu yang diperlihatkan secara individu
referensi yang dimiliki individu tentang
atau pun team. Ketika kita mempelajari
bidang
tentang pajak tentu kita mengenal adanya
perpajakan.
Pengetahuan
yang
diperoleh oleh setiap individu dibentuk karena
pelayanan
adanya proses pembelajaran yang dilakukan
merupakan petugas. Jadi pelayanan fiskus
individu
terhadap
fiskus.
Secara
umum
fiskus
ilmu
perpajakan.
dapat didefinisikan sebagai cara petugas pajak
bidang
perpajakan
dalam membantu, mengurus dan menyiapkan
dapat diperoleh dari jenjang pendidikan
segala keperluan yang dibutuhkan seseorang
formal atau pendidikan non. Pengetahuan
yang dalam hal ini adalah wajib pajak
perpajakan
adanya
(Jatmiko, 2006).
bidang
Sanksi Pajak
Pembelajaran
tentang
akan
mendorong
pemahaman
individu
perpajakan,
jika
pengetahuan
yang
tentang individu
kuat
tentang
memiliki bidang
Sanksi merupakan
bentuk hukuman
yang diberikan kepada setiap individu yang 3
melakukan
pelanggaran
terhadap
norma
hukum, salah satu sanksi juga dapat diberikan kepada individu atau pun badan yang tercatat
terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
pajak. Sanksi dapat diberikan secara langsung
H1 : Pengetahuan peraturan perpajakan berpengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak
dan tidak langsung kepada pihak yang
Siregar et al., (2012) mengungkapkan
melakukan pelanggaran. Sanksi yang diterima
bahwa pemahaman peraturan perpajakan
individu yang melanggar tentu beraneka
tidak
ragam mulai dari yang ringan hingga sanksi
kepatuhan
yang berat (Priantara, 2011).
membayar kewajiban pajak. Rachmawati et al
berdasarkan prosedur hukum sebagai wajib
Ragam sanksi yang diberikan kepada masing-masing
individu
tentu
berpengaruh wajib
signifikan pajak
pribadi
terhadap untuk
(2013) mengungkapkan bahwa pemahaman
berbeda
terhadap bidang perpajakan bukanlah variabel
tergantung pada besarnya kecurangan atau
yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
besarnya prosedur yang dilanggar, sanksi
untuk
yang diberikan kepada wajib pajak dapat
Supriyati
berupa denda atau pun sanksi pidana,
mengungkapkan bahwa pemahaman terhadap
kurungan, penyitaan assets hingga sanksi
pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh
yang berhubungan dengan pemberhentian
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
pencabutan izin usaha dan sebagainya.
untuk
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan uraian ringkas tersebut peneliti
Siregar et al (2011) menemukan
melakukan dan
melakukan
dibuktikan yaitu:
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
H2 :
pajak. Febriansyah (2012) mengungkapkan bahwa
pengetahuan
bidang
perpajakan
mendorong meningkatnya kepatuhan wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak. Supriyati
dan
Nur
Hidayari
(2008)
mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang bidang
perpajakan
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan membayar pajak pada wajib pajak pribadi. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian
pajak.
Hidayari
(2008)
pembayaran
pajak.
mengajukan sebuah hipotesis yang akan
bahwa pengetahuan peraturan perpajakan
wajib pajak pribadi membayar kewajiban
Nur
pembayaran
Pemahaman pengetahuan perpajakan berpengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak Siregar et al (2012) menemukan
bahwa kualitas pelayanan yang diberikan petugas pajak (fiskus) berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan
Supriyati
dan
Nur
membayar
pajak.
