PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: FADLIATUN NURUR RIZKI 12509001
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: FADLIATUN NURUR RIZKI 12509001
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Salatiga 50721 http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama
: Fadliatun Nurur Rizki
NIM
: 125 09 001
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul Skripsi
: Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran
Melalui
Model
Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) Pada Siswa Kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang
Tahun
Pelajaran
2014/2015 Telah kami setujui untuk dimonaqosahkan.
Salatiga, 28 November 2014 Dosen Pembimbing
Eni Titikusumawati, M.Pd. NIP. 19750829 200912 2 003
iv
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DISUSUN OLEH FADLIATUN NURUR RIZKI 12509001 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Achmad Maimun, M.Ag.
Sekretaris Penguji
: Eni Titikusumawati, M.Pd.
Penguji I
: Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.
Penguji II
: Jaka Siswanta, M.Pd.
Salatiga, 3 Maret 2015 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Fadliatun Nurur Rizki
NIM
: 125 09 001
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 28 November 2014 Yang menyatakan
Fadliatun Nurur Rizki NIM. 12509001
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
ُض َحالسَّ ِب ْي ُل َ صدَقَ ْال َع ْز ُم َو َ ِاذَا “Jika ada kemauan pasti ada jalan”
PERSEMBAHAN Karya ini penulis persembahkan untuk: 1. Bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang. 2. Keluarga besarku yang selalu memberi semangat dan dukungannya. 3. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah bersedia memberikan bekal ilmu. 4. Kepala sekolah dan segenap guru MI Muhammadiyah Suruh 02 yang telah memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian. 5. Teman dekatku yang selalu mendo’akan, memberi semangat dan motivasi dalam keadaan apapun. 6. Sahabat dan teman-teman tercinta, terimakasih atas dukungan kalian.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirobil’alamin, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan pada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta keluarga dan sahabatnya. Skripsi ini peneliti susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah “Peningkatan Hasil Pembelajaran Operasi Hitung Campuran Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Pada Siswa Kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015” Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Progdi PGMI STAIN Salatiga. 4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Dosen dan karyawan STAIN Salatiga. 6. Bapak dan ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a dan dukungan kepada penulis.
viii
7. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Muhammadiyah Suruh 02 yang telah memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian. 8. Siswa-siswi kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 yang telah membantu peneliti dalam mengumpulkan data. 9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umunnya bagi para pembaca .
Salatiga, 28 November 2014 Peneliti
Fadliatun Nurur Rizki NIM. 12509001
ix
ABSTRAK Rizki, Fadliatun Nurur. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Pada Siswa Kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing Eni Titikusumawati, M. Pd.
Kata kunci: Meningkatkan, Hasil Belajar dan Model PBM Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 pada materi operasi hitung campuran. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata siswa kelas V pada materi operasi hitung campuran yaitu 48,6 dengan KKM 63. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar yaitu kurangnya perencanaan dalam mengolah materi yang akan diajarkan.Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM)dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung campuran pada siswa kelas V di MI Muhammadiyah Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 dengan jumlah 15 siswa. Data pada penelitian ini diperoleh dari lembar pengamatan, soal evaluasi berupa essay, pedoman dokumentasi, pedoman wawancara dan angket umpan balik pada pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas V MI Muhammadiyah merasakan perubahan dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan model PBM dan menunjukkan bahwa model PBM mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dalam operasi hitung campuran dengan dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar. Siklus I presentase ketuntasan mencapai 26,67% dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥ 70 baru 4 siswa. Siklus II presentase ketuntasannya mencapai 60% dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥ 70 mencapai 9 siswa dan siklus III presentase ketuntasan mencapai 93,33% dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥ 70 mencapai 14 siswa.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii JUDUL ......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... x DAFTAR ISI ...............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
Xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian .......................................................................
4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................ 4 E. Kegunaan Penelitian ..................................................................
5
F. Definisi Operasional ..................................................................
6
G. Metode Penelitian ......................................................................
7
xi
H. Sistematika Penulisan ................................................................
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar ...........................................................
16
1. Belajar .................................................................................. 16 2. Hasil Belajar ........................................................................
21
B. Operasi Hitung Campuran .........................................................
25
1. Operasi Hitung ..................................................................... 25 2. Operasi Hitung Campuran ...................................................
29
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) .........................
30
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah ........................
30
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah ....................
31
3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ..............................
32
4. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah .............
34
5. Keunggulan dan Kelemahan PBM ......................................
35
6. Contoh Penerapan PBM dalam Operasi Hitung Campuran.. 38 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 40 1. Identitas Madrasah ............................................................... 40 2. Visi dan Misi Madrasah .......................................................
41
3. Keadaan Siswa dan Guru .....................................................
42
B. Subjek Penelitian .......................................................................
43
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ..............................................
44
1. Siklus I .................................................................................
44
xii
2. Siklus II ................................................................................ 47 3. Siklus III ..............................................................................
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus ....................................
55
B. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 56 1. Siklus I .................................................................................
56
2. Siklus II ................................................................................ 63 3. Siklus III ..............................................................................
70
C. Pembahasan ...............................................................................
77
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................
84
B. Saran ..........................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENELITI
xiii
DAFTAR TABEL
3.1
Daftar Jumlah Siswa MI Muhammadiyah Suruh 02 ...................
43
3.2
Daftar Guru MI Muhammadiyah Suruh 02 .................................
44
3.3
Daftar Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 .................. 44
4.1
Ketuntasan Nilai Siswa Kelas V Tahap Pra Siklus .....................
56
4.2
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus I .......................
59
4.3
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus I ......................... 60
4.4
Hasil Tes Formatif Siklus I .......................................................... 61
4.5
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ......................
66
4.6
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus II .......................
67
4.7
Hasil Tes Formatif Siklus II ........................................................
67
4.8
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus III .....................
72
4.9
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus III ......................
73
4.10
Hasil Tes Formatif Siklus III .......................................................
74
4.11
Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa ...................................
75
4.12
Perbandingan Nilai Tes Formatif Siswa ......................................
77
4.13
Perbandingan Persentase Hasil Belajar .......................................
80
xiv
DAFTAR GAMBAR
1.1
Skema Siklus Penelitian ..............................................................
9
4.1
Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa ...........................
78
4.2
Perbandingan Perubahan Persentase Hasil Belajar Siswa ...........
80
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 4
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 5
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 6
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 7
Lembar Pengamtan Guru Siklus I
Lampiran 8
Lembar Pengamtan Guru Siklus II
Lampiran 9
Lembar Pengamtan Guru Siklus III
Lampiran 10
Rekapitulasi Hasil Pengamtan Siswa Siklus I
Lampiran 11
Rekapitulasi Hasil Pengamtan Siswa Siklus II
Lampiran 12
Rekapitulasi Hasil Pengamtan Siswa Siklus III
Lampiran 13
Rekapitulasi Hasil Pengamtan Guru Siklus I
Lampiran 14
Rekapitulasi Hasil Pengamtan Guru Siklus II
Lampiran 15
Rekapitulasi Hasil Pengamtan Guru Siklus III
Lampiran 16
Angket Umpan Balik Siswa
Lampiran 17
Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa
Lampiran 18
Lembar Test Formatif/ Evaluasi siswa
Lampiran 19
Foto Kegiatan
Lampiran 20
Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 21
Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 22
Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 23
Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 24
Daftar Riwayat Hidup
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah dasar serta sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, masih banyak siswa yang menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat sulit, sehingga mereka tidak bersemangat atau kadang-kadang merasa takut untuk mengikuti pelajaran tersebut. Pelajaran matematika dianggap banyak orang sebagai momok yang menakutkan, oleh karena itu diperlukan kreatifitas guru dalam mengolah pembelajaran agar siswa merasa nyaman dan dapat menerima pelajaran dengan baik. Sebuah pembelajaran akan terasa nyaman dan menyenangkan apabila pemilihan konsep pembelajaran yang digunakan sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Konsep belajar menurut guru adalah sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar (Soetomo, 1993: 118). Kreatifitas seorang guru dinilai sangat penting dalam mengolah pembelajaran, kreatifitas yang dimiliki guru akan menimbulkan kerjasama yang baik antara siswa dan guru sehingga pembelajaran akan berlangsung dengan baik. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa-siswanya karena dengan keaktifannya siswa akan lebih mudah
17
memahami pelajaran yang disampaikan dan tujuan pembelajaran akan dicapai dengan baik. Guru harus mampu memberikan ruang bagi siswanya untuk mengembangkan kreatifitas dan kemandiriannya sesuai dengan bakat dan minat siswa sehingga hasil yang akan dicapai dapat memuaskan. Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang sesuai. Guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya (Rusman, 2010: 229) Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru di MI Muhammadiyah Suruh 02 hasil nilai matematika yang diperoleh dari dokumen guru khususnya dalam materi operasi hitung campuran kelas V sekitar 80% masih di bawah standar dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 48,6. Adapun nilai KKM yang diterapkan di MI ini adalah 63, sehingga diperlukan sebuah rancangan pembelajaran yang menarik bagi siswa agar dapat mencapai nilai yang baik di atas KKM yang telah ditentukan sekolah. Salah satu alternatif rancangan pembelajaran yang harus diterapkan dalam operasi hitung campuran menurut peneliti dan guru kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02, untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa dalam materi ini yaitu dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Model pembelajaran berbasis masalah
18
merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan
yang
membutuhkan
penyelidikan
autentik
yakni
penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata (Trianto, 2009: 90). Berdasarkan Arends (dalam Warsono, 2013: 147) pada esensisnya pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang berlandaskan konstruktivisme dan mengakomodasikan keterlibatan siswa dalam belajar serta terlibat dalam pemecahan masalah yang kontekstual. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut mengadakan
penelitian
dengan
judul
maka penulis
“PENINGKATAN
HASIL
BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)
PADA SISWA
KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH
KABUPATEN
SEMARANG
TAHUN
PELAJARAN
2014/2015”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung campuran pada siswa kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?”.
19
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar operasi hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) pada siswa kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa, 2011: 63). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada peningkatkan
hasil
belajar
operasi
hitung
campuran
setelah
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) pada siswa kelas V di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang 02 tahun pelajaran 2014/2015. 2. Indikator Keberhasilan Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai, dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan KKM yang ditentukan MI Muhammadiyah Suruh 02 sebagai tolak ukur keberhasilan siswa. Peneliti menggunakan indikator ketuntasan yang ditentukan peneliti sendiri dengan alasan sebagai penelitian dan untuk memaksimalkan
20
hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran agar menjadi lebih baik. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah: a. Secara individu Siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung campuran. b. Secara klasikal Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥70. E. Kegunaan Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1. Secara Teoritis a. Untuk menambah wawasan keilmuan sebagai pedoman dalam mengembangkan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dalam pembelajaran. b. Sebagai bahan referensi pembelajaran dalam penggunaan model pembelajaran matematika di sekolah 2. Secara Praktis a. Bagi guru Untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar sebagai wujud inovasi pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika.
21
b. Bagi siswa Untuk meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa sehingga tertarik untuk mempelajari matematika serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi sekolah Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah. d. Bagi penulis Untuk
menambah
wawasan
dan
pengetahuan
mengenai
penggunaan model-model pembelajaran yang dikombinasikan menjadi model yang praktis dan menyenangkan. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas penggunaan judul, maka akan dijelaskan definisi istilah sebagai berikut: 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22) sedangkan menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. 2. Operasi Hitung Campuran Operasi hitung campuran adalah adalah operasi atau pengerjaan hitungan yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi (Heruman, 2010: 30).
22
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal (Trianto, 2009: 21). Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangakat-perangkat pembelajaran (Hamruni, 2012: 5) sedangkan menurut Hamruni (2012: 151) pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapkan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2011: 45).
23
Alasan
peneliti
menggunakan
penelitian
tindakan
kelas
kolaboratif karena peneliti ikut berperan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menjadikan kelas sebagai objek penelitian. a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan
Suruh
Kabupaten
Semarang
tahun
pelajaran
2014/2015. b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
di MI
Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah 15 siswa. 3. Langkah-langkah Penelitian Arikunto (2006: 16) dalam bukunya memaparkan secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam PTK, yaitu: a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Pengamatan/ Observasi d. Refleksi Penelitian operasi hitung campuran melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM) akan dilalui dalam siklus-siklus, setiap siklus
24
memuat empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut adalah gambaran keempat langkah
yang
dilakukan dalam penelitian operasi hitug campuran: Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perecanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ? Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006: 16). a. Perencanaan Perencanaa (planning) merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Menyiapkan materi operasi hitung campuran. 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) operasi hitung campuran melalui model PBM.
25
3) Menyiapkan lembar soal latihan dan soal evaluasi operasi hitung campuran melalui model PBM untuk mengetahui hasil belajar siswa. 4) Menyiapkan instrumen a) Lembar pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM. b) Lembar pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM. c) Angket umpan balik siswa untuk mengetahui perubahan dan perkembangan siswa pada materi operasi hitung campuran setelah belajar menggunakan model PBM. b. Pelaksanaan Pelaksanaan (acting) adalah menerapkan apa yang telah direncanakan, dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan desain pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti (Elaborasi, Eksplorasi dan Konfirmasi) dan kegiatan penutup. c. Pengamatan/ observasi Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing) yang mengamati semua peristiwa ketika tindakan berlangsung. Segala aktivitas yang dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik.
26
d. Refleksi Refleksi (reflecting) adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Data-data yang diperoleh dari pembelajaran diamati, kemudian dievalusi untuk mengetahui hasil yang akan dipergunakan untuk memperbaiki siklus selanjutnya sampai mencapai hasil yang diinginkan. 4. Instrumen Penelitian a. Pedoman/ lembar observasi Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran operasi hitung campuran kelas V melalui model PBM. b. Tes/ soal uraian Tipe soal yang digunakan adalah soal uraian, menurut Asmawi Zaenul dan Noehi Nasution (dalam Widoyoko, 2012: 83) tes bentuk uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dalam proses pembelajaran yang dilakukan siswa kelas V di dalam kelas.
27
5. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi digunakan peneliti untuk mengamati dan menggali data-data yang berhubungan dengan keaktifan siswa yaitu mengamati
perilaku
siswa
dalam
proses
pembelajaran
berlangsung. b. Tes Tes digunakan peneliti untuk menggali data-data yang berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan cara pemberian tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dalam proses pembelajaran yang dilakukan siswa kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 . 6. Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian, setelah data terkumpul lengkap maka data dianalisis berdasarkan tolak ukur yang ditentukan peneliti untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian.
