JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG Hanifah Maharani*) Dina Rahayuning Pangestuti**) Siti Fatimah Pradigdo**) *
)Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP Semarang **
)Dosen Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP Semarang Email:
[email protected]
Abstract: Breastfeeding mothers are classified into nutrition vulnerable groups because of breast milk (ASI) is the mainfood for the baby that is obtained from their mother. Riskesdas 2007-2008 showedthat the risk of chronic energy deficiency breastfeeding mothers in Indonesia as much as 34.6%. This study aims to determine factors associated with the nutritional status of breastfeeding mothers. The study was the observational analytic with cross-sectional study design. The sample in this study is breastfeeding either exclusively or nonexclusively, have babies aged 0-6 months as many as 47 people with purposive sampling technique. The research instrument was a questionnaire and measures of nutritional status (digital scales, microtome, ribbon LILA). The statistical analysis used was Spearman rank correlation test. The results showed that most of the samples do not exclusively breastfeed their babies (59.6%), have less level of nutritional knowledge (46.8%), lack of energy and protein intake (87.2%) and (78.7%), physical activity level breastfeeding mothers classified as mild (76.6%), and the nutritional status (BMI) is not normal (46.8%). Statistical analysis showed there is association nutrition knowledge with breastfeeding mothers BMI(p = 0.005; p <0.05), energy and protein intake with breastfeeding mothers BMI (p = 0.001; p <0.05), and physical activity with breastfeeding mothers BMI (p = 0.030; p <0.05). The results showed knowledge of nutrition-related terms balanced nutrition for breastfeeding mothers still less (61.70%), so that need to increase knowledge of balanced nutrition for breastfeeding mothers who can contribute to improving nutrient intake, breastfeed mothers. Keywords
: Breastfeeding mothers, BMI, Nutritional Knowledge, Nutrient intake, physical activity.
PENDAHULUAN Salah satu sasaran pembangunan
termasuk ke dalam kelompok rentan gizi
kesehatan
perempuan,
di
Indonesia
adalah
meningkatnya status kesehatan dan gizi pada
ibu
maupun
bayi
menyusui.(2)Ibu
dan ibu
balita,
hamil, menyusui
remaja
dan
ibu
tergolong
Undang
kedalam kelompok rentan gizi karena air
Undang Nomor 36 tahun 2009 bab VIII
susu ibu (ASI) yang merupakan makanan
pasal
utama bayi diperoleh dari sang ibu.
142
menyebutkan
anak.
(1)
meliputi
tentang bahwa
kesehatan
golongan
yang 187
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Apabila ibu tidak mampu menggantikan
berpengaruh terhadap status gizi ibu
zat gizi yang diberikan kepada bayi
menyusui.(6)
Di
melalui asupan makanan, maka ibu akan
Bogor,
menyusui
kekurangan zat gizi, sehingga berdampak
energi dan zat gizi makro kurang dari
pada kesehatan ibu dan bayinya.
(2)
80%
Ibu menyusui merupakan salah
ibu
AKG.
daerah
Ibu
mengkonsumsi
Madura
mengkonsumsi
menyusui
energi
dan
yang
<80%
AKG
satu sasaran Gerakan 1000 Hari Pertama
berisiko KEK 1,55 kali dari ibu menyusui
Kehidupan (HPK) selain Ibu hamil, bayi
yang mengkonsumsi energi ≥80% AKG.
baru lahir, dan anak usia di bawah dua
Sehingga apabila ibu mengalami masalah
tahun. Gerakan 1000 HPK merupakan
gizi, ibu dapat mengalami gangguan
upaya
kesehatan.(5)
percepatan
perbaikan
gizi
masyarakat. Sayangnya, gerakan ini tidak
Puskesmas Kedungmundu dipilih
menunjukkan perhatiannya pada gizi ibu
sebagai lokasi penelitian dilatarbelakangi
menyusui. Hal ini terlihat dari jenis
oleh data yang menunjukkan bahwa
intervensi gizi spesifik dan sensitif selama
Puskesmas Kedungmundu sebagai salah
masa 1000 HPK, hanya terfokus pada ibu
satu Puskesmas yang ada di Kota
hamil, bayi baru lahir, dan bayi berusia
semarang
enam bulan hingga dua tahun, sedangkan
menyusui
ibu
Semarang
menyusui
tidak
mendapatkan
program
pemerintah
tertinggi
di
jumlah wilayah
dibandingkan
ibu Kota
dengan
(3)
Puskesmas lainnya. Data status gizi ibu di
masih
Puskesmas Kedungmundu menunjukkan
perhatian intervensi tentang gizinya. Berbagai
mempunyai
belum memperhatikan ibu menyusui yang
masih
sejatinya menjadi kelompok rawan gizi.
