Seminar Hasil Penelitian
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEMATIAN MATERNAL DAN NYARIS MATI MATERNAL DI RSUD.Dr.PIRNGADI MEDAN 1 JANUARI 2007 – 31 DESEMBER 2007
Oleh :
JHON NAPOLEON TAMBUNAN
Pembimbing :
1. Dr. RUSLI P BARUS, SpOG(K) 2. Dr. CHRISTOFFEL L. TOBING, SpOG(K)
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H. ADAM MALIK – RSUD. Dr. PIRNGADI MEDAN
2008
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
HALAMAN PENGESAHAN Penelitian ini telah disetujui oleh Tim-5
Pembimbing : Dr. Rusli P Barus, SpOG(K) Pembimbing I
…............................ Tgl.........Juni 2008
Dr. Christoffel L Tobing,SpOG(K) Pembimbing II
............................... Tgl.........Juni 2008
Penyanggah : Dr. Makmur Sitepu, SpOG Sub. Bagian Fetomaternal
............................... Tgl........Juni 2008
Dr. Ichwanul Adenin, SpOG(K) Sub. Bagian Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi
............................... Tgl........Juni 2008
Dr. Deri Edianto, SpOG(K) Sub. Bagian Onkologi Ginekologi
............................... Tgl........Juni 2008
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
ABSTRAK Tujuan : untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kematian maternal dan nyaris mati maternal yang terjadi di fasilitas Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan selama satu tahun.
Rancangan Penelitian : Penelitian ini dilakukan secara cross sectional di fasilitas Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan sebagai rumah sakit rujukan, dengan menggunakan formulir WHO yang dimodifikasi menurut kebutuhan di Indonesia. Data yang diperoleh dicatat di formulir penelitian dan dianalisa secara statistik dengan uji Chi-square dan Fischer’s Exact Test dengan menggunakan perangkat SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 15.
Hasil Penelitian : Pada penelitian ini diperoleh jumlah sampel sebanyak 162 orang dengan kasus nyaris mati sebanyak 154 orang (95%) dan kasus mati sebanyak 8 orang (5%), pada kasus perdarahan 59 orang (34,5%) terdiri dari 58 (98,4%) kasus nyaris mati dan 1 orang (1,6%) kasus mati, sedangkan pada kasus preeklamsi berat / eklampsi 99 orang (61,1%) jumlah kasus nyaris mati 92 orang (92,9%) dan kasus mati 7 orang (7,1%),dan pada kasus infeksi terdiri dari 4 kasus (2,46%), dengan 4 kasus nyaris mati (100%) sedangkan kasus mati tidak didapati (0%), data dikumpulkan dari 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007. Dari uji statistik dengan metode chi square diperoleh hubungan yang bermakna antara pekerjaan, paritas, riwayat ANC, TPT, Pemeriksa 1 (Bidan, dokter, SpOG) dengan kasus mati dan nyaris mati. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, sumber dana, alat transportasi dengan kasus mati dan nyaris mati. Dari uji statistik dengan metode Fischer’s Exact diperoleh hubungan yang bermakna antara rembukan, jarak, waktu respon, perdarahan (jumlah perdahan dan cairan, interval pemeriksaan, monitoring urin, persiapan operasi), preeklampsi berat / eklampsia (pemantauan tekanan darah dan urin) dengan kasus mati dan nyaris mati. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah perdarahan (waktu tiba di RS, penggunaan oksitosin, operasi), preeklampsi berat / eklampsia (operasi) dengan kasus mati dan nyaris mati. Dari infeksi post partum tidak dijumpai kasus mati dengan keseluruhan kasus adalah Nyaris mati dan mendapat antibiotik 4 orang (100%), dan dilakukan operasi 3 orang (75%) sedangkan yang tidak dioperasi 1 orang (25%). Dari kasus kematian maternal dihubungkan menurut umur dan paritas yang terbanyak adalah umur ≥ 30 tahun dengan paritas > 3 yang paling banyak yaitu 6 orang (75%). Penyebab kasus perdarahan pada kasus nyaris
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
mati yang terbanyak adalah plasenta previa yaitu 30 orang (51,7%). Diagnosa akhir pada kasus kematian maternal pada penelitian ini adalah gagal nafas yaitu 6 orang (75%). Kesimpulan : Tingginya angka nyaris mati maternal dan kematian maternal di rumah sakit disebabkan beberapa faktor yaitu: a. Kasus yang meninggal di rumah sakit keseluruhannya adalah para ibu yang masuk ke ruang IGD dalam keadaan morbiditas berat dalam proses persalinan maupun post partum. b. Pada kasus perdarahan pada umumnya terjadi bukan di rumah sakit kemudian dibawa ke RSPM dalam keadaan morbiditas berat sampai menyebabkan kematian c. Pada kasus preeklampsi dan eklampsi juga dijumpai kelalaian petugas dalm follow up pemantauan TD, lama pantau TD dan lama pantau urin yang mana kita ketahui hal ini sangat berpengaruh terhadap optimalisasi dan penyembuhan pada kasus preeklampsi / eklampsi. d. Pada kasus infeksi post partum tidak dijumpai kasus mati hal ini mungkin disebabkan sudah tersedianya obat antibiotik yang baik di RSPM. Kata Kunci : Nyaris mati, Mati, RS Dr.Pirngadi, WHO.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat Ridha dan Karunia-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh keahlian dalam bidang Obstetri dan Ginekologi. Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa tesis ini banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :
“ Faktor–faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD Dr. Pirngadi Medan 1 Januari 2007 - 31 Desember 2007” Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran USU Medan.
2. Prof. Dr. Delfi Lutan, MSc, SpOG (K), Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK-USU
Medan;
Dr.
Einil Rizar, SpOG (K), Sekretaris
Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; Prof. Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG (K), Ketua Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan, Dr. Deri Edianto, SpOG (K), Sekretaris Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; dan juga Prof. Dr. Djafar Siddik, SpOG (K), selaku Kepala Bagian Obstetri dan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Ginekologi pada saat saya diterima untuk mengikuti pendidikan spesialis di Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan, Prof. Dr. Hamonangan Hutapea, SpOG(K), Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung, SpOG (K), Prof. Dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG (K), Prof. Dr. T.M. Hanafiah, SpOG (K), Prof. Dr. Budi R. Hadibroto, SpOG (K), dan Prof. Dr. Daulat H. Sibuea, SpOG (K), yang telah bersama-sama berkenan menerima saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi.
3. Dr. Rusli P Barus, SpOG (K) dan Dr. Christoffel L Tobing, SpOG (K) selaku pembimbing utama, bersama Dr. Makmur Sitepu, SpOG, Dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K), dan Dr. Deri Edianto, SpOG (K) selaku penyanggah dan nara sumber yang penuh dengan kesabaran telah meluangkan waktu yang sangat berharga untuk membimbing, memeriksa, dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai.
4. Dr. Christoffel L Tobing, SpOG (K), selaku pembimbing refarat mini fetomaternal saya yang berjudul ”PERANAN USG DALAM MENDETEKSI ANOMALI SUSUNAN SARAF PUSAT PADA KEHAMILAN”. Kepada dr. Yostoto B Kaban, SpOG selaku pembimbing refarat mini Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi saya yang berjudul ”GINEKOLOGI SOSIAL” dan kepada Dr. Deri Edianto, SpOG (K) selaku pembimbing refarat mini Onkologi saya yang berjudul ”TERAPI FOTODINAMIK”.
5. Prof. dr. M. Fauzie Sahil, SpOG (K); selaku Bapak Angkat saya selama menjalani masa pendidikan, yang telah banyak mengayomi, membimbing dan memberikan
nasehat-nasehat
yang
bermanfaat
kepada
saya
dalam
menghadapi masa-masa sulit selama pendidikan.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
6. Dr. Abd Jalil Amri Arma, M.Kes yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyelesaian uji statistik tesis ini.
7. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan, yang secara langsung telah banyak membimbing dan mendidik saya sejak awal hingga akhir pendidikan.
8. Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI, Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, atas ijin yang telah diberikan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di FK-USU Medan.
9. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan di Departemen Obstetri dan Ginekologi.
10. Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan dan Kepala SMF Obstetri dan Ginekologi RSU Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja selama mengikuti pendidikan di Departemen Obstetri dan Ginekologi.
11. Direktur RS. PTPN II Tembakau Deli, Dr. Sofian Abdul Ilah, SpOG, dan Dr. Nazaruddin Jaffar, SpOG(K) beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja selama bertugas di Rumah Sakit tersebut.
12. Direktur RSUD Sipirok beserta Staf, atas kesemapatan kerja dan bantuan moril selama saya bertugas di rumah sakit tersebut.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
13. Kepala Bagian Anastesiologi dan Reanimasi FK USU Medan beserta staf, atas kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan selama saya bertugas di bagian tersebut.
14. Kepala Departemen Patologi Anatomi FK-USU beserta staf, atas kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan selama saya bertugas di Departemen tersebut.
15. Dr. Hayu Lestari Haryono, SpOG, Dr. Nismah Sri Hanum, Dr. Rachma Bachtiar, Dr. David Leo Ginting, Dr. T.R.Iqbal, Dr. Juni Hardi Tarigan, Dr. Abdul Hadi, Dr. Renardi Reza, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan selama ini.
16. Dr. Sukhbir Singh, Dr. Muara P.Lubis, Dr. Simon Saing, Dr. Mulda F.S., Dr. P. Gotlieb S, Dr. T.M.Rizki, Dr. Tomy, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan selama ini serta kebersamaan kita selama pendidikan.
17. Dr. Hj. Desi Susilawaty, Dr. Dwi Faradina, Dr. Yusmardi, Dr. Ari Abdurrahman Lubis, Dr. Zillyadien, Dr. Jeffry Abdillah, Dr. Boy R P Siregar, Dr. Firman Alamsyah, Dr. Alfian Junaidi, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan selama ini.
18. Seluruh teman sejawat PPDS yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan, dorongan semangat dan doa yang telah diberikan selama ini.
19. Dokter Muda, Bidan, Paramedis, karyawan/karyawati, serta para pasien di Bagian Obstetri dan Ginekologi FK USU/ RSUP H. Adam Malik – RSUD Dr.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Pirngadi Medan yang daripadanya saya banyak memperoleh pengetahuan baru, terima kasih atas kerja sama dan saling pengertian yang diberikan kepada saya sehingga dapat sampai pada akhir program pendidikan ini.
Sembah sujud, hormat dan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada Ayahanda Suka Tambunan dan Ibunda Maslen br Siagian, yang telah membesarkan, membimbing, mendoakan, serta mendidik saya dengan penuh kasih sayang dari sejak kecil hingga kini, memberi contoh yang baik dalam menjalani hidup serta memberikan motivasi selama mengikuti pendidikan ini.
Kepada yang saya hormati Bapak Mertua saya, Dr. Amiruddin Siregar, SpOG (K) dan Ibu Mertua saya Darudini Soetrisno yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan semangat serta doa kepada saya dalam mengikuti pendidikan, saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Buat Istriku yang tercinta dan kukasihi, Dr. Hasdiani Trisna Handari, tiada kata yang terindah dapat saya ucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah memberikan saya seorang istri yang baik dan penuh pengertian. Terima kasih atas kesabaran, dorongan semangat, pengorbanan dan doa yang diberikan kepada saya hingga dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Buat kedua anakku yang kucintai dan kukasihi, Rafi Anggia Hogantara Tambunan dan Ahmad Rauf Tondi Tambunan yang merupakan inspirasi dan pendorong motivasi ayahanda serta pemberi semangat untuk menyelesaikan pendidikan ini, ayahanda ucapkan terima kasih atas cinta , pengorbanan dan doa yang kalian berikan.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Kepada seluruh keluarga besar uda dan tulang, kakak kandung, dan adik kandung tercinta, saudara-saudara ipar serta seluruh keponakan yang saya sayangi, terima kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan.
Akhirnya kepada seluruh keluarga handai tolan yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang telah banyak memberikan bantuan, baik moril maupun materil, saya ucapkan banyak terima kasih.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal ’Alamin.
Medan, Juli 2008
Jhon Napoleon Tambunan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………..………. i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………... vii DAFTAR DIAGRAM DAN SKEMA ……………………………………………..… ix DAFTAR TABEL…………………………………………………………………….. x DAFTAR SINGKATAN……………………………………………………………… xi DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………...xiii ABSTRAK…………………………………………………………………................ xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LA TAR BELAKANG………………………………………………………….
1
1.2.
IDENTIFIKASI MASALAH…………………………………………….……. 7
1.3.
TUJUAN PENELITIAN…………..………………………………................. 8
1.4.
MANFAAT PENELITIAN……………………………………………............ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
KE MATIAN MATERNAL…………………………………………….……..........
B.
9 NY
ARIS MATI MATERNAL………...……………………………………………
26
B.1. Defenisi berdasarkan manajemen (penatalaksanaan)………………… 28 B.2. Defenisi berdasarkan tanda-tanda dan gejala klinik………………....... 30 B.3. Defenisi berdasarkan sistem organ..…………………………………….. 31
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
C.
KA JIAN KEMATIAN MATERNAL DI FASILITAS KESEHATAN…………….
33
BAB III METODE PENELITIAN A.
TE MPAT DAN WAKTU………………………………………………………….
B.
36 PO
PULASI PENELITIAN……………………………………………………….. C.
36 BE
SAR SAMPEL………………………………………………………………… D.
36 RA
NCANGAN PENELITIAN……………………………………………………. E.
36 KE
RANGKA OPERASIONAL PENELITIAN...……………………………....... F.
37 KE
RANGKA KONSEP PENELITIAN…………………………………………... G.
38 BA
TASAN OPERASIONAL……………………………………………………...
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
KE SIMPULAN…………………………………………………………………
B.
