I
Volume 2 Nomor'1, Juni 2015
Studi Variasi Tingkat Keanekaragaman Jenis Burung Pada Berbagai Tipe Habitat Di Areal Konservasi Perkebunan Sawit PT. MSM, Wilmar Plantation, Kalteng Belinda Hastari dan M. Arief \oendjoto..............
l-l
I
Analisis Pola Agroforestri Pada Kebun Petani
Fahruni
12-25
Kajian Ekspansi Akasia DI Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling Siti Maimunah ...........
26-34
Respon Pertumbuhan Kedelai (Glycine Pienyani Rosawanti
mu (L.) Merr.)
Terhadap Cekaman Kekeringan
Analisis Kepuasan PetaniTerhadap Kegiatan Penyuluhan Pertanian di Kelurahan Kalampangan, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah Berkat dan Revi Sunaryati..
35-44
45-53
Pemanfaatan Abu Boiler Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Tajuk Tanaman Tomat 54-65 Nurul Hidayoti dan Asro' Laelani Indrayonti
Analisis Usaha Tani Jagung (Zea mays) di Desa Kuwolu Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang
Sulistiani
66-74
Jurnal Qant, Vol. 2 No. 1, Juni 2015 :54-65
Pemanfaatan Abu Boiler Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan Tajuk Tanaman Tomat
Boiler Ash Utilization of Polm Oit On the Growth Of Tomato Plunt Shoot
Nurul Hidayati l), Asro'Laelani Indrayantil) 'Fakultas Pertanian, Universitas PGzu palangka Raya email : hidayati _7 3@yahoo,co. id email : asroi
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this research is gaining influence boiler ash on growth and yield of tomatoes, (4) obtain optimal dosing of boiler ash is curuently applied ,o*, *rdtr. Thi, research wos conducted at Jl. Manjuhan Palangkaraya. nrc timi-of this study will last for 4 months- This study uses a completely randomized design factorial 2 factors. The Jtrst jacrcr is the dose Abu boilerwith o 5 stage treotment (witioui ash, 5 toi.ha-1, l0 tin hi-1, ls ton.ha-l qnd 20 ton.ha-l . The second factor is the type of nrcdia with 3 levels of treatment (
i
Soil sand, soil Podsolid and Peat. The treatment combinotion obtained os-mony as 15
combinations of treatment, with a repeat 3 times. The survey results reveoled that (1) the interaction of growth media and boiler ash dose showed significantly different results against 2,4 dan 6-wieks afier planting variables plant height, , omount of leaves on the ag", 1, 4 and 6 weeks on", plinttig, stenidiameter ot 4 weeks ofier planting, and shoot dry weight lastest research.
-
Treatment combination boiler ash t 5 ton / ha and peat media (treatment b4t3) provide significant variahles plant height, leaf amount, diameter of stock, and shoot dry weight. Keyw,ords. Tomato, Abu boiler, Growth and Shoot
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh abu boiler pada beberapa media tanam terhadap perhrmbuhan dan hasil toma! dan mendapatkan Takaran optimal abu boiler saat diaplikasikan pada beberapa media. Penelitian ini dilakukan di Jl. Manjuhan Kota
PalangkaRaya.WaktupenelitianiniakanberIangsungselamaentpatbulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (nary Faktorial 2 fal*or. Faktor peftama : dosis Abu boiler dengan 5 taraf perlakuan (Lnpa ab,.4 5 ton.ha-1, l0 ton haI ' l5 ton.ha-ldan20 ton.ha-1. Faktor kedua adalah jenis'media dengan 3 taraf perlakuan (Tanah Pasir, Tanah Podsolid dan Tanah Gambut. Perlakuan komblnasi yang diperoleh sebanyak l5 kombinasiperlakuan, dengan ulangan 3 kali. Dari hasil penelitian diketahui bahwa (1) interaksi perlakuan media tumbuh dan dosis abu boiler menunjukkan hasil yang berbed,a nyata terhadap peubah tinggi tanaman 2 msl tinegi tanaman 4 mst, tinggi tanaman 6 ms! jumlah daun pada umur, z *Ji 4 mst dan 6 msl diameter batang pada4 ms! dan berat kering shoot. Kombinasi perlakuan dosis abu boiler 15 ton&a dan media gambut (perlakuan b4t3) memberikan hasil 1'ang signifikan terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah'buun, diameter, dan berat kering shoot. Kata Kunci . Tomar. Abu boiler. pertumbuhan dan Tajuk 54
Nurul Hidayati dan Asro LI, Pemanfaatan Abu Boiler Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan...