28
a. Ketuntasan individu Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung campuran dapat dilihat dari nilai hasil tes evaluasi, untuk mengetahui nilai setiap siswa dapat diperoleh sebagai berikut: N = jumlah skor x 2 b. Ketuntasan klasikal Presentase ketuntasan belajar siswa yang peneliti harapkan adalah ≥80% dari jumlah total siswa satu kelas. Untuk mengukur persentase kompetensi siswa secara klasikal dapat digunakan rumus sebagai berikut:
H. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagian Awal Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
29
B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian 2. Subjek Penelitian 3. Langkah-langkah Penelitian 4. Instrumen Penelitian 5. Pengumpulan Data 6. Analisis Data H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Belajar 2. Hasil Belajar B. Operasi Hitung Campuran 1. Operasi Hitung 2. Operasi Hitung Campuran C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah 2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah 3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah 4. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah 5. Keunggulan dan Kelemahan PBM 6. Contoh Penerapan PBM dalam Operasi Hitung Campuran BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian B. Subyek penelitian C. Deskripsi pelaksanaan penelitian prasiklus
30
D. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I E. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.
31
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Menurut Rusman (2010: 134) belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya, sedangkan belajar menurut Hamalik (1990: 21) adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap (Gredler, 1994: 1). Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya (Ahmadi, 1991:17). Kesimpulannya bahwa belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan yang lebih baik. Proses belajar yang didapat tidak hanya ilmu pengetahuan saja, tetapi belajar juga merubah tingkah laku individu berupa kecakapan, ketrampilan, sikap, nilai, dll. Pengetahuan
32
dan perubahan tingkah laku dapat diperoleh dari lingkungan disekitarnya. b. Prinsip Belajar Menurut Ahmadi (1991: 17) prinsip-prinsip belajar antara lain: 1) Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapan. 2) Belajar memerlukan bimbingan. Baik bimbingan dari guru atau buku pelajaran itu sendiri. 3) Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian. 4) Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasai. 5) Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya. 6) Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan. 7) Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari. Slameto (2010: 28) juga berpendapat bahwa prinsip-prinsip belajar sesuai hakikat belajar dibagi menjadi 3: 1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
33
2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. 3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang
diharapkan.
Stimulus
yang
diberikan
menimbulkan response yang diharapkan. c. Tujuan Belajar Tujuan belajar menurut Sardiman (2009: 26- 28) ada tiga jenis: 1) Untuk mendapatkan pengetahuan Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai hal yang tidak
dapat
dipisahkan.
Dengan
kata
lain,
tidak
dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki
kecenderungan lebih besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar. 2) Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu ketrampilan. Jadi soal ketrampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilanketerampilan yang dapat
dilihat, diamati, sehingga
akan
menitikberatkan pada keterampilan gerak/ penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan
34
dengan
masalah-masalah
keterampilan
yang
dapat
dilihat
bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. 3) Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Pembentukan sikap mental dn perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Dengan dilandasi nilainilai itu, anak didik/ siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. d. Ciri-ciri Belajar Ciri-ciri umum belajar berdasarkan Dimyati (2009: 8) yaitu: 1) Pelaku: siswa yang bertindak belajar atau pebelajar 2) Tujuan: memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup 3) Proses: internal pada diri pembelajar 4) Tempat: sembarang tempat 5) Lama waktu: sepanjang hayat 6) Syarat terjadi: motivasi belajar kuat 7) Ukuran keberhasilan: dapat memecahkan masalah 8) Faedah: bagi pembelajar mempertinggi martabat pribadi
35
9) Hasil: hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring. Oemar Hamalik mengemukakan dalam bukunya Rusyan (1989: 12-13) bahwa ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut: 1) Proses
belajar
ialah
mengalami,
berbuat,
mereaksi,
dan
melampaui. 2) Proses itu berjalan melalui bermacam-macam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu. 3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan tertentu. 4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan peserta didik sendiri yang mendorong motivasi secara kesinambungan. 5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh diri sendiri dan lingkungan. 6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individu di kalangan peserta didik. 7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalamanpengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan peserta didik. 8) Proses belajar yang terbaik ialah apabila peserta didik mengetahui status dan kemajuannya. 9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.
36
10) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah. 11) Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan. 12) Hasil-hasil
belajar
pengertian-pengertian,
adalah
pola-pola
sikap-sikap,
perbutan,
apresiasi,
nilai-nilai,
abilitas,
dan
keterampilan. 13) Hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya. 14) Hasil-hasil
belajar
dilengkapi
dengan
jalan
serangkaiaan
pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik. 15) Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda. 16) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis. 2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010: 33). Hasil belajar dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan
37
yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22). Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 34). b. Klasifikasi Hasil Belajar Menurut Sam’s (2010: 37) klasifikasi hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Sudjana (2013: 22) Horward Kingley membagi tiga macam hasil belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. 1) Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek
38
pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. 2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan intepretatif. c. Penilaian Hasil Belajar 1) Pengertian Penilaian Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. 2) Fungsi dan Tujuan Penilaian Fungsi penilian sebagai berikut: a) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional. b) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. c) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya.
39
Tujuan penilaian adalah sebagai berikut: a) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. c) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. d) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 3) Jenis dan Sistem Penilaian Menurut Djamarah (2006: 106) berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, penilaian prestasi belajar dapat digolongkan menjadi: a) Penilaian formatif Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.
40
b) Penilaian subsumatif Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapot. c) Penilaian sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapakan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah. B. Operasi Hitung Campuran 1. Operasi Hitung Firmanawaty (2003: 16- 31) dalam bukunya mengemukakan maksud “operasi” adalah pengerjaan. Operasi hitung atau pengerjaan hitung dapat dilakukan terhadap semua jenis bilangan. Pengerjaan hitung
mencakup
penjumlahan,
pembagian.
41
pengurangan,
perkalian
dan
a. Notasi (simbol) Notasi (simbol) yaitu lambang atau tanda yang mewakili suatu pernyataan dalam matematika, baik menyangkut bilangan maupun operasi dalam suatu kalimat matematika. Notasi yang dimaksud adalah penggunaan simbol untuk menjalankan operasi penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), dan pembagian (:). 1) Penjumlahan Penjumlahan merupakan kegiatan menggabungkan atau menyatukan dua bilangan hingga diperoleh bilangan ketiga sebagai hasil hitung, contohnya 3 + 2, kalimat tersebut merupakan kalimat penjumlahan yang memiliki dua suku, yaitu 3 dan 2. 2) Pengurangan Operasi
pengurangan
merupakan
kebalikan
operasi
penjumlahan. Jika suatu operasi penjumlahan diketahui jumlahnya dan salah satu sukunya maka penyelesaiannya dapat dilakukan dengan operasi pengurangan, contohnya 5 + ... = 9 dapat diselesaikan dengan 9 – 5 = .... 3) Perkalian Perkalian merupakan penjumlahan berulang, misalnya 2 + 2 + 2 atau bentuk lain 3 x 2. Pada kalimat 3 x 2 = 6, 3 dan 2
42
disebut faktor dari 6, sedangkan 6 merupakan hasil perkalian 2 dan 3. 4) Pembagian Operasi
pembagian
merupakan
kebalikan
operasi
perkalian. Pembagian digunakan untuk mencari suatu faktor jika hasil kali dan faktor lain diketahui, misalnya 3 x ... = 6. Pada contoh tersebut, 6 sebagai hasil kali dan 3 sebagai faktor dari 6 telah diketahui. Dengan pemanfaatan operasi pembagian, faktor lain dari 6 bisa diketahui. Kalimat diatas dapat diubah menjadi 6 : 3 = .... Pembagian juga dapat didefinisikan sebagai pengurangan berulang sehingga diperoleh hasil akhir 0. Contohnya, 12 : 2 bisa dimaknakan berapa kali mengurangkan 12 dengan 2 sehingga hasil akhirnya 0. Contoh tan 12 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0. Untuk mendapatkan hasil akhir 0, 12 harus dikurangi dengan 2 sebanyak 6 kali. b. Sifat Operasi Hitung 1) Sifat komutatif Sifat
komutatif
(pertukaran)
hanya
pengerjaan penjumlahan dan perkalian. Contoh: 2 + 3 = 3 + 2 (komutatif penjumlahan) 2 x 5 = 5 x 2 (komutatif perkalian)
43
berlaku
pada
2) Sifat asosiatif Sifat asosiatif (pengelompokan) berlaku pada operasi penjumlahan dan perkalian. Contoh: 2+3+6 Sifat asosiatifnya: (2 + 3) + 6 =2 + (3 + 6) 5+6=2+9 11 = 11 2x3x6 Sifat asosiatifnya: (2 x 3) x 6 = 2 x (3 x 6) 6 x 6 = 2 x 18 36 = 36 3) Sifat distributif Sifat distributif yaitu sifat yang menghubungkan operasi perkalian terhadap penjumlahan atau operasi perkalian terhadap pengurangan. Contoh:
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan 2 x (5 + 2) = (2 x 5) + (2 x 2) 2 x 7 = 10 + 4 14 = 14
Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan 2 x (7 – 5) = (2 x 7) – (2 x 5)
44
2 x 2 = 14 – 10 4=4 2. Operasi Hitung Campuran Heruman (2010: 30) operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi. Pengerjaan operasi hitung campuran merujuk pada perjanjian tertentu. Aturan penting dalam pengerjaan operasi hitung campuran menurut Marwiyanto (2008: 46) adalah sebagai berikut: a. Perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan pengurangan. x
:
Lebih kuat daripada
+
-
b. Perkalian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan dan pengurangan. c. Perkalian dan pembagian sama kuat, maka dikerjakan berurutan dari kiri. d. Penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka dikerjakan berurutan dari kiri. Surawa (2008: 14) juga berpendapat yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian operasi hitung campuran antara lain: a. Operasi pada tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. b. Perkalian dan pembagian adalah setara, maka yang lebih dahulu harus dikerjakan terlebih dahulu.
45
c. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, mana yang lebih dahulu harus dikerjakan lebih dahulu. d. Perkalaian
dan
pembagian
dikerjakan
lebih
dahulu,
baru
penjumlahan atau pengurangan. Contoh: 1) 26 + (7 – (-13)) = 26 + 20 = 46 2) -17 x 50 : (-5) = -850 : (-5) = 170 C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Tan (dalam Rusman, 2011: 232) pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Pembelajaran berbasis masalah diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah (Hamruni, 2012: 151). Model pembelajaran berbasis masalah menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan
kemudahan
kepada
mereka
untuk
melakukan
penyelidikan dan inkuiri (Trianto: 2009: 91). Jadi model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
46
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep dari materi pelajaran. 2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut Rusman (2010: 232-233) karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut: a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar. b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur. c. Permasalahan
membutuhkan
perspektif
ganda
(multiple
perspective). d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar. e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM. g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. h. Pengembangan
keterampilan
pemecahan
masalah
sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.
47
i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar. j. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar. Karakteristik atau ciri pembelajaran berbasis masalah menurut Hamruni (2012: 151) dibagi menjadi tiga: a. PBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Melalui pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. b. Aktifitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Menempatkan
masalah
sebagai
kata
kunci
dari
proses
pembelajaran, artinya tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran. c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Proses berpikir dialakukan secara sistematis dan empiris melalui tahapan-tahapan tertentu dan proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. 3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah Tujuan pembelajaran berbasis masalah menurut Trianto (2009: 94-96) antara lain:
48
a. Ketrampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah Memberikan dorongan kepada peserta didik untuk tidak hanya sekedar berpikir sesuai yang bersifat konkret, tetapi lebih berpikir terhadap ide-ide yang abstrak dan kompleks. Dengan kata lain PBM melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. b. Belajar peranan orang dewasa yang autentik Menurut Resnick (dalam Trianto, 2009: 95), bahwa model pembelajaran
berdasarkan
masalah
amat
penting
untuk
menjembatani gap antara pembelajaran di sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah. Berdasarkan pendapat di atas, maka PBM memiliki implikasi: 1) Mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas. 2) Memiliki
elemen-elemen
belajar
magang,
mendorong
pengamatan dan dialog dengan orang lain, sehingga secara bertahap siswa dapat memahami peran orang yang diamati. 3) Melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri, sehingga memungkinkan mereka menginterpresentasikan dan menjelaskan
fenomena
dunia
nyata
dan
membangun
pemahaman terhadap fenomena tersebut secara mandiri. c. Menjadi pembelajar yang mandiri PBM berusaha membantu siswa menjadi pembelajaran yang mandiri dan otonom, dengan bimbingan guru yang secara
49
berulang-ulang mendorong dan mengarahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata mereka sendiri. 4. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Secara umun menurut Hamruni (2012: 155-157), langkahlangkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran berbasis masalah antara lain: a. Menyadari masalah Implementasi PBM harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada. b. Merumuskan masalah Memfokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji, siswa dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji, merinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah yang jelas, spesifik dan dapat dipecahkan. c. Merumuskan hipotesis Siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan dan akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
50
d. Mengumpulkan data Penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai dengan data yang ada, dalam tahapan ini siswa didorong untuk mengumpulkan data yang relevan. Kemampuan yang diharapkan pada tahap ini adalah kecakapan siswa untuk mengumpulkan dan memilih data, kemudian memetakan dan menyajikannya dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami. e. Menguji hipotesis Siswa menentukan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dlam tahapan ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji, sehingga bisa mengambil keputusan dan kesimpulan. f. Menentukan pilihan penyelesaian Kemampuan yang diharapkan dari tahapan ini adalah kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkianan yang akan terjadi atau memperhitungkan akibatnya. 5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah a. Keunggulan PBM Keunggulan PBM menurut Hamruni (2012: 157-158) di antaranya:
51
1) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. 2) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 3) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 4) Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 5) Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. 6) Mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri, baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 7) Memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. 8) Lebih menyenangkan dan disukai siswa. 9) Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 10) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
52
11) Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar meskipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. Sedangkan keunggulan PBM menurut Trianto (2009: 96-97) adalah sebagi berikut: 1) Realistic dengan kehidupan siswa. 2) Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa. 3) Memupuk sifat inkuiri siswa. 4) Retensi konsep menjadi kuat. 5) Memupuk kemampuan problem solving. b. Kelemahan PBM Hamruni (2012: 158) mengemukakan bahwa di samping keunggulan, PBM juga memiliki kelemahan, di antaranya: 1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit bisa dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. 2) Keberhasilan
pembelajaran
melalui
problem
solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3) Tanpa
pemahaman
mengapa
mereka
berusaha
untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
53
Menurut Trianto (2009: 97) kelemahan pembelajaran berbasis masalah antara lain: 1) Persiapan
pembelajaran
(alat,
problem,
konsep)
yang
kompleks. 2) Sulitnya mencari problem yang relevan. 3) Sering terjadi miss konsepsi. 4) Memerlukan waktu yang cukup dalam proses penyelidikan. 6. Contoh Penerapan PBM dalam Operasi Hitung Campuran Peningkatan hasil belajar dalam penelitian operasi hitung campuran melalui model PBM dapat dicontohkan sebagai berikut: a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan guru merancang beberapa masalah berupa soal-soal tentang operasi hitung campuran yang diberikan kepada setiap kelompok. Misalnya kelompok A mendapatkan soal-soal sebagai berikut: 20 + (-18) : 3 = ...