65 SA
RAN…………………………………………………………………………
67
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….... 68
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR DIAGRAM DAN SKEMA Diagram II.1. Tingkat kematian ibu pada berbagi wilayah didunia tahun 2005…………………….………………………………………… 12 Diagram II.2. Penyebab Kematian Ibu…..….……………………………………….. 15 Skema II.1 Kemungkinan Kematian Ibu dalam Persalinan…………………… 17 Skema II.2. Konsep evaluasi safe motherhood…………………………………. 33
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL Tabel II.1. Defenisi Kematian Maternal…………………………………………. 11 Tabel IV.1. Karakteristik Perbandingan responden berdasarkan umur, pendidikan, dan pekerjaan pada kasus nyaris mati dengan kasus mati...………………………………………………………..…… 42 Tabel IV.2. Karakteristik perbandingan responden berdasarkan paritas dan riwayat ANC pada kasus nyaris mati dan kasus mati……………………………………………………………………… 44 Tabel IV.3. Karakteristik perbandingan sumber dana responden pada kasus nyaris mati dan kasus mati………………………….……..... 45 Tabel IV.4. Karakteristik perbandingan proses rujukan responden antara kasus mati dan nyaris mati……………………………………….… 47 Tabel IV.5. Karakteristik perbandingan responden sehubungan dengan perdarahan pada kasus nyaris mati dan mati……………..……..52 Tabel IV.6. Karakteristik perbandingan responden sehubungan dengan preeklampsi berat/eklampsia pada kasus nyaris mati dan kasus mati……………………………………………………………………… 56 Tabel IV.7. Karakteristik perbandingan responden sehubungan dengan infeksi post-partum pada kasus nyaris mati dan mati……………………….……………………………………………... 59 Tabel IV.8. Kasus Kematian Maternal Dihubungkan Menurut Umur dan Paritas…………………………………………………………………... 60 Tabel IV.9. Penyebab kasus perdarahan pada kasus nyaris mati……………………………………………………………………… 61
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel IV.10.Diagnosa akhir kasus kematian maternal………………………… 61
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR SINGKATAN
AB = Antibiotik AIDS = Acquired Immuno Deficiency Snydrome AKI = Angka Kematian Ibu ANC = Antenatal Care ASKES = Asuransi Kesehatan ASKESKIN = Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin DIC = Disseminated Intravascular Coagulopathy GMG = Grande Multi Gravida HDK = Hipertensi Dalam Kehamilan HIV = Human Immunodeficiency Virus HELLP = Hemolisis Elevated Liver Enzym Low Platelet ICD = International Statistical Classification of Disease ICU = Intensive Care Unit IGD = Instalasi Gawat Darurat IRT = Ibu Rumah Tangga KH = Kelahiran Hidup MMR = Maternal Mortality Rate MG = Multi Gravida PE/E = Preeklampsia/Eklampsia
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
PEB = Preeklampsia Berat PRT = Pembantu Rumah Tangga RSCM = Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo RSPM = Rumah Sakit Pirngadi Medan RSU = Rumah Sakit Umum RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah RSUP = Rumah Sakit Umum Pusat SD = Sekolah Dasar SLTP = Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTA = Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SMA = Sekolah Menengah Atas SDKI = Survei Demografi Kesehatan Indonesia SMI = Save Motherhood Inisiative SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga SG = Sekundi Gravida TBC = Tuberkulosis TD = Tekanan Darah TPT = Tempat VK = Verlos Kamar WHO = World Health Organization
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I LEMBAR PERSETUJUAN KOMITE ETIK TENTANG PELAKSANAAN PENELITIAN BIDANG KESEHATAN……… 73 Lampiran II LEMBAR INFORMASI PASIEN…………………………………… 74 Lampiran III LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN SETELAH PENJELASAN SECARA LISAN……………………… 77 Lampiran IV KUESIONER NYARIS MATI MATERNAL DAN KEMATIAN MATERNAL………………………………………………………….. 78 Lampiran V TABEL INDUK………………………………………………………. 89 Lampiran VI KETERANGAN TABEL INDUK…………………………………… 92
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Di seluruh dunia hampir 600.000 wanita usia 15 - 49 tahun meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi dari kehamilan dan persalinan, hal ini menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya kematian maternal dan nyaris mati maternal yang berbeda disetiap daerah atau di fasilitas kesehatan maka kematian maternal ini dapat dicegah.1
Kematian maternal bukan hanya kejadian yang tragis, tetapi juga menjadi sebuah gambaran atas kualitas pelayanan obstetrik di sebuah negara. Menurut European Concerted Action pada penelitiannya Avoidable Death’s dengan membandingkan kematian maternal antar negara di dapati bahwa kematian maternal tergantung dari prevalensi penyakit yang di derita ibu yang bervariasi antara satu negara dengan negara lain. Hal ini di sebabkan oleh perbedaan dari kepedulian pemeriksaan kehamilan dan dipengaruhi oleh faktor demografi, sosioekonomi, dan faktor budaya.2
Sekitar 25 – 50 % kematian perempuan usia reproduksi disebabkan kehamilan dan kematian saat melahirkan, sehingga menjadi faktor utama mortalitas maternal pada puncak produktivitasnya.3
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia, Dari jumlah ini 20 juta
perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat
kehamilan, sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa , tahun 1995 lebih dari 500.000 terjadi 240.000
kematian maternal, dari jumlah ini sekitar
hampir 50% terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara,
termasuk Indonesia.3,4,5,6
Menurut
SDKI 2002/03 pada periode 1998-2002 angka kematian ibu
diperkirakan 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di SUMATERA UTARA Menurut Chandra 2008 Angka kematian ibu 315 per 100.000 kelahiran hidup, terjadi penurunan jika dibandingkan angka kematian ibu menurut SDKI 1994 sebesar 390 per 100.000, namun penurunan ini sangat lamban. Pada Tahun 1987 sewaktu upaya safe motherhood baru dimulai
angka kematian
maternal diindonesia diperkirakan 450 per 100.000.3,4,5,6,7
Menurut penelitian Agustina periode 1 Januari 1999 – 31 Desember 2003 di RSUD Dr.Pirngadi Medan, terdapat 7071 persalinan dengan kelahiran hidup 6689 dan 50 kematian maternal.54
Menurut penelitian Arika periode 1 Februari 2006 – 30 Juli 2006, dari 94 kasus didapati 86 kasus nyaris mati dan 8 kasus kematian maternal dan penyebab kasus mati dan nyaris mati yang paling banyak adalah hipertensi.41
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Di Amerika Serikat kematian maternal 1 per 12.000 kelahiran hidup, sedangkan di Inggris jauh lebih rendah lagi.8
Di Eropa Barat dan Utara rasio kematian maternal sekitar 10 per 100.000 kelahiran. Sedang di Afrika mencapai 1.000 dari 100.000 kelahiran, Angka ini paling tinggi di Afrika Utara dan Selatan.19
Sedangkan di Asia Selatan kematian maternal sangat tinggi walaupun tidak setinggi di Afrika. Tingginya angka kematian maternal di wilayah Asia tidak berbeda jauh antara tiap Negara. Sebagai contoh perbedaan antara Hongkong, Singapura dan Jepang hanya 7,10,18 per 100.000 kelahiran hidup namun di China lebih banyak yaitu 95 kematian 100.000 kelahiran hidup.9
Sebelum mengidentifikasi Kematian Maternal, sebaiknya dipahami dulu Defenisi Kematian Maternal seperti yang tercantum dalam revisi sembilan dan sepuluh, International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems (ICD), kematian maternal didefinisikan sebagai berikut: “Kematian wanita yang terjadi selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan atau insidental (faktor kebetulan).”7,10
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Dari definisi diatas ketika ibu meninggal, pada saat itu mungkin ia sedang:11 •
Hamil dan kemudian meninggal sebelum melahirkan.
•
Melahirkan seorang bayi hidup atau lahir mati.
•
Mengalami abortus spontan, buatan atau hamil ektopik.
Rendahnya angka kematian di negara industri atau negara maju memicu mereka untuk mengembangkan dokumentasi kejadian nyaris mati dengan baik, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan kesehatan di Rumah Sakit terutama di bagian kebidanan dan penyakit kandungan, atau di tingkat regional.12,13,14
Di negara berkembang nyaris mati dipandang sebagai metode pengukuran luaran misalnya evaluasi program keselamatan ibu ditingkat masyarakat, dengan hipotesa bahwa perempuan yang nyaris mati mampu mengingat dengan baik kejadian yang dialaminya. Hal ini telah telah diuji coba di 4 negara Afrika di Benin, Ghana , Pantai gading dan Maroko dilakukan penelitian metode evaluasi program kesehatan di tingkat masyarakat.12,13,14
Penelitian lain mengungkapkan bahwa kasus nyaris mati sangat potensial untuk dipakai dalam memulai audit dan pengkajian kualitas asuhan di negara-negara berkembang. Hal serupa juga dilakukan di Malaysia.15,16
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Keadaan sehat atau sakit selama kehamilan merupakan bagian dari rangkaian antara kedua ujung yang ekstrim yaitu normal dan kematian. Pada rangkaian ini, kehamilan mungkin tanpa komplikasi, disertai komplikasi (morbiditas), komplikasi berat (morbiditas berat) atau terancamnya keselamatan jiwa. Perempuan yang terancam keselamatan jiwanya, mungkin akan sembuh, mengalami kecacatan temporer atau menetap atau meninggal dunia. 12,13,16,17
Defenisi nyaris mati berbeda – beda disetiap negara dan tidak ada yang bisa dipakai secara universal. Di Benin definisi nyaris mati adalah komplikasi obstetrik yang berat dan mengancam keselamatan jiwa yang memerlukan intervensi medik segera untuk mencegah kematian yang sudah diambang pintu. Pengertian tentang pertolongan medik segera, ditekankan dalam definisi ini karena hal tersebut terfokus pada kondisi akut yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu.15
Di Afrika Barat menggunakan istilah berikut untuk pengkajian kasus: “Setiap wanita yang selamat (baik secara kebetulan atau sebagai hasil upaya asuhan kesehatan yang diterimanya) dari kondisi yang secara mendadak dapat mengancam keselamatan jiwa ibu hamil atau baru melahirkan hingga 6 minggu pascapersalinan”.18
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Di Afrika Selatan definisi nyaris mati sebagai berikut: “perempuan dengan kondisi yang sangat parah sehingga dipastikan akan meninggal dan hanya terselamatkan oleh nasib baik atau adanya asuhan yang adekuat”.16,18
The Save Motherhood Inisiative (SMI) diluncurkan pada tahun 1987 oleh agensi agensi dan pemerintahan internasional seperti UNDP,UNICEF,UNFPA,Bank Dunia, WHO dan IPPF.20 Setelah sepuluh tahun SMI diluncurkan kematian ibu masih menjadi masalah yang sulit diatasi. Penyebab langsung kematian ibu seperti eklampsi, dan penyebab tidak langsung disebabkan oleh penyakit yang berkembang selama ibu hamil.21
Tidak seperti kematian maternal, mendefinisikan komplikasi berat obstetrik yang dapat mengancam jiwa, tidak dapat segera dibuat dan upaya untuk membuat definisi lokal, memerlukan kerjasama dan dukungan dari mereka yang terlibat dalam proses pengkajian tersebut.12,21
Pada beberapa referensi disebutkan salah satu atau kombinasi dari tiga jenis pendekatan dapat digunakan untuk pengkajian dan membuat definisi komplikasi obstetrik yang dapat mengancam kehidupan atau kejadian nyaris mati. Pendekatan dan definisi tersebut didasarkan pada (a) manajemen, (b) gejala dan tanda-tanda klinik, dan (c) sistem organ. Tetapi yang paling utama adalah pilih salah satu yang paling sesuai dengan kepentingan setempat.12,17,19
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Kriteria nyaris mati didasarkan pada frekuensi, sumberdaya di setiap negara, dan kualitas rekam medik. Definisi dari masing-masing negara disempurnakan melalui lokakarya internasional. Dicapai konsensus untuk gambaran klinik utama 5 komplikasi pada kejadian nyaris mati: hipertensi dalam kehamilan, perdarahan, infeksi, distosia dan anemia.22
2. IDENTIFIKASI MASALAH Kematian maternal adalah Kematian wanita yang terjadi selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat
usia
dan
lokasi
kehamilan,
oleh
setiap
penyebab
yang
berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan atau insidental (faktor kebetulan). Kriteria nyaris mati didasarkan pada frekuensi, sumber daya di setiap negara, dan kualitas rekam medik. Definisi dari masing-masing negara disempurnakan melalui lokakarya internasional. Dicapai konsensus untuk gambaran klinik utama 5 komplikasi pada kejadian nyaris mati: hipertensi dalam kehamilan, perdarahan, infeksi, distosia dan anemia. Pada penelitian ini terfokus pada perdarahan, preeklampsi dan eklampsi serta infeksi untuk mendapat gambaran yang sebenarnya tentang penyebab kematian maternal dan nyaris mati, diperlukan data lengkap dari wanita - wanita tersebut. Karena informasi dan data yang minim tentang kematian maternal dan nyaris mati mengakibatkan peningkatan angka kematian maternal dan nyaris mati.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
3.TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya kematian maternal dan nyaris mati maternal yang terjadi di fasilitas Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan selama satu tahun.
4.MANFAAT PENELITIAN Memberikan Informasi mengapa kematian maternal dan nyaris mati dapat terjadi dan faktor – faktor apa saja yang mempengaruhinya, sehingga strategi untuk pencegahan dapat dibuat seperti: memperbaiki kerja profesional, memperbaiki sistem pelatihan dan memperbaiki sumber daya manusia.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEMATIAN MATERNAL Mortalitas ialah kematian, catatan kematian di suatu daerah menunjukkan adanya sejumlah orang meninggal di daerah tersebut. Pengukuran kasus kematian dapat menggambarkan kualitas pelayanan di suatu institusi pelayanan kesehatan atau gambaran tentang derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah tertentu. Angka kematian adalah proporsi orang yang meninggal terhadap jumlah populasi dalam wilayah tertentu.7,23,24,25
International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems (ICD), kematian maternal didefinisikan sebagai berikut: Kematian wanita yang terjadi selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan atau insidental (faktor kebetulan). Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ketika ibu meninggal, pada saat itu mungkin ia sedang:7 •
hamil dan kemudian meninggal sebelum melahirkan, atau
•
telah melahirkan seorang bayi hidup atau lahir mati, atau
•
mengalami abortus spontan, buatan atau hamil ektopik
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Penyebab akhir kematian perlu diketahui karena berkaitan dengan ketepatan dan kecepatan diagnosis, sehingga penatalaksanaan penyebab utama kematian perlu di pelajari secara intensif agar tidak terjadi komplikasi fatal, sehingga penyebab akhir kematian dapat diatasi.11,24
Angka Kematian Maternal atau Ibu (AKI) didefinisikan sebagai jumlah wanita yang meninggal mulai dari saat hamil hingga 6 minggu setelah persalinan per 100.000 persalinan. Angka tersebut dihitung sebagai berikut:7,26
Angka kematian maternal :
Total jumlah kematian maternal
x 100.000
Total jumlah persalinan
Indeks kematian maternal Indeks kematian maternal
: Jumlah kematian maternal Jumlah kematian maternal dan nyaris meninggal
Indeks kematian maternal mencerminkan ukuran standar pelayanan bagi pasien wanita yang menderita komplikasi serius.
Dengan manajemen yang baik, wanita yang menderita sakit berat hanya akan mengalami “nyaris mati” dan tidak sampai meninggal. Nilai indeks kematian maternal yang rendah menunjukkan tingginya standar pelayanan, sementara tingginya indeks kematian maternal menunjukkan hal sebaliknya.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
1. Definisi kematian maternal7
Kematian maternala
Kematian wanita yang terjadi selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/insidental.
Langsunga
Kematian yang disebabkan oleh komplikasi obstetri dalam periode kehamilan, persalinan maupun nifas, akibat penanganan, kelalaian atau pengobatan yang tidak tepat, atau kaitan dari semua yang tersebut diatas.
Tak langsunga
Kematian yang diakibatkan oleh penyakit yang telah diderita ibu, atau penyakit yang timbul selama kehamilan dan tidak ada kaitannya dengan penyebab langsung obstetrik, tapi penyakit tersebut diperberat oleh efek fisiologik kehamilan.
Lanjutb
Kematian yang terjadi dalam periode 43 hari hingga 1 tahun setelah terjadinya aborsi, keguguran maupun persalinan. Hal itu dapat disebabkan oleh penyebab langsung maupun tak langsung.
Kematian yang terkait langsung dengan kehamilanb
Kematian yang terjadi selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilan tanpa melihat apa penyebab kematian.
Kebetulan (Fortuitous)c atau insidental
Kematian yang disebabkan oleh kondisi yang tidak ada kaitannya dengan kehamilan tetapi terjadi pada saat hamil atau nifas.
a
ICD 9 ICD 10 c ICD 9 mengklasifikasikannya sebagai fortuitous b
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Jumlah Kematian 15.000 Maternal Mortality Rate 130 Total Fertility Rate 3,1
Jumlah Kematian 960 Maternal Mortality Rate 9 Total Fertility Rate 1,6
Jumlah Kematian 241.000 Maternal Mortality Rate 330 Total Fertility Rate 2.9
Negara Maju Asia Afrika Amerika Latin
Jumlah Kematian 276.000 Maternal Mortality Ratio 820 Total Fertility Rate 5,8
Diagram 1: tingkat kematian ibu pada berbagi wilayah didunia tahun 200555
AKI di negara industri atau daerah yang maju biasanya sekitar 10 per 100.000 persalinan. Oleh sebab itu, bukan suatu hal yang umum di negara/daerah tersebut apabila seorang perempuan meninggal selama masa kehamilan atau nifas. 24,26
AKI di negara miskin biasanya lebih tinggi yaitu diatas 50 per 100.000 persalinan. AKI tersebut sangat bervariasi diantara negara-negara tersebut. Di masyarakat yang sangat terkebelakang, angka kematian akan sangat tinggi dan mungkin berada diatas 1000 per 100.000 persalinan.24,25
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Tingginya
AKI
di
negara-negara
miskin
disebabkan
oleh
kurangnya
pengetahuan tentang penanganan wanita hamil yang mengalami masalah kesehatan sehingga wanita-wanita tersebut tidak menerima asuhan kesehatan yang memadai dan sebagian besar hal ini terjadi negara berkembang.11,13,14,25
Perkembangan AKI di Indonesia:1,3 •
SKRT 1986: 450 per 100.000 KH
•
SKRT 1992 : 421 per 100.000, KH, 3-6 kali lebih tinggi dari negara ASEAN dan 50 kali AKI negara maju.
•
SDKI 1994 : 390 per 100.000 KH
•
SKRT 1995 : 373 per 100.000 KH
•
SKRT 1997 : 334 per 100.000 KH
•
SKRT 2003 : 307 per 100.000 KH
Target Nasional : 125 per 100,000 KH pada 2010
Pada tahun 2000 AKI dinegara ASEAN adalah :1 •
Singapura
: 6
Per 100.000 KH
•
Brunai
: 0
Per 100.000 KH
•
Malaysia
: 39
Per 100.000 KH
•
Thailand
: 44 Per 100.000 KH
•
Filipina
: 170 Per 100.000 KH
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Mengetahui penyebab akhir suatu kematian, akan membantu untuk mengenali fasilitas dan sumber daya yang perlu ditingkatkan, disamping membantu mencegah kematian maupun meningkatkan penanganan kondisi yang dapat menjadi penyebab akhir terjadinya suatu kematian.7,11,25
Penyebab utama terjadinya kematian maternal dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:1,3,5,6,25 1. Langsung Penyebab langsung kematian biasanya akibat terjadinya komplikasi obstetrik atau penyakit kronik yang menjadi lebih berat selama masa kehamilan sehingga berakhir dengan kematian. 2.
Tidak langsung Penyebab tidak langsung kematian biasanya akibat penyakit yang telah ada sebelum kehamilan, atau penyakit yang timbul selama kehamilan namun bukan disebabkan oleh penyebab obstetrik langsung melainkan diperburuk oleh efek fisiologi kehamilan. Penyebab kematian tidak langsung terbanyak adalah infeksi, penyakit jantung, penyalah gunaan obat-obatan, anemia dan diabetes. 27
3.
Terjadi tanpa dapat diduga sebelumnya.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Penyebab tidak langsung lain 19.8%
Perdarahan 24.8%
Penyebab langsung lain 7.9%
Infeksi 14.9%
Aborsi tidak aman 12.9% Partus macet 6.9%
Eklampsia 12.9%
Diagram 2: penyebab kematian ibu56
Untuk negara dengan prevalensi HIV/AIDS yang tinggi semua penyebab langsung dan tak langsung terjadinya kematian ibu ini digabungkan. Urutan penyebab kematian utama berdasarkan frekuensi kejadian adalah:6,11,24,26. 1. Infeksi yang bukan kehamilan 2. Perdarahan obstetrik, termasuk antepartum dan pascapersalinan. 3. Infeksi dalam kehamilan, terutama abortus septik dan sepsis puerperalis 4. Penyakit yang disebabkan bukan karena kehamilan (penyakit kronik atau diderita sebelum hamil), misalnya: penyakit jantung.