dalam bentuk apapun karena limbah
PENDAHULUAN
Abu boiler adalah limbah padat pabrik kelapa sawit hasil dari sisa
tersebut merupakan bahan
pembakaran cangkang dan serat di dalam
ini,
industri
baku
bagt
lain. Melaldi penerapan konsep
mesin boiler. Pada umumnya setiap pabrik
industri akan menghemat sumber daya alam,
kelapa sawit tidak memanfaatkan limbah
memperbanyak
padat ini, menurut Anonimus (2009) abu
emnciptakan lebih banyak lapangan kerja
boiler banyak mengandung unsur hara yang sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan pada tanaman sawit sebagai
baru sefta mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Zero Emission menggambarkan perubahan konsep
pupuk tambahan atau pengganti pupuk
industri dari model linier dimana limbah
anorganik. Unsur hara yang terkandung
dipandang sebagai
dalam abu boiler adalah
N 0,74%, P2O5
proses-proses
produk,
ragam
norrn4
sistem
terintegrasi yang memandang kepada nilai
gunanya. Industri meniru siklus
0,84oA, K2O 2,07o/o, Mg 0,620/o.
Melihat kandungan abu boiler
dan
berkelanjutan alam dan manusia dan tidak
jumlah yang dihasilkan setiap 100 ton pengolahan TBS, Abu boiler dapat
mengeksploitasi sumber daya alam secara
terus menerus @epartemen
dimanfaatkan sebagai pupuk.
2006).
Selain
memberikan keuntungan secara ekonomis
Tujuan dari penelitian ini adalah
dan ramah lingkungan, diharapkan
l).
pemberian Abu boiler kelapa sawit sebagai
terhadap pertumbuhan
pupuk pada tanaman hortikultura maupun
media pembibitan dapat
menambah
ketersediaan unsur hara pada tanah sehingga
Pemanfaatan abu boiler sebagai
pupuk sesuai konsep Zrro Emissions, yang sebenarnya dapat diterapkan pada industri kelapa sawit, karena konsep ini
mempunyai falsafah dasar r-ang ment,atakan bahrva proses industri seharusnva tidak me nghasilkan limbah
Mendapatkan pengaruh
:
abu boiler
tajuk
tanaman
tomat; 2). Mendapatkan takaran optimal
abu boiler saat diaplikasikan pada beberapa media
perkembangan dan pertumbuhan tanaman tomat juga seinakin baik.
Pertanian,
Hipotesisi yang digunakan adalah
l).
Pemberian
abu boiler
meningkatkan pertumbuhan
tajuk
:
akan
tanaman
tomat pada berbagai media;
2).
jumlah abu boiler yang diaplikasikan akan meningkatkan perlumbuhan tajuk tanaman tomat Peningkatan
55
Jurnal @an, Vol. 2 No.
1.
l,
Juni 2015 :54-65
Penyemaian
Benih tomat direndam,
kemudian
benih dimasukkan ke dalam polybag
METODE PENELITIAN
berukuran 8 cm
Bahan yang digunakan adalah abu
diisi media.
boiler, pupuk NPK pestisid4 benih tomat,
2.