Hidayari
(2008)
mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan dibidang
perpajakan
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi untuk melakukan pembayaran pajak. 4
Berdasarkan
beberapa
hasil
penelitian
terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
Jenis dan Sumber Data Data
yang
digunakan
didalam
penelitian ini adalah primer. Menurut Ghozali
H3 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak
(2011) data primer adalah data yang dicari
Ernawati (2011) menyatakan bahwa
yang berkepentingan. Data primer yang
semakin berat sanksi yang diberikan
akan
dan diolah secara langsung oleh peneliti dan belum dipublikasikan kepada pihak-pihak
digunakan diperoleh
melalui
penyebaran
semakin meningkatkan kepatuhan wajib pajak
kuesioner kepada responden yang memenuhi
untuk segera melakukan pembayaran pajak
kriteria pengambilan sampel. Data yang
tepat waktu.
Muliari dan Setiawan (2010)
digunakan diperoleh melalui proses observasi
hasil penelitiannya menunjukan bahwa sanksi
langsung yang peneliti lakukan kepada setiap
berpengaruh positif yang signifikan terhadap
kecamatan yang ada di kota Padang.
kepatuhan
Variabel Penelitian
wajib
pajak
pribadi
untuk
melakukan pembayaran pajak. Berdasarkan
Secara umum variabel penelitia yang
uraian ringkas tersebut maka dapat diajukan
digunakan didalam penelitian ini adalah
sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
sebagai berikut:
H4
Sanksi pajak berpengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak
Menurut Sekaran (2006) populasi merupakan kesatuan atribut yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan . ini yang menjadi populasi
adalah seluruh wajib pajak pribadi yang di
kota
Padang.
Untuk
mempersempit ruang lingkup pembahasan didalam penelitian ini maka diambil bagian populasi
untuk
dijadikan
sampel.
Pada
penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa orang
variabel independen yang digunakan adalah
Pengetahuan Perpajakan
Populasi dan Sampel
berdomisili
Pada penelitian ini, secara umum
sebagai berikut:
Metode Penelitian
Pada penelitian
Variabel Independen
wajib pajak pribadi yang
berdomisili di kota Padang.
Pengetahuan
wajib
pajak
tentang
perpajakan adalah perubahan sikap dan tata laku seorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam upaya mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Untuk mengukur
pengetahuan perpajakan,
yang terdiri dari 14 item pertanyaan maka digunakan
skala
Likert
dengan
model
pertanyaan tertutup. Diidalam penelitian ini peneliti memberikan pilihan jawaban terhadap setiap jawaban yang diberikan responden. Pilihan jawaban tertinggi adalah 1 sedangkan pilihan jawaban tertinggi adalah 5. 5
wajib pajak maka diukur dengan 10 item
Pemahaman Peraturan Perpajakan Pemahaman
wajib
pajak
tentang
pertanyaan dan memiliki skala Likert dengan
peraturan perpajakan adalah cara wajib pajak
model
dalam memahami peraturan perpajakan yang
penelitian ini peneliti memberikan pilihan
ada. Wajib pajak yang tidak paham akan
jawaban
peraturan
diberikan
menjadi
perpajakan
maka
wajib pajak
tidak
terhadap
tertutup.
setiap
responden.
Diidalam
jawaban
Pilihan
yang
jawaban
kuat.
terendah adalah 1 sedangkan pilihan jawaban
Indikator pemahaman peraturan perpajakan
tertinggi adalah 5. Pada model penelitian ini
diadopsi dari Sulistyawati et al., (2012).
pilihan jawaban yang diajukan meliputi
Untuk
variabel pemahaman
Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral
pengetahuan perpajakan maka diukur dengan
(N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat
15 item pertanyaan dan memiliki skala Likert
Tidak Setuju (STS) = 1.
