FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS
SAPTI WURI HANDAYANI AGUS FATUROKHMAN UMI PRATIWI Universitas Jenderal Soedirman
ABSTRACT The purpose of this study was to determine whether Paying Tax Awareness, Knowledge and Understanding of Tax Regulation, and a Good Perception of the Effectiveness of the Taxation System, as well as the confidence level of the System Administration and Law Paying Taxes affect the willingness of an individual taxpayer who perform professional services. Sampling techniques in the study was Convenience Sampling. To better represent the researchers took a sample of 120 respondents with Slovin formula calculations. The method used in this study is the collection of data by using the closed questionnaire. Model analysis was used to test the hypothesis is thr multiple linear regression and to determine the relationship used f test and t test. . Test results showed that the only Knowledge Variable and Understanding of Tax Regulations that affect the willingness of Paying Taxes individual taxpayers who do the work free. This means that there needs to be increased willingness to pay taxes an individual taxpayer who performs with a lot of socializing to be done by tax officer Keywords: willingness to pay taxes, pay taxes awareness, knowledge and understanding of taxpayers, a good perception of the taxation system, confidence level of the system administration and law paying taxes
PENDAHULUAN Kemauan Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak. Kemauan membayar pajak (willingness to pay tax) dapat diartikan sebagai suatu nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan peraturan) yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) secara langsung (Tatiana dan Priyo, 2009). Menurut penelitian Widayati dan Nurlis (2010) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya, yaitu faktor kesadaran membayar pajak; persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan; pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak. Gozali (1976) dalam Pudji (2002) mendifinisikan kesadaran sebagai rasa rela melakukan sesuatu yang sebagai kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam taksonomi Blom (1908) seperti yang dikutip oleh Sudjana (2006) menjelaskan bahwa pengetahuan sebagai suatu ingatan dan hafalan terhadap materi yang dipelajari seperti rumus batasan, definisi, pasal dalam undang-undang dan sebagainya memang perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasai sebagai pengetahuan. Sedangkan memahami adalah suatu kemauan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar (Soekidjo, 2007). Dengan demikian, apabila seseorang telah mengetahui peraturan yang ada, maka seharusnya orang tersebut akan paham akan peraturan yang ada. Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian dan pengintepretasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga merupakan suatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam diri individu. Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas dan waktu) telah tercapai (Widayati dan Nurlis, 2010). Beberapa penelitian yang mendasari penelitian ini adalah penelitian Tatiana dan Priyo (2009), Widayati dan Nurlis (2010) dan penelitian Monica (2011) yang menggunakan tiga variabel dalam penelitian mereka, yaitu Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman terhadap Peraturan Perpajakan, dan Persepsi yang Baik atas Efektivitas Sistem Perpajakan. Sedangkan dalam penelitian ini dilakukan penambahan satu variabel independen yaitu tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum, sehingga diharapkan akan memberikan tambahan bukti empiris
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum ini merupakan salah satu variabel dari penelitian yang dilakukan oleh James Alm et al., (2005) yang menguji pengaruh Russian Attitudes Toward Paying Taxes-Before, During, And After The Transition Wajib Pajak terhadap kemauan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Responden pada penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas, yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terkait oleh suatu hubungan kerja (UU KUP, 2007). Hal ini menyebabkan adanya kemungkinan Wajib Pajak yang melakukan pekerjaan bebas akan menghindari kewajiban untuk membayar pajak. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti apakah kesadaran membayar pajak; pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan; persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan; serta tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Dengan harapan kemauan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas semakin meningkat dalam memenuhi kewajiban membayar pajak. Adapun tujuan penelitian ini, antara lain adalah untuk mengetahui pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Hubungan antara Kesadaran membayar pajak dengan Kemauan membayar pajak Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya (Widayati dan Nurlis, 2010). Kesadaran yang tinggi itu sendiri muncul tidak lain berasal dari adanya motivasi Wajib Pajak. Apabila kesadaran Wajib Pajak tinggi yang datang dari motivasi untuk membayar pajak, maka kemauan untuk membayar pajakpun akan tinggi dan pendapatan Negara dari pajak akan meningkat.
