DERIVASI π©πͺπͺ-ALJABAR Fahmi Ulfa Nur Hidayati dan Suryoto Program Studi Matematika Jurusan Matematika FSM UNDIP Abstrak Derivasi π΅πΆπΆ-aljabar merupakan pemetaan dari π΅πΆπΆ-aljabar ke dirinya sendiri dengan pemetaan tersebut harus memenuhi derivasi- π, π sekaligus derivasi- π, π . Sesuai dengan konsep dari derivasi π΅πΆπΆ-aljabar maka setiap derivasi π΅πΆπΆ-aljabar bersifat reguler. Dengan menggunakan sifat-sifat pada derivasi π΅πΆπΆ-aljabar dan sifat-sifat pada π΅πΆπΆ-πππππ akan dipelajari pula mengenai konsep ππππ£ππππππ‘. Kata kunci: π΅πΆπΆ-aljabar, derivasi π΅πΆπΆ-aljabar, π΅πΆπΆ-πππππ, π-πππ£ππππππ‘.
1. Pendahuluan Struktur adalah himpunan tidak kosong dengan satu atau lebih operasi biner dan memenuhi aksioma-aksioma tertentu. Salah satu contoh struktur aljabar yaitu π΅πΆπΆ-aljabar yang diperkenalkan oleh Y. Komori pada tahun 1983. Beberapa penulis diantaranya Meng dan Xin tahun 1992, Dudek tahun 1976, Dudek dan Zhang tahun 1998 juga sudah mempelajari π΅πΆπΆaljabar bersama dengan struktur aljabar lainnya. Hal yang akan dipelajari dari π΅πΆπΆ-aljabar adalah mengenai pengertian derivasi dan sifat-sifat yang berlaku. Derivasi merupakan pemetaan dari struktur aljabar ke dirinya sendiri yang memenuhi syarat khusus. Dengan menggunakan konsep derivasi π΅πΆπΆ-aljabar dan sifat-sifat dari π΅πΆπΆ-aljabar akan didapat konsep π-invariant. 2. π©πͺπͺ-aljabar Terlebih dahulu akan diberikan definisi mengenai π΅πΆπΆ-aljabar sebagai berikut Definisi 2.1 π Misalkan π suatu himpunan tak kosong dengan operasi biner " β " dan 0 sebagai elemen khusus π,β ,0 disebut π΅πΆπΆ-aljabar jika βπ₯, π¦, π§ β π memenuhi aksioma-aksioma berikut π΅πΆπΆ1 π₯βπ¦ β π§βπ¦ β π₯βπ§ =0 π΅πΆπΆ2 0 β π₯ = 0 π΅πΆπΆ3 π₯ β 0 = π₯ π΅πΆπΆ4 jika π₯ β π¦ = 0 = π¦ β π₯ maka π₯ = π¦ π΅πΆπΆ5 π₯ β π₯ = 0 Berikut contoh dari π΅πΆπΆ-aljabar. Contoh 2.1 Diberikan π = 0, 1, 2, 3 dan didefinisikan suatu operasi " β " pada π sebagaimana diberikan oleh Tabel πΆππ¦πππ¦ berikut ini Tabel 2.1 Pendefinisian operasi biner " β " pada π
*
π
π
π
π
π
0
0
0
0
80
*
π
π
π
π
π
1
0
1
0
π
2
2
0
0
π
3
3
1
0
Diperoleh π,β, 0 merupakan π΅πΆπΆ-aljabar Teorema 2.2 π Jika π,β ,0 adalah suatu BCC-aljabar maka untuk setiap π₯, π¦ β π berlaku π₯ β π¦ β π₯ = 0 Bukti : π₯βπ¦ βπ₯
= π₯ β π¦ β 0 β π₯, = π₯βπ¦ β 0βπ¦ = π₯βπ¦ β 0βπ¦ =0
β π₯, β π₯β0 ,
dari aksioma π΅πΆπΆ3 dari aksioma π΅πΆπΆ2 dari aksioma π΅πΆπΆ3 dari aksioma π΅πΆπΆ1 β
Pada π΅πΆπΆ-aljabar juga terdapat konsep π΅πΆπΆ-subaljabar yang akan dijelaskan selengkapnya pada definisi berikut Teorema 2.3 π Suatu himpunan bagian π dari suatu π΅πΆπΆ-aljabar disebut π΅πΆπΆ-subaljabar jika dan hanya jika π₯ β π¦ β π untuk setiap π₯, π¦ β π. 3. Derivasi π©πͺπͺ-aljabar