-50 : 25 + (-36 : 9) = ...
-2 x 6 – (-12) : 4 = ...
100 + (-36) – 8 x (-25) = ...
b. Kelompok A memilih satu masalah/ soal tentang operasi hitung campuran yang dirasa mampu untuk diselesaikan anggota kelompoknya. Misalnya kelompok A memilih soal: -50 : 25 + (-36 : 9) = ...
54
c. Setiap anggota dalam kelompok A memilah-milah operasi hitung mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu jika soal yang dipilih terdiri dari operasi pembagian, penjumlahan dan terdapat operasi hitung yang terletak di dalam kurung. d. Anggota kelompok A berdiskusi untuk memperoleh data tentang operasi mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu. e. Kemudian kelompok A menentukan operasi hitung yang akan dikerjakan terlebih dahulu. -50 : 25 + (-36 : 9) = ... Yang dikerjakan terlebih dahulu operasi hitung yang terdapat di dalam kurung, kemudian operasi pembagian dan yang terakhir operasi penjumlahan. f. Kelompok A mengerjakan soal dan dipresentasikan proses pengerjaan soal dan hasilnya di depan kelas. -50 : 25 + (-36 : 9) = -50 : 25 + (-4) = (- 50 : 25) + (-4) = -(50- 25- 25) + (-4) = (-2) + (-4) = (-6)
55
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten
Semarang.
Peneliti
ingin
memaparkan
lokasi
dilaksanakannya penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian. Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut: 1. Identitas Madrasah Nama Madrasah
: MI Muhammadiyah Suruh 02
NSM
: 111233220050
Propinsi
: Jawa Tengah
Otonomi
: Semarang
Kecamatan
: Suruh
Desa/Kelurahan
: Suruh
Jalan
: Suruh-Dadapayam km 2
Kode POS
: 50776
Status Sekolah
: Swasta
Akreditasi
: B/2010
Surat Keputusan
: NO:4055/I-/Jtg-27/1982 Tgl:24 Nopember 1982
Penerbit SK
: PPM Majelis Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan
56
Tahun Berdiri
: 01 Januari 1957
Bangunan Sekolah
: Milik Sendiri
Luas Bangunan
: 1545 m²
Lokasi Sekolah
: Dusun Morangan RT 01/ RW 10 Suruh
2. Visi dan Misi Madrasah MI Muhammadiyah Suruh 02 memiliki visi dan misi yang bertujuan untuk memajukan lembaga pendidikan di MI Muhammadiyah Suruh 02, visi dan misi madrasah adalah sebagai berikut: a. Visi Madrasah 1) Terwujudnya generasi umat yang mampu membaca Alqur’an dengan baik dan benar (tartil). 2) Terwujudnya generasi umat yang tekun melaksanakan ibadah wajib maupun sunah. 3) Terwujudnya generasi umat yang santun dalam bertutur dan berperilaku. 4) Terwujudnya generasi umat yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri. 5) Terwujudnya generasi umat yang mampu menghargai budaya, adat istidat yang tidak bertentangan dengan syariat islam. b. Misi Madrasah 1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik.
57
2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Alqur’an dan menjalankan ajaran agama islam. 3) Mewujudkan
pembentukan
karakter
islami
yang
mampu
profesionalisme
tenaga
mengaktualisasikan diri dalam masyarakat. 4) Meningkatkan
pengetahuan
dan
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. 5) Menyelenggarakan tata tertib madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. 3. Keadaan Siswa dan Guru Jumlah siswa di MI Muhammadiyah Suruh 02 pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Muhammadiyah Suruh 02 Desa Suruh, Kecamatan suruh, Kabupaten Semarang
No.
Kelas
Jumlah Siswa Laki-laki (L) Perempuan (P) 8 7
Jumlah
1.
I
2.
II
12
6
18
3.
III
4
7
11
4.
IV
12
8
20
5.
V
11
4
15
6.
VI
14
4
18
Jumlah
61
36
97
15
Jumlah guru yang mengajar di MI Muhammadiyah suruh 02 seluruhnya berjumlah 8 guru yang bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Secara lengkap data guru di MI Muhammadiyah Suruh 02 dapat dilihat pada tabel berikut ini: 58
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru MI Muhammadiyah Suruh 02 Tahun 2014/2015
No. Nama NIP 1. Badrudin, S.Pd.I 2. Muh Lutfil Hakim, 197506292005011002 S.Pd.I 3. Nurhayati, S.Pd.I 4. Isni Farida ,S.Ag 5. Wahid Hasyim, S.Pd.I 6. Alif Istianah R, S.Pd.I 7. Lismonowati, S.Pd.I 8. Laila Mardhiyah, S.Pd
L/P L L
Jabatan Kepala Madrasah Guru
P P L
Guru Guru Guru
P
Guru
P P
Guru Guru
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah sebagai berikut:
59
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 Tahun 2014/2015
No.
Nama
Jenis Kelamin
1.
Aldiyanto
Laki-laki
2.
Eko Nur Alimin
Laki-laki
3.
Farid Bagus Pangestu
Laki-laki
4.
Muhammad Mustofa
Laki-laki
5.
Muhammad Ramadhan
Laki-laki
6.
Risa Yousri Sadana
Laki-laki
7.
Afif Wahyu Lestari
Perempuan
8.
Aziz Alfurqon
9.
Eka Maulina
Perempuan
10.
Erlina Bintang Rahma
Perempuan
11.
Risky Eka Saputra
Laki-laki
12.
Hammam Falaq Mu'Ammar
Laki-laki
13.
Kefin Nur Afrian
Laki-laki
14.
Muhammad Aditiya Saputra
Laki-laki
15.
Tsalis Kurnia Rakhmayanti
Perempuan
Laki-laki
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilakukan dalam empat tahap, tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) operasi hitung campuran melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM). 2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
60
3) Menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I dapat diketahui. 4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung campuran melalui model PBM yang digunakan untuk pengamati kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. 5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung campuran melalui model PBM guna mengetahui kegiatan guru dalam proses belajar mengajar. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus I pada materi operasi hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, adapun langkahlangkahnya sebagai berikut: 1) Guru mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa. 2) Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran operasi hitung campuran. 3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa. 4) Guru
mempersilahkan
siswa
kelompoknya masing-masing.
61
untuk
berkumpul
dengan
5) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok. 6) Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari empat soal yang diberikan guru untuk diselesaikan. 7) Guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. 8) Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. 9) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok. 10) Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian. 11) Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. 12) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum jelas. 13) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 14) Guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. 15) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar. 16) Guru menutup pelajaran dengan salam.
62
c. Pengamatan/ Observasi Peneliti dibantu seorang observer yaitu guru kelas untuk melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM yang mencakup: 1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran operasi hitung campuran berlangsung dengan menggunakan model PBM. 2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM berlangsung. d. Refleksi Penelitian dinyatakan berhasil jika hasil belajar siswa sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti. Hasil penelitian akan dianalisa guna mengetahui seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Bahan yang direfleksikan adalah hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan penelitian siklus I baik dari peneliti maupun dari observer yang kemudian akan didiskusikan bersama-sama. Kegiatan refleksi akan diperoleh masukan untuk menentuakan langkah yang akan dilakukan selanjutnya pada siklus II sehingga dapat memperbaiki penelitian berikutnya. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan karena hasil dari siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti, serta berdasarkan
63
hambatan-hambatan pada siklus I yang harus direfleksikan pada siklus berikutnya, maka siklus II akan dilakukan dalam empat tahap. Tahapantahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada operasi hitung campuran melalui model PBM. 2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. 3) Menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus II dapat diketahui. 4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung campuran melalui model PBM yang digunakan untuk pengamati kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. 5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung campuran melalui model PBM yang bertujuan mengetahui kegiatan guru dalam proses belajar mengajar. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II pada materi operasi hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, langkahlangkahnya sebagai berikut:
64
1) Guru mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa. 2) Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran. 3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa. 4) Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
berkumpul
dengan
kelompoknya masing-masing. 5) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok. 6) Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari empat soal yang diberikan guru untuk diselesaikan. 7) Guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. 8) Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. 9) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok. 10) Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian. 11) Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. 12) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum jelas.
65
13) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 14) Guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. 15) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan membagikan angket umpan balik untuk diisi siswa. 16) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Pengamatan/ Observasi Peneliti dibantu seorang observer yaitu guru kelas untuk melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM yang mencakup: 1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran operasi hitung campuran berlangsung dengan menggunakan model PBM. 2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran operasi hitung campuran berlangsung. d. Refleksi Penelitian dinyatakan berhasil jika terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I. Hasil penelitian siklus II akan dianalisa guna mengetahui seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Bahan yang direfleksikan adalah hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan penelitian siklus II baik dari peneliti maupun dari observer yang kemudian akan didiskusikan bersama-sama. Kegiatan refleksi
66
akan diperoleh
masukan
untuk
menentuakan
langkah
yang
akan
dilakukan
selanjutnya pada siklus III sehingga dapat memperbaiki penelitian berikutnya. 3. Siklus III Siklus III perlu dilakukan karena hasil dari siklus II belum mencapai indikator keberhasilan serta masih ada hambatan-hambatan pada siklus II yang harus direfleksikan di siklus III. Siklus ini dilakukan dalam empat tahap, tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus III adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada operasi hitung campuran melalui model PBM. 2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. 3) Menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus III dapat diketahui. 4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung campuran malalui model PBM yang digunakan untuk pengamati kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.
67
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung campuran dengan model PBM guna mengetahui kegiatan guru dalam proses belajar mengajar. 6) Merancang angket umpan balik pembelajaran operasi hitung campuran yang diberikan kepada semua siswa pada saat pembelajaran selesai yaitu untuk mengetahui perubahan dan perkembangan siswa setelah belajar menggunakan model PBM. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran berbasis masalah, langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Guru mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa. 2) Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran. 3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa. 4) Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
berkumpul
dengan
kelompoknya masing-masing. 5) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok. 6) Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari dua soal yang diberikan guru untuk diselesaikan.
68
7) Guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. 8) Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. 9) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok. 10) Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian. 11) Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. 12) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum jelas. 13) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 14) Guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. 15) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan membagikan angket umpan balik untuk diisi siswa. 16) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Pengamatan/ Observasi Peneliti dibantu seorang observer yaitu guru kelas untuk melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM yang mencakup:
69
1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran operasi hitung campuran berlangsung dengan menggunakan model PBM. 2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM berlangsung. 3) Mengamati angket umpan balik pada materi operasi hitung campuran dengan menggunakan model PBM. d. Refleksi Penelitian dinyatakan berhasil jika terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II. Hasil penelitian akan dianalisa guna mengetahui seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Bahan yang direfleksikan adalah hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan penelitian.
70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus Pembelajaran yang dilakukan di MI Muhammadiyah Suruh 02 sebelum dilakukan penelitian yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang kurang dikemas dengan baik dan tidak disesuaikan dengan materi yang dipelajari sehingga hasil pembelajaran di MI Muhammadiyah Suruh 02 masih kurang memuaskan. Berdasarkan pengamatan terhadap siswa kelas V sebelum dilaksanakan penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan siswa terhadap materi operasi hitung campuran. Hal ini dapat dibuktikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Operasi Hitung Campuran Kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 No.
Kategori
Frekuensi
Presentase
1.
Tuntas
3
20%
2.
Belum Tuntas
12
80%
15
100%
Jumlah
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa MI Muhammadiyah Suruh 02 yang tuntas dengan nilai diatas KKM berjumlah 3 siswa dengan presentase 20% dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM berjumlah 12 siswa dengan presentase 80%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran operasi
71
hitung campuran di MI Muhammadiyah Suruh 02 memerlukan perbaikan pengajaran sehingga hasil yang diperoleh siswa dapat memuaskan. B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 17 Oktober 2014 dengan jumlah siswa yang hadir ada 15 anak. Siklus I dilakukan dalam empat tahap dan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Langkah pertama yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) operasi hitung campuran melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Selanjutnya menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa, tidak lupa menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I dapat diketahui. Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung campuran melalui model PBM yang digunakan untuk pengamati kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Peneliti juga tidak lupa mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung campuran melalui model PBM guna mengetahui kegiatan guru dalam proses belajar mengajar.
72
b. Pelaksanaan Proses pembelajaran pada siklus I pada materi operasi hitung campuran melalui model PBM dapat dijelaskan sebagai berikut: yang pertama dilakukan dalam pembelajaran adalah guru mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa, kemudian guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran operasi hitung campuran. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa, setelah tanya jawab guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, dan siswa berkumpul dengan kelompoknya yang pertemuan sebelumnya telah dibagi. Guru membagikan permasalahan berupa soal kepada setiap kelompok. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari empat soal yang diberikan guru untuk diselesaikan, selanjutnya guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok. Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
penyelesaian
masalahnya ke depan kelas secara bergantian, selanjutnya guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. Setelah semua
73
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusinya
guru
memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kegiatan akhir guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu untuk mengerjakan tes formatif habis, lembar dikumpulkan di meja guru. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar, dan menutup pelajaran dengan salam. c. Pengamatan/ Observasi Proses pelaksanaan pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM di atas dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil pengamatan siswa, pengamatan guru dan hasil tes formatif. Hasil pengamatan siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan model PBM dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat menggali pengetahuan siswa. Hasil rekapitulasi data tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
74
Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I No.