dengan model pertanyaan tertutup. Diidalam
Sanksi Perpajakan
mengukur
yang
cenderung
pertanyaan
Menurut
penelitian ini peneliti memberikan pilihan
Priantara
(2011)
sanksi
yang
merupakan bentuk hukuman yang diberikan
jawaban
kepada setiap individu yang melakukan
terendah adalah 1 sedangkan pilihan jawaban
pelanggaran terhadap norma hukum, salah
tertinggi adalah 5. Pada model penelitian ini
satu sanksi juga dapat diberikan kepada
pilihan jawaban yang diajukan meliputi
individu atau pun badan yang tercatat
Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral
berdasarkan prosedur hukum sebagai wajib
(N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat
pajak. Sanksi dapat diberikan secara langsung
Tidak Setuju (STS) = 1.
dan tidak langsung kepada pihak yang
Kualitas Layanan Terhadap Wajib Pajak
melakukan pelanggaran. Sanksi yang diterima
jawaban
terhadap
diberikan
responden.
Pelayanan (membantu,
setiap
adalah
mengurus
jawaban
Pilihan
cara atau
melayani
menyiapkan
segala keperluan yang dibutuhkan seseorang) Secara sederhana definisi kualitas adalah sebuah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk dan jasa, manusia, proses lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Untuk mengukur kualitas pelayanan fiskus maka di adopsi indikator dari Kotler dan Keller (2010). Untuk mengukur kualitas pelayanan
individu yang melanggar tentu beraneka ragam mulai dari yang ringan hingga sanksi yang
berat.
Untuk
mengukur
sanksi
perpajakan maka digunakan indikator yang diadopsi dari Muliari dan Setiawan (2010). Untuk mengukur sanksi pajak yang diukur dengan 5 item pertanyaan maka digunakan skala
Likert
dengan
model
pertanyaan
tertutup. Diidalam penelitian ini peneliti memberikan pilihan jawaban terhadap setiap jawaban yang diberikan responden. Pilihan jawaban tertinggi adalah 1 sedangkan pilihan 6
jawaban tertinggi
adalah 5.Pada
model
Uji Instrumen Data
penelitian ini pilihan jawaban yang diajukan
Sebelum
dilakukan
pengujian
meliputi Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) =
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian
4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan
instrument data, di dalam tahapan pengujian
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.
tersebut masing-masing item pertanyaan yang
Variabel Dependen
mendukung
Kepatuhan Membayar Pajak (y)
dahulu harus diuji validitas dan reliabilitas
Menurut Istilah bahasa kepatuhan membayar
pajak
definisikan
sebagai
variabel
penelitian
terlebih
masing-masing item. Pengujian Asumsi Klasik
keinginan yang muncul didalam diri wajib
Sebelum
dilakukan
pengujian
pajak untuk melakukan pembayaran pajak
hipotesis salah satu persyaratan yang seharus
tepat waktu. Untuk mengukur kepatuhan
terpenuhi dalam sebuah model regresi adalah
membayar pajak maka digunakan indikator
terbebasnya
yang di adopasi dari Muliari dan Setiawan
independen dari gejala asumsi klasik. Secara
(2010).
umum tahapan pengujian asumsi klasik yang
Untuk
mengukur
kepatuhan
masing-masing
membayar pajak yang diukur dengan 10 item
digunakan adalah sebagai berikut:
pertanyaan maka digunakan skala Likert
Pengujian Hipotesis
variabel
dengan model pertanyaan tertutup. Diidalam
Untuk melakukan pengujian hipotesis
penelitian ini peneliti memberikan pilihan
maka dilakukan dengan tahapan pengujian
jawaban
statistic. Secara umum tahapan pengujian
diberikan
terhadap
setiap
responden.
jawaban
Pilihan
yang
jawaban
statistic yang digunakan meliputi:
tertinggi adalah 1 sedangkan pilihan jawaban
Mode Regresi Linear Berganda
tertinggi adalah 5.Pada model penelitian ini
Merupakan model yang digunakan
pilihan jawaban yang diajukan meliputi
untuk mengetahui arah pengaruh antara
Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral
variabel
(N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat
Secara umum Ghozali (2011) merumuskan
Tidak Setuju (STS) = 1.
persamaannya sebagai berikut:
Metode Analisis Untuk melakukan pengujian hipotesis
independen
variabel
dependen.