B. Hubungan antara Pengetahuan dan Pemahaman tentang Peraturan Perpajakan dengan Kemauan membayar pajak Penelitian Monica (2011) menunjukkan diterapkannya kebijakan Sunset Policy berpengaruh positif terhadap pengetahuan dan pemahaman peraturan sehingga meningkatkan kemauan untuk membayar pajak. Widayati dan Nurlis (2010) hasil penelitiannya untuk variabel pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak. Pemahaman dan pengetahuan tentang peraturan perpajakan akan meningkatkan kemauan Wajib Pajak untuk membayar pajak. Karena Wajib Pajak yang sudah memahami peraturan pajak kebanyakan berpikiran lebih baik membayar daripada terkena sanksi pajak. C. Hubungan antara Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan dengan Kemauan membayar pajak Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian, pengintepretasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga merupakan suatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam diri individu. Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas dan waktu) telah tercapai (Widayati dan Nurlis, 2010). Melalui sistem perpajakan baru yang berbasis internet, Wajib Pajak dapat mendaftar dan mengakses data perpajakannya tanpa batas waktu dan tempat. Dalam penelitian Widayati dan Nurlis (2010) persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak karena Wajib Pajak masih belum banyak yang menggunakan media online sebagai sarana pembayaran pajak. Namun, apabila Wajib Pajak sudah memaksimalkan sistem perpajakan yang baru, Wajib Pajak akan lebih dimudahkan dalam pembayaran pajaknya. Wajib Pajak hanya perlu membuka situs Ditjen Pajak dan mengisi kolom isian yang sudah disediakan. Data SPT wajib pajak juga lebih aman karena tersimpan dalam bentuk elektronik dan ter-enkripsi (memiliki kode kunci). Selain itu, terdapat sistem pelaporan e-SPT dan e-Felling yang memudahkan dan lebih cepat Wajib Pajak dalam melaporkan pajak.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, mengakses internet sudahlah sangat mudah. Wajib Pajak sudah dapat membeli modem dan paket internet dari berbagai provider dengan harga yang terjangkau yang ditawarkan. Bahkan beberapa fasilitas umum sudah menyediakan jaringan wifi secara gratis, sehingga mempermudah dalam mengakses internet. Sehingga dengan berbagai tawaran fasilitas yang mempermudah Wajib Pajak dalam membayar pajak akan menimbulkan persepsi yang baik dan kemauan untuk membayar pajaknyapun akan meningkat. D. Hubungan antara Tingkat Kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum dengan Kemauan membayar pajak Di beberapa Negara maju yang memberlakukan wajib pajak, warga Negara mendapatkan tunjangan dari Negara, misalnya tunjangan untuk yang pengangguran, tunjangan kesehatan gratis, pendidikan dasar gratis, transportasi yang nyaman,dll. Keuntungan-keuntungan secara langsung maupun tidak langsung ini mendorong Wajib Pajak untuk memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak dengan kesadaran penuh bahwa mereka akan mendapatkan imbalannya melalui fasilitas yang telah dirancang oleh pemerintah. Secara otomatis keinginan untuk mengingkari kewajiban membayar pajak akan terkikis. Pada penelitian James Alm et al., (2005) yang dilakukan di Rusia sebelum, selama dan sesudah masa transisi perubahan sistem pemerintahan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan Wajib Pajak untuk membayar pajak karena kebanggaan nasional dan kepercayaan kepada sistem pemerintahan yang tinggi dari pemanfaatan pajak tersebut. Sedangkan dalam penelitian Henriket et al., (2005) yang dilakukan di Swedia mengemukakan bahwa ketidakpercayaan Wajib Pajak terhadap politisi terkemuka akan berpengaruh pada kemauan membayar pajak memburuk dan kemungkinan mengumpulkan pajak untuk menjaga kesejahteraan negara dikurangi. E. Pekerjaan Bebas Pekerjaan bebas (Indipendent Personal Service) adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terkait oleh suatu hubungan kerja (UU KUP, 2007). Pekerjaan bebas dapat dibagi atas dua kelompok yaitu, pekerjaan bebas yang dilakukan oleh tenaga ahli (liberal professional
service) dan pekerjaan bebas lainnya (other personal service). Pekerjaan bebas yang dilakukan oleh tenaga ahli adalah pekerjaan yang dilakukan oleh pengacara, PPAT, akuntan, dokter, notaris, artitek dan konsultan. Sedangkan pekerjaan bebas yang dilakukan di luar tenaga ahli seperti artis, seniman, atlet, penulis, peneliti, penceramah, dan profesional lainnya yang bekerja secara indipenden, bukan sebagai karyawan (Gatot, 2009). F. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yang akan diujikan sebagai berikut: Ha
: Kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan Pemahaman tentang Peraturan Perpajakan, Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan dan Tingkat Kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
G. Model Penelitian Model penelitian atau kerangka teoritis penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 yang terdapat pada lampiran 1. METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden (Masri dan Sofian, 1995). B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto, Kabupaten Banyumas per Desember 2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Convenience Sampling. Metode ini memilih sampel dari mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan, misalnya yang terdekat dengan tempat peneliti berdomisili (Uma, 2006).