Nama Siswa
1. Aldiyanto (A) 2. Eko Nur Alimin (B) 3. Farid Bagus Pangestu (C) 4. Muhammad Mustofa (D) 5. Muhammad Ramadhan (E) 6. Risa Yousri Sadana (F) 7. Afif Wahyu Lestari (G) 8. Aziz Alfurqon (H) 9. Eka Maulina (I) 10. Erlina Bintang Rahma (J) 11. Risky Eka Saputra (K) 12. Hammam Falaq. M (L) 13. Kefin Nur Afrian (M) 14. Muhammad Aditiya. S (N) 15. Tsalis Kurnia. R (O) Jumlah Rata-rata Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
30,07 33,1 33,6 33,23 30,6 33,93 36,97 37,3 32,6 33,97 33,97 34,13 33,3 33,47 33,43
6,01 6,62 6,72 6,65 6,12 6,79 7,39 7,46 6,52 6,79 6,79 6,83 6,66 6,69 6,69 100,73 6,72
K K K K K K K K K K K K K K K K
(SR) (R) (S) (K) (SK)
Rekapitulasi data pengamatan siswa (Instrumen di Lampiran 4) di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktivitas siswa pada operasi hitung campuran melalui model PBM siklus I memiliki kriteria kuat dengan perolehan nilai rata-rata 6,72. Siswa pada siklus I masih beradaptasi dengan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah, sedangkan data hasil pengamatan aktivitas guru (Instrumen di Lampiran 7) dapat dilihat sebagai berikut:
75
Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
No. 1 2 3 4 5
Kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Rata-rata Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
Jumlah
Kriteria
22
Ratarata 7,2
15
7,5
K
44
7,33
K
23
7,67
K
21
7
K
139
36,7
K
7,33
(SR) (R) (S) (K) (SK)
Aktivitas guru pada rekspitulasi pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kriteria aktivitas guru dalam pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM memiliki kriteria aktivitas kuat dengan nilai rata-rata 7,33 pada siklus ini guru masih beradaptasi menggunakan model pembelajaran baru. Data untuk nilai hasil evaluasi siswa dapat dilihat sebagai berikut:
76
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I
No.
Nama Siswa
KKM
Nilai
Keterangan
1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Aldiyanto (A) Eko Nur Alimin (B) Farid Bagus Pangestu (C) Muhammad Mustofa (D) Muhammad Ramadhan (E) Risa Yousri Sadana (F) Afif Wahyu Lestari (G) Aziz Alfurqon (H) Eka Maulina (I) Erlina Bintang Rahma (J) Risky Eka Saputra (K) Hammam Falaq. M (L)
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
0 30 20 36 35 66 90 100 60 58 62 72 84 46 60 819 54,6
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
Kefin Nur Afrian (M)
Muhammad Aditiya. S (N) Tsalis Kurnia. R (O) Jumlah Rata-rata
Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I baru mencapai 54,6 dengan siswa yang tuntas baru 4 anak, sehingga presentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jadi perolehan presentase ketuntasan belajar pada siklus I 26,67% dari jumlah siswa.
77
d. Refleksi Siklus I Proses pembelajaran yang dilakukan siswa pada siklus I masih ada kekurangan-kekurangan yang mengakibatkan hasil pada siklus ini kurang maksimal. Kekurangan dari siswa antara lain: pertama pada saat guru memberikan pertanyaan masih sedikit siswa yang malu menjawab pertanyaan yang diberikan guru dikarenakan masih banyak siswa yang belum jelas tentang aturan operasi hitung. Kedua pada saat melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan masalah operasi hitung campuran berupa soal, banyak siswa yang tidak berdiskusi mereka malah berbicara dan bermain sendiri. Kekurangan yang ketiga yaitu pada saat mempresentasikan hasil diskusinya kedepan kelas, siswa malah saling tunjuk siapa yang akan mempresentasikannya. Kekurangan siswa yang keempat yaitu ketika guru memberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum dipahami, siswa malah cenderung untuk diam. Kekurangan yang berasal dari guru antara lain: guru kurang tegas dalam menasehati siswa agar tidak ramai sendiri, dan tidak tegas dalam menasehati siswa untuk bekerjasama menyelesaikan soal, sehingga dari kekurangan-kekurangan yang berasal dari siswa maupun guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Nilai yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan karena baru 4 siswa dari 15 anak yang dinyatakan tuntas dengan indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti sebesar ≥70. Sebelas anak
78
dinyatakan masih belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran operasi hitung campuran. Rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I ini adalah 54,6 dan dengan presentase kelulusan baru mencapai 26,67%. Perbaikan yang harus dilakukan untuk melaksanakan siklus berikutnya antara lain: guru harus lebih tegas dalam menasehati siswa agar tidak bermain sendiri, kemudian yang harus dilakukan guru adalah meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipelajari dahulu di rumah. Guru memberi motivasi dan nasehat kepada siswa untuk saling bekerjasama antar kelompok agar hasil diskusi memuaskan, serta guru meminta siswa untuk tidak takut menanyakan hal yang belum jelas. Guru membagi kelompok baru untuk siklus II, setiap kelompok memiliki anggota yang sudah paham/mengerti materi operasi hitung campuran, hal ini bertujuan untuk membantu siswa yang belum jelas/ tuntas dalam belajar operasi hitung campuran. Diskusi pada siklus II diharapkan berjalan dengan baik karena siswa dalam menyelesaikan masalah dapat berdiskusi dengan anggota kelompoknya, sehingga siswa yang belum tuntas dapat meningkatkan hasil belajarnya dan siswa yang sudah tuntas pada siklus I dapat meningkatkan/ mempertahankan ketuntasan belajarnya. 2. Siklus II Hasil penelitian pada
siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan, maka dilanjutkan dalam siklus II yang dilaksanakan pada
79
hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014, dengan siswa jumlah siswa 15 anak. Tahapan-tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Hal yang dilakukan dalam melaksanakan siklus II yaitu pertama menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada operasi hitung campuran melalui model PBM dan menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus II dapat diketahui. Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung campuran melalui model PBM yang digunakan untuk pengamati kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dan tidak lupa mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung campuran melalui model PBM yang bertujuan mengetahui kegiatan guru dalam proses belajar mengajar. b. Pelaksanaan Adapun
langkah-langkah
dalam
menjalankan
proses
pembelajaran adalah sebagai berikut: guru mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.
80
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa, kemudian guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan dilakukan dengan tertib. Guru membagikan masalah berupa soal
kepada
setiap
kelompok. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari empat soal yang diberikan guru untuk diselesaikan. Guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok. Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian, selanjutnya guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi operasi hitung campuran yang telah dipelajari. Dikegiatan akhir guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan, setelah selesai lembar tes formatif dikumpulkan kepada guru dan tidak lupa pada kegiatan akhir guru selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar serta guru menutup pelajaran dengan salam.
81
c. Pengamatan/ Observasi Data
pelaksanaan
proses
pembelajaran
operasi
hitung
campurang malalui model PBM pada siklus II dapat diperkuat dengan rekapitulasi data-data hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa yang mana data tersebut digunakan sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, adapun datanya sebagai berikut: Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Siswa Aldiyanto (A) Eko Nur Alimin (B) Farid Bagus Pangestu (C) Muhammad Mustofa (D) Muhammad Ramadhan (E) Risa Yousri Sadana (F) Afif Wahyu Lestari (G) Aziz Alfurqon (H) Eka Maulina (I) Erlina Bintang Rahma (J) Risky Eka Saputra (K) Hammam Falaq. M (L) Kefin Nur Afrian (M)
Muhammad Aditiya. S (N) Tsalis Kurnia. R (O) Jumlah Rata-rata Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
Jumlah 31,17 33,3 34,13 33,57 32,03 35,1 39,2 39,57 34,13 34,67 35,97 34,53 35,17 34,37 35,07
Rata-rata 6,23 6,66 6,83 6,71 6,41 7,02 7,84 7,91 6,83 6,93 7,19 6,91 7,03 6,87 7,01 104,38 6,96
Kriteria K K K K K K K K K K K K K K K K
(SR) (R) (S) (K) (SK)
Rekapitulasi dari tabel pengamatan aktivitas (Instrumen di Lampiran 5) yang dilakukan siswa pada siklus II kriteria yang
82
dipeloleh yaitu kuat masih sama pada siklus I tetapi nilai rata-rata kelas sudah meningkat menjadi 6,96. Siswa pada siklus II sudah mulai beradaptasi dan dapat mengikuti pembelajaran operasi hitung campuran dengan menggunakan model PBM, sedangkan hasil dari pengamatan guru (Instrumen di Lampiran 8) dapat dilihat pada rekapitulasi data dibawah ini: Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
No. 1 2 3 4 5
Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Rata-rata Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
Jumlah
Kriteria
24
Ratarata 8
16
8
K
48 24
8 8
K K
15
7,5
K
127
39,5 7,9
K
K
(SR) (R) (S) (K) (SK)
Pengamatan aktivitas guru pada siklus II ini juga mengalami peningkatan pada rata-ratanya. Rata-rata yang diperoleh pada siklus II ini mencapai 7,9 dengan kriteria kuat, sedangkan perolehan nilai operasi hitung campuran pada siklus II dapat dilihat di bawah ini:
83
Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif Siklus II No. 1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Siswa Aldiyanto (A) Eko Nur Alimin (B) Farid Bagus Pangestu (C) Muhammad Mustofa (D) Muhammad Ramadhan (E) Risa Yousri Sadana (F) Afif Wahyu Lestari (G) Aziz Alfurqon (H) Eka Maulina (I) Erlina Bintang Rahma (J) Risky Eka Saputra (K) Hammam Falaq. M (L) Kefin Nur Afrian (M)
Muhammad Aditiya. S (N) Tsalis Kurnia. R (O) Jumlah Rata-rata
KKM
Nilai
Keterangan
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
12 56 50 70 58 74 96 100 68 72 80 82 86 66 70 1040 69,33
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas
Tes formatif yang diperoleh pada siklus ini juga mengalami peningkatan hasil. Siswa yang lulus dengan ketuntasan yang ditentukan sudah bertambah menjadi 9 siswa dengan nilai rata-rata kelas mencapai 69,33. Presentase ketuntasan belajar pada siklus II dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Presentase ketuntasan pada siklus II mengalami peningkatan, perolehan presentasenya sebesar 60% dari jumlah siswa kelas V.
84
d. Refleksi Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sudah mulai ada perubahan yang baik, perubahan yang terjadi pada siklus ini antara lain: siswa sudah banyak yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru tentang aturan operasi hitung dikarenakan siswa sebelumnya telah belajar di rumah. Nasehat guru yang terus menerus, pada siklus ini sudah banyak siswa yang tidak ramai. Proses pembelajaran yang terjadi pada siklus II yaitu siswa yang belum paham sudah mau menanyakan hal-hal yang dirasa belum jelas dan mereka sudah tidak merasa malu untuk bertanya. Perubahan aktivitas guru dan siswa di atas, dalam proses pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM yang masih sulit diperbaiki yaitu siswa masih mengandalkan teman yang dirasa pandai untuk menyelesaikan masalah berupa soal operasi hitung campuran, siswa yang lain hanya melihat, hal itu dikarenakan masih kurangnya rasa percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya, sehingga hasil yang didapat juga kurang maksimal. Rekapitulasi yang diperoleh dari data nilai di atas dapat dilihat pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai KKM ≥ 70 sudah bertambah menjadi 9 siswa yang tuntas dan 6 siswa yang lain belum tuntas. Perolehan rata-rata kelas mencapai 69,33 dan presentase ketuntasannya sudah bertambah menjadi 60%.
85
Perbaikan yang dilakukan pada siklus berikutnya yaitu guru harus memotivasi dan memberi nasehat bahwa sebenarnya semua siswa memiliki kemampuan yang sama, dan harus yakin akan kemampuannya, sehingga dalam menyelesaikan masalah dapat dikerjakan bersama-sama agar hasil yang diperoleh dapat maksimal. Perbaikan terhadap siswa yang belum tuntas pada siklus II yaitu guru memberi masalah berupa soal untuk dikerjakan 6 siswa yang belum tuntas pada akhir jam sekolah. Hal ini bertujuan agar siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. 3. Siklus III Siklus III dilaksanakan karena hasil dari siklus II belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti maka
siklus III
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014 dan dilakukan dalam empat tahap dengan jumlah siswa 15 anak. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus III adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada operasi hitung campuran melalui model PBM dan menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus III dapat diketahui.