kurang energi kronis sebesar 18,97%
Data
Riskesdas
2007-2008
banyak
ibu
yang
mengalami
pada tahun 2015(7), akan tetapi Intervensi
menunjukkan persentase ibu menyusui di
gizi
Indonesia dengan risiko Kurang Energi
kelompok rawan gizi hingga saat ini
Kronis sebanyak 34,6%, dan Ibu yang
belum ada. Selain itu penelitian terkait
menyusui bayi umur 0-5 bulan memiliki
faktor-faktor yang berhubungan dengan
risiko
yang
status gizi ibu menyusui belum banyak
dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan
diteliti termasuk di wilayah Puskesmas
bahwa sebagian besar ibu menyusui di
Kedungmundu. Oleh karenanya peneliti
Indonesia
memiliki
tertarik
kurang.(4)(5)
Hal
KEK
15,9%.
Penelitian
status ini
gizi
yang
untuk
ibu
untuk
menyusui
melakukan
sebagai
penelitian
menunjukkan
tentang “Faktor-Faktor yang Berhubungan
pemenuhan gizi bagi ibu menyusui akan
dengan Status Gizi Ibu Menyusui di
188
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu,
korelasi rank spearmankarena salah satu
Kota Semarang”.
variabel data berdistribusi tidak normal dengan
METODE PENELITIAN
tingkat
kepercayaan
95%
(α=0,05).
Penelitian ini adalah survei analitik dengan
rancangan
Cross
Sectional
HASIL PENELITIAN
Study, dimana data independennya yaitu
Sebagian
besar
ibu
menyusui
faktor-faktor yang berhubungan dengan
berumur 25-29 dan 30-34 tahun masing-
status gizi ibu menyusui, dikumpulkan
masing sebanyak 34,0% dengan tingkat
dalam satu titik waktu dengan data
pendidikan terbesar yaitu lulusan sekolah
variabel
gizi.
menengah atas (SMA) sebanyak 59,6%,
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah
sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak
kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota
74,5% dengan penghasilan keluarga lebih
Semarang
besar
dependen
yaitu
status
menggunakan
47
orang
dari
UMR
Kota
Semarang
sampel ibu menyusui yang dipilih secara
sebanyak 55,3%, informasi kesehatan
Purposive Sampling. Data primer yang
terbanyak
dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi
elektronik (TV) sebanyak 44,7%, dan ibu
pola pemberian ASI dan status gizi ibu
tidak
menyusui. Data status gizi dikumpulkan
sebanyak 66%.
menggunakan berdasarkan
metode IMT
(Indeks
Massa
tinggi badan diukur dengan menggunakan
menggunakan
pita
LILA LILA.
diukur Data
pola
pemberian ASI dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan
makanan
media
pantangan
Tabel 1. Karakteristik Ibu Menyusui
dengan menggunakan timbangan injak,
dan
memiliki
dari
antropometri
Tubuh)ibu menyusui. Berat badan diukur
mikrotoise,
bersumber
kepada kuesioner.
responden Pengolahan
data hasil penelitian dilakukan dengan sistem
komputerisasi
menggunakan
program
SPSS dan disajikan dalam
bentuk tabel distribusi, tabel analisis dan narasi. Analisis data menggunakan uji
189
Karakteristik Ibu a. Umur 20-24 25-29 30-34 35-39 b. Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah Tamatan SD Tamatan SMP Tamatan SMA Tamatan PT c. Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja d. Pendapatan Keluarga ≤UMR >UMR
(f)
(%)
8 16 16 7
17,0 34,0 34,0 14,9
1 6 7 28 5
2,1 12,8 14,9 59,6 10,6
35 12
74,5 25,5
21 26
44,7 55,3
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
e. Informasi Kesehatan Petugas Kesehatan Media elektronik Media Cetak Media Cyber f. Makanan Pantangan Ada Tidak ada Total
dibandingkan dengan IMT. Penggunaan 7 21 5 14
14,9 44,7 10,6 29,8
16 31 47
34,0 66,0 100.0
LILA sendiri bukan merupakan cara pengukuran status gizi yang ideal sebab perubahan LILA memerlukan waktu yang lama sehingga hanya digunakan untuk skreening awal melihat risiko kurang energi kronis (KEK) pada ibu. Sedangkan IMT lebih menggambarkan status gizi
Tabel 2. Tingkat Asupan Zat Gizi Tingkat Asupan Zat Gizi Kurang Cukup Total
Asupan Energi F 41 6 47
berdasarkan ukuran tubuh.