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + + β4X4 + e oefisien Determinasi (R2)
maka dilakukan dengan menggunakan metode
Uji
koefisien
determinasi
(R2)
analisis kuantitatif, secara umum analisis
bertujuan untuk melihat
kuantitatif adalah tahapan pengolahan data
proporsi variasi dari variabel indepeden
dengan menggunakan alat uji statistic. Secara
secara
umum tahapan pengujian yang dilakukan
variabel depeden,
bersama-bersama
seberapa besar
mempengaruhi
adalah sebagai berikut: 7
berpartisipasi didalam penelitian ini relatif
Uji F-statistik (Goodness of Fit) Menurut Ghozali (2011) bertujuan untuk mengetahui kecocokan model (model
bervariasi. Uji Instrumen Data
fit) dari persamaan regresi yang terbentuk. Uji
Sebelum dilakukan tahapan pengujian
f-statistik juga berguna untuk mengetahui
statistik terlebih dahulu dilakukan pengujian
pengaruh
terhadap
instrumen data. Didalam model pengujian
variabel dependen secara simultan atau
tersebut ada dua tahapan alat uji yang
bersama sama.
digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas.
Uji t-Statistik (Partial Analysis)
Secara
variabel
independen
umum
proses
pengujian
yang
Untuk membuktikan ada atau tidaknya
dilakukan terlihat pada sub bab dibawah ini:
pengaruh komitmen profesional dan etika
Berdasarkan hasil pengujian validitas yang
profesi terhadap kinerja auditor. maka penulis
telah dilakukan bahwa variabel pengetahuan
melakukan uji statistik yaitu menggunakan uji
wajib
t-test.
pelayanan fiskus, pelayanan fiskus, sanksi dan
Analisis dan Pembahasan
kepatuhan
Demografis Responden
validitas yang kuat.
Pada
tabel
teridentifikasi
bahwa
pajak,
pengetahuan
wajib
pajak
Berdasarkan
wajib
telah
hasil
pajak,
memiliki
pengujian
sebagian besar responden didominasi oleh
reliabilitas terlihat bahwa masing masing
wajib pajak orang pribadi yang bergender laki
variabel
laki yaitu berjumlah 71 orang sedangkan
pengetahuan wajib pajak orang pribadi,
wajib pajak orang pribadi yang bergender
ketentuan
perempuan berjumlah 54 orang. Jika diamati
sanksi dan kepatuhan memiliki nilai Cronbach
dari sudut usia sebagian besar responden
Alpha diatas atau sama dengan 0,60. Jadi
memiliki tingkatan usia 23 – 25 tahun yaitu
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
berjumlah
besar
penelitian yang digunakan telah memiliki
responden memiliki tingkatan pendidikan
tingkat kehandalan yang tepat sehingga
setingkat D3 atau diploma yaitu berjumlah 53
tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat
orang, jika diamati dari sudut pekerjaan
segera dilaksanakan.
sebagian besar wajib pajak orang pribadi yang
Pengujian Asumsi Klasik
46
orang.
Sebagian
menjadi responden memiliki aktifitas tetap
penelitian
yang
perpajakan,
Sebelum
terdiri
pelayanan
dilakukan
dari
fiskus,
pengujian
sebagai pegawai negeri atau mereka yang
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian
bekerja
asumsi
pada
perusahaan
BUMN
yaitu
klasik.