15
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Pada tahun 1999, Kelima faktor diatas merupakan penyebab 85% terjadinya kematian ibu di Afrika Selatan dan penyebab tunggal kematian maternal yang paling umum di Afrika Selatan adalah AIDS.
Berdasarkan jenjang fasilitas pelayanan, penyebab kematian yang paling umum adalah:3,5,6,11,24,26,28 1. Perdarahan obstetrik, khususnya perdarahan pasca persalinan, adalah penyebab uatama kematian maternal di rumah sakit tingkat I (yaitu rumah sakit kecil yang memiliki dokter umum namun tidak memiliki dokter spesialis kebidanan yang bekerja penuh) atau di klinik-klinik yang tidak
memiliki
dokter.29 2. Infeksi yang bukan disebabkan oleh kehamilan (terutama malaria, TBC atau AIDS) merupakan penyebab kematian maternal di rumah sakit tingkat II (memiliki dokter spesialis yang bekerja purna waktu). 3. Komplikasi hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama kematian maternal di rumah sakit tingkat III (fasilitas kesehatan pusat rujukan yang memiliki unit perawatan intensif).
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Skema 1,Kemungkinan Kematian ibu dalam persalinan56
Faktor-faktor penyebab kematian maternal yang dapat dihindarkan, dapat dikelompokkan kedalam 3 kategori :11,24,25,26 1.
Masalah yang berhubungan dengan pasien.
2.
Masalah administratif.
3.
Masalah yang berhubungan dengan petugas kesehatan.
Di Afrika Selatan, faktor-faktor penyebab kematian maternal yang dapat dihindarkan akibat masalah yang berhubungan dengan pasien ditemukan pada setengah dari total kasus kematian maternal, sepertiga pada masalah
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Administratif, dan lebih dari setengah pada masalah petugas kesehatan. Banyak kasus kematian yang disebabkan oleh lebih dari satu faktor. Oleh sebab itu, ketiga kategori di atas memang merupakan hal yang umum ditemukan pada kasus kematian maternal.7,11,24,26,29,30
Dari faktor masyarakat atau pasien, faktor - faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan atau kematian adalah:25,26,29,30,31 1.
Kurangnya komunikasi terhadap pasien tentang penyakitnya.
2.
Tidak mendapat pelayanan antenatal.
3.
Tidak mengenali tanda-tanda bahaya penting seperti sakit kepala yang serius atau perdarahan pervaginam.
4.
Tidak memperoleh pertolongan saat tanda-tanda bahaya muncul.
Masalah pasien paling umum yang berhubungan erat dengan terjadinya kematian di Afrika Selatan maupun di banyak negara berkembang lainnya adalah tidak adanya upaya mereka untuk mendapatkan pelayanan antenatal atau baru berupaya mendapatkan pelayanan antenatal saat usia kehamilan sudah lanjut dan mempunyai komplikasi.
Faktor-faktor administratif yang berkontribusi terhadap kematian maternal:7,24,25 1. Kurangnya jumlah petugas. 2. Kurang pelatihan klinik yang memadai. 3. Kurangnya transportasi yang memadai.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
4. Kurang tepatnya lokasi klinik dan rumah sakit yang baik terhadap pemukiman masyarakat. 5. Tidak tersedianya unit perawatan intensif bagi pasien yang mengalami komplikasi/morbiditas berat.
Faktor-faktor administratif adalah termasuk buruknya perencanaan dan supervisi di bidang asuhan maternal, kurangnya penyediaan dana kesehatan bagi kaum perempuan dan kurang tersedianya dana secara umum. Di daerah pedesaan, persalinan sering ditangani oleh anggota keluarga yang tidak terlatih. Disinilah letak pentingnya persalinan yang dibantu oleh petugas yang terampil dan terdidik.1,3,5,7,11
Kinerja dan jumlah petugas, juga memberi kontribusi terhadap kematian maternal karena:7,24 1. Dana tidak tersedia, sehingga persalinan tidak dilihat sebagai suatu prioritas. 2. Tidak tersedianya petugas terampil, disebabkan kurangnya jumlah petugas yang pernah dilatih, perpindahan petugas dari unit pelayanan milik negara ke unit pelayanan swasta. 3. Beberapa petugas yang tidak ingin bekerja jauh dari kota, atau di daerah yang minim transportasi dan beberapa fasilitas umum penting misalnya, sekolah atau sarana komunikasi.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Bila dikaitkan dengan pelatihan untuk perbaikan kinerja petugas, masalah yang dihadap adalah:11,24,25 1.
Rendahnya pendidikan dan pelatihan dasar tenaga kesehatan.
2.
Selama di sekolah kedokteran, tidak mendapat banyak pengetahuan dan keterampilan untuk asuhan maternal.
3.
Tidak mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau mengikuti kursus (tingkat lanjut) khusus bagi tenaga kesehatan.
4.
Dokter spesialis kebidanan, dokter umum atau bidan terlatih tidak mau tidak memiliki keterampilan untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan klinik kepada sejawat-sejawat junior mereka.
5.
Petugas kesehatan yang telah mengikuti kursus tingkat lanjut sering ditempatkan di lokasi / fasilitas yang tidak tepat.
6.
Rotasi berkala petugas kesehatan mencegah mereka menjadi ahli atau sangat pengalaman dalam asuhan maternal
Masalah transportasi dapat berkontribusi pada kematian maternal karena :7,11,24 1.
Transportasi sering tidak tersedia saat akan merujuk pasien dari klinik antenatal ke klinik / rumah sakit rujukan saat terjadi persalinan atau saat tanda-tanda bahaya mulai terlihat.
2.
Buruknya transportasi di daerah pedesaan dan malam hari.
3.
Ongkos transportasi pada keadaan darurat umumnya mahal.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
4.
Tidak tersedia atau tertundanya transportasi, disebabkan oleh kurangnya kendaraan, kurangnya jumlah tenaga, atau karena skala prioritasnya kalah dengan kasus gawat darurat lainnya.
5. Tidak tersedianya sarana komunikasi untuk mencari transportasi. 6. Sangat sulit menempuh perjalanan ke klinik atau rumah sakit pada daerah konflik (sangat jarang).
Kurangnya sumberdaya menyebabkan tidak tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan yang baik, hal ini disebabkan oleh:7,24 1. Mahalnya biaya penyediaan klinik/rumah sakit yang terjangkau oleh semua ibu hamil, khususnya di daerah pegunungan atau di daerah berpenduduk jarang. 2. Klinik dan rumah sakit sering dibangun di tempat yang jauh dari lokasi pemukiman masyarakat.
Tidak tersedianya Unit Rawat Intensif karena:7,24,26 1. Peralatannya mahal dan memerlukan pemeliharaan yang dilakukan oleh petugas yang terampil dengan biaya pemeliharaan yang tinggi. Yang sering terjadi adalah peralatannya ada tetapi tidak berfungsi baik. 2. Mahalnya biaya pengadaan petugas terlatih dan mengikuti pelatihan lanjutan secara berkala.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Akibatnya, unit perawatan intensif (ICU) sering tidak tersedia bagi perempuan dalam keadaan morbiditas berat. Tercatat 66% pasien yang dirawat di ICU adalah wanita post partum.32
Petugas kesehatan dapat pula menjadi masalah bagi pasien, diantaranya adalah:7,11,25 1. Kelalaian atau penyediaan pelayanan di bawah standar (mereka tahu apa yang harus dilakukan namun tidak mampu melakukannya). 2. Honest errors (kesalahan penanganan pasien). 3. Kurangnya pelatihan yang sesuai (tidak tahu harus berbuat apa).
Masalah terbesar yang sering dilakukan para petugas kesehatan termasuk:7,25,30 1. Tidak mampu mengenali masalah klinik dari suatu penyakit. 2. Terlambat atau tidak melakukan rujukan sama sekali. 3. Tidak mengikuti protokol standar. 4. Kurangnya pemantauan yang memadai bagi pasien rawat inap.
Masalah administratif seperti kurangnya jumlah petugas kesehatan dan melonjaknya jumlah pasien, sering menyebabkan timbulnya masalah baru bagi petugas kesehatan (baik para dokter maupun perawat).7,11
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Faktor kelalaian, malas dan kurang perhatian merupakan masalah yang sangat kompleks yang dipengaruhi oleh sikap seseorang di rumah, tengah masyarakat, sekolah, perguruan tinggi atau tempat kerja.
Masalah sosial dan lingkungan juga mempengaruhi bagaimana petugas kesehatan berhubungan dengan pekerjaan dan pasien. 25,30
Honest error merupakan kesalahan yang dibuat dalam penanganan pasien dimana petugas kesehatan telah melakukan tugas mereka sebaik - baiknya namun ternyata diagnosa maupun perawatan yang diberikan kurang atau tidak tepat, dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian maternal.
Honest error
sering terjadi akibat melonjaknya jumlah pasien dan kurang memadainya jumlah petugas kesehatan. Contoh kasus “honest error” misalnya, lupa untuk memasukkan observasi penting ke dalam partograf atau lupa untuk memberikan vitamin K pada bayi baru lahir.1,7,25
KLASIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN PENYEBAB UTAMA KEMATIAN MATERNAL7,11,24,25,26
Klasifikasi umum: 1. Abortus a. Abortus septik. b. Cedera uterus. 2. Kehamilan ektopik
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
3. Perdarahan antepartum a. Solusio plasenta. b. Solusio plasenta pada hipertensi dalam kehamilan c. Plasenta previa. 4. Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) a. Hipertensi kronis. b. Hipertensi disertai proteinuria. c. Eklampsia. d. Sindroma HELLP. e. Ruptura hepatik 5. Infeksi kehamilan a. Ketuban pecah dini dengan korioamnionitis. b. Selaput ketuban tak jelas robek tetapi terjadi korioamnionitis. c. Sepsis puerperalis pascapersalinan normal. d. Sepsis puerperalis pascaseksio. 6. Infeksi non-kehamilan a. AIDS. b. Pneumonia. c. Tuberkulosis. d. Endokarditis bakterialis e. Pyelonefritis. f. Malaria.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
7. Penyakit yang sudah diderita sebelum hamil a. Penyakit jantung (misalnya: penyakit jantung rematik) b. Penyakit endokrin (misalnya: diabetes) c. Penyakit sistem syaraf pusat (misalnya: epilepsi) d. Penyakit otot-rangka (misalnya: kifoskoliosis) 8. Perdarahan postpartum (nifas) a. Sisa plasenta. b. Atonia uteri c. Ruptura uteri d. Inversio uteri 9. Komplikasi anestesi (anaesthetic complication) 10. Emboli 11. Acute collapse – penyebab tidak diketahui 12. Penyebab non-obstetrik a. Kecelakaan kendaraan bermotor. b. Penganiayaan. c. Bunuh diri.
PENYEBAB AKHIR KEMATIAN MATERNAL 1. Syok hipovolemik 2. Syok septik 3. Gagal napas (respiratory failure). 4. Gagal jantung (cardiac failure).
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
5. Gagal ginjal (renal failure). 6. Gagal hati (liver failure). 7. Komplikasi serebral (cerebral complication) 8. Koagulasi intravaskuler diseminata (DIC). 9. Kegagalan multifungsi (multiorgan failure).
B. NYARIS MATI MATERNAL (MORBIDITAS BERAT) Nyaris mati maternal terjadi saat seorang wanita mengalami komplikasi berat dan hampir meninggal. Faktor penyebab yang dapat dihindarkan pada kasus “nyaris mati” ini biasanya sama dengan faktor-faktor yang menyebabkan kematian maternal. Kenyataanya, terdapat lebih banyak kasus “nyaris mati” dari pada kematian maternal di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sebagaimana halnya dengan audit penyebab kematian maternal yang telah dilakukan, audit kasus “nyaris mati” juga berguna dalam mengenali faktor -faktor penyebab yang dapat dihindarkan dan pelayanan dibawah standar.15,32
Defenisi nyaris mati berbeda –beda disetiap negara dan tidak ada yang bisa dipakai secara universal. Di Benin, definisi nyaris mati adalah komplikasi obstetrik yang berat dan mengancam keselamatan jiwa yang memerlukan intervensi medik segera untuk mencegah kematian yang sudah diambang pintu. Pengertian tentang pertolongan medik segera, ditekankan dalam definisi
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
ini karena penelitian tersebut terfokus pada kondisi akut yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu.15
Di Afrika Barat menggunakan istilah berikut untuk pengkajian kasus: “setiap wanita yang selamat (baik secara kebetulan atau sebagai hasil upaya asuhan kesehatan yang diterimanya) dari kondisi yang secara mendadak dapat mengancam keselamatan jiwa ibu hamil atau baru melahirkan (hingga 6 minggu pascapersalinan)”.32
Di Afrika Selatan definisi nyaris mati sebagai berikut: “perempuan dengan kondisi yang sangat parah sehingga dipastikan akan meninggal dan hanya terselamatkan oleh nasib baik atau adanya asuhan yang adekuat”. 16,32
Di Morocco (pada seminar International) : setiap wanita hamil atau baru melahirkan ataupun abortus dapat diselamatkan akibat penanganan di rumah sakit yang adekuat.7
Tidak ada batasan yang pasti tentang morbiditas berat atau nyaris mati. Yang penting adalah bahwa batasan yang dibuat harus sesuai dengan kondisi setempat dan konsepnya cukup jelas untuk dipakai dalam upaya perbaikan asuhan maternal.12,13,17
Pada beberapa referensi disebutkan salah satu atau kombinasi dari tiga jenis pendekatan dapat digunakan untuk pengkajian dan membuat definisi komplikasi
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
obstetrik yang dapat mengancam kehidupan atau kejadian nyaris mati. Pendekatan dan definisi tersebut didasarkan pada (a) manajemen, (b) gejala dan tanda-tanda klinik, dan (c) sistem organ. Masih terdapat banyak pendekatan yang sesuai untuk proses kajian dan membuat definisi tetapi yang paling utama adalah pilih salah satu yang paling sesuai dengan kepentingan setempat.12,17,19
B.1. Defenisi berdasarkan manajemen (penatalaksanaan) Keuntungan utama definisi ini ialah kesederhanaannya dan kemudahan untuk koleksi data karena hanya membutuhkan satu jenis registrasi saja. Selain itu, definisi ini dapat mencakup kondisi medik non-obstetrik yang dapat berlanjut hingga mengancam keselamatan jiwa dan berakhir dengan kematian (misalnya perdarahan otak dan hepatitis). Keterbatasannya adalah unit perawatan intensif hanya mampu mengidentifikasi bagian tertentu dari kondisi yang mengancam kehidupan.33,34.
Di Perancis, hampir sebagian besar kematian maternal terjadi di unit perawatan intensif, sedangkan di Inggris, hanya sepertiga kasus kematian maternal yang mendapat perawatan intensif. Kriteria untuk masuk di unit perawatan intensif mempunyai kisaran variasi yang cukup lebar untuk antar negara, rumah sakit dan klinisi. Kapasitas dan lokasi unit rawat intensif juga akan mempengaruhi jumlah penderita yang masuk di unit ini. Definisi tentang unit perawatan intensif itu sendiri juga belum jelas dan bervariasi diantara banyak rumah sakit dan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
beberapa rumah sakit mungkin saja tidak memiliki unit tersebut. Karena banyaknya variasi tersebut maka pembandingan antar fasilitas harus diartikan secara hati-hati.33,34
Kriteria manajemen mempunyai kelemahan yang sama dengan kriteria masuk di unit perawatan intensif karena indikasi penggunaannya tidak distandarkan dan berbeda menurut kondisi masing-masing fasilitas,16,32
Salah satu indikator maternal morbiditi adalah perawatan ICU. Kriteria atau indikator untuk masuk ICU berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan di Kanada menyebutkan bahwa karakter pasien yang masuk ICU lebih banyak pada wanita muda, multipara, post partum, dan beberapa penyakit yang sudah diderita sebelumnya seperti jantung, asma, hipertensi kronik. 5 penyebab utama pasien masuk ICU adalah : 1. Perdarahan 2. Hipertensi 3. Penyakit jantung 4. Komplikasi pernafasan 5. Infeksi
Perdarahan hampir semuanya disebabkan oleh perdarahan post partum, termasuk oleh atonia uteri, laserasi, retensio plasenta, dan koagulopati berat. Pada hipertensi kebanyakan disebabkan oleh preeklampsi, eklampsi, dan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
HELLP
Syndrome.
Penyakit
jantung
misalnya
karena
kelainan
katup,
kardiomiopati, dan anemia. Pada sistem pernafasan disebabkan oleh edema paru
dan
asma.