Asupan Protein
% 87,2 12,8 100
F 37 10 47
Hubungan
% 78,7 21,3 100
Pengetahuan
Gizi
dengan
menunjukkan
bahwa
Status Gizi Ibu Menyusui Tabel
6
terdapat hubungan yang signifikan antara Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Gizi Pengetahua n Gizi Kurang Baik Total
pengetahuan gizi dan IMT ibu menyusui.
F
%
Rata-rata ibu menyusui yang memiliki
22 25 47
46,8 53,2 100,0
pengetahuan baik (53,2%) memiliki rata-
Tabel 4. Tingkat Aktivitas Fisik
Hubungan Asupan Energi dengan Status
Tingkat Aktivitas Fisik Ringan Sedang Total
F
%
36 11 47
76,6 23,4 100,0
rata status gizi yang normal (53,2%).
Gizi Ibu Menyusui Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara asupan energi dan IMT ibu menyusui. Rata-rata asupan energi ibu menyusui kurang
Tabel 5. Status Gizi Ibu Menyusui Status Gizi IMT LILA
(87,2%), akan tetapi IMT ibu sebagian
Tidak Normal Total Normal f % f % f % 22 46,8 25 53,2 47 100 8 17,0 39 83,0 47 100
besar normal karena ibu masih memiliki cadangan lemak selama hamil.
Hubungan Asupan Protein dengan Status Tabel5 status gizi ibu menyusui
Gizi Ibu Menyusui
diukur
Hasil uji statistik menunjukkan
status gizinya dengan LILA jauh lebih
terdapat hubungan yang signifikan antara
banyak
asupan protein dan IMT ibu menyusui.
menunjukkan
yang
bahwaibu
status
yang
gizinya
normal
190
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Rata-rata asupan protein ibu menyusui
aktivitas fisik dan IMT ibu menyusui.
kurang (78,7%), akan tetapi IMT ibu
Rata-rata aktivitas ibu tergolong ringan
sebagian besar normal karena ibu masih
dan memiliki IMT normal hal ini karena
memiliki cadangan lemak selama hamil.
ibu
menyusui
bayinya
yang
mengakibatkan penggunaan energi ibu Hubungan Aktivitas Fisik dengan Status
untuk menghasilkan ASI.
Gizi Ibu Menyusui Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
Tabel 6. Uji Hubungan Uji Hubungan Hubungan Pengetahuan Gizi dengan IMT Ibu Hubungan Asupan Energi dengan IMT Ibu Hubungan Asupan Protein dengan IMT Ibu Menyusui Hubungan Aktivitas Fisik dengan IMT Ibu PEMBAHASAN
P 0,005 0,001 0,001 0,030
r 0,674 0,634 0,528 -0,319
dalam kehidupan sehari hari yang dapat
Status gizi adalah keadaan tubuh
mempengaruhi status gizi ibu menyusui.(8)
sebagai akibat konsumsi makanan dan
Pengetahuan gizi memiliki peran yang
penggunaan zat-zat gizi.
penting
Status gizi
dalam
praktek
pemilihan,
dijadikan sebagai indikator yang dapat
pengolahan, dan pengaturan makanan
menentukan
ibu
kondisi
gizi.(2)Status
gizi
disebabkan
oleh
pemenuhan
ibu
menyusui
banyak
faktor
sehari
hari.
membentuk
Termasuk
perilaku
dalam
pemenuhan
makanan bergizi yang penting guna
diantaranya adalah pengetahuan gizi,
merencanakan,
menyiapkan
dan
asupan zat gizi dan aktivitas fisik.