Secara
umum
tahapan
berjumlah 52 orang responden. Jadi dapat
pengujian asumsi klasik yang digunakan
disimpulkan
didalam penelitian ini terlihat pada sub bab
demografis
responden
yang
dibawah ini: 8
Pengujian Normalitas
disimpulkan
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Data Asymp Sig Cut Variabel Penelitian Kesimpulan (2-Tailed) Off Pengetahuan 0,053 0,05 Normal Perpajakan Pemahaman 0,056 0,05 Normal Ketentuan Perpajakan Pelayanan Fiskus 0,053 0,05 Normal Sanksi Perpajakan 0,053 0,05 Normal Kepatuhan Wajib 0,063 0,05 Normal Pajak
independen yang digunakan didalam model
Sumber :Data diolah menggunakan SPSS
bahwa
seluruh
variabel
penelitian ini telah terbebas dari gejala multikolinearitas
sehingga
tahapan
pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan. Pengujian Hipotesis
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa seluruh
Berdasarkan hasil pengujian yang
variabel penelitian yang digunakan meliputi
telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil
pengetahuan
terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini yaitu:
ketentuan
perpajakan,
perpajakan,
pemahaman
pelayanan
sanksi perpajakan dan kepatuhan wajib pajak orang pribadi telah memiliki nilai asymp sig (2-tailed)
diatas
disimpulkan
0,05
bahwa
sehingga seluruh
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Hipotesis
fiskus,
dapat variabel
penelitian yang digunakan telah berdistribusi normal, sehingga tahapan pengolahan data
(Konstanta) Pengetahuan Perpajakan Pemahaman Ketentuan Perpajakan Pelayanan Fiskus Sanksi Perpajakan R2 F-sig
Sesuai
0,003 0,314 0,679 0,357
dengan
ringkasan
hasil
pengujian hipotesis terlihat masing-masing
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Mutikolinearitas Variabel Penelitian
Sig
Sumber :Data diolah menggunakan SPSS
lebih lanjut dapat segera dilaksanakan. Pengujian Multikolinearitas
Koefisien Regresi 18,634 0,356 0,099 -0,036 -0,066 0,091 0,021
Variabel Penelitian
variabel penelitian memiliki koefisien regresi
Tolerance
VIF
Kesimpulan
Pengetahuan Perpajakan
0,883
1,133
Pemahaman Ketentuan Perpajakan Pelayanan Fiskus
0,150
6,656
0,565
1,771
Sanksi Perpajakan
0,171
5,853
Tdk Terjadi Multikolinearitas Tdk Terjadi Multikolinearitas Tdk Terjadi Multikolinearitas Tdk Terjadi Multikolinearitas
Sumber :Data diolah menggunakan SPSS
yang dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi
berganda
seperti
terlihat
pada
persamaan dibawah ini yaitu: Y = 18,634 + 0,356x1 + 0,099x2 – 0,036x3 – 0,066x4
Pada pengujian
tabel statistik
4.7
ringkasan
terlihat
bahwa
hasil nilai
Pada tabel 4.6 terlihat bahwa variabel
koefisien determinasi yang dihasilkan adalah
independen yang terdiri dari pengetahuan
sebesar 0,091. Hasil yang diperoleh tersebut
perpajakan,
menunjukan bahwa variabel pengetahuan
pemahaman
ketentuan
perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi
perpajakan,
perpajakan telah memiliki nilai tolerance
perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi
diatas atau sama dengan 0,10 sedangkan nilai
perpajakan mampu memberikan kontribusi
VIF yang dimiliki masing-masing variabel
untuk mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
berada
orang pribadi di lingkungan KPP Pratama
dibawah
10
sehingga
dapat
pemahaman
ketentuan
9
Padang sebesar 9,10% sedangkan sisanya
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
sebesar 90,90% lagi dipengaruhi oleh variabel
diperoleh
lain yang tidak digunakan didalam penelitian
variabel pengetahuan wajib pajak orang
ini.
pribadi Pada
bertanda
positif
regresi
sebesar
untuk
0,356,
didalam tahapan pengujian statistik diperoleh
F-statistik
nilai signifikan sebesar 0,003. Pada tahapan
untuk menentukan kelayakan model regresi
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
yang terbentuk menghasilkan nilai signifikan
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut
sebesar 0,021. Pada tahapan pengolahan data
menunjukan bahwa nilai signifkan sebesar
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
0,003 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai
Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat
signifikan sebesar 0,021 < alpha 0,05 maka
disimpulkan bahwa pengetahuan perpajakan
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP
model regresi yang akan didukung oleh
Pratama Padang.