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Kemauan Membayar Pajak (Y) Variabel ini diukur dengan instrumen yang terdiri dari lima item pertanyaan kemauan bayar pajak yang dikembangkan oleh Widyawati dan Nurlis (2010). Kemauan membayar pajak dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai persiapan responden yang berkaitan dengan konsultasi sebelum melakukan pembayaran pajak, dokumen yang diperlukan dalam membayar pajak, informasi mengenai cara dan tempat pembayaran pajak, informasi mengenai batas waktu pembayaran pajak dan membuat alokasi dana untuk membayar pajak (Widyawati dan Nurlis, 2010). Kesadaran membayar pajak (X1) Variabel independen pertama penelitian ini adalah kesadaran membayar pajak. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya (Widayati dan Nurlis, 2010). Gozali (1976) dalam Pudji (2002) mendefinisikan kesadaran sebagai rasa rela melakukan sesuatu yang sebagai kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat. Variabel ini diukur dengan instrumen pertanyaan yang berasal dari penelitian Widyawati dan Nurlis (2010), yang terdiri dari empat item pertanyaan (lampiran 2). Pengetahuan dan Pemahaman tentang Peraturan Pajak (X2) Variabel independen kedua penelitian ini adalah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak. Adanya pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan (syarat-syarat) terkait pembayaran pajak. Syarat-syarat untuk melakukan pembayaran pajak adalah (1) Wajib Pajak harus memiliki NPWP dan (2) Wajib Pajak harus melaporkan SPT (Tatiana dan Priyo, 2009). Variabel ini diukur dengan instrumen pertanyaan yang berasal dari penelitian Widyawati dan Nurlis (2010), yang terdiri dari empat item pertanyaan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Pengetahuan dan pemahaman tentang sanksi jika melakukan pelanggaran perpajakan (2) Pengetahuan dan pemahaman mengenai PTKP, PKP dan tarif pajak (3)
Pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui sosialisasi dan (4) Pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui training. Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan (X3) Variabel independen ketiga penelitian ini adalah persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan. Salah satu pemanfaatan pajak adalah pembangunan fasilitas umum. Penelitian yang dilakukan oleh Cummings dan Vasquez di tahun 2005 (Bintoro, 2007) menunjukkan bahwa persepsi wajib pajak atas ketersediaan barang dan jasa (fasilitas) untuk kepentingan umum meningkatkan kepatuhan pajak oleh wajib pajak dimana kemauan membayar pajak termasuk didalamnya. Variabel ini diukur dengan instrumen pertanyaan yang berasal dari penelitian Widyawati dan Nurlis (2010), yang terdiri dari lima item pertanyaan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Pembayaran pajak melalui e-Banking (2) Penyampaian SPT melalui e-SPT dan e-Filling (3) Penyampaian SPT melalui drop box (4) Update peraturan pajak terbaru secara online melalui internet dan (5) Pendaftaran NPWP melalui e-register. Tingkat kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum (X4) Variabel independen keempat penelitian ini adalah tingkat kepercayaan terhadapa system pemerintahan dan hukum. Kepercayaan adalah sesuatu yang diharapkan dari kejujuran dan perilaku kooperif yang berdasarkan saling berbagi norma-norma dan nilai yang sama (Doney et.al., 1998). Variabel ini diukur dengan instrumen pertanyaan yang diadaptasi dari penelitian James et al., (2005) yang dilakukan di Rusia sebelum, selama dan sesudah masa transisi perubahan sistem pemerintahan, yang terdiri dari empat item pertanyaan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Kepercayaan terhadap sistem pemerintahan (2) Kepercayaan terhadap sistem hukum (3) Kepercayaan terhadap politisi dan (4) Kepercayaan terhadap pemungutan pajak yang dialokasikan kembali ke rakyat. D. Skala Pengukuran Dalam penelitian ini responden mengisi jawaban yang dianggap paling tepat. Jawaban diukur dengan likert scale yang berdimensi 5 skala, yaitu: Skala (1) Sangat Tidak setuju, Skala (2) Tidak Setuju, Skala (3) Netral, Skala (4) Setuju, dan Skala (5) Sangat Setuju.