86
Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung campuran malalui model PBM yang digunakan untuk pengamati kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung campuran dengan model PBM guna mengetahui kegiatan guru dalam proses belajar mengajar. Merancang angket umpan balik pembelajaran operasi hitung campuran yang diberikan kepada semua siswa pada saat pembelajaran selesai yaitu untuk mengetahui perubahan dan perkembangan siswa setelah belajar menggunakan model PBM. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus III adalah sebagai berikut: guru mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran. Tahap awal guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa. Kemudian guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Guru membagikan masalah berupa soal
kepada
setiap
kelompok. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari dua soal yang diberikan guru untuk diselesaikan. Guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan setiap anggota
87
diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok. Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian. Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan membagikan angket umpan balik mengenai pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM untuk diisi siswa, selanjutnya guru menutup pelajaran dengan salam. c. Pengamatan/ Observasi Pelaksanaan proses pembelajaran operasi hitung campuran malalui model PBM pada siklus III diperoleh data-data pengamatan tentang aktivitas guru dan siswa dan data tersebut digunakan sebagai tambahan informasi dalam penggunaan model pembelajaran berbasis masalah, data yang diperoleh sebagai berikut:
88
Tabel 4.8 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Siswa Aldiyanto (A) Eko Nur Alimin (B) Farid Bagus Pangestu (C) Muhammad Mustofa (D) Muhammad Ramadhan (E) Risa Yousri Sadana (F) Afif Wahyu Lestari (G) Aziz Alfurqon (H) Eka Maulina (I) Erlina Bintang Rahma (J) Risky Eka Saputra (K) Hammam Falaq. M (L) Kefin Nur Afrian (M)
Muhammad Aditiya. S (N) Tsalis Kurnia. R (O) Jumlah Rata-rata
Jumlah 32,3 35,83 36,87 35,8 34,17 36,2 40,43 41,97 36,07 36,27 37,2 36,27 37,2 35,7 36,43
Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
Rata-rata 6,46 7,16 7,37 7,16 7,83 7,24 8,09 8,39 7,21 7,25 7,44 7,25 7,44 7,14 7,29 110,72 7,38
Kriteria K K K K K K SK SK K K K K K K K K
(SR) (R) (S) (K) (SK)
Rekapitulasi data pengamatan aktivitas siswa (Instrumen di Lampiran 6) di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa di kelas mengalami peningkatan yaitu dengan bertambahnya nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus III mencapai 7,38 dengan kriteria kuat. Rata-rata siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan sehingga siswa sudah mulai nyaman belajar dengan menggunakan model PBM. Sedangkan data pengamatan guru (Instrumen di Lampiran 9) dapat dilihat di bawah ini:
89
Tabel 4.9 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III
No. 1 2 3 4 5
Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Rata-rata Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
Jumlah
Kriteria
24
Ratarata 8
17
8,5
SK
50
8,33
SK
26
8,67
SK
17
8,5
SK
134
42 8,4
SK
SK
(SR) (R) (S) (K) (SK)
Pengamatan yang dilakukan terhadap guru pada siklus III juga mengalami peningkatan yang semakin bagus. Rata-rata yang diperoleh guru pada siklus ini mencapai 8,4 dengan kriteria sangat kuat. Sehingga persiapan dan pelaksanaan pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM sudah matang. Perolehan nilai hasil belajar melalui test evaluasi pada siklus III dapat dilihat di bawah ini:
90
Tabel 4.10 Hasil Tes Formatif Siklus III
No.
Nama Siswa
KKM
Nilai
Keterangan
1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Aldiyanto (A) Eko Nur Alimin (B) Farid Bagus Pangestu (C) Muhammad Mustofa (D) Muhammad Ramadhan (E) Risa Yousri Sadana (F) Afif Wahyu Lestari (G) Aziz Alfurqon (H) Eka Maulina (I) Erlina Bintang Rahma (J) Risky Eka Saputra (K) Hammam Falaq. M (L)
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
34 73 75 76 70 78 100 100 75 82 84 80 90 70 80 1167 77,8
Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Kefin Nur Afrian (M)
Muhammad Aditiya. S (N) Tsalis Kurnia. R (O) Jumlah Rata-rata
Perolehan nilai siswa pada siklus III juga mengalami peningkatan. Data dari rekapitulasi tabel di atas, rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 77,8 dengan siswa yang tuntas ada 14 siswa. Presentase ketuntasan belajar pada siklus III dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jadi perolehan persentase ketuntasan belajar pada siklus III mencapai
93,33%
dari
jumlah
91
siswa
kelas
V.
Presentase
ketuntasannya setiap siklus mengalami peningkatan, dan pada pembelajaran yang dilakukan di akhir siklus III siswa diminta untuk mengisi angket upan balik (Instrumen di Lampiran 16) dengan tujuan untuk mengetahui kenyamanan siswa terhadap model yang digunakan dalam pembelajaran, dan hasil perolehan datanya adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus III
No. 1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Siswa Aldiyanto (A) Eko Nur Alimin (B) Farid Bagus Pangestu (C) Muhammad Mustofa (D) Muhammad Ramadhan (E) Risa Yousri Sadana (F) Afif Wahyu Lestari (G) Aziz Alfurqon (H) Eka Maulina (I) Erlina Bintang Rahma (J) Risky Eka Saputra (K) Hammam Falaq. M (L) Kefin Nur Afrian (M)
Muhammad Aditiya. S (N) Tsalis Kurnia. R (O) Jumlah Rata-rata Kriteria: Tidak Senang : ≤ 32,99% Senang
Jumlah 10 12 12 11 12 13 15 15 14 12 13 15 14 12 13
% 66,67 80 80 73,33 80 86,67 100 100 93,33 80 86,67 100 86,67 80 86,67
Kriteria S S S S S SS SS SS SS SS SS SS SS S SS
1113,34
74,23
SS
(TS)
: 33% - 66,99% (S)
Sangat Senang : 67% - 100% (SS) Rekapitulasi data angket umpan balik siswa di atas dapat dilihat bahwa siswa merasa sangat senang dengan pembelajaran operasi hitung campuran melalui model pembelajaran PBM dengan presentase 92
74,23%, sehingga siswa nyaman dengan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam materi operasi hitung campuran sehingga menghasilkan nilai yang terus meningkat. d. Refleksi Proses pembelajaran yang terjadi pada siklus III sudah bagus. Hal ini ditandai dengan perubahan siswa yang mau bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi kelompoknya. Siswa sudah percaya akan kemampuan yang dimilikinya dan siswa sudah matang akan aturan dalam operasi hitung. Presentase ketuntasan yang diperoleh pada siklus III sudah mencapai 93,33% dengan rata-rata kelas yaitu 77,8 dan nilai siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti. Siklus III masih ada satu siswa yang belum tuntas tetapi indikator keberhasilan secara klasikal yang ditentukan peneliti yaitu ≥80% sudah tercapai, sehingga tidak perlu diadakan penelitian lagi. Dan untuk satu siswa yang belum tuntas, yang perlu dilakukan guru yaitu memberinya masalah berupa soal latihan untuk diselesaikannya, dengan banyak latihan diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. C. Pembahasan Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 34). Hasil belajar dengan menggunakan model PBM dipengaruhi oleh proses
93
belajarnya seperti kata Harumni (2012: 151) bahwa pembelajaran berbasis masalah diartikan sebagai aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Proses pembelajaran operasi hitung campuran dengan menggunkan model PBM setiap siklusnya mengalami perubahan yang lebih baik, pada siklus I setiap kelompok masih bingung dan berebut dalam menentukan soal yang akan dikerjakan, serta pada siklus I setiap kelompok masih mengandalkan salah satu anggota kelompoknya untuk mengerjakan soal. Siklus yang ke II setiap kelompok sudah mulai berdiskusi untuk memilih soal yang akan diselesaikan namun setiap kelompok masih mengandalkan anggotanya untuk menyelesaikan soal. Siklus III pada materi operasi hitung campuran melalui model PBM setiap kelompok sudah berdiskusi untuk memilih salah satu soal yang diberikan guru untuk diselasaikan bersama-sama. Setiap anggota kelompok membaca soal yang dipilihnya dan mengira-ngira cara untuk menyelesaikan soal tersebut, setelah membacanya kemudian mereka berdiskusi untuk menyelesaikan soal tersebut. Soal yang dipilih setiap kelompok dikerjakan secara bersama-sama, dengan kekompakan antar anggota kelompok maka penyelesaikan soal operasi hitung campuran dengan menggunakan model PBM akan menghasilkan hasil yang baik. Hasil belajar siswa yang meningkat setiap siklusnya dapat dibuktikan dengan rekapitulasi data sebagai berikut:
94
Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Tes Formatif Siswa
No.
Nama Siswa
Siklus I
Siklus II
Siklus III
0 30 20 36 35 66 90 100 60 58 62 72 84 46 60 819 54,6
12 56 50 70 58 74 96 100 68 72 80 82 86 66 70 1040 69,33
34 73 75 76 70 78 100 100 75 82 84 80 90 70 80 1167 77,8
1. Aldiyanto (A) 2. Eko Nur Alimin (B) 3 Farid Bagus Pangestu (C) 4 Muhammad Mustofa (D) 5 Muhammad Ramadhan (E) 6 Risa Yousri Sadana (F) 7 Afif Wahyu Lestari (G) 8 Aziz Alfurqon (H) 9 Eka Maulina (I) 10 Erlina Bintang Rahma (J) 11 Risky Eka Saputra (K) 12 Hammam Falaq. M (L) 13 Kefin Nur Afrian (M) 14 Muhammad Aditiya. S (N) 15 Tsalis Kurnia. R (O) Jumlah Rata-rata
Rekapitulasi data perolehan nilai siswa dari siklus I, II dan III di atas dapat digambarkan perubahan perolehan nilai dengan gambar diagram di bawah ini: 120 100 80 SIKLUS I 60
SIKLUS II SIKLUS III
40 20 0 A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
Gambar 4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
95
Berdasarkan data tabel atau diagram di atas dapat diketahui bahwa setiap siklus siswa mengalami perubahan dalam meningkatan hasil pembelajaran. Rata-rata kelas yang diperoleh kelas V juga meningkat, pada siklus I rata-rata kelas mencapai 54,6 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 baru mencapai 4 siswa dan siswa yang mendapat nilai ≤70 atau belum tuntas ada 11 siswa, yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang belum tuntas adalah guru membagi kelompok baru untuk siklus II, setiap kelompok memiliki anggota yang sudah paham/ mengerti materi operasi hitung campuran, hal ini bertujuan untuk membantu siswa yang belum jelas/ tuntas dalam belajar operasi hitung campuran. Diskusi pada siklus II diharapkan dapat berjalan dengan baik karena siswa dalam menyelesaikan masalah dapat berdiskusi dengan anggota kelompoknya, sehingga siswa yang belum tuntas dapat meningkatkan hasil belajarnya dan siswa yang sudah tuntas pada siklus I dapat meningkatkan/ mempertahankan ketuntasan belajarnya. Siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata kelas meningkat menjadi 69,33. Siswa yang tuntas dengan mendapat nilai ≥70 bertambah menjadi 9 siswa dan siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai ≤70 ada 6 siswa. Perbaikan terhadap hasil belajar siswa yang belum tuntas pada siklus II, guru memberi masalah berupa soal untuk dikerjakan 6 siswa yang belum tuntas pada akhir jam sekolah. Hal ini bertujuan agar siswa dapat
meningkatkan
hasil
belajarnya,
96
dengan
banyak
latihan
menyelesaikan masalah siswa akan lebih siap dalam menghadapi permasalahan yang ada. Siklus yang ke III rata-rata kelas sudah mencapai 77,8 dan siswa yang memperoleh nilai ≥70 mencapai 14 siswa dan yang belum tuntas atau mendapat nilai ≤70 ada satu siswa, yang perlu dilakukan guru yaitu dengan memberinya masalah berupa soal latihan untuk diselesaikannya, dengan banyak latihan memecahkan masalah diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Sedangkan perbandingan persentase ketuntasan yang diperoleh siswa kelas V dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.13 Perbandingan Presentase Hasil Belajar Siswa No. Pelaksanaan Jumlah Penelitian
Rata-rata kelas
%
1.
Siklus I
819
54,6
26,67%
2.
Siklus II
1040
69,33
60%
3.
Siklus III
1167
77,8
Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas 4 siswa 11 siswa 9 siswa
6 siswa
93,33% 14 siswa
1 siswa
Tabel 4.13 yaitu tentang perbandingan dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini: 100 80 60 Presentase
40 20 0 SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
Gambar 4.2 Perbandingan Perubahan Presentase Hasil Belajar Siswa
97
Rekapitulasi presentase ketuntasan yang diperoleh setiap siklus juga mengalami peningkatan. Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian operasi hitung campuran melalui model PBM yaitu apabila jika presentase ketuntasan klasikal mencapai ≥80% maka penelitian dikatakan berhasil. Siklus I presentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 26,67% dengan siswa yang tuntas dengan indikator keberhasilan ≥70 baru ada 4 siswa. Siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi 9 siswa dengan presentase 60%. Siklus yang ke III presentase ketuntasan sudah mencapai 93,33% dengan siswa yang tuntas berjumlah 14 siswa, walaupun pada siklus III masih ada satu siswa yang belum tuntas, tetapi indikator yang ditentukan peneliti sudah tercapai maka tidak perlu diadakan penelitian lagi. Penelitian menggunaan model PBM dalam pembelajaran operasi hitung campuran dikatakan berhasil dengan baik karena presentase sudah melebihi indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti. Berdasarkan data-data yang terkumpul dalam penelitian operasi hitung campuran, maka diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) pada pembelajaran operasi hitung campuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan model PBM ini ternyata siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dan dapat menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dengan baik. Hasil belajar dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
98
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22). Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) yang diterapkan dalam operasi hitung campuran pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, yang mana meningkatnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang mengalami peningkatan disetiap siklusnya.
99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Muhammadiyah Suruh 02, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBM)
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa
kelas
V
MI
Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Model pembelajaran berbasis masalah yang menekankan pada penggunaan masalah yang ada sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan. Hasil belajar operasi hitung campuran melalui model PBM dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar setiap siklus. Indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti yaitu ≥70, pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 4 siswa dengan presentase ketuntasan sebanyak 26,67%. Siklus II siswa yang tuntas bertambah menjadi 9 siswa dengan presentase ketuntasan mencapai 60%. Siklus III siswa yang tuntas mencapai 14 siswa dengan presentase ketuntasan mencapai 93,33%. Berarti dengan menggunakan model PBM siswa dapat mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti.
100
B. Saran 1. Guru harus lebih kreatif, inovatif dan variatif dalam menggunakan model pembelajaran dan harus mampu melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. 2. Guru harus mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, agar pemikiran siswa dapat berkembang dan dapat meningkatkan perilaku belajar yang baik. 3. Pihak sekolah atau komite harus mampu memberikan dukungan kepada guru-guru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif.
101
102
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Firmanawaty. 2003. Mahir Matematika Melalui Permainan. Jakarta: Pustaka Tiga Kelana. Gredler, Margaret E Bell. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hamalik, Oemar. 1990. Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Hamruni. 2012. Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta: Investidaya. Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Marwiyanto. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama. Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Rosdakarya.