hasil
pengujian
koefisien
statistik
teridentifikasi
tahapan
nilai
pengujian
variabel pengetahuan perpajakan, pemahaman
Hasil yang diperoleh menunjukan
ketentuan perpajakan, pelayanan fiskus dan
bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh
sanksi perpajakan sebagai variabel yang
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang
yang terdaftar di KPP Pratama Padang,
pribadi
didalam
dapat
diterima
atau
diteruskan
kedalam pengujian statistik lebih lanjut. Sesuai dengan perumusan masalah dan
tahapan
pengujian
statistik
teridentifikasi bahwa nilai koefisien regresi yang
dimiliki
variabel
pengetahuan
hipotesis tujuan dilaksanakannya penelitian
perpajakan bertanda positif. Hasil yang
ini adalah untuk membuktikan pengaruh
diperoleh
pengetahuan
pemahaman
semakin kuat pengetahuan perpajakan akan
ketentuan perpajakan, pelayanan fiskus dan
semakin memperkuat kepatuhan wajib pajak
sanksi perpajakan terhadap ketidakpatuhan
orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama
wajib pajak pribadi yang terdaftar di KPP
Padang. Keadaan tersebut menunjukan bahwa
Pratama Padang. Berdasarkan hasil pengujian
tingginya pengetahuan wajib pajak terbentuk
analisis dan pembahasan hasil dijelaskan pada
karena pendidikan yang mereka miliki, selain
sub bab dibawah ini:
itu begitu mudahnya mencari informasi
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
tentang
perpajakan,
tersebut
pajak,
menunjukan
semakin
bahwa
memperkuat
pengetahuan wajib pajak orang pribadi, ketika pengetahuan perpajakan yang dimiliki wajib pajak orang pribadi semakin kuat tentu tentu 10
akan mendorong terbentuknya perilaku patuh
disebabkan katena pada umumnya wajib
kepada kewajiban pajak, khususnya pada
pajak prang pribadi hanya mendapatkan
wajib pajak orang pribadi.
pelatihan dan sosialisasi dibidang perpajakan
Pengaruh Pemahaman Ketentuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
secara
singkat
frekuensi
yang
bertambahnya Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua
dengan
menggunakan
variabel
pemahaman ketentuan perpajakan diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,099 didalam tahapan pengujian statistik
sebesar
0,314.
Pada
tahapan
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,314 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman ketentuan perpajakan
tidak
berpengaruh
signifkan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribad yang terdaftar di KPP Pratama Padang.
hipotesis
pemahaman
ketentuan
kedua
menunjukan
perpajakan
tidak
mempengaruhi kepatuhan wajib orang pribadi pada KPP Pratama Padang. Hasil yang diperoleh tidak konsisten dengan teori atau pun hipotesis yang diajukan. Menyimpangnya hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pada umumnya wajib pajak orang pribadi belum memiliki pemahaman yang kuat terhadap bidang
perpajakan,
akibatnya
tingkat
kepatuhan wajib pajak orang pribadi tidak begitu
terlihat.
Kurangnya
akibatnya
pengetahuan
dibidang
yang ditunjukan oleh wajib pajak orang pribadi. Pengaruh Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel pelayanan fiskus bertanda negatif sebesar 0,306 didalam tahapan pengujian tstatistik diperoleh nilai signifikan sebesar 0,679.