E. Analisis Regresi Dalam model penelitian ini terdapat satu variabel depeden yang berhubungan dengan empat variabel independen sehingga analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda (Djarwanto, 2000). ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan instrumen kuesioner. Item pertanyaan untuk masing-masing variabel menunjukkan bahwa nilai rhitung korelasi product moment > rtabel (0,377) dengan tingkat kepercayaan 95% sehingga semua item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data yang dikumpulkan. Pengujian reliabilitas kuesioner menggunakan rumus cronbach’s alpha. Dari hasil perhitungan dalam penelitian ini setiap variabel memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,60. Maka dapat dikatakan reliable (Imam, 2005). B. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Berdasarkan hasil analisis dengan Kol mogrov-Smirnov dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows dengan kriteria pengujian nilai asympotic significant (two tailed) > alpha (α = 0,05), maka nilai residual memenuhi asumsi klasik atau berdistribusi normal. Diperoleh nilai Assymp. Sig sebesar 0,997 atau lebih besar dari alphanya (=0,05), sehingga distribusi data pada variabel penelitian adalah normal, dan bisa dilanjutkan ke analisis selanjutnya. Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil output SPSS 16.0 for Windows pada lampiran 4 diketahui bahwa nilai tolerance value ≥ 0,1 dan nilai VIF < 10 yang berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan tabel hasil uji heteroskedastisitas menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang ada pada lampiran 5, diperoleh nilai signifikansi untuk semua variabel pada masing-masing persamaan > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi Berdasarkan hasil uji Durbin Watson dengan bantuan software SPSS 16.0 for Windows, diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,038 (lampiran 6). Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai Durbin Watson tabel untuk n = 100 dan k = 4 dengan (α) 0,05 atau 5%, maka nilai dU = 1,7582 dan dL = 1,5922. Jadi nilai uji Durbin Watson berada di antara nilai dU s.d 4 - dU. Hal ini merupakan bukti tidak adanya autokorelasi positif maupun negatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto, Kabupaten Banyumas per Desember 2011. Populasi responden sebanyak 45.447 dan berdasarkan perhitungan Slovin sebanyak 120 responden yang dijadikan sampel. Waktu penyebaran kuesioner ini dilakukan mulai tanggal 16 Maret 2012 sampai dengan 30 Maret 2012. Sebanyak 120 paket kuesioner disebarkan kepada responden, dengan proporsi sebanyak 74 kuesioner (61,66%) untuk KPP Pratama Purwokerto, 20 kuesioner (16,66%) untuk RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, 8 kuesioner (6,67%) untuk kantor KONI Purwokerto, 5 kuesioner (4,17%) untuk kantor Radio Paduka Purwokerto, 3 kuesioner (2,5%) untuk kantor Radio Dian Suara Purwokerto, 5 kuesioner (4,17%) untuk kantor Radio Mitra FM, dan 5 kuesioner (4,17%) untuk kantor Peradi cabang Purwokerto. Ada sebanyak paket kuesioner yang tidak kembali yaitu sebanyak 1 kuesioner (0,83%) dari KPP Pratama Purwokerto, 5 kuesioner (4,17%) dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, 3 kuesioner (2,5%) dari kantor KONI Purwokerto, 4 kuesioner (3,33%) dari kantor Radio Paduka Purwokerto, dan 5 kuesioner (4,17%) untuk kantor Peradi cabang Purwokerto, serta ada sebanyak 2 paket kuesioner (1,67%) yang tidak lengkap dalam pengisian dari KPP Pratama Purwokerto sehingga kuesioner yang dapat diolah yaitu sebanyak 100 kuesioner dengan respon rate sebesar 83,33%. Sedangkan untuk deskripsi responden dapat dilihat pada pada lampiran 7.
B. Pengujian Hipotesis Berdasarkan perhitungan regresi linear berganda (lampiran 8) diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,098 menunjukkan bahwa keempat variabel bebas (kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum) berpengaruh secara simultan terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas dengan variasi pengaruh sebesar 9,8%, sedangkan sisanya 90,2% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti. Adapun persamaan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = 8,638 + 0,175X1 + 0,071X2 + 0,204X3 + 0,131X4 + e Konstanta bernilai 8,638 artinya kemauan membayar pajak akan bernilai 8,638 apabila variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum konstan. Nilai koefisien regresi untuk variabel kesadaran membayar pajak sebesar 0,175 menyatakan apabila terjadi peningkatan pada variabel kemauan membayar pajak sebesar satu satuan sedangkan nilai variabel lain tetap maka hal tersebut akan meningkatkan kemauan membayar pajak sebesar 0,175. Nilai koefisien regresi intuk variabel pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak sebesar 0,204 menyatakan apabila terjadi peningkatan pada pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak sebesar satu satuan sedangkan nilai variabel lain tetap, maka akan meningkatkan kemauan membayar pajak sebesar 0,204. Nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan sebesar 0,071 menyatakan apabila terjadi peningkatan pada persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan sebesar satu satuan sedangkan nilai variabel lain tetap, maka akan meningkatkan kemauan membayar pajak sebesar 0,071. Nilai koefisien regresi untuk variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum sebesar 0,131 menyatakan apabila terjadi peningkatan pada tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum sebesar satu satuan sedangkan nilai variabel lain tetap, maka akan meningkatkan kemauan membayar pajak sebesar 0,131.