Penyebab
infeksi
terbanyak
adalah
pielonefritis
dan
korioamnionitis.25
Di Nigeria alasan pasien masuk ICU pada pasien obstetri adalah preeklampsi dan eklampsi dengan komplikasinya edema paru, kejang, pneumonia, dan koma, yang kedua adalah perdarahan dan disusul dengan sepsis.11
B.2. Defenisi berdasarkan tanda-tanda dan gejala klinik Definisi berdasarkan tanda-tanda dan gejala klinik dibangun dari diagnosis dan komplikasi obstetrik dan cenderung akan terfokus pada penyebab utama kematian maternal, seperti misalnya perdarahan, hipertensi dan sepsis. Cara pendekatan ini mudah diinterpretasikan oleh klinisi ataupun non-klinisi, terutama kondisi yang ada merupakan cerminan dari penyebab utama terjadinya kematian. Di banyak negara berkembang, data tentang diagnosis berbagai komplikasi, relatif mudah untuk diperoleh.34
Bagaimanapun, membuat definisi berdasarkan tanda-tanda dan gejala berbagai komplikasi, bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, diperlukan konsensus dari para klinisi tentang kriteria kisaran ringan-beratnya komplikasi, yang mungkin sulit untuk segera disepakati karena para klinisi lebih percaya referensi dan pengalamannya masing-masing. Kriteria juga tergantung dari adanya klinisi yang
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
profesional dalam alur membuat diagnosis. Akhirnya, kriteria juga harus disusun dari ketersediaan informasi untuk ekstraksi dan verifikasi data.23,34 Kerugiannya adalah kurang spesifik dalam mengidentifikasikan kasus nyaris mati.22
B.3. Defenisi berdasarkan sistem organ Cara pendekatan yang menarik untuk definisi nyaris mati adalah dengan sistem organ. Perempuan dengan kegagalan atau disfungsi organ (misalnya, gagal ginjal atau dekompensasi kordis) dalam/selama 6 minggu setelah melahirkan, tampaknya akan meninggal bila tidak mendapat asuhan yang sangat adekuat. Contoh, perdarahan akan sangat mengancam kehidupan bila berlanjut menjadi gangguan vaskuler (hipovolemia), ginjal (oliguria) atau hematologi ( gangguan koagulasi darah). Infeksi dapat mengakibatkan hal yang fatal bila mengganggu sistem pernapasan (misalnya, edema pulmonum), imunologik atau gangguan serebral.32
Definisi nyaris mati dijelaskan sebagai keadaan dimana pasien mengalami gangguan
fungsi
organ
apabila
tidak
mendapatkan
perawatan
dapat
menyebabkan kematian.1
Definisi berdasarkan sistem organ lebih mendekati definisi yang sebenarnya dari komplikasi yang mengancam kehidupan atau nyaris mati karena hanya kondisi akhir dari komplikasi berat yang akan diseleksi. Pendekatan ini bukan untuk
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
menyingkirkan
beberapa
kelemahan
cara
pendekatan
lainnya
karena
bagaimanapun, kriteria kegagalan atau disfungsi organ juga tergantung dari penatalaksanaan (misalnya: penanganan di unit perawatan intensif dan histerektomi gawat darurat) yang diberikan. Sebagai tambahan, cara diagnosis menggunakan
kegagalan
organ
tidak
membutuhkan
teknologi
canggih
(misalnya peralatan saturasi oksigen) yang mungkin tidak tersedia di rumah sakit negara-negara berkembang.32,34
Kehamilan bagian dari rangkaian diantara sehat dan sakit. Sehat dan sakit selama kehamilan merupakan bagian dari rangkaian antara kedua ujung yang ekstrim yaitu normal dan kematian. Pada rangkaian ini, kehamilan mungkin tanpa komplikasi, disertai komplikasi (morbiditas), komplikasi berat (morbiditas berat) atau terancamnya keselamatan jiwa, perempuan yang terancam keselamatan jiwanya, mungkin akan sembuh, mengalami kecacatan temporer atau menetap atau meninggal dunia.
Oleh karena itu, kondisi nyaris mati, dapat saja merupakan 1 diantara 2 kemungkinan luaran dari komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa, yaitu pulih kembali dan menjadi nyaris mati atau tidak terselamatkan atau menjadi kematian maternal.12,13,17,23
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Resiko Tinggi, terjadi kematian
Wanita usia subur
Wanita hamil
Wanita dengan predisposisi atau tanda-tanda yang mengancam jiwa
Wanita dengan tanda dan simtom yang mengancam jiwa
Simtom yg berat
Nyaris mati
Luaran indikator kesehatan
Insiden maternal morbiditi
Insiden yg mengancam jiwa dan penyakit yg berat
Insiden keadaan nyaris mati Maternal Mortality Rate (MMR) Resiko Kematian Maternal Case Fatality Rates
Skema 2. Konsep evaluasi safe motherhood (Filipp I 1995)
Kriteria nyaris mati maternal didasarkan pada frekuensi, sumberdaya di setiap negara, dan kualitas rekam medik. Definisi dari masing-masing negara disempurnakan melalui lokakarya internasional. Dicapai konsensus untuk gambaran klinik utama 5 komplikasi pada kejadian nyaris meninggal: hipertensi dalam kehamilan, perdarahan, infeksi, distosia dan anemia.15
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Mati
C. KAJIAN KEMATIAN MATERNAL DI FASILITAS KESEHATAN Kajian kematian di fasilitas kesehatan adalah analisis tentang investigasi kualitatif. Hal ini merupakan penelusuran faktor-faktor yang dapat menjelaskan mengapa kematian terjadi dalam sistem pemeliharaan kesehatan dan institusi pelayanan. Upaya perbaikan yang harus dilakukan adalah perbaikan asuhan maternal dan hal ini membutuhkan informasi dari masyarakat.35
Pada umumnya hanya sebagian kecil kematian maternal terjadi di fasilitas kesehatan, dan hal ini tidak memberikan gambaran menyeluruh dari seluruh populasi. Perlu disadari ada perbedaan kematian maternal yang terjadi di rumah dengan yang terjadi di fasilitas kesehatan. Di Nepal, penyebab utama kematian maternal di rumah sakit adalah eklampsia, sedangkan di masyarakat disekitar wilayah kerja rumah sakit adalah perdarahan. Secara tak langsung, perbedaan ini mengungkapkan realita tentang banyaknya ibu yang mengalami perdarahan hebat sebelum ia memperoleh pertolongan di rumah sakit.36,37
Jenjang dalam melaksanakan kajian kematian maternal: 1. Kajian terhadap setiap kasus kematian maternal di fasilitas Di sebagian besar sistem kesehatan, telah tersedia cara/praktik terbaik untuk mengkaji setiap kasus kematian maternal yang terjadi di fasilitas kesehatan melalui pertemuan kelompok diberbagai disiplin keilmuan. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan
proses
pembelajaran
yang
diperoleh
dari
penatalaksanaan kasus tersebut dan bagaimana memperbaiki kondisi di
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
tempat tersebut agar pasien berikutnya memperoleh manfaat dari hasil kajian tersebut.
Keterlibatan dari semua pihak yang terlibat (obstetrikus, bidan, perawat, ahli patologi, ahli anestesi) dapat menjamin adanya pengembangan atau perbaikan
protokol
kebersamaan
dan
tatalaksana klarifikasi
secara area
multi
tanggung
disipliner, jawab
membangun
diantara
para
petugas.35,38,39
2. Memasukkan morbiditas berat dalam kajian Walaupun ada fasilitas dengan sedikit jumlah kasus kematian, bukan berarti bahwa fasilitas tersebut tidak memerlukan proses pengkajian karena upaya untuk melakukan perbaikan asuhan atau pelayanan kesehatan tetap harus dijalankan. Untuk kasus tersebut diatas, proses kajian memerlukan modifikasi tersendiri sehingga dapat difokuskan pada hal-hal yang mudah diakses tetapi tetap memberi makna terhadap kualitas pelayanan. Salah satu contoh adalah dengan melakukan kajian pada kasus morbiditas berat atau nyaris mati.40
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian ini dilakukan di fasilitas Rumah sakit Dr.Pirngadi Medan selama satu tahun mulai 1 januari 2007 sampai dengan 31 desember 2007.
B. POPULASI PENELITIAN Populasi Penelitian ini
adalah seluruh kematian maternal dan nyaris mati
maternal yang berada di fasilitas Rumah sakit Dr.Pirngadi Medan Sebagai Rumah sakit Rujukan.
C. BESAR SAMPEL Jumlah Kematian maternal dan Nyaris mati maternal di Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan Selama kurun waktu 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007.
D. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan secara cross sectional di fasilitas Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan sebagai rumah sakit rujukan, dengan menggunakan formulir WHO yang dimodifikasi menurut kebutuhan di Indonesia. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir penelitian dan dianalisa secara statistik dengan uji Chisquare dan Fischer’s Exact Test dengan menggunakan perangkat SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 15.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
E. KERANGKA OPERASIONAL PENELITIAN
1. Identifikasi kematian maternal dan nyaris mati di fasilitas kesehatan
5. Evaluasi dan penyempurnaan
4. Rekomendasi dan tindak lanjut
2. Pengumpulan data dan wawancara
3. Analisis Temuan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
F. KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Karakteristik Individu Umur Pendidikan Pekerjaan Karakteristik paritas dan riwayat ANC Karakteristik sumber dana yang digunakan Karakteristik rujukan
proses
Karakteristik perdarahan
kasus
Mati/Nyaris Mati
Karakteristik kasus preeklampsi berat dan eklampsi Karakteristik post-partum
infeksi
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
G. BATASAN OPERASIONAL 1. Kematian maternal adalah kematian wanita yang terjadi selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan
dengan
atau
diperberat
oleh
kehamilan
atau
penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan atau insidental (faktor kebetulan) 2. Nyaris mati maternal adalah komplikasi obstetrik yang berat dan mengancam keselamatan jiwa berupa: Perdarahan ,Preeklampsi ataupun eklampsi dan Infeksi post partum yang memerlukan intervensi medik segera untuk mencegah kematian yang sudah diambang pintu. •
Preeklampsi berat dan Eklampsi Kriteria : Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih dengan proteinuria >+2 sejak 20 minggu kehamilan Atau Tekanan darah diastolik > 90 mmHg dengan proteinuria >+2 dan dijumpai oligouria (< 30 ml/jam dalam waktu 2 jam), gangguan penglihatan , nyeri epigastrium, Trombositopenia < 100.000/mm3, edema paru.
•
Eklampsi Kejang sewaktu hamil sejak kehamilan 20 minggu ataupun 10 hari post partum disertai hipertensi (TD ≥ 170/110), proteinuria ≥ + 2, Trombositopenia (< 100.000/mm3) dan peningkatan SGOT (≥ 42 U/l).
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
•
Hellp sindrome Hemolisis: peningkatan konsentrasi total
bilirubin (≥ 20.5 µmol/l),
peningkatan SGOT(≥ 70 U/l) ataupun Peningkatan SGPT (≥ 70 U/L) dan Trombositopenia (< 100.000/mm3). •
Perdarahan Perdarahan ante, intra dan post partum dengan volume 1000 ml atau lebih dan tekanan sistolik kurang 90 mmHg serta nadi lebih dari 100 x/i, dengan Hb ≤ 7 gr% atau dengan transfusi > 4 unit darah ataupun lebih.
•
Infeksi post partum Demam sewaktu datang ke rumah sakit atau Instalasi gawat darurat atau dalam perawatan rumah sakit setelah melahirkan dengan temperatur (> 380 C), frekuensi nadi > 100 x/i, frekuensi pernafasan > 24 x/i dan jumlah lekosit darah > 17.000/mm3 serta kultur darah dan swab yang positif.
•
Sepsis Berat Gangguan fungsi organ misalnya : gagal ginjal akut , hipoperfusi misalnya : asidosis laktat, oliguria dan perubahan kesadaran. hipotensi dengan tekanan darah < 90 mmHg atau TD drop ≤ 40 mmHg.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
3. Formulir untuk pengumpulan data Data
akan
dikumpulkan
berdasarkan
beberapa
formulir
yang
dimodifikasi dari dibalik angka menurut WHO sesuai kebutuhan di Indonesia yaitu: Formulir kematian maternal dan nyaris mati maternal Otopsi verbal terhadap kasus–kasus nyaris mati maternal melalui wawancara langsung pada penderita kepada suami, keluarga atau saudara terdekat yang mengetahui keadaan pasien, dan kasus kematian maternal ditujukan kepada suami dan keluarga terdekat pasien yang mengetahui keadaan pasien mengenai kematian selama periode penelitian, dan dengan memakai formulir yang dimodifikasi dari WHO.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian nyaris mati maternal dan kematian maternal di RSUD Dr Pirngadi medan selama 1 tahun (1 Januari 2007 – 31 Desember 2007) diteliti melalui beberapa aspek karekteristik :
1. Karakteristik Perbandingan responden berdasarkan umur, pendidikan, dan pekerjaan pada kasus nyaris mati dengan kasus mati. Nyaris mati (n=154)
%
(n=8)
%
1.umur <20 20 – 30 >30
8 68 78
5,2 44,2 50,6
1 2 5
12,5 25 62,5
2.Pendidikan SD SLTP SLTA Sarjana
40 44 60 10
26,0 28,6 39,4 6,5
4 3 1 0
50,0 37,5 12,5 0,0
148 0 6
96,1 0,0 3,9
6 2 0
75,0 25,0 0,0
3.Pekerjaan IRT PRT Pegawai Uji Chi-Square *: Signifikan
Mati
Nilai P
0,453
0,289
0,001*
Dari tabel 1 di atas bahwa umur yang paling banyak kasus nyaris mati adalah usia di atas 30 tahun 78 orang (50,6%) sedangkan kasus mati 5 orang (62,5%), dari uji statistik dengan uji Chi Square maka di dapatkan p = 0,453 (p>0,05) tidak ada perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati dari kelompok umur. Dari tingkat pendidikan yang
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
paling banyak kasus nyaris mati adalah SLTA 60 orang (39,4%), sedangkan kasus mati di dapati pada tingkat SD 4 orang (50%). Dari uji statistik dengan uji Chi Square maka didapatkan p = 0,289 (p > 0,0) tidak ada perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati terhadap tingkat pendidikan, dari pekerjaan IRT kasus nyaris mati 148 orang (96,1%), kasus mati 6 orang (75%). Dari uji statistik uji Chi Square maka di dapatkan p = 0,001 (p < 0,05) maka terdapat perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati dari jenis pekerjaan yaitu IRT.
Dapat dijelaskan bahwa para ibu yang datang Ke IGD RS Dr. pirngadi dalam keadaan morbiditas berat, hal ini dipegaruhi oleh:
umur > 30
dengan paritas Grande Multi garavida yang terbanyak kasus mati sebanyak 4 orang dan Multi Gravida sebanyak 2 orang, dan tingkat pendidikan SD yang paling banyak pada kasus kematian, sedangkan dari jenis pekerjaan yang terbanyak adalah IRT.
Hasil penelitian Arika 2006 bahwa kelompok umur > 30 tahun yang tertinggi kasus nyaris mati dan mati 50 orang (53,2%) dari tingkat pendidikan 50 orang (53,2%) dari kasus nyaris mati dan mati tingkat pendidikan SMA, sedangkan pekerjaan IRT yang banyak mengalami kasus nyaris mati dan mati 88 orang (93,6%).41
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Menurut Al-Meshari A dkk 1995, kematian maternal berpengaruh terhadap yang berpendidikan yaitu 23% sedangkan yang tidak bersekolah 77% berpengaruh terhadap kematian maternal di Saudi Arabia.39
Menurut Mc Garthy 1992, kerangka konseptual untuk menganalisa determinan kematian ibu yang paling jauh adalah pendidikan dan pekerjaan, sedangkan determinan antara yaitu status kesehatan, status reproduksi (umur, paritas, status marital), akses terhadap pelayanan kesehatan, perilaku terhadap pelayanan kesehatan dan yang paling dekat dengan kesakitan adalah: kehamilan, persalinan dan komplikasinya.(Dikutip dari Manuaba IBG)
2. Karakteristik perbandingan responden berdasarkan paritas dan riwayat ANC pada kasus nyaris mati dan kasus mati. Nyaris Mati (n=154) 1.Paritas Hamil ini SG MG GMG 2.Riwayat ANC 0 1 2 3 4 Uji Chi-Square * : Signifikan
Mati
%
Nilai P
(n=8)
%
10 57 64 23
6,5 37,0 41,6 14,9
1 1 2 4
12,5 12,5 25,0 50,0
39 17 32 33 33
25,3 11,0 20,7 21,5 21,5
4 3 1 0 0
50,0 37,5 12,5 0,0 0,0
0,050*
0,045*
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Dari tabel 2 diatas paritas dengan multigravida yang banyak kasus nyaris mati 64 orang (41,6%), sedangkan grande multigravida yang banyak pada kasus mati 4 orang (50%). Dari uji statistik dengan uji Chi Square maka didapatkan p = 0,05 maka didapatkan perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati dari paritas tertentu, terutama pada grande multigravida.
Sedangkan riwayat yang tidak pernah ANC kasus nyaris mati 39 orang (25,3%), sedangkan yang tidak pernah ANC kasus mati 4 orang (50,0%). Dari uji statistik dengan uji Chi Square maka didapatkan p = 0,045 (p < 0,05) maka didapatkan kasus nyaris mati dan mati dengan riwayat ANC yang tidak pernah yang paling banyak menyebabkan kasus nyaris mati maternal dan kematian maternal.