Bandung: Remaja
Poerwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka. Roestiyah dan Yumiati Suharto. 1985. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bima Aksara. Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
103
Rusyan, Tabrani, dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remadja Karya. Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Karya. Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Surawa, dkk. 2008. Modul Pembelajaran Matematika. Pustaka Bengawan. Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Warsono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
104
RPP Siklus I Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Madrasah
: MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V (Lima) / I (Ganjil)
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
Materi Pokok
: Operasi Hitung Campuran
A. Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian bilangan bulat. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM), siswa dapat menentukan
masalah
dalam
penjumlahan,
pengurangan
dan
perkalian. 2. Melalui model PBM, siswa dapat menentukan aturan operasi hitung penjumlahan, pengurangan dan perkalian. 3. Melalui kegiatan PBM, siswa dapat menyelesaikan masalah penjumlahan, pengurangan dan perkalian dengan benar. E. Karakteristik siswa yang di harapkan 1. Disiplin 2. Tekun 3. Tanggung jawab 4. Percaya diri 5. Ketelitian 6. Religius 7. Kreatif
105
F. Materi ajar Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Di kelas 4 kamu telah belajar operasi hitung campuran pada bilangan positif. Pada bagian ini, kamu akan belajar operasi hitung campuran bilangan bulat. Ingat Urutan pengerjaan operasi hitung campuran, yaitu operasi kali/ bagi dikerjakan dahulu lalu operasi penjumlahan/ pengurangan dari kiri ke kanan Contoh penyelesaiannya: 1.
2.
15 + (-8) – 9
kerjakan mana yang lebih dulu / kerjakan
=7–9
dari kiri ke kanan karena penjumlahan
= -2
dan pengurangan sama kuat.
-5 + 9 x (-12) – 16 = -5 + (-12 + -12 + -12 + -12 + -12 + -12 + -12 + -12 + -12) - 16 = -5 + (-108) – 16
bila ada pembagian, maka yang dikerjakan
= -113 – 16
pembagian dulu kemudian penjumlahan/
= -129
pengurangan dari kiri ke kanan.
G. Model 1. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) H. Metode 1. Tanya jawab 2. Diskusi 3. Pengamatan 4. Penugasan
106
I. Langkah-langkah Pembelajaran No. 1.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal a. Guru mengkondisikan kelas b. Guru
meminta
ketua
kelas
untuk
memimpin doa c. Guru memberi salam dan menanyakan
5 menit
kabar d. Apersepsi e. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran 2.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi a) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal dari siswa.
10 menit
b) Guru mempersilahkan siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. b. Elaborasi a) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok. b) Setiap
kelompok
diminta
memilih
masalah/ soal yang akan diselesaikan. c) Setiap
anggota
kelompok
diminta
melihat soal yang dipilih dan diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu. d) Setiap
kelompok
diminta
untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal
107
25 menit
yang dipilih. e) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan atau menyelesaikan soal secara bersama-sama. f) Setiap
kelompok
mempresentasikan
proses dan hasil penyelesaian masalah kedepan kelas secara bergantian. c. Konfirmasi a) Guru
bersama
siswa
mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok. b) Guru
memberi
kesempatan
kepada
10 menit
siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas. c) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3.
Kegiatan Akhir (20 menit) a. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
20 menit
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. c. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama dan salam.
J. Sumber Pembelajaran 1. sumanto, dkk. 2008. Gemar Matematika 5. Jakarta: Pusat Perbukuan. 2. Surawa, dkk. 2008. Modul Pembelajaran Matematika. Pustaka Bengawan. 3. Marwiyanto, dkk. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
108
K. Evaluasi a. Bentuk tes
: tertulis
b. Bentuk soal
: uraian
Soal Evaluasi Nama
: .....................
Nomer : ..................... Kerjakan soal di bawah ini dengan benar! 1. 11 x (-5) + 11 = .... 2. -2 x 6 – (-12) : 4 = .... 3. 300-(-5) x 15 + 6 = .... 4. 100 + (-36) – 8 x (-25) = .... 5. (-4 x 125) + (-5 x (-70)) = .... 6. 8 x 29 + (-25) = .... 7. 32 + (974.261 – 974.249) x 7 = .... 8. -10 x (-258 + 269) – 547 = .... 9. 59 – (765 – 796) + 8 x -11 = .... 10. -120 + 8 x (-40) + 134 = .... L. Kunci jawaban No. Uraian 1 11 x (-5) + 11 = (-5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5) + 11 = -55 + 11 = (-44) 2
-2 x 6 – (-12) x 4 = -(6 + 6) – -(4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4) = -12 – -48 = -12 + 48 = 36
109
Skor 1 2 2 1 1 1 2
3
4
5
6
7
8
9
300- (-5) x 15 + 6 = 300 – - (15 + 15+ 15 + 15 + 15) + 6 = 300 – -75 + 6 = 300 + 75 + 6 = 381 100 + (-36) – 8 x (-25) = 100 + (-36) – (-25 + -25 + -25 + -25 + -25 + -25 + -25 + -25) =100 + (-36) – (-200) = 64 + 200 = 264 (-4 x 125) + (-5 x (-70)) = -(125 + 125 + 125 + 125) + (70 + 70 + 70 + 70 + 70) = -500 + 350 = -150 8 x 29 + (-25) = (29 + 29 + 29 + 29 + 29 + 29 + 29 + 29) + (25) = 232 - 25 = 207 32 + (974.261 – 974.249) x 7 = 32 + (12 x 7) = 32 + ( 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7) = 32 + 84 = 116 -10 x (-258 + 269) – 547 = (-10) x 11- 547 = -(11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11) – 547 = -110 – 547 = -657 59 – (765 – 796) + 8 x -11 = 59 – (-31) + 8 x (-11) = 59 – (-31) + (-11 + -11 + -11 + -11 + -11 + -11 + -11 + -11) = 59 + 31 + (-88) = 90 - 88
110
1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1
=2 10
1
-120 + 8 x (-40) + 134 = -120 + (-40 + -40 + -40 + -40 + -40 + -40 + -40 + -40) = -120 + (-320) + 134 = -440 + 134 = -306 Jumlah
1 1 1 2 50
M. Penilaian Nilai = Jumlah skor x 2 = 50 x 2 = 100
Suruh, 17 Oktober 2014 Guru Kelas
Peneliti
Alif Istianah R, S.Pd.I
Fadliatun N. R Mengetahui Kepala Madrasah
Badrudin, S.Pd.I
111
RPP Siklus II Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Madrasah
: MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V (Lima) / I (Ganjil)
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
Materi Pokok
: Operasi Hitung Campuran
N. Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. O. Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat. P. Indikator Pencapaian Kompetensi 2. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat. Q. Tujuan Pembelajaran 4. Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM), siswa dapat menentukan masalah dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. 5. Melalui model PBM, siswa dapat menentukan aturan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. 6. Melalui kegiatan PBM, siswa dapat menyelesaikan masalah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan benar. R. Karakteristik siswa yang di harapkan 8. Disiplin 9. Tekun 10. Tanggung jawab 11. Percaya diri 12. Ketelitian 13. Religius 14. Kreatif
112
S. Materi ajar Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Di kelas 4 kamu telah belajar operasi hitung campuran pada bilangan positif. Pada bagian ini, kamu akan belajar operasi hitung campuran bilangan bulat. Ingat Urutan pengerjaan operasi hitung campuran, yaitu operasi kali/ bagi dikerjakan dahulu lalu operasi penjumlahan/ pengurangan dari kiri ke kanan Contoh penyelesaiannya: 3.
4.
15 + (-8) – 9
kerjakan mana yang lebih dulu / kerjakan
=7–9
dari kiri ke kanan karena penjumlahan
= -2
dan pengurangan sama kuat.
20 : 5 x (-4) = 4 x (-4)
kerjakan dari kiri ke kanan karena perkalian
= (-4 + -4 + -4 + -4)
dan pembagiam sama kuat
= -8 5.
-5 + (-56) : 7 – 16 = -5 + -( 56 -7 -7 -7 -7 -7 -7 -7 -7) - 16 = -5 + (-8) – 16
bila ada pembagian, maka yang dikerjakan
= -13 – 16
pembagian dulu kemudian penjumlahan/
= -29
pengurangan dari kiri ke kanan.
T. Model 2. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) U. Metode 5. Tanya jawab 6. Diskusi
113
7. Pengamatan 8. Penugasan V. Langkah-langkah Pembelajaran No. 1.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal f. Guru mengkondisikan kelas g. Guru
meminta
ketua
kelas
untuk
memimpin doa dan membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an
5 menit
h. Guru memberi salam dan menanyakan kabar i. Apersepsi j. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran 2.
Kegiatan Inti d. Eksplorasi c) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal dari siswa.
10 menit
d) Guru mempersilahkan siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. e. Elaborasi g) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok. h) Setiap
kelompok
diminta
memilih
masalah/ soal yang akan diselesaikan. i) Setiap
anggota
kelompok
diminta
melihat soal yang dipilih dan diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan dikerjakan terlebih
114
25 menit
dahulu. j) Setiap
kelompok
diminta
untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilih. k) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan atau menyelesaikan soal secara bersama-sama. l) Setiap
kelompok
mempresentasikan
proses dan hasil penyelesaian masalah kedepan kelas secara bergantian. f. Konfirmasi d) Guru
bersama
siswa
mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok. e) Guru
memberi
kesempatan
kepada
10 menit
siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas. f) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3.
Kegiatan Akhir (20 menit) d. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
20 menit
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. f. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama dan salam.
115
W. Sumber Pembelajaran 4. sumanto, dkk. 2008. Gemar Matematika 5. Jakarta: Pusat Perbukuan. 5. Surawa, dkk. 2008. Modul Pembelajaran Matematika. Pustaka Bengawan. 6. Marwiyanto, dkk. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama. X. Evaluasi c. Bentuk tes
: tertulis
d. Bentuk soal
: uraian
Soal Evaluasi Nama
: .....................
Nomer : ..................... Kerjakan soal di bawah ini dengan benar! 1. -2 + (-9) x (-4) = .... 2. -10 : 2 x 3 - 8 = .... 3. -15 : 3 + 2 x (-75) = .... 4. (-6 x (-2) : 4) + 15 – (-7) = .... 5. -14 – (-12) : 6 x 4 = .... 6. -9 x 2 – (-25) : 5 = .... 7. -75 : 25 + (-9) x (-4) = .... 8. 19 -15 + (-3) x 16 = .... 9. -7 x ((-9) + 12 – (-6)) = .... 10. 10 + (15 – (4 x (-8)) : 4) = .... Y. Kunci jawaban No. 1.
Uraian
Skor
= -2 + - ( -4 + -4 +-4 + -4 +-4 + -4 +-4 + -4 + -4)
1
= -2 + - (-36)
1
= -2 + 36
1
= 34
2
-2 + (-9) x (-4)
116
2.
3.
4.
-10 : 2 x 3 - 8 = -( 10 -2 -2 -2 -2 -2) x 3 - 8
1
= -5 x 3 – 8
1
= -( 3 + 3 + 3 + 3 + 3) - 8
1
= -15 – 8
1
= -23
1
-15 : 3 + 2 x (-75) = - ( 15 -3 -3 -3 -3 -3 ) + ( -75 + -75 )
1
= -5 + (-150)
2
= -155
2
(-6 x (-2) : 4) + 15 – (-7) = ( - ( -2 + -2 + -2 + -2 + -2 + -2) : 4 ) + 15 + 7
1
= (- (-12) : 4) + 15 + 7
1
= (12 : 4) + 15 + 7
5.
= (12 -4 -4 -4) + 15 + 7
1
= 3 + 15 + 7
1
= 25
1
-14 – (-12) : 6 x 4 = -14 - -(12 -6 -6) x 4
1
= -14 – -2 x 4
1
= -14 + 2 x 4
6.
= -14 + (4 + 4)
1
= -14 + 8
1
=6
1
-9 x 2 – (-25) : 5 = -9 x 2 - -(25 -5 -5 -5 -5 -5)
1
= -18 – (-5)
1
= -18 + 5
1
= -13
2
117
7.
-75 : 25 + (-9) x (-4) = - ( 75 -25 -25 -25 ) + - (-4 + -4 + -4 + -4 + -4 +
1
-4 + -4 + -4 + -4)
8.
9.
10.
= -3 + - (-36)
1
= -3 + 36
1
= 33
2
19 -15 + (-3) x 16 = 19 – 15 + - ( 16 + 16 + 16)
1
= 19 – 15 + -(48)
1
= 4 – 48
1
= -44
2
-7 x ((-9) + 12 – (-6)) = -7 x (3 + 6)
1
= -7 x 9
1
=-(9+9+9+9+9+9+9)
1
= -63
2
10 + (15 – (4 x (-8)) : 2) = 10 + ( 15 – (-8 + -8 + -8 + -8) : 2)
1
= 10 + (15 – (-32) : 2)
1
= 10 + ( 15 + 32 : 4 ) = 10 + ( 15 + (32 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -4)) = 10 + ( 15 + 8)
1
= 10 + 23
1
= 33
1 Jumlah
118
50
Z. Penilaian Nilai = Jumlah skor x 2 = 50 x 2 = 100 Suruh, 23 Oktober 2014 Guru Kelas
Peneliti
Alif Istianah R, S.Pd.I
Fadliatun N. R Mengetahui Kepala Madrasah
Badrudin, S.Pd.I
119
RPP Siklus III Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Madrasah
: MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V (Lima) / I (Ganjil)
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
Materi Pokok
: Operasi Hitung Campuran
AA.
Standar Kompetensi
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. BB.
Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat. CC.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat yang berhubungan dengan masalah seharihari/ soal cerita. DD.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM), siswa dapat menentukan masalah dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang berhubungan dengan masalah sehari- hari/ soal cerita. 2. Melalui model PBM, siswa dapat menentukan aturan operasi hitung penjumlahan,
pengurangan,
perkalian
dan
pembagian
yang
berhubungan dengan masalah sehari- hari/ soal cerita. 3. Melalui kegiatan PBM, siswa dapat menyelesaikan masalah penjumlahan,
pengurangan,
perkalian
dan
pembagian
yang
berhubungan dengan masalah sehari- hari/ soal cerita dengan benar. EE.Karakteristik siswa yang di harapkan 15. Disiplin 16. Tekun 17. Tanggung jawab
120
18. Percaya diri 19. Ketelitian 20. Religius 21. Kreatif FF. Materi ajar Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Dikehidupan sehari- hari, banyak contoh penggunaan bilangan bulat. Contoh: 1. Pedagang beras memunyai 40 kg beras C4 dan 25 kg beras Rajalele. Harga 1 kg beras C4 adalah Rp8.000,00. Harga 1 kg beras Rajalele Rp9.000,00. Bila semua beras terjual, berapa hasil penjualan beras yang diperoleh? Diketahui:
Mempunyai beras C4 40 kg
Mempunyai beras Rajalele 25 kg
1 kg C4 Rp 8.000,00
1 kg Rajalele Rp 9.000,00
Ditanya:
Hasil penjualan beras seluruhnya
Jawab: (40 x 8000) + (25 x 9000) = 320000 + 225000 = 545000 Jadi hasil penjualan beras seluruhnya Rp545.000,00 GG.