Sebelumnya diberikan notasi " ο " yang didefinisikan dengan π ο π = π β π β π , βπ, π β
πΏ. Definisi 3.1 π Misalkan (π,β ,0) suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π adalah pemetaan dari π ke dirinya sendiri. Pemetaan π merupakan derivasi-(π, π) dari π jika βπ₯, π¦ β π memenuhi π π₯βπ¦ = π π₯ βπ¦ ο π₯βπ π¦ Definisi 3.2 π Misalkan (π,β ,0) suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π adalah pemetaan dari π ke dirinya sendiri. Pemetaan π merupakan derivasi-(π, π) dari π jika βπ₯, π¦ β π memenuhi π π₯βπ¦ = π₯βπ π¦ ο π π₯ βπ¦ Definisi 3.3 π Misalkan π,β ,0 suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π merupakan pemetaan dari π ke dirinya sendiri. Pemetaan π disebut derivasi dari π jika pemetaan π adalah derivasi- π, π dari π sekaligus derivasi- π, π dari π. Contoh 3.1 Berdasarkan Contoh 2.7 diketahui bahwa π = 0,1,2,3 terhadap operasi biner " β " sebagaimana diberikan pada Tabel Cayley 2.1 merupakan π΅πΆπΆ-aljabar. Didefinisikan pemetaan π: π β π oleh 0 jika π₯ = 0,1,3 π π₯ = 2 jika π₯ = 2 81
Pemetaan π tersebut merupakan derivasi dari π karena pemetaan π tersebut merupakan derivasi-(π, π) dari π dan sekaligus derivasi-(π, π) dari π. Definisi 3.4 π Misalkan (π,β ,0) suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π merupakan pemetaan dari π terhadap dirinya sendiri. Pemetaan π dikatakan reguler jika π 0 = 0. Teorema 3.5 π Misalkan (π,β ,0) suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π merupakan derivasi- π, π dari π maka π adalah regular Bukti: Misalkan (π,β ,0) suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π merupakan derivasi- π, π maka βπ₯ β π π 0 = π 0βπ₯ , dari aksioma π΅πΆπΆ2 = 0βπ π₯ ο π 0 βπ₯ , dari definisi 3.2 = 0ο π 0 βπ₯ , dari aksioma π΅πΆπΆ2 = π 0 βπ₯ β π 0 βπ₯ β0 , dari perdefinisi 3.2 = π 0 βπ₯ β π 0 βπ₯ , dari aksioma π΅πΆπΆ3 =0 dari aksioma π΅πΆπΆ5 β Teorema 3.6 π Misalkan (π,β ,0) suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π merupakan derivasi- π, π dari π maka π adalah regular Bukti: Misalkan (π,β ,0) suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π merupakan derivasi- π, π maka βπ₯ β π π 0 = π 0βπ₯ , dari aksioma π΅πΆπΆ2 = π 0 βπ₯ ο 0βπ π₯ , dari definisi 3.1 = 0βπ π₯
β
0βπ π₯
β π 0 βπ₯ ,
dari perdefinisi 3.1