Menurut Al-Meshari dkk 1995 di Saudi Arabia, maternal mortality rate pada kehamilan kedua sampai ke 6 angkanya hampir sama(10,3 - 11,6) dengan bertambahnya kehamilan mulai 7 sampai dengan > 10 angka maternal mortaliti rate akan semakin tinggi yaitu 83,5.39
Menurut Manuaba, melalui strategi pendekatan resiko ibu hamil lanjut dengan paritas tinggi disertai tekanan darah tinggi mempunyai resiko tinggi sehingga mungkin mendapatkan kesulitan pada kehamilan dan persalinannya. Hubungan sistem pendekatan resiko dan safe motherhood
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
tergambar pada pilar II. Asuhan antenatal bertujuan kalau mungkin mencegah komplikasi serta memastikan agar setiap komplikasi kehamilan dapat di deteksi dini dan di tangani secara benar.(Dikutip dari Manuaba IBG)
3. Karakteristik perbandingan sumber dana responden pada kasus nyaris mati dan kasus mati Nyaris mati (n=154)
Mati
Nilai P
%
(n=8)
%
9
5,8
1
12,5%
116
75,3
5
62,5%
29
17,9
2
25,0%
Sumber dana ASKES ASKESKIN Tabungan Pribadi Uji Chi-Square
0,649
Dari tabel 3 diatas berdasarkan sumber dana yang digunakan ASKESKIN nyaris mati 116 orang (75,3%) yang mati 5 orang (62,5%). Dari uji statistik dengan uji Chi Square maka didapatkan p = 0,649 (p > 0,05) maka didapatkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati terhadap sumber dana. Dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar yang datang ke fasilitas rujukan adalah menggunakan ASKESKIN.
Menurut penelitian Hendry Dedi 2006 di rumah sakit M Djamil Padang 2000 – 2006, gambaran angka kematian ibu, sebagian besar pemegang kartu miskin (93,93%).49
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Menurut penelitian Khosal Lenny 1 Januari 2005 – 31 Desember 2006 di dapatkan 1635 persalinan sebanyak 771 (46,6%) Ibu pemegang kartu ASKESKIN adalah sebagai kasus sedangkan Persalinan Umum dan ASKES sebanyak 882 (53,4%) Sebagai Kontrol, terdapat peningkatan Peserta ASKESKIN yang dilayani di RS Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2005 sebanyak 35,3% menjadi 56,7% pada tahun 2006.47
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
4. Karakteristik perbandingan proses rujukan responden antara kasus mati dan nyaris mati
Nyaris mati (n=154)
Mati
Nilai P
%
(n=8)
%
1.Rembukan <1 jam >1 jam
82 72
53,2 46,8
1 7
12,5 87,5
2.TPT Penangananb Bidan Klinik RS
68 35 51
44,2 22,7 33,1
7 1 0
87,5 12,5 0,0
0,048*
3.Alat Transportasib Meminjam mobil Taksi Becak
30 27 97
19,5 17,5 63,0
1 1 6
12,5 12,5 75,0
0,788
4.Jarak 1a <2 km >2 km
105 49
68,2 31,8
2 6
25,0 75,0
0,012*
5.Jarak 2a <5 km >5 km
81 73
52,6 47,4
1 7
12,5 87,5
0,029*
6.Waktu Respon 1a <10 menit >10 menit
81 73
52,6 47,4
1 7
12,5 87,5
0,029*
a
7.Waktu
Nyaris mati (n=154)
0,027*
Mati Nilai P %
(n=8)
%
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Respon 2a <10 menit >10 menit
101 53
65,0 34,4
2 6
25,0 75,0
0,028*
8. Pemeriksa 1b Bidan Dokter SpOG
68 36 50
44,2 23,4 32,5
7 1 0
87,5 12,5 0,0
0,048*
9.Pemeriksa 2 SpOG/PPDS
154
100
8
100
a. Uji Fischer’s Exact Test b. Uji Chi-Square * : Signifikan
Dari tabel 4, proses rujukan responden yaitu lama rembukan keluarga sebelum ke fasilitas kesehatan pada rembukan < 1 jam pada kasus nyaris mati 82 orang (53,2%) dan kasus mati dengan rembukan > 1 jam 7 orang (87,5%). Dari uji statistik dengan uji Fischer’s Exact Test maka didapatkan p = 0,027 (p < 0,05) maka didapatkan perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati pada rembukan < 1 jam dan > 1 jam, hal ini dipengaruhi oleh keadaan ibu dengan keadaan morbiditas berat dengan rembukan < 1 jam saja sudah menyebabkan nyaris mati kemudian apalagi dengan rembukan > 1 jam hal ini akan berpengaruh terhadap kematian maternal.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Dari proses rujukan responden pada TPT penanganan di bidan kasus nyaris mati 68 orang (44,2%) dan kasus mati 7 orang (87,5%). Dari uji statistik dengan uji Chi Square maka didapatkan p = 0,048 (p < 0,05) maka didapatkan perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati pada TPT penanganan bidan, klinik dan RS.
Dapat dijelaskan bahwa sebelum sampai ke RS Pirngadi sebahagian besar pada kasus nyaris mati dan mati sudah ditangani dibidan, kemungkinan beberapa kasus dijumpai keterlambatan merujuk, sehingga hasil akhirnya terjadi kematian maternal.
Pada proses rujukan responden dari alat transportasi dengan becak kasus nyaris mati 97 orang (63%) dan kasus mati 6 orang (75,0%). Dari uji statistik dengan uji Chi Square maka didapatkan p = 0,788 (p > 0,05) maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati dari penggunaan alat transportasi meminjam mobil , taksi dan becak.
Pada proses rujukan responden berdasarkan jarak 1 < 2 km kasus nyaris mati 105 orang (98,1%) dan jarak > 2 km kasus mati 6 orang (75,0%). Dari uji statistik dengan uji Fischer’s Exact Test maka didapatkan p = 0,012
(p < 0,05) maka didapatkan perbedaan yang bermakna antara
kasus nyaris mati dan mati berdasarkan jarak 1 di bawah 2 km dan di atas 2 km.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Pada proses rujukan responden berdasarkan jarak 2 < 5 km kasus nyaris mati 81 orang (98,8%) dan > 5 km kasus mati 7 orang (87,5%). Dari uji statistik dengan uji Fischer’s Exact Test maka didapatkan p = 0,029 (p < 0,05) maka didapatkan perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati berdasarkan jarak 2 di bawah 5 km dan di atas 5 km.
Pada proses rujukan responden dari waktu respon 1 < 10 menit kasus nyaris mati 81 orang (98,8%) sedangkan > 10 menit kasus mati 7 orang (8,7,5%). Dari uji statistik dengan uji Fischer’s Exact Test maka didapatkan
p = 0,029 (p < 0,05) maka didapatkan perbedaan yang
bermakna antara kasus nyaris mati dan mati berdasarkan waktu respon 1 di bawah 10 menit dan di atas 10 menit.
Pada proses rujukan responden dari waktu respon 2 < 10 menit kasus nyaris mati 101 orang (65%) sedangkan > 10 menit kasus mati 6 orang (75%). Dari uji statistik dengan uji Fischer’s Exact Test maka didapatkan p = 0,028 (p < 0,05) maka didapatkan perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati berdasarkan waktu respon 2 di bawah 10 menit dan di atas 10 menit.
Dapat dijelaskan bahwa Jarak 1 < 2 km, jarak 2 < 5 km, Waktu respon 1 < 10 menit, waktu respon 2 < 10 menit saja dengan morbiditas berat hanya sampai nyaris mati berarti dapat terselamatkan sedangkan jarak 1
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
> 2 km, jarak 2 > 5 km, waktu respon 1 > 10 menit, watu respon 2 > 10 menit akan menyebabkan kematian maternal.
Pada pemeriksa 1 yaitu bidan kasus nyaris mati 68 orang (44,2%) dan kasus mati 7 orang (87,5%). Dari uji statistik dengan uji Chi Square maka didapatkan p = 0,048 (p < 0,05) maka didapatkan perbedaan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati berdasarkan pemeriksa 1 di Bidan, Dokter dan SpOG.
Bahwa
pemeriksa
di
fasilitas
rujukan
pemeriksaan
2
adalah
keseluruhannya SpOG/PPDS dengan kasus nyaris mati 104 orang (100%) dan kasus mati 8 orang (100%)
Menurut Rochjati Poedji, salah satu sebab lambatnya proses penurunan AKI adalah karena masih banyak terjadi rujukan terlambat.48
Menurut penelitian Sungkono H M RS Saiful anwar 2005 – 2007, sebagian besar rujukan kasus obstetrik berasal dari bidan (63,4%).45
Makalah
Sastrawinata S Ucke, kabanyakan sistem kesehatan tidak
mampu menyediakan transportasi emergensi dari tingkat desa sehingga masyarakat lokal harus dilibatkan dalam mengatur transportasi emergensi kepasilitas kesehatan pertama misalnya ke puskesmas.(Dikutip dari Sastrawinata S Ucke)
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
5. Karakteristik perbandingan responden sehubungan dengan perdarahan pada kasus nyaris mati dan mati Nyaris mati (n=58) %
Mati (n=1)
Nilai P %
1.Waktu Sebelum tiba di RS Sesudah tiba di RS
54 4
93,1 6,9
1 0
100 0,932 0,0
2.Jumlah perdarahan 1000-1500CC >1500CC
57 1
98,3 1,7
0 1
0 100
0,034*
3.Jumlah cairan <3 Liter >3 Liter
57 1
98,3 1,7
0 1
0,0 100
0,034*
4.Interval pemeriksaan nadi 15 menit 30 menit
57 1
98,3 1,7
0 1
0,0 100
0,034*
5.Interval pemeriksaan TD 15 menit 30 menit
57 1
98,3 1,7
0 1
0 100
0,034*
6.Monitoring Urine 1 jam >1 jam
57 1
98,3 1,7
0 1
0 100
0,034*
7.Oksitosin Tidak menggunakan Menggunakan
38 20
65,5 34,5
1 0
100 0
0,661
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Nyaris mati (n=58)
Mati %
(n=1)
%
8.Operasi Menjalani operasi Tidak menajalani
46 12
79,3 20,7
1 0
100 0
9.Persiapan operasi <30 menit >30 menit
57 1
98,3 1,7
0 1
0 0,034* 100
Nilai P
0,797
Fischer’s Exact Test * : Signifikan
Dari tabel 5 dengan kasus perdarahan dengan nyaris mati sebelum tiba di rumah sakit 54 orang (93,1%) kasus mati 1 orang (100%) dari uji statistik dengan Fischer's Exact Test didapatkan nilai p =0,932 (p > 0,05) tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan kasus mati sebelum tiba di rumah sakit dan sesudah tiba di rumah sakit dengan kejadian perdarahan.
Jumlah perdarahan pada kasus nyaris mati antara 1000 cc – 1500 cc sebanyak 57 orang (98,3%) sedangkan kasus mati dengan perdarahan lebih besar dari 1500cc 1 orang (100%) dari uji statistik dengan Fischer's Exact Test didapatkan nilai p= 0,034 (p < 0,05) maka didapatkan hubungan yang bermakna jumlah perdarahan kasus nyaris mati dan kasus mati dengan perdarahan 1000-1500 cc dan perdarahan > 1500cc.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Jumlah cairan yang diberikan pada kasus nyaris mati dengan perdarahan < 3 liter 57 orang (98,10%) dan kasus mati dengan pemberian cairan > 3 liter 1 orang (50%) dari uji statistik denga Fischer's Exact Test didapatkan nilai p= 0,034 (p < 0,05) maka didapatkan hubungan yang bermakna antara kasus mati dan nyaris mati dengan pemberian cairan < 3 liter dengan pemberian cairan > 3 liter, dari sini dapat kita jelaskan bahwa dengan pemberian cairan > 3 liter dengan waktu terjadi perdarahan sebelum tiba di rumah sakit dan dilakukan tindakan seksiosaesaria dan kemudian dilakukan histerektomi karena perdarahan tidak berhenti dan dalam perjalanan perawatannya terjadi DIC dan tidak teratasi sehingga menyebabkan kematian maternal.
Interval pemeriksaan nadi pada kasus nyaris mati setiap 15 menit 57 orang (98,3%), sedangkan kasus mati dengan pemeriksaan nadi setiap 30 menit 1 orang (100%). Dari uji statistik dengan Fischer's Exact Test didapatkan nilai p = 0,034 (p < 0,05), maka didapatkan hubungan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati dengan pemeriksaan interval nadi setiap 15 menit dan setiap 30 menit.
Interval pemeriksaan tekanan darah pada kasus nyaris mati setiap 15 menit 57 orang (98,3%), kasus mati dengan interval pemeriksaan tekanan darah 30 menit 1 orang (100%). Dari uji statistik dengan Fischer's Exact Test didapatkan nilai p = 0,034 (p < 0,05), maka didapatkan hubungan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
yang bermakna pada kasus nyaris mati dan mati dengan interval pemeriksaan tekanan darah setiap 15 menit dan setiap 30 menit.
Monitoring urine pada kasus nyaris mati setiap 1 jam 57 orang (98,3%), kasus mati dengan monitoring urine > 1 jam 1 orang (100%). Dari uji statistik dengan didapatkan Fischer's Exact Test nilai p = 0,034 (p < 0,05), maka didapatkan hubungan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan kasus mati dengan monitoring urine setiap jam dan lebih besar dari 1 jam.
Dapat dijelaskan bahwa interval pemeriksaan nadi setiap 15 menit dan interval pemeriksaan tekanan darah setiap 15 menit dan monitoring urin setiap 1 jam
pasien dapat diselamatkan hanya sampai nyaris mati,
sedangkan 1 kasus perdarahan dengan interval pemeriksaan nadi setiap ≥ 30 menit, interval pemeriksaan tekanan darah ≥ 30 menit dan monitoring urin ≥ 1 jam pasien tidak terselamatkan sehingga menyebabkan kematian.
Menggunakan oksitosin pada kasus perdarahan nyaris mati 20 orang (34,5%) dari jumlah ini retensio plasenta 9 orang, plasenta rest 8 orang dan atonia uteri 3 orang sedangkan yang tidak menggunakan oksitosin pada kasus nyaris mati adalah 38 (65,5%) dari jumlah ini plasenta previa 30 orang, solusio plasenta 4 orang dan laserasi jalan lahir 4 orang, tidak menggunakan oksitosin pada kasus perdarahan dengan kasus kematian maternal 1 orang (100%) dengan diagnosis plasenta previa.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Yang menjalani operasi pada kasus perdarahan nyaris mati 46 orang (79,3%) terdiri dari plasenta previa 30 orang, plasenta rest 8 orang, solusio plasenta 4 orang dan laserasi jalan lahir 4 orang. Pada kasus mati 1 orang (100%) dengan diagnosis plasenta previa.
Persiapan operasi pada kasus perdarahan < 30 menit nyaris mati 57 orang (98,3%), kasus mati dengan persiapan operasi > 30 menit 1 orang (100%), dari uji statistik Fischer's Exact Test maka didapatkan hubungan yang bermakna antara kasus nyaris mati dengan kasus mati dengan persiapan operasi < 30 menit dan > 30 menit.
Dapat dijelaskan bahwa dengan persiapan < 30 menit dengan morbiditas berat pasien terselamatkan hanya sampai nyaris mati, sedangkan persiapan > 30 menit menambah panjangnya perjalanan pasien mulai rembukan keluarga sampai kesiapan fasilitas rumah sakit sehingga menyebabkan kematian maternal.
Menurut penelitian Arika, penyebab kematian nomor 2 adalah kasus perdarahan sebanyak 2 kasus (2,1%).41
Penelitian Agustina Rina. Dalam kurun waktu 5 tahun penyebab kematian maternal nomor 2 adalah kasus perdarahan 12 kasus (24%).54
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Tobing J (1993), melaporkan dari 16 kasus kematian maternal akibat perdarahan di RSPM tahun 1985-1989 didapatkan 2 kasus (12,5%) disebabkan plasenta previa.44
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
6. Karakteristik perbandingan responden sehubungan dengan preeklampsi berat/eklampsia pada kasus nyaris mati dan kasus mati Nyaris
mati
mati
Nilai P
(n=92)
%
(n=7)
%
92
100
7
100
1 jam
85
92,4
2
28,6
>1 jam
7
7,6
5
71,4
6
6,5
5
71,4
86
93,5
2
28,6
88
95,7
1
14,3
4
4,3
6
85,7
6
6,5
5
71,4
86
93,5
2
28,6
72
78,3
6
85,7
20
21,7
1
14,3
1.Mengunakan MGSO4
2.Pantau TD
3.Lama pantau TD <48 jam >48 jam
4.Pantau urine 1 jam >1 jam
5.Lama pantau urine <48 jam >48 jam
6.Operasi Menjalani operasi Tidak menjalani operasi
0,001*
0,001*
0,001*
0,001*
0,54
Uji Fischer’s Exact Test *: Signifikan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Keseluruhan
kasus
preeklampsi/eklampsi
pada
kasus
nyaris
mati
92 orang (100%), dan kasus mati 7 orang (100%). Dari keseluruhan adalah menggunakan MgSO4 sebagai anti kejang.
Pemantauan tekanan darah pada preeklampsia berat / eklampsia setiap jam nyaris mati 85 orang (92,4%). Pemantauan tekanan darah
pada
preeklampsia berat / eklampsia yang mati > 1 jam 5 orang (71,4%). Dari uji statistik dengan menggunakan uji Fischer's Exact Test nilai p = 0,001 (p < 0,05), maka dijumpai hubungan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati dengan preeklampsi berat / eklampsia dengan pantauan TD setiap 1 jam dan > 1 jam.
Lama pantau TD pada preeklampsia berat / eklampsia nyaris mati > 48 jam 86 orang (93,5%), pada kasus mati preeklampsia berat / eklampsia < 48 jam 5 orang (71,4%). Dari uji statistik dengan menggunakan uji Fischer's Exact Test didapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Maka dijumpai hubungan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati pada preeklampsia berat /eklampsia dengan lama pantau TD < 48 jam dan TD > 48 jam.
Pemantauan urine pada kasus preeklampsi berat / eklampsia nyaris mati setiap 1 jam 88 orang (95,7%), sedangkan kasus mati dengan pantau urine > 1 jam 6 orang (85,7%). Dari uji statistik dengan menggunakan uji Fischer's Exact Test
nilai p = 0,001 (p < 0,05). Maka didapatkan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
hubungan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati dengan pantau urine setiap 1 jam dan > 1 jam.
Lama pantau urine pada kasus preeklampsi berat / eklampsia nyaris mati > 48 jam 86 orang (93,5%), sedangkan kasus mati dengan lama pantau urine < 48 jam 5 orang (71,4%). Dari uji statistik dengan menggunakan uji Fischer's Exact Test nilai p = 0,01 (p < 0,05). Maka didapatkan hubungan yang bermakna antara kasus nyaris mati dan mati dengan lama pantau urine < 48 jam dan > 48 jam.
Dari sini dapat dijelaskan bahwa dengan pantau TD 1 jam, lama pantau TD < 48 jam, pantau urin setiap 1 jam, lama pantau urin <48 jam, pasien – pasien tersebut hanya sampai nyaris mati, sedangkan pantau TD > 1 jam, lama pantau TD > 48 jam, pantau urin > 1 jam, lama pantau urin > 48 jam hal ini menyebabkan kematian maternal karena kurangnya pengawasan terhadap pasien nyaris mati hingga menyebabkan kematian maternal.
Yang menjalani operasi pada kasus nyaris mati sebanyak 72 orang (78,3%) sedangkan pada kasus kematian maternal yang menjalani operasi sebanyak 6 orang (85,7%) dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa sebaiknya kasus preeklampsi berat dan eklampsi proses persalinannya sebaiknya adalah pervaginam.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Priyatini
(2002)
di
RS
Cipto
Mangunkusumo
(RSCM)
Jakarta,
melaporkan angka kematian maternal pada pasien PE/E sebesar 4,32%.50 Harson T (2001) si RSU Ulin Banjarmasin melaporkan angka kematian maternal pada kasus PE/E periode 1995-1999 adalah 4,12%, kebanyakan terjadi pada umur ≥ 35 tahun (3,38%) dengan paritas > 5 (4,49%).51 Simanjuntak J (1999) melaporkan adanya peningkatan angka kematian pada penderita PEB periode 1993-1997 sampai 5,10%.52 Girsang E (2004) di RSUD Dr. Pirngadi Medan dan RSUP H.Adam Malik Medan periode 2000-2003 melaporkan angka kematian ibu pada kasus preeklampsia berat sebesar 2,72% dan eklampsia sebesar 9,09%.53 7. Karakteristik responden sehubungan dengan infeksi post partum pada kasus nyaris mati. Nyaris mati % (n=4) 4
100
Tidak dilakukan
1
25
Dilakukan
3
75
1.Tersedia AB 2.Operasi
Pada
kasus
infeksi
post
partum
nyaris
mati
4
orang
(100%),
keseluruhannya mendapatkan antibiotik.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Infeksi post partum yang dilakukan operasi obstetri 3 orang (75%), dan yang tidak dilakukan pembedahan 1 orang (25%). Dari keseluruhan kasus infeksi post partum tidak dijumpai kasus mati (0 %). Soedarto (2002) di RSU Ulin Banjarmasin, melaporkan kematian maternal karena infeksi pada periode 1998-2000 sebesar 21%.42 Tobing J (1993) di Medan, melaporkan kematian maternal tahun 19851989 karena infeksi sebesar 29,9%.44 8.Kasus Kematian Maternal Dihubungkan Menurut Umur dan Paritas
< 30 tahun
(%)
≥ 30 tahun
(%)
<3
2
25
0
0,0
>3
0
0,0
6
75
UMUR PARITAS
Dari tabel diatas bahwa umur ≥ 30 tahun dengan paritas > 3 yang terbanyak terjadi kematian maternal yaitu 6 orang (75%), sedangkan umur < 30 tahun dengan paritas < 3 yang meninggal 2 orang (25%), dapat diambil kesimpulan dengan semakin bertambahnya usia terutama > 30 tahun kematian maternal semakin banyak apalagi diikuti oleh
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
bertambahnya paritas > 3 terutama multi Gravida atau Grande Multi Gravida.
9.Penyebab kasus perdarahan pada kasus nyaris mati Kasus perdarahan
n=58
%
Plasenta previa
30
51,7
Retensio plasenta
9
15,5
Plasenta rest
8
13,7
Atonia uteri
3
5,17
Solusio plasenta
4
6,8
Laserasi jalan lahir
4
6,8
Dari tabel diatas bahwa penyebab kasus perdarahan terbanyak adalah plasenta previa, sebanyak 30 orang (51,7%) diikuti oleh retensio plasenta 9 orang (15,5%).
10.Diagnosa akhir pada kasus kematian maternal n=8
%
Gagal nafas
6
75
DIC
2
25
Diagnosa akhir kematian
Dari tabel diatas diagnosa akhir kematian adalah gagal nafas sebanyak 6 orang (75%) kemudian DIC 2 orang (25%).
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN & SARAN A. KESIMPULAN 1. Dalam kurun waktu 1 tahun, yaitu dari 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2007, di RSUD dr. Pirngadi Medan terdapat 1142 persalinan dengan kelahiran nyaris mati maternal 154 (95,06%) dan 8 (4,94%) kasus kematian matenal. 2. Keseluruhan kasus kematian maternal dirawat di ICU dan meninggal di ICU. 3. Angka kasus mati di RSUD Dr. Pirngadi Medan dari tahun ke tahun cenderung menurun. 4. Faktor - faktor
yang mempunyai nilai bermakna
dengan uji statistik
terhadap kasus nyaris mati dan kasus kematian yaitu pekerjaan, paritas, riwayat ANC, proses rujukan, penanganan kasus perdarahan, preeklampsi dan eklampsi. 5. Tingginya angka nyaris mati maternal dan kematian maternal di rumah sakit disebabkan beberapa faktor yaitu: a.Kasus yang meninggal di rumah sakit keseluruhanya adalah para ibu yang masuk keruang IGD dalam keadaan morbiditas berat dalam proses persalinan maupun post partum.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
b. Pada kasus perdarahan pada umumnya terjadi bukan di rumah sakit kemudian dibawa ke RSPM dalam keadaan morbiditas berat sampai menyebabkan kematian. c. Pada kasus preeklampsi dan eklampsi juga dijumpai kelalaian petugas dalam follow up pemantauan TD, lama pantau TD dan lama pantau urin yang mana kita ketahui hal ini sangat berpengaruh terhadap optimalisasi dan penyembuhan pada kasus preeklampsi / eklampsi. d. Pada kasus infeksi post partum tidak dijumpai kasus mati hal ini mungkin disebabkan sudah tersedianya obat antibiotik yang baik di RSPM. 6. Dalam penelitian ini penyebab langsung kematian maternal yaitu preeklampsi / eklampsi menduduki urutan pertama sebanyak 7 kasus (87,5 %) diikuti perdarahan 1 kasus (12,5 %) dan infeksi (0%).
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
B.SARAN •
Melalui
strategi
pendekatan
resiko,
untuk
mengamankan
proses
kehamilan, persalinan dan masa nifas, perlu diterapkan pola kerja yang proaktif koordinatif
di daerah marginal dengan cakupan yang luas,
dengan menggunakan sarana pelayanan primer, efektif dan efisien. •
Menerapkan sistem pelayanan
paripurna terpadu, dengan pelayanan
kesehatan berbasis resiko, berbasis keluarga, dan rujukan yang terencana. •
Di fasilitas rujukan, sarana prasarana kamar operasi emergensi harus ditambah dan dilengkapi, waktu respon terhadap pasien, kinerja petugas di ruang VK, Ruang perawatan, dan ICU harus diperbaiki.
•
Kinerja
team khusus Preeklampsia / eklampsi
yang sudah dibentuk
harus ditingkatkan, mulai tempat perawatan khusus harus disediakan, team khusus Preeklampsi yaitu: ahli obstetri, ahli patologi klinik, internis dan bagian anak harus saling mendukung dan bekerja sama untuk setiap kasus Preeklampsi, karena dari tahun ke tahun penyebab kematian yang pertama di RSPM adalah disebabkan Preeklampsi dan eklampsi. •
Sebaiknya dalam penelitian lanjutan dilakukan dalam waktu penelitian yang
lebih
lama
dengan
rancangan
penelitian
secara
prospekif
longitudinal dan dilakukan dibeberapa RSU Daerah.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
1. UNFPA, Joint WHO / UNFPA / UNICEF / World Bank Statement on Reduction of Maternal Mortality. New York, United Nations Population Found, 1999. 2. International Epidemiologycal Association, Classification Differences and Maternal Mortality ,International Journal of Epidemiology;1999. 3. Saifuddin A Bari , Upaya Safe Motherhood Dan Making Pregnancy Safer, Bunga rampai Obstetri Dan Ginekologi Sosial, YBP-SP, Jakarta 2005. 4. Unicef WHO, Guidelines for Monitoring the Availability and Use of Obstetric Services, August 1994. 5. Manuaba IBG : Kematian Maternal Dan Perinatal Di Indonesia, Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia, EGC, 2001. 6. Saifuddin A Bari,Wiknjosatro Gulardi H Et all, Pengantar Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal,Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi – POGI- HPIEGO/MNH PROGRAM, Jakarta 2002. 7. Rai Nyoman Kumara, Sambutan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta 1996. 8. Neal G Mahutte et al Obtertric at Mission to the Intensive Care Unit, August 1999; 263 9. Kanshana S et al Maternal Mortality, November 1997 ; 1-5. 10. Zoe Oxa et al, Challenges to Women’s Reproductive Health : Maternal Mortality, September 1996. 11. Berg C et al. Strategies to Reduce Pregnancy-Related Deaths: From Identification and Review to Action. Atlanta, Centers for Disease Control and Prevention, 2001 (http: // www. cdc. gov/ reproductivehealth / 02_pub_elec.htm) 12. Graham SG, Luxton MC. The Requirement for Intensive Care Support for the Pregnant Population. Anaesthesia 1989; 44:581–584.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
13. Stones W et al. An Investigation of Maternal Morbidity with Identification of life-threatening ‘Near Miss’ episodes. Health Trends 1991; 23:13–15. 14. Filippi V et al. The ‘near-misses’: Are Life-threatening Complications Practical Indicators for Safe Motherhood programmes? Paper presented at IUSSP Seminar on Innovative Approaches to the Assessment of Reproductive Health, Manila, Philippines, 24–27 September 1996. 15. Filippi V et al. Near misses: Maternal Morbidity and mortality (letter). Lancet 1998; 351:145–146. 16. Ghandi M et al. Audit of Perinatal Mortality and Acute Maternal Morbidity in Northern KwaZulu Natal. Health Systems Trust Update (Issue 45), Durban, Health Systems Trust, 1999. 17. Baskett TF, Sternadel J. Maternal Intensive Care and Near-Miss Mortality in Obstetrics. British Journal of Obstet and Gynaecol 1998; 105: 981–984. 18. Mantel GD et al. Severe Acute Maternal Morbidity: a pilot study of a definition for a near miss. British Journal of Obstet and Gynaecol 1998; 105:985–990. 19. Soripan Hansana et.al : Epidemiology of Maternal Mortality in Saudi Arabia: July 1995. 20. UNPF et al Safe Motherhood, January 1999;1 – 7. 21. Myriam and Carine, Deaths Attributable to Childbearing in Matlab, Bangladesh: Indirect Causes of Maternity Questioned, 2000. 22. Nancy L et al,The Etiology of Maternal Morbidity in Developing Countries: What do Verbal Autopsies tell us, 2001. 23. Gwyneth Lewis, Why Mother Die, 2000 – 2002 : 1 – 15. 24. Lomas J, Enkin M. Variations in operative delivery rates. In: Chalmers I, Enkin M, Keirse MJNC, eds. Effective care in pregnancy and childbirth. Vol. 2. Childbirth. Oxford, Oxford University Press, 1989:1182–1195. 25. World Health Organization, Managing Complications in Pregnancy and Childbirth. A Guide for Midwives an, Doctors. Geneva, World Health Organization, 2000.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
26. Graham WJ, Filippi VA, Ronsmans C. Demonstrating Programme Impact on Maternal Mortality. Health Policy and Planning. 1996; 11:16–20. 27. Lewis G, ed. Why mothers die 1997–1999. Fifth Report of the Confidential enquiries into Maternal Deaths in the United Kingdom. London, Royal College of Obstet and Gynaecol, 2001 (http://www.cemd.org.uk). 28. Lewis G et al. Why mothers die. Report on Confidential Enquiries into Maternal Deaths in the United Kingdom, 1994-1996. London, The Stationary Office, 1998. 29. Lisa M. Koonin, et. al : Maternal Mortality Surveilance, United State,1980 – 1985:1-7. 30. Prual A et al, Severe Maternal Morbidity from Direct Obstetric Causes in West Africa : Incidence and Case Fatality Rates, 2000; 593 – 602. 31. Thomas T.A et al Maternal Death from Anasthesia.An Extract from Why Mother Die 1997 – 1999,the Confidential Enqueries into Maternal Death in the United King, 2002 ; 499 – 508. 32. Berg C, Danel I, Mora G, eds. Guidelines for Maternal Mortality Epidemiologic Surveillance. Washington, DC, Pan American Health Organization, 1996 (English and Spanish). 33. Crowther C et al. Monitoring the Progress of labour. In: Chalmers I, Enkin M, Keirse MJNC, eds. Effective Care in Pregnancy and Phildbirth. Vol. 2. Childbirth. Oxford, Oxford University Press, 1989: 833–845. 34. Bouvier-Colle MH et al. Obstetric Patients Treated in Intensive Care Units and Maternal Mortality. European Journal of Obstetrics and Gynaecology and Reproductive Biology 1996; 65: 121–125. 35. Family Health Division. Maternal Mortality and Morbidity Study. Kathmandu, Nepal, Department of Health Services, 1998. 36. World Health Organization. Maternal Mortality: Helping Women off the Road to Death. WHO Chronicle 1986; 40: 175–183. 37. Rendle Short CW. Causes of maternal Death Among Africans in Kampala, Uganda.
Journal
of
Obstetrics
and
Gynaecology
of
the
British
Commonwealth 1961; 68:44–51.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
38. Stephens IA. ICU Admissions from an Obstetrical Hospital. Canadian Journal of Anaesthesia 1991; 38:677–681. 39. Al-Meshari et al.Epidemiology of Maternal Mortality in Saudi Arabia,July 1995. 40. Malle D et al. Institutional Maternal Mortality in Mali. International Journal of Obstet and Gynecol 1994; 46:19–26. 41. A H Arika. Evaluasi Penyebab Kematian Maternal dan Nyaris mati di RS.Dr.Pirngadi Medan dengan Menggunakan formulir WHO,Tesis bagian Obstetri dan Ginekologi FK-USU,2006. 42. Soedarto RH. Kematian Maernal di RSU Ulin Banjarmasin tahun 1998 – 2000. MOGI vol 26 No. 4; Oktober 2002: 247-50. 43. Simanjuntak T. Kematian Maternal di RS Dr. Pirngadi Medan. 1990 – 1994. Tesis Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-USU, 1995. 44. Tobing J. Kematian Maternal di RS Dr. Pirngadi Medan 1985-1989. Tesis Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-USU, 1995. 45. Sungkono H M. Persalinan Terpadu Sebagai Suatu Upaya Inovatif untuk Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia, PIT HOGSI Malang 2008. 46. Sastrawinata Sucke, Optimalisasi Persalinan Non Institusional untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu di Indonesia, PIT HOGSI Malang 2008. 47. Khosal Lenny. Evaluasi Hasil luaran Persalinan Peserta ASKESKIN di RS Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar periode 1 Januari2005 – 31 Desember 2006, FK UNHAS. 48. Rochjati Poedji, Sistem Rujukan dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi, Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo, Jakarta 2005. 49. Hendry Dedi,Gambaran Angka Kematian Ibu di RS M Djamil Padang 2000 – 2006. Tesis Bagian Obstetri dan Ginekologi, Padang 2006. 50. Priyatini. Angka Kematian Maternal Pada Kasus Preeklampsia dan Eklampsia periode 1995 – 1999, RSCM, Jakarta 2002.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
51. Harson T. Angka Kematian Maternal pada Kasus Preeklampsia dan Eklampsia periode 1995 – 1999 di RSU Ulin Banjarmasin 2001. 52. Simanjuntak J. Angka Kematian pada Penderita PreeKlampsia periode 1993 -1997, Tesis Bagian Obstetri dan Ginekologi FK USU 1999. 53. Girsang E. Kematian Ibu pada Kasus Preekampsia Berat di RSPM dan RSUP H Adam Malik periode 2001 – 2003, Tesis Bagian Obstetri dan Ginekologi FK USU 2004. 54. Agustina Rina, Kematian Maternal di RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 1999 – 2003. Tesis Bagian Obstetri dan Ginekologi FK USU, Nopember 2004. 55. Purnomo W, Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Bayi Lahir , FKM UNAIR 2006. 56. Depkes RI, Analisis Situasi Mata Rantai Rujukan, Direktorat Bina Kesehatan, 2006.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran I
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran II
LEMBAR INFORMASI PASIEN Judul Penelitian :
“Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari 2007 s/d 31 Desember 2007“
Assalamualaikum WR WB,
Terima kasih atas kesediaan Ibu, suami maupun orang terdekat yang mengetahui keadaan pasien untuk berpartisipasi dalam penelitian saya yang berjudul “ Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris mati maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari 2007 s/d 31 Desember 2007.“ Nama saya dr. Jhon Napoleon Tambunan, saat ini saya sedang menempuh
pendidikan
spesialisasi
di
bidang
Kebidanan
dan
penyakit
Kandungan di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan Mengidentifkasi Faktor – Faktor Penyebab Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal yang terjadi
di fasilitas RS.Dr
Pirngadi yang berada di Medan selama satu tahun . Dengan demikian dapat Memberikan Informasi alasan mengapa dan kematian maternal dan nyaris mati maternal dapat terjadi. Sehingga seperti: Memperbaiki
strategi untuk pencegahan dapat dibuat
kerja profesional, Memperbaiki sistem pelatihan,
Memperbaiki sumber daya. Penelitian ini akan dilaksananakan dengan wawancara langsung ke ibu, suami ataupun orang terdekat yang mengetahui keadaan pasien yang datang ke fasilitas kesehatan RS Dr. Pirngadi Medan dengan keadaan kematian maternal
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
dan Nyaris Mati Maternal selama periode penelitian pada hari pertama sejak opname, data juga diambil di Bagian Medical Record di rumah sakit rujukan RS Dr. Pirngadi Medan
Selama satu tahun 1 Januari s/d 31 Desember 2007,
dibawah bimbingan langsung dua supervisor penelitian saya yaitu dr. Rusli P Barus, SpOG(K) dan dr. Christoffel L Tobing SpOG(K). Penelitian ini akan dimulai dengan menanyakan kesediaan ibu maupun suami dan orang terdekat yang mengetahui keadaan pasien untuk mengikuti penelitian ini. Sebelumnya ibu, suami ataupun orang terdekat yang mengetahui keadaan pasien akan diwawancara atau ditanya mengenai beberapa data, akan ditanyakan
karekteristik
sosiodemografiknya
(usia,
pendidikan,
status
pernikahan, pekerjaan, asuransi) riwayat obstetri dan ginekologi ( paritas, jumlah gravida, abortus, lahir hidup, penolong persalinan, riwayat operasi Obgin ) riwayat kehamilan dan persalinan, metode kontraseptif ( tipe, penentuan waktu, durasi ) yang pernah digunakan, perawatan antenatal ( tempat, pemeriksa, frekuensi ) persiapan untuk kelahiran ( Penolong, tempat kelahiran, transportasi , proses rujukan , dana, dukungan keluarga ) Setelah itu, ibu, suami atau orang terdekat yang mengetahui keadaan pasien akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari saya yang berhubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian kematian maternal dan Nyaris mati maternal. Penelitian ini tidak memberikan suntikan obat atau perlakuan tambahan lainnya, sehingga ibu tidak perlu kuatir bahwa penelitian ini akan membahayakan kesehatan ibu. Semua hasil data dan wawancara yang ibu,suami maupun orang terdekat yang mengetahui keadaan pasien yang mereka berikan akan saya jamin kerahasiaannya.
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Demikian penjelasan saya mengenai penelitian ini, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kesediaan ibu berpartisipasi dalam penelitian ini. Bila ibu mempunyai sesuatu yang ingin ditanyakan, ibu dapat menghubungi saya dr. Jhon Napoleon Tambunan kapan saja pada alamat atau nomor telepon yang tertera di bawah ini.
Hormat saya ,
Dr.Jhon Napoleon Tambunan ________________________________________________________________ Catatan : Dr. Jhon Napoleon Tambunan,
Jl, Sei Padang No 84/66 Medan. Telepon : 061-
8219313/ HP. 061- 77868476 RSUP Haji Adam Malik Medan dan RSUD dr. Pirngadi Medan Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran III
LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN SETELAH PENJELASAN SECARA LISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
Umur
:
Pekerjaan
:
Alamat
:
No. Telp/HP
:
Setelah mendapat keterangan secara terperinci mengenai penelitian ”FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEMATIAN MATERNAL DAN NYARIS MATI MATERNAL DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN 1 JANUARI 2007 S/D 31 DESEMBER 2007 dan saya telah mendapat kesempatan untuk bertanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyataan kesediaan saya untuk diikutkan dalam penelitian tersebut. Biaya penelitian tidak dibebankan kepada saya dan saya dapat mengundurkan diri kapan saja.
Medan, ....................2007 Yang menyatakan,
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
(.......................................... )
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran IV
Kuesioner untuk Nyaris meninggal/meninggal
A1 (Nyaris meninggal/meninggal 1)
Rahasia
Nomor identitas korban
Tanggal wawancara
Rumah Sakit Responden:
Inisial pewawancara 1. Penderita 2. Suami 3. Ibu
4. 5. 6.
Ibu mertua Saudara perempuan Lainnya ____________
Pertanyaan berikut ditujukan untuk ibu yang nyaris meninggal dan kematian ibu. Pada ibu yang nyaris meninggal Jika ibu tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka pertanyaan ditujukan untuk anggota keluarga dekat pasien,pada kasus kematian ibu pertanyaan ditujukan pada anggota keluarga terdekat. Tanggal lahir Alamat: Kota: Desa: Pedalaman: Telp.
A
Umur
Karakteristik Demografi-sosial
A1
Status Ibu
A2
Tingkat pendidikan korban
A3
Tingkat pendidikan suami
A4
Mempunyai sarana listrik di rumah
1. 2.
A5
Pekerjaan korban
A6
Pekerjaan Suami
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4.
Menikah Janda Tidak sekolah (formal) Madrasah Sekolah Dasar Sekolah menengah pertama Tidak sekolah (formal) Madrasah Sekolah Dasar Sekolah menengah pertama Ya, ___________ watt Tidak Ibu rumah tangga Pembantu rumah tangga Pemulung Buruh Wiraswasta Pembantu rumah tangga Pemulung Buruh Wiraswasta
1. 2. 3. 4. 5.
Tidak, (Lanjut ke C) Pil Injeksi IUD Implant
B B1
1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 5. 6. 7.
Bercerai Belum Menikah Sekolah menengah atas S1 Master/Phd Tidak diketahui S1 Master/Phd Tidak diketahui
6. 7. 8. 9.
Pegawai pemerintah Pegawai swasta Tentara/Polisi Pensiunan__________
5. 6. 7. 8.
Pegawai pemerintah Pegawai swasta Tentara/Polisi Pensiunan__________
Riwayat Keluarga Berencana Apakah ada menggunakan metode Keluarga Berencana pada kehamilan ini?
7. 8. 9. 10. 11.
Tubectomy Vasectomy Senggama Terputus Lain-lain: __________ Tidak tahu
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
B2 B3
6. Kondom Berapa lama anda menggunakan metode Keluarga Berencana? ______ bulan Tidak tahu _______ Berapa lama anda sudah tdak mengikuti program Keluarga Berencana? _______ bulan Tidak tahu_______
C
Riwayat Obstetri
C1
Para
C2
Gravida
C3
Komplikasi ibu pada kehamilan sebelumnya
C4
Luaran Kehamilan Sebelumnya Keguguran atau prematur
C5
Lahir hidup
C6
Lahir mati
C7
Kematian bayi sebelum berumur 1 bulan
D
Kehamilan saat ini
D1
Pemeriksaan Antenatal Apakah anda pernah menjalani pemeriksaan antenatal?
Jumlah persalinan __________ Tidak ada data____________ Jumlah kehamilan ___________ Tidak ada data____________ 1. Ya, _____________ a. Aborsi b. Pembengkakan pada tungkai bawah c. Pembengkakan pada wajah d. Pandangan kabur e. Kejang f. Pucat g. Sesak napas saat melakukan aktifitas biasa h. Kehilangan berat badan i. Demam j. Perdarahan k. Batuk yang berkepanjangan l. Lain-lain, rincian _________ _________ 2. Tidak 3. Tidak ada data
1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3.
1. 2.
D2
Jika ya, kemana anda pergi? (tuliskan nama dari fasilitas kesehatan tersebut)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
D3
Berapa kali anda menjalani pemeriksaan antenatal?
1. 2. 3.
D4
Apakah anda ada mengkonsumsi tablet besi?
1.
D5
Apakah anda menjalani imunisasi TT?
1.
D6
Selama kehamilan ini apakah anda mengalami keluhan? (dapat dipilih jawaban lebih dari satu)
1. 2. 3. 4.
Ya___________ jumlah ________ Tidak Tidak ada data Jumlah _________ Tidak Tidak ada data Jumlah _________ Tidak Tidak ada data Jumlah _________ Tidak Tidak ada data
Ya Tidak (lanjut ke D6) Puskesmas _________ Klinik Ibu Hamil ________ Rumah Sakit Ibu anak _______ Praktek pribadi dokter _________ Klinik Bidan swasta ____________ TBA _______________ Lain-lain______________ 1x 2x 3x Ya, Jika ya Berapa kali? ______ Berapa tablet?______ Ya, jika ya Berapa kali ? ______ Pembengkakan tungkai bawah Pembengkakan wajah Pandangan kabur Kejang
4. 5.
4x >4x
2. 3.
Tidak ______ Tidak ada data______
2. Tidak 3. Tidak ada data______ 7. Penurunan berat badan 8. Demam 9. Perdarahan 10. Batuk yang berkepanjangan
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
5. 6.
Pucat Sesak napas saat melakukan aktifitas biasa
11.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tidak ada (langsung ke E)
Pengobatan sendiri Pengobatan diberikan oleh __________________________ Ya Tidak, alasan khusus untuk tidak melanjutkan pengobatan ____________________________________
Lain-lain _____ _______________
Riwayat penyakit khronik Apakah anda menderita salah satu penyakit kronik berikut selama kehamilan ini?
D7
D8
Siapa yang memberikan pengobatan?
1. 2.
D9
Apakah saat ini anda masih dalam pengobatan?
1. 2.
E
Sumber dana
E1
Sumber dana yang digunakan pada proses persalinan?
F
1. 2. 3. 4. 5.
Diabetes mellitus Asthma bronchiale Hipertensi Penyakit jantung Epilepsi Lain-lain ____________
Askes Askeskin Asuransi lain, sebutkan__________ Tabungan pribadi Lain-lain, sebutkan ____________
Fasilitas pertama (Rumah ke Fasilitas pertama)
Proses Rujukan
Fasilitas Fasilitas Rujukan1 (Fasilitas pertama ke Fasilitas Rujukan 1)
Fasilitas Rujukan 2 (Fasilitas pertama ke Fasilitas Rujukan 2)
Lama rembukan keluarga sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan Nama dari Fasilitas Pertama?
F1 F2
Setelah diputuskan untuk dirujuk, bagaimana cara anda untuk dapat tiba di fasilitas rujukan? F3
F4
F5
Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk transportasi? (Jika penderita harus membayar) Berapa jarak ke fasilitas rujukan? Siapa yang menemani anda datang ke fasilitas rujukan?
F6
F7
F8
Saat anda tiba di fasilitas rujukan, berapa lama anda menunggu untuk dilakukan pemeriksaan? Siapa yang memeriksa anda pertama kali?
___________________ 1. Mobil pribadi 2. Meminjam mobil 3. Taksi 4. Mikrolet 5. Bajaj 6. Bus 7. Becak 8. Kereta 9. Lain-lain: Rp. ________________
___________________ 1. Mobil pribadi 2. Meminjam mobil 3. Taksi 4. Mikrolet 5. Bajaj 6. Bus 7. Becak 8. Kereta 9. Lain-lain: Rp. ________________
___________________ 1. Mobil pribadi 2. Meminjam mobil 3. Taksi 4. Mikrolet 5. Bajaj 6. Bus 7. Becak 8. Kereta 9. Lain-lain: Rp.________________
_________ km
_________ km
_________ km
1. Suami 2. Anak 3. Ibu 4. Ibu mertua 5. Famili 6. Tetangga 7. Bidan-perawat 8. Dokter 9. Lain-lain: ________________ _________ menit 1. 2.
Bidan Perawat
1. Suami 2. Anak 3. Ibu 4. Ibu mertua 5. Famili 6. Tetangga 7. Bidan-perawat 8. Dokter 9. Lain-lain: ________________ _________ menit 1. Bidan 2. Perawat
1. Suami 2. Anak 3. Ibu 4. Ibu mertua 5. Famili 6. Tetangga 7. Bidan-perawat 8. Dokter 9. Lain-lain: ________________ _________ menit 1. Bidan 2. Perawat
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
3. 4. 5.
F9
F10
F11
F12
3. Dokter umum 4. Obgyn 5. Lain-lain: ______________
Dokter umum Obgyn Lain-lain: ______________
3. Dokter umum 4. Obgyn 5. Lain-lain: ______________
Apa jenis pengobatan yang dilakukan terhadap anda? Apa informasi yang diberikan kepada anda tentang kondisi kondisi anda? Berapa dana yang dibutuhkan? Apakah anda diminta untuk membeli obat-obatan?Jika ya, berapa dana yang dibutuhkan?
Rp. ________________
Rp. ________________
Rp. _______________
1.
1.
1.
Ya, berapa? Rp. ___________ 2. Tidak
Ya, berapa? Rp. ___________ 2. Tidak
Penentuan kondisi kasus dan diagnosa saat kontak pertama dengan tenaga kesehatan/fasilitas kesehatan (Sebelum ke rumah Sakit)
Ya, berapa? Rp. ___________ 2. Tidak
A4 (Nyaris meninggal/meninggal 4)
Rahasia
No. subyek: Nama fasilitas kesehatan: G1 Tanggal tiba: Tanggal dirujuk ke rumah G3 sakit rujukan:
Nama petugas: Tanggal pengisian formulir: _____________ Tanggal tiba: G2 Tanggal dirujuk ke rumah sakit G4 rujukan: Persalinan prematur
G5
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4.
Perdarahan (lanjutkan ke G7)
Diagnosis saat tiba
G6
Diagnosis saat dirujuk
Kehamilan cukup bulan Perdarahan Pre-eklampsia/eklampsia Sepsis puerpuralis Lain-lain, sebutkan _______________
Pre-eklampsia/eklampsia (lanjutkan ke G8) Sepsis puerperalis, lanjutkan ke G9 Lain-lain, sebutkan _______________
Isi pertanyaan berikut berdasarkan komplikasi yang dialami penderita G7
Perdarahan Jumlah perdarahan
G7i G7ii G7iii
Riwayat terjadi syok Riwayat hemodinamik tidak stabil
____________ cc
1. 1. 1. 2. 3. 4. 5.
Ya 2. Tidak Ya 2. Tidak Abortus Kehamilan Ektopik Placenta previa Solusio Plasenta Vasa previa
G7iv
Diduga penyebab perdarahan
G8
Preeklampsia berat/Eklampsia
G8i
Tekanan Darah
Diastolik ____________ mmHg
G8ii G8iii G8iv G9
Riwayat terjadinya gagal nafas HELLP syndrome Gangguan Hemostatis/Hematologik Sepsis puerpuralis
1. 1. 1.
G9i
Suhu
99. Tidak diketahui 99. Tidak diketahui
6. 7. 8. 9. 10.
Atonia uteri Robekan Jalan Lahir Retensio placenta Gangguan koagulasi Tidak diketahui
Sistolik_____________ mmHg Tidak diketahui Ya Ya Ya
2. 2. 2.
Tidak Tidak Tidak
3. Tidak ada data 3. Tidak ada data 3. Tidak ada data
Suhu ____________OC Tidak ada data
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
G9ii
Leukosit
_____________ Tidak ada data
Penentuan kondisi kasus dan Diagnosa saat berada di fasilitas Rujukan
No. Subyek : Nama fasilitas kesehatan: H1 Tanggal tiba: Tanggal dirujuk ke fasilitas H3 lain:
H5
Diagnosis saat tiba
A5 (Nyaris meninggal/meninggal 5)
Rahasia
Nama petugas: Tanggal pengisian formulir: _____________ Tanggal tiba: H2 H4 Tanggal dirujuk ke fasilitas lain:
7. 8. 9. 10. 11.
Persalinan prematur Kehamilan cukup bulan Perdarahan Pre-eklampsia/eklampsia Sepsis puerpuralis
Lain-lain, sebutkan _______________
H6
Diagnosis saat dirujuk
5. 6. 7.
Perdarahan (lanjutkan ke G7) Pre-eklampsia/eklampsia (lanjutkan ke G8) Sepsis puerperalis, lanjutkan ke G9
Lain-lain, sebutkan _______________
Isi pertanyaan berikut berdasarkan komplikasi yang dialami penderita H7
Perdarahan Jumlah perdarahan
H7i H7ii H7iii
Riwayat Syok Riwayat Hemodinamik tidak stabil
H7iv
Diduga penyebab perdarahan
H8
Pre-eklampsia/Eklampsia Tekanan Darah
H8i
____________ cc
3. 3. 11. 12. 13. 14. 15.
Ya 4. Tidak Ya 4. Tidak Abortus Kehamilan Ektopik Placenta previa Solusio Plasenta Vasa previa
5. Tidak ada data 5. Tidak ada data
16. 17. 18. 19.
Atonia uteri Robekan Jalan Lahir Retensio placenta Gangguan koagulasi Tidak diketahui
Sistolik _____________ mmHg Diastolik ____________ mmHg
H8ii H8iii H8iv H9
Riwayat terjadinya gagal nafas HELLP syndrome Gangguan Hemostatis/Hematologik Sepsis Puerperalis
H9i
Suhu
H9ii
Leukosit
Tidak ada data 3. Ya 3. Ya 3. Ya
4. 4. 4.
Tidak Tidak Tidak
Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Suhu ____________OC Tidak ada data _____________ Tidak ada data
Penetuan kondisi kasus dan Diagnosa saat berada di fasilitas Rujukan Kedua
Rahasia
A6 (Nyaris meninggal/meninggal 6)
No. Subyek: Nama Fasilitas Kesehatan: I1 Tanggal tiba: Tanggl dirujuk ke fasilitas I3 lain:
Nama petugas: Tanggal pengisian formulir: _____________ Tanggal tiba: I2 Tanggal dirujuk ke fasilitas I4 lain:
I5
12.
Diagnosis saat tiba
Persalinan prematur
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
I6
Diagnosis saat ditujuk
13. 14. 15. 16. 17.
Kehamilan cukup bulan
8. 9. 10. 11.
Perdarahan (lanjutkan ke G7)
Perdarahan Pre-eklampsia/eklampsia Sepsis puerpuralis Lain-lain, sebutkan _______________
Pre-eklampsia/eklampsia (lanjutkan ke G8) Sepsis puerperalis, lanjutkan ke G9 Lain-lain, sebutkan _______________
Isi pertanyaan berikut berdasarkan komplikasi yang dialami penderita I7
Perdarahan Jumlah perdarahan
I7i I7ii I7iii
____________ cc
5. 5. 20. 21. 22. 23. 24.
Riwayat syok Riwayat hemodinamik tidak stabil
I7iv
Diduga penyebab perdarahan
I8
Pre-eklampsia/Eklampsia
25. 26. 27. 28.
Atonia uteri Robekan Jalan Lahir Retensio placenta Gangguan koagulasi Tidak diketahui
Sistolik _____________ mmHg
Tekanan Darah
I8i
Tidak ada data Tidak ada data
Ya 6. Tidak Ya 6. Tidak Abortus Kehamilan Ektopik Placenta previa Solusio Plasenta Vasa previa
Diastolik ____________ mmHg
I8ii I8iii I8iv I9
Riwayat terjadinya gagal napas HELLP syndrome Gangguan hemostatik/hematologi Sepsis Puerperalis
I9i
Suhu
I9ii
Tidak ada data 5. Ya 5. Ya 5. Ya
6. 6. 6.
Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Tidak Tidak Tidak
Suhu ____________OC Tidak ada data _____________ Tidak ada data
Leukosit
Kondisi kasus dan diagnosa di Rumah Sakit
A7 (Nyaris meninggal /meninggal 7)
Rahasia
Untuk pertanyaan berikutnya data diambil dari Rumah Sakit Data diambil dari rekam medik Rumah Sakit No. Subyek:
Nama Rumah Sakit:
Tanggal pengisian formulir:
Name pewawancara:
J
Keadaan dan diagnosa di Rumah Sakit
J1 J2
Tanggal tiba Pukul
J3
Denyut nadi
Nadi ________________ x/menit Tidak ada data
J4
Tekanan darah
Sistolik _______________mmHg Diastolik ______________mmHg Tidak ada data
J5 J6
Suhu
Suhu ____________OC Tidak ada data
Status tenaga kesehatan yang menerima pasien pertama kali
1. 2.
Siswa bidan Bidan
6. 7.
PPDS Senior Spesialis Obstetri
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
J7
Usia kehamilan
J8
Keluaran kehamilan
J9
Tempat proses persalinan
J10
Waktu dan tanggal persalinan
3. Bidan senior 8. Lain-lain, sebutkan 4. Koasisten _______________ 5. PPDS junior Tidak ada data _____________ minggu Telah melahirkan sebelum tiba di rumah sakit Tidak ada data 4. Lahir mati dengan maserasi 1. Abortus 5. Kematian Neonatal 2. Lahir hidup 3. Lahir mati 1. Di Rumah Sakit ini 2. Puskesmas _________ 3. Klinik bersalin ________ 4. Rumah Sakit bersalin _______ 5. Praktek pribadi tenaga kesehatan _________ 6. Klinik pribadi bidan ____________ 7. TBA _______________ 8. Lain-lain, sebutkan______________ Tidak ada data Pukul
___________________
Tanggal
___________________
Tidak ada catatan
J11
Cara persalinan
1. 2. 3. 4.
Pertus spontan Ekstraksi vakum Ekstraksi Forceps Persalinan pervaginam dengan letak Sungsang
Kasus Nyaris meninggal/meninggal yang berhubungan dengan perdarahan
5. 6. 7. 8.
seksio Emergensi seksio Elektif Lainnya (sebutkan)_____________ Tidak tercatat
A8 (Nyaris meninggal/meninggal 8)
Rahasia
Untuk pertanyaan berikutnya data diambil dari Rumah Sakit Data diambil dari rekam medik Rumah Sakit Nyaris meninggal Penanganan komplikasi obstetric yang berat akan menghindarkan ibu dari keadaan kematian Ibu Nyaris meninggal karena perdarahan perdarahan ante-, intra dan postpartum dengan volume 1000 ml atau lebih dan/atau tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg dan nadi lebih dari 100 x/i.
Identifikasi kasus Nyaris Meninggal/meninggal yang berhubungan dengan perdarahan Darah yang diperkirakan hilang ____________ cc Nadi ___________________ /menit Tekanan darah Riwayat syok Riwayat hemodinamik tidak stabil K K1
1. 1.
Ya Ya
2. 2.
Tidak Tidak
Tidak ada data Tidak ada data
Penatalaksanaan perdarahan Sejak kapan terjadinya perdarahan??
K2
Kapan perdarahan terjadi pertama kali?
K3
Berapa jumlah perdarahan yang terjadi?
K4
Apakah ada staf yang berpengalaman terlibat menangani kasus?
K5
Apakah pada saat itu staf senior melaporkan adanya perdarahan?
1. 2.
Sebelum tiba di RS Setelah tiba di RS Tidak ada data Waktu _____________ Tanggal ____________ Tidak ada data _______________ ml Tidak ada data 1. Ya 2.
Tidak
Tidak ada data
Waktu _____________ tanggal _____________ Tidak ada data
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
K6
Pada saat itu apakah staf senior yang melakukan pemeriksaan pertama kali?
waktu _____________ tanggal _____________ Tidak ada data
K7
Apakah akses intravena terpasang?
3.
Ya
4.
Tidak
Tidak ada data
K8
Pemeriksaan Golongan darah?
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
K9
Pemeriksaan Crossmatch?
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
K10
Haemoglobin/Haematokrit
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
K11
Apakah ada permintaan transfusi?
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
K12
Berapa jumlah darah yang diminta?
_______ ml
Apakah pada kasus dibawah ini dibutuhkan tes bekuan darah? K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20
Solusio plasenta
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Pre-eklampsia
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Sepsis
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Waktu perdarahan
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Waktu bekuan
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Hitung trombosit
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Apakah dilakukan transfusi?
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Kurang dari 3 litres Lebih dari 3 litres 3. Tidak ada data 1. Ya 2.
Tidak
Tidak ada data
Transfusi lebih dari 2 liter darah Apakah tes yang berikut ini dilakukan?
K21
Apakah ada pemberian cairan intravena (kristalloid dan/atau kolloid)?
K22
Berapa jumlah cairan yang diberikan pada 4 jam pertama?
K23
Apakah ada dilakukan monitoring denyut nadi pada 2 jam awal terjadinya perdarahan?
K24
Berapa jarak waktu interval pemeriksaan denyut nadi yang dilakukan pada saat monitoring 2 jam awal perdarahan?
K25
Apakah ada dilakukan monitoring tekanan darah pada 2 jam awal terjadinya perdarahan?
K26
Berapa jarak waktu interval dilakukan pemeriksaan tekanan darah?
K27
K28 K29 K30 K31 K32
1 2
1. 2. 3.
interval 15 menit interval 30 menit Lainnya, sebutkan ___________
4. Tidak ada data 1. Ya
1. 2. 3.
2.
Tidak
Tidak ada data
interval 15 menit interval 30 menit Lainnya, sebutkan ___________
Apakah kateter urine terpasang?
4. Tidak ada data 1. Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Apakah urine output dihitung seluruhnya?
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Apakah dilakukan monitoring setiap jam? Apakah pasien menjalani operasi karena mengalami perdarahan? Jenis operasi apa yang dilakukan? Kapan dilakukan tindakan operasi?
_______________________ waktu
___________________
tanggal
___________________
Tidak ada data
K33 K34
Lama persiapan operasi sampai dimulainya operasi Apakah ada perdarahan ante-, intra- atau postpartum?
1. 1.Ya
< 30 mnt
2.
> 30 mnt
2.Tidak
Tidak ada data Tidak ada data
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
K35 K36 K37 K38 K39 K40 K41
pada kasus perdarahan antepartum, apakah ada dilakukan pemeriksaan berikut: Abdominal Ultrasound Vaginal Apakah lokasi implantasi plasenta diketahui (dari usg) saat melakukan pemeriksaan vagina? Apakah dilakukan pemeriksaan vagina? Apakah ada penggunaan oksitosin sebagai pengobatan perdarahan post partum?
1. 1. 1. 1.
Ya
1. 1.
Ya
Ya Ya Ya
Ya
Kasus Nyaris meninggal/meninggal berhubungan dengan Pre-eklampsia Berat/Eklampsia
2. 2. 2. 2.
Tidak
Tidak ada data
Tidak
Tidak ada data
Tidak
Tidak ada data
Tidak
Tidak ada data
2. 2.
Tidak
Tidak ada data
Tidak
Tidak ada data
A9 (Nyaris meninggal/meninggal 9)
Rahasia
Untuk pertanyaan berikutnya data diambil dari Rumah Sakit Data diambil dari rekam medik Rumah Sakit Nyaris meninggal Penanganan komplikasi obstetric yang berat akan menghindarkan ibu dari keadaan kematian Ibu Nyaris meninggal karena Pre-eklampsia berat/Eklampsia • Tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih pada kehamilan diatas 20 minggu • Riwayat komplikasi ibu : gagal jantung nafas atau HELLP sindrom atau gagal ginjal atau kelainan darah/haemostatik • Eklampsia, kejang karena hipertensi
Identifikasi kasus Nyaris Meninggal yang berhubungan dengan Preeklampsia Berat/Eklampsia Tekanan darah
Sistolik ___________ mmHg Diastolik ___________ mmHg 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
Riwayat Gagal Napas HELLP sindrom Gangguan darah/Hemostatik L
Penatalaksanaan Pre-eklampsia Berat / Eklampsia 1. Sebelum tiba Dimana pertama kali terjadinya kejang? 2. Setelah tiba
L1 L2
Kapan terjadinya kejang pertama kali?
L3
Apakah ada suatu perencanaan tindakan pada kasus ini?
L4
Berapa tekanan diastolik tertinggi yang tercatat pada kasus ini?
L5
Apakah merupakan kasus preeklampsia berat? (Preeklampsia berat jika dijumpai tekanan darah sistolik >140 mmHg ataupun diastolik > 100 mmHg dengan 2 kali pemeriksaan selang waktu 4 jam)
L6
Apakah ada diberikan obat anti hipertensi?
L7
Apa obat yang digunakan?
L8
Apakah ada pengguanaan Magnesium sulphate?
Tidak ada data Waktu ________________ Tanggal ______________ Tidak ada data 1. Ya 2. Tidak
Tidak ada data
______________ mmHg
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
2.
Tidak
Tidak ada data
______________ 1.
Ya
Apakah pada wanita yang mendapat magnesium sulfat dilakukan pemeriksaan:
L9
Frekwensi napas
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
L10
Reflek Tendon
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
L11
Urine output
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Apakah dilakukan pemeriksaan selama pasien dirawat?
L12
Masa perdarahan
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
L13
Masa bekuan
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
L14
Hitung trombosit
Ya
Tidak ada data
albumin Urin
Ya
2. 2.
Tidak
L15
1. 1.
Tidak
Tidak ada data
L16
Apakah penderita melahirkan di Rumah Sakit? Apakah keseimbangan cairannya dipantau:
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
L17
Sebelum melahirkan?
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
L18
Saat melahirkan?
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
L19
Apakah tekanan darah tetap dimonitor setelah melahirkan?
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
L20
Setiap berapa lama dilakukan monitoring tekanan darah?
1. 2.
Paling sedikit setiap jam Lebih dari 1 jam
Tidak ada data L21
Berapa lama setelah melahirkan monitooring diteruskan?
1.
< 48 jam
2.
≥ 48 jam
Tidak ada data 1. 2.
Ya Tidak
L22
Apakah ada pemantauan urine setelah proses melahirkan?
Tidak ada data
L23
Setiap berapa lama dilakukan monitoring urine output?
1. 2.
L24
Berapa lama setelah melahirkan monitoring ini diteruskan?
Minimal setiap jam Lebih dari satu jam
Tidak ada data 1.
< 48 jam
2.
≥ 48 jam
Tidak ada data
Kasus Nyaris meninggal/meninggal yang berhubungan dengan Sepsis Puerperalis
A10 (Nyaris meninggal/meninggal 10)
Rahasia
Untuk pertanyaan berikutnya data diambil dari Rumah Sakit Data diambil dari rekam medik Rumah Sakit Nyaris meninggal Penanganan komplikasi obstetric yang berat akan menghindarkan ibu dari keadaan kematian Ibu Nyaris meninggal dikarenakan • Demam peurperalis >38O
Identifikasi kasus nyaris meninggal yang berhubungan dengan Sepsis puerperalis Suhu ____________ oC
Leukosit ___________
M M1
Penatalaksanaan Sepsis puerperalis
Apakah ada dilakukan kultur darah?
Waktu _______________ Tanggal ______________ Tidak ada data 1. Ya 2.
Tidak
Tidak ada data
Apakah sebelumnya telah diberikan antibiotika?
1.
2.
Tidak
Tidak ada data
M3 M4
Kapan antibiotika pertama kali dimulai?
2. 2. 2.
Tidak
Tidak ada data
Tidak
Tidak ada data
Tidak
Tidak ada data
M2
M5 M6
Kapan pasien didiagnosa dengan infeksi saluran genitalia?
Ampicillin Metronidazole Antibiotik Lain (spesifik) ___________________
Ya
Waktu _______________ Tanggal ______________ Tidak ada data
1. 1. 1.
Ya Ya Ya
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
M7
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
1. 1. 1.
Ya
Tidak
Tidak ada data
Tidak
Tidak ada data
Ya
2. 2. 2.
Tidak
Tidak ada data
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
1. 1. 1.
Ya
Tidak
Tidak ada data
Tidak
Tidak ada data
Ya
2. 2. 2.
Tidak
Tidak ada data
Urine output
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Tekanan Darah
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Nadi
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Suhu
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
1.
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Ya
2.
Tidak
Tidak ada data
Antibiotik Lain (spesifik) ___________________
M8
Cara pemberian antibiotika terhadap pasien M9
Ampisillin Oral
M10
Metronidazole Oral
M11
Oral lainnya (antibiotika spesifik) __________________
M12
Oral lainnya (antibiotika spesifik) __________________
M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19
Ampicillin Intravena Metronidazole Intravena Intravena lainnya (antibiotik)
Ya
Ya
M20
Apakah ada catatan untuk pertimbangan mempertahankan organ yang terlibat?
M21
Apakah ada prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengeksplorasi uterus sebagai organ yang terlibat?
1.
M22
Prosedur apa yang dilakukan?
_______________________________________
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran VI KETERANGAN TABEL INDUK
Waktu
Pendidikan 1. 2. 3. 4.
0. Bukan kasus perdarahan 1. Sebelum tiba di rumah sakit 2. Setelah tiba di rumah sakit
Sampai dengan SD SLTP SLTA Sarjana
Jumlah Cairan
Pekerjaan
0. Bukan kasus perdarahan 1. < 3 Lt 2. > 3 Lt
1. Ibu rumah tangga 2. Pembantu rumah tangga 3. Pegawai
Oksitosin 0. Bukan kasus perdarahan 1. Tidak menggunakan oksitosin 2. Menggunakan oksitosin
Sumber Dana 1. 2. 3. 4.
Askes Askeskin Asuransi lain Tabungan pribadi
Operasi 0. Bukan kasus perdarahan 1. Tidak menjalani operasi 2. Menjalani operasi
Tempat Penanganan 1. Bidan 2. Klinik 3. Rumah sakit
MGSO4 0. Bukan kasus PEB 1. Menggunakan MGSO4 2. Tidak menggunakan MGSO4
Alat Transportasi 1. meminjam mobil 2. taksi 3. becak
PE OPERASI 0. Bukan kasus PEB 1. Tidak menjalani operasi 2. Menjalani operasi
Pemeriksa 1 1. Bidan 2. Dokter 3. SpOG/PPDS
Tersedia antibiotika (tab) 0. Bukan kasus Sepsis Puerperalis 1. Tersedia antibiotika
Pemeriksa 2
Pembedahan
0. Tidak ada pemeriksa oleh karena pasien langsung berobat ke rumah sakit 1. SpOG/PPDS
0. Bukan kasus Sepsis Puerperalis 1. Tidak dilakukan pembedahan 2. Dilakukan pembedahan 92
Jhon Napoleon Tambunan: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Maternal Dan Nyaris Mati Maternal Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan 1 Januari2007 - 31 Desember 2007, 2008. USU e-Repository © 2008