mengonsumsi makanan seimbang setiap harinya.(9)Penelitian yang telah dilakukan
Hubungan
Pengetahuan
Gizi
dengan
kepada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu menunjukkan
Status Gizi Ibu Menyusui. Pengetahuan gizi ibu menyusui
bahwa sebagaian besar ibu menyusui
sendiri merupakan pengetahuan yang
sebanyak (53,2%) ibu sudah memiliki
dimiliki oleh ibu menyusui tentang zat-zat
pengetahuan gizi yang baik. Sebagian
gizi yang terkandung didalam makanan
besar
maupun minuman yang dikonsumsi
pengetahuan yang baik secara umum
191
ibu
menyusui
sudah
memiliki
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
tentang definisi zat gizi, peningkatan
ibu menyusui tergolong kurang hal ini
kebutuhan makanan bagi ibu selama
dikarenakan
menyusui, manfaat dari zat gizi, serta
mengubah pola makannya dan tidak
dampak apabila kekurangan zat gizi bagi
menambah makanan selama menyusui.
ibu menyusui dapat dijawab dengan
Pola makan ibu sebelum hamil, saat
benar. Sedangkan, pengetahuan tentang
hamil, dan ketika menyusui cenderung
syarat
ibu
sama saja. Penelitian yang dilakukan di
yang
Ethiopia juga menunjukkan hasil yang
mempengaruhi status gizi ibu menyusui,
sama, yaitu masing masing (71,2%) ibu
masih banyak ibu yang belum bisa
menyusui
tidak
menjawab dengan benar.Penelitian yang
makannya
dan
dilakukan sebelumnya menunjukkan hasil
asupannya selama menyusui meskipun
yang sama yaitu sebagian besar (60%)
status gizi ibu sebagian besar normal.(12)
ibu menyusui memiliki pengetahuan gizi
Padahal kebutuhan asupan ibu meningkat
yang baik.(10) Selain itu hasil ini juga
selama menyusui.
seimbang
menyusui
zat
dan
gizi
bagi
faktor-faktor
sejalan dengan penelitian yang dilakukan di
Desa
Gawanan
Colomadu
ibu
menyusui
tidak
mengubah tidak
pola
menambah
Status gizi ibu menyusui dilihat dari
parameter
antropometri
IMT
Karanganyar Solo dan penelitian yang
tergolong normal untuk sebagian besar
dilakukan di Moncobalang kabupaten
ibu
Gowa bahwa terdapat hubungan yang
proteinnya
signifikan antara pengetahuan gizi dan
dikarenakan
status gizi ibu menyusui. Artinya semakin
menyimpan
baik pengetahuan gizi yang dimiliki oleh
hamil.
ibu menyusui maka semakin baik pula
berlangsung dalam jangka waktu yang
status gizinya.
(9)(11)
meskipun
asupan
masih
Jika
ibu
energi
kurang,
dan
hal
menyusui
cadangan
lemak
kondisi
tersebut
ini
masih selama terus
lama, cadangan lemak selama hamil akan semakin menipis dan jika tidak diimbangi
Hubungan
Asupan
Zat
Gizi
dengan
Status Gizi Ibu Menyusui
dengan asupan zat gizi yang cukup ibu berisiko
mengalami
kekurangan
zat
menunjukkan
gizi.(9)(13)Selain itu ibu menyusui juga
bahwa sebagian besar asupan energi dan
masih harus memproduksi ASI untuk
asupan
menyusui
Hasil
penelitian
protein
ibu
menyusui
yang
bayinya.
Apabila
ibu
menjadi sampel dalam penelitian ini
kekurangan zat gizi untuk memproduksi
tergolong kurang asupannya (87,2%) dan
ASI, maka zat gizi akan diambil dari tubuh
(78,7%). Asupan energi dan protein dari
ibu, sehingga ibu harus menggantinya
192
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dengan suplai makanan yang dikonsumsi
baru melahirkan 0-1 bulan yang lalu pada
sehari-hari.