= 0β 0 β π 0 βπ₯ , dari aksioma π΅πΆπΆ2 = 0 β 0, dari aksioma π΅πΆπΆ5 =0 dari aksioma π΅πΆπΆ5 β Akibat 3.7 π Misalkan π,β ,0 adalah π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π adalah derivasi dari π, maka π merupakan derivasi reguler. Proposisi 3.8 π Misalkan (π,β ,0) suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π merupakan pemetaan dari π ke dirinya sendiri berlaku 1. Jika π merupakan derivasi- π, π maka π π₯ = π π₯ ο π₯, βπ₯ β π 2. jika π merupakan derivasi- π, π maka π π₯ = π₯οπ π₯ , βπ₯ β π Definisi 3.9 π Misalkan π,β ,0 suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan didefinisikan relasi " β€ " dengan π₯ β€ π¦ jika dan hanya jika π₯ β π¦ = 0 untuk setiap π₯, π¦ β π. Proposisi 3.10 π Misalkan π,β ,0 merupakan π΅πΆπΆ-aljabar. Jika pada π didefinisikan relasi " β€ " seperti yang telah diberikan pada Definisi 3.9 maka relasi " β€ " merupakan relasi terurut parsial. 82
Bukti : Misalkan π,β ,0 merupakan π΅πΆπΆ-aljabar dan " β€ " relasi pada π yang didefinisikan dengan π₯ β€ π¦ β π₯ β π¦ = 0 untuk setiap π₯, π¦ β π. Akan dibuktikan bahwa relasi " β€ " merupakan relasi terurut parsial. 1. Relasi " β€ " bersifat refleksif Diambil sebarang π₯ β π, maka Berdasarkan aksioma π΅πΆπΆ5 diperoleh π₯ β π₯ = 0 yang berarti π₯ β€ π₯ sehingga terbukti bahwa relasi " β€ " bersifat refleksif 2. Relasi " β€ " bersifat antisimetrik Diambil sebarang π₯, π¦ β π, maka Berdasarkan aksioma π΅πΆπΆ4 diperoleh π₯ β π¦ = 0 dan π¦ β π₯ = 0, maka π₯ = π¦ sehingga terbukti bahwa relasi " β€ " bersifat antisimetrik 3. Relasi " β€ " bersifat transitif Untuk membuktikan relasi " β€ " bersifat transitif, dapat dilakukan dengan membuktikan dari hubungan π₯ β π¦ = 0 dan π¦ β π§ = 0 berakibat π₯ β π§ = 0. Diambil sebarang π₯, π¦, π§ β π. Diketahui π₯ β π¦ = 0 dan π¦ β π§ = 0 akan dibuktikan π₯ β π§ = 0. Dengan definisi sifat dan teorema yang berlaku pada π΅πΆπΆ-aljabar diperoleh π₯ β π§ = π₯ β π§ β 0, dari aksioma π΅πΆπΆ3 = π₯βπ§ β π₯βπ¦ , karena π₯ β π¦ = 0 = π₯βπ§ β0 β π₯βπ¦ , dari aksioma π΅πΆπΆ3 = π₯βπ§ β π¦βπ§ β π₯βπ¦ , karena π¦ β π§ = 0 = 0 dari aksioma π΅πΆπΆ1 Karena dari hubungan π₯ β π¦ = 0 dan π¦ β π§ = 0 berakibat π₯ β π§ = 0 untuk setiapπ₯, π¦, π§ β π. Terbukti bahwa relasi " β€ " bersifat transitif. Dengan pembuktian dari 1, 2, 3 terbukti bahwa relasi " β€ " merupakan relasi terurut parsial. β Proposisi 3.11 π Misalkan π,β ,0 suatu π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π merupakan derivasi dari π. Dengan mengingat relasi " β€ " sebagai relasi terurut parsial, Maka βπ₯, π¦ β π berlaku 1. d x β€ x 2. d x β y β€ d x β y 3. d x β y β€ x β d y 4. d x β d x = 0 5. d d x β€ x 6. π β1 0 β π₯ β π οΌ π π₯ = 0 merupakan π΅πΆπΆ-sub aljabar dari π Proposisi 3.12 π Misalkan π,β ,0 suatu π΅πΆπΆ-aljabar dengan menggunakan relasi " β€ " sebagai relasi terurut parsial. Diketahui bahwa π1 , π2 , β¦ β¦ . ππ merupakan derivasi dari π. Maka βπ₯ β π berlaku π π ππβ1 β¦ π2 π1 π₯
β¦
β€π₯
di mana π β π
4. π
-invariant Definisi 4.1 π Misalkan π,β ,0 adalah π΅πΆπΆ-aljabar dan π΄ β β
ο π, π΄ disebut π΅πΆπΆ-iππππ dari π jika untuk semua π₯, π¦ β π memenuhi 83
1. 0 β π΄ 2. π₯ β π¦ β π§ β π΄ dan π¦ β π΄ maka π₯ β π§ β π΄ Contoh 4.1 Berdasarkan Contoh 2.1, diketahui π = 0, 1, 2, 3 dengan operasi " β " yang didefinisikan pada Tabel Cayley 2.1 adalah π΅πΆπΆ-aljabar. Diambil π΄ = 0, 1, 2 adalah πππππ dari π. Himpunan π΄ memenuhi syarat-syarat dari π΅πΆπΆ-ππππl. Sehingga terbukti π΄ adalah π΅πΆπΆ-πππππ. Definisi 4.2 π Misalkan π,β ,0 merupakan π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π adalah derivasi dari π. Jika π΄ merupakan π΅πΆπΆ-πππππ dari π. Suatu π΄ dikatakan π-πππ£ππππππ‘ jika π π΄ ο A, dengan π π΄ = π π₯ οΌπ₯ βπ΄ Contoh 4.2 Berdasarkan Contoh 4.1 terlihat bahwa π΄ = 0, 1, 2 merupakan π΅πΆπΆ-πππππ dari π. Dengan perhitungan pada Contoh 3.1 maka diketahui bahwa π: π β π merupakan derivasi dari π. Jika π π΄ = π π₯ οΌ π₯ β π΄ dimana π΄ = 0, 1, 2 dengan didefinisikan sebuah π: π β π oleh 0 jika π₯ = 0, 1 π π₯ = 2 jika π₯ = 2 maka diperoleh π 0 =0 π 1 =0 π 2 =2 Dari perhitungan diatas diperoleh π π΄ = 0, 2 ο π sehingga π΄ adalah π-πππ£ππππππ‘. Dengan mengikuti definisi mengenai π-πππ£ππππππ‘, berikut ini akan diberikan teorema yang menunjukan bahwa setiap π΅πΆπΆ-πππππ merupakan π-πππ£ππππππ‘. Teorema 4.3 π Misalkan π,β ,0 merupakan π΅πΆπΆ-aljabar dan π: π β π merupakan derivasi dari π maka setiap π΅πΆπΆ-πππππ dari π adalah π-πππ£ππππππ‘ 5. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan beberapa hal antara lain derivasi merupakan bagian dari π΅πΆπΆ-aljabar sehingga sifat-sifat yang berlaku pada π΅πΆπΆ-aljabar juga berlaku pada derivasi π΅πΆπΆ-aljabar. Pemetaan dari π΅πΆπΆ-aljabar ke dirinya sendiri merupakan sebuah derivasi dari π΅πΆπΆ-aljabar apabila pemetaan tersebut merupakan derivasi- π, π sekaligus derivasi- π, π dari π΅πΆπΆ-aljabar. Karena derivasi- π, π dan derivasi- π, π keduanya regular maka dengan menggunakan sifat pada derivasi dari π΅πΆπΆ-aljabar dapat diperoleh bahwa setiap derivasi dari π΅πΆπΆ-aljabar bersifat reguler. Dengan menggunakan sifat-sifat pada π΅πΆπΆ-aljabar dan π΅πΆπΆπππππ maka dapat dibentuk suatu π-πππ£ππππππ‘. Dengan beberapa pembuktian didapat bahwa setiap π΅πΆπΆ-πππππ adalah suatu π-πππ£ππππππ‘. Daftar Pustaka 1 Howie, J. M. 1976. An Introduce to Semigroup Theory. Academic Press. London 2 Nadya Armintia, 2010. Skripsi π΅πΆπΆ-Aljabar. UNDIP. Semarang
84
3 Prabpayak, Chanwit and Utsanee Leerawat, 2009. On Derivations of BCC-algebras. Katsersard J. Nat. Sci, volume 43 hal. 398-401.
85