Model
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) HH.
Metode
9. Tanya jawab 10. Diskusi 11. Pengamatan 12. Penugasan
121
II. Langkah-langkah Pembelajaran No. 1.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal k. Guru mengkondisikan kelas l. Guru
meminta
ketua
kelas
untuk
memimpin doa dan membaca surat-surat pendek dalam Al-Qur’an
5 menit
m. Guru memberi salam dan menanyakan kabar n. Apersepsi o. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran 2.
Kegiatan Inti g. Eksplorasi e) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal dari siswa.
10 menit
f) Guru mempersilahkan siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. h. Elaborasi m) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok. n) Setiap
kelompok
diminta
memilih
masalah/ soal yang akan diselesaikan. o) Setiap
anggota
kelompok
diminta
melihat soal yang dipilih dan diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu. p) Setiap
kelompok
122
diminta
untuk
25 menit
berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilih. q) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan atau menyelesaikan soal secara bersama-sama. r) Setiap
kelompok
mempresentasikan
proses dan hasil penyelesaian masalah kedepan kelas secara bergantian. i. Konfirmasi g) Guru
bersama
siswa
mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok. h) Guru
memberi
kesempatan
kepada
10 menit
siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas. i) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3.
Kegiatan Akhir (20 menit) g. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
20 menit
h. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. i. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama dan salam.
JJ. Sumber Pembelajaran 7. sumanto, dkk. 2008. Gemar Matematika 5. Jakarta: Pusat Perbukuan. 8. Surawa, dkk. 2008. Modul Pembelajaran Matematika. Pustaka Bengawan.
123
9. Marwiyanto, dkk. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama. KK.
Evaluasi
e. Bentuk tes
: tertulis
f. Bentuk soal
: uraian
Soal Evaluasi Nama
: .....................
Nomer : ..................... Kerjakan soal di bawah ini dengan benar! 1. Sebuah kapal selam berada pada kedalaman 75 m di bawah permukaan laut. Kapal itu kemudian bergerak ke bawah lagi sejauh 36 m. Berada pada kedalaman berapakah kapal itu sekarang? 2. Pak Ali membeli 3 kg apel, satu kg apel harganya Rp12.450,00. Untuk membayarnya, pak Ali memberikan selembar uang lima puluhan ribu. Berapa rupiah kembalian yang harus diberikan kepada pak Ali? 3.
Ibu mencampurkan 14 kg duku biasa dan 6 kg duku super. Harga 1 kg duku biasa Rp3.000,00 dan harga 1 kg duku super Rp4.500,00. Berapa harga duku seluruhnya?
4. Ibu membawa uang Rp200.000,00 yang akan dibelikan 2 kranjang buah mangga dan jeruk. 1 kranjang berisi 25kg mangga dan 32 kg jeruk. Harga setiap 1 kg mangga Rp 3.000,00 dan 1 kg jeruk Rp4.200,00. Berapa rupiahkah kekeurangan uang ibu? 5. Harga 1 kg jeruk Rp 12.500,00 dan harga 1 kg salak Rp3.500,00. Seorang ibu membeli jeruk 6 kg dan 10 kg salak. Ibu tersebut membayar dengan uang seratus limapuluh ribu. Berapa kembalian yang diterima ibu tersebut?
124
LL. Kunci Jawaban No. 1
Uraian
Skor
Diketahui:
75 m dibawah permukaan laut
Turun lagi sejauh 36 m
3
Ditanya:
Kedalaman kapal selam sekarang
1
Jawab: -75 + (-36)
5
= -111 Jadi kedalaman kapal selam sekarang 111 dibawah permukaan laut 2
1
Dikeahui:
Membeli 3 kg apel
1 kg Rp 12.450,00
Membayar dengan uang Rp50.000,00
3
Ditanya:
Kembalian yang diterima pak Ali
1
Jawab: 50000 – (3 x 12450) =50000 – 37350
5
= 12650 Jadi kembalian yang diterima pak Ali sebanyak Rp 12.650,00 3
1
Diketahui:
14 kg duku biasa
6 kg duku super
1 kg duku biasa Rp3.000,00
1 kg duku super Rp4.500,00
3
125
Ditanya:
Harga duku seluruhnya
1
Jawab: (14 x 3000) + (6 x 4500) = 42000 + 27000
5
= 69000 Jadi harga duku seluruhnya Rp 69.000,00 4
1
Diketahui:
Uang ibu Rp200.000,00
Membeli 2 kranjang buah
1 kranjang berisi 25 kg mangga
1 kranjang berisi 32 kg jeruk
1 kg mangga Rp3.000,00
1 kg jeruk Rp 4.200,00
3
Ditanya:
Kekurangan uang ibu
1
Jawab: 200000 – ((25 x 3000) + (32 x 4200)) = 200000 – (75000 + 134400)
5
=200000 – 209400 = 9400 Jadi kekurangan uang ibu Rp9400,00 5.
1
Diketahui:
1 kg jeruk Rp 12.500,00
1 kg salak Rp 3.500,00
Ibu membeli 6 kg jeruk
Dan membeli 10 kg salak
Uang ibu Rp150.000,00
3
Ditanya:
Kembalian yang diterima ibu
126
1
Jawab: 150000 – ((12500 x 6) + (3500 x 10)) = 150000 - (75000 + 35000) = 150000 – 110000
5
= 40000
Jadi kebalian yang diterima ibu Rp 40.000,00 Jumlah
MM.
1 50
Penilaian
Nilai = Jumlah skor x 2 = 50 x 2 = 100
Suruh, 24 September 2014 Guru Kelas
Peneliti
Alif Istianah R, S.Pd.I
Fadliatun N. R Mengetahui Kepala Madrasah
Badrudin, S.Pd.I
127
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02
Nama Madrasah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Hari/ Tanggal
Pelaksanaan Penelitian Siklus I : MI Muhammadiyah Suruh 02 : Matematika : V/ I : Jum’at/ 17 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No. 1.
2.
3.
Keterampilan/ kemampuan guru A B C Skor Skor Skor dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran a. Siswa tidak ramai 6 7 7 b. Membaca doa 7 7 8 Jumlah 13 14 15 Rata-rata 6.5 7 7,5 Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi a. Menjawab pertanyaan guru 6 6 6 b. Berkumpul dengan 7 7 7 kelompoknya Jumlah 13 13 13 Rata-rata 6,5 6,5 6,5 Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi
Nama Siswa G H I
D
E
F
J
K
L
M
N
O
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
7 7 14 7
6 7 13 6,5
7 8 15 7,5
8 8 16 8
8 8 16 8
6 7 13 6,5
7 7 14 7
8 8 16 8
7 8 15 7,5
7 7 14 7
6 7 13 6,5
7 7 14 7
6 7
6 7
6 7
8 7
8 7
6 7
6 7
8 7
6 7
6 7
6 7
6 7
13 6,5
13 6,5
13 6,5
15 7,5
15 7,5
13 6,5
13 6,5
15 7,5
13 6,5
13 6,5
13 6,5
13 6,5
128
4.
5.
a. Siswa memilih masalah yang 5 akan diselesaikan b. Melihat soal yang dipilih dan 4 mengira-ngira operasi mana yang dikerjakan terlebih dahulu. c. Berdiskusi tentang 4 penyelesaian soal d. Menyelesaikan soal 4 e. Presentasi hasil diskusi 5 pemecahan masalah Jumlah 22 Rata-rata 4.4 Kemampuan siswa dalam kegiatan konfirmasi a. Mengoreksi pekerjaan setiap 5 kelompok bersama guru a. Bertanya hal yang belum jelas 6 b. Menyimpulkan materi bersama 6 guru Jumlah 17 Rata-rata 5,67 Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran a. Mengerjakan lembar evaluasi 7
7
7
6
5
6
7
8
7
7
6
7
7
7
6
6
6
7
4
7
8
7
6
7
7
6
7
7
7
7
7
6
4
7
8
8
7
7
6
6
7
6
7
6 7
7 6
7 6
5 5
7 6
8 8
8 8
7 6
6 7
7 7
7 8
6 7
7 7
7 6
33 6,6
33 6,6
32 6,4
23 4,6
33 6,6
39 7,8
39 7,8
33 6,6
34 6,8
33 6,6
34 6,8
34 6,8
34 6,8
33 6,6
6
6
7
6
6
7
7
6
7
7
7
6
7
6
6 6
6 6
6 6
6 6
6 7
6 7
6 8
6 6
6 7
6 7
6 6
6 6
6 7
6 7
18 6
18 6
19 6,33
18 6
21 7
18 6
7
7
7
7
7
7
19 20 6,33 6,67
7
7
20 20 19 6,67 6,67 6,33
7
7
7
18 6
7
20 19 6,67 6,33
7
7
Observer Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I 129
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02
Nama Madrasah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Hari/ Tanggal
Pelaksanaan Penelitian Siklus II : MI Muhammadiyah Suruh 02 : Matematika : V/ I : Sabtu/ 18 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No. 1.
2.
3.
Keterampilan/ kemampuan guru A B C Skor Skor Skor dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran c. Siswa tidak ramai 7 7 7 d. Membaca doa 7 7 8 Jumlah 14 14 15 Rata-rata 7 7 7,5 Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi c. Menjawab pertanyaan guru 6 6 6 d. Berkumpul dengan 7 7 7 kelompoknya Jumlah 13 13 13 Rata-rata 6,5 6,5 6,5 Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi
Nama Siswa G H I
D
E
F
J
K
L
M
N
O
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
7 7 14 7
7 7 14 7
7 8 15 7,5
8 9 17 8,5
8 8 16 8
6 8 14 7
7 8 15 7,5
8 8 16 8
7 8 15 7,5
7 7 14 7
6 8 14 7
7 7 14 7
6 7
6 7
7 7
8 7
8 7
7 7
6 7
8 7
6 7
8 7
6 7
7 7
13 6,5
13 6,5
14 7
15 7,5
15 7,5
14 7
13 6,5
15 7,5
13 6,5
15 7,5
13 6,5
14 7
130
4.
5.
f. Siswa memilih masalah yang 6 akan diselesaikan g. Melihat soal yang dipilih dan 5 mengira-ngira operasi mana yang dikerjakan terlebih dahulu. h. Berdiskusi tentang 5 penyelesaian soal i. Menyelesaikan soal 4 j. Presentasi hasil diskusi 5 pemecahan masalah Jumlah 25 Rata-rata 5 Kemampuan siswa dalam kegiatan konfirmasi b. Mengoreksi pekerjaan setiap 5 kelompok bersama guru c. Bertanya hal yang belum jelas 6 d. Menyimpulkan materi bersama 6 guru Jumlah 17 Rata-rata 5,67 Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran b. Mengerjakan lembar evaluasi 7
7
7
6
5
6
8
8
7
7
6
7
7
8
7
7
6
7
6
7
8
9
6
7
7
7
7
7
7
7
7
6
5
7
8
9
7
8
7
6
7
7
8
6 7
7 7
7 6
5 5
7 6
9 8
9 8
7 7
6 7
7 7
8 8
7 7
7 7
7 8
34 6,8
34 6,8
32 6,4
26 5,2
33 6,6
41 8,2
42 8,4
34 6,8
35 7
34 6,8
36 7,2
35 7
36 7,2
37 7,4
6
7
7
7
7
7
8
7
7
7
7
8
7
7
6 6
6 6
7 6
6 6
7 7
7 7
7 8
6 6
6 7
6 7
6 6
6 6
6 7
6 7
21 7
21 7
7
8
18 6
7
19 20 19 6,33 6,67 6,33
7
7
7
23 19 20 20 19 20 20 20 7,67 6.33 6,67 6,67 6,33 6,67 6,67 6,67
8
7
7
7
7
7
7
7
Observer Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I 131
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02
Nama Madrasah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Hari/ Tanggal
Pelaksanaan Penelitian Siklus III : MI Muhammadiyah Suruh 02 : Matematika : V/ I : Kamis/ 23 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No. 1.
2.
3.
Keterampilan/ kemampuan guru A Skor dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran e. Siswa tidak ramai 7 f. Membaca doa 7 Jumlah 14 Rata-rata 7 Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi e. Menjawab pertanyaan guru 6 f. Berkumpul dengan 7 kelompoknya Jumlah 13 Rata-rata 6,5 Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi
Nama Siswa G H I
B
C
D
E
F
J
K
L
M
N
O
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
7 8 15 7,5
7 8 15 7,5
8 8 16 8
7 8 15 7,5
8 8 16 8
8 9 17 8,5
9 9 18 9
7 8 15 7,5
8 8 16 8
8 8 16 8
8 8 16 8
7 8 15 7,5
7 8 15 7,5
7 8 15 7,5
7 7
7 8
7 7
6 8
7 7
8 8
8 9
7 8
7 7
8 8
6 8
8 7
7 7
7 7
14 7
15 7,5
14 7
14 7
14 7
16 8
17 8,5
15 7,5
14 7
16 8
14 7
15 7,5
14 7
14 7
132
4.