Penanaman
x l0
cm yang sudah
,
polibag l0 kg, dan kertas labe.l. Alat yang
Bibit berumur 3 minggu di persemaian
dari neraca analitih
dipindahkan ke media tanam berupa
timbangan 10 kg, meteran, sprayer, oven,
tanah Regosol dalam polybag ukuran
digunakan terdiri
ayakan
> 2 mm,
l0 kg.
gunting, alat pengaduk
danjangka sorong, parang, cangkuV skop,
Pemeliharaan Pemeliharan meliputi penyiraman dua
camera, dan alat-alat tulis.
Penelitian dilakukan
3.
di Palangka
kali
sehari dan pemberian pupuk
Raya Kalimantan Tengah. Penelitian ini
organik sesuai dengan jenis dan dosis
menggunakan Rancangan Acak Lengkap
perlakuan. Untuk pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit
(RAL) Faktorial 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis abu boiler dengan
5
taraf
dilakukan dengan
memberikan
perlakuan dan faklor kedua adalah jenis
Furadan 3G, ditaburkan disekeliling
media dengan 3 taraf
tanaman.
perlakuan.
Kombinasi perlakuan sebanyak 15 unit. setiap unit kombinasi diulang 3 kali. Total
satuan percobaan adalah 15
x3:
45
Pengamatan
Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur
saturn percobaan.
Faktor yang diujikan terdiri dari
pangkal batang dipermukaan tanah hingga :
1. Dosis abu boiler 5 taraf perlakuan tanpa abu boiler (Br)
:
, 5 ton ha-r abu
boiler @2), l0 ton ha-r abu boiler (B3), 15 ton ha-r abu boiler
@4),20 ton hal
abu boiler @5)
2. Jenis media (T) 3 tanah pasir
taraf
perlakuan
(Tl). tanah podsolid
tanah gambut (T3)
mulai
titik
tumbuh yang tertinggi pada dua
tanaman sampel pada setiap perlahran. Pengukuran tinggi tanaman dimulai sejak
tanaman berumur 14 hari setelah tanam atau
2
minggu setelah taman (mst)
, 28
hari setelah tanam (4 mst), 42 hari setelah :
(T2).
tanam (6 mst).
Diameter Batang (cm)
batang diukur pada batang yang terbesar. Pengukuran Diameter
Pelaksanaan
56
tf il
Nurul Hidayati dan Asro LI, Pemanfaatan Abu Boiler Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan...
diameter tanaman dimulai sejak tanaman
boiler pada media yang berbeda
berumur 14 hari setelah tanam atau
2
diolah dan data dianalisis menggunakan
(mst) , 28 hari
SPSS. Data diolah dengan menggunakan
minggu setelah taman setelah tanam
(4 mst), 42 hai, setelah
tanam (6 mst).
uji Fischer (Uji F)
akan
dengan taraf
kepercayaan 95Yo dan 99o/o untuk melihat
pengaruh faktor-faktor atau kombinasinya
Jumlah Daun (helai)
Pengamatan
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
jumlah
daun
dilakukan pada saat tanaman berumur
14
hari setelah tanam atau 2 minggu setelah
tomat. Apabila terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata maka akan dilanjutkan dengan uji DMRT taraf kesalahan
5o/o.
taman (mst), 28 hari setelah tanam (4 mst),
HASIL DAN PEMBAHASAN
42hari setelah tanam (6 mst).
Hasil
.
Bobot Kering Tajuk (g)
Dari hasil analisis diketahui
bahwa
Bagian pangkal tanaman di atas permukaan tanah dipotong kemudian
perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan
dimasukkan ke dalam kantong kertas dan
menunjukkan hasil yang berbeda nyata
dikeringkan dalam oven pada suhu 75' C
terhadap peubah tinggi tanaman
seiama
70 jam atau hingga
bobotnya
konstan, kemudian Citimbang
bobot
media tumbuh dan dosis abu boiler
mst, jumlah daun pada urnur, 2
6
mst 4 mst
dan 6 mst, diameter batang pada
analitik.
berat kering akar dan berat
akhir penelitian.
mst
tinggi tanaman 4 mst, tinggi tanaman
keringnya dengan menggunakan neraca Pengukuran dilakukan pada
2
4
mst
kering tajuk
tanaman. Perlakuan yang diberikan tidak
mernberikan pengaruh yang nyata pada Analisis Data
peubah diameter batang pada 2 mst dan 6
Data hasil analisis pertumbuhan dan hasil tomat dengan pemberian
mst.
abu
57
Jurnal
Qan, Vol.