Digunakan uji f dan uji t dalam pengujian data yang diperoleh. Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada lampiran 9 maka, hasil uji F dengan tingkat signifikasi (α) = 0,05 diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,698 ˃ nilai Ftabel sebesar 2,467 atau signifikasi sebesar 0,008 ˃ α (0,05). Dapat disimpulkan adalah apabila Fhitung > Ftabel atau Sig. ≤ α (0,05), maka kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum secara simultan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Dari hasil analisis dengan menggunakan tingkat kesalahan pada lampiran 9,
2
= 0,025 dan
degree of freedom (n – k), dimana n = 100 dan k = 2. Diperoleh diperoleh hasil uji t nilai thitung 2
sebesar 1,763 < nilai ttabel sebesar 1,984 atau signifikasi sebesar 0,081 ˃ (0,025). Kesimpulannya adalah apabila nilai thitung < ttabel atau Sig. ≥
2
(0,025), maka variabel kesadaran membayar pajak
tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widayati dan Nurlis (2010) yang menyatakan bahwa kesadaran membayar pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Pudji (2002) juga mengemukaan bahwa kesadaran memiliki hubungan erat dengan upaya meningkatkan pendapatan dari hasil penarikan Pajak Bumi dan Bangunan. Namun, kesadaran itu sendiri tidak signifikan berpengaruh dengan pembayaran pajak. Kesadaran membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas masih kurang. Banyak responden mengakui bahwa kemauan untuk membayarkan kewajiban pajaknya dipengaruhi oleh teguran atau harus diingatkan oleh keluarga dan kerabat. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat motivasi yang rendah, sehingga rasa kesadaran itu sendiri juga rendah (Herzberg, 1966). Dari hasil analisis dengan menggunakan tingkat kesalahan berdasarkan lampiran 9,
2
=
0,025 dan degree of freedom (n – k), dimana n = 100 dan k = 2. Diperoleh diperoleh hasil uji t nilai thitung sebesar 2,022 ˃ nilai ttabel sebesar 1,984 atau signifikasi sebesar 0,045 ˃
2
(0,025).
Kesimpulannya adalah apabila nilai thitung ˃ ttabel atau Sig. ≥
2
(0,025), maka variabel
pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tatiana dan Priyo (2010) yang menyimpulkan bahwa pengetahuan tentang pajak mempengaruhi kemauan membayar pajak oleh wajib pajak. Pembayaran pajak oleh wajib pajak dilakukan apabila sanksi pajak dipandang sebagai kekuatan yang dapat memaksa wajib pajak untuk mematuhi undang-undang dan peraturan perpajakan. Masyarakat akan membayar pajak apabila sanksi pajak dipandang dapat dilaksanakan secara adil, logis, konsisten, dan dapat menjangkau para pelanggar (Bida, 2001). Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini yang mengetahui dan paham tentang peraturan perpajakan memiliki kemauan untuk membayar pajak, dikarenakan adanya sanksi yang diterapkan dalam peraturan perpajakan. Dari hasil analisis dengan menggunakan tingkat kesalahan berdasarkan lampiran 9,
2
=
0,025 dan degree of freedom (n – k), dimana n = 100 dan k = 2. Diperoleh diperoleh hasil uji t nilai thitung sebesar 0,693 < nilai ttabel sebesar 1,984 atau signifikasi sebesar 0,490 ˃ Kesimpulannya adalah apabila nilai thitung < ttabel atau Sig. ≥
2
2
(0,025).
(0,025), maka persepsi yang baik
atas efektifitas sistem perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Di lapangan banyak ditemui bahwa sistem perpajakan yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal dan dianggap masih menyulitkan responden yang ingin memenuhi kewajiban perpajakannya dengan benar. Hal ini dikarenakan pengetahuan mengenai sistem perpajakan yang dominan berbasis online masih kurang dan belum adanya upaya penyuluhan atau training mengenai sistem perpajakan terhadap responden sebagai Wajib Pajak. Pada akhirnya membentuk persepsi yang kurang baik baik oleh responden mengenai sistem perpajakan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Widayati dan Nurlis (2010) yang menyatakan bahwa persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
Dari hasil analisis dengan menggunakan tingkat kesalahan berdasarkan lampiran 9,
2
=
0,025 dan degree of freedom (n – k), dimana n = 100 dan k = 2. Diperoleh diperoleh hasil uji t nilai thitung sebesar 1,341 < nilai ttabel sebesar 1,984 atau signifikasi sebesar 0,183 ˃ Kesimpulannya adalah apabila nilai thitung < ttabel atau Sig. ≥
2
2
(0,025).