5.
k. Siswa memilih masalah yang akan diselesaikan l. Melihat soal yang dipilih dan mengira-ngira operasi mana yang dikerjakan terlebih dahulu. m. Berdiskusi tentang penyelesaian soal n. Menyelesaikan soal o. Presentasi hasil diskusi pemecahan masalah Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan konfirmasi c. Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok bersama guru e. Bertanya hal yang belum jelas f. Menyimpulkan materi bersama guru Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran c. Mengerjakan lembar evaluasi
6
7
8
7
7
8
9
8
8
8
7
8
8
8
8
6
7
7
7
6
7
8
9
7
7
7
7
7
7
7
6
7
7
6
6
7
9
9
7
8
7
7
7
7
8
6 5
7 7
7 7
7 7
6 5
7 7
9 8
9 9
7 8
7 8
7 8
8 8
7 7
7 7
7 8
29 5,8
35 7
36 7,2
34 6,8
30 6
36 7,2
43 8,6
44 8,8
37 7,4
38 7,6
36 7,2
38 7,6
36 7,2
36 7,2
38 7,6
6
6
7
7
7
7
7
8
7
7
7
7
8
7
7
6 6
6 7
6 7
7 7
6 7
7 7
7 8
7 8
6 7
6 7
7 7
6 7
6 7
7 7
7 8
21 7
20 6,67
21 7
21 7
20 6,67
21 7
21 7
22 7,33
7
7
7
7
7
8
7
7
18 6
7
19 20 6,33 6,67
8
8
22 23 20 20 7,33 7,67 6.67 6,67
8
8
7
7
Observer Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I 133
Lampiran 7
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02 Pelaksanaan Penelitian Siklus I Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ I Hari/ Tanggal : Jum’at/ 17 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar 1. Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran a. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri b. Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari c. Menjelaskan tujuan pembelajaran Jumlah Rata-rata 2. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi g. Melakukan tanya jawab h. Meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya Jumlah Rata-rata 3. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi a. Guru mampu merancang masalah yang akan diberikan siswa b. Guru mampu mengarahkan siswa untuk memilih masalah yang akan diselesaikan c. Guru mampu menyuruh setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dililih dan mengira-ngira operasi mana yang dikerjakan terlebih dahulu. d. Guru mampu mengarahkan setiap kelompok untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal e. Guru mampu menyuruh setiap kelompok untuk menyelesaikan soal f. Guru mampu meminta setiap kelompok untuk presentasi hasil diskusinya secara bergantian Jumlah Rata-rata 4. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi g. Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok h. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya i. Menyimpulkan materi Jumlah Rata-rata 134
Skor 7 8 7 22 7,2 8 7 15 7,5 7 8 7
7 8 7 44 7,33 8 7 8 23 7,67
5.
Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran a. Membagi lembar evaluasi b. Memberi motivasi untuk selalu belajar Jumlah Rata-rata
7 7 14 7
Observer Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
135
Lampiran 13
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02 Pelaksanaan Penelitian Siklus I No. Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam Jumlah mengajar 1 Kemampuan guru dalam kegiatan awal 22 pembelajaran 2 Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi 15 3 Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi 44 4 Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi 23 5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir 21 pembelajaran 139 Jumlah Rata-rata
Rumus Rata-rata tiap poin Rumus Rata-rata keseluruhan Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
=
(SR) (R) (S) (K) (SK)
136
= 7,33
Ratarata 7,2
Kriteria
7,5 7,33 7,67 7
K K K K
36,7 7,33
K
K
Lampiran 8
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02 Pelaksanaan Penelitian Siklus II Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ I Hari/ Tanggal : Sabtu/ 18 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar 1. Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran d. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri e. Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari f. Menjelaskan tujuan pembelajaran Jumlah Rata-rata 2. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi i. Melakukan tanya jawab j. Meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya Jumlah Rata-rata 3. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi g. Guru mampu merancang masalah yang akan diberikan siswa h. Guru mampu mengarahkan siswa untuk memilih masalah yang akan diselesaikan i. Guru mampu menyuruh setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dililih dan mengira-ngira operasi mana yang dikerjakan terlebih dahulu. j. Guru mampu mengarahkan setiap kelompok untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal k. Guru mampu menyuruh setiap kelompok untuk menyelesaikan soal l. Guru mampu meminta setiap kelompok untuk presentasi hasil diskusinya secara bergantian Jumlah Rata-rata 4. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi j. Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok k. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya l. Menyimpulkan materi Jumlah Rata-rata 137
Skor 8 8 8 24 8 8 8 16 8 8 8 8
8 9 7 48 8 8 8 8 24 8
5.
Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran c. Membagi lembar evaluasi d. Memberi motivasi untuk selalu belajar Jumlah Rata-rata
7 8 15 7,5
Observer Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
138
Lampiran 14
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02 Pelaksanaan Penelitian Siklus II No. Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam Jumlah mengajar 1 Kemampuan guru dalam kegiatan awal 24 pembelajaran 2 Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi 16 3 Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi 48 4 Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi 24 5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir 15 pembelajaran 127 Jumlah Rata-rata
Rumus Rata-rata tiap poin Rumus Rata-rata keseluruhan Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
=
(SR) (R) (S) (K) (SK)
139
= 7,9
Ratarata 8
Kriteria
8 8 8 7,5
K K K K
39,5 7,9
K
K
Lampiran 9
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02 Pelaksanaan Penelitian Siklus III Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ I Hari/ Tanggal : Kamis/ 23 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar 1. Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran g. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri h. Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari i. Menjelaskan tujuan pembelajaran Jumlah Rata-rata 2. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi k. Melakukan tanya jawab l. Meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya Jumlah Rata-rata 3. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi m. Guru mampu merancang masalah yang akan diberikan siswa n. Guru mampu mengarahkan siswa untuk memilih masalah yang akan diselesaikan o. Guru mampu menyuruh setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dililih dan mengira-ngira operasi mana yang dikerjakan terlebih dahulu. p. Guru mampu mengarahkan setiap kelompok untuk berdiskusi tentang penyelesaian soal q. Guru mampu menyuruh setiap kelompok untuk menyelesaikan soal r. Guru mampu meminta setiap kelompok untuk presentasi hasil diskusinya secara bergantian Jumlah Rata-rata 4. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi m. Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok n. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya o. Menyimpulkan materi Jumlah Rata-rata 5. Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran 140
Skor 8 8 8 24 8 9 8 17 8,5 9 8 8
8 9 8 50 8,33 9 8 9 26 8,67
e. Membagi lembar evaluasi f. Memberi motivasi untuk selalu belajar Jumlah Rata-rata
8 9 17 8,5
Observer Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
141
Lampiran 15
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02 Pelaksanaan Penelitian Siklus III No. Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam Jumlah mengajar 1 Kemampuan guru dalam kegiatan awal 24 pembelajaran 2 Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi 17 3 Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi 50 4 Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi 26 5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir 17 pembelajaran 134 Jumlah Rata-rata
Rumus Rata-rata tiap poin Rumus Rata-rata keseluruhan Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
=
(SR) (R) (S) (K) (SK)
142
= 8,4
Ratarata 8
Kriteria
8,5 8,33 8,67 8,5
SK SK SK SK
42 8,4
SK
SK
Lampiran 10 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Mengenai Operasi Hitung Campuran melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
No.
Nama Siswa 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H 9. I 10. J 11. K 12. L 13. M 14. N 15. O Jumlah Rata-rata Kriteria
Rata-rata setiap Nomer Pertanyaan 1 2 3 4 5 6,5 6,5 4,4 5,67 7 7 6,5 6,6 6 7 7,5 6,5 6,6 6 7 7 6,5 6,4 6,33 7 6,5 6,5 4,6 6 7 7,5 6,5 6,6 6,33 7 8 7,5 7,8 6,67 7 8 7,5 7,8 7 7 6,5 6,5 6,6 6 7 7 6,5 6,8 6,67 7 8 7,5 6,6 6,67 7 7,5 6,5 6,8 6,33 7 7 6,5 6,8 6 7 6,5 6,5 6,8 6,67 7 7 6,5 6,6 6,33 7
Jml 30,07 33,1 33,6 33,23 30,6 33,93 36,97 37,3 32,6 33,97 33,97 34,13 33,3 33,47 33,43
Rata- Kriteria rata 6,01 K 6,62 K 6,72 K 6,65 K 6,12 K 6,79 K 7,39 K 7,46 K 6,52 K 6,79 K 6,79 K 6,83 K 6,66 K 6,69 K 6,69 K 100,73 6,72 K
Rumus Rata-rata Individu Rumus Rata-rata Kelas Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
=
(SR) (R) (S) (K) (SK)
143
= 6,72
Lampiran 11 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Mengenai Operasi Hitung Campuran melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
No.
Nama Siswa 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H 9. I 10. J 11. K 12. L 13. M 14. N 15. O Jumlah Rata-rata Kriteria
Rata-rata setiap Nomer Pertanyaan 1 2 3 4 5 7 6,5 5 5,67 7 7 6,5 6,8 6 7 7,5 6,5 6,8 6,33 7 7 6,5 6,4 6,67 7 7 6,5 5,2 6,33 7 7,5 7 6,6 7 7 8,5 7,5 8,2 7 8 8 7,5 8,4 7,67 8 7 7 6,8 6,33 7 7,5 6,5 7 6,67 7 8 7,5 6,8 6,67 7 7,5 6,5 7,2 6,33 7 7 7,5 7 6,67 7 7 6,5 7,2 6,67 7 7 7 7,4 6,67 7
Jml 31,17 33,3 34,13 33,57 32,03 35,1 39,2 39,57 34,13 34,67 35,97 34,53 35,17 34,37 35,07
Rata- Kriteria rata 6,23 K 6,66 K 6,83 K 6,71 K 6,41 K 7,02 K 7,84 K 7,91 K 6,83 K 6,93 K 7,19 K 6,91 K 7,03 K 6,87 K 7,01 K 104,38 6,96 K
Rumus Rata-rata Individu Rumus Rata-rata Kelas Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
=
(SR) (R) (S) (K) (SK)
144
= 6,96
Lampiran 12 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Mengenai Operasi Hitung Campuran melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
No.
Nama Siswa 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H 9. I 10. J 11. K 12. L 13. M 14. N 15. O Jumlah Rata-rata Kriteria
Rata-rata setiap Nomer Pertanyaan 1 2 3 4 5 7 6,5 5,8 6 7 7,5 7 7 6,33 8 7,5 7,5 7,2 6,67 8 8 7 6,8 7 7 7,5 7 6 6,67 7 8 7 7,2 7 7 8,5 8 8,6 7,33 8 9 8,5 8,8 7,67 8 7,5 7,5 7,4 6.67 7 8 7 7,6 6,67 7 8 8 7,2 7 7 8 7 7,6 6,67 7 7,5 7,5 7,2 7 8 7,5 7 7,2 7 7 7,5 7 7,6 7,33 7
Jml 32,3 35,83 36,87 35,8 34,17 36,2 40,43 41,97 36,07 36,27 37,2 36,27 37,2 35,7 36,43
Rata- Kriteria rata 6,46 K 7,16 K 7,37 K 7,16 K 7,83 K 7,24 K 8,09 SK 8,39 SK 7,21 K 7,25 K 7,44 K 7,25 K 7,44 K 7,14 K 7,29 K 110,72 7,38 K
Rumus Rata-rata Individu Rumus Rata-rata Kelas Kriteria Rata-rata: 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat
=
(SR) (R) (S) (K) (SK)
145
= 7,38
Lampiran 16
Angket Umpan Balik Mengenai Operasi Hitung Campuran melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada Siswa Kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 Nama Siswa : Risa Yousri Sadana No Absen
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
:6
Berilah tanda √ (chek list) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini! Pertanyaan
Saya senang dengan pelajaran matematika. Pelajaran matematika merupakan mata pelajaran kesukaan saya. Saya paham macam operasi hitung matematika. Saya paham aturan dalam operasi hitung bilangan. Saya paham lebih kuat mana antara perkalian dan pembagian dengan penjumlahan dan pengurangan. Saya paham mana yang dikerjakan terlebih dahulu antara perkalian dan pembagian dengan penjumlahan dan pengurangan. Saya paham mana yang dikerjakan terlebih dahulu antara perkalian dan pembagian yang sama kuat. Saya paham mana yang dikerjakan terlebih dahulu antara penjumlahan dan pengurangan yang sama kuat. Saya paham mana yang dikerjakan terlebih dahulu jika ada operasi hitung yang terdapat dalam kurung. Saya senang belajar operasi hitung campuran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Saya senang dapat memilih masalah dengan model PBM. Saya senang dapat memecahkan masalah dengan menggunakan model PBM. Dengan penggunaan model PBM saya selalu termotivasi untuk memecahkan masalah/ menyelesaikan soal matematika. Dengan melakukan refleksi di akhir pertemuan saya semakin memahami pelajaran yang diajarkan. Dengan menggunakan model PBM saya akan meningkatkan kerjasama saat menemukan kesulitan pembelajaran. Jumlah
146
Jawaban Ya Tidak 1 0 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13
2
Lampiran 17
Rekapitulasi Angket Umpan Balik Mengenai Operasi Hitung Campuran melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) No
Nama siswa
1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 G 8 H 9 I 10 J 11 K 12 L 13 M 14 N 15 O Jumlah
1
2
3
4
5
Nomer Pertanyaan 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
11
12
13
14
15
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jml
%
Kriteria
10 12 12 11 12 13 15 15 14 12 13 15 14 12 13
66,67 80 80 73,33 80 86,67 100 100 93,33 80 86,67 100 86,67 80 86,67
S S S S S SS SS SS SS SS SS SS SS S SS
1113,3 4
%
74,23 Pedoman Penilaian: Keterangan: P = Presentase individu F = Frekuensi jumlah skor individu N = Jumlah pertanyaan
Kriteria: Tidak Senang : ≤ 32,99% (TS) Senang : 33% - 66,99% (S) Sangat Senang : 67% - 100% (SS)
= = 74,23 P = Presentase seluruh siswa F = Frekuensi jumlah persentase individu N = Jumlah siswa
147
SS
148
149
150
151
152
153
154
FOTO KEGIATAN
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang
Siswa berkumpul dengan kelompoknya
operasi hitung
Setiap kelompok memilih masalah untuk
Siswa mengira-ngira operasi hitung mana
diselesaikan
yang akan dikerjakan terlebih dahulu
155
Siswa berdiskusi menyelesaikan masalah
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
Observer mengamati proses pembelajaran
Siswa mengerjakan soal evaluasi
156
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Fadliatun Nurur Rizki
TTL
: Kab. Semarang, 04 September 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
:Dsn. Morangan Suruh RT 01 RW 11 Kec Suruh, Kab.Semarang
Agama
: Islam
Kewarganegaraan
: Indonesia
Jenjang Pendidikan : a. TK Bustanul Atfal Morangan Suruh, lulus tahun 1997 b. SD Muhammadiyah Suruh, lulus tahun 2003 c. SMP Muhammadiyah Suruh, lulus tahun 2006 d. SMA Negeri 01 Tengaran, lulus tahun 2009 e. Masih menyelesaikan pendidikan SI Tarbiyah PGMI STAIN Salatiga Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 28 November 2014 Peneliti
Fadliatun Nurur Rizki
157
158