2
No. l, Juni 2015 :54-65
Tabel 1. Rerata pengamatan jumlah dauq tinggi tanaman, diameter batang pada 2 mst dan berat kering tajuk pada akhir penelitian Bcrat Kering
Jumlah Daun 2 MST 4.67 a 5.67 ab
Tinggi Tanaman 2 MST 15.17 a
0.60 a
8.87 cde
16.20 ab
0.60 a
4.20 a
b3tl b4tl b5tl
4.67 a
14.77 a
0.60 a
7.23 bcd
5.00 a
15.00 a
0.60 a
7.93
5.33 a
16.50 ab
0.60 a
4.90 ab
btt2
4.67 a
14.83 a
0.73a
8.17 cde
b2t2
5.00 a
14.67 a
0.70 a
6.30 bc
b3t2
16.57 ab
0.70 a
8.40 cde
19.50 cd
0.77 a
9.10 cde
b5a blt3 bza b3a
6.00 abc 5.33 a 5.33 a 7.00 bcd 7.67 d 7.00 bcd
18.17 bc
0.80 a
7.47 bcd
MA
7.33 cA
bsa
7.00 bcd
Perlakuan
bltl bztl
b4t2
Diameter
Batang
bltl bztl b3t1
b4tl b5tl
bltz bZtz
b3t2 b4t2 b5t2
blt3 b2t3 b3t3
&d
21.67 cde
0.80a
10.50 def
23.83 de
0.77 a
12.37 def
22.83 de
0.73 a
13.30
ef
25.50 e
0.73 a
14,47
f
24.67 de
0.73 a
I1.43 def
Tabel2. Rerata pengamatan jumlah daun, tinggi tanaman, diameter Perlakuan
Tojuk
batang pada 4 mst
Jumlah Daun
Tinggi Tanaman
Diameter Batang
9.33 a 9.33 a 9.00 a 10.67 abc 9.67 ab 8.67 a
26.17 a 27.50 a 28.83 ab 27.67 a 27.67 a 24.83 a 25.67 a 32.17 ab 33.50 ab 30.67 a 38.83 bc
0.89 ab 0.73 a 0.85 ab
10.33 abc I 1.33 abcd 10.33 abc 10.00 ab 12.33 bcd 13.00 cd
b4t3
t3.67 d t3.67 d
b5t3
13.00 cd
44.33 c 44.67 c 47.83 c 45.33 c
l.l9
bc
0.83 ab 0.88 ab 0.84 ab 0.90 ab 0.88 ab 0.92 ab
l.l I bc 1.05 bc 1.35 d
rd 1 .0lbc
1.24
58
i'
Nurul Hidayati dan Asro LI, Pemanfaatan Abu Boiler Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan...
Tabel 3. Rerata pengamatan jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang pada 6 mst
Perlakuan
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
blt1
19.33 bcd 16.67 ab 19.33 bcd 18.33 abc 16.33 ab 14.00 a 18.33 bc 21.67 cde
bztl b3tl
Mtl b5tl
blt2 b2t2
b3t2 b5t2
blt3 b2t3 b3t3 b4t3 b5t3
0.84a 1.16 a 1.15 a
0.97 a 1.04 a 1.02 a 1.02 a 1.02 a 1.06 a 1.38 a
101.17 e 101.67 e 105.50 ef
f
1.16 a 1.50 a 1.43 a 1.34 a
f
r09.33 96.17 de
Tinggi tanaman Peubah
1.15 a
87.67 bc 79.00 ab 76.00 ab 78.17 bc 98.67 de 94.33 de 89.33 bcd
23.00 de 24.67 de 26.00 de 30.00 ef 30.33 26.67 de 27.33 de
b4t2
Diameter Batang
89.33 bcd 57.67 a 75.17 ab
menunjukkan perbedaan yang nyata antar
tinggi tanaman yang
perlakuan yang diberikan.