mampu
saat penelitian sehingga ibu masih dalam
menggantikan zat gizi yang diberikan
proses pemulihan paska melahirkan yang
kepada bayi melalui asupan makanan
berdampak pada aktivitas ibu yang tidak
akan mengalami gizi kurang atau bahkan
terlalu berat. Penelitian yang dilakukan
gangguan kesehatan.(6)
sebelumnya
Ibu
yang
tidak
menunjukkan
hasil
yang
sama yaitu ada hubungan indeks massa Hubungan Aktivitas Fisik dengan Status
tubuh
dengan
Gizi Ibu Menyusui
penelitian
ini
fisik.(15)Hasil
aktivitas juga
sejalan
dengan
Aktivitas fisik atau yang disebut
penelitian yang dilakukan oleh Sudikno,
juga aktivitas eksternal merupakan suatu
yaitu terdapat hubungan antara aktifitas
rangkaian gerak tubuh yang ditimbulkan
fisik dengan Obesitas.(16)
oleh
otot-otot
mengakibatkan
skeletal
pengeluaran
yang energi.(42)
Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya,
menunjukkan
bahwa
Aktivitas fisik memerlukan energi diluar
aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin
kebutuhan
dapat
untuk
metabolisme
basal.
mempertahankan
status
gizi
(17)
Selama aktivitas fisik, otot membutuhkan
optimal.
energi diluar metabolisme untuk bergerak,
beberapa negara di dunia menunjukkan
sedangkan
jantung
bahwa aktivitas fisik memberikan efek
memerlukan
tambahan
dan
paru-paru
energi
untuk
mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen
Penelitian yang dilakukan di
yang positif bagi wanita baik selama dan setelah kehamilan.(18)(19)
keseluruh tubuh dan untuk mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh. Banyaknya energi
KESIMPULAN DAN SARAN
yang dibutuhkan bergantung pada berapa
1.
banyak otot yang bergerak, berapa lama dan
berapa
dilakukan.
berat
Sehingga
Kesimpulan a.
Hasil
penelitian
tentang
pola
pekerjaan
yang
pemberian ASI diketahui bahwa
aktivitas
fisik
sebagian besar ibu menyusyui
mempengaruhi pengeluaran energi yang
memberikan
berdampak terhadap status gizi.(14)
eksklusif
kepada
bayinya
(59,6%),
memiliki
tingkat
baik
(53,2%),
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
sebagian
besar
tingkat
pengetahuan
ASI
secara
non
aktivitas fisik ibu menyusui tergolong
tingkat asupan zat gizi (asupan
ringan yaitu sebesar 76,6%. Ibu yang
energi
memiliki aktivitas fisik ringan rata-rata
(87,2%) dan (78,7%) tergolong
193
dan
asupan
protein)
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kurang, dan tingkat aktivitas ibu menyusui
b.
tergolong
b. Diperlukan
ringan
penelitian
lanjutan
mengenai parameter status gizi
(76,6%).
yang khusus digunakan untuk
Status gzi (IMT) ibu menyusui
menentukan
diketahui bahwa sebagian besar
menyusui.
status
gizi
ibu
ibu memiliki status gizi yang normal (53,2%) dengan rata-rata IMT ibu adalah 22,48 kg/m
2
DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian
(18,5-22,99) c.
Terdapat
Indonesia. hubungan
antara
d.
Terdapat
hubungan
asupan
energi
dengan
IMT
dan ibu
Terdapat aktivitas
hubungan fisik
dan
Reproduksi.
protein
Pelajar, 2014.
antara IMT
ibu
perhatian
lebih
maupun
terhadap
Pustaka
Koordinator
Bidang
RI.
Pedoman
Perencanaan
Program
Gerakan
Dalam
Puskesmas diharapkan menaruh
Yogyakarta:
Kesejahteraan
Rangka
Kehidupan Kesehatan
Kesehatan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
Saran a. Dinas
Strategis
Dalam
3. Kementerian
menyusui (p=0,030 ; p<0,05). 2.
Gizi
antara
(p=0,001; p<0,05). e.
Rencana
2019. Kemenkes RI: Jakarta, 2015. 2. Marmi.
menyusui
Republik
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-
pengetahuan gizi dan IMT ibu menyusui (p=0,005 ; p<0,05).
Kesehatan
1000
(Gerakan
Pertama
1000
HPK).
Jakarta: Kemenkokesra, 2013. 4. Riset
ibu
Kesehatan
Penelitian
dan
Dasar.