(0,025), maka variabel tingkat
kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum tidak berpengaruh terhadap terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Berdasarkan wawancara peneliti dengan responden, pemberitaan kasus mafia pajak dan beberapa kasus korupsi menimbulkan konflik kepercayaan responden sebagai Wajib Pajak terhadap pegawai pajak dan aparat pemerintahan. Hal ini dikarenakan sejumlah responden menganggap dan mengira masih banyak oknum-oknum dari pegawai pajak yang berlaku sebagai mafia pajak, padahal pegawai pajak sendiri telah diberikan remunerasi untuk mencegah terjadinya korupsi di sektor pajak. Namun, minoritas responden yang kisaran umur 36 -45 tahun beranggapan bahwa hal ini tidak berpengaruh. Ini beralasan karena responden tersebut mempercayai masih banyak pegawai pajak yang berlaku jujur sehingga mereka masih menaruh kepercayaan penuh terhadap pegawai pajak. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan : (1) kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum secara simultan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas; (2) kesadaran membayar pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem
perpajakan serta tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum masing-masing secara parsial tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas; (3) pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan secara parsial berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
Pada penelitian ini mengenai Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas ini terlalu banyak jenis perkerjaannya, sehingga disarankan agar lebih menspesifikasikan jenis pekerjaannya agar lebih spesifik hasil yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian, variabel persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan menunjukkan hasil yang tidak mempengaruhi kemauan membayar pajak, sehingga dapat menjadi bahan acuan petugas pajak untuk meningkatkan kemauan Wajib Pajak. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan sosialisasi berupa penjelasan kepada seluruh masyarakat yang menjadi Wajib Pajak akan pentingnya dan manfaat membayar pajak seperti penyuluhan atau pertemuan ditingkat desa lebih ditingkatkan atau lebih intensif, serta memberikan training pengisian SPT dengan menggunakan media online yang diberikan secara berkesinambungan, pengisian SPT merupakan salah satu faktor yang dianggap menghambat dalam membayar pajak karena belum cukup mengerti dalam pengisiannya. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kemauan membayar pajak dan sebaiknya dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga hasil penelitian mimiliki daya generalisasi yang lebih kuat. Diharapkan juga untuk peneliti selanjutnya menyertakan kuesioner terbuka dalam penelitian, karena kuesioner terbuka tersebut dapat membantu dalam membahas hasil penelitian dan lebih mewakili jawaban responden, maka masih diperlukan penelitian pada aspek yang sama untuk mengetahui konsistensi hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bida,Y. 2001. Pengaruh faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Skripsi S1.Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.
Bintoro Wardiyanto. 2007. Kebijakan Pengampunan Pajak (Tax Amnesty)(Perspektif Kerangka Kerja Implementasi Sunset Policy Mendasarkan UU No 28 Tahun 2007). Jurnal Masyarakat Kebudayaan Dan Politik Volume 21, Nomor 4:328-335. Universitas Airlangga. Surabaya. skp.unair.ac.id/repository/.../jurnal_2630.pdf (diunduh pada 17 April 2012).
Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Doney, P.M., Cannon, J.P., Mullen, M.R. 1998. Understanding the Influence of National Culture on the
Development
of
Trust.
Academy
of
Management
Review,
23(3):601–620.
portal.psychology.uoguelph.ca/.../Doney,%20 (diunduh pada 17 April 2012).
Gatot Faisal, M.S. 2009. How to be a Smarter Taxepayer: Bagaimana menjadi Wajib Pajak yang Cerdas. Grasindo. Jakarta.
Henrik Hammar, Sverker C. Jagers, and Katarina Nordblom. 2005. Tax Evasion and the Importance of
Trust.
Working
Paper
in
Economics
no.
179.
Swedia.
gupea.ub.gu.se/bitstream/.../gunwpe0179.pdf (diunduh pada 17 April 2012).
Imam Gozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
James Alm, Jorge Martinez-Vazquez, and Benno Torgler. 2005. Russian Attitudes Toward Paying Taxes – Before, During, And After The Transition. Journal of Public Economics. Rusia:27 www.yale.edu/leitner/.../taxmorale-russia.pdf (diunduh pada 21 Oktober 2011).