diamati pada umur 2 mst, 4 mst dan 6 mst
menunjukkan perbedaan yang nyata pada
Jumlah daun Pengamatan peubah jumlah daun
uji F. Perlakuan b4t3 menghasilkan tinggi
tanaman yang tertinggi dibanding perlakukan lain pada umur 2 mst 6 mst. Pada 6 mst tinggi mencapai 109,33 cm. Hasil analisis menunjukkan interaksi antara media tanam
dan dosis abu boiler
menunjukkan pengaruh
yang
pada umur
2 mst 4
mst dan
6
mst
menunjukkan perbedaaan yang nyata. Pengamatan jumlah daun pada umur 2
mst, perlakuan b4t3 menghasil
jumlah
daun terbanyak dibanding perlakukan lain.
nyata
terhadap tinggi tanaman. Interaksi antara
Bobot Kering Tajuk
Hasil pengamatan peubah
media tanam dengan dosis abu boiler menunj ukkan pengaruh san_qat nyata,
kering
tajuk pada
bcrat
perlakuan b4t3
memberikan bobot tertinggi yaitu rata-rata
Diameter Batang
14,47 gram.
Pengamatair peubah diameter batang
pada 2 mst dan 6 nrst. tidak 59
Jurnal Qao4 Vol. 2 No.
l,
Juni 2015 :54-65
matan 2 mi
30.00 2s.00 c,
F 0 x
20.00 daun
15.00
-Jumlahtanaman -]-inggi
10.00 5.00 0.00
b1t1 b2t1 b3t1 b4t1 b5t1 b1t2 bzld b3t2 b4t2 b5t2
Gambar
l. Tinggi tanaman, jumlah dan diameter
blul b2t3 b3t3 b4t3
b5t3
batang pada pengamatan 2 mst
Pengarnatan 4 minggu setelah tanarn 60.oo I I
50.oo
40.oo I I
30.oo
daur
i
t..- -.--.----
-1umlah
tanarnan
f)iarrteter batang -Ting€i
20.oo 10.oo o.oo
b1rl b2tl. b3t1 b4:1 b5:1 b1r2 b2t2 b3r2 b4r2 b5t2 r1t5 r2tt b5r3 b4r3 b5t3 Gambar 2. tinggi tanaman, jumlah dan diameter batang pada pengamatan 4 mst
t-
leleamatan 6 minggu setelah tanam
l2(r.oo 100.oo
.
aooo
! :60uu =
__Jrrnrlah datrr tarrarnarr
fiarrreter -Tirrggi
-lo o{)
batarr:1
20 0{)
0 rltr
l)I tl
b.Ztl
llft1
lr4t1
lr5tL
l)1t2
lr2t2
li )t2
l){t2
l)st2
l)ttl
b2tf
Gambar 3. tinggi tanaman, jumlah dan diameter batang pada 6 mst
bftl
I lrl
lr5tl
r,l
E
Nurul Hidayati dan Asro LI, Pemanfaatan Abu Boiler Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan...
Berat Kering Shoot 20.00 1s.00 10.00 5.00 O.OO
+-_ I----T-----B1T1 B2T1 B3T1 MT1 B5T1 B1T2 S2T2 B3T2 MT2 B5T2 B1T3 B2T3 B3T3 MT3 B5T3
Gambar 4. Berat kering tajuk pada akhir penelitian
tersebut dapat mernbuat tanah gambut
Pembahasan
Jenis media tumbuh
yang
menjadi media yang cukup baik untuk
digunakan dalam media penelitian ini
budidaya tanaman tomat hanya untuk
merupakan representatif dari jenis tanah
perkembangan generative
yang ada di daerah sekitar kota Palangka
diperlukan amelioran_atau pupuk yang
Ruyq dan Kabupaten sekitamya. Dari
menunjang fase tersebut. Dari perlakuan
penelitian
ini
media gambut
dengan
penambahan ameliorant berupa abu boiler
dengan dosis
15 ton/ha
memberikan
pengaruh yang significan untuk peubah
tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batag, berat kering tajuk
dan
yang diberikan tidak
masih
memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil tomat.
Menurut Brady (1989), perbaikan sifat
kimia tanah terjadi berkat
penambahan
tidak
pupuk organik antara lain memperbesar
signifftan dibandingkan media lainnya
kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan
yaitu tanah dan pasir.
kelarutan unsur fosfat dalam tanah, dan
Hal ini
dikarenakan gambut
menyediakan unsur hara. Pupuk organik
memiliki bahan organik yang tinggi yaitu 51,01 o , hanya kendala utamanya adalah
juga memperbaiki kondisi biologi tanah selain sifat fisikq kimia bahkan secara
keasaman tanah
(pFf yang mencapai 3,76.
tidak lahgsung kondisi fisika dan kimia
(lihat lampiran
I analisa tanah).
tanah dipengaruhi oleh adanya aktivitas
Dengan
pemberian abu boiler akan meningkat
derajat
pH
sehingga keasaman tanah
berkurang. P-Total. K- Total.
Ca-total
serta Mg- Total yang tinggi. Unsur hara
mikroorganisme. Phospat dalanr .iumlah cukup dapat
memacu pertuntbuhan tinggi
tanaman
karena dapat mempergiat pembelahan sei
Jurnal Qao4 Vol.2 No, l, Juni 2015 :54-65
pada daerah meristematik' Sutedjo dan
dalam tanah tanah yang paling tinggi
Kartasapoetra (1988) menyatakan unsur
dibanding media lain. Besarnya CA{ rasio
phospat berperan
menggiatkan
gambut 92,7, 28,? dan pasir
18,5.
pertumbuhan jaringan tanaman pada
Besarnya CAI rasio pada kisaran 25
- 35
daerah
titik tumbuh
seperti pada ujung
merupakan nisbah optimum. Menurut
Kalium
bukan
Lembaga Penelitian Tanah (1981) kriteria
merupakan unsur pembentuk
bahan
penilaian angka analisa tanah bahwa nilai
batang dan ujung akar.
organik secara langsung, tetapi Kalium
CA.,l kategori rendah 5
diperlukan dalam proses
terlalu tinggi
pembukaan
stomata daurU membanfu
proses
-
10. Rasio
menyebabkan
yang
proses
dekomposisi berlangsung lambat dan rasio
pengangkutan hasil-hasil fotosintesis,
yang terlalu rendah
pengaktifan enzim, pembentukan protein
kehilangan Nitrogen dalam bentuk amonik
dan karbohidrat, mengeraskan batang tanaman, meningkatkan resistensi
(Gaur, 1992 dolam Andi Suhendro, 2001).
tanaman.
rasio rendah akan mempercepat proses
Jika unsur phospat cukup di tanatr,
menyebabkan
Menurut Musnawar (2002) bahwa CAi penguraian oleh mikroorganisme sehingga
akar dan pembentukan sistem perakaran
unsur hara tersedia bagi tanaman. Kandungan Kalium dan Nitrogen pada
yang baik sehingga serapan unsur hara
dosis yang lebih tinggi dibandingkan dosis
dan air
tanaman
lain, dapat membantu pembentukan sel dan
merangsang
jaringan tanaman yang mengakibatkan
maka dapat memperbaiki
meningkat
pertumbuhan
yang diperiukan
untuk
pertumbuhan bagian atas tanaman (Jayadi,
penambahan bobot kering tanaman.
Menurut Steineck dan
2002).
Haeder
Phospor merupakan hara makro
(1978), Kalium dan Nifrogen memegang
yang terlibat langsung hampir pada seluruh
peranan penting pembentukan bahan
proses kehidupan tanaman dan diserap
kering tanaman. Nitrogen mempunyai
dalam bentuk HzPO+-. Unsur ini berfungsi
peranan dalam merangsang pertumbuhan
dalam merangsang perkembangan akar
dan sangat penting dalam proses
tanaman sehingga penyerapan unsur hara
pembentukan protein, lemak dan senyawa-
semakin
tinggi. Hal ini
berkaitan erat
senyawa lainnya untuk men)rusun sel dan
dengan berat kering tajuk tanaman tomat.
pembentukan jaringan tanaman (Foth,
Dari hasil analisis media" media gambut mensandung N-total ),aitu
0.55
1998). sedangkan Kalium berperan sebagai
katalisator dalam transformasi hasil-hasil
62
Nurul Hidayati dan Asro LI, Pemanfaatan Abu Boiler Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan...
fotosintesis sehingga
ke
seluruh bagian tanaman
dapat
meningkatkan
juga melalui batang dan daun dalam bentuk larutan.
pertumbuhan tanaman. Nitrogen (l.D
Abu boiler merupakan salah satu
merupakan salah satu unsur hara makro
ameliorant yang dapat dimanfaatkan, juga
bagi pertumbuhan tanaman, yang
berfungsi sebagai pupuk
umumnya sangat diperlukan
pada
karrna
untuk
mengandung banyak unsur hara makro.
pertumbuhan vegetatif tanaman seperti
Pemanfaatan abu bolier yang merupakan
akar, batang dan daun (Sutejo, 1992).
salah satu limbah pabrik kelapa sawit
Fase pertumbuhan merupakan
memberikan altternatif pupuk yang gratis
suatu pertambahan jumlah dan ukuran sel,
digunakan untuk perusahaan maupun
karena adanya penggunaan karbohidrat
karyawan kebun kelapa
sawit.
untuk perkembangan akar, batang
Kandungan bahan pembenah
tanah
duq
yaitu
dan
daun tanaman (Gardner, et.al., 1995 dan
dikelompokkan menjadi
Harjadi, 1988). Pertumbuhan merupakan
pembenah tanah yang bersifat organik
akibat adanya interaksi antara faktor internal (genetik) dan faktor luar
dikenal sebagai pupuk organik
pupuk kandang, pupuk hijau, latelq guano
(lingkungan) seperti unsur iklim, tanah dan
dan bahan pembenah anorganik dalam
biologis. Salah satu faktor yang
bentuk mineral antara lain:
mempengaruhi pertumbuhan tanaman
lempung, zeolit" kapur dan gipsum. Pupuk
adalah lingkungan tempat tumbuhnya yaitu
organik adalah bahan penting
media tumbuh atau media tanam. Media
menciptakan kesuburan
tumbuh tanaman secara umum mempunyai
merupakan salah safu pembenah tanah
fungsi yaitu sebagai tempat tumbuh dan
bertekstur pasiran untuk mengatasi kendala
menyuplai hara sebagai bahan makanan
fisika, kimia dan biologi tanah.
bagi kehidupan
tanaman.
seperti
bahan
dalam
tanah
dan
Pemberian
unsur hara atau pemupukan dapat melalui
PENUTUP
Dari hasil penelitian dapat
media tanam atau tanah juga dapat melalui
penyemprotan tajuk tanaman khususnya
disimpulkan:
pada daun. Menurut Har,iadi, 1979 bahwa
1.
Interaksi perlakuan yang diberikan
pemberian zat hara bagi tanaman yang
.'aitu media tumbuh dan dosis
dikenal sebagai pemupukan
boiler menuniukkan hasil
umumnya
diaplikasikan melalui tanah. namun ada
abu
yang
berbeda nvata terhadap peubah tinggi tanaman 2 nlst. tinggi tanaman 4 mst,
63
Jurnal @au, Vol. 2 No.
tinggi tanaman 6 mst, jumlah
David Laird,, Pierce Flemingr, Baiqun Wang2, and Doug Karlen' 2}ll.
mst dan berat
kering tajuk.
2.
Kombinasi perlakuan dosis abu boiler 15
ton/ha dan media gambut
(perlakuan Mt3) memberikan hasil yang signifikan terhadap peubah
tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat kering tajuk.
Saran dari penelitian
ini
adalah
masyarakat Kalimantan Tengah dapat memanfaatkan gambut sebagai media
tumbuh untuk tanam-tanaman syursayuran diantaranya tomat dengan memanfaatkan abu pemberian
boiler
Juni 2015 :54-65
daun
pada umur, 2 ms! 4 mst dan 6 mst, diameter batang pada 4
l,
dengan dosis
l5 ton4ra.
DAT"TAR PUSTAKA Amaru, Kharisrya. 2008. Limbah Industri Kelapa Sawit. www.geocities.com /kharistya_amaru/b log/l im bah -
.
Impact of Abu boiler Amendments on Soil Quality for a Typical Midwestern Agricultural Soil. USDA, ARS, National, Soil Tilth Laboratory, Ames Iowa. 2lnstitute of Soil and Water Conservation, Yangling, China
Departemen Pertanian. 2006. Pedoman pengelolaan Limbah Kelapa sawit. Jakarta.
Edy, S. S., Winarna, Tobing P.L, dan Sufianto. 2000. Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada
perkebunan kelapa Prosiding. Pertemuan
sawit. teknis
kelapa sawit 2005. p 43-62. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. Goenadi, D.H., Y. Away, Y. Sukin, H. H. Yusul Gunawan dan P. Aritonang. 1998. Teknologi produksi kompos bioaktif tandan kosong kelapa sawit. Dalam: Pertemuan teknis bioteknologi perkebun an untuk pralcek, Bogor 6-7 Mei 1998. Unit Penelitian Bioteknologi Perkebunan, Bogor.
sawit.html-85k-.
Anonim, 2002. Arang Aklif dari Tempurung Kelapa. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Lembaga Ilmu
Pengetahuan
lndonesia, Jakarta.
Badan Pusat Statistih http :/lkati
n
2011.
gankab. eo. i d/pen eemba
Buckman and Brady, 1982. Ilmu Tanah. PT. tshatara Karya Aksara. Jakarta.
B.
dan kertas cetak dari tandan kosong sawit pada skala Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 3(I): 89-
pilot.
t99.
nsan-produk/ perkeb unan. htm I
Cahyono,
Guritno, P., Damoko, P.M. Naibaho, dan W. Pratiwi. 1995. Produksi pulp
1998. Tornat Bttdidtt,tt rlan Kanisius. Yogyakarta.
Islami, T., Guritno, B, Hadi Utomo, Wani. 2011. Farm Yard Manure Abu
boiler for Sustainable Cassava
Production in the Degraded Lands East Jav4 lndonesia. Department of Agronomy, Brarvijaya University, Malang Indonesia
of
Analisis Usaha Tani.
64
Nurul Hidayati don Asro 11, Pemanfaatan Abu Boiler Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan...
Long, S.G, M. Nazeeb, and
A.
ktchumanan. 1987. Optimising the use of FFB much on oil palrns on two different soils. Proc. Of the 1987 Int. Oil Palm/Oil Pakn Conf. 605-639 p. Lubis, B dan P. L. Tobing. 1989. Potensi pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit. Bulletin Perkebunan 20 (1): 49-56.
PT. Salim Plantations. 2000. Pedoman Teknis Agronomi. PT. Salim Plantations . XUZI
-
XIl24.
Purwowidodo, 1992. Telaah Kesuburan Tanah. PT Angkasa Bandung.
Rahardi, F. Y. H. Indriani dan Haryono.
1997. Agribisnis Tanom Buah. Penebar Swaday4 Jakarta.
R. 1994. Tomat dan Cherry. Kanisius, Jakarta.
Rukman4
dan Bambang Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Sitompul
Penerbit Gadjah Mada University Press.
Sukandamrmidi. 20A9. Rekayasa Gambut, Briket Batu Bara dan Sampah Organik. Penerbit Gadjah Mada University Press
65