FAKTOR-FAKTOR yang MEMPENGARUHI KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada karyawan PDAM di Wilayah Propinsi Jawa Timur) Andreas Emmanuel Hadisoebroto
ABSTRACT The objective of this study is to know the condition of existence of AIS in PDAM. The second objective of this study is to examine relationship or correlation between those influencing factors and AIS success using Pearson’s correlation product moment method. The third objective will examine the influence of each influencing factor to AIS success. The results of this study show that user involvement has the greatest correlation, and most the dominant influence to AIS success in organization. Futhermore user participation, user involvement, and AIS development formalization, are important in order to increase AIS success. Keyoword: user participation, user involvement, AIS development formalization,, AIS Success.
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Keberadaan perusahaan tidak pernah terlepas pula dari kebutuhan akan informasi. Sistem Informasi Akuntansi atau yang sering disingkat dengan SIA merupakan salah satu penyedia inforamasi khususnya informasi keuangan yang banyak dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Beberapa pihak yang terlibat dalam penggunaan informasi keuangan meliputi pihak internal maupun eksternal. Pihak eksternal misalnya kreditur, calon investor, kantor pajak, masyarakat, organisasi masyarakat, lembaga keuangan, yang semuanya memerlukan informasi keuangan dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Demikian pula pihak internal yaitu manajemen, memerlukan informasi keuangan untuk kepentingan mereka dalam pengambilan keputusan dan menjalankan perusahaan. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) merupakan salah satu bentuk perwujudan dari BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang dikelola oleh pemerintah daerah. Kehadiran PDAM juga merupakan perpanjangan tangan dari negara melalui pemerintah daerah untuk pengelolaan air dan sumbernya demi pemenuhan kebutuhan hajat hidup orang banyak. PDAM sebagai salah satu
Staf Pengajar Tetap Akademi Sekretari Widya Mandala
1
2
bentuk institusi yang dibentuk oleh pemerintah, juga menghadapi krisis yang sama dengan yang harus dihadapi oleh BUMN ataupun BUMD pada umumnya. Sama halnya dengan BUMD pada umumnya pula, maka PDAM-pun menerapkan pola bisnis yang konvensional, dimana menerapkan bentuk monopoli, subsidi baik pajak maupun tarif. Hal-hal tersebut menjadikan kendala terbesar untuk menjadikan PDAM mampu bersaing, mengatasi inefisiensian operasional, mempertahankan keberadaannya, dan memenuhi tuntutan dari pemerintah daerah untuk menambah kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu tuntutan dari konsumen yang meminta peningkatan kualitas pelayanan, semakin mengharuskan PDAM untuk tidak mempertahankan pola bisnis konvensional yang selama ini dipergunakan. Kehadiran SIA (Sistem Infomasi Akuntansi) tidak dapat diabaikan begitu saja. Organisasi pada umumnya dan PDAM pada khususnya tidak dapat memilih untuk memiliki SIA atau tidak, karena keberadaan SIA yang merupakan suatu keharusan. Kehadiran PDAM yang dapat bersaing dengan dunia bisnisnya akan terwujudkan dengan keberadaan SIA yang hadir dengan ketepatannya, keakuratan, dan kecepatannya dalam menyajikan informasi keuangan. Kesuksesan SIA bagi PDAM, akan meningkatkan kinerja PDAM dengan memperoleh keuntungan atau laba yang tinggi, juga diarahkan pada peningkatan efisensi operasional sehingga dapat menekan cost to customer yang ditanggung pelanggan. Sehingga diharapkan kesuksesan dalam pembaharuan wajah PDAM yang lebih dapat berpihak pada kepentingan masyarakat juga merupakan suatu bentuk hasil kesuksesan kinerja dari Sistem informasi, khususnya SIA yang menyediakan informasi akuntansi. Beberapa penelitian sebelumnya telah menghasilkan tentang kesuksesan sebuah sistem informasi (SI) pada suatu perusahaan swasta. Kesuksesan suatu sistem melibatkan beberapa faktor berpengaruh (influence factors) yaitu pengguna sistem dengan kemampuannya dalam menggunakan sistem, keterlibatan pengguna (user involvement) dan partisipasi pengguna (user participation) dalam tahap pengembangan sistem informasi, fasilitas pelatihan dan pendidikan bagi pengguna sistem informasi yang bersangkutan, keberadaan organisasional itu sendiri baik berupa dukungan dari manajemen puncak, formalisasi pengembangan Sistem informasi, ukuran organisasi. Sementara itu kesuksesan sebuah Sistem informasi sendiri dapat diukur dari kepuasan pengguna sistem tersebut (user satisfaction) dan penggunaan dari sistem informasi tersebut. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kondisi keberadaan SIA dalam PDAM? 2. Apakah ada hubungan antara partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, tingkat kemampuan pengguna SIA, pelatihan dan pendidikan pengguna, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dengan keberhasilan SIA 3. Apakah ada pengaruh partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, tingkat kemampuan pengguna SIA, fasilitas pelatihan dan pendidikan bagi pengguna, ukuran organisasi, dukungan dari manajemen puncak, formalisasi
3
pengembangan sistem informasi, secara bersama-sama terhadap keberhasilan SIA. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menggambarkan kondisi keberadaan Sistem informasi Akuntansi dalam PDAM 2. Untuk mengetahui hubungan antara partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, tingkat kemampuan penggunan SIA, fasilitas pelatihan dan pendidikan bagi pengguna, ukuran organisasi, dukungan dari manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dengan keberhasilan SIA. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, tingkat kemampuan pengguna SIA, fasilitas pelatihan dan pendidikan bagi pengguna, ukuran organisasi, dukungan dari manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, secara bersama-sama terhadap keberhasilan SIA.
TINJAUAN PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN SIA Pengukuran suatu keberhasilan SI dengan menggunakan User satisfaction (kepuasan pengguna), merupakan pendekatan yang sering lakukan dalam suatu penelitian. (King dan Lee, 1991). Kepuasan pengguna menggunakan definisi dan instrumen dari penelitian Doll dan Torkzadeh pada tahun 1989 (dalam King dan Lee, 1991) dengan pertimbangan bahwa end-user computing (EUC) adalah orang yang terlibat langsung dengan aplikasi secara langsung. Pengujian EUCS didasarkan pada teori ketidaksesuaian (discrepancy theory) yang disampaikan pula oleh Doll dan Torkzadeh pada tahun 1989 (dalam King dan Lee, 1991). Selain itu dalam pengukuran yang dilakukan oleh Choe (1996), selain menggunakan User satisfaction, juga menggunakan indikator lainnya yaitu penggunaan sistem informasi. Selain teknologi informasi dan sistem sebagai salah satu variabel yang berpengaruh terhadap keberhasilan sistem, maka banyak pula faktor lainnya yang perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam mengharapkan suatu keberhasilan sistem. Penelitian yang dilakukan oleh Choe (1996), melibatkan faktor-faktor yang merupakan suatu permasalahan pada umumnya yang dihadapi oleh suatu organisasi dalam hal manajemen sistem, dimana melibatkan organizational behaviour, dan individual behaviour seperti yang diungkapkan oleh Cushing (1989), yaitu berupa pengorganisasian untuk fungsi SI, keterlibatan manajemen dalam fungsi sistem, dan dampak komputer pada pola organisasi. Keberhasilan sistem bukan hanya tergantung pada keberadaan teknologi informasi, akan tetapi juga melibatkan pula bagaimana manajemen SI yang akan menerapkan SI-nya dengan dukungan teknologi informasi yang dimiliki, yang memungkinkan bukan suatu keberhasilan yang diperoleh melainkan suatu kerugian dan keterhambatan, mengingat bahwa dengan melibatkan teknologi informasi maka akan muncul
4
penambahan biaya yang cukup besar untuk operasional dan perawaatan dari teknologi tersebut, kecurangan komputer, dan ketidaktepatan fungsi sistem. Demikian pula pada penelitian ini akan lebih dititik beratkankan pada permasalahan fungsi SI sebagai faktor yang berpengaruh dalam menentukan keberhasilan SI khususnya SIA, yang dijabarkan dalam variabel-variabel bebas yang meliputi user participation (partisipasi pengguna), user involvement (keterlibatan pengguna), pelatihan dan pendidikan bagi pengguna, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, tingkat sentralisasi/desentralisasi dari fungsi SI sehingga memunculkan formalisasi pengembangan sistem. HIPOTESIS H1: Diduga ada korelasi antara faktor-faktor berpengaruh dengan keberhasilan SIA H1a: Diduga ada korelasi positif antara partisipasi pengguna dengan keberhasilan SIA H1b: Diduga ada korelasi positif antara keterlibatan pengguna dengan keberhasilan SIA H1c: Diduga ada korelasi positif antara tingkat kemampuan pengguna SIA dengan keberhasilan SIA H1d: Diduga ada korelasi positif antara pelatihan dan pendidikan pengguna dengan keberhasilan SIA H1e: Diduga ada korelasi positif antara ukuran organisasi dengan keberhasilan SIA H1f: Diduga ada korelasi positif antara dukungan manajemen puncak dengan keberhasilan SIA H1g: Diduga ada korelasi positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan keberhasilan SIA H2:
Diduga adanya pengaruh partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, tingkat kemampuan pengguna SIA fasilitaspelatihan dan pendidikan bagi pengguna, ukuran organisasi, dukungan dari manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, secara bersama-sama, terhadap keberhasilan SIA.
METODE PENELITIAN JENIS PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Choe (1996) dengan variabel yang sama dan adanya penambahan 1 (satu) variabel yaitu variabel partisipasi pengguna (user participation), serta pengurangan 2 (dua) variabel yaitu variabel keberadaan komite pengendali SI dan variabel keberadaan departemen SI, yang dikarenakan tidak sesuai dengan kondisi PDAM yang ada. Pada penelitian ini, akan diteliti besarnya pengaruh secara bersama-sama (simultan), dan menganalisis hubungan atau korelasi yang terjadi terhadap Keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Jenis penelitian ini merupakan penelitian survai, yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari
5
suatu populasi dengan mengandalkan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data (Singarimbun, 1989). LOCUS PENELITIAN Daerah penelitian ditentukan pada wilayah propinsi Jawa Timur, dimana PDAM tersebut telah mengunakan SIA berbasis komputer, yaitu pada PDAM Kabupaten Jember, PDAM Kabupaten Malang, PDAM Kabupaten Sidoarjo, dan PDAM Pemerintahan Kota Surabaya. Kerangka Pemikiran
FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH
Keterlibatan Pengguna
Keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi
Partisipasi Pengguna Tingk. Kemampuan Pengguna SIA Pelatihan dan Pendidikan Pengguna
Ukuran Organisasi Dukungan Manajemen Puncak
Formalisasi Pengembangan Sistem
POPULASI PENELITIAN Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan sekaligus pengguna dan orang yang memahami tentang pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis komputer yang ada pada tiap bagian dari PDAM, yang berada pada wilayah propinsi Jawa Timur. SAMPEL PENELITIAN Sampel penelitian ini adalah karyawan sekaligus pengguna dan operator dari SIA berbasis komputer yaitu karyawan dari bagian keuangan, sub bagian EDP yang ada dalam PDAM, dimana terlibat langsung dengan operasional dan pengembangan SIA. TEKNIK SAMPLING
6
Teknik sampling pada penelitian ini adalah proportional stratified random sampling, mengingat bahwa populai yang ada dibagi menjadi beberapa segmen yaitu pengguna dan orang yang terlibat dalam pengembangan SIA di PDAM secara proporsional. Hair et.al (1992) berpendapat tentang ukuran sampel, bahwa ukuran sampel minimum absolut antara responden dengan parameter adalah 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) responden untuk setiap parameter estimasi di dalam model. Penelitian ini menggunakan 8 parameter, sehingga jumlah sampel yang diambil minimal sebesar 40 responden untuk memenuhi standar jumlah sampel yang umumnya digunakan dan diterima dalam penelitian. Berdasarkan perhitungan Slovin (Umar, 1999) yaitu sebagai berikut:
n
N 1 Ne 2
Dimana: n adalah jumlah sampel, N adalah jumlah populasi, e adalah persen kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir dalam pengambilan keputusan. SUMBER DATA 1. Data primer. Data primer pada penelitian ini berasal dari karyawan atau pengguna SIA yang dijadikan responden. 2. Data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini selain jurnal atau literaturliteratur hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, juga bukubuku yang memaparkan tentang keberadaan PDAM, jumlah karyawan pengguna SIA pada PDAM, keberadaan SIA berbasis komputer dalam PDAM yang bersangkutan, rencana pengembangan SIA dengan basis komputer pada PDAM. METODE PENGUMPULAN DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai yang diperoleh langsung dari sumber asli. Survai dilakukan peneliti dengan membuat, menyebarkan, dan mengumpulkan kuesioner dari para responden. Teknik yang digunakan yaitu dengan menggunakan antara lain: 1. Kuesioner yang merupakan seperangkat pertanyaan yang disusun untuk diajukan kepada responden. 2. Wawancara merupakan proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dengan pihak-pihak yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian baik sekunder maupun primer. 3. Studi dokumen yaitu mengumpulkan informasi dengan mempelajari sumbersumber data tertulis yang ada kaitannya dengan penelitian ini. DEFINISI OPERASIONAL
7
Variabel Terikat, pada penelitian ini adalah Keberhasilan SIA (Y), dimana keberhasilan SIA diukur dari dua indikator yaitu: a. Kepuasan Pengguna. b. Penggunaan Sistem. Variabel Bebas, pada penelitian ini meliputi 7 (tujuh) variabel yaitu: 1. Partisipasi pengguna (X1). Didefinisikan sebagai prilaku yang dapat diamati atau diteliti dari pengguna sistem informasi dalam proses pengembangan sistem, dengan indikator yang dipergunakan yaitu Partisipasi pengguna dalam proses tahap pengembangan SIA 2. Keterlibatan pengguna (X2). Didefinisikan sebagai sikap akan kebutuhan (need-based attitude) atau pernyataan psikologi (psychological state) dari pengguna yang berkenaan dengan proses dan pada yang dihasilkan oleh sistem informasi dengan indikator yang dipergunakan yaitu Psychological state dari pengguna pada pengembangan SIA 3. Kemampuan pengguna (X3). Kemampuan pengguna adalah tingkat kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh pengguna. dengan indikator yang dipergunakan yaitu: Latar belakang pendidikan Keahlian yang dimiliki 4. Fasilitas pelatihan dan pendidikan bagi pengguna (X 4). Usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan keahlian, pemahaman dari sistem informasi yang digunakan, dengan indikator yang dipergunakan yaitu: Keberadaan dan Manfaat fasilitas pelatihan dan pendidikan 5. Ukuran organisasi (X5). Besarnya ukuran organisasi dapat ditunjukkan dari jumlah tingkat supervisi dan banyaknya garis (rank) antara tingkat tertinggi dan tingkat terendah dari suatu unit organisasi, jumlah karyawan, besarnya penjualan, banyak volume transaksi yang terjadi dalam hitungan satu hari. Pada penelitian akan menggunakan jumlah tingkat hirarki, jumlah karyawan, dan volume transaksi sebagai indikator ukuran organisasi. 6. Dukungan dari manajemen puncak (X6). Manajemen puncak bertanggung jawab terhadap penyediaan pengarahan secara menyeluruh untuk aktivitas sistem informasi. Oleh karena itu indikator yang dipergunakan yaitu: Pemahaman Teknologi Informasi, Ketertarikan, dukungan , dan Pemahaman SIA 7. Formalisasi pengembangan SI (X7). Kecenderungan organisasi untuk memformalkan pengembangan SI karena didasarkan kebutuhan untuk mempertinggi komunikasi dan koordinasi antara pengembang sistem dengan pengguna, atau antara pengembang dari sistem spesifik. Indikator yang dipergunakan yaitu: Prosedur pengawasan status proyek TEKNIK ANALISIS DATA a. Uji Korelasi Product Moment Pearson Teknik pengujian yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment Pearson (r). Simbol r menurut Cooper (1998) merupakan estimasi hubungan lineir koefisien berdasarkan data sampel yang berkisar dari +1 sampai –1. Tanda koefisien menujukkan arah hubungan, bukan menunjukkan ukuran korelasi b. Analisis Regresi Berganda
8
Analisis regresi berganda merupakan analisis depedensi dengan satu hubungan, satu variabel terikat dan satu (atau banyak) variabel bebas yang terlibat, dengan metode estimasi yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). (Solimun, 2002) c. Uji F (over all test) Uji F ini merupakan pengujian terhadapkoefisien regresi secara bersamasama dengan hipotesis yang digunakan adalah: Ho: b1,b2, b3, ..…………..,bn = 0, yang artinya bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata (signifikan) secara simultan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Ha: b1,b2, …………..,bn 0, yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang nyata (signifikan) secara simultan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Intepretasi dari uji F ini adalah menolak Ho dengan tingkat keyakinan 95%, dan resiko kesalahan sebesar p-value
HASIL DAN PEMBAHASAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Menurut Arikunto (1998) pengujian validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson (rxy) dapat digunakan untuk menguji tingkat validitas dari instrumen penelitian. Lebih lanjut Sugiyono (2000) menyatakan bahwa biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika rxy 0,3 pada level of significance 5%. Semakin tinggi nilai r berarti semakin valid instrumen yang diukur. Sedangkan uji reliabilitas untuk memastikan konsistensi jawaban responden ditunjukkan oleh koefisien (cronbach alpha). Instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien 0,5; artinya semakin nilainya mendekati 1, konsistensi jawaban semakin tinggi. Baik uji validitas maupun reliabilitas digunakan program Statistical Program for Social Sciences (SPSS) Release 10.0 for Windows . Tabel 1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat VARIABEL
ITEM
KORELASI
KETERANGAN
KOEF. ALPHA
KETERANGAN
0,6797 0,7818 0,5631 0,7162 0,5366 0,7223 0,6332 0,7349 0,6430 0,7664 0,7695 0,6750
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,9154
Reliabel
Keberhasilan SIA (Y) 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
9
20 21
0,3456 0,3741
Valid Valid
Sumber: Data diolah, 2003 Hasil dari uji validitas dan reliabilitas dari variabel terikat, item pertanyaan yang tidak valid dan telah dihapus yaitu item pertanyaan nomer 19, karena memiliki nilai r19 = -0,1648 sehingga tidak dapat mememenuhi asumsi r 0,3 pada level of significance 5%. Tabel 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas VARIABEL
ITEM
KORELASI
KETERANGAN
KOEF. ALPHA
KETERANGAN
Valid Valid Valid Valid Valid
0,9535
Reliabel
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,9397
Reliabel
Valid Valid Valid
0,5693
Reliabel
Partisipasi Pengguna (X1) 22 23 24 25 26
0,8766 0,7926 0,9273 0,8698 0,8968
Keterlibatan Pengguna (X2) 27 28 29 30 31 32 33 34 35
0,6413 0,7870 0,7717 0,8093 0,8644 0,7281 0,8043 0,8471 0,7287
Kemampuan Pengguna (X3) 38 39 40
0,3150 0,4976 0,3508
Pelatihan dan Pendidikan Pengguna (X4) 42 43 44 45 46 47 48
0,6576 0,7865 0,7170 0,4546 0,7269 0,4695 0,5313
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,8419
Reliabel
0,6680 0,6680
Valid Valid
0,7575
Reliabel
Valid
0,7797
Reliabel
0,9652
Reliabel
Ukuran Organisasi (X5) 49 50
Dukungan Top Man. (X6) 52 0,3437 53 54 55 56
0,6710 0,6054 0,7107 0,5426
Valid Valid Valid Valid
Formalisasi Pengembangan SIA (X7) 57 58
0,8820 0,9000
Valid Valid
10
59 60 61
0,9709 0,9031 0,8553
Valid Valid Valid
Sumber: Data diolah, 2003 Sementara itu dari Tabel 2 yang merupakan hasil akhir dari uji validitas dan reliabilitas dari variabel bebas, dapat diketahui bahwa item pertanyaan yang tidak valid dan telah dihapus yaitu item nomer 36, 37, 41, 51,62 dan 63. Ketidakvalidan yang terjadi mungkin disebabkan: (1) kurang jelasnya maksud dari pertanyaan, susunan kalimat, sehingga menimbulkan kesalahan penafsiran atau pemahaman yang berbeda (2) aspek yang dimaksud kurang dipahami responden. KORELASI Tabel 3 Hasil Analisis Korelasi Variabel Terikat dengan Variabel Bebas Y
Partisipasi Pengguna (X1) Keterlibatan Pengguna (X2) Kemampuan Pengguna (X3) Pelatihan dan Pelatihan (X4) Ukuran Organisasi (X5) Dukungan Manajemen Puncak (X6) Formalisasi Pengembangan SIA (X7)
X3
X4
X5
0,563**
1
X1
0,627**
X2
0,057
0,262
-0,223
0,345*
X6
0,288
X7
0,691**
0,627**
1
-0,068
0,320*
-0,172
0,523**
0,499**
-0,088
0,057
-0,068
1
0,171
-0,068
0,17
-0,006
0,254
0,262
0,320*
0,171
1
0,327*
0,098
0,691**
0,027
-0,223
-0,172
-0,068
0,327*
1
-0,297*
0,51**
0,588**
0,345*
0,523**
0,170
0,098
-0,297*
1
0,199
0,591**
0,288
0,499**
-0,006
0,691**
0,51**
0,199
1
Sumber: Data diolah, 2003 Dari hasil analisis korelasi product moment pearson pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa partisipasi pengguna (X1), keterlibatan pengguna (X2), dukungan manajemen puncak (X6) dan formalisasi pengembangan SIA (X7) mempunyai korelasi yang kuat. Sementara itu keterlibatan pengguna mempunyai korelasi terbesar atau terkuat daripada variabel lainnya. Arah korelasi yang positif, menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi, keterlibatan, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan SIA. Selain itu keempat faktor tersebut signifikan pada tingkat 0,01. Selain adanya korelasi antara variabel terikat dengan variabel bebas, juga terdapat korelasi positif yang kuat ( 0,5) antara faktor keterlibatan pengguna dengan partisipasi pengguna, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA, pada tingkat signifikansi 1%. Sementara itu terdapat korelasi positif yang kuat pula antara formalisasi pengembangan SIA dengan fasilitas pelatihan dan pendidikan pengguna, dan ukuran organsisasi pada signifikansi 1%. Selebihnya terdapat beberapa korelasi positif pula walaupun lemah (<0,5) antara variabel partisipasi pengguna dengan dukungan manajemen puncak, fasilitas pelatihan dan pendidikan pengguna dengan ukuran organisasi, serta korelasi negatif antara variabel ukuran organisasi dengan dukungan manajemen puncak Seperti yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa korelasi produk moment pearson, maka telah didapatkan hasil bahwa hanya beberapa variabel bebas saja yang mempunyai korelasi positif dengan variabel terikat, yaitu:
11
partisipasi pengguna (X1), keterlibatan pengguna (X2), dukungan manajemen puncak (X6) dan formalisasi pengembangan SIA (X7). Sementara variabel kemampuan pengguna (X3), fasilitas pelatihan dan pendidikan pengguna (X4), dan ukuran organisasi (X5) tidak berkorelasi positif secara signifikan pada tingkat 1% ataupun 5%, sehingga hasil pada penelitian tidak dapat mendukung H1c, H1d, H1e. ANALISIS REGRESI BERGANDA Tabel 4 Hasil Uji Regresi Berganda secara Simultan Variabel Konstanta Partisipasi pengguna (X1) Keterlibatan pengguna (X2) Kemampuan pengguna (X3) Pelatihan dan Pendidikan pengguna (X4) Ukuran organisasi (X5) Dukungan manajemen puncak (X 6) Formalisasi pengembangan proyek SIA (X7) R = 0,853 R2 = 0,727 Adjusted R2 = 0,676 Fhitung = 14,087 Sig. F = 0,000
B 18,893 0,558 0,223 -0,326 -0,529 0,09146 1,195 0,669
Sumber: Data diolah, 2003 Dari Tabel 4 dapat diketahui beberapa hal yaitu: Angka R sebesar 0,853 menunjukkan korelasi atau hubungan antara keberhasilan SIA dengan 4 (empat) variabel bebas kuat karena lebih besar daripada 0,5. Sementara itu koefisien determinasi yang dilihat dari adjusted R2 sebesar 0,676, yang berarti bahwa 67,6% keberhasilan SIA dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi pengguna (X1), keterlibatan pengguna (X2), kemampuan pengguna (X3), fasilitas pelatihan dan pendidikan pengguna (X 4), ukuran organisasi (X5), dukungan manajemen puncak (X6), dan formalisasi pengembangan proyek SIA (X7), sementara sisanya sebesar 32,4% dijelaskan oleh sebab-sebab lainnya. Dalam uji ANOVA atau F test, sehingga didapatkan F hitung sebesar 14,087 dengan tingkat signifikasi 0,000, maka probabilitas sebesar 0,000 jauh lebih kecil daripada 0,05 sehingga model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksikan keberhasilan SIA Persamaan regresi yaitu: Y = 18,893 + 0,558X1 + 0,223X2 – 0,326X3 – 0,529X4 + 0,09146X5 + 1,195X6 + 0,669X7 Dalam Pengujian hipotesis (H2), jika nilai Ftabel = 2,35 pada taraf = 5%, diperbandingkan dengan Fhit sebesar 14,087, maka nilai Fhit > Ftabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, kemampuan pengguna, fasilitas pelatihan dan pendidikan, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan
12
SIA. Dari koefisien yang diperoleh, maka variabel kemampuan pengguna dan fasilitas pelatihan dan pendidikan yang mempunyai tanda negatif daripada variabel lainnya, sehingga jika terjadi peningkatan kemampuan dan pengadaan fasilitas pelatihan dan pendidikan bagi pengguna akan menurunkan tingkat keberhasilan SIA. Oleh karena itu hasil dari penelitian ini dapat mendukung H 2, yaitu adanya pengaruh secara simultan dari faktor-faktor berpengaruh terhadap keberhasilan SIA. PEMBAHASAN Situasi dan kondisi dari PDAM yang menjadi locus penelitian sangat mempengaruhi dari hasil analisis pada penelitian ini. Cushing (1989) berpendapat bahwa suatu faktor yang kritis dalam keberhasilan SI adalah cara dimana tanggung jawab untuk pengarahan dan pengurusan fungsi sistem dialokasikan di dalam organisasi. Cushing lebih lanjut berpendapat bahwa terdapat beberapa masalah penting yang terkait dengan keberhasilan SI meliputi: Lokasi organisatoris fungsi sistem, Permasalahan yang ada dan dihadapi dalam penelitian ini, adalah tidak ada satupun yang mempunyai departemen atau bagian SI secara independen dan CIO (Chief Information Officer) yang setara dengan kedudukan manajer atau kepala bagian. Dari kelima PDAM yang diteliti, keberadaan departemen SI atau dikenal dengan bagian PDE (Pengolahan Data Elektronik) pada PDAM Kota Malang atau bagian TSI (Teknologi Sistem Informasi) pada PDAM Kota Surabaya masih berada menjadi sub bagian dari bagian LITBANG. Sedangkan ketiga PDAM lainnya masih belum mempunyai bagian khusus seperti PDE atau TSI. Kondisi seperti ini menjadikan variabel lokasi bagian atau departemen SI tidak dapat digunakan sebagai faktor berpengaruh terhadap keberhasilan SIA. Komite pengendali SI, Ketidakberadaan komite pengendali SI yang secara khusus terdiri dari eksekutif komputer tingkat atas dan satu orang atau lebih manajer dari fungsi sistem, controller, direktur keuangan dan semua direktur fungsional lainnya atau kepala divisi yang bidang tanggung jawabnya dipengaruhi cukup berarti oleh aktivitas fungsi SI, mengakibatkan beberapa hal yaitu: Keberadaan SIA yang masih belum dapat terkomputerisasi sepenuhnya, dan bahkan pada beberapa PDAM SIA tidak dapat dipergunakan lagi karena adanya kegagalan dalam sistem. Tidak adanya koordinasi dan integrasi di antara departemen-departemen dan fungsi-fungsi yang menyangkut aktivitas SI, menjadikan pemberlakuan sistem komputer yang berbeda-beda dari tiap bagian dalam satu PDAM. Selain itu tidak ada sarana komunikasi antar departemen untuk memberi pemahaman atas ketakutan manajemen ataupun karyawan PDAM dengan adanya pemberlakuan teknologi informasi khususnya komputer akan mengambil alih fungsi pengambilan keputusan yang rutin dilakukan oleh manajemen tingkat menengah dan tingkat bawah yang berakibat pemberlakuan teknologi informasi dengan pemakaian komputer terhambat dan terbatas hanya pada penggunaan komputer sebagai alat bantu
13
operasional sehari-hari, ketimbang pemanfaatan kemampuan komputer yang lebih dari sekedar “mesin ketik”. Sentralisasi atau desentralisasi SI, Permasalahan yang muncul sehubungan dengan pengadaan sistem komputer jika dikaitkan dengan sentralisasi atau desentralisasi SI, maka dapat dikatakan bahwa PDAM secara keseluruhan menggunakan pendekatan sentralisasi sepenuhnya dimana terdapat satu pengolahan data yang tersentralisasi untuk semua aspek pengolahan data organisasi, termasuk pemilihan hardware dan operasinya, pengembangan software dan pemeliharaannya. Akan tetapi desain dan administrasi database serta perencanaan dan pengendalian sumber-sumber SI, masih belum sepenuhnya dilakukan oleh bagian PDE atau TSI, mengingat keberadaanya yang masih menjadi sub bagian dari bagian LITBANG Selain permasalahan di atas, maka permasalahan lainnya yang harus dihadapi adalah sumber daya manusia yang dihadapi belum memadai dan kurang memahami tentang tentang eksistensi SIA yang telah dirancang dan manfaat yang akan diperoleh sehubungan dengan pemanfaatan SIA tersebut. Penggunaan analisis regresi berganda secara simultan, menunjukkan bahwa secara bersama-sama partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, kemampuan pengguna, pelatihan dan pendidikan pengguna, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan SIA
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari analisis korelasi produk moment pearson yang telah dilakukan maka diketahui bahwa partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, dukungan manajemen puncak dan formalisasi pengembangan SIA mempunyai korelasi yang kuat terhadap keberhasilan SIA, dengan keterlibatan pengguna mempunyai korelasi terbesar atau terkuat daripada faktor lainnya. Arah korelasi yang positif, menunjukkan semakin tinggi tingkat partisipasi, keterlibatan, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan SIA. Partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap keberhasilan SIA. Akan tetapi menjadi temuan yang menarik bahwa kemampuan pengguna, dan, pelatihan dan pendidikan memberikan pengaruh yang negatif terhadap keberhasilan SIA. Pelatihan dan pendidikan yang hanya menjadi bentuk perwujudan formalitas dari prosedur formalisasi pengembangan SI (Sistem informasi) dan adanya rasa takut dengan kehadiran komputer akan menggantikan peranan manusia dalam suatu organisasi, mengakibatkan pengguna tidak merasakan manfaat dari pelatihan dan pendidikan pengguna ini sehingga memberikan pengaruh negatif pada keberhasilan SIA. Sementara pengaruh negatif juga muncul dalam model persamaan regresi antara tingkat kemampuan pengguna SIA terhadap keberhasilan SIA secara bersamasama, disebabkan beberapa hal yaitu diantaranya proses pembelajaran secara terus
14
menerus yang jarang dilakukan , dan adanya keberadan karyawan bekerja sebagai karyawan swasta (non PNS) dengan rasa aman, yaitu tidak ada rasa takut atau was-was adanya pemecatan atas dasar penilaian kualitas kerja seperti halnya karyawan swasta, sehingga secara sadar atau tidak sadar menjadikan karyawan tidak produktif. (Media Komunikasi pelanggan PDAM, 2003). SARAN Hasil dari penelitian ini akan sangat membantu bagi pihak pengambil keputusan yaitu jajaran direksi pada umumnya dan CIO (Chief Information Officer) pada khususnya dalam mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang dapat menentukan keberhasilan dari SI khususnya SIA berbasis komputer yang diterapkan oleh perusahaan khususnya pada BUMD yaitu PDAM yang selama ini dituntut peningkatan efisiensi dan produktifitasnya, sehingga dapat meningkatkan pemasukan bagi kas pemerintah daerah yang bersangkutan. Penerapan SIA berbasis komputer akan sangat membantu dan memperlancar peningkatan efisiensi pada kinerja BUMD pada umumnya dan PDAM pada khususnya, seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Pembentukan komite pengendali SI sangatlah dibutuhkan, jika PDAM yang bersangkutan sangat berkepentingan untuk menerapkan teknologi SI khususnya SIA untuk mendukung operasional dari PDAM. Permasalahan-permasalahan sehubungan dengan penerapan SIA, bai segi pendanaan, sumber daya manusia, budaya organisasi yang selama ini telah dihadapi akan menjadi kendala, akan menjadi bumerang bagi PDAM sendiri jika tidak segera ditangani. Pada penelitian berikutnya dapat memungkinkan melanjutkan hasil temuan dari penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel steering committee IS (komite pengendali SI) dan variabel keberadaan departemen atau bagian SI, yang pada penelitian ini tidak dimasukkan karena: (1) PDAM belum memiliki suatu komite pengendali SI, (2) mensyarakatkan adanya suatu departemen atau bagian SI yang independen, (3) mempertimbangkan pula faktor kecukupan dana yang merupakan faktor terpenting dalam prior stage pada pengembangan SI, dan (4) melibatkan bagian lainnya diluar bagian akuntansi, mengingat bahwa SIA juga melibatkan bagian lainnya selain bagian akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. PT. Rineka Cipta. Jakarta Aziz, Astuti, Siti, Endang, M.S. Idrus, Kertahadi. 2000. Keterlibatan Eksekutif (CEO) dalam Pengelolaan Teknologi Informasi. Wacana, Vol.3, No.1, hal. 92-105 Choe, Jong-Min. 1996. The Relationship among Performance of Accounting Information Systems, Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems. Journal of Management Information Systems/Spring 1996, Vol.12 No.4. pp. 215-239 Cushing, Barry E. 1989. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Terjemahan Ruchyat Kosasih. Penerbit Erlangga, Jakarta
15
Emory, C.W., D.R. Cooper. 1996. Metode Penelitian Bisnis. Terjemahan Ellen G.& Imam N., Jilid 1, Erlangga, Jakarta Hair, Jr., J.F.,R.E. Anderson, R.L. Tatham and W.C Black. 1992. Multivariate Data Analysis with Reading. New York:Macmillan Pub. Company Kappelman, Leon A., Ephraim R. McLean. 1991. The Respective Roles of User Participation and User Involvement in Information System Implementation Success. All Articles for International Conference on Information System. pp. 339-349 King, William R., Tsang-Hsiung Lee. 1991. The Effects of User Participation on System Success: Toward a Contigency Theory of User Satisfaction. All Articles for International Conference on Information System. pp. 327-338 Lin, Winston T., Benjamin B.M. Shao. 2000. The Relationship between User Participation and System Success: a Simultaneous Contingency Approach. Information and Management Journal No.37. pp. 283-295 NN. 2003. PDAM Kota Malang Ada Lamaran dan Pinangan ….. Media Komunikasi Pelanggan PDAM. Edisi delapan. Lembaga Konsumen Air Minum Malangkucecwara. Malang NN. 2003. PDAM Kota Malang ….Yang suka lagu Bengawan Solo. Media Komunikasi Pelanggan PDAM. Edisi sebelas. Lembaga Konsumen Air Minum Malangkucecwara. Malang
Sekaran, Uma. 1992. Research Methods For Business: A Skill Building Approach. Second Edition. John Wiley&Sons, Inc.Canada Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Edisi Revisi. Penerbit LP3ES. Jakarta Singgih Santoso. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Computindo. Jakarta ------------. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Elex Media Computindo. Jakarta Sugiharto. 2002. Influence Factors Affecting The Perfomance of Accounting Information Systems. Gajah Mada International Journal of Business. Vol.3. No.2. pp. 177-202 Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kedua. CV Alfabeta, Bandung Solimun. 2002. Structural Equation Modeling Lisrel dan Amos. Cetakan I. Penerbit Universitas Negeri Malang. Malang Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta