FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SITTI MURNIATI Dosen DPK pada STIE Wira Bhakti Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Regresi Berganda. Data penelitian diperoleh dari pusat informasi pasar modal (PIPM) Makassar, perwakilan PT. Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI. Pendekatan penelitian adalah pendekatan Asosiatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Debt to equity ratio menunjukkan adanya arah pengaruh yang negatif tidak signifikan, hal ini berarti semakin turun nilai DER maka akan diikuti peningkatan harga saham, 2) Debt to asset ratio menunjukkan adanya arah pengaruh yang negatif tidak signifikan, hal ini berarti jika terjadi peningkatan nilai DAR maka akan diikuti oleh penurunan harga saham, 3) Ukuran perusahaan menunjukkan adanya arah pengaruh yang positif tidak signifikan, hal ini menunjukkan hubungan antara size dengan harga saham berbanding terbalik, dalam arti bahwa apabila size meningkat, maka harga saham akan mengalami penurunan, 4) Return on asset menunjukkan adanya arah pengaruh yang negatif tidak signifikan, hal ini berarti bahwa asset yang dimiliki perusahaan tidak dapat mempengaruhi perubahan harga saham, 5) Return on equity menunjukkan adanya arah pengaruh yang positif signifikan, hal ini berarti apabila terjadi peningkatan ROE maka akan diikuti peningkatan harga saham dan 6) Net profit margin (NPM) menunjukkan adanya arah pengaruh yang positif tidak signifikan, hal ini berarti bahwa saat laba bersih naik, total penjualan pun akan naik yang berdampak tingginya biaya yang dikeluarkan sehingga NPM tidak dapat mempengaruhi perubahan harga saham. Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, Ukuran Perusahaan, Return on Asset, Return on Equity dan Net Profit Margin PENDAHULUAN Latar Belakang Tolok ukur peningkatan nilai perusahaan adalah dengan peningkatan harga saham. Harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan dimata investor, apabila harga saham suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan dimata investor juga baik dan begitu juga sebaliknya, oleh karena itu harga saham merupakan hal yang penting bagi perusahaan. (Purnomo, 2008:155). Secara teoritis variasi harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja keuangan suatu perusahaan, disamping dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Purnomo (2008:156), harga saham di pasar memberikan ukuran obyektif nilai investasi JAM No. 3 Vol. 9 September 2015
pada perusahaan. Oleh karena itu harga saham merupakan harapan investor. Jika kinerja keuangan perusahaan meningkat secara tidak langsung akan menaikkan harga saham di Bursa Efek, karena investor beranggapan bahwa dengan kinerja perusahaan yang baik akan meningkatkan nilai perusahan dan dapat memberikan kompensasi kepada investor berupa dividen. Sebaliknya penurunan kinerja keuangan perusahan dapat menyebabkan harga saham di Bursa Efek mengalami penurunan. Penelitian ini akan menguji pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan dan profitabillitas terhadap harga saham pada perusahaan industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian 137
ISSN: 1907-0292 sebelumnya. Adapun hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah struktur modal yang di proksikan dengan DER dan DAR, rasio profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, ROE dan NPM serta variabel ukuran perusahaan. Data yang di gunakan dalam penelian ini adalah data laporan keuangan tahun 2011 sampai tahun 2013 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dengan alasan agar diperoleh data yang lebih baru dan mengambarkan kondisi yang terbaru. Obyek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam industri Makanan dan Minuman, alasannya karena perusahaan yang bergerak dalam industri Makanan dan Minuman termasuk perusahaan consumer goods yang memiliki jumlah perusahaan terbanyak dibandingkan industri lainnya. Selain itu industri Makanan dan Minuman merupakan perusahaan yang tergolong stabil dan cenderung tidak mudah LANDASAN TEORI Saham
Tjiptono dan Hendy (2011:5) saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Sunariyah (2006:25) adalah surat tanda kepemilikan atas perusahaan yang membayar saham tersebut. Sartono (2007:25) adalah bukti penyerahan modal dana perusahaan. Ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat berharga sebagai bukti posisi modal kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan (Tjiptono dan Hendy, 2011:103). Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran bagi investor dalam memperoleh laba atas investasinya. Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari sekuritas itu sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan dengan aktif, harga pasar merupakan harga terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual (Horne dan Wachowicz 2007:70). Jogiyanto (2008:104), harga saham adalah harga yang 138
Sitti Murniati, Faktor-faktor yang… terpengaruh musim dan kondisi perekonomian. Secara teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa rasio keuangan yang terdiri dari debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM) dan ukuran perusahaan (SIZE) memiliki hubungan dengan harga saham. Atas dasar inilah maka penelitian ini memilih rasio keuangan (DER, DAR, ROA, ROE, NPM) dan ukuran perusahaan sebagai variabel yang dapat memprediksi perubahan terhadap harga saham. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah: apakah debt to equity ratio (DER) dan debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan (SIZE), return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan net profit margin (NPM) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Sedangkan menurut Suad (2008), harga saham merupakan harga sekarang dari penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dimasa yang akan datang. Harga saham yang digunakan dalam melakukan transaksi di pasar modal merupakan harga yang terbentuk dari mekanisme pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Struktur Modal Horne dan Wachowicz (2007:268) struktur modal adalah proporsi pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang, ekuitas saham preferen dan saham biasa. Penggunaan hutang dalam suatu perusahaan akan menaikkan nilai saham, karena adanya kenaikan pajak terhadap biaya hutang, namun pada titik tertentu penggunaan hutang dapat menurunkan nilai saham karena adanya pengaruh biaya kepailitan dan biaya bunga yang ditimbulkan dari adanya penggunaan utang, (Weston dan Copeland, 2010:319). Struktur modal merupakan salah satu keputusan penting manajer keuangan dalam JAM No. 3 Vol. 9 September 2015
Sitti Murniati, Faktor-faktor yang… menjaga dan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan adanya perencanaan ketika menentukan komposisi sturuktur modal sampai dengan tercapainya struktur modal optimal, diharapkan dapat menjadi informasi keuangan yang baik (good news) bagi investor untuk mau menanamkan modalnya pada perusahaan. Weston dan Copeland (2010:319), struktur modal bertujuan memadukan sumber dana permanen yang selanjutnya akan digunakan perusahaan dengan cara yang diharapkan mampu memaksimumkan nilai perusahaan. Keadaan struktur modal akan berakibat langsung pada posisi keuangan perusahaan. Pada penelitian ini struktur modal diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR). Mulyadi (2006:139), debt to equity ratio menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang-utang relatif terhadap ekuitas dan mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi. Mulyadi (2006:139), Debt to Assets Ratio (DAR), merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aset. Menurut Sibarani (2009:3), DAR memperlihatkan proporsi penggunaan hutang yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki, supaya aman porsi hutang harus lebih kecil terhadap aktiva. Yulianto (2010:15), DAR atau solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi seluruh kewajiban finansialnya apabila perusahaan dilikuidasi. Ukuran perusahaan (Size) adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaaan melalui total aktiva, penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar perusahaan (market capitalization). Widjaja (2009:25), firm size (ukuran perusahaan) adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan, antara lain total penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan total aktiva. Rasio ini juga digunakan dalam penelitian Paramu (Indrajaya dkk, 2011:12),
ISSN: 1907-0292 mengingat nilai aktiva perusahaan yang besar maka dalam proses perhitungan nilai total aktiva dihitung dalam jutaan rupiah serta ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural (Ln). Profitabilitas adalah rasio keuangan yang sangat penting untuk diteliti hubungannya dengan harga saham, terutama bagi perusahaan yang tentunya membutuhkan suntikan dana relatif besar untuk melakukan ekspansi, (Sudana, 2011:22). Pada penelitian ini profitabilitas diproksikan dengan Return on Asset (ROA), Return on Asset (ROA) dan Net Profit Margin (NPM). Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu (Hanafi, 2013:42). Rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang akan digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Munawir, 2004:89). Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu (Hanafi, 2013:42). ROE merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas dari ekuitas. Semakin besar hasil ROE maka kinerja perusahaan semakin baik. ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelola modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan (Pastowo, 2005:97). Rasio ini diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biayabiaya perusahaan pada peiode tertentu. Rasio ini membandingkan antara keuntungan bersih setelah pajak terhadap penjualan bersih. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi, (Sawir, 2005:18).
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri Makanan dan Minuman JAM No. 3 Vol. 9 September 2015
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai tahun 2013 berjumlah 18 perusahaan. Berdasarkan 139
ISSN: 1907-0292
Sitti Murniati, Faktor-faktor yang…
kriteria yang telah ditetapkan, maka jumlah sampel yang diperoleh adalah 14 perusahaan dengan 42 observasi. Metode Analisis Uji regresi berganda ini bertujuan untuk memprediksi besarnya keterkaitan dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya. Untuk melakukan Dimana : Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 β0 β1- β6 e
pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi besar variabel tergantung dengan menggunakan data variabel bebasnya. Sugiyono (2013:236) Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan model berikut:
Y = β 0 + β1 X 1 + β 2 X2 + β 3 X3 + β4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X6 + e = = = = = = = = = =
Harga Saham Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Asset Ratio (DAR) Ukuran Perusahaan (SIZE) Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Net Profit Margin (NPM) Bilangan Konstan Koefisien Regresi Error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Model analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh antara variabel bebas yaitu DER (X 1 ), DAR (X 2 ), SIZE (X 3 ), ROA (X 4 ), ROE (X 5 ) dan NPM (X 6 ) terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun yaitu periode tahun 2011 sampai tahun 2013. Berdasarkan hasil olah data maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Unstandardize d p-value Variabel Coefficients t-hitung (Signifikansi) (Constant) -5.160 -2.016 0.051 DER -.369 -0.230 0.819 DAR -2.043 -0.788 0.436 SIZE 4.015 1.952 0.059 ROA -.390 -0.606 0.548 ROE 3.447 4.400 0.000 NPM -.667 -1.149 0.258 2 R 0.776 Keterangan: R 0.881 Signifikansi pada F-hitung 20.163 *p<0,05 Sig.F 0,000 Sumber : Data diolah (Y). Dengan melihat tabel hasil uji regresi linier berganda tersebut dapat disimpulkan: Dari tabel dapat dilihat bahwa semua 1. Secara simultan variabel debt to equity variabel bebas, yaitu debt to equity ratio ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), (X 1 ), debt to asset ratio (X 2 ), size (X 3 ), return on asset (X 4 ), return on equity (X 5 ) size (ukuran perusahaan), return on asset dan net profit margin (X 6 ) berpengaruh (ROA), return on equity (ROE) dan net terhadap variabel terikat yaitu harga saham profit margin (NPM) berpengaruh positif 140
JAM No. 3 Vol. 9 September 2015
Sitti Murniati, Faktor-faktor yang… dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat diketahui dari nilai F hitung yang menunjukkan nilai sebesar 20.163 (signifikansi F= 0,000). Jadi Sig F < 5% (0,000 < 0,05). 2. Secara parsial variabel debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat diketahui dari nilai t hitung untuk DER terhadap harga saham adalah -0,230 dengan tingkat signifikan 0,819. Jadi Sig. t > 5% (0,819 > 0,05). 3. Secara parsial variabel debt to asset ratio (DAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat diketahui dari nilai t hitung untuk DAR terhadap harga saham adalah -0,788 dengan tingkat signifikan 0,436. Jadi Sig. t > 5% (0,436 > 0,05). 4. Secara parsial variabel ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat diketahui dari nilai t hitung untuk SIZE terhadap harga saham adalah 1.952 dengan tingkat signifikan 0,059. Jadi Sig. t > 5% (0,059 > 0,05). 5. Secara parsial variabel return on asset (ROA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat diketahui dari nilai t hitung untuk ROA terhadap harga saham adalah 0,861 dengan tingkat signifikan 0,395. Jadi Sig. t > 5% (0,395 > 0,05). 6. Secara parsial variabel return on equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat diketahui dari nilai t hitung untuk ROE terhadap harga saham adalah 4.400 dengan tingkat signifikan 0,000. Jadi Sig. t < 5% (0,000 < 0,05). 7. Secara parsial variabel net profit margin (NPM) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat diketahui dari nilai t hitung untuk NPM terhadap harga saham adalah -1,149 dengan tingkat signifikan 0,258. Jadi Sig. t > 5% (0,258 > 0,05). Nilai koefisen korelasi (R) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan adanya hubungan antara variable X dengan variable Y sebesar 0,881 yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan searah antara variable X dengan variabel Y sebesar 88,1%. Nilai koefisen determinasi digunakan untuk JAM No. 3 Vol. 9 September 2015
ISSN: 1907-0292 mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Hasil analisis diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,776 Ini berarti, pengaruh variable X (debt to equity ratio, debt to asset ratio, size, return on asset, return on equity dan net profit margin) terhadap variable Y (harga saham) sebesar 77,6% dan pengaruh variable lainnya sebesar 22,4% yang tidak dimasukkan dalam model. Pengaruh ini tergolong sangat baik karena nilai yang diperoleh diatas 60%. Dengan melihat tabel hasil uji regresi linier berganda tersebut dapat diperoleh persamaan regresi yaitu: Y = -5.160 – 0.369X 1 – 2.043X 2 + 4.015X 3 – 0.390X 4 + 3.447X 5 – 0.667X 6 Persamaan regresi tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. b 0 = -5.160 merupakan bilangan konstan yang menunjukkan bahwa harga saham (Y) tidak ditentukan oleh variabel DER (X 1 ), DAR (X 2 ), SIZE (X 3 ), ROA (X 4 ), ROE (X 5 ) dan NPM (X 6 ). 2. b 1 = -0.369 menunjukkan bahwa apabila DER (X 1 ) dinaikkan sebesar 1% maka harga saham (Y) akan menurun sebesar 36,9%. 3. b 2 = -2.043 menunjukkan bahwa apabila DAR (X 2 ) dinaikkan sebesar 1% maka harga saham (Y) akan menurun sebesar 2.043. 4. b 3 = 4.015 menunjukkan bahwa apabila SIZE (X 3 ) dinaikkan sebesar 1% maka harga saham (Y) akan meningkat sebesar 4.015. 5. b 4 = -0.390 menunjukkan bahwa apabila ROA (X 4 ) dinaikkan sebesar 1% maka harga saham (Y) akan menurun sebesar 0.390. 6. b 5 = 3.447 menunjukkan bahwa apabila ROE (X 5 ) dinaikkan sebesar 1% maka harga saham (Y) akan meningkat sebesar 3.447. 7. b 6 = -0.667 menunjukkan bahwa apabila NPM (X 6 ) dinaikkan sebesar 1% maka harga saham (Y) akan menurun sebesar 0.667. Dari perhitungan tersebut juga terlihat bahwa variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah variabel return on equity (X 5 ), karena nilai t-hitung ROE lebih besar dibanding dengan variabel debt to equity ratio (X 1 ), debt to asset ratio (X 2 ), size (X 3 ), return on asset (X 4 ) dan net profit margin (X 6 ). 141
ISSN: 1907-0292 1. Pembahasan Untuk mempermudah pembahasan hasil penelitian, maka selanjutnya akan dijelaskan hasil pengujian untuk masingmasing hipotesis penelitian, yaitu sebagai berikut : Pengaruh struktur modal yang diproksi dengan debt to equity ratio (DER) terhadap harga saham Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel struktur modal yang diproksi dengan debt to equity ratio (DER) yang menunjukkan adanya arah pengaruh yang negatif. Hal ini berarti bahwa variabel debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti semakin turun nilai debt to equity ratio (DER) maka akan diikuti peningkatan harga saham. Pengaruh struktur modal yang diproksi dengan debt to asset ratio (DAR) terhadap harga saham Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel struktur modal yang diproksi dengan debt to asset ratio (DAR) yang menunjukkan adanya arah pengaruh yang negatif. Hal ini berarti bahwa variabel debt to asset ratio (DAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti jika terjadi penurunan nilai DAR maka akan diikuti oleh peningkatan harga saham. DAR berpengaruh negatif terhadap harga saham terjadi disebabkan karena debt to asset ratio yang tinggi akan menurunkan harga saham karena investor bereaksi negatif. Pengaruh ukuran perusahaan (SIZE) terhadap harga saham Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel ukuran perusahaan yang menunjukkan adanya arah pengaruh yang positif. Hal ini berarti bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara ukuran perusahaan dengan harga saham berbanding terbalik, dalam pengertian bahwa apabila ukuran perusahaan 142
Sitti Murniati, Faktor-faktor yang… meningkat, maka harga mengalami penurunan.
saham
akan
Pengaruh profitabilitas yang diproksi dengan return on asset (ROA) terhadap harga saham Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel profitabilitas yang diproksi dengan return on asset (ROA) yang menunjukkan adanya arah pengaruh yang negatif. Hal ini berarti bahwa variabel return on asset (ROA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti bahwa asset yang dimiliki perusahaan tidak dapat mempengaruhi perubahan harga saham. Selain itu, jumlah asset yang tinggi akan mengakibatkan banyak dana yang kurang produktif sehingga perlu adanya pengalokasian dana yang dapat menghasilkan keuntungan, seperti memperluas lahan usaha atau menambah peralatan pabrik. Pengaruh profitabilitas yang diproksi dengan return on equity (ROE) terhadap harga saham Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel profitabilitas yang diproksi dengan return on equity (ROE) yang menunjukkan adanya arah pengaruh yang positif. Hal ini berarti bahwa variabel return on equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan ROE maka akan diikuti peningkatan harga saham. Ini berarti profitabilitas yang diproksi dengan ROE cenderung meningkatkan minat investor terhadap saham perusahaan apabila nilai ROE tinggi. Pengaruh profitabilitas yang diproksi dengan net profit margin (NPM) terhadap harga saham Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel profitabilitas yang diproksi dengan net profit margin (NPM) yang menunjukkan adanya arah pengaruh yang negatif. Hal ini berarti bahwa variabel net profit margin (NPM) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga JAM No. 3 Vol. 9 September 2015
Sitti Murniati, Faktor-faktor yang… saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti bahwa saat laba bersih naik, maka total penjualan pun akan naik hal ini disebabkan karena tingginya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga NPM tidak memiliki pengaruh KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Debt to asset ratio (DAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 4. Return on asset (ROA) berpengaruh berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 5. Return on equity (ROE) berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 6. Net profit margin (NPM) berpengaruh berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan
ISSN: 1907-0292 terhadap harga saham. Hal ini berarti manajemen mengalami kegagalan dalam hal operasional dan ini akan mengakibatkan mengurangnya kepercayaan investor untuk berinvestasi dalam perusahaan Makanan dan Minuman.
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Saran 1. Beberapa variabel yang tidak terbukti berpengaruh pada penelitian ini sebaiknya pada penelitian yang akan datang digunakan proksi yang lain dari variabel tersebut, sehingga diharapkan dapat mencerminkan variabel yang digunakan. 2. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dengan menambah tahun pengamatan dan juga memperbanyak jumlah sampel untuk penelitian yang akan datang. 3. Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel independen yang masih berbasis pada data laporan keuangan selain yang digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada penelitian sebelumnya. 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DAR dan ROE berpengaruh terhadap harga saham, sehingga para investor, masyarakat, kreditor dan pemakai laporan keuangan yang lainnya dapat menjadikan DAR dan ROE sebagai pertimbangan dalam hal pengambilan keputusan untuk melakukan investasi.
DAFTAR PUSTAKA Hanafi, Mamduh. 2013. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta. Horne, J Van, dan Wachowicz J.M. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba empat. Indrajaya, G. 2011. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas & Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Sektor Pertambangan Di BEI. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Th. II, No. 6. JAM No. 3 Vol. 9 September 2015
Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta. Mulyadi. 2006. Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kuaitatif. Bayumedia, Malang. Munawir, H., S., 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta.
143
ISSN: 1907-0292 Prastowo, Dwi. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen,YKPN, Yogyakarta
Sitti Murniati, Faktor-faktor yang… Tercatat Di BEI Periode 2005-2007. UnDip.
Purnomo Hanry. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di BEI, Jurnal UNS, Semarang. Sartono, Agus. 2007. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi ke 4. Yogyakarta: BPFE. Sibarani, T. Putri M. 2009. Analisis Pengaruh DTAR Dan DER Terhadap EPS Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di BEI. USU, Medan. Suad
Husnan. 2008. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Keempat. Yogyakarta: STIM YKPN.
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan (Teori dan Praktik). Jakarta : Penerbit Erlangga. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima belas, Alfabeta, Bandung. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Tjiptono Darmaji & Hendi M. Fakhrudin. 2011. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Weston, J. Fred & Thomas E. Copeland. 2010. Manajemen Keuangan. Jilid 2. Tangerang : Aksara Publisher. Widjaja, Indra. 2009. Pengaruh Firm Size Dan Capital Structure Terhadap Prospek Saham Perusahaan. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Th. II, No. 1, Januari 2009, Hlm. 21 – 30. Yulianto, Yulius. 2010. Analisis Pengaruh Asset Growth, Earning Per Share, Debt To Total Asset, Return On Investment, Dan Dividen Yield Terhadap Beta Saham: Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang 144
JAM No. 3 Vol. 9 September 2015