Badan
Pengembangan
menyusui dengan mengadakan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan
program
Republik Indonesia, 2007.
peningkatkan
asupan
zat gizi bagi ibu menyusui. Selain
5. Irawati, A. Faktor Determinan Risiko
itu mengkaji ulang Gerakan 1000
Kurang Energi Protein (KEK) pada Ibu
Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Menyusui di Indonesia. Puslitbang
agar
intervensi
Gizi dan Makanan, Badan Litbang
tentang gizi bagi ibu menyusui
Kesehatan, Depkes RI. 2009. 32(2):
sebab ibu menyusui merupakan
82-93.
mengadakan
kelompok yang rawan mengalami masalah gizi.
194
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
6. Proverawati, A dan Wati E.K. Ilmu
Skripsi. Program Studi DIV Kebidanan
Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Fakultas
Kesehatan.
Sebelas Maret. 2009.
Yogyakarta:
Nuha
Medica, 2011. 7. Puskesmas
Kedokteran
Universitas
12. Haileslassie, K., Mulugeta, A, and Kedungmundu
Kota
Girma
M,.
Feeding
practices,
Semarang. Data Kesehatan Ibu dan
nutritional
Anak Tahun 2015. Semarang: 2015.
factors of lactating women in Samre
8. Astutik, P. Tingkat Pengetahuan Ibu
Woreda,
status
South
and
associated
Eastern
Zone
of
Menyusui Tentang Gizi Seimbang
Tigray, Ethiopia. Nutritional Journal.
Saat Menyusui di Desa Karungan
2013. 12:28.
Kecamatan Sragen.
Plupuh
Skripsi.
Kabupaten Studi
Dan Penurunan Berat Badan Ibu Di
Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi
Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan
Ilmu
Raya Pekanbaru. STIKES Payung
Kesehatan
Program
13. Puswati, D. Pemberian Asi Eksklusif
Kusuma
Husada
Surakarta. 2013
Negeri Pekanbaru, 2009.
9. Nadimin, dkk. Faktor-Faktor Yang
14. Mahardikawati A. Venny dan Roosita
Berhubungan Dengan Status Gizi Ibu
Katrin. Aktivitas Fisik, Asupan Energi,
Menyusui Wilayah Kerja Puskesmas
dan Status Gizi Wanita Pemetik The
Moncobalang
Gowa.
di PTPN VII Bandung, Jawa Barat.
Media Gizi Pangan, 2010, Vol IX,
Jurnal Gizi dan Pangan 2008; 3(2);79-
Edisi 1, januari-Juni.
85
Kabupaten
10. Utari P.A., Roosita K., & Damanik R.M.
Pengetahuan
Gizi,
15. Damasanti,
Keluhan
R.
Hubungan
Indeks
Massa Tubuh dengan Aktivitas Fisik
Kesehatan, Kondisi Psikologis, dan
Wanita
Pola Pemberian ASI Ibu Pospartum.
Colomadu,
Departemen
Masyarakat,
Program Studi Diploma IV Fisioterapi,
Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Pertanian Bogor. Jurnal Gizi dan
Muhammadiyah Surakarta. 2012
Gizi
Pangan, November 2013, 8 (3): 187-
di
Perumahan Karanganyar.
Hubungan
11. Wulansari, M. A. Hubungan antara
Aktivitas
di Indonesia.
Ibu Menyusui di Posyandu Desa
33(1):37-49).
Karanganyar.
195
fisik
dengan
kejadian obesitas pada orang dewasa
Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi
Colomadu
Skripsi.
16. Sudikno, Herdayati M, dan Besral.
192).
Gawanan
Gedongan
Gizi Indon. 2010.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
17. Sada M, Hadju Veni, dan Dachlan D.M.
Hubungan
Body
Image,
Pengetahuan Gizi Seimbang, dan Aktivitas Fisik terhadap Status Gizi Mahasiswa Artikel
Kesehatan
Jayapura.
Penelitian
Politeknik
Kesehatan Jayapura. Program Studi Ilmu
Gizi,
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat, Universitas Hasanudin, Makassar. 2012. 18. Pligt PVD, Campbell K, Olander EK, Ball K, Crawford D, Hesketh KD, et al. Maternal dietary intake and physical activity habits during the postpartum period:
associations
with
clinician
advice in a sample of Australian first time mothers. BMC Pregnancy and Childbirth, 2016 16:27. 19. Evenson KR, Aytur SA, and Borodulin K. Physical Activity Beliefs, Barriers, and
Enablers
among
Postpartum
Women. Journal Of Women’s Health, 2009 18(12).
196