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta.
Monica Dian Anggraeni. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Perpajakan Sunset Policy Terhadap Tingkat
Kepatuhan
Wajib
Pajak.
Skripsi
Universitas
Diponegoro.
eprints.undip.ac.id/29742/1/Skripsi008.pdf (diunduh pada 11 Januari 2012).
Semarang.
Pudji Susilo Utomo. 2002. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Masyarakat untuk Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Tesis Universitas Diponegoro. Semarang. eprints.undip.ac.id/12632/1/2002MAP1211.pdf (diunduh pada 29 November 2011).
Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Tatiana Vanessa Rantung dan Priyo Hari Adi. 2009. Dampak Program Sunset Policy Terhadap Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar. Makalah Simposium Nasional Perpajakan
II.
Madura.
priyohari.files.wordpress.com/2010/02/dampak-sunset-policy.pdf
(diunduh pada 27 September 2011).
Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.
Widayati dan Nurlis. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada Kpp Pratama Gambir Tiga, Makalah Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undangundang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. mhs.blog.ui.ac.id/henry.truman/wp...dir/.../uu_28_2007_kup.pdf (diunduh pada 15 November 2011).
Lampiran 1. Model Penelitian
Kesadaran membayar pajak
Pengetahuan dan Pemahaman tentang Peraturan Perpajakan Kemauan Membayar Pajak Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem Pajak
Tingkat Kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum
Keterangan : : berpengaruh secara parsial : berpengaruh secara simultan Lampiran 2. Kuesioner Penelitian NO 1 2 3 4
NO 1 2 3 4
Kesadaran membayar pajak STS Pajak merupakan sumber penerimaan Negara terbesar Pajak yang akan saya bayarkan dapat digunakan untuk menunjang pembangunan Negara Penundaan pembayaran pajak dapat merugikan Negara Membayar pajak tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya dibayar sangat merugikan negara Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan Jika tidak melaksanakan kewajiban perpajakan, maka akan dikenakan sanksi pajak Pajak yang dibayar dihitung berdasarkan Penghasilan Neto dikurangi PTKP kemudian dikalikan dengan tariff yang berlaku Pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak diperoleh dari sosialisasi yang diadakan oleh KPP Pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak diperoleh dari training
STS
TS
TS
N
N
S
S
SS
SS
NO 1 2 3 4 5
NO 1 2 3 4 NO 1 2 3 4 5
Persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan Pembayaran pajak melalui e-banking mudah, aman dan terpercaya Pelaporan pajak melalui e-SPT dan e-Filling sangat efektif Penyampaian SPT melalui drop box dapat dilakukan di mana saja dan memudahkan Wajib Pajak Peraturan pajak terbaru dapat di-update melalui internet dengan mudah dan cepat Pendaftaran NPWP dapat dilakukan melalui eRegistration dari website pajak
STS
Tingkat kepercayaan terhadap Sistem STS Pemerintahan dan Hukum Sistem pemerintahan yang sudah berjalan dengan baik Sistem hukum yang dijalankan pemerintah sudah baik
TS
N
S
SS
TS
N
S
SS
TS
N
S
SS
Keinginan untuk membayar pajak karena politisi dan wakil rakyat sudah menjalankan fungsi dan wewenangnya dengan baik Kepercayaan terhadap pemungutan pajak yang dialokasikan kembali ke rakyat Kemauan Membayar Pajak STS Sebelum melakukan pembayaran pajak, Wajib Pajak melakukan konsultasi dengan pihak yang memahami tentang peraturan pajak Wajib Pajak menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk membayar pajak Wajib Pajak berusaha mencari informasi mengenai tempat dan cara pembayaran pajak Wajib Pajak berusaha mencari informasi mengenai batas waktu pembayaran pajak Saya mengalokasikan dana untuk membayar pajak
Lampiran 3. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N Normal Parametersa
100 .0000000 .97958969 .040 .040 -.035 .401 .997
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Lampiran 4. Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Collinearity Statistics Model
Tolerance
1
VIF
Kesadaran membayar pajak
.928
1.077
Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan
.894
1.119
Persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan
.877
1.140
Tingkat kepercayaan terhadap Sistem .954 Pemerintahan dan Hukum a. Dependent Variable: Kemauan membayar pajak
1.048
Lampiran 5. Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 4.486
3.568
LNX1
-1.230
.904
LNX2
1.406
LNX3
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.257
.212
-.140
-1.361
.177
1.031
.143
1.364
.176
-1.660
1.083
-.160
-1.532
.129
LNX4 -.365 a. Dependent Variable: LNU2
.670
-.056
-.545
.587
Lampiran 6. Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .367a .135 .098 2.07468 2.038 a. Predictors: (Constant), Tingkat kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum, Kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, Persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan b. Dependent Variable: Kemauan membayar pajak
Lampiran 7. Deskripsi Responden Keterangan Jenis kelamin Pria Wanita Jumlah Usia (tahun) 25 - 35 tahun 36 - 45 tahun 46 - 55 tahun > 56 tahun Jumlah Jenjang pendidikan SD SMA S1 ˃ S1 Jumlah Pendapatan/tahun 25 – 100 juta 101 – 250 juta 510 juta – 1M Jumlah Pekerjaan Dokter Pengacara Auditor Atlet Pedagang Jasa Apoteker Fotografer Penyiar Jumlah
Responden 52 48 100
Persentase(%) 52 48 100
70 4 22 4 100
70 4 22 4 100
4 30 44 25 100
4 30 44 25 100
74 17 9 100
74 17 9 100
15 4 3 5 44 12 3 5 9 100
15 4 3 5 44 12 3 5 9 100
Lampiran 8. Uji Regresi Linier Berganda Model Summary Model 1
R
Adjusted R Square
R Square
Std. Error of the Estimate
.367a .135 .098 2.07468 a. Predictors: (Constant), Tingkat kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum, Kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, Persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan
ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression Residual
df
Mean Square
63.670
4
15.917
408.907
95
4.304
F
Sig. .008a
3.698
Total 472.577 99 a. Predictors: (Constant), Tingkat kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum, Kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, Persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan b. Dependent Variable: Kemauan Membayar Pajak
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
8.638
1.607
5.375
.000
Kesadaran membayar pajak
.177
.101
.175 1.763
.081
Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan
.202
.100
.204 2.022
.046
Persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan
.064
.092
.071
.693
.490
.083
.131 1.341
.183
Tingkat kepercayaan terhadap Sistem .112 Pemerintahan dan Hukum a. Dependent Variable: Kemauan Membayar Pajak
PENELITI 1
Nama
: Sapti Wuri Handayani
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jakarta, 8 Agustus 1989
Agama
: Islam
Perguruan Tinggi
: Universitas Jenderal Soedirman
Alamat
: FE Unsoed Kampus Grendeng, Jl Prof. H.R. Bunyamin No Purwokerto
Telp./Faks.
: 0281-637970
Alamat Rumah
: Jl. Kano VIII No.7 Perumnas Bumi Kelapa Dua Tangerang
Telp
: (HP) 085786393337
E-mail
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan
:
708
SD Perumnas Bumi Kelapa Dua Tangerang (2001) SMP N 19 Tangerang (2004) SMA N 10 Tangerang (2007)
PENELITI 2
Nama
: Drs. Agus Faturokhman, MM, Ak
NIP/NIK
: 196108141987031001
Tempat dan Tanggal Lahir
: Brebes, 14 Agustus 1961
Agama
: Islam
Golongan / Pangkat
: III D / Penata Tingkat I
Jabatan Akademik
: Lektor
Perguruan Tinggi
: Universitas Jenderal Soedirman
Alamat
: FE Unsoed Kampus Grendeng, Jl Prof. H.R. Bunyamin No Purwokerto
708
Telp./Faks.
: 0281-637970
Alamat Rumah
: Jl. Kol. Sugiono No. 299 RT 02 RW 01 Keranji Purwokerto
Telp./Faks.
: 0281-621176/ HP. 08122708376
E-mail
: -
Riwayat Pendidikan
: S1 (Drs) Manajemen Purwokerto (1986)
Universitas
Jenderal
Soedirman
S1 (SE, Akt) Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung (1992) S2 (MM) Manajemen Keuangan STIE Budi Luhur Jakarta (2002)
PENELITI 3
Nama Lengkap (dengan gelar)
: Umi Pratiwi, SE, Msi, Ak
NIP
: 19700714 200604 2 001
Tempat Tanggal Lahir
: Kudus, 14 Juli 1970
Agama
: Islam
Jabatan Fungsional
: Lektor
Perguruan Tinggi
: Universitas Jenderal Soedirman
Alamat
: FE Unsoed Kampus Grendeng, Jl Prof. H.R. Bunyamin No Purwokerto
Telp./Faks.
: 0281-637970
Nomor HP
: 08562727650
Alamat Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan
: S1 (SE, Akt) Akuntansi Universitas Jenderal Soedirman (1996) S2 (Msi) Akuntansi Universitas Diponegoro (2004)
708