Pada
tahapan
pengolahan
data
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,679 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H3 ditolak sehingga dapat disimpulkan
Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian
rendah,
perpajakan tidak terlihat dari perilaku patuh
diperoleh nilai signifikan hasil pengujian tstatistik
dan dilaksanakan dalam
pemahaman
bahwa pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang. Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian
statisitk
menunjukan
bahwa
pelayanan fiskus bukanlah variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Keadaan tersebut terjadi karena pada umumnya petugas pajak dinilai belum dapat memberikan pelayanan terbaik kepada setiap wajib pajak orang pribadi, kondisi tersebut terlihat dari perilaku petugas pajak yang 11
kasar, emosional hingga bersikap bias pada
sanksi tidak dilakukan dengan baik, masih ada
setiap wajib pajak mendorong munculnya
sejumlah pihak yang kebal dan tidak tersentuh
kesan
terjadi
oleh sanksi, perlaku tersebut mendorong
perubahan perilaku wajib pajak untuk segera
wajib pajak lain menjadi tidak takut untuk
berlaku patuh untuk membayar kewajiban
terkena sanksi oleh sebab itu sanksi menjadi
pajak. Temuan tersebut menunjukan adanya
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
sejumlah variabel yang lebih mempengaruhi
pajak orang pribadi pada KPP Pratama
kepatuhan wajib pajak yang tidak digunakan
Padang.
didalam model penelitian ini seperti sikap
PENUTUP
wajib
Kesimpulan
negatif,
pajak
akibatnya
orang
tidak
pribadi,
kompetensi
petugas pajak dan berbagai variabel lainnya
Berdasarkan analisis dan pembahasan
Pengaruh Sanksi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan
Berdasarkan hasil pengujian statistik
merupakan inti dari sejumlah permasalahan
maka dapat diajukan kesimpulan penting yang
yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien
yang dibahas didalam penelitian ini yaitu:
regresi untuk variabel sanksi bertanda negatif
Pengetahuan perpajakan berpengaruh positif
sebesar 0,066 hasil yang diperoleh tersebut
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
diperkuat dengan nilai signifikan sebesar
yang terdaftar di KPP Pratama Padang.
0,357
Saran
pada
tahapan
pengolahan
data
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
Berdasarkan kepada kesimpulan dan
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
keterbatasan penelitian peneliti mengajukan
bahwa nilai signifikan sebesar 0,357 > alpha
beberapa saran yang tentunya bermanfaat
0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima
bagi:
dan H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan
1. Peneliti dimasa mendatang disarankan
bahwa sanksi tidak berpangaruh signifikan
untuk mencoba menambah jumlah
terhadap wajib pajak orang pribadi yang
sampel yang akan diteliti, hal tersebut
terdaftar di KPP Pratama Padang.
dilakukan dengan cara mengganti
Hasil yang diperoleh pada tahapan
metode pengambilan sampel yang
pengujian hipotesis keempat menunjukan
akan digunakan, saran tersebut tentu
bahwa sanksi tidak berpengaruh signifikan
sangat penting untuk meningkatkan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi,
ketepatan dan akurasi hasil penelitian
temuan
yang diperoleh.
yang
diperoleh
tersebut
tidak
konsisten dengan teori atau pun hipotesis
2. Bagi
peneliti
yang diajukan. Tidak signifikannya hasil
diharapkan
penelitian lebih disebabkan karena penerapan
wilayah
dimasa
mencoba observasi
mendatang menambah
tidak
hanya 12
menggunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang akan tetapi juga menggunakan pelayanan tersebut
kantor
pajak sangat
pelayanan
lainnya,
saran
penting
untuk
meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang diperoleh. 3. Bagi
peneliti
diharapkan
dimasa
mendatang
menambahkan
Ghozali, Imam. 2011. Dasar Dasar Ekonometrika dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipengoro, Semarang. Guswandi Yudi. 2012. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak, Sikap dan Sanksi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi Pada KPP Pratama Padang. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Bung Hatta, Padang.
jumlah
variabel baru yang belum digunakan seperti sikap wajib pajak orang pribadi atau pun persepsi wajib pajak pribadi, saran tersebut sangat penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA Bambang Sudibyo. 2010. Merancang dan Menciptakan Kepatuhan Wajib Pajak. Gramedia Pustaka, Jakarta. Brothodirjo. 2003. Pajak dalam Perspektif Warga Negara. Salemba Empat, Jakarta. Ernawati Dwi Widi dan Bambang Purnomisidhi. 2011. Pengaruh Sikap, Norma, Subjektif, Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan dan Sunset Policy Terhadap Kemauan Membayar Pajak Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Perpajakan Nomor 3 Volume 4. Universitas Dipenegoro, Semarang. Febriansyah. 2012. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi pada KPP Pratama Lombok. Jurnal Akuntansi Perpajakan Volume 3 Nomor 1. Universitas Erlangga, Jakarta.
Hair Jr, Joseph F,William C Black, Barry J Babin, dan Rolph E Anderson. 2010. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall, Pearson. Handayani. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak Badan dalam Membayar SPT. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 3 Nomor 2. Universitas Dipenegoro, Semarang. Hardiningsih. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Memenuhi Kewajiban Pajak. Jurnal Akuntansi Perpajakan Volume 1 Nomor 4. Universitas Sumatera Utara, Medan. Jatmiko Nico. 2006. Tax Compliance. Gramedia Jakarta
Payable Pustaka,
Kotler Philips dan Keller Kevin. 2010. Pemasaran 12th Edition. Salemba Empat, Jakarta. Mardiyasmo. 2006. Perpajakan edisi revisi 2009. Andi Ofset, Yogyakarta. Mustikasari Elia. 2007. Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X. Universitas Hasanurdin, Makasar. Muliari Ketut Ni dan Setiawan Eri Putu. 2011. Pengaruh Persepsi Tentang 13
Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Jurnal Akuntansi Perpajakan Volume 3 Nomor 1. Universitas Udayana, Bali. Nasutcha Nasution. 2004. Dasar Dasar Ilmu Perpajakan. Erlangga, Jakarta. Nugrah M Sutiono. 2006. (PendekatanEdukatif). GramediaPustaka, Jakarta.
Pajak
Palil Udai. 2005. Pajak Dalam Perpektif Sosial. Gramedia Pustaka. Priantara Diaz dan Supriyadi Bambang. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengusaha Kecil dan Makro Mendaftar Menjadi Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 13 Nomor 2. November 2011.
Bisnis. Universitas Semarang.
Dipenegoro,
Sudibyo Arahman. 2007. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak Pada Wajib Pajak Pribadi. Jurnal Akuntansi Perpajakan Volume 1 Nomor 2. Universitas Dipenegoro, Semarang. Supriyati dan Nur Hidayari. 2008. Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi Vol 7 No 1 Mei 2008. Subriadi Bambang dan Vivi Udayanti. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengusaha Kecil dan Mikro Memiliki Kemauan Mendaftarkan diri Menjadi Wajib Pajak Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 11 No 1 November 2011.
Priantara Diaz. 2012. Perpajakan Indonesia Edisi 2 Pembahasan Lengkap dan Terkini Disertai CD Pratikum. Mitra Wacana Media. Jakarta.
Zulkifli Rahmad. 2011. Pengaruh Pengetahuan dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi Pada KPP Pratama Pekanbaru. Jurnal Akuntansi Volume 2 Nomor 2 Edisi Juli 2011.
RahcmawatiAyuYuningsih. 2013. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 8 Nomor 2. Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank, Semarang.
Yudiyana. 2009.Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Pada Wajib Pajak Badan. Jurnal Akuntansi Perpajakan Nomor 2 Volume 2. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Santoso Ardi Wibowo. 2008. Implikasi Perpajakan dalam Ruang Lingkup Negara Republik Indonesia. Gramedia Pustaka, Jakarta. Sekaran Uma. 2006. Metologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. Siregar Anita Yuli, Saryadi dan Listyorini. 2012. Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak di Semarang Tengah). Jurnal Ilmu Administrasi 14