FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KEMATIAN MATERNAL DI RSUD JOMBANG TAHUN 2014 SHINDI LUSIA ANGGRAENI 1211010129 Subject : Kematian Maternal, Ibu Bersalin DESCRIPTION Kematian maternal merupakan masalah kompleks yang tidak hanya memberikan pengaruh pada para wanita saja, akan tetapi juga mempengaruhi keluarga bahkan masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi kematian maternal di RSUD Jombang tahun 2014. Desain penelitian ini adalah deskirptif dengan pendekatan survey.Variabel penelitian ini yaitu faktor yang mempengaruhi kematian maternal.Populasi penelitian yaitu seluruh ibu bersalin sebanyak 18 ibu bersalin yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrument observasi rekam medik.Kemudian hasil pengumpulan data diolah secara editing, coding, scoring, tabulating. Hasil penelitian menunjukkan faktor penyebab kematian maternal berdasarkan karakteristik usia sebesar(66,7%), berdasarkan karakteristik paritas sebesar (55,6%), berdasarkan system rujukansebesar (77,8%), berdasarkan faktor lain adalah infeksi sebesar (38,9%). Penyebab utama dan penyebab akhir perlu diketahui karena berkaitan dengan umur, paritas, system rujukan dan faktor lain sebagai penyebab kematian maternal.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa system rujukan juga mengambil peranan penting dalam menurunkan angka kematian maternal pada ibu dan juga faktor lain sebagai penyerta masalah ibu dalam mengahadapi resiko kematian maternal.Dari faktor-faktor tersebut jika dapat diperbaiki atau dalam pelaksanaannya dilakukan dengan baik dapat secara efektif mengurangi kematian maternal Untuk mencegah kematian maternal ibu harus mengerti tentang status kesehatanya dan sering konsultasi pada tenaga kesehatan sejak dini, ini akan membuat ibu dapat melakukan persiapan baik secara fisik maupun psikologis, selain itu saat pemeriksaan dapat ditemukan masalah sedini mungkin dan dapat mengatasi secepat mungkin masalah yang lebih membahayakan pada ibu.
ABSTRACT Maternal mortality is a complex problem which not only gives influence to women, but also can influence the families and even society, The porpose of this research was to know the factor that predisposed the maternal mortality in RSUD Jombang on 2014. Type of this research was descriptive with survey approach. Variable in this research was predisposed factors of maternal mortality in RSUD Jombang on 2014. Population in this research was all inpartu mothers as many as 18 people. Samples collected by total sampling technique. Data collected by secondary data obntained from medical record. The results in this research were presented in a frequency distribution table. The results showed that the presdiposed factors of maternal mortality based on age as many as (66,7%), based on parity as many as (55,6%), based on referral system (77,8%) and based on another factor that was infection as many as (38,98%). To prevent maternal mortality mothers have to know about their health status and often consultated to health workers besides earlier so that it will make mothers can do a well prepare both physicale and psychological,besides on a better resferral system can solve accurately so that it will not become a problem that is more harmful to the mother. It is expected that pregnant mother are able to do antenatal care regulary to the health workers, midwives, on doctor, as well as the health workers and health institation are expected to improve their referral system to be better and accurate so that it can prevent maternal mortality risk. Keywords: Mortality, Maternal Contributor Date Type Material Right Summary
:1. Nurun Ayati Khasanah., SST., M.Kes 2. Wiwit Sulistyawati, SST., S.KM : 08 Juni 2015 : Laporan Penelitian : Open Document :-
LATAR BELAKANG Kematian maternal merupakan masalah kompleks yang tidak hanya memberikan pengaruh pada para wanita saja, akan tetapi juga mempengaruhi keluarga bahkan masyarakat sekitar.Kematian maternal akan meningkatkan risiko terjadinya kematian bayi.Kematian wanita pada usia reproduktif juga akan mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan dan dapat menyebabkan kemunduran perkembangan masyarakat,karena wanita merupakan pilar utama dalam keluarga yang berperan penting dalam mendidik anak – anak, memberikan
perawatan kesehatan dalam keluarga dan membantu perekonomian keluarga (Fibriana, 2009). Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan peningkatan dari 228 per100.000 kelahiran hidup menjadi359 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2013 dan angka yang ditemukan hanya 190 per 100.000 (Kurnia, 2014).Berdasarkan data yang diverifikasi tim Dinkes Provinsi Jawa Timur ditahun 2013 ini angka kematian ibu melahirkan meningkat secara angka yakni mencapai 474 kasus ibu meninggal saat melahirkan. Karena dibandingkan pada tahun 2012 angka kematian ibu melahirkan hanya 450 kasus (Mayangkara, 2013).Ditinjau dari penyebab kematian, 25,09% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan,Preeklampsia atau Eklampsia sebesar 34,71%,infeksi4,98%, Jantung8,25%, Lain– lain26,98% (Raharja, 2013). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Jombang diperoleh data jumlah kematian ibu bersalin pada tahun 2013 sebanyak 15 ibu. Penyebab kematian ibu bersalin pada tahun 2013 yang paling banyak adalah penyakit jantung sebanyak 4 ibu (27%), disusul eklampsi sebanyak 3 ibu (20%). Upaya Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) hendaknya dapat ditindaklanjuti dengan melakukan pemantauan secara berkesinambungan oleh tenaga kesehatan,sehingga data mengenai ibu hamil beresiko yang sudah didapatkan dapat segera mendapatkan penangananlebih lanjut untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi pada saat kehamilan. Upaya kolaborasi dansistem rujukan yang efektif juga dapat ditingkatkan sehingga pada kondisi dimana telah terjadi komplikasi kehamilan dan persalinan karena adanya faktor resiko dapat segera tertangani dengan baik (Pratiwi, 2013). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi kematian maternal di RSUD Jombang tahun 2014. METODOLOGI Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Variabel penelitian ini yaitu faktor yang mempengaruhi kematian maternal. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu bersalin sebanyak 18 ibu bersalin yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen observasi rekam medik. Lokasi Penelitian : Penelitian ini dilakukan di ruang bersalin RSUD Jombang dan waktu penelitian: Pengumpulan data pada penelitian dilakukan Bulan April 2015. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian diperoleh bahwa data usia responden sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 12 (66,7%) responden. Kematian maternal adalah kematian dari setiap wanita waktu hamil, persalinan dan dalam 90 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, tanpa memperhitungkan tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan (WHO) (Wawan, 2012). Masih adanya perkawinan, kehamilan dan persalinan diluar kurun waktu reproduksi, terutama usia terlalu muda. Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun mempunyai resiko kematian 3x lebih tinggi dari usia reproduksi sehat (20-35 th). Usia ibu pada waktu hamil terlalu muda (kurang dari 20 tahun), Usia ibu pada waktu hamil terlalu tua (lebih dari 35 tahun (Fibriana, 2009).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia responden termasuk dalam kategori usia produktif dimana dengan usia tersebut seharusnya angka kematian ibu dan janin tidak terlalu tinggi, akan tetapi selain usia produktif responden terdapat responden yang mempunyai usia lebih dari 35 tahun. Usia responden yang lebih tua menunjukkan usia dalam kategori risiko tinggi kehamilan yaitu >35 tahun, dimana pada usia ini resiko terjadi kematian maternal akan lebih besar daripada usia lainnya. sedangkan terjadinya kematian pada usia produktif dapat dilakukan pencegahan jika pemeriksaan kehamilan sudah dilakukan oleh ibu dengan baik dan tepat sehingga jika terjadi gangguan dan komplikasi pada masa kehamilan dan persalinan dapat dilakukan pencegahan secara dini. Dari hasil tabulasi silang antara umur dan paritas didapatkan hasil dari 12 (66,7%) responden ibu yang berumur umur 20-35 tahun didapatkan bahwa setengahnya responden memiliki jumlah anak atau paritas multipara sebanyak 6 (50,0%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada dari ibu yang berusia 2035 tahun setengahnya memiliki anak sebanyak 2-4 anak dimana jumlah anak yang banyak akan mempengaruhi kesehatan reproduksi seseorang, jika ibu tidak mengontrol jumlah kelahiran mereka maka ibu akan mengalami kehamilan dengan resiko tinggi, salah satu resiko tersebut adalah kematian maternal. Dari hasil tabulasi silang antara umur ibu dengan faktor lain penyebab kematian maternal diperoleh hasil dari 12 (66,7%) responden ibu yang berumur umur 20-35 tahun didapatkan bahwa sebanyak 5 (41,7%) responden mengalami infeksi, 4 responden mengalami komplikasi kehamilan dan 3 (25,0%) mengalami penyakit lain. Dari hasil tabulasi silang tersebut dapat dijelaskan bahwa kematian maternal yang dialami responden usia 20-35 tahun hampir setengahnya disebabkan faktor penyakit lain yaitu karena infeksi, dan sebagian kecil yang lainya disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan penyakit lain. Faktor penyakit lain sangat besar pengaruhnya terhadap kematian maternal yang dialami ibu karena pada penyakit lain dapat mempengaruhi kondisi fisiologis pada ibu. Hasil Penelitian diperoleh bahwa data pendidikan responden sebagian besar mempunyai anak 2-4 anak (multipara) sebanyak 10 (55,6%) responden.Grandemultipara atau ibu dengan lebih dari 6 kali persalinan. Mempunyai resiko kematian 8x lebih tinggi . Secara fisiologis, uterus pada grandemultipara masih belum bekerja secara efisien (Wawan, 2012). Menurut Winkjosastro (2008) paritas 2 – 3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas pertama dan paritas lebih dari empat, meningkatkan risiko terjadinya kematian maternal. Angka kematian biasanya meningkat mulai pada persalinan keempat, dan akan meningkat secara dramatis pada persalinan kelima dan setiap anak berikutnya . Ibu yang baru pertama kali hamil dan melahirkan akan berisiko karena ibu belum siap secara medis maupun secara mental, sedangkan paritas lebih dari empat, ibu mengalami kemunduran dari segi fisik untuk menjalani kehamilannya. Pada penelitian ini juga didapatkan ibu dengan multipara terjadi kematian maternal. Ibu dengan multipara seharusnya memiliki resiko yang paling kecil dari kondisi paritas yang lain karena kondisi fiologis ibu sudah cukup untuk menerima kehamilan kembali karena jarak kelahiran anak pada ibu multipara sudah cukup baik akan tetapi jika jarak kehamilan yang terjadi terlalu dekat maka ibu akan menjadi kehamilan dengan resiko tinggi. Sehingga hal ini dapat menunjukkan sebuah kesimpulan bahwsannya ibu dengan jumlah anak yang terlalu banyak dan
jarak kehamilan yang terlalu dekat akan membuat ibu mengalami masa kehamilan dengan risiko tinggi, apalagi jika kondisi kesehatan ibu kurang terjaga dengan baik. Dari tabulasi silang antara paritas dengan faktor lain diperoleh data dari 10 (100%) ibu yang mempunyaiparitas multipara terdapat sebagian besar responden mengalami perdarahan kehamilan dan terkena penyakit lain sebanyak 6 (60%) dan sedangkan hampir setengah lainnya mengalami terjadinya infeksi dan komplikasi kehamilan sebanyak (40%). Dari hasil ini didapatkan bahwafaktor paritas hanya berpengaruh kecil dalam menyebabkan kematian maternal, dan pada penelitian ini menunjukan bahwa faktor lain dalam penyebab kematian maternal adalah faktor perdarahan dan terjadinya komplikasi pada ibu multipara, sehingga dapat memperbesar risiko kematian maternal meskipun pada faktor paritas ibu sudah cukup baik atau tidak berpengaruh. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden dirujuk dengan sistem rujukan yang kurang sebanyak 14 (77,2%) responden. Faktor rujukan kasus maternal juga dapat menjadi penyebab terjadinya keterlambatan pertama. Keterlambatan pertama merupakan keterlambatan dalam pengambilan keputusan . Pemerikasaan antenatal yang baik akan dapat menilai status kesehatan ibu dan dapat memberikan informasi yang memadai tentang kehamilan dan persalinan. Selain itu, pemeriksaan antenatal dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi kehamilan resiko tinggi sidini mungkin dan memantau perkembangan kehamilan, serta melakukan intervensi yang relevan untuk mencegah berbagai komplikasi kehamilan dan persalinan. Faktor keterlambatan rujukan yang meliputi keterlambatan rujukan yang meliputi keterlambatan pertama,kedua dan ketiga masih memegang peranan penting pada kejadian kematian maternal. Sistem rujukan yang baik dapat menyelamatkan nyawa ibu, hal inijuga memerlukan koordinasi yang baik antara tenaga kesehatan dari dini terutama bidan di Desa,pelayanan kesehatan pusat seperti Puskesmas dan Rumah Sakit, sehingga angka kematian maternal data diturunkan. Sistem rujukan yang sesuai menurut Wawan (2012) berdasarkan waktu rujukan yaitu : rujukan dilakukan sesuai dengan indikasi dan waktu rujukan tepat (2-6 jam) (jumlah anak yang banyak, umur yang terlalu muda)dan rujukan yang kurang jika rujukan tidakdilakukan sesuai dengan indikasi dan waktu rujukan terlambat (>12 jam) (faktor non medis) : kesadaran ibu yang kurang, pelayanan persalinan dari non tenaga kesehatan. Menurut Syaifudin dan Hamidah (2009) Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan, disingkat “BAKSOKU” yang terdiri dari (Bidan): pastikan ibu/bayi/klien didampingi oleh tenaga kesehtan, (Alat): bawa perlengkapan dan bahan–bahan yang di perlukan,(Keluarga): beritahu keluarga tentang kondisi terkahir ibu (Klien) dan alasan mengapa dirujuk, (Surat) :beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan atau obat–obat yang telah diterima ibu (klien), (Obat) : bawa obat–obat esensial di perlukan selama perjalanan merujuk,(Kendaraan) :siapkan kendraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat (Uang): ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan ditempat rujukan. Sistem rujukan yang sesuai dapat memperkecil risiko kematian maternal pada ibu, semakin cepat dan tepat pelaksanaan sistem rujukan akan semakin besar
harapan ibu untuk selamat. Sistem rujukan yang telah dibuat hanya sebagai fasilitas pemerintah yang bertujuan untuk memperkecil risiko kematian maternal dan jika sudah terlaksana dengan baik diharapkan dapat menyelamatkan banyak jiwa ibu dn bayinya. Untuk dapat menerapkannya dengan membutukan bantuan seluruh pihak baik dari tenaga kesehatan masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan tabulasi silang antara sistem rujukan dan faktor lain didapatkan data pada dari 10 sistem rujukan yang tidak sesuai didapatkan bahwa setengahnya pada responden mengalami infeksi sebanyak 5 (50%). Dari Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem rujukan juga mengambil peranan penting dalam menurunkan angka kematian maternal pada ibu dan juga faktor lain sebagai penyerta masalah ibu dalam menghadapi resiko kematian maternal. Dari faktorfaktor tersebut jika dapat diperbaiki atau dalam pelaksanaannya dilakukan dengan baik secara efektif mengurangi kematian maternal. Hasil penelitian diperoleh bahwa hampir setengahnya responden penyebab kematian maternal adalah infeksi sebanyak 6 (33,3%) responden.Menurut WHO (2012) menyatakan penyebab utama dan penyebab akhir perlu diketahui karena berkaitan dengan ketepatan diagnosis, cara menghindarkan dan menatalaksanakan penyebab utama kematian agar tidak terjadi komplikasi fatal atau mengatasi penyebab akhir kematian. Faktor lainnya yang dapat menjadi penyebab kematian maternal adalah faktor penyakit diantaranya : Perdarahan pervaginanm, khususnya pada kehamilan trimester ketiga,persalinan dan pasca persalinan, Infeksi (kehamilan , persalinan, Nifas), Keracunan kehamilan (eklamsi dan preeklamsia), Komplikasi Kehamilan (Wawan,2012). Infeksi dapat terjadioleh sebab langsung yang berkaitan dengan kehamilan, atau akibat infeksi lain di sekitar jalan lahir. Infeksi jalan lahir ini dapat terjadi akibat ketuban pecah sebelum waktunya,infeksi saluran kencing,misalnya sistitis, nefritis, atau akibat penyakit sistemik,seperti malaria, demam tifoid, hepatitis, dan lain-lain. Infeksi jalan lahir dapat juga terjadi selama persalinan (intrapartum) atau sesudah persalinan (pospartum). Keadaan ini berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian ibu. Sepsis menyebakan kematian maternal (Setiawan,2014) Depkes RI (2009) dalam Fibriana (2009) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi kematian maternal, Persalinan dan nifas yang merupakan penyebab langsung kematian maternal, yang salah satunya yaitu komplikasi kehamilan yang terdiri dari : perdarahan pervaginam, khususnya pada kehamilan trimester ketiga, persalinan dan pasca persalinan, infeksi dan keracunan kehamilan serta komplikasi kehamilan. Komplikasi kehamilan menjadi salah satu penyebab kematian maternal,dimana dengan berbagai macam komplikasi yang dialami diantaranya preeklamsia atau eklamsi, gangguan gizi yang terjadi dapat mempengaruhi kematian maternal,dimana dengan adanya gangguan-gangguan tersebut maka ibu akan mengalami hambatan yang dijalani dalam proses kehamilan dan persalinan. SIMPULAN Faktor penyebab kematian maternal berdasarkan karakteristik usia sebanyak 12 responden (66,7%), berdasarkan karakteristik paritas sebanyak 10 responden (55,6%), berdasarkan system rujukan sebanyak 14 responden (77,8%), berdasarkan faktor lain adalah infeksi sebanyak 6 responden (33,3%).
REKOMENDASI Bagi ibu hamil dan bersalin sebaiknya meningkatkan pengetahuan yang mereka tentang perawatan pada masa kehamilan dan persiapan persalinan sehingga proses kehamilan dan persalinan dapat berjalan lebih aman. Bagi RS hendaknya meningkatkan pelayanan yang telah diberikan sehingdan juga penentuan program kebijakkan kesehatan khususnya penekanan angka kematian maternal dan neonatal. Peneliti berikutnya mempergunakan sampel atau sampling yang berbeda atau juga menggunakan desain yang lain seperti hubungan faktor paritas dan komplikasi kehamilan dengan kematian ibu sehingga hasil penelitian dapat menjadi lebih optimal dan dapat membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan. ALAMAT CORRESPONDENSI Nama : Shindi Lusia Anggraeni Alamat : Dsn. Krajan III RT. 003 RW. 038 Kec. Jombang Kab. Jember Email :
[email protected] Telepon